i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG
MELALUI METODESNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS III DI MI SUDIRMAN BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
SITI NUR TYASMORO NIM. 11510022
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
iii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG
MELALUI METODESNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS III DI MI SUDIRMAN BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
SITI NUR TYASMORO NIM. 11510022
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURURAN
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
دٌي إِيوَ وَ إِا وَ وَ ذَّ إِ ذْكُ ذْ وَ وَ ذْ إِ وَ وَ ذْ كُ ذَّ وَي إِلأ ذْكُ ذْ وَ وَ ذْ إِ وَ ذْ كُ بُّ وَ وَ ذَّ وَ وَ ذْ إِ وَ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS. Ibrahim: 7)
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak Sahri dan Ibu Prabaningtyasmorowendah yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu sehingga penulis bisa seperti sekarang.
2. Keluarga besar saya terimakasih atas do’a dan motivasi kepada penulis.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbingku dalam perkuliahan. 4. Calon imamku Didik Purwanto yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan
do’a.
5. Sahabat-sahabatku PGMI (Linna F, Anna Fista, Dewi Ermawati, Linna Rohaeni) yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
6. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2010 PGMI yang telah memberikan kegembiraan, dan semangat belajar.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, segala puji
syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat yang telah membawa
risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman,
sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Dengan limpahan
rahmat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Peningkatan Prestasi
Belajar IPS Materi Uang melalui Metode Snowball Throwing pada Siswa Kelas IIIdi MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”
dengan lancar.
Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
IAIN Salatiga.
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, sebagai dosen pembimbing yang telah tulus,
ikhlas dan senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran, serta waktunya untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
ix 6. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga
7. Kedua orang tua (Sahri dan Prabaningtyasmorowendah), yang selalu memberikan
dukungan moral dan spiritual.
8. Segenap guru dan karyawan MI Sudirman Baran yang telah memberikan izin dan
membantu penulis melaksanakan penelitian.
9. Siswa-siswi kelas III MI Sudirman Baran yang telah membantu peneliti dalam
pengumpulan data.
10. Sahabat-sahabat seperjuanganku PGMI 2010, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.
Atas jasa mereka, peneliti hanya dapat memohon do’a semoga amal serta kebaikan yang telah
dicurahkan pada penulis diterima Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan
yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini kurang sempurna, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan dalam kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat
memberi manfaat kepada para pembaca dan khususnya bagi penulis.Amin.
Salatiga, 24 September 2015
x
ABSTRAK
Tyasmoro, Siti Nur. 2015.Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Uang Melalui Metode Snowball Throwing pada Siswa Kelas III di MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.Skripsi.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci : Peningkatan, Prestasi Belajar, Snowball Throwing
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III MI Sudirman Baran Kec. Ambarawa Kab. Semarang masih tergolong rendah.Oleh karena itu, guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan metode snowball throwing. Pertanyaan yang ingin dijawab apakah penerapan metode snowball throwingdapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi uang pada siswa kelas III di MI Sudirman Baran tahun pelajaran 2014/2015 ? Apakah penerapan metode snowball throwing dapat memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPS materi uang pada siswa kelas III di MI Sudirman Baran tahun pelajaran 2014/2015?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).PTK terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL……….. i
LEMBAR BERLOGO……… ii
JUDUL……… iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN……….. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……… vii
KATA PENGANTAR……….. viii A. Latar Belakang Masalah……… 1
B. Rumusan Masalah………. 3
C. Tujuan Penelitian……….. 3
D. Hipotesis Penelitian………... 4
E. Manfaat Penelitian………. 4
F. Definisi Operasional……….. 5
G. Metode Penelitian……….. 7
1. Rancangan Penelitian……….. 7
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian……… 10
3. Instrumen Penelitian……… 10
4. Pengumpulan Data………... 11
xii
H. SistematikaPenulisan……… 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar………... 15
1. Pengertian Pestasi Belajar……….. 15
2. Ciri-ciri Belajar………... 17
3. Prinsip-prinsip Belajar……… 18
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar……… 19
5. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ………... 20
B. Konsep IPS ...………... 21
1. Pengertian IPS ………... 21
2. Fungsi dan Tujuan Pembeajaran IPS di MI ...………. 22
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ...………. 22
C. Uang ...………. 23
1. Pengertian Metode Snowball Throwing ……… 31
2. Persiapan-persiapan Sebelum Pembelajaran Snowball Throwing.. 32
3. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing……….. 32
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Sudirman Baran ...……….... 34
B. Pelaksanaan Penelitian……… 36
1. Siklus I………... 37
2. Siklus II……….. 40
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus………... 47
B. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus………. 49
1. Siklus I………. 49
2. Siklus II……… 58
3. Siklus III……….. 65
C. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 71
1. Hasil Rekapitulasi ... 71
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………... 75
B. Saran……… 75 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
2. Tabel 4.1 Perstasi Pembelajaran Pra-siklus 47
3. Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPS Menggunakan
Metode Snowball Throwing
53
4. Tabel 4.3 Persentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan menggunakan Metode Snowball Throwing pada Siklus I
54
5. Tabel 4.4 Hasil Evaluasipada Siklus I 54
6. Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPS Menggunakan
Metode Snowball Throwing
60
7. Tabel 4.6 Persentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan
menggunakan Metode Snowball Throwing pada Siklus II
62
8. Tabel 4.7 Hasil Evaluasipada Siklus II 62
9. Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran IPS Menggunakan
Metode Snowball Throwing
67
10. Tabel 4.9 Persentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan
menggunakan Metode Snowball Throwing pada Siklus III
68
11. Tabel 4.10 Hasil Evaluasipada Siklus III 68
12. Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus 71
13. Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa Berdasarkan KKM Individu
73
14. Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa Berdasarkan KKM Nasional
xv
DAFTAR GAMBAR
No Hal
1. Gambar1.1 Tahap penelitian 9
2. Gambar 2.1 Contoh uang giral 27
3. Gamabr 2.2 Contoh uang kertas 28
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
2. Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
3. Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
4. Lampiran 4 Lembar Penilaian Guru Siklus I
5. Lampiran 5 Lembar Penilaian Guru Siklus II
6. Lampiran 6 Lembar Penilaian Guru Siklus III
7. Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus I
8. Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II
9. Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus III
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia. Sifat tersebut
akan mendorong manusia bertanya dan belajar untuk mendapatkan pengetahuan. Menurut
Nasution, belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Baik itu
pengetahuan yang secara langsung maupun tidak secara langsung. Begitu juga kegiatan
belajar mengajar yang berlangsung di sekolah, semua aktivitas memberikan materi
pelajaran kepada siswa agar siswa mempunyai kemampuan memadai yang dapat
memberikan manfaat dalam kehidupannya. Dalam proses belajar mengajar selain
melibatkan pendidik dan siswa secara langsung, juga diperlukan pendukung yang lain
yaitu: alat pelajaran yang memadai, penggunaan metode pembelajaran yang tepat, serta
situasi dan kondisi lingkungan yang menunjang.
Pada zaman sekarang ini, pembelajaran IPS kebanyakan siswa merasa bosan dan
kurang semangat dalam mengikutinya. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru,
sedangkan guru hanya menjelaskan tanpa mengamati apakah siswanya sudah memahami
atau belum dari apa yang dijelaskan. Pelajaran IPS oleh siswa dianggap sebagai pelajaran
2
satu hari terdapat 2 mata pelajaran yang diujikan, yaitu Matematika dan IPS. Siswa lebih
serius belajar pada mata pelajaran Matematika daripada mata pelajaran IPS.
Mengajar bagi seorang guru bukan sekedar menyampaikan pengetahuan kepada siswa
saja. Perlu seorang guru memiliki tingkat pemahaman yang seharusnya dipersiapkan
sebelum memasuki kelas. Seperti menyiapkan media maupun metode yang cocok dan
dapat diterima oleh siswa-siswanya. Sering ditemukan seorang guru dalam penyampaian
materinya menggunakan metode ceramah dan menurut siswa itu merupakan hal yang
sangat membosankan. Tanpa adanya kreativitas dan inovasi pembelajaran yang dapat
menumbuhkan semangat belajar siswa.
Peranan strategi belajar mengajar sangat penting dalam dinamika suatu kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuannya (Soenarjati,1989:97). Dalam pembelajaran tentunya
sangat di perlukan strategi yang tepat agar pembelajaran dapat dengan mudah dipahami
oleh siswa serta tujuannya tercapai. Proses kegiatan belajar mengajar IPS di MI masih
mengalami kendala yaitu kegiatan belajar yang masih monoton dan kurang adanya
kreativitas yang dapat menimbulkan semangat belajar siswanya. Sehingga nilaiyang
diperoleh siswa tidak mencapai nilai 70. Nilai tersebut merupakan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Hal itu dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas tentang: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG
3
BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil sebuah
rumusan masalah yaitu :
1.Apakah penerapan metode snowball throwing dapat meningkatkan prestasi belajar
mata pelajaran IPS materi uang pada siswa kelas III di MI Sudirman Baran
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?
2.Apakah penerapan metode snowball throwing dapat memenuhi target pencapaian
kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPS materi uang pada siswa
kelas III di MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian
ini adalah :
1.Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS melalui
metode snowball throwing materi uang pada siswa kelas III di MI Sudirman
Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran
4
2. Untuk memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM)
mata pelajaran IPS melalui metode snowball throwing materi uang pada
siswa kelas III di MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode snowball
throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan pencapaian KKM mata
pelajaran IPS materi uang pada siswa kelas III MI Sudirman Baran Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/20015.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode snowball throwing dapat dikatakan berhasil jika indikator
keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun
indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
a. Meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS materi uang pada siswa
kelas III.
b. Mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPS materi
uang pada siswa kelas III, minimal 85% dari total siswa dan KKM individu
5 E. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dalam proses pembelajaran yang monoton akan mengakibatkan menurunnya
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran. Maka dengan penelitian ini, didapatkan
sebuah pengetahuan baru mengenai pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
melalui metode snowball throwing.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Meningkatnya prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS
materi uang, melalui metode snowball throwing.
b. Bagi guru
Memperoleh metode pembelajaran yang tepat, kreatif, inovatif, dan
menyenangkan untuk meningkatkan prestasi pembelajaran IPS bagi siswa
kelas III MI tahun 2014.
c. Bagi sekolah
Memperoleh masukan tentang metode mengajar untuk perbaikan proses
pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah.
d. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan
6 F. Definisi Operasional
Agar penelitian tidak menyimpang terlalu jauh dan dapat terarah dengan baik dari
tujuan yang diharapkan maka perlu adanya definisi istilah sebagai berikut:
1.Peningkatan
Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf dan sebagainya); mempertinggi;
memperhebat (KBBI, 2006: 1280). Maka dapat diartikan sebagai gambaran siswa
untuk meningkatkan kemampuan diri individu menjadi lebih tinggi.
2. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb). (KBBI, 2006:
910). Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai
bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain pada individu
yang sedang belajar (Rasimin, 2012: 49). Prestasi belajar adalah suatu pencapaian
hasil belajar.
3.Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria ketuntasan minimal adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
ketuntasan dalam menentukan kelulusan peserta didik. KKM harus dtetapkan diawal
tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata
7
4.IPS
IPS menurut Rasimin (2012: 38) berpendapat bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan. Sehingga yang dimaksud dengan prestasi
belajar IPS adalah suatu pencapaian hasil belajar yang kaitannya dengan
materi-materi dalam pembelajaran IPS dimana dapat dikatakan berhasil jika telah mencapai
KKM yang telah ditentukan.
5. Metode
Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk
mencapai tujuan. (Suprayekti, 2003: 13)
6. Snowball Throwing
Snowball Throwing (melempar bola salju) merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan
untuk melatih kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi
yang disampaikan oleh ketua kelompok maupun guru. Karena berupa permainan
siswa harus dikondisikan dalam keadaan santai tetapi tetap terkendali, tidak ribut,
kisruh ataupun gaduh.
7.Uang
8
atau diterima oleh masyarakat sebagai perantara dalam melakukan tukar-menukar barang dan jasa.
G. Metode penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang disebut PTK.
Dalam bukuya Arikunto (2008:2) dijelaskan pengertian PTK yaitu:
a. Penelitian
Kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
b. Tindakan
Sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
c. Kelas
Tempat dimana terdapat sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
PTK digunakan untuk meneliti semua kegiatan yang ada di kelas.
9
penting, meliputi: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan dan (4)
refleksi (Arikunto, 2006: 16). Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses yang akan dilakukan untuk mengurangi
masalah yang ada di kelas. Perencanaan disusun agar dalam pelaksanaannya
memiliki panduan dan dapat terarah. Adapun kegiatan yang akan dilakukan
adalah :
1) Meminta ijin terhadap sekolah bahwa sekolah tersebut ingin diteliti.
2) Mengadakan pertemuan dengan guru pelaksana tindakan.
3) Menyiapkan materi.
4) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
5) Menyiapkan lembar soal.
6) Menyiapkan lembar observasi guru.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam penelitian ini, melaksanakan apa yang sudah
direncanakan yaitu melakukan tindakan di kelas. Dalam pelaksanaan
pembelajaran terdiri pendahuluan, inti dan penutup.
c. Pengamatan
Dalam tahap pengamatan, peneliti mengumpulkan data yang berkaitan
10
Pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh mana keberhasilan yang sudah
dicapai dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Refleksi
Refleksi merupakan usaha untuk memahami data yang diperoleh guna
mengetahui tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Adapun gambaran
tahap penelitian (Arikunto, 2006: 16) adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Tahap Penelitian (Arikunto, 2006: 16)
2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Perencanaan SIKLUS I
Pengamatan Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan Refleksi
Pelaksanaan Refleksi
Pelaksanaan
11
Lokasi penelitian dilakukan di MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang. Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena
perlu adanya pengembangan motode pembelajaran bagi guru untuk
meningkatkan prestasi siswa, kinerja guru dan keaktifan siswa. Dengan
demikian pembelajaran akan tercapai secara optimal.
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan kurang lebih satu bulan pada
semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MI Sudirman Baran Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Semarang.
c. Subyek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subyek penelitian adalah
siswa kelas III MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang. Siswa kelas III MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang dipilih sebagai subyek penelitian karena perlu adanya
pembaharuan pengajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan
menjadikan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian
ini dikhususkan pada mata pelajaran IPS khususnya materi uang dengan
menggunakan metode snowball throwing.
3. Instrumen Penelitian
12
a. Pedoman observasi
Pedoman observasi ini berupa aspek-aspek yang akan dilakukan oleh guru
yang nantinya digunakan untuk menggali data guru ketika pelaksanaan
tindakan kelas berlangsung.
b. Tes Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan
tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa
terhadap pokok bahasan tersebut (Djamarah, 2006: 120). Tes formatif
diberikan pada setiap siklus. Bentuk tes yang diberikan bisa tes tertulis
ataupun tes lisan.
c. Pedoman dokumentasi
Pedoman ini berupa dokumen-dokumen yang meliputi Silabus dan RPP
yang disusun sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
4. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini metode yang akan digunakan dalam
mengumpulkan data yaitu observasi, tes dan dokumentasi.
a. Observasi
Metode ini akan dipandu menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan
dengan bantuan guru lain dalam mengumpulkan datanya. Lembar observasi
ini disusun untuk mencatat perkembangan pembelajaran selama penelitian
13
b. Tes
Dalam mengumpulkan data peneliti membuat soal tertulis guna mengetahui
sejauh mana siswa menguasai materi.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi yang peneliti gunakan adalah silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
diterapkannya metode snoowball throwing pada mata pelajaran IPS.
5. Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis, maka proses penelitian yang dilakukan
selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah terkumpul. Kemudian ditarik
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menganalisis data siswa secara individu dan
kalasikal, dengan rumus sebagai berikut:
a. Ketuntasan individu
Siswa dikatakan tuntas untuk mata pelajaran IPS kelas III di MI Sudirman
Baran apabila telah mencapai batas minimal nilai KKM yang ditentukan yaitu ≥
70. Untuk mengetahui masing-masing siswa mencapai kategori tuntas atau belum
tuntas, peneliti menggunakan analisis data dengan rumus sebagai berikut:
M = x 100
Keterangan:
14 ∑X = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2006: 64)
b. Ketuntasan klasikal
Indikator keberhasilan guru apabila siswa yang tuntas mencapai 85% dari
jumlah total siswa dalam satu kelas memperoleh nilai ≥ 70. Adapun rumus
untuk menganalisis data secara klasikal dalam satu kelas adalah sebagai
berikut:
P = X 100%
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi yang dicari presentasinya
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2006: 225-226)
Dengan analisa tersebut peneliti dapat mengetahui seberapa besar peningkatan
prestasi belajar siswa terhadap materi uang melalui metode snowball throwing.
H. Sistematika penulisan
Secara garis besar sitematika penulisan penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:
1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul,
15
Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel dan Daftar
Lampiran.
2. Sedangkan pada bagian inti terdiri dari lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan, pada
bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis penelitian dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini membahas tentang prestasi belajar ,
pelajaran IPS, kriteria ketuntasan minimum (KKM), uang, dan metode snowball
throwing.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini membahas tentang deskripsi
pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan
siklus III.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas tentang
deskripsi per siklus dan pembahasan.
Bab V Penutup, pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.
3. Pada bagian akhir terdapat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup
16 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya
(Poerwadarminta, 2006: 910), prestasi disini hanya dibatasi dalam bidang
pendidikan khususnya dalam pelajaran IPS, dalam proses belajar, untuk
mengetahui sejauh mana hasil dari proses belajar mengajar tersebut dapat
dikatakan berhasil, maka harus diadakan suatu evaluasi baik secara tertulis
maupun lisan. Dari evaluasi tersebut akan menghasilkan nilai yang sering dikenal
dengan istilah prestasi belajar.
Menurut R. Gagne dalam bukunya Susanto (2013: 1) mengatakan bahwa
belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman. Syah (2003) menyimpulkan, belajar adalah tahapan perubahan
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Sriyanti, 2009: 17).
Dari beberapa definisi belajar yang diungkapkan oleh para ahli pendidikan
dapat ditarik pengertian yang sama akan pengertian belajar, yaitu belajar
17
dan tingkah laku yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, baik dari guru
maupun teman sebaya dan dari bangku sekolah atau dari pengalaman. Semuanya
itu dapat dikatakan terjadinya proses belajar dalam diri manusia.
Dari definisi-definisi diatas, maka proses terjadinya belajar dapat kita ambil
hal-hal pokok sebagai berikut. Sebagaimana yang dituliskan Sumadi Suryabrata (2004)
dalam bukunya Sriyanti (2009: 18) yaitu:
1) Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun yang
potensial.
2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkannya kecakapan baru.
3) Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.
Prestasi belajar merupakan hasil capaian siswa yang diperoleh setelah
melakukan sebuah perubahan baik secara kognif, pskomotorik maupun afektif.
Prestasi belajar anak antara satu dengan lainnya tentu tidak sama. Hal tersebut
dipengaruhi oleh beberapa fakor, menurut Semiawan (2002: 11-14) faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:
a. Pemenuhan kebutuhan psikologis
Perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu kebutuhan
primer pangan, sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian,
penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya. Jika
18
terhadap prestasi belajar anak.
b. Intelegensi, emosi, dan motivasi
Prestasi belajar bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang
bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor nonkognitif seperti
emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai pengaruh lingkungan.
c. Pengembangan kreativitas
Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan
(inherent component of ability) yang berbeda-beda dan terwujud karena
interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan.
2. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa definisi tentang belajar, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri
belajar, yaitu:
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior).
Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku,
yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil
belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap
atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan
19
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku. (Baharuddin & Esa Nur Wahyuni, 2008:15-16)
3. Prinsip-prinsip Belajar
Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya dalam belajar
untuk mencapai harapan-harapannya. Menurut Ahmadi, (1991: 17) prinsip-prinsip
belajar adalah sebagai berikut:
a) Belajar memerlukan bimbingan. Baik bimbingan dari guru atau buku pelajaran
itu sendiri.
b) Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga
diperoleh pengertian-pengertian.
c) Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari
dapat dikuasainya.
d) Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling pengaruh secara
dinamis antara murid dengan lingkungannya.
e) Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai
tujuan.
20
praktek sehari-hari.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang menentukan
terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar siswa mengalami
masalah-masalah intern dan ekstern. Menurut Dimyati, dkk (2006: 238-253)
Faktor intern dan faktor ekstern tersebut adalah:
a. Faktor Intern
1) Sikap terhadap belajar.
2) Motivasi belajar.
3) Konsentrasi belajar.
4) Mengolah bahan belajar.
5) Menyimpan perolehan hasil belajar.
6) Menggali hasil belajar yang tersimpan.
7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar.
8) Rasa percaya diri intelegensi dan keberhasilan belajar.
9) Kebiasaan belajar.
10) Cita-cita siswa.
b. Faktor ekstern
1) Guru sebagai pembina siswa belajar.
21
3) Kebijakan penilaian .
4) Lingkungan sosial siswa di sekolah.
5) Kurikulum sekolah.
5.Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
Kriteria ketuntasan minimum adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
ketuntasan dalam menentukan kelulusan peserta didik. KKM harus dtetapkan
diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru
mata pelajaran di satuan pendidikan.
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.
Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
a. Guru atau kelompok guru mrnrtapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu:
1) Kompleksitas atau tingkat kesulitan setiap indikator, kompetensi
dasar, standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
2) Kemampuan sumber daya dukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.
3) Tingkat kemampuan (intek) rata-rata peserta didik di sekolah yang
bersangkutan.
b.Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
diserahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam
22
c. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua dan dinas pendidikan.
d.KKM dicantumkan dalam laporan hasil belajar (LHB) pada saat hasil
penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pecapaian kompetensi
sehingga dinyatakan dalam angka maksimal 100 (seratus), yang merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan minimal untuk setiap individu secara nasional
diharapkan mencapai nilai 75. KKM yang telah ditetapkan dari MI Sudirman Baran
untuk setiap individu dapat mencapai nilai 70. Sedangkan untuk KKM kelas dapat
dikatakan tuntas apabila dari total dalam satu kelas terdapat minimal 85% nya
mencapai KKM individu.
Fungsi Kriteria ketuntasan minimal diantaranya :
a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik.
b. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk menyiapkan diri dalam mengikuti
penilaian mata pelajaran.
c. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen untuk melakukan evaluasi
program pembelajaran di sekolah.
d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan
antara satuan pendidikan dan masyarakat.
e. Merupakan target satuan pendidikan dalam mencapai kompetensi tiap mata
23 B. KONSEP IPS
1. Pengertian IPS
Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generaslisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan
kewarganegaraan. (Departemen Agama, 2004: 77)
Menurut Somantri dalam bukunya Rasimin (2012: 38) Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Menurut Ahmadi (2009: 3) Ilmu Pengetahun Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu
sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di
sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya, yang sederajat.
2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPS di MI
Mata pelajaran IPS mempunyai fungsi dan tujuan yaitu sebagai berikut
(Departemen Agama, 2004: 78):
a.Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah dan
kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.
b.Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri memecahkan
masalah dan keterampilan sosial.
c.Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai dan kemanusiaan.
24
masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS
Secara umum, ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai
beriukut (Departemen Agama, 2004: 78):
a. Sistem sosial dan budaya.
b. Manusia, tempat dan lingkungan.
c. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
d. Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
e. Sistem berbangsa dan bernegara.
Lima aspek tersebut merupakan ruang lingkup mata pelajaran IPS secara
umum. Unsur–unsur tersebut berlaku dalam setiap pembelajaran IPS SD/MI atau
jenjang di atasnya.
Sedangkan pada kelas III SD/MI ruang lingkup pelajaran IPS mencakup
(Departemen Agama, 2004: 80):
a. Keragaman suku bangsa dan budaya serta perkembangan teknologi.
b. Persebaran sumber daya alam, sosial dan aktifitasnya dalam jual beli.
c. Menghargai berbagai peninggalan di lingkungan setempat.
d. Sikap kepahlawanan dan patriotisme serta hak dan kewajiban warganegara.
Keempat aspek tersebut dipelajari siswa kelas III SD/MI selama dua semester
yang akan dikaji dan dipelajari oleh siswa yang nantinya akan dijabarkan oleh
25 C. Uang
1.Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun
yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran
barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai
sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta
untuk pembayaran hutang. Dari dua definsi di atas dapat disimpulkan bahwa
uang adalah benda yang memiliki syarat-syarat tertentu yang dapat digunakan
atau diterima oleh masyarakat sebagai perantara dalam melakukan
tukar-menukar barang dan jasa.
2.Sejarah Uang
Pada zaman dahulu, manusia menghasilkan barang-barang sendiri untuk
mencukupi kebutuhannya. Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan
manusia tidak mampu lagi memenuhi kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu,
untuk memenuhi kebutuhannya, setiap orang membutuhkan orang lain.
Kebutuhan terhadap barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi sendiri
diperoleh dari pihak lain yang dilakukan dengan cara barter. Barter adalah proses
tukar-menukar barang. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran
26
a. Benda yang dapat ditukar secara umum.
b. Benda yang dipilih dan dipercaya memiliki kekuatan ghaib.
c. Benda-benda yang merupakan kebutuhan sehari-hari.
Dalam perkembangannya, ternyata cara barter menemui beberapa kesulitan,
sehingga orang-orang meninggalkan sistem barter. Alasan meninggalkan barter
sebagai berikut:
a.Sulit menemukan orang yang cocok untuk diajak barter.
b. Sulit menemukan nilai barang yang akan ditukarkan.
c. Sulit untuk menyimpan barang yang ditukarkan.
Kesulitan yang terdapat dalam barter akhirnya mendorong munculnya cara
lain untuk melakukan tukar-menukar, yaitu pertukaran dengan uang barang.
Uang barang dapat berupa kulit, emas, garam, manik-manik, binatang ternak,
bongkahan teh kering, biji-bijian. Penggunaan uang barang ternyata juga
memiliki banyak kesulitan. Kesulitan tersebut timbul karena pada umumnya
barang yang dipakai sebagai perantara mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Nilainya tidak stabil untuk barang-barang tertentu sering mengalami perubahan
nilai dalam waktu yang relatif singkat.
b. Orang mengalami kesulitan untuk menyimpan barang-barang tertentu atau
untuk menyimpan dan pengangkutan dibutuhkan biaya yang cukup besar.
c. Beberapa barang yang dipakai sebagai uang barang ternyata ada yang mudah
27
disimpan terlalu lama.
d. Ada sebagian barang yang sulit dipindahkan karena ukurannya yang terlalu
besar atau mungkin bobotnya yang terlalu berat. Hal tersebut dapat mempersulit
seseorang jika dia ingin bepergian ke tempat yang cukup jauh.
Kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh uang barang membuat manusia
memilih emas dan perak untuk dipakai sebagai perantara tukarmenukar dengan
alasan sebagai berikut:
a. Mudah dibawa pergi atau dipindahkan.
b. Diterima dan dipercaya oleh umum.
c. Jumlahnya terbatas.
d. Tahan lama atau tidak mudah rusak.
e. Mudah disimpan.
f. Nilainya tetap untuk jangka waktu yang panjang.
Manusia kemudian membuat uang dari bahan emas dan perak. Dalam
perkembangan selanjutnya, uang logam yang beredar di masyarakat tidak lagi
terbuat dari emas dan perak. Namun, pada umumnya terbuat dari perunggu dan
aluminium karena nilai emas terlalu tinggi. Selain uang logam, kita juga
menggunakan uang kertas, yaitu uang yang bahan pembuatnya berasal dari
kertas. Alasan manusia memilih perunggu, aluminium, dan kertas sebagai bahan
untuk membuat uang adalah karena ketiga benda tersebut harganya lebih murah
28
dibandingkan dengan emas dan perak. Selain itu ketiga benda tersebut dipilih
karena digemari umum, mudah dibawa, mudah disimpan, tidak cepat rusak, dan
nilainya dapat dibagi-bagi. Berdasarkan uraian mengenai tahap atau asal usul
uang tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan uang
adalah benda yang memiliki syarat-syarat tertentu yang dapat digunakan atau
diterima oleh masyarakat sebagai perantara dalam melakukan tukar-menukar
barang dan jasa.
3.Jenis-jenis Uang
Jenis uang dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Uang Giral atau Tidak Nyata
Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum berupa
surat-surat berharga. Uang giral dapat berupa giro maupun cek. Uang ini tidak
dapat dibelanjakan secara langsung karena tidak semua tempat dapat
menerimanya. Pemiliknya harus menukarkan uang giral dengan uang kartal
di bank.
Giro adalah bentuk simpanan di bank yang penarikannya dapat dilakukan
dengan menggunakan cek. Adapun cek adalah surat perintah pada bank
untuk membayarkan sejumlah uang kepada nasabah. Dalam jumlah besar
29
Gambar 2.1 Contoh Uang Giral
b. Uang Kartal atau Uang Nyata
Uang kartal adalah uang berupa kertas dan logam yang digunakan sebagai
alat pebayaran.
1) Uang Kertas
Uang kertas mempunyai kelebihan, yaitu mudah dibawa. Akan tetapi
uang kertas memiliki kekurangan yaitu mudah rusak atau robek. Bila uang
robek, kita dapat menukarkannya di bank. Adapun ciri-ciri uang kertas antara
lain:
a)Terbuat dari kertas.
b)Warna berbeda-beda tiap satuan mata uang.
c)Berbentuk persegi panjang.
d)Memiliki dua sisi.
30
Gambar 2.2 contoh uang kertas
2)Uang Logam
Uang logam terbuat dari logam yang memiliki nilai tinggi. Kelebihan
uang logam yaitu tahan lama dan kekurangan uang logam adalah telalu
berat saat dibawa apabila dalam jumlah yang banyak.
Adapun ciri-ciri uang logam sebagai berikut:
a) Terbuat dari alumunium, tembaga dan perak.
b) Pada umumnya berwarna putih keperakan dan kuning keemasan.
c) Memiliki dua sisi.
Uang logam yang digunakan saat ini adalah pecahan Rp 100,00, Rp
200,00, Rp 500,00, Rp 1000,00.
31
Seiring perkembangan zaman, muncul alat pembayaran yang sah selain
uang yaitu:
1)Kartu Kredit
Kartu kredit adalah kartu kecil yang dikeluarkan oleh bank untuk
melakukan pembayaran tanpa harus membawa uang kontan atau cash
dan pembayaran akan dicatat dalam rekening nasabah bank tersebut.
Kartu kredit adalah kartu hutang, pemilik harus mengembalikan uang
yang digunakan beserta bunganya ke bank. Kartu kredit dapat
digunakan pada toko-toko bertanda khusus.
2)Kartu Debit
Kartu debit adalah kartu yang dikeluarkan oleh bank untuk
melakukan pembayaran elektronik, melakukan transaksi perbankan,
dan menarik uang tunai. Kartu ini biasa disebut kartu ATM (anjungan
Tunai Mandiri). Penggunaan ATM dalam penarikan uang bisa di pakai
di ATM yang telah ditempatkan di beberapa tempat tertentu.
4.Fungsi Uang
a. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu:
1) Sebagai alat tukar yang dapat mempermudah pertukaran.
2) Sebagai satuan hitung karena uang dapat digunakan untuk
menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan,
32 pinjaman.
3) Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai karena dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang.
b. Fungsi turunan antara lain:
1) Uang sebagai alat pembayaran yang sah.
2) Uang sebagai alat pembayaran utang.
3) Uang sebagai alat penimbun kekayaan.
4) Uang sebagai alat pemindah kekayaan.
5) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi.
6) Uang sebagai alat penunjuk harga.
7) Uang sebagai alat pembanding harga.
5. Pengelolaan Uang
a. Cara Mengelola Uang
Terapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola uang,
diantaranya:
1) Membuat daftar kebutuhan. Daftar kebutuhan dapat mempermudah kita
memilih barang yag perlu dibeli dan barang yang tidak perlu dibeli,
barang jangka panjang dan barang yang mendesak.
33
bank. Namun menabung di rumah memiliki kekurangan yaitu mudah di
ambil. Tempat yang paling aman untuk menabung adalah di bank.
Orang yang menabung di bank di sebut nasabah. Setiap nasabah
memiliki buku tabungan. Buku ini harus di bawa ketika menabung
ataupun mengambil. Adapun manfaat menabung antara lain:
a) Berlatih hidup hemat.
b) Melatih kesabaran dan kedisiplinan.
c) Memenuhi kebutuhan dengan usaha sendiri.
d) Dapat memenuhi kebutuhan mendesak.
b.Pentingnya Mengelola Uang
Banyak manfaat yang kita peroleh bila dapat mengelola uang. Manfaat
tersebut antara lain:
1) Dapat mengatur pengeluaran.
2) Melatih disiplin dalam menggunakan uang.
3) Dapat mempersiapkan pemenuhan kebutuhan di masa datang.
D. Metode Snowball Throwing
1.Pengertian Metode Snowball Throwing.
Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
untuk mencapai tujuan. (Suprayekti, 2003: 13)
34
kooperatif yang didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan
untuk melatih kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap
materi yang disampaikan oleh ketua kelompok maupun guru. Karena berupa
permainan siswa harus dikondisikan dalam keadaan santai tetapi tetap terkendali
tidak ribut, kisruh ataupun gaduh.
Sistem belajar metode snowball throwing ini secara dua arah, guru dan siswa
sama-sama berperan aktif sehingga sangat komunikatif dan menyenangkan.
Selain itu metode ini dapat melatih kesiapan siswa untuk saling memberikan
pengetahuan.
2.Persiapan-persiapan Sebelum Pembelajaran Snowball Throwing .
a.Perangkat pembelajaran
Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran perlu dipersiapkan
perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajaran (RPP),
Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.
b. Membentuk kelompok
Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam
kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan
kelompok lainnya relatif heterogen.
c. Pengaturan tempat duduk
Pengaturan tempat duduk dalam kelas perlu juga diatur dengan baik, hal ini
35
pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan
gagalnya pembelajaran pada kelas.
3.Langkah-langkah Metode Snowball Throwing.
Langkah-langkah :
a.Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh guru.
e. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 8 menit.
f. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada
siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola
tersebut secara bergantian.
g. Evaluasi.
36
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Sudirman Baran
Penelitian ini dilaksanakan di MI Sudirman Baran Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang. Bagian ini, penulis ingin memaparkan lokasi dilaksanakannya penelitian. Hal
ini dipandang perlu karena untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi
penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan dilakukan.
Secara garis besar lokasi penelitian sebagai berikut:
a. Identitas
Nama Sekolah : MI Sudirman Baran
Alamat :Jl. Milir Km 1 No. 36 Kelurahan Baran Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Semarang
b. Karakteristik Siswa Kelas III
Siswa kelas III MI Sudirman Baran berjumlah 37 siswa. Terdiri dari laki-laki
22 anak dan 15 anak perempuan. Nama-nama siswa tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Daftar Nama-nama Siswa Kelas III MI Sudirman Baran Tahun 2014/2015
No. Nama L/P
37
2. Dirwatun Nisa P
3. Albet Wibowo L
4. Ilham Pangestu L
5. Ahmad Rizal Mustofa L
6. Dimas Maulana Ahmad Fahrezi L
7. Ferdi Suryo Saputra L
8. Ahmmad Saddam Fatih L
9. Aditya Fatkhul Arzaq L
10. Alfan Nuha Yusida L
11. Alifia Nafisa P
12. Aliza Zulfikar Sichib L
13. Anang Saputra L
14. Andina Fitria Sari P
15. Anisa Nurur Rahma P
16. Bagus Setyawan L
17. Dicky Ovik Ibrahim L
18. Erika Winarsih P
19. Fitrah Novelia Baiq P
20. Maulida Azzahra Zalle P
21. Muhamad Afik L
22. Muhamad Alif Miftah L
23. Muhammad Adib Dwi Fadhillah L
38
25. Muhammad Bagus Faliq Faza L
26. Muhammad Erwin Maulana L
27. Muhammad Naajieh Manshur L
28. Muhammad Ragil Saputra L
29. Nifika Tsalis Farihah P
30. Rina Zaqia Bintang P
31. Rofi Laila Masyroh P
32. Yunia Amelia P
33. Zahra Oktavya Putri P
34. Muhammad Fikri Hakim L
35. Anzilia Maghfiro P
36. Nadya Ermita Kasriyanto P
37. Dina Puspitasari P
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian menggunakan pembelajaran yang
terdapat mata pelajaran IPS kelas III MI Sudirman Baran, Kec. Ambarawa, Kab.
Semarang.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
1) Kegiatan siklus I : Sabtu, 17 Januari 2015
2) Kegiatan siklus II : Kamis, 22 Januari 2015
39
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 17 Januari 2015. Penelitian ini
dilaksanakan pada siswa kelas III semester 2 di MI Sudirman Baran tahun 2014/
2015. Pelaksanaan penelitian siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
1) Mempersiapkan materi uang pokok bahasan jenis-jenis uang.
2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan
RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I.
3) Mempersiapkan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar
pengamatan siswa pada kegiatan pembelajaran IPS melalui metode
snowball throwing.
4) Mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui peningkatan
prestasi siswa materi uang melalui metode snowball throwing.
b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus I berlangsung sekali tatap muka (2 x 35 menit).
Siswa yang hadir sebanyak 37 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan
40
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan berdo’a bersama.
b) Mengecek kehadiran siswa.
c) Menanyakan kabar siswa.
d) Memotivasi siswa.
e) Apersepsi.
f) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran
selesai.
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(a)Siswa melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya.
(b)Guru menjelaskan jenis-jenis uang.
b) Elaborasi
(a)Siswa diminta bergabung dalam masing-masing kelompok.
(b)Masing-masing ketua kelompok menemui guru untuk mendapat
penjelasan materi.
(c)Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompok dan
menjelaskan materi yang disampaikan guru.
(d)Siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
41
(e)Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 8 menit.
(f)Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam
kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
c) Konfirmasi
(a)Guru bersama siswa membahas jawaban dari pertanyaan yang tertulis
dalam kertas.
(b)Memberi penghargaan kepada siswa yang aktif dan mampu
menjawab pertanyaan yang telah dibahas.
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami.
b) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual.
c) Guru meminta siswa untuk belajar materi selanjutnya.
d) Guru menutup pelajaran.
c. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi ini mengumpulkan data dari lembar hasil pengamatan
guru dan siswa. Aspek yang diamati tentang kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran yang meliputi keaktifan siswa, perhatian siswa selama proses
42
cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode yang tepat dan
penyampaian materi yang tepat. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan
siklus I adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi materi
yang disampaikan.
d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil
pengamatan terhadap situasi pembelajaran di kelas dan hasil evaluasi.
Pengamatan terhadap situasi pembelajaran di kelas berisi tentang penekanan
penerapan metode snowball throwing terhadap siswa. Apabila terdapat
kelemahan dalam pembelajaran di kelas, maka hal tersebut dijadikan titik
utama untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan
metode snowball throwing pada siklus II.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 Januari 2015. Penelitian ini
dilaksanakan pada siswa kelas III semester 2 di MI Sudirman Baran tahun
2014/2015. Pelaksanaan siklus II ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
1) Mempersiapkan materi uang pokok bahasan fungsi uang.
2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan
RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
43
3) Mempersiapkan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan
siswa pada kegiatan pembelajaran IPS melalui metode snowball throwing.
4) Mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui peningkatan
prestasi siswa materi uang melalui metode snowball throwing.
b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus II berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35
menit). Siswa yang hadir sebanyak 37 siswa. Materi yang diajarkan dalam
pertemuan ini adalah fungsi uang. Langkah-langkah kegiatan tindakan kelas
siklus II adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Sebelum memulai pelajaran guru mengondisikan kelas.
b) Mengajak siswa berdo’a bersama.
c) Mengecek kehadiran siswa.
d) Menanyakan kabar siswa
e) Motivasi dan apersepsi.
f) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran
selesai.
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(a)Tanya jawab tentang materi sebelumnya.
44
b) Elaborasi
(a)Siswa diminta bergabung dalam masing-masing kelompok.
(b)Masing-masing ketua kelompok menemui guru untuk mendapat
penjelasan materi.
(c)Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompok dan
menjelaskan materi yang disampaikan guru.
(d)Siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelas.
(e)Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 8 menit.
(f)Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
c) Konfirmasi
(a)Guru bersama siswa membahas jawaban dari pertanyaan yang
tertulis dalam kertas.
(b)Memberi penghargaan kepada siswa yang aktif dan mampu
45
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami.
b) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual.
c) Guru meminta untuk belajar materi selanjutnya.
d) Guru menutup pelajaran.
c. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi ini mengumpulkan data dari lembar hasil pengamatan
guru dan siswa. Aspek yang diamati sama dengan siklus I. Selama proses
pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan
pengamatan terhadap siswa dalam proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah hasil observasi
proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil
pengamatan terhadap situasi pembelajaran di kelas dan hasil evaluasi.
Pengamatan terhadap situasi pembelajaran di kelas berisi tentang penekanan
penerapan metode snowball throwing terhadap siswa. Apabila masih terdapat
kelemahan dalam pembelajaran di kelas, maka hal tersebut dijadikan titik
utama untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan
46 3. Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 Januari 2015. Penelitian
ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester 2 di MI Sudirman Baran tahun
2014/ 2015. Pelaksanaan penelitian siklus III dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan siklus III mencakup kegiatan sebagai berikut:
1)Mempersiapkan materi uang pokok bahasan pengelolaan uang.
2)Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan
RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklu III.
3)Mempersiapkan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan
siswa pada kegiatan pembelajaran IPS melalui metode snowball throwing.
4)Mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui peningkatan prestasi
siswa materi uang melalui metode snowball throwing.
b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus III berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35
menit). Siswa yang hadir sebanyak 37 siswa. Materi yang diajarkan dalam
pertemuan ini adalah pengelolaan uang. Langkah kegiatan tindakan kelas
siklus III adalah sebagai berikut:
47
a) Mengajak siswa berdo’a bersama.
b) Mengecek kehadiran siswa.
c) Menanyakan kabar siswa
d) Memotivasi siswa untuk belajar.
e) Apersepsi.
f) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran
selesai.
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi .
(a)Tanya jawab tentang materi sebelumnya
(b)Gru menjelaskan tentang pengelolaan uang.
b) Elaborasi
(a)Siswa diminta bergabung dalam masing-masing kelompok.
(b) Masing-masing ketua kelompok menemui guru untuk mendapat
penjelasan materi.
(c)Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompok dan
menjelaskan materi yang disampaikan guru.
(d) Siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan
48
(e)Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 8 menit.
(f)Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis
dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
c) Konfirmasi
(a)Guru bersama siswa membahas jawaban dari pertanyaan yang
tertulis dalam kertas.
(b) Memberi penghargaan kepada siswa yang aktif dan mampu
menjawab pertanyaan yang telah dibahas.
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami.
b) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual.
c) Guru menutup pelajaran.
c. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi ini mengumpulkan data dari lembar hasil pengamatan
guru dan siswa. Aspek yang diamati sama dengan siklus II. selama proses
pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan
49
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus III adalah hasil observasi
proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi (Reflecting)
Hasil observasi pada siklus III menggunakan metode snowball throwing,
apabila sudah sesuai harapan peneliti dan sudah dapat memperlihatkan adanya
peningkatan prestasi belajar, maka peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus
50 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus
Peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas III MI Sudirman Baran dengan metode
snowball throwing materi uang merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 3
siklus yaitu siklus I, siklus II, siklus III. Langkah pertama sebelum penelitian adalah
dengan melakukan pra-siklus. Pra-siklus dilakukan untuk menempuh pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan hasil. Adapun hasil
dari tes formatif pada pra-siklus (kondisi terakhir sebelum pelaksanaan PTK) ini,
didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Perstasi Pembelajaran Pra-siklus
NO. NAMA Nilai Evaluasi
Pra Siklus
KKM
Individual ≥ 70 Nasional ≥ 75KKM