• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Manisan Daging Buah Pala (Myristica fragrans Houtt.) terhadap Memori Jangka Pendek pada Perempuan Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Manisan Daging Buah Pala (Myristica fragrans Houtt.) terhadap Memori Jangka Pendek pada Perempuan Dewasa."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK MANISAN DAGING BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA PEREMPUAN

DEWASA

Amanda Padma Nibbana Yunika, 2013,

Pembimbing : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes Manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak terlepas dari proses belajar, mengingat dan mengenal sesuatu. Semua proses tersebut akan berjalan dengan baik apabila melibatkan memori/ingatan. Salah satu penyebab penurunan memori adalah rasa kantuk. Memori terutama memori jangka pendek dapat mengalami penurunan bila timbul rasa kantuk akibat konsumsi beberapa jenis makanan tertentu misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek manisan buah pala (Myristica

fragrans Houtt.) terhadap memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

Penelitan bersifat eksperimental sungguhan, memakai rancangan acak lengkap (RAL) serta pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah 30 orang perempuan berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah memori jangka pendek, yaitu skor banyaknya rangkaian kata berbeda yang terdiri atas tiga huruf konsonan berbeda yang terdapat pada lembar tes memori Peterson & Peterson sebelum dan setelah mengonsumsi manisan daging buah pala. Analisis data skor memori jangka pendek menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Rata-rata didapatkan skor memori jangka pendek setelah mengonsumsi manisan daging buah pala (59,33) lebih menurun dibandingkan dengan sebelum mengonsumsi manisan daging buah pala (81,11) dengan p = 0,000.

Manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) menurunkan memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF NUTMEG SWEETS (Myristica fragrans Houtt.) ON SHORT-TERM MEMORY IN ADULT FEMALE

Amanda Padma Nibbana Yunika, 2013,

Tutor: Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes

In daily life, human is inseparable from the learning process, remembering and knowing something. All the process will go well if involve memory. One factor that can decrease memory is sleepiness. Memory especially short term memory can decrease if sleepiness arises due to the consumption certain foods such as nutmeg (Myristica fragrans Houtt.).

The purpose of this research is determine the effect of nutmeg sweets on short term memory in adult female.

This research is true experimental, using random completed design, pre-test and post-test. The subjects are 30 females aged from 18 to 25 years old. The variable measured is short term memory, which is the score from different series of words that consists of three different consonants contained in the memory test sheet Peterson & Peterson before and after eating nutmeg. The data is analyzed

using paired “t” test with α = 0,05.

The average of short-term memory test score after eating nutmeg sweets (59,33) is more decreasing than before eating nutmeg sweets (81,11) with p= 0,000

Nutmeg sweets decreases short term memory on adult females.

(3)

viii

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

(4)
(5)

x

2.4.8 Hubungan Pala dengan Memori Jangka Pendek ... .32

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 34

3.1.2 Subjek Penelitian ... 34

3.1.2.1 Kriteria Inklusi ... 34

3.1.2.2 Kriteria Eksklusi... 34

3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

3.2 Metode Penelitian... 35

3.2.1 Desain Penelitian ... 35

3.2.2 Variabel Penelitian ... 35

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 35

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 35

3.2.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 36

3.2.3 Prosedur Penelitian ... 36

3.2.4 Aspek Etik Penelitian ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 40

4.2 Pembahasan ... 43

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... .44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 43

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 47

(6)

xi

DAFTAR TABEL

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cortical Lobes ... 7

Gambar 2.2 Serebrum, Diensefalon, Serebelum, dan Batang Otak ... 9

Gambar 2.3 Area Asosiasi Korteks Serebri ... 11

Gambar 2.4 Reticular Activating System ... 14

Gambar 2.5 Perbandingan Memori Jangka Pendek dan Memori Jangka Panjang .. 17

Gambar 2.6 Tahapan Proses Memori ... 20

Gambar 2.7 Mekanisme Habituasi dan Fasilitasi ... .23

Gambar 2.8 Presentasi dari Bagian-bagian Buah Pala ... .29

Gambar 2.9 Perbandingan Bagian-bagian Buah Pala ... .29

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Tes Memori Jangka Pendek Peterson and Peterson Test ... 47

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian ... 48

Lampiran 3. Data Hasil Uji Perhitungan Statistik ... 49

Lampiran 4. Gambar-gambar ... 50

Lampiran 5. Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian ... 51

Lampiran 6. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 52

(9)
(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak terlepas dari proses belajar, mengingat dan mengenal sesuatu. Semua proses tersebut akan berjalan dengan baik apabila melibatkan memori/ingatan. Ingatan terus bekerja seiring dengan setiap langkah yang diambil, setiap pemikiran yang dilakukan, dan setiap kata yang diutarakan. Ingatan merupakan penyimpanan informasi sepanjang waktu (Santrock, 2003). Secara fisiologis, ingatan tersimpan dalam otak dengan mengubah sensitivitas dasar penjalaran sinaptik di antara neuron-neuron sebagai akibat aktivitas neural sebelumnya (Guyton & Hall, 2008).

Memori terdiri atas 3 sistem penting yaitu memori jangka pendek, memori jangka menengah dan memori jangka panjang (Santrock, 2003). Ingatan jangka pendek adalah ingatan yang berlangsung beberapa detik atau paling lama beberapa menit kecuali ingatan ini diubah menjadi ingatan jangka panjang. Ingatan jangka menengah adalah ingatan yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu tetapi kemudian menghilang, dan ingatan jangka panjang adalah ingatan yang sekali disimpan dapat diingat kembali selama bertahun-tahun kemudian atau bahkan seumur hidup (Guyton & Hall, 2008).

Manusia lebih sering menggunakan memori jangka pendek dalam kegiatan sehari-harinya, contoh yaitu ketika seseorang mengenali 7-10 angka dalam nomor telepon (atau 7-10 fakta jelas lainnya) selama beberapa detik sampai beberapa menit pada saat terebut, tetapi hanya berlangsung selama seseorang terus-menerus memikirkan angka-angka atau fakta-fakta terebut, ketika seorang penerjemah harus menyimpan informasi lisan sementara ia menerjemahkannya dalam bahasa lain, atau ketika belajar (Guyton & Hall, 2008; Mastin, 2010).

(11)

2

dapat dikarenakan faktor usia tua (Mastin, 2010). Penurunan daya ingat dapat disebabkan oleh adalah rasa kantuk. Rasa kantuk dapat diakibatkan oleh kurang tidur, kelelahan fisik, kondisi fisik yang menurun akibat penyakit, dan efek samping obat. Obat-obat yang dapat menurunkan daya ingat sering ditemukan sebagai efek samping dari obat hipnotik-sedatif. Obat hipnotik-sedatif ini merupakan golongan obat pendepresi susunan saraf pusat (SSP) yang menyebabkan kantuk dan mempermudah tidur serta mempertahankan tidur yang menyerupai tidur fisiologis.. Efek obat-obat ini bergantung kepada dosis, mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk, menidurkan, hingga yang berat yaitu kehilangan kesadaran, keadaan anestesi, koma dan kematian. Beberapa contoh golongan obat yang termasuk dalam obat hipnotik-sedatif yaitu golongan benzodiazepin, golongan barbiturat, dan alkohol. (Wiria, 2007). Selain pengaruh obat-obatan beberapa jenis makanan tertentu juga dapat menyebabkan rasa kantuk yang dapat mempengaruhi proses mengingat. Salah satu makanan yang dipercayai dapat menyebabkan rasa kantuk yang berefek terhadap proses mengingat adalah buah pala (Myristica fragrans Houtt.)

Tumbuhan pala merupakan pohon, tinggi 16-18 m dan merupakan tumbuhan asli di Maluku (Heyne, 1987). Bagian pala yang digunakan sebagai herbal adalah daging buah, biji, selaput biji (aril atau mace), dan bunganya (Adji Suranto, 2004). Manisan pala (kering) merupakan makanan olahan yang dibuat dari daging buah pala segar yang sudah dibuang kulitnya dan dibentuk menarik, dimaniskan dengan gula dan dikeringkan (Edy Sutanto, 1984). Konsumsi manisan buah pala dapat menimbulkan efek sedatif sehingga sering digunakan untuk mengobati keadaan sulit tidur, spasme lambung, pegal linu, dan sariawan (Depkes RI, 1989). Efek sedatif ini juga diduga dapat menurunkan daya ingat.

(12)

3 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi dari penelitian ini adalah:  Apakah manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) menurunkan

memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh dari salah satu manisan buah Indonesia terhadap fungsi kognitif otak

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) terhadap memori jangka pendek (short-term memory) pada perempuan dewasa.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Untuk memperluas informasi dalam bidang farmakologi tanaman obat tradisional terutama efek manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) terhadap memori jangka pendek.

1.4.2 Manfaat Praktis

(13)

4 1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Ingatan disebabkan oleh perubahan kemampuan penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai akibat dari aktivitas neuron sebelumnya. Perubahan itu kemudian menghasilkan jaras-jaras baru atau jaras-jaras yang terfasilitasi yang disebut jejak ingatan (memory traces) untuk membentuk penjalaran sinyal-sinyal melalui lintasan neural otak. Setelah jaras-jaras ini menetap/ada, maka akan diaktifkan oleh pikiran untuk menimbulkan kembali ingatan yang ada (Guyton & Hall, 2008).

Ingatan jangka pendek disebabkan oleh fasilitasi atau inhibisi presinaptik. Hal ini terjadi pada sinaps-sinaps yang terletak pada fibril-fibril saraf terminal segera sebelum fibril-fibril tersebut bersinaps dengan neuron-neuron berikutnya. Neurotransmitter yang disekresikan pada terminal seperti itu seringkali menyebabkan fasilitasi atau inhibisi yang berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa menit. Lintasan jenis ini menimbukan ingatan jangka pendek (Guyton & Hall, 2008).

Ingatan dipengaruhi berbagai hal, di antaranya zat kimia yang terkandung dalam buah pala. Buah pala mengandung minyak atsiri yang sebagian besar berupa hidrokarbon terpenoid seperti sabinene, α-pinene, -pinene, limonene, -terpinene, dan Δ3-carene (Brunetton, 1999). Selain itu pala juga mengandung

myristicin, safrole, dan terpin-1-en-4-ol (Brunetton, 1999).

Minyak atsiri dalam buah pala diduga berikatan agonis dengan reseptor

Gamma-aminobutyric Acid (Aoshima & Hamamoto, 1999). Ikatan ini

menyebabkan saluran klorida terbuka dan akan terjadi hiperpolarisasi sehingga sel lebih sulit tereksitasi (Goodman & Gilman, 2006). Pengikatan pada reseptor

GABA di daerah nuklei rafe menyebabkan inhibisi aktif pada raphei nuclei, yang

(14)

5 1.5.2 Hipotesis

(15)

43 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) menurunkan memori jangka pendek pada perempuan dewasa.

5.2 Saran

 Disarankan untuk tidak mengonsumsi manisan daging buah pala sebelum melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi dan daya ingat, misalnya belajar.

 Sebaiknya diberikan label peringatan pada kemasan manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) bahwa manisan tersebut menyebabkan kantuk yang dapat menyebabkan penurunan memori jangka pendek.

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dapat dilanjutkan dengan penelitian sebagai berikut:

 Penelitian mengenai dosis optimal manisan daging buah pala yang dapat menurunkan memori jangka pendek.

(16)

44

DAFTAR PUSTAKA

Adji Suranto, S. (2004). Khasiat & Manfaat Madu Herbal. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka.

AgroMedia, R. (2008). Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

Aoshima, H., & Hamamoto, K. (1999). Potentiation of GABAA Receptors Expressed in Xenopus Oocytes by Perfume and Phytoncid. ISBA. Bhinnety, M. (2008). Struktur dan Proses Memori. Buletin Psikologi Fakultas

Psikologis Universitas Gajah Mada.

Bruneton, J. (1999). Pharmacognosy, Phytochemistry, Medical Plants (2 ed.). Paris: Lavoisier Publishing Inc..

Canadian Institute of Neurosciences, M. H. (2006). www.thebrain.mcgill.ca. Retrieved from the brain from top to bottom:

http://thebrain.mcgill.ca/flash/d/d_07/d_07_p/d_07_p_tra/d_07_p_tra.html Daniel Wibowo. (2008). Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang:

Bayumedia Publishing.

Depkes. (2006). Pedoman Terapi Stimulasi Sensorik. Retrieved from http://www.hukor.depkes.go.id.

Drake Richard, L., Vogl, A., Wayne, Mitchell Adam, W. M. (2010). Gray's

Anatomy for Students. Canada: Churchill Livingstone Elsevier.

Duus, P. (1996). Diagnosis Topik Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda Gejala. Jakarta: EGC.

Edy Sutanto. (1984). Manisan Buah-buahan. Jakarta: Teknologi Tepat Guna. Ganong, W. F. (2003). Review of Medical Physiology. In 21 (Ed.).

Goodman, & Gilman. (2006). In The Pharmacological Basic of Therapeutic (11th ed., Vol. 1). Unites States of America: Mc Graw-Hill.

Grieve, M. M. (n.d.). Botanical.com. Retrieved from

http://botanical.com/botanical/mgmh/n/nutmeg07.html.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11 ed.). Jakarta: Elsevier.

(17)

45

Indonesia, D. K. (1989). Vademekum Bahan Obat Alam. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan.

IPTEK, S. I. (2005). TEKNOLOGI TEPAT GUNA WARINTEK - Menteri Negara

Riset dan Teknologi. Retrieved from http://www.iptek.net.id:

http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a18

Julianto, V., & Etsem, M. B. (2011). The Effect of Reciting Holy Qur’an toward Short-term Memory Ability Analysed trought the Changing Brain Wave.

Jurnal PSikologi Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Kisby, D. (2003). Utah Poison Control Center for Health Professional. Nutmeg. Latha, P., Sindhu, P., Suja, S., Geetha, B., Pushpangadan, P., & S.Rajasekharan.

(2005). Pharmacology and Chemistry of Myristica fragrans Houtt. Indian

Society for Spices.

LLC, T. (2013). Memory. Retrieved from http://psychclasses.wikispaces.com/: http://psychclasses.wikispaces.com/Group+-+Chapter+07+-+Memory Mastin, L. (2010). The Human Memory. Retrieved from

http://www.human-memory.net/: http://www.human-memory.net/index.html

Martini, F. H. (2004). Fundamentals of Anatomy & Physiology (6th ed.). San Francisco: Pearson Education Inc.

Maya, K., Zachariah, T. J., & Krishnamoorthy, B. (2004). Chemical Composition of Essential Oil of Nutmeg (Myristica fragrans Houtt.) accesions. Indian

Society for Spices.

Nanan Nurdjanah. 2007. Teknologi Pengolahan Pala. http://pascapanen.litbang. deptan.go.id/assets/media/publikasi/juknis_pala.pdf, 1. D. (2007).

Teknologi Pengolahan Pala. Retrieved desember 2011, 13, from

http://pascapanen.litbang. deptan.go.id: http://pascapanen.litbang. deptan.go.id/assets/media/publikasi/juknis_pala.pdf

Peterson Llyod, R., & Peterson Margaret Jean. (1959). Short-term Retention of Individual Verbal Items. Journal of Experimental Psychology.

R.C.Atkinson, & R.M.Shiffrin. (1971). The control processes of short-term memory.

Remedies, H. W. (2011). Nutmeg - Myristica fragrans Houtt. Retrieved from www.wikiherb.info: http://www.wikiherb.info/2012/12/nutmeg-myristica-fragrans-houtt.html

(18)

46

Saladin, K. S. (2003). Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function (3rd ed.). McGraw-Hill.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Sherwood, L. (2010). Human Physiology. Baltimore: Thomson Brooks.

Silbernagl, S., & Despopoulos, A. (2009). Color Atlas of Physiology. New York: Thieme.

Suranto, A. (2004). Khasiat & Manfaat Madu Herbal. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka.

Wiria, M. S. (2007). Farmakologi dan Terapi UI. Jakarta: Departemen

Referensi

Dokumen terkait

U JI STABILITAS FISIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI PALA ( Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DALAM FORMULASI

Pada penelitian ini dilakukan pengujian toksisitas tablet ekstrak biji pala ( Myristica fragrans Houtt.) bebas safrol dan miristisin pada pasien diabetes mellitus tipe 2..

Aktivitas Penghambatan Minyak Atsiri dan Ekstrak Kasar Biji Pala (Myristica fragrans Houtt dan Myristica fattua Houtt) terhadap Pertumbuhan Bakteri Xanthomonas

Hasil uji menunjukkan bahwa sampai dengan konsentrasi 400800 bpj selama 48 jam, ekstrak etanol biji pala (Myristica fragrans Houtt.) tidak menunjukkan daya

Pala (Myristica fragrans Houtt.) adalah salah satu tanaman yang sudah lama dikenal sebagai bumbu masak dan digunakan dalam ramuan obat tradisional.. Biji

Penelitian terhadap daun Pala ( Myristica fragrans Houtt) bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia (struktur kimia) dan aktivitas antioksidan dengan menggunakan

Penelitian terhadap daun Pala (Myristica fragrans Houtt) bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia (struktur kimia) dan aktivitas antioksidan dengan menggunakan

Telah diteliti efek antistres minyak biji pala (Myristica fragrans Houtt.) yang diberikan secara oral dan aromaterapi secara inhalasi pada mencit jantan Swiss