MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SD NEGERI CIWEDUS DALAM MENYIMPULKAN ISI CERITA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISION (STAD)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Ocky Sugiharti
LEMBAR PENGESAHAN
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SD NEGERI CIWEDUS DALAM MENYIMPULKAN ISI CERITA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISION (STAD)
oleh Ocky Sugiharti
NIM 0903788
disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,
Drs. Widjojoko, M. Pd. NIP 19591119 198303 1 002
Pembimbing II,
Deni Wardana, M. Pd. NIP 19810513 200501 1 003 diketahui
Ketua Program S-I PGSD,
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Mengatasi Kesulitan
Siswa Kelas V SD Negeri Ciwedus dalam Menyimpulkan Isi Cerita Dengan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)” adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.
Serang, Mei 2013
Yang membuat pernyataan
ABSTRAK
OCKY SUGIHARTI. Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas V SD Negeri Ciwedus dalam Menyimpulkan Isi Cerita Dengan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
Penelitian dilatarbelakangi masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam menyimpulkan isi cerita dari segi pembelajaran dan hasil belajar masih rendah yang data tersebut didapatkan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen.
Tujuan dari penelitian ini yaitu, (1) Untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD). (2) Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD). (3) Untuk mengetahui apakah model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) dalam menyimpulkan isi cerita dapat mengatasi kesulitan siswa.
Metode dalam penelitian ini menggunakan PTK model Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian yang dilakukan melalui beberapa pengumpulan data yaitu observasi partisipan pada saat pembelajaran berlangsung, wawancara mendalam terhadap guru dan siswa setelah pembelajaran, dan analisis dokumen meliputi rekapan nilai siswa dan catatan siswa.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
Bab II MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD), MENYIMPULKAN ISI CERITA, DAN
PEMBELAJARAN MENYIMPULKAN ISI CERITA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISION (STAD)
A. Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) ... 10
B. Menyimpulkan Isi Cerita ... 17
C. Pembelajaran Menyimpulkan Isi Cerita Dengan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ... 19
Bab III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 22
B. Metode Penelitian ... 22
C. Teknik Penelitian ... 23
1. Teknik Pengumpulan Data ... 23
2. Teknik Analisis Data ... 24
D. Instrumen Penelitian ... 24
E. Latar Penelitian ... 24
1. Waktu Penelitian ... 24
2. Lokasi Penelitian ... 25
G. Langkah-langkah Penelitian ... 25
BAB IV DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA TEMUAN A. Data Temuan ... 26
1. Siklus I ... 26
a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 27
b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 29
c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 30
2. Siklus II ... 32
a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 33
b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 34
c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 36
B. Analisis Data Temuan ... 37
1. Siklus I ... 37
a. Analisis Data Temuan Observasi Partisipan... 37
b. Analisis Data Temuan Wawancara Mendalam... 38
c. Analisis Data Temuan Analisis Dokumen ... 39
2. Siklus II ... 40
a. Analisis Data Temuan Observasi Partisipan... 40
b. Analisis Data Temuan Wawancara Mendalam... 41
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN ... 44 B. REKOMENDASI ... 46
BIBLIOGRAFI ... 47
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rekapan nilai siswa prasiklus ... 4
Tabel 4.1 Rekapan nilai siswa siklus I... 31
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Suasana siswa kelas V pada siklus I ... 81
Gambar 2 Observer mengamati kegiatan kelompok pada siklus I ... 81
Gambar 3 Suasana kerja kelompok siklus I ... 82
Gambar 4 Suasana kerja kelompok siklus I ... 82
Gambar 5 Suasana kelas saat evaluasi individu ... 83
Gambar 6 Pemberian penghargaaan kepada klompok terbaik siklus I ... 83
Gambar 7 Suasana kelas pada siklus II... 84
Gambar 8 Suasana kerja kelompok siklus II ... 84
Gambar 9 Suasana kelas saat evaluasi individu ... 85
Gambar 10 Pemberian penghargaan kepada kelompok terbaik ... 85
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I ... 48
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II ... 56
Lampiran 3 Transkrip wawancara mendalam ... 65
Lampiran 4 Catatan siswa ... 70
Lampiran 5 Foto-foto kegiatan penelitian tindakan kelas ... 81
Lampiran 6 Data guru kolaboran (Guru kelas) ... 87
Lampiran 7 Surat Keputusan judul penelitian dan pembimbing skripsi... 88
Lampiran 8 Surat pengantar penelitian ... 89
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam mengawali pencarian masalah, peneliti melakukan observasi partisipan untuk mendapatkan gambaran secara langsung mengenai masalah yang akan diteliti. Observasi partisipan yang peneliti lakukan terhadap pembelajaran menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus pada hari Jumat, 01 Februari 2013 yang dimulai pada pukul 08.00 – 09.10 WIB. Observasi partisipan dilakukan dengan menyaksikan langsung proses belajar-mengajar yang dilaksanakan di kelas, sehingga gambaran masalah yang dialami siswa menjadi semakin jelas.
2
benar. Pada menit ke 40, guru memberikan tugas kepada anak untuk menyimpulkan isi cerita berdasarkan cerita yang telah disediakan. Pada saat sedang mengerjakan tugas dari guru, ada 10 orang siswa yang izin keluar kelas. Ada tujuh orang siswa yang terlihat mengantuk , enam orang siswa mengobrol dan ribut serta tidak konsentrasi dengan tugas yang diberikan oleh guru. Kenyataan di atas, menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menyimpulkan isi cerita.
3
yaitu, “Saya sebenarnya agak bingung dengan sikap siswa saat belajar mengenai
pembelajaran menyimpulkan isi cerita, setiap kali saya menjelaskan banyak sekali siswa yang sering keluar masuk kelas, kelihatan mengantuk, ribut, dan tidak fokus
dalam belajar.” Jawaban guru berdasarkan wawancara mendalam yang telah
peneliti ajukan menunjukkkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyimpulkan isi cerita dari segi pembelajaran dan sikap siswa dalam belajar yang juga mengalami kesulitan. Terutama dikarenakan pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah.
Selain mewawancarai guru kelas, peneliti juga mewawancarai tiga orang siswa kelas V SD Negeri Ciwedus yaitu Irma, Neng Anisa, dan Nurlinda. Wawancara mendalam dilakukan di kelas dan membahas mengenai pembelajaran menyimpulkan isi cerita. Ketiga siswa tersebut mengaku kalau pembelajaran menyimpulkan isi cerita masih membuat mereka bingung pada saat menyimpulkan cerita yang telah dibaca atau disampaikan. Guru hanya menyampaikan materi dan berceramah saja, dan metode ceramah mendominasi pada saat proses pembelajaran. Kebingungan itulah yang membuat siswa menulis ulang kembali cerita tersebut. Kenyataan di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyimpulkan isi cerita masih mengalami kesulitan.
4
Rekapan nilai siswa peneliti dapat dari guru kelas V SD Negeri Ciwedus pada hari Jumat, 01 Februari 2013, yang akan peneliti paparkan pada tabel berikut.
Tabel 1.1
Rekapan Nilai Siswa Prasiklus
No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai
1 Afrizal 59 20 Maulana 48
2 Agung 44 21 Muklis 45
3 Arini 50 22 Munawir 49
4 Dede Haris 58 23 Nadiroh 61
5 Dianah 60 24 Nasohil 64
6 Didi 55 25 Neng Anisa 63
7 Faid 42 26 Nurhasanah 52
8 Farid 45 27 Nurlinda 69
9 Fatikul Amri 53 28 Nurudin 53
10 Hafifi 58 29 Rohmawati 53
11 Hajuwanah 63 30 Roudoh 54
12 Hidayat 60 31 Ruwaida 60
13 Irma 70 32 Safikri 54
14 Komariyah 55 33 Sahri 50
15 Laelatul 56 34 Sahroh 55
16 Lismaiyah 61 35 Silvia 51
17 Maesaroh 48 36 Siti Suhanah 61
18 Ma’mun 54 37 Sulha 53
19 Marifah 58 38 Yunus 57
5
Pada tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa kemampuan siswa dalam menyimpulkan isi cerita berkisar antara 42 sampai 70. Nilai rata-rata kelas didapatkan menggunakan rumus berikut.
nilai rata−rata = nilai siswa jumlah siswa
Rata-rata kemampuan siswa pada kelas V SD Negeri Ciwedus belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni didapatkan nilai sebesar 55. Karena, KKM di SD Negeri Ciwedus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 70, yang berarti nilai rata-rata kelas V SD Negeri Ciwedus lebih kecil dibandingkan dengan KKM, yaitu 55 < 70. Dapat diartikan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita masih rendah.
Dari catatan siswa yang peneliti amati, diketahui bahwa materi menyimpulkan siswa memang mengalami kesulitan, hasil catatan siswa pada saat diperintahkan menyimpulkan isi cerita ditemukan masih banyak siswa yang menulis ulang cerita tersebut. Setelah gambaran kondisi awal kemampuan siswa peneliti ketahui melalui beberapa cara yaitu observasi partisipan, wawancara mendalam, dan analisis dokumen, peneliti pun berkolaborasi dengan guru kelas untuk merumuskan solusi dalam mengatasi masalah tersebut.
6
dimiliki siswa berdasarkan butir-butir pokok yang terdapat dalam kurikulum Bahasa Indonesia di Kelas V Sekolah Dasar sesuai standar kompetensinya adalah memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai dan membaca cerita anak. Kompetensi Dasar yang diharapkan adalah menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat.
Berdasarkan kenyataan di atas, terbukti bahwa kemampuan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam pembelajaran belum mencapai KKM. Kenyataan ini yang membuat penelitian yang dilakukan layak untuk dilakukan. Dengan demikian, peneliti mencoba untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe STAD. Model pembelajaran ini dipilih karena model ini cocok untuk diterapkan pada pembelajaran menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus karena mengutamakan pembelajaran dalam kelompok.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
7
3. Apakah model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V
SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kesulitan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD).
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran dalam menyimpulkan isi cerita dengan model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) di kelas V SD Negeri Ciwedus.
3. Untuk mengetahui apakah model cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) dalam menyimpulkan isi cerita kelas V SD
Negeri Ciwedus dapat mengatasi kesulitan siswa.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Kelompok Kerja Guru (KKG)
8
b. Sebagai referensi keilmuan mengenai pembelajaran menyimpulkan isi cerita.
2. Bagi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)
Sebagai masukan kepada pihak pusat kurikulum atau pengawas sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan sebagai materi pembelajaran. 3. Bagi orangtua siswa
Sebagai masukan bagi orangtua siswa dalam mendidik dan mengawasi anak dalam belajar.
4. Bagi pembaca
a. Sebagai referensi keilmuan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan pembaca dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
b. Sebagai referensi untuk penelitian dengan permasalahan serupa.
E. Definisi Istilah
Untuk memberikan penjelasan tentang penelitian, maka dijelaskan beberapa batasan istilah sebagai berikut :
9
pencapaian hasil belajar (IPHB) menjadi sesuai dengan IPHB.
2. Menyimpulkan isi cerita merupakan proses meminimalkan suatu cerita sehingga menjadi kesimpulan dari isi yang terdapat dalam cerita secara ringkas sesuai dengan inti atau pokok-pokok yang terkandung dalam cerita.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini berupa fenomena sosial (baca Iskandar, 2009:65). Fenomena sosial dalam penelitian ini berupa kejadian atau peristiwa yang terjadi di kelas V SD Negeri Ciwedus dalam pembelajaran menyimpulkan isi cerita.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Ciwedus untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyimpulkan isi cerita. Menurut Arikunto, (2012:3) menyatakan bahwa “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Model penelitian tindakan kelas (PTK) yang
23
C. Teknik Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen.
a. Observasi partisipan
Observasi partisipan pada pembelajaran menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam pada pembelajaran menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Wawancara mendalam dilakukan tanpa ada susunan pertanyaan yang akan ditanyakan, hal ini karena petanyaan yang diajukan dalam wawancara mendalam mengikuti arah jawaban responden dan secara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan bersama guru kelas dan siswa.
c. Analisis dokumen
24
2. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam analisis data adalah sebagai berikut :
a. Mencatat data hasil temuan. b. Mengenali data temuan.
c. Mengelompokkan data yang sama. d. Membandingkan data hasil temuan.. e. Mengolah data temuan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian hanya ada satu, yaitu peneliti (baca Arikunto, 2006: 17). Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus benar-benar layak dijadikan sebagai instrumen penelitian untuk mengetahui seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian dan terjun ke lapangan.
E. Latar Penelitian
25
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2013.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Ciwedus Kecamatan Kasemen Kota Serang.
F. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita dengan jumlah 38 orang siswa yang terdiri dari 20 orang perempuan dan 18 orang laki-laki.
G. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Mencari lokasi penelitian 2. Menemukan masalah penelitian 3. Menemukan solusi penelitian 4. Mengurus perizinan penelitian 5. Menyusun rencana pembelajaran 6. Menyusun instrumen tes
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan data temuan dan analisis data temuan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri Ciwedus Kecamatan Kasemen Kota Serang, dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Kesulitan yang dialami siswa kelas V SD Negeri Ciwedus dalam menyimpulkan isi cerita terletak pada proses pembelajaran yang masih kurang menarik sehingga pada saat penyampaian materi siswa masih merasa kebingungan dengan materi yang disampaikan guru yang mengakibatkan siswa menulis ulang kembali cerita tersebut. Tetapi, setelah guru menggunakan model cooperative learning tipe STAD siswa tidak lagi merasa kebingungan dalam mempelajari materi menyimpulkan isi cerita karena siswa dituntut agar dapat bekerjasama dan belajar dengan kelompok. Hal tersebut terlihat pada siklus I dan siklus II, KKM sudah tercapai dan IPHB sudah sesuai dengan RPP.
45
guru, kerja tim, kuis atau evaluasi, dan penghargaan tim. Langkah-langkah dalam model pembelajaran ini sangat efisien untuk digunakan dalam pembelajaran menyimpulkan isi cerita karena selain siswa dituntut untuk bekerjasama dalam tim, siswa juga diuji kembali dalam evaluasi yang dilaksanakan secara individu mengenai menyimpulkan isi cerita setelah siswa belajar bersama kelompoknya.Langkah pembelajaran yang dianggap siswa paling menarik yaitu pada saat guru memberikan penghargaan kepada tim terbaik.
3. Penggunaan model cooperative learning tipe STAD dalam menyimpulkan isi cerita di kelas V SD Negeri Ciwedus dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyimpulkan isi cerita karena model pembelajaran cooperative learning tipe STAD mengutamakan kerjasama dengan
46
II sebesar 80 yang sudah melebihi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Catatan siswa yang peneliti analisis berdasarkan proses kerja tim dan evaluasi individu.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri Ciwedus. Peneliti merekomendasikan penelitian kepada beberapa pihak-pihak yang memerlukan sebagai referensi keilmuan, sebagai berikut.
1. Bagi kelompok kerja guru (KKG)
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acua atau alternatif pemecahan masalah serupa dalam mengajara dan sebagai referensi keilmuan mengenai pembelajaran menyimpulkan isi cerita.
2. Bagi lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP)
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan kepada pihak pusat kurikulum atau pengawas sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan sebagai materi pembelajaran.
3. Bagi orangtua siswa
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi orangtua siswa dalam mendidik dan mengawasi anak dalam belajar.
47
BIBLIOGRAFI
Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Hilda Karli, M. S. (2004). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media
Informasi.
HUDA, M. (2012). COOPERATIVE LEARNING. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press.
Nur'aini, U. (2008). Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rifai, A. (2004). Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah
Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Riyanto, Y. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Tarigan, H. G. (1991). Pandai Berbahasa Indonesia 4. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana.