• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI, MEI 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI, MEI 2017"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

+

 Pada bulan Mei 2017, Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,56 persen. Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 82 kota di Indonesia, 70 kota mengalami inflasi, selebihnya 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,96 persen dan inflasi terendah di Sampit dan Bulukumba sebesar 0,02 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Manado sebesar -1,13 persen dan deflasi terendah terjadi di Pematang Siantar -0,01 persen.

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Mei 2017 terjadi pada 6 kelompok pengeluaran, di mana kelompok bahan makanan mengalami Inflasi tertinggi sebesar 1,09 persen, selanjutnya diikuti kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,94 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,42 persen, kelompok sandang sebesar 0,18 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen, dan terakhir kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen. Sedangkan 1 kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi terjadi pada kelompok Kesehatan sebesar -0,11 persen.

 Dengan inflasi sebesar 0,56 persen pada bulan Mei 2017 ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 1,69 persen, dan juga inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 6,25 persen.

 Tanpa perhitungan angkutan Udara, besaran inflasi untuk kota Bengkulu sebesar 0,39 persen.

No. 31/06/17/Th.XIX, 2 Juni 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

,

M

EI

2017

BULAN MEI 2017 KOTA BENGKULU MENGALAMI INFLASI 0,56 PERSEN

Perkembangan harga barang dan jasa di kota Bengkulu selama bulan Mei 2017 secara umum tercatat mengalami kenaikan. Hal ini tercermin dari naiknya nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Mei 2017 (IHK 2012 = 100) dengan inflasi sebesar 0,56 persen, angka ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,30 persen. Tanpa memperhitungkan inflasi angkutan udara maka inflasi kota Bengkulu di bulan Mei hanya sebesar 0,39 persen.

Gambar 1

Inflasi Kota Bengkulu Januari 2015 - Mei 2017

-0,82 -1,46 0,19 0,55 0,38 0,89 1,38 1,99 -0,22 -0,52 0,09 0,79 0,67 -0,25 0,04 -0,84 0,88 1,35 1,74 0,52 0,07 0,53 0,06 0,14 0,98 0,21 0,23 -0,30

0,56

-2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00

(2)

bahan makanan mengalami Inflasi tertinggi sebesar 1,09 persen, selanjutnya diikuti kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,94 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,42 persen, kelompok sandang sebesar 0,18 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen, dan terakhir kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen. Sedangkan 1 kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi terjadi pada kelompok Kesehatan sebesar -0,11 persen.

Berdasarkan perubahan harga yang terjadi pada setiap kelompok komoditi tersebut, masing-masing kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi sebagai berikut, kelompok bahan makanan memberikan inflasi tertinggi sebesar 0,2642 persen, transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,1847 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0884 persen, kelompok sandang sebesar 0,0094 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0070 persen, dan terakhir kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0057 persen. Sedangkan andil kelompok pengeluaran kesehatan yang mengalami deflasi sebesar -0,0041 persen.

Tabel 1

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota Bengkulu Bulan Mei 2017 (IHK 2012 = 100)

*) Persentase perubahan IHK bulan Mei 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Mei 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK bulan Mei 2017 terhadap IHK bulan Mei 2016

Kelompok pengeluaran Desember IHK

2016 IHK Mei 2017 Andil Inflasi Mei 2017 Inflasi Mei 2017 *) Laju Inflasi Tahun Kalender**) Laju Inflasi Year on Year***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 135.03 137,31 0,5553 0,56 1,69 6,25 1.Bahan makanan 144.46 141,96 0,2642 1,09 -1,73 3,94

2.Makanan Jadi, minuman, rokok dan tembakau 132.00 133,76 0,0057 0,04 1,33 5,12

3.Perumahan, air, listrik gas, dan bahan bakar 122.02 126,46 0,0884 0,42 3,64 4,87

4.Sandang 118.69 119,99 0,0094 0,18 1,10 3,03

5.Kesehatan 130.86 133,12 -0,0041 -0,11 1,73 2,61

6.Pendidikan, rekreasi dan olah raga 138.06 139,17 0,0070 0,07 0,80 6,96

(3)

+

Tabel 2

Perubahan Harga dan Andil Beberapa Komoditi Terhadap Inflasi Kota Bengkulu Mei 2017 (2012=100) No Komoditi Perubahan Harga (persen) Andil Inflasi (persen) No Komoditi Perubahan Harga (persen) Andil Inflasi (persen)

1 Angkutan Udara 4,5398 0,1697 1 Dencis -7,0557 -0,0453 2 Daging Ayam Ras 8,5508 0,1615 2 Minyak Goreng -4,0592 -0,0439 3 Bawang Putih 30,1563 0,1516 3 Bawang Merah -8,8987 -0,0417 4 Bensin 1,5200 0,0489 4 Jengkol -5,9243 -0,0217 5 Beras 1,0835 0,0487 5 Tarif Pulsa Ponsel -1,04 -0,0216 6 Cabai Merah 3,7861 0,0477 6 Tongkol / Ambu-ambu -8,6951 -0,0209 7 Tarif Listrik 1,2606 0,0415 7 Gula Pasir -5,0226 -0,0203 8 Mujair 7,3335 0,0285 8 Nila -3,1845 -0,0178 9 Lemari Pakaian 21,6216 0,0263 9 Batu Bata / Batu Tela -2,5924 -0,0159 10 Telur Ayam Ras 3,0390 0,0218 10 TeriI -2,2563 -0,0085

Inflasi yang terjadi pada bulan ini terutama disebabkan oleh naiknya tarif Angkutan Udara, harga beberapa bahan makanan seperti daging ayam ras, Bawang Putih, beras, cabe merah, ikan mujair dan telur ayam ras. Sedangkan untuk pengeluaran yang mengalami deflasi dipengaruhi dengan turunnya harga dencis, minyak goreng, bawang merah, jengkol, tarif pulsa ponsel, ikan tongkol/ambu-ambu, gula pasir, nila, batu bata/batu tela dan ikan teri . Yang memiliki andil terbesar terhadap inflasi di beberapa kelompok pengeluaran adalah naiknya tarif angkutan udara.

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Kelompok Bahan Makanan

Pada bulan Mei 2017 kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,09 persen. Dari sebelas sub kelompok yang tergabung dalam kelompok ini, lima sub kelompok mengalami kenaikan indeks yang lumayan besar. Inflasi kelompok bahan makanan terutama terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan, daging dan hasil-hasilnya, telur, susu dan hasil-hasilnya, padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya dan kacang-kacangan. Secara keseluruhan, kelompok bahan makanan pada bulan ini memberi andil inflasi sebesar 0,2642 persen.

2.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Mei 2017 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. Kenaikan angka indeks pada kelompok ini dipicu oleh naiknya harga rokok putih, rokok kretek filter, rokok kretek, dan lain-lain. Secara keseluruhan kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi sebesar 0,0057 persen.

(4)

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Pada bulan Mei 2017, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi dengan besaran 0,42 persen. Naiknya indeks kelompok ini terutama disebabkan oleh kebijakan pemerintah mengenai peningkatan tarif dasar listrik 900 kwh untuk rumah tangga non subsidi secara bertahap hingga bulan Juli 2017 mendatang. Disamping itu, juga disebabkan naiknya harga beberapa komoditas seperti harga lemari pakaian, tempat tidur, jasa pembuangan sampah, kursi, dan lain-lain. Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberi andil inflasi sebesar 0,0884 persen.

4. Kelompok Sandang

Kelompok sandang pada bulan Mei 2017 mengalami inflasi yaitu sebesar 0,18 persen. Penyebab terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah karena naiknya harga Sepatu, tas, pembalut wanita, sandal kulit, baju kaos berkerah, jam tangan dan lain-lain. Secara keseluruhan kelompok sandang memberikan andil inflasi sebesar 0,0094 persen.

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Mei 2017 mengalami deflasi sebesar -0,11 persen. Penyebab terjadinya deflasi pada kelompok ini dipicu oleh turunnya harga beberapa komoditas perawatan jasmani dan kosmetika seperti shampo, obat dengan resaep, hand and body lotion dan lain-lain. Secara keseluruhan kelompok kesehatan memberikan andil deflasi sebesar -0,0041 persen.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Mei 2017 ini mengalami inflasi dengan besaran 0,07 persen. Inflasi terjadi pada kelompok ini karena adanya kenaikan biaya jaringan saluran TV, harga televisi berwarna, kamera dan lain-lain. Secara keseluruhan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga memberikan andil inflasi 0,0070 persen.

7. Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Mei 2017 mengalami inflasi dengan besaran 0,94 persen. Terjadinya inflasi pada kelompok ini terutama disebabkan oleh naiknya tarif angkutan udara, bensin, tarif kendaraan travel, ban luar motor dan lain-lain, Secara keseluruhan, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan menyumbang inflasi sebesar 0,1847 persen.

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI SUMATERA

Dari 23 Kota di wilayah Sumatera yang dipantau tingkat inflasinya pada bulan Mei 2017 ini, 18 kota mengalami inflasi selebihnya ada 5 kota yang mengalami deflasi. Dengan inflasi 0,56 persen, Bengkulu menempati urutan ke 9 di wilayah Sumatera. Inflasi tertinggi terjadi di kota Tanjung Pandan dan Lhokseumawe sebesar 0,90 persen, dan terendah di kota Meulaboh sebesar 0,06 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang dengan besaran -0,93 persen dan deflasi terendah terjadi di kota Pematang Siantar sebesar -0,01 persen.

(5)

+

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Pada Mei 2017 Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,56 persen, angka ini lebih rendah dibanding kondisi Mei 2016 yang mengalami inflasi sebesar 0,88 persen namun lebih tinggi dibanding bulan Mei 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,38 persen. Laju inflasi tahun kalender Mei 2017 sebesar 1,69 persen lebih tinggi dari laju inflasi bulan Mei 2016 sebesar 0,49 persen, dan jauh lebih tinggi dari laju Inflasi tahun kalender pada Mei 2015 sebesar -1,17 persen. Laju inflasi dari tahun ke tahun pada Mei 2017 lebih tinggi dari laju inflasi dari tahun ke tahun bulan Mei 2016, dan lebih rendah dari bulan Mei 2015 yaitu sebesar 6,25 persen.

Gambar2

Perbandingan Inflasi Kota Bengkulu

Bulan Mei 2015-2017 (2012=100)

Tabel 3

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-Kota di Sumatera Mei 2017 (2012=100) -2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00

Inflasi Mei Laju Inflasi Tahun Kalender

Laju Inflasi Year on year 0,38 -1,17 9,35 0,88 0,49 4,99 0,56 1,69 6,25 2015 2016 2017

K O T A IHK Mei 2017 Inflasi

Mei 2017 K O T A IHK Mei 2017

Inflasi Mei 2017

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

1 Tanjung Pandan 136,58 0,90 13 Jambi 127,27 0,31 2 Lhokseumawe 122,79 0,90 14 Bungo 126,89 0,16

3 Bandar Lampung 129,92 0,89 15 Pekan Baru 130,05 0,12

4 Banda Aceh 121,23 0,86 16 Dumai 130,71 0,11

5 Metro 135,94 0,86 17 Medan 131,73 0,08

6 Tembilahan 132,20 0,69 18 Meulaboh 127,37 0,06

7 Palembang 126,31 0,64 19 Pematang Siantar 132,80 -0,01 8 Batam 128,18 0,56 20 Padang 133,56 -0,04 9 Bengkulu 137,31 0,56 21 Padang Sidempuan 126,23 -0,09 10 Lubuk Linggau 126,07 0,54 22 Bukittinggi 125,52 -0,44

11 Tanjung Pinang 127,35 0,41 23 Pangkal Pinang 134,81 -0,93 12 Sibolga 131,42 0,39

(6)

Gambar 3

Inflasi Kota-Kota di Sumatera Pada Bulan April 2017 dan Mei 2017

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI INDONESIA

Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 82 kota di Indonesia, 70 kota mengalami inflasi, selebihnya 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,96 persen dan inflasi terendah di Sampit dan Bulukumba sebesar 0,02 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Manado sebesar -1,13 persen dan deflasi terendah terjadi di Pematang Siantar -0,01 persen. -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 Me u lab o h B an d a Ac e h Lh o kse u m aw e Sibo lg a Pe m at an g Sian ta r Me d an Pa d an g Sid em p u an Pa d an g Bu kit tin ggi Te m b ilah an Pe ka n Ba ru Du m ai Bu n go Jamb i Pa le m b an g Lu b u k Lin gg au Be n gku lu Ban d ar L amp u n g Me tro Tan ju n g Pan d an P an gk al P in an g Bat am Tan ju n g Pin an g

Inflasi Mei-17 Inflasi Apr-17

(7)

+

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Antar Kota di Indonesia Bulan Mei 2017 (2012=100)

-1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 Tual Lhokseumawe Tanjung pandan Bandar lampung Banda aceh Metro Malang Palu Kudus Tegal Tembilahan Kendari Purwokerto Sumenep Palembang Cirebon Bima Tasikmalaya Serang Manokwari Cilacap Semarang Madiun Cilegon Bogor Bengkulu Batam Lubuk linggau Palangkaraya Depok Tarakan Kediri Tangerang Dki jakarta Sukabumi Mataram Bandung Tanjung pinang Sibolga Surabaya Maumere Samarinda Probolinggo Singaraja Jember Singkawang Surakarta Yogyakarta Banyuwangi Banjarmasin Balikpapan Jambi Pontianak Bekasi Mamuju Watampone Merauke Ambon Ternate Gorontalo Bau-bau Bungo Pekan baru Dumai Denpasar Medan Meulaboh Pare pare Sampit Bulukumba Pematang siantar Padang Kupang Padang sidempuan Palopo Jayapura Tanjung Makassar Bukittinggi Sorong Pangkal pinang Manado

(8)

Tabel 4

Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi dan laju Inflasi Kota Bengkulu Menurut Kelompok/Subkelompok Bulan Mei 2017 (IHK 2012 = 100)

Kelompok/Sub kelompok IHK Mei 2017 Inflasi Mei 2017 Inflasi Tahun Kalender Inflasi Y o Y (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 137,31 0,56 1,69 6,25 I BAHAN MAKANAN 141,96 1,09 -1,73 3,94

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 122,78 0,93 0,66 -8,75

Daging dan Hasil-hasilnya 150,00 5,54 5,37 6,41

Ikan Segar 136,01 -1,83 0,55 11,67

Ikan Diawetkan 155,85 -1,47 3,10 8,96

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 128,21 1,83 -1,30 0,98

Sayur-sayuran 180,02 -0,34 -3,76 8,51

Kacang - kacangan 115,92 0,14 0,14 0,19

Buah - buahan 179,26 -0,32 1,91 0,32

Bumbu - bumbuan 146,84 5,87 -17,85 16,24

Lemak dan Minyak 136,44 -2,21 2,99 11,16

Bahan Makanan Lainnya 139,35 -0,46 -0,26 1,98

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 133,76 0,04 1,33 5,12

Makanan Jadi 133,03 0,03 1,60 5,33

Minuman yang Tidak Beralkohol 120,17 -0,71 -2,19 -0,92

Tembakau dan Minuman Beralkohol 143,39 0,41 2,63 7,95

III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 126,46 0,42 3,64 4,87

Biaya Tempat Tinggal 119,29 -0,23 0,40 0,86

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 152,94 0,81 12,05 15,06

Perlengkapan Rumahtangga 120,76 4,13 5,57 6,03 Penyelenggaraan Rumahtangga 119,25 0,49 1,77 5,02 IV SANDANG 119,99 0,18 1,10 3,03 Sandang Laki-laki 123,23 0,49 0,49 1,91 Sandang Wanita 125,29 0,20 0,70 3,93 Sandang Anak-anak 123,89 0,10 0,85 5,95

Barang Pribadi dan Sandang Lain 105,70 -0,26 2,86 0,35

V KESEHATAN 133,12 -0,11 1,73 2,61

Jasa Kesehatan 136,78 0,00 1,59 1,59

Obat-obatan 123,32 -0,12 1,22 2,81

Jasa Perawatan Jasmani 154,20 0,00 4,34 5,62

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 131,17 -0,21 1,55 2,78

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 139,17 0,07 0,80 6,96

Pendidikan 152,14 0,00 0,00 8,59

Kursus-kursus / Pelatihan 143,21 0,00 12,23 21,89

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 124,05 0,03 1,61 2,88

Rekreasi 107,60 0,58 -2,39 -2,33

Olahraga 127,37 0,00 0,43 -2,58

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 154,81 0,94 4,96 13,42

Transpor 180,49 1,46 4,80 16,73

Komunikasi Dan Pengiriman 104,81 -0,66 4,09 4,61

Sarana dan Penunjang Transpor 131,96 0,04 8,54 8,54

(9)

BPS PROVINSI BENGKULU

Informasi lebih lanjut hubungi:

Kepala Bidang Statistik Distribusi

Nurul Hasanudin, M.Stat

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Medlik dan Middleton (Yoeti, 1996:15) pada dasarnya ada tiga golongan pokok produk industri pariwisata tersebut yaitu :.. a) Tourist objects atau objek pariwisata

terwujudnya kemampuan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan di dalam negeri, melalui integrasi antara Klaster Industri Pengolahan Hasil Pertanian antara Klaster Industri

Strategi dalam menjaga citra perusahaan menurut Bapak Eric tidak bisa dijabarkan, akan tetapi bisa dilakukan dengan menjaga hubungan baik dengan clien, menjaga komunikasi,

Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Apakah ada hubungan kecederungan yang dilihat/persepsi gejala dengan persepsi ancaman kesehatan?; 2) Apakah ada hubungan

Tata krama berkaitan dengan tempat, seperti tata krama makan di rumah atau di rumah makan (etiket). Tata krama terkait pula dengan struktur sosial seperti usia,

Pada atom dengan banyak elektron, pengertian ini sering disebut sebagai potensial ionisasi yang pertama, karena sesudah ionisasi yang pertama ini bisa terjadi ionisasi lebih

Jenis penelitian ini adalah penelitian laboratorium dan observasi mendalam di Rumah Sakit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado Sulawesi Utara pada bulan

Ada juga berupa surat paksa yang berbentuk ketetapan/ beschiking untuk membayar pajak sesuai dengan peraturan pajak yang mengaturnya, dan ada berupa kredit pajak untuk