• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANDA REFERENSI DALAM PORTAL BERITA DARING VIVA.CO.ID PADA RUBRIK FOKUS EDISI JUNI 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENANDA REFERENSI DALAM PORTAL BERITA DARING VIVA.CO.ID PADA RUBRIK FOKUS EDISI JUNI 2015"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

PENANDA REFERENSI

DALAM PORTAL BERITA DARING VIVA.CO.ID

PADA RUBRIK FOKUS EDISI JUNI 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh: Pratama Adi Winata

101224047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016

(2)

i

PENANDA REFERENSI

DALAM PORTAL BERITA DARING VIVA.CO.ID

PADA RUBRIK FOKUS EDISI JUNI 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Pratama Adi Winata 101224047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada Allah SWT, kedua orangtuaku (bapak dan almh. ibu), adik-adikku, serta para sahabatku.

(6)

v

MOTO

MERDEKA! (Bung Tomo)

PELUH SI PENGELUH

TAK AKAN BANYAK BERPENGARUH (Pratama A.W)

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang saya susun ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Mei 2016 Peneliti

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Pratama Adi Winata

Nomor Mahasiswa : 101224047

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENANDA REFERENSI

DALAM PORTAL BERITA DARING VIVA.CO.ID PADA RUBRIK FOKUS EDISI JUNI 2015

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 18 Mei 2016 Yang menyatakan,

(9)

viii

ABSTRAK

Winata, Pratama Adi. 2016. Penanda Referensi dalam Portal Berita Daring Viva.co.id pada Rubrik Fokus Edisi Juni 2015. Skripsi. Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Bahasa terdiri dari bentuk (form) dan makna (meaning) yang saling berhubungan. Hubungan bentuk dalam sebuah wacana dapat ditandai dengan menggunakan penanda referensi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penanda referensi pada viva.co.id. masalah yang dikaji adalah bentuk penanda referensi apa saja yang digunakan penulis untuk menyampaikan informasi dalam wacana ekonomi bisnis itu.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah wacana ekonomi bisnis pada rubrik Fokus edisi Juni 2015 dalam Viva.co.id. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Peneliti mengumpulkan penggalan wacana yang mengandung penanda referensi, kemudian mengklasifikansikannya ke dalam tabel data. Berdasarkan hasil kumpulan penggalan wacana sebagai data tersebut, peneliti menganalisis penggalan wacana itu. Analisis dilakukan dengan menunjukkan anteseden yang dirujuk oleh penanda referensi dalam data.

Hasil dari analisis, peneliti menemukan wujud penanda anafora, antara lain; -nya, ini, tersebut, mereka, ia, Head of Datsun, periode pertama, periode kedua, dia, saya, yang satu ini, ritual tahunan ini, momentum setahun sekali ini, kami, hal serupa, dan demikian. Wujud penanda katafora yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi; mereka, berikut, beberapa daerah di Indonesia, ini, akhir 2014 lalu, saya, kami, dan bulan kemarin. Wujud penanda eksofora yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain; Mei lalu, ini, komoditas lainnya, sepekan terakhir, dua minggu terakhir, saat ini, yang lain, sejumlah pasar tradisional, kini, akhir 2014 lalu, tiga tahun belakangan ini, beberapa bulan ini, itu, lalu, sebelumnya, baru-baru ini, mereka, kami, dua minggu terakhir, sepekan lalu, kita, mereka, lampu hijau, dalam negeri, kawasan nusantara, pertengahan tahun, tanah air, roda empat, roda dua, pekan ini, media televisi setempat, meja perundingan, perbankan di kawasan Yunani, uni eropa, para investor, tiga minggu terakhir, para pemimpin, para pelaku pasar, dan tiga hingga empat bulan yang lalu.

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, ada beberapa saran bagi penelitian sejenis. Penelitian sejenis selanjutnya akan lebih menarik jika dilakukan pengkajian terhadap penanda referensi dan inferensi. Peneliti juga mengharapkan variasi dengan memperhatikan berbagai aspek ilmu kebahasaan seperti pragmatik, semantik, linguistik, dll.

(10)

ix

ABSTRACT

Winata, Pratama Adi. 2016. Reference markers in Online Portal News Viva.co.id at Rubric called “Fokus” Juni 2015 Edition. Thesis. Yogyakarta : Indonesian Language and Literature Education Study Program, Teaching and Education Faculty, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

Language consists of the shape and meaning that are interconnected. Relationships form in a discourse can be marked using reference markers. The aim of this research is to describe the form of reference markers on viva.co.id. The researcher reviewed every single form of reference markers used by the writer to convey information in that economy and business discourse.

This research is a descriptive qualitative research. The subject of this research are economy and business discourse in a rubric called “Fokus” on viva.co.id June 2015 edition. The data were collected by documentation technique. Researcher collected discourse fragment containing the reference markers, then classified it into a data table. Based on the collection of that fragments, then the researcher analyzed it as data. Analysis has been done by indicating the antecedents that referenced by reference markers in the data.

Based on the result of data analysis, the researcher found some form of anaphora markers, they are: -nya, ini, tersebut, mereka, ia, Head of Datsun, periode pertama, periode kedua, dia, saya, yang satu ini, ritual tahunan ini, momentum satu

tahun sekali ini, kami, hal serupa, and demikian. Form of cataphora markers that

found in this research including: mereka, berikut, beberapa daerah di Indonesia,

ini, akhir 2014 lalu, saya, kami, and bulan kemarin. Form of exophora markers also

had been found in this research, they are: Mei lalu, ini, komoditas lainnya, sepekan terakhir, dua minggu terakhir, saat ini, yang lain, sejumlah pasar tradisional, kini, akhir 2014 lalu, tiga tahun belakangan ini, beberapa bulan ini, itu, lalu, sebelumnya, baru-baru ini, mereka, kami, dua minggu terakhir, sepekan lalu, kita, mereka, lampu hijau, dalam negeri, kawasan nusantara, pertengahan tahun, tanah air, roda empat, roda dua, pekan ini, media televisi setempat, meja perundingan, perbankan di kawasan yunani, uni eropa, para investor, tiga minggu terakhir,para

pemimpin, para pelaku pasar, and tiga hingga empat bulan yang lalu.

Based on the result of this research, there are some suggestions for similar research. For the next similar research, it may give more interesting results by reviewing reference and inference marker. The researcher also hoping some variations by paying attention to some linguistic aspects like pragmatic, semantic, linguistic, etc.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena rahmat dan penyertaanNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penanda Referensi dalam Portal Berita Daring Viva.co.id pada Rubrik Fokus Edisi Juni 2015. Peneliti juga berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Universitas Sanata Dharma untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Penelitian ini, bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penanda apa saja yang digunakan dalam wacana ekonomi bisnis rubrik fokus edisi Juni 2015 di viva.co.id. Banyak hambatan dan rintangan yang harus dilalui oleh peneliti. Peneliti sadar bahwa penelitian ini dapat berjalan lancar karena adanya berkat dan campur tangan Tuhan mulai dari awal hingga akhir penelitian ini. Selain itu, tentunya ada pihak lain yang dengan caranya masing-masing memberikan dukungan dan bantuan kepada peneliti dalam proses penyelesaian penelitian ini. Oleh karena itu, secara khusus peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Kaprodi PBSI Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. Y. Karmin, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan dorongan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Segenap dosen Program Studi PBSI yang dengan penuh dedikasi mendidik, membimbing, memberikan dukungan, bantuan, dan arahan yang sangat bermanfaat bagi peneliti dari awal kuliah sampai selesai.

5. Robertus Marsidiq yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi juga dalam mengurusi segala kelengkapan yang bersifat administratif.

6. Kedua orang tua peneliti Purwantoro dan Rusmini yang tak pernah lelah memberikan dukungan doa, semangat dan materi sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

(12)

xi

7. Kawan-kawan yang mendukung dan membantu penyelesaian skripsi ini Reinardus Aldo Agassi, Ade Henta Hermawan, Mateus Ananda Merfi Aditya, Andreas Dwi Yudanto, Vanio Praba, Natalia Susanti, Dwi Kristanto Saputro dan lainnya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu.

8. Sahabat-sahabatku keluarga kos Bromo Ceria, keluarga elsico, dan keluarga Gescom yang selalu mendorong saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh kawan-kawan PBSI angkatan 2010 yang selama ini menerima peneliti dalam suasana hangat persahabatan.

10.Pihak Universitas Sanata Dharma, yang telah menciptakan kondisi serta menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung peneliti dalam studi dan penyelesaian skripsi ini.

Peneliti sadar bahwa masih ada banyak pihak yang dengan beragam caranya telah membantu dan memberikan dukungan kepada peneliti dalam keseluruhan proses pendidikan di USD. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada berbagai pihak itu yang namanya tidak sempat disebutkan satu per satu di dalam tulisan ini, sekali lagi peneliti mengucapkan terima kasih.

Peneliti menyadari bahwa tulisan ini masih ada banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Walaupun demikian, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Yogyakarta, 18 Mei 2016

(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 3 1.5 Batasan Istilah ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

(14)

xiii 2.2 Kajian Teori ... 7 2.2.1 Wacana ... 7 2.2.2 Klasifikasi Wacana ... 8 2.2.3 Viva.co.id ... 9 2.2.4 Referensi ... 10 2.2.5 Jenis Referensi ... 11 2.2.6 Tipe Referensi ... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 17

3.1 Jenis Penelitian ... 17

3.2 Data dan Sumber Data ... 17

3.3 Instrumen Penelitian ... 18

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 18

3.5 Teknik Analisis Data ... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 20

4.1 Deskripsi Data ... 21 4.2 Analisis Data ... 22 4.2.1 Wacana 1 ... 22 4.2.2 Wacana 2 ... 29 4.2.3 Wacana 3 ... 38 4.2.4 Wacana 4 ... 43 4.2.5 Wacana 5 ... 48 4.2.6 Wacana 6 ... 53 4.2.7 Wacana 7 ... 59

(15)

xiv 4.3 Pembahasan ... 67 4.3.1 Anafora ... 65 4.3.2 Katafora ... 69 4.3.3 Eksofora ... 70 BAB V PENUTUP ... 73 5.1 Kesimpulan ... 73 5.2 Saran ... 74 DAFTAR PUSTAKA ... 75 LAMPIRAN ... 77 BIODATA ... 132

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Analisis Data

Anafora ... 77

Katafora ... 92

Eksofora ... 95

Lampiran 2. Wacana Wacana 1 Ketika Harga Pangan Melambung Jelang Ramadhan... 106

Wacana 2 Asa di Tengah Suramnya Penjualan Otomotif... 111

Wacana 3 Menimbang Impor Bahan Pangan Jelang Lebaran... 116

Wacana 4 Lebaran Kian Dekat, Mobil Bekas Mengkilat... 120

Wacana 5 Asing Dibolehkan Beli, Pasar Properti RI Bergairah?... 125

Wacana 6 Uang Muka Rendah Tak Jamin Otomotif Moncer... 129

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sarana yang paling utama untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya adalah bahasa. Bahasa merupakan unsur utama dalam komunikasi pada masyarakat. Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

Bahasa memiliki satuan mulai dari fonem, morfem, frasa, klausa, kalimat, sampai wacana. Studi wacana merupakan studi yang berfokus pada penggunaan bahasa dalam dunia nyata maka studi wacana memiliki tataran satu tingkat di atas studi tentang kalimat.

Wacana meliputi wacana lisan dan wacana tertulis. Dalam wacana tertulis, isi atau informasi disampaikan secara tertulis. Hubungan antarkalimat dalam sebuah wacana tulis tersusun berkesinambungan dan membentuk suatu kepaduan sehingga tulisan tesebut dapat dipahami dan diinterpretasikan oleh pembaca.

Kalimat sebagai unsur pembangun wacana dirangkaikan secara runtut sehingga menjadi wacana yang mempunyai kepaduan, baik secara bentuk ataupun secara makna. Baryadi (2002:17) mengemukakan bahwa untuk menciptakan keutuhan, kalimat dalam wacana harus saling berhubungan.

Bahasa terdiri dari bentuk (form) dan makna (meaning) yang saling berhubungan. Hubungan itu dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu hubungan bentuk yang disebut kohesi (cohesion) dan hubungan makna atau hubungan

(18)

semantis yang disebut koherensi (coherence). Kohesi dan koherensi merupakan bentuk penanda kesesuaian wacana dengan aspek gramatikalnya dan juga semantisnya.

Hubungan bentuk dalam sebuah wacana dapat ditandai dengan menggunakan penanda referensi. Sumarlam (2003:23) menjelaskan bahwa pengacuan atau referensi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual yang lain (atau suatu acuan) yang mendahului atau mengikutinya.

Penanda referensi ini banyak dijumpai pada wacana di berbagai media massa. Seturut dengan perkembangan jaman, media massa juga berkembang ke ranah online. Salah satu situs media massa online adalah Viva.co.id.

Viva.co.id adalah portal yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman. Media online ini diperbaharui selama 24 jam dalam sepekan, dan secara kreatif mengawinkan teks, foto, video dan suara. Wacana yang dimuat di dalamnya juga beragam, mulai dari berita, feature, hingga artikel.

Objek penelitian yang akan diteliti adalah penanda referensi pada rubrik Fokus edisi Juni 2015 dalam Viva.co.id. Fungsi dari penanda referensi adalah sebagai alat penggabung kalimat yang satu dengan yang lain, antara paragraf yang satu dengan yang lain sehingga membentuk keterkaitan. penanda referensi menjadi penting untuk dibahas karena dapat mempengaruhi penarikan implikatur sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara penutur dengan mitra tutur mengenai makna pada sebuah wacana dalam bentuk tulis yang dilontarkan dalam komunikasi tulis.

(19)

Viva.co.id dipilih sebagai sumber data dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan aspek bahwa Viva.co.id merupakan portal berita online berskala nasional. Artinya, akses berita dalam viva.co.id merupakan berita yang mencakup segala kejadian di seluruh Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dideskripsikan di atas, penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut.

Apa saja penanda referensi yang terdapat dalam portal berita daring Viva.co.id pada rubrik Fokus edisi Juni 2015?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanda referensi yang terdapat dalam portal berita daring Viva.co.id pada rubrik Fokus edisi Juni 2015.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian penanda referensi dalam portal berita daring Viva.co.id pada rubrik Fokus edisi Juni 2015 ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, peneliti lain dan kalangan pendidik Bahasa dan Sastra Indonesia.

a. Bagi mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, informasi, kepada mahasiswa khususnya di bidang penanda referensi.

b. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada peneliti lain untuk meneliti penanda referensi.

(20)

c. Bagi kalangan pendidik Bahasa dan Sastra Indonesia

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pemilihan bahan pembelajaran khususnya materi yang berkaitan dengan penanda referensi.

1.5 Batasan Istilah

Batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini tidak lepas dari teori penanda referensi dalam kajian analisis wacana, maka peneliti memberikan batasan istilah sebagai berikut.

a. Wacana

Wacana merupakan unsur kebahasaan yang relatif paling kompleks dan paling lengkap (Mulyana 2005: 1).

b. Referensi

Pengacuan (referensi) adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain (atau suatu acuan) yang mendahului atau mengikutinya (Sumarlam, 2003: 23).

c. Anafora

Dajajasudarma (1994: 51) bahwa anafora merujuk silang pada unsur yang disebutkan terdahulu.

d. Katafora

Katafora merujuk silang pada unsur yang disebutkan kemudian (Dajajasudarma, 1994: 51).

e. Eksofora

Eksofora merupakan referensi yang acuannya di luar konteks linguistik yang digunakan (Martutik, 2001: 34).

(21)

5 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan penelitian yang relevan dan landasan teori. Penelitian yang relevan berisi tentang tinjauan terhadap topik-topik sejenis yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Landasan teori berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan analisis dari penelitian ini yang terdiri atas teori wacana dan penanda referensi.

2.1 Penelitian Yang Relevan

Penelitian Ima Wulandari (2011) berjudul “Penanda Referensial dalam Novel Trah Karya Atas S. Danusubroto”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis penanda referensi yang terdapat dalam novel Trah karya Atas S. Danusubroto dengan menggunakan pendekatan analisis wacana dan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa potongan wacana yang diduga mengandung penanda referensial. Dalam penelitian ini peneliti menemukan tiga jenis penanda referensial, yaitu referensi persona, referensi demonstratif, dan referensi komparatif.

Penelitian Nur Holifatuz Zahro (2011) berjudul “Penanda Hubungan Referensi Dalam Wacana Berita Pemilukada Kabupaten Situbondo Di Harian

Radar Banyuwangi”. Peneliti menggunakan pendekatan analisis wacana untuk

pendekatan teoritis dan pendekatan kualitatif deskriptif untuk pendekatan metodologis. Data penelitian diambil dari penggalan wacana berita di surat kabar harian Radar Banyuwangi edisi bulan Juni-Juli 2010 dengan teknik dokumentasi

(22)

dan dianalisis dengan metode distribusional. Dalam penelitian ini peneliti menemukan (1) variasi penggunaan penanda referensial persona, (2) variasi penggunaan penanda referensial demonstratif, (3) kombinasi variasi penggunaan penanda referensial persona dan demonstratif, dan (4) variasi penggunaan penanda referensial komparatif.

Penelitian Winiar Faizah Aruum (2010) berjudul “Referensi Dalam Bahasa Jawa Di Surat Kabar”. Penelitian ini difokuskan pada jenis referensial dan wujud penanda referensial dalam bahasa Jawa di surat kabar. Peneliti mengambil data dari penggalan wacana berbahasa Jawa di surat kabar Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, dan Solopos pada bulan Mei 2010. Pendekatan dalam penelitian ini, secara teoritis digunakan pendekatan analisis wacana, sedangkan secara metodologis digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis penanda referensial di surat kabar berdasarkan acuannya yakni pengacuan endofora dan pengacuan eksofora, berdasarkan satuan lingual meliputi persona, demonstratif, dan komparatif, kemudian berdasarkan bentuknya yakni referensi dengan nama, referensi dengan kata ganti, dan referensi dengan pelesapan.

Di atas telah diuraikan penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini dari segi fokus penelitian. Penelitian ini melanjutkan dan memperdalam teori wacana, dan penanda referensial. Penelitian ini memiliki perbedaan dari penelitian penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut terletak pada objek yang diteliti. Media masa online dalam bentuk portal berita menjadi objek dalam penelitian ini.

Selain perbedaan, penelitian ini juga memiliki kelebihan yaitu mencoba menganalisis penggunaan penanda referensial pada objek penelitian yang

(23)

cakupannya luas dan lebih modern. Penelitian ini akan mengelompokkan penggunaan penanda referensi pada portal berita Viva.co.id. Penanda referensi itu akan dianalisis penggunaannya. Hal itu dimaksudkan untuk mengidentifikasi apakah portal berita seluas dan sebesar Viva.co.id memiliki kekayaan kosakata yang luas juga untuk variasi pendanda referensi dalam beritanya atau tidak.

2.2 Kajian Teori 2.2.1 Wacana

Wacana merupakan unsur kebahasaan yang relatif paling kompleks dan paling lengkap (Mulyana 2005: 1). Hasan Alwi, dkk (2000: 41) menjelaskan pengertian wacana sebagai rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu. Wacana menjadi baik ketika hubungan bentuk (kohesi) dan hubungan makna (koherensi) mengikat kalimat kalimat secara utuh dan padu. Henry Guntur Tarigan (1987: 27) mengemukakan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang paling lengkap, lebih tinggi dari klausa dan kalimat, memiliki kohesi dan koherensi yang baik, mempunyai awal dan akhir yang jelas, berkesinambungan, dan dapat disampaikan secara lisan atau tertulis. Wacana dapat dikatakan utuh jika mengandung topik yang sedang dibahas, sedangkan kepaduannya dapat diidentifaksi dari kalimat kalimat pembangunnya tersusun secara teratur dan sistematis.

Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa wacana adalah satuan gramatikal tertinggi yang mampu mengungkapkan ide, gagasan, atau pikiran melalui bahasa lisan atau tulis yang disusun secara sistematis dan berkesinambungan.

(24)

2.2.2 Klasifikasi Wacana

Sebagai satuan gramatikal tertinggi yang mampu mengungkapkan ide, gagasan, atau pikiran, wacana memiliki klasifikasi yang berdasar pada bentuk, media penyampaian, sifat, cara pengungkapan, jumlah penutur dan isi.

a. Berdasarkan Bentuk

Mulyana (2005: 48-50) menjabarkan wacana menjadi wacana naratif, wacana prosedural, wacana serimonial, wacana ekspositori, wacana hortatori, wacana dramatik, dan wacana epistoleri.

b. Berdasarkan Media Penyampaian

Berdasarkan media penyampaiannya, wacana dapat dipilah menjadi dua, yaitu wacana tulis dan wacana lisan (Mulyana 2005: 51-52).

c. Berdasarkan Sifat

Berdasarkan sifatnya, wacana dapat dibagi menjadi wacana nonfiksi dan fiksi (Junaiyah, dan E. Zainal Arifin 2008: 76).

d. Berdasarkan Cara Pengungkapan

Berdasarkan langsung atau tidaknya pengungkapan, wacana dapat dibedakan menjadi wacana langsung dan wacana tidak langsung (Kridalaksana , 1993: 231).

e. Berdasarkan Jumlah Penutur

Berdasarkan jumlah penutur yang ikut berperan di dalamanya, wacana dapat dibedakan menjadi wacana monolog, wacana dialog, dan wacana polilog (Junaiyah dan E. Zainal Arifin, 2008: 71-72)

(25)

f. Berdasarkan Isi

Mulyana (2005: 56-63) menjabarkan wacana berdasarkan isi menjadi wacana politik, wacana sosial, wacana ekonomi, wacana budaya, wacana militer, wacana hukum dan kriminalitas, dan wacana olahraga dan kesehatan.

2.2.3Viva.co.id

Viva.co.id adalah portal yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman. Media online ini diperbaharui selama 24 jam dalam sepekan, dan secara kreatif mengawinkan teks, foto, video dan suara (http://news.viva.co.id/pages/tentangkami).

Dikutip dari situsnya, viva.co.id berupaya menerapkan standar jurnalisme berkualitas dalam meliput peristiwa nasional dan internasional. Selain hadir di layar komputer pribadi, media ini bisa diakses melalui telepon seluler atau PDA.

Viva.co.id bergerak di bawah naungan PT. Viva Media Baru, anak perusahaan PT Visi Media Asia Tbk. Mereka juga mengelola dua stasiun televisi di Indonesia.

Seperti yang telah dijelaskan di sebelumnya, viva.co.id adalah portal yang menghubungkan ke situs yang lainnya, antara lain Berita, Bola, Life, Blog, Forum, Otomotif, dan Video.

Rubrik Fokus yang akan diteliti terdapat dalam Berita, atau bisa langsung diakses lewat http://fokus.news.viva.co.id/. Rubrik Fokus berisi berita-berita yang sedang disoroti.

(26)

2.2.4 Referensi

Martutik (2001: 30) menjelaskan bahwa dalam sintaksis, referensi adalah hubungan antara kata-kata dengan informasi yang telah atau akan disebutkan. Dalam semantik, referensi megacu pada hubungan antara benda atau hal di dunia nyata dengan simbol atau ungkapan kebahasaannya.

Mulyana (2005: 15) mengatakan bahwa referensi adalah hubungan antarkata dengan benda (orang, tumbuhan, sesuatu lainnya) yang dirujuknya. Referensi merupakan perilaku pembicara atau penulis. Jadi, yang menentukan referensi suatu tuturan adalah pihak pembicara sendiri sebab hanya pihak pembicara yang paling mengetahui hal yang diujarkan dengan hal yang dirujuk oleh ujarannya.

Dalam analisis wacana, putusan untuk memilih satu jenis ungkapan di antara sekian kemungkinan memerlukan pertimbangan atau seperti yang dinyatakan Yule (2006:28), harus didasarkan pada asumsi penutur terhadap apa

yang sudah diketahui pendengar. Oleh karenan itu referensi benar-benar terkait

dengan penuturnya dan diperlukan kerja sama antara penutur dan mitra tutur agar pemilihan referensi dapat dinyatakan sukses.

Menurut Ramlan (1993: 12) yang dimaksud referensi (penunjukan) adalah penggunaan kata atau frasa untuk menunjuk atau mengacu kata, frasa, atau mungkin juga satuan gramatikal yang lain. Dengan demikian, dalam penunjukan terdapat dua unsur, yaitu unsur penunjuk dan unsur tertunjuk. Kedua unsur itu haruslah mengacu pada referen yang sama.

(27)

Sumarlam (2003: 23) mengungkapkan bahwa referensi (pengacuan) adalah salah satu kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain (satuan acuan lain) yang mengikuti atau mendahuluinya. Berdasarkan tempatnya, apakah acuan itu berada di dalam teks atau di luar teks, maka pengacuan dibedakan menjadi dua jenis: (1) pengacuan endofora apabila acuannya (satuan lingual yang diacu) berada atau terdapat di dalam teks wacana itu, dan (2) pengacuan eksofora apabila acuannya berada atau terdapat di luar teks wacana.

Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa referensi adalah salah satu kohesi gramatikal yang mengacu pada satuan gramatikal yang lain.

2.2.5 Jenis Referensi

Referensi biasanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu eksofora dan endofora (Martutik, 2001: 34). Endofora terbagi menjadi anafora dan katafora.

a. Eksofora

Eksofora merupakan referensi yang acuannya di luar konteks linguistik yang digunakan (hal 34). Hal serupa juga dijelaskan oleh Junaiyah dan E. Zainal Arifin (2008: 14-15) bahwa eksofora relasi pada hal yang ditunjuk atau diinterpretasi bergantung pada konteks situasional.

Contoh:

Ini buku kamu! (Sambil menunjuk buku yang ada di meja).

Kata ini merujuk pada sebuah buku yang tergeletak di atas meja. Acuan ini tidak disebutkan dalam pembicaraan atau dengan kata lain ungkapan linguistik untuk buku yang tergeletak di atas meja belum muncul/dituturkan.

(28)

b. Endofora

Endofora merupakan referensi yang acuannya ada dalam teks yang dibicarakan atau disebutkan. Endofora itu meliputi anafora dan katafora. Anafora merupakan referensi yang acuannya telah disebutkan, sedangkan katafora mempunyai referensi yang acuannya akan disebutkan (hal 35). Hal serupa dijelaskan oleh Dajajasudarma (1994: 51) bahwa anafora merujuk silang pada unsur yang disebutkan terdahulu, sedangkan katafora merujuk silang pada unsur yang disebutkan kemudian.

Contoh

Pangeran Sule pada suatu hari tengah melakukan perjalanan ke hutan untuk berburu bersama rombongan pengawal istana. Di tengah perjalanan, ia melihat seorang pria yang sudah tidak asing dalam pandangannya. Pangeran Sule gemetar karena pria itu adalah

Pangeran Andre, saudara tiri yang berusaha ia singkirkan dari daftar

pewaris tahta kerajaan “Opera van Java.”

Kata ia pada contoh merupakan anafora yang merujuk pada Pangeran Sule yang namanya telah disebut sejak awal, sedangkan kata bercetak miring adalah katafora yang merujuk pada Pangeran Andre yang baru disebut pada akhir teks.

2.2.6 Tipe Referensi

Halliday dan Hasan (dalam Hartono 2000: 147-151) membagi referensi menjadi tiga tipe, yaitu: (1) referensi personal, (2) referensi demonstratif, dan (3) referensi komparatif.

a. Referensi Persona

Referensi persona mencakup ketiga kelas kata ganti diri yaitu kata ganti orang I, kata ganti orang II, dan kata ganti orang III, termasuk singularis dan

(29)

pluralisnya. Referensi persona direalisasikan melalui pronomina persona (kata ganti orang). Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang. Pronomina persona dapat mengacu pada diri sendiri (pronominal persona pertama), mengacu pada orang yang diajak bicara (pronomina persona kedua), atau mengacu pada orang yang dibicarakan (pronomina persona ketiga) (hal 147).

1) Persona Pertama

Persona pertama tunggal dalam bahasa indonesia adalah saya, aku, dan daku. Pronomina persona aku mempunyai variasi bentuk –ku dan ku-. Penggunaan persona pertama tunggal tampak pada kalimat berikut.

Contoh:

Kado buat adik, aku buat seindah mungkin.

Saya tidak tahu mengenai masalah kecelakaan tadi pagi

Menurutku andi memang anak yang pandai.

Di samping persona pertama, di dalam bahasa Indonesia juga mengenal persona pertama jamak, yaitu kami, dan kita. Kalimat berikut mengandung persona pertama jamak.

Contoh:

Kami semua adalah tulang punggung bangsa.

Kita harus mampu bersaing dengan bangsa lain dalam teknologi.

2) Persona Kedua

Persona kedua mempunyai beberapa wujud, yaitu engkau, kamu, anda,

dikau, kau-, dan mu-. Persona kedua mempunyai bentuk jamak engkau dan

(30)

kamu. Bentuk terikat itu masing-masing adalah kau- dan mu-. Berikut ini kutipan kalimat yang menggunakan persona kedua.

Contoh:

Kau bagaikan matahari di dalam hatiku. Apakah anda mengenal orang ini?

Ada keperluan apa engkau datang malam ini? 3) Persona Ketiga

Ada dua macam persona ketiga tunggal, (1) ia, dia, atau –nya, dan (2)

beliau. Adapun persona ketiga jamak adalah mereka. Berikut ini kalimat yang

menggunakan persona ketiga. Contoh:

Mereka adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

Kakaknya telah meninggal dunia setahun yang lalu karena kecelakaan.

Beliau terkenal menjadi pengarang sejak remaja.

b. Referensi Demonstratif

Pronomina penunjuk (demonstratif) dalam bahasa Indonesia ada empat macam, yaitu (1) pronomina penunjuk umum ini dan itu (mengacu pada titik pangkal yang dekat dengan penulis, ke masa yang akan datang, atau mengacu ke informasi yang disampaikan oleh penulis), (2) pronomina penunjuk tempat (pronomina ini didasarkan pada perbedaan titik pangkal dari pembicara: dekat sini, agak jauh situ, dan jauh sana), (3) pronominal penunjuk ihwal (titik pangkal perbedaannya sama dengan penunjuk lokasi dekat begini, jauh begitu dan menyangkut keduanya demikian), dan (4) penunjukan adverbia titik

(31)

pangkal acuannya terletak pada tempat anteseden yang diacu, ke belakang tadi dan berikut, ke depan tersebut (hal 150).

Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Kridalaksana (1994: 92). Ia menjelaskan bahwa demonstrativa adalah jenis yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu (anteseden) di dalam maupun di luar wacana. Dari sudut bentuk, dapat dibedakan antara (1) demonstrativa dasar, seperti itu dan ini, (2) demontrativa turunan, seperti berikut, sekian, (3) demonstrativa gabungan seperti di sini, di situ, di sana, ini itu, di sana-sini atau dalam rangkuman sebelumnya masuk dalam kategori kata ganti tempat, ikhwal, dan adverbia.

Sumarlam (2003: 25) membagi pengacuan demonstratif (kata ganti penunjuk) menjadi dua, yaitu pronomina demonstratif waktu (temporal) dan pronomina tempat (lokasional). Pronomina demonstratif waktu ada yang mengacu pada waktu kini (seperti kini dan sekarang), lampau (seperti kemarin dan dulu), akan datang (seperti besok dan yang akan datang), dan waktu netral (seperti pagi dan siang). Sementara itu, pronomina demonstratif tempat ada yang mengacu pada tempat atau lokasi yang dekat dengan pembicara (sini, ini), agak jauh dengan pembicara (situ, itu), jauh dengan pembicara (sana), dan menunjuk tempat secara eksplisit (Surakarta, Yogyakarta)

Contoh:

Ini salah kamu! Pergi sana!

(32)

Di sini tersedia voucher isi ulang elektronik! (downloaddesain.com, 24/07/2015).

Sesuai dengan tradisi umat Islam, orang yang sudah meninggal akan sesegera mungkin untuk dimandikan, dikafani, lalu dishalatkan sebelum dikuburkan. Begitu juga dengan Raja Abdullah, selepas kepergiannya para kerabat dan keluarga Raja Abdullah dengan segera memandikan, mengkafani, dishalatkan dan kemudian dibawa ke peristirahatannya yang terakhir. Sungguh pemakaman yang sangat sederhana bagi seorang Raja, pemimpin negara sekaligus orang terkaya di Saudi. Namun, hal ini memang bukanlah hal yang aneh mengingat dalam hukum Islam juga di ajarkan demikian.

(Nazar dalam Makintau.com, 22/07/2015)

c. Referensi Komparatif

Referensi komparatif dalam bahasa Indonesia berkenaan dengan perbandingan dua maujud atau lebih, meliputi tingkat kualitas atau intensitasnya dapat setara atau tidak setara. Tingkat setara disebut tingkat ekuatif, tingkat yang tidak setara dibagi menjadi dua yaitu tingkat komparatif dan tingkat superlatif. Tingkat ekuatif mengacu ke kadar kualitas atau intensitas yang sama atau mirip. Tingkat komparatif mengacu ke kadar kualitas atau intensitas yang lebih atau yang kurang. Tingkat superlatif mengacu ke kadar kualitas atau intensitas yang paling tinggi di antara adjektiva yang dibandingkan (hal 151).

Contoh:

Mobilku warnanya sama persis dengan punyamu. Tapi soal kecepatan, mobilku lebih cepat dari mobilmu. Teknologi mesin mobilku adalah teknologi paling mutakhir.

(33)

17 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Moleong (2007: 6) mendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan, tentang orang-orang yang diamati. Alasan memilih pendekatan ini adalah karena penelitian ini berkaitan dengan data yang tidak berupa angka-angka, melainkan berupa penggunaan bentuk-bentuk bahasa.

Pendekatan lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, artinya data yang akan dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi. Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2010: 234) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan sesuatu variabel, gejala atau keadaan tertentu. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini tidak terkait dengan variabel-variabel terukur. Deskripsi dalam penelitian ini merupakan deskripsi atas kenyataan yang ada yaitu sarana penanda referensial dalam wacana tulis.

3.2 Data dan Sumber Data

Hasil pencatatan peneliti sebagai data dapat berupa kata, dan dapat berupa angka. Dalam penelitian ini, data yang diambil yaitu kalimat yang memiliki penanda referensi yang terdapat pada rubrik Fokus edisi Juni 2015 dalam viva.co.id. Arikunto (2009: 129) menyatakan bahwa sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini berupa sumber data tertulis, yaitu yang terdapat dalam portal berita daring Viva.co.id pada

(34)

rubrik Fokus edisi Juni 2015. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah penggalan wacana atau kalimat-kalimat yang diindikasi mempunyai unsur penanda referensi.

3.3 Instrumen Penelitian

Arikunto (2009: 265) menjelaskan bahwa instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah alat bantu berupa tabel data. tabel data ini digunakan untuk mencatat data yang diperoleh dari hasil membaca dan menandai penggalan wacana yang memiliki penanda referensi dalam portal berita daring viva.co.id pada rubrik Fokus edisi Juni 2015.

Sebagai pegangan dalam pengumpulan data, peneliti membuat rambu-rambu acuan sebagai berikut.

a) Peneliti membaca wacana tulis pada rubrik Fokus edisi Juni 2015 dalam Viva.co.id yang mengandung penanda referensi.

b) Peneliti mencari dan memberi tanda wujud penanda referensi dalam wacana tulis pada rubrik Fokus edisi Juni 2015 dalam Viva.co.id.

c) Peneliti mencatat bentuk penanda referensi, sumber data, nomor data, data yang mengandung penanda referensi, dan analisis.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan

(35)

data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrowi dan Suwandi, 2008: 158). Metode dokumentasi memerlukan teknik baca. Sumber yang akan dibaca adalah wacana tulis pada rubrik Fokus edisi Juni 2015 dalam viva.co.id. Setelah melakukan teknik baca, selanjutnya adalah teknik lanjutan. Teknik lanjutan dalam penelitian ini adalah teknik catat. Pencatatan dokumen perlu dilakukan agar data dari suatu sumber bisa dikumpulkan secara terseleksi sesuai dengan keperluan penelitian yang bersangkutan (Basrowi dan Suwandi, 2008: 158).

Sudaryanto (1993: 135) mengatakan teknik catat/kegiatan pencatatan dapat dilakukan langsung ketika teknik pertama selesai dilakukan atau sesudah membaca, dan dengan menggunakan alat tulis tertentu. Peneliti menggunakan media komputer untuk kegiatan pencatatan.

3.4 Teknik Analisis Data

Menurut Moleong (2007: 103) pekerjaan analisis data ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode dan mengkategorikannya. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa penggalan-penggalan wacana yang memiliki penanda referensi di dalamnya. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik reduksi data. Sugiyono (2009: 338) mengatakan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga langkah. Langkah pertama adalah mengidentifikasi penggunaan penanda referensi dalam portal berita

(36)

daring Viva.co.id pada rubrik Fokus edisi Juni 2015. Kedua, peneliti memberi tanda dan memilah penanda referensi yang digunakan ke dalam tabel data. Ketiga, data dianalisis dengan menunjukkan anteseden dari penanda referensi yang digunakan.

(37)

21 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Data penelitian ini berupa penggalan wacana bidang bahasan ekonomi dan bisnis dalam portal berita daring Viva.co.id pada rubrik Fokus edisi Juni 2015 (terlampir) yang mengandung penanda referensi. Data yang dikumpulkan sebanyak 236 buah. Pada data itu terdapat dua jenis penanda referensi yaitu endofora dan eksofora. Dalam endofora sendiri terdapat dua bentuk penanda, anafora dan katafora. Berikut disajikan gambaran jumlah data yang dianalisis dan dibahas pada penelitian ini.

Wacana pertama berjudul Ketika Harga Pangan Melambung Jelang Ramadhan yang diterbitkan Rabu, 3 Juni 2015 pukul 00:05 WIB memiliki 16 penanda anafora, empat penanda katafora, dan sembilan penanda eksofora. Jadi, penanda referensi pada wacana ini 29 buah. Wacana kedua berjudul Asa di Tengah Suramnya Penjualan Otomotif diterbitkan Sabtu, 6 Juni 2015 06:56 WIB. Wacana ini memuat 19 penanda anafora, tiga penanda katafora dan 29 penanda eksofora. Jadi, jumlah penanda referensi pada wacana ini 51 buah.

Wacana ketiga berjudul Menimbang Impor Bahan Pangan Jelang Lebaran yang diterbitkan Selasa, 9 Juni 2015 00:37 WIB memiliki penanda referensi anafora sebanyak 19 buah, satu buah penanda katafora dan delapan penanda eksofora. Jadi, jumlah penanda referensi pada wacana ini 24 buah. Wacana keempat berjudul Lebaran Kian Dekat, Mobil Bekas Mengkilat diterbitkan Sabtu, 13 Juni 2015 01:03

(38)

WIB memiliki penanda referensi anafora sebanyak 17 buah dan 12 buah penanda eksofora. Jadi, jumlah penanda referensi pada wacana ini 29 buah.

Wacana kelima berjudul Asing Dibolehkan Beli, Pasar Properti RI Bergairah? yang diterbitkan Kamis, 25 Juni 2015 00:39 WIB memuat 21 penanda anafora dan delapan penanda eksofora. Jumlah penanda referensi pada wacana ini sebanyak 29 buah. Wacana keenam berjudul Uang Muka Rendah Tak Jamin Otomotif Moncer diterbitkan Jum'at, 26 Juni 2015 01:28 WIB memuat 13 penanda anafora, dua penanda katafora, penanda referensi eksofora sebanyak 12 buah. Jadi, jumlah penanda referensi pada wacana ini 27 buah.

Wacana ketujuh berjudul Runtuhnya Ekonomi Negara Para Dewa diterbitkan Selasa, 30 Juni 2015 04:55 WIB. Jumlah penanda referensi anafora sebanyak 34 buah. Penanda referensi katafora sebanyak satu buah, penanda referensi eksofora sebanyak 14 buah. Jadi, jumlah penanda referensi pada wacana ini sebanyak 49 buah. Total keseluruhan penanda dalam penelitian ini 139 anafora, 12 katafora, dan 92 eksofora.

4.2 Analisis Data

Data yang telah terkumpul dianalisis satu per satu. Di bawah ini adalah analisis data dari masing-masing wacana.

4.2.1 Wacana 1

Wacana yang pertama berjudul Ketika Harga Pangan Melambung Jelang

Ramadhan diterbitkan pada Rabu, 3 Juni 2015 00:05 WIB. Dalam wacana ini

(39)

a. Anafora

Penanda anafora dalam wacana yang pertama ini sebanyak 16 buah. Berikut adalah penandanya.

1) –nya

Penanda –nya pada wacana yang ini sebanyak empat buah. Salah satu datanya adalah sebagai berikut.

Ibu-ibu rumah tangga pun terpaksa harus memperketat pengeluarannya.

Penggalan wacana di atas terdapat dalam paragraf kedua kalimat terakhir. Penanda referensi –nya mengacu pada ibu-ibu rumah tangga yang telah disebutkan sebelumnya.

2) ini

Penanda referensi ini sebanyak tujuh buah. Salah satu di antaranya adalah seperti berikut.

"Ini dikarenakan pasokan cabai merah berkurang, karena faktor cuaca juga, sehingga saat ini produksi cabai merah menurun," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, di kantor BPS Pusat, Senin 1 Juni 2015.

Penanda referensi ini mengacu pada kenaikan harga dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “Kenaikan harga cabai disinyalir karena musim kering…”

3) tersebut

Penanda referensi tersebut dalam wacana yang pertama ini sebanyak tiga buah. Salah satu di antaranya seperti pada data berikut.

Dengan kenaikan tersebut, pemerintah berencana membuka keran impor untuk komoditas jenis cabai.

(40)

Penanda referensi tersebut mengacu pada harga tomat dan cabai yang sudah mencapai 100 persen dari sebelumnya Rp20 ribu per kilogram dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “…kenaikan harga tomat dan cabai yang sudah mencapai 100 persen dari sebelumnya Rp20 ribu per kilogram.”

4) itu

Penanda referensi itu dalam wacana yang diterbitkan pada Rabu, 3 Juni 2015 sebanyak dua buah. Salah satu di antaranya seperti pada data berikut.

Selain itu, pedagang sulit mendapat pasokan ayam potong untuk berjualan, yang mengakibatkan menurunnya omzet penjualan. Penanda referensi itu mengacu pada harga daging ayam semakin melonjak yang terdapat dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “…semakin mendekati Ramadhan, harga daging ayam semakin melonjak.” 5) mereka

Pada wacana yang berjudul Ketika Harga Pangan Melambung Jelang

Ramadhan ini hanya terdapat satu penanda referensi mereka yang termasuk

dalam anafora.

"Mereka (spekulan) akan melihat, tidak mungkin melakukan spekulasi ketika pemerintah punya stok. Kalau melakukannya, mereka akan rugi," kata Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartanti, di Jakarta, Senin 1 Juni 2015.

Penanda referensi mereka mengacu pada spekulan yang telah disebutkan sebelumnya yang masih dalam satu penggalan. Penggalan tersebut terdapat dalam paragraf ke 13.

(41)

6) ia

Penanda referensi ia dalam wacana pertama ini hanya terdapat satu penanda, yaitu:

Ia menduga, kenaikan harga tersebut ditengarai oleh kurangnya pasokan cabai dari berbagai daerah.

Penanda referensi ia mengacu pada Sudin Umar dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “…ujar seorang pedagang di pasar tradisional, Sudin Umar,…”

b. Katafora

Penanda referensi Katafora yang terkumpul dalam wacana ini berjumlah empat penanda. Penanda-penanda itu antara lain;

1) mereka

Penanda referensi mereka yang termasuk dalam katafora pada wacana yang pertama ini hanya terdapat satu penanda, yaitu:

"Mereka (spekulan) akan melihat, tidak mungkin melakukan spekulasi ketika pemerintah punya stok.Kalau melakukannya, mereka akan rugi," kata Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartanti, di Jakarta, Senin 1 Juni 2015.

Penanda referensi mereka mengacu langsung pada spekulan yang disebutkan oleh penulis di tanda kurung.

2) berikut

Sama dengan penanda mereka, penanda referensi berikut yang termasuk dalam eksofora juga sebanyak satu buah.

Berikut beberapa bahan pokok yang naik harga di beberapa daerah di Indonesia.

(42)

Penanda referensi Berikut mengacu pada data daerah di Indonesia yang mengalami kenaikan bahan pokok

3) beberapa daerah di Indonesia

Penanda referensi beberapa daerah di Indonesia juga sebanyak satu penanda. Datanya adalah seperti berikut.

Berikut beberapa bahan pokok yang naik harga di beberapa daerah di Indonesia.

Penanda referensi beberapa daerah di Indonesia itu menjelaskan data yang dimaksud penanda berikut setelahnya, yaitu; Jakarta Timur, Karawang (Jawa Barat), Garut(Jawa Barat), Boyolali(Jawa Tengah), Binjai(Sumatera Utara), Pekanbaru(Riau), Manado(Sulawesi Utara), Gorontalo

4) ini

Sama dengan penanda-penanda sebelumnya, penanda referensi ini yang termasuk dalam katafora juga sebanyak satu buah.

Saat ini di Gorontalo, menjelang masuknya bulan suci Ramadhan 2015, di sejumlah pasar tradisional memang terjadi kenaikan harga. Penanda referensi ini mengacu pada klausa …, menjelang masuknya bulan suci Ramadhan 2015, di sejumlah…

c. Eksofora

Penanda eksofora dalam wacana yang pertama ini sebanyak sembilan buah. Berikut adalah penandanya.

(43)

1) lalu

Penanda referensi lalu pada wacana yang pertama ini hanya satu penanda. Penanda itu terdapat dalam penggalan wacana pada paragraf ke tiga kalimat pertama seperti berikut

Kenaikan harga cabai disinyalir karena musim kering yang mulai dialami Indonesia pada Mei lalu.

Penanda referensi lalu dalam penggalan wacana di atas mengacu pada bulan Mei tahun 2015 yang tidak disebutkan dalam teks.

2) lainnya

Penanda referensi lainnya dalam wacana yang dilampirkan pada halaman 113 dalam penelitian ini juga sebanyak satu buah. Penanda itu terdapat dalam penggalan wacana berikut.

Sebab, dampak dari perubahan cuaca tersebut telah mengganggu produksi cabai dan komoditas lainnya.

Penanda referensi lainnya mengacu pada bahan-bahan pokok yang tidak disebutkan dalam teks.

3) sepekan terakhir

Penanda referensi sepekan terakhir dalam wacana ini juga sebanyak satu penanda. Penanda itu terdapat dalam penggalan wacana berikut.

Harga bahan pangan mulai merangkak naik dalam sepekan terakhir di sejumlah pasar tradisional.

Penanda referensi sepekan terakhir dalam wacana ini mengacu pada tanggal 27 Mei 2015 hingga 2 Juni 2015 yang tidak disebutkan dalam teks.

(44)

4) dua minggu terakhir

Penanda referensi dua minggu terakhir dalam wacana yang pertama ini juga sebanyak satu penanda. Penanda itu terdapat dalam penggalan wacana berikut.

"Untuk telur sudah dua minggu terakhir harganya naik, yang diperkirakan terus naik hingga Lebaran," ujar Yayah, seorang pedagang pasar Ciawitali, Selasa, 2 Juni 2015.

Penanda referensi dua minggu terakhir yang terdapat dalam paragraf ke 19 mengacu pada tanggal 20 Mei 2015 hingga 2 Juni 2015 yang tidak disebutkan dalam teks.

5) ini

Penanda referensi ini dalam eksofora terdapat dua penanda. Salah satunya seperti berikut.

Kondisi ini harus diwaspadai pemerintah.

Penanda referensi ini mengacu pada kenaikan bahan pokok menjelang ramadhan yang tidak disebutkan dalam teks.

6) yang lain

Penanda referensi yang lain dalam wacana ini hanya terdapat satu penanda. Penanda itu terdapat dalam penggalan wacana berikut.

"Kalau yang lain naik, tapi nggak banyak. Tetapi, kemungkinan semua sayuran dan kebutuhan pokok akan naik, apalagi sudah dekat Ramadhan," kata Jajang.

Penanda referensi yang lain mengacu pada bahan-bahan pokok yang tidak disebutkan dalam teks.

(45)

7) sejumlah pasar tradisional

Penanda referensi sejumlah pasar tradisional terdapat satu penanda. Penanda itu terdapat dalam penggalan wacana berikut.

Saat ini di Gorontalo, menjelang masuknya bulan suci Ramadhan 2015, di sejumlah pasar tradisional memang terjadi kenaikan harga.

Penanda referensi sejumlah pasar tradisional mengacu pada pasar-pasar tradisional yang ada di Gorontalo yang tidak disebutkan dalam teks. 8) kini

Penanda referensi kini juga terdapat satu penanda. Penanda itu terdapat dalam penggalan wacana berikut.

Kami merugi kini, karena tidak ada yang mau membeli.

Penanda referensi kini mengacu pada masa menjelang Ramadhan dimana harga-harga naik hingga 100% yang tidak disebutkan dalam teks. 4.2.2 Wacana 2

Wacana yang kedua berjudul Asa di Tengah Suramnya Penjualan Otomotif diterbitkan pada Sabtu, 6 Juni 2015 06:56 WIB. Dalam wacana ini ditemukan 51 penanda referensi. Masing-masing penanda itu antara lain:

a. Anafora

Penanda anafora dalam wacana yang pertama ini sebanyak 19 buah. Berikut adalah penandanya.

1) tersebut

Penanda referensi tersebut dalam wacana kedua sebanyak dua buah. Salah satu di antaranya seperti pada data berikut.

(46)

Dari data tersebut, penjualan di kuartal pertama 2014 tercatat lebih dari 100 ribu unit setiap bulannya.

Penanda referensi tersebut mengacu pada penjualan mobil yang tercatat oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “…, pada 2014 lalu, penjualan mobil yang tercatat oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencapai 1,2 juta unit.”

2) ini

Penanda referensi ini dalam wacana yang diterbitkan pada Sabtu, 6 Juni 2015 sebanyak enam buah. Salah satu di antaranya seperti pada data berikut.

Angka ini sangat kontras dengan yang terjadi pada 2015.

Penanda referensi ini mengacu pada penjualan di kuartal pertama 2014 tercatat lebih dari 100 ribu unit setiap bulannya dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “Dari data tersebut, penjualan di kuartal pertama 2014 tercatat lebih dari 100 ribu unit setiap bulannya.”

3) Head of Datsun Indonesia

Penanda referensi Head of Datsun Indonesia dalam wacana ini sebanyak satu penanda yang ditulis seperti pada data berikut.

Head of Datsun Indonesia ini mengatakan, meski belum resmi diputuskan, namun cara tersebut dinilai akan memberikan akses kepada masyarakat di Indonesia untuk mendapatkan mobil.

Penanda referensi Head of Datsun Indonesia mengacu pada Indriani Hadiwidjaja dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “Hal senada disampaikan Indriani Hadiwidjaja.”

(47)

4) ia

Salah satu dari tiga penanda referensi ia terdapat dalam paragraf ke 36. Penggalan wacananya adalah sebagai berikut.

Untuk menarik minat konsumen, ia bersama para penjual mobil bekas di Indonesia terus menggelar promo, seperti cashback, diskon, dan sistem kredit dengan angsuran ringan.

Penanda referensi ia mengacu pada Herjanto Kosasih dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “Menurut Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih,…”

5) mereka

Penanda referensi mereka dalam wacana yang dilampirkan pada halaman 118 dalam penelitian ini sebanyak satu penanda yang ditulis seperti pada data berikut.

Salah satu acara yang saat ini dimanfaatkan oleh mereka adalah Jakarta Fair 2015, atau yang biasa dikenal dengan nama Pekan Raja Jakarta (PRJ).

Penanda referensi mereka mengacu pada produsen otomotif dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “…anjloknya penjualan, produsen otomotif biasanya memanfaatkan momen-momen khusus….” 6) –nya

Penanda referensi –nya dalam wacana kedua ini sebanyak tiga buah. Salah satu di antaranya seperti pada data berikut.

Lebaran itu bulan Juli, jadi mungkin akan naik lagi, terlebih saat ini kita belum memasuki puasa (Ramadan), karena penjualan menjelang lebaran biasanya akan terus mengalami peningkatan,” jelasnya.

(48)

Penanda referensi –nya mengacu pada Herjanto Kosasih dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “Menurut Senior Manager

Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih,…”

7) periode pertama

Penanda referensi periode pertama dalam wacana yang berjudul Asa

di Tengah Suramnya Penjualan Otomotif sebanyak satu penanda yang ditulis

seperti pada data berikut.

Pada periode pertama, untuk setiap mobil Nissan dan Datsun dengan jarak tempuh mencapai lebih dari 100 ribu km, maka akan diberikan potongan harga suku cadang sebesar 25 persen.

Penanda referensi periode pertama mengacu pada 1 hingga 10 Juni 2015 dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “…,yakni periode pertama mulai 1 hingga 10 Juni 2015 dan periode kedua mulai 11 hingga 30 Juni 2015.”

8) periode kedua

Penanda referensi periode kedua dalam wacana ini sebanyak satu penanda yang tertulis seperti pada data berikut.

Konsumen Nissan dan Datsun yang hendak melakukan servis pada periode kedua akan mendapatkan potongan harga 10 persen untuk pembelian suku cadang, tanpa ada perbedaan jarak tempuh.

Penanda referensi periode kedua mengacu pada 11 hingga 30 Juni 2015 dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “…,yakni periode pertama mulai 1 hingga 10 Juni 2015 dan periode kedua mulai 11 hingga 30 Juni 2015.”

(49)

b. Katafora

Penanda referensi Katafora yang terkumpul dalam wacana ini berjumlah tiga penanda. Penanda-penanda itu antara lain;

1) akhir 2014 lalu

Penanda referensi akhir pekan 2014 lalu terdapat dalam paragraf ke enam. Berikut penggalan wacananya.

Penurunan penjualan ini memang sudah tampak sejak akhir 2014 lalu, dimana pada November hingga Desember, unit yang berhasil dijual hanya berkisar di angka 90 ribu unit.

Penanda referensi akhir 2014 lalu mengacu pada November hingga Desember yang disebutkan setelahnya, yaitu “…dimana pada November hingga Desember, unit yang berhasil dijual…”

2) saya

Penanda referensi saya dalam wacana yang kedua ini sebanyak satu penanda yang ditulis seperti pada data berikut.

Karena seperti yang saya bilang sebelumnya, penurunan yang terjadi tahun ini ya karena adanya penurunan daya beli.

Penanda referensi saya mengacu pada kalimat yang disebutkan setelahnya, yaitu “…ujar Assistant General Manager Marketing PT YIMM, Mohammad Masykur.”

3) kami

Penanda referensi kami dalam wacana ini sebanyak satu penanda yang ditulis seperti pada data berikut.

“Bagi kami ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek), ini sangat positif. Sangat dimudahkan (konsumen) membeli mobil, kalau memang regulasi ini jadi dijalankan,” kata Indriani.

(50)

Penanda referensi kami mengacu pada ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) yang disebutkan setelahnya.

c. Eksofora

Penanda eksofora dalam wacana yang kedua sebanyak 29 buah. Berikut adalah penandanya.

1) ini

Penanda referensi ini dalam wacana yang kedua ini sebanyak sembilan buah. Salah satu di antaranya seperti pada data berikut.

Berbeda dengan zaman dulu, saat ini banyak yang beranggapan bahwa kendaraan sudah tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kebutuhan tersier..

Pada penggalan wacana di atas, penanda referensi ini mengacu pada masa sekarang atau era globalisasi yang tidak dijelaskan dalam teks.

2) akhir 2014 lalu

Penanda referensi akhir 2014 lalu dalam wacana yang dilampirkan pada halaman 118 dalam penelitian ini sebanyak satu penanda yang tertulis seperti pada data berikut.

Sejak pemerintah memberlakukan aturan baru mengenai subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium akhir 2014 lalu, tampak penurunan yang sangat tajam dalam hal penjualan mobil dan motor.

Pada penggalan wacana di atas, Penanda referensi akhir 2014 lalu mengacu pada bulan November dan Desember 2014 yang tidak dijelaskan dalam teks.

(51)

3) tiga tahun belakangan ini

Penanda referensi tiga tahun belakangan ini terdapat dalam paragraf ke lima kalimat terakhir. Berikut penggalan wacananya.

Dan yang lebih parah lagi, penjualan pada April 2015 adalah yang paling rendah selama tiga tahun belakangan ini.

Pada penggalan wacana di atas, penanda referensi tiga tahun belakangan ini mengacu pada tahun 2012-2015 yang tidak dijelaskan dalam teks.

4) beberapa bulan ini

Penanda referensi beberapa bulan ini dalam wacana ini sebanyak satu penanda yang ditulis seperti pada data berikut.

Lesunya penjualan kendaraan bermotor beberapa bulan ini ternyata juga mendapat perhatian dari pemerintah.

Pada penggalan wacana di atas, penanda referensi beberapa bulan ini mengacu pada bulan April-Juni 2015 yang tidak dijelaskan dalam teks.

5) itu

Penanda referensi itu dalam wacana yang berjudul Asa di Tengah

Suramnya Penjualan Otomotif sebanyak empat penanda. Salah satu di

antaranya seperti pada data berikut.

Semoga hal itu dapat membantu peningkatan penjualan kendaraan bermotor.

Pada penggalan wacana di atas, penanda referensi itu mengacu pada gambaran penurunan besaran uang muka yang tidak dijelaskan dalam teks.

(52)

6) lalu

Salah satu dari empat penanda referensi lalu terdapat dalam paragraf ke 18. Berikut penggalan wacananya.

Berbeda dengan gelaran yang sama tahun lalu, pada PRJ 2015 ini target serta potongan harga yang diberikan ATPM lebih rendah. Pada penggalan wacana di atas, penanda referensi lalu mengacu pada tahun 2014 yang tidak dijelaskan dalam teks.

7) sebelumnya

Penanda referensi sebelumnya dalam wacana ini sebanyak tiga penanda. Salah satu di antaranya seperti pada data berikut.

Produsen mobil seperti Toyota dan Suzuki juga memberi potongan harga yang tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

Pada penggalan wacana di atas, penanda referensi sebelumnya mengacu pada tahun 2014 yang tidak dijelaskan dalam teks.

8) baru-baru ini

Penanda referensi baru-baru ini dalam wacana kedua sebanyak satu penanda yang ditulis seperti pada data berikut.

Produsen yang memberi potongan harga atau diskon paling besar adalah Chevrolet, yang baru-baru ini menutup pabrik mereka di Indonesia.

Pada penggalan wacana di atas, penanda referensi baru-baru ini mengacu pada beberapa bulan sebelum bulan Juni 2015 yang tidak disebutkan dalam teks.

(53)

9) kita

Penanda referensi kita hanya sebanyak satu penanda yang ditulis seperti pada data berikut.

Seperti yang kita ketahui, momen libur Lebaran banyak dimanfaatkan masyarakat yang tinggal di kota besar untuk pulang kampung.

Pada penggalan wacana di atas, penanda referensi kita mengacu pada produsen dan semua pembaca yang tidak dijelaskan dalam teks.

10) kini

Berikut adalah penggalan wacana yang mengandung penanda referensi kini yang hanya berjumlah satu buah.

Menurut Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih, mobil bekas yang kini masih menjadi primadona jelang lebaran adalah Avanza dan Xenia. Pada penggalan wacana di atas, penanda referensi kini mengacu pada masa sekarang yang tidak dijelaskan dalam teks.

11) kami

Penanda referensi kami dalam wacana ini sebanyak tiga penanda. Salah satunya seperti pada data berikut.

“Kami selalu melakukan pengecekan terhadap mesin mobil di bengkel resmi mobil yang digunakan, sehingga tidak sembarangan membawa mobil ke tempat servis,” ujar Jajang.

Pada penggalan wacana di atas, penanda referensi kami mengacu pada penyedia jasa penyewaan mobil yang tidak dijelaskan dalam teks.

(54)

4.2.3 Wacana 3

Wacana yang kedua berjudul Menimbang Impor Bahan Pangan Jelang

Lebaran yang diterbitkan Selasa, 9 Juni 2015 00:37 WIB. Dalam wacana ini

ditemukan 24 penanda referensi. Masing-masing penanda itu antara lain: a. Anafora

Penanda referensi anafora dalam wacana yang ketiga sebanyak 19 buah. Berikut dijelaskan enam di antaranya.

1) ini

Salah satu dari dua penanda referensi ini dalam wacana yang ketiga adalah seperti berikut.

Harga bawang merah ini sudah melampau harga referensi pemerintah sebesar Rp25.700 per kg.

Penanda referensi ini mengacu pada Rp40 ribu-45 ribu per kg dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “Sekarang sudah naik menjadi Rp40 ribu-45 ribu per kg.”

2) -nya

Penanda referensi -nya dalam wacana yang dilampirkan pada halaman 124 dalam penelitian ini sebanyak empat buah. Salah satu di antaranya seperti pada data berikut.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Senin 8 Juni 2015, mengatakan pihaknya tengah memetakan gudang-gudang pangan, agar tidak terjadi penimbungan bahan pangan.

Penanda referensi –nya mengacu pada Rachmat Gobel yang telah disebutkan sebelumnya.

(55)

3) itu

Penanda referensi itu hanya berjumlah satu penanda. Penandanya terdapat pada paragraf sepuluh kalimat pertama. Berikut adalah datanya.

Selain itu, Rachmat juga berencana mengimpor bahan pangan untuk menekan tingginya harga pangan.

Penanda referensi itu mengacu pada berdialog dengan para distributor dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “Kementerian juga akan berdialog dengan para distributor, agar….”

4) dia

Penanda referensi dia dalam wacana ini sebanyak empat buah. Salah satu di antaranya seperti pada data berikut.

"Kami siapkan impor cabai dan bawang, karena memang panen yang ada belum menjamin (kebutuhan). Sekarang sedang dihitung berapa yang diperlukan," kata dia

Penanda referensi dia mengacu pada Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu “Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Senin 8 Juni 2015, mengatakan....”

5) saya

Salah satu dari dua buah penanda referensi saya terdapat dalam paragraf ke 13 kalimat terakhir. Berikut adalah datanya.

"Kalau sampai Juni tidak ada kenaikan produksi, saya harus buka keran impor," kata dia di Jakarta.

Penanda referensi saya dan dia mengacu pada Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Senin 8 Juni 2015, mengatakan....

Referensi

Dokumen terkait

This book Life Is Good: The Book By Bert Jacobs, John Jacobs offers you far better of life that could create the top quality of the life brighter. This Life Is Good: The Book By

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Leverage dan Cash Conversion Cycle berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Cash Holding, Cash Flow, Net Working Capital, dan

Transfer alami antibodi yang muncul pada induk ayam ke anak ayam melalui kuning telur dapat dieksploitasi untuk memproduksi antibodi spesifik terhadap patogen

Perencanaan Bimbingan dan Konseling Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMP Negeri 1 Bojonegoro merupakan salah satu kegiatan wajib yang dilakukan bagi

Dengan mengucap puji syukur Alhandulillah penulis pqanjatkan Allha SWT Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta InayahNya sehingga penulis dapat

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE STAD WITH MIND MAP TO IMPROVE ACCOUNTING LEARNING ACTIVITIES OF CLASS XI AK 4 STUDENTS OF SMKN 2 PURWOREJOi. ACADEMIC

Pemanfaatan sumber daya perairan pesisir dan perairan pulau-pulau kecil yang tidak sesuai dengan izin pengelolaan yang diberikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat