• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Komunikasi Matematis Siswa Mts Negeri Kalianda Melalui Pembelajaran Metode Penemuan Terbimbing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Komunikasi Matematis Siswa Mts Negeri Kalianda Melalui Pembelajaran Metode Penemuan Terbimbing"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)42700.pdf. TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM) PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTS NEGERI KALIANDA MELALUI PEMBELAJARAN METODE PENEMUAN TERBIMBING. TAPM diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidika11 Matematika. Oleh:. Ena Julaiha NIM. 017980755. PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA 2014. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(2) 42700.pdf. LEMBAR PERSETUJUAN T APM. Judul TAPM. Peningkatan. Kemampuan. Matematis. Siswa. Pemahaman. MTS. Negeri. dan. Komunikasi. Kalianda. melalui. Pembelajaran Metode Penemuan Terbimbing Penyusun T APM. Ena Julaiha. NIM. 017980755. Program Studi. Magister Pendidikan Matematika. Hari/ Tanggal. : Sabtu, 15 November 2014 Menyetujui:. Pembimbing II. ..v' Dr. Agus Santoso, M.Si.. Dr. Su. NIP. 19640217 199303 1001. NIP. 19690914 1994403 1002. Tur N. di, M.Ed., M.Sc., Ph.D . 19610112 198703 I 003 Mengetahui,. Ketua Bidang. Magister Ilmu Pendidikan dan Keguruan (MIPK). Sandra Sukmaning Adji, M.Pd.,M.Ed. NIP.19590105 198503 2001. lV. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. ng Sutiarso,M.Pd..

(3) 42700.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA PENGESAHAN Nama. : ENA JULAIHA. NIM. : 017980755. Program Studi. : Matematika. Judul TAPM. : Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa MTS Negeri Kalianda melalui Pembelajaran Metode Penemuan Terbimbing. Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Ak:hir Program Magister (TAPM) Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Terbuka pada: Hari/Tanggal. : Sabtu, 15 November 2014. Waktu. : 10.00 - 12.00. Dan telah dinyatakan LULUS PANITIA PENGUJI T APM Tandatangan. Ketua Komisi Penguji Nama : Dr. Tita Rosita, M.Pd Penguji Ahli Nama : Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D Pembimbing I. ·····P···. Nama : Dr.Sugeng Sutiarso, M.Pd. .~~·. Pembimbing II. ~---~······. Nama : Dr.Agus Santoso, M.Si. __//. v Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(4) 42700.pdf. ABSTRACT THE INCREASING OF COMPREHENSION ABILITY AND MATHEMATICS COMMUNICATION OF MTs NEGERI KALIANDA STUDENTS THROUGH GUIDED INQUffiY METHOD. ). ENAJULAIHA UNIVERSITAS TERBUKA enamokodompit@gmail.com. ). This research studies the problem of the ini::reasing comprehension ability and mathematics communication of MTs Negeri Kalianda students. The learning that is used in this research is learning by guided inquiry method and conventional with experiment and control cJass as well as the category of mathematics beginning ability. This research form is to master the experiment by using purpose sampling technic. Population in this research is the students of grade VII MTs Negeri Kalianda Lampung Selatan 2013/2014 numbered 6 classes. The sample in this research is MTs students of grade VII A as experiment class and VII C as control class, as well as the instrument that is used in this research is a test of mathematics beginning ability, a test of comprehension ability and mathematics communication ,whereas the data analysis is done as quantitative and qualitative. Quantitative analysis is done by using interest, t-test, two-stripe Anova and qualitative analysis is done for describing comprehension and student's difficulties after learning. The result of the researches are: ( 1) the increasing of student's comprehension ability and mathematics communication through guided inquiry method learning is better than the students who get convensional learning. It can be seen from F-score is 12.940,so it can be concluded that the increasing comprehension ability of mathematics that the students get guided inquiry method learning is not better than the students who get convensional learning seen from mathematiscs beginning ability. (2) There is not the difference between the increasing comprehension ability and mathematics communication, the students who get guided inquiry method learning and the students who get convensional learning can be seen from F-score is 11 .456 and it has increasing value of mathematics communication ability of students who get convensional learning if it is seen from the category of mathematics beginning ability.. Key words : learning, comprehension, and mathematics communication, mathematics beginning ability.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(5) 42700.pdf. ABSTRAK. PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMEHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs NEGERIKALIANDA MELALUI PEMBELAJARAN METODE PENEMUAN TERBIMBING. ENAJULAIHA UNIVERSITAS TERBUKA enamokodompit@mail.com. Penelitian ini men~ji masalah peningkatan kemampuan pemahaman clan komunikasi matematis siswa MTs Negeri Kalianda. Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing dan konvessional dengan kelas eksperimen dan kontrol serta kategori Kemampuan Awai Matematis(KAM). Bentuk penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Negeri kelas VII Kalianda Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berumlah 6 kelas. Sampel penelitiannya adalah Siswa MTs kelas VII A sebagai kelas ekperimen dan VII C sebagai kelas kontrol, serta instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan awal matematis, tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis sedangkan analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Ai1alisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Uji t. Anova Dua Jalur dan untuk analisis kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan minat, kemampuan dan kesulitan siswa setelah pembelajaran. Hasil penelitian adalah(l) peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran metode penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional dapat terlihat dan nilai F yaitu 12.940 sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapatkan pembelaiaran dengan metode penemuan terbimbing tidak lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional ditinjau dan kemampuan awal matematis.(2) tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran metode penemuan terbimbing dan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional dapat terlihat dan nilai F yaitu 11.456 dan mempunyai nilai peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mandapatkan pembelajaran konvesional bila ditinjau dan kategori Kemampuan Awai Matematis(KAM). Kata kunci: pembelajaran pemahaman dan komnikasi matematis, kemampuan awal matematis.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(6) 42700.pdf. KATA PENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan TAPM (Tesis) ini. Penulisan TAPM ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Terbuka. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari mulai perkuliahan sampai pada penulisan penyusunan T APM ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan TAPM ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada :. 1. Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed.,Ph.D. Selaku Rektor Universitas Terbuka yang telah menerima dan mengijinkan penulis mengikuti pendidikan di PPs UT.. 2. Suciati, M.Sc.,Ph.D.. Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas. Terbuka yang telah mendidik dan memberikan kesempatan dalam mengikuti pendidikan pada Program MPMT. 3. Dr. Sandra Sukmaning Adji, M.Pd, M.Ed, selaku ketua bida!lg Magister Ilmu Pendidikan dan Keguruan (MIPA) Universitas Terbuka yang telah mendidik dan memberikan kesempatan dalam mengikuti pendidikan pada Program MPMT.. iii. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(7) 42700.pdf. 4. Drs. Irlan Soelaiman, M.Ed. Selaku kepala UPBJJ-UT Bandar Lampung yang telah memberikan fasilitas tutorial. 5. Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd. Selaku pembimbing I dan Dr. Agus Santoso, selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis dengan arif dan penuh kesabaran untuk menyelesaikan penelitian ini. 6. Bapak Agus Iskandar, SH.MR, selaku pengelolah PPs UPBJJ-UT Bandar Lampung yang telah memberikan dorongan moril kepada penulis dalam menyelesaikan TAPM ini. 7. Segenap tutor dan Staf UPBJJ-UT Bandar Lampung yang telah berupaya memberikan ilmu pengetahuan dan pelayanan administrasi yang baik dan lancer kepada penulis. 8. Bapak. Drs. H. Johan Nasatar,. selaku kepala MTs Negeri Kalianda. Lampung Selatan yang telah memberikan ijin tempat dalam penelitian ini. 9. Alm Ayahnda dan Ibunda yang telah membimbing, memberikan doa restu dan dorongan kepada penulis. 10. Suami dan putra/putriku yang tercinta dan kubanggakan yang telah memberikan motivasi, materi dan moral serta doa dalam menempuh pendidikan ini. 11. Sahabat dan rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan TAPM ini.. iv. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(8) 42700.pdf. Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.. Semoga T APM ini membawa manfaat bagi. pengembangan ilmu. Bandar Lampung,. Penulis. v. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Agustus 2014.

(9) 42700.pdf. DAFTARISI Hal HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK ...••..•.......•...•.........•........••...•....•.•..............•..........•...•..................... KAT A PEN GANTAR •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••. Ill. UCAPAN TERIMA KAsm .............•.......•.........•...•....•...•..•...•....•..........•...... 1v. LEMBAR PERSEMBAHAN ..•..•......•.•..••.••....••..•.••••.•.••.•.•••...•...•.•..•...•......... v. DAFTAR 181.................................................................................................... vi. DAFTARTABEL ............................................................................................ viii. DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x. BABI PENDAHULUAN. A LATAR BELAKANG MASALAH. 1. B. PERUMUSAN MASALAH ..................................................... 10. C. TUJUAN PENELITIAN .. . .. . . . . .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . . . . . ..... ... 11. D. KEGUNAAN PENELITTAN . . . . . . .. . .. . .. . . . . .. .. .. . . . . .. . .. .. .... .. 11. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A KAJIAN TEORI .. . . . . . .. . .. . . . .. . .. . .. . . . . . . . . .. . . . .. . .. . .. . . . . ..... .. .. 13. 1. Pemahaman Matematis .. . . .. .. . . .. . . . . .. .. . .. .. . ... .. .. .. .. ...... .. ... 13. 2. Komunikasi Metematis . .. . .. . . . . . . . .. . .. .. . . .. .. .. .. .... .. .. ... ... .. .. 16. 3. Metode Penemuan Terbimbing . . . . . . .. . .. . . ............. ............. 24. 4. Metode Konvensional . .. .. . . .. .. . .. . .. . . . . ... .. .. . . . . . . . . . . .. .. .. .. 29. 5. Penelitian Yang Relevan ...................................................... 32. B. KERANGKA BERPIKIR ............ .... ......... .................. ... ... ......... 33. C. DEFINISI OPERASIONAL .... .. .. .... ... ... .. .. .. .. ... .. ............. .... ..... .. 35. D. HIPOTESIS PENELITIAN.. ...... .. ............. .... ..... .. ....... ............... 36. BAB ID METODE PENELITIAN DESAIN PENELITIAN . .. .. . .. . . .. . .. .. . . .. .. . .. . .. . .. . . .. . .. .. . .. ... 37. B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ......... ...................... 38. A. VI. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(10) 42700.pdf. C. INSTRUMENPENELITIAN ....................................................... 38 a. Uji Validitas ......................................................................... 43 b. Uji Reliabilitas ..................................................................... 47 c. Tingkat Kesukaran. ... . .. ... . . .. . . .. .. ... . .. .. . .... .. .. .. . .. . .. .. .. ... . .. ... .... ... 49. D. PROSEDUR PENELITIAN........................................................... 50. E. AN ALI SIS DAT A.......................................................................... 51. a. Analisis Data Kualitatif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........ .. 51 b. Analisis Data Kuantitatif ......................... ............................... 51. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. A. TEMUAN PENELITIAN ... ..... ... .. ....... .. .. .. ....... ... ..... ..... .... ... .. .... 55. 1. Deskripsi Pembelajaran Penemuan Terbimbing ................... 56. 2. Kemampuan Pemahaman Matematis ... .. .... .. ..... ...... ... .... ...... 57. a. Uji Normalitas ................................................................ 60. b. Uji Homogenitas ............................................................ 61. c.. Uji Kesamaan Rerata ...................................................... 63. 3. Kemampuan Komunikasi Matematis ... ................................. 74. a. Uji Normalitas ................................................................. 77. b. Uji Kesamaan Rerata .. .... .. . .. ..... .. ... .. .. ........ .. .... ..... .. .. ...... 78. B. PEMBAHASAN .... .. .. ... ... .. .. .. .... .. .. ..... .. .... ..... ..... ..... .. .. .... . .. ... .... 90. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A KESIMPULAN. .. ............ .. .. .... . .. ... .. .... ...... ....................... .. .... .... 94. B. SARAN....................................................................................... 94. DAFT AR PUST AKA LAMPIRAN-LAMPIRAN. Vil. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(11) 42700.pdf. DAFTAR TABEL. Hal Tabel 3.1. Desain Penelitian ........................................................................ 37. Tabel 3.2. Banyaknya Siswa Berdasarkan Kategori KAM.......................... 41. Tabel 3.3. Pedoman Pemberian Skor Soal Komunikasi Matematis ............ 42. Tabel 3.4. Pedoman Pemberian Skor Soal Pemahaman Matematis ........... 43. Tabel 3.5. Interprestasi Koefisien Korelasi Validitas .................................. 45. Tabel 3.6. Hasil uji Validitas Butir Soal ...................................................... 46. Tabel 3.7. Reabilitas .................................................................................... 47. Tabel 3.8. Klasifikasi Koefisien Reabilitas .................................................. 48. Tabel 3.9. Klasifikasi Daya Pembeda .......................................................... 48. Tabel 3.10 Daya Pembeda Skor Pemahaman dan Komunikasi Matemati.... 49. Tabel 3.1. Kriteria Tingkat Kesukaran ........................................................ 49. Tabel 3.1. Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis ............ ................................................... 50. Tabel 3.13 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes ................... ............ 50. Tabel 3.14 Klasifikasi Gain Temomalisasi ................................................... 52. Tabel 4.1. Deskriptif Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis..... 58. Tabel 4.2. Skor Pretes dan Postes Kemampuan Pemahaman Matematis .. 58. Tabel 4.3. Uji Normalitas Skor Pretes dan Postes ........... .. ..... ..................... 60. Tabel 4.4. Uji Homogenitas Varians Skor Pretes dan Postes ...................... 61. Tabel 4.5. Uji Kesamaan Rataan Skor Pretes .............................................. 62. Tabel 4.6. Uji Perbedaan Skor Postes ... ...... .. .... .. ....... ... .. ..... .. ...... .... ...... .. .. .. 63. viii Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(12) 42700.pdf. Tabel 4.7. Rataan dan Klasifikasi N-Gain ................................................... 64. Tabel 4.8. Uji Normalitas N-Gain ................................................................ 66. Tabel 4.9. Uji Homogenitas Skor N-Gain ................................................... 67. Tabel 4.10 Uji Perbedaan Rataan Skor N-Gain ................. .... .. ................. .... 68. Tabel 4.11 Deskripsi Data KPM Berdasarkan KAM dan Pembelajran ........ 69. Tabel 4.12 Uji Normalitas Skor N-Gain Kemampuan Pemahaman Matematis .......................................................... ......................... 71. Tabel 4.13 Uji Homogenitas Varians Skor N-Gain ..................................... 71. Tabel 4.14 Uji Anova Dua Jalur ................................................................... 74. Tabel 4.15 Statistik Deskriptif Peningkatan Kemampuan Komunikasi ...... 75. Tabel 4.16. Rataan Skor Pretes dan Postes..................................................... 75. Tabel 4.17. Uji Normalitas .... .... ... ...... .. ........ .. .. .. ........ .. .... .... ... .. ..... .. .... .... ..... 77. Tabel 4.18. Uji Kesamaan Rataan ................................................................. 79. Tabel 4.19. Uji Perbedaan Rataan ................. ................................ .... ..... ....... 80. Tabel 4.20. Uji Rataan dan Klasifikasi .......................................................... 80. Tabel 4.21. Uji Normalitas ..... ........ ........... ....... .. ........... ......... ....................... 82. Tabel 4.22. Uji Perbedaan Rataan ................................................................. 84. Table 4.23. Deskripsi Data ..... ...... ............ ... ..... ........ .. ............ ....................... 84. Tabel 4.24. Uji Normalitas Skor .. ........ .. ... ... .. ... ... ............ ..... ..... ...... ....... ... .... 86. Tabel 4.25. Uji Homogenitas Varian.............................................................. 87. Tabel 4.26. Uji Anova dua Jalur. .......... ... ... .... ...... ..... ..... .. ..... ... .. ..... ......... .. .. .. 89. Table 4.27. Rangkuman Pengujian Hipotesis ................................................ 90. ix Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(13) 42700.pdf. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS TERBUKA. n.. Cabe Raya Cabe Pamulang Tanggerang Selatan 15418 Telp. 021.7415050. Fax.021.7415588. RIWAYAT HIDUP. Nama. : ENA JULAIHA. NIM. : 017980755. Program Studi. : Magister Pendidikan Matematika. Tempat dan Tanggal Lahir. : Tanjungkarang, 20 September 1967. Registerasi Pertama. : Januari 2012.1. Riwayat Pendidikan. : SDN Segalamider Kedaton Lulus Tahun 1981 : SMP Swasta Budi Bhakti Persit Tanjungkarang Lulus Tahun 198 : SMAN 5 Tanjungkarang Lulus Tahun 1987 : STKIP PGRI Bandar Lampung Lulus Tahun 1994. Riwayat Pekerjaan. : Mengajar di MTS Negeri Kalianda Lampung Selatan. Alamat Rumah. : Perum Bumi Way Urang Blok E. 66 Kalianda Lampung Selatan. No Telp/Hp. : 081541078681. Bandar Lampung,. ENAJULAIHA NIM. 017980755. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Agustus 2014.

(14) 42700.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA. PERNYATAAN. T APM yang berjudul Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa MTS Negeri Kalianda Melalui Pembelajaran Metode Penemuan Terbimbing adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.. Bandar Lampung,. NIM 01 7980755. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Agustus 2014.

(15) 42700.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA. Kepada Yth. Direktur PPs UT Ji.Cabe Raya, Pondok Cabe Tangerang 15418. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya selaku pembimbing TAPM dari Mahasiswa. Nama. : Ena J ulaiha. Judul TAPM. : Peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa MTs Negeri Kalianda melalui pembelajaran metode penemuan terbimbing. Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa TAPM dari mahasiswa yang bersangkutan sudah selesai sekitar 90% sehingga dinyatakan layak uji dalam Ujian Sidang Tugas Akhir Program Magister (T APM). Demikian keterangan ini dibuat untuk menjadikan perhatian. Bandar Lampung,. Agustus 2014. Pembimbing II. Pembimbing I.. Dr. Agus Santoso. M.Si NIP. 19640217 199303 1 00 l. Dr. Sugeng Sutiarso MPd NIP. 19690914 199403 l 002. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(16) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(17) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(18) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(19) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(20) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(21) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(22) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(23) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(24) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(25) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(26) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(27) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(28) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(29) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(30) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(31) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(32) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(33) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(34) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(35) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(36) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(37) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(38) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(39) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(40) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(41) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(42) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(43) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(44) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(45) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(46) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(47) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(48) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(49) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(50) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(51) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(52) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(53) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(54) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(55) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(56) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(57) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(58) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(59) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(60) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(61) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(62) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(63) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(64) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(65) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(66) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(67) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(68) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(69) 42700.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(70) 42700.pdf. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pernahaman maternatis (KPM). dan kernampuan komunikasi. rnaternatis (KKM) siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pernbelajaran Penemuan Terbimbing dan pembelajaran konvensional rnengkaji perbedaan peningkatan kernampuan pernaharnan rnatematis dan kernarnpuan komunikasi matematis antara siswa dengan kategori berkemampuan tinggi, sedang dan rendah pada siswa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbirnbing dan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. A.. Temuan Penelitian. Data kuantitatif diperoleh melalui tes kemampuan pemahaman matematis dan kemampuan komunikasi matematis diawal dan diakhir pembelajaran, serta pengisian skala sikap. Data tersebut didapat dari 82 orang siswa, terdiri dari 42 siswa kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing dan 40 siswa kelas kontrol yang mendapat pembelajaran konvensional. Berikut ini uraian hasil penelitian.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(71) 42700.pdf 56. 1.. Deskriptif Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada penelitian ini menggunakan kegiatan pembelajaran Penenuan. Terbimbing dimana merupakan suatu kegiatan untuk mengkaitkan ide-ide atau cara yang akan diperoleh dengan ide-ide atau cara yang telah diperoleh sebelumnya, mengorganisasikan pengetahuan yang baru diperoleh sehingga kita dapat memahami suatu konsep serta penyelesaian masalah-masalah, merefleksi hasil kerja diskusi kelompok, dan kemudian memperluas pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Pada pembelajaran ini siswa dituntut aktif clan kreatif sementara guru hanya sebagai pendamping atau fasilitator. Kegiatan pembelajaran penemuan terbimbing ini siswa dipandu dengan menggunakan LKS yang telah dirancang dengan tahapan pembelajaran Penemuan Terbimbing Berdasarkan lembar observasi yang dilakukan oleh pengamat, pada pertemuan pertama, aktivitas kegiatan awal guru sudah cukup mampu mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok dan memberikan apersepsi dengan baik sementara aktifitas awal siswa kurang baik karena siswa mengeluh dengan pengelompokkan yang diatur oleh guru sehingga mereka banyak yang tidak berminat dengan teman satu kelompoknya tetapi siswa antusias dalam mengikuti pembelajarannya. Pada kegiatan inti guru telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan cukup baik meskipun siswa-siswa belum begitu antusias dalam melaksanakan pembelajaran karena kelompok yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Pada pertemuan kedua, aktivitas kegiatan awal guru belum menunjukkan peningkatan yang berarti begitu juga dengan kegiatan awal siswa, siswa masih mengeluh karena kelompoknya tidak diubah sesuai keinginan mereka. Akan tetapi. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(72) 42700.pdf 57. pada kegiatan inti sudah mulai menunjukkan antusiasnya dalam proses pembelajaran meskipun belum cukup memuaskan. Pada pertemuan ketiga, peneliti diberi arahan oleh pengamat yang dalam hal ini merupakan guru matematika yang bersangkutan untuk membagi kelompok sesuai keinginan mereka, hal ini bertujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan keinginan. Maka dalam pertemuan ini dan seterusnya pengelompokkan tidak heterogen. Hal ini berdampak pada proses pembelajaran yang mengalami perbaikan pada setiap pertemuannya hingga pada pertemuan terakhir. Masing-masing kelompok dapat mengerjakan masalah atau tugas-tugas yang telah disajikan di dalam LKS dengan baik. Masalah atau tugas dalam LKS memungkinkan s1swa untuk dapat menggunakan ide-ide atau cara yang mereka miliki dan memperluas pengetahuan mereka karena mereka akan menemukan berbagai macam pendapat sehingga mereka dapat menyimpulkan secara bersama-sama dari apa yang telah mereka peroleh.. 2.. Kemampuan Pemahaman Matematis (KPM) Data kemampuan pemahaman matematis diperoleh melalui pre-test dan. post-test, dan N-gain. Hasil skor pre-test dan post-test dapat dilihat pada. Lampiran C. Berikut ini merupakan deskripsi pre-test, post-test, dan N-gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(73) 42700.pdf 58. Tabe14 1 Stattstt . . k Deskr.1ptt·rpenmgJ . katan K emampuan p emahaman M atemat1s Nilai. Pre-test Post-test N-[?ain. Eksperimen SD % i 3,45 4,17 9,32 32,3 11,95 3,97 0,63 0,26 Skor Ideal = 18. N 40 40 40. N 42 42 42. Kontrol SD i 3,10 2,22 9,50 2,76 0,46 0,19. %. 8,37 25,67. Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, diperoleh rataan pre-test pada kelas eksperimen sebesar 3,45 dan untuk kelas kontrol sebesar 3, 10. Rataan pre-test kedua kelas relatif sama sebelum diberikan perlakuan. Persentase skor diperoleh dari basil bagi antara skor rataan dengan skor ideal dikali 100%. Rataan skor posttest pada kelas eksperimen adalah 11,95 dan pada kelas kontrol dengan rataan post-test sebesar 9,50 atau secara persentase rataan kelas eksperimen 6,63 % lebih. tinggi daripada kelas kontrol. Sedangkan rataan N-gain kemampuan pemahaman matematis pada kelas eksperimen adalah 0,63 dengan klasifikasi peningkatan sedang dan untuk kelas kontrol sebesar 0,46 dengan klasifikasi peningkatan sedang. Berikut secara ringkas disajikan perbandingan rataan skor pre-test, posttest, dan N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa.. Tabel 4.2 Rataan Skor Pre-test, Post-test, dan N-gain Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa N-g_ain Post-test Pre-test Ke las Eksperimen Kontrol. 3,45 3,10. 11,95 9,50. 0,63 0,46. Skor Ideal = 18. Untuk lebih jelasnya Tabel 4.2 di atas dapat dibuat diagram perbandingan rataan skor pre-test dan post-test sebagai berikut.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(74) 42700.pdf 59. c c c RI RI .fl ~ E RI. RI. Q. RI. o:: E RI. ..t:.. RI. ~EE. ·z ~cu Q.cu. !ii,!. ~II. Kelas Eksperimen. 3.45. Kelas Kontrol. 3.1. 9.5. Gambar 4.4 Perbandingan Rataan Skor Pre-test dan Post-test Kemampuan Pemahaman Matematis Dari Gambar 4.4 di atas tampak bahwa rataan pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas relatif sama sebelum perlakuan diberikan. Untuk rataan post-test kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Dari data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor kemampuan pemahaman matematis siswa setelah pembelajaran dilaksanakan. Sedangkan untuk rataan N-gain kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing juga menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional.. A 1 Analisis Skor Pre-test dan Post-test Kemampuan Pemahaman Matematis (KPM) Analisis skor pre-test menggunakan uji kesamaan pre-test dan uji perbedaan post-test. Uji kesamaan pre-test bertujuan untuk memperlihatkan apakah. kemampuan awal kedua kelas sama atau berbeda signifikan. Sedangkan uji perbedaan post-test bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan kemampuan akhir pada kelas eksperimen yang telah diberi pembelajaran. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(75) 42700.pdf 60. Penemuan Terbimbing dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Sebelurn data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. (1) Uji Normalitas Uji normalitas skor pre-test dan post-test dihitung dengan uji kolmogorovsmirnov deng£!,n bantuan program SPSS 16.. Adapun rumusan hipotesisnya. adalah: Ho: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Ha: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi nonnal Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. (p-value) < a (a =0,05), maka Ho ditolak Jika nilai Sig. (p-value) 2: a (a =0,05), maka Ho diterima. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Adapun basil rangkuman uji nonnalitas disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.3 Uji Normalitas Skor Pre-test dan Post-test Pemahaman Matematis Hasil Pre-test Post-test. Kelas Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol. KolmoKorov-Smirnov Df Sig Statistik 40 0,272 0,000 0,261 42 0,000 0,137 40 0,058 42 0,150 0,119. Kesimpulan Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima H 0 diterima. Dari Tabel 4.3 di atas diperoleh bahwa skor pre-test kemampuan pemahaman matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai Sig. < a = 0,05 sehingga Ho ditolak artinya sampel berasal dari populasi tidak. berdistribusi nonnal. Pada skor post-test kelas eksperimen memiliki nilai Sig. > a = 0,05 sehingga Ho diterima artinya sampel berasal dari populasi berdistribusi. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(76) 42700.pdf 61. normal dan skor post-test kelas kontrol memiliki nilai Sig. > a= 0,05 sehingga Ho diterima artinya sampel berasal dari populasi berdistribusi normal (2) Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas varians skor post-test menggunakan uji Levene dengan bantuan program SPSS 16 pada taraf signifikansi a. =. 0,05. Adapun. hipotesis yang akan diuji adalah:. Ho: Variansi skor postes kedua kelas homogen Ha: Variansi skor postes kedua kelas tidak homogen Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. (p-value) < a (a =0,05), maka Ho ditolak. Jika nilai Sig. (p-value) 2: a (a =0,05), maka Ho diterima. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Rangkuman perhitungan uji homogenitas disajikan pada Tabel berikut. Tabel 4.4 Uji Homogenitas Varians Skor Pre-test dan Post-test Levene Hasil. Post-test. Statistic 3,106. dfl. dj2. Sig.. Kesimpulan. I. 80. 0,082. Ho diterima. Dari Tabel 4.4 di atas tampak bahwa nilai sig skor post-test sebesar 0,082 lebih besar dari a= 0,05 sehingga Ho diterima. Artinya skor post-test kemampuan pemahaman matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians yang homogen. Sementara itu untuk skor pre-test dikarenakan tidak berdistribusi normal maka selanjutnya menggunakan uji non parametric (AfannWhitney U).. (3) Uji Kesamaan Rataan (Pre-test) Setelah diketahui bahwa data skor pre-test tidak memenuhi uji prasyarat kenormalan dan homogenitas, maka bisa dilanjutkan pada uji kesamaan rataan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(77) 42700.pdf 62. pre-test menggunakan Mann-Whitney U dengan bantuan program SPSS 16. Hasil. perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Adapun Hipotesis nol dan tandingannya adalah:. Ho: µpc= ~k. Tidak terdapat perbedaan skor pre-test kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing. dengan. s1swa. yang. mendapat. pembelajaran. konvensional. Terdapat perbedaan skor pre-test kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing. dengan. s1swa. yang. mendapat. pembelajaran. konvensional.. Berikut rangkuman hasil. UJI. kesamaan rataan skor pre-test pada taraf. signifikansi a= 0,05. Tabel 4.5 Uji Kesamaan Rataan Skor Pre-test Kemampuan Pemahaman Matematis Statistik Mann-Whitney U Asymp. Sig. (2-tailed). Nilai 700,500 0,185. Keterangan H 0 Diterima. Kesimpulan Hipotesis diterima. Dari hasil di atas, didapat nilai p-value atau S'ig. (2-tailed) yaitu 0, 185 >a= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre-test kemampuan pemahaman matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian skor pretes kedua kelas sama.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(78) 42700.pdf 63. (4) Uji Perbedaan Rataan Post-test Setelah diketahui bahwa data skor post-test memenuhi. UJl. prasyarat. kenormalan dan homogenitas, maka bisa dilanjutkan pada uji perbedaan post-test menggunakan independent sample test dengan menggunakan program SPSS 16. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Adapun Hipotesis nol dan tandingannya adalah:. Ho : µpc =. µpk.. Tidak terdapat perbedaan skor post-test kemampuan pemahaman matematis. siswa yang. terbimbing. dengan. mendapat. s1swa. yang. pembelajaran Penemuan mendapat. pembelajaran. konvensional.. Ha:. µpc. :;t:J..1.pk.. Terdapat perbedaan skor post-test kemampuan pemahaman matematis. siswa yang. Terbimbing. dengan. mendapat pembelajaran Penemuan. s1swa. yang. mendapat. pembelajaran. konvensional. Berikut rangkuman basil. UJI. perbedaan rataan skor post-test pada taraf. signifikansi a= 0,05. Tabel 4.6 Uji Perbedaan Rataan Skor Post-test Kemampuan Pemahaman Matematis Keterangan. Kesimpulan. Ho Ditolak. Terda at Perbedaan. Dari hasil di atas, didapat nilai p-value atau Sig. (2-tailed) yaitu 0,002 < a= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor post-test kemampuan pemahaman matematis siswa keias eksperimen dan kelas kontrol.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(79) 42700.pdf 64. A.2. Analisis. Skor N-gain. Kemampuan Pemahaman Matematis (KPM). berdasarkan Pembelajaran Analisis skor N-gain kemampuan pemahaman matematis menggunakan data gam temormalisasi, data gain temormalisasi juga menunjukkan klasifikasi peningkatan skor siswa yang dibandingkan dengan skor maksimal idealnya. Rataan N-gain menggambarkan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing maupun yang mendapat pembelajaran konvensional. Hasil skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Sedangkan rangkuman rataan N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Tabel berikut. Tabel 4.7 Rataan dan Klasifikasi N- ain Kemam uan Pemahaman Matematis Klasifikasi. Ke las Eks erimen Kontrol. 0,63 0,46. Dari Tabel 4.7 di atas dapat dibuat diagram perbandingan rataan skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.. .s. &. c:. c. E RI. .i:. RI. 111. !! -;. "' a:. ~. E QI Q.. z ll:I Rataan N-gain. •. -. .' .. Kelas Eksperimen. Kelas Kontrol. 0.63. 0.46. Gambar 4.5 Perbandingan Rataan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(80) 42700.pdf 65. Dari Gambar 4.5 di atas terlihat bahwa s1swa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing memiliki rataan skor N-gain yang lebih besar daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Klasifikasi skor N-gain kelas eksperimen termasuk kategori sedang, sementara klasifikasi skor N-gain kelas kontrol juga termasuk kategori sedang. Hal. ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman. matematis siswa kelas eksperimen lebih baik atau lebih tinggi daripada kelas kontrol. Namun untuk menyakinkan apakah benar peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional perlu dilakukan uji statistik lanjutan. Uji. statistik yang. diperlukan. untuk membuktikan hipotesis yang. menyatakan "peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional" yaitu uji perbedaan rataan skor N-gain, sebelum dilakukan uji tersebut data skor N-gain hams memenuhi uji prasyarat nonnalitas dan homogenitas. (1) Uji Nonnalitas. Uji nonnalitas skor N-gain dihitung dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 16. Adapun rumusan hipotesisnya adalah: H-0: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi nonnal Ha: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi nonnal Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. (p-value) <a (a =0,05), maka Ho ditolak. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(81) 42700.pdf 66. Jika nilai Sig. (p-value). ~a. (a =0,05), maka Ho diterima.. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Sedangkan hasil rangkuman uji normalitas disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.8 Uji Normalitas Skor N-gain Kolmo~orov-Smimov. Kelas Eksperimen Kontrol. Statistik 0,084 0,131. DJ 40 42. Sig. 0,2 0,070. Kesimpulan. Ho diterima Ho diterima. Dari Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelas eksperimen memiliki nilai Sig. > a = 0,05 sehingga Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa data skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelas kontrol juga memiliki nilai Sig. >. a = 0,05 sehingga Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa data skor N-gian kemampuan pemahaman matematis siswa kelas kontrol juga berdistribusi normal. (2) Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas varians skor N-gain menggunakan uji Levene dengan bantuan program SPSS 16 pada taraf signifikansi a = 0,05. Adapun hipotesisnya adalah H0 : Variansi skor N-gain kedua kelas homogen. Ha: Variansi skor N-gain kedua kelas tidak homogen Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. (p-value) <a (a =0,05), maka Ho ditolak Jika nilai Sig. (p-value) 2: a (a =0,05), maka Ho diterima. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Rangkuman perhitungan uji homogenitas disajikan pada tabel berikut.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(82) 42700.pdf 67. Tb a e14 9 Ul_Jl.. Homogem"tas van.ans Skor N-?,am Levene Statistic 2,783. dj1. df2. Sig.. Kesimpulan. 1. 80. 0,099. Ho diterima. Dari Tabel 4.9 di atas terlihat bahwa skor N-gain memperlihatkan nilai Sig. lebih besar dari a= 0,05 yaitu sebesar 0,099 sehingga Ho diterima. Artinya skor. N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians yang homogen. (3). Uji Perbedaan Rataan Skor N-gain berdasarkan Pembelajaran Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan sebelumnya didapat. kesimpulan bahwa skor N-gain kelas eksperimen dan kelas control berdistribusi normal. Sedangkan untuk uji homogenitas menunjukkan bahwa skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa berasal dari varian yang homogen. Sehingga untuk membuktikan bahwa skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dilakukan uji perbedaan rataan skor N-gain dengan menggunakan independent samples test. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Adapun hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu: Pengujian Hipotesis Peningkatan kemampuan pemahaman matematis s1swa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan perr:.belaj aran konvensional. Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan di atas, dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(83) 42700.pdf 68. Ho. µkble. =. ~Lkblk. .Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang. mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing sama dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Ha. µkble. >. .Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang. µkblk. mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Berikut rangkuman basil uji perbedaan rataan skor N-gain pada taraf signifikansi a= 0,05 Tabel 4.10 Uji Perbedaan Rataan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis Statistik. T. DJ Asymp. Sig. (1-tai/ed). Nilai 3,503 80 0,0005. Keterangan. Kesimpulan. Ho Ditolak. Hipotesis diterima. Dari basil uji t di atas didapat nilai p-va/ue atau Sig. (2-tai/ed) yaitu 0,0005 < a. =. 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, artinya peningkatan. kemampuan pemahaman matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada siswa kelas kontrol. Dengan demikian terbukti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.. A.3. Analisis. Skor N-gain. Kemampuan. Pemahaman Matematis (KPM). berdasarkan KAM dan Pembelajaran Deskripsi rataan N-gain dan deviasi standar data kemampuan pemahaman berdasarkan pembelajaran dan kategori KAM pada Tabel 4.11. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(84) 42700.pdf 69. Tabe1 4 11 D eskrilPSl. D ata KPM Berd asarkan KAMdan P embl. e aiaran N-2ai11. Kategori KAM. Statistik. Penemuan. Konvensional. BedaRataan. Total. Terbimbin~. 0,68 0,30 9 0,63 0,25 26 0,56 0,28 5 0,63 0,26 40. Rataan Deviasi. Std Jml. Siswa Rataan Deviasi. Std Jml. Siswa Rataan Deviasi. Std Jml. Siswa Rataan Deviasi. Std Jml. Siswa. Tinggi. Se dang. Rendah. Gabungan. 0,33 0,19 5 0,50 0,20 30 0,35 0,07 7 0,46 0,19 42. 0,56 0,31 14 0,56 0,23 56 0,44 0,21 12 0,54 0,24 82. 0,35. 0,13. 0,21. 0,17. Berdasarkan data pada Tabel di atas, dapat dibuat diagram perbandingan rataan. N-gain. kemampuan. pemahaman. matematis. s1swa. berdasarkan. pembelajaran dan KAM, seperti yang dimuat pada Gambar 4.6 di bawah ini.. c. Ill. E. Ill. ..c. Ill. E QI 0... .s & :&!:. c. Ill. ....IllIll. a:. Kelas Eksperimen. Kelas Kontrol. mKategori Tinggi. 0.68. 0.33. .I Kategori Sedang. 0.63. 0.5. Kategori Rendah. 0.56. 0.35. [l. Garnbar 4.6 Perbandingan Rataan N-gain Berdasarkan Pembelajaran dan Kategori KAM Berdasarkan Tabel 4.11 dan diagram pada Gambar 4.6 diperoleh informasi bahwa pada kategori KAM siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah siswa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing memperoleh peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(85) 42700.pdf. 70. konvensional. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rataan N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa pada setiap kategori KAM, untuk kategori KAM siswa berkemampuan tinggi perbedaannya sebesar 0,35, kategori KAM siswa berkemampuan sedang perbedaannya sebesar 0, 13, dan kategori KAM siswa berkemampuan rendah perbedaanya sebesar 0,21. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing (kelas eksperimen) dan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional (kelas kontrol) ditinjau dari kategori kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, rendah). Perlu dilakukan pengujian perbedaan rataan skor N-gain. Sebelumnya terlebih dahulu harus dilakukan uji prasyarat normalitas dan homogenitas terhadap skor N-gain kedua kelas tersebut. (1) Uji Normalitas Uji. normalitas. skor. N-gain. kemampuan. pemahaman. matematis. menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ha: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. (p-value) <a (a =0,05), maka Ho ditolak Jika nilai Sig. (p-value). ~a. (a =0,05), maka Ho diterima.. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C, sedangkan hasil rangkuman disajikan pada tabel berikut.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(86) 42700.pdf. 71. . K emampuan p emahaman Matematls Tabe14 12 u·· IJI N ormar1tas Skor N -gam Kategori KAM Atas Tengah Bawah. Ko/mo ~orov-Smimov Sig Df. Kelas. Stati~tic. 0,187 0,206 0,130 0,098 0,305 0,280. Eksoerimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol. 9 5 26 30 5 7. 0,200 0,200 0,200 0,200 0,145 0,103. Kesimpulan. Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho diterima. Dari Tabel 4.12 di atas terlihat bahwa skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai Sig.> a= 0,05 sehingga. Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa data skor N-gain kemampuan. pemahaman matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. (2) Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas varians skor N-gain peningkatan kemampuan pemahaman matematis menggunakan uji Levene dengan bantuan program SPSS. 16 pada taraf signifikansi a= 0,05. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berkut: Ho: Variansi skor N-gain kedua kelas homogen. Ha: Variansi skor N-gain kedua kelas tidak homogen Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. (p-value) <a (a =0,05), maka Ho ditolak Jika nilai Sig. (p-value)?:: a (a =0,05), maka Ho diterima. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Rangkuman perhitungan uji homogenitas disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.13 Uji Homogenitas Varians Skor N-gain Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Kategori. KAM Tinggi Sedang Rendah. Levene Statistic 1,453 0,56 14,877. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. dfl. df2. Sig.. Kesimpulan. 1 1. 12 54 10. 0,251 0,457 0,003. Ho diterima H0 diterima H0 ditolak. l.

(87) 42700.pdf. 72. Dari Tabel 4.13 di atas terlihat bahwa skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa untuk kategori tinggi dan sedang memiliki nilai Sig. lebih besar dari a= 0,05, sehingga Ho diterima artinya skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians yang homogen. Sedangkan untuk kategori rendah memiliki nilai Sig. lebih kecil dari a. =. 0,05, sehingga Ho ditolak artinya skor N-gain kemampuan pemahaman. matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians yang tidak homogen. (3). Uji Perbedaan Rataan Skor N-gain berdasarkan Pembelajaran dan Kemampuan Awal Matematis (KAM) Berdasarkan basil uji normalitas yang telah dilakukan sebelumnya didapat. kesimpulan bahwa skor N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk semua kategori berdistribusi normal. Sedangkan untuk uji homogenitas menunjukkan bahwa skor N-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kategori tinggi dan sedang juga berasal dari varian yang homogen tetapi untuk kategori kemampuan rendah tidak homogen. Pengujian Hipotesis Peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara s1swa yang mendapatkan pembelajara Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional, bila ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa (tinggi, sedang, rendah). Untuk menguji hipotesis tersebut digtmakan uji Ar.ova dua jalur, dengan kriteria pengujian adalah jika nilai sig.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(88) 42700.pdf 73. lebih besar dari a = 0,05, maka hipotesis nol diterima, dan jika nilai sig. lebih kecil sama dengan dari a= 0,05, maka hipotesis nol ditolak. Sebelwn melakukan uji Anova dua jalur, terlebih dahulu dilakukan. UJl. normalitas dan uji homogenitas varians. Hasil perhitungan uji normalitas, menunjukkan bahwa data peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa berdasarkan pembelajaran dan kategori kemampuan awal matematis berdistribusi normal. Oleh karena itu, untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional, bila ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa digunakan uji Anova dua jalur. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut. Ho: Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing sama dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional bila ditinjau dari KAM (tinggi, sedang, dan rendah). I-Ia: Peningkatan kemampuan pemahaman matematis s1swa yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional bila ditinjau dari KAM (tinggi, sedang, dan rendah). Hasil perhitungan uji Anova dua jalur selengkapnya disajikan pada Lampiran C. Ringkasan hasil uji tersebut disajikan pada Tabel 4.14. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(89) 42700.pdf 74. Tabel 4.14 Uji Anova Dua Jalur Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis berdasarkan KAM dan Pernbelajaran Sumber. df. Mean Square. F. Sig.. Kategori KAM. 2. 0.066. 1.283. 0.283. Pembelajaran. 1. 12.940. 12.940. 0.001. Kategrori KAM*Pembelajaran (interaksi). 2. 1.438. 1.348. 0.266. Berdasarkan Tabel 4 .14 di atas dapat disirnpulkan bahwa faktor kategori kernampuan awal matematis (KAM) siswa tidak mernberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan pernahaman matematis siswa. Hal ini terlihat dari nilai F yang diperoleh dengan nilai signifikansi 0.283 lebih dari a. =. 0,05.. Sedangkan faktor pembelajaran (pembelajaran Penemrum Terbimbing dan konvensional) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa. Hal ini terlihat dari nilai F yaitu 12.940 dan mempunyai nilai signifikansi yaitu 0,001 <a= 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing tidak lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional bila ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa (tinggi, sedang, dan rendah). 3. Kemampuan Komunikasi Matematis (KKM) Data kemampuan komunikasi. matematis diperoleh melalui pre-test dan. post-test, dan N-gain. Hasil skor pre-test dan post-test dapat dilihat pada. Lampiran C. Berikut mi merupakan deskripsi pre-test, post-test, dan N-gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(90) 42700.pdf. 75. T a be I 4 15 Statts . tik Deskri1ptt.f PemngJ . katan K emampuan K omurn.kas1. M atemat1s Nilai Pre-test Post-test. Eksperimen SD i 3,68 2,48 13,58 3,80 0,62 0,21. N 40 40 40. % 9,95 36,70. N 42 42 42. Kontrol SD 4,20 2,80 11,25 4,35 0,25 0,45. i. % 11,35 30,41. N-gain. Skor Ideal = 20. Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, diperoleh rataan pre-test pada kelas eksperimen sebesar 3,68 dan untuk kelas kontrol sebesar 4,20. Rataan pre-test kedua kelas relatif sama sebelum diberikan perlakuan. Persentase skor diperoleh dari hasil bagi antara skor rataan dengan skor ideal dikali 100%. Rataan skor post-. test pada kelas eksperimen adalah 13,58 dan pada kelas kontrol dengan rataan post-test sebesar 11,25 atau secara persentase rataan kelas eksperimen 6,29 % lebih tinggi daripada kelas kontrol. Sedangkan rataan N-gain kemampuan komunikasi matematis pada kelas eksperimen adalah 0,62 dengan klasifikasi peningkatan tinggi dan untuk kelas kontrol sebesar 0,45 dengan klasifikasi peningkatan sedang. Berikut secara ringkas disajikan perbandingan rataan skor. pre-test, post-test, dan N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa. Tabel 4.16 Rataan Skor Pre-test, Post-test, dan N-gain Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Ke las Eksperimen Kontrol. Pre-test 3.68 4.20. Post-test 13.58 11.25. N-Kain. 0.62 045. Skor Ideal = 20 Untuk lebih jelasnya Tabel 4.16 di atas dapat dibuat diagram perbandingan rataan skor pre-test dan post-test scbagai berikut.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(91) 42700.pdf. 76. Pre-test. Post-test. 3.68. 13.58. 4.2. 11.25. Gambar 4.7 Perbandingan Rataan Skor Pre-test danPost-test Kemampuan Komunikasi Matematis Dari Gambar 4.7 di atas tampak bahwa rataan pre-test kelas eksperimen lebih rendah daripada kelas kontrol akan tetapi jumlah siswa kelas kontrol lebih banyak daripada kelas eksperimen, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas relatif sama sebelum perlakuan diberikan. Untuk rataan post-test kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Dari data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor kemampuan komunikasi matematis siswa setelah pembelajaran dilaksanakan. Untuk rataan N-gain kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing juga menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(92) 42700.pdf. 77. A.1 Analisis Skor Pre-test dan Post-test Kemampuan Komunikasi. Matematis. (KKM). Analisis skor pre-test menggunakan uji kesamaan pre-test dan uji perbedaan post-test. Uji kesamaan pre-test bertujuan untuk memperlihatkan apakah. kemampuan awal kedua kelas sama atau berbeda signifikan. Sedangkan uji perbedaan post-test bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan kemampuan akhir pada kelas eksperimen yang telah diberi pembelajaran Penemuan Terbimbing dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. (1) . Uji Normalitas Uji normalitas skor pre-test dan post-test dihitung dengan uji kolmogorovsmirnov dengan bantuan program SPSS 16. Adapun hipotesisnya sebagai berikut:. Ho: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Ha: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. (p-value) < a (a =0,05), maka Ho ditolak. Jika nilai Sig. (p-value). ~a. (a =0,05), maka Ho diterima.. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Adapun hasil rangkuman uji normalitas disajikan pada Tabel berikut ini Tabel 4. l 7Uji Normalitas Skor Pre-test dan Post-test Hasil Pre-test Post-test. Ke las Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Kolmogorov-Smirnov Sig Df Statistic 0,000 0,232 40 42 0,000 0,227 0, 154 0,120 40 0, 137 42 0,047. Kesimpulan. a) ditolak Ho ditolak Ho diterim:i Ho ditolak.

(93) 42700.pdf 78. Dari Tabel 4.17 di atas diperoleh bahwa skor pre-test kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai Sig. < a = 0,05 sehingga. Ho ditolak artinya sampel berasal dari populasi tidak. berdistribusi normal. Pada skor post-test kelas eksperimen memiliki nilai Sig. > a =. 0,05 sehingga Ho diterima artinya sampel berasal dari populasi data berdistribusi. normal dan skor post-test kelas kontrol memiliki nilai Sig. < a = 0,05 sehingga Ho ditolak artinya sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.. (2) . Uji Kesamaan Rataan Pre-test Setelah diketahui bahwa data skor pre-test memenuhi. UJl. prasyarat. kenormalan dan homogenitas, maka bisa dilanjutkan pada uji kesamaan rataan pre-test dengan menggunakan Mann-Whitney U dengan bantuan program SPSS 16. Basil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.. Adapun Hipotesis nol dan tandingannya adalah:. Ho : µpc =. µpk·. Tidak terdapat perbedaan skor pre-test kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing. dengan. s1swa. yang. mendapat. pembelajaran. konvensional.. Ha. µre. -:f.. ~Lpk. Terdapat perbedaan skor pre-test kemampuan komunikasi matematis s1swa yang Terbimbing dengan. mendapat pembelajaran Penernuan. s1swa. yang. mendapat. pembelajaran. konvensional. Berikut rangkuman hasil signifikansi a= 0,05. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. UJI. kesamaan rataan skor pre-test pada taraf.

(94) 42700.pdf 79. Tabel 4.18 Uji Kesamaan Rataan Skor Pre-test Kemampuan Komunikasi Matematis Statistik Mann-Whitney U. z. Asymp. Sig (2-tailed). Nilai 695,000 -1,364 0,172. Keterangan. Kesimpulan. Ho Diterima. Hipotesis diterima. Dari hasil di atas, didapat nilai p-value atau Sig. (2-tailed) yaitu 0,172 >a= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre-test kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian kemampuan awal kedua kelas sama.. (3) . Uji Perbedaan Rataan Post-test Setelah diketahui bahwa data skor post-test memenuhi. UJI. prasyarat. kenormalan dan homogenitas, maka bisa dilanjutkan pada uji perbedaan post-test dengan menggunakan program SPSS 16. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Adapun Hipotesis nol dan tandingannya adalah:. Ho :. µpc. =. µpk. .Tidak terdapat perbedaan skor post-test kemampuan komunikasi matematis. siswa. Terbimbing. yang. dengan. mendapat. s1swa. yang. pembelajaran Penemuan mendapat. pembelajaran. konvensional. Ha. µpc. -::J:.. µpk. Terdapat perbedaan skor post-test kemampuan komunikasi. matematis. siswa. Terbimbing. yang. dengan. mendapat. s1swa. yang. pembelajaran Penemuan mendapat. pembelajaran. konvensional. Berikut rangkuman hasil signifikansi a= 0,05.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. UJI. perbedaan rataan skor post-test pada taraf.

(95) 42700.pdf. 80. Tabel 4.19 Uji Perbedaan Rataan Skor Post-test Kemampuan Komunikasi Matematis Statistik Mann-Whitney U. z. Asymp. Sif!. (2-tailed). Nilai 595,000 -2,280 0,023. Keterangan. Kesimpulan. lfQ Ditolak. Hipotesis diterima. Dari hasil di atas, didapat nilai p-value atau Sig. (2-tailed) yaitu 0,023 <a= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor post-test kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.. A.2 Analisis Skor N-gain Kemampuan Komunikasi. Matematis (KKM). berdasarkan Pembelajaran Analisis skor N-gain kemampuan komunikasi matematis menggunakan data gam temormalisasi, data gain temormalisasi juga menunjukkan klasifikasi peningkatan skor siswa yang dibandingkan dengan skor maksimal idealnya. Rataan N-gain menggambarkan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing maupun yang mendapat pembelajaran konvensional. Hasil skor N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Sedangkan rangkuman rataan N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Tabel berikut. Tabel 4.20 Rataan dan Klasifikasi N-gain Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Kelas Eksperimen Kontrol. Rataan N-gain 0,62 0,45. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Klasifikasi Sedang Sedang.

(96) 42700.pdf 81. Dari Tabel 4.20 di atas dapat dibuat diagram perbandingan rataan skor Ngain kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas. kontrol.. .... "1. .s'::1 ....~. ~;. ~. s. =.::c: = = -= = 0. ~ ss. ..... z.$ .f2s= : Cl Rataan N-gain,. Kelas Eksperimen. Kelas Kontrol. 0.62. 0.45. Gambar 4.8 Perbandingan Rataan Skor N-gain Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Dari Gambar 4. 8 di atas terlihat bahwa s1swa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing memiliki rataan skor N-gain yang lebih besar daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Klasifikasi skor N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol termasuk kategori sedang, namun kelas eksperimen skor N-gainnya lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal. ini. menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi. matematis siswa kelas eksperimen lebih baik atau lebih tinggi daripada kelas kontrol. Namun untuk menyakinkan apakah benar peningkatan kemarnpuan komunikasi matematis s1swa yang mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing. lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran. konvensional perlu dilakukan uji statistik lanjutan. Uji. statistik yang. diperlukan. untuk. membuktikan. hipotesis yang. menyatakan "peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(97) 42700.pdf. 82. mendapatkan pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional" yaitu uji perbedaan rataan skor N-gain, sebelum dilakukan uji tersebut data skor N-gain hams memenuhi uji prasyarat normalitas dan homogenitas. (1) . Uji Normalitas Uji normalitas skor N-gain dihitung dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 16. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut. Ho: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Ha: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. (p-value) < a (a =0,05), maka Ho ditolak. :. Jika nilai Sig. (p-value). ~. a (a =0,05), maka Ho diterima.. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Sedangkan hasil rangkuman uji normalitas disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.21 Uji Normalitas Skor N-gain Kolmo~orov-Smirnov. Ke las Eksperimen Kontrol. Statistik 0,096 0,136. Df 40 42. Sig 0,2 0,049. Kesimpulan. Ho diterima. Ho ditolak.. Dari Tabel 4.21 di atas terlihat bahwa skor N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen memiliki nilai Sig. > a = 0,05 sehingga Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa data skor N-gian kemarnpuan kornunikasi matematis siswa kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan skor N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol memiliki nilai Sig. < a = 0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa data skor N-gian kemampuan komunikasi normal.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. matematis siswa kelas kontrol tidak berdistribusi.

(98) 42700.pdf 83. (2) . Uji Perbedaan Rataan Skor N-gain berdasarkan Pembelajaran Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan sebelumnya didapat kesimpulan bahwa skor N-gain kelas eksperimen berdistribusi normal dan kelas kontrol. tidak. berdistribusi. normal.. Sedangkan. untuk. menunjukkan bahwa skor N-gain kemampuan komunikasi. uji. homogenitas. matematis siswa. berasal dari varian yang homogen. Sehingga untuk membuktikan bahwa skor N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dilakukan uji perbedaan rataan skor N-gain dengan menggunakan uji nonparametrik (MannWhitney U-Test). Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.. Pengujian Hipotesis Peningkatan kemampuan komunikasi. matematis s1swa yang mendapatkan. pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan di atas, dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut: Ho :. µkble. =. µkblk .. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang. mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing tidak lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.. Ha : µkble. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang. > µkblk .. mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Berikut rangkuman hasil uji perbedaan rataan skor N-gain pada taraf signifikansi a= 0,05.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(99) 42700.pdf. 84. Tabel 4.22 Uji Perbedaan Rataan Skor N-gain Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Statistik Mann-Whitney U. Nilai 501 -3,146 0,001. z. Asymp. Sig {I-tailed). Keterangan. Kesimpulan. Ho Ditolak. Hipotesis diterima. Dari hasil uji Mann-Whitney di atas didapat nilai p-value atau Sig. (I-tailed) yaitu 0,001 < a = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, artinya peningkatan kemarnpuan kornunikasi. rnaternatis siswa kelas eksperimen lebih. baik daripada siswa kelas kontrol. Dengan demikian terbukti bahwa hipotesis yang rnenyatakan bahwa peningkatan kernarnpuan kornunikasi rnaternatis siswa yang rnendapatkan pernbelajaran Penemuan Terbirnbing. lebih baik daripada. siswa yang rnendapatkan pernbelajaran konvensional.. A.3 Analisis. Skor. N-gain. Kernarnpuan. Kornunikasi. Maternatis. (KKM). berdasarkan Kernarnpuan Awal Maternatis (KAM) dan Pernbelajaran Deskripsi rataan N-gain dan deviasi standar data kernarnpuan komunikasi berdasarkan pernbelajaran dan kategori KAM pada Tabel 4.23 Tb nps1·nataKKMB erdasark an KAMd an Pemb e1aJaran a e1423Des k. Kategori KAM Tinggi. Sedang. Rendah. Gabungan. Statistik Rataan Deviasi. Std Jml. Siswa Rataan Deviasi. Std JmL Siswa Rataan Deviasi. Std Jml. Siswa Rataan Deviasi Std Jml. Siswa. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Penemuan terhimbinK 0,69 0,2 9 0,57 0,21 26 0,75 0,11 5 0,62 0,21 40. N-Kain Konvensional. 0,44 0,17 5 0,44 0,28 30 0,76 0,22 7 0,45 0,25 42. Beda Rataan. 0,25. 0,13. 0,01. 0,17. Total 0.6 0,22 14 0,41 0,28 56 0,58 0,23 12 0,53 0,25 82.

(100) 42700.pdf 85. Berdasarkan data pada Tabel di atas, dapat dibuat diagram perbandingan rataan N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan pembelajaran dan KAM, seperti yang dimuat pada Gambar 4.9 di bawah ini.. Kelas Eksperimen. Kelas Kontrol. 0.69. 0.44. · ll Kategori Sedang ·. 0.57. 0.44. ·I:! Kategori Rendah. 0.75. 0.76. lZI Kategori Tinggi. .-. Gambar 4.9 Perbandingan Rataan N-gain Berdasarkan Pembelajaran dan Kategori KAM Berdasarkan Tabel 4.23 dan diagram pada Gambar 4.9 diperoleh informasi bahwa pada kategori KAM siswa berkemampuan tinggi dan sedang siswa yang mendapatkan pembelajara Penemuan Terbimbing memperoleh peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.. Sedangkan untuk. peningkatan. rataan N-gain. kemampuan. komunikasi matematis pada kategori KAM siswa berkemampuan bawah relatif sama antara kedua pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata Ngain kemampuan komunikasi matematis siswa pada setiap kategori KAM, untuk kategori KAM siswa berkemampuan tinggi perbedaannya sebesar 0,25, kategori KAM siswa berkemampuan sedang perbedaannya sebesar 0, 13, dan kategori KAM siswa berkemampuan rendah perbedaanya sebesar 0,01.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(101) 42700.pdf. 86. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran Penemuan Terbimbing dan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional ditinjau dari kategori kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, rendah). Perlu dilakukan pengujian perbedaan rataan skor N-gain. Sebelumnya terlebih dahulu harus dilakukan uji prasyarat nonnalitas dan homogenitas terhadap skor N-gain kedua kelas tersebut. (1) Uji Normalitas Uji. normalitas. skor. N-gain. kemampuan. komunikasi. matematis. menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut: H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ha: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. (p-value) <a (a =0,05), maka Ho ditolak. Jika nilai Sig. (p-value) 2: a (a =0,05), maka Ho diterima. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C, sedangkan hasil rangkuman disajikan pada Tabel berikut. Tabel 4.24 Uji Nonnalitas Skor N-gain Kemampuan Komunikasi Matematis Kategori KAM At as Tengah Bawah. Ke las Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol. Kolmo 7 orov-Smirnov Statistik Sig. DJ 9 0,229 0,190 5 0,248 0,200 0,153 26 0, 121 0, 151 30 0,08 0,226 5 0,200 0,218 7 0,200. Kesimpulan. Ho diterima Ho diterima H 0 diterima Ho diterima Ho diterima Ho diterima. Dari Tabel 4.24 di atas terlihat bahwa skor N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai Sig. > a= 0,05. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(102) 42700.pdf. 87. sehingga. Ho diterirna. Hal ini rnenunjukkan bahwa data skor N-gain kemarnpuan. kornunikasi rnaternatis siswa kelas eksperirnen dan kelas kontrol berdistribusi normal. (2) Uji Hornogenitas Untuk rnenguji hornogenitas varians skor N-gain kernarnpuan kornunikasi rnaternatis rnenggunakan uji Levene dengan bantuan program SPSS 16 pada taraf signifikansi a= 0,05. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:. Ho: Variansi skor N-gain kedua kelas homogen Ha: Variansi skor N-gain kedua kelas tidak hornogeny Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. (p-value) < a (a =0,05), rnaka Ho ditolak. Jika nilai Sig. (p-value) 2: a (a =0,05), rnaka Ho diterirna. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Larnpiran C. Rangkurnan perhitungan uji hornogenitas disajikan pada Tabel berikut. Tabel 4.25 Uji Hornogenitas Varians Skor N-gain Kernarnpuan Kornunikasi Maternatis Kategori KAM Tinggi Sedang Rendah. Levene. dfl. df2. Sig.. Kesimpulan. Statistic 0,14 3,16 4,18. 1 1 I. 12 54. 0,715 0,081 0,068. Ho diterima H 0 diterima H0 diterima. IO. Dari Tabel 4.25 di atas terlihat bahwa skor N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa untuk seluruh kategori memiliki nilai Sig. lebih besar dari a = 0,05, sehingga Ho diterima. Artinya skor N-gain kemarnpuan komunikasi maternatis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. b~rasal. dari varians yang. homo gen. (3). Uji Perbedaan Rataan Skor N-gain berdasarkan Pembelajaran dan Kemampuan A\val Matematis (KAM). Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(103) 42700.pdf 88. Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan sebelumnya didapat kesimpulan bahwa skor N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk semua kategori berdistribusi nonnal. Sedangkan untuk uji homogenitas menunjukkan bahwa skor N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa juga berasal dari varian yang homogen untuk seluruh kategori kemampuan awal matematis. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.. Pengujian Hipotesis. Peningkatan kemampuan komunikasi. matematis antara s1swa yang. mendapatkan pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional, bila ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa (tinggi, sedang, rendah). Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji Anova dua jalur, dengan kriteria pengujian adalah jika nilai probabilitas (sig.) lebih besar Jari a. =. 0,05,. maka hipotesis nol diterima, dan jika nilai probabilitas (sig.) lebih kecil sama dengan dari a= 0,05, maka hipotesis nol ditolak. Sebelum melakukan uji Anova dua jalur, terlebih dahulu dilakukan. UJl. normalitas dan uji homogenitas varians. Hasil perhitungan uji nonnalitas, menunjukkan bahwa data peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan pembelajaran dan kategori kemampuan awal matematis berdistribusi normal. Oleh karena itu, untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mendapatkan pembelaja1·an penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensiorial, bila ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa digunakan uji Anova dua jalur. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

Gambar

Tabel 4.2 Rataan Skor  Pre-test, Post-test,  dan  N-gain  Peningkatan Kemampuan  Pemahaman Matematis Siswa
Gambar 4.4 Perbandingan Rataan Skor Pre-test dan Post-test  Kemampuan Pemahaman Matematis
Tabel 4.3  Uji Normalitas Skor Pre-test dan Post-test Pemahaman Matematis  Hasil  Ke las  KolmoKorov-Smirnov
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Varians Skor  Pre-test  dan  Post-test
+7

Referensi

Dokumen terkait

L’utilisation De La Technique Asosiasi Dans L’apprentissage De La Production Écrite. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dimana sebelum alat di modifikasi, hanya menghasilkan kuat medan magnet sebesar 800 Gauss pada kuat arus 15 A, sedangkan setelah dimodifikasi dan dikembangkan mengahsilkan kuat

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN CIKUTRA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

diberikan, diperkirakan semakin baik karakteristik magnet yang akan dihasilkan.. Dengan teknologi proses yang digunakan ini yang relatif lebih sederhana

Solusi dari pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan perancangan produk yang lebih sederhana, perbaikan proses perakitan, penggunaan komponen yang lebih sedikit sehingga

meninggalkan tempat duduk adalah perilaku yang akan menjadi target dalam2. penelitian ini.

Gereja terpanggil untuk menjalankan perannya sebagal gereja yang sesungguhnya memberi arah dan menuntun warganya untuk sanggup menjawab realitas dunia dan juga harus

Studi Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematik dan Kemandirian Belajar Siswa pada Kelompok Siswa yang Belajar Reciprocal Teaching dengan Pendekatan Metakognitif