iv ABSTRAK
PENGARUH MANISAN DAGING BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA LAKI-LAKI
DEWASA
Krisandryka, 2012, Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes Pembimbing II: Harijadi Pramono, dr., M.Kes
Dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari, seperti belajar, mengerjakan tugas, dan mengemudi, kewaspadaan dan ketelitian merupakan faktor yang berperan dalam menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Salah satu penyebab penurunan ketelitian dan kewaspadaan adalah rasa kantuk. Rasa kantuk dapat diakibatkan oleh kurang tidur, kelelahan fisik, kondisi fisik yang menurun akibat penyakit, dan efek samping obat. Beberapa jenis makanan tertentu juga dapat menyebabkan rasa kantuk, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh manisan daging buah pala terhadap ketelitian dan kewaspadaan pada laki-laki dewasa.
Penelitan ini bersifat eksperimental sungguhan dan komparatif, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL) serta pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah 30 orang laki-laki berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah ketelitian, yaitu banyaknya penjumlahan menggunakan addition sheet test, dan kewaspadaan, yaitu waktu yang diperlukan untuk mengerjakan Jhonson Pascal
test sebelum dan sesudah mengonsumsi manisan daging buah pala. Analisis data
menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.
Rata-rata banyaknya penjumlahan dalam tes ketelitian sesudah mengonsumsi manisan daging buah pala sebesar 53,17, tidak berbeda secara bermakna dengan sebelum mengonsumsi manisan daging buah pala yaitu sebesar 54,51 (p > 0,05), sedangkan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes kewaspadaan sesudah mengonsumsi manisan daging buah pala sebesar 137,67 detik, lebih lama dibandingkan sebelum mengonsumsi manisan daging buah pala, yaitu 129,37 detik (p < 0,05).
Manisan daging buah pala dapat menurunkan kewaspadaan tetapi tidak menurunkan ketelitian pada laki-laki dewasa.
v ABSTRACT
THE EFFECTS OF NUTMEG SWEETS (Myristica fragrans Houtt.) ON CAREFULNESS AND ALERTNESS IN ADULT MALES
Krisandryka, 2012, 1st tutor: Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes
2nd tutor: Harijadi Pramono, dr., M.Kes
Carefulness and alertness affect our performance in doing daily activities, such as studying, doing assignments, and driving. One factor that can decrease carefulness and alertess is sleepiness. Sleepiness could occur due to lack of sleep,
physical fatigue, unwellness caused by sickness, and drugs’ side effects. Certain
foods could also cause sleepiness, such as nutmegs (Myristica fragrans Houtt.). The aim of this research is to observe and value the effect of nutmeg sweets on carefulness and alertness in adult males.
This research is true experimental and comparative, uses RAL, pre-test and post-test. The subject are 30 males, whose age ranged from 18 to 25 years old. The variables measured are: carefulness, which is the amount of additions done in addition sheet test and alertness, which is the time needed to finish Jhonson Pascal test before and after consuming nutmeg sweets. The data is analyzed using paired “t” test with α = 0,05.
The average value of the amount of additions done in addition sheet test after consuming nutmeg sweets is 53,17 – not significantly different from the value before consuming it, 54,51 (p > 0,05), while the time needed to finish Jhonson Pascal test after consuming nutmeg sweets is 137,67 seconds, longer compared to the time needed before consuming it, 129,37 seconds (p < 0,05).
Nutmeg sweets decreases alertness, but doesn’t decrease carefulness in adult
males.
viii DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
PRAKATA ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.3.1 Maksud Penelitian ... 2
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4
1.6 Metodologi Penelitian ... 4
1.7 Tempat dan Waktu Penelitian ... 4
ix
2.1.1 Otak ... 5
2.1.1.1 Serebrum ... 5
2.1.1.2 Diensefalon ... 5
2.1.1.3 Serebelum ... 6
2.1.1.4 Batang Otak ... 6
2.1.2 Medula Spinalis ... 7
2.2 Pusat Pengaturan Kesadaran ... 7
2.2.1 Formasio Retikularis ... 8
2.2.2 Reticular Activating System (RAS) ... 8
2.3 Ketelitian dan Kewaspadaan ... 10
2.3.1 Definisi ... 10
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketelitian dan Kewaspadaan ... 10
2.3.3 Tes Ketelitian (addition sheet test) ... 11
2.3.4 Tes Kewaspadaan (Jhonson Pascal test) ... 12
2.4 Kantuk dan Tidur ... 12
2.4.1 Definisi ... 12
2.4.2 Pusat Pengaturan Waspada dan Tidur ... 12
2.4.3 Mekanisme Terjadinya Kantuk dan Tidur ... 12
2.4.4 Hubungan Rasa Kantuk dengan Kewaspadaan ... 13
2.5 Pala (Myristica fragrans Houtt.) ... 14
2.5.1 Jenis-jenis Tanaman ... 14
2.5.2 Taksonomi ... 14
2.5.3 Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt.) ... 14
2.5.4 Buah Pala (Myristica fragrans Houtt.)... 15
2.5.5 Kandungan Zat Pala (Myristica fragrans Houtt.) ... 17
2.5.6 Kegunaan... 18
2.6 Hubungan Manisan Daging Buah Pala (Myristica fragrans Houtt.) Dengan Ketelitian dan Kewaspadaan ... 18
x
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 20
3.1.2 Subjek Penelitian ... 20
3.1.2.1 Kriteria Inklusi ... 20
3.1.2.2 Kriteria Eksklusi... 20
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
3.2 Metode Penelitian... 21
3.2.1 Desain Penelitian ... 21
3.2.2 Variabel Penelitian ... 21
3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel ... 21
3.2.2.2 Definisi Konsepsional Variabel ... 21
3.2.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 22
3.2.3 Prosedur Penelitian ... 23
3.2.4 Aspek Etik Penelitian ... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahsan ... 26
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 30
4.2.1 Ketelitian ... 30
4.2.2 Kewaspadaan... 30
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 31
5.2 Saran ... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 32
LAMPIRAN ... 35
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Serebrum, Diensefalon, Serebelum, dan Batang Otak ... 7
Gambar 2.2 Formasio Retikularis dan Reticular Activating System (RAS) ... 9
Gambar 2.3 Tanaman Pala ... 15
Gambar 2.4 Buah Pala... 17
Gambar 2.5 Manisan Daging Buah Pala ... 18
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Addition Sheet Test ... 35
Lampiran 2. Lembar Jhonson Pascal Test ... 37
Lampiran 3. Lembar Hasil Uji Perhitungan Statistik ... 39
Lampiran 4. Gambar-Gambar ... 41
Lampiran 5. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian ... 42
! "
" !
!
!
"
!
#$#% #&'(&) )* + %
2
! "
" !
!
!
#) 0 1 #&'(&) )* + %
!
! " #$ "
! $"$! " # "
%
& $!!
'' (
'
)"*
+
# , % ' (
- '
'' (
. / 0
1
!
/ 2 "# ! $ $ "
/ 2 ! ! " $ $
%
/ 2 & # "
'' (
'
)"*
+
# , % ' (
- '
'' (
. / 0
/ 2
1 / 2
Email:
ethic.fkukmrsi@m ed.maranatha.edu
! ! ! !
"
# $ % & $ % %$# #
# $#' '#$ % $ ( % % $
) *
!
" #$ %
& & % %
' ' & % % ( ( &!& (
) " % & & ' ( &* & '
& & & % ( % & ' %
!& &
% + # ( + + # ) ! * $% (
'%$% $ ( '%, ( ' - ' (%,
& ' % & & & % ' '
+ & (
, & ( %
& ! ' ( ' (
-' . . - .
/01///2 *
/////////// - .
/////////// - .
44
RIWAYAT HIDUP
- Nama : Krisandryka
- Nomor Pokok Mahasiswa : 0910006
- Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 15 Juli 1991
- Alamat : Jalan Mandala 11, Kiaracondong, Bandung
- Riwayat Pendidikan :
1. 1997 lulus Taman Kanak-Kanak Kristen Guntur BPK Penabur Bandung 2. 2003 lulus Sekolah Dasar Kristen 5 BPK Penabur Bandung
3. 2006 lulus Sekolah Menengah Pertama Kristen 1 BPK Penabur Bandung 4. 2009 lulus Sekolah Menengah Atas Kristen 1 BPK Penabur Bandung 5. 2009 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari, seperti belajar, mengerjakan tugas, dan mengemudi, kewaspadaan dan ketelitian merupakan faktor yang berperan penting dalam menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Penurunan ketelitian dan kewaspadaan dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, mulai dari penurunan semangat bekerja, tidak terlaksananya pekerjaan dengan baik, bahkan dapat menimbulkan berbagai jenis kecelakaan, seperti kecelakaan kerja maupun lalu lintas. Setiap tahunnya terdapat 2,3 juta korban meninggal akibat kecelakaan di tempat kerja di seluruh dunia (Benny Joewono, 2012), sedangkan di Indonesia pada tahun 2010 terjadi 65.000 kasus kecelakaan kerja (Kemenakertrans, 2011). Di seluruh dunia, setiap tahunnya terdapat 1,2 juta korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas (WHO, 2004), sedangkan di Indonesia tercatat jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas di tahun 2010 mencapai 31.186 jiwa (Dirjen Perhubungan Darat, 2010). Bila dirinci, rata-rata 84 orang meninggal setiap harinya atau antara tiga hingga empat orang setiap jamnya (Dirjen Perhubungan Darat, 2010). Pada Operasi Ketupat 23 Agustus sampai 7 September 2011, terdapat 4.744 kasus kecelakaan lalu lintas, 1.018 di antaranya disebabkan kantuk (Rizka Diputra, 2011). Salah satu penyebab penurunan ketelitian dan kewaspadaan adalah rasa kantuk. Rasa kantuk dapat diakibatkan oleh kurang tidur, kelelahan fisik, kondisi fisik yang menurun akibat penyakit, dan efek samping obat. Beberapa jenis makanan tertentu juga dapat menyebabkan rasa kantuk, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).
2
asam cuka, permen gelatin, dan hard candy (Nanan, 2007). Buah pala sering digunakan sebagai ramuan untuk terapi insomnia, spasme lambung, pegal linu, dan sariawan mulut (Depkes RI, 1989). Penelitian mengenai pengaruh sirup buah pala sebanyak 200 cc terhadap ketelitian dan kewaspadaan terhadap perempuan dewasa sebelumnya telah dilakukan pada tahun 2009 oleh Ellya Theresia Tjondro dengan hasil menurunkan ketelitian tetapi tidak menurunkan kewaspadaan.
Setiap individu memiliki ketelitian dan kewaspadaan yang berbeda. Ketelitian dan kewaspadaan dapat dipengaruhi jenis kelamin. Perempuan cenderung lebih teliti dibandingkan laki-laki (Criss, 2009). Sepengetahuan penulis, penelitian mengenai pengaruh manisan daging buah pala terhadap ketelitan dan kewaspadaan pada laki-laki dewasa belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga penulis melakukan penelitian mengenai topik ini.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah adalah:
1. Apakah manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) menurunkan ketelitian.
2. Apakah manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) menurunkan kewaspadaan.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian
Mengetahui pengaruh salah satu manisan buah terhadap pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
3
2. Menilai pengaruh manisan daging buah pala terhadap kewaspadaan laki-laki dewasa.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis
Memberi informasi dalam bidang farmakologi mengenai pengaruh manisan daging buah pala terhadap ketelitian dan kewaspadaan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberi informasi kepada masyarakat bahwa manisan daging buah pala dapat menurunkan ketelitian dan kewaspadaan, karena itu dapat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi manisan daging buah pala sebelum melakukan aktivitas yang membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Ketelitian dan kewaspadaan dipengaruhi kesadaran (consciousness). Yang dimaksud dengan kesadaran adalah keadaan sadar (awareness) terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar (Sherwood, 2007). Bagian otak yang mengatur kesadaran adalah batang otak, tepatnya formasio retikularis (Sherwood, 2007). Pada formasio retikularis terdapat reticular activating system (RAS), yaitu serabut-serabut yang berjalan asendens untuk membangkitkan dan mengaktifkan korteks serebri (Sherwood, 2007). Kesadaran dapat menurun pada keadaan mengantuk. Kesadaran dipengaruhi berbagai hal, di antaranya zat kimia yang terkandung dalam buah pala. Kandungan zat yang terdapat dalam pala, ditemukan dalam kadar 50-150 mL/kg, sebagian besar terdiri dari minyak atsiri yang berupa hidrokarbon terpenoid seperti sabinene (14 – 29%), α-pinene (15 – 28%),
-pinene (13 – 18%), limonene (2 –7%), -terpinene (2 – 6%), dan Δ3-carene
4
safrole (1 – 2,5%), dan terpin-1-en-4-ol (2-6%) (Brunetton, 1999). Kandungan
tersebut dapat menyebabkan kantuk.
Minyak atsiri dalam buah pala akan berikatan dengan reseptor Gamma Ammo
Butiric Acid (GABA) (Aoshima & Hamamoto, 1999) di batang otak,
mengakibatkan saluran klorida terbuka dan terjadi hiperpolarisasi, sehingga sel sulit tereksitasi (Jacob, 1996). Keadaan tersebut menyebabkan ketelitian dan kewaspadaan menurun.
1.5.2 Hipotesis
1. Manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) menurunkan ketelitian.
2. Manisan daging buah pala (Myristica fragrans. Houtt.) menurunkan kewaspadaan.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitan bersifat eksperimental sungguhan dan komparatif, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL) serta pre-test dan post-test. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.
Data yang diukur:
Ketelitian, diukur dari banyaknya penjumlahan addition sheet test yang dapat diselesaikan tiap menit sebanyak lima kali sebelum dan sesudah mengonsumsi manisan daging buah pala.
Kewaspadaan, diukur dari waktu yang diperlukan untuk mengerjakan
Jhonson Pascal test sebanyak sekali sebelum dan sesudah mengonsumsi
manisan daging buah pala.
1.7 Lokasi dan Waktu
!
32
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. Buahku: Tanaman Buah dan Manfaatnya.
http://buahku.wordpress.com/2010/09/20/tanaman-pala/, 28 Oktober 2012
Aoshima H., Hamamoto K. 1999. Potentiation of GABAA Receptors Expressed in
Xenopus Oocytes by Perfume and Phytoncid. http://www.soc.nii.ac.jp/jsbba/
e/e_05/bbb6304e.html#-21- , 13 Desember 2011
Atkinson R.L., Atkinson R.C., Hilgard E.R., Smith E.E. 1985. Learning and Conditioning. In: Introduction to Psychology. 9th ed. Orlando: Harcourt Brace Jovanovich, Inc. p. 219
_____. 1985. States of Consciousness. In: Introduction to Psychology. 9th ed. Orlando: Harcourt Brace Jovanovich, Inc. p. 122, 136
Benny Joewono. 2012. Waluyo: Budayakan K3, Kurangi Kecelakaan Kerja. http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/04/21572851/Waluyo.Budayaka n.K3.Kurangi.Kecelakaan.Kerja, 19 November 2012
Bower G.H., Hilgard E.R. 1975. Freud’s Psychodinamics. In: Theories of Learning. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc. p. 370
Brunetton J. 1999. Terpenoids and Steroids. In: Phamacognosy, Phytochemistry
Medicinal Plants. 2nd ed. Paris: Lavoisier Publishing Inc. p. 567-8
Corsini, R. 2002. The Dictionary of Psychology. London: Brunner-Routledge.
Criss B.R. 2009. Gender Differences in Multitasking. http://clearinghouse. missouriwestern.edu/manuscripts/815.php, 16 Januari 2012
Daniel Wibowo. 2011. Medulla Spinalis. Dalam: Setiyono W., Yuyut S., Indro B., eds: Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 1. Malang: Bayumedia Publishing. h. 27
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan. h. 221
Direktorat Jendral Perhubungan Darat. 2010. Kecelakaan Lalu Lintas Tempati
Urutan Ketiga Penyebab Kematian.
33
Diva. 2008. Manisan Pala. http://lazuardiva.blogspot.com/2010_06_01_archive. html, 28 Oktober 2012
Drake, et al. 2010. Head and Neck. In: Gray’s Anatomy for Students. 2nd ed.
Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier. p. 836
Ganong W.F. 2001. Perilaku Siaga, Tidur, dan Aktivitas Listrik Otak. Dalam: H. M. Djauhari Widjajakusumah, ed: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. h. 186-7
Guyton, A.C., Hall, J.E. 2006. Aktivitas Otak – Tidur, Gelombang Otak, Epilepsi, Psikosis. Dalam: Andita N., Huriawati H., Luqman, Y.R., Nanda W, eds: Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. h. 778-9
Heyne K. 1967. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II. Edisi 1. Jakarta: Yayasan Sarana Warna Jaya. h. 783-90
Jacob L.S. 1996. Agents Acting on the Central Nervous System. In:
Pharmacology. 4th ed. Baltimore: Williams & Wilkins. p. 50
Kaplan H.I., Sadock B.J. 1991. Human Development Throughout the Life Cycle. In: Rebecca M.J., Peter M.K., Richard P., Virginia A.S., eds: Synopsis of
Psychiatry: Behavioral Sciences, Clinical Psychiatry. 6th ed. Baltimore:
Williams & Wilkins. p. 36-7, 41, 43, 50
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2011. Tekan
Kecelakaan Kerja, Menakertrans Kumpulkan Pengawas Ketenagakerjaan Seluruh Indonesia. http://www.depnakertrans.go.id/news.html,612,naker, 13
Desember 2011
Longman. 2001. Longman Advanced American Dictionary. Harlow: Pearson Education Limited.
Marcelle G.B. 1975. Production, handling and processing of nutmeg and mace
and their utility uses. http://www.fao.org/docrep/x5047E/x5047E03.htm, 13
Desember 2011
Martini F.H. 2004. Neural Tissue.In: Sheri L.S., ed: Fundamentals of Anatomy &
Physiology. 6th ed. San Francisco: Pearson Education Inc. p. 386
_____. The Brain and Cranial Nerves. In: Sheri L.S., ed: Fundamentals of
Anatomy & Physiology. 6th ed. San Francisco: Pearson Education Inc. p. 464,
34
_____. 2004. Neural Integration II: The Autonomic Nervous System and Higher Order Functions. In: Sheri L.S., ed: Fundamentals of Anatomy & Physiology. 6th ed. San Francisco: Pearson Education Inc. p. 554-6
Nanan Nurdjanah. 2007. Teknologi Pengolahan Pala. http://pascapanen.litbang. deptan.go.id/assets/media/publikasi/juknis_pala.pdf, 13 Desember 2011
Quirk. 2001. Longman Dictionary of Contemporary English. 3rd ed. Edinburgh: Pearson Education Limited. p. 75, 201
Rismunandar. 1990. Budidaya dan Tataniaga Pala. Edisi 2. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Rizka Diputra. 2011. Polri: Ngantuk Penyebab Utama Kecelakaan di Jalan. http://news.okezone.com/read/2011/09/08/338/500510/polri-ngantuk-penyebab - utama-kecelakaan-di-jalan, 13 Desember 2011
Schottelius B.A., Schottelius, D.D. 1978. The Brain. In: Textbook of Physiology. 18th ed. Saint Louis: The C.V. Mosby Company. 1978. p. 190-1
Sentra Informasi IPTEK. 2005. Pala (Myristica fragans Houtt.). http://www. iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a18, 28 Oktober 2012
Sherwood L. 2007. The Central nervous system. In: Peter A., ed: Human Physiology, From Cells to System. 6th ed. Belmont: Thomson Brooks/Cole. p.
143, 164-6
Su-Thrivingly. 1991. The Oxford English Dictionary, Volume XVII. 2nd ed. Oxford: Clarendon Press.