Hira Sopiyani Rahayu, 2013
PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CUACA SDN BUAHBATU KABUPATEN BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Hira Sopiyani Rahayu
0902820
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO
PADA
PEMBELAJARAN IPA MATERI CUACA SDN
BUAHBATU KABUPATEN BANDUNG BARAT
Oleh
Hira Sopiyani Rahayu
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Hira Sopiyani Rahayu 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Hira Sopiyani Rahayu, 2013
ABSTRAK
PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CUACA SDN BUAHBATU KABUPATEN BANDUNG BARAT
Oleh
Hira Sopiyani Rahayu 092820
Penelitian ini dilatar belakangi oleh salah satu tujuan pembelajaran IPA (Sains) di Sekolah Dasar untuk menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari serta menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif pada sains dan tekhnologi. Pentingnya sistem penilaian yang dapat mengukur segala aspek kognitif, afektif dan psikomotorik maka diperlukan penilaian yang dapat mengukur hasil belajar siswa yang tidak hanya bisa diukur melalui tes formatif yang selama ini diterapkan. Agar kualitas pembelajaran dapat berkembang lebih baik maka dibutuhkan penilaian portofolio yang merupakan penilaian berbasis kelas yang jarang digunakan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencaaan, pelaksanaan serta kontribusi penilaian portofolio dalam proses pembelajaran baik dari hasil belajar maupun respon dari peserta didik dan guru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang mengadaptasi dari model Kemmis dan Mc. Taggart dengan tiga siklus. Subyek penelitian ini 24 orang siswa pada kelas IIIB semester II di SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Penerapan portofolio meliputi tahap persiapan, tahap penyusunan dan tahap penilaian. Dalam pelaksanaan siklus I sampai dengan III masih terdapat beberapa siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Penilaian Portofolio mendapatkan respon positif baik dari hasil belajar, siswa, serta guru. Hasil belajar siswa didapatkan dari hasil karya mengenai pemahaman tentang materi cuaca. Perolehan rata-rata siswa pada pembelajaran siklus I mencapai 59, dikarenakan peserta didik mengalami kesulitan dan tidak memperhatikan pembelajaran. Pada siklus II rata-rata siswa mencapai 81 dan pada siklus III rata-rata mencapai 87. Respon positif siswa terlihat pada hasil angket bahwa pembelajaran Penilaian Portofolio menyenangkan dan lebih mudah dipahami serta ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Respon positif yang ditunjukan wali kelas (observer) adalah dengan sikap setuju pada penerapan Penilaian Portofolio. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan Penilaian Portofolio dapat diterapkan dan hasil peserta didik dapat mencapai KKM pada materi cuaca. Dari penelitian ini, peneliti menyarankan untuk guru-guru untuk menggunakan portofolio yang bisa menilai beberapa aspek pada proses penilaian.
ABSTRACT
APPLICATION OF PORTFOLIO ASSESMENT IN SCIENCE TEACHING MATERIALS WEATHER SDN BUAHBATU WEST BANDUNG
REGENCY By
Hira Sopiyani Rahayu 092820
This research was motivated by one of learning Science’s goal in Primary School to imparting knowledge and science concepts which useful in daily life, also imparting the curiosity and positive attitude to science and technology. The importance of the assessment system can measure all aspects of cognitive, affective and psychomotor, an evaluation that can measure student learning outcomes not only be measured through formative tests that have been applied. So that the quality of learning can flourish better then the required portfolio that is based assessments classes which rarely used by teachers. This study aimed at determining the preparation, implementation, contribution of portfolio assessment in the learning process not only for learning outcomes but also for the response from students and teachers. This research used action research method which adapted from the model of Kemmis and Mc. Taggart with three cycles. The subject was 24 students in the second semester of grade IIIB in SDN Buahbatu Lembang District of West Bandung regency. The implementation portfolio assesment includes the preparing phase, the creating some rubric phase and scoring phase. In execution cycle I until III some students still had difficulty. The result of this research showed that the application of Assessment Portfolio got a positive response from the learning result, students and teacher. The students learning result obtained from the work of weather material comprehension. The students average score in cycle I was 59, because the students still had difficulty and they did not pay attention to the learning. In cycle 2 the average score was 81 and cyle III the average score was 87. The student positive response showed from questionnaire that the learning of Assessment Portfolio was fun and easy to be understood, also the students interested in joining the learning process. The teacher (observer) positive response was showed by the agreement of the Assessment Portfolio application. Based on the research, it can be concluded that the application of the Assessment Portfolio can be applied and the student could achieve the minimal of passing grade in weather material. Therefore the research, suggest for teachers to familiarize using portfolio which can assess some aspects.
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Pertanyaan Penelitian... 4
D. Tujuan... 5
E. Manfaat Penelitian... 5
F. Hipotesis Tindakan... 6
G. Definisi Operasional... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Evaluasi... 8
B. Assesment Portfolio (Penilaian Portofolio)... 12
C. Pembelajaran IPA... 18
D. Materi Cuaca... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 27
B. Subjek Penelitian... 28
C. Prosedur Penelitian... 29
E. Pengolahan dan Analisis Data... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian... 47 B. Pembahasan... 68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... 82 B. Rekomendasi... 83
DAFTAR TABEL
3.1 Tahap Pelaksanaan... 34
3.2 Kisi-kisi Portofolio... 38
3.3 Kisi-kisi Tes Tertulis... 43
3.4 Kisi-Kisi Angket Siswa... 44
3.5 Kategori Pengolahan Angket... 46
4.1 Perolehan Nilai Siklus I... 50
4.2 Persentase Angket I... 51
4.3 Kekurangan Siklus I... 52
4.4 Hasil Wawancara Siklus I... 53
4.5 Refleksi Siklus I... 54
4.6 Perolehan Nilai Siklus II... 56
4.7 Persentase Angket Siklus II... 57
4.8 Kekurangan Siklus II... 59
4.9 Hasil Wawancara Siklus II... 59
4.10 Refleksi Siklus II... 60
4.11 Perolehan Nilai Siklus III... 63
4.12 Persentase Angket III... 64
4.13 Kekurangan Siklus III... 65
4.14 Hasil Wawancara Siklus III... 66
4.15 Refleksi Siklus III... 67
4.16 Pernyataan Angket Siswa Siklus I... 74
4.17 Pernyataan Angket Siswa Siklus II... 76
DAFTAR GAMBAR
2.1 Proses Terjadinya Hujan... 21
2.2 Simbol Keadaan Cuaca... 22
2.3 Cuaca mempengaruhi pakaian yang digunakan... 23
2.4 cuaca mempengaruhi kegiatan manusia... 24
2.5 cuaca mempengaruhi pekerjaan... 25
2.6 cuaca mempengaruhi kebiasaan makan dan minum... 25
3.1 Desain Penelitian... 28
4.1 Grafik Hasil Angket Siklus I... 75
4.2 Grafik Hasil Angket Siklus II... 77
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 87
A.2 LKS Siklus I... 94
A.3 Lembar Hasil Karya Siklus I... 95
A.4 Lembar Observasi Siklus I... 97
A.5 Angket Siswa Siklus I... 100
A.6 Pedoman Wawancara Siklus I... 101
A.7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 102
A.8 Lembar Hasil Karya Siklus II... 109
A.9 Lembar Hasil Karya Siklus II... 112
A.10 Angket Siswa Siklus II... 114
A.11 Pedoman Wawancara Siklus II... 115
A.12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 116
A.13 Lembar Hasil Karya Siklus III... 125
A.14 Tes Formatif... 126
A.15 Lembar Observasi Siklus III... 129
A.16 Angket Siswa Siklus III... 132
A.17 Pedoman Wawancara Siklus III... 133
Lampiran B B.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I-III... 134
B.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I... 135
B.3 Lembar Pratikum (LKS) ... 136
B.4 Hasil Karya Siswa Siklus I... 139
B.5 Hasil Observasi Siklus I... 141
B.6 Angket Siswa Siklus I... 144
B.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II... 147
B.8 Hasil Karya Siswa (Peristiwa yang dialami)... 148
B.9 Hasil Karya Siswa “Cuaca”... 152
B.10 Hasil Observasi Siklus II... 158
B.11 Angket Siswa Siklus II... 160
B.12 Hasil Belajar Siswa Siklus III... 163
B.13 Hasil Karya Siswa Siklus III... 164
B.14 Hasil Tes Formatif Siklus III... 166
B.15 Hasil Observasi Siklus III... 172
Lampiran C
C.1 Surat Keputusan (SK) Dosen Pembimbing... 178 C.2 Surat Izin Penelitian dari FIP ke UPI... 179 C.3 Surat Izin Penelitian UPI ke Kabupaten Bandung Barat... 180 C.4 Surat Izin Penelitian dari Kesatuan Bangsa (Kesbang) ke SDN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan suatu
kesatuan peran yang sangat penting dalam pendidikan yang tidak dapat
dipisahkan. Kepedulian pemerintah yang besar terhadap pendidikan adalah
terus diperbaruinya kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia.
Salah satu upaya nyata dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
memperkenalkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai
tahun pelajaran 2006/2007 atau biasa yang disebut Kurikulum 2006.
Dalam KTSP, Sekolah diberi keleluasaan penuh untuk mengembangkan
kurikulum dengan tetap memperhatikan potensi sekolah dan potensi
daerah setempat. Kurikulum 2006 lebih memberdayakan guru untuk
membuat konsep pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Perubahan
kurikulum ini membawa implikasi terhadap paradigma proses
pembelajaran dan penilaian.
KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada KTSP dalam Standar Kompetensi
Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi, peserta
didik di tuntut untuk menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis dan
kreatif dengan bimbingan guru, maka guru pun dituntut agar kritis dan
kreatif dalam proses pembelajaran termasuk evaluasi.
Berdasarkan peraturan Mendiknas No. 23 tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) untuk sekolah
Tekhnologi. Mengacu kepada SKL, Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan
Tekhnologi memiliki targetan-targetan sebagai berikut :
1. Peserta didik menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis dan
kreatif dengan bimbingan guru
2. Menunjukan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari
3. Menunjukan kemampuan dalam memecahkan masalah
sederhana kehidupan sehari-hari
4. Menunjukan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial
terhadap lingkungan
Dengan adanya SKL, memberikan arahan kepada pendidik atau
guru untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi sesuai
dengan SKL yang telah ditetapkan. Guru dituntut melakukan inovasi
dalam melakukan pembelajaran maupun dalam evaluasi dikelas yang
mencakup kognitif, afektif dan psikomotor.
Pada Pembelajaran IPA idealnya melibatkan peserta didik secara
aktif dalam pembelajaran, namun berdasarkan pengamatan dilapangan
peserta didik hanya di jejali berbagai macam konsep materi IPA tanpa
dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran dan evaluasi.
Proses pembelajaran dan evaluasi masih berpusat pada guru sehingga guru
cenderung lebih aktif daripada peserta didik serta masih dijumpai guru
yang menilai hanya dari satu aspek saja yaitu aspek kognitif. Sebagaimana pendapat dari Nurhadi, (2003:33) “Pembelajaran IPA didominasi faham objektivisme, yang menitikberatkan pada hasil pembelajaran pada
penguasaan pengetahuan sehingga pembelajaran bertujuan mengingat informasi faktual”. Dengan demikian peserta didik cenderung bersifat pasif, kurang motivasi dalam proses pembelajaran dan tidak ada semangat
dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran IPA.
Oleh karena itu, pada pembelajaran IPA siswa harus menjadi
dituntut aktif ketika proses pembelajaran dengan cara mencari informasi
yang dibutuhkan dan berusaha untuk mengekplorasinya, baik secara
individual maupun secara kelompok. Sehingga peran guru hanya sebagai
fasilitator dan pembimbing dalam pengoptimalan pencapaian ilmu
pengetahuan yang dipelajari.
Untuk mengetahui kemampuan siswa mengenai materi cuaca
peneliti mengadakan tes yang berkaitan dengan materi cuaca, didapatkan
hasil belajar peserta didik kelas 3B SDN Buahbatu diperoleh sebagian
besar berada di bawah KKM yaitu 60. Rentang nilai 60-80 hanya
beberapa orang dan rentang nilai 10-50 hampir sebagian besar bahkan
lebih dari setengahnya.
Dari kasus di atas didapatkan data bahwa pada materi cuaca dalam
pembelajaran IPA lebih dari 50% tidak mencapai KKM yang ditentukan
pihak sekolah. Penilaian yang sering digunakan dalam realitas kehidupan
sehari-hari oleh guru hanya menilai dari satu aspek saja yaitu aspek
kognitif. Penilaian ini hanya memberikan gambaran sesaat terhadap
kinerja peserta didik senagai tolak ukur keberhasilan.
Pola penilaian yang baik dapat memberikan kontribusi positif
terhadap proses belajar mengajar dan akan berpengaruh pada hasil belajar
peserta didik. Sistem penilaian berbasis kelas yang tepat dapat mengukur
kemampuan peserta didik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik maka
diperlukan suatu penilaian yang dapat mengukur hasil belajar peserta didik
yang tidak hanya diukur melalui aspek kognitif saja namun dalam
perkembangan afektif dan psikomotorik juga diperhatikan. Penggunaan
Penilaian Portofolio ini merupakan alternatif penilaian dalam proses
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menerapkan penilaian
portofolio maka metode pembelajaran yang berbasis portofolio. “Penilaian
Portofolio ini bukan dimaksudkan untuk menggantikan sistem penilaian
kepada guru, orangtua khususnya mengenai hasil belajar anaknya”
Surapranata (2004:46).
Jadi, berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk
mengetahui kontribusi Penilaian Portofolio pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), dan untuk mengatasi permasalahan tersebut
maka akan dilakukan penelitian dengan topik “Penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA materi Cuaca SDN Buahbatu Kabupaten Bandung Barat.”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Penerapan Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA materi
Cuaca SDN Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?
C. Pertanyaan Penelitian
Masalah tersebut dijabarkan lebih khusus yaitu berupa pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan penerapan Penilaian Portofolio pada
pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat?
2. Bagaimana pelaksanaan penerapan Penilaian Portofolio pada
pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat?
3. Bagaimanakah hasil belajar yang dicapai siswa dengan penerapan
Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN
Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?
4. Bagaimanakah respon siswa dan guru terhadap penerapan Penilaian
Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan “Penerapan Penilaian
Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Tujuan khusus dari
penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi tentang:
1. Untuk mengetahui perencanaan penerapan Penilaian Portofolio pada
pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat
2. Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan Penilaian Portofolio pada
pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat
3. Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dengan penerapan
Penilaian Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN
Buahbatu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
4. Untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap penerapan Penilaian
Portofolio pada pembelajaran IPA Materi Cuaca di SDN Buahbatu
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
E. Manfaat hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran
dan manfaat diantaranya sebagai berikut :
a. Bagi peserta didik :
1) Mengembangkan kreatifitas, cara berpikir logis, dan kritis dalam
proses pembelajaran
2) Membiasakan peserta didik belajar aktif dan kritis.
3) Meningkatkan kemampuan daya ingat, dan inovatif baik dalam
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
4) Menumbuhkan motivasi peserta didik terhadap Materi pembelajaran
5) Peserta didik bisa memperlihatkan hasil karyanya sebagai
kebanggaan
b. Bagi guru :
1) Merupakan upaya peningkatan kemampuan dalam profesi guru
2) Memantau perkembangan peserta didik
3) Mengahargai perkembangan yang dialami peserta didik
4) Meningkatkan rasa kritis guru
5) Memungkinkan guru secara aktif dan kreatif mengembangkan
pengetahuan dalam keterampilannya dalam Assesment atau penilaian
6) Menggali ide-ide yang baru dalam assesment maupun
mengembangkan kemampuan dalam menggali berbagai indikator
c. Bagi sekolah :
1) Sebagai informasi untuk memberikan ketertarikan tenaga
kependidikan agar menerapkan penilaian portofolio
2) Menambah variasi penilaian yang dilakukan di sekolah.
3) Memberikan sumbangan bagi peningkatan kualitas sekolah dalam
melakukan Penilaian Portofolio dalam pembelajaran IPA di sekolah
dasar.
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Materi Cuaca pada Pembelajaran IPA Kelas III dapat diterapkan dengan Penilaian Portofolio”
G. Batasan masalah
1) Pada penilaian portofolio yang digunakan adalah portofolio produk
2) Materi IPA yang diteliti dalam penelitian adalah materi IPA kelas III
Tahun ajaran 2011-2012 dengan topik bumi dan alam semesta dengan
Kompetensi Dasar menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan
H. Definisi Operasional Penilaian Portofolio
Penerapan Penilaian Portofolio yang dilakukan dalam
pembelajaran yang mencakup materi cuaca adalah pekerjaan rumah dan
tugas-tugas dikelas, laporan cuaca, penemuan serta hasil karya peserta
didik(gambar) dalam format berukuran A4 yang kemudian dinilai
menggunakan rubric penilaian dan self assesment dan pada siklus ke 3
diadakan tes formatif untuk mengetahui ketercapaian KKM. Dengan
demikian, dalam portofolio semua kegiatan peserta didik yang berkaitan
dengan proses belajar dan perkembangan hasil belajarnya dapat dilihat
BAB III METODOLOGI A. Metode Penelitian
Metode yang dikembangkan peneliti dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan (Action Research). Ruang lingkup yang digunakan
dalam penelitian ini kelas maka dapat dikategorikan sebagai Classroom
Action Research atau dapat disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian tindakan kelas adalah salah satu cara yang dilakukan oleh
pendidik untuk memperbaiki kualitas pendidikan khususnya proses
pembelajaran dengan berbagai macam cara atau metode atau penilaian
sebagaimana yang dikatakan oleh Elliot dalam Wiriatmadja (2008:12) „Penelitian kelas sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut‟.
Dalam penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan ini
menggunakan model daur siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan
Mc. Taggart. Dalam Penelitian Tindakan, siklus merupakan daur yang
dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di
kelas. Setiap siklusnya memiliki tujuan pembelajaran yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran yang akan diteliti dimulai
dari siklus 1 melalui empat kegiatan yaitu perencanaan (planning),
tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection). Setelah
melalui refleksi, kemudian dilanjut dengan adanya perencanaan ulang
yang dilaksanakan dalam siklus berikutnya hingga akhirnya mecapai
tujuan tertentu. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Berikut ini
merupakan gambar dari siklus penelitian tindakan kelas yang diadaptasi
Gambar 3.1 Desain Penelitian
B. Subjek Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang menjadi subjek
penelitian adalah siswa kelas III yang terdiri dari 24 siswa. Penelitian
Tindakan Kelas ini mengambil tempat di kelas III SDN Buahbatu
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Peneliti memilih SDN
Buahbatu sebagai tempat dilaksanakannya penelitian karena Sekolah
tersebut merupakan tempat dimana peneliti melaksanakan Program
Latihan Profesi (PLP) selama dua bulan, sehingga peneliti lebih
memahami karakteristik siswa, cara mengajar guru dan kondisi sekolah
tersebut dibandingkan dengan sekolah lainnya. Siklus III
Siklus I
Siklus II
Identifikasi Masalah Perencanaan I
Pelaksanaan I Observasi I
Refleksi
Hasil Refleksi
Perencanaan II
Pelaksanaan II Observasi II
Refleksi II
Hasil Refleksi
Perencanaan III
Pelaksanaan III Observasi III
C. Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model
yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Model Kemmis Mc
Taggart ini merupakan pengembangan dari Kurt Lewin yaitu berbentuk
spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus
meliputi empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Adapun
tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (Planning) Observasi Awal
Peneliti melakukan observasi awal mengenai sekolah yang akan
digunakan untuk diteliti. Observasi awal mencakup nilai ulangan harian
pada materi cuaca, data yang diperoleh hampir sebagian besar mencakup
rentang nilai dari 10-50. Metode yang digunakan oleh guru yaitu metode
konvensional dengan cara ceramah dan bertanya jawab. Kondisi kelas
yang diobservasi, siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran.
Sumber belajar yang digunakan adalah buku paket milik sekolah yang
ada dikelas. Evaluasi yang digunakan adalah dengan tes tertulis pada
setiap akhir bahasan bab yang dipelajari dan ujian pada setiap
semesternya.
Setelah melakukan kajian teoritis tentang manfaat portofolio dan
tuntutan kurikulum KTSP dalam Standar Kompetensi Kelompok Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi, siswa di tuntut untuk
menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif dengan
bimbingan guru, maka guru pun dituntut agar kritis dan kreatif dalam
proses pembelajaran termasuk evaluasi. Penilaian dalam KTSP
menggunakan acuan kriteria yaitu ditetapkannya standar nilai yang
mencapai standar, Siswa harus mengikuti program remedial/perbaikan
sehingga mencapai kompetensi minimal yang ditetapkan. Standar nilai
(KKM) yang ditetapkan pada penelitian adalah 60.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengembangkan
instrumen penelitian yang akan digunakan mencakup Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat peraga, angket, media, dan
pedoman pelaksanaan penilaian portofolio yang digunakan dalam proses
pembelajaran pada materi cuaca serta menyusun tes yang akan digunakan
dalam penilaian portfolio
a. Siklus I
Setelah langkah-langkah tersebut maka menghasilkan berbagai
instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang dimaksud adalah
a) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RPP dibuat dalam satu kali pertemuan yang berdurasi 2x35 menit.
Dengan Standar Kompetesi memahami kenampakan permukaan bumi,
cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara
manusia memelihara dan melestarikan alam dan Kompetensi Dasar
menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca. Kegiatan ini
berlangsung diluar kelas untuk mengamati langsung awan yang ada di
sekitar kelas, dan didalam kelas untuk melakukan kegiatan peniruan
awan menggunakan kapas pada lembar kegiatan siswa.
b) Kegiatan Pratikum “Pembentukan Awan”
Kegiatan pratikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
pembentukan awan atau hujan. Pada kegiatan ini siswa menuangkan air
hangat pada gelas, ditutup dengan plastik dan diatas plastik diletakan
beberapa es balok. Siswa mengamati yang terjadi pada dinding-dinding
gelas. Dialokasikan waktu 10 menit utnuk melakukan kegiatan tersebut.
Setelah kegiatan praktikum, siswa mengisi hasil pengamatan pada kertas
c) Lembar Hasil Karya “Awan Kapas”
Lembar hasil karya ini merupakan lembar harus diisi dengan definisi
awan, dan peniruan awan menggunakan kapas disertai nama dan bentuk
awan yang ditirunya.
d) Lembar observasi
Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP
siklus I yang diisi oleh observer yaitu guru wali kelas. Lembar observasi
ini diisi dengan cara di cek-list. Lembar observasi ini menggunakan skala
guttman 1994 yang hanya ada dua interval yaitu ya yang diberi skor 1
dan tidak yang diberi skor 0.
e) Angket
Angket ini diberikan pada siswa setelah pembelajaran untuk mengetahui
respon siswa pada pembelajaran yang menghasilkan karya berupa awan.
Aspek yang dijaring mengenai pemahaman materi awan, kesulitan pada
proses pembelajaran. Jumlah pernyataan pada angket adalah 5 butir. Skor
pernyataan positif dimulai dari 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 2
untuk tidak setuju (TS), 3 untuk Setuju, 4 untuk Sangat Setuju (SS). Skor
untuk pernyataan negatif dimulai dari 1 untuk Sangat Setuju (SS), 2
untuk Setuju (S), 3 untuk Tidak Setuju (TS), dan 4 untuk Sangat Tidak
Setuju (STS).
f) Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan guru tetap yang mengajar dikelas
tersebut untuk mengetahui tanggapannya mengenai penerapan portofolio
yang berupa hasil pratikum dan hasil karya mengenai awan. Dilakukan
b. Siklus II
Setelah melakukan refleksi pada siklus pertama, maka peneliti
menyiapkan sesuai dengan hasil refleksi siklus 1 maka menghasilkan
a) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RPP dibuat dalam satu kali pertemuan yang berdurasi 2x35 menit.
Dengan Standar Kompetesi memahami kenampakan permukaan bumi,
cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara
manusia memelihara dan melestarikan alam dan Kompetensi Dasar
menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca. Kegiatan ini
berlangsung didalam kelas untuk mengisi lembar kerja siswa dengan
menggambar kegiatan yang pernah dialami dan jenis-jenis cuaca serta
menceritakannya didepan kelas.
b) Lembar Hasil Karya
Lembar hasil karya pada siklus kedua ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu
mengenai peristiwa yang pernah dialami dan bercerita dengan tema
cuaca. Lembar lainnya berkaitan dengan menggambar jenis-jenis cuaca.
c) Lembar Observasi
Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP
siklus 2 yang diisi oleh observer yaitu seorang guru wali kelas. Lembar
observasi ini diisi dengan cara di cek-list. Lembar observasi ini
menggunakan skala guttman 1994 yang hanya ada dua interval yaitu ya
yang diberi skor 1 dan tidak yang diberi skor 0.
d) Angket
Angket ini diberikan pada siswa setelah pembelajaran untuk mengetahui
respon siswa pada pembelajaran siklus II. Aspek yang dijaring mengenai
pemahaman materi cuaca, kesulitan pada proses pembelajaran materi
cuaca. Jumlah pernyataan pada angket adalah 5 butir. Skor pernyataan
positif dimulai dari 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 2 untuk tidak
setuju (TS), 3 untuk Setuju, 4 untuk Sangat Setuju (SS). Skor untuk
Setuju (S), 3 untuk Tidak Setuju (TS), dan 4 untuk Sangat Tidak Setuju
(STS).
e) Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan guru tetap yang mengajar dikelas
tersebut untuk mengetahui tanggapannya mengenai penerapan portofolio
yang berupa hasil pratikum dan hasil karya mengenai awan. Dilakukan
setelah pembelajaran selesai.
c. Siklus III
Peneliti merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan memperbaiki permasalahan yang ada pada siklus I, dan pada siklus II
berdasarkan observasi dan refleksi sebelumnya
a) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RPP dibuat dalam satu kali pertemuan yang berdurasi 2x35 menit.
Dengan Standar Kompetesi memahami kenampakan permukaan bumi,
cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara
manusia memelihara dan melestarikan alam dan Kompetensi Dasar
mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia. Kegiatan ini
berlangsung didalam kelas untuk membentuk, menggunting dan
menempel pakaian dan melaksanakan tes formatif.
b) Lembar Hasil Karya “Gambar Tempel Pakaian”
Lembar hasil karya ini merupakan lembar yang harus dikerjakan
menggunakan kertas lipat dengan cara membentuk, menggunting dan
menempelkan pakaian yang dicocokan dengan cuaca yang dipilihnya.
c) Tes Formatif
Tes ini dilakukan hanya pada siklus ketiga yang bertujuan untuk melihat
ketercapaian KKM pada pembelajaran IPA materi cuaca. Tes ini terdiri
dari 10 soal pilihan ganda, 5 soal isian singkat dan 5 soal essay yang
berkaitan dengan konsep awan, cuaca, dan cuaca mempengaruhi kegiatan
f) Lembar Observasi
Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP
siklus 2 yang diisi oleh observer yaitu seorang guru wali kelas. Lembar
observasi ini diisi dengan cara di cek-list. Lembar observasi ini
menggunakan skala guttman 1994 yang hanya ada dua interval yaitu ya
yang diberi skor 1 dan tidak yang diberi skor 0.
g) Angket
Angket ini diberikan pada siswa setelah pembelajaran untuk mengetahui
respon siswa pada pembelajaran siklus II. Aspek yang dijaring mengenai
pemahaman materi cuaca, kesulitan pada proses pembelajaran materi
cuaca. Jumlah pernyataan pada angket adalah 5 butir. Skor pernyataan
positif dimulai dari 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 2 untuk tidak
setuju (TS), 3 untuk Setuju, 4 untuk Sangat Setuju (SS). Skor untuk
pernyataan negatif dimulai dari 1 untuk Sangat Setuju (SS), 2 untuk
Setuju (S), 3 untuk Tidak Setuju (TS), dan 4 untuk Sangat Tidak Setuju
(STS).
h) Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan guru tetap yang mengajar dikelas
tersebut untuk mengetahui tanggapannya mengenai penerapan portofolio
yang berupa hasil pratikum dan hasil karya mengenai awan. Dilakukan
setelah pembelajaran selesai.
2. Tahap Pelaksanaan (Action)
Tabel 3.1 Tahap Pelaksanaan
Pertemuan ke- Siklus –ke Pelaksanaan Penelitian
1 1 a. Siswa mengamati awan diluar kelas
secara berkelompok
b. Siswa melaksanakan pratikum
pembentukan awan. Siswa menuangkan
air hangat pada gelas, ditutup dengan
Lanjutan tabel 3.1 Tahap Pelaksanaan
Pertemuan ke- Siklus Ke- Pelaksanaan Penelitian
1 1 beberapa es balok. Siswa mengamati
yang terjadi pada dinding-dinding gelas
dan menuliskan laporan pratikum.
c. Peserta menghasilkan karya tiruan awan
menggunakan kapas serta menyebutnya
nama dan bentuknya
d. Setelah proses pembelajaran selesai,
siswa diberikan angket dikerjakan
dengan cara mencek-list
e. Wawancara dengan guru wali kelas yang
berkaitan dengan penerapan assesmen
portofolio dilakukan diluar jam
pembelajaran setelah penerapan
assesmen portofolio dilakukan.
2 2 a. Siswa menggambar peristiwa yang
pernah dialami pada kertas A4 dan
dibelakang gambar diberikan cerita
secara tertulis dengan keterangan cuaca
yang ada pada gambar yang sudah dibuat
siswa
b. Siswa mendefinisikan cuaca dan
menggambar jenis-jenis cuaca yang pada
lembar hasil karya yang telah disediakan
c. Setelah proses pembelajaran selesai,
siswa diberikan angket dikerjakan
Lanjutan Tabel 3.1 Tahap Pelaksanaan
Pertemuan Ke- Siklus Ke- Pelaksanaan Penelitian
2 2 d. Wawancara dengan guru wali kelas yang
berkaitan dengan penerapan
assesmenportofolio dilakukan diluar jam
pembelajaran setelah penerapan
assesmen portofolio dilakukan.
3 3 a. Siswa membandingkan pakaian, dan
pekerjaan dengan keadaan cuaca
didaerah pantai dan pegununggan
b. Membentuk, menggunting dan
menempel pakaian yang sesuai dengan
cuaca yang dipilihnya pada lembar karya
yang telah disediakan
c. Siswa diberikan tes formatif untuk
mengetahui ketercapaian KKM dengan
jumlah total seluruhnya 20 soal terdiri
dari 10 soal pilihan ganda, 5 soal isian
singkat, 5 soal esaay
d. Setelah proses pembelajaran selesai,
siswa diberikan angket dikerjakan
dengan cara mencek-list
e. Wawancara dengan guru wali kelas yang
berkaitan dengan penerapan assesmen
portofolio dilakukan diluar jam
pembelajaran setelah penerapan
3. Tahap Pengamatan (observation)
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan Assesment
portfolio menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya,
dan yang terpenting ialah mencatat serta merekam setiap kegiatan dan
perubahan yang terjadi saat penerapan Assesment portfolio dalam
pembelajaran IPA materi cuaca. Dalam pelaksanaan penelitian peneliti ini
dibantu observer untuk membantu melaksanakan pengamatan proses
pembelajaran IPA yang sedang berlangsung. Observer yang dimaksud adalah
Guru Wali Kelas.
4. Tahap Refleksi (Reflection)
Pada tahap refleksi ini berdasarkan pada hasil lembar karya siswa,
angket respon siswa terhadap pembelajaran, lembar observasi, wawancara
guru wali kelas untuk melihat keterlaksanaan kegiatan yang sudah terlaksana
dan kegiatan yang belum terlaksana. Kekurangan dalam kegiatan proses
pembelajaran akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Hasil refleksi pada
siklus I akan menjadi bahan acuan perbaikan siklus II, refleksi pada siklus II
akan menjadi bahan acuan perbaikan pada siklus III.
D.Instrumen Penelitian
Tujuan dari instrument penelitian adalah untuk menjadi pedoman
dalam mengukur penerapan penilaian portofolio. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis, pedoman wawancara,
catatan lapangan atau anekdot, angket dan rubrik.
a. Rubrik
Kriteria penilaian dari setiap portofolio atau hasil karya yang
ditugaskan pada setiap siklusnya. Kriteria penilaian berbeda dari
setiap siklusnya sesuai dengan lembar hasil karya yang dikerjakan.
Kisi-kisi dari jenis portofolio yang dikumpulkan pada akhir
Tabel 3.2 Kisi-kisi Portofolio
No. Jenis Evidence
Indikator Keterangan Alat dan Bahan
Rubrik yang digunakan dalam penerapan penilaian portofolio
a. Rubrik Peniruan Awan Kapas
1) Definisi awan
Skor Deskripsi
3 Mampu Mendefinisikan awan lebih dari 5 kata dengan
tepat
tepat
1 Mampu mendefinisikan awan 2 kata dengan tepat
0 Sama sekali tidak mampu mendefinisikan awan
2) Membentuk awan
Skor Deskripsi
3 Mampu membentuk awan stratus, sirus dan kumulus
dengan menggunakan kapas
2 Hanya mampu membentuk awan stratus dan sirus atau
stratus dan kumulus atau sirus dan kumulus dengan
menggunakan
1 Hanya mampu membentuk stratus saja atau sirus saja atau
kumulus saja dengan menggunakan kapas
0 Sama sekali tidak mampu membentuk awan dengan kapas
3) Nama awan
Skor Deskripsi
3 Mampu menuliskan nama awan stratus, sirus dan
kumulus sesuai dengan awan yang dibentuknya
dengan tepat
2 Mampu menuliskan 2 nama awan yang sesuai dengan
awan yang dibentuknya dengan tepat
1 Mampu menuliskan 1nama awan yang sesuai dengan
awan yang dibentuknya dengan tepat
0 Belum mampu menuliskan nama awan yang sesuai
dengan awan yang dibentuknya dengan tepat
4) Bentuk awan
Skor Deskripsi
kumulus sesuai dengan awan yang dibentuknya
dengan tepat
2 Mampu menuliskan bentuk 2 awan yang sesuai dengan
awan yang dibentuknya dengan tepat
1 Mampu menuliskan 1 bentuk awan yang sesuai dengan
awan yang dibentuknya dengan tepat
0 Tidak mampu menuliskan bentuk awan yang sesuai
b. Rubrik Lembar Hasil Karya Siklus II
1) Gambar “cuaca yangpernah dialami” dengan tema cuaca
a) Menceritakan secara tertulis cuaca dalam gambar
Skor Deskripsi
3 Menceritakan secara tertulis cuaca yang ada pada
gambar lebih dari 1 kalimat
2 Menceritakan secara tertulis cuaca yang ada pada
gambar menggunakan 2 kata sampai 1 kalimat
1 Menceritakan secara tertulis cuaca yang ada pada
gambar hanya menggunakan 1 kata
0 Sama sekali tidak menceritakan secara tertulis cuaca
yang ada pada gambar
b) Kesesuaian antara tulisan dan gambar
Skor Deskripsi
1 Cerita yang ditulis sesuai dengan gambar peristiwa yang
pernah dialami dengan tema cuaca
0 Cerita yang ditulis tidak sesuai dengan gambar
2) Jenis-jenis Cuaca
a) Definisi
Skor Deskripsi
2 Mampu mendefinisikan cuaca lebih dari 5 kata atau 1
kalimat dengan tepat
1 Mampu mendefinisikan cuaca 2 kata dengan tepat
0 Sama sekali tidak mampu mendefinisikan awan
b) Kesesuaian
Skor Deskripsi
0 Menngunakan alasan dengan kalimat yang sesuai
dengan keadaan cuaca yang mengerikan atau
menyenangkan
1 Menngunakan alasan dengan kalimat yang tidak sesuai
dengan keadaan cuaca yang mengerikan atau
menyenangkan
c) Simbol cuaca
Skor Deskripsi
4 Mampu menggambarkan 4 - 5 simbol cuaca dengan
tepat
3 Mampu menggambarkan 3 simbol cuaca dengan tepat
2 Mampu menggambarkan 2 simbol cuaca dengan tepat
1 Mampu menggambarkan 1 simbol cuaca dengan tepat
0 Tidak mampu menggambarkan salah satu dari simbol
c. Rubrik Lembar Hasil Karya Siklus III “Gambar Tempel”
1) Kesesuaian
Skor Deskripsi
3 Sesuai antara cuaca dengan jenis pakaian
2 Tidak sesuai antara cuaca dengan jenis pakaian
1 Tidak menjawab baik satu maupun keduanya
2) Jenis Pakaian
Skor Deskripsi
4 Menggunakan 4 item yang sesuai dengan cuaca yang dipilih
3 Menggunakan 3 item yang sesuai dengan cuaca yang dipilih
2 Menggunakan 2 item yang sesuai dengan cuaca yang dipilih
1 Menggunakan 1 item yang sesuai dengan cuaca yang dipilih
3) Kemampuan
Skor Deskripsi
2 Mampu menggunting dan menempel
1 Mampu menempel saja atau menggunting saja
b. Tes Tertulis
Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
ketercapaian KKM dan mengetahui sejauh mana siswa paham
dalam materi cuaca yang terdiri dari Tes Formatif diberikan pada
akhir siklus untuk mengukur kemampuan siswa sesudah
pembelajaran dengan menggunakan penerapan assesment portfolio.
Kisi-kisi dari tes tertulis dapat dilihat dari tabel 3.4 dibawah ini
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Tertulis
No. Jenj. cuaca bagi kehidupan manusia
Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan dalam
proses observasi ketika dalam pembelajaran yang mencakup
pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam penerapan assesment
merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh guru untuk
melakukan penelitian serta pedoman observasi yang telah dibuat
sebelumnya.
d. Angket
Angket berupa kuisoner berisi pernyataan yang harus diisi oleh
respoden dengan men-cek list pada kolom SS (Sangat Setuju), S
(Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
Responden yang dimaksud adalah seluruh siswa yang berjumlah 24
siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang
diperoleh dengan menerapkan penilaian portofolio. Kegiatan ini
dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Siswa
No Aspek yang Pernyataan Nomor Butir Soal
Siklus
menggunakan lembar hasil karya
(portofolio)
2 2 2
3 Pengetahuan yang dicapai siswa
dengan menggunakan hasil karya
(portofolio)
Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan
tatap muka secara individual dengan guru wali kelas IIIB setelah
kegiatan pembelajaran selesai. Sebelum melaksanakan
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh narasumber. Data
yang diperoleh dari kegiatan wawancara ini merupakan respon
dari guru yang menjadikan pendukung data yang telah
dikumpulkan.
E. Pengolahan & Analisis Data
1. Rubrik Lembar Hasil Karya siklus I, II, dan III
2. Tes Tertulis
Tes ini dibagi menjadi pilihan ganda dan essai dianalisis dengan
menskor tiap lembar jawaban siswa dengan cara
Menghitung persentase nilai rata-rata tes tertulis
Dalam proses pembelajaran, keberhasilan dan ketuntasan
belajar siswa penting untuk diperhatikan, karena salah satu
keberhasilan yang ingin dicapai adalah hasil belajar yang diperoleh
siswa mencapai KKM. Bahkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) mempersyaratkan siswa menguasai secara tuntas.
Untuk ketuntasan klasikal kelas dikatakan sudah tuntas jika telah
mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai KKM
(Depdiknas, 2006).
3. Lembar observasi
Lembar observasi berupa daftar cek untuk menjaring setiap
proses atau tahapan kemampuan siswa yang muncul selama kegiatan
pembelajaran dalam pnerapan assesment portfolio. Data yang
diperoleh dari lembar observasi kemudian diolah dengan cara
4. Angket
Untuk pengolahan data melalui tabulasi angket, digunakan rumus
(Sudjana,2008) :
Keterangan :
P = Persentase setiap jawaban
n = Frekuensi atau jumlah siswa pada item tersebut
N = Jumlah seluruh siswa
Selanjutnya data hasil pengolahan angket diinterpretasikan dengan
menggunakan persentase berdasarkan Koentjaraningrat (Naya, 2012) :
Tabel. 3.5 Kategori Pengolahan Angket
Presentase Kategori
0% Tidak ada
1% - 25% Sebagian kecil
26% - 49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51% - 75% Sebagian besar
76% - 99% Pada umumnya
100% Seluruhnya
5. Wawancara
Pengolahan data dalam wawancara yaitu dengan menganalisis hasil
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Penerapan Assesment Portfolio pada pembelajaran IPA materi cuaca di SDN Buahbatu” maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut
1. Perencanaan penerapan Assesment Portfolio meliputi tahap persiapan
yaitu dengan cara menentukan kompetensi dasar dan indikator yang
akan dicapai, tahap penyusunan yaitu menentukan jenis-jenis
portofolio yang akan digunakan dalam penilaian beserta menyusun
rubrik penilaian portofolio. Rancangan instrumen penelitian yang
digunakan pada kegiatan pembelajaran antara lain Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang sesuai dengan
standar proses dengan penilaian portofolio yang menghasilkan suatu
karya pada proses pembelajaran, lembar hasil karya, lembar observasi
kegiatan pembelajaran, angket dan lembar wawancara yang digunakan
untuk mengetahui keberhasilan dalam menerapkan assesment portfolio
pada materi cuaca.Tahap penilaian adalah dimana dilakukan sesuai
dengan kriteria penilaian produk yang sudah ditentukan sebelumnya
dan dapat pula mendapatkan catatan dari guru atau orang tua siswa
mengenai hasil karya peserta didik
2. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I-III masih
terdapat beberapa anak yang kesulitan dalam menggambar,
membentuk, atau menggunting kertas namun jumlah peserta didik
yang mengalami kesulitan setiap siklusnya berkurang. Peserta didik
yang mengalami kesulitan diberikan tindak lanjut berupa arahan dari
guru. Peserta didik menyelesaikan lembar hasil karya namun setelah
selesai produk yang dihasilkan, diberikan kembali kesempatan untuk
3. Hasil belajar pada penerapan portofolio pada materi cuaca
menghasilkan beberapa produk diantaranya hasil praktikum
terbentuknya awan, awan kapas yaitu meniru awan starus, sirus dan
kumulus menggunakan kapas, menggambar serta menceritakan
peristiwa yang dialami pada cuaca dan menggambar jenis-jenis cuaca,
membentuk pakaian yang sesuai dengan cuaca yang dipilihnya. Hasil
yang dicapai peserta didik melalui penerapan assesment portfolio
mengalami kemajuan pada hasil belajarnya dengan rata-rata siklus I-III
mencapai 75 melalui hasil-hasil karya yang dibuatnya dan dinilai
melalui rubrik penilaian yang sudah disesuaikan pada pembelajaran
IPA materi cuaca.
4. Penerapan penilaian portofolio ini mendapat respon yang positif, baik
dari peserta didik maupun guru (observer). Bentuk yang positif yang
ditunjukan dengan pernyataan kegiatan pembelajaran IPA
menggunakan penilaian hasil karya pada kolom setuju pada setiap
siklusnya meningkat dan mendominasi. Dengan penerapan assesment
portfolio ini memudahkan peserta didik dalam memahami materi cuaca
karena tidak hanya mendengarkan materi didalam kelas namun peserta
didik mendemontrasikan, menggunakan pengetahuannya ke dalam
hasil karya yang dibuatnya. Sedangkan bentuk tanggapan positif dari
guru, ditujukan dengan sikap setuju guru terhadap penerapan
assesment portfolio dalam pembelajaran IPA materi cuaca untuk
mempermudah peserta didik memahami konsep-konsep yang
dipelajarinya.
B. Rekomendasi
Dengan mengidentifikasi hasil temuan penelitian dan pembahasan
maka untuk menyempurnakan penerapan penilaian portofolio dalam
pembelajaran IPA maka dapat direkomendasikan hal-hal berikut sebagai
bahan referensi dan perbaikan
a. Penggunaan penilaian portofolio disarankan mulai
diberikan atau dibiasakan kepada peserta didik, dengan
penerapan portofolio memberikan pengalaman belajar yang
memotivasi anak
b. Pemilihan dari tugas-tugas portofolio yang diberikan
kepada peserta didik menggunakan rubrik yang sesuai
dengan tugas yang diberikan dan diusakan mencakup
semua indikator yang ada.
2) Bagi Peneliti sejenis
a. Penelitian ini menekankan terhadap aspek kognitif saja,
sedangkan aspek afektif dan psikomotor tidak khusus
diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian disarankan
bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti dari segi kognitif,
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2012. Hakikat Pembelajaran IPA di SD [Online] Tersedia: http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sd.html [19 april 2013 ]
Arifin, Z. 2010. Makalah Penilaian Portofolio. [Online] Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._
PENDIDIKAN/196105011986011-ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/Penilaian_Portof olio__Makalah_.pdf [06 juli 2013]
Arifin, M. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Dalila. 2011. Tahap Pembelajaran [Online] Tersedia: http://sadidadalila.wordpress.com/2011/04/29/tahapan-pra
pembelajaran-tindak-lanjut-dan-penyajian-pembelajaran/ [18 Juni 2013]
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta.
Dewi, R.P. 2010. Penerapan Penilaian Portofolio untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dikelas IV SDN Gempolsari Kec. Bandung Kulon Kota Bandung.Bandung : Skripsi UPI. (Tidak diterbitkan)
Fatimah, F. 2012. Penggunaan Assesmen portofolio untuk Mengungkap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Konsep Alat Indra. Bandung : Skripsi UPI. (Tidak diterbitkan)
Fazilla, S. Penerapan Asesmen Portofolio dalam Penilaian Hasil Belajar
Sains SD. Bandung: Jurnal UPI. Tersedia :
http://jurnal.upi.edu/file/Sarah_Fazilla.pdf [21 April 2013]
Gronlund, N. E. 1998. Assesment of Student Achievment Sixth Edition . Boston : Allyn and Bacon.
Kusumah, W. 2012. Mengenal penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks
Mulyadi, E. H. (2005). Assesmen Dalam Pembelajaran SAINS SD.
[Online]. Tersedia:
Mulyana. 2012. Pengertian Metode Pembelajaran [Online] Tersedia:
http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-metode-pembelaaran-dan.html [21 april 2013]
Mulyadi, E. H. (2005). Assesmen Dalam Pembelajaran SAINS SD.
[Online]. Tersedia:http://pakgunawan.blogspot.com/2010/02/asesmen-dalam pembelajaran-sains-sd.html. [22 april 2013].
Natalia, M. M.. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas
Priyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas 3 SD dan MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rizema, Si. 2013. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jogyakarta: Diva Press
Rositawaty, S. Senang Belajar IPA 3 untuk kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Shores, E.2006.Pintar Membuat Portfolio.Jakarta:Erlangga
Samatowa, U. 2010.Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.
Sulistryorini, S. 2007.Model Pembelajaran IPA Sekolah dasara dan
Penerapannya dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana
Surapranata dan Hatta, M. 2006. Penililaian Portofolio. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana Prenada media group
Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Wikipedia.2013. Portofolio. Tersedia: