• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODESNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III DI MI SUDIRMAN BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODESNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III DI MI SUDIRMAN BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG

MELALUI METODESNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS III DI MI SUDIRMAN BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

SITI NUR TYASMORO NIM. 11510022

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG

MELALUI METODESNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS III DI MI SUDIRMAN BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

SITI NUR TYASMORO NIM. 11510022

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURURAN

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

دٌي إِيوَ وَ إِا وَ وَ ذَّ إِ ذْكُ ذْ وَ وَ ذْ إِ وَ وَ ذْ كُ ذَّ وَي إِلأ ذْكُ ذْ وَ وَ ذْ إِ وَ ذْ كُ بُّ وَ وَ ذَّ وَ وَ ذْ إِ وَ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),

maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS. Ibrahim: 7)

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak Sahri dan Ibu Prabaningtyasmorowendah yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu sehingga penulis bisa seperti sekarang.

2. Keluarga besar saya terimakasih atas do’a dan motivasi kepada penulis.

3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbingku dalam perkuliahan. 4. Calon imamku Didik Purwanto yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan

do’a.

5. Sahabat-sahabatku PGMI (Linna F, Anna Fista, Dewi Ermawati, Linna Rohaeni) yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

6. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2010 PGMI yang telah memberikan kegembiraan, dan semangat belajar.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, segala puji

syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat yang telah membawa

risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman,

sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Dengan limpahan

rahmat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Peningkatan Prestasi

Belajar IPS Materi Uang melalui Metode Snowball Throwing pada Siswa Kelas IIIdi MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”

dengan lancar.

Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai

pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

IAIN Salatiga.

4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, sebagai dosen pembimbing yang telah tulus,

ikhlas dan senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran, serta waktunya untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

(9)

ix 6. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga

7. Kedua orang tua (Sahri dan Prabaningtyasmorowendah), yang selalu memberikan

dukungan moral dan spiritual.

8. Segenap guru dan karyawan MI Sudirman Baran yang telah memberikan izin dan

membantu penulis melaksanakan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas III MI Sudirman Baran yang telah membantu peneliti dalam

pengumpulan data.

10. Sahabat-sahabat seperjuanganku PGMI 2010, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Atas jasa mereka, peneliti hanya dapat memohon do’a semoga amal serta kebaikan yang telah

dicurahkan pada penulis diterima Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan

yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini kurang sempurna, kritik dan saran yang

membangun sangat diharapkan dalam kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat

memberi manfaat kepada para pembaca dan khususnya bagi penulis.Amin.

Salatiga, 24 September 2015

(10)

x

ABSTRAK

Tyasmoro, Siti Nur. 2015.Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Uang Melalui Metode Snowball Throwing pada Siswa Kelas III di MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.Skripsi.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

Kata Kunci : Peningkatan, Prestasi Belajar, Snowball Throwing

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III MI Sudirman Baran Kec. Ambarawa Kab. Semarang masih tergolong rendah.Oleh karena itu, guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan metode snowball throwing. Pertanyaan yang ingin dijawab apakah penerapan metode snowball throwingdapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi uang pada siswa kelas III di MI Sudirman Baran tahun pelajaran 2014/2015 ? Apakah penerapan metode snowball throwing dapat memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPS materi uang pada siswa kelas III di MI Sudirman Baran tahun pelajaran 2014/2015?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).PTK terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

(11)

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL……….. i

LEMBAR BERLOGO……… ii

JUDUL……… iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN……….. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……… vii

KATA PENGANTAR……….. viii A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah………. 3

C. Tujuan Penelitian……….. 3

D. Hipotesis Penelitian………... 4

E. Manfaat Penelitian………. 4

F. Definisi Operasional……….. 5

G. Metode Penelitian……….. 7

1. Rancangan Penelitian……….. 7

2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian……… 10

3. Instrumen Penelitian……… 10

4. Pengumpulan Data………... 11

(12)

xii

H. SistematikaPenulisan……… 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar………... 15

1. Pengertian Pestasi Belajar……….. 15

2. Ciri-ciri Belajar………... 17

3. Prinsip-prinsip Belajar……… 18

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar……… 19

5. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ………... 20

B. Konsep IPS ...………... 21

1. Pengertian IPS ………... 21

2. Fungsi dan Tujuan Pembeajaran IPS di MI ...………. 22

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ...………. 22

C. Uang ...………. 23

1. Pengertian Metode Snowball Throwing ……… 31

2. Persiapan-persiapan Sebelum Pembelajaran Snowball Throwing.. 32

3. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing……….. 32

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Sudirman Baran ...……….... 34

B. Pelaksanaan Penelitian……… 36

1. Siklus I………... 37

2. Siklus II……….. 40

(13)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus………... 47

B. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus………. 49

1. Siklus I………. 49

2. Siklus II……… 58

3. Siklus III……….. 65

C. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 71

1. Hasil Rekapitulasi ... 71

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………... 75

B. Saran……… 75 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(14)

xiv

2. Tabel 4.1 Perstasi Pembelajaran Pra-siklus 47

3. Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPS Menggunakan

Metode Snowball Throwing

53

4. Tabel 4.3 Persentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan menggunakan Metode Snowball Throwing pada Siklus I

54

5. Tabel 4.4 Hasil Evaluasipada Siklus I 54

6. Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPS Menggunakan

Metode Snowball Throwing

60

7. Tabel 4.6 Persentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan

menggunakan Metode Snowball Throwing pada Siklus II

62

8. Tabel 4.7 Hasil Evaluasipada Siklus II 62

9. Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPS Menggunakan

Metode Snowball Throwing

67

10. Tabel 4.9 Persentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan

menggunakan Metode Snowball Throwing pada Siklus III

68

11. Tabel 4.10 Hasil Evaluasipada Siklus III 68

12. Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus 71

13. Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa Berdasarkan KKM Individu

73

14. Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa Berdasarkan KKM Nasional

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

No Hal

1. Gambar1.1 Tahap penelitian 9

2. Gambar 2.1 Contoh uang giral 27

3. Gamabr 2.2 Contoh uang kertas 28

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

2. Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

3. Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

4. Lampiran 4 Lembar Penilaian Guru Siklus I

5. Lampiran 5 Lembar Penilaian Guru Siklus II

6. Lampiran 6 Lembar Penilaian Guru Siklus III

7. Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus I

8. Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II

9. Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus III

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia. Sifat tersebut

akan mendorong manusia bertanya dan belajar untuk mendapatkan pengetahuan. Menurut

Nasution, belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Baik itu

pengetahuan yang secara langsung maupun tidak secara langsung. Begitu juga kegiatan

belajar mengajar yang berlangsung di sekolah, semua aktivitas memberikan materi

pelajaran kepada siswa agar siswa mempunyai kemampuan memadai yang dapat

memberikan manfaat dalam kehidupannya. Dalam proses belajar mengajar selain

melibatkan pendidik dan siswa secara langsung, juga diperlukan pendukung yang lain

yaitu: alat pelajaran yang memadai, penggunaan metode pembelajaran yang tepat, serta

situasi dan kondisi lingkungan yang menunjang.

Pada zaman sekarang ini, pembelajaran IPS kebanyakan siswa merasa bosan dan

kurang semangat dalam mengikutinya. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru,

sedangkan guru hanya menjelaskan tanpa mengamati apakah siswanya sudah memahami

atau belum dari apa yang dijelaskan. Pelajaran IPS oleh siswa dianggap sebagai pelajaran

(18)

2

satu hari terdapat 2 mata pelajaran yang diujikan, yaitu Matematika dan IPS. Siswa lebih

serius belajar pada mata pelajaran Matematika daripada mata pelajaran IPS.

Mengajar bagi seorang guru bukan sekedar menyampaikan pengetahuan kepada siswa

saja. Perlu seorang guru memiliki tingkat pemahaman yang seharusnya dipersiapkan

sebelum memasuki kelas. Seperti menyiapkan media maupun metode yang cocok dan

dapat diterima oleh siswa-siswanya. Sering ditemukan seorang guru dalam penyampaian

materinya menggunakan metode ceramah dan menurut siswa itu merupakan hal yang

sangat membosankan. Tanpa adanya kreativitas dan inovasi pembelajaran yang dapat

menumbuhkan semangat belajar siswa.

Peranan strategi belajar mengajar sangat penting dalam dinamika suatu kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujuannya (Soenarjati,1989:97). Dalam pembelajaran tentunya

sangat di perlukan strategi yang tepat agar pembelajaran dapat dengan mudah dipahami

oleh siswa serta tujuannya tercapai. Proses kegiatan belajar mengajar IPS di MI masih

mengalami kendala yaitu kegiatan belajar yang masih monoton dan kurang adanya

kreativitas yang dapat menimbulkan semangat belajar siswanya. Sehingga nilaiyang

diperoleh siswa tidak mencapai nilai 70. Nilai tersebut merupakan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Hal itu dapat mempengaruhi prestasi belajar

siswa.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tindakan kelas tentang: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG

(19)

3

BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2014/2015.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil sebuah

rumusan masalah yaitu :

1.Apakah penerapan metode snowball throwing dapat meningkatkan prestasi belajar

mata pelajaran IPS materi uang pada siswa kelas III di MI Sudirman Baran

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?

2.Apakah penerapan metode snowball throwing dapat memenuhi target pencapaian

kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPS materi uang pada siswa

kelas III di MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian

ini adalah :

1.Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS melalui

metode snowball throwing materi uang pada siswa kelas III di MI Sudirman

Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran

(20)

4

2. Untuk memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM)

mata pelajaran IPS melalui metode snowball throwing materi uang pada

siswa kelas III di MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

D. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode snowball

throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan pencapaian KKM mata

pelajaran IPS materi uang pada siswa kelas III MI Sudirman Baran Kecamatan

Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/20015.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode snowball throwing dapat dikatakan berhasil jika indikator

keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun

indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

a. Meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS materi uang pada siswa

kelas III.

b. Mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPS materi

uang pada siswa kelas III, minimal 85% dari total siswa dan KKM individu

(21)

5 E. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dalam proses pembelajaran yang monoton akan mengakibatkan menurunnya

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran. Maka dengan penelitian ini, didapatkan

sebuah pengetahuan baru mengenai pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

melalui metode snowball throwing.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Meningkatnya prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS

materi uang, melalui metode snowball throwing.

b. Bagi guru

Memperoleh metode pembelajaran yang tepat, kreatif, inovatif, dan

menyenangkan untuk meningkatkan prestasi pembelajaran IPS bagi siswa

kelas III MI tahun 2014.

c. Bagi sekolah

Memperoleh masukan tentang metode mengajar untuk perbaikan proses

pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

d. Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan

(22)

6 F. Definisi Operasional

Agar penelitian tidak menyimpang terlalu jauh dan dapat terarah dengan baik dari

tujuan yang diharapkan maka perlu adanya definisi istilah sebagai berikut:

1.Peningkatan

Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf dan sebagainya); mempertinggi;

memperhebat (KBBI, 2006: 1280). Maka dapat diartikan sebagai gambaran siswa

untuk meningkatkan kemampuan diri individu menjadi lebih tinggi.

2. Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb). (KBBI, 2006:

910). Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri

seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai

bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain pada individu

yang sedang belajar (Rasimin, 2012: 49). Prestasi belajar adalah suatu pencapaian

hasil belajar.

3.Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria ketuntasan minimal adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan

ketuntasan dalam menentukan kelulusan peserta didik. KKM harus dtetapkan diawal

tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata

(23)

7

4.IPS

IPS menurut Rasimin (2012: 38) berpendapat bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial

merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin

ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

psikologis untuk tujuan pendidikan. Sehingga yang dimaksud dengan prestasi

belajar IPS adalah suatu pencapaian hasil belajar yang kaitannya dengan

materi-materi dalam pembelajaran IPS dimana dapat dikatakan berhasil jika telah mencapai

KKM yang telah ditentukan.

5. Metode

Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk

mencapai tujuan. (Suprayekti, 2003: 13)

6. Snowball Throwing

Snowball Throwing (melempar bola salju) merupakan jenis pembelajaran

kooperatif yang didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan

untuk melatih kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi

yang disampaikan oleh ketua kelompok maupun guru. Karena berupa permainan

siswa harus dikondisikan dalam keadaan santai tetapi tetap terkendali, tidak ribut,

kisruh ataupun gaduh.

7.Uang

(24)

8

atau diterima oleh masyarakat sebagai perantara dalam melakukan tukar-menukar barang dan jasa.

G. Metode penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang disebut PTK.

Dalam bukuya Arikunto (2008:2) dijelaskan pengertian PTK yaitu:

a. Penelitian

Kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat

dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

b. Tindakan

Sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.

Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

c. Kelas

Tempat dimana terdapat sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,

menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

PTK digunakan untuk meneliti semua kegiatan yang ada di kelas.

(25)

9

penting, meliputi: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan dan (4)

refleksi (Arikunto, 2006: 16). Lebih jelasnya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan proses yang akan dilakukan untuk mengurangi

masalah yang ada di kelas. Perencanaan disusun agar dalam pelaksanaannya

memiliki panduan dan dapat terarah. Adapun kegiatan yang akan dilakukan

adalah :

1) Meminta ijin terhadap sekolah bahwa sekolah tersebut ingin diteliti.

2) Mengadakan pertemuan dengan guru pelaksana tindakan.

3) Menyiapkan materi.

4) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

5) Menyiapkan lembar soal.

6) Menyiapkan lembar observasi guru.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan dalam penelitian ini, melaksanakan apa yang sudah

direncanakan yaitu melakukan tindakan di kelas. Dalam pelaksanaan

pembelajaran terdiri pendahuluan, inti dan penutup.

c. Pengamatan

Dalam tahap pengamatan, peneliti mengumpulkan data yang berkaitan

(26)

10

Pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh mana keberhasilan yang sudah

dicapai dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Refleksi

Refleksi merupakan usaha untuk memahami data yang diperoleh guna

mengetahui tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Adapun gambaran

tahap penelitian (Arikunto, 2006: 16) adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Tahap Penelitian (Arikunto, 2006: 16)

2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Perencanaan SIKLUS I

Pengamatan Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan

(27)

11

Lokasi penelitian dilakukan di MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Semarang. Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena

perlu adanya pengembangan motode pembelajaran bagi guru untuk

meningkatkan prestasi siswa, kinerja guru dan keaktifan siswa. Dengan

demikian pembelajaran akan tercapai secara optimal.

b. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan kurang lebih satu bulan pada

semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MI Sudirman Baran Kecamatan

Ambarawa Kabupaten Semarang.

c. Subyek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subyek penelitian adalah

siswa kelas III MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang. Siswa kelas III MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Semarang dipilih sebagai subyek penelitian karena perlu adanya

pembaharuan pengajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan

menjadikan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian

ini dikhususkan pada mata pelajaran IPS khususnya materi uang dengan

menggunakan metode snowball throwing.

3. Instrumen Penelitian

(28)

12

a. Pedoman observasi

Pedoman observasi ini berupa aspek-aspek yang akan dilakukan oleh guru

yang nantinya digunakan untuk menggali data guru ketika pelaksanaan

tindakan kelas berlangsung.

b. Tes Formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan

tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa

terhadap pokok bahasan tersebut (Djamarah, 2006: 120). Tes formatif

diberikan pada setiap siklus. Bentuk tes yang diberikan bisa tes tertulis

ataupun tes lisan.

c. Pedoman dokumentasi

Pedoman ini berupa dokumen-dokumen yang meliputi Silabus dan RPP

yang disusun sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

4. Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini metode yang akan digunakan dalam

mengumpulkan data yaitu observasi, tes dan dokumentasi.

a. Observasi

Metode ini akan dipandu menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan

dengan bantuan guru lain dalam mengumpulkan datanya. Lembar observasi

ini disusun untuk mencatat perkembangan pembelajaran selama penelitian

(29)

13

b. Tes

Dalam mengumpulkan data peneliti membuat soal tertulis guna mengetahui

sejauh mana siswa menguasai materi.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yang peneliti gunakan adalah silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

diterapkannya metode snoowball throwing pada mata pelajaran IPS.

5. Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis, maka proses penelitian yang dilakukan

selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah terkumpul. Kemudian ditarik

kesimpulan berdasarkan hasil penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menganalisis data siswa secara individu dan

kalasikal, dengan rumus sebagai berikut:

a. Ketuntasan individu

Siswa dikatakan tuntas untuk mata pelajaran IPS kelas III di MI Sudirman

Baran apabila telah mencapai batas minimal nilai KKM yang ditentukan yaitu ≥

70. Untuk mengetahui masing-masing siswa mencapai kategori tuntas atau belum

tuntas, peneliti menggunakan analisis data dengan rumus sebagai berikut:

M = x 100

Keterangan:

(30)

14 ∑X = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa (Djamarah, 2006: 64)

b. Ketuntasan klasikal

Indikator keberhasilan guru apabila siswa yang tuntas mencapai 85% dari

jumlah total siswa dalam satu kelas memperoleh nilai ≥ 70. Adapun rumus

untuk menganalisis data secara klasikal dalam satu kelas adalah sebagai

berikut:

P = X 100%

Keterangan:

P = Presentase

F = Frekuensi yang dicari presentasinya

N = Jumlah siswa (Djamarah, 2006: 225-226)

Dengan analisa tersebut peneliti dapat mengetahui seberapa besar peningkatan

prestasi belajar siswa terhadap materi uang melalui metode snowball throwing.

H. Sistematika penulisan

Secara garis besar sitematika penulisan penelitian tindakan kelas adalah sebagai

berikut:

1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul,

(31)

15

Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel dan Daftar

Lampiran.

2. Sedangkan pada bagian inti terdiri dari lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan, pada

bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

hipotesis penelitian dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi

operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini membahas tentang prestasi belajar ,

pelajaran IPS, kriteria ketuntasan minimum (KKM), uang, dan metode snowball

throwing.

Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini membahas tentang deskripsi

pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan

siklus III.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas tentang

deskripsi per siklus dan pembahasan.

Bab V Penutup, pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.

3. Pada bagian akhir terdapat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup

(32)

16 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya

(Poerwadarminta, 2006: 910), prestasi disini hanya dibatasi dalam bidang

pendidikan khususnya dalam pelajaran IPS, dalam proses belajar, untuk

mengetahui sejauh mana hasil dari proses belajar mengajar tersebut dapat

dikatakan berhasil, maka harus diadakan suatu evaluasi baik secara tertulis

maupun lisan. Dari evaluasi tersebut akan menghasilkan nilai yang sering dikenal

dengan istilah prestasi belajar.

Menurut R. Gagne dalam bukunya Susanto (2013: 1) mengatakan bahwa

belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai

akibat pengalaman. Syah (2003) menyimpulkan, belajar adalah tahapan perubahan

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi

dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Sriyanti, 2009: 17).

Dari beberapa definisi belajar yang diungkapkan oleh para ahli pendidikan

dapat ditarik pengertian yang sama akan pengertian belajar, yaitu belajar

(33)

17

dan tingkah laku yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, baik dari guru

maupun teman sebaya dan dari bangku sekolah atau dari pengalaman. Semuanya

itu dapat dikatakan terjadinya proses belajar dalam diri manusia.

Dari definisi-definisi diatas, maka proses terjadinya belajar dapat kita ambil

hal-hal pokok sebagai berikut. Sebagaimana yang dituliskan Sumadi Suryabrata (2004)

dalam bukunya Sriyanti (2009: 18) yaitu:

1) Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun yang

potensial.

2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkannya kecakapan baru.

3) Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.

Prestasi belajar merupakan hasil capaian siswa yang diperoleh setelah

melakukan sebuah perubahan baik secara kognif, pskomotorik maupun afektif.

Prestasi belajar anak antara satu dengan lainnya tentu tidak sama. Hal tersebut

dipengaruhi oleh beberapa fakor, menurut Semiawan (2002: 11-14) faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

a. Pemenuhan kebutuhan psikologis

Perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu kebutuhan

primer pangan, sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian,

penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya. Jika

(34)

18

terhadap prestasi belajar anak.

b. Intelegensi, emosi, dan motivasi

Prestasi belajar bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang

bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor nonkognitif seperti

emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai pengaruh lingkungan.

c. Pengembangan kreativitas

Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan

(inherent component of ability) yang berbeda-beda dan terwujud karena

interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan.

2. Ciri-ciri Belajar

Dari beberapa definisi tentang belajar, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri

belajar, yaitu:

a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior).

Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku,

yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari

tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil

belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan

tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap

atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan

(35)

19

c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses

belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang

memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk

mengubah tingkah laku. (Baharuddin & Esa Nur Wahyuni, 2008:15-16)

3. Prinsip-prinsip Belajar

Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya dalam belajar

untuk mencapai harapan-harapannya. Menurut Ahmadi, (1991: 17) prinsip-prinsip

belajar adalah sebagai berikut:

a) Belajar memerlukan bimbingan. Baik bimbingan dari guru atau buku pelajaran

itu sendiri.

b) Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga

diperoleh pengertian-pengertian.

c) Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari

dapat dikuasainya.

d) Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling pengaruh secara

dinamis antara murid dengan lingkungannya.

e) Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai

tujuan.

(36)

20

praktek sehari-hari.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang menentukan

terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar siswa mengalami

masalah-masalah intern dan ekstern. Menurut Dimyati, dkk (2006: 238-253)

Faktor intern dan faktor ekstern tersebut adalah:

a. Faktor Intern

1) Sikap terhadap belajar.

2) Motivasi belajar.

3) Konsentrasi belajar.

4) Mengolah bahan belajar.

5) Menyimpan perolehan hasil belajar.

6) Menggali hasil belajar yang tersimpan.

7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar.

8) Rasa percaya diri intelegensi dan keberhasilan belajar.

9) Kebiasaan belajar.

10) Cita-cita siswa.

b. Faktor ekstern

1) Guru sebagai pembina siswa belajar.

(37)

21

3) Kebijakan penilaian .

4) Lingkungan sosial siswa di sekolah.

5) Kurikulum sekolah.

5.Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

Kriteria ketuntasan minimum adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan

ketuntasan dalam menentukan kelulusan peserta didik. KKM harus dtetapkan

diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru

mata pelajaran di satuan pendidikan.

Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.

Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:

a. Guru atau kelompok guru mrnrtapkan KKM mata pelajaran dengan

mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu:

1) Kompleksitas atau tingkat kesulitan setiap indikator, kompetensi

dasar, standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

2) Kemampuan sumber daya dukung dalam penyelenggaraan

pembelajaran pada masing-masing sekolah.

3) Tingkat kemampuan (intek) rata-rata peserta didik di sekolah yang

bersangkutan.

b.Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran

diserahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam

(38)

22

c. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua dan dinas pendidikan.

d.KKM dicantumkan dalam laporan hasil belajar (LHB) pada saat hasil

penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pecapaian kompetensi

sehingga dinyatakan dalam angka maksimal 100 (seratus), yang merupakan kriteria

ketuntasan ideal. Target ketuntasan minimal untuk setiap individu secara nasional

diharapkan mencapai nilai 75. KKM yang telah ditetapkan dari MI Sudirman Baran

untuk setiap individu dapat mencapai nilai 70. Sedangkan untuk KKM kelas dapat

dikatakan tuntas apabila dari total dalam satu kelas terdapat minimal 85% nya

mencapai KKM individu.

Fungsi Kriteria ketuntasan minimal diantaranya :

a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik.

b. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk menyiapkan diri dalam mengikuti

penilaian mata pelajaran.

c. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen untuk melakukan evaluasi

program pembelajaran di sekolah.

d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan

antara satuan pendidikan dan masyarakat.

e. Merupakan target satuan pendidikan dalam mencapai kompetensi tiap mata

(39)

23 B. KONSEP IPS

1. Pengertian IPS

Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat

peristiwa, fakta, konsep, dan generaslisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan

kewarganegaraan. (Departemen Agama, 2004: 77)

Menurut Somantri dalam bukunya Rasimin (2012: 38) Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari

disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan

secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

Menurut Ahmadi (2009: 3) Ilmu Pengetahun Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu

sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di

sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya, yang sederajat.

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPS di MI

Mata pelajaran IPS mempunyai fungsi dan tujuan yaitu sebagai berikut

(Departemen Agama, 2004: 78):

a.Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah dan

kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.

b.Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri memecahkan

masalah dan keterampilan sosial.

c.Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai dan kemanusiaan.

(40)

24

masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Secara umum, ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai

beriukut (Departemen Agama, 2004: 78):

a. Sistem sosial dan budaya.

b. Manusia, tempat dan lingkungan.

c. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

d. Waktu, keberlanjutan dan perubahan.

e. Sistem berbangsa dan bernegara.

Lima aspek tersebut merupakan ruang lingkup mata pelajaran IPS secara

umum. Unsur–unsur tersebut berlaku dalam setiap pembelajaran IPS SD/MI atau

jenjang di atasnya.

Sedangkan pada kelas III SD/MI ruang lingkup pelajaran IPS mencakup

(Departemen Agama, 2004: 80):

a. Keragaman suku bangsa dan budaya serta perkembangan teknologi.

b. Persebaran sumber daya alam, sosial dan aktifitasnya dalam jual beli.

c. Menghargai berbagai peninggalan di lingkungan setempat.

d. Sikap kepahlawanan dan patriotisme serta hak dan kewajiban warganegara.

Keempat aspek tersebut dipelajari siswa kelas III SD/MI selama dua semester

yang akan dikaji dan dipelajari oleh siswa yang nantinya akan dijabarkan oleh

(41)

25 C. Uang

1.Pengertian Uang

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar

yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun

yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran

barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai

sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi

pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta

untuk pembayaran hutang. Dari dua definsi di atas dapat disimpulkan bahwa

uang adalah benda yang memiliki syarat-syarat tertentu yang dapat digunakan

atau diterima oleh masyarakat sebagai perantara dalam melakukan

tukar-menukar barang dan jasa.

2.Sejarah Uang

Pada zaman dahulu, manusia menghasilkan barang-barang sendiri untuk

mencukupi kebutuhannya. Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan

manusia tidak mampu lagi memenuhi kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu,

untuk memenuhi kebutuhannya, setiap orang membutuhkan orang lain.

Kebutuhan terhadap barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi sendiri

diperoleh dari pihak lain yang dilakukan dengan cara barter. Barter adalah proses

tukar-menukar barang. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran

(42)

26

a. Benda yang dapat ditukar secara umum.

b. Benda yang dipilih dan dipercaya memiliki kekuatan ghaib.

c. Benda-benda yang merupakan kebutuhan sehari-hari.

Dalam perkembangannya, ternyata cara barter menemui beberapa kesulitan,

sehingga orang-orang meninggalkan sistem barter. Alasan meninggalkan barter

sebagai berikut:

a.Sulit menemukan orang yang cocok untuk diajak barter.

b. Sulit menemukan nilai barang yang akan ditukarkan.

c. Sulit untuk menyimpan barang yang ditukarkan.

Kesulitan yang terdapat dalam barter akhirnya mendorong munculnya cara

lain untuk melakukan tukar-menukar, yaitu pertukaran dengan uang barang.

Uang barang dapat berupa kulit, emas, garam, manik-manik, binatang ternak,

bongkahan teh kering, biji-bijian. Penggunaan uang barang ternyata juga

memiliki banyak kesulitan. Kesulitan tersebut timbul karena pada umumnya

barang yang dipakai sebagai perantara mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Nilainya tidak stabil untuk barang-barang tertentu sering mengalami perubahan

nilai dalam waktu yang relatif singkat.

b. Orang mengalami kesulitan untuk menyimpan barang-barang tertentu atau

untuk menyimpan dan pengangkutan dibutuhkan biaya yang cukup besar.

c. Beberapa barang yang dipakai sebagai uang barang ternyata ada yang mudah

(43)

27

disimpan terlalu lama.

d. Ada sebagian barang yang sulit dipindahkan karena ukurannya yang terlalu

besar atau mungkin bobotnya yang terlalu berat. Hal tersebut dapat mempersulit

seseorang jika dia ingin bepergian ke tempat yang cukup jauh.

Kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh uang barang membuat manusia

memilih emas dan perak untuk dipakai sebagai perantara tukarmenukar dengan

alasan sebagai berikut:

a. Mudah dibawa pergi atau dipindahkan.

b. Diterima dan dipercaya oleh umum.

c. Jumlahnya terbatas.

d. Tahan lama atau tidak mudah rusak.

e. Mudah disimpan.

f. Nilainya tetap untuk jangka waktu yang panjang.

Manusia kemudian membuat uang dari bahan emas dan perak. Dalam

perkembangan selanjutnya, uang logam yang beredar di masyarakat tidak lagi

terbuat dari emas dan perak. Namun, pada umumnya terbuat dari perunggu dan

aluminium karena nilai emas terlalu tinggi. Selain uang logam, kita juga

menggunakan uang kertas, yaitu uang yang bahan pembuatnya berasal dari

kertas. Alasan manusia memilih perunggu, aluminium, dan kertas sebagai bahan

untuk membuat uang adalah karena ketiga benda tersebut harganya lebih murah

(44)

28

dibandingkan dengan emas dan perak. Selain itu ketiga benda tersebut dipilih

karena digemari umum, mudah dibawa, mudah disimpan, tidak cepat rusak, dan

nilainya dapat dibagi-bagi. Berdasarkan uraian mengenai tahap atau asal usul

uang tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan uang

adalah benda yang memiliki syarat-syarat tertentu yang dapat digunakan atau

diterima oleh masyarakat sebagai perantara dalam melakukan tukar-menukar

barang dan jasa.

3.Jenis-jenis Uang

Jenis uang dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

a. Uang Giral atau Tidak Nyata

Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum berupa

surat-surat berharga. Uang giral dapat berupa giro maupun cek. Uang ini tidak

dapat dibelanjakan secara langsung karena tidak semua tempat dapat

menerimanya. Pemiliknya harus menukarkan uang giral dengan uang kartal

di bank.

Giro adalah bentuk simpanan di bank yang penarikannya dapat dilakukan

dengan menggunakan cek. Adapun cek adalah surat perintah pada bank

untuk membayarkan sejumlah uang kepada nasabah. Dalam jumlah besar

(45)

29

Gambar 2.1 Contoh Uang Giral

b. Uang Kartal atau Uang Nyata

Uang kartal adalah uang berupa kertas dan logam yang digunakan sebagai

alat pebayaran.

1) Uang Kertas

Uang kertas mempunyai kelebihan, yaitu mudah dibawa. Akan tetapi

uang kertas memiliki kekurangan yaitu mudah rusak atau robek. Bila uang

robek, kita dapat menukarkannya di bank. Adapun ciri-ciri uang kertas antara

lain:

a)Terbuat dari kertas.

b)Warna berbeda-beda tiap satuan mata uang.

c)Berbentuk persegi panjang.

d)Memiliki dua sisi.

(46)

30

Gambar 2.2 contoh uang kertas

2)Uang Logam

Uang logam terbuat dari logam yang memiliki nilai tinggi. Kelebihan

uang logam yaitu tahan lama dan kekurangan uang logam adalah telalu

berat saat dibawa apabila dalam jumlah yang banyak.

Adapun ciri-ciri uang logam sebagai berikut:

a) Terbuat dari alumunium, tembaga dan perak.

b) Pada umumnya berwarna putih keperakan dan kuning keemasan.

c) Memiliki dua sisi.

Uang logam yang digunakan saat ini adalah pecahan Rp 100,00, Rp

200,00, Rp 500,00, Rp 1000,00.

(47)

31

Seiring perkembangan zaman, muncul alat pembayaran yang sah selain

uang yaitu:

1)Kartu Kredit

Kartu kredit adalah kartu kecil yang dikeluarkan oleh bank untuk

melakukan pembayaran tanpa harus membawa uang kontan atau cash

dan pembayaran akan dicatat dalam rekening nasabah bank tersebut.

Kartu kredit adalah kartu hutang, pemilik harus mengembalikan uang

yang digunakan beserta bunganya ke bank. Kartu kredit dapat

digunakan pada toko-toko bertanda khusus.

2)Kartu Debit

Kartu debit adalah kartu yang dikeluarkan oleh bank untuk

melakukan pembayaran elektronik, melakukan transaksi perbankan,

dan menarik uang tunai. Kartu ini biasa disebut kartu ATM (anjungan

Tunai Mandiri). Penggunaan ATM dalam penarikan uang bisa di pakai

di ATM yang telah ditempatkan di beberapa tempat tertentu.

4.Fungsi Uang

a. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu:

1) Sebagai alat tukar yang dapat mempermudah pertukaran.

2) Sebagai satuan hitung karena uang dapat digunakan untuk

menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan,

(48)

32 pinjaman.

3) Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai karena dapat

digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa

mendatang.

b. Fungsi turunan antara lain:

1) Uang sebagai alat pembayaran yang sah.

2) Uang sebagai alat pembayaran utang.

3) Uang sebagai alat penimbun kekayaan.

4) Uang sebagai alat pemindah kekayaan.

5) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi.

6) Uang sebagai alat penunjuk harga.

7) Uang sebagai alat pembanding harga.

5. Pengelolaan Uang

a. Cara Mengelola Uang

Terapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola uang,

diantaranya:

1) Membuat daftar kebutuhan. Daftar kebutuhan dapat mempermudah kita

memilih barang yag perlu dibeli dan barang yang tidak perlu dibeli,

barang jangka panjang dan barang yang mendesak.

(49)

33

bank. Namun menabung di rumah memiliki kekurangan yaitu mudah di

ambil. Tempat yang paling aman untuk menabung adalah di bank.

Orang yang menabung di bank di sebut nasabah. Setiap nasabah

memiliki buku tabungan. Buku ini harus di bawa ketika menabung

ataupun mengambil. Adapun manfaat menabung antara lain:

a) Berlatih hidup hemat.

b) Melatih kesabaran dan kedisiplinan.

c) Memenuhi kebutuhan dengan usaha sendiri.

d) Dapat memenuhi kebutuhan mendesak.

b.Pentingnya Mengelola Uang

Banyak manfaat yang kita peroleh bila dapat mengelola uang. Manfaat

tersebut antara lain:

1) Dapat mengatur pengeluaran.

2) Melatih disiplin dalam menggunakan uang.

3) Dapat mempersiapkan pemenuhan kebutuhan di masa datang.

D. Metode Snowball Throwing

1.Pengertian Metode Snowball Throwing.

Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa

untuk mencapai tujuan. (Suprayekti, 2003: 13)

(50)

34

kooperatif yang didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan

untuk melatih kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap

materi yang disampaikan oleh ketua kelompok maupun guru. Karena berupa

permainan siswa harus dikondisikan dalam keadaan santai tetapi tetap terkendali

tidak ribut, kisruh ataupun gaduh.

Sistem belajar metode snowball throwing ini secara dua arah, guru dan siswa

sama-sama berperan aktif sehingga sangat komunikatif dan menyenangkan.

Selain itu metode ini dapat melatih kesiapan siswa untuk saling memberikan

pengetahuan.

2.Persiapan-persiapan Sebelum Pembelajaran Snowball Throwing .

a.Perangkat pembelajaran

Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran perlu dipersiapkan

perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajaran (RPP),

Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.

b. Membentuk kelompok

Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam

kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan

kelompok lainnya relatif heterogen.

c. Pengaturan tempat duduk

Pengaturan tempat duduk dalam kelas perlu juga diatur dengan baik, hal ini

(51)

35

pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan

gagalnya pembelajaran pada kelas.

3.Langkah-langkah Metode Snowball Throwing.

Langkah-langkah :

a.Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua

kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,

kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah

dijelaskan oleh guru.

e. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan

dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 8 menit.

f. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada

siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola

tersebut secara bergantian.

g. Evaluasi.

(52)

36

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Sudirman Baran

Penelitian ini dilaksanakan di MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang. Bagian ini, penulis ingin memaparkan lokasi dilaksanakannya penelitian. Hal

ini dipandang perlu karena untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi

penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan dilakukan.

Secara garis besar lokasi penelitian sebagai berikut:

a. Identitas

Nama Sekolah : MI Sudirman Baran

Alamat :Jl. Milir Km 1 No. 36 Kelurahan Baran Kecamatan

Ambarawa Kabupaten Semarang

b. Karakteristik Siswa Kelas III

Siswa kelas III MI Sudirman Baran berjumlah 37 siswa. Terdiri dari laki-laki

22 anak dan 15 anak perempuan. Nama-nama siswa tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Daftar Nama-nama Siswa Kelas III MI Sudirman Baran Tahun 2014/2015

No. Nama L/P

(53)

37

2. Dirwatun Nisa P

3. Albet Wibowo L

4. Ilham Pangestu L

5. Ahmad Rizal Mustofa L

6. Dimas Maulana Ahmad Fahrezi L

7. Ferdi Suryo Saputra L

8. Ahmmad Saddam Fatih L

9. Aditya Fatkhul Arzaq L

10. Alfan Nuha Yusida L

11. Alifia Nafisa P

12. Aliza Zulfikar Sichib L

13. Anang Saputra L

14. Andina Fitria Sari P

15. Anisa Nurur Rahma P

16. Bagus Setyawan L

17. Dicky Ovik Ibrahim L

18. Erika Winarsih P

19. Fitrah Novelia Baiq P

20. Maulida Azzahra Zalle P

21. Muhamad Afik L

22. Muhamad Alif Miftah L

23. Muhammad Adib Dwi Fadhillah L

(54)

38

25. Muhammad Bagus Faliq Faza L

26. Muhammad Erwin Maulana L

27. Muhammad Naajieh Manshur L

28. Muhammad Ragil Saputra L

29. Nifika Tsalis Farihah P

30. Rina Zaqia Bintang P

31. Rofi Laila Masyroh P

32. Yunia Amelia P

33. Zahra Oktavya Putri P

34. Muhammad Fikri Hakim L

35. Anzilia Maghfiro P

36. Nadya Ermita Kasriyanto P

37. Dina Puspitasari P

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian menggunakan pembelajaran yang

terdapat mata pelajaran IPS kelas III MI Sudirman Baran, Kec. Ambarawa, Kab.

Semarang.

Waktu pelaksanaan sebagai berikut:

1) Kegiatan siklus I : Sabtu, 17 Januari 2015

2) Kegiatan siklus II : Kamis, 22 Januari 2015

(55)

39

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 17 Januari 2015. Penelitian ini

dilaksanakan pada siswa kelas III semester 2 di MI Sudirman Baran tahun 2014/

2015. Pelaksanaan penelitian siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

1) Mempersiapkan materi uang pokok bahasan jenis-jenis uang.

2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan

RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta

perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I.

3) Mempersiapkan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar

pengamatan siswa pada kegiatan pembelajaran IPS melalui metode

snowball throwing.

4) Mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui peningkatan

prestasi siswa materi uang melalui metode snowball throwing.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan kelas siklus I berlangsung sekali tatap muka (2 x 35 menit).

Siswa yang hadir sebanyak 37 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan

(56)

40

1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan berdo’a bersama.

b) Mengecek kehadiran siswa.

c) Menanyakan kabar siswa.

d) Memotivasi siswa.

e) Apersepsi.

f) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran

selesai.

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(a)Siswa melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya.

(b)Guru menjelaskan jenis-jenis uang.

b) Elaborasi

(a)Siswa diminta bergabung dalam masing-masing kelompok.

(b)Masing-masing ketua kelompok menemui guru untuk mendapat

penjelasan materi.

(c)Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompok dan

menjelaskan materi yang disampaikan guru.

(d)Siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu

pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah

(57)

41

(e)Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan

dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 8 menit.

(f)Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam

kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

c) Konfirmasi

(a)Guru bersama siswa membahas jawaban dari pertanyaan yang tertulis

dalam kertas.

(b)Memberi penghargaan kepada siswa yang aktif dan mampu

menjawab pertanyaan yang telah dibahas.

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami.

b) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual.

c) Guru meminta siswa untuk belajar materi selanjutnya.

d) Guru menutup pelajaran.

c. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi ini mengumpulkan data dari lembar hasil pengamatan

guru dan siswa. Aspek yang diamati tentang kegiatan siswa dalam proses

pembelajaran yang meliputi keaktifan siswa, perhatian siswa selama proses

(58)

42

cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode yang tepat dan

penyampaian materi yang tepat. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan

siklus I adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi materi

yang disampaikan.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil

pengamatan terhadap situasi pembelajaran di kelas dan hasil evaluasi.

Pengamatan terhadap situasi pembelajaran di kelas berisi tentang penekanan

penerapan metode snowball throwing terhadap siswa. Apabila terdapat

kelemahan dalam pembelajaran di kelas, maka hal tersebut dijadikan titik

utama untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan

metode snowball throwing pada siklus II.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 Januari 2015. Penelitian ini

dilaksanakan pada siswa kelas III semester 2 di MI Sudirman Baran tahun

2014/2015. Pelaksanaan siklus II ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

1) Mempersiapkan materi uang pokok bahasan fungsi uang.

2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan

RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta

(59)

43

3) Mempersiapkan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan

siswa pada kegiatan pembelajaran IPS melalui metode snowball throwing.

4) Mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui peningkatan

prestasi siswa materi uang melalui metode snowball throwing.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan kelas siklus II berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35

menit). Siswa yang hadir sebanyak 37 siswa. Materi yang diajarkan dalam

pertemuan ini adalah fungsi uang. Langkah-langkah kegiatan tindakan kelas

siklus II adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a) Sebelum memulai pelajaran guru mengondisikan kelas.

b) Mengajak siswa berdo’a bersama.

c) Mengecek kehadiran siswa.

d) Menanyakan kabar siswa

e) Motivasi dan apersepsi.

f) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran

selesai.

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(a)Tanya jawab tentang materi sebelumnya.

(60)

44

b) Elaborasi

(a)Siswa diminta bergabung dalam masing-masing kelompok.

(b)Masing-masing ketua kelompok menemui guru untuk mendapat

penjelasan materi.

(c)Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompok dan

menjelaskan materi yang disampaikan guru.

(d)Siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu

pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah

dijelaskan oleh ketua kelas.

(e)Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan

dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 8 menit.

(f)Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

c) Konfirmasi

(a)Guru bersama siswa membahas jawaban dari pertanyaan yang

tertulis dalam kertas.

(b)Memberi penghargaan kepada siswa yang aktif dan mampu

(61)

45

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami.

b) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual.

c) Guru meminta untuk belajar materi selanjutnya.

d) Guru menutup pelajaran.

c. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi ini mengumpulkan data dari lembar hasil pengamatan

guru dan siswa. Aspek yang diamati sama dengan siklus I. Selama proses

pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan

pengamatan terhadap siswa dalam proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah hasil observasi

proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil

pengamatan terhadap situasi pembelajaran di kelas dan hasil evaluasi.

Pengamatan terhadap situasi pembelajaran di kelas berisi tentang penekanan

penerapan metode snowball throwing terhadap siswa. Apabila masih terdapat

kelemahan dalam pembelajaran di kelas, maka hal tersebut dijadikan titik

utama untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan

(62)

46 3. Siklus III

Siklus III dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 Januari 2015. Penelitian

ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester 2 di MI Sudirman Baran tahun

2014/ 2015. Pelaksanaan penelitian siklus III dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan siklus III mencakup kegiatan sebagai berikut:

1)Mempersiapkan materi uang pokok bahasan pengelolaan uang.

2)Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan

RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta

perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklu III.

3)Mempersiapkan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan

siswa pada kegiatan pembelajaran IPS melalui metode snowball throwing.

4)Mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui peningkatan prestasi

siswa materi uang melalui metode snowball throwing.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan kelas siklus III berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35

menit). Siswa yang hadir sebanyak 37 siswa. Materi yang diajarkan dalam

pertemuan ini adalah pengelolaan uang. Langkah kegiatan tindakan kelas

siklus III adalah sebagai berikut:

(63)

47

a) Mengajak siswa berdo’a bersama.

b) Mengecek kehadiran siswa.

c) Menanyakan kabar siswa

d) Memotivasi siswa untuk belajar.

e) Apersepsi.

f) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran

selesai.

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi .

(a)Tanya jawab tentang materi sebelumnya

(b)Gru menjelaskan tentang pengelolaan uang.

b) Elaborasi

(a)Siswa diminta bergabung dalam masing-masing kelompok.

(b) Masing-masing ketua kelompok menemui guru untuk mendapat

penjelasan materi.

(c)Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompok dan

menjelaskan materi yang disampaikan guru.

(d) Siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu

pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan

(64)

48

(e)Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan

dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 8 menit.

(f)Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis

dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

c) Konfirmasi

(a)Guru bersama siswa membahas jawaban dari pertanyaan yang

tertulis dalam kertas.

(b) Memberi penghargaan kepada siswa yang aktif dan mampu

menjawab pertanyaan yang telah dibahas.

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami.

b) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual.

c) Guru menutup pelajaran.

c. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi ini mengumpulkan data dari lembar hasil pengamatan

guru dan siswa. Aspek yang diamati sama dengan siklus II. selama proses

pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan

(65)

49

Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus III adalah hasil observasi

proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi (Reflecting)

Hasil observasi pada siklus III menggunakan metode snowball throwing,

apabila sudah sesuai harapan peneliti dan sudah dapat memperlihatkan adanya

peningkatan prestasi belajar, maka peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus

(66)

50 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus

Peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas III MI Sudirman Baran dengan metode

snowball throwing materi uang merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 3

siklus yaitu siklus I, siklus II, siklus III. Langkah pertama sebelum penelitian adalah

dengan melakukan pra-siklus. Pra-siklus dilakukan untuk menempuh pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan hasil. Adapun hasil

dari tes formatif pada pra-siklus (kondisi terakhir sebelum pelaksanaan PTK) ini,

didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Perstasi Pembelajaran Pra-siklus

NO. NAMA Nilai Evaluasi

Pra Siklus

KKM

Individual ≥ 70 Nasional ≥ 75KKM

(67)

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Nama-nama Siswa Kelas III MI Sudirman BaranTahun 34
Gambar 1.1 Tahap Penelitian (Arikunto, 2006: 16)
Gambar 2.1 Contoh Uang Giral
Gambar 2.2 contoh uang kertas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Potensi Jerami Padi untuk Perbaikan Sifat Fisik Tanah pada Lahan Sawah Terdegradasi, Lombok Barat.. Balai

H5: The higher share ownership by mutual fund will increase the level of earnings opacity Research Method. Thc research sample are 548 firms listed on the lndonesian

Secara visual, Garu dalam wujud garuda kecil digambarkan dengan bentuk tubuh bulat.. dan gemuk dengan gaya

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA PADA HUBUNGAN ANTARA PRESTASI KERJA DAN KOMPENSASI Studi Kasus : Karyawan Bagian Tata Usaha Kantor PG.. Gondang

Perairan pantai Tanjung Buton memiliki konsentrasi logam berat Pb yang lebih kecil dari stasiun lainnya, kecuali Bungus Padang, sedangkan konsentrasi logam Cu pada sedimen

Yulia Mutmainah (2008), dalam penelitian deskriptif kualitatif ini dengan pendekatan Sosiolinguistik dan merupakan penelitian lapangan,.. menggunakan metode observasi

Mengingat pentingnya acara tersebut, kami harapkan Bapak dapat hadir tepat pada waktunya serta. membawa dokumen seperti tersebut pada lampiran

static boolean addUser(String username, String password) throws Exception { return userDirectory.add(username, password);. static String getPassword(String username) {