• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Proposal Rencana Kegiatan KKN PPM Infrastruktur Permukiman SPAM

Kuliah Kerja Nyata

Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

Universitas Udayana

Tahun 2016

Desa : Tegalcangkring

Kecamatan : Mendoyo

Kabupaten : Jembrana

Provinsi : Bali

Disusun oleh :

No Nama Nim

1 Ayu Cintya Adhitya Putri 1301505003 2 Ni Luh Putu Dianthi Handayani 1302105014

3 Herdi Sahirlan 1302105043

4 Ni Luh Gede Citriani Dewi 1302105088 5 Ni Putu Lisna Yunita 1303005268

6 Erlangga Saputra 1304205087

7 Rudi Prasetio Retno W.s 1304305055

8 Yogi Ashari 1305315073

9 I Made Rai Surya Dharma 1206305184 10 Made Darma Narayana 1308605067 11 Ni Komang Suwartini 1309005026 12 I Wayan Eka Darmawan 1309005050 13 I Dw Gede Dwi Agastia Utama 1311105043 14 I Putu Egy Suwidharma 1321105015 15 Made Tejawaicaksara 1321305011

(2)

Halaman Pengesahan

1. Tema : Bersama Masyarakat Membangun Kelurahan Tegalcangkring yang Sehat, Unggul, Mandiri, dan Sejahtera.

2. Judul : Menciptakan Lingkungan Tegalcangkring yang Sehat, Unggul, Mandiri, dan Sejahtera Melalui Penyediaan Air Bersih dan Pemberdayaan Masyarakat serta Sumber Daya Alam

3. Lokasi (Kec/Kab/Prop) : Kecamatan Mendoyo/ Kabupaten Jembrana/ Provinsi Bali 4. Penanggung Jawab

Nama : Erlangga Saputra

Jabatan/pangkat/gol : Mahasiswa

Alamat : Jalan Raya Sesetan Gang Pipit Nomor 14

Telepon/HP : 081999714099

Fax : -

e-mail : 29point1@gmail.com

5. Lembaga Pengusul : LPPM UNUD 6. DPL yang Diusulkan

Nama : Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST., MA.Sc., Ph.D. Fakultas : Fakultas Teknik

7. Jumlah Mahasiswa : 15 Orang 8. Biaya yang Diusulkan

Jumlah Total Biaya : Rp 7.539.000,00

Sumber Dana : Sumbangan Mahasiswa dan LPPM 9. Periode Pelaksanaan : 23 Juli – 29 Agustus 2016

Mengetahui

DPL KKN PPM UNUD Kelurahan

Tegalcangkring

Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST, MA.Sc., Ph.D.

NIP.19691231 199412 1 001

Denpasar, 22 Juli 2016

Penanggung Jawab

Koordinator Mahasiswa

Erlangga Saputra NIM. 1304205087

Menyetujui

Kepala Pusat Pengelola KKN PPM Universitas Udayana

(3)

Daftar Isi

Halaman Judul

Lembar Pengesahan ... ii

Daftar Isi ... iii

Bab 1 Deskripsi Kegiatan ... 1

1.1Judul Tema ... 1

1.2Lokasi ... 1

1.3Bidang Kegiatan KKN PPM ... 1

1.4Latar Belakang ... 1

1.5Tujuan dan Sasaran ... 7

1.6Manfaat ... 8

1.7Hasil Tema KKN PPM yang diharapkan ... 9

1.8Ruang Lingkup KKM PPM ... 9

1.9Metode KKN-PPM ... 9

Bab II Rencana Kegiatan KKN PPM ... 12

2.1Identifikasi Permasalahan ... 12

2.2Prioritas Pemilihan Permasalahan ... 13

2.3Rencana Program KKN PPM ... 18

2.3.1 Program Pokok Tema ... 18

2.3.2 Program Pokok Non Tema ... 19

2.3.3 Program Bantu Tema ... 19

2.3.4 Program Bantu Non Tema ... 21

2.4Deskripsi Rencana Program... 21

2.4.1 Program Pokok Tema ... 21

2.4.2 Program Pokok Non Tema ... 26

2.4.3 Program Bantu Tema ... 27

2.4.4 Program Bantu Non Tema ... 39

2.5Jadwal Pelaksanaan Program ... 40

2.6Rencana Anggaran Biaya ... 48

(4)

Bab I

Deskripsi Kegiatan

1.1 Judul Tema

Adapun judul yang akan kami angkat dalam pelaksanaan KKN PPM Infrastruktur

Permukiman Periode XIII di Kelurahan Tegalcangkring ialah “Menciptakan Lingkungan

Tegalcangkring yang Sehat, Unggul, Mandiri, dan Sejahtera Melalui Penyediaan Air

Bersih dan Pemberdayaan Masyarakat serta Sumber Daya Alam”

1.2 Lokasi

Lokasi kegiatan KKN PPM Tematik SPAM ini ialah di Desa Tegal Cangkring,

Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali

1.3 Bidang Kegiatan KKN PPM

1. Interdisipliner (SPAMDES)

2. Prasarana Fisik (PF)

3. Peningkatan Produksi (PP)

4. Sosial Budaya (SB)

5. Kesehatan Masyarakat (KM)

1.4 Latar Belakang

Secara administratif Kabupaten Jembrana terbagi menjadi lima kecamatan, dari barat ke

timur yaitu kecamatan Melaya, kecamatan Negara, kecamatan Jembrana, kecamatan

Mendoyo, dan kecamatan Pekutatan. Kecamatan Mendoyo terdiri dari sepuluh desa dan

satu kelurahan yaitu desa Mendoyo Dauh Tukad, desa Mendoyo Dangin Tukad, desa Poh

Santen, desa Pergung, desa Delod Berawah, desa Penyaringan, desa Yeh Embang Kauh,

desa Yeh Embang, desa Yeh Embang Kangin, desa Desa Yeh Sumbul dan kelurahan

Tegalcangkring.

Kelurahan Tegalcangkring terletak di Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana

Propinsi Bali. Lokasi Kelurahan Tegalcangkring bervariasi, ada yang terletak di dataran

rendah, dan ada pula yang terletak di dataran tinggi.

Luas Wilayah : 2233,79 ha

Adapun yang menjadi batas wilayah kelurahan Tegalcangkring adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Timur : Desa Penyaringan berkembang menjadi desa sekitarnya tahun

(5)

tempat berburu ( Nyaring bahasa Balinya ) yang akhirnya menjadi Desa

Penyaringan.

2. Sebelah Selatan : Desa Delodberawah, menjadi Desa sekitar Tahun 1928 dimana

pada mulanya, bagi orang-orang Tegalcangkring yang mempunyai hobi

menangkap ikan laut membuat pondok/kubu-kubu dan lama kelamaan membuat

tempat pemukiman yang tetap di Desa Deiodberawah sekarang.

3. Sebelah Barat: Desa Pergung lahir menjadi Desa secara de yure Tahun 1942 tetapi

secara de fakto telah menjadi desa binaan dari Tegalcangkring Tahun 1901.

4. Sebelah Utara : Hutan Negara.

Kelurahan Tegalcangkring membujur dari selatan ke utara dengan sebagian wilayahnya

berupa dataran dan perbukitan. Daerah perbukitan terletak di Lingkungan Petapan Persidi

dan Munduk Anyar Daerah dataran merupakan pusat perekonomian Kelurahan

Tegalcangkring, dan daerah perbukitan merupakan daerah perkebunan rakyat. Daerah

dataran yang merupakan pusat perekonomian Kelurahan Tegalcangkring terletak di

Lingkungan Baler-Bale Agung dan Delod Bale Agung dimana pasar Kelurahan terletak di

dua lingkungan tersebut. Hasil utama perkebunan Kelurahan Tegalcangkring adalah kelapa

dan kakao. Kelapa dan kakao dihasilkan di Lingkungan Munduk Anyar dan Petapan

Persidi. Selain perkebunan, Kelurahan Tegalcangkring juga memiliki potensi di bidang

pertanian, hasil utamanya adalah beras. Lahan pertanian Kelurahan Tegalcangkring terletak

di seluruh wilayah Tegalcangkring, tidak hanya di dataran tetapi juga sampai di wilayah

perbukitan. Kelurahan Tegalcangkring beriklim tropis dengan dua musim seperti keadaan

Indonesia pada umumnya yang terletak di garis Khatulistiwa. Musim hujan terjadi antara

Oktober sampai dengan Maret dan musim kemarau terjadi mulai April sampai dengan

September. Suhu udara rata-rata berkisar antara 28 sampai 32 derajat Celsius. Keadaan

tanah Kelurahan Tegalcangkring merupakan lahan yang subur untuk pertanian dan

perkebunan Keadaan tanah yang baik ini sangat menunjang hasil perkebunan dan pertanian

di Kelurahan Tegalcangkring. Sumber air untuk mengaliri sawah pun lancar setiap

tahunnya sehingga para petani bisa panen dua kali dalam setahun. Lebih mendetail

mengenai Kelurahan Tegalcangkring akan diuraikan sebagai berikut :

1. Pendidikan Masyarakat

Selama periode tahun 2008-2009 hasil pembangunan bidang pendidikan di Kelurahan

(6)

15 tahun ke atas sudah tamat SMP, dan tahun 2009 terjadi peningkatan tingkat

pendidikan masyarakat yaitu sejumlah 928 orang penduduk usia 15 tahun ke atas

sudah tamat SMP. Demikian pula usia 15 tahun ke atas yang tamat SMU mengalami

peningkatan sebanyak 891 orang penduduk pada tahun 2008 dan menjadi 962 pada

tahun 2009. Keberhasilan ini merupakan hasil dari program Pemerintah Kelurahan

Tegalcangkring yang bersinergi dengan program Pemerintah tingkat atas. Program

khusus yang diberikan di bidang pendidikan adalah dengan memotifasi masyarakat

untuk selalu mengutamakan pendidikan. Pemerintah Kabupaten memegang banyak

peran dalam peningkatan partisipasi masyarakat untuk mengutamakan pendidikan,

Pemerintan Kabupaten Jembrana telah membebaskan biaya pendidikan mulai jenjang

SD sampai dengan SMU, sehingga para orang tua merasa terdorong dan bersemangat

untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Adapun jumlah sekolah di Kelurahan

Tegalcangkring adalah sebagai berikut :

- TK : 5 swasta, 1 TK Pembina Negeri

- SDN : 6 SD

- SMPN : 1 ( SMP Negeri 4 Mendoyo )

- SMK/SMA : 1 (SMKN 3 Negara ) 2. Kesehatan Masyarakat

Guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Tegalcangkring, upaya yang

dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas hidup, dimana salah satunya di dukung

oleh peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai salah satu unsur penunjang

terhadap indeks pembangunan manusia, maka prioritas pembangunan kesehatan lebih

diarahkan pada pencegahan penyakit dan kesehatan lingkungan. Disamping program

Jaminan Kesehatan Jembrana yang merupakan program unggulan Pemerintah

Kabupaten Jembrana. Hasil yang dicapai di bidang kesehatan pada tahun 2008-2009

adalah :

1. Bayi lahir pada tahun 2008 adalah sebanyak 133 Bayi dan pada tahun 2009 adalah

sebanyak 93 Bayi.

2. Tahun 2008 terjadi kematian bayi sebayak 1 bayi sedangkan di tahun 2009 1 bayi

yang meninggal, ini menunjukan bahwa kualitas kehamilan sudah baik akibat dari

kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilannya

3. Jumlah balita yang ada di Kelurahan Tegalcangkring tahun 2008 adalah sebanyak

467 balita dengan status gizi baik sebanyak 460 balita dan 7 dengan status gizi

(7)

jumlah balita adalah sebanyak 463 dengan jumlah balita gizi baik sebanyak 458,

gizi kurang sebanyak 5 balita, dengan tidak ada balita dengan status gizi buruk.

Penilaian status gizi ini berdasarkan standar baku WHO – NCHS (BB/U). data ini

diperoleh dari hasil penimbangan di masing-masing posyandu.

4. Cakupan imunisasi polio 4 untuk Kelurahan Tegalcangkring tahun 2008 adalah

sebanyak 108 Orang, imunisasi DPT -1 tahun 2008 sebanyak 93 orang dan

imunisasi BCG 133 orang. Sedangkan untuk tahun 2009 Cakupan imunisasi polio

4 adalah sebanyak 89 Orang, imunisasi DPT -1 tahun 2009 sebanyak 88 orang dan

imunisasi BCG 92 orang. Pencapainan imunisasi di kelurahan Tegalcangkring

adalah sebesar 100%

5. Umur harapan hidup tahun 2008 di Kelurahan Tegalcankring didapat 65 Tahun

dengan jumlah kematian 33 orang, sedangkan Tahun 2009 umur harapan hidup

didapat 67 Tahun dengan jumlah kematian 39 Orang. Ini berarti terjadi peningkatan

umur harapan hidup dari tahun 2008 ke tahun 2009. Data ini didapat dari laporan

masing-masing Kepala Lingkungan yang ada di kelurahan Tegalcangkring.

6. Jumlah kepemilikan jamban di Kelurahan Tegalcangkring untuk tahun 2008 adalah

sebesar 2125 dari 2127 KK, ini berarti hanya 2 KK yang belum memiliki jamban.

Sedangkan untuk tahun 2009 seluruh KK sudah bisa memiliki jamban yaitu

sebanyak 2153, hal ini membuktikan kesadaran masyarkat akan arti kebersihan dan

kesehatan lingkungan.

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ialah suatu kegiatan

intrakulikuler wajib yang memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pada prosesnya

mampu menjadi wadah civitas akademika dalam mempraktekkan ilmu, melaksanakan

penelitian serta turut ambil bagian dalam pemberdayaan masyarakat. KKN-PPM

diharapkan dapat meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa secara

multidisipliner dan kontribusi daya saing daerah dan nasional. KKN-PPM Periode XIII

kali ini dilaksanakan di lebih dari 150 desa yang tersebar di seluruh kabupaten di Provinsi

Bali, dan diantaranya terdapat 30 desa yang memiliki program khusus yaitu KKN PPM

Infrastruktur Permukiman (BANGKIM dan SPAM)

Pada tahun ini terhitung mulai tanggal 23 Juli 2016 kelurahan Tegalcangkring,

Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali dipilih menjadi salah satu

(8)

KKN PPM Infrastruktur Permukiman Periode XIII tahun 2016 mengindikasikan bahwa

masih terdapat berbagai masalah yang dihadapi masyarakat lokalnya. Masalah-masalah

tersebut menyangkut berbagai bidang seperti bidang prasarana fisik, sosial, budaya,

peningkatan produksi, dan kesehatan masyarakat dan fokus utama ialah pada bidang

Sistem Penydiaan Air Minum. Secara umum penyediaan air minum di Kelurahan

Tegalcangkring telah baik adanya, terdapat dua kelompok swadaya yang mampu

melayani beberapa warga dalam hal penyediaan air, namun skala pelayanannya masih

cukup kecil dan sistem yang dimiliki masih sederhana. Air di Kelurahan Tegalcangkring

ini hanya mengalir ke pemukiman – pemukiman masyarakat secara bergantian atau dapat

dikatakan bahwa penyaluran air bersih masih terjatah disetiap rumah warganya.

Permasalahan penyediaan air minum ini disebabkan oleh terbatasnya debit air dan belum

tersusunnya sistem perpipaaan yang baik di Kelurahan Tegalcangkring. Maka dari itu,

penting untuk dilakukan satu program guna merealisasikan pengadaan dan

pendistribusian terhadap sumber daya air baru tersebut. SPAMDES (Sistem Penyediaan

Air Minum Desa) adalah salah satu program dari pemerintah dalam penangan masalah

penyedian air minum di lingkungan desa. SPAMDES prioritas utama yang akan

diupayakan dapat terlaksana dengan baik pada program KKN di Kelurahan

Tegalcangkring. Tentu permasalahan di Kelurahan Tegalcangkring bukan hanya

permasalahan penyediaan air minum saja, masih banyak permasalahan yang harus segera

dicarikan solusinya. Setiap permasalahan tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan

pendekatan monodisipliner. Semuanya secara perlahan harus diselesaikan secara

interdisipliner.

Kegiatan KKN Tematik Infrastruktur Permukiman yang dilaksanakan oleh Universitas

Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang dapat membantu mewujudkan

program Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum yaitu dibidang

pemenuhan 100 % air minum, 0% Pemukiman kumuh, dan 100% sanitasi yang layak

dengan melakukan Perencanaan terhadap infrastruktur pemukiman yang memperhatikan

kebutuhan mendatang. Pada prosesnya dalam kegiatan KKN, dimulai dengan

indentifikasi permasalahan serta potensi kelurahan Tegalcangkring yang tersusun atas 3

aspek utama yaitu permukiman kumuh, sanitasi, serta penyediaan air bersih kegiatan ini

dilaksanakan serentak di enam lingkungan yang ada, kemudian dilanjutkan dengan

rekapitulasi data dan akan menghasilkan sintesa akhir yaitu laporan akhir infrastruktur

permukiman yang telah merangkum segala hal dari data hingga rencana kerja

(9)

Minum Desa), mengacu pada hal tersebut tim KKN Kelurahan Tegalcangkring

mengangkat judul “Menciptakan Lingkungan Tegalcangkring yang Sehat, Unggul,

Mandiri, dan Sejahtera Melalui Penyediaan Air Bersih dan Pemberdayaan Masyarakat

serta Sumber Daya Alam

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan

salah satu program dalam Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD

1994 dan Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

Untuk mewujudkan program tersebut, Pendidikan di Perguruan Tinggi dilaksanakan

dengan cara membekali dan mengembangkan religiusitas, kecakapan, keterampilan,

kepekaan, dan kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada

umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan

hal-hal tersebut terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan

pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga aspek dalam Tri

Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang,

harmonis, dan terpadu dengan harapan bahwa kedepannya para lulusan perguruan tinggi

dapat menjadi manusia berilmu pengetahuan, memadai dalam bidang masing-masing,

mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi umat manusia pada

umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. KKN PPM adalah suatu kegiatan

intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan

metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegitan

pemberdayaan masyarakat. KKN PPM juga merupakan wahana penerapan serta

pengembangan ilmu dan teknologi dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme

kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu KKN PPM diarahkan untuk menjamin

keterkaitan antara dunia akademik – teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian

akan terjadilah hubungan sinergisitas, dimana terdapat upaya saling menerima dan

memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan KKN

PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) yang dilaksanakan

oleh Universitas Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang dapat

membantu memberikan solusi bagi masyarakat desa sasaran dalam menyelesaikan

permasalahan desanya. KKN ini merupakan bentuk kegiatan dalam

(10)

1.5 Tujuan dan Sasaran

Adapun berikut uraian tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan kuliah kerja

nyata

1.5.1Tujuan

Adapun tujuan diadakannya KKN PPM Tematik Infrastruktur Permukiman SPAM

-2 Universitas Udayana dan Kementrian PU-PR yang berlokasi di Kelurahan Tegal

Cangkring, Mendoyo, Jembrana ialah untuk pemberdayaan masyarakat lokal,

menyukseskan program nasional 100.0.100, serta untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui potensi daerah yang dimiliki, segalanya berasal

dari masyarakat, untuk masyarakat dan dari masyarakat. Lebih lanjut, dengan

diajukannya proposal kegiatan masyarakat ini diharapkan mampu menutaskan

tujuan utama tersebut, serta mampu menyelesaikan permasalahan serta

memberdayakan potensi daerah yang ada. Adapun secara spesifik akan dijabarkan

sebagai berikut :

1. Tercapainya keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pada

pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian khususnya di

Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana

2. Pelestarian Tri Gatra KKN PPM, yaitu diupayakan agar tercapainya

pengembangan kepribadian mahasiswa, pemberdayaan masyarakat, dan

pengembangan institusi.

3. Menumbuhkan rasa empati dan partisipatif, maksudnya agar masyarakat

tergerak dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan yang direncanakan

dapat melibatkan, mengikutsertakan, dan menumbukan rasa memiliki

masyarakat terdapat pembangunan.

4. Masyarkat Kelurahan Tegal Cangkring dapat memperoleh bantuan tenaga dan

gagasan untuk kesejahteraan bersama yang dapat dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat baik dalam jangka pendek maupun panjang. Hal ini diupayakan

dalam bentuk program-program kegiatan yang direcanakan bertumpu pada

permasalahan dan kebutuhan nyata di lapangan. Kegiatan tersebut mampu

dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan mahasiswa sesuai dengan daya

dukung sumber daya yang tersedia di lapangan.

5. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana dalam tingkat

nasional dengan menanamkan jiwa peneltiti yang ekploratif dan penuh analisa,

(11)

1.5.2Sasaran

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka sasaran yang ingin dicapai

dalam pembuatan proposal rencana kegiatan masyarakat serta KKN ini antara lain

: sebagai objek dasar dalam peningkatan pemahaman, penghayatan serta

pengalaman mahasiswa tentang bekerja dalam sebuah kelompok, penerapan ilmu

dalam pembangunan daerah, permasalahan-permasalahan yang terjadi di tingkatan

desa. Hal kedua yaitu sebagai objek kajian dasar pemerintah ataupun instansi terkait

dalam membentuk sebuah kebijakan untuk pemerataan pembangunan. Ketiga,

masyarakat dapat dibantu baik dari segi pemikiran dan tenaga, yang pada akhirnya

mampu membentuk kader-kader masyarakat yang mandiri sehingga keberlanjutan

pembangunan dapat terjamin. Terakhir, bagi perguruan tinggi, sebagai objek dasar

dalam penentuan pemberian ataupun pengembangan ilmu pengetahuan yang akan

di berikan oleh peserta didik, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi

peserta didik dengan masyarakat.

1.6 Manfaat

Adapun manfaat kegiatan KKN serta penulisan laporan rencana kerja masyarakat ini

antara lain kepada penulis (mahasiswa), masyarakat, pemerintah, serta perguruan tinggi,

berikut uraiannya :

1. Mahasiswa

Mahasiswa mampu menumbuhkan rasa kerjasama dalam kelompok yang notebena

dalam satu kelompok terdiri atas berbagai lintas sektoral, hal ini dikemudian hari

sangat berguna dalam dunia kerja yang pada umumnya terdiri dari berbagai disiplin

ilmu. Selain ini mampu menumbuhkan sikap kritis mahasiswa terdapat suatu

permasalahan, mahasiwa dapat mengetahui permasalahan yang timbul, menganalisis

serta menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Merupakan sebuah wadah bagi

mahasiswa dalam pendewasaan pola pikir serta paradigma, dan juga menumbuhkan

sikap dan rasa cinta serta kepedulian sosial terhadap sesama masyarakat.

2. Masyarakat

Masyarakat mampu menubuhkan sikap mandiri dan rasa peduli terhadap suatu yang

dimilikinya. Pada prosesnya masyarakat mampu berkembang dari peran collaborator

yaitu maksudnya bekerjasama dengan pihak luar dalam suatu proses penyelesaiaan

(12)

3. Pemerintah

Pemerintah akan memiliki kader-kader masyarakat yang siap dan tangguh pada setiap

daerah, sehingga pembangunan daerah yang berkelanjutan dapat berjalan dengan

baik, yang akan bermuara pada pembangunan nasional yang pesat. Program

100.0.100 pemerintah akan lebih mudah dicapai jika telah memiliki kader-kader yang

siap dan tangguh di tiap daerah.

4. Perguruan Tinggi

Dapat dijadikan bahan acuan institusi dalam pemberian materi-materi perkuliahan

yang relevansinya erat dengan kebutuhan saat ini, sehingga calon-calon mahasiswa

yang akan diluluskan insitusi nantinya memiliki daya saing yang kuat, serta memiliki

kepedulian terhadap permasalahn-permasalahan yang berkembang di masyarakat.

1.7 Hasil Tema KKN PPM Tematik SPAM

Adapun hasil yang diharapkan terbagi atas 5 hal yaitu (1) Kelembagaan (masyarakat

dapat membentuk suatu organisasi pengelolaan sumber daya air desa/kelurahan), (2)

Teknis ( perbaikan seluruh permasalahan teknis ), (3) Keuangan ( pemberlakuan iuran

yang dikelola bagi keberlanjutan sistem ), (4) Sosial ( gerakan perawatan sumber daya air

terjadwal ), (5) Lingkungan ( perbaikan lingkungan pada sekitar daerah tangkapan dan

sumber air berupa penanaman pohon, kampanye hemat air dan pengolahan limbah

rumahan )

1.8 Ruang Lingkup KKM PPM Tematik SPAM

Berdasarkan pada substansi temanya, ruang lingkup KKN PPM Tematik SPAM -2 antara

lain :

1. Pemberdayaan wilayah

2. Pemberdayaan UKM

3. Eksplorasi Sumber Daya Alam dan Konservasi Lingkungan

4. Pengembangan Sumber daya Manusia

5. Penerapan Teknologi Tepat Guna

1.9 Metode KKN-PPM Infrastruktur Permukiman

Adapun metode KKN PPM Infrastruktur Permukiman terbagi menurut Persiapan,

Pelaksanaan dan Penilaian, berikut uraiannya :

1.9.1 Persiapan

Pada tahapan persiapan ini meliputi dua aspek yaitu persiapan awal, pembekalan

dan persiapan akhir, berikut uraian dari masing-masing aspek :

(13)

Meliputi seluruh kegiatan awal yang bersifat administrative yaitu

pemilihan lokasi KKN PPM, serta proses konsolidasi dengan DPL

(Dosen Pembimbing Lapangan)

1.9.1.2 Pembekalan

Pembekalan dilakukan untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa

terhadap materi-materi yang berhubungan dengan KKN secara umum,

dan mengkhusus pada KKN Tematik Infrastruktur Permukiman. Adapun

pemberian materi berupa modul umum, modul khusus ( Tematik

Infrastruktur Permukiman), modul pelatihan meliputi pelatihan

pembuatan IMAP serta tata cara pelaporan. Pembawa materi berasal dari

panitia KKN PPM Periode XIII, Dosen Pembimbing Lapangan, Tenaga

Ahli, serta Mitra Kerja.

1.9.1.3 Persiapan Akhir

Adapun pada persiapan akhir ini meliputi penerimaan paket

perlengkapan, observasi lapangan, serta penyusunan proposal rencana

kegiatan yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan KKN PPM Tematik

Infrastruktur Permukiman. Pelaksanaan KKN akan berlangsung dari

tanggal 23 July 2016 hinga 29 Agustus 2016 di Kelurahan Tegal

Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

1.9.2 Pelaksanaan

Pada tahapan ini mahasiswa telah terjun langsung ke lokasi KKN PPM

Infrastruktur Permukiman yaitu di Kelurahan Tegal Cangkring

1.9.2.1 Metode

Adapun pada prosesnya untuk mencapai sasaran yang telah diungkapkan

sebelumnya, maka metode yang digunakan yaitu

1. Pengumpulan data melalui observasi dan survey lapangan

2. Konsolidasi dengan pihak-pihak terkait di kelurahan, yaitu Lurah,

Tokoh-tokoh, masyarakat sekitar

3. Sosialisasi program yang telah direncanakan kepada masyarakat. Hubungan

dengan masyarakat menjadi penting untuk menyukseskan proses sosialiasi

serta pelaksanaan program-program lainnya.

(14)

1. Melakukan pendataan permasalahan serta potensi yang dimiliki oleh

Kelurahan Tegal Cangkring

2. Merumuskan permasalahan serta potensi tersebut menjadi sebuah program

kerja berbasis masyarakat

3. Melakukan aksi tematik seperti konservasi sumberdaya air, penguatan

organisasi swadaya SPAM, pembentukan AD/ART serta sistem iuran

4. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan mengenai PHBS ( Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat ), penangangan hama kakao serta peningkatan harga jual

kakao, pengelolaan kesenian daerah.

5. Melakukan aksi pelayanan ternak khususnya pada wilayah yang memiliki

populasi ternak cukup banyak

6. Pembuatan pelaporan akhir mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan

7. Evaluasi tingkat keberhasilan program dengan pihak Kelurahan

1.9.3 Penilaian

Proses akhir yang dilakukan yaitu penilaian, adapun metode yang digunakan

berupa Monev serta ujian akhir. Monev dilakukan berkala agar segala hal yang

direncanakan dapat berjalan sesuai dengan jalurnya, sedangkan ujian akhir

dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban akhir mahasiswa terhadap

kegiatan yang telah dilakukan selama proses KKN PPM Infrastruktur

(15)

Bab II

Rencana Kegiatan KKN PPM

2.1Identifikasi Potensi dan Permasalahan

No Permasalahan Lokasi Sumber

(P/M/D)*

1 Potensi sumberdaya air yang ada belum dimanfaatkan menjadi sebuah SPAMDes

Kelurahan

Tegalcangkring P

2

SPAMDes yang dimiliki oleh kelurahan belum

mampu mengakomodasi kebutuhan warga secara

menyeluruh

Kelurahan

Tegalcangkring P

3

SPAMdes yang dimiliki kelurahan telah dikelola

oleh kelompok swadaya yang ada, namun belum

memiliki AD/ART

Kelurahan

Tegalcangkring P

4

SPAMdes yang dikelola oleh kelompok swadaya

telah memiliki sistem iuran, namun masih belum

bersifat mengikat sehingga mengkhawatirkan

terjadinya penyelewengan

Kelurahan

Tegalcangkring P

5

Pemasangan pipa distribusi belum optimal. Masih

terdapat pipa yang belum terpasang pada beberapa

titik

Kelurahan

Tegalcangkring P

6 Pompa Hydrant yang sering rusak sehingga menganggu proses distribusi air

Kelurahan

Tegalcangkring P

7 Data Infrastruktur Permukiman (SPAM, Sanitasi, Lingkungan Kumuh) yang belum terupdate

Kelurahan

9 Belum tersedianya TPS yang layak dan memadai di beberapa lingkungan/dusun

Kelurahan

Tegalcangkring P

10 Pemilahan sampah berdasarkan jenisnya belum banyak dilakukan oleh masyarakat

Kelurahan

(16)

11 Pendangkalan saluran drainase pada beberapa titik Kelurahan

Tegalcangkring P

12 Serangan hama lalat buah pada perkebunan kakao Kelurahan

Tegalcangkring P,M

13 Pengolahan biji kakao yang masih sederhana Kelurahan

Tegalcangkring P,M

14 Pengolahan kotoran ternak yang belum maksimal Kelurahan

Tegalcangkring P

15 Fasilitas pengelolaan pasca panen yang masih minim guna mengakomodasi hasil komoditas petani

Kelurahan

Tegalcangkring P,M

16

Fasilitas kesehatan yang masih minin, hanya

terdapat satu puskesmas pembantu di Kelurahan

Tegalcangkring

Kelurahan

Tegalcangkring P

17 Permasalahan terdapat aktivitas masyarakat yang kurang baik

Kelurahan

Tegalcangkring P

18 Situs Kelurahan Tegalcangkring yang kontennya kurang terstruktur dan kurang terupdate

Kelurahan

Tegalcangkring P

19 Kurangnya minat siswa-siswa sekolah dasar untuk datang ke perpustakaan

Kelurahan

Tegalcangkring D

20 Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat

Kelurahan

Tegalcangkring P,M

21

Belum optimalnya pemberian vitamin, obat cacing,

dan spraying pembasmi lalat pada sapi karena

*P = Perangkat Kelurahan M=Masyarakat D=Dinas Instansi Vertikal/Stakeholder

2.2Prioritas Pemilihan Permasalahan

No Permasalahan Alasan Pemilihan Permasalahan

1 Potensi sumberdaya air yang ada belum

Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,

(17)

dimanfaatkan menjadi

sebuah SPAMDes

memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program

kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan

dan masyarakat yang tinggi.

Ketiga permasalahan tersebut akan diajukan menjadi

sebuah program kerja berupa pengembangan serta

konservasi sumber daya air pada titik-titik yang

memiliki potensi untuk dijadikan sebuah sumber air,

lebih lanjut dengan bertambahnya sumber air ini

diharapkan sistem yang telah ada mampu

mengakomodasi kebutuhan warga secara lebih luas.

Setelah itu perbaikan sistem perlu dilakukan agar mesin

pompa yang sering rusak, mampu diminimalisir

sehingga memiliki jangka waktu yang lebih panjang,

dengan sistem yang lebih baik ini diharapkan nantinya

Kelurahan Tegalcangkring memiliki sebuah sistem

SPAM yang mampu berdiri sendiri dalam memenuhi

kebutuhan masyarakatnya.

SPAMDes yang

dimiliki oleh kelurahan

belum mampu

mengakomodasi

kebutuhan warga secara

menyeluruh

Pompa Hydrant yang

sering rusak sehingga

menganggu proses

yang ada, namun belum

memiliki AD/ART

Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,

Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa

memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program

kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan

dan masyarakat yang tinggi.

Kelembagaan dalam sebuah pengelolaan sistem SPAM

sangat penting, maka dari itu dalam proses penguatan

kelembagaan tersebut perlu dibuat AD ( Anggaran

Dasar) dan ART ( Anggaran Rumah Tangga. Anggaran

dasar meliputi beberapa aspek diantaranya : kedudukan

BP-SPAM, struktur organisasi dan susunan

kepengurusan, ketentuan-ketentuan, serta hal

administrative lainnya. Sedangkan Anggara rumah

tangga meliputi hal-hal yang diatur secara khusus dan

(18)

3

SPAMdes yang dikelola

oleh kelompok swadaya

telah memiliki sistem

iuran, namun masih

Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,

Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa

memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program

kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan

dan masyarakat yang tinggi.

Lebih lanjut dalam menyelenggaran sebuah lembaga,

diperlukan permodalan untuk menyukseskan kegiatan

yang akan dilakukan serta sebagai sumber dana dalam

pemeliharaan sarana prasarana SPAM, selain hal itu

merupakan bentuk pertanggungjawaban anggota serta

pengikat anggota

4

Belum tersedianya TPS

yang layak dan

memadai di beberapa

lingkungan/dusun

Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,

Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa

memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program

kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan

dan masyarakat yang tinggi.

Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat

penting, maka dalam praktiknya suatu hal yang dapat

dilakukan ialah membuang sampah pada tempatnya dan

sesuai dengan jenisnya, dengan hal ini diharapkan

kebersihan dan kesehatan lingkungan dapat terjaga.

Sehingga dengan penyediaan tempat sampah komunal

yang memadai diharapkan tumbuh pula kesadaran

masyarakat akan pentingnya hal tersebut dan turut

menjaga kebersihan wilayah Kelurahan Tegalcangkring. Pemilahan sampah

drainase pada beberapa

titik

Drainase merupakan salah satu aspek penting jika

dikaitkan dengan pemukiman, sistem drainase yang baik

akan berdampak pula pada keadaan lingkungan

permukiman yang baik. Pada beberapa titik di wilayah

Kelurahan Tegalcangkring terlihat bahwa telah terjadi

pendangkalan pada saluran drainase yang berupa

parit-parit pada bahu jalan. Ketika hari hujan, parit-parit-parit-parit

(19)

yang datang, sehingga timbul limpasan air ke badan

jalan, hal ini jika dibiarkan terus menerus kurang baik

adanya karena dapat mengurangi umur pakai jalan

tersebut. Maka dengan dukungan masyarakat serta pihak

kelurahan, pengerukan pada saluran-saluran drainase

tersebut dapat dilaksanakan.

6

Serangan hama lalat

buah pada perkebunan

kakao

Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,

Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa

memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program

kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan

dan masyarakat yang tinggi.

Biji kakao yang notabena merupakan salah satu

komoditas yang memiliki harga yang cukup tinggi

dipasaran, membuat komoditas ini banyak

dibudidayakan oleh para petani, namun pada prosesnya

hama yang menyerang kerap kali menurunkan hasil

panen para petani. Lebih lanjut diamati pada usaha

kakao di Kelurahan Tegalcangkring, permasalahan ini

kerap pula terjadi, hal lain ditinjau dari segi pengolahan

diamati pengolahan yang selama ini dilakukan hanya

berupa penjemuran biji. Maka dari pada kejadian

tersebut dirasa perlu pemberian penyuluhan tentang

penanganan hama serta pengolahan hasil panen pada

tanaman kakao. Pengolahan biji kakao

yang masih sederhana

7

Situs Kelurahan

Tegalcangkring yang

kontennya kurang

terstruktur dan kurang

terupdate

Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,

Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa

memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program

kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan

dan masyarakat yang tinggi.

Kelurahan Tegalcangkring telah memiliki sebuah

website berbasis blog yaitu

(20)

Kelurahan Tegalcangkring, seperti profil Kabupaten

Jembrana, dan Kelurahan Tegalcangkring, kegiatan di

Kelurahan, objek wisata dan potensi Kabupaten, serta

kegiatan di Kelurahan Tegalcangkring. Namun,

tampilan dan informasi yang ada pada website tersebut

masih kurang sistematis dan isi dari website tersebut

Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,

Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa

memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program

kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan

dan masyarakat yang tinggi.

Membaca merupakan sebuah kegiatan yang baik dalam

proses belajar, dengan membaca sebuah pemahaman

ataupun informasi didapatkan. Dewasa ini minat anak

untuk membaca mulai menurun, maka dari itu perlu

diadakan sebuah gerakan untuk memumbuhkan

semangat membaca, hal ini dapat diupayakan melalui

pengadaan suasana wahana membaca yang nyaman dan

menarik bagi anak-anak, sehingga proses membaca tidak

dianggap sebagai sebuah momok keharusan yang

bersifat sangat serius, namun dengan suasana yang asik

dan tetap dalam koridornya.

9

Kurangnya kesadaran

masyarakat terhadap

perilaku hidup bersih

dan sehat

Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,

Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa

memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program

kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan

dan masyarakat yang tinggi.

Pentingnya menjaga kebersihan merupakan langkah

awal menjaga kesehatan diri. Tangan kita merupakan

akses yang baik bagi mikroorganisme masuk ke dalam

tubuh manusia. Cuci tangan merupakan kegiatan yang

(21)

hendak masuk ke dalam tubuh manusia, sebuah kegiatan

yang mudah namun sering diabaikan. Padahal dengan

mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah

BAB/BAK, setelah memegang barang yang kotor dapat

membuat mencegah bakteri masuk kedalam tubuh

manusia. Siswa dan siswi SD merupakan kelompok

masyarakat yang memiliki kemampuan yang baik dalam

menerima informasi diharapkan dengan diberikannya

informasi mengenai Perilaku Hidup Besih dan Sehat

dapat diserap dan diterapkan dengan baik dalam

sapi karena terbentur

masalah pendanaan

Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang,

Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa

memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program

kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan

dan masyarakat yang tinggi.

Kesehatan sapi sangat penting karena akan berdampak

pada tingkat produktivitas dan hasil yang dapat dicapai

oleh peternak. Maka dari itu, manajemen produksi

ternak pada simantri perlu dioptimalkan melalui

pemberian vitamin, obat cacing, dan spraying untuk

mencegah infeksi parasit seperti lalat. Tindakan ini

dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak

terhadap penyakit dan meminimalisir infestasi parasit

terhadap ternak.

2.3Rencana Program KKN PPM

2.3.1 Program Pokok Tema

No. Nomor

Sektor

Nama Program Bahan Volume Sumber Dana

( Ribuan)

1 03.1.1.01

Upaya Pengembangan

dan Konservasi Sumber

(22)

Perbaikan Sistem yang

SPAMDes di Kelurahan

Tegalcangkring sebagai

2.3.2 Program Pokok Non Tema

No. Nama Program Sumber Dana

1 “Program Pendampingan Keluarga

Pra-Sejahtera” Mahasiswa

2.3.3 Program Bantu Tema

No. Nomor

Sektor

Nama Program Bahan Volume Sumber Dana

(23)

2 15.1.3.08

Perbaikan Saluran

Drainase pada Sekitar

Daerah Aliran Sungai di

Lingkungan Baler Bale

Agung, Tegalcangkring

Adminitrator Mhs = 570

5 11.3.2.02 Pengelolaan

(24)

Butox,

Sprayer

2.3.4 Program Bantu Non Tema

No. Nomor

Sektor Nama Program Bahan Volume

Sumber Dana

( Ribuan)

1 -

Pekan Olah Raga

Kelurahan

Tegalcangkring

- 150 Orang Mhs = 0

2 - Pekan Olahraga

Kecamatan Mendoyo - +400 Orang Mhs = 0

3 -

Perbantuan acara HUT

RI pada tanggal 17

Agustus 2016 di

Kecamatan Mendoyo

- 15 Orang Mahasiswa

2.4Deskripsi Rencana Program

2.4.1Program Pokok Tema

1. Program Kerja 1 (SPAM)

 Judul Kegiatan

“Upaya Pengembangan dan Konservasi Sumber Daya Air serta Perbaikan Sistem yang telah ada”

 Latar Belakang Kegiatan

Dalam sejarah peradaban manusia, air merupakan salah satu komoditas yang tidak

dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Penentu pola permukiman dahulu

dilandaskan oleh keberadaan sumber air, maka dapat dikatakan air merupakan

suatu kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Pada Kelurahan Tegalcangkring

sendiri telah memiliki beberapa titik sumber air yang dapat digunakan, hal ini

merupakan sebuah potensi yang lebih lanjut dikembangkan akan mampu menuju

lingkungan yang mandiri dalam pengadaan air minum bagi masyarakatnya.

Adapun dari beberapa titik sumber air ini belum sepenuhnya dimanfaatkan, hanya

beberapa titik yang masih diupayakan untuk menjadi sumber air kelurahan.

Namun sistem instalasi yang ada telah mampu untuk memenuhi kebutuhan

(25)

dikemudian hari jika dikelola dengan baik akan mampu mengakomodasi

kebutuhan warga secara keseluruhan.

Lebih lanjut mengenai sumber air di Kelurahan Tegalcangkring, belum didukung

dengan perawatan dan pemeliharaan yang memadai. Terlihat dari adanya sumber

air dan pompa hydrant yang kurang terpelihara. Hal ini tentu berpengaruh pada

pengadaan air untuk masyarakat. Oleh karena itu, kami mengusulkan program ini

untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan

sumber daya air bersama-sama. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat mengubah

pola pikir dan sikap masyarakat untuk lebih peduli terhadap sumber air dan

merawat infrastruktur yang ada sehingga pada akhirnya mampu memperbaiki

pemenuhan kebutuhan air di Kelurahan Tegalcangkring.

 Tujuan

Adapun berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari program ini ialah untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara sumber air yang ada,

membantu masyarakat kelurahan untuk memenuhi kebutuhan air seharii-hari,

meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemeliharaan sumber air dan

infrastruktur seperti hydrant yang berada di Kelurahan Tegalcangkring

 Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini ialah Kelompok Swadaya Pengelola SPAM dan

Masyarakat sekitar

2. Program Kerja 2 (SPAM)

 Judul Kegiatan

“Mereview AD/ART serta penguatan organisasi swadaya SPAMDes di Kelurahan Tegalcangkring sebagai bentuk peningkatan administratif kelurahan”

 Latar Belakang Kegiatan

ART merupakan undang-undnag dasar dalam setiap organisasi. Dalam

AD-ART ini memuat semua peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan dan di

patuhi oleh suatu organisasi. AD-ART dibuat dan ditentukan oleh orang-orang

yang berkecimpung dalam organisasi tersebut. Pengertian anggaran dasar adalah

sebuah aturan dasar yang mengatur masalah-masalah vital yang harus ada pada

(26)

perangkat-keuangan organisasi. Intinya pada anggaran dasar akan dikupas tuntas tentang

segala permasalahan terkait definisi dan hal-hal mendasar yang menjadi acuan

dalam sebuah organisasi.

Anggaran rumah tangga maksudnya adalah sebuah peraturan yang digunakan

pada saat pelaksanaan atau dapat juga disebut juga anggaran rumah tangga lebih

mengarah kepada teknis maupun tata cara pelaksanaan kegiatan dasar pada

sebuah organisasi, seperti wewenang, pembubaran, syarat-syarat keanggotaan,

atribut dan lain sebagainya, mudahnya anggaran dasar adalah peraturan-peraturan

dasar yang masih umum dalam sebuah organisasi dan pada anggaran rumah

tangga dijelaskan lagi secara terperinci.

Jadi dapat disimpulkan AD-ART adalah aturan tertulis organisasi yang dibuat dan

disepakati bersama oleh seluruh anggota yang berfungsi sebagai pedoman

organisasi dalam menggambil kebijakan serta menjalankan aktifitas dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Sifat dari AD-ART adalah

mengikat bagi setiap komponen organisasi dan bersifat melindungi kepentingan

bersama. Mengetahui betapa perlunya AD-ART dalam sebuah organisasi

sehingga menuntut kami untuk membuat suatu rencana AD-ART yang

mudah-mudahan nantinya dapat bermanfaat untuk organisasi swadaya yang mengatur

tentang pengadaan air minum di Kelurahan Tegalcangkring

 Tujuan dan Manfaat

Adapun berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan serta manfaat dari rencana

kegiatan ini ialah untuk menjaga agar organisasi atau kelompok pelaku utama

berjalan dengan baik, maka perlu adanya kesepakatan aturan organisasi yang

mengikat semua anggota baik untuk keperluan kedalam maupun keluar

organisasi. Lebih lanjut AD-ART dapat digunakan sebgai alat untuk memecahkan

masalah yang muncul dalam organisasi. AD-ART yang jelas dan tegas, maka

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi akan mudah dihindari, sehingga

kelompok dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu dapat

digunakan sebagai dasar dalam menggambil suatu keputusan dalam organisasi,

sebagai alat pemersatu antar komponen kelembagaan, sebagai alat control bagi

komponen kelembagaan (anggota dan pengurus) dalam menjalankan kegiatan dan

(27)

 Sasaran

Sasaran dari program ini ialah kelompok swadaya yang mengelola SPAM di

Kelurahan Tegalcangkring

3. Program Kerja 3 (SPAM)

 Judul Kegiatan

“Pembentukan sistem iuran organisasi swadaya SPAMDes di Kelurahan

Tegalcangkring sebagai bentuk penguatan organisasi”

 Latar Belakang Kegiatan

Kewajiban Pemerintah dalam pemenuhan hak-hak dasar manusia, seperti bidang

air minum, mengharuskan Pemerintah untuk memfasilitasi pembangunan dan

pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) khususnya bagi

masyarakat berpenghasilan rendah yang merupakan masyarakat dengan tingkat

pelayanan SPAM rendah. Capaian Akses Air Minum Layak Tahun 2013 adalah

Nasional 67,73%, Perkotaan 79,34%, dan PerKelurahanan 56,17% dan Target

Akses Aman Air Minum pada Tahun 2019 adalah 100%.

BPSPAM (Badan Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum) merupakan

kelembagaan layanan air minum non-PDAM berbasis masyarakat yang berfungsi

sebagai wadah pengelolaan SPAMBM di tingkat Kelurahan. Di kelurahan

Tegalcangkring sudah terbentuk BPSPAM sehingga perlu untuk memperkuat

kapasitas kelembagaannya untuk memastikan kelengkapang organisasi dipenuhi,

dan perlu untuk memperkuat kapasitas SDM pengurusnya untuk lebih siap dalam

menjalankan fungsi perannya.

Demi memperkuat kapasitas SDM pengurusnya untuk lebih siap dalam

menjalankan fungsi perannya maka diperlukan sistem yang dapat memperkuat

kelembagaan tersebut. System iuran merupakan system yang dianggap mampu

mengikat masyarakat untuk tetap memiliki kesadaran untuk menjaga fasilitas

SPAM yang telah masyarakat miliki.

 Tujuan

Adapun berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari kegiatan ini ialah

untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dalam memastikan kelengkapan

organisasi dan memperkuat kapasitas SDM pengurusnya agar lebih siap dalam

(28)

 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan ialah menguatnya kapasitas kelembagaan

dalam memastikan kelengkapan organisasi serta menguatnya kapasitas SDM

pengurusnya agar lebih siap dalam menjalankan fungsi dan perannya.

 Sasaran

Kelompok swadaya masyarakat yang mengelola SPAM Kelurahan

Tegalcangkring.

4. Program Kerja 4 (SPAM)

 Judul Kegiatan

“Mereview Peta Jaringan SPAMDes di Kelurahan Tegalcangkring sebagai

bagian dari peningkatan administrasi Kelurahan

 Latar Belakang Kegiatan

Salah satu potensi yang dimiliki Kelurahan Tegalcangkring ialah instalasi SPAM

yang telah mampu mengakomodasi kebutuhan warga terhadap air bersih, namun

belum mampu mengakomodasi keseluruhan warga yang tinggal di Kelurahan

Tegalcangkring. Peta ini sangat penting kegunaannya ketika hendak melakukan

perbaikan sistem ataupun pengembangan sistem jaringan air. Peta yang dimiliki

oleh organisasi tersebut saat ini masih sangat sederhana, serta belum memiliki

kelengkapan-kelengkapan gambar yang mendetail pada umumnya.

Berdasarkan hal ini, maka diusulkanlah program kerja untuk memperbaharui peta

jaringan SPAM yang telah terbangun tersebut agar memiliki kelengkapan yang

sesuai dan mampu membahasakan kondisi instalasi di lapangan.

 Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan diatas, maka tujuan dari kegiatan

ini ialah untuk memperbaharui peta jaringan yang telah ada, sekaligus mereview

pengguna yang tercakup dalam sistem instalasi tersebut, lebih lanjut peta terbaru

ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perbaikan sistem nantinya ataupun

pengembangan jaringan.

 Sasaran

(29)

2.4.2Program Pokok Non Tema

 Judul Kegiatan

“Pendampingan Keluarga Pra-Sejahtera”  Latar Belakang Kegiatan

Progam Pendampingan Keluarga (PPK) adalah progam unggulan yang

dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan progam KKN PPM di

Universitas Udayana. PPK termasuk dalam progam pokok non tema yang wajib

dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah

kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan

ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB

dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yag

bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan

kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga

melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan

progam yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama

masyarakat dan lembaga peKelurahanan lainnya. Melalui PPK mahasiswa

memperoleh pengalaman hidup pada kondisi inovatif dari dalam diri mahasiswa

bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut. Sasaran PKK adalah

Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga

pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga

perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Pasca program jumlah

keluarga pra-Ks di harapkan berkurang karena mengikuti proses pemberdayaan

dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara sempurna. Untuk

mencapai sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena

umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada

aspek mendal yang tidak mudah berubah. Oleh sebab itu, PKK bagi suatu

keluarga tidak cukup didampingi dalam satu periode saja, melainkan perlu

beberapa periode KKN PPM. Evaluasi keberhasilan akan dilakukan minimal pada

tahun ke tiga atau setelah enam kali periode pendampingan.

 Tujuan

(30)

lebih bahagia. Kemudian lebih lanjut menjadikan mereka keluarga yang mandiri

untuk dapat memperbaiki keadaannya.

 Sasaran

Sasaran dari program ini ialah keluarga Pra-Sejahtera yang berada di enam

lingkungan Kelurahan Tegalcangkring

2.4.3Program Bantu Tema

1. Program Kerja 1 (Bidang Prasarana Fisik)

 Judul Kegiatan

“Pengadaan Tempat Sampah Komunal di Tiap Wilayah Kelurahan

Tegalcangkring

 Latar Belakang Kegiatan

Kebersihan suatu kawasan merupakan salah satu hal penting yang harus

diperhatikan dewasa ini. Lingkungan peKelurahanan yang erat dengan suasana

asri akan terasa hilang jika sampah berserakkan dan tidak jelas pengelolaannya.

Pengelolaan sampah ini perlu, karena dampak yang ditimbulkannya begitu besar,

mulai dari masalah kesehatan manusia hingga kesehatan lingkungan. Pada

dasarnya menurut SNI 3242 : 2008 tentang pengelolaan sampah di permukiman

membagi alur pengelolaan sampah sebagai berikut :

1. Sistem Pewadahan

Pewadahan ini pada skala hunian dapat dilakukan dengan bantuan masyarakat

yang diharapkan dapat memilah sampah yang dihasilkan, secara sederhana dapat

dibagi menjadi organic dan non organic.

2. Sistem Pengumpulan/ Pemindahan

Pengumpulan dapat dilakukan oleh petugas terkait dengan menggunakan

kendaraan maupun non kendaraan. Pengumpulan/Pemindahan sampah dilakukan

menuju tempat sampah komunal terdekat

3. Sistem Pengangkutan

Proses pengangkutan sampah dilakukan dari sumber sampah menuju tempat

sampah komunal yang lebih lanjut akan dibawa menuju TPS. Oleh karena itu

dibutuhkan tempat sampah komunal yang mudah dijangkau, jika lokasi TPS

cukup jauh maka peran tempat sampah komunal ini menjadi vital.

(31)

Pembuangan akhir dilakukan di TPS. Pemilahan sampah yang dimulai sejak

sumber awal diharapkan mampu memudahkan dalam pengelolaan sampah pada

tahap akhir di TPS.

5. Sistem Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara daur ulang dan membuat

kompos. Sedangkan sampah yang tidak dapat diolah dibakar.

Adapun melalui pengamatan pada objek terkait khususnya Dusun Munduk Anyar,

terlihat bahwa pada tiap rumah warga belum terdapat wadah sampah yang

membagi sampah berdasarkan jenisnya, lebih lanjut pada tingkat yang lebih luas,

tidak terdapat pula suatu wadah pembuangan sementara ataupun akhir. Pada

beberapa titik Kelurahan terlihat sampah dibuang begitu saja pada areal kebun

warga. Saat proses pengamatan Kelurahan Tegalcangkring sendiri sebenarnya

telah memiliki tempat sampah komunal yang diletakkan pada Pasar Kelurahan (

Wilayah Baler Bale Agung ) ditinjau dari segi kapasitas pun nampaknya hanya

mampu mengakomodasi cakupan wilayah yang relatif kecil. Menurut hal tersebut

dapat pula diidentifikasi bahwa, tidak terdapat sebuah organisasi baik masyarakat

maupun pemerintah yang mengatur mengenai distribusi sampah dari tingkat

hunian hingga TPS maupun TPA.

Berdasarkan hal tersebut maka diusulkanlah pengadaan tempat sampah komunal

pada wilayah Munduk Anyar, sehingga warga tidak perlu jauh-jauh untuk

membuang sampah serta pembentukan sebuah jadwal piket yang berasal dari

masyarakat untuk mengatur pendistribusian sampah menuju TPS atau TPA. Lebih

lanjut program ini diharapkan mampu memberikan kesadaran warga untuk

membuang sampah pada tempatnya dan sesuai jenisnya.

 Tujuan

Adapun berdasarkan uraian latar belakang perencanaan program diatas, maka

tujuan yang ingin dicapai ialah masyarakat mampu membentuk sebuah

kelembagaan yang berasal dari warga untuk mengatur pengelolaan sampah di tiap

wilayah Kelurahan Tegalcangkring yang lebih lanjut akan berhubungan dengan

stakeholder baik tingkat kelurahan maupun diatasnya. Masyarakat sebagai salah

satu penghasil sampah, seharusnya turut ambil bagian dalam pengelolaan sampah

(32)

kesadaran, serta tanggung jawab bersama masyarakat untuk menjaga lingkungan

dalam bentuk pengelolaan sampah

 Manfaat

Adapun manfaat dari pelaksanaan program tersebut akan diuraikan sebagai

berikut, hal yang pertama yaitu masyarakat yang mampu bertindak sebagai

collaborator serta partner yang pada akhirnya mampu berperan sebagai director,

penjelasan dari masing-masing peran akan diuraikan sebagai berikut :

1. Collaborator

Masyarakat local mampu bekerjasama dengan pihak luar (mahasiswa KKN)

untuk menentukan prioritas, dan pihak luar (mahasiswa KKN) bertanggung jawab

penuh pada proses

2. Partner

Masyarakat local dan pihak luar (mahasiswa KKN) saling membagi

pengetahuannya, dan bekerjasama melakukan aksi (pemilahan sampah sesuai

jenisnya dan kampanye buang sampah pada tempatnya) sementara pihak luar

(mahasiswa KKN) hanya memfasilitasi

3. Director

Masyarakat local mampu menyusun dan melaksanakan agendanya tersendiri

terkait pengelolaan sampah, pihak luar absen sama sekali.

Hal yang kedua, hasil akhir dari pengelolaan tersebut dapat dirasakan dampaknya

oleh masyarakat yaitu lingkungan yang lebih sehat dan kompos yang dapat

langsung digunakan sehingga mampu menghemat pengeluaran petani terhadap

kompos, selain itu mampu membantu warga dalam memperoleh penghasilan

tambahan melalui organisasi pengelolaan sampah.

 Sasaran

Sasaran dari program ini ialah lingkungan-lingkungan yang ada di Kelurahan

Tegalcangkring

2. Program Kerja 2 (Bidang Prasarana Fisik)

 Judul Kegiatan

“Perbaikan Saluran Drainase pada Sekitar Daerah Aliran Sungai di

(33)

 Latar Belakang Kegiatan

Drainase secara umum dapat diartikan sebagai suatu tindakan teknis untuk

mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari hujan, rembesan air, maupun

kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/ lahan sehingga fungsi kawasan/lahan

tidak terganggu. Drainase pun tidak hanya menyangkut air atas tanah, melainkan

air tanah juga. Fungsi dari drainase diantaranya : (1) mengeringkan daerah becek

dan genangan air, (2) mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang

berlebihan, (3) mengendalikan erosi, kerusakan jalan, dan kerusakan

infrastruktur, (4) mengendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang dapat

dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik, (5) meresapkan air

tanah untuk menjaga kelestarian air tanah dan (6) mengelola kualitas air

Sebenarnya pada lingkungan Baler Bale Agung sendiri telah terdapat saluran

drainase berupa parit dan sungai kecil, jika ditinjau dari keadaannya dapat

dikatakan dalam tingkatan baik. Namun pada saat hari pengamatan dan bertepatan

kondisi saat itu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, nampak parit-parit

yang ada tidak mampu menampung limpasan air. Menurut kejadian ini terdapat

indikasi bahwa dimensi parit yang kurang akibat pendangkalan sehingga tidak

mampu menampung limpasan air, kedua, dimensi parit sudah memadai namun

volume air yang harus ditampungnya terlalu tinggi, akibat daerah Baler Bale

Agung sendiri berada pada titik topografi yang lebih rendah di bandingkan

beberapa lingkungan lainnya, sehingga terdapat kemungkinan seluruh aliran air

akan menuju parit pada lingkungan tersebut. Lebih lanjut, berdasarkan kedua

hipotesis tersebut dilakukanlah observasi lanjutan ketika hari cerah, dan dapat

diamati bahwa memang dimensi parit yang dirasa kurang memadai akibat

pendangkalan.

Maka dari pada analisis tersebut, diajukanlah program kerja masyarakat berupa

perbaikan saluran drainase yang mengalami pendangkalan, bentuk pekerjaan

yang dapat dilakukan ialah gotong royong area parit dan sekitarnya, sehingga

kualitas permukiman sekitar lebih baik oleh karena sistem drainase serta kondisi

lingkungan yang baik.

 Tujuan

(34)

ataupun genangan air oleh karena sistem drainase yang tidak mampu menampung

limpasan air atau curah air hujan yang tinggi. Hal yang kedua ialah peningkatan

kesehatan lingkungan, hal ini tercermin dari pengurangan/hilangnya

genangan-genangan air yang dapat menyebabkan bersarang nyamuk dan penyakit-penyakit

lain.

 Manfaat

Adapun manfaat dari pelaksanaan program tersebut akan diuraikan sebagai

berikut, hal yang utama ialah ketika musim penghujan saluran drainase tersebut

telah mampu menampung debit air muka tanah yang berasal dari daerah yang

lebih tinggi ataupun dari limpasan daerah sekitarnya, sehingga potensi banjir

dapat diminimalisir, lebih lanjut sistem drainase ini pula akan membantu

penyerapan air ke tanah lebih baik sehingga membantu menjaga ketersediaan air

tanah. Kedua, dengan perbaikan saluran drainase maka diharapkan genangan pada

sarana fisik (jalan) dapat diminimalisir sehingga dapat menambah umur pakai

jalan tersebut.

 Sasaran

Sasaran dari program ini ialah parit-parit yang mengalamai pendangkalan pada

lingkungan Baler Bale Agung, Tegalcangkring.

3. Program Kerja 3 (Bidang Sosial Budaya)

 Judul Kegiatan

“Pembuatan Website Kelurahan Tegalcangkring  Latar Belakang Kegiatan

Web adalah sebuah media yang menyediakan fasilitas hiperteks untuk

menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia

lainnya. Hardjono (2006:2). Menurut Hanson (2000:4) Web adalah system

hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk akses secara universal. Salah

satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau perusahaan dapat

menjadi bagian dari web berkonstribusi pada web.

Hanson (2000:5) juga menyebutkan Web merupakan sistem yang menyebabkan

pertukaran data di internet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2

komponen dasar:

a. Server web: sebuah komputer dan software yang menyimpan dan

(35)

b. Browser web: software yang dijalankan pada komputer pemakai atau client

yang meminta informasi dari server web yang menampilkannya sesuai dengan

file data itu sendiri.

Secara umum, Website atau World Wide Web dapat diartikan sebagai kumpulan

halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak,

data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat

statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling

terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman

(hyperlink). Kelurahan Tegalcangkring telah memiliki sebuah website berbasis

blog yaitu http://kelurahantegalcangkringjembrana.blogspot.co.id/. Website ini

menampilkan informasi mengenai kelurahan Tegalcangkring seperti profil

kabupaten jembrana dan kelurahan Tegalcangkring, kegiatan di kelurahan, objek

wisata dan potensi kabupaten, serta kegiatan di Kelurahan tegalcangkring.

Namun, tampilan dan informasi yang ada di web tersebut masih kurang sistematis

dan konten dari web tersebut kurang terupdate. Oleh karena itu, kami membuat

sebuat web berbasis wordpress yang terlihat lebih professional lagi agar lebih

terlihat menarik dan informasi yang ditampilkan lebih sistematis.

 Tujuan

Adapun tujuan dari dibuatnya website ini adalah :

a. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami dan menerapkan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat khususnya di lingkungan

masyarakat Tegalcangkring.

b. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis ke

dalam penerapan praktis di masyarakat.

c. Mempromosikan potensi kelurahan Tegalcangkring kepada masyarakat luas

d. Meningkatkan pendapatan Kelurahan dengan promosi yang lebih luas

 Manfaat

Manfaat dari pembuatan website Kelurahan Tegalcangkring ini adalah :

a. Sebagai media untuk menyampaikan informasi Kelurahan Tegalcangkring

b. Web ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat terhadap

perkembangan teknologi di Kelurahan Tegalcangkring

(36)

d. Sebagai salah satu media untuk mendokumentasikan kegiatan KKN

 Sasaran

Adapun sasaran dari program ini terbagi menurut masyarakat, Pemerintah daerah,

dan Universitas, berikut uraiannya

 Masyarakat

o Dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat terhadap

perkembangan teknologi di Kelurahan Tegalcangkring.

o Dapat meningkatkatkan pendapatan Kelurahan dengan

pemanfaatan website sebagai media promosi.

o masyarakat dapat mengetahui kegiatan dan informasi terbaru di

kelurahan Tegalcangkring.

 Pemerintah Daerah/Stackholder

Sebagai salah satu media bagi pemerintah untuk menyampaikan informasi

penting mengenai program dari pemerintah kepada masyarakat dan lain

sebagainya.

 Universitas

o Menjadi sumber informasi bagi semua pihak yang terkait dengan

implementasi pengembanan tridharma perguruan tinggi dalam

pengabdian kepada masyarakat

o mempermudah monitoring kegiatan pengabdian kepada

masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Udayana di

Kelurahan Tegalcangkring serta pendokumentasian kegiatan

pengabdian kepada masyarakat yang berbasis IT

4. Program Kerja 4 (Bidang Sosial Budaya)

 Judul Kegiatan

Pengelolaan Perpustakaan Sekolah”  Latar Belakang Kegiatan

Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar penting dalam proses

pembelajaran. Perpustakaan merupakan suatu ruangan, bagian dari gedung /

bangunan atau gedung tersendiri yang berisi bukubuku koleksi, yang diatur dan

disusun demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila

(37)

Secara lebih konkrit perpustakaan dapat dirumuskan sebagai suatu unit kerja dari

sebuah lembaga pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi buku-buku

pustaka untuk menunjang proses pendidikan. Dari beberapa pengertian diatas,

dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah tempat untuk mengembangkan

informasi dan pengetahuan yang dikelola oleh suatu lembaga pendidikan,

sekaligus sebagai sarana edukatif untuk membantu memperlancar cakrawala

pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Perpustakaan Sekolah merupakan salah satu sumber belajar yang mampu

menyediakan buku untuk penunjang materi pelajaran sesuai dengan kurikulum

yang berlaku, sehingga memungkinkan bagi guru dan siswa memanfaatkannya

sebagai sumber informasi, sarana sekaligus sebagai media penunjang.

Perpustakaan sekolah harus memungkinkan para tenaga kependidikan dan para

peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk memperluas dan

memperdalam pengetahuan dengan bahan pustaka yang mengandung ilmu

pengetahuan yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan

sekolah mempunyai fungsi sebagai penunjang kegiatan belajar siswa, serta

membantu siswa dan guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan di sekolah.

Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan

tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar siswa dapat:

a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari

berbagai bidang ilmu

b. Menumbuhkan rasa percaya diri untuk menyerap informasi dan

mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak dan

sesuai dengan kebutuhannya

c. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang

tersedia di pepustakaan dalam memenuhi kebutuhan

d. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di

masyarakat

Dalam proses belajar mengajar dewasa ini, khususnya di sekolah dasar, pada

kenyataannya sebagian besar belum memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukkan hipertensi dan penyakit kardiovaskular cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku

Seluruh proses triangulasi akan dilakukan dalam semua proses tahapan penelitian melalui kegiatan Focus Group Discussion berjenjang, yakni, pada proses merumuskan kebutuhan,

The researcher wanted to introduce an interesting media that helped the teacher to deliver the material and to improve students’ elementary school vocabulary mastery.. There were

CHAPTER THREE: THE NON-OBSERVANCE OF GRICEAN MAXIMS IN THE DIALOGUES OF ACE VENTURA: PET DETECTIVE ..... Gruff Man : It

intelektuwal’ ang isang dalubhasa kung inihahain niya ang kaniyang kaalaman ‘di.. lamang sa mga kapwa niya dalubhasa, kundi sa publikong labas sa

[r]

Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka, ternyata belum ada penelitian yang secara khusus meneliti tentang : pendidikan anak yatim dalam membentuk kemandirian. Namun