Proposal Rencana Kegiatan KKN PPM Infrastruktur Permukiman SPAM
Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
Universitas Udayana
Tahun 2016
Desa : Tegalcangkring
Kecamatan : Mendoyo
Kabupaten : Jembrana
Provinsi : Bali
Disusun oleh :
No Nama Nim
1 Ayu Cintya Adhitya Putri 1301505003 2 Ni Luh Putu Dianthi Handayani 1302105014
3 Herdi Sahirlan 1302105043
4 Ni Luh Gede Citriani Dewi 1302105088 5 Ni Putu Lisna Yunita 1303005268
6 Erlangga Saputra 1304205087
7 Rudi Prasetio Retno W.s 1304305055
8 Yogi Ashari 1305315073
9 I Made Rai Surya Dharma 1206305184 10 Made Darma Narayana 1308605067 11 Ni Komang Suwartini 1309005026 12 I Wayan Eka Darmawan 1309005050 13 I Dw Gede Dwi Agastia Utama 1311105043 14 I Putu Egy Suwidharma 1321105015 15 Made Tejawaicaksara 1321305011
Halaman Pengesahan
1. Tema : Bersama Masyarakat Membangun Kelurahan Tegalcangkring yang Sehat, Unggul, Mandiri, dan Sejahtera.
2. Judul : Menciptakan Lingkungan Tegalcangkring yang Sehat, Unggul, Mandiri, dan Sejahtera Melalui Penyediaan Air Bersih dan Pemberdayaan Masyarakat serta Sumber Daya Alam
3. Lokasi (Kec/Kab/Prop) : Kecamatan Mendoyo/ Kabupaten Jembrana/ Provinsi Bali 4. Penanggung Jawab
Nama : Erlangga Saputra
Jabatan/pangkat/gol : Mahasiswa
Alamat : Jalan Raya Sesetan Gang Pipit Nomor 14
Telepon/HP : 081999714099
Fax : -
e-mail : 29point1@gmail.com
5. Lembaga Pengusul : LPPM UNUD 6. DPL yang Diusulkan
Nama : Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST., MA.Sc., Ph.D. Fakultas : Fakultas Teknik
7. Jumlah Mahasiswa : 15 Orang 8. Biaya yang Diusulkan
Jumlah Total Biaya : Rp 7.539.000,00
Sumber Dana : Sumbangan Mahasiswa dan LPPM 9. Periode Pelaksanaan : 23 Juli – 29 Agustus 2016
Mengetahui
DPL KKN PPM UNUD Kelurahan
Tegalcangkring
Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST, MA.Sc., Ph.D.
NIP.19691231 199412 1 001
Denpasar, 22 Juli 2016
Penanggung Jawab
Koordinator Mahasiswa
Erlangga Saputra NIM. 1304205087
Menyetujui
Kepala Pusat Pengelola KKN PPM Universitas Udayana
Daftar Isi
Halaman Judul
Lembar Pengesahan ... ii
Daftar Isi ... iii
Bab 1 Deskripsi Kegiatan ... 1
1.1Judul Tema ... 1
1.2Lokasi ... 1
1.3Bidang Kegiatan KKN PPM ... 1
1.4Latar Belakang ... 1
1.5Tujuan dan Sasaran ... 7
1.6Manfaat ... 8
1.7Hasil Tema KKN PPM yang diharapkan ... 9
1.8Ruang Lingkup KKM PPM ... 9
1.9Metode KKN-PPM ... 9
Bab II Rencana Kegiatan KKN PPM ... 12
2.1Identifikasi Permasalahan ... 12
2.2Prioritas Pemilihan Permasalahan ... 13
2.3Rencana Program KKN PPM ... 18
2.3.1 Program Pokok Tema ... 18
2.3.2 Program Pokok Non Tema ... 19
2.3.3 Program Bantu Tema ... 19
2.3.4 Program Bantu Non Tema ... 21
2.4Deskripsi Rencana Program... 21
2.4.1 Program Pokok Tema ... 21
2.4.2 Program Pokok Non Tema ... 26
2.4.3 Program Bantu Tema ... 27
2.4.4 Program Bantu Non Tema ... 39
2.5Jadwal Pelaksanaan Program ... 40
2.6Rencana Anggaran Biaya ... 48
Bab I
Deskripsi Kegiatan
1.1 Judul Tema
Adapun judul yang akan kami angkat dalam pelaksanaan KKN PPM Infrastruktur
Permukiman Periode XIII di Kelurahan Tegalcangkring ialah “Menciptakan Lingkungan
Tegalcangkring yang Sehat, Unggul, Mandiri, dan Sejahtera Melalui Penyediaan Air
Bersih dan Pemberdayaan Masyarakat serta Sumber Daya Alam”
1.2 Lokasi
Lokasi kegiatan KKN PPM Tematik SPAM ini ialah di Desa Tegal Cangkring,
Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali
1.3 Bidang Kegiatan KKN PPM
1. Interdisipliner (SPAMDES)
2. Prasarana Fisik (PF)
3. Peningkatan Produksi (PP)
4. Sosial Budaya (SB)
5. Kesehatan Masyarakat (KM)
1.4 Latar Belakang
Secara administratif Kabupaten Jembrana terbagi menjadi lima kecamatan, dari barat ke
timur yaitu kecamatan Melaya, kecamatan Negara, kecamatan Jembrana, kecamatan
Mendoyo, dan kecamatan Pekutatan. Kecamatan Mendoyo terdiri dari sepuluh desa dan
satu kelurahan yaitu desa Mendoyo Dauh Tukad, desa Mendoyo Dangin Tukad, desa Poh
Santen, desa Pergung, desa Delod Berawah, desa Penyaringan, desa Yeh Embang Kauh,
desa Yeh Embang, desa Yeh Embang Kangin, desa Desa Yeh Sumbul dan kelurahan
Tegalcangkring.
Kelurahan Tegalcangkring terletak di Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana
Propinsi Bali. Lokasi Kelurahan Tegalcangkring bervariasi, ada yang terletak di dataran
rendah, dan ada pula yang terletak di dataran tinggi.
Luas Wilayah : 2233,79 ha
Adapun yang menjadi batas wilayah kelurahan Tegalcangkring adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Timur : Desa Penyaringan berkembang menjadi desa sekitarnya tahun
tempat berburu ( Nyaring bahasa Balinya ) yang akhirnya menjadi Desa
Penyaringan.
2. Sebelah Selatan : Desa Delodberawah, menjadi Desa sekitar Tahun 1928 dimana
pada mulanya, bagi orang-orang Tegalcangkring yang mempunyai hobi
menangkap ikan laut membuat pondok/kubu-kubu dan lama kelamaan membuat
tempat pemukiman yang tetap di Desa Deiodberawah sekarang.
3. Sebelah Barat: Desa Pergung lahir menjadi Desa secara de yure Tahun 1942 tetapi
secara de fakto telah menjadi desa binaan dari Tegalcangkring Tahun 1901.
4. Sebelah Utara : Hutan Negara.
Kelurahan Tegalcangkring membujur dari selatan ke utara dengan sebagian wilayahnya
berupa dataran dan perbukitan. Daerah perbukitan terletak di Lingkungan Petapan Persidi
dan Munduk Anyar Daerah dataran merupakan pusat perekonomian Kelurahan
Tegalcangkring, dan daerah perbukitan merupakan daerah perkebunan rakyat. Daerah
dataran yang merupakan pusat perekonomian Kelurahan Tegalcangkring terletak di
Lingkungan Baler-Bale Agung dan Delod Bale Agung dimana pasar Kelurahan terletak di
dua lingkungan tersebut. Hasil utama perkebunan Kelurahan Tegalcangkring adalah kelapa
dan kakao. Kelapa dan kakao dihasilkan di Lingkungan Munduk Anyar dan Petapan
Persidi. Selain perkebunan, Kelurahan Tegalcangkring juga memiliki potensi di bidang
pertanian, hasil utamanya adalah beras. Lahan pertanian Kelurahan Tegalcangkring terletak
di seluruh wilayah Tegalcangkring, tidak hanya di dataran tetapi juga sampai di wilayah
perbukitan. Kelurahan Tegalcangkring beriklim tropis dengan dua musim seperti keadaan
Indonesia pada umumnya yang terletak di garis Khatulistiwa. Musim hujan terjadi antara
Oktober sampai dengan Maret dan musim kemarau terjadi mulai April sampai dengan
September. Suhu udara rata-rata berkisar antara 28 sampai 32 derajat Celsius. Keadaan
tanah Kelurahan Tegalcangkring merupakan lahan yang subur untuk pertanian dan
perkebunan Keadaan tanah yang baik ini sangat menunjang hasil perkebunan dan pertanian
di Kelurahan Tegalcangkring. Sumber air untuk mengaliri sawah pun lancar setiap
tahunnya sehingga para petani bisa panen dua kali dalam setahun. Lebih mendetail
mengenai Kelurahan Tegalcangkring akan diuraikan sebagai berikut :
1. Pendidikan Masyarakat
Selama periode tahun 2008-2009 hasil pembangunan bidang pendidikan di Kelurahan
15 tahun ke atas sudah tamat SMP, dan tahun 2009 terjadi peningkatan tingkat
pendidikan masyarakat yaitu sejumlah 928 orang penduduk usia 15 tahun ke atas
sudah tamat SMP. Demikian pula usia 15 tahun ke atas yang tamat SMU mengalami
peningkatan sebanyak 891 orang penduduk pada tahun 2008 dan menjadi 962 pada
tahun 2009. Keberhasilan ini merupakan hasil dari program Pemerintah Kelurahan
Tegalcangkring yang bersinergi dengan program Pemerintah tingkat atas. Program
khusus yang diberikan di bidang pendidikan adalah dengan memotifasi masyarakat
untuk selalu mengutamakan pendidikan. Pemerintah Kabupaten memegang banyak
peran dalam peningkatan partisipasi masyarakat untuk mengutamakan pendidikan,
Pemerintan Kabupaten Jembrana telah membebaskan biaya pendidikan mulai jenjang
SD sampai dengan SMU, sehingga para orang tua merasa terdorong dan bersemangat
untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Adapun jumlah sekolah di Kelurahan
Tegalcangkring adalah sebagai berikut :
- TK : 5 swasta, 1 TK Pembina Negeri
- SDN : 6 SD
- SMPN : 1 ( SMP Negeri 4 Mendoyo )
- SMK/SMA : 1 (SMKN 3 Negara ) 2. Kesehatan Masyarakat
Guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Tegalcangkring, upaya yang
dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas hidup, dimana salah satunya di dukung
oleh peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai salah satu unsur penunjang
terhadap indeks pembangunan manusia, maka prioritas pembangunan kesehatan lebih
diarahkan pada pencegahan penyakit dan kesehatan lingkungan. Disamping program
Jaminan Kesehatan Jembrana yang merupakan program unggulan Pemerintah
Kabupaten Jembrana. Hasil yang dicapai di bidang kesehatan pada tahun 2008-2009
adalah :
1. Bayi lahir pada tahun 2008 adalah sebanyak 133 Bayi dan pada tahun 2009 adalah
sebanyak 93 Bayi.
2. Tahun 2008 terjadi kematian bayi sebayak 1 bayi sedangkan di tahun 2009 1 bayi
yang meninggal, ini menunjukan bahwa kualitas kehamilan sudah baik akibat dari
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilannya
3. Jumlah balita yang ada di Kelurahan Tegalcangkring tahun 2008 adalah sebanyak
467 balita dengan status gizi baik sebanyak 460 balita dan 7 dengan status gizi
jumlah balita adalah sebanyak 463 dengan jumlah balita gizi baik sebanyak 458,
gizi kurang sebanyak 5 balita, dengan tidak ada balita dengan status gizi buruk.
Penilaian status gizi ini berdasarkan standar baku WHO – NCHS (BB/U). data ini
diperoleh dari hasil penimbangan di masing-masing posyandu.
4. Cakupan imunisasi polio 4 untuk Kelurahan Tegalcangkring tahun 2008 adalah
sebanyak 108 Orang, imunisasi DPT -1 tahun 2008 sebanyak 93 orang dan
imunisasi BCG 133 orang. Sedangkan untuk tahun 2009 Cakupan imunisasi polio
4 adalah sebanyak 89 Orang, imunisasi DPT -1 tahun 2009 sebanyak 88 orang dan
imunisasi BCG 92 orang. Pencapainan imunisasi di kelurahan Tegalcangkring
adalah sebesar 100%
5. Umur harapan hidup tahun 2008 di Kelurahan Tegalcankring didapat 65 Tahun
dengan jumlah kematian 33 orang, sedangkan Tahun 2009 umur harapan hidup
didapat 67 Tahun dengan jumlah kematian 39 Orang. Ini berarti terjadi peningkatan
umur harapan hidup dari tahun 2008 ke tahun 2009. Data ini didapat dari laporan
masing-masing Kepala Lingkungan yang ada di kelurahan Tegalcangkring.
6. Jumlah kepemilikan jamban di Kelurahan Tegalcangkring untuk tahun 2008 adalah
sebesar 2125 dari 2127 KK, ini berarti hanya 2 KK yang belum memiliki jamban.
Sedangkan untuk tahun 2009 seluruh KK sudah bisa memiliki jamban yaitu
sebanyak 2153, hal ini membuktikan kesadaran masyarkat akan arti kebersihan dan
kesehatan lingkungan.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ialah suatu kegiatan
intrakulikuler wajib yang memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pada prosesnya
mampu menjadi wadah civitas akademika dalam mempraktekkan ilmu, melaksanakan
penelitian serta turut ambil bagian dalam pemberdayaan masyarakat. KKN-PPM
diharapkan dapat meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa secara
multidisipliner dan kontribusi daya saing daerah dan nasional. KKN-PPM Periode XIII
kali ini dilaksanakan di lebih dari 150 desa yang tersebar di seluruh kabupaten di Provinsi
Bali, dan diantaranya terdapat 30 desa yang memiliki program khusus yaitu KKN PPM
Infrastruktur Permukiman (BANGKIM dan SPAM)
Pada tahun ini terhitung mulai tanggal 23 Juli 2016 kelurahan Tegalcangkring,
Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali dipilih menjadi salah satu
KKN PPM Infrastruktur Permukiman Periode XIII tahun 2016 mengindikasikan bahwa
masih terdapat berbagai masalah yang dihadapi masyarakat lokalnya. Masalah-masalah
tersebut menyangkut berbagai bidang seperti bidang prasarana fisik, sosial, budaya,
peningkatan produksi, dan kesehatan masyarakat dan fokus utama ialah pada bidang
Sistem Penydiaan Air Minum. Secara umum penyediaan air minum di Kelurahan
Tegalcangkring telah baik adanya, terdapat dua kelompok swadaya yang mampu
melayani beberapa warga dalam hal penyediaan air, namun skala pelayanannya masih
cukup kecil dan sistem yang dimiliki masih sederhana. Air di Kelurahan Tegalcangkring
ini hanya mengalir ke pemukiman – pemukiman masyarakat secara bergantian atau dapat
dikatakan bahwa penyaluran air bersih masih terjatah disetiap rumah warganya.
Permasalahan penyediaan air minum ini disebabkan oleh terbatasnya debit air dan belum
tersusunnya sistem perpipaaan yang baik di Kelurahan Tegalcangkring. Maka dari itu,
penting untuk dilakukan satu program guna merealisasikan pengadaan dan
pendistribusian terhadap sumber daya air baru tersebut. SPAMDES (Sistem Penyediaan
Air Minum Desa) adalah salah satu program dari pemerintah dalam penangan masalah
penyedian air minum di lingkungan desa. SPAMDES prioritas utama yang akan
diupayakan dapat terlaksana dengan baik pada program KKN di Kelurahan
Tegalcangkring. Tentu permasalahan di Kelurahan Tegalcangkring bukan hanya
permasalahan penyediaan air minum saja, masih banyak permasalahan yang harus segera
dicarikan solusinya. Setiap permasalahan tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan
pendekatan monodisipliner. Semuanya secara perlahan harus diselesaikan secara
interdisipliner.
Kegiatan KKN Tematik Infrastruktur Permukiman yang dilaksanakan oleh Universitas
Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang dapat membantu mewujudkan
program Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum yaitu dibidang
pemenuhan 100 % air minum, 0% Pemukiman kumuh, dan 100% sanitasi yang layak
dengan melakukan Perencanaan terhadap infrastruktur pemukiman yang memperhatikan
kebutuhan mendatang. Pada prosesnya dalam kegiatan KKN, dimulai dengan
indentifikasi permasalahan serta potensi kelurahan Tegalcangkring yang tersusun atas 3
aspek utama yaitu permukiman kumuh, sanitasi, serta penyediaan air bersih kegiatan ini
dilaksanakan serentak di enam lingkungan yang ada, kemudian dilanjutkan dengan
rekapitulasi data dan akan menghasilkan sintesa akhir yaitu laporan akhir infrastruktur
permukiman yang telah merangkum segala hal dari data hingga rencana kerja
Minum Desa), mengacu pada hal tersebut tim KKN Kelurahan Tegalcangkring
mengangkat judul “Menciptakan Lingkungan Tegalcangkring yang Sehat, Unggul,
Mandiri, dan Sejahtera Melalui Penyediaan Air Bersih dan Pemberdayaan Masyarakat
serta Sumber Daya Alam
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan
salah satu program dalam Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD
1994 dan Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
Untuk mewujudkan program tersebut, Pendidikan di Perguruan Tinggi dilaksanakan
dengan cara membekali dan mengembangkan religiusitas, kecakapan, keterampilan,
kepekaan, dan kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada
umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan
hal-hal tersebut terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga aspek dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang,
harmonis, dan terpadu dengan harapan bahwa kedepannya para lulusan perguruan tinggi
dapat menjadi manusia berilmu pengetahuan, memadai dalam bidang masing-masing,
mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi umat manusia pada
umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. KKN PPM adalah suatu kegiatan
intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegitan
pemberdayaan masyarakat. KKN PPM juga merupakan wahana penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme
kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu KKN PPM diarahkan untuk menjamin
keterkaitan antara dunia akademik – teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian
akan terjadilah hubungan sinergisitas, dimana terdapat upaya saling menerima dan
memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan KKN
PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) yang dilaksanakan
oleh Universitas Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang dapat
membantu memberikan solusi bagi masyarakat desa sasaran dalam menyelesaikan
permasalahan desanya. KKN ini merupakan bentuk kegiatan dalam
1.5 Tujuan dan Sasaran
Adapun berikut uraian tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan kuliah kerja
nyata
1.5.1Tujuan
Adapun tujuan diadakannya KKN PPM Tematik Infrastruktur Permukiman SPAM
-2 Universitas Udayana dan Kementrian PU-PR yang berlokasi di Kelurahan Tegal
Cangkring, Mendoyo, Jembrana ialah untuk pemberdayaan masyarakat lokal,
menyukseskan program nasional 100.0.100, serta untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui potensi daerah yang dimiliki, segalanya berasal
dari masyarakat, untuk masyarakat dan dari masyarakat. Lebih lanjut, dengan
diajukannya proposal kegiatan masyarakat ini diharapkan mampu menutaskan
tujuan utama tersebut, serta mampu menyelesaikan permasalahan serta
memberdayakan potensi daerah yang ada. Adapun secara spesifik akan dijabarkan
sebagai berikut :
1. Tercapainya keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pada
pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian khususnya di
Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana
2. Pelestarian Tri Gatra KKN PPM, yaitu diupayakan agar tercapainya
pengembangan kepribadian mahasiswa, pemberdayaan masyarakat, dan
pengembangan institusi.
3. Menumbuhkan rasa empati dan partisipatif, maksudnya agar masyarakat
tergerak dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan yang direncanakan
dapat melibatkan, mengikutsertakan, dan menumbukan rasa memiliki
masyarakat terdapat pembangunan.
4. Masyarkat Kelurahan Tegal Cangkring dapat memperoleh bantuan tenaga dan
gagasan untuk kesejahteraan bersama yang dapat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat baik dalam jangka pendek maupun panjang. Hal ini diupayakan
dalam bentuk program-program kegiatan yang direcanakan bertumpu pada
permasalahan dan kebutuhan nyata di lapangan. Kegiatan tersebut mampu
dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan mahasiswa sesuai dengan daya
dukung sumber daya yang tersedia di lapangan.
5. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana dalam tingkat
nasional dengan menanamkan jiwa peneltiti yang ekploratif dan penuh analisa,
1.5.2Sasaran
Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka sasaran yang ingin dicapai
dalam pembuatan proposal rencana kegiatan masyarakat serta KKN ini antara lain
: sebagai objek dasar dalam peningkatan pemahaman, penghayatan serta
pengalaman mahasiswa tentang bekerja dalam sebuah kelompok, penerapan ilmu
dalam pembangunan daerah, permasalahan-permasalahan yang terjadi di tingkatan
desa. Hal kedua yaitu sebagai objek kajian dasar pemerintah ataupun instansi terkait
dalam membentuk sebuah kebijakan untuk pemerataan pembangunan. Ketiga,
masyarakat dapat dibantu baik dari segi pemikiran dan tenaga, yang pada akhirnya
mampu membentuk kader-kader masyarakat yang mandiri sehingga keberlanjutan
pembangunan dapat terjamin. Terakhir, bagi perguruan tinggi, sebagai objek dasar
dalam penentuan pemberian ataupun pengembangan ilmu pengetahuan yang akan
di berikan oleh peserta didik, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi
peserta didik dengan masyarakat.
1.6 Manfaat
Adapun manfaat kegiatan KKN serta penulisan laporan rencana kerja masyarakat ini
antara lain kepada penulis (mahasiswa), masyarakat, pemerintah, serta perguruan tinggi,
berikut uraiannya :
1. Mahasiswa
Mahasiswa mampu menumbuhkan rasa kerjasama dalam kelompok yang notebena
dalam satu kelompok terdiri atas berbagai lintas sektoral, hal ini dikemudian hari
sangat berguna dalam dunia kerja yang pada umumnya terdiri dari berbagai disiplin
ilmu. Selain ini mampu menumbuhkan sikap kritis mahasiswa terdapat suatu
permasalahan, mahasiwa dapat mengetahui permasalahan yang timbul, menganalisis
serta menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Merupakan sebuah wadah bagi
mahasiswa dalam pendewasaan pola pikir serta paradigma, dan juga menumbuhkan
sikap dan rasa cinta serta kepedulian sosial terhadap sesama masyarakat.
2. Masyarakat
Masyarakat mampu menubuhkan sikap mandiri dan rasa peduli terhadap suatu yang
dimilikinya. Pada prosesnya masyarakat mampu berkembang dari peran collaborator
yaitu maksudnya bekerjasama dengan pihak luar dalam suatu proses penyelesaiaan
3. Pemerintah
Pemerintah akan memiliki kader-kader masyarakat yang siap dan tangguh pada setiap
daerah, sehingga pembangunan daerah yang berkelanjutan dapat berjalan dengan
baik, yang akan bermuara pada pembangunan nasional yang pesat. Program
100.0.100 pemerintah akan lebih mudah dicapai jika telah memiliki kader-kader yang
siap dan tangguh di tiap daerah.
4. Perguruan Tinggi
Dapat dijadikan bahan acuan institusi dalam pemberian materi-materi perkuliahan
yang relevansinya erat dengan kebutuhan saat ini, sehingga calon-calon mahasiswa
yang akan diluluskan insitusi nantinya memiliki daya saing yang kuat, serta memiliki
kepedulian terhadap permasalahn-permasalahan yang berkembang di masyarakat.
1.7 Hasil Tema KKN PPM Tematik SPAM
Adapun hasil yang diharapkan terbagi atas 5 hal yaitu (1) Kelembagaan (masyarakat
dapat membentuk suatu organisasi pengelolaan sumber daya air desa/kelurahan), (2)
Teknis ( perbaikan seluruh permasalahan teknis ), (3) Keuangan ( pemberlakuan iuran
yang dikelola bagi keberlanjutan sistem ), (4) Sosial ( gerakan perawatan sumber daya air
terjadwal ), (5) Lingkungan ( perbaikan lingkungan pada sekitar daerah tangkapan dan
sumber air berupa penanaman pohon, kampanye hemat air dan pengolahan limbah
rumahan )
1.8 Ruang Lingkup KKM PPM Tematik SPAM
Berdasarkan pada substansi temanya, ruang lingkup KKN PPM Tematik SPAM -2 antara
lain :
1. Pemberdayaan wilayah
2. Pemberdayaan UKM
3. Eksplorasi Sumber Daya Alam dan Konservasi Lingkungan
4. Pengembangan Sumber daya Manusia
5. Penerapan Teknologi Tepat Guna
1.9 Metode KKN-PPM Infrastruktur Permukiman
Adapun metode KKN PPM Infrastruktur Permukiman terbagi menurut Persiapan,
Pelaksanaan dan Penilaian, berikut uraiannya :
1.9.1 Persiapan
Pada tahapan persiapan ini meliputi dua aspek yaitu persiapan awal, pembekalan
dan persiapan akhir, berikut uraian dari masing-masing aspek :
Meliputi seluruh kegiatan awal yang bersifat administrative yaitu
pemilihan lokasi KKN PPM, serta proses konsolidasi dengan DPL
(Dosen Pembimbing Lapangan)
1.9.1.2 Pembekalan
Pembekalan dilakukan untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa
terhadap materi-materi yang berhubungan dengan KKN secara umum,
dan mengkhusus pada KKN Tematik Infrastruktur Permukiman. Adapun
pemberian materi berupa modul umum, modul khusus ( Tematik
Infrastruktur Permukiman), modul pelatihan meliputi pelatihan
pembuatan IMAP serta tata cara pelaporan. Pembawa materi berasal dari
panitia KKN PPM Periode XIII, Dosen Pembimbing Lapangan, Tenaga
Ahli, serta Mitra Kerja.
1.9.1.3 Persiapan Akhir
Adapun pada persiapan akhir ini meliputi penerimaan paket
perlengkapan, observasi lapangan, serta penyusunan proposal rencana
kegiatan yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan KKN PPM Tematik
Infrastruktur Permukiman. Pelaksanaan KKN akan berlangsung dari
tanggal 23 July 2016 hinga 29 Agustus 2016 di Kelurahan Tegal
Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
1.9.2 Pelaksanaan
Pada tahapan ini mahasiswa telah terjun langsung ke lokasi KKN PPM
Infrastruktur Permukiman yaitu di Kelurahan Tegal Cangkring
1.9.2.1 Metode
Adapun pada prosesnya untuk mencapai sasaran yang telah diungkapkan
sebelumnya, maka metode yang digunakan yaitu
1. Pengumpulan data melalui observasi dan survey lapangan
2. Konsolidasi dengan pihak-pihak terkait di kelurahan, yaitu Lurah,
Tokoh-tokoh, masyarakat sekitar
3. Sosialisasi program yang telah direncanakan kepada masyarakat. Hubungan
dengan masyarakat menjadi penting untuk menyukseskan proses sosialiasi
serta pelaksanaan program-program lainnya.
1. Melakukan pendataan permasalahan serta potensi yang dimiliki oleh
Kelurahan Tegal Cangkring
2. Merumuskan permasalahan serta potensi tersebut menjadi sebuah program
kerja berbasis masyarakat
3. Melakukan aksi tematik seperti konservasi sumberdaya air, penguatan
organisasi swadaya SPAM, pembentukan AD/ART serta sistem iuran
4. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan mengenai PHBS ( Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat ), penangangan hama kakao serta peningkatan harga jual
kakao, pengelolaan kesenian daerah.
5. Melakukan aksi pelayanan ternak khususnya pada wilayah yang memiliki
populasi ternak cukup banyak
6. Pembuatan pelaporan akhir mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan
7. Evaluasi tingkat keberhasilan program dengan pihak Kelurahan
1.9.3 Penilaian
Proses akhir yang dilakukan yaitu penilaian, adapun metode yang digunakan
berupa Monev serta ujian akhir. Monev dilakukan berkala agar segala hal yang
direncanakan dapat berjalan sesuai dengan jalurnya, sedangkan ujian akhir
dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban akhir mahasiswa terhadap
kegiatan yang telah dilakukan selama proses KKN PPM Infrastruktur
Bab II
Rencana Kegiatan KKN PPM
2.1Identifikasi Potensi dan Permasalahan
No Permasalahan Lokasi Sumber
(P/M/D)*
1 Potensi sumberdaya air yang ada belum dimanfaatkan menjadi sebuah SPAMDes
Kelurahan
Tegalcangkring P
2
SPAMDes yang dimiliki oleh kelurahan belum
mampu mengakomodasi kebutuhan warga secara
menyeluruh
Kelurahan
Tegalcangkring P
3
SPAMdes yang dimiliki kelurahan telah dikelola
oleh kelompok swadaya yang ada, namun belum
memiliki AD/ART
Kelurahan
Tegalcangkring P
4
SPAMdes yang dikelola oleh kelompok swadaya
telah memiliki sistem iuran, namun masih belum
bersifat mengikat sehingga mengkhawatirkan
terjadinya penyelewengan
Kelurahan
Tegalcangkring P
5
Pemasangan pipa distribusi belum optimal. Masih
terdapat pipa yang belum terpasang pada beberapa
titik
Kelurahan
Tegalcangkring P
6 Pompa Hydrant yang sering rusak sehingga menganggu proses distribusi air
Kelurahan
Tegalcangkring P
7 Data Infrastruktur Permukiman (SPAM, Sanitasi, Lingkungan Kumuh) yang belum terupdate
Kelurahan
9 Belum tersedianya TPS yang layak dan memadai di beberapa lingkungan/dusun
Kelurahan
Tegalcangkring P
10 Pemilahan sampah berdasarkan jenisnya belum banyak dilakukan oleh masyarakat
Kelurahan
11 Pendangkalan saluran drainase pada beberapa titik Kelurahan
Tegalcangkring P
12 Serangan hama lalat buah pada perkebunan kakao Kelurahan
Tegalcangkring P,M
13 Pengolahan biji kakao yang masih sederhana Kelurahan
Tegalcangkring P,M
14 Pengolahan kotoran ternak yang belum maksimal Kelurahan
Tegalcangkring P
15 Fasilitas pengelolaan pasca panen yang masih minim guna mengakomodasi hasil komoditas petani
Kelurahan
Tegalcangkring P,M
16
Fasilitas kesehatan yang masih minin, hanya
terdapat satu puskesmas pembantu di Kelurahan
Tegalcangkring
Kelurahan
Tegalcangkring P
17 Permasalahan terdapat aktivitas masyarakat yang kurang baik
Kelurahan
Tegalcangkring P
18 Situs Kelurahan Tegalcangkring yang kontennya kurang terstruktur dan kurang terupdate
Kelurahan
Tegalcangkring P
19 Kurangnya minat siswa-siswa sekolah dasar untuk datang ke perpustakaan
Kelurahan
Tegalcangkring D
20 Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
Kelurahan
Tegalcangkring P,M
21
Belum optimalnya pemberian vitamin, obat cacing,
dan spraying pembasmi lalat pada sapi karena
*P = Perangkat Kelurahan M=Masyarakat D=Dinas Instansi Vertikal/Stakeholder
2.2Prioritas Pemilihan Permasalahan
No Permasalahan Alasan Pemilihan Permasalahan
1 Potensi sumberdaya air yang ada belum
Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,
dimanfaatkan menjadi
sebuah SPAMDes
memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program
kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan
dan masyarakat yang tinggi.
Ketiga permasalahan tersebut akan diajukan menjadi
sebuah program kerja berupa pengembangan serta
konservasi sumber daya air pada titik-titik yang
memiliki potensi untuk dijadikan sebuah sumber air,
lebih lanjut dengan bertambahnya sumber air ini
diharapkan sistem yang telah ada mampu
mengakomodasi kebutuhan warga secara lebih luas.
Setelah itu perbaikan sistem perlu dilakukan agar mesin
pompa yang sering rusak, mampu diminimalisir
sehingga memiliki jangka waktu yang lebih panjang,
dengan sistem yang lebih baik ini diharapkan nantinya
Kelurahan Tegalcangkring memiliki sebuah sistem
SPAM yang mampu berdiri sendiri dalam memenuhi
kebutuhan masyarakatnya.
SPAMDes yang
dimiliki oleh kelurahan
belum mampu
mengakomodasi
kebutuhan warga secara
menyeluruh
Pompa Hydrant yang
sering rusak sehingga
menganggu proses
yang ada, namun belum
memiliki AD/ART
Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,
Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa
memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program
kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan
dan masyarakat yang tinggi.
Kelembagaan dalam sebuah pengelolaan sistem SPAM
sangat penting, maka dari itu dalam proses penguatan
kelembagaan tersebut perlu dibuat AD ( Anggaran
Dasar) dan ART ( Anggaran Rumah Tangga. Anggaran
dasar meliputi beberapa aspek diantaranya : kedudukan
BP-SPAM, struktur organisasi dan susunan
kepengurusan, ketentuan-ketentuan, serta hal
administrative lainnya. Sedangkan Anggara rumah
tangga meliputi hal-hal yang diatur secara khusus dan
3
SPAMdes yang dikelola
oleh kelompok swadaya
telah memiliki sistem
iuran, namun masih
Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,
Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa
memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program
kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan
dan masyarakat yang tinggi.
Lebih lanjut dalam menyelenggaran sebuah lembaga,
diperlukan permodalan untuk menyukseskan kegiatan
yang akan dilakukan serta sebagai sumber dana dalam
pemeliharaan sarana prasarana SPAM, selain hal itu
merupakan bentuk pertanggungjawaban anggota serta
pengikat anggota
4
Belum tersedianya TPS
yang layak dan
memadai di beberapa
lingkungan/dusun
Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,
Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa
memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program
kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan
dan masyarakat yang tinggi.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat
penting, maka dalam praktiknya suatu hal yang dapat
dilakukan ialah membuang sampah pada tempatnya dan
sesuai dengan jenisnya, dengan hal ini diharapkan
kebersihan dan kesehatan lingkungan dapat terjaga.
Sehingga dengan penyediaan tempat sampah komunal
yang memadai diharapkan tumbuh pula kesadaran
masyarakat akan pentingnya hal tersebut dan turut
menjaga kebersihan wilayah Kelurahan Tegalcangkring. Pemilahan sampah
drainase pada beberapa
titik
Drainase merupakan salah satu aspek penting jika
dikaitkan dengan pemukiman, sistem drainase yang baik
akan berdampak pula pada keadaan lingkungan
permukiman yang baik. Pada beberapa titik di wilayah
Kelurahan Tegalcangkring terlihat bahwa telah terjadi
pendangkalan pada saluran drainase yang berupa
parit-parit pada bahu jalan. Ketika hari hujan, parit-parit-parit-parit
yang datang, sehingga timbul limpasan air ke badan
jalan, hal ini jika dibiarkan terus menerus kurang baik
adanya karena dapat mengurangi umur pakai jalan
tersebut. Maka dengan dukungan masyarakat serta pihak
kelurahan, pengerukan pada saluran-saluran drainase
tersebut dapat dilaksanakan.
6
Serangan hama lalat
buah pada perkebunan
kakao
Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,
Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa
memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program
kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan
dan masyarakat yang tinggi.
Biji kakao yang notabena merupakan salah satu
komoditas yang memiliki harga yang cukup tinggi
dipasaran, membuat komoditas ini banyak
dibudidayakan oleh para petani, namun pada prosesnya
hama yang menyerang kerap kali menurunkan hasil
panen para petani. Lebih lanjut diamati pada usaha
kakao di Kelurahan Tegalcangkring, permasalahan ini
kerap pula terjadi, hal lain ditinjau dari segi pengolahan
diamati pengolahan yang selama ini dilakukan hanya
berupa penjemuran biji. Maka dari pada kejadian
tersebut dirasa perlu pemberian penyuluhan tentang
penanganan hama serta pengolahan hasil panen pada
tanaman kakao. Pengolahan biji kakao
yang masih sederhana
7
Situs Kelurahan
Tegalcangkring yang
kontennya kurang
terstruktur dan kurang
terupdate
Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,
Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa
memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program
kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan
dan masyarakat yang tinggi.
Kelurahan Tegalcangkring telah memiliki sebuah
website berbasis blog yaitu
Kelurahan Tegalcangkring, seperti profil Kabupaten
Jembrana, dan Kelurahan Tegalcangkring, kegiatan di
Kelurahan, objek wisata dan potensi Kabupaten, serta
kegiatan di Kelurahan Tegalcangkring. Namun,
tampilan dan informasi yang ada pada website tersebut
masih kurang sistematis dan isi dari website tersebut
Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,
Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa
memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program
kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan
dan masyarakat yang tinggi.
Membaca merupakan sebuah kegiatan yang baik dalam
proses belajar, dengan membaca sebuah pemahaman
ataupun informasi didapatkan. Dewasa ini minat anak
untuk membaca mulai menurun, maka dari itu perlu
diadakan sebuah gerakan untuk memumbuhkan
semangat membaca, hal ini dapat diupayakan melalui
pengadaan suasana wahana membaca yang nyaman dan
menarik bagi anak-anak, sehingga proses membaca tidak
dianggap sebagai sebuah momok keharusan yang
bersifat sangat serius, namun dengan suasana yang asik
dan tetap dalam koridornya.
9
Kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap
perilaku hidup bersih
dan sehat
Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,
Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa
memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program
kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan
dan masyarakat yang tinggi.
Pentingnya menjaga kebersihan merupakan langkah
awal menjaga kesehatan diri. Tangan kita merupakan
akses yang baik bagi mikroorganisme masuk ke dalam
tubuh manusia. Cuci tangan merupakan kegiatan yang
hendak masuk ke dalam tubuh manusia, sebuah kegiatan
yang mudah namun sering diabaikan. Padahal dengan
mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah
BAB/BAK, setelah memegang barang yang kotor dapat
membuat mencegah bakteri masuk kedalam tubuh
manusia. Siswa dan siswi SD merupakan kelompok
masyarakat yang memiliki kemampuan yang baik dalam
menerima informasi diharapkan dengan diberikannya
informasi mengenai Perilaku Hidup Besih dan Sehat
dapat diserap dan diterapkan dengan baik dalam
sapi karena terbentur
masalah pendanaan
Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,
Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa
memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program
kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan
dan masyarakat yang tinggi.
Kesehatan sapi sangat penting karena akan berdampak
pada tingkat produktivitas dan hasil yang dapat dicapai
oleh peternak. Maka dari itu, manajemen produksi
ternak pada simantri perlu dioptimalkan melalui
pemberian vitamin, obat cacing, dan spraying untuk
mencegah infeksi parasit seperti lalat. Tindakan ini
dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak
terhadap penyakit dan meminimalisir infestasi parasit
terhadap ternak.
2.3Rencana Program KKN PPM
2.3.1 Program Pokok Tema
No. Nomor
Sektor
Nama Program Bahan Volume Sumber Dana
( Ribuan)
1 03.1.1.01
Upaya Pengembangan
dan Konservasi Sumber
Perbaikan Sistem yang
SPAMDes di Kelurahan
Tegalcangkring sebagai
2.3.2 Program Pokok Non Tema
No. Nama Program Sumber Dana
1 “Program Pendampingan Keluarga
Pra-Sejahtera” Mahasiswa
2.3.3 Program Bantu Tema
No. Nomor
Sektor
Nama Program Bahan Volume Sumber Dana
2 15.1.3.08
Perbaikan Saluran
Drainase pada Sekitar
Daerah Aliran Sungai di
Lingkungan Baler Bale
Agung, Tegalcangkring
Adminitrator Mhs = 570
5 11.3.2.02 Pengelolaan
Butox,
Sprayer
2.3.4 Program Bantu Non Tema
No. Nomor
Sektor Nama Program Bahan Volume
Sumber Dana
( Ribuan)
1 -
Pekan Olah Raga
Kelurahan
Tegalcangkring
- 150 Orang Mhs = 0
2 - Pekan Olahraga
Kecamatan Mendoyo - +400 Orang Mhs = 0
3 -
Perbantuan acara HUT
RI pada tanggal 17
Agustus 2016 di
Kecamatan Mendoyo
- 15 Orang Mahasiswa
2.4Deskripsi Rencana Program
2.4.1Program Pokok Tema
1. Program Kerja 1 (SPAM)
Judul Kegiatan
“Upaya Pengembangan dan Konservasi Sumber Daya Air serta Perbaikan Sistem yang telah ada”
Latar Belakang Kegiatan
Dalam sejarah peradaban manusia, air merupakan salah satu komoditas yang tidak
dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Penentu pola permukiman dahulu
dilandaskan oleh keberadaan sumber air, maka dapat dikatakan air merupakan
suatu kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Pada Kelurahan Tegalcangkring
sendiri telah memiliki beberapa titik sumber air yang dapat digunakan, hal ini
merupakan sebuah potensi yang lebih lanjut dikembangkan akan mampu menuju
lingkungan yang mandiri dalam pengadaan air minum bagi masyarakatnya.
Adapun dari beberapa titik sumber air ini belum sepenuhnya dimanfaatkan, hanya
beberapa titik yang masih diupayakan untuk menjadi sumber air kelurahan.
Namun sistem instalasi yang ada telah mampu untuk memenuhi kebutuhan
dikemudian hari jika dikelola dengan baik akan mampu mengakomodasi
kebutuhan warga secara keseluruhan.
Lebih lanjut mengenai sumber air di Kelurahan Tegalcangkring, belum didukung
dengan perawatan dan pemeliharaan yang memadai. Terlihat dari adanya sumber
air dan pompa hydrant yang kurang terpelihara. Hal ini tentu berpengaruh pada
pengadaan air untuk masyarakat. Oleh karena itu, kami mengusulkan program ini
untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan
sumber daya air bersama-sama. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat mengubah
pola pikir dan sikap masyarakat untuk lebih peduli terhadap sumber air dan
merawat infrastruktur yang ada sehingga pada akhirnya mampu memperbaiki
pemenuhan kebutuhan air di Kelurahan Tegalcangkring.
Tujuan
Adapun berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari program ini ialah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara sumber air yang ada,
membantu masyarakat kelurahan untuk memenuhi kebutuhan air seharii-hari,
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemeliharaan sumber air dan
infrastruktur seperti hydrant yang berada di Kelurahan Tegalcangkring
Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini ialah Kelompok Swadaya Pengelola SPAM dan
Masyarakat sekitar
2. Program Kerja 2 (SPAM)
Judul Kegiatan
“Mereview AD/ART serta penguatan organisasi swadaya SPAMDes di Kelurahan Tegalcangkring sebagai bentuk peningkatan administratif kelurahan”
Latar Belakang Kegiatan
ART merupakan undang-undnag dasar dalam setiap organisasi. Dalam
AD-ART ini memuat semua peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan dan di
patuhi oleh suatu organisasi. AD-ART dibuat dan ditentukan oleh orang-orang
yang berkecimpung dalam organisasi tersebut. Pengertian anggaran dasar adalah
sebuah aturan dasar yang mengatur masalah-masalah vital yang harus ada pada
perangkat-keuangan organisasi. Intinya pada anggaran dasar akan dikupas tuntas tentang
segala permasalahan terkait definisi dan hal-hal mendasar yang menjadi acuan
dalam sebuah organisasi.
Anggaran rumah tangga maksudnya adalah sebuah peraturan yang digunakan
pada saat pelaksanaan atau dapat juga disebut juga anggaran rumah tangga lebih
mengarah kepada teknis maupun tata cara pelaksanaan kegiatan dasar pada
sebuah organisasi, seperti wewenang, pembubaran, syarat-syarat keanggotaan,
atribut dan lain sebagainya, mudahnya anggaran dasar adalah peraturan-peraturan
dasar yang masih umum dalam sebuah organisasi dan pada anggaran rumah
tangga dijelaskan lagi secara terperinci.
Jadi dapat disimpulkan AD-ART adalah aturan tertulis organisasi yang dibuat dan
disepakati bersama oleh seluruh anggota yang berfungsi sebagai pedoman
organisasi dalam menggambil kebijakan serta menjalankan aktifitas dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Sifat dari AD-ART adalah
mengikat bagi setiap komponen organisasi dan bersifat melindungi kepentingan
bersama. Mengetahui betapa perlunya AD-ART dalam sebuah organisasi
sehingga menuntut kami untuk membuat suatu rencana AD-ART yang
mudah-mudahan nantinya dapat bermanfaat untuk organisasi swadaya yang mengatur
tentang pengadaan air minum di Kelurahan Tegalcangkring
Tujuan dan Manfaat
Adapun berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan serta manfaat dari rencana
kegiatan ini ialah untuk menjaga agar organisasi atau kelompok pelaku utama
berjalan dengan baik, maka perlu adanya kesepakatan aturan organisasi yang
mengikat semua anggota baik untuk keperluan kedalam maupun keluar
organisasi. Lebih lanjut AD-ART dapat digunakan sebgai alat untuk memecahkan
masalah yang muncul dalam organisasi. AD-ART yang jelas dan tegas, maka
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi akan mudah dihindari, sehingga
kelompok dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu dapat
digunakan sebagai dasar dalam menggambil suatu keputusan dalam organisasi,
sebagai alat pemersatu antar komponen kelembagaan, sebagai alat control bagi
komponen kelembagaan (anggota dan pengurus) dalam menjalankan kegiatan dan
Sasaran
Sasaran dari program ini ialah kelompok swadaya yang mengelola SPAM di
Kelurahan Tegalcangkring
3. Program Kerja 3 (SPAM)
Judul Kegiatan
“Pembentukan sistem iuran organisasi swadaya SPAMDes di Kelurahan
Tegalcangkring sebagai bentuk penguatan organisasi”
Latar Belakang Kegiatan
Kewajiban Pemerintah dalam pemenuhan hak-hak dasar manusia, seperti bidang
air minum, mengharuskan Pemerintah untuk memfasilitasi pembangunan dan
pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) khususnya bagi
masyarakat berpenghasilan rendah yang merupakan masyarakat dengan tingkat
pelayanan SPAM rendah. Capaian Akses Air Minum Layak Tahun 2013 adalah
Nasional 67,73%, Perkotaan 79,34%, dan PerKelurahanan 56,17% dan Target
Akses Aman Air Minum pada Tahun 2019 adalah 100%.
BPSPAM (Badan Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum) merupakan
kelembagaan layanan air minum non-PDAM berbasis masyarakat yang berfungsi
sebagai wadah pengelolaan SPAMBM di tingkat Kelurahan. Di kelurahan
Tegalcangkring sudah terbentuk BPSPAM sehingga perlu untuk memperkuat
kapasitas kelembagaannya untuk memastikan kelengkapang organisasi dipenuhi,
dan perlu untuk memperkuat kapasitas SDM pengurusnya untuk lebih siap dalam
menjalankan fungsi perannya.
Demi memperkuat kapasitas SDM pengurusnya untuk lebih siap dalam
menjalankan fungsi perannya maka diperlukan sistem yang dapat memperkuat
kelembagaan tersebut. System iuran merupakan system yang dianggap mampu
mengikat masyarakat untuk tetap memiliki kesadaran untuk menjaga fasilitas
SPAM yang telah masyarakat miliki.
Tujuan
Adapun berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari kegiatan ini ialah
untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dalam memastikan kelengkapan
organisasi dan memperkuat kapasitas SDM pengurusnya agar lebih siap dalam
Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan ialah menguatnya kapasitas kelembagaan
dalam memastikan kelengkapan organisasi serta menguatnya kapasitas SDM
pengurusnya agar lebih siap dalam menjalankan fungsi dan perannya.
Sasaran
Kelompok swadaya masyarakat yang mengelola SPAM Kelurahan
Tegalcangkring.
4. Program Kerja 4 (SPAM)
Judul Kegiatan
“Mereview Peta Jaringan SPAMDes di Kelurahan Tegalcangkring sebagai
bagian dari peningkatan administrasi Kelurahan”
Latar Belakang Kegiatan
Salah satu potensi yang dimiliki Kelurahan Tegalcangkring ialah instalasi SPAM
yang telah mampu mengakomodasi kebutuhan warga terhadap air bersih, namun
belum mampu mengakomodasi keseluruhan warga yang tinggal di Kelurahan
Tegalcangkring. Peta ini sangat penting kegunaannya ketika hendak melakukan
perbaikan sistem ataupun pengembangan sistem jaringan air. Peta yang dimiliki
oleh organisasi tersebut saat ini masih sangat sederhana, serta belum memiliki
kelengkapan-kelengkapan gambar yang mendetail pada umumnya.
Berdasarkan hal ini, maka diusulkanlah program kerja untuk memperbaharui peta
jaringan SPAM yang telah terbangun tersebut agar memiliki kelengkapan yang
sesuai dan mampu membahasakan kondisi instalasi di lapangan.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan diatas, maka tujuan dari kegiatan
ini ialah untuk memperbaharui peta jaringan yang telah ada, sekaligus mereview
pengguna yang tercakup dalam sistem instalasi tersebut, lebih lanjut peta terbaru
ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perbaikan sistem nantinya ataupun
pengembangan jaringan.
Sasaran
2.4.2Program Pokok Non Tema
Judul Kegiatan
“Pendampingan Keluarga Pra-Sejahtera” Latar Belakang Kegiatan
Progam Pendampingan Keluarga (PPK) adalah progam unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan progam KKN PPM di
Universitas Udayana. PPK termasuk dalam progam pokok non tema yang wajib
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah
kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.
Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan
ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB
dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yag
bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan
kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga
melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan
progam yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama
masyarakat dan lembaga peKelurahanan lainnya. Melalui PPK mahasiswa
memperoleh pengalaman hidup pada kondisi inovatif dari dalam diri mahasiswa
bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut. Sasaran PKK adalah
Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga
pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga
perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Pasca program jumlah
keluarga pra-Ks di harapkan berkurang karena mengikuti proses pemberdayaan
dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara sempurna. Untuk
mencapai sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena
umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada
aspek mendal yang tidak mudah berubah. Oleh sebab itu, PKK bagi suatu
keluarga tidak cukup didampingi dalam satu periode saja, melainkan perlu
beberapa periode KKN PPM. Evaluasi keberhasilan akan dilakukan minimal pada
tahun ke tiga atau setelah enam kali periode pendampingan.
Tujuan
lebih bahagia. Kemudian lebih lanjut menjadikan mereka keluarga yang mandiri
untuk dapat memperbaiki keadaannya.
Sasaran
Sasaran dari program ini ialah keluarga Pra-Sejahtera yang berada di enam
lingkungan Kelurahan Tegalcangkring
2.4.3Program Bantu Tema
1. Program Kerja 1 (Bidang Prasarana Fisik)
Judul Kegiatan
“Pengadaan Tempat Sampah Komunal di Tiap Wilayah Kelurahan
Tegalcangkring”
Latar Belakang Kegiatan
Kebersihan suatu kawasan merupakan salah satu hal penting yang harus
diperhatikan dewasa ini. Lingkungan peKelurahanan yang erat dengan suasana
asri akan terasa hilang jika sampah berserakkan dan tidak jelas pengelolaannya.
Pengelolaan sampah ini perlu, karena dampak yang ditimbulkannya begitu besar,
mulai dari masalah kesehatan manusia hingga kesehatan lingkungan. Pada
dasarnya menurut SNI 3242 : 2008 tentang pengelolaan sampah di permukiman
membagi alur pengelolaan sampah sebagai berikut :
1. Sistem Pewadahan
Pewadahan ini pada skala hunian dapat dilakukan dengan bantuan masyarakat
yang diharapkan dapat memilah sampah yang dihasilkan, secara sederhana dapat
dibagi menjadi organic dan non organic.
2. Sistem Pengumpulan/ Pemindahan
Pengumpulan dapat dilakukan oleh petugas terkait dengan menggunakan
kendaraan maupun non kendaraan. Pengumpulan/Pemindahan sampah dilakukan
menuju tempat sampah komunal terdekat
3. Sistem Pengangkutan
Proses pengangkutan sampah dilakukan dari sumber sampah menuju tempat
sampah komunal yang lebih lanjut akan dibawa menuju TPS. Oleh karena itu
dibutuhkan tempat sampah komunal yang mudah dijangkau, jika lokasi TPS
cukup jauh maka peran tempat sampah komunal ini menjadi vital.
Pembuangan akhir dilakukan di TPS. Pemilahan sampah yang dimulai sejak
sumber awal diharapkan mampu memudahkan dalam pengelolaan sampah pada
tahap akhir di TPS.
5. Sistem Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara daur ulang dan membuat
kompos. Sedangkan sampah yang tidak dapat diolah dibakar.
Adapun melalui pengamatan pada objek terkait khususnya Dusun Munduk Anyar,
terlihat bahwa pada tiap rumah warga belum terdapat wadah sampah yang
membagi sampah berdasarkan jenisnya, lebih lanjut pada tingkat yang lebih luas,
tidak terdapat pula suatu wadah pembuangan sementara ataupun akhir. Pada
beberapa titik Kelurahan terlihat sampah dibuang begitu saja pada areal kebun
warga. Saat proses pengamatan Kelurahan Tegalcangkring sendiri sebenarnya
telah memiliki tempat sampah komunal yang diletakkan pada Pasar Kelurahan (
Wilayah Baler Bale Agung ) ditinjau dari segi kapasitas pun nampaknya hanya
mampu mengakomodasi cakupan wilayah yang relatif kecil. Menurut hal tersebut
dapat pula diidentifikasi bahwa, tidak terdapat sebuah organisasi baik masyarakat
maupun pemerintah yang mengatur mengenai distribusi sampah dari tingkat
hunian hingga TPS maupun TPA.
Berdasarkan hal tersebut maka diusulkanlah pengadaan tempat sampah komunal
pada wilayah Munduk Anyar, sehingga warga tidak perlu jauh-jauh untuk
membuang sampah serta pembentukan sebuah jadwal piket yang berasal dari
masyarakat untuk mengatur pendistribusian sampah menuju TPS atau TPA. Lebih
lanjut program ini diharapkan mampu memberikan kesadaran warga untuk
membuang sampah pada tempatnya dan sesuai jenisnya.
Tujuan
Adapun berdasarkan uraian latar belakang perencanaan program diatas, maka
tujuan yang ingin dicapai ialah masyarakat mampu membentuk sebuah
kelembagaan yang berasal dari warga untuk mengatur pengelolaan sampah di tiap
wilayah Kelurahan Tegalcangkring yang lebih lanjut akan berhubungan dengan
stakeholder baik tingkat kelurahan maupun diatasnya. Masyarakat sebagai salah
satu penghasil sampah, seharusnya turut ambil bagian dalam pengelolaan sampah
kesadaran, serta tanggung jawab bersama masyarakat untuk menjaga lingkungan
dalam bentuk pengelolaan sampah
Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan program tersebut akan diuraikan sebagai
berikut, hal yang pertama yaitu masyarakat yang mampu bertindak sebagai
collaborator serta partner yang pada akhirnya mampu berperan sebagai director,
penjelasan dari masing-masing peran akan diuraikan sebagai berikut :
1. Collaborator
Masyarakat local mampu bekerjasama dengan pihak luar (mahasiswa KKN)
untuk menentukan prioritas, dan pihak luar (mahasiswa KKN) bertanggung jawab
penuh pada proses
2. Partner
Masyarakat local dan pihak luar (mahasiswa KKN) saling membagi
pengetahuannya, dan bekerjasama melakukan aksi (pemilahan sampah sesuai
jenisnya dan kampanye buang sampah pada tempatnya) sementara pihak luar
(mahasiswa KKN) hanya memfasilitasi
3. Director
Masyarakat local mampu menyusun dan melaksanakan agendanya tersendiri
terkait pengelolaan sampah, pihak luar absen sama sekali.
Hal yang kedua, hasil akhir dari pengelolaan tersebut dapat dirasakan dampaknya
oleh masyarakat yaitu lingkungan yang lebih sehat dan kompos yang dapat
langsung digunakan sehingga mampu menghemat pengeluaran petani terhadap
kompos, selain itu mampu membantu warga dalam memperoleh penghasilan
tambahan melalui organisasi pengelolaan sampah.
Sasaran
Sasaran dari program ini ialah lingkungan-lingkungan yang ada di Kelurahan
Tegalcangkring
2. Program Kerja 2 (Bidang Prasarana Fisik)
Judul Kegiatan
“Perbaikan Saluran Drainase pada Sekitar Daerah Aliran Sungai di
Latar Belakang Kegiatan
Drainase secara umum dapat diartikan sebagai suatu tindakan teknis untuk
mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari hujan, rembesan air, maupun
kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/ lahan sehingga fungsi kawasan/lahan
tidak terganggu. Drainase pun tidak hanya menyangkut air atas tanah, melainkan
air tanah juga. Fungsi dari drainase diantaranya : (1) mengeringkan daerah becek
dan genangan air, (2) mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang
berlebihan, (3) mengendalikan erosi, kerusakan jalan, dan kerusakan
infrastruktur, (4) mengendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang dapat
dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik, (5) meresapkan air
tanah untuk menjaga kelestarian air tanah dan (6) mengelola kualitas air
Sebenarnya pada lingkungan Baler Bale Agung sendiri telah terdapat saluran
drainase berupa parit dan sungai kecil, jika ditinjau dari keadaannya dapat
dikatakan dalam tingkatan baik. Namun pada saat hari pengamatan dan bertepatan
kondisi saat itu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, nampak parit-parit
yang ada tidak mampu menampung limpasan air. Menurut kejadian ini terdapat
indikasi bahwa dimensi parit yang kurang akibat pendangkalan sehingga tidak
mampu menampung limpasan air, kedua, dimensi parit sudah memadai namun
volume air yang harus ditampungnya terlalu tinggi, akibat daerah Baler Bale
Agung sendiri berada pada titik topografi yang lebih rendah di bandingkan
beberapa lingkungan lainnya, sehingga terdapat kemungkinan seluruh aliran air
akan menuju parit pada lingkungan tersebut. Lebih lanjut, berdasarkan kedua
hipotesis tersebut dilakukanlah observasi lanjutan ketika hari cerah, dan dapat
diamati bahwa memang dimensi parit yang dirasa kurang memadai akibat
pendangkalan.
Maka dari pada analisis tersebut, diajukanlah program kerja masyarakat berupa
perbaikan saluran drainase yang mengalami pendangkalan, bentuk pekerjaan
yang dapat dilakukan ialah gotong royong area parit dan sekitarnya, sehingga
kualitas permukiman sekitar lebih baik oleh karena sistem drainase serta kondisi
lingkungan yang baik.
Tujuan
ataupun genangan air oleh karena sistem drainase yang tidak mampu menampung
limpasan air atau curah air hujan yang tinggi. Hal yang kedua ialah peningkatan
kesehatan lingkungan, hal ini tercermin dari pengurangan/hilangnya
genangan-genangan air yang dapat menyebabkan bersarang nyamuk dan penyakit-penyakit
lain.
Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan program tersebut akan diuraikan sebagai
berikut, hal yang utama ialah ketika musim penghujan saluran drainase tersebut
telah mampu menampung debit air muka tanah yang berasal dari daerah yang
lebih tinggi ataupun dari limpasan daerah sekitarnya, sehingga potensi banjir
dapat diminimalisir, lebih lanjut sistem drainase ini pula akan membantu
penyerapan air ke tanah lebih baik sehingga membantu menjaga ketersediaan air
tanah. Kedua, dengan perbaikan saluran drainase maka diharapkan genangan pada
sarana fisik (jalan) dapat diminimalisir sehingga dapat menambah umur pakai
jalan tersebut.
Sasaran
Sasaran dari program ini ialah parit-parit yang mengalamai pendangkalan pada
lingkungan Baler Bale Agung, Tegalcangkring.
3. Program Kerja 3 (Bidang Sosial Budaya)
Judul Kegiatan
“Pembuatan Website Kelurahan Tegalcangkring” Latar Belakang Kegiatan
Web adalah sebuah media yang menyediakan fasilitas hiperteks untuk
menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia
lainnya. Hardjono (2006:2). Menurut Hanson (2000:4) Web adalah system
hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk akses secara universal. Salah
satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau perusahaan dapat
menjadi bagian dari web berkonstribusi pada web.
Hanson (2000:5) juga menyebutkan Web merupakan sistem yang menyebabkan
pertukaran data di internet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2
komponen dasar:
a. Server web: sebuah komputer dan software yang menyimpan dan
b. Browser web: software yang dijalankan pada komputer pemakai atau client
yang meminta informasi dari server web yang menampilkannya sesuai dengan
file data itu sendiri.
Secara umum, Website atau World Wide Web dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak,
data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat
statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling
terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink). Kelurahan Tegalcangkring telah memiliki sebuah website berbasis
blog yaitu http://kelurahantegalcangkringjembrana.blogspot.co.id/. Website ini
menampilkan informasi mengenai kelurahan Tegalcangkring seperti profil
kabupaten jembrana dan kelurahan Tegalcangkring, kegiatan di kelurahan, objek
wisata dan potensi kabupaten, serta kegiatan di Kelurahan tegalcangkring.
Namun, tampilan dan informasi yang ada di web tersebut masih kurang sistematis
dan konten dari web tersebut kurang terupdate. Oleh karena itu, kami membuat
sebuat web berbasis wordpress yang terlihat lebih professional lagi agar lebih
terlihat menarik dan informasi yang ditampilkan lebih sistematis.
Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya website ini adalah :
a. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami dan menerapkan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat khususnya di lingkungan
masyarakat Tegalcangkring.
b. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis ke
dalam penerapan praktis di masyarakat.
c. Mempromosikan potensi kelurahan Tegalcangkring kepada masyarakat luas
d. Meningkatkan pendapatan Kelurahan dengan promosi yang lebih luas
Manfaat
Manfaat dari pembuatan website Kelurahan Tegalcangkring ini adalah :
a. Sebagai media untuk menyampaikan informasi Kelurahan Tegalcangkring
b. Web ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat terhadap
perkembangan teknologi di Kelurahan Tegalcangkring
d. Sebagai salah satu media untuk mendokumentasikan kegiatan KKN
Sasaran
Adapun sasaran dari program ini terbagi menurut masyarakat, Pemerintah daerah,
dan Universitas, berikut uraiannya
Masyarakat
o Dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat terhadap
perkembangan teknologi di Kelurahan Tegalcangkring.
o Dapat meningkatkatkan pendapatan Kelurahan dengan
pemanfaatan website sebagai media promosi.
o masyarakat dapat mengetahui kegiatan dan informasi terbaru di
kelurahan Tegalcangkring.
Pemerintah Daerah/Stackholder
Sebagai salah satu media bagi pemerintah untuk menyampaikan informasi
penting mengenai program dari pemerintah kepada masyarakat dan lain
sebagainya.
Universitas
o Menjadi sumber informasi bagi semua pihak yang terkait dengan
implementasi pengembanan tridharma perguruan tinggi dalam
pengabdian kepada masyarakat
o mempermudah monitoring kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Udayana di
Kelurahan Tegalcangkring serta pendokumentasian kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang berbasis IT
4. Program Kerja 4 (Bidang Sosial Budaya)
Judul Kegiatan
“Pengelolaan Perpustakaan Sekolah” Latar Belakang Kegiatan
Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar penting dalam proses
pembelajaran. Perpustakaan merupakan suatu ruangan, bagian dari gedung /
bangunan atau gedung tersendiri yang berisi bukubuku koleksi, yang diatur dan
disusun demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila
Secara lebih konkrit perpustakaan dapat dirumuskan sebagai suatu unit kerja dari
sebuah lembaga pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi buku-buku
pustaka untuk menunjang proses pendidikan. Dari beberapa pengertian diatas,
dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah tempat untuk mengembangkan
informasi dan pengetahuan yang dikelola oleh suatu lembaga pendidikan,
sekaligus sebagai sarana edukatif untuk membantu memperlancar cakrawala
pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
Perpustakaan Sekolah merupakan salah satu sumber belajar yang mampu
menyediakan buku untuk penunjang materi pelajaran sesuai dengan kurikulum
yang berlaku, sehingga memungkinkan bagi guru dan siswa memanfaatkannya
sebagai sumber informasi, sarana sekaligus sebagai media penunjang.
Perpustakaan sekolah harus memungkinkan para tenaga kependidikan dan para
peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk memperluas dan
memperdalam pengetahuan dengan bahan pustaka yang mengandung ilmu
pengetahuan yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan
sekolah mempunyai fungsi sebagai penunjang kegiatan belajar siswa, serta
membantu siswa dan guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan di sekolah.
Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar siswa dapat:
a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari
berbagai bidang ilmu
b. Menumbuhkan rasa percaya diri untuk menyerap informasi dan
mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak dan
sesuai dengan kebutuhannya
c. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang
tersedia di pepustakaan dalam memenuhi kebutuhan
d. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat
Dalam proses belajar mengajar dewasa ini, khususnya di sekolah dasar, pada
kenyataannya sebagian besar belum memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber