iv
ABSTRAK
EFEK MANISAN BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt ) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS)
PADA LAKI-LAKI DEWASA
Anne Kristianti L., Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs. AIF Pembimbing II : Rosnaeni, dra. Apt
Buah Pala (Myristica fragrans Houtt) sudah lama dikenal sebagai makanan ringan yang banyak dikonsumsi masyarakat, salah satu bentuk pengolahannya adalah manisan buah pala. Kandungan zat aktif dalam buah pala diantaranya adalah senyawa terpenoid. Senyawa terpenoid ini bersifat mendepresi susunan saraf pusat, sehingga dapat memperpanjang waktu reaksi, menurunkan kewaspadaan dan konsentrasi.
Tujuan penelitian untuk mengukur efek manisan buah pala pada waktu reaksi sederhana (WRS).
Penelitian bersifat prospektif eksperimental sungguhan dengan rancangan acak lengkap (RAL) bersifat komparatif dengan desain penelitian pre test-post test. Pengukuran WRS untuk cahaya merah, kuning, hijau dan orange dilakukan terhadap 26 orang subjek penelitian. Data yang diukur WRS (detik) dilakukan sebelum dan sesudah memakan manisan buah pala sebanyak 50 gram. Pengamatan dilakukan selama 45 menit dengan interval setiap 5 menit. Analisis
data dengan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Kemaknaan ditentukan
berdasarkan nilai p ≤ 0,05 menggunakan perangkat lunak komputer.
Hasil penelitian WRS (detik) untuk cahaya merah, kuning, hijau dan orange sebelum /sesudah mengkonsumsi manisan pala berturut-turut adalah 0.46/0.49 0.49/0.53, 0.54/0.57, dan 0.49/0.54. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan untuk warna kuning dan orange dengan nilai p<0.01, sedangkan hasil signifikan tampak pada warna merah dan hijau dengan nilai p <0.05.
Kesimpulan manisan buah pala memperpanjang WRS untuk cahaya merah, kuning, hijau dan orange.
v ABSTRACT
THE EFFECT OF CANDIED NUTMEG FRUIT (Myristica fragrans Houtt) TO SIMPLE REACTION TIME (WRS)
IN ADULT MALE
Anne Kristianti L., Tutor I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs. AIF Tutor II : Rosnaeni, dra. Apt
Fruit Nutmeg (Myristica fragrans Houtt) has long been recognized as a snack consumed many people, one form of processing is candied nutmeg. Content of active ingredient in nutmeg compounds such as terpenoids. The terpenoid compound are suppressing central nervous system, so as to prolong the reaction time, decrease alertness and concentration.
The purpose of this study is to measure the effect of candied nutmeg fruit on simple reaction time (WRS).
This prospective study design is a real experimental design with completely randomized program (RAL) with the pre test-post test design. The method used by the way of measuring simple reaction time for red light, yellow, green and orange radiance towards 26 people adult males as research object. The measurements of simple reaction time (second), is done before and after consuming 50 grams of nutmeg fruit, which is measured within the interval 5 minutes, during 45 minutes time of observation. Analysis of data with the test "t" paired with α = 0.05. Significance is determined based on the value of p <0.05 using computer software.
The results of simple reaction time observation for the red light, yellow, green and orange before / after eating candied nutmegs in a row in the second 0.46/0.49 0.49/0.53, 0.54/0.57, and 0.49/0.54. These results indicate there is a very significant difference to the color yellow and orange with a value of p <0.01, whereas significant results appear in red and green with a value of p < 0.05. In conclusion consuming nutmeg fruit WRS extend to red light, yellow, green and orange.
x
3.2.2.1 Variabel Perlakuan... 32
3.2.2.2 Variabel Respon... 32
3.2.3 Besar Sampel... 33
3.2.4 Prosedur Penelitian... 33
3.2.5 Cara Pemeriksaan... 34
3.2.6 Metode Analisis ... 35
3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1 Hasil Penelitian... 37
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 44
5.1 Simpulan ... 44
5.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN ... 48
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Rerata WRS Pada Pria Dewasa Untuk Warna Merah,Kuning,
Hijau, Dan Orange Selama Pengamatan 45 Menit... 37 Tabel 4.2 Hasil Uji t Berpasangan Dari Rerata WRS Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, Dan Orange Untuk Waktu 15 Menit ... 38 Tabel 4.3 Hasil Uji t Berpasangan Dari Rerata WRS Untuk Warna Merah,
Kuning, Hijau, Dan Orange Untuk Waktu 20 Menit ... 38 Tabel 4.4 Hasil Uji t Berpasangan Dari Rerata WRS Untuk Warna Merah,
Kuning, Hijau, Dan Orange Untuk Waktu 25 Menit ... 39 Tabel 4.5 Hasil Uji t Berpasangan Dari Rerata WRS Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, Dan Orange Untuk Waktu 30 Menit ... 39 Tabel 4.6 Hasil Uji t Berpasangan Dari Rerata WRS Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, Dan Orange Untuk Waktu 35 Menit ... 39 Tabel 4.7 Hasil Uji t Berpasangan Dari Rerata WRS Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, Dan Orange Untuk Waktu 40 Menit ... 40 Tabel 4.8 Hasil Uji t Berpasangan Dari Rerata WRS Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, Dan Orange Untuk Waktu 45 Menit ... 40
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Proses Pengolahan Stimulus Menjadi Respon Tubuh ... 10
Gambar 2.2 Proses Pengolahan Cahaya ... 11
Gambar 2.3 Gambar Buah Pala ... 25
Gambar 2.4 Hubungan Antara Buah Pala Dengan WRS ... 30
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Besar Sampel ... 48
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian FK-UKM ... 49
Lampiran 3 Lembar Kerja ... 50
Lampiran 4 Data Hasil Penelitian ... 51
Lampiran 5 Hasil Analisis Statistik T-Test WRS Merah ... 55
Lampiran 6 Hasil Analisis Statistik T-Test WRS Kuning ... 57
Lampiran 7 Hasil Analisis Statistik T-Test WRS Hijau ... 59
Lampiran 8 Hasil Analisis Statistik T-Test WRS Orange ... 61
LAMPIRAN 1 Besar Sampel
Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 % tail Z1- = 1,96 dan untuk power test 80%, Z1-β = 0,84.
Diasumsikan nilai = 0,6 n= 26
Dari rumus besar sampel di bawah ini didapat:
n = σ2
(Z1–α + Z1–β)2
( )2 (Woolson, 1987) n = 102(1,96 + 0,84)2
(6)2
n= 21 + 20% (untuk drop out)= 26
LAMPIRAN 2
Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian FK-UKM
LAMPIRAN 3 Lembar Kerja
SP No. :
Nama Subjek Penelitian :
Sebelum Perlakuan
Menit Ke-15 sampai Menit Ke-45
LAMPIRAN 4 Data Hasil Penelitian
Rerata WRS Sebelum dan Sesudah Perlakuan untuk Warna Merah
OP Sebelum
WRS : Waktu Reaksi Sederhana SP : Subjek Penelitian
‘ : Menit
52
Rerata WRS Sebelum dan Sesudah Perlakuan untuk Warna Kuning
SP Sebelum
WRS : Waktu Reaksi Sederhana SP : Subjek Penelitian
53
Rerata WRS Sebelum dan Sesudah Perlakuan untuk Warna Hijau
SP Sebelum
WRS : Waktu Reaksi Sederhana SP : Subjek Penelitian
54
Rerata WRS Sebelum dan Sesudah Perlakuan untuk Warna Orange
SP Sebelum
WRS : Waktu Reaksi Sederhana SP : Subjek Penelitian
LAMPIRAN 5
Hasil Analisis Statistik T-Test WRS untuk Warna Merah
Paire d Sample s Statistics
,4615 26 ,12939 ,02538
Paire d Sample s Correlations
5
6
Paire d Sample s Te st
,0185 ,05438 ,01067 -,0035 ,0404 1,731 25 ,096
-,0227 ,07603 ,01491 -,0534 ,0080 -1,522 25 ,141
-,0631 ,08279 ,01624 -,0965 -,0296 -3,885 25 ,001
-,1058 ,09061 ,01777 -,1424 -,0692 -5,952 25 ,000
-,1085 ,12069 ,02367 -,1572 -,0597 -4,582 25 ,000
-,0100 ,10545 ,02068 -,0526 ,0326 -,484 25 ,633
,0665 ,05418 ,01063 ,0447 ,0884 6,262 25 ,000
LAMPIRAN 6
Hasil Analisis Statistik T-Test WRS untuk Warna Kuning
Paire d Sample s Statistics
5
8
Paired Samples Test
,0242 ,05988 ,01174 ,0000 ,0484 2,063 25 ,050
-,0519 ,09855 ,01933 -,0917 -,0121 -2,687 25 ,013
-,1119 ,09563 ,01875 -,1505 -,0733 -5,968 25 ,000
-,0969 ,07750 ,01520 -,1282 -,0656 -6,377 25 ,000
-,0769 ,10499 ,02059 -,1193 -,0345 -3,736 25 ,001
-,0254 ,12031 ,02359 -,0740 ,0232 -1,076 25 ,292
,0423 ,08496 ,01666 ,0080 ,0766 2,539 25 ,018
LAMPIRAN 7
Hasil Analisis Statistik T-Test WRS untuk Warna Hijau
Paire d Sample s Statistics
,5458 26 ,15153 ,02972
Paire d Sample s Correlations
6
0
Paired Samples Test
,0115 ,04106 ,00805 -,0050 ,0281 1,433 25 ,164
-,0412 ,07732 ,01516 -,0724 -,0099 -2,714 25 ,012
-,0969 ,07109 ,01394 -,1256 -,0682 -6,952 25 ,000
-,1012 ,11237 ,02204 -,1465 -,0558 -4,590 25 ,000
-,0246 ,12826 ,02515 -,0764 ,0272 -,979 25 ,337
,0177 ,08145 ,01597 -,0152 ,0506 1,108 25 ,279
,0669 ,07374 ,01446 ,0371 ,0967 4,627 25 ,000
LAMPIRAN 8
Hasil Analisis Statistik T-Test WRS untuk Warna Orange
Paire d Sample s Statistics
62 Paired Samples Test
,0215 ,06051 ,01187 -,0029 ,0460 1,815 25 ,082
-,0446 ,08086 ,01586 -,0773 -,0120 -2,814 25 ,009
-,1077 ,09775 ,01917 -,1472 -,0682 -5,618 25 ,000
-,1427 ,11736 ,02302 -,1901 -,0953 -6,200 25 ,000
-,1354 ,16669 ,03269 -,2027 -,0681 -4,141 25 ,000
,0250 ,08617 ,01690 -,0098 ,0598 1,479 25 ,152
,0623 ,07485 ,01468 ,0321 ,0925 4,245 25 ,000
LAMPIRAN 9
Hasil Analisis Statistik T-Test WRS Rerata Sebelum dan Sesudah Perlakuan
6
4
Paired Sample s Test
-,0321 ,06028 ,01182 -,0565 -,0078 -2,719 25 ,012
-,0424 ,06081 ,01193 -,0669 -,0178 -3,552 25 ,002
-,0240 ,05330 ,01045 -,0455 -,0024 -2,292 25 ,031
-,0459 ,06674 ,01309 -,0729 -,0190 -3,510 25 ,002
65
RIWAYAT HIDUP
Nama : Anne Kristianti Lianto
Nomor Pokok Mahasiswa : 0710013
Tempat dan tanggal lahir : Magelang, 5 Mei 1989
Alamat Asal : Jl.Kol Sugiono No.20 Purworejo Jawa Tengah 54111
Alamat di Bandung : Jl.Surya Sumantri No.48 Bandung
Riwayat Pendidikan :
SD Santa Perawan Maria, Purworejo, lulus tahun 2001 SLTP Bruderan, Purworejo, lulus tahun 2004
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kehidupan era modern seperti sekarang ini adalah gaya kehidupan yang sibuk dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Pekerjaan manusia sebagian besar diharapkan dapat dikerjakan dengan cepat dan mampu mengoperasikan segala bentuk alat teknologi. Berbagai macam pekerjaan manusia yang tak lepas dari pentingnya konsentrasi yang diatur oleh otak contohnya adalah penggunaan kendaraan, pemakaian komputer, belajar di sekolah dan bekerja di pabrik. Pengertian konsentrasi adalah penggunaan pikiran yang proporsional terhadap sesuatu untuk bisa fokus pada sasaran yang diinginkan (Ubaydilla, AN, 2006). Untuk mendapatkan konsentrasi yang baik, manusia membutuhkan kinerja otak yang prima.
Otak manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan kinerja otak. Berbagai macam kegiatan seperti membaca, berolah raga, pemakaian obat stimulator otak, meditasi, tidur, berjalan santai, sarapan pagi, konsumsi obat atau makanan yang berefek stimulan, dapat meningkatkan kinerja otak (Intifadha, 2009). Sedangkan hal-hal yang menyebabkan penurunan kinerja otak antara lain stres, proses penuaan, penyakit, kebiasaan kurang tidur, terlalu lelah bekerja. Selain itu penurunan kinerja otak dapat terjadi karena konsumsi obat, makanan atau bahan alam yang bersifat depresan terhadap SSP (Sistem Saraf Pusat) (Shuang Guan Qi Xia, 2008). Bahan alam yang dapat menyebabkan depresan terhadap SSP contohnya buah pala, kangkung, bunga jambu air, akar belladonna, biji selasih dan sebagainya (MHII, 1995).
2
Buah pala juga mempengaruhi kemampuan kinerja otak dalam fungsi motorik yang berhubungan dengan konsentrasi (Budi, 2006).
Kemampuan kinerja otak berhubungan dengan impuls-impuls saraf yang mempengaruhinya. Hasil perangsangan otak tersebut dapat dinilai dengan waktu reaksi. Waktu reaksi adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh organisme untuk bereaksi sejak rangsang muncul (Purves, 2004).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti efek manisan buah pala terhadap waktu reaksi sederhana (WRS).
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah mengkonsumsi manisan buah pala dapat memperpanjang WRS.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian adalah untuk mengetahui sediaan herbal yang mempengaruhi konsentrasi.
Tujuan penelitian adalah untuk mengukur efek manisan buah pala terhadap waktu reaksi sederhana (WRS).
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
3
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberi aplikasi kepada masyarakat pada umumnya mengenai efek manisan buah pala dalam menurunkan kewaspadaan, sehingga dapat dihindari pada aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Formatio reticularis memiliki peranan penting dalam mengendalikan sebanyak kurang lebih 25 tingkah laku spesifik pada manusia seperti tidur, berjalan, makan, miksi, proses defekasi, dan aktivitas seksual (Duus, 1996).
Formatio reticularis adalah inti reticular otak yang terletak pada bagian midventral medulla oblongata dan otak tengah. Formatio reticularis terbagi ke dalam jalur asenden, jalur desenden dan nervus kranialis. Formatio reticularis terbentang sepanjang batang otak, dengan akson terbentang menuju diensepalon dan medula spinalis dan memiliki sekitar 30.000 sinaps. Neuron dalam formatio reticularis dikelompokkan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Formatio reticularis memiliki pusat respirasi dan kardiovaskuler yang berperan dalam pengaturan pernafasan, nadi dan perubahan diameter pembuluh darah.
Jalur asenden menuju serebrum bergabung dengan RAS (reticular activating system) yang berperan dalam pengaturan siklus terjaga dan tidur. Bagian ini disebut ascending reticular activating system (ARAS) (Duus, 1996). Perangsangan daerah formation reticularis akan menyababkan kondisi jaga sedangkan pengrusakan pada daerah tersebut akan menyebabkan koma menetap (Keja Musadik, 1988).
4
Buah pala mengandung hidrokarbon terpenoid antara lain sabinene, myristicin,
safrole, elemicin, eugenol, isoeugenol, -pinene, α-pinene, -terpinene. Senyawa
terpenoid dapat merangsang reseptor GABA di batang otak, sehingga aktivitas reseptor GABA meningkat, lalu saluran klorida terbuka, menyebabkan hiperpolarisasi dan menurunkan eksitasi. Impuls saraf adalah informasi yang dijalarkan dalam SSP yang berbentuk potensial aksi saraf, yang melewati serangkaian neuron-neuron. Jaras yang terlibat dalam waktu reaksi tergantung dari jenis impuls yang diberikan (Guyton & Hall, 1997). Kualitas aktivitas individu dipengaruhi oleh kecepatan hantaran impuls di dalam sistem saraf yang dapat diukur dengan waktu reaksi (Woodworth & Schlosberg, 1961).
Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan tubuh untuk memberikan respon secara sadar atas rangsang yang diberikan. Dengan adanya senyawa terpenoid pada buah pala, maka hal ini dapat menurunkan eksitasi sehingga respon waktu reaksi akan memanjang.
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Manisan buah pala memperpanjang waktu reaksi sederhana.
1.6 Metode Penelitian
Desain penelitian prospektif eksperimental sungguhan dengan rancangan acak lengkap (RAL) bersifat komparatif dengan desain penelitian pre test-post test. Data yang diukur adalah WRS (detik) untuk cahaya merah, kuning, hijau dan orange sebelum dan sesudah mengkonsumsi manisan buah pala selama 45 menit dengan interval pengukuran setiap 5 menit.
5
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari penelitian menggunakan WRS yang dilakukan selama pengamatan 45
menit didapatkan hasil yaitu mengkonsumsi manisan buah pala memperpanjang WRS.
5.2 Saran
Bagi para pekerja yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi dalam pekerjaannya, contohnya : mengendarai mobil, motor, dan operator mesin disarankan untuk menghindari konsumsi buah pala sebelum bekerja. Hal ini disebabkan karena buah pala dapat memperpanjang waktu reaksi sederhana yang dapat mengakibatkan menurunnya konsentrasi dan kewaspadaan terutama pada 30 menit pertama.
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan buah pala yang tidak menggunakan gula sebagai pemanis. Hal ini bertujuan untuk membandingkan apakah ada perbedaan hasil terhadap pengukuran WRS antara manisan buah pala dan buah pala yang tanpa penambahan gula.
DAFTAR PUSTAKA
Aoshima H.,Hamamoto K.1999.Terpenoid dan steroid.
http://www.soc.nii.ac.jp/jsbba/e/e_05/bbindex_e.html. January 3rd 2010.
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Parungkuda.2006 http://balittri.litbang.deptan.go.id/database/BUDIDAYA%20PALA.pdf. 3 Maret 2010.
Bruneton J. 1999. Pharmacognosy : phytochemistry mdical plants. 2nd ed. Paris : Intercept Ltd.p.567-568.
Budi Sutomo. 2006. Buah Pala, Mengobati Gangguan Insomnia, Mual dan Masuk Angin.
http://budiboga.com/2006/05/buah-pala-mengobati-ganguan-insomnia.html. 24 December 2009.
Departemen Kesehatan Republik Indobesia. 1980. Senerai tumbuhan obat Indonesia. Jakarta : Depkes.p.103.
Duus, Peter. 1996 . Diagnosis Topik Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala.Edisi 2.Jakarta: EGC.Hal.1
Ganong, Wiliam F.1999.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Jakarta : EGC. Hal 142-147, 187-190.
Ganong, Wiliam F. 2003. Perilaku siaga, tidur, dan aktivitas listrik otak. Dalam H.M.Djauhari Widjajakusumah: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal 186.
Gomi.T. 1995 . Medical Herba Index In Insomnia. Jakarta : PT. Eisai Indonesia.p.15, 58, 240, 262.
Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran .Edisi 9. Jakarta: EGC.p.945-948.
Guyton and Hall. 2006. Sensory receptors,neuronal circuits for processing information.In: Textbook of Medical Physiology. 11th ed. USA: Elsevier Saunders.p. 572-580.
Guyton and Hall. 2007. Neurofisiology penglihatan sentral. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi: 11.Jakarta: EGC.Hal 669-672.
46
Houssay, Bernardo A. 1955. The mechanism of sensation. In : Human Physiology.2nd ed. USA :Mc Graw Hill. p. 873
Intifadha. 2009 . Cara meningkatkan kegiatan otak manusia.
http://intifadha.co.cc/blog/2009/12/09/14-cara-untuk-meningkatkan-kegiatan- otak/ . December 21th 2009.
Kosinski, Robert J. 2005. A Literature Review of Reaction Time. http://biae.clemson.edu/bpc/bp/Lab/110/reaction.htm#Arousal. Maret 15th, 2010.
Moruzzi and Magoun. 1949. The Brain Structures That Wake You Up And Put You To Sleep.
http://thebrain.mcgill.ca/flash/d/d_11/d_11_cr/d_11_cr_cyc/d_11_cr_cyc.html. February 2nd, 2010.
Musadik, Keja. 1988. Patofisiologi Gangguan Tidur.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_053_insomnia.pdf. 3 Februari 2010. Purves. 2004 . Neuroscience: Third Edition. Massachusetts, Sinauer Associates,
Inc.
http://id.wikipedia.org/wiki/Refleks. January 5th 2010.
Schottelius, Byron A., Schottelius, Dorothy D. 1978. The Brain. In : Textbook of Physiology.18th ed. Jepang: Mosby Company. p. 206-210
Shuang Guan Qi Xia. 2008. Faktor penyebeb kinerja otak menurun.
http://sgqx.wordpress.com/2008/02/21/apakah-yang-membuat-kinerja-otak menurun/. November 20th 2009.
Snell, Richard S. 2007. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Ed : 5. Jakarta: EGC.
Sunanto, Hatta. 1993. Budidaya Pala Komoditas Ekspor . Yogyakarta: Kanisius. Susi, Aryanti. 2003. Karateristik sifat Fisikokimia dan Deskripsi Flavor Daging
Buah Pala.
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/22660/1/F03sar1_abstract.pdf. 2nd February 2010.
Teknologi Pengolahan Pangan. 2007.
47
Ubaydilla, AN. 2006. Konsentrasi.
http://pamangsah.blogspot.com/2009_04_01_archive.html. 15 Mei 2010. Walpone R.E., Myers R.H. 1995. Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Insinyur dan
Ilmuwan. Edisi 4. Bandung: Penerbit ITB.P.785-786.
Wibowo, Daniel S. 2008. Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing.p.73.
Woodworth, Robert S., Schloberg, Harold. 1961 . Reaction time.In :Experimental Psychology.Revised edition. New York : Methuen and Co LTD.p. 8-42