• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJARPASSING DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 AIR PUTIH KABUPATEN BATU BARA TAHUN AJARAN 2014/2015”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJARPASSING DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 AIR PUTIH KABUPATEN BATU BARA TAHUN AJARAN 2014/2015”."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 AIR PUTIH

KABUPATEN BATU BARA TAHUN AJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

SUPARMAN NIM. 6103311223

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

SUPARMAN “Upaya Meningkatkan Hasil BelajarPassing dengan kaki bagian dalam pada permainan Sepak Bola dengan menggunakan Metode Bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu Bara Tahun Ajaran 2014/2015”.

Pembimbing : BUDI VALIANTO

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Passing dengan kaki

bagian dalam pada permainan sepak bola dengan menggunakan Metode Bermain

Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu Bara Tahun Ajaran

2014/2015.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu

Bara, waktu penelitian pada tanggal 21November sampai dengan 5Desember Tahun

2014.Objek dalam penelitian ini adalah menggunakan Metode Bermain,untuk

meningkatkan hasil belajar Passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak

bola.Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-3 yang berjumlah

30orang siswa. Jenispenelitian ini adalah menggunakan pendekatan PTK (Penelitian

Tindakan Kelas).Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar fortofolio

penilaian hasil belajar Passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola.

Data awal (pre test) yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan

siswa dalam melakukan teknik Passing dengan kaki bagian dalam pada permainan

sepak bola masih rendah dan hal ini berdampak pada hasil belajar siswa.

Hasil penelitian pada Siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar Passing

dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola yaitu sebanyak 19 orang siswa

(63,33%) siswa yang tuntas dalam belajarnya, dan 11 orang siswa (36,66%) siswa

yang tidak tuntas belajarnya. Nilai rata-rata hasil belajar siswa dalam melakukan

teknik dasar Passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola mencapai

(71,66). Pada siklus II yaitu sebanyak 27 (90%) siswa yang tuntas belajarnya, dan 3

(5)

siswa dalam melakukan teknik dasar Passing dengan kaki bagian dalam pada

permainan sepak bola mencapai (78,88).

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan Metode Bermain Pada Kelas

VII-3 SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Bau Bara Tahun Ajaran 2014/2015 dapat

memberikan konstribusi yang sangat besar dan signifikan terhadap hasil belajar

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 10

A. Kajian Teoritis ... 10

1.Hakekat Pendidikan Jasmani ... 10

a. Hakekat Pendidikan ... 10

b. Hakekat Pendidikan Jasmani ... 11

c. Hakekat Hasil Belajar ... 13

2. Hakekat permainan sepakbola ... 16

2.1. Sejarah sepak bola ... 16

2.2. Pasing dengan kaki bagian dalam ... 24

3. Hakekat metode bermain ... 26

B. Kerangka Berpikir ... 38

(7)

BAB III METODOLOGI PENILITIAN ... 40

A. Jenis penelitian ... 40

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

1. Lokasi penelitian ... 40

2. Waktu penelitian ... 40

C. Subjek dan objek penelitian ... 40

D. Desain Penelitian ... 41

E. Instrumen Penelitian... 45

F. Teknik Analisa Data ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 50

A. Deskripsi Data Penilaian ... 50

B. Hasil Penelitian ... 52

1. Siklus I ... 52

2. Siklus II ... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

(8)
[image:8.595.91.523.113.586.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bola dalam permainan sepak bola ... 18

2. Lapangan sepak bola ... 19

3. Cara menendang bola ... 24

4. Permainan delapan dua (8 : 2) ... 35

5. Umpan silang dengan dua bola ... 36

6. Cara menendang bola dengan kaki bagian dalam ... 37

7. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 44

8. Deskripsi data penelitian... 51

9. Deskripsi data penilaian data awal ... 52

10. Deskripsi data penilaian data siklus I ... 57

11. Deskripsi data penilaian data siklus II ... 62

12. Grafik perbandingan Tes Awal, siklus I dan siklus II... 63

13. Profil Sekolah... 121

14. Guru akan memimpin doa ... 122

15. Siswa melakukan pemanasan ... 122

16. Siswa melakukan Passing dengan kaki bagian dalam ... 123

17. Siswa melakukan Passing dengan kaki bagian dalam ... 123

18. Guru mengepaluasi siswa tentang meteri Passing dengan menggunakan kaki bagian dalam... 124

19. Guru memimpin pendinginan ... 124

20. Poto guru penjas, peneliti dan siswa ... 125

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga salah satu cara untuk mempertahankan kesegaran jasmani,

pembinaan gerakan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kesegaran dan

penampilan puncak atau sering disebut prestasi. Dengan prestasi olahraga dapat

membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

kesegaran jasmani berguna untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar.

Dikatakan bugar apabila seseorang dalam kehidupannya dapat melaksanakan

aktivitas yang lain tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Diharapkan dengan

berolahraga, tubuh dapat menjadi sehat, baik jasmani maupun rohani.

Permainan sepak bola dalam perkembangannya semakin dapat diterima

dan digemari oleh masyarakat dan telah masuk ke sekolah melalui kegiatan

kurikulum. Gejala ini terjadi karena permainan sepak bola merupakan olahraga

yang cukup menarik. Sepak bola merupakan suatu olahraga permainan yang

menggunakan bola, lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing

regu terdiri dari sebelas pemain atau biasa disebut kesebelasan. Masing-masing

kesebelasan berusaha untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya kedalam

gawang lawan dan mempertahankan gawangnya agar tidak kebobolan. Dalam

permainan ini diperlukan kerja sama yang baik dan tentu harus didukung dengan

(10)

Kegiatan olahraga yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

organik, neuromuscular, intelektual dan emosional secara menyeluruh sebagai

bagian integral dari pendidikan jasmani yang juga memberikan sumbangan bagi

pencapaian tujuan pendidikan nasional dan lebih khusus lagi permainan sepak

bola berpengaruh terhadap kesegaran jasmani bagi para pemainnya.

Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif dari

siswa tidaklah mudah, fakta yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber

belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa

sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya proses belajar menjadi cenderung

membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik yang pasif

tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi juga

pada hampir semua mata pelajaran termasuk pendidikan jasmani. Tinggi

rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani bergantung pada proses pembelajaran

yang dihadapi oleh siswa. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani guru harus

menguasai materi yang diajarkan dan cara penyampaiannya. Cara penyampaian

pelajaran sering disebut sebagai strategi mengajar merupakan faktor yang penting

diperhatikan oleh seorang guru. Cara penyampaian pelajaran dengan satu arah

akan membingungkan siswa dan siswi menjadi pasif (bersifat menerima saja)

tentang apa yang dipelajarinya, materi abstrak tidak bermakna, sehingga proses

belajar membosankan.

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran

pendidikan jasmani dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan

(11)

materi dan hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman, penguasaan materi

dan hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.

Rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani bergantung pada proses

pembelajaran yang dihadapi oleh siswa. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani,

guru harus menguasai materi yang diajarkan dan cara menyampaikannya. Cara

penyampaian pelajaran sering juga disebut model atau gaya mengajar merupakan

faktor yang penting diperhatikan oleh seorang guru.

Namun dari kenyataan diatas masih banyak guru penjas yang masih

terbatas dalam mengajar pembelajaran praktek pendidikan jasmani karena

berbagai macam keterbatasan menyediakan sarana yang menunjang dalam mata

pelajaran pendidiikan jasmani dan penggunaan model pembelajaran dalam

kegiatan proses belajar mengajar merupakan salah satu cara pendekatan yang bisa

diharapakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, yang terkadang

pembelajaran penjas lebih banyak melaksanakan secara teori dari pada pratek.

Dengan demikian permasalahan berupa rendahnya efektifitas belajar mengajar

dalam kelas di SMP. Hal ini berkaitan dengan masih ditemukannya keragaman

masalah dalam pembelajaran penjas, yaitu tentang kelemahan guru dalam mencari

metode atau gaya mengajar yang tepat, tentang keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaraan masih kurang, para siswa jarang mengajukan pertanyaan,

walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum

jelas, atau kurang paham, keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada

(12)

Kenyataan ini dapat dilihat dilapangan melalui pengamatan-pengamatan

yang dilakukan peneliti bahwa gurulah yang mempunyai kuasa penuh dalam

proses belajar mengajar kurang mempertimbangkan aspek perkembangan

psikomotor siswa.

Seiring dengan itu timbul suatu pertanyaan apakah tidak ada metode yang

bisa digunakan dan diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pelaksanaan pendidikan jasmani. Sebagai seorang guru tentu saja harus berupaya

mencari jalan keluar agar proses belajar mengajar lebih bersifat inovatif. Selaku

calon pendidik, penulis merasa perlu melakukan penelitian untuk menemukan

gaya mengajar yang lebih baik untuk digunakan dalam mempelajari keterampilan

gerak.

Metode bermain merupakan cara guru berinteraksi dengan siswa agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode bermain memberikan andil yang

sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan metode

bermain yang tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan suatu kegiatan belajar dan

mengajar yang efektif dan efisien, dan diharapkan mencapai tujuan dengan yang

diharapkan. Penggunaan metode bermain yang tepat dan sesuai dengan kondisi

dan suasana kelas serta dengan melakukan variasi pengajaran akan meningkatkan

motivasi belajar mengajar.

Terkait dengan mutu pendidikan khususnya siswa kelas VII SMP Negeri 3

Air Putih Kabupaten Batu bara Tahun Ajaran 2014 / 2015, sampai saat ini masih

jauh dari apa yang diharapkan. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara

(13)

Putih Kabupaten Batu bara bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran passing

dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola masih dalam kategori

rendah, disebabkan keterbatasan guru dalam mengupayakan keaktifan dalam

kebebasan siswa dalam pembelajaran. Dalam hal memahami materi pendidikan

jasmani, khususnya mengenai Passing dengan kaki bagian dalam, siswa kurang

termotivasi untuk mempelajarinya, kurang mengerti dan tidak respon aktif, karena

dalam penyampaian yang dilakukan selama ini tidak dapat membuat materi

tentang passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola lebih

tertarik untuk dibahas, maka siswa tidak menguasai semua teknik – teknik passing

degan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Sehingga dalam hal ini

mengakibatkan penguasaan teknik passing dengan kaki bagian dalam pada

permainan sepak bola siswa masih rendah mulai dari teknik awalan, perkenaan

dan sikap akhirnya.

Pada saat melakukan gerakan gerakan teknik dasar passing dengan kaki

bagian dalam pada permainan sepak bola sering melakukan kesalahan terutama

pada saat sikap perkenaan bola yang dilakukan sering tidak terarah. Berdasarkan

hasil observasi dan wawancara dengan guru Pendidikan Jasmani, ternyata dari 30

orang siswa kelas VII-3 ternyata 23 orang siswa (76,66%) belum memiliki

ketuntasan belajar, selebihnya 7 orang siswa (23,33%) telah memiliki ketuntasan

belajar. Hal ini merupakan salah satu masalah yang perlu dicari solusinya. Perlu

dicari metode atau model pembelajaran yang dapat mendukung guru dalam

meningkatkan kemampuan siswa melakukan passing dengan kaki bagian dalam

(14)

Berdasarkan penilaian penulis, bahwa hasil belajar Sepak bola siswa

tersebut masih kategori rendah, maka dengan demikian penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan memberikan suatu metode bermain, karena dalam

metode bermain guru mendesain pembelajaran dengan sedemikian rupa dengan

guru merancang permainan yang tujuannya untuk meninggkatkan hasil belajar

passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepkbola, guru dituntut untuk

memiliki penampilan yang baik, wawasan dan pengetahuan yang luas tentang

materi ajar yang akan disampaikan dari mulai menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan,

mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik serta memberikan

kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan, sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran passing dengan kaki bagian dalam pada

permainan sepak bola. Karena metode bermain ini, merupakan cara atau strategi

penyajian mengajar yang dilakukan oleh guru untuk memajukan pembelajaran

siswa sebagai variasi dalam proses belajar mengajar. Dan metode bermain ini juga

merupakan pendekatan mengajar yang bergantung pada guru. Guru menyiapkan

semua aspek pengajara dari mulai guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan

siswa, mendemostrasikan pengetahuan dan keterampilan, memberi bimbingan dan

pelatihan, mengecek dan memberikan umpan balik serta memberikan kesempatan

untuk pelatihan lanjutan dan penerapan, sedangkan siswa menjadi pengikut apa

yang diputuskan guru. Guru sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif

(15)

Darilatar belakang tersebut, peneliti tertarik ingin mengadakan penelitian

tentang “Upaya meningkatkan hasil belajar passing dengan kaki bagian dalam

pada permainan sepak bola dengan menggunakan metode bermain pada siswa

kelas VII SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu bara Tahun Ajaran

2014/2015”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas ada

beberapa masalah yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Adapun masalah

tersebut dapat di identifikasi sebagai berikut :

1. Cara penyampaian guru terlalu monoton.

2. Rendahnya minat belajar siswa.

3. Kurangnya perhatian guru dalam memilih media pembelajaran.

4. Metode atau model pembelajaran yang kurang cocok dengan suatu materi

pembelajaran.

5. Kurangnya inisiatif guru dalam menyampaikan materi.

6. Rendahnya nilai belajar siswa terutama pada pembelajaran passing

dengan kaki bagian dalam pada permainan sepkbola dikelas VII-3 SMP

Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu bara TahunAjaran 2014/2015.

C.Pembatasan masalah

Untuk menghindari penafsiran dan sekaligus membuat sasaran pembahasan

(16)

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Adapun yang menjadi

pembatasan masalah terdapat dalam variabel bebas dan variabel terikat.

Pembatasan masalah dalam variabel bebas adalah “Penggunaan Metode Bermain”

pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu bara Tahun Ajaran

2014/2015. Sedangkan yang menjadi pembatasan masalah dalam variabel terikat

adalah “Upaya meningkatkan Passing dengan kaki bagian dalam pada permainan

sepak bola”.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti

sebagai berikut : Bagaimanakah peningkatan hasil belajar passing sepak bola

dengan kaki bagian dalam melalui metode bermain pada siswa kelas VII-3 SMP

Negeri 3 Air Putih Kabupaten Batu bara Tahun Ajaran 2014/1015?

E.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Peningkatan hasil belajar

Passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola dengan

menggunakan metode bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri3 Air Putih

(17)

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan akan memberikan manfaat bagi

berbagai pihak yaitu :

1. Hasil penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan dan memberi informasi

tentang bagaimana penggunaan metode bermain untuk meningkatkan hasil

belajar passing dengan kaki bagian dalam pada permaianan sepak bola pada

siswa.

2. Bagi guru, untuk meningkatkan kualitas mengajar dan meningkatkan

efektifitas pembelajaran melalui penggunaan metode bermaian dalam proses

belajar mengajar.

3. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi dan berpartisipasi lebih aktif dalam

pembelajaran sepak bola.

4. Bagi peneliti yang lain, penelitian ini akan menambah wawasan dalam

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil tersebut, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran melalui metode bermain dapat

meningkatkan hasil belajar passing kaki bagian dalam pada permainan sepak bola

pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Tahun Ajaran 2014/2015.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai

berikut:

1. Sangat perlunya memperhatikan kemampuan awal siswa sebelum

mengadakan pembelajaran agar dapat memilih tindakan yang tepat bagi siswa

pada saat pembelajaran, karena salah satu penyebab tidak berhasilnya

pencapaian tujuan program pengajaran yang direncanakan adalah kurangnya

pengetahuan untuk memilih gaya mengajar yang akan digunakan sehingga

anak didik tidak dapat mencapai tujuan pengajar.

2. Motode bermain memberikan peranan yang sangat besar dalam kegiatan

belajar mengajar, karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar passing kaki bagian dalam

(19)

meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar passing kaki bagian dalam

pada permainan sepak bola serta meningkatkan kemampuan guru dalam

mengajar.

3. Bagi siswa, agar lebih aktif untuk meningkatkan hasil belajar passing kaki

bagian dalam pada permainan sepak bola dengan menggikuti kegiatan

pembelajaran dengan metode bermain pada materi passing kaki bagian dalam

pada permainan sepak bola.

4. Bagi sekolah, agar selalu medukung cara pembelajaran yang baru dengan

menyediakan sarana dan prasarana di sekolah dan mendukung pembelajaran

di luar sekolah dalam pembelajaran passing kaki bagian dalam pada

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah Arma (2012),Pendidikan Jasmani Adaptif (Konsef dan Teori Serta Prakteknya).Jakarta : Depdikbud Dirjen PT.

Harsuki (2003), Perkembangan Olahraga Terkini. Kaian Para Pakar.Jakarta.

Hurtlock (1997),Attletik dan permainan. Jakarta

Husdarta (2009), Manajemen Pendidikan Jasmani. Penerbit ALFABETA-Bandung.

Kristiyanto Agus (2010), Penelitian Tindakan Kelas Dalam pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. UPT Penerbit dan Percetakan UNS (UNS Press).Surakarta.

Roji (2006), Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan. Penerbit Erlangga-Jakarta.

Rosdiani Dini (2012), Model Pembelajaran Langsung dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Penerbit Alfabeta-Bandung.

Sarumpaet, 1992, permainan besar. Jakarta. Dep. P dan K.

Slameto (2010),Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya edisi revisi.Jakarta: Rineke Cipta.

Sucipto, dkk. 2000. Sepak bola. Jakarta : depnas

Sudjana Nana (2009),Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT.Remaja Rosdakarya-Bandung.

Sudijono(2011),Pengantar EvaluasiPendidikan. Penerbit PT Rajagrafindo Persada-Jakarta.

Sukintaka, dkk. 1979. Permainan dan metodik. Jakarta. Dep. P dan K

Suprijono Agus (2012), Cooperative Learning.Penerbit Pustaka Pelajar-

Tim Dosen PIP (2011), PsikologiPendidiukan. Hakpenerbitanpada PPs Unimed.

(21)

http://andhy-brenjenk.blogspot.com/2013/10/pengertian-pendekatan-strategi-metode_27.html.

Http://eprints.uny.ac.id/9433/3/bab%202%20-%2010604227025.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran

http://kahuripan.wordpress.com/2009/06/24/peningkatan-kesegaran-jasmani-melalui-pendekatan-bermain/

http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-metode bermain.html

http://sababjalal.wordpress.com/2013/10/09/definisi-bermain-dan-pentingnya-bermain-bagi-anak/

https://www.google.co.id/search?q=gambar+bola+kaki&ie=utf- 8&oe=utf-8&rls=org.mozilla:en-US:official&client

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rancangan Proses Pembelajaran Siklus I ... 71

2. Rancangan Proses Pembelajaran Siklus II ... 82

3. Lembar Penilaian Siklus I ... 93

4. Lembar Observasi Guru Siklus I ... 98

5. Lembar Obsevasi Siswa Siklus I ... 101

6. Rekapitulasi Data Awal Hasil Belajar Passing ... 102

7. Reduksi Data Awal ... 103

8. Paparan Data Awal Proses Hasil Belajar Passing ... 104

9. Rekavitulasi Data Siklus I Hasil Belajar Passing ... 106

10. Reduksi Data Siklus I ... 107

11. Paparan Data Siklus I Hasil Belajar Passing ... 108

12. Rekapitulasi Data Siklus II Hasil Belajar Passing ... 110

13. Reduksi Data Siklus II... 111

14. Paparan Data Siklus II Hasil Belajar Passing ... 112

15. Perkembangan Hasil Belajar Siiklus I dan II... 114

16. Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data ... 115

17. Cara Menghitung Nilai Proses Pembelajaran Passing Dengan Kaki Bagian Dalam ... 116

18. Penghitungan Nilai Rata-rata dan PKK Hasil Penelitian ... 118

Gambar

Gambar                                                                                                      Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Pada waktu istirahat apakah anda keluar?. dari

[r]

Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi : (1) identifikasi oligosakarida, (2) pengujian ekstrak gula dari tepung umbi untuk mendukung pertumbuhan BAL, (3) pengujian kompetisi BAL

Maka dari itu disarankan pembangunan bendung kecil diarahkan terutama pada DAS bagian hulu yang diharapkan mampu mengendalikan endapan dan aliran air permukaan dari

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh sudut kemiringan ( slant angle =  ) terhadap peningkatan perpindahan panas pada penukar kalor pipa konsentrik dengan

PEMANFAATAN KALSIUM TEPUNG LIMBAH PENETASAN DALAM RANSUM PUYUH PETELUR ( Coturnix coturnix japonica

[r]

area were not so accurate. The result suggested that the assessment of fuzzy membership values was crucial to proper fuzzy model. In this study, fuzzy