Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
PENERAPAN MODEL THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN
PENGUASAAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
DEVI DWI WAHYUNINGSIH 0902808
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
Penerapan Model
Think-Pair-Share
Untuk Meningkatkan Penguasaan
Konsep Sifat-sifat Cahaya
Oleh
Devi Dwi Wahyuningsih
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Devi Dwi Wahyuningsih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENERAPAN MODEL THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Oleh : Devi Dwi Wahyuningsih 0902808
ABSTRAK
Judul penelitian ini yaitu “penerapan model Think-Pair-Share untuk
meningkatkan penguasaan konsep sifat-sifat cahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perencanaan penerapan model Think-Pair-Sharepada materi sifat-sifat cahaya, mengetahui pelaksanaan penerapan model
Think-Pair-Sharepada materi sifat-sifat cahaya serta mengetahuipeningkatan penguasaan
konsep siswa dengan penerapan model Think-Pair-Share pada materi Sifat-sifat cahaya. Untuk menjawab permasalahan di atas dilakukan penelitian dengan menggunkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, kemudian membuat perencanaan selanjutnya. Penelitian ini dilaksanaan sebanyak tiga siklus. Data penelitian diperoleh dari SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat kelas V A berjumlah 36 siswa. Jenis data yang digunakan adalah lembar evaluasi, LKS dan hasil observasi. Untuk setiap siklus dianalisis menggunakan metode deskripsi. Dengan menerapkan model Think-Pair-Share dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa begitupun dalam proses pembelajaran dengan menerapkan
Think-Pair-Share, tahap think siswa menjawab pertanyaan dari guru, tahap Pair adapun
i
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
THE IMPLEMENTATION OF THINK-PAIR-SHARE MODEL TO
INCREASE CAPABILITY IN LIGHT CHARACTERISTICS’ CONCEPT
(Class Action Research to 5 Grader Students Semester 2 in the year of 2012/2013 in SDN2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat)
By: Devi Dwi Wahyuningsih 0902808
ABSTRACT
The title of this research is “the implementation of Think-Pair-Share model to
increase capability in light characteristics’ concept. Aims of this research are to
know the lesson plan of Think-Pair-Share model in the course of light characteristics, to know the lesson plan of Think-Pair-Share in the course of light characteristics and then to know that there is an increasing in capability students’ concept with applying Think-Pair-Share model in the course of light characteristics. To solve the problems above there is a research using Class Action Research (CAR) planning, implementation, observation and reflection that gathered, afterwards make plan furthermore. This research has been executed as much three cycles. The research data has been gathered from SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat in the 5A grader that contains 36 students. The type of data that has been used is evaluation sheet, LKS and observation result. Every cycle has been analyzed by using description method. With applying Think-Pair-Share model can increase capability of students’ concept even in the process of learning and applying Think-Pair-Share, in the Think phase students try to answer the question from the teacher, in the Pair phase there are two activities that are experiment and demonstration, in the Share phase students gathered to make conclusion and for each pair shares to the whole class.
It is proven with capability of students’ concept in the I cycle reach 63% with
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahim
Alhamdulillahirabbail’alamin, puji dan syukur hanya milik Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, limpahan berkah, nikmat dan karuniaNYA yang
telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PENERAPAN MODEL THINK-PAIR-SHARE UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA”.
Skripsi ini merupakan hasil dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
di SDN 2 Cibodas.
Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan model Think-Pair-Share dari
hasil yang didapat oleh peneliti memberikan hasil yang positif untuk dijadikan
alternatif pembelajaran IPA dalam meningkatkan teknik perencanaan,
pelaksanaan dan untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa. Selain itu siswa
memberikan respon yang positif sehingga selama proses belajar mengajar
menyenangkan.
Selama penyusun skripsi ini penulis mengalami banyak masalah sehingga
menjadi hambatan bagi penulis serta dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman, namun alhamdulillah atas kerja keras, semangat dan berdo’a
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi.
Bandung, Juni 2013
iii
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Yth. Bapak Drs. DedeSomarya, M.Pd, selakuketua Program StudiPendidikan
Guru SekolahDasar (PGSD) yang
telahmemberikankesempatanmelakukanpenelitianuntukpenelitianskripsiini.
2. Yth. Bapak Drs. AgusFany Chandra, M.Pd, selakupembimbing I yang
tidakhenti-hentinyameluangkanwaktuuntukmemberikanbimbingan,
pengarahandannasehatsehinggasekripsi inidapatterselesaikan.
3. Yth. Bapak Prof. JoharPermana, M.A, selakupembimbing II yang
telahmeluangkanwaktunyauntukmemberikanbimbingandanarahandalampenul
isanskripsiini.
4. Yang tersayang orang tuaku, BapakSardjonodanIbuMunartiS.Pd,
anandaucapkanterimakasih yang takterbatasdan rasa sayang yang
takterhingga, yang
senantiasatiadahentimemanjatkando’asertasegaladukungansehinggaskripsiini
dapatterselesaikan.
5. Untukkakakutercinta David JoangDilyanJono,
terimakasihatassegalado’adantiadahenti-hentinyamemberikandukungan.
6. Yth. BapakdanIbuDosen PGSD S-1, yang
telahmemberikanbekalilmupengetahuankepadapenulisselamapenulismenemp
7. Yth. BapakSuasana, S.Pd, selakuKepalaSekolah SDN 2
CibodasKecamatanLembangKabupaten Bandung Barat yang
telahmemberikanizinpenelitiansertamemberikanarahandalampenyusunanskrip
siini.
8. Yth. BapakdanIbu Guru SDN 2 CibodasKecamatanLembangKabupaten
Bandung Barat yang telahmemberikandukunganuntukkelancaranpenelitian.
9. Siswa-siswikelas V SDN 2 Cibodas yang
telahberpartisipasiaktifdalampenelitian.
10. Rekan-renan PLP SDN 2 Cibodas terimakasih banyak atas kerjasamanya,
sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini
11. Vina Agustina sudah seperti saudara sendiri bagi penulis, penulis ucapkan
makasih banyak atas bantuan, dukungan, menjadi petunjuk jalan (peta hidup)
di Bandung selama setahun terakhir perkuliahan dan begitu banyak cerita
yang tak terlupakan.
12. Sahabat-sahabat tersayang NurainiDwiandini, RichnaApriliani, VivinHarvini,
Ivo Aulia walau baru setahun terakhir perkulihan mengenal kalian tapi begitu
banyak kenangan yang tak terlupakan, semogapersahabatan kitatidaksampai
di sini.
13. Teman-temanseperjuanganKhususnyaJurusan PGSD yang
v
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
DAFTAR ISI...
BAB II MODEL TPS DAN PENGUASAAN KONSEP SIFAT-SIFAT
CAHAYA
A. Model PembelajaranThink-Pair-Share...
1. Pengertian Model Think-Pair-Share...
2. Karakteristik Pembelajaran Think-Pair-Share...
3. Langkah-langkah Penggunaan Think-Pair-Share...
4. Keunggulan dan Kelemahan Think-Pair-Share...
5. Penerapan model Think-Pair-Share Pada Pembelajaran
B. Penguasaan Konsep...
C. Sifat-sifat Cahaya...
1. Cahaya Merambat Lurus...
2. Cahaya Menembus Benda Bening...
3. Cahaya Dapat Dipantulkan...
4. Cahaya Dapat Dibiaskan...
5. CahayaDapat Diuraikan...
D. Temuan Hasil Penelitian... 10
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian...
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...
C. Subjek Penelitian...
D. Instrumen Penelitian...
E. Prosedur Penelitian...
F. Teknik Pengumpulan Data...
G. Teknik Pengolahan Data...
17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
vii
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
DAFTAR TABEL
Pedoman Penyekoran Kemampuan Penguasaan Konsep...
Kriteria Penguasaan Konsep...
Nilai Kriteria Keberhasilan Model Think-Pair-Share...
Kategori Nilai LKS Tiap Tahapan Think-Pair-Share Siklus I...
Ketercapaian KKM Tiap Tahapan Think-Pair-Share Siklus I...
Ketercapaian KKM Tiap Aspek Kognitif Siklus I...
Ketercapaian KKM Siklus I...
Hasil Tes Tiap Aspek Kognitif Siklus I...
Presentase Keterlaksanaan Aktivitas Pembelajaran Siklus I...
Kategori Nilai LKS Tiap Tahapan Think-Pair-Share Siklus II...
Ketercapaian KKM Tiap Tahapan Think-Pair-Share Siklus II...
Ketercapaian KKM Tiap Aspek Kognitif Siklus II...
Ketercapaian KKM Siklus II...
Hasil Tes Tiap Aspek Kognitif Siklus II...
Presentase Keterlaksanaan Aktivitas Pembelajaran Siklus II...
Kategori Nilai LKS Tiap Tahapan Think-Pair-Share Siklus III...
Ketercapaian KKM Tiap Tahapan Think-Pair-Share Siklus III...
4.16
4.17
4.18
Ketercapaian KKM Siklus III...
Hasil Tes Tiap Aspek Kognitif Siklus III...
Presentase Keterlaksanaan Aktivitas Pembelajaran Siklus III... 57
57
ix
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
DAFTAR GAMBAR
Diagram Ikhtisar Taksonomi Bloom...
Cahaya Merambat Lurus...
Pemantulan Cahaya...
Pembiasan Cahaya...
Diagram Revisi Model Lewin Menurut Elliott...
Grafik Siswa Yang Tuntas Dalam Aspek Kognitif Tiap Siklus...
Grafik Peningkatan Aspek Kognitif di Tiap Siklus...
Grafik Peningkatan Kemampuan Penguasaan Konsep Tiap Siklus...
Grafik Presentase Ketercapaian KKM Tiap Siklus...
DAFTAR LAMPIRAN
A LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN...
B LAMPIRAN HASIL PENELITIAN...
C LAMPIRAN ADMINISTRASI PENELITIAN...
D LAMPIRAN DOKUMENTASI...
72
140
193
1 Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam pembelajaran,
guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami
berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk
belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar sangatlah penting. Dalam
pembelajaran IPA diharapkan siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman konsep IPA yang bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu maka perlu diciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang
dapat mendorong siswa untuk aktif dan ingin tahu. Dalam hal ini guru sebagai
pengajar harus mempunyai kemampuan untuk memilih dan menerapkan berbagai
metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas siswa dalam
pembelajaran IPA.
Dengan adanya kenyataan bahwa selama ini pembelajaran IPA di sekolah
berorientasi pada target penguasaan materi terbukti dengan keberhasilan siswa
dalam kompetensi mengingat jangka pendek pada materi pelajaran. Begitupula
pada cara pengajaran guru dikelas masih terkesan monoton, dimana praktek
pengajaran memberikan kesan kurang menarik bahkan membosankan sehingga
proses pembelajaran siswa kurang aktif, kurang merespon.
Pembelajarandemikianmengakibatkansiswatidakpahamtentangsifat-sifatcahayadansiswatidakberanimengungkapkanpendapatnya.Masihseringterjadi,
dalampembelajaran IPAsiswa hanya dudukdiam
danmenghadapkedepansementaraitu guru denganfasihmenceramahkanmateri IPA
dantidakmelakukanpercobaanmengenaisifat-sifatcahaya. Sehingga penguasaan
2
materi sifat-sifat cahaya ini diperlukan strategi dan pendekatan tertentu supaya
siswa dapat memahami materi pelajaran yang sedang dipelajari.
Masalah yang diatas juga terjadi pada pembelajaran IPA di kelas V SD
Negeri 2 Cibodas Kabupaten Lembang. Ada beberapa masalah yaitu guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah,
lebih menekankan pada hafalan dan guru hanya memberikan gambaran tidak
melakukan percobaan langsung, hal ini mengakibatkan siswa merasa bosan dan
jenuh belajar, guru tidak menggunakan media dalam menyampaikan materi
sifat-sifat cahaya, siswa masih malu-malu dalam penyampaikan pendapatnya sehingga
dalam proses KBM sedikit siswa yang mengacungkan tangan pada saat guru
memberikan pertanyaan, kurangnya referensi guru dan siswa tentang materi yang
akan diajarkan. Sehingga nilai yang diperoleh siswa tidak mencapai KKM dengan
nilai rata-rata 59,4dari 36 siswa hanya 15 siswa yang nilainya di atas KKM dan
penguasaan konsep tentang sifat-sifat cahaya yang didapatkan oleh siswa masih
belum mencapai kompetensi dasar yang diharapkan.
Dari hasil tersebut peneliti terinspirasi untuk memperbaiki mutu
pembelajaran pada materi cahaya dengan menggunakan model
Think-Pair-Share.Pembelajaran Think-Pair-Share dapat mengembangkan kemampuan
mengungkapkan ide dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya
dengan ide-ide orang lain. Siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk
menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik. Interaksi
yang terjadi selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan memberi
rangsangan untuk berpikir sehingga bermanfaat bagi proses pendidikan jangka
panjang. Dalam Pembelajaran Think-Pair-Share, jika siswa tidak mampu dalam
sebuah topik, atau tidak sepenuhnya memahami konsep ide, pasangan mereka
dapat membantu memahami dan menjelaskannya kepada mereka. Jika siswa
masih tidak mengerti mereka bisa mencoba untuk memberi pemahaman secara
sederhana dan akrab. Biasanya dua otak bekerja lebih baik dari pada satu.
3
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013 B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan masalah umum penelitian adalah “Bagaimana penerapan model Think-Pair-Share untuk meningkatkan penguasaan konsep sifat-sifat cahaya?”
Agar penelitian ini dapat menjadi terarah maka permasalahan tersebut
dijabarkan pada rumusan masalah khusus sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran model Think-Pair-Sharepada materi
sifat-sifat cahaya?
2. Bagaimana pelaksanaan model Think-Pair-Sharepada materi sifat-sifat
cahaya?
3. Bagaimana peningkatan penguasaankonsepsiswadengan penerapanmodel
Think-Pair-Share pada materi sifat-sifat cahaya?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini secara umum bertujuan “Mengetahui penerapan model Think-Pair-Share untuk meningkatkan penguasaan konsep sifat-sifat cahaya”. Adapun tujuan secara khusus yaitu:
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran model Think-Pair-Sharepada
materi sifat-sifat cahaya
2. Mendeskripsikan pelaksanaan model Think-Pair-Sharepada materi sifat-sifat
cahaya
3. Mendeskripsikanpeningkatan penguasaankonsepsiswadengan
penerapanmodel Think-Pair-Share pada materi sifat-sifat cahaya.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Penelitian ini memberikan informasi tentang penggunaan model pembelajaran
yang sesuai dengan materi IPA. Diharapkan guru bisa variatif dalam
menggunakan metode pembelajaran di kelas, sehingga proses pembelajaran
tidak membosankan.
4
Penelitian ini untuk meningkatkan penguasaankonsepsiswa, kemampuan
berfikir siswa dan kecakapan akademiknya.
3. Bagi Sekolah
Untuk meningkat kualiatas pembelajaran di sekolah dan meningkatkan
kinerja guru.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan permasalahan di atas maka hipotesis tindakan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
“Model Think-Pair-Share Dapat Meningkatkan
PenguasaanKonsepSifat-Sifat Cahaya”.
F. Definisi Operasional
1. Think-Pair-Share
Model Think-Pair-Share merupakan model sederhana dari Cooperative
Learning yang dalam pembelajaran siswa mengungkapkan pendapatnya di setiap
tahapan.Langkah-langkah model Think-Pair-Share yaitu pada tahap Think siswa
menjawab pertanyaan guru secara individu, tahap Pair siswa berkelompok yang
terdiri dari empat siswa melakukan percobaan setelah itu berpasangan untuk
mendiskusikan dan menjawab pertanyaan yang tertera pada LKS Pair, tahap
Share setiap pasangan berbagi dengan pasangan lain dalam kelompoknya dan
membuat kesimpulan yang tertera dalam LKS setelah itu guru memberi
kesempatan kepada setiap pasangan untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke
depan kelas.
2. Penguasaan Konsep
Penguasaan konsep merupakan kemampuan berfikir seseorang atau
kelompok sehingga diperoleh pengetahuan berdasarkan fakta, peristiwa,
pengalaman melalui generalisasi dan berfikir abstrak.konsep-konsep diperoleh
dengan cara belajar konsep-konsep konkret yang didapatkan dari sekolah maupun
5
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
yang mencakup aspek kognitif yaitu mengingat (C1), memahami (C2) dan
menerapkan (C3).
3. Sifat-sifat cahaya
Sifat-sifat cahaya merupakan salah satu pokok bahasan IPA. Materi sifat-sifat
cahaya ini materi kelas V semester II. Cahaya yang mengenai benda akan
dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda tersebut dapat terlihat. Cahaya
berasal dari sumber cahaya. Semua benda yang dapat memancarkan cahaya
disebut sumber cahaya.
Cahaya memiliki sifat merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki
mutu praktik pembelajaran di kelas (Kusnandar, 2008:45). PTK berfokus pada
kelas atau pada proses belajar-mengajar yang berlangsung dan yang terjadi di
kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang
terjadi di dalam kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan
pengembangan profesinya (Kusnandar, 2008:45).
Melalui PTK guru dapat mengembangkan model-model mengajar yang
bervariasi, pengelolaan kelas yang dinamis dan kondusif, serta penggunaan media
dan sumber belajar yang tepat dan memadai (Kusnandar, 2008:47).
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan menggunakan model
penelitian revisi model Lewin menurut Elliot (Wiriaatmaja, Rochiati, 2008:64).
Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba melaksanakan satu siklus
terlebih dahulu. Apabila dalam siklus yang pertama, peneliti tidak menemukan
suatu bentuk peningkatan dalam kegiatan penelitian, maka akan diadakan lagi
18
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013 2. Desain Penelitian
Gambar 2.5Diagram Revisi Model Lewin Menurut Elliott (Wiriaatmaja,
Rochiati, 2008:64) Identifikasi Masalah
Model Pembelajaran TPS
Peningkatan Penguasaan Konsep
Rumusan Masalah
Penyusunan Rencana Tindakan 1
Menetapkan Topik Pembelajaran
Menyusun RPP Tindakan 1
Menyusun lembar observasi, angket, LKS, dan Alat Evaluasi
Observasi Pelaksanaan Tindakan 1
Revisi Perencanaan
Analisis Dan Refleksi Tindakan 1
Penyusunan Tindakan 2 Pembelajaran IPA melalui TPS Observasi Pelaksanaan Tindakan 2
Analisis Dan Refleksi Tindakan 2
Diskusi Kegagalan dan Pengaruhnya Pelaksanaan Tindakan 2 Pembelajaran IPA Melalui
Model TPS
Observasi Pelaksanaan Tindakan 3
Revisi Perencanaan Analisis Dan Refleksi Tindakan 3
Diskusi Kegagalan dan Pengaruhnya
Penyusunan Tindakan 3 Pembelajaran IPA melalui Model TPS MENGUNGKAPKAN PENINGKATAN
PENGUASAAN KONSEP SISWA SETELAH PEMBELAJARAN MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN TPS Pelaksanaan Tindakan 3
Pembelajaran IPA melalui Model TPS
19
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SDN 2 Cibodas untuk mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian tindakan kelas ini juga dilakukan
pada semester II bulan Mei tahun ajaran 2012/2013.
Sekolah tersebut dijadikan tempat penelitian karena merupakan tempat
dimana peneliti di tugaskan mengajar selama Praktek Pelatihan Profesi (PTK),
sehingga mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan dan
melakukan perbaikan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 pada semester II
tahun ajaran 2012/2013. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender
akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan
proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
C. Subjek Penelitian
Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas V SDN
2 Cibodas yang terdiri dari 36 siswa dengan 18 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan.
D. InstrumenPenelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut :
1. Tes
Tes dilaksanakan pada akhir kegiatan belajar mengajar. Hasil tes ini
digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan konsep sifat-sifat cahaya dan
tingkat ketuntasan belajar setelah menggunakan model Think-Pair-Share
diberikan soal evaluasi. Bentuk soal berupa uraian, butir soal uraian terbatas 5
20
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
2. Lembar Observasi
Untuk memperoleh data tentang kegiatan guru dan siswa selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung yang berupa lembar observasi aktifitas guru dan
observasi aktifitas siswa selama KBM berlangsung.
3. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam penelitian ini berupa soal yang harus
dikerjakan secara berkelompok dalam kegiatan pembelajaran. Soal LKS ini
disesuaikan dengan pokok bahasan dan sub bahasan dalam pembelajaran. LKS ini
juga bertujuan untuk mengetahui proses penguasaan konsep siswa.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Siklus I
Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan
pada tahap ini adalah:
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan model
Think-Pair-Share.
2) Menyusunan RPP dengan menerapkan model Think-Pair-Share. Dengan
pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Sub pokok bahasan cahaya merambat
lurus dan cahaya menembus benda bening.
3) Menentukan sumber dan media pembelajaran yang dapat menunjang
kegiatan pembelajaran.
4) Penyusunan lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang
ingin dicapai.
5) Membuat soal evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin
21
6) Penyusunan lembar observasi aktifitas guru dan siswa untuk mengobserver
kegiatan siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung
7) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan siswa.
8) Menetapkan dua orang sukarelawan (guru dan teman sejawat) sebagai
observer
9) Membentuk kelompok yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan
akademis, jenis kelamin, maupun etnis.
b. Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama
pembelajaran, siswa dibimbing untuk belajar IPA secara cooperative learning
dengan model Think-Pair-Share. Adapun langkah – langkah yang dilakukan
adalah pemebelajaran di awali dengan melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan. Guru mengarahkan fokus diskusi dengan menjelaskan aturan-aturan
dasar dan fokus materi dalam pembelajaran. Pada kegiatan inti terlebih dahulu
guru memberikan pertanyaan yang harus dipikirkan oleh siswa secara individu
(Tahap Think). Setelah itu siswa membuat produk dan melakukan percobaan
secara berkelompok dan mengisi LKS percobaan secara berpasangan (Tahap
Pair). Selanjutnya setiap pasangan berbagi jawaban dengan pasangan lain dalam
kelompoknya dan keseluruh siswa (Tahap Share). pada kegiatan penutup, guru
dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah di bahas. Lalu guru
memberikan soal evaluasi kepada siswa yang harus di kerjakan secara individu.
Guru menutup pembelajaran.
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh pengamat yaitu guru dan teman sejawat,
observasi tersebut berupa lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti untuk
menggasilkan temuan yang di dapat selama kegiatan tindakan. Pada lembar
observasi terdapat aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar
22
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
d. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil analisis
data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan
hasil yang ingin dicapai.
Peneliti melakukan diskusi dengan guru dan teman sejawat unruk
mengetahui hasil pengamatan selama pembelajaran berlangsung bertujuan
mengetahui kekurangan tindakan pembelajaran yang dilakukan peneliti. Penelitian
tindakan kelas ini berhasil jika memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Penguasaan konsep siswa di lihat dari nilai tiap aspek kognitif C1, C2 dan C3
mencapai 83% berdasarkan nilai rata-rata aspek kognitif.
2) Keberhasilan penerapan model Think-Pair-Share mencapai 75% dengan
kategori baik sekali.
Apabila dua hal tersebut di atas belum terpenuhi, maka peneli harus
melakukan program perbaikan, melalui tahapan-tahapan di tiap siklus berikutnya
sampai target keberhasilan terpenuhi.
2. Siklus II
Kegiatanpadasiklusduapadadasarnyasamadenganpadasiklus I
hanyasajamateri pembelajaran berbeda
,perencanaankegiatanberdasarkanpadahasilrefleksipadasiklus I
sehinggalebihmengarahpadaperbaikanpadapelaksanaansiklus I.
Siklus duapun dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan
pada tahap ini adalah:
1) Melakukan perbaikan penyusunan RPP dengan model Think-Pair-Share
23
cahaya. Sub pokok bahasan cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat
dibiaskan.
2) Menentukan sumber dan media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan
pembelajaran.
3) Penyusunan lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang
ingin dicapai.
4) Membuat soal evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin
dicapai
5) Penyusunan lembar observasi aktifitas guru dan siswa untuk mengobserver
kegiatan siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung
6) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan siswa.
7) Menetapkan dua orang sukarelawan (guru dan teman sejawat) sebagai
observer.
b. Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran hasil refleksi
dari siklus I. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama
pembelajaran, dengan menerapkan model Think-Pair-Share.
c. Observasi
Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan
menerapkan model Think-Pair-Share berdasarkan lembar observasi yang telah
dibuat oleh peneliti.
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan melakukan
perbaikan pada siklus III.
3. Siklus III
Siklus tiga merupakan putaran ke tiga dari model Think-Pair-Share
24
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
Siklus tigapun dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan
pada tahap ini adalah:
1) Melakukan perbaikan penyusunan RPP dengan model Think-Pair-Share
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dan siklus II. Dengan pokok bahasan
sifat-sifat cahaya. Sub pokok bahasan cahaya dapat diuraikan.
2) Menentukan sumber dan media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan
pembelajaran.
3) Penyusunan lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang
ingin dicapai.
4) Membuat soal evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin
dicapai
5) Penyusunan lembar observasi aktifitas guru dan siswa untuk mengobserver
kegiatan siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung
6) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untukmelakukan percobaan
untuk siswa
7) Menetapkan dua orang sukarelawan (guru dan teman sejawat) sebagai
observer.
b. Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran hasil refleksi
dari siklus II. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama
pembelajaran, dengan menerapkan model Think-Pair-Share.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh pengamat yaitu guru dan teman
sejawat. Mengamati aktivitas pembelajaran dengan model Think-Pair-Share
25
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan
menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan penerapan model
Think-Pair-Share dalam meningkatkan penguasan konsep siswa dalam materi
sifat-sifat cahaya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran yang
berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data yang
akurat. Secara garis besar pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
1. Tes
Dilaksanakan setiap akhir siklus, hal ini dimaksudkan untuk mengukur
hasil penguasaan konsep siswa dengan menerapkan model Think-Pair-Share yang
diperoleh siswa setelah pemberian tindakan
2. Lembar Observasi
Menggunakan lembar observasi dilaksanakan selama pembelajaran
berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disusun. Melalui observasi peneliti memperoleh catatan
tentang aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal tersebut
sangat penting untuk bahan refleksi dan rencana tindakan selanjutnya.
G. Teknik Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK pengolahan data untuk mengukur penguasaankonsep siswa diolah
secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh oleh penulis, di analisis
dengan langkah-langkah berikut.
1. Analisis Data Kualitatif
a. Hasil Tes
Jawaban yang benar memperoleh nilai 20 (dua puluh), siswa dianggap
menguasai konsep jika jawaban salah memperoleh nilai 0 (nol), siswa dianggap
26
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
b. Lembar Observasi
Pengolahan data hasil observasi hasil terlaksananya model
Think-Pair-Share menggunakan rumus:
jumlah jawaban "ya" yang observer isi
jumlah jawaban "ya" maksimum ideal x 100% (Persamaan 3.1)
2. Analisis Data Kuantitatif
Tabel 3.1 Pedoman Penyekoran Kemampuan Penguasaan Konsep
Tindakan
Pembelajaran No Soal
Aspek
Kognitif
Skor
Maksimal Skor Total
Siklus I
a. Menghitung hasil evaluasi menggunakan rumus :
Nilai = Skor yang diperoleh
Total skor x 100 (Persamaan 3.2)
b. Menghitung presentase tiap aspek kognitif menggunakan rumus:
Presentase tiap aspek kognitif = x tiap aspek kognitif
skor maksimal x 100%(Persamaan 3.3)
c. Menghitung presentase penguasaan konsep menggunakan rumus:
Presentase penguasaan konsep = presentase tiap aspek kognitif
aspek kogni tif x
27
Untuk mengetahui perkembangan penguasaan konsep siswa setelah
melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Think-Pair-Share, maka
data berupa hasil tes yang telah dirata-ratakan, dihitung secara tepat untuk
mendapat nilai persen berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Penguasaan Konsep
Presentase Kategori
90% - 100% Sangat Tinggi
75% - 89,99% Tinggi
55% - 74,99% Sedang
30% - 54,99% Rendah
0% - 29,99% Sangat Rendah
(Panggabean, 1989 : 29 dalamSusanti, Novi, 2011 : 49-50)
d. Menghitung presentase ketercapaian tiap aspek kognitif dan ketercapaian
model Think-Pair-Share menggunkan rumus:
Presentase ketercapaian = x ≥65
N x 100% (Persamaan 3.5)
Keterangan :
∑x ≥65 = lebih besar atau sama dengan 65 N = jumlah siswa
e. Menghitung keberhasilan model Think-Pair-Share, menggunakan rumus:
Keberhasilan = kriteria
28
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
Tabel3.3 NilaidanKriteriaKeberhasilan Model Think-Pair-Share
Nilai Presentase Kategori
>90 >90% BaikSekali
70-80 70%-80% Baik
50-69 50%-69% Cukup
30-49 30%-49% Kurang
<20 <20% SangatKurang
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melaksanakan seluruh rencana tindakan dari siklus I sampai
dengan siklus III Penelitian Tindakan Kelasa (PTK) yang dilaksanakan di SDN 2
Cibodas Kelas V mengenai Penerapan Model Think-Pair-Share Untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Sifat-sifat cahaya. Maka berdasarkan hasil
penelitian diperoleh simpulan bahwa:
1. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan model
Think-Pair-Share yaitu perencanaan pada tahap Think, guru membuat soal untuk menggali
pengetahuan awal siswa yang harus dipikirkan secara individu. Pada tahap Pair
guru membentuk kelompok yang bersifat heterogen, guru membuat aturan dalam
berdiskusi, menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
percobaan/demontrasi, penyusunan lembar kerja siswa berpasangan sesuai dengan
indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Sedangkan pada tahap Share,
penyusunan lembar kerja siswa membuat simpulan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat, yaitu
dengan langkah-langkah (a) Think, guru memberikan pertanyaan kepada siswa,
siswa memikirkan jawaban secara individu. (b) Tahap Pair, siswa berpasangan
dengan siswa lain untuk mendiskusikan hasil pemikirannya dan membandingkan
jawaban yang dianggap paling benar dan tepat pada tahap pertama dan berdikusi
tentang hasil percobaan yang telah dilakukan. Pada tahap Pair ini ada dua
kegiatan yang berbeda yaitu percobaan dan demonstrasi, dilakukan demontrasi
pada siklus III ini di karenakan keterbatasan alat dan bahan yang tersedia (c)
Tahap Share, sekitar ¼ pasangan diberi waktu untuk berbagi dengan pasangan
69
telah di diskusikan. Pada pelaksanaan pembelajaran model Think-Pair-Share ini
berpusat kepada siswa, guru hanya sebagai fisilitator.
3. Penguasaan Konsep Sifat-sifat Cahaya Mengalami Peningkatan
Dengan menerapkan model Think-Pair-Sharepenguasaan konsep sifat-sifat
cahaya mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari perhitungan persentase
penguasaan konsep pada tiap siklus. Penguasaan konsep pada siklus I dalam
kategori sedang, siklus II dalam kategori tinggi sedangkan pada siklus II dalam
kategori tinggi.
A. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini memberikan hasil positif
terhadap penguasaan konsep siswa maka dalam penelitian ini akan dikemukaan
beberapa saran, yaitu:
1. Bagi guru, guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas, guru harus menguasai langkah-langkah penerapan
model Think-Pair-Share dan mengaplikasikannya dalam perencanaan
pembelajaran dengan tepat dan melaksanakannya sesuai dengan perencanaan
pembelajaran yang telah disusun, selain itu penggunaan media pembelajaran
yang menarik juga sangat penting agar siswa lebih semangat selama
pembelajaran dan mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang
abstrak menjadi lebih konkrit.
2. Bagi sekolah, model Think-Pair-Share sebagai masukan dalam memperbaiki
pembelajaran di sekolah, meningkatkan kinerja guru dengan didukungnya
sarana dan prasarana dalam pembelajaran.
3. Bagi peneliti, sebaiknya dalam menerapkan model Think-Pair-Share
menguasai langkah-langkah model Think-Pair-Share dan dalam pembuatan
70
dipahami oleh siswa dan diberi keterangan di tiap LKS berdasarkan
tahapannya. Pada langkah-langkah kegiatan percobaan harus jelas pada siklus
I seharusnya lilin dilubangi dengan paku kecil berdiameter 4mm. Siklus II
soal pada tahap think seharusnya berdasarkan bentuk permukaan cermin,
cermin dikelompokkan menjadi tiga. Sebutkan! Soal pada tahap pair pada
cermin datar dimasukkan juga pada langkah kegiatan percobaan dalam bentuk
perintah, percobaan II seharusnya dekatkan/jauhkan pulpen ke bagian sendok
cekung/cembung dengan jarak 30cm, percobaan III pada saat melihat uang
logam harus diberi jarak dengan jarak 30cm. Siklus III pada tahap think harus
lebih jelas dalam membuat soal, warna-warna cahaya yang membentuk
71
Devi Dwi Wahyuningsih, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyawati, Choiril dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Thobroni, Muhammad & Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran
Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam
PembangunanNasional. Yogyakarta: ARRUZZ Media.
Kesuma, Dharma dan Salimi. (2011). PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Bandung: UPI. Tidak Diterbitkan
Kunandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Garasindo Persada.
Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia.
Rosiawaty, S & Aris Muharam. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sagala, Syaiful. (2007). KONSEP DAN MAKNA PEMBELAJARAN. Bandung: CV ALFABETA.
Susanti, Novi. (2011). Penerapan Model Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPA
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.SkripsiPada Prodi PGSD
JurusanPedagogik FIP UPI. Bandung: TidakDiterbitkan
Wiriaatmaja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Wiwi Tin Pratiwi. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperative Tipe
Think-Pair-Share Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPA Kelas V SD. SkripsiPada Prodi PGSD Jurusan