• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom."

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

(Survei Terhadap Mahasiswa Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Widya Nastiti

NIM: 1111051100039

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)
(3)

Terhadap Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV (Survei Terhadap Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta" telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa, 13 Oktober 2015.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Konsentrasi Jurnalistik.

Jakarta, 13 Oktober 2015

Panitia Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

NIP: 197104122000032001 Anggota Pengu.ji 1 Pembimbing 'ra. Hi. Musfirah ]\lurlailv. MA 2009121002 Penguji 2 1994031001 Ade Masturi. MA 197506062007101001 NIP: 196903221996032001

(4)
(5)

i ABSTRAK

Widya Nastiti, 1111051100039, Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton Terhadap Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV, di bawah bimbingan Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd

Setiap individu memiliki motif atau alasan yang berbeda-beda dalam melakukan sesuatu dan kepuasan yang berbeda pula. Motif tersebut timbul karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi. Begitu pula dengan penggunaan media dalam menonton Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Khalayak memiliki motif untuk memenuhi kebutuhannya hingga mencapai kepuasan yang mereka harapkan melalui program tersebut.

Program religi merupakan salah satu program yang berkualitas menurut survei yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Banyaknya program religi yang ditawarkan oleh televisi, membuat khalayak dapat dengan bebas memilih program yang sesuai dengan kebutuhannya. Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV adalah salah satu program religi yang dikemas sedikit berbeda dengan program religi lainnya. Program ini dikemas dalam bentuk berita yang dipandu oleh dua orang host sebagai pembawa acara. Hal ini yang membedakan program tersebut dengan program religi lainnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif apa yang mendasari khalayak dalam menonton Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Kemudian untuk mengetahui kepuasaan apa yang diperoleh penonton setelah menonton tayangan tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motif dan kepuasan penonton terhadap program acara tersebut.

Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification yang beranggapan bahwa individu memiliki tujuan tertentu dalam menggunakan media massa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara acak kepada 93 responden dari 1.401 mahasiswa. Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan mean, median, dan modus. Uji Regresi Linier Sederhana digunakan dalam menganalisis hubungan antara motif dan kepuasan penonton terhadap Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif yang mendasari penonton sebelum menonton program ini adalah motif informasi. Artinya, penonton menginginkan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai ajaran Islam. Kepuasan informasi menjadi kepuasan yang paling banyak diperoleh oleh penonton. Namun, secara keseluruhan program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV belum mampu memberikan kepuasan kepada penonton. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya skor kepuasan yang diharapkan lebih besar dibandingkan dengan skor kepuasan yang diperoleh. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara motif dan kepuasan. Kayword : Motif, kepuasan, Uses and Gratifications, program religi.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton Terhadap Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV” ini dengan baik. Selama menjadi mahasiswa, penulis telah mendapatkan pembelajaran dan memperoleh pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi, sehingga pada akhirnya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini untuk meraih gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari adanya kekurangan, kesalahan, dan keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh penulis. Namun, skripsi ini tetap dapat diselesaikan dengan baik karena adanya bimbingan, bantuan, dukungan, doa, dan semangat dari berbagai pihak yang terlibat. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. H. Arif Subhan, M.Ag (Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi), Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D (Wakil Dekan Bidang Akademik), Dra. Roudhonah, M.Ag (Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum), Dr. Suhaimi, M.Si (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama).

2. Kholis Ridho, M.Si selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik.

3. Nurul Hidayati, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

(7)

iii

4. Sarmidi dan Asmanih, kedua orang tua penulis yang salalu memberikan dukungan dan doanya.

5. Adikku tercinta, Rezaldi Parametia, atas dukungannya selama proses penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas pembelajaran dan ilmu yang diberikan kepada penulis.

7. Staff Tata Usaha, Perpustakaan Utama, dan Perpustakan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Teman-teman seperjuangan, Devi, Silvia, Nada, Mira, Meliana, Fauziah, Raisa, Intan, Nida, Reni, Eva Priska, dan teman-teman mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2011 atas segala dukungan baik materi atau pun non materi.

9. Keluarga besar Bimbingan Belajar Salemba Group Cabang Pamulang.

Jakarta, 13 Oktober 2015

(8)

iv

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR BAGAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 7

1. Pembatasan Masalah ... 7

2. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 9

D. Tinjauan Pustaka ... 9

E. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teori ... 12

1. Teori Uses and Gratification ... 12

2. Motif ... 15

3. Kepuasan ... 19

B. Kerangka Berpikir ... 21

C. Hipotesis Penelitian ... 23

D. Kerangka Konseptual ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

(9)

v

E. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

F. Populasi dan Sampel ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 27

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 29

H. Instrumen ... 30

I. Uji Coba Instrumen ... 31

1. Uji Validitas ... 31

2. Uji Reliabilitas ... 31

J. Teknik Pengumpulan Data ... 32

K. Variabel Penelitian ... 32

L. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian... 33

1. Media Use ... 36

2. Gratification Sought ... 37

3. Gratification Obtained ... 39

M. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 41

1. Sejarah ... 41

2. Visi dan Misi ... 42

3. Program Studi dan Kurikulum ... 43

B. TRANS TV ... 44

1. Visi ... 45

2. Misi ... 45

3. Struktur Organisasi ... 46

(10)

vi

B. Analisis Frekuensi Identitas Responden ... 52

1. Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan ... 52

2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur ... 53

3. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

4. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .. 55

C. Analisis Penggunaan Media ... 56

1. Klasifikasi Penonton Berdasarkan Frekuensi Menonton .. 57

2. Klasifikasi Penonton Berdasaarkan Durasi Menonton ... 58

D. Analisis Motif dan Kepuasan ... 59

E. Uji Regresi Linier Sederhana ... 76

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN

(11)

vii

Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep dalam Penelitian ... 33

Tabel 5.1 Uji Validitas Motif ... 49

Tabel 5.2 Uji Validitas Kepuasan ... 50

Tabel 5.3 Uji Reliabilitas ... 51

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan ... 52

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ... 53

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 55

Tabel 5.8 Klasifikasi Penonton Berdasarkan Frekuensi Menonton ... 57

Tabel 5.9 Klasifikasi Penonton Berdasarkan Durasi Menonton ... 58

Tabel 5.10 Respon Terhadap Motif Informasi ... 59

Tabel 5.11 Respon Terhadap Motif Identitas Pribadi ... 60

Tabel 5.12 Respon Terhadap Motif Integrasi dan Interaksi Sosial ... 61

Tabel 5.13 Respon Terhadap Motif Hiburan ... 62

Tabel 5.14 Respon Terhadap Kepuasan Informasi ... 63

Tabel 5.15 Respon Terhadap Kepuasan Identitas Pribadi ... 64

Tabel 5.16 Respon Terhadap Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial ... 65

Tabel 5.17 Respon Terhadap Kepuasan Hiburan ... 66

Tabel 5.18 Perolehan Skor Rata-rata Variabel Motif ... 67

Tabel 5.19 Perolehan Skor Rata-rata Variabel Kepuasan ... 67

Tabel 5.20 Kesenjangan Antara Motif dan Kepuasan ... 69

Tabel 5.21 Model Summary ... 70

(12)

viii

Gambar 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan ... 53

Gambar 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ... 54

Gambar 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Gambar 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 56

Gambar 5.5 Klasifikasi Penonton Berdasarkan Frekuensi Menonton ... 57

Gambar 5.6 Klasifikasi Penonton Berdasarkan Durasi Menonton ... 58

Gambar 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Kerangka Konseptual ... 23

(13)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan media massa saat ini telah memasuki era tanpa batas. Media massa kini telah menjadi suatu penghubung antara komunikator dengan komunikan tanpa mengenal jarak, waktu, bahkan status sosial dalam masyarakat. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif; media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.1

Media massa mampu menyajikan berbagai realitas sosial berupa informasi kepada khalayak. Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan.2 Kesadaran khalayak akan pentingnya sebuah informasi menjadikan mereka sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh media massa. Banyak media-media baru yang menawarkan berbagai pilihan kepada khalayak. Hal ini membuat mereka semakin sulit melepaskan diri dari sumber-sumber informasi itu. Khalayak dapat memilih informasi yang disajikan oleh media massa baik berupa cetak, elektronik, atau pun online dengan mudah.

Media televisi merupakan salah satu media yang sudah menjadi kebutuhan khalayak. Media ini dianggap paling efektif dalam menyampaikan informasi. Informasi yangdisampaikan oleh telvisi, dengan mudah dimengerti karena jelas

1 Denis McQuail, Teori Komunkasi Massa, (Jakarta: Erlangga:1987), h. 3.

2 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Analisis Interaktif Budaya Massa, (Jakarta:

(14)

terdengar secara audio dan terlihat secara visual.3 Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, diantaranya fungsi informasi, fungsi pendidikan, dan fungsi hiburan.

Televisi dijadikan alat untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain memberikan informasi, televisi juga mampu memberikan sugesti kepada masyarakat yang dapat mengarah kepada respon individu. Informasi-informasi tersebut meliputi aspek sosial, ekonomi, pendidikan, agama dan sebagainya.

Sebagai media komunikasi massa, televisi juga berfungsi sebagai media yang mampu memberikan pendidikan kepada khalayak. Memberikan hiburan kepada masyarakat juga merupakan salah satu peran penting televisi sebagai media massa. Dengan kata lain, media ini mampu membuat khalayak merasa terhibur dengan apa yang ditayangkan oleh televisi.

Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.4 Kebanyakan masyarakat cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi dibandingkan membaca koran, mendengarkan radio, atau bahkan berinteraksi dengan orang lain. Seorang ekonom bernama Benjamin Olken pernah meneliti mengenai pengaruh televisi bagi masyarakat Indonesia dan ia menemukan bahwa semakin banyaknya channel baru maka mereka menonton televisi semakin lama dan tingkat partisipasi sosial mereka semakin rendah.5

3 Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), Ed. Ke-1, Cet. Ke-1,

h. 6.

4 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), Ed. Ke-1, Cet. Ke-1, h. 1.

5

(15)

Kehadiran televisi sangat mempermudah setiap individu untuk mendapatkan informasi. Dengan televisi masyarakat dapat mengerjakan berbagai kegiatan lain sambil menonton televisi untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Informasi-informasi yang diberikan oleh televisi dapat menambah wawasan bagi masyarakat. Saat ini berbagai stasiun televisi menampilkan acara-acara yang beragam. Banyaknya pilihan yang ditawarkan oleh televisi membuat khalayak dapat dengan bebas mencari apa yang diinginkan hingga mencapai kepuasannya.

Setiap individu dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, atau pun motif tertentu. Penonton televisi boleh dikatakan bebas, artinya ia menonton televisi bukan karena paksaan tetapi karena tertarik.6 Munculnya tayangan televisi yang semakin beragam memudahkan khalayak untuk memenuhi kebutuhannya. Berbagai program dibuat dalam menjalankan fungsi televisi sebagai media komunikasi massa.

Televisi tidak hanya menyajikan program hiburan saja, namun juga memberikan tuntunan melalui program keagamaan dan informasi-informasi yang berguna bagi khalayak. Program acara religi merupakan salah satu program yang mendidik dari segi pembelajaran agama. Program ini dikemas dengan bentuk yang beragam, baik berupa berita, talk show, tausyiah, maupun sinetron religi.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, banyak stasiun televisi yang menayangkan program acara religi. Hal tersebut

(16)

bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai iman Islam umat muslim. Selain itu, menurut Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), program acara religi merupakan salah satu program televisi yang berkualitas. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menetapkan standar kualitas adalah 4,0 (berkualitas), dengan skala 1 hingga 5.7 Berdasarkan survey indeks kualitas tayangan televisi yang dilakukan KPI, program tayangan religi memiliki indeks 4,1 sedangkan program wisata/budaya memiliki indeks 4,09.8 Dengan adanya program religi ini cukup membantu masyarakat yang tidak memiliki waktu untuk mengikuti pengajian atau pun kajian mengenai Islam secara langsung. Mereka tetap bisa mendapatkan informasi mengenai agama yang mereka yakini sambil tetap menjalankan pekerjaan lainnya melalui televisi.

Keberhasilan suatu program acara televisi bergantung pada bagaimana program tersebut disajikan. Masyarakat cenderung tertarik dengan program acara yang penyajiannya dikemas dengan menarik. Saat ini, kebanyakan program acara religi dikemas dalam bentuk talk show, ceramah dengan menghadirkan narasumber atau pun dalam bentuk sinetron.

TRANS TV, salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia yang namanya cukup besar, menyajikan sepaket acara yang menarik mulai dari hiburan, pendidikan, berita, religius/agama dan sebagainya. Dari sekian banyak paket acara yang ditayangkan, TRANS TV juga memberikan tayangan yang sifatnya religius.

7 Komisi Penyiaran Indonesia, Hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi,

http://kpi.go.id/download/Pengumuman/Handout-hasil-survei-indeks-kualitas-program-siaran-televisi-maret-april-2015-KPI.pdf, diakses pada 16 Oktober 2015, h.8.

8 Stefanus Arief Setiaji, Survei KPI: Acara Religi & Wisata Budaya Paling Berkualitas,

http://industri.bisnis.com/read/20150609/105/441597/survei-kpi-acara-religi-wisata-budaya-paling-berkualitas, diakses pada 14 Oktober 2015.

(17)

Stasiun televisi ini memiliki salah satu program yang memberikan sebuah informasi edukatif dalam menyampaikan informasi mengenai Islam.

Berita Islami Masa Kini (Beriman) yang tayang pada Senin-Jumat pukul 17.00-17.30 WIB dikemas dengan menarik. Sedikit berbeda dengan tayangan religi serupa seperti program Khazanah di TRANS 7, Berita Islami Masa Kini dikemas dalam bentuk berita dengan pembawaan yang ringan. Video-video ditampilkan sesuai dengan tema yang dipilih. Selain itu, program ini juga menampilkan dua orang host sebagai pembawa acara. Hal tersebut menjadi salah satu pembeda dengan program serupa lainnya. Narasumber-narasumber yang berkaitan dengan tema yang diangkat juga menjadi salah satu elemen untuk menambah wawasan umat muslim. Hal tersebut menjadi menarik ditengah banyaknya tayangan religi yang dikemas dengan bentuk talk show, ceramah dan sinetron religi.

Motif, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu.9 Ada beberapa kebutuhan-kebutuhan yang mendasari individu dalam menggunakan media. Menurut McQuail dalam tipologinya mengenai penggunaan media oleh individu dipengaruhi oleh kebutuhan akan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan.

Setiap individu memiliki kebutuhan informasi untuk memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum mereka. Untuk identitas pribadi, individu ingin menemukan penunjang nilai-nilai pribadi dan menonjolkan dirinya. Kemudian,

9 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia

(18)

individu juga ingin memperoleh pengetahuan mengenai keadaan orang lain sebagai wujud integrasi dan interaksi sosial. Selain itu, setiap individu juga memerlukan hiburan untuk melepaskan diri dari permasalahan.

Teori Uses and Gratification digunakan untuk meneliti fenomena ini. Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audien mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda yang disebabkan berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda di antara individu audien.10 Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media.11 Pengguna media memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media. Teori ini melihat khalayak aktif sebagai partisipan dalam memilih isi dan media. Khalayak cenderung menghindari media yang tidak sesuai dengan nilai, sikap, dan keyakinan mereka.

Pada dasarnya setiap individu mencari kepuasan tertentu dalam pemilihan media, salah satunya dalam memilih tayangan televisi. Kebutuhan atau pun keinginan individu berbeda-beda, begitu pula dengan kepuasan yang diperoleh. Khalayak cenderung akan meninggalkan media yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angakatan 2012-2014. Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi ini terdiri dari latar belakang yang berbeda. Meskipun mereka memiliki latar belakang yang

10 Morissan, Psikologi Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), Cet. Ke-1, h. 263. 11 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remadja Karya CV,

(19)

berbeda, mereka juga memiliki kesamaan dalam hal kegemaran menonton program televisi. Selain itu, mahasiswa tersebut berada di dalam lingkungan yang sedikit banyak mempelajari mengenai ajaran Islam secara umum sehingga peneliti ingin melihat apakah faktor lingkungan tersebut membuat mahasiswa ingin mendapatkan informasi lebih mengenai ajaran Islam melalui media massa.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN ANTARA MOTIF DAN KEPUASAAN PENONTON TERHADAP PROGRAM BERITA ISLAMI MASA KINI DI TRANS TV”.

B. PEMBATASAN DAN RUMUSAN MASALAH 1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan memperjelas masalah yang akan diteliti, maka peneliti merasa perlu melakukan pembatasan masalah. Penelitian ini bersifat menggambarkan hubungan antara motif dan kepuasan mahasiswa terhadap program Berita Islami Masa Kini TRANS TV dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini juga terbatas pada mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014. Mahasiswa tersebut meliputi mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Jurnalistik, Kesejahteraan Sosial, Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), dan Manajemen Dakwah (MD).

(20)

2. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut, maka peneliti merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Motif apakah yang mendasari mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menonton program acara Berita Islami Masa Kini di TRANS TV?

2. Kepuasan apakah yang diperoleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setelah menonton program acara Berita Islami Masa Kini di TRANS TV? 3. Bagaimana hubungan antara motif dan kepuasan mahasiswa terhadap

tayangan Berita Islami Masa Kini di TRANS TV?

C. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:

a. Untuk mengetahui motif mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

b. Untuk mengetahui kepuasan yang diperoleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setelah menonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

c. Mengetahui perbedaan hubungan antara motif dan kepuasan mahasiswa terhadap program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

(21)

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan bagi keilmuan yang terkait dalam perkembangan ilmu komunikasi, terutama yang berkaitan dengan penggunaan dan pemenuhan kebutuhan individu terhadap media massa khususnya televisi.

b. Manfaat Praktis

1. Memberikan informasi mengenai motif-motif yang mendorong penonton untuk menonton program religius.

2. Memberikan masukan pada pengelola program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV mengenai motif dan kepuasan penontonnya. 3. Dapat dijadikan bahan evaluasi untuk media yang terkait dalam

meningkatkan kualitas produk mereka.

D. Tinjauan Pustaka

Sebelumnya terdapat penilitian yang berhubungan dengan kepuasan pengguna/khalayak dan menjadi inspirasi bagi peneliti, yaitu:

a. Kepuasan Khalayak Terhadap Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Deskriptif Masyarakat Rw.10 Kel. Penjaringan Jakarta Utara) oleh Fauzan Rianto. (2010). Penelitian ini merujuk pada kesimpulan bahwa tayangan program berita Liputan 6 SCTV adalah puas atau positif dan pemirsa merasa terpuaskan dimana tingkat kepuasan yang tertinggi yaitu pada indikator tidak terpengaruh hingga terpengaruh

(22)

dimana masyarakat jadi lebih percaya diri dan sangat mempengaruhi pola pikir dalam bertindak

b. Tingkat Kepuasan Pendengar Radio Madama FM di Makassar oleh Erbon Sahputra. (2013). Hasil penelitian ini adalah para pendengar merasa puas dengan apa yang telah di sajikan oleh radio Madama FM. Hal tersebut terlihat dari hasil perbandingan nilai mean (rata-rata) skor dari Gratification Sought (Kepuasan yang dicari) dan

Gratification Obtained (kepuasan yang diperoleh) yang menunjukkan bahwa nilai mean Gratification Sought lebih kecil dari nilai mean

Gratification Obtained, yang berarti harapan responden terpuaskan oleh pengalaman.

c. Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton Pada Program Islam Itu Indah Trans Tv oleh Irmalia Septiana. (2013). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor yang signifikan antara motif dengan kepuasan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu program Islam Itu indah TRANS TV belum dapat memuaskan penontonnya pada dimensi informasi.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu:

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014.

(23)

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi dibagi ke dalam enam bab untuk mempermudah memahami penelitian ini. Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

BAB I adalah Bab Pendahuluan. Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II merupakan Bab Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah Uses and Gratification yang dikemukakan oleh Elihu Katz, Jay Blumler, dan Michael Gurevicth. Bab ini juga akan menjelaskan mengenai pengertian dari motif dan kepuasan.

BAB III adalah Bab Metode Penelitian. Pada bab ini peneliti membahas mengenai metode penelitian, yaitu waktu dan tempat penelitian, pendekatan penelitian, jenis penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, dan teknik analisis data.

BAB IV merupakan Bab Gambaran Umum. Pada bab ini akan dijelaskan gambaran mengenai populasi yang dijadikan subjek penelitian dan deskripsi tentang program acara Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

BAB V adalah Bab Temuan dan Analisis Data. Hasil data yang didapatkan serta uji instrumen akan dibahas dalam bab ini.

BAB VI merupakan Bab terakhir dalam penulisan skripsi ini. Pada bab ini berisi tentang penarikan kesimpulan dari temuan dan analisis data yang diperoleh sserta saran sebagai masukan dari penulis.

(24)

12

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Landasan Teori

1. Teori Uses and Gratification

Teori Uses and Gratification pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974. Teori ini beranggapan bahwa audiens secara aktif memilih media tertentu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Pendekatan ini merupakan sebuah pendekatan yang menekankan penelitian komunikasi massa pada khalayak, dan tidak terlalu memperhatikan mengenai isi pesannya. Dengan kata lain, pendekatan ini tidak membahas mengenai apa yang dilakukan media massa terhadap khalayak, melainkan membahas apa yang dilakukan oleh khalayak terhadap media.

Lima asumsi dasar dari Teori Uses and Gratification menurut Katz, Blumler, & Gurevicth adalah sebagai berikut:

(1) Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan; (2) Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media tertentu terdapat dalam anggota khalayak; (3) Media berkompetisi dengan sumbeer lainnya untuk kepuasan kebutuhan; (4) Orang mempunyai sukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti; (5) Penilaian mengenai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.1

Selain elemen-elemen dasar tersebut, pendekatan uses and gratifications

ini sering kali menambahkan unsur motif sebagai alasan khalayak dalam menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.

1 Richard West & Lyan Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi,

(25)

Kebanyakan penelitian mengenai Teori Penggunaan dan Kepuasan berupaya meneliti mengenai apa saja yang terjadi di balik penggunaan media oleh audiens. Dalam hal ini peneliti mencari tahu mengapa orang memilih media tertentu, atau mengapa mereka terpengaruh oleh isi media tertentu. Teori ini memberikan perhatian pada motivasi dan perilaku audien terhadap media, atau bagaimana dan mengapa mereka menggunakan atau mengonsumsi media.2

Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media.3 Teori ini menilai bahwa audien dalam menggunakan media berorientasi pada tujuan, bersifat aktif, sekaligus diskriminatif.4 Pengguna media memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media. Dengan kata lain, pengguna media merupakan pihak yang aktif dalam proses komunikasi dan mengetahui kebutuhannya serta bertanggung jawab atas pilihan media yang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya.

Setiap pengguna media berusaha mencari berbagai sumber media untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.5Audiens cenderung menghindari media yang tidak sesuai dengan nilai, sikap, dan keyakinan mereka. Media dianggap berusaha memenuhi motif

2 Morissan, Psikologi Komunikasi, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), h. 264. 3 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remadja Karya CV,

1985), h.73.

4

Morissan, Psikologi Komunikasi,h. 264.

5 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014),

(26)

khalayak6. Apabila motif khalayak telah terpenuhi, maka kebutuhan khalayak juga akan terpenuhi.

Teori uses and gratifications beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan di bawah ini7

Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audien mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda, yang disebabkan oleh berbagai faktor sosial dan psikologis

6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), h.206. 7

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, h. 194. Lingkungan Sosial: 1. Ciri-Ciri demografis 2. Afiliasi Kelompok 3. Ciri-ciri kepribadian Kebutuhan Khalayak: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Integratif personal 4. Integratif sosial 5. Pelepasan ketegangan Sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media: 1. Keluarga, teman-teman 2. Komunikasi interpersonal 3. Hobi 4. Tidur Penggunaan media massa: 1. Jenis-jenis media SK, majalah, radio, TV, dan film 2. Isi media 3. Terpaan media 4. Konteks sosial dan terpaan media Pemuasan media (fungsi): 1. Pengamatan lingkungan 2. Diversi/hibu ran 3. Identitas personal 4. Hub. Sosial

(27)

yang berbeda di antara individu audien.8 Dari faktor tersebut kemudian melahirkan kebutuhan-kebutuhan. Setiap individu memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda begitu pula dalam memuaskan kebutuhannya. Pendekatan ini mendasarkan teori pada keyakinan bahwa audiens memiliki seperangkat keinginan yang kompleks untuk mencari kepuasan dalam penggunaan media massa.9

Kebutuhan kognitif merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pemahaman, dan pengetahuan mengenai lingkungan sekitar. Kebutuhan afektif khalayak adalah kebutuhan yang berkaitan dengan hal-hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosional. Kebutuhan integratif personal dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, dan status individu. Kebutuhan integratif sosial berkaitan dengan penguatan hubungan dengan orang lain. Sedangkan kebutuhan akan pelepasan ketegangan dikaitkan dengan kebutuhan untuk melarikan diri dari masalah, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan.

2. Motif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu.10 Motif itu merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorangan dalam diri

8

Morissan, Psikologi Komunikasi, h. 263.

9

John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), Cet.Ke-2, h. 245.

10 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, h. 930.

(28)

manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.11 Menurut Lindzey, Hall, dan Thompson, motif adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku.12 Motif merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut.13

Setiap individu memiliki alasan untuk melakukan sesuatu, begitu juga dengan alasan untuk menggunakan media. Setiap individu memiliki beberapa alasan dalam menggunakan media untuk mencapai kepuasan. McQuail dan rekan (1972) mengemukakan empat alasan mengapa audien menggunakan media14:

a. Pengalihan (diversion); yaitu melarikan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari. Mereka yang sudah lelah bekerja seharian membutuhkan media sebagai pengalih perhatian dari rutinitas.

b. Hubungan personal; hal ini terjadi ketika orang menggunakan media sebagai pengganti teman.

c. Identitas personal; sebagai cara untuk memperkuat nilai-nilai individu. Misalnya, banyak pelajar yang merasa lebih bisa belajar jika ditemani alunan musik dan radio.

d. Pengawasan (surveillance); yaitu informasi mengenai bagaimana media membantu individu mencapai sesuatu. Misal, orang menonton program agama di televisi untuk membantunya memahami agamanya secara lebih baik.

11 W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung:Eresco, 1988), Cet. Ke-11, h. 140. 12 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 177.

13 http://id.wikipedia.org/wiki/Motif_(psikologi), diakses pada 10 Juni 2015. 14 Morissan, Psikologi Komunikasi, h. 265.

(29)

Pada dasarnya setiap tindakan yang dilakukan oleh individu dikarenakan adanya dorongan dari motif-motif tertentu. Begitu pula dengan penggunaan media massa. Media massa dianggap mampu memenuhi berbagai motif khalayak. Jika motif tersebut terpenuhi, maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi.

McQuail dan kawan-kawan (1972) merumuskan motif individu dalam menggunakan media massa, yaitu:15

I. Informasi

a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia

b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.

d. Belajar, pendidikan diri sendiri

e. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan II. Identitas pribadi

a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi b. Menemukan model perilaku

c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media) d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

(30)

III.Integrasi dan Interaksi Sosial

a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial

b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki

c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial d. Memperoleh teman selain dari manusia

e. Membantu menjalankan peran sosial

f. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman dan masyarakat

IV.Hiburan

a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan b. Bersantai

c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis d. Mengisi waktu

e. Penyaluran emosi

f. Membangkitkan gairah seks

Jumlah kebutuhan yang dapat dipenuhi media belum disepakati, sebagaimana para psikolog mempunyai klasifikasi motif yang bermacam-macam.16 Sigmund Freud membagi motif ke dalam dua kategori, yaitu eros

(hasrat bercinta) dan thanatos (hasrat merusak). Sedangkan menurut Kaarle Nordenstreng menyatakan bahwa motif utama dalam menggunakan media adalah kebutuhan akan kontak sosial.

16

(31)

3. Kepuasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepuasan berasal dari kata puas yang berarti merasa senang (lega, gembira, kenyang, dsb krn sudah terpenuhi hasrat hatinya).17 Sedangkan kepuasan adalah perihal (yang bersifat) puas, kesenangan, kelegaan, dan sebagainya. Kepuasan dalam hal ini merupakan kepuasan khalayak. Definisi sederhana mengenai kepuasan adalah ketika kebutuhan yang diharapkan dapat terpenuhi atau melebihi harapannya.

Banyak peneliti yang membagi kategori yang berbeda-beda mengenai kepuasan, namun ada satu ukuran yang disepakati di antara mereka. Empat kategori utama yang diajukan McQuail sangat khas, dan beberapa peneliti lain akan menolaknya secara fundamental.18

1. Pengalihan

(a) Melarikan diri dari tekanan rutinitas (b) Melarikan diri dari beban masalah (c) Pelepasan emosi

2. Relasi personal (a) Persahabatan (b) Kegunaan sosial 3. Identitas pribadi

(a) Rujukan pribadi (b) Eksplorasi realitas (c) Penguatan nilai

17 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Edisi

ke-3, Cet. Ke-3, h. 902.

(32)

4. Pengawasan. Ini adalah kebutuhan informasi mengenai sebuah dunia kompleks di mana kita hidup.

Kepuasan atau ketidakpuasan penonton merupakan salah satu respon dari ketidaksesuaian antara harapan yang ingin dicapai dengan kinerja yang telah dilakukan. Dalam hal ini kepuasan atau ketidakpuasan penonton akan dilihat dari penelitian ini. Tingkat kepuasan penonton terhadap program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV merupakan evaluasi yang subyektif dari mahasiswa mengenai kesesuaian yang mereka harapkan dengan hasil yang didapat setelah menonton program tersebut.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi penilaian mahasiswa terhadap program religius ini. Penilaian tersebut dipengaruhi oleh harapan-harapan penonton sebelum menonton tayangan tersebut. Kemudian penilaian tersebut dapat disimpulkan sebagai tingkat kepuasan penonton. Penonton akan merasa puas apabila hasil yang mereka dapatkan setelah menonton sesuai atau melebihi harapan mereka sebelum menonton. Selain itu, penonton akan merasa tidak puas jika apa yang mereka harapkan tidak terpenuhi ketika sudah menonton program tersebut.

Philip Palmgreen dari Kentucky University membuat salah satu macam penelitian uses and gratification yang saat ini mulai berkembang. Menurutnya, kepuasan yang diperoleh seseorang dari media ditentukan juga oleh sikap orang tersebut terhadap media, yaitu kepercayaan dan juga evaluasi yang akan diberikannya terhadap isi pesan media.19 Palmgreen juga mengatakan bahwa

19

(33)

penggunaan teori Uses and Gratifications tidak hanya sebatas apa motif khalayak menggunakan sebuah media, tetapi juga pertanyaan mengenai apakah media sudah memenuhi motif-motif tersebut. Maksud dari hal ini adalah apakah khalayak sudah merasa puas atau tidak dengan apa yang telah diberikan oleh media.

Konsep yang diungkapkan oleh Palmgreen adalah mengukur kepuasan yang disebut dengan GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained).

Gratification Sought (GS) merupakan kepuasan yang diinginkan oleh individu saat mengonsumsi sebuah media tertentu dan ada motif yang mendorong seseorang menggunakan media. Sedangkan Gratification Obtained (GO) adalah kepuasan yang diperoleh individu setelah menggunakan sebuah media tertentu.

Dengan mengukur nilai GS dan GO, dapat diketahui seberapa besar tingkat kepuasan individu dalam menggunakan media. Kemudian tingkat kepuasan tersebut dapat dilihat dari seberapa besar kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO). Jika semakin kecil nilai kesenjangan menunjukkan semakin puas individu dalam menggunakan media tersebut, sebaliknya semakin besar nila kesenjangan antara GS dan GO maka semakin tidak puas individu dalam menggunakan media.

B. Kerangka Berpikir

Teori Uses and Gratifications beranggapan bahwa audiens aktif dalam memilih media dan isi media. Media massa dianggap dapat memuaskan berbagai kebutuhan khalayak. Dengan demikian, orang yang berbeda dapat menggunakan media dan isi media yang sama dengan tujuan yang berbeda-beda.

(34)

Pada dasarnya setiap individu mencari kepuasan tertentu dalam pemilihan media, salah satunya dalam memilih tayangan televisi. Pemilihan media yang dilakukan oleh individu didasari oleh adanya motif-motif terntentu. Kebutuhan atau pun motif individu berbeda-beda, begitu pula dengan kepuasan yang diperoleh. Khalayak cenderung akan meninggalkan media yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam pendekatan Uses and Gratifications tidak hanya mengkaji mengapa audiens memilih atau menggunakan media dan isi media tertentu, tetapi juga mengenai apakah sebuah media sudah dapat memberikan kepuasan kepada audiens. Kepuasan dapat terjadi ketika kebutuhan yang diharapkan dapat terpenuhi atau melebihi harapannya.

Motif yang menjadi dasar audiens dalam menggunakan sebuah media (Gratifications Sought), akan menjadi variabel bebas (X), sedangkan kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) menjadi variabel terikat (Y). Untuk dapat mengetahui kepuasan yang diperoleh penonton, dapat dilihat berdasarkan kesenjangan nilai antara GS dan GO. Variabel-variabel tersebut akan diukur dengan menggunakan kuesioner, yaitu dengan susunan pernyataan dan setiap jawaban atas pernyataan tersebut akan diukur dengan data ordinal. Kemudian untuk mendeskripsikan hubungan di antara kedua variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan uji Regresi Linier Sederhana. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan secara signifikan antara variabel dependen (terikat) dengan variabel independen (bebas).

(35)

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis pemenuhan kepuasan dan kepuasan yang diperoleh

H1 : Terdapat hubungan antara kepuasan yang diharapkan dan kepuasan yang diperoleh.

H0 : Tidak terdapat hubungan antara kepuasan yang diharapkan dan kepuasan yang diperoleh

D. Kerangka Konseptual

Bagan 2.1 Kerangka Konseptual

Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kepuasan yang diharapkan (gratification sought): 1. Pengalihan (diversion) 2. Hubungan Personal 3. Identitas Pribadi 4. Pengawasan (surveillance) Menonton Program Acara “Berita Islami Masa Kini di Trans TV” Kepuasan yang diperoleh (gratification obtained): 1. Pengalihan (diversion) 2. Hubungan Personal 3. Identitas Pribadi 4. Pengawasan (surveillance) Hubungan antara kepuasan yang diharapkan dengan kepuasan yang diperoleh

(36)

24 A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Telp (62-21) 740152, fax (62-21) 7402982. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada Maret 2015-September 2015.

B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.1 Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik. Paradigma positivistik menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam kegiatan penelitiannya.2

Riset atau penelitian merupakan suatu kegiatan yang menggambarkan sebuah objek. Dalam menggambarkan sebuah objek tersebut terkadang peneliti mengalami kesulitan karena adanya perbedaan perspektif atau sudut pandang dalam mengartikan objek maupun realitas. Oleh karena itu, diperlukan adanya pendekatan penelitian untuk mempermudah sebuah penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah

1 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi,Tesis,Disertasi, dan Karya Ilmiah,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), Cet.Ke-4, h. 33.

2

Aditya Herdiyansah, “Efektivitas Program Tayangan Reality Show Mewujudkan Mimpi Indonesia di RCTI dan Program Kuis Kebangsaan di RCTI dan Kuis Indonesia Cerdas di Global TV dalam Pembentukan Citra Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo (WIN-HT)”, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta, 2015, h. 30.

(37)

yang hasilnya dapat digeneralisasikan.3 Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antara variabel.4 Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengukur variabel-variabel sehingga diperoleh data berupa angka-angka yang kemudian dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasi. Jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Studi ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.5 Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah memiliki konsep dan kerangka konseptual untuk mengukur variabel yang diteliti.

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu keadaan, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diteliti. Peneliti menggunakan jenis penelitian ini karena peneliti ingin menjelaskan mengenai motif apa yang mendasari individu dalam menonton, kemudian kepuasan apa yang diperoleh setelah menonton, serta hubungan antara motif dan kepuasan penonton tersebut.

3 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007),

Cet.Ke-2, h. 57.

4

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, h.38.

5 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,

h.40.

(38)

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner (angket). Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut.6

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket jenis ini merupakan salah satu jenis angket di mana responden telah diberikan alternatif jawaban. Dengan demikian, maka akan diperoleh data mengenai motif dan kepuasan penonton terhadap program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

E. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang menonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah motif dan kepuasan penonton terhadap program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain.7 Populasi penelitian merupakan keseluruhan (univeersum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,

6

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, h.139.

7 J. Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Erlangga, 2000), Cet.Ke-1, Ed.6, h.

(39)

tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya.8 Jenis populasi terbagi dua, yaitu:9

1. Populasi finit, artinya jumlah individu ditentukan.

2. Populasi infinit, artinya jumlah individu tidak terhingga atau tidak diketahui dengan pasti.

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014 yang berjumlah 1.401 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi. Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi.10 Dalam hal ini hanya sebagian saja dari populasi yang akan diambil.

Peneliti menggunakan rumus pengambilan sampel dari Slovin untuk menentukan ukuran sampel. Rumus pengambilan sampel ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang dapat mewakili populasi dengan jumlah populasi yang jumlahnya sudah diketahui. Rumusnya adalah sebagai berikut:

8

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h. 30.

9 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS, h. 30.

10 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah)¸ h.

(40)

Rumus Slovin:11

n = N 1 + (N x e2)

Di mana:

n: Jumlah elemen/ anggota sampel.

N: Jumlah elemen/ anggota populasi

e: Error level (tingkat kesalahan) (10 %)

Adapun gambaran ukuran sampel terhadap populasi mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai berikut: n = N 1 + Ne2 n = 1401 1 + 1401 (10 %)2 n = 1401 1 + 1401 (0,1)2 n = 1401 1 + 1401 (0,01)

11 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, h.

(41)

n = 1401 1 + 14,01 n = 1401

15,01

n = 93,33 = 93

Maka sampel yang dapat diambil adalah sebesar 93 orang. G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, terdapat 93 orang yang dapat dijadikan sebagai sampel. Pada dasarnya terdapat dua cara teknik pengambilan sampel, yaitu dengan teknik probability sampling dan nonprobability sampling. Namun, dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel. Lebih tepatnya peneliti menggunakan teknik simple random sampling.

Teknik simple random sampling merupakan metode pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dalam penilitian ini. Sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi, tiap elemen populasi memiliki peluang yang sama dan diketahui untuk terpilih sebagai subjek.12 Jadi, setiap mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kesempatan untuk dijadikan subjek dalam penelitian ini.

12

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h. 151.

(42)

H. Instrumen

Untuk mengukur variabel motif dan kepuasan, pemberian skor dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. Skala ini menggambarkan struktur data dan memberikan skor pada karakteristik individual. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap.13 Skala tersebut terdiri dari beberapa pernyataan yang membutuhkan reaksi responden. Respon negatif (sangat tidak setuju) diberikan dengan skor yang paling rendah, sedangkan respon positif (sangat setuju) diberikan dengan skor yang paling tinggi. Penilaian dalam Skala Likert, yaitu:

4 = SS (Sangat setuju/sangat puas)

3 = S (Setuju/puas)

2 = TS (Tidak setuju/ tidak puas)

1 = STS (Sangat tidak setuju/ tidak puas)

Data-data tersebut dianalisis dengan statistik deskriptif. Kemudian dari analisis ini akan diperoleh frekuensi, presentase, modus, median, dan rata-rata.

Dalam penyusunan skala dilakukan dengan menggunakan skala ordinal. Skala ordinal adalah suatu skala yang sudah mempunyai data pembeda, tetapi perbedaan antara angka yang satu dengan yang lainnya tidak konstan.14

13 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komuikasi, h.134.

14 Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004), Cet.

(43)

I. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas/kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur.15 Dengan kata lain, sebuah instrument dapat dikatakan valid maka menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada tiga landasan untuk melihat sejauh manaitu, yaitu (a) didasarkan pada isinya, (b) didasarkan pada kesesuaiannya dengan constructnya dan (c) didasarkan pada kesesuaiannya dengan kriterianya, yaitu instrumen lain yang dimaksud untuk merekam/mengukur hal yang sama.16

2. Uji Reliabilitas

Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama.17 Dengan kata lain, menunjukkan bahwa sudah sejauh mana suatu alat ukur dapat dikatakan konsisten. Suatu alat pengukur dikatakan mantap atau konsisten, apabila untuk mengukur susuatu berulang kali, alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama.18

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach karena kuesioner dalam penelitian ini berbentuk pernyataan yang membutuhkan jawaban responden yang menginterpretasikan

15 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, h. 132.

16 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012),

Cet.Ke-23, h. 61

17 S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011),

Cet. Ke-12, h. 77

(44)

penilaian sikap. Menurut Guilford, suatu instrumen dikatakan reliable apabila angka koefisien reliabilitas > 0,60.

J. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik dalam pengumpulan data, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti mengenai motif dan kepuasan mahasiswa terhadap program Berita Islami Masa Kini TRANS TV.

Data tersebut diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada sampel yang telah ditentukan oleh peneliti terlebih dahulu.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kajian pustaka atau bahan bacaan. Sumber-sumber sekunder terdiri atas berbagai macam seperti, buku, jurnal, majalah, artikel, situs internet dan lain sebagainya.

K. Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya.19 Variabel yang diterapkan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable).

19 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,

(45)

Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang menjadi sebab atau merubah/mempengaruhi variabel lain (variabel dependent).20 Variabel dependent

merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas).21

Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah motif penonton dalam menonton acara Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan yang diperoleh oleh penonton Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

L. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian

Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep/variabel.22 Pada teori Uses and Gratifications yang digunakan oleh peneliti menyebutkan mengenai beberapa konsep yang dapat di ukur, yaitu konsep penggunaan media, Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained

(GO). Variabel yang diukur adalah media exposure, motif, dan tingkat kepuasan yang diperoleh.

Tabel. 3.1 Operasionalisasi Konsep dalam Penelitian

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

Media Use Media 1.Frekuensi menonton Ordinal

20 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h.10

21

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS,h.10

22 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,

(46)

Exposure 2.Durasi menonton Gratification Sought (GS) Motif penonton Berita Islami Masa Kini di TRANS TV

1. Informasi 1. Mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi lingkungan sekitar dan dunia 2.Mencari bimbingan dalam mengatasi masalah sehari-hari. Interval 2. Identitas pribadi 1.Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. 2.Mencari model perilaku yang dapat dicontoh. 3. Integrasi dan interaksi sosial 1.Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain.

2.Dapat dihargai orang lain

(47)

rutinitas atau masalah sehari-hari.

2.Mengisi waktu luang.

3.Menyalurkan emosi. Gratification Obtained (GO) Kepuasan penonton Berita Islami Masa Kini di TRANS TV

1.Informasi 1. Mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi lingkungan sekitar dan dunia 2.Mendapatkan bimbingan dalam mengatasi masalah sehari-hari. Interval 2.Identitas pribadi 1.Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. 2.Mendapatkan model perilaku yangdapat dicontoh 3. Integrasi dan interaksi sosial 1.Menemukan bahan percakapan dan interaksi dengan

(48)

orang lain

2.Dapat dihargai orang lain

4. Hiburan 1.Melepaskan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari.

2.Mengisi waktu luang.

3.Menyalurkan emosi

(Sumber: Hasil Pengolahan Data) 1. Media Use (Penggunaan Media)

Teori Uses and Gratifications beranggapan bahwa khalayak aktif dalam memilih dan menggunakan media. Mereka cenderung menggunakan media yang mereka butuhkan dan meninggalkan media yang tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka. Oleh karena itu, penelitian ini berkaitan dengan pola penggunaan media dalam teori tersebut berkaitan dengan media exposure atau terpaan media.

Exposure merupakan kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media massa ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan-pesan tersebut yang terjadi pada individu atau kelompok.23 Terpaan media (media exposure), menurut Rosengren (1974), dapat dioperasionalkan menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media keseluruhan (Kriyantono: 2001). Sedangkan

(49)

menurut Sari, dapat dioperasionalkan menjadi jenis media, yang digunakan, frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan.24

Dalam penelitian ini, terpaan media (media exposure) dioperasionalkan menjadi frekuensi penggunaan dan durasi penggunaan media dalam menonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

a. Frekuensi

Frekuensi menonton berkaitan dengan seberapa sering responden dalam menonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV dalam satu minggu.

1) Rendah: Jika responden hanya menonton 1 kali dalam seminggu 2) Sedang : Jika responden menonton 2-3 kali seminggu

3) Tinggi : Jika responden menonton 4-5 kali seminggu b. Durasi

Durasi menonton merupakan rata-rata lamanya kegiatan menonton yang dilakukan oleh responden. Dalam hal ini peneliti membaginya ke dalam tiga kategori, yaitu:

1) Rendah : Jika responden hanya menonton selama < 10 menit 2) Sedang : Jika responden menonton selama 10-20 menit

3) Tinggi : Jika responden menonton selama 20-30 menit (selesai)

2. Gratification Sought (GS)

Beberapa pernyataan diajukan kepada responden untuk mengukur

gratification sought atau motif yang mendorong responden untuk menonton

24

(50)

program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Motif dalam penelitian ini dioperasionalkan sebagai dorongan atau alasan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya dengan menonton tayangan Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Dalam penelitian ini, motif penonton dapat diukur dari:

a. Motif Informasi

1) Menonton program tersebut untuk mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan dunia Islam

2) Menonton untuk mendapatkan pengetahuan mengenai ajaran Islam

3) Menonton untuk mendapatkan bimbingan

4) Menonton untuk mendapatkan pengetahuan tentang cerita Nabi-Nabi

5) Menonton untuk mengetahui pendapat para ulama b. Motif Identitas Pribadi

1) Menonton untuk meningkatkan kepercayaan diri 2) Menonton untuk meningkatkan nilai-nilai pribadi 3) Menonton untuk mendapatkan contoh sosok tauladan 4) Menonton untuk dapat meniru hal-hal yang baik c. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial

1) Menonton hanya karena mengikuti kebiasaan orang lain

2) Menonton untuk menemukan bahan percakapan dengan orang lain

3) Menonton untuk dapat bertukar pendapat dengan orang lain mengenai ajaran Islam

(51)

4) Menonton karena ingin dihargai orang lain karena tidak ketinggalan pembicaraan menarik mengenai program acara ini 5) Menonton agar tidak ketinggalan pembicaraan

d. Motif Hiburan

1) Menonton karena ingin melepaskan diri dari tugas-tugas kuliah 2) Menonton untuk dapat bersantai bersama keluarga

3) Menonton untuk mengisi waktu luang

4) Menonton untuk menghilangkan rasa kesepian

5) Menonton untuk melihat penampilan presenter yang tampan dan cantik

3. Gratifications Obtained (GO)

Gratification Obtained (GO) atau kepuasan yang diperoleh dalam penelitian ini didefinisikan sebagai suatu kepuasan, kelegaan, dan kesenangan ketika kepuasan yang diharapkan penonton dalam menonton tayangan Berita Islami Masa Kini di TRANS TV sudah terpenuhi atau melebihi harapannya. Untuk mengukur GO dilakukan dengan mengajukan pernyataan yang dipakai dalam mengukur GS yang kemudian dikaitkan dengan tingkat kemampuan media dalam memenuhi kepuasan responden.

(52)

M. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku atau objek tertentu lainnya.25

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana. Pemilihan analisis tersebut dilakukan atas dasar untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Penelitian ini mencari hubungan secara signifikan antara variabel motif dan variabel kepuasan responden penonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

(53)

41

GAMBARAN UMUM

A. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

1. Sejarah

Pada awal didirikannya pada 1 Juni 1957, perguruan tinggi ini bernama

Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA). ADIA terdiri dari tiga jurusan, yaitu

Jurusan Pendidikan agama, Jurusan Bahasa Arab, Jurusan Da’wah wal Irsyad. Sejak dibuka pada 1959, Jurusan Da’wah wal Irsyad dikenal sebagai jurusan khusus. Hal tersebut dikarenakan mahasiswanya terdiri dari imam-imam tentara

yang mendapat tugas belajar, baik dari Angkatan Darat maupun dari Angkatan

Udara.

Kemudian setelah terjadinya penggabungan ADIA di Jakarta dengan

PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) di Yogyakarta menjadi IAIN Al-Jami’ah, Jurusan Khusus dimasukkan ke dalam Fakultas Tarbiyah. Namun, keberadaan jurusan tersebut tidak bertahan lama karena IAIN Cabang Jakarta

memutuskan untuk membuka Fakultas Ushuluddin. Kemudian berdasarkan SK

Menteri Agama RI No.66 Tahun 1962, Fakultas Ushuluddin resmi dibuka dengan

hanya satu jurusan, yaitu jurusan Dakwah. Kemudian pada akhirnya jurusan

Dakwah berdiri menjadi fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Pada awalnya, Fakultas Dakwah hanya memiliki satu jurusan, yaitu

Jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama (PPA). Setahun kemudian, pada tahun

akademik 1992-1993, Fakultas Dakwah membuka Jurusan Bimbingan dan

Gambar

Tabel 5.1 Uji Validitas Motif
Tabel 5.2 Uji Validitas Kepuasan
Tabel 5.3 Uji Reliabilitas
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang Analisa Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang koleksi

Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi, yang menggambarkan secara umum etos belajar mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun, penulis mempunyai asumsi

Dari hasil penelitian program studi yang paling mendekati Prodi Matematika FST yang paling diminati oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah adalah Prodi Fisika

Penulisan skripsi ini dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan

Imam Subchi, MA, selaku Ketua Pusat Puslitpen LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan panduan penelitian lebih sistematis dan terarah.. Semoga hasil penelitian ini

Subarja, M.Pd., Alamat : Bagian Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, 15412 Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Ciptaan :

Suwito, M.A., Supardi, M.Kom., , dkk Alamat : UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Dki Jakarta, 15412 Kewarganegaraan : Indonesia Pemegang Hak Cipta Nama : Supardi, M.Kom., Nashrul

Subarja, M.Pd., Alamat : Bagian Keuangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, 15412 Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Ciptaan : Program Komputer Judul