• Tidak ada hasil yang ditemukan

EMPLOYEE RELATIONS DAN KEPUASAN KOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EMPLOYEE RELATIONS DAN KEPUASAN KOMUNIKASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

EMPLOYEE RELATIONS DAN KEPUASAN KOMUNIKASI (Studi Korelasional Kegiatan Employee Relations dalam bentuk Rapat Rutin

dan Kepuasan Komunikasi Karyawan PT INALUM di Kuala Tanjung) ARDIANSYAH

080904041 ABSTRAK

Salah satu bentuk employee relations di sebuah perusahaan adalah rapat rutin. Rapat rutin merupakan aktivitas yang melibatkan komunikasi tatap muka antara pihak manajemen dan karyawan. Rapat rutin juga menciptakan iklim komunikasi yang positif di dalam perusahaan. Penelitian ini meneliti hubungan antara variabel-variabel yang kemudian hubungan-hubungan tersebut dinamakan korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi positif yang kuat antara variabel employee relations (𝑋) dan kepuasan komunikasi (𝑌) dengan nilai

koefisien (𝑟) 0,763 dan signifkan pada taraf kepercayaan 90%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa employee relations memberikan pengaruh sebesar 58,22% terhadap kepuasan komunikasi karyawan dan 41,78% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.

Kata kunci : employee relations, kepuasan komunikasi, rapat rutin, korelasi, kuantitatif.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Menurut McNamara (1997), keterampilan mengelola rapat merupakan perjalanan menuju komunikasi yang efektif yang merupakan salah satu prinsip-prinsip pokok komunikasi informal organisasi. (107) Sedangkan Frank Jefkins (2005) memberikan penjelasan. Pertemuan-pertemuan dinas yang melibatkan para staff dan karyawan, baik itu yang diselenggarakan di kantor pusat maupun di kantor-kantor cabang, dan juga konferensi tingkat nasional, merupakan kegiatan berkumpul yang bermanfaat untuk menggalang kebersamaan dan keakraban, sekaligus untuk menciptakan hubungan yang baik antara pihak manajemen dengan para karyawan. Dalam acara-acara tersebut, berlangsung suatu bentuk komunikasi yang paling efisien, yakni komunikasi tatap muka. (176-177) Dengan demikian, pelaksanaan rapat secara rutin di dalam sebuah perusahaan mampu menjadi salah satu faktor usaha menciptakan employee relations yang baik.

Perumusan Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat ditarik perumusan penelitian sebagai berikut:

a. Adakah hubungan antara kegiatan employee relations dalam bentuk rapat rutin dan kepuasan komunikasi karyawan Smelter PT INALUM Kuala Tanjung Kab. Batu Bara?

b. Faktor-faktor dari employee relations apakah yang memengaruhi kepuasan komunikasi Karyawan?

(2)

1 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui adakah hubungan antara kegiatan employee relations

dalam bentuk rapat rutin dan kepuasan komunikasi karyawan Smelter PT INALUM Kuala Tanjung Kab. Batu Bara,

b. Untuk mengetahui seberapa besar employee relations memengaruhi kepuasan komunikasi.

URAIAN TORITIS Kerangka Teori Komunikasi

Proses komunikasi dapat dibandingkan dengan tata cara produksi dan konsumsi. Proses ini melibatkan produksi makna (production of meaning), melalui penggunaan bahan-bahan mentah yang terdiri dari kata-kata, gambar-gambar, lambang-lambang, dan tindakan-tindakan komunikator, serta konsumsi makna (consumtion of meaning) melalui pendengaran, penglihatan, sentuhan, perasaan, dan penciuman yang dilakukan oleh khalayak. (Moore, 2005, 88)

Public Relations

Menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relations (IPR), yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November 1987, “ humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memeliharaniat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”. (Anggoro, 2002, 2)

Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal. (Sendjaja, 1994) Komunikasi organisasi menurut Goldhaber didefinisikan sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang salingberubah-ubah. (Arni Muhammad, 2002, 67) Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. (Pace dan Faules, 2001, 33)

Employee Relations

Employee relations merupakan kegiatan penting dari internal public

relations seperti yang dikemukakan oleh Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations (1992), bahwa publik internal atau employee relations tersebut sama pentingnya dengan external public relations, karena kedua bentuk hubungan masyarakat tersebut diumpamakan sebagai dua sisi mata uang yang mempunyai arti yang sama dan saling terkait erat satu sama lain.

(3)

2

Inti dari kegiatan employee relations dapat kita pahami dari definisi

employee relations oleh Yulianita (2005), “Employee relations yaitu kegiatan

public relations untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan para karyawannya.”(59)

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian

Tipe pada penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional digunakan untuk meneliti hubungan di antara variabel-variabel, dan hubungan dari variabel-variabel itu disebut sebagai korelasi. Husein Umar (2002) dalam bukunya Metode Penelitian Organisasi mengataan, “penelitian korelasional adalah dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Perbedaan utama dengan metode lain adalah adanya usaha untuk menaksir hubungan dan bukan sekedar deskripsi.” (45)Sedangkan Jalaluddin Rakhmat (2001) dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi mengatakan, “metode korelasi bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Bila hanya dua variabel yang dihubungkan, korelasinya disebut korelasi sederhana (simple correlation).” (27)

Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Smelter PT INALUM Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, P.O. Box 1/ Kuala Tanjung 21257. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan produksi tetap di smelter PT INALUM Kuala Tanjung. Jumlah total populasi adalah 1.988 orang yang berada dalam tiga pabrik utama. Tenik sampling pada penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat presisi 10% serta tingat kepercayaan 90%. (Yamane, 1967)

𝑛 = 1988

1 + 1988(0,1)2 = 95,210

Dari penjabaran di atas diketahui bahwa total sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 95 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan sumber data yang akan digunakan pada penelitian ini maka data dibagi menjadi dua, yakni:

a. Data Primer

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data primer menggunakan kuesioner. Husein Umar mengatakan bahwa angket (kuesioner) adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. (Arsyad dan Soeratno, 1995, 74-75)

(4)

3 b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. (76) Sumber-sumber data sekunder ada berbagai macam antara lain dari surat-surat pribadi, buku harian, notulen rapat, sampai dokumen-dokumen resmi berbagai instansi pemerintah. (77) Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan, buku-buku, dan literatur-literatur yang berhubungan dengan objek dan permasalahan penelitian.

Teknik Analisis Data

Teknik statistik yang digunakan dalam analisa korelasi pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment, yaitu salah satu teknik yang dikembangkan oleh Karl Pearson untuk menghitung koefisien korelasi. Riduwan (2004) menjelaskan bahwa kegunaan uji Pearson Product Moment atau analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval dan ratio. Sebelum melakukan analisa korelasi dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, dan normalitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, dan Normalitas Case Processing Summary

N % Cases Valid 95 100.0 Excluded (a) 0 .0 Total 95 100.0 a

Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.949 32 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Q1 108.73684 315.217 .566 .948 Q2 108.54737 314.123 .572 .948 Q3 108.32632 314.031 .583 .948 Q4 108.54737 313.484 .597 .948 Q5 108.86316 310.353 .611 .948 Q6 108.28421 312.567 .632 .948 Q7 107.38947 321.176 .490 .949 Q8 107.52632 320.848 .528 .948 Q9 107.62105 319.089 .492 .949

(5)

4 Q10 107.75789 320.547 .495 .949 Q11 108.00000 317.106 .590 .948 Q12 108.64211 314.934 .429 .950 Q13 108.05263 312.221 .693 .947 Q14 108.12632 313.346 .674 .947 Q15 108.18947 313.411 .666 .947 Q16 108.22105 314.940 .615 .948 Q17 108.41053 315.457 .656 .947 Q18 108.21053 317.742 .701 .947 Q19 108.42105 315.289 .699 .947 Q20 108.29474 314.168 .623 .948 Q21 108.05263 316.838 .617 .948 Q22 108.26316 315.536 .613 .948 Q23 107.98947 316.308 .630 .948 Q24 108.44211 315.717 .595 .948 Q25 108.45263 313.080 .646 .947 Q26 108.22105 315.387 .577 .948 Q27 108.25263 317.340 .600 .948 Q28 108.52632 318.337 .589 .948 Q29 108.26316 319.409 .537 .948 Q30 108.20000 314.077 .610 .948 Q31 108.81053 312.432 .585 .948 Q32 108.85263 310.744 .647 .947

Pada bagian Item-total statistics, nilai r tabel untuk uji dua sisi pada tarafkepercayaan 90% atau signifikansi 10% (p= 0,1) dapat dicari berdasarkan jumlah 95 responden atau N. Oleh karena N=95 maka derajat bebasnya adalah N– 2 yaitu 93. Nilai r tabel dua sisi pada derajat bebas (df)=93 dan p=0,1 adalah 0,93 Bagian Corrected Item-Total Correlations, menunjukan bahwa semua butir pertanyaan dalam instrumen kuesioner penelitian memiliki nilai r > r tabel (0,1). Maka dengan demikian semua butir pertanyaan pada instrumen kuesioner penelitian dapat dinyatakan valid.

Sedangkan pada bagian Reliability Coefficients terlihat bahwa nilai alpha adalah 0.949 dengan jumlah butir pertanyaan (N of Items) 32. Nilai r tabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 90% atau signifikansi 10% (p=0,1) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. oleh karena N=95 maka derajat bebasnya adalah N–2 yaitu 93. Nilai r tabel dua sisi pada derajat bebas (df)=93 dan p=0,1 adalah 0,93. Karena nilai Alpha cronbach 0,949 ternyata lebih besar dari nilai r tabel 0,93 maka dapat dinyatakan bahwa instrumen kuesioner penelitian terbukti reliabel, dan berdasarkan tabel interpretasi nilai alpha, nilai alpha 0,949 adalah sangat reliabel.

(6)

5

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VAR_X VAR_Y

N 95 95

Normal Parametersa,b Mean 57,2947 54,4632 Std. Deviation 9,78478 9,72473 Most Extreme Differences Absolute ,050 ,081 Positive ,050 ,052 Negative -,046 -,081 Kolmogorov-Smirnov Z ,487 ,790

Asymp. Sig. (2-tailed) ,972 ,561

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil uji normalitas tersebut didapat angka signifikansi yang ditunjukkan dengan nilai 0,972 untuk variabel X dan 0,561 untuk variabel Y adalah > α = 0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal.

Analisis Tabel Tunggal

Berikut ini adalah hasil-hasil tabulasi frekuensi jawaban responden terhadap setiap pertanyaan di dalam kuesioner. Pertanyaan di dalam kuesioner terbagi atas karakteristik responden, employee relations, dan kepuasan komunikasi. Tabulasi dihasilkan dengan menggunakan alat bantu software SPSS 10.0 melalui menu Analyze-Descriptive Statistics-Frequencies pada pilihan frequencies. Tabulasi akan disajikan dalam bentuk tabel.

Karakteristik Responden

Karakteristik Responden dalam kuesioner meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, lama bekerja, dan departemen. Berikut adalah tabulasi frekuensi dari tiap karakteristik responden.

Data Usia Responden

Usia Jumlah Persen

<25 22 23.2 >40 25-30 31-35 36-40 44 46.3 12 12.6 15 15.8 2 2.1 Total 95 100.0

Data Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Persen

Pria 95 100.0

(7)

6

Total 95 100

Data Status Pernikahan Responden Status Jumlah Persen Belum

Sudah

41 43.2

54 56.8

Total 95 100.0

Data Tingkat Pendidikan Responden Tingkat

Pendidikan Jumlah Persen S2 S1 D1-D3 SLTA SLTP - - - - 17 17.9 75 78.9 3 3.2 Total 95 100.0

Data Lama Bekerja Responden Lama Bekerja Jumlah Persen

<1 >20 1-5 11-15 16-20 6-10 11 11.6 45 47.4 17 17.9 3 3.2 1 1.1 18 18.9 Total 95 100.0

Data Departemen Responden Departemen Jumlah Persen

Casting Karbon Reduksi 29 30.5 35 36.8 31 32.6 Total 95 100.0 Employee Relations

(8)

7

Kepuasan Komunikasi

Pengujian Hipotesis

Teknik statistik yang akan digunakan dalam analisa korelasi pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment, yaitu salah satu teknik yang dikembangkan oleh Karl Pearson untuk menghitung koefisien korelasi. Kegunaan uji Pearson Product Moment atau analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan variabel bebas (𝑋) dengan variabel terikat (𝑌) dan data berbentuk interval dan ratio. (Riduwan, 2004)Dalam mencari nilai koefisien korelasi pada penelitian ini akan menggunakan alat bantu software SPSS 15.0 melalui sub menu Analyze-Correlate-Bivariate.

Sedangkan untuk melakukan uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan nilai probabilitas yang didapat dengan menggunakan alat bantu software SPSS 15.0 yaitu dengan cara yang sama seperti mencari nilai 𝑟 pada korelasi Pearson. Berikut adalah tabel hasil uji korelasi dan uji signifikansi.

Correlations

VAR_X VAR_Y VAR_X Pearson Correlation 1 .763(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

VAR_Y Pearson Correlation .763(**) 1 Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas diketahui angka hasil korelasi adalah 0,763 atau 𝑟=0,763. Berdasarkan tabel interpretasi nilai 𝑟 analisis korelasi, 𝑟=0,763 terletak antara 0,601-0,800, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kegiatan employee

Tidak Pernah 38 2.5 Jarang 191 12.5 Cukup Sering 465 30.5 Sering 502 33.0 Sangat Sering 324 21.3 Total 1520 100.0

Jawaban Jumlah Persen

Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas 21 1.3 224 14.7 553 36.3 564 37.1 158 10.3 Total 1520 100.0

(9)

8

relation dalam bentuk rapat rutin dan kepuasan komunikasi karyawan menunjukan korelasi kuat.

Selain itu, dari tabel tersebut kita mendapatkan nilai probabilitas (Sig. (2-tailed)) adalah 0,000 yang artinya angka probabilitas yang didapat yaitu 0,000 adalah <0,05 sehingga dapat diambil keputusan bahwa hipotesa null (H0), yaitu tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM ditolak. Dengan kata lain terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM (Ha) diterima, dan signifikan pada taraf kepercayaan 90% yang ditandai dengan ( ** ) di belakang angka koefisien korelasi (didapat dengan opsi tes signifikansi two-tailed dan flag significant correlations pada jendela analisis bivariate correlations). Pembahasan

Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesa null (H0), yaitu tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM ditolak. Dengan kata lain terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM (Ha) diterima, dan signifikan pada taraf kepercayaan 90%.

PENUTUP Kesimpulan

Penelitian yang berjudul “Hubungan Kegiatan Employee relations dan Kepuasan Komunikasi Karyawan Smelter PT INALUM Kuala Tanjung Kab. Batu Bara” ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

 Berdasarkan analisa korelasi menggunakan metode Pearson Product Momment dengan alat bantu software SPSS 15.0 didapatkan nilai koefisien korelasi (𝑟) sebesar 0,763. Berdasarkan tabel interpretasi nilai 𝑟 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara employee relations dalam bentuk rapat rutin dan kepuasan komunikasi karyawan memiliki korelasi kuat dan positif,

 Berdasarkan nilai probabilitas yang didapat menggunakan alat bantu

software SPSS 15.0 yaitu 0,00 atau <0,05 maka hipotesa yang diterima adalah “terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM” (Ha) dan hipotesa null atau “tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan

employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM” ditolak,

 Berdasarkan hasil uji signifikansi dengan alat bantu software SPSS 15.0 maka dapat dikatakan bahwa employee relations dalam bentuk rapat rutin berpengaruh terhadap kepuasan komunikasi karyawan secara signifikan pada taraf kepercayaan 90%,

(10)

9 Saran Responden Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam proses penelitian ini terdapat banyak kekurangan baik yang dirasakan oleh peneliti sendiri maupun responden. Oleh karena itu saran dari responden sangat diperlukan sebagai bahan penyempurnaan dan pembelajaran dalam penilitian serupa. Berikut beberapa saran dari sebagian responden:

 Peneliti hendaknya melakukan penyesuaian jadwal penelitian dengan kalender kerja perusahaan mempertimbangkan absensi karyawan.

 Jenis huruf yang digunakan dalam kuesioner terlalu kaku sehingga kurang nyaman dibaca.

Saran dalam Kaitan Akademis

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa employee relations memberikan sumbangan terhadap kepuasan komunikasi karyawan namun perlu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor lainnya agar perencanaan peningkatan kepuasan komunikasi karyawan menjadi lebih baik.

Saran dalam Kaitan Praktis

Berdasarkan hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa employee relations memiliki pengaruh terhadap kepuasan komunikasi karyawan. Maka dari itu perusahaan dirasa perlu untuk meningkatkan kualitas employee relations dalam manajemennya sehingga keserasian dalam kerjasama dengan karyawan meningkat.

Berdasarkan hasil survey dalam penelitian berikut beberapa faktor prioritas dari employee relations yang menjadi perhatian bagi perusahaan:

 Kesempatan karyawan untuk dapat memberikan masukan kepada pimpinan dalam membuat keputusan.

 Kesempatan karyawan untuk menyampaikan pesan secara terbuka kepada pimpinan.

 Peningkatan efektivitas media perusahaan seperti laporan tahunan dan buletin perusahaan dalam kegiatan internal public relations untuk menciptakan iklim komunikasi perusahaan yang positif.

Kepuasan komunikasi yang tinggi dalam diri karyawan akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan kreatif, efektif, dan efisien seperti dalam membuat keputusan, bekerjasama dalam tim, memberikan gagasan-gagasan inovatif serta kejujuran dalam bekerja untuk penyempurnaan operasi perusahaan. Daftar Referensi

Anggoro, M. Linggar. 2002. Teori dan profesi Kehumasan (serta aplikasinya di Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara

Arsyad, Lincolin; Soeratno. 1995. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: UPPAMPYKPN

Jefkins, Frank. 1992. Public Relations. Jakarta: Erlangga

---. 1994. Public Relations Techniques (second edition). London: Butterworth Heinemann

(11)

10

---. 2005. Public Relations (Edisi ke-4). Jakarta: Erlangga Mcnamara, Jim. 1997. Manajemen Strategi PR.

---. 2005. Humas (membangun citra dengan komunikasi). Bandung: Remaja Rosdakarya

Muhammad, Arni. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Pace, R. Wayne.; Faules, Don F. 2001. Komunikasi Organisasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sendjaja, S. Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Umar, Husein.2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Yamane, Taro. 1967. Statistics: An Introductory Analysis (edisi ke-2). New York: Harper and Row

Yulianita, Neny. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan Universitas Bandung

Referensi

Dokumen terkait

b členu določa, da nadzor nad policijo opravljajo uslužbenci ministrstva, ki imajo policijska pooblastila v okviru izvajanja nadzora in so v svojih pravicah in dolžnostih izenačeni

Untuk terus memimpin persaingan dalam bidang restoran makanan siap saji maka diperlukan suatu metode untuk mendukung manajemen untuk mengintegrasikan strategi,

Beban Ganda Masalah Gizi dan Konsekuensinya dalam Kesiapan Tenaga Profesional Gizi dan yang terkait...

Pada tahap ini peneliti menganalisis tanggapan atau respon peserta didik yang telah menerapkan pembelajaran ips tentang literasi ekonomi dengan menggunakan bahan ajar

Hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan responden tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) setelah pemberian penyuluhan IMD dan hasil uji

AKIBAT YA HO 7ITJBTTL BARI PKHBBATAB PEUYA- LAHGi/8AAff ffAnrOTIKA

materi yang dikaji. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok. Guru membagi lembar pengamatan/ observasi kepada masing-masing.. kelompok. Kelompok merumuskan hipotesis dan merancang