• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOGO Code of Conduct

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LOGO Code of Conduct"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Code of Conduct

(2)

Isi

Dasar Penyusunan CoC

1

Nilai-Nilai Perusahaan

2

Perilaku Jajaran PT. Pusri

3

Perilaku Korporasi

4

Doing The Right Thing In The Right Way

At the right time, in the right place, by the right people

(3)

Panduan GCG

CODE OF CORPORATE GOVERNANCE

CODE OF CORPORATE GOVERNANCE

[

[

CoCG

CoCG

]

]

(PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN) (PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN)

GCG

GCG

S MANUALS

S MANUALS

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

[

[

CoC

CoC

]

]

(PANDUAN PERILAKU) (PANDUAN PERILAKU)

BOARD MANUAL

BOARD MANUAL

[BM]

[BM]

(MANUAL KOMISARIS DAN DIREKSI) (MANUAL KOMISARIS DAN DIREKSI)

CHARTER

CHARTER

(KOMITE DIBAWAH KOMISARIS) (KOMITE DIBAWAH KOMISARIS)

CHARTER

CHARTER

(KOMITE DIBAWAH DIREKSI) (KOMITE DIBAWAH DIREKSI)

(4)

Pendahuluan

Agar dapat bertahan dalam situasi krisis ekonomi,

diperlukan :

ƒ

Komitmen seluruh jajaran di perusahaan

ƒ

Perangkat penunjang kegiatan usaha antara lain :

Code of Conduct

‰

Prinsip Panduan

‰

Standar Etika

‰

Etos Kerja

‰

Perilaku Karyawan

‰

Perilaku Korporasi

(5)

Dasar Perumusan CoC

Code of Conduct

Code of Conduct

Code of Conduct

Dikaji berdasarkan :

Kodifikasi Kebijakan Perusahaan

Peraturan Kepegawaian

Perjanjian Kerja Bersama

Cara

Berbisnis

Komitmen

Misi

Visi

(6)

Visi

PT. PUSRI

PT. PUSRI

Memproduksi dan memasarkan pupuk untuk mendukung

ketahanan pangan nasional (swasembada pangan),

produk-produk petrokimia dan jasa-jasa teknik di pasar nasional dan

global dengan memperhatikan aspek mutu secara menyeluruh.

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri pupuk,

petrokimia dan jasa-jasa teknik melalui maksimasi nilai

untuk perusahaan dan pelanggan.

Mengutamakan kepuasan pelanggan secara profesional

dengan menerapkan Standar Etika guna meningkatkan kinerja

perusahaan dan memperhatikan kepentingan stakeholders

Sebagai salah satu pemasok pupuk terbesar di Indonesia, kami berupaya menghasilkan nilai optimal kepada Pemegang Saham, dengan

pendekatan operasional yang bertanggungjawab dan berorientasi pada pencapaian nilai jangka panjang serta berdaya saing tinggi. Dengan cara ini kami membantu pemenuhan kebutuhan pupuk di Indonesia sekaligus memberikan kontribusi penting pada perbaikan kualitas hidup masyarakat, dan berpartisipasi aktif dalam

pembangunan ekonomi di Indonesia.

Visi, Misi, Komitmen & Cara Berbisnis

(7)

Kandungan CoC

Perilaku

Korporasi

Perilaku Jajaran

PT. Pusri

Nilai Perusahaan

Code of Conduct

Prinsip panduan PT. Pusri

Standar etika

Etos Kerja

Integritas dlm berusaha

Pernyataan palsu, klaim

dan konspirasi

Benturan kepentingan

Hadiah

Suap

Penyelewengan dan

penyimpangan

sejenisnya

Keterlibatan dlm politik

Karyawan & hubungan

industrial

Kesehatan &

keselamatan kerja

Masyarakat lingkungan

Persaingan usaha

Pengelolaan

stakeholders

Hubungan dengan

pegawai & pejabat

pemerintah

Data perusahaan &

kerahasiaan informasi

Pelaporan atas

pelanggaran CoC

(8)

Nilai Perusahaan

Prinsip Panduan PT. Pusri

a. Mengutamakan kepuasan pelanggan melalui peningkatan standar

mutu produk dan pelayanan.

b. Bekerja secara profesional dan selalu berpedoman pada standar

etika untuk menghasilkan produk terbaik.

c. Meningkatkan kinerja perusahaan dan memperhatikan

kepentingan seluruh

stakeholders.

d. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, pelestarian

lingkungan hidup serta memberdayakan masyarakat lingkungan

(

community development

).

(9)

Nilai Perusahaan

Standar Etika

Standar Etika merupakan sistem nilai yang dijunjung tinggi oleh

setiap jajaran PT. PUSRI berupa :

a. Norma yang dijadikan pegangan oleh perusahaan.

b. Sikap dan tindakan perusahaan, termasuk karyawan dalam

berhubungan dengan pihak-pihak di luar perusahaan.

c. Sikap pimpinan dan karyawan di dalam perusahaan terkait

dengan tugas, jabatan dan wewenang.

(10)

Nilai Perusahaan

Etos Kerja

a. Bertindak Segera

b. Responsif

c. Disiplin

d. Kerja Keras

e. Kreatif

f.

Bersih

g. Baik Sangka

3

(11)

Perilaku Jajaran PT. Pusri

1. Integritas dalam berusaha

1. Integritas dalam berusaha

a. Patuh pada ketentuan dan perundangan

b. Tidak diperkenankan untuk melakukan penerimaan manfaat atas kekuasaan, jabatan, fungsi dan tugas, baik secara langsung ataupun tidak langsung atas janji, pembayaran, tawaran atau penerimaan suap;(PKB: Pas.60/2)

c. Menghindari segala bentuk dan jenis benturan kepentingan;

d. Mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha sejalan dengan undang-undang persaingan usaha serta peraturan pemerintah terkait;

e. Menghindari tindakan ilegal, serta persaingan yang berlebihan tanpa landasan keekonomian dan penggunaan praktik yang tidak fair atau perilaku menyimpang dalam upaya mencari laba;

f. Mengupayakan perolehan informasi melalui cara-cara yang sah dan menyimpan serta menggunakannya sesuai dengan prinsip-prinsip etika usaha yang berlaku.

Kebijakan perusahaan melarang anggota Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan PT. PUSRI dan pihak yang terkait memasuki setiap transaksi yang negatif. Apabila transaksi tersebut terbukti terjadi, maka setiap pihak yang terlibat langsung akan dikenai sanksi, penahanan dan tuntutan sesuai hukum yang berlaku.

Pengertian transaksi yang negatif digunakan untuk menggambarkan setiap bisnis yang dapat dikategorikan melawan hukum, tidak etis, tidak bermoral atau bertentangan dengan

(12)

Perilaku Jajaran PT. Pusri

2. Pernyataan Palsu, Klaim Palsu dan Konspirasi

2. Pernyataan Palsu, Klaim Palsu dan Konspirasi

Setiap pihak di dalam perusahaan yang berkaitan dengan pemasaran,

proyek, penyiapan proposal, negosiasi dan administrasi termasuk

akuntansi untuk biaya dan kewajiban, kajian proyek dan penulisan

laporan, harus menyadari pentingnya membuat pernyataan tertulis

maupun lisan yang akurat dan klaim yang benar kepada pimpinan,

Pemerintah maupun kepada pihak lain.

Kesengajaan menyampaikan pernyataan atau klaim yang tidak benar

atau yang menyesatkan atau yang melibatkan adanya konspirasi

dengan orang lain untuk merugikan pihak lain dapat mengakibatkan

dikenakannya hukum administratif, pidana, dan perdata bagi

karyawan yang terlibat dan pihak lain yang terlibat, termasuk mitra

kerja PT. PUSRI dan karyawannya.

(13)

Pernyataan Palsu, Klaim Palsu & Konspirasi

Pernyataan Palsu (PKB : Pas. 60/3)

Klaim Palsu (PKB : Pas. 60/2)

Konspirasi

Termasuk pernyataan palsu adalah tindakan yang secara sadar: 1. Memalsukan dokumen dan sertifikasi,

2. Membuat pernyataan yang menyesatkan dan tidak benar dalam proses kajian, negosiasi, atau audit 3. membuat laporan palsu dengan maksud untuk melakukan penggelapan, misalnya menyembunyikan

masalah teknis yang serius atau tidak melaporkan adanya penundaan pada jadual kerja yang ditetapkan

Yang termasuk klaim palsu adalah upaya memasukkan tagihan atau permintaan, pembayaran berdasarkan data yang diketahui palsu. Penerapan atas klaim ini termasuk data yang berkaitan dengan dokumen pengiriman, hasil pengujian, tagihan rekanan atau sub-kontraktor, dan lain-lain yang merupakan

dasar untuk melakukan klaim.

Secara sadar dan berencana melakukan kerjasama atau persekongkolan dengan pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindak kecurangan, penyelewengan dan pelanggaran hukum atau peraturan perusahaan dengan maksud mengambil keuntungan pribadi atau kelompok antara lain : mark up dan transaksi fiktif.

4. Melakukan rekayasa kejadian, perbuatan yang direncanakan dengan standar untuk mengelabuhi pihak-pihak tertentu dengan maksud-maksud mengambil keuntungan pribadi atau kelompok.

(14)

Perilaku Jajaran PT. Pusri

3. Benturan Kepentingan

3. Benturan Kepentingan

PT. PUSRI mendefinisikan benturan kepentingan sebagai situasi di mana kepentingan pribadi Komisaris, Direksi, atau karyawan dengan kepentingan PT. PUSRI berada dalam posisi yang saling bertentangan, sehingga dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas yang diamanatkan oleh perusahaan secara objektif. Benturan ini dapat melibatkan jajaran PT. PUSRI maupun pihak di luar perusahaan.

Terdapat 2 (dua) prinsip utama yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan dan implikasi lanjutan yang sering ditimbulkan yaitu:

a. Memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau untuk kepentingan orang atau pihak lain yang terkait.

b. Aktivitas di luar dinas yang dapat berpengaruh secara negatif terhadap independensi dan objektivitas pertimbangan dalam pengambilan keputusan, aktivitas dimaksud tentunya merupakan aktivitas yang dapat bertentangan dengan kinerja jabatan atau yang dapat merugikan PT. PUSRI

(15)

Jenis & Bentuk Benturan Kepentingan al :

a. Kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung oleh

Direksi dan Komisaris beserta keluarganya, baik bersama-sama

ataupun sendiri-sendiri, dalam perusahaan lain yang mengadakan

transaksi dengan PT. PUSRI;

b. Keterlibatan Direksi/ pejabat perusahaan dalam jual beli saham

perusahaan (

insider trading

);

c. Memanfaatkan asset perusahaan untuk kepentingan pribadi atau

orang lain;

(PKB PS.60/37)

d. Memanfaatkan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi atau

orang lain;

e. Melakukan pekerjaan di luar perusahaan atau terlibat dalam

pengelolaan perusahaan pesaing’

(PKB PS.60/31)

f.

Lebih mengutamakan produk anak perusahaan dari pada rekanan

(16)

Benturan Kepentingan Dalam Pengadaan :

Komisaris, Direksi, dan karyawan tidak boleh berpartisipasi dalam

setiap kegiatan pengadaan yang melibatkan suatu perusahaan di

mana yang bersangkutan atau keluarga yang bersangkutan

mempunyai kepemilikan saham yang signifikan atau mempunyai

kepentingan finansial.

Adapun yang dimaksud dengan berpartisipasi dalam proses

pengadaan adalah:

a. Mengundang, memberikan persetujuan, atau membahas

pekerjaan di masa mendatang dengan kontraktor yang

berkompetisi, yaitu setiap entitas usaha yang memungkinkan di

masa mendatang dapat menjadi pesaing atau pemenang

kontrak dari PT. PUSRI .

b. Meminta atau menerima uang, pemberian atau hal-hal lain yang

bernilai, baik secara langsung, maupun tidak langsung dari

kontraktor yang berkompetisi.

c. Berusaha untuk memperoleh atau mengungkapkan informasi

(17)

Benturan Kepentingan dengan Aktivitas Sampingan

Komisaris, Direksi, dan karyawan dapat diizinkan melakukan aktivitas lain di luar jam kerja yang telah ditetapkan, dengan syarat bahwa aktivitas tersebut tidak ada benturan kepentingan dengan kepentingan PT. PUSRI dan/atau aktivitas yang telah diamanatkan. Keterlibatan dalam aktivitas-aktivitas lain tidak boleh mengurangi independensi dan objektivitas dalam mengambil keputusan atau mempengaruhi efektivitas dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan karyawan yang bersangkutan. Setiap karyawan harus menjunjung tinggi standar kerja tanpa terkecuali dan sedapat mungkin bertindak objektif dan independen dalam segenap kegiatan sehari-hari. Apabila kemudian Direksi dan/atau karyawan PT. PUSRI merasa akan timbulnya benturan kepentingan dalam kegiatan yang dilaksanakan, maka yang bersangkutan wajib memberitahukan dengan menggunakan formulir permohonan izin untuk mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.

Izin persetujuan tersebut diperlukan apabila terjadi salah satu atau lebih dari beberapa hal-hal berikut:

a. Aktivitas luar dinas tersebut merupakan hasil pengetahuan yang diperoleh dari perusahaan.

b. Aktivitas tersebut melebihi 6 (enam) jam kerja pada suatu hari kerja tertentu atau lebih dari 20 (dua puluh) jam kerja pada minggu kerja tertentu.

c. Aktivitas luar dinas tersebut merupakan aktivitas yang tumpang tindih dengan

(18)

Perilaku Jajaran PT. Pusri

4. Hadiah

4. Hadiah

PT. PUSRI mendefinisikan hadiah sebagai segala macam bentuk penerimaan

oleh pejabat atau karyawan PT. PUSRI dari pihak-pihak yang berkepentingan

dengan perusahaan dengan maksud mempengaruhi keputusan pejabat

perusahaan agar menguntungkan kepentingan si pemberi hadiah. Pemberian

atau penerimaan yang dimaksud secara hukum dan etika bisnis tidak

dibenarkan.

PT. PUSRI tidak pula menawarkan atau memberikan hadiah dan sejenisnya

kepada pejabat pemerintah dengan maksud untuk mendapat perlakuan

isitimewa berkaitan dengan kontrak dengan pemerintah atau hubungan

apapun yang menyebabkan pejabat pemerintah tersebut secara tidak sah akan

bersikap memihak kepada kepentingan PT. PUSRI

PT. PUSRI melarang pemberian atau penerimaan setiap bentuk hadiah atau

kenikmatan atau manfaat (termasuk jamuan makan, tiket atau undangan

pertunjukan atau kegiatan lain), pemberian diskon, pinjaman, penyediaan

fasilitas akomodasi, transportasi, atau hal-hal sejenisnya yang terkait dengan

bisnis perusahaan.

(19)

Perilaku Jajaran PT. Pusri

4. Hadiah

….(lanjutan)

4. Hadiah

….(lanjutan)

Praktik yang dijalankan perusahaan adalah mencegah penawaran atau pemberian hadiah atau sejenisnya yang bernilai kepada pejabat pemerintah jika hal tersebut melanggar praktik dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, PT. PUSRI tidak boleh menawarkan atau memberikan hal-hal yang tidak boleh diterima oleh pejabat pemerintah.

Komisaris, Direksi, dan karyawan PT. PUSRI tidak boleh meminta dan menerima hadiah dan sejenisnya dari setiap pihak yang berkepentingan, bagi dirinya sendiri, keluarga atau rekan di mana hal tersebut dapat mempengaruhi atau secara wajar dapat diinterprestasikan oleh pihak lain sebagai hal yang mempengaruhi objektivitasnya mewakili kepentingan PT. PUSRI.

Terdapat beberapa pengecualian terhadap aturan umum di atas berkenaan dengan penerimaan hadiah, jamuan makan dan sejenisnya. Apabila misalnya hadiah tersebut nyata-nyata berkaitan dengan suatu promosi yang tidak berkaitan dengan transaksi bisnis perusahaan dan/atau dengan nilai intrinsik dalam batas kewajaran dan kepatutan. Hal yang demikian juga berlaku bagi hadiah dari sanak saudara, handai taulan para pejabat dan karyawan, yang diberikan atau diterima dengan maksud-maksud yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan kepentingan PT.PUSRI .

(20)

Perilaku Jajaran PT. Pusri

5. Suap

5. Suap

PT. PUSRI mendefinisikan suap sebagai segala bentuk uang, komisi,

pinjaman, hadiah, kenikmatan, fasilitas, dan apapun yang bernilai manfaat,

yang diberikan atau diminta, sebagai kompensasi secara langsung

maupun tidak langsung, dengan maksud untuk mendapatkan perlakuan

istimewa atau pihak yang memihak, secara tidak sah.

PT. PUSRI melarang setiap bentuk pemberian, permintaan, penerimaan,

atau usaha untuk mendapatkan suap. Pelanggaran dari aturan ini dapat

berakibat pada tindakan disiplin oleh PT. PUSRI termasuk hukum

pemecatan.

Larangan ini tidak berlaku untuk penerimaan atas barang-barang promosi

yang tidak diminta. Barang-barang tersebut secara intrinsik dalam batas

kewajaran dan kepatutan dan/atau penerimaannya tidak dimasukkan

sebagai upaya untuk mendapatkan perlakuan yang istimewa.

(21)

Perilaku Jajaran PT. Pusri

6. Penyelewengan & Penyimpangan Sejenisnya

6. Penyelewengan & Penyimpangan Sejenisnya

Perusahaan menetapkan kebijakan untuk melarang setiap bentuk

penyelewengan dan senantiasa menerapkan prosedur yang wajib diikuti

berkaitan dengan temuan, pengakuan, pelaporan, penyelidikan dan penyidikan

terhadap kecurigaan adanya penyelewengan. Penyelewengan yang dimaksud

mencakup, tetapi tidak terbatas pada:

a.

Ketidakjujuran;

b. Penggelapan;

c.

Pemalsuan atau pengubahan surat berharga seperti cek perusahaan;

d. Penyalahgunaan asset yang dimiliki oleh perusahaan, karyawan,

pelanggan, mitra usaha atau rekanan;

e.

Pengalihan kas, surat berharga atau asset perusahaan lain untuk

penggunaan pribadi;

f.

Penanganan dan laporan transaksi perusahaan yang dilakukan tidak

sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku;

g. Pemalsuan atas catatan akuntansi perusahaan atau laporan keuangan

(22)

Perilaku Jajaran PT. Pusri

7. Keterlibatan Dalam Politik

7. Keterlibatan Dalam Politik

PT. PUSRI dapat mengemukakan pandangan kepada Pemerintah dan pihak lain yang terkait terhadap aspek operasional yang mempengaruhi aktivitas bisnis demi kepentingan Pemegang Saham, karyawan dan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis dan operasional.

Kebijakan perusahaan mengharuskan Direksi dan karyawan yang mewakili perusahaan dalam setiap urusan Pemerintah dan politik, untuk patuh terhadap setiap peraturan perundang-undangan yang mengatur keterlibatan perusahaan dalam urusan publik.

Untuk menjamin bahwa persyaratan tersebut dipenuhi, maka perusahaan telah mengadopsi kebijakan sebagai berikut:

a. Tidak seorang pun boleh melakukan pemaksaan kepada orang lain sehingga membatasi hak individu yang bersangkutan untuk memutuskan kepada partai politik mana keterlibatannya ditujukan.

b. Tidak akan ada kontribusi yang berasal dari dana perusahaan, barang-barang dan fasilitas milik perusahaan, yang ditujukan untuk mendukung partai politik atau kandidatnya yang manapun, kecuali yang sebatas dibenarkan oleh peraturan

(23)

Perilaku Korporasi

1. Karyawan & Hubungan Industrial

Menghadapi tantangan industri pupuk, petrokimia dan jasa-jasa teknik

yang semakin terbuka dan kompetitif, perusahaan akan selalu

menajamkan fokus pada pengembangan kualitas sumber daya

manusia untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sebagai

profesional. Dalam rangka mencapai prestasi terbaik dan

memenangkan persaingan, PT. PUSRI akan selalu berusaha

meningkatkan mutu sumber daya manusianya, di samping

meningkatkan mutu produk, mutu pelayanan serta proses kerjanya.

PT. PUSRI beroperasi di berbagai belahan wilayah dengan agama,

budaya, tradisi, adat istiadat, kondisi dan persyaratan ketenagakerjaan

yang berbeda-beda.

(24)

Perilaku Korporasi

1. Karyawan & Hubungan Industrial

…(lanjutan-1)

Perusahaan peka terhadap perbedaan-perbedaan tersebut, tetapi tetap

menerapkan praktik-praktik berikut:

a. Karyawan diperlakukan secara adil dan bebas dari bias karena

perbedaan suku, asal-usul, jenis kelamin, agama, dan asal kelahiran;

b. Karyawan memperoleh kondisi kerja yang baik dan aman;

c. Karyawan dibebaskan dari segala bentuk kemungkinan yang

membahayakan demi keselamatan dan kesehatan di tempat kerja;

d. Karyawan berhak untuk memilih apakah akan diwakili secara kolektif

atau tidak oleh suatu kelompok serikat pekerja yang representatif;

e. Karyawan memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan,

pelatihan dan pengembangan lebih lanjut yang sejalan dengan

kompetensi dan kebutuhan usaha perusahaan.

PT. PUSRI mengupayakan skema remunerasi yang diterima karyawan,

yang secara umum tidak lebih rendah dari pada skema remunerasi yang

(25)

Perilaku Korporasi

1. Karyawan & Hubungan Industrial

…. (lanjutan-2)

Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan riil karena peningkatan

kinerja, maka karyawan berhak untuk menikmati keuntungan tersebut

sesuai dengan skema remunerasi yang berlaku.

Seluruh jajaran organisasi PT. PUSRI menyadari sepenuhnya adanya

tantangan dengan visi yang kuat dan kejelasan arah pertumbuhan

usaha. Oleh karenanya Direksi, dan karyawan merupakan mitra yang

saling mendukung guna mencapai kemajuan bersama. Kami akan

selalu meningkatkan mutu manajemen dan karyawan kami sehingga

mereka tidak berperilaku menyimpang dari norma sosial yang berlaku,

baik dalam kapasitas sebagai karyawan PT. PUSRI maupun sebagai

anggota masyarakat. Kami juga selalu memperdalam pemahaman

mengenai peranan perusahaan dalam masyarakat.

(26)

Perilaku Korporasi

2. Kesehatan & Keselamatan Kerja

serta Pelestarian Lingkungan

PT. PUSRI selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta

pelestarian lingkungan. Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kesehatan

dan keselamatan kerja yang prima dan tanggung jawab terhadap lingkungan

sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang.

Perusahaan senantiasa mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari

terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan di tempat kerja. Kami selalu

mengutamakan agar karyawan mendapat tempat kerja yang aman dan sehat.

Perusahaan sangat memperhatikan masalah dan dampak lingkungan dari

seluruh aktivitas perusahaan. Seluruh aktivitas perusahaan dievaluasi secara

ilmiah dampaknya terhadap lingkungan dan dilakukan tindakan pengawasan

serta pencegahan.

Melalui praktek manajemen yang efektif, perusahaan berupaya menjamin

kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dan meminimumkan dampak

negatif terhadap lingkungan serta menciptakan sumbangsih positif kepada

masyarakat. Kami tidak penah menganggap hal tersebut sebagai beban, tapi

merupakan bagian investasi perusahaan bagi masa depan kita bersama.

(27)

Perilaku Korporasi

2. Kesehatan & Keselamatan Kerja

serta Pelestarian Lingkungan

….(lanjutan)

Untuk mencapai tujuan tersebut PT. PUSRI bertekad untuk:

a. Membangun landasan kepatuhan sejalan dengan hukum dan peraturan K3 dan pelestarian lingkungan serta komitmen sukarela;

b. Mengupayakan perbaikan berkelanjutan atas berbagai aspek yang berkaitan dengan kinerja K3 dan pelestarian lingkungan;

c. Menetapkan dan pengkajian sasaran, penilaian dan pelaporan kinerja K3 dan pelestarian lingkungan dengan menerapkan best practices yang tepat pada situasi setempat;

d. Memupuk pemahaman yang lebih baik mengenai masalah K3 dan pelestarian lingkungan, terkait dengan aktivitas usaha perusahaan;

e. Menempatkan K3 dan pelestarian lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Laporan Tahunan;

f. Menyertakan partisipasi karyawan sebagai bagian dari upaya peningkatan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.

Dalam rangka mengimplementasikan K3 dan pelestarian lingkungan, maka PT. PUSRI beserta anak perusahaan dan sedapat mungkin mitra kerja yang terlibat, wajib menempatkan berbagai isu yang berkaitan dengan K3 dan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari strategi jangka panjang, RKAP serta Laporan Tahunan.

(28)

Perilaku Korporasi

3. Masyarakat Lingkungan (Community Development)

PT. PUSRI dalam menjalankan usahanya mempunyai cabang yang

tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia. Hubungan dengan

masyarakat sekitar menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan

untuk memperlancar kegiatan usaha, karenanya interaksi dengan

masyarakat sekitar perlu dibina dengan baik sebagai perwujudan dari

rasa tanggung jawab sosial.

PT. PUSRI sangat memperhatikan terhadap masalah-masalah

masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah sekitar perusahaan

dan sekitar unit perwakilan daerah. Kami selalu menegakkan

komitmen bahwa di manapun perusahaan beroperasi, hubungan baik

serta pengembangan masyarakat sekitar merupakan landasan pokok

bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan.

(29)

Perilaku Korporasi

3. Masyarakat Lingkungan (Community Development)

(lanjutan-1)

Menyadari bahwa masing-masing masyarakat sekitar mempunyai karakteristik yang berbeda, sudah seharusnya kami membuat kebijakan bagi setiap lini operasi untuk berusaha memahami dan berinteraksi membangun dengan masyarakat sekitar dan membantu mengembangkan masyarakat dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip berikut:

a. Saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing pihak, dengan sejauh mungkin meminimalkan potensi konflik dengan masyarakat sekitar;

b. Menjalin kemitraan secara aktif berdasarkan prinsip hidup saling berdampingan dan saling menguntungkan;

c. Senantiasa mampu beradaptasi dengan perkembangan nilai-nilai budaya luhur masyarakat sekitar.

Bagi kami rasa saling menghormati sangat diperlukan dalam rangka hubungan interaktif yang berkesinambungan, saling menguntungkan setiap unit operasi perusahaan dan masyarakat sekitar. Kami menyadari bahwa komunikasi dua arah yang efektif dan berkelanjutan serta harapan yang realistis dari kedua belah pihak akan sangat berguna di dalam mewujudkan prinsip-prinsip komunikasi yang kami anut.

(30)

Perilaku Korporasi

3. Masyarakat Lingkungan (Community Development)

(lanjutan-2)

Kami mendorong manajemen dan karyawan untuk hidup menyatu dan berintegrasi dengan masyarakat sekitar, menjauhkan diri dari perasaan masyarakat exclusive yang memiliki previlage yang lebih baik dari masyarakat sekitar. Perusahaan mendukung dialog dengan setiap lapisan masyarakat terhadap masalah-masalah terkait, untuk mencapai kesepahaman bersama dan memperkuat hubungan kerja sama yang kondusif.

Prinsip kemitraan secara aktif mengharuskan PT. PUSRI bekerja sama dengan masyarakat sekitar, seperti halnya dengan pemerintah pusat dan daerah setempat serta pihak-pihak terkait lainnya untuk mencapai komitmen bersama berdasarkan saling percaya dan keterlibatan bersama. Kami bekerja erat sama dengan pemerintah, organisasi dan lembaga masyarakat lain dalam memformulasikan kebijakan kemitraan dengan masyarakat, seperti halnya berpartisipasi dalam dialog dengan lembaga-lembaga tersebut, dengan harapan kebijakan yang lebih rasional dan efektif dapat memformulasikan. Kami sangat menghargai setiap aktivitas kemitraan yang memberikan kontribusi kepada masyarakat dan meningkatkan nilai sosial perusahaan.

Komitmen jangka panjang terhadap masyarakat sekitar akan selalu diupayakan sehingga tatanan sosial dan ekonomi masyarakat akan terlindungi dan apabila mungkin ditingkatkan sepanjang keberadaan operasional perusahaan di tempat tersebut dan sesudahnya. Kami yakin, perusahaan tidak akan tumbuh berkembang dengan meninggalkan masyarakat.

(31)

Perilaku Korporasi

4. Persaingan Usaha

PT. PUSRI mendukung sepenuhnya pemberlakuan struktur pasar industri

pupuk dan petrokimia yang dicirikan dengan adanya buyers dan

multi-sellers atau pasar yang sepenuhnya kompetitif apabila kondisi memungkinkan.

Struktur ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada

konsumen dan mendorong terciptanya daya saing perusahaan kami.

PT. PUSRI sebagai Badan Usaha Milik Negara menyadari kewenangan yang

diberikan kekhususan di dalam mengendalikan jalur-jalur distribusi pasar pupuk

yang merupakan hajat hidup masyarakat luas. Hal tersebut akan dapat

menimbulkan penguasaan pasar, namun kami senantiasa bertekad untuk

menjauhi penyalahgunaan posisi penguasaan pasar tersebut demi mengejar

kepentingan jangka pendek atau kepentingan jangka panjang atau hanya

kepentingan sepihak tanpa memperdulikan kepentingan konsumen. Karena itu

kami bertekad untuk tidak mendistorsi pasar dengan dalih apapun serta

senantiasa membuka jalur-jalur komunikasi intensif dengan pemerintah,

masyarakat, dan konsumen, bila kemudian terjadi ketidaksesuaian antara pihak

kami, pemerintah dan konsumen.

(32)

Perilaku Korporasi

4. Persaingan Usaha

….(lanjutan)

PT. PUSRI tidak akan memberikan toleransi pada setiap aktivitas bisnis yang

melanggar undang-undang persaingan usaha yang berlaku. Kami menjunjung

tinggi standar etika dalam seluruh kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip

good corporate governance. Kebijakan perusahaan melarang setiap

karyawannya untuk:

a. Melakukan kesepahaman, persetujuan rencana atau skema tertentu baik

secara tersurat maupun tersirat, formal maupun informal, dengan itikad

mengendalikan harga dan pengaturan distribusi demi semata-mata

mengejar kepentingan sepihak PT. PUSRI atau kepentingan individu;

b. Melakukan negosiasi atau pembicaraan berkaitan dengan harga pesaing,

persyaratan penjualan atau hal-hal lain yang berkaitan dengan informasi

daya saing perusahaan;

c. Terlibat dalam kegiatan lainnya yang dapat melanggar peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan monopoli dan persaingan

bisnis yang tidak sehat.

(33)

Perilaku Korporasi

5. Pengelolaan Stakeholders

Stakeholders PT. PUSRI adalah pihak yang langsung atau tidak langsung menerima

manfaat atau beban sebagai akibat dari segala tindakan perusahaan. Mereka adalah : a. Pemerintah Pusat dan Daerah

b. Pemegang Saham c. Komisaris

d. Direksi e. Karyawan

f. Masyarakat dan Lingkungan

g. Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah h. Lembaga-Lembaga Swadaya/Organisasi Kemasyarakatan lainnya i. Pemasok, Pelanggan, dan Kreditur

PT. PUSRI senantiasa memperhatikan kepentingan stakeholders dengan cara memberikan kontribusi terbaik. Khusus dalam berhubungan dengan pemasok, pelanggan dan kreditur senantiasa memperhatikan kelaziman berusaha yang saling menguntungkan semua pihak, berdasarkan surat perjanjian dan sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku. (Buku hal. 17)

(34)

Kebijakan Pengelolaan atas Mitra Kerja

Kebijakan dalam pengelolaan hubungan pelanggan, pemasok dan kreditur

yang selanjutnya disebut dengan “Mitra Kerja PT. PUSRI ” kami tetapkan

sebagai berikut :

a. Mitra Kerja PT. PUSRI adalah partner strategis, karenanya perlu dijalin

kerjasama yang saling menguntungkan dan terpenuhinya

hak/kewajiban semua pihak sesuai persyaratan yang telah

ditetapkan/disepakati serta menjaga citra atau brand image PT PUSRI .

b. Menjaga prinsip tatakelola berusaha yang baik (GCG) yaitu kewajaran,

transparansi dan akuntabilitas dan kemandirian serta nilai-nilai etika

berusaha.

c. Dalam berhubungan dengan Mitra Kerja PT. PUSRI tidak saja

memperhatikan harga, tetapi juga kualitas yang sesuai dengan

kebutuhan, waktu yang tepat sesuai kesepakatan, dan kelangsungan

hubungan usaha jangka panjang.

d. Perlakuan yang adil terhadap semua Mitra Kerja PT. PUSRI , tanpa

keberpihakan pada seseorang, golongan atau pihak tertentu.

(35)

Etika Pengelolaan atas Mitra Kerja

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang berdampak negatif dalam pengelolaan Mitra Kerja PT. PUSRI baik Komisaris, Direksi maupun seluruh jajaran perusahaan berkewajiban :

a. Menjaga citra perusahaan dengan tidak menerima sesuatu atau menjanjikan sesuatu, selain hal-hal yang telah disepakati bersama antara PT. PUSRI dengan Mitra Kerja PT. PUSRI;

b. Menghindari jamuan makan, hiburan (entertain) atau kegiatan sejenis lain yang diselenggarakan oleh Mitra Kerja PT. PUSRI di luar batas kewajaran dan kepatutan; c. Menghindari tempat atau area yang berkonotasi negatif sebagai akibat dari

hubungan atau transaksi dengan Mitra Kerja PT. PUSRI .

Sedangkan bagi pihak terkait lainnya dalam bertransaksi atau berinteraksi dengan seluruh jajaran PT. PUSRI berkewajiban :

a. Mematuhi ketentuan dan norma-norma berusaha yang sehat dan beretika, termasuk jika terjadi perselisihan atau pelanggaran hak harus mengacu pada Panduan Perilaku ini.

b. Menghindari tindakan atau keinginan untuk mempengaruhi jajaran PT. PUSRI sehingga dapat merugikan atau merusak citra perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

(36)

Perilaku Korporasi

6. Hubungan Dengan Pegawai & Pejabat Pemerintah

Adalah kebijakan perusahaan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dan komunikasi efektif dengan setiap jajaran pemerintah yang memiliki wewenang pada bidang operasi. Perusahaan dalam batas toleransi yang diperbolehkan hukum untuk setiap kontak dengan pejabat pemerintah harus dipelihara sebagai hubungan yang bersifat arms-length dan harus dihindari terjadinya penyelewengan.

Pembayaran secara langsung atau tidak langsung kepada pegawai atau pejabat pemerintah di luar kapasitas resmi dan yang bertentangan dengan hukum dan praktik bisnis yang sehat dan etis tidak diperbolehkan oleh perusahaan. Larangan ini berlaku tidak hanya kepada pembayaran dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan, tetapi juga yang dilakukan atas nama perusahaan oleh agen atau wakil-wakil perusahaan lainnya. Pembayaran tidak langsung meliputi penggunaan sarana milik perusahaan, layanan perusahaan ataupun pemanfaatan karyawan perusahaan.

Jamuan terhadap pemerintah dan parlemen harus dilakukan dalam koridor hukum yang berlaku, dengan cara yang pantas dan dalam kondisi yang tidak memungkinkan terjadinya kompromi dan keberpihakan pejabat pemerintah dan parlemen tersebut atau yang dapat menimbulkan pertanyaan mengenai integritas yang bersangkutan atau motif perusahaan melakukan hal-hal tersebut.

(37)

Perilaku Korporasi

7. Data Perusahaan & Kerahasiaan Informasi

Catatan yang akurat dan handal harus dipelihara setiap waktu.

Setiap pembayaran uang, pengalihan kepemilikan, penyelesaian

pemberian pelayanan dan transaksi lainnya harus terefleksikan

secara penuh dan detil pada sistem akuntansi dan catatan bisnis

perusahaan. Pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan harus

menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran rutin dengan

menggunakan dana kas harian (

petty cash

).

Semua pihak harus mengungkapkan semua informasi yang relevan

dan bekerja sama sepenuhnya dengan Auditor Internal dan

Eksternal dalam proses audit kepatuhan atau penyidikan lainnya.

(38)

Perilaku Korporasi

7. Data Perusahaan & Kerahasiaan Informasi

…. (lanjutan)

Kebijakan perusahaan melarang Komisaris, Direksi dan karyawan untuk

mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia mengenai perusahaan atau

pelanggan ke luar perusahaan baik selama masa kerja atau sesudahnya.

Mengingat bahwa pengungkapan informasi rahasia tersebut akan merugikan

perusahaan atau pelanggan dan memberikan keuntungan kepada pihak lain,

maka pemberian informasi rahasia menurut keperluannya harus melalui

persetujuan dari Direksi.

Perusahaan juga memberikan data khusus milik pelanggan, rekanan dan mitra

usaha patungan. Hal ini merupakan kepercayaan yang sangat penting dan

harus mendapatkan perhatian utama bagi perusahaan dalam menghargai kerja

sama yang berkelanjutan dari pelanggan, rekanan dan mitra usaha patungan

lainnya. Oleh karena itu tidak seorangpun boleh mengungkapkan informasi

rahasia tersebut kepada pihak luar tanpa persetujuan Direksi, atau tidak

seorang pun boleh mengungkapkan informasi konfidensial tersebut kepada

pihak lain kecuali berdasarkan kebutuhan seperlunya.

(39)

Perilaku Korporasi

8. Pelaporan Atas Pelanggaran Code of Conduct

Setiap karyawan dapat menyampaikan laporan mengenai dugaan

pelanggaran terhadap

code of conduct

ini kepada perusahaan

secara pribadi, melalui telepon atau surat. Maka yang

bersangkutan dapat melaporkan dugaan pelanggaran tersebut

dengan menghubungi telepon khusus atau mengirimkan surat

tertulis ditujukan kepada P.O. Box khusus yang disediakan

perusahaan untuk kepentingan tersebut.

Telepon khusus dan P.O Box tersebut tidak dimaksudkan sebagai

mekanisme untuk menyampaikan kebutuhan pribadi.

(40)

Beberapa Hal Penting Yang Harus Diperhatikan

a. Yang bersangkutan harus mengungkapkan identitasnya dengan

jelas.

b. Tidak ada hukuman yang dijatuhkan kepada pihak pelapor

manakala pelanggaran tersebut benar terjadi, kecuali apabila yang

bersangkutan juga terlibat dalam pelanggaran code of conduct ini.

Apabila pelanggaran tersebut benar terjadi dan pihak pelapor tidak

terlibat di dalamnya, maka pihak pelapor akan diberikan

penghargaan yang sesuai.

c. Kerahasiaan yang bersangkutan akan dijaga kecuali apabila

pengungkapan tersebut:

Diperlukan dalam kaitan dengan laporan atau penyidikan yang

dilakukan oleh pemerintah.

Sejalan dengan kepentingan perusahaan dan sejalan dengan

kepentingan code of conduct ini.

Diperlukan oleh Divisi Hukum untuk mempertahankan posisi

(41)

Sosialisasi, Implementasi & Evaluasi CoC

PT. PUSRI akan membentuk tim yang beranggotakan Sekretaris

Perusahaan, Kepala Satuan Pengawasan Intern, dan seluruh

General

Manager

. Tim tersebut bertanggungjawab terhadap program sosialisasi,

implementasi, dan evaluasi

Code of Conduct.

Para Pimpinan unit kerja di PT. PUSRI diwajibkan mensosialisasikan

Code of Conduct

ini untuk mempertahankan kejujuran, integritas, dan

keadilan dalam transaksi di lingkungan masing-masing.

Code of Conduct

ini merupakan revisi pertama dari

Code of Conduct

yang

sudah dibuat sebelumnya dan akan terus dievaluasi guna

penyempurnaan sesuai kebutuhannya.

(42)
(43)

KATA PENGANTAR

PT. PUSRI (Persero) sebagai salah satu produsen pupuk di Indonesia

sadar bahwa untuk dapat bertahan dalam situasi krisis ekonomi yang

melanda dunia usaha di Indonesia membutuhkan, selain komitmen, juga

perangkat lainnya yang dapat menunjang kegiatan usaha perusahaan.

Sejalan dengan itu telah diterbitkan Surat Direktur Utama Nomor

1387/100.OT/2000 tanggal 19 Desember 2000 tentang Kebijakan Penerapan

Good Corporate Governance di seluruh lingkup kerja perusahaan.

Langkah penting yang menyertai Keputusan Direksi tersebut antara lain

melalui pembentukan Tim Penerapan GCG dilanjutkan dengan kegiatan

berupa seminar, pelatihan dan pembentukan kerangka dasar Code of

Conduct dan Code of Corporate Governance hingga sosialisasi ke seluruh

(44)

KATA PENGANTAR

Nilai-nilai perusahaan yang mencakup prinsip-prinsip panduan, standar etika, etos

kerja dan perilaku jajaran perusahaan serta perilaku korporasi yang tertuang

dalam Code of Conduct ini akan kehilangan makna jika tidak diterapkan oleh

seluruh jajaran PT. PUSRI (Persero). Oleh karena itu, kami selaku pemegang

mandat Pemegang Saham seperti diamanatkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan

sangat berharap peran serta Saudara sekalian agar Code of Conduct ini dapat

memberi nilai tambah dalam penerapan Good Corporate Governance

di

lingkungan PT. PUSRI (Persero).

Dengan telah diterbitkannya revisi Code of Conduct PT. PUSRI (Persero) ini,

diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh jajaran perusahaan dalam

pelaksanaan tugasnya.

Jakarta, Mei 2006

IR. DADANG HERU KODRI, MM Direktur Utama

DRS. MAHMUDDIN YASIN, MBA Komisaris Utama

Referensi

Dokumen terkait

Lalu pada kategorisasi variabel stres akademik juga sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat stres akademik dengan kategori sedang pada penelitian ini

merupakan salah satu jenis ikan kakap yang banyak dicari oleh konsumen. sebagai bahan konsumsi masyarakat yaitu sebagai lauk-pauk harian

Penelitian ini menemukan bahwa stres yang dialami perawat antara lain perawat merasakan lelah dan frustasi dalam bekerja, merasa kesal/jengkel

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

Klasifikasi agregat menjadi kasar, halus dan filler adalah berdasarkan ukurannya yang ditentukan menggunakan saringan. Mutu agregat mempengaruhi kekuatan dan ketahanan konkrit. Adapun

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka penggalang di SD Jaranan Banguntapan Bantul dapat dilihat dari 1) perencanaan pihak

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA ANAK TUNALARAS KELAS IV DI SLB-E BHINA PUTERA SURAKARTA TAHUN 2013..

Dalam mencipta tubuh, Allah telah memberikan lebih banyak penghormatan kepada bahagian yang kurang memilikinya, 25 supaya tidak ada perpecahan dalam tubuh, tetapi semua