• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Manisan Daging Buah Pala (Myristica fragrans Houtt.) Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan Pada Laki-Laki Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Manisan Daging Buah Pala (Myristica fragrans Houtt.) Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan Pada Laki-Laki Dewasa."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH MANISAN DAGING BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA LAKI-LAKI

DEWASA

Krisandryka, 2012, Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes Pembimbing II: Harijadi Pramono, dr., M.Kes

Dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari, seperti belajar, mengerjakan tugas, dan mengemudi, kewaspadaan dan ketelitian merupakan faktor yang berperan dalam menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Salah satu penyebab penurunan ketelitian dan kewaspadaan adalah rasa kantuk. Rasa kantuk dapat diakibatkan oleh kurang tidur, kelelahan fisik, kondisi fisik yang menurun akibat penyakit, dan efek samping obat. Beberapa jenis makanan tertentu juga dapat menyebabkan rasa kantuk, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh manisan daging buah pala terhadap ketelitian dan kewaspadaan pada laki-laki dewasa.

Penelitan ini bersifat eksperimental sungguhan dan komparatif, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL) serta pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah 30 orang laki-laki berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah ketelitian, yaitu banyaknya penjumlahan menggunakan addition sheet test, dan kewaspadaan, yaitu waktu yang diperlukan untuk mengerjakan Jhonson Pascal

test sebelum dan sesudah mengonsumsi manisan daging buah pala. Analisis data

menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Rata-rata banyaknya penjumlahan dalam tes ketelitian sesudah mengonsumsi manisan daging buah pala sebesar 53,17, tidak berbeda secara bermakna dengan sebelum mengonsumsi manisan daging buah pala yaitu sebesar 54,51 (p > 0,05), sedangkan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes kewaspadaan sesudah mengonsumsi manisan daging buah pala sebesar 137,67 detik, lebih lama dibandingkan sebelum mengonsumsi manisan daging buah pala, yaitu 129,37 detik (p < 0,05).

Manisan daging buah pala dapat menurunkan kewaspadaan tetapi tidak menurunkan ketelitian pada laki-laki dewasa.

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECTS OF NUTMEG SWEETS (Myristica fragrans Houtt.) ON CAREFULNESS AND ALERTNESS IN ADULT MALES

Krisandryka, 2012, 1st tutor: Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes

2nd tutor: Harijadi Pramono, dr., M.Kes

Carefulness and alertness affect our performance in doing daily activities, such as studying, doing assignments, and driving. One factor that can decrease carefulness and alertess is sleepiness. Sleepiness could occur due to lack of sleep,

physical fatigue, unwellness caused by sickness, and drugs’ side effects. Certain

foods could also cause sleepiness, such as nutmegs (Myristica fragrans Houtt.). The aim of this research is to observe and value the effect of nutmeg sweets on carefulness and alertness in adult males.

This research is true experimental and comparative, uses RAL, pre-test and post-test. The subject are 30 males, whose age ranged from 18 to 25 years old. The variables measured are: carefulness, which is the amount of additions done in addition sheet test and alertness, which is the time needed to finish Jhonson Pascal test before and after consuming nutmeg sweets. The data is analyzed using paired “t” test with α = 0,05.

The average value of the amount of additions done in addition sheet test after consuming nutmeg sweets is 53,17 – not significantly different from the value before consuming it, 54,51 (p > 0,05), while the time needed to finish Jhonson Pascal test after consuming nutmeg sweets is 137,67 seconds, longer compared to the time needed before consuming it, 129,37 seconds (p < 0,05).

Nutmeg sweets decreases alertness, but doesn’t decrease carefulness in adult

males.

(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Tempat dan Waktu Penelitian ... 4

(4)

ix

2.1.1 Otak ... 5

2.1.1.1 Serebrum ... 5

2.1.1.2 Diensefalon ... 5

2.1.1.3 Serebelum ... 6

2.1.1.4 Batang Otak ... 6

2.1.2 Medula Spinalis ... 7

2.2 Pusat Pengaturan Kesadaran ... 7

2.2.1 Formasio Retikularis ... 8

2.2.2 Reticular Activating System (RAS) ... 8

2.3 Ketelitian dan Kewaspadaan ... 10

2.3.1 Definisi ... 10

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketelitian dan Kewaspadaan ... 10

2.3.3 Tes Ketelitian (addition sheet test) ... 11

2.3.4 Tes Kewaspadaan (Jhonson Pascal test) ... 12

2.4 Kantuk dan Tidur ... 12

2.4.1 Definisi ... 12

2.4.2 Pusat Pengaturan Waspada dan Tidur ... 12

2.4.3 Mekanisme Terjadinya Kantuk dan Tidur ... 12

2.4.4 Hubungan Rasa Kantuk dengan Kewaspadaan ... 13

2.5 Pala (Myristica fragrans Houtt.) ... 14

2.5.1 Jenis-jenis Tanaman ... 14

2.5.2 Taksonomi ... 14

2.5.3 Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt.) ... 14

2.5.4 Buah Pala (Myristica fragrans Houtt.)... 15

2.5.5 Kandungan Zat Pala (Myristica fragrans Houtt.) ... 17

2.5.6 Kegunaan... 18

2.6 Hubungan Manisan Daging Buah Pala (Myristica fragrans Houtt.) Dengan Ketelitian dan Kewaspadaan ... 18

(5)

x

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 20

3.1.2 Subjek Penelitian ... 20

3.1.2.1 Kriteria Inklusi ... 20

3.1.2.2 Kriteria Eksklusi... 20

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

3.2 Metode Penelitian... 21

3.2.1 Desain Penelitian ... 21

3.2.2 Variabel Penelitian ... 21

3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel ... 21

3.2.2.2 Definisi Konsepsional Variabel ... 21

3.2.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 22

3.2.3 Prosedur Penelitian ... 23

3.2.4 Aspek Etik Penelitian ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahsan ... 26

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 30

4.2.1 Ketelitian ... 30

4.2.2 Kewaspadaan... 30

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 31

5.2 Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

LAMPIRAN ... 35

(6)

xi

DAFTAR TABEL

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Serebrum, Diensefalon, Serebelum, dan Batang Otak ... 7

Gambar 2.2 Formasio Retikularis dan Reticular Activating System (RAS) ... 9

Gambar 2.3 Tanaman Pala ... 15

Gambar 2.4 Buah Pala... 17

Gambar 2.5 Manisan Daging Buah Pala ... 18

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Addition Sheet Test ... 35

Lampiran 2. Lembar Jhonson Pascal Test ... 37

Lampiran 3. Lembar Hasil Uji Perhitungan Statistik ... 39

Lampiran 4. Gambar-Gambar ... 41

Lampiran 5. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian ... 42

(9)
(10)
(11)

! "

" !

!

!

"

!

#$#% #&'(&) )* + %

(12)

2

! "

" !

!

!

#) 0 1 #&'(&) )* + %

(13)

!

! " #$ "

! $"$! " # "

%

& $!!

'' (

'

)"*

+

# , % ' (

- '

'' (

. / 0

1

(14)

!

/ 2 "# ! $ $ "

/ 2 ! ! " $ $

%

/ 2 & # "

'' (

'

)"*

+

# , % ' (

- '

'' (

. / 0

/ 2

1 / 2

(15)
(16)

Email:

ethic.fkukmrsi@m ed.maranatha.edu

! ! ! !

"

# $ % & $ % %$# #

# $#' '#$ % $ ( % % $

) *

!

" #$ %

& & % %

' ' & % % ( ( &!& (

) " % & & ' ( &* & '

& & & % ( % & ' %

!& &

% + # ( + + # ) ! * $% (

'%$% $ ( '%, ( ' - ' (%,

& ' % & & & % ' '

+ & (

, & ( %

& ! ' ( ' (

-' . . - .

/01///2 *

/////////// - .

/////////// - .

(17)
(18)

44

RIWAYAT HIDUP

- Nama : Krisandryka

- Nomor Pokok Mahasiswa : 0910006

- Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 15 Juli 1991

- Alamat : Jalan Mandala 11, Kiaracondong, Bandung

- Riwayat Pendidikan :

1. 1997 lulus Taman Kanak-Kanak Kristen Guntur BPK Penabur Bandung 2. 2003 lulus Sekolah Dasar Kristen 5 BPK Penabur Bandung

3. 2006 lulus Sekolah Menengah Pertama Kristen 1 BPK Penabur Bandung 4. 2009 lulus Sekolah Menengah Atas Kristen 1 BPK Penabur Bandung 5. 2009 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari, seperti belajar, mengerjakan tugas, dan mengemudi, kewaspadaan dan ketelitian merupakan faktor yang berperan penting dalam menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Penurunan ketelitian dan kewaspadaan dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, mulai dari penurunan semangat bekerja, tidak terlaksananya pekerjaan dengan baik, bahkan dapat menimbulkan berbagai jenis kecelakaan, seperti kecelakaan kerja maupun lalu lintas. Setiap tahunnya terdapat 2,3 juta korban meninggal akibat kecelakaan di tempat kerja di seluruh dunia (Benny Joewono, 2012), sedangkan di Indonesia pada tahun 2010 terjadi 65.000 kasus kecelakaan kerja (Kemenakertrans, 2011). Di seluruh dunia, setiap tahunnya terdapat 1,2 juta korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas (WHO, 2004), sedangkan di Indonesia tercatat jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas di tahun 2010 mencapai 31.186 jiwa (Dirjen Perhubungan Darat, 2010). Bila dirinci, rata-rata 84 orang meninggal setiap harinya atau antara tiga hingga empat orang setiap jamnya (Dirjen Perhubungan Darat, 2010). Pada Operasi Ketupat 23 Agustus sampai 7 September 2011, terdapat 4.744 kasus kecelakaan lalu lintas, 1.018 di antaranya disebabkan kantuk (Rizka Diputra, 2011). Salah satu penyebab penurunan ketelitian dan kewaspadaan adalah rasa kantuk. Rasa kantuk dapat diakibatkan oleh kurang tidur, kelelahan fisik, kondisi fisik yang menurun akibat penyakit, dan efek samping obat. Beberapa jenis makanan tertentu juga dapat menyebabkan rasa kantuk, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).

(20)

2

asam cuka, permen gelatin, dan hard candy (Nanan, 2007). Buah pala sering digunakan sebagai ramuan untuk terapi insomnia, spasme lambung, pegal linu, dan sariawan mulut (Depkes RI, 1989). Penelitian mengenai pengaruh sirup buah pala sebanyak 200 cc terhadap ketelitian dan kewaspadaan terhadap perempuan dewasa sebelumnya telah dilakukan pada tahun 2009 oleh Ellya Theresia Tjondro dengan hasil menurunkan ketelitian tetapi tidak menurunkan kewaspadaan.

Setiap individu memiliki ketelitian dan kewaspadaan yang berbeda. Ketelitian dan kewaspadaan dapat dipengaruhi jenis kelamin. Perempuan cenderung lebih teliti dibandingkan laki-laki (Criss, 2009). Sepengetahuan penulis, penelitian mengenai pengaruh manisan daging buah pala terhadap ketelitan dan kewaspadaan pada laki-laki dewasa belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga penulis melakukan penelitian mengenai topik ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah adalah:

1. Apakah manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) menurunkan ketelitian.

2. Apakah manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) menurunkan kewaspadaan.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Mengetahui pengaruh salah satu manisan buah terhadap pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(21)

3

2. Menilai pengaruh manisan daging buah pala terhadap kewaspadaan laki-laki dewasa.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Memberi informasi dalam bidang farmakologi mengenai pengaruh manisan daging buah pala terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberi informasi kepada masyarakat bahwa manisan daging buah pala dapat menurunkan ketelitian dan kewaspadaan, karena itu dapat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi manisan daging buah pala sebelum melakukan aktivitas yang membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Ketelitian dan kewaspadaan dipengaruhi kesadaran (consciousness). Yang dimaksud dengan kesadaran adalah keadaan sadar (awareness) terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar (Sherwood, 2007). Bagian otak yang mengatur kesadaran adalah batang otak, tepatnya formasio retikularis (Sherwood, 2007). Pada formasio retikularis terdapat reticular activating system (RAS), yaitu serabut-serabut yang berjalan asendens untuk membangkitkan dan mengaktifkan korteks serebri (Sherwood, 2007). Kesadaran dapat menurun pada keadaan mengantuk. Kesadaran dipengaruhi berbagai hal, di antaranya zat kimia yang terkandung dalam buah pala. Kandungan zat yang terdapat dalam pala, ditemukan dalam kadar 50-150 mL/kg, sebagian besar terdiri dari minyak atsiri yang berupa hidrokarbon terpenoid seperti sabinene (14 – 29%), α-pinene (15 – 28%),

-pinene (13 18%), limonene (2 –7%), -terpinene (2 – 6%), dan Δ3-carene

(22)

4

safrole (1 – 2,5%), dan terpin-1-en-4-ol (2-6%) (Brunetton, 1999). Kandungan

tersebut dapat menyebabkan kantuk.

Minyak atsiri dalam buah pala akan berikatan dengan reseptor Gamma Ammo

Butiric Acid (GABA) (Aoshima & Hamamoto, 1999) di batang otak,

mengakibatkan saluran klorida terbuka dan terjadi hiperpolarisasi, sehingga sel sulit tereksitasi (Jacob, 1996). Keadaan tersebut menyebabkan ketelitian dan kewaspadaan menurun.

1.5.2 Hipotesis

1. Manisan daging buah pala (Myristica fragrans Houtt.) menurunkan ketelitian.

2. Manisan daging buah pala (Myristica fragrans. Houtt.) menurunkan kewaspadaan.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitan bersifat eksperimental sungguhan dan komparatif, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL) serta pre-test dan post-test. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Data yang diukur:

Ketelitian, diukur dari banyaknya penjumlahan addition sheet test yang dapat diselesaikan tiap menit sebanyak lima kali sebelum dan sesudah mengonsumsi manisan daging buah pala.

Kewaspadaan, diukur dari waktu yang diperlukan untuk mengerjakan

Jhonson Pascal test sebanyak sekali sebelum dan sesudah mengonsumsi

manisan daging buah pala.

1.7 Lokasi dan Waktu

(23)

!

(24)

32

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. Buahku: Tanaman Buah dan Manfaatnya.

http://buahku.wordpress.com/2010/09/20/tanaman-pala/, 28 Oktober 2012

Aoshima H., Hamamoto K. 1999. Potentiation of GABAA Receptors Expressed in

Xenopus Oocytes by Perfume and Phytoncid. http://www.soc.nii.ac.jp/jsbba/

e/e_05/bbb6304e.html#-21- , 13 Desember 2011

Atkinson R.L., Atkinson R.C., Hilgard E.R., Smith E.E. 1985. Learning and Conditioning. In: Introduction to Psychology. 9th ed. Orlando: Harcourt Brace Jovanovich, Inc. p. 219

_____. 1985. States of Consciousness. In: Introduction to Psychology. 9th ed. Orlando: Harcourt Brace Jovanovich, Inc. p. 122, 136

Benny Joewono. 2012. Waluyo: Budayakan K3, Kurangi Kecelakaan Kerja. http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/04/21572851/Waluyo.Budayaka n.K3.Kurangi.Kecelakaan.Kerja, 19 November 2012

Bower G.H., Hilgard E.R. 1975. Freud’s Psychodinamics. In: Theories of Learning. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc. p. 370

Brunetton J. 1999. Terpenoids and Steroids. In: Phamacognosy, Phytochemistry

Medicinal Plants. 2nd ed. Paris: Lavoisier Publishing Inc. p. 567-8

Corsini, R. 2002. The Dictionary of Psychology. London: Brunner-Routledge.

Criss B.R. 2009. Gender Differences in Multitasking. http://clearinghouse. missouriwestern.edu/manuscripts/815.php, 16 Januari 2012

Daniel Wibowo. 2011. Medulla Spinalis. Dalam: Setiyono W., Yuyut S., Indro B., eds: Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 1. Malang: Bayumedia Publishing. h. 27

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan. h. 221

Direktorat Jendral Perhubungan Darat. 2010. Kecelakaan Lalu Lintas Tempati

Urutan Ketiga Penyebab Kematian.

(25)

33

Diva. 2008. Manisan Pala. http://lazuardiva.blogspot.com/2010_06_01_archive. html, 28 Oktober 2012

Drake, et al. 2010. Head and Neck. In: Gray’s Anatomy for Students. 2nd ed.

Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier. p. 836

Ganong W.F. 2001. Perilaku Siaga, Tidur, dan Aktivitas Listrik Otak. Dalam: H. M. Djauhari Widjajakusumah, ed: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. h. 186-7

Guyton, A.C., Hall, J.E. 2006. Aktivitas Otak – Tidur, Gelombang Otak, Epilepsi, Psikosis. Dalam: Andita N., Huriawati H., Luqman, Y.R., Nanda W, eds: Buku

Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. h. 778-9

Heyne K. 1967. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II. Edisi 1. Jakarta: Yayasan Sarana Warna Jaya. h. 783-90

Jacob L.S. 1996. Agents Acting on the Central Nervous System. In:

Pharmacology. 4th ed. Baltimore: Williams & Wilkins. p. 50

Kaplan H.I., Sadock B.J. 1991. Human Development Throughout the Life Cycle. In: Rebecca M.J., Peter M.K., Richard P., Virginia A.S., eds: Synopsis of

Psychiatry: Behavioral Sciences, Clinical Psychiatry. 6th ed. Baltimore:

Williams & Wilkins. p. 36-7, 41, 43, 50

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2011. Tekan

Kecelakaan Kerja, Menakertrans Kumpulkan Pengawas Ketenagakerjaan Seluruh Indonesia. http://www.depnakertrans.go.id/news.html,612,naker, 13

Desember 2011

Longman. 2001. Longman Advanced American Dictionary. Harlow: Pearson Education Limited.

Marcelle G.B. 1975. Production, handling and processing of nutmeg and mace

and their utility uses. http://www.fao.org/docrep/x5047E/x5047E03.htm, 13

Desember 2011

Martini F.H. 2004. Neural Tissue.In: Sheri L.S., ed: Fundamentals of Anatomy &

Physiology. 6th ed. San Francisco: Pearson Education Inc. p. 386

_____. The Brain and Cranial Nerves. In: Sheri L.S., ed: Fundamentals of

Anatomy & Physiology. 6th ed. San Francisco: Pearson Education Inc. p. 464,

(26)

34

_____. 2004. Neural Integration II: The Autonomic Nervous System and Higher Order Functions. In: Sheri L.S., ed: Fundamentals of Anatomy & Physiology. 6th ed. San Francisco: Pearson Education Inc. p. 554-6

Nanan Nurdjanah. 2007. Teknologi Pengolahan Pala. http://pascapanen.litbang. deptan.go.id/assets/media/publikasi/juknis_pala.pdf, 13 Desember 2011

Quirk. 2001. Longman Dictionary of Contemporary English. 3rd ed. Edinburgh: Pearson Education Limited. p. 75, 201

Rismunandar. 1990. Budidaya dan Tataniaga Pala. Edisi 2. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Rizka Diputra. 2011. Polri: Ngantuk Penyebab Utama Kecelakaan di Jalan. http://news.okezone.com/read/2011/09/08/338/500510/polri-ngantuk-penyebab - utama-kecelakaan-di-jalan, 13 Desember 2011

Schottelius B.A., Schottelius, D.D. 1978. The Brain. In: Textbook of Physiology. 18th ed. Saint Louis: The C.V. Mosby Company. 1978. p. 190-1

Sentra Informasi IPTEK. 2005. Pala (Myristica fragans Houtt.). http://www. iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a18, 28 Oktober 2012

Sherwood L. 2007. The Central nervous system. In: Peter A., ed: Human Physiology, From Cells to System. 6th ed. Belmont: Thomson Brooks/Cole. p.

143, 164-6

Su-Thrivingly. 1991. The Oxford English Dictionary, Volume XVII. 2nd ed. Oxford: Clarendon Press.

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian pendahuluan terhadap biji buah pala apakah mengandung suatu senyawa alkaloid dilakukan melalui analisa kromatografi lapis tipis, yaitu serbuk biji buah pala

Perendaman daging buah pala dapat menggunakan air laut, karena hasil dari analisis sensori menunjukan bahwa intensitas rasa pahit, sepat, dan asam pada manisan pala dari

Analisis Finansial Usaha Manisan Buah Pala (Myrisca fiagrans) Dengan Menggunakan Pengering Rumah Kaca.. Di bawah bimbingan Faqih

Tujuan penelitian adalah untuk menilai efek hipnotik ekstrak etanol daging buah pala ( Myristica fragrans Houtt.) dengan parameter mula tidur dan durasi tidur

Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai bilangan ester yang tertinggi dihasilkan dari perlakuan rajangan daging buah pala kering-angin dan distilasi air-uap (22,32 %),

Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi buah pala di pulau Siau berdasarkan morfologi buah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei

Penentuan komposisi senyawa dalam minyak atsiri dari daging buah pala menggunakan GCMS–QP 2010S Shimadzu.Penentuan daya terima konsumen menggunakan uji organoleptik dengan 30

Kadar myristicin dalam minyak esensial daging buah pala dari beberapa metode pengeringan, yaitu kering-angin (18.8%), kering matahari (13.1%), kering cabinet dryer