• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PEMELIHARAAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PEMELIHARAAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM T.A 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT ) dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur

Pada Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh gelar sarjana pendidikan

Oleh :

SUPRIYADI BINTANG NIM. 508 321 035

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Supriyadi Bintang. NIM. 508321035. Pengaruh Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pemeliharaan dan Penggunaan Alat Ukur Pada Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam T.A 2013/2014. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran NHT dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Pemeliharaan dan Penggunaan Alat Ukur. Penelitian ini merupakan Kuasi Eksperimen yang membandingkan hasil belajar 2 (dua) kelompok perlakuan dengan rancangan faktorial 2 x 2. Dilaksanakan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dengan jumlah siswa 99 orang. Sampel penelitian berjumlah 69 orang yang ditetapkan melalui teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Sebelum penelitian ini dilakukan instrumen penelitian terlebih dahulu diujicobakan, dilanjutkan dengan uji validitas dan uji reabilitas. uji validitas butir tes digunakan rumus korelasi biserial. uji reabilitas tes digunakan rumus K-R20. Instrumen tes hasil belajar Pemeliharaan dan Penggunaan Alat Ukur yang valid diperoleh 28 butir dari 40 butir tes yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitas diperoleh sebesar 0,904. Hasil uji persyaratan annalisis menunjukkan bahwa data hasil belajar siswa berada pada distribusi normal dan variansi populasi adalah homogeny dimana normalitas diuji dengan Chikuadrat dan Homogenitas diuji dengan Uji chikuadrat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran NHT lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional ( F = 11,0, signifikan pada α = 5 %).Hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih tinggi dibandingakan dengan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ( F = 4,92, signifikan pada α = 5%).Dengan tingkat motivasi belajar rendah, hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional tidak berbeda secara signifikan dengan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran NHT.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas

berkat dan Rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya. Adapun judul skripsi ini berisi tentang : Pengaruh Model

Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Penggunaan dan Pemeliharaan Alat UkurPada Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK N.1 Lubuk Pakam.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak

Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Bapak

Prof.Dr.Abdul Hamid,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed. Bapak

Prof.Dr.Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I. Bapak Drs.Hidir Efendi,M.Pd,

selaku ketua Jurusan Teknik Mesin. Bapak Drs.Pudin Saragih,M.Pd, selaku

Sekretaris Jurusan Teknik Mesin. Bapak Drs. Selamat Riadi, MTselaku Ketua

Prodi Jurusan Teknik Mesin dan Juga Kepada Seluruh Dosen Pendidikan Teknik

Mesin Unimed.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Basirun

Bintang dan Ibunda tercinta Berliana Marbun yang telah membimbing dan

mendidik penulis dengan kasih sayang, doa dan penguatan selama perkuliahan

dan penyusunan skripsi ini sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan

terima kasih saya sampaikan kepada teman penulis Rinto Saroha Sitompul S. Pd

(7)

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman stambuk 2008

Martinus Siburian,Mhd. Askuri Hasibuan,Surkendo Sinaga,Suriadi,Frensa

Hasdian, Zulfikar Haryosana,M.Anwar Simatupang,Rael Sahadi Nst, Ryan

Rinaldi, Dian Simatupang,dll.Dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah membantu penyelesaian skripsiini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan,baik segi tulisan,isi maupun materi. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan skripsi

ini.Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga skripsi ini bermanfaat

bagi penulis dan pembaca.

Medan, Februari 2014

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRACT . ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR . ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C.Pembatasan Masalah... 5

D.Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB IIKERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Model Pembelajaran Kooeperatif ... 8

2. Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) ... 9

3. Hakikat Pembelajaran Konvensional ... 13

4. Hakekat Motivasi Belajar ... 14

5. Hakikat Hasil belajar penggunaan dan pemeliharaan alat ukur ... 19

(9)

B. Hasil penelitian yang relevan ... 22

C. Kerangka Berfikir... 22

1. Perbandingan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar penggunaan dan pemeliharaan alat ukur ... 23

2. Perbandingan hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran NHT (numbered heads together) dengan model pembelajaran konvensional bagi siswa yang memiliki motivasi belajartinggi dalam pelajaran penggunaan dan pemeliharaan alat ukur ... 26

3. Perbandingan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran NHT (numbered heads together)dengan siswa tanpa model pembelajaran NHT (numbered heads togethe ) bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dalam pelajaran penggunaan dan pemeliharaan alat ukur ... 28

4. Pengajuan Hipotesis ... 29

BAB III : METEDOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

B. Rancangan Penelitian ... 303

C. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 31

D. Defenisi Operasional dan Instrumen Penelitian ... 32

a. Defenisi Operasional ... 32

b. Instrument Penelitian ... 33

E. Uji Coba Instrumen ... 36

1. Uji Coba Angket Motivasi Belajar ... 36

2. Uji Coba Tes Hasil Belajar Alat Ukur ... 37

(10)

1. Uji Persyaratan Analisis ... 41

2. Pengujian Hipotesis ... 42

BAB IV : HASIL PENELITIAN... ... 44

A. Deskripsi Hasil Penelitian... ... 44

1. Data Hasil Belajar Peserta Didik dikelompok eksperimen.. .... 44

2. Data Hasil Belajar Peserta Didik Kelompok Konvensional... . 45

3. Data Niai Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Kelas NHT.. .. 46

4. Data Nilai Motivasi Belajar Pada Kelas Konvensional.. ... 48

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Data Variabel Penelitian.. .... 50

1. Hasil Belajar Kelompok NHT... ... 50

2. Hasil Belajar Kelompok Konvensional.... ... 50

3. Motivasi belajar kelompok NHT ... 51

4. Motivasi belajar kelompok konvensional.. ... 51

C. Pengujian Persyaratan Analisis.. ... 52

1. Uji normalitas... ... 53

a. Uji normalitas nilai hasil belajar yang diberi metode pembelajaran NHT.. ... 54

b. Uji normalitas nilai hasil belajar siswa yang diberi metode pembelajaran konvvensional... ... 55

c. Uji normalitas motivasi belajar yang diberi metode pembelajaran NHT.. ... 56

d. Uji normalitas motivasi belajar yang diberi metode pembelajaran konvensional... ... 57

2. Uji Homogenitas... ... 57

3. Pengujian Hipotesis.... ... 59

(11)

BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN.. ... 65

A. Kesimpulan . ... 65

B. Implikasi ... ... 66

C. Saran ... ... 67

DaftarPustaka ... 68

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Ulangan Harian Siswa. ... 30

Tabel 2 Matrik Rancangan Penelitian ... 30

Tabel 3Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ... 33

Tabel 4 Pembobotan Pilihan ... 34

Tabel 5 Kisi-kisi Tes Mata Pelajaran Gambar Teknik ... 35

Tabel 6 Distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan NHT ... ... 44

Tabel 7 Distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan konvensional ... ... 45

Tabel 8 Distribusi frekuensi skor motivasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran NHT .. ... 47

Tabel 9 Distribusi frekuensi skor motivasi belajar siswa pada kelas model pembelajaran konvensional .. ... 48

Tabel 10 Uji normalitas hasil belajar pada kelompok NHT .. ... 54

Tabel 11 Uji normalitas hasil belajar pada kelompok konvensional .. ... 55

Tabel 12 Uji normalitas motivasi belajar pada kelompok NHT .. ... 56

Tabel 13 uji normalitas motivasi belajar pada kelompok konvensional .. ... 57

Tabel 14 Tabel ringkasan perhitungan uji homogenitas hasil belajar .. ... 58

Tabel 15 Tabel ringkasan perhitungan uji homogenitas motivasi belajar .. ... 59

Tabel 16 Penolong anava .. ... 60

Tabel 17 Perhitungan anava .. ... 60

Tabel 18 hasil validitas angket motivasi belajar .... ... 75

Tabel 19 Perhitungan reliabitas angket .. ... 78

Tabel 20 Hasil perhitungan validitas test .. ... 113

Tabel 21 Perhitungan indeks kesukaran test .. ... 115

(13)

Tabel 23 Tabulasi motivasi tinggi dan rendah kelas eksperimen ... ... 118

Tabel 24 Tabulasi motivasi tinggi dan rendah kelas konvensional ... 120

Tabel 25 Tabulasi hasil belajar eksperimen dan konvensional .. ... 122

Tabel 26 Distribusi frekuensi motivasi belajar pada kelas NHT ... ... 124

Tabel 27 Distribusi frekuensi motivasi belajar pada kelas konvensional .. ... 125

Tabel 28 Distribusi frekuensi hasil belajar pada kelas NHT ... 126

Tabel 29 distribusi frekuensi hasil bel;ajar pada kelas konvensional .. ... 126

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket ... 68

Lampiran 2. Hasil motivasi belajar ... 73

Lampiran 3. Perhitungan validitas angket motivasi belajar ... 74

Lampiran 4. Perhitungan koefisien reliabilitas angket .. ... 77

Lampiran 5. Hasil belajar .. ... 80

Lampiran 6. Silabus . ... 81

Lampiran 7. Rpp... 82

Lampiran 8. Tes penguasaan alat ukur .. ... 102

Lampiran 9. Perhitungan validitas butir tes .. ... 110

Lampiran 10. Reliabilitas test .. ... 111

Lampiran 11. Perhitungan indeks daya beda .. ... 113

Lampiran 12. Skor yang diperoleh peserta didik melalui pengsian angket .. .. 116

Lampiran 13. Tabel tabulasi motivasi .. ... 118

Lampiran 14. Tabel tabulasi motivasi . ... 120

Lampiran 15. Tabel tabulasi hasil belajar .. ... 122

Lampiran 16. Distribusi frekuensi data motivasi belajar .. ... 124

Lampiran 17. Uji kecenderungan masing – masing variabel .. ... 127

Lampiran 18. Uji normalitas data penelitian .. ... 131

Lampiran 19. Uji homogenitas . ... 137

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya. Pendidikan sering menjadi sorotan berbagai pihak, hal ini

menunjukkan bahwa pendidikan amat penting dan merupakan kebutuhan yang

tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Pendidikan juga

merupakan sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia. Baik buruknya

sebuah proses belajar pembelajaran akan menentukan kualitas pendidikan dari

suatu bangsa. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.

Proses pembelajaran bisa dikatakan berhasil atau tidak dapat diukur

melalui dua hal, yang pertama nilai yang diperoleh dan yang kedua perubahan

tingkah laku yang dapat dinilai. Nilai dapat diukur jika setelah adanya proses

pembelajaran terjadi peningkatan yang signifikan dari nilai yang diperoleh

sebelumnya. Perubahan tingkah laku dalam sebuah proses pembelajaran

tergantung pada apa yang dipelajari siswa dan apa yang diberikan oleh guru. Guru

memegang peranan penting dalam keberhasilan siswanya. Walaupun kurikulum

dirancang sebaik mungkin, sarana prasarana terpenuhi, tetapi bila guru belum

berkualitas maka proses belajar mengajar belum dikatakan baik. Oleh sebab itu,

(16)

2

kritis untuk meningkatkan perubahan yang lebih signifikan pada proses

pembelajaranya.

Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri

seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan,

pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai

suatu tujuan, siswa akan bersungguh sungguh belajar karena termotivasi mencari

prestasi, mendapat kedudukan dalam jabatan, menjadi politikus, dan memecahkan

masalah.

Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam pembaharuan pendidikan

yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dengan

menggunakan metode dan model-model pembelajaran yang efektif. Kurikulum

harus komperhensif dan responsive terhadap dinamika sosial relevan dan mampu

mengakomodasi keberagaman, keperluan dan kemajuan teknologi. Kualiatas

pembelajaran juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hasil

pendidikan. Dengan cara menggunakan penerapan pendekatakan dan model

pembelajaran yang efektif dikelas dan lebih memperdayakan potensi siswa.

Pada kenyataanya yang terjadi di saat ini, meski kurikulum yang berlaku

di Indonesia terus mengalami perbaikan untuk mewujudkan pendidikan yang baik,

tetapi metode yang digunakan guru cenderung menggunakan metode

konvensional. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan

aktivitas siswa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan

dan wawancara penulis dengan guru mata pelajaran penggunaan dan pemeliharaan

(17)

3

yang ditunjukkan siswa pada mata pelajaran penggunaan dan pemeliharaan alat

ukur kurang memuaskan. Kecenderungan siswa yang selalu pasif dalam menerima

pelajaran, malas bertanya, tidak fokus pada mata pelajaran karena cara yang

monoton dari guru dalam menyampaikan pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari

antusias siswa dalam mempelajari materi pelajaran alat ukur sangat kurang.

Mereka cenderung kurang peduli terhadap materi yang disampaikan oleh guru

tersebut sehingga ketika guru mengadakan ulangan banyak siswa yang tidak dapat

menjawab soal yang diujikan oleh guru. Hal tersebut diketahui dari nilai rata –

rata ulangan harian siswa dikelas tersebut dilihat dari data hasil mata pelajaran

alat ukur belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu :

Tabel 1 : Hasil ulangan harian siswa pada mata pelajaran penggunaan dan pemeliharaan alat ukur

Tahun Nilai Tertinggi Nilai Terendah Persentase

2010/2011

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar penggunaan dan pemeliharaan

alat ukur masih tergolong rendah, karena standar kelulusan untuk mata pelajaran

penggunaan dan pemeliharaan alat ukur adalah 70. Guru dituntut untuk mampu

memperbaiki cara penyajian materi pelajaran serta mampu memilih pendekatan

dan metode mengajar yang sesuai dengan materi dan kesiapan mental siswa

sehingga mampu meningkatkan keaktifan siswa. Dalam upaya mengatasi

permasalahan ini, maka penulis menggunakan model pembelajaran kooeperatif

(18)

4

tipe NHT menempatkan siswa sebagai bagian suatu sistem yang bekerja sama

dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar.

Keberhasilan belajar menurut model ini bukan semata mata ditentukan

oleh individu secara utuh, melainkan perolehan akan semakin baik apabila

dilakukan bersama sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terstruktur dengan

baik. Jadi, selain belajar dari guru, siswa juga belajar dari teman sebaya yang

memungkinkan proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah

dan cepat terhadap materi yang dipelajari.

Model pembelajaran diatas digunakan karena masing-masing memiliki

kelebihan yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, dapat di identifikasikan beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah cara meningkatkan aktivitas belajar penggunaan dan

pemeliharaan alat ukur siswa Tingkat I Teknik Kendaraan Ringan di SMK

Negeri 1 Lubuk Pakam T.A 2013/2014 ?

2. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar penggunaan dan

pemeliharaan alat ukur siswa Tingkat I di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

T.A. 2013/2014?

3. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran NHT dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar penggunaan dan pemeliharaan

alat ukur siswa Tingkat I di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam T.A. 2013/2014?

4. Apakah model pembelajaran NHT sesuai digunakan untuk pembelajaran

(19)

5

5. Apakah faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa mempengaruhi

hasil belajar Alat Ukur ?

C. Pembatasan Masalah

Dalam identifikasi masalah ditemukan berbagai masalah tentang hal-hal

yang dapat mempengaruhi peningktan hasil belajar. Oleh karena keterbatasan

peneliti dari segi waktu, dana, dan kemampuan, maka masalah–masalah yang

timbul tersebut perlu dibatasi antara lain :

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran NHT dan Model pembelajaran konvensional.

2. Faktor internal dari diri siswa yang diteliti hanya tingkat motivasi belajar

yang dibedakan atas dua tingkatan saja yaitu tingkat motivasi belajar

tinggi dan motivasi belajar rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dalam pembelajaran penggunaan dan pemeliharaan alat ukur

siswa dengan model pembelajaran NHT akan memperoleh hasil belajar

yang lebih tinggi dari siswa dengan model pembelajaran konvensional ?

2. Apakah siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diberi model

pembelajaran NHT akan memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dari

siswa yang diberi model pembelajaran konvensional ?

3. Apakah siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diberi model

pembelajaran konvensional akan memperoleh hasil belajar yang lebih

tinggi dari siswa dengan model pembelajaran NHT ?

(20)

6

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan

model pembelajaran NHT akan memperoleh hasil belajar yang lebih

tinggi dari siswa yang diberi model pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Penggunaan dan

Pemeliharaan Alat Ukur siswa Tingkat I SMK 1 Lubuk Pakam melalui

penerapan Model Pembelajaran NHT .

3. Untuk mengetahui apakah siswa yang memiliki motivasi rendah dengan

model pembelajaran NHT akan memperoleh hasil belajar yang lebih

tinggi dari siswa yang diberi model pembelajaran konvensional.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis sebagai calon guru

dalam menggunakan model pembelajaran NHT dalam meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah, khususnya guru bidang studi Teknik

Kendaraan SMK 1 Lubuk Pakam tentang penerapan model pembelajaran

NHT agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi

guru-gurunya.

3. Untuk menambah literatur dalam perpustakaan UNIMED pada umumnya

dan Fakultas Teknik pada khususnya serta sebagai bahan referensi bagi

(21)
(22)

59

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil- hasil yang diperoleh dari penelitian ini maka beberapa

hal yang dapat diambil menjadi kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar

dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan model

pembelajaran konvensional, Kelompok siswa yang diajar dengan model

pembelajaran NHT memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

konvensional.

2. Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi pada kelas yang

diajar menggunakan model pembelajaran NHT memiliki hasil belajar yang

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki

motivasi tinggi pada kelas yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran konvensional.

3. Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajar

dengan metode konvensional memiliki hasil belajar yang tidak berbeda

dari kelompok siswa yang diajar dengan metode NHT.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian maka beberapa

implikasi hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran NHT yang diberikan kepada peserta didik akan

(23)

60

Pemeliharaan alat ukur . Materi pada Mata Penggunaan dan pemeliharaan

alat ukur yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan

keterampilan peserta didik untuk memahami materi pada Mata Pelajaran

Penggunaan dan Pemeliharaan alat Ukur.

2. Tingkat motivasi belajar peserta didik mempengaruhi hasil belajar pada

Mata Pelajaran penggunaan dan pemeliharaan alat ukur. Dengan tingkat

motivasi belajar tinggi yang dimiliki peserta didik dapat meningkatkan

hasil belajar mereka, karena dengan motivasi belajar tinggi akan

mendukung kesiapan dan kemauan mereka dalam belajar.

3. Model pembelajaran NHT sangat cocok diterapkan pada peserta didik

yang memiliki motivasi balajar tinggi

4. Bagi peserta didik yang memiliki tingkat motivasi belajar rendah

penerapan model pembelajaran NHT kurang sesuai diterapkan.

C. Saran

1. Dalam pada Mata Pelajaran Penggunaan dan Pemeliharaan Alat ukur,

penerapan model pembelajaran NHT, guru terlebih dahulu

mempertimbangkan tingkat motivasi belajar peserta didik.

2. Dalam pada Mata Pelajaran Penggunaan dan Pemeliharaan Alat ukur, guru

perlu menerapkan model pembelajaran NHT bagi peserta didik yang

memiliki motivasi belajar tinggi.

3. Peserta didik perlu meningkatkan motivasi belajar mereka yang berguna

(24)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arif , Saikhul. (2011). Pengertian Strategi, Metode, Teknik Dan Taktik.

http;//blog.elearning.unesa.ac.id/m-saikhul-arif/tugas-makalah-1pengertian-strategi-metode-teknik-dan-taktik.diakses 20 April 201

Chotimah, Umi. (2007 ; 59 ), Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Mahasiswa Melalui

Implementasi Model Cooeperative Learning. Forum Kependidikan. Palembang: FKIP

Unsri Program Studi Pendidikan PKn 27 : 1 : 58-66

Diimyati dan Mudjiono. (2003:79). Pengertian Motivasi

Effendy, Akib. (2011). Pembelajaran Kooeperatif Tipe NHT (Numbered Heads

Together).http//edukasi.kompasiana.com/2011/03/25/aneka-pendekatan-dalam-pembelajaran—bahasa/. Diakses 20 April 2011

Eggen, P. D and kauchak, d. P.(1996). Strategies for Teachers Teaching Content and Thinking

Skills. Dalam trianto. 2007. Model – Model [Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontrukvistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher

Eko, (2011). Model Pembelajaran Kooeperatif Tipe NHT.

Http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-kooepratif-tipe-nht.html

Houston. (1985). Tujuan dari Motivasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Irwandi. (2010 : 9) pengertian Hasil Belajar. Jakarta : PT. Grasindo

Khairul Irfan, (2010),Pengertian dari NHT. Yogyakarta : Andi Offset

Kusumajanto, (2009:4:1) Kelebihan dari Model Pembelajaran NHT. Bandung : Alpabeta

lie, (2007:60), Langkah – Langkah Mengajar Dengan Teknik NHT. PT. Gramedia Pustaka

Utama

Malayu S.P Hasibuan. (2001:141) Pengertian dari Motivasi. Bogor : Ghalia Indonesia

Max Darsono. (2000:63) pengertian dari Motivasi. Jakarta : PT. Daras Books

Mustafa. (2011), Tahap – Tahap Pembelajaran NHT, Cetakan Kedua, Jakarta : PT. Grasindo

Percikal dan Ellington, (1984), Hakikat Hasil Belajar. Http://ras-eko.blogspot.com/2011/05

Rinto, S. Sitompul. (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran Gambar Teknik Pada Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Teladan Medan Sumatera Utara 2 T.A

(25)

62

Sinar. M. Sitanggang. (2012), Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi

Melalui Model Pembelajaran Nht (Numbered Heads Together) Dengan Pendekatan Kontekstual Di Kelas Xi Ips 1 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013, Skripsi FE

: Unimed

Sabri, (2007), Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching : Jakarta Quantum Teaching

Sardiman, A.M, (2005), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo persada

Slavin (2007:59), Cooeperative Learning. Jakarta : Pustaka Publisher

Sudjana, (2007), Metoda Statistika, Bandung : Tarsito

Sudjana, (2009), Strategi Pembelajaran, Bandung : PT. Remaja Rosdikarya

Trianto, (2009:83), Langkah-langkah Pembelajaran kooeperatif NHT.

Wayan, (2010), Pengertian dari NHT. Bandung : Tarsito

Gambar

Tabel 23 Tabulasi motivasi tinggi dan rendah kelas eksperimen ... ................ 118
Tabel 1 : Hasil ulangan harian siswa pada mata pelajaran penggunaan dan pemeliharaan alat ukur

Referensi

Dokumen terkait

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Press, 1992.. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif , (Jakarta: Prenada Media

Kegiatan diskusi kelompok 5 diadakan pada tanggal 20 Maret 2012,pukul 15.00-17.00 WIB bertempat di gazebo MASTER.Hardika yang bertindak sebagai ketua

Kepada pemerintah dari pusat sampai desa-desa, perlu memperhatikan, bekerja dan bertanggungjawab atas perencanaan dan pendayagunaan Dana Desa berdasarkan hukum dan

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

penelitian yang akan dilakukan maka analisa bahan hukum. yang akan dilakukan adalah menganalisis waktu

Pengelolaan Sub Terminal Agribisnis Jetis oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah STA Jetis yang berada langsung di bawah Dinas Pertanian, Perkebunan, Dan Kehutanan Kabupaten Semarang

Sehubungan dengan penaw aran yang masuk kurang dari 3 (tiga), dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga untuk penaw aran paket pekerjaan

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit