• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Manisan Buah Pala (Mytistica fragrans Houtt.) Terhadap Fungsi Kognitif Perempuan Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Manisan Buah Pala (Mytistica fragrans Houtt.) Terhadap Fungsi Kognitif Perempuan Dewasa."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH MANISAN BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PEREMPUAN DEWASA

Ayu Permata Sari, 2010, Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr.,M.Kes Pembimbing II : Sylvia Soeng, dr., M.Kes

Manusia memiliki berbagai macam kemampuan yang diperoleh dari proses belajar, termasuk fungsi kognitif, yang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, antara lain makanan seperti buah-buahan. Salah satu buah-buahan yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif adalah buah pala yang merupakan buah asli Indonesia yang telah banyak diolah sejak lama untuk dijadikan manisan, sirup, selai, dodol yang digemari masyarakat luas.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manisan buah pala terhadap penurunan fungsi kognitif dalam hal problem solving pada perempuan dewasa.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental sungguhan bersifat komparatif dengan uji pre test dan post test. Subjek penelitian 30 orang perempuan dewasa berusia 19-24 tahun. Fungsi kognitif dinilai berdasarkan waktu total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan traffic jam puzzle dalam 5 trial sebelum dan sesudah diberi manisan buah pala. Analisis data dengan menggunakan uji t berpasangan dengan α=0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata waktu total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 5 trial traffic jam puzzle sesudah diberi manisan buah pala (17,867 menit) lebih lama daripada sebelum diberi manisan buah pala (12,267 menit) dengan p=0,000.

Kesimpulan penelitian adalah manisan buah pala (Myristica fragrans Houtt.) berpengaruh menurunkan fungsi kognitif perempuan dewasa.

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF NUTMEG SWEETS (Myristica fragrans Houtt.) ON COGNITIVE FUNCTION IN ADULT WOMEN

Ayu Permata Sari, 2010, 1st Tutor : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M. Kes 2nd Tutor : Sylvia Soeng, dr., M. Kes

People may have variety of skills through learning process, including cognitive function, which is influenced by various factors, such as fruits. One of fruits that influence the cognitive function is nutmeg which is usually prepared as sweets, syrups, jams, dodols and widely used by the community.

The aim of this research was to determine the influence of nutmeg sweets to decrease cognitive function in term of problem solving in adult women.

This research used a real experimental methods, comparative of pre test and post test. Research subjects were 30 adult women aged 19-24 years. Cognitive functions were assessed on the average time required to complete the traffic jam puzzle in 5 trials, before and after given nutmeg sweets. Data was analyzed by paired t test with α = 0.05.

The results showed that the average total time to complete the 5 trial of traffic jam puzzle after given nutmeg sweets (17,867 minutes) were longer than before given the nutmeg sweets (12,267 minutes) with p=0.000.

The conclusion was nutmeg sweets (Myristica fragrans Houtt.) decrease adult women cognitive function.

Keywords: nutmeg sweets (Myristica fragrans Houtt.), cognitive function, problem solving, traffic jam puzzle

(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL………. i

LEMBAR PERSETUJUAN…….………..………..… ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI………..……….... viii

DAFTAR TABEL……….… xi

DAFTAR GAMBAR……… xii

DAFTAR LAMPIRAN……….... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……….………. 1

1.2 Identifikasi Masalah…..………...…... 2

1.3 Maksud dan Tujuan...………... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah..………... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis……….………..… 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran………...….……. 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian………...……...…………. 4

1.6 Metodologi………..………. 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian……….... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Otak……… 6

2.1.1 Korteks Serebri ………. 6

2.1.2 Area Asosiasi ……… 9

2.1.3 Serebelum………... 10

2.1.4 Batang Otak………... 10

(4)

ix

2.1.4.2 Formatio Retikularis………. 12

2.1.5 Hipotalamus………. 14

2.1.6 Sistem Limbik……….. 15

2.1.6.1 Fungsi Spesifik dari Sistem Limbik………. 17

2.2 Fisiologi Otak……….. 17

2.2.1 Pikiran, Kesadaran, Ingatan………. 18

2.2.2 Peran Fasilitasi dan Inhibisi Sinaptik dalam Ingatan………….. 21

2.2.3 Proses Konsolidasi Ingatan………. 21

2.2.3.1 Peran Latihan Pada Pemindahan Ingatan Jangka Pendek Menjadi Ingatan Jangka Panjang……… 22

2.2.3.2 Penyusunan Ingatan Selama Konsolidasi……… 22

2.2.4 Aktivitas Otak Dalam Tidur……… 23

2.2.4.1 Teori Dasar Tidur………. 23

2.2.4.2 Siklus Keadaan Tidur dan Keadaan Terjaga……… 25

2.3 Kognitif……… 26

2.3.1 Komponen Permasalahan……… 26

2.3.2 Teori Meta Cognition……….. 27

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Problem Solving……….. 28

2.4 Pala (Myristica fragrans Houtt.)……….. 29

2.4.1 Taksonomi………... 31

2.4.2 Jenis-jenis Tanaman Pala……… 31

2.4.3 Kandungan Kimiawi……… 32

2.4.4 Khasiat dan Kegunaan……… 33

2.4.5 Bagan Kerja Pala………. 34

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Subjek Penelitian…..……….….. 35

3.1.1 Alat dan Bahan yang digunakan………..… 35

3.1.2 Subjek penelitian………..….…... 35

(5)

x

3.2 Metode Penelitian……….…... 36

3.2.1 Desain penelitian………. 36

3.2.2 Variabel Penelitian………... 36

3.2.2.1 Definisi konsepsional Variabel………..………. 36

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel………...………. 37

3.2.3 Besar Sampel Penelitian………..… 37

3.3 Prosedur Penelitian ………... 38 3.3.1 Analisis data ………...……… 39

3.4 Aspek Etik Penelitian……….. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……… 41

4.2 Pembahasan………. 43

4.3 Uji Hipotesis Penelitian……… 44 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……….. 45

5.2 Saran……… 45

DAFTAR PUSTAKA………... 46

LAMPIRAN………... 49

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Karakteristik Ingatan Jangka Pendek dengan Ingatan

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Lobus-lobus otak………..…………... 8

Gambar 2.2 Lobus otak dan fungsi masing-masing lobus….….………. 10

Gambar 2.3 Formatio retikularis……..…………..………..….... 13

Gambar 2.4 Hipotalamus……….………. 15

Gambar 2.5 Sistem limbik………. 16

Gambar 2.6 Nukleus rafe……….……. 24

Gambar 2.7 Buah pala…..………. 29

Gambar 2.8 Morfologi pala….……….. 30

Gambar 2.9 Kandungan minyak atsiri daging buah pala…………...….. 33

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 LD 50 Manisan buah pala………...……….. 49

Lampiran 2 Inform consent………..…… 50

Lampiran 3 Surat keputusan………...…….. 51

Lampiran 4 Data penelitian………..… 52

Lampiran 5 Analisis data………..….. 53

(9)

49

LAMPIRAN 1

LD 50 Manisan buah Pala :

LD 50 biji pala untuk tikus 200 gram = 1000 ml/kgBB = 1 gram / kgBB biji pala = 200 gram / 1000 = 0,2 gram

konversi ke manusia : 56 x 0,2 gram = 11,2 gram / kgBB kandungan minyak atsiri daging pala : biji pala = 7 : 1

untuk daging pala dosis LD 50 bagi manusia : 11,2 x 7 = 78,4 gram / kgBB

(10)

50

(11)

51

(12)

52

LAMPIRAN 4

Data penelitian Subjek Penelitian

Trial 1 Trial 2 Trial 3 Trial 4 Trial 5 Pre test Post test Pre test Post test Pre test Post test Pre test Post test Pre test Post test

1 1 4 3 1 1 1 1 2 1 1

2 2 2 2 5 3 2 3 6 1 8

3 2 4 2 2 2 3 3 6 4 4

4 1 1 2 4 1 1 2 2 2 1

5 1 2 2 1 1 3 3 5 2 2

6 2 3 2 5 2 2 3 2 3 2

7 3 2 3 2 2 2 5 6 5 7

8 3 5 2 1 1 1 6 4 2 6

9 3 5 2 2 1 2 2 1 2 5

10 3 2 5 4 1 5 3 3 2 11

11 4 2 2 2 1 10 4 2 2 2

12 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3

13 4 3 6 10 1 7 14 5 3 9

14 2 2 1 1 2 5 3 1 1 3

15 2 7 3 3 1 3 4 11 1 6

16 2 1 1 1 3 1 2 6 1 2

17 4 5 3 12 3 1 5 3 4 2

18 1 3 1 1 2 1 3 2 2 3

19 1 2 2 2 1 1 1 8 2 1

20 9 4 3 1 2 3 4 5 2 10

21 2 2 2 2 1 5 1 3 4 8

22 6 3 2 3 1 7 4 2 5 5

23 5 6 3 11 1 3 2 1 3 8

24 4 3 2 4 1 5 4 3 3 2

25 1 2 2 1 1 1 2 2 2 4

26 2 1 1 3 3 3 4 3 2 10

27 2 6 2 4 1 3 2 2 5 2

28 1 2 3 1 1 2 3 1 2 4

29 2 1 1 2 1 3 2 3 3 3

30 2 10 2 6 1 2 3 3 2 10

(13)

53

LAMPIRAN 5

Rerata waktu total

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1

sebelum tes traffic jam puzzle dalam menit

12,27 30 4,571 ,835

setelah tes traffic jam puzzle dalam menit

17,87 30 6,967 1,272

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum tes traffic jam puzzle dalam menit & setelah tes traffic jam puzzle dalam menit

30 ,649 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Pair

1

sebelum tes traffic jam puzzle dalam menit - setelah tes traffic jam puzzle dalam menit

(14)

54

Rerata waktu trial 1

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 sebelum tes

traffic jam 1 dlm menit

2,63 30 1,752 ,320

sesudah tes traffic jam 1 dlm menit

3,30 30 2,103 ,384

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum tes traffic jam 1 dlm menit & sesudah tes

traffic jam 1 dlm menit 30 ,171 ,365

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Pair

1

sebelum tes traffic jam 1 dlm menit - sesudah tes traffic jam 1 dlm menit

(15)

55

Rerata waktu trial 2

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 sebelum tes

traffic jam 2 dlm menit

2,30 30 1,088 ,199

sesudah tes traffic jam 2 dlm menit

3,30 30 2,973 ,543

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum tes traffic jam 2 dlm menit & sesudah tes

traffic jam 2 dlm menit 30 ,483 ,007

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Pair

1

sebelum tes traffic jam 2 dlm menit - sesudah tes traffic jam 2 dlm menit

(16)

56

Rerata waktu trial 3

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 sebelum tes

traffic jam 3 dlm menit

1,47 30 ,730 ,133

setelah tes traffic jam 3 dlm menit

3,00 30 2,166 ,395

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum tes traffic jam 3 dlm menit & setelah tes

traffic jam 3 dlm menit 30 -,262 ,163

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Pair

1

sebelum tes traffic jam 3 dlm menit - setelah tes traffic jam 3 dlm menit

(17)

57

Rerata waktu trial 4

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 sebelum tes

traffic jam 4 dlm menit

3,37 30 2,341 ,427

setelah tes traffic jam 4 dlm menit

3,50 30 2,316 ,423

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum tes traffic jam 4 dlm menit & setelah tes

traffic jam 4 dlm menit 30 ,188 ,321

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Pair

1

sebelum tes traffic jam 4 dlm menit - setelah tes traffic jam 4 dlm menit

(18)

58

Rerata waktu trial 5

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 sebelum tes

traffic jam 5 dlm menit

2,50 30 1,196 ,218

setelah tes traffic jam 5 dlm menit

4,80 30 3,156 ,576

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum tes traffic jam 5 dlm menit & setelah tes

traffic jam 5 dlm menit 30 ,018 ,924

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Pair

1

sebelum tes traffic jam 5 dlm menit - setelah tes traffic jam 5 dlm menit

(19)

59

LAMPIRAN 6

Foto-foto Penelitian

Buah Pala

Pohon Pala

(20)

60

Pengukuran dosis manisan buah pala

Traffic jam puzzle

(21)

61

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ayu Permata Sari

NRP : 0710086

Tempat dan Tanggal Lahir : Mataram, 02 April 1989

Alamat : Jl. Teguh Faisal no. 12, Mataram 83236 Riwayat Pendidikan :

TK Don Bosco Mataram, 1995 SDK St. Antonius Mataram, 2001 SLTPK Kesuma Mataram, 2004 SMA Negeri 1 Mataram, 2007

(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Manusia memiliki berbagai macam kemampuan yang diperoleh dari proses belajar, termasuk fungsi kognitif. Kognitif menyangkut proses berpikir di otak, dengan menggunakan input sensorik yang menuju otak dan informasi yang telah disimpan dalam ingatan (Guyton, 1997). Fungsi kognitif sangat diperlukan untuk proses belajar, termasuk keterampilan dalam berbagai bidang, yang dimulai sejak kanak-kanak sampai akhir kehidupan, sehingga menjadi sorotan para ahli di seluruh dunia, bahkan tidak sedikit yang mengemukakan teori tentang fungsi kognitif. Salah satu adalah teori Meta Cognition yang merupakan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam

mengatur dan mengontrol proses berpikirnya. Meta Cognition meliputi empat jenis keterampilan yaitu problem solving, decision making, critical thinking, dan creative thinking, keempatnya saling terkait dan saling terintegrasi (Preisseisen, 2008).

Problem solving adalah suatu keterampilan individu dalam menggunakan

proses berpikir untuk memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta-fakta, analisis informasi, menyusun dan memilih alternatif pemecahan masalah yang paling efektif (Preisseisen, 2008). Proses berpikir dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, antara lain makanan (seperti buah-buahan), obat, minuman, zat-zat toksik, dan penyakit. Faktor-faktor tersebut dapat merangsang atau menghambat fungsi otak.

(23)

2

Buah pala (Myristica fragrans Houtt.) tersebar luas di seluruh dunia, seperti di China, Jepang, Malaysia, Thailand, bahkan Indonesia yang terutama banyak terdapat di Maluku dan kepulauan Banda, juga di daerah Jawa seperti di Bogor. Buah pala di Bogor sering digunakan oleh penduduk setempat sebagai ramuan untuk terapi gangguan tidur, stres, mencegah dehidrasi, dan meningkatkan stamina. Bahkan salah satu obat tidur yang telah ada dipasaran berbahan dasar buah pala. Penggunaan buah pala dapat menimbulkan rasa kantuk karena pada buah pala terdapat minyak atsiri yang merangsang pusat inhibisi di otak sehingga timbul efek sedasi, dan fungsi kognitif terganggu. Buah pala juga berfungsi sebagai analgesik, antibakteri, antiinflamasi, dan afrodisiak (Tajuddin, 2003).

Penelitian mengenai buah pala terhadap waktu reaksi telah dilakukan tahun 2009 oleh Indra Munthe dengan menggunakan 50 gram daging buah pala yang berasal dari Bogor dan hasilnya memperlambat waktu reaksi, yang menyebabkan penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh buah pala terhadap fungsi kognitif.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

apakah manisan buah pala (Myristica fragrans Houtt.) berpengaruh menurunkan fungsi kognitif.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang pengaruh salah satu buah-buahan terhadap fungsi kognitif.

(24)

3

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1. Manfaat akademis : menambah pengetahuan bidang farmakologi tanaman obat tentang pengaruh manisan buah pala terhadap fungsi kognitif.

2. Manfaat praktis : memberikan informasi kepada masyarakat tentang makanan yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif, sehingga dapat menghindari konsumsi manisan buah pala dalam jumlah yang berlebihan pada keadaan-keadaan yang memerlukan peranan dari fungsi kognitif, atau pada penyakit dengan penurunan fungsi tersebut, karena dapat mengakibatkan penurunan fungsi kognitif yang lebih berat.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Fungsi kognitif diperlukan manusia dalam kehidupan sehari-hari dan berpusat di otak. Semua informasi yang pernah diterima akan diolah oleh otak, diingat kembali, dan dipecahkan. Hal ini termasuk proses yang menggunakan pikiran, yang merupakan hasil dari “pola” perangsangan berbagai sistem saraf pada saat yang bersamaan dan dalam urutan yang pasti, terutama melibatkan korteks serebri (korteks asosiasi), talamus, sistem limbik, dan bagian atas formatio retikularis batang otak. Proses ini disebut teori holistik dari pikiran (Guyton, 1997). Fungsi kognitif dapat dilakukan bila seseorang dalam keadaan siaga atau tidak mengantuk. Bagian dari sistem retikularis yang penting untuk mempertahankan keadaan terjaga disebut Ascending Reticular Activating System (ARAS) (Duus, 1996).

(25)

4

retikularis terdapat pusat eksitasi dan inhibisi. Jika pusat inhibisi terangsang akan terjadi kantuk dan tidur, karena mempengaruhi korteks asosiasi, talamus, dan sistem limbik, demikian sebaliknya jika pusat eksitasi yang terangsang.

Buah pala (Myristica fragrans Houtt.) mengandung minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari hidrokarbon terpenoid (d-pinene,limonene) dan fenilpropanoid seperti myristicine (FAO Corporate Document Repository, 1994). Terpenoid dan fenilpropanoid pada daging buah pala akan berikatan dengan reseptor GABAA (Aoshima & Hamamoto, 1999) di batang otak yang bersifat ionotropik, menyebabkan saluran Chlorida terbuka, hiperpolarisasi dan menurunkan eksitasi (Charney, Mihic, & Harris, 2006), sehingga menyebabkan perperpanjang hantaran impuls, dan terjadi kantuk karena GABAA berperan dalam menghambat neurotransmitter di Susunan Saraf Pusat (SSP), akibatnya fungsi kognitif menurun.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Manisan buah pala (Myristica fragrans Houtt.) berpengaruh menurunkan fungsi kognitif.

1.6Metodologi Penelitian

(26)

5

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

(27)

45

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Manisan buah pala (Myristica fragrans Houtt.) berpengaruh menurunkan fungsi kognitif.

5.2 Saran

Sebaiknya menghindari konsumsi manisan buah pala (Myristica fragrans Houtt.) dalam jumlah yang berlebihan pada keadaan-keadaan yang memerlukan peranan dari fungsi kognitif, seperti pada proses belajar, atau pada penyakit dengan penurunan fungsi tersebut, karena dapat mengakibatkan penurunan fungsi kognitif yang lebih berat.

(28)

46

DAFTAR PUSTAKA

Andria Agusta. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropik Indonesia, Myristica fragrans Houtt. Bandung : Penerbit ITB. h. 1-3, 8-22, 72-4.

Aoshima H., Hamamoto K. 1999. Terpenoid and Steroid. http://www.soc.nii.ac.jp/jsbba/bbb630-4e.html. 7 Maret 2010.

Brunetton J. 1999. Pharmacognosy : Phytochemistry Medical Plants, 2nd ed. Paris : Intercept Ltd. P567-8.

Budi Sutomo. 2007. Buah Pala, Mengobati Gangguan Insomnia, Mual dan Masuk Angin.

http://budiboga.com/2006/05/buah-pala-mengobati-ganguan-insomnia.html. 24 Agustus 2009.

Charney D.S., Mihic S.J., Harris R.A. 2006. Hypnotic and Sedatives. In Goodman and Gillman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics, volume 1, 10th ed. Mc Graw Hill. p399-427.

Clifford B.S, Scammell T.E., and Lu J. 2005. Hypothalamic regulation of sleep and circadian rhythms.

http://www.nature.com/nature/journal/v437/n7063/fig_tab/nature04284_F3.html. 25 Juni 2010.

Colton T. 1985. Statistika Kedokteran. Diterjemahkan oleh : Rossi Sanosi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Daniel S. Wibowo. 2008. Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang : Bayumedia Publishing. h58, 147-52.

De Milto L, Frey RJ. Nutmeg. 2005. In: Longe JL, project editor. Gale Encyclopedia of Alternative Medicine . Vol 3. 2nd ed. Detroit : Thomson Gale. p1461-3.

Diknas. 2007. Reflection in Action. http://pusdiklatdepdiknas.net . 11 Juni 2010.

Dorland I, Newman W.A.. 2003. Kamus Kedokteran Dorland, 30th ed. Philadelphia : Saunders. p386.

(29)

47

Ernst E. 2002. Herbal medicinal products during pregnancy: are they safe? BJOG. p19, 227-35.

Erowid. 2009. Myristica fragrans : an Exploration of the Narcotic Spice. http://www.erowid.org/plants/nutmeg/nutmeg_article1.shtml. 20 Mei, 2010. FAO Corporate Document Repository. 1994. Nutmeg and Derivates. Description of

components of nutmeg. http://www.fao.org/docrep/V4084E/v4084e04.htm#5. 30 Juli 2010.

FitzGerald T., Gruener G., Mtui E. 2008. Clinical Neuroanatomy and Neuroscience, 5th ed. New York : Elsevier. p. 289-94, 367-88.

Ganong, W.F. 2003. Fungsi Luhur Sistem Saraf : Refleks Bersyarat, Belajar, dan Fenomena Terkait. Dalam Ganong, W.F. : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran 20th ed. Jakarta : EGC. h.258-63.

Guyton A. C. and Hall J. E. 1997. Aktivitas Otak – Tidur; Gelombang Otak; Epilepsi; Psikosis. Dalam A.C. Guyton and J. E. Hall : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 9th ed. Jakarta : EGC. h. 945-56.

Guyton A. C. and Hall J. E. 1997. Korteks Serebri; Fungsi Intelektual Otak; dan Proses Belajar dan Mengingat. Dalam A.C. Guyton and J. E. Hall : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 9th ed. Jakarta : EGC. h. 909-28,983,1038-1042,1078,1095. Hadad EA, E. Randriani, C. Firman, dan T. Sugandi. 2006. Budidaya tanaman Pala.

http://balittro.litbang.deptan.go.id/database/BUDIDAYA%20PALA.pdf. 13 Juli 2010.

Katzer G. 2005. Nutmeg and Mace (Myristica fragrans Houtt). http://www.uni-graz.at/~katzer/engl/index.html. 10 April 2010.

Kenyon, 2006. Nuclei Rafe dan Serotonin.

http://www.flyfishingdevon.co.uk/salmon/year1/psy128anxiety/anxiety.htm. 23 Juni 2010.

Love Potion. 2006. Nutmeg as aphrodisiac.

http://nepspeed82.blogspot.com/2007/04/nutmeg-as-aphrodisiac.html. 20 Juni 2010.

(30)

48

Mdidea. 2007. Nutmeg is known by many names, such Myristica fragrans, mace, magic, muscdier, muskatbaum, myristica, noz moscada, nuez moscada, and nux moschata. http://www.mdidea.com/products/proper/proper074.html. 6 April 2010.

Moore. K.L., Dalley A.F. 2006. Clinically Oriented Anatomy. Ed 5th. USA: Philadelphia. p. 922.

Preisseisen B. 2008. Implementing Technology Education Problem-Solving Activities. http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v2n2/pdf/deluca.pdf. 20 November 2009. Preisseisen. 2008. Kognitif.2

http://djejak-pro.blogspot.com/2008/09/antara-kognitif-dan-metakognitif.html. 17 Desember 2009.

Sherwood L. 2006. The Central Nervous System. In : Human Physiology. New York : Thomson Brooks / Cole. p148-49, 155-60, 167-8.

Snell. R. S. 2007. Neuronatomi Klinik, 5th ed. Jakarta: EGC. hal 318-23.

Sukardi E. 1985. Neuroanatomia Medica. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. h. 187-92, 204-19.

Tajuddin, Ahmad S, Latif A, Qasmi IA. 2003. Nutmeg. www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=270058. 28 Januari 2010. Tnalaspurwo. 2010. Pala (Myristica fragrans Houtt.)

http://tnalaspurwo.org/media/pdf/kea_pala_(myristica_fragrans).pdf. 10 November 2010.

Van Gils C, Cox PA. 1994. Ethnobotany of nutmeg in the Spice Islands. New York : J Ethnopharmacol .p42, 117-24.

Wikipedia. 2009. Nutmeg. http://en.wikipedia.org/wiki/Nutmeg. 1 Januari 2010. Woolson R.F. 1987. Statistical Method for the Analysis of Biomedical Data. New

Referensi

Dokumen terkait

U JI STABILITAS FISIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI PALA ( Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DALAM FORMULASI

Pada penelitian ini dilakukan pengujian toksisitas tablet ekstrak biji pala ( Myristica fragrans Houtt.) bebas safrol dan miristisin pada pasien diabetes mellitus tipe 2..

Penelitian ini dapat memberi aplikasi kepada masyarakat pada umumnya mengenai efek manisan buah pala dalam menurunkan kewaspadaan, sehingga dapat dihindari

Kesimpulan : Ekstrak biji pala ( Myristica fragrans Houtt) dengan dosis 7,5 mg/25 grBB dapat memperpendek waktu induksi tidur dan dapat memperpanjang lama waktu tidur mencit

Hasil uji menunjukkan bahwa sampai dengan konsentrasi 400800 bpj selama 48 jam, ekstrak etanol biji pala (Myristica fragrans Houtt.) tidak menunjukkan daya

Penelitian terhadap daun Pala ( Myristica fragrans Houtt) bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia (struktur kimia) dan aktivitas antioksidan dengan menggunakan

Penelitian terhadap daun Pala (Myristica fragrans Houtt) bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia (struktur kimia) dan aktivitas antioksidan dengan menggunakan

Telah diteliti efek antistres minyak biji pala (Myristica fragrans Houtt.) yang diberikan secara oral dan aromaterapi secara inhalasi pada mencit jantan Swiss