• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang | 105

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Mukhamad Sulistiya (09120067)

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK

Untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah tidak hanya peran kepala sekolah tetapi juga peran seorang guru yang berkualitas juga sangat berpengaruh. Guru memiliki tugas sebagai pengajar, selain itu guru juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Untuk itu guru harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional yang bekerja dengan kinerja yang tinggi. Kinerja guru akan optimal, bila diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik kepala sekolah maupun sarana prasarana kerja yang memadai. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif akan tercipta apabila kepala sekolah memiliki sifat, perilaku dan keterampilan yang baik untuk memimpin sebuah organisasi sekolah. dalam perannya sebagai pemimpin, kepala sekolah harus mampu mempengaruhi semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan terutama guru, dan akhirnya mencapai tujuan dan kualitas sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP AGUS SALIM Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di SMP AGUS SALIM Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 21 guru. Oleh karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan penelitian populasi. Metode pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dengan bantuan SPSS. Hasil statistic deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata frekuensi kepemimpinan kepala sekolah (X) sebesar 81,58%. Nilai tersebut termasuk dalam kategori “ Baik “ karena berada pada rentang interval 68% – 84%. Dengan demikian kepemimpinan kepala sekolah yang dilaksanakan di SMP AGUS SALIM SEMARANG tahun pelajaran 2012/2013 dapat dikatakan dengan interpretasi baik. Hasil statistic deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata frekuensi kinerja guru (Y) sebesar 82,74%. Nilai tersebut termasuk dalam kategori “ Baik “ karena berada pada rentang interval 68% – 84%. Dengan demikian kinerja guru di SMP AGUS SALIM SEMARANG tahun pelajaran 2012/2013 dapat dikatakan dengan interpretasi baik. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kiner guru SMP AGUS SALIM Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F dimana, nilai F = 26,605 > 4,451 (nilai Ftabel, F(0,05;1,17) = 4,451) dan sig = 0,000 < 5% ini berarti Ho ditolak, Ha diterima artinya variabel independen kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kinerja guru. Maka dengan kata lain variabel independen kepemimpinan kepala sekolah mampu menjelaskan besarnya variabel dependen kinerja guru. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepala sekolah secara berkelanjutan membina dan mengevaluasi pelaksanaan tugas guru agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal. Kepala sekolah dan guru hendaknya pula menjaga iklim sekolah yang nyaman dan aman agar tercipta suasana pembelajaran yang kondusif.

Kata Kunci : kepala sekolah, kinerja guru, kepemimpinan

PENDAHULUAN

Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh salah satu faktor yang sangat penting, yaitu pendidikan (education). Bangsa yang kualitas pendidikannya sangat baik dapat dipastikan kemajuan bangsa tersebut akan berjalan cepat begitu pula sebaliknya apabila kualitas pendidikan suatu bangsa rendah maka kemajuan bangsa tersebut akan berjalan lambat.

(2)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang | 106 Di era globalisasi dan modernitas saat ini, peningkatan mutu pendidikan kiranya menjadi masalah yang urgen. Peningkatan mutu pendidikan diperlukan pengelolaan organisasi pendidikan agar bergerak menuju satu arah. Pendidikan yang baik dan bermutu menjadi dasar pengembangan dan kemajuan selanjutnya. Oleh karena itu, pengelola pendidikan harus merespons berbagai kebijakan pemerintah dan keinginan masyarakat dalam kerangka perbaikan mutu dan kreatifitas, inovasi yang tinggi, dan strategi manajemen yang baik dalam konteks sistem (optimalisasi semua unsur manajemen sekolah baik proses input maupun output). Dengan demikian, akan tercipta pendidikan yang lebih baik dan lebih maju untuk bersaing ditingkat regional. Nasional, dan global.

Dunia pendidikan saat ini juga berkembang dengan sangat pesat dari waktu ke waktu. Pendidikan saat ini memang sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan dimasa lalu. Perkembangan teknologi, ilmu pnegetahuan sudah sangat pesat sehingga mempengaruhi dunia pendidikan saat ini. Lembaga pendidikan mulai banyak bermunculan sehingga tidak bisa dielakkan akan terjadi persaingan yang sangat ketat diantara lembaga-lembaga pendidikan itu.

Lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab social yang sangat besar kepada bangsa ini bukan hanya sekedar untuk kepentingan bisnis semata. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi dunia pendidikan diantaranya adalah kepemimpinan seorang kepala sekolah.

Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga.

Kepala sekolah dituntut memiliki manajemen sumber daya manusia yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah direncanakannya. Manajemen sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap hasil kinerja karena dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam organisasi, baik organisasi publik maupun swasta, sumber daya manusialah yang penting dan sangat menentukan. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya. Satu-satunya sumber daya yang memiliki ratio, rasa, dan karsa. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya. Betapapun majunya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, namun jika tanpa sumber daya manusia maka akan sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Sebagus apapun perumusan tujuan dan rencana organisasi, agaknya akan sia-sia belaka jika unsur sumber daya manusianya tidak diperhatikan, apalagi kalau diterlantarkan.

(3)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang | 107 Di dalam organisasi, lembaga, maupun di lembaga pendidikan, “pimpinan” merupakan motor penggerak dan penentu arah kebijakan organisasi. Dalam sekolah / madrasah, pemimpin akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan pendidikan dapat direalisasikan sehingga kepala sekolah dituntut senantiasa meningkatkan efektivitas kinerja dan memuaskan hasil kinerja lembaga.

Kepemimpinan kepala sekolah sedikit banyak dapat mempengaruhi pendidikan di lingkungan sekolah. Sekolah juga membutuhkan figur seorang pemimpin yang siap bekerja keras untuk dapat memajukan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Faktor lain yang mempengaruhi pendidikan adalah kinerja guru yang berkualitas. Seorang guru dituntut untuk dapat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pendidikan dilingkungan sekolah terutama dalam hal belajar-mengajar, karena keberhasilan siswa sangat ditentukan oleh kinerja guru yang professional dalam menjalankan tugas, fungsi dan peranannya sebagai penddidik. Kita tentunya ingin mempunyai guru yang berkualitas dengan kinerja yang bagus dan bertanggung jawab.

Kinerja guru akan optimal, bila diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik kepala sekolah maupun sarana prasarana kerja yang memadai. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif akan tercipta apabila kepala sekolah memiliki sifat, perilaku dan keterampilan yang baik untuk memimpin sebuah organisasi sekolah. dalam perannya sebagai pemimpin, kepala sekolah harus mampu mempengaruhi semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan terutama guru, dan akhirnya mencapai tujuan dan kualitas sekolah.

Dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, maka timbullah keinginan peneliti untuk memilih judul yang berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas,yaitu “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Smp Agus Salim Semarang”

TINJAUAN PUSTAKA Pemimpin dan Kepemimpinan

Dalam definisi secara luas, kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa kepada para pengikutnya, pengorganisasian dari aktivitas untuk mencapai tujuan, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, serta perolehan dukungan dan kerja sama dari orang diluar kelompok atau organisasi sehingga kepemimpinan juga dapat dipahami dalam dua pengertian, yaitu sebagai kekuatan yang menggerakkan orang dan mempengaruhi orang. Kepemimipinan hanyalah sebuah alat untuk membujuk orang agar bersedia melakukun sesuatu secara sukarela. Ada berbagai macam kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki pemimpin untuk menggerakkan orang lain, yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas, dan bujukan.

Dalam dunia pendidikan, kepemimpinan menurut “….education leadership that action or behavior among individuals and group which couses both the individuals and the groups to move toward educational goals that are increasingly mutually acceptable to them (kepemimpinan

(4)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang | 108 pendidikan adalah tindakan atau tingkah laku diantara individu-individu dan kelompok-kelompok yang menyebabkan mereka bergerak kearah tercapainya tujuan-tujuan pendidikan yang menambahkan penerimaan bersama bagi mereka).”

Definisi Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar, atau tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.

Kepemimpinan pendidikan yang ada di lembaga pendidikan, termasuk didalamnya kepala sekolah. Kepala sekolah yang merupakan kepemimpinan tertinggi disekolah sangat berpengaruh, bahkan sangat menentukan terhadap mutu pendidikan. Kepemimpinan kepala sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua, dan pihak lain yang terkait untuk bekerja, perperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapakan.

Pengertian Kinerja

Kinerja atau penilaian kinerja adalah hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai seseorang dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu dan dievaluasi oleh orang-orang tertentu terutama atasan pegawai yang bersangkutan.

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kwantitatif. Metode ini bermaksud untuk menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Di samping itu juga, untuk membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data atau informasi mengenai tugas-tugas umum dan tanggung jawab para karyawan atau guru serta menanyakan keterlibatan kepala sekolah terhadap kinerja mereka (guru).

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh guru di SMP AGUS SALIM Semarang tahun ajaran 2012/2013 dengan populasi seluruhnya berjumlah 21 guru.

Lebih lanjut Arikunto (2006:134) mengemukakan bahwa apabila subyek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun, apabila subyeknya besar atau lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Sampel dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di SMP AGUS SALIM Semarang yang berjumlah 21 guru. Oleh karena populasi dalam penelitian ini hanya berjumlah 21 sehingga kurang dari 100, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan penelitian populasi.

(5)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang | 109 Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variable) (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain (variabel penyebab), yang selanjutnya diberi symbol (X). variable bebas dalam penelitian ini adalah kepemimpinan Kepala Sekolah.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) (Y)

Variabel terikat adalah variabel akibat, atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, yang selanjutnya diberi symbol (Y), variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel kinerja guru. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner / Angket 2. Dokumentasi 3. Interview

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan analisis hasil penelitian tentang pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru tahun pelajaran 2012/2013, diperoleh keterangan sebagai berikut:

Pembahasan secara Deskriptif

a. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X)

Hasil analisis deskriptif dari 19 guru diperoleh keterangan tentang kepemimpinan kepala sekolah SMP AGUS SALIM Semarang yang termasuk dalam interpretasi baik. Diketahui nilai rata-rata frekuensi kepemimpinan kepala sekolah (X) sebesar 81,58%. Nilai tersebut termasuk dalam kategori “ Baik “ karena berada pada rentang interval 68% – 84%. Dengan demikian kepemimpinan kepala sekolah yang dilaksanakan di SMP AGUS SALIM SEMARANG tahun pelajaran 2012/2013 dapat dikatakan dengan interpretasi baik.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan suatu kemampuan dan kesiapan kepala sekolah untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan staf sekolah agar dapat bekerja secara efektif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan, atau bisa dikatakan bantuan yang diberikan oleh kepala sekolah terhadap penetapan pencapaian tujuan pendidikan.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah di SMP AGUS SALIM Semarang sudah menjalankan tugas dan fungsi sebagai kepala sekolah dengan baik. Seperti memimpin dan membina sekolah dengan ketentuan yang berlaku, memimpin dan mengkoordinasikan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kualitas kinerja sekolah, membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi guru, secara berkelanjutan membina dan mengevaluasi pelaksanaan tugas guru dan staf tata usaha, dan lain sebagainya.

(6)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang | 110 Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif akan tercipta apabila kepala sekolah memiliki sifat, perilaku dan keterampilan yang baik untuk memimpin sebuah organisasi sekolah. Dalam perannya sebagai pemimpin, kepala sekolah harus mampu mempengaruhi semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan terutama guru, sehingga bisa dijadikan panutan yang baik, dan akhirnya mencapai tujuan dan kualitas sekolah.

b. Kinerja Guru

Hasil analisis deskriptif dari 19 guru diperoleh keterangan tentang kinerja guru SMP AGUS SALIM Semarang yang termasuk dalam interpretasi baik. Diketahui nilai rata-rata frekuensi kinerja guru (Y) sebesar 82,74%. Nilai tersebut termasuk dalam kategori “ Baik “ karena berada pada rentang interval 68% – 84%. Dengan demikian kinerja guru di SMP AGUS SALIM SEMARANG tahun pelajaran 2012/2013 dapat dikatakan dengan interpretasi baik.

Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan hasil evaluasi hasil pembelajaran (www.kabar-pendidikan.blogspot.com). Guru memiliki tugas sebagai pengajar, selain itu guru juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Kinerja guru akan optimal, bila diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik kepala sekolah maupun sarana prasarana kerja yang memadai.

Berdasarkan analisis deskriptif diatas dapat disimpulkan bahwa tugas guru di SMP AGUS SALIM Semarang sudah dilaksanakan dengan baik. Seperti tugas guru sebagai pendidik, sebagai pengajar, dan sebagai pelatih. Guru-guru di SMP AGUS SALIM Semarang juga berupaya untuk mengembangkan kemampuan keprofesionalan mereka, itu terlihat dari hasil rata-rata nilai frekuensi kinerja mereka yang berada pada kriteria tinggi.

Pembahasan Hasil Regresi

Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan dan positif antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP AGUS SALIM Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini berarti semakin baik kualitas kepemimpinan kepala sekolah yang dilaksanakan maka semakin baik pula kinerja guru di SMP AGUS SALIM Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013, demikian pula dengan sebaliknya.

Dari hasil penilaian guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah SMP AGUS SALIM Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 sudah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Seperti memimpin dan membina sekolah dengan ketentuan yang berlaku, memimpin dan mengkoordinasikan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kualitas kinerja sekolah, menciptakan dan mengendalikan suasana kerja yang kondusif, membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi guru maupun staf tata usaha, mendorong untuk meningkatkan kemampuan guru melalui penataran, pelatihan, dan pendidikan lanjutan, secara terus

(7)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang | 111 menerus membina dan mengevalusi pelaksanaan tugas guru secara objektif, dan mendorong pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah.

Dari hasil regresi yang dilakukan, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Hasil uji F, nilai F = 26,605 > 4,451 (nilai Ftabel, F(0,05;1,17) = 4,451) dan sig = 0,000 < 5% ini berarti Ho ditolak, Ha diterima artinya variabel independen kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kinerja guru. Maka dengan kata lain variabel independen kepemimpinan kepala sekolah mampu menjelaskan besarnya variabel dependen kinerja guru.

b. Dari analisis regresi didapatkan nilai R Square sebesar 0,610 menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 61% dan sisanya sebesar (100% - 61% = 39%) dipengaruhi oleh faktor lain selain kepemimpinan kepala sekolah diantaranya lingkungan, fasilitas, kurikulum, keluarga dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja guru yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Jadi dari hasil analisis diatas dapat diketahui besarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, SMP AGUS SALIM Semarang maka sudah sepatutnya sebagai kepala sekolah memperhatikan betul bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan bisa menjadi panutan bawahannya sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut maka sebagai kepala sekolah harus bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik pula. Kepala sekolah seharusnya mampu memimpin dan membina sekolah dengan ketentuan yang berlaku, menciptakan dan mengendalikan suasana kerja yang kondusif untuk mencapai tujuan (menyenangkan, harmonis, dan dinamis), dan secara berkelanjutan membina dan mengevaluasi pelaksanaan tugas guru, sehingga para guru merasa nyaman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dan termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan ditarik kesimpulan sebagai barikut:

1. Hasil analisis deskriptif dari 19 guru diperoleh keterangan tentang kepemimpinan kepala sekolah SMP AGUS SALIM Semarang yang termasuk dalam interpretasi baik. Diketahui nilai rata-rata frekuensi kepemimpinan kepala sekolah (X) sebesar 81,58%. Nilai tersebut termasuk dalam kategori “ Baik “ karena berada pada rentang interval 68% – 84%. Dengan demikian kepemimpinan kepala sekolah yang dilaksanakan di SMP AGUS SALIM SEMARANG tahun pelajaran 2012/2013 dapat dikatakan dengan interpretasi baik..

2. Hasil analisis deskriptif dari 19 guru diperoleh keterangan tentang kinerja guru SMP AGUS SALIM Semarang yang termasuk dalam interpretasi baik. Diketahui nilai rata-rata frekuensi kinerja guru (Y) sebesar 82,74%. Nilai tersebut termasuk dalam kategori “ Baik “ karena berada

(8)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang | 112 pada rentang interval 68% – 84%. Dengan demikian kinerja guru di SMP AGUS SALIM SEMARANG tahun pelajaran 2012/2013 dapat dikatakan dengan interpretasi baik.

3. Hasil uji F, nilai F = 26,605 > 4,451 (nilai Ftabel, F(0,05;1,17) = 4,451) dan sig = 0,000 < 5% ini berarti Ho ditolak, Ha diterima artinya variabel independen kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kinerja guru. Maka dengan kata lain variabel independen kepemimpinan kepala sekolah mampu menjelaskan besarnya variabel dependen kinerja guru.

4. Dari analisis regresi didapatkan nilai R Square sebesar 0,610 menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 61% dan sisanya sebesar (100% - 61% = 39%) dipengaruhi oleh faktor lain selain kepemimpinan kepala sekolah diantaranya lingkungan, fasilitas, kurikulum, keluarga dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja guru yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Burhanudin. 1990. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Daryanto.2011. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media Faustino Cardoso Gomes. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset Imam Ghozali, 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Universitas

Diponegoro

Mulyasa, E. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa. E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Kartini Kartono. 2011. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Nur Zazin. 2011. Gerakan Menata Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif

dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Sulistiyani, Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Soetopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto. 1984. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. Pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian sediaan kurkumin- MSN khususnya terhadap jumlah sel total dan diameter pulau langerhans

Dengan mengkaitkan beberapa variabel maka dapat diketahui kecenderungan gubahan bentuk geometris pada selubung rumah tradisional, karena respon terhadap kondisi iklim

Tesis utamanya adalah analisa tindakan ( operari ) manusia yang konkret yang menyatakan sifatnya secara penuh sebagai subjektivitas pribadi yang unik dan tidak dapat

pembelajaran mengacu pada prinsip belajar Blended learning berbasis proyek dengan harapan membantu mahasiswa mewujudkan karya kreatif mereka dalam bentuk rancangan

(Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab dengan benar

Skor 4, rendahkan lutut kaki kanan/kiri, lanjutkan gerak berjingkat rendah ke belakang bersamaan kaki kiri/kanan diluncurkan lurus jauh ke belakang, pada saat kaki kanan/kiri

Pada paper ini akan dilakukan analisis dari implementasi teknik watermarking audio dengan menggabungkan beberapa metode yaitu Lifting Wavelet Transform (LWT),

Untuk mengetahui tingkat penerimaan pengguna dan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan e-learning Janabadra, model yang digunakan adalah model UTAUT