• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan dan Nilai Nasabah Terhadap Word of Mouth dengan Kepusan Nasabah Sebagai Variabel Intervening - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan dan Nilai Nasabah Terhadap Word of Mouth dengan Kepusan Nasabah Sebagai Variabel Intervening - Test Repository"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

i

VARIABEL

INTERVENING

(Studi Kasus pada BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun oleh :

LINA MUSLIKAH NIM: 21314214

PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

“Bukan seberapa banyak yang kamu capai tapi bagaimana caramu untuk menghadapi suatu pesoalan atau ujian dengan sabar dan

ikhlas”

“Semangat dalam menhadapi rintangan dan jangan suka menghakimi diri sendiri sebelum melangkah menghadapi rintangan tersebut. Yakinlah

pada diri sendiri dan berfikirlah positif”.

اًرْﺳُﯾ ِرْﺳُﻌْﻟا َﻊَﻣ ﱠنِا ﺎَﻓ

)

٥

(

اًرْﺳُﯾ ِرْﺳُﻌْﻟا َﻊَﻣ ﱠنِا

)

٥(

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (5) Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (6) ”

(8)

viii Karya tulis ini saya persembahkan kepada :

1. Allah SWT. Segala puji bagi Engkau ya Allah, berkat rahmat dan

kuasaMu akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Semoga ini

menjadi salah satu bentuk ibadah dan dapat yang bermanfaat bagi

kehidupan saya khususnya dan masyarakat pada umumnya.

2. Bapak ibu saya yang sangat saya cintai dan sayangi. Bapak Syamsudin

dan Ibu Suminem. Beliau berdua adalah orang tua hebat yang telah

membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang. Terimakasih

atas pengorbanan, nasehat dan do’a yang tiada hentinya bapak dan ibu berikan kepada saya selama ini.

3. Bapak KH. Zoemri RWS (alm) dan ibu Nyai Hj. Lathifah Zoemri selaku

pengasuh saya di Pondok Pesantren Tarbiyyatul Islam Al Falah Salatiga

yang selalu saya harapkan barokah serta manfaat ilmunya..

4. Nenek saya dan saudara-saudara saya yang tidak bisa saya sebutkan

satu-persatu yang telah memberikan semangat dan doa kepada saya.

5. Untuk seorang yang spesial dan kelak akan menjadi pendamping hidup

saya.

6. Tidak lupa kepada teman-teman program studi Perbankan Syariah IAIN

(9)

ix

Uswatun Fitriyah, dek Via Indriyani, dek Inna Nur Khasanah, dek Arifah

dan dek Fuziyatul Ngumriyah dan dek Nurul Hidayah yang selalu

(10)

x

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat taufik

dan hidayahNya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul: “Pengaruh Kualitas Pelayanan,Citra Perusahaan dan Nilai Nasabah TerhadapWord of Mouhdengan Kepuasan Nasabah Sebagai VariabelIntervening

pada BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta” dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa

kita dari jaman kegelapan menuju zaman yang terang benerang.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh

gelar sarjana strata satu (S1) dalam Program Studi Perbankan Syariah. Ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada semua pihak yang

telah memberikan pengarahab, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada:

1. Bapak Dr Rahmat Hariyadi, M.P.d selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana M.Si selaku ketua program studi S1 Perbankan

(11)

xi

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan

dalam penulisan skripsi ini, maka dari itu peneliti mengharapkan kritik dan

saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Selasa, 18 September 2018

(12)

xii

Variabel Intervening.Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi Perbangkan Syariah.Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dr. Mochlasin, M.Ag.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan,citra perusahaan nilai nasabah dan kepuasan nasabah terhadap word of mouth. Kemudian pengaruh kualitas pelayanan,citra perusahaan dan nilai nasabah terhadap word of mouth yang dimediasi oleh kepuasan nasabah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.Obyek penelitian ini adalah nasabah BNI Syariah KC Yogyakarta. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dan path analysis. Pengolaha data dalam penelitian ini menggunakan alat IBM SPSS Statistic 22.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas pelayanan , nilai nasabah dan kepuasan nasabah berpengaruh postif dan signifikan terhadap word of mouth sedangkan variabel citra perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap word of mouth. Kemudian kualitas pelayanan, citra perusahaan dan nilai nasabah berpengaruh positif dan signifikan tethadap kepuasan nasabah.

(13)

xii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

(14)

xiii

B. Kerangka Teori ... 25

1. Word of Mouth...25

2. Kualitas Pelayanan...30

3. Citra Perusahaan ...34

4. Nilai Nasabah...36

5. Kepuasan Nasabah ...39

C. Hipotesis ... 42

D. Kerangka Penelitian... 50

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 52

B. Lokasi Penelitian ... 52

C. Populasi dan Sampel ... 53

D. Teknik Pengumpulan Data ... 54

E. Skala Pengukuran ... 55

F. Definisi Konsep Variabel dan Operasional ... 56

G. Instrumen Penelitian... 68

H. Uji Intrumen Penelitian ... 68

1. Uji Instrumen Validitas dan Reliabilitas...69

I. Teknik Analisis Data ... 71

(15)

xiv BAB IV : ANALISIS DATA

A. Deskriptif Objek Penelitian ... 75

B. Analisis Deskriptif Responden ... 79

1. Jenis Kelamin Responden ...79

2. Usia Responden ...80

3. Pendidikan Responden...80

4. Pekerjaan Responden ...81

C. Uji Instrumen... 82

1. Uji Validitas ...82

2. Uji Reliabilitas ...85

D. Analisis Regresi...85

1. Uji Ttest ...85

2. Uji F ...88

3. Uji R2...89

E. Uji Asumsi Klasik ...90

1. Uji Multikolonieritas...90

2. Uji Heteroskedastisitas...93

3. Uji Normalitas...95

F. Analisis Jalur (Path Analisys).. ...98

(16)

xv

B. Saran ... 116

DAFTAR PUSTAKA...118

LAMPIRAN

(17)

xvi

Tabel 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah... 12

Tabel 2.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah ... 15

Tabel 2.4 Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Nasabah ... 18

Tabel 2.5 Pengaruh Nilai Nasabah Terhadap Kepuasana Nasabah... 19

Tabel 2.6 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Word of Mouth... 20

Tabel 2.7 Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Word of Mouth ... 21

Tabel 2.8 Pengaruh Nilai Nasabah TerhadapWord of Mouth... 22

Tabel 2.9 Pengaruh Kepuasan Nasabah TerhadapWord of Mouth... 23

Tabel 3.1 Pembobotan Nilai untuk Jawaban Responden Terhadap kuesioner... 55

Tabel 32 Definisi Operasional dan Pengukuran... 63

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 79

Tabel 4.2 Usia Responden... 80

Tabel 4.3 Pendidikan Responden ... 80

Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ... 81

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 83

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 85

Tabel 4.8 Hasil Uji Ttest(Uji Parsial) VariabelWord of Mouth(Y) ... 86

Tabel 4.9 Hasil Uji Ttest(Uji Parsial) Variabel Kepuasan Nasabah... 87

(18)

xvii

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas Metode VIF ... 92

Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisita MetodePark ... 95

Tabel 4.15 Hasil Uji Kolmogrov Smirnov ... 98

Tabel 4.16 Uji Parsial Kualitas Pelayanan,Citra Perusahaan, Nilai Nasabah ... 99

Tabel 4.17 Analisis Regresi Kualitas Pelayanan,Citra Perusahaan, Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah ... 100

Tabel 4.18 Uji Parsial Kualitas Pelayanan,Citra Perusahaan, Nilai Nasabah Terhadap Word of Mouth ... 102

(19)

xviii

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNI Syariah... 77

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 94

Gambar 4.3Histogram Regression Standardized Residual ...96

Gambar 4.4 Grafik Normal Plot ... 97

(20)

1 A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan bank syariah sebagai salah satu bagian dari

aplikasi ekonomi syariah telah mengalami banyak kemajuan. Hal tersebut

mendorong perbankan syariah untuk terus bersaing dalam mendapatkan pangsa

pasar. Adanya persaingan dalam dunia usaha menuntut perbankan syariah untuk

melakukan berbagai upaya untuk dapat menarik nasabah dan mempertahankan

nasabahnya. Dalam upaya tersebut, bank syariah harus mengerti keinginan dan

kebutuhan nasabah sehingga mampu memenuhi harapan nasabah.

Kesuksesan dan keberlangsungan suatu perbankan sangat ditentukan oleh

keberhasilan bank dalam memenuhi harapan nasabahnya, sehingga dapat

memberikan rasa senang dalam diri nasabah. Nasabah yang merasa senang akan

termotivasi untuk kembali dan terus menggunakan produk-produk dari

perbankan yang telah membuatnya merasa senang. Atau dengan kata lain

nasabah akan menjadi pelanggan setia perbankan yang mampu memenuhi

harapannya.

Nasabah akan melakukan komunikasi dari mulut ke mulut atau word of

mouth untuk menyampaikan kepada orang lain tentang pengalamannya dalam

menggunakan suatu produk maupun jasa, sehingga akan mempengaruhi perilaku

(21)

pemasaran yang memicu pelanggan untuk membicarakan, mempromosikan,

merekomendasikan dan menjual suatu produk/jasa/merek kepada pelanggan yang

lain. Tujuan ahirnya adalah seorang pelanggan tidak hanya mampu

membicarakan dan mempromosikan produk yang ia gunakan, tetapi juga mampu

menjual secara tidak langsung kepada pelanggan lain. Untuk itu, hal terpenting

adalah bagaimana sebuah produk/jasa/merek bisa menciptakan kepuasan bagi

pelanggan yang mengkonsumsi untuk pertama kali (Rangkuti, 2009: 77).

Kepuasan merupakan faktor yang mendorong adanya komunikasi dari

mulut ke mulut (word of mouth) yang bersifat positif (Rai, 2014: 199). Kepuasan

dan ketidakpuasan yang dialami nasabah akan berpengaruh terhadap perilaku

selanjutnya. Nasabah yang puas, maka dia akan memperlihatkan sikap dan

perilaku positif terhadap produk dan layanan perbankan yang sudah

dimanfaatkan (Suryani, 2017: 95). Telah menjadi suatu kepercayaan umum,

khususnya di dunia bisnis bahwa kepuasan pelanggan menjadi salah satu kunci

keberhasilan suatu usaha. Hal ini dikarenakan dengan memuaskan konsumen,

organisasi dapat meningkatkan tingkat keuntungannya dan mendapatkan pangsa

pasar yang lebih luas (Rai, 2014: 199).

Menurut Tjibtono dan Chandra, kualitas pelayanan berkaitan erat dengan

kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan memberikan dorongan khusus bagi para

pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka

panjang dengan perusahaan. Ikatan emosinal semacam ini memungkinkan

(22)

pelanggan. Pada gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan

pelanggan, dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang

menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan

yang kurang menyenangkan. Kualitas layanan akan meningkatkan kepuasan

pelanggan, mendorong pembelian kembali dan word of mouth (Rangkuti, 2013:

44).

Kemudian menurut Amini, Darani, Afshani menyatakan citra yang baik

dapat meningkatkan penjualan suatu perusahaan melalui kepuasan pelangggan

yang meningkat dan loyalitas, serta menarik baik investor dan karyawan masa

depan. Ini melemahkan pengaruh negatif dari pesaing, memungkinkan organisasi

untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi dari keuntungan (Sudarso, 2016:49).

Berdasarkan penelitian oleh Garnis Anggi Sektiani (2015) dengan hasil

penelitian citra perusahaan yang baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan

danword of mouth.

Konsumen membeli barang atau jasa karena keinginan untuk

memuasakan keinginan dan kebutuhannya. Nilai pelanggan (costumer value)

didefinisikan sebagai nilai lebih dari selisih total manfaat dan total pengorbanan

dalam proses hubungan pelanggan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan

keinginan pada tingkat ekspektasi yang diharapkan (Widjaja, 2009: 56). Dalam

penciptaan nilai pelanggan, perusahaan tidak hanya mencari proposisi nilai yang

memuaskan target pelanggannya, tetapi juga harus lebih efektif dibandingkan

(23)

terjadi jika konsumen menganggap bahwa nilai produk atau layanan perusahaan

berada diatas kompetitornya. Nilai pelanggan tidak hanya menumbuhkan

transakasi, tetapi juga menumbuhkan kepuasan pelanggan. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa nilai pelanggan perpengaruh positif terhadap kepuasan

pelanggan. Pelanggan yang puas akan meningkatkan word of mouthyang positif

(Widjaja, 2009: 64).

BNI Syariah adalah bank syariah yang cukup dipercaya dan dikenal oleh

masyarakat luas. BNI Syariah memiliki banyak kantor cabang dan kantor cabang

pembantu, sehinggga memiliki jangkauan yang cukup luas diseluruh wilayah

Indonesia. Produk-produk BNI Syariah cukup banyak dan beragam sehingga

mampu bersaing dengan produk-produk bank syariah lainnya. Hal tersebut

menjadikan BNI Syariah memiliki pangsa pasar yang luas. Dengan demikian

apakah BNI Syariah sudah mampu melampaui harapan nasabahnya?. Dengan

adanya penelitian ini, maka bisa dijadikan pertimbangan apakah sudah sesuai

dengan harapan nasabah atau belum, sehingga dapat dijadikan tolak ukur bagi

manajemen BNI syariah dalam meningkatkan mutu perbankan syariahnya.

Penelitian Aji dan Soemarso (2015) dengan hasil penelitian kualitas

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah ,nilai

nasabah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah ,

kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth.

Penelitian oleh Dita Septi Setiarini, et al. (2017) dengan hasil penelitian kualitas

(24)

nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.

Kemudian penelitian oleh Michael B. Pontoh (2014) dengan hasil penelitian

kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

nasabah, citra perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

kepuasan nasabah, kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan nasabah. Penelitian oleh Arya Suryaatmaja (2016) dengan hasil

penelitian kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan nasabah, citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan nasabah.

Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah objek penelitian,

periode penelitian dan model penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini

objek penelitian adalah BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta pada periode

tahun 2018 dan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel intervening

untuk variasi model penelitiannya . Selain itu, dilihat dari penelitian terdahulu

masih terdapat inkonsistensi hasil penelitian dari penelitian yang memiliki

variabel yang sama dengan yang diteliti oleh peneliti.

Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas peneliti bermaksud

melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra

Perusahaan dan Nilai Nasabah Terhadap Word of Mouth dengan Kepuasan

Nasabah Sebagai Variabel Intervening” (Studi Kasus BNI Syariah Kantor

(25)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, penulis dapat

merumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap word of mouth di BNI

Syariah Kantor Cabang Yogyakarta?

2. Bagaimana pengaruh citra perusahaan terhadap word of mouth di BNI

Syariah Kantor Cabang Yogyakarta?

3. Bagaimana pengaruh nilai nasabah terhadap word of mouth di BNI Syariah

Kantor Cabang Yogyakarta?

4. Bagaimana pengaruh kepuasan nasabah terhadap word of mouth di BNI

Syariah Kantor Cabang Yogyakarta?

5. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah di BNI

Syariah Kantor Cabang Yogyakarta?

6. Bagaimana pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah di BNI

Syariah Kantor Cabang Yogyakarta?

7. Bagaimana pengaruh nilai nasabah terhadap kepuasan nasabah di BNI

(26)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian yang

dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap word of mouth

di BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta.

2. Untuk menganalisis pengaruh citra perusahaan terhadap word of mouth di

BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta.

3. Untuk menganalisis pengaruh nilai nasabah terhadapword of mouthdi BNI

Syariah Kantor Cabang Yogyakarta.

4. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan nasabah terhadapword of mouthdi

BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta.

5. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

nasabah di BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta.

6. Untuk menganalisis pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah

di BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta.

7. Untuk menganalisis pengaruh nilai nasabah terhadap kepuasan nasabah di

(27)

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh

kualitas pelayanan, citra perusahaan dan nilai nasabah terhadap word of

mouthdengan kepuasan nasabah sebagai variabelinterveningdi BNI Syariah

kantor cabang Yogyakarta.

2. Bagi Akademisi

Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dan sebagai

percontohan, perbandingan dan referensi untuk penelitian di masa yang akan

datang.

3. Bagi Pembaca

Untuk penambah wawasan dan pengetahuan agar wawasan maupun

pengetahuan yang terdapat dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

E. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memahami gambaran penelitian ini maka penulis menyajikan

pembahasan penelitian ini secara urut dari bab 1-5 sesuai dengan sistematika

penulisan yang mengacu pada pedoman penulisan skripsi Fakultas Ekonomi dan

(28)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang telaah pustaka, landasan teori, kerangka

pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan menguraikan

tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, metode

pengumpulan data, definisi operasional, pengukuran variabel, uji instrument

penelitian dan alat analisis.

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini membahas gambaran singkat objek penelitian, hasil analisis data

serta hasil pengolahnan data dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas hasil atau kesimpulan analisis penelitian dan saran

(29)

10 A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu adalah kumpulan referensi bagi peneliti untuk

melakukan penelitian yang berkaitan dengan apa yang diteliti oleh peneliti

terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Berikut ini

disajikan tabel faktor-faktor yang mempengaruhi word of mouth dan kepuasan

nasabah :

Tabel 2.1

Faktor-faktor yang MempengaruhiWord of Mouth

No Peneliti/Tahun Lokasi/Responden Alat Analisis Hasil

(30)
(31)

Soemarso

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah No Peneliti/Tahun Lokasi/Responden Alat Analisis Hasil

(32)
(33)

syariah

Path analysis Nilai nasabah

(34)

8 Yahya

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah No Peneliti/Tahun Lokasi/Responden Alat Analisis Hasil

(35)
(36)

5 Basuki Sri

Path analysis Positif dan

(37)

nasabah Britama

PT BRI

Tabel 2.4

Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Nasabah No Peneliti/Tahun Lokasi/Responden Alat Analisis Hasil

(38)

BRI Cabang

Pengaruh Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah No Peneliti/Tahun Lokasi/Responden Alat Analisis Hasil

(39)

(2015) Ciputat

Pengaruh Kualitas Pelayanan TerhadapWord of Mouth

No Peneliti/Tahun Lokasi/Responden Alat Analisis Hasil

(40)

Cahyadi, dkk

Path analysis Positif dan

signifikan

Tabel 2.7

Pengaruh Citra Perusahaan TerhadapWord of Mouth

No Peneliti/Tahun Lokasi/Responden Alat Analisis Hasil

(41)

Suryaatmaja,dkk

Pengaruh Nilai Nasabah TerhadapWord of Mouth

No Peneliti/Tahun Lokasi/Responden Alat Analisis Hasil

1 Yahya

(42)

Denariansyah Responden

nasabah BCA

Surabaya

Least Square signifikan

Tabel 2.9

Pengaruh Kepuasan Nasabah TerhadapWord of Mouth

No Peneliti/Tahun Lokasi/Responden Alat Analisis Hasil

(43)
(44)

Berdasarkan faktor-faktor diatas peneliti memilih variabel kualitas

pelayanan, citra perusahaan dan nilai nasabah sebagai variabel independen, word

of mouth sebagai variabel dependen dan kepuasan nasabah sebagai variabel

intervening. Peneliti mengambil variabel-variabel tersebut dari asumsi peneliti

terhadap fenomena yang dijadikan obyek penelitian yaitu:

1. Kualitas pelayanan, citra perusahaan,nilai nasabah, kepuasan nasabah

berpengaruh terhadap word of mouth berdasarkan penelitian-penelitian

terdahulu.

2. Untuk lebih membedakan penelitian dengan penelitian lainnya peneliti

menjadikan kepuasan nasabah sebagai variabel mediasi atau variabel

intervening.

3. Masih adanya inkonsistensi hasil peneltian terdahulu.

4. Anggapan peneliti bahwa konsep gagasan penelitian bersifat original dan

kemungkinan belum ada pihak yang meneliti dengan judul dan obyek yang

sama.

B. Kerangka Teori 1. Word of Mouth

a. Pengertian Word of Mouth

Word of mouthadalah usaha pemasaran yang memicu pelanggan

untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan menjual

suatu produk/jasa/merek kepada pelanggan yang lain. Tujuan ahirnya

(45)

mempromosikan produk yang ia gunakan, tetapi juga mampu menjual

secara tidak langsung kepada pelanggan lain. Untuk itu, hal terpenting

adalah bagaimana sebuah produk/jasa/merek bisa menciptakan

kepuasan bagi pelanggan yang mengkonsumsi untuk pertama kali

(Rangkuti, 2009: 77). Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth)

mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran, atau ide-ide diantara

dua konsumen atau lebih, yang tidak satupun merupakan sumber

pemasaran (Mahendrayasa , 2014).

Dalam kaitanya denganword of mouth,Kotler dan Keller (2008:

6) menyatakan bahwa saluran komunikasi personal dalam ucapan atau

perkataan dari mulut ke mulut bisa menjadi metode promosi yang

efektif karena pada umumnya disampaikan dari konsumen oleh

konsumen dan untuk konsumen, sehingga konsumen yang puas bisa

menjadi media iklan bagi perusahaan.

b. Menurut Wiyono (2009) dalam Robot (2016:261)word of mouthterjadi

di karena :

1) Membicarakan

Seorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk

tertentu atau aktivitas tertentu dan bermaksud membicarakan

mengenai hal itu dengan orang lain, sehingga terjadi proses word of

(46)

2) Mempromosikan

Seseorang mungkin menceritakan yang pernah

dikonsumsinya tanpa sadar ia mempromosikan produk kepada

orang lain ( teman atau keluarga).

3) Merekomendasikan

Seseorang mungkin akan merekomendasikan sesuatu produk

yang pernah dibelinya kepada orang lain.

4) Menjual

Menjual tidak berarti harus mengubah konsumen menjadi

salesmen layaknya agen MLM tetapi konsumen kita berhasil

mengubah (transform) konsumen lain yang tidak percaya, memiliki

persepsi negatif dan tidak mau mencoba merek kita menjadi

percaya, persepsi positif dan ahirnya mencoba.

c. Rosen (2002: 39) enam unsur yang harus dimiliki oleh suatu produk

untuk bisa menghasilkanword of mouthsecara positif dan terus menerus

yaitu :

1) Produk harus dapat membangkitkan tanggapan emosional.

2) Produk harus dapat memberikan efek sesuai dengan delight dan

extitement.

3) Produk harus mempunyai sesuatu yang dapat mengiklankan dirinya

sendiri atau memberikan inspirasi seseorang untuk menanyakan hal

(47)

4) Suatu produk lebihpowerfullbila penggunaannya banyak.

5) Produk harus kompatibel dengan produk lainnya, khususnya dapat

diaplikasikan di produk yang mengendalikan teknologi. (Robot,

2015: 261)

d. DimensiWord of Mouth

Menurut Hasan (2010) dimensi word of mouth adalah sebagai

berikut:

1) Vallence

Dari sudut pandang pemasaran,word of mouthdapat bersifat

negatif atau positif. Wom positif terjadi ketika berita baik

testimonial dan dukungan yang dikehendaki oleh perusahaan yang

diucapkan. Sedangkan word of mouth negatif adalah bayangan

cermin. Namun, perlu diketahui bahwa hal negatif dari sudut

pandang perusahaan dapat dianggap sangat positif oleh sudut

pandang konsumen.

2) Focus

Pemasaran yang berorientasi pasar, fokus pemasar word of

mouth adalah konsumen, membangun dan memelihara hubungan

yang saling menguntungkan dalam berbagai peran utama pelanggan

(end user sekaligus mediator), pemasok, karyawan, influence,

rekruitmen dan rekomender. Fokusword of mouthadalah pelanggan

(48)

Dengan kata lain fungsi word of mouth adalah menciptakan

kesetiaan pelanggan dengan cara mengubah prospek menjadi

pelanggan dan seterusnya.

3) Timing

Rekomendasi word of mouth mungkin dilakukan baik

sebelum atau sesudah pembelian. Word of mouth dapat beroperasi

sebagai sumber penting informasi pada para pembelian. Yang

umumnya dikenal sebagai masukan word of mouth. Pelanggan

dapat menjadi word of mouth setelah pembelian atau pengalaman

konsumsi atau dikenal sebagaioutput word of mouth.

4) Solicitation

Word of mouth dapat ditawarkan dengan atau tanpa

permohonan, ketika sulit ditemukan talker, word of mouth dapat

ditawarkan tanpa permohonan pelanggan. Sebaliknya, jika talker

cukup banyak cara yang dilakukan dengan surat permohonan

(solicitation). Namun, ketika otoritas informasi muncul dari prospek

yang mencari masukan lain dari seorang pemimpin opini atau orang

yang berpengaruh, maka pemimpin opini menjadi salah satu sasaran

yang dapat direkrut untuk menjaditalker.

5) Intervation

Meskipun word of mouth dapat secara spontan dihasilkan,

(49)

upaya untuk mendorong dan mengelola aktivitas word of mouth.

Mengaturword of mouthagar dapat beroprasi pada tingkat iindividu

atau organisasi. Individu yang dicari adalah individu yang dapat

mendesain dan menyampaikan word of mouth secara aktif dan

melayani calon pelanggan.

e. Menurut Godes dan Mayzlin (Paulus , 2015: 43), terdapat dua elemen

untuk mengukurword of mouthyaitu:

1).Volume

Pada elemen akan diukur seberapa banyak WOM yang ada.

Selain itu dapat pula dianalogikan sebagai frekuensi yakni sebarapa

sering orang membicarakan atau merekomendasikan. Semakin

banyak percakapan yang terjadi , tentunya akan semakin banyak

orang yang mengetahui hal tersebut.

2).Dispersion

Elemen ini mendefinikan sebagai tingkat dimana percakapan

mengenai produk mengambil tempat di dalam komunikasi yang luas.

Hal ini dapat dianalogikan sebagai jangkauan, yakni berapa banyak

orang yang membicarakan.

2. Kualitas Pelayanan

(50)

Kualitas pelayanan adalah suatu cara kerja perusahaan yang

berusaha mengadakan perbaikan mutu secara terus-menerus terhadap

proses, produk dan service yang dihasilkan perusahaan menurut yang

dihasilkan perusahaan ( Kotler dalam Alma (2007: 286). Kualitas

pelayanan adalah suatu bentuk penilaian konsumen tehadap tingkat

pelayanan yang diterima dengan dengan tingkat layanan yang

diharapkan (Hasanah, 2013). Pada prinsipnya kualitas jasa berfokus

pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta

ketepatan penyampaian untuk menyeimbangi harapan pelanggan.

(Tjiptono, 2009: 246). Menurut Martin kualitas layanan adalah suatu

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan internal dan eksternal

pelanggan secara konsisten dan sesuai prosedur. Dalam hal ini penyedia

jasa dituntut untuk berusaha mengerti apa yang diinginkan pelanggan,

sehingga mempunyai harapan mendapatkan kualitas pelayanan yang

baik”. Sedangkan menurut Kotler kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berahir dengan kepusan pelanggan serta

persepsi yang positif terhadap kualitas jasa (Admadjati, 2018: 21).

Menurut Tjibtono dan Chandra, kualitas pelayanan berkaitan erat

dengan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan memberikan dorongan

khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling

menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan

(51)

dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Pada

gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan,

dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang

menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman

pelanggan yang kurang menyenangkan. Kualitas layanan akan

meningkatkan kepuasan pelanggan, mendorong pembelian kembali dan

word of mouth(Rangkuti, 2013: 44).

Service quality (kualitas layanan) merupakan kunci dan faktor

yang sangat penting dalam strategi bisnis, karena terbukti dalam

meningkatkan profitabilitas, sehingga dapat dijadikan alat untuk

keunggulan bersaing. Kualitas yang baik dapat menciptakan pembelian

berulang, positive word of mouth, loyalitas pelanggan, dan differensiasi

produk yang kompetitif (Rangkuti, 2013: 45).

b. Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman (1985) dalam Ratnasari dan Aksa

(2011:107) ada 5 dimensi kualitas pelayanan, yaitu:

1. Tangibles (bukti fisik) adalah kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya pada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan

lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang

(52)

gudang, fasilitas fisik dan lainnya), teknologi (peralatan dan

perlengkapan yang dipergunakan), serta penampilan pegawainya.

2. Reliability (kehandalan) adalah kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat

dan terpercaya. Harus sesuai dengan harapan pelanggan, berarti

kinerja yang tepat waktu, pelayanan tanpa kesalahan, sikap simpatik

dan dengan akurasi yang tinggi.

3. Responsiveness (ketanggapan) adalah kemampuan untuk

membantu dan memberikan pelayanan yang responsif dan tepat

kepada pelanggan,dengan penyampaian informasi yang jelas.

Membiarkan pelanggan menunggu tanpa alasan yang jelas,

menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas jasa.

4. Assurance (jaminan) adalah pengetahuan, kesopan santunan dan

kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbukan rasa

percaya pelanggan kepada perusahaan. Terdiri atas komponen :

communication, credibility,security, competence dan countesy.

5. Empathy(empati) adalah memberikan perhatian, tulus dan bersifat

individual atau pribadi kepada pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan pelanggan, dimana suatu perusahaan

diharapkan diharapkan memiliki suaatu pengertian dan

(53)

secara spesifik,serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman

bagi pelanggan.

Menurut Rangkuti (2013: 45) agar kualitas pelayanan dapat

meningkatkan kepuasan pelanggan, maka kita harus mengukur:

1. Hubungan antara berbagai dimensi kualitas layanan dan dimensi

kepuasan pelanggan.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

pelanggan

3. Mengidentifikasi dimensi service quality (kualitas layanan)

seperti: tangibility, reliability, responsiveness, assurance,

empathy, pricing, marketing communication,MOM.

4. Mengukur kekuatan masing-masing dimensi tersebut, sehingga

dapat dietahui dimensi mana yang paling besar pengaruhnya

terhadap kepuasan pelanggan.

3. Citra Perusahaan

a. Pengertian Citra Perusahaan

Citra adalah sebuah cerminan dari identitas sebuah organisasi atau

perusahaan. Sebuah organisasi atau perusahaan dapat memiliki beberapa

citra yang berbeda-beda dimata publik yang berbeda-beda pula. Citra

perusahaan yang baik dimaksudkan agar perusahaan tetap hidup dan

(54)

memberikan manfaat yang lebih berarti bagi orang lain (Kasali, 2003:

30).

Menurut Davies et al. dalam Sugihartono (2009) menyatakan

bahwa citra perusahaan adalah pandangan politik atas suatu perusahaan

yang dinilai baik atau tidak yang dipandang secara global. Citra

perusahaan akan membentuk sebuah reputasi. Sedangkan reputasi yang

kuat dibangun dari tindakan operasional sehari-hari yang konsisten

dengan tata nilai perusahaan. Diperlukan segmentasi dan skala prioritas

untuk membidik khalayak yang secara kritis mempunyai dampak yang

tinggi(high impact)(Susanto, 2007: 46).

Menurut Tjibtono dan Chandra, kualitas pelayanan berkaitan erat

dengan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan memberikan dorongan

khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling

menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan

emosinal semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami

dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Pada

gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan,

dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang

menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman

pelanggan yang kurang menyenangkan (Sudarso, 2016:58). Citra

perusahaan yang baik akan meningkatkat kepuasan pelanggan dan cerita

(55)

b. Indikator Citra Perusahaan

Menurut Shirley Harison (2004) dalam teorinya yang berjudul

Corporate Imageterdapat beberapa indikator citra perusahaann sebagai

berikut :

1).Personality

Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dapat dipahami public

sasaran (pengetahuan yang dimiliki public mengenai perusahaan)

seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang

mempunyai tanggung jawab sosial.

2). Reputation

Reputasi adalah persepsi publik mengenai tindakan organisasi di

masa mendatang.

3).Value

Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya

perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap

pelanggan, karyawab yang cepat tanggap terhadap permintaan

maupun keluhan pelanggan.

4. Nilai Nasabah

a. Pengertian Nilai Nasabah

Nilai adalah proses penyampaikan semua unsur value (kualitas

produk dan brand service) yang dilakukan secara tepat, efisien, dan

(56)

memberikan rantai nilai (value chain) kepada pelanggan dengan tepat,

andal, mengagumkan (excellence), dan juga efisien (Hasan, 2010: 69).

Nilai didefinisikan sebagai pengkajian secara menyeluruh manfaat

dari suatu produk, yang didasarkan pada persepsi pelanggan atas apa yang

telah diterima pelanggan dan yang telah diberikan oleh produk tersebut.

Yang dibutuhkan oleh pelanggan adalah pelayanan serta manfaat dari

produk tersebut. Selain uang pelanggan mengeluarkan waktu dan tenaga

guna mendapatkan suatu produk (Rangkuti, 2006: 31). Nilai pelanggan

tidak hanya menumbuhkan transakasi, tetapi juga menumbuhkan

kepuasan pelanggan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nilai

pelanggan perpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Pelanggan

yang puas akan meningkatkanword of mouthyang positif (Widjaja, 2009:

64).

Penelitian oleh Agung Purwo Admojo (2011) dengan judul

Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Nilai Nasabah dan Atribut Produk

Islam Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada BNI Syariah

Cabang Semarang) dengan hasil penelitian kualitas layanan berpengaruh

postif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah, nilai nasabah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah, atribut

produk islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

(57)

Dalam penciptaan nilai pelanggan, perusahaan tidak hanya mencari

proposisi nilai yang memuaskan target pelanggannya, tetapi juga harus

lebih efektif dibandingkan kompetitor. Nilai tersebut dapat diciptakan

sebelum transaksi terjadi. Transaksi terjadi jika konsumen menganggap

bahwa nilai produk atau layanan perusahaan berada diatas kompetitornya.

Nilai pelanggan tidak hanya menumbuhkan transakasi, tetapi juga

menumbuhkan kepuasan pelanggan. Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa nilai pelanggan perpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.

Pelanggan yang puas akan meningkatkan word of mouth yang positif

(Widjaja, 2009: 64).

b. Dimensi Nilai Nasabah

Menurut Tjiptono (2011: 376) yang mengacu pada penelitian

Sweeney and Soutar (2001), dimensi nilai pelanggan terdiri atas empat

aspek utama sebagai berikut:

1. Emotional value

Utilitas yang berasal dari perasaan atau efektif atau emosi positif

yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk.

2. Sosial value

Utilitas yang didapatkan dari kemampuan produk untuk

meningkatkan konsep diri social konsumen.

(58)

Utilitas yang didapatkan dari produk karena reduksi biaya jangka

pendek dari biaya jangka panjang.

4. Price/value for money

Utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja

yang diharapkan atas produk.

5. Kepuasan Nasabah

a. Pengertian Kepuasan Nasabah

Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin satis

(cukup baik dan memadai) dan facio (melakukan atau membuat). Secara

sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu

atau membuat sesuatu memadai (Tjiptono, 2011: 433). Kepuasan

Konsumen (Customer Satisfaction) merupakan konsep penting pemasaran

dan penelitian konsumen. Sudah menjadi pendapat umum bahwa jika

konsumen merasa puas dengan suatu produk atau merek, mereka

cenderung akan terus membeli dan menggunakan serta memberitahu

orang lain tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan

produk tersebut (Peter dan Olson, 2000: 157). Kepuasan merupakan

faktor yang mendorong adanya komunikasi dari mulut ke mulut (word of

mouth) yang bersifat positif (Rai, 2014: 199).

b. Faktor-faktor Kepuasan Nasabah

Kepuasan pelanggan akan ditentukan oleh lima faktor, yaitu fitur

(59)

dari layanan, persepsi akan kewajaran dan keadilan, serta pelanggan yang

lain, anggota keluarga, dan rekan (Zeithml, 2013 dalam Haryono, 2016:

90)

1. Fitur produk dan layanan

Fitur produk dan layanan yang diterima akan dievaluasi pelanggan,

apakah mampu memberikan kepuasan atau tidak.

2. Emosi pelanggan

Emosi pelanggan (senang/gembira atau sedih/susah) akan

mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam menerima layanan yang

diberikan perusahaan.

3. Atribut dari keberhasilan/kegagalan layanan

Apakah layanan yang diberikan istimewa atau mengecewakan

menjadi alasan yang akan mempengaruhi keputusan pelanggan.

4. Persepsui akan kewajaran dan keadilan

Kepuasan pelanggan akan dipengaruhi oleh kewajaran dan keadilan

yang diterima oleh pelanggan lain.

5. Pelanggan yang lain, anggota keluarga dan rekan

Kepuasan pelanggan akan dipengaruhi oleh pelanggan yang lai,

anggota keluarga, atau rekannya.

c. Dimensi Kepuasan Nasabah

Menurut Irawan (2004: 37) ada 5 dimensi utama kepuasan

(60)

1. Price(Harga)

Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah

sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan

value of moneyyang tinggi. Komponen harga ini relatif tidak penting

bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga.

2. Personal Experience(Pengalaman Pribadi)

Pelanggan akan membandingkan pengalaman pertamanya

menggunakan saat menggunakam produk dengam pengalaman terbaru

saat kembali menggunakannya. Sehingga harus dipastikan produk

yang dimiliki memiliki keunggulan disbanding produk pesaing dan

kualitasnya tetap terjaga.

3. Product Quality(Kualitas Produk)

Pelanggan merasa puas setelah membeli dan menggunakan

produk tersebut apabila kualitas produk baik.

4. Emotional Factor

Emotional Factor ditunjukkan oleh konsumen atas kepuasan

yang diperoleh mereka dalam menggunakan suatu produk/jasa yang

menimbulkan rasa bangga dan percaya diri.

5. Efficiency(Kemudahan)

Kemudahan dalam memperoleh produk atau jasa tersebut dan

(61)

semakin puas bila relatif mudah, nyaman dan efisien dalam

mendapatkan suatu produk atau pelayanan.

d. Manfaat Kepuasan Nasabah

Menurut Tjiptono (2005: 140) mannfaat kepuasan pelanggan,

yaitu:

1. Terjalin relasi jangka panjang antara perusahaan dan para

pelanggannya.

2. Terbentuknya peluang pertumbuhan bisnis melalui pembelian ulang,

cross-sellingdanup-selling.

3. Terjadinya loyalitas pelanggan

4. Terjadinya rekomendasi dari mulut ke mulut yang positif, berpotensi

menarik pelanggan baru dan menguntungkan bagi perusahaan.

5. Reputasi perusahaan dan persepsi pelanggan semakin positif di mata

pelanggan.

6. Laba yang diperoleh perusahaan dapat meningkat.

C. Hipotesis

1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Word of Mouth

Kualitas pelayanan adalah suatu cara kerja perusahaan yang berusaha

mengadakan perbaikan mutu secara terus-menerus terhadap proses, produk

dan service yang dihasilkan perusahaan. ( Kotler dalam Alma (2007: 286).

Kualitas pelayanan adalah suatu bentuk penilaian konsumen tehadap tingkat

(62)

(Hasanah, 2013). Pada prinsipnya kualitas jasa berfokus pada upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan

penyampaian untuk menyeimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 2009:

246). Kualitas layanan akan meningkatkan kepuasan pelanggan, mendorong

pembelian kembali danword of mouth(Rangkuti, 2013: 44).

Penelitian oleh Putu Budi Cahyadi (2014) dengan hasil kualitas

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth.

Selanjutnya penelitian oleh Amarif Ganefi Putra (2017) dengan hasil

penelitian kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

word of mouth. Kemudian penelitian oleh Maman Rusdiana (2016) dengan

hasil penelitian banking service quality berpengaruh positif dan signifikan

terhadap word of mouth. Selanjutnya penelitian oleh Aji dan Soemarso

(2015) dengan hasil penelitian kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap word of mouth. Berdasarkan teori dan penelitian

terdahulu maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

word of mouth.

2. Pengaruh Citra Perusahaan TerhadapWord of Mouth

Menurut Tjibtono dan Chandra, kualitas pelayanan berkaitan erat

dengan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan memberikan dorongan

(63)

menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan emosinal

semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama

harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Pada gilirannya, perusahaan

dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dimana perusahaan

memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan

meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang

menyenangkan (Sudarso, 2016: 58). Citra perusahaan yang baik akan

meningkatkat kepuasan pelanggan dan cerita dari mulut ke mulut (word of

mouth).

Penelitian oleh Putu Budi Cahyadi (2014) dengan hasil penelitian

citra perusahaan berpengaruh positih terhadap word of mouth. Kemudian

penelitian oleh Arya Nugraha Suryaatmaja et al. (2016) dengan hasil

penelitian citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadapword

of mouth.

H2 :citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

word of mouth

3. Pengaruh Nilai Nasabah TerhadapWord of Mouth

Nilai pelanggan tidak hanya menumbuhkan transakasi, tetapi juga

menumbuhkan kepuasan pelanggan. Beberapa penelitian menunjukkan

(64)

Pelanggan yang puas akan meningkatkan word of mouth yang positif

(Widjaja,2009:64).

Penelitian oleh Aji dan Embun (2015) dengan hasil penelitian

penelitian nilai nasabah berpengaruh positif terhadap word of mouth.

Kemudian penelitian oleh Moch. Eko Denariansyah dengan hasil penelitian

nilai nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka dapat disajikan hipotesis

sebagai berikut :

H3 : Nilai nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Word

of Mouth

4. Pengaruh Kepuasan Nasabah TerhadapWord of Mouth

Kata kepuasan atausatisfactionberasal dari bahasa latin satis(cukup

baik dan memadai) dan facio (melakukan atau membuat). Secara sederhana

kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat

sesuatu memadai (Tjiptono, 2011: 433). Kepuasan Konsumen (Customer

Satisfaction) merupakan konsep penting pemasaran dan penelitian

konsumen. Sudah menjadi pendapat umum bahwa jika konsumen merasa

puas dengan suatu produk atau merek, mereka cenderung akan terus

membeli dan menggunakan serta memberitahu orang lain tentang

pengalaman mereka yang menyenangkan dengan produk tersebut (Peter dan

(65)

komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang bersifat positif (Rai,

2014: 199).

Penelitian oleh Penelitian oleh Arya Nugraha Suryaatmaja et al.

(2016) dengan hasil penelitian kepuasan nasabah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap word of mouth. Selanjutnya penelitian oleh Aji dan

Soemarso (2015) dengan hasil penelitian kepuasan nasabah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap word of mouth. Kemudian penelitian oleh

Novia Khoirunnisa dengan hasil penelitian kepuasan nasabah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap word of mouth. Selanjutnya penelitian oleh

Maman Rusdiana (2016) dengan hasil penelitian kepuasan nasabah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth. Kemudian

penelitian oleh Putu Budi Cahyadi (2014) dengan hasil penelitian kepuasan

nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth.

Selanjutnya penelitian oleh Amarif Ganefi Putra (2017) dengan hasil

penelitian kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

word of mouth. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka dapat

disajikan hipotesis sebagai berikut :

H4 : Kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadapword

of mouth.

(66)

Kualitas pelayanan adalah suatu cara kerja perusahaan yang berusaha

mengadakan perbaikan mutu secara terus-menerus terhadap proses, produk

dan service yang dihasilkan perusahaan. ( Kotler dalam Alma (2007: 286).

Kualitas pelayanan adalah suatu bentuk penilaian konsumen tehadap tingkat

pelayanan yang diterima dengan dengan tingkat layanan yang diharapkan

(Hasanah, 2013). Pada prinsipnya kualitas jasa berfokus pada upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan

penyampaian untuk menyeimbangi harapan pelanggan. (Tjiptono, 2009:

246). Kualitas layanan akan meningkatkan kepuasan pelanggan, mendorong

pembelian kembali danword of mouth(Rangkuti, 2013: 44).

Penelitian oleh Arya Nugraha Suryaatmaja et al.(2016) dengan hasil

penelitian kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan nasabah, kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap word of mouth. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka

dapat disajikan hipotesis sebagai berikut:

H5 :Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifiak terhadap

kepuasan nasabah

6. Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Nasabah

Kemudian menurut Amini, Darani, Afshani menyatakan citra yang

baik dapat meningkatkan penjualan suatu perusahaan melalui kepuasan

(67)

karyawan masa depan. Ini melemahkan pengaruh negatif dari pesaing,

memungkinkan organisasi untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi dari

keuntungan (Sudarso, 2016:49). Citra perusahaan yang baik akan

meningkatkat kepuasan pelanggan dan cerita dari mulut ke mulut (word of

mouth).

Penelitian oleh Arya Nugraha Suryaatmaja et al. (2016) dengan

hasil penelitian citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan nasabah, kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap word of mouth. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka

dapat disajikan hipotesis sebagai berikut:

H6 :Citra Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan nasabah

7. Pengaruh Nilai Nasabah terhadap Kepuasan Nasabah

Dalam penciptaan nilai pelanggan, perusahaan tidak hanya mencari

proposisi nilai yang memuaskan target pelanggannya, tetapi juga harus lebih

efektif dibandingkan kompetitor. Nilai tersebut dapat diciptakan sebelum

transaksi terjadi. Transaksi terjadi jika konsumen menganggap bahwa nilai

produk atau layanan perusahaan berada diatas kompetitornya. Nilai

pelanggan tidak hanya menumbuhkan transakasi, tetapi juga menumbuhkan

kepuasan pelanggan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nilai

(68)

yang puas akan meningkatkan word of mouth yang positif

(Widjaja,2009:64).

Penelitian oleh Moch. Eko Denariansyah (2015) dengan hasil

penelitian nilai nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan nasabah, kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan

terhadapword of mouth. Kemudian penelitian oleh Aji dan Soemarso (2015)

dengan hasil penelitian nilai nasabah berpengaruh positif terhadap kepuasan

nasabah, kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadapword

of mouth. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka dapat disajikan

hipotesis sebagai berikut :

H7 :Nilai Nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(69)

D. Kerangka Penelitian

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

Menurut Aji dan Soemarso (2015) dalam penelitiannya dapat disimpulkan

bahwa semakin tinggi kualitas pelayanan maka akan semakin tinggi kepuasan

nasabah. Kepuasan nasabah yang meningkat akan mendorong pembelian kembali dan

nasabah yang puas akan menyebarkan cerita yang positif (word of mouth) yang

bermanfaat bagi perusahaan. Selanjutnya nilai nasabah yang dirasakan semakin tinggi

maka akan semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan nasabah. Kepuasan nasabah

yang tinggi akan mendorong pembelian kembali dan nasabah yang puas akan

menyebarkan cerita yang positif (positive word of mouth). Kemudian menurut

Suryaatmaja et al. (2016) dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa citra

(70)

perusahaan positif akan menciptakan kepuasan nasabah. Nasabah yang puas akan

merekomendasikan (word of mouth) kepada orang lain.

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan pula

bahwa kualitas pelayanan, nilai nasabah dan citra perusahaan berpengaruh terhadap

word of mouth yang dimediasi oleh kualitas pelayanan. Sehingga berdasarkan

kesimpulan tersebut, penelitian ini menggunakan kepuasan nasabah sebagai variabel

(71)

52 A. Jenis Penelitian

Penelitaan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode survei. Survei (survey) digunakan untuk mengumpulkan informasi

berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik dan isu-isu tertentu.

Ada tiga karakteristik utama dari survei : 1) informasi dikumpulkan dari

sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek dan karakteristik

tertentu seperti : kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dan populasi, 2)

informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis

walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi, 3) informasi diperoleh dari sampel,

bukan dari populasi (Nana Syaodih (2010) dalam Asep Saepul Hamdi, 2014: 6).

Maka bermaksud untuk meneliti pengaruh kualitas pelayanan, citra perusahaa

dan nilai nasabah terhadap word of mouth dengan kepuasan nasabah sebagai

variabel intervening.

B. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di PT Bank Negara

Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang Umum Yogyakarta Jalan.

(72)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni,

2015:80). Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah BNI Syariah yang

berjumlah 14.000 nasabah.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang digunakan untuk penelitian. Bila populasi besar, peneliti tidak

mungkin mengambil semua untuk penelitian misal karena terbatasnya dana,

tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi itu (Sujarweni, 2015: 81). Adapun teknik samplingnya adalah

dengan accidental sampling. Sampling insidental (accidental sampling)

adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel

(Prihanti, 2016: 9).

Jumlah pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin

Diketahui :

(73)

Dengan tingkat preposisi 10% maka :

n = jumlah sampel

N = populasi

D = preposisi (10%)

= .

. ( % )

= 99,29 dibulatkan menjadi 99 responden

Jadi jumlah sampel menurut hasil perhitungan rumus Slovin sebanyak

99 responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

kuesioner yang disebar secara langsung pada nasabah BRI Syariah kantor cabang

Yogyakarta.

Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

(74)

E. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan alat ukur yang digunakan untuk untuk

menguantifikasi tanggapan yang diberikan oleh konsumen jika mereka

diharuskan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan dalam

suatu kuesioner (Soegoto, 2013: 48). Dalam penelitian ini variabel yang

digunakan adalah kualitas pelayanan, citra perusahaan dan nilai nasabah sebagai

variabel independen, word of mouth sebagai variabel dependen dan kepuasan

nasabah sebagai variabel intervening.

Skala pengukurang yang akan digunakan untuk mengukur

variabel-variabel tersebut adalah skala interval. Skala interval yaitu skala yang digunakan

jika jawaban untuk berbagai hal yang bisa dianggap oleh 5 butir, 7 butir atau 10

butir dan dapat dirata-rata untuk seluruh hal atribut (Supranto, 2003: 128). Skala

0- 10 dipilih dengan pertimbangan untuk memudahkan responden dalam

menentukan pilihan setuju atau tidak setuju dalam mengisi kuesioner. Untuk

kategori sangat tidak setuju dengan penilaian 0 untuk kategori paling rendah dan

untuk kategori sangat setuju dengan penilaian 10 untuk kategori paling tinggi.

Dibawah ini adalah rentan penilaian dalam skala interval :

Tabel 3.1

Pembobotan Nilai Untuk Jawaban Responden Terhadap Kuesioner

Sangat Tidak Setuju

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(75)

F. Definisi Konsep Variabel dan Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi ketika variabel-variabel

penelitian menjadi bersifat operasional. Definisi dari operasional menjadikan

konsep yang masih bersifat abtrak menjadi operasional yang memudahkan

pengukuran variabel tersebut (Wasis, 2008: 33). Definisi operasional untuk

penelitian ini meliputi :

1. Variabel Independen

Variabel bebas (independent variable) (X) merupakan variabel yang

dapat memengaruhi variabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian

ini variabel independen yang digunakan yaitu kualitas pelayanan (X1), citra

perusahaan (X2) dan nilai nasabah (X3).

a. Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman (1985) dalam Ratnasari dan Aksa

(2011:107) ada 5 dimensi kualitas pelayanan, yaitu:

1). Tangibles (bukti fisik) adalah kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya pada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan

lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang

diberikan oleh pemberi jasa, ini meliputi fasilitas fisik (gedung,

gudang, fasilitas fisik dan lainnya), teknologi (peralatan dan

perlengkapan yang dipergunakan), serta penampilan pegawainya.

(76)

kenyamanan, kebersihan dan kerapian perusahaan. Instrumen

pengukuran ini digali dengan 1 indikator.

2). Reliability (kehandalan) adalah kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat

dan terpercaya. Harus sesuai dengan harapan pelanggan, berarti

kinerja yang tepat waktu, pelayanan tanpa kesalahan, sikap simpatik

dan dengan akurasi yang tinggi. Intrumen pengukuran ini digali

dengan 1 indikator

3). Responsiveness (ketanggapan) adalah kemampuan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang responsive dan tepat kepada

pelanggan,dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan

pelanggan menunggu tanpa alasan yang jelas, menyebabkan

persepsi yang negatif dalam kualitas jasa. Adapun prinsip

responsiveness(ketanggapan) ini meliputi karyawan yang memiliki

pengetahuan yang cukup untuk menginformasikan produk

perusahaan dan kemampuan menanggapi konsumen. Instrumen

pengukuran ini digali dengan 1 indikator.

4). Assurance (jaminan) adalah pengetahuan, kesopan santunan dan

kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbukan rasa

percaya pelanggan kepada perusahaan. Adapun dalam prinsip

(77)

semisal nomor PIN dan rekening. Instrumen pengukuran ini digali

dengan 1 indikator

5). Empathy (empati) adalah memberikan perhatian, tulus dan bersifat

individual atau pribadi kepada pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan pelanggan, dimana suatu perusahaan

diharapkan diharapkan memiliki suatu pengertian dan pengetahuan

tentang pelangga, memahami kebutuhan pelanggan secara

spesifik,serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi

pelanggan.

b. Citra Perusahaan

Menurut Shirley Harison (2004) dalam teorinya yang berjudul

Corporate Imageterdapat beberapa indikator citra perusahaann sebagai

berikut :

1. Personality

Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dapat dipahami public

sasaran (pengetahuan yang dimiliki public mengenai perusahaan)

seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang

mempunyai tanggung jawab sosial.

2. Reputation

Reputasi adalah persepsi publik mengenai tindakan organisasi di

(78)

3. Value

Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya

perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap

pelanggan, karyawab yang cepat tanggap terhadap permintaan

maupun keluhan pelanggan.

c. Nilai Nasabah

Menurut Endraswati (2011: 18) nilai yang diterima pelanggan

akan mempengaruhi tingkat kepuasan terhadap suatu produk dan

kebiasaan membeli kembali. Pelanggan yang merasa puas akan

menghasilkan manfaat bagi perusahaan seperti, mereka kurang peka

terhadap harga, mereka tetap menjadi pelanggan dalam periode yang

lama, mereka akan membeli produk baru yang ditawarkan perusahaan,

dan mereka akan membicarakan produk perusahaan dengan gembira

kepada orang lain.

Menurut Tjiptono (2011: 376) yang mengacu pada penelitian

Sweeney and Soutar (2001), dimensi nilai pelanggan terdiri atas empat

aspek utama sebagai berikut:

1. Emotional value

Utilitas yang berasal dari perasaan atau efektif atau emosi positif

yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk.

(79)

Utilitas yang didapatkan dari kemampuan produk untuk

meningkatkan konsep diri social konsumen.

3. Quality/performance value

Utilitas yang didapatkan dari produk karena reduksi biaya jangka

pendek dari biaya jangka panjang.

4. Price/value for money

Utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja

yang diharapkan atas produk.

2. Variabel Dependen

Variabel terikat (dependent variable) (Y) merupakan variabel yang

dapat dipengaruhi variabel bebas(independent variable).Dalam penelitian ini

variabel dependen yang digunakan yaituword of mouth.

Word of mouth adalah usaha pemasaran yang memicu pelanggan

untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan menjual suatu

produk/jasa/merek kepada pelanggan yang lain. Tujuan ahirnya adalah

seorang pelanggan tidak hanya mampu membicarakan dan mempromosikan

produk yang ia gunakan, tetapi juga mampu menjual secara tidak langsung

kepada pelanggan lain. Untuk itu, hal terpenting adalah bagaimana sebuah

produk/jasa/merek bisa menciptakan kepuasan bagi pelanggan yang

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh variabel independen yaitu kualitas pelayanan, kualitas produk, word of mouth communication secara bersama-sama (simultan) berpengaruh postif terhadap

Pengaruh Citra Bank dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah dengan Kepercayaan Nasabah sebagai Variabel Moderasi.. Jonraimal ˡ , Sefnedi ˡ , Alvis

Hasil penelitian ini bagi nasabah diharapkan dapat menambah pengetahuan nasabah akan citra perusahaan, kualitas pelayanan, kepuasan nasabah, suku bunga, lokasi dan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth (WOM) , kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

Skripsi dengan Judul ”Pengaruh Brand image, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Word of mouth (WoM) Melalui Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus

restoran berpengaruh positif pada kepuasan nasabah Semua tiga unsur dari kualitas pelayanan restoran penentu dimensi yang signifikan dari citra restoran Kualitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Word Of Mouth, E-Word Of Mouth dan kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan menunjukkan F hitung sebesar 33,562 dan F tabel sebesar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian dengan word of mouth sebagai variabel