Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII TENTANG MENSTRUASI DI SMP N 1 PANJATAN KULON PROGO
YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan
Program Studi D3 Keperawatan
Oleh:
Feri Puspa Wulandari 1008935
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII TENTANG
MENSTRUASI DI SMP N 1 PANJATAN KULON PROGO YOGYAKARTA
Oleh
Feri Puspa Wulandari
Sebuah Karya Tulis Ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Feri Puspa Wulandari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
Feri Puspa Wulandari 1008935
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII TENTANG MENSTRUASI DI SMP N 1 PANJATAN KULON PROGO
YOGYAKARTA
Disetujui disahkan oleh :
Pembimbing I
Haris Sofyana,S.Kep,.Ners.,M.Kep
NIP : 197306211998031003
Pembimbing II
Afianti Sulastri, S.Si.,Apt
NIP : 198007282010122002
Mengetahui Ketua Prodi
DIII Keperawatan
Iman Imanudin,S.Pd.,M.Pd
ABSTRAK
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Feri Puspa Wulandari
Masa remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang relatif cepat, sekaligus juga masa kematangan seksual yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. Masa permulaanmenstruasi bisa menjadi hal yang membingungkan karena remaja tidak tahu apa yang harus dilakukan.Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain, media massa, dan lingkungan.Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan tentang menstruasi pada remaja putri kelas VII di SMP N 1 Panjatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian ini sebanyak 44 orang remaja putri yang sudah mengalami menstruasi dengan menggunakan teknik purposive sampling.Instrumen yang digunakan dengan angket atau kuisioner.Hasil sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 33 orang (75%), sebagian kecil yaitu 22,7% memiliki pengetahuan sedang dan yang memiliki pengetahuan baik1 orang (2,3%). Diharapkan agar pihak sekolah dan petugas kesehatan memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang menstruasi
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D.Manfaat Penelitian ... 5
E. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 7
1. Definisi Pengetahuan ... 7
2. Ranah/ Domain Pengetahuan ... 7
3. Klasifikasi Pengetahuan ... 9
4. Cara Memperoleh Pengetahuan ... 9
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... ... 10
B. Remaja ... 12
1. Definisi remaja ... 12
2. Urgensi Masa Remaja ... 14
3. Tahap – tahap Perkembangan ... 15
4. Tugas – tugas Perkembangan Remaja ... 17
5. Perkembangan Pada Masa Remaja... 18
C. Menstruasi ... 20
2. Siklus Menstruasi ... 22
3. Permasalahan yang terjadi selama periode menstruasi... 31
D.Pengetahuan Tentang Mentruasi ... 35
E. Kerangka Pemikiran ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... ... 38
B. Waktu dan Tempat ... 38
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38
1. Populasi Penelitian ... 38
2. Sampel Penelltian ... 38
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 39
1. Variabel Penelitian ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43
B. Pembahasan ... 43
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi Kuesioner Untuk Tingkat Pengetahuan Tentang
Gangguan Mentruasi Pada Remaja Putri ... 40 Tabel 3.2 Hasil Uji Validasi ... 41 Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 41 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Gangguan
DAFTAR GAMBAR
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
DAFTAR LAMPIRAN
ALAT PENGOLAHAN DATA
Surat Permohonan Menjadi Responden ... 49
Persetujuan Sebagai Responden Penelitian ... 50
Surat Permohonan Izin Penelitian ... 51
Surat Izin SMPN 4 Wates ... 52
Surat Keterangan SMPN 4 Wates ... 53
Surat Izin SMPN 1 Panjatan ... 54
Surat Keterangan SMPN 1 Panjatan ... 55
Angket ... 56
DATA PENELITIAN Tabel Instrumen Validasi ... 57
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Manusia dalam perkembangannya melewati beberapa fase, salah satunya adalah masa remaja. Menurut Hurlock ( 2008) masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Periode transisi tersebut ditandai dengan perubahan fisik dan psikis. Diantara masa anak-anak dan remaja disebut masa pubertas. Menurut Monks (2002) masa pubertas adalah masa diantara masa anak-anak dan remaja ditandai dengan suatu gejala timbulnya suatu dorongan seksual atau berkembangnya organ reproduksi dalam permulaan masa remaja. Ketika anak memasuki usia remaja, akan mengalami perubahan fisik yang cepat, salah satunya adalah kematangan organ-organ reproduksi. Proses perubahan fisik sehubungan dengan proses reproduksi disebut pubertas. Pubertas berasal dari kata puber atau pubercent yang mempunyai pengertian mendapatkan pubis atau rambut kemaluan, menandai akhir masa kanak-kanak dan masa remaja. Perubahan-perubahan yang terjadi dirasakan oleh remaja sebagai hal yang mengagumkan sekaligus menakutkan, senang sekaligus kecewa, percaya diri sekaligus sadar diri(Monks, 2002; Narendra dkk, 2002; Yusuf, 2002).
Persoalan remaja menarik untuk dikaji karena remajaberada pada masa peralihan. Menurut Begun dan Van Ginneken (2000), remaja adalah
“adolecence”, berasal daribahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh menjadi dewasaatau dalam perkembangan menjadi dewasa. Menurut WHO (2005) melihat masa remaja berumur antara 10-19 tahun. Namun masa remaja tidak hanya dibatasi oleh aspek umur, melainkan dari berbagai karakteristik perubahan baik secarabiologis, patologis, fisiologis maupun aspek sosial (Riley, 2007;Begum, 2003). Pada masa tersebut remaja banyak melakukan penyesuaian diri untuk mencapai pada tahap perkembangan selanjutnya yaitu dewasa. Pada masa tersebut remaja juga menyesuaikan diri trhadap perubahan-perubahan yang dialaminya baik fisik, psikis, dan fungsi-fungsi. Perubahan
tersebut dapat dikatakan sebagai pengalaman baru yang masih asing bagi remaja dan sering kali menjadi sumber permasalahan dalam kehidupan remaja. Salah satu perubahan yang dialami remaja adalah perubahan organ reproduksi yaitu terjadi pematangan seksual yang meliputi tanda-tanda primer dan sekunder (Narendra dkk, 2002; Sarlito, 2002; Santrock, 2003)
Ketika seorang anak perempuan menginjak remaja, peristiwa yang menandai pubertas adalah menstruasi yang pertama (menarche). Akan tetapi tidak semua anak perempuan mendapatkan informasi tentang proses menstruasi dan kesehatan selama menstruasi sehingga dapat melakukan persiapan yang cukup untuk mengenali dan menyambutnya(Liewellyn-Junes,2007; Wahyudi, 2001, Gubta,2006). Hasilpenelitian di Bangladesh menunjukkan bahwa wanita tidak pernah mendapatkaninformasi menstruasi, seks, kontrasepsi yang sering menjadi permasalahan kesehatanselama kehidupan masa remajanya (Begum et al,2007)
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
di dapatkan bahwa 77% pengetahuan tentang menstruasi cukup tetapi praktek berorientasi kesehatan selama menstruasi sedang yaitu 32%.
Masalah kesehatanmenstruasi sering diabaikan meskipun dalam program kesehatan reproduksi dan seksual remaja, terutama menstruasi yang tidak teratur, kehilangan banyak darah, nyeri yang sangat hebat selama menstruasi adalah masalah kesehatan yang sangat penting (Barr,2009). Memperhatikan kesehatan selama menstruasi adalah penting dan merupakan kesehatan yang baik, karena membantu remaja untuk memahami tubuh mereka dan kesehatan reproduksinya (BKKBN, 2003)
Di beberapa negara, wanita yang menstruasi dianggap kotor. Penelitian di Nigeria diketahui bahwa menstruasi bukanlah subjek atau bahan yang didiskusikan secara umum, meskipun dibicarakan secara pribadi, sekalipun dengan ibu dan anak, hal ini dianggap memalukan. Dari penelitian tersebut masalah yang ditemukan adalah 21,1% didapatkan Menorhagia26,9% perempuan mengeluh nyeri yang sangat dalam setiap menstruasi dan 31% perempuan menderita menorhagia atau rasa sakit saat menstruasi yang berat. Pengaruhnya pada kualitas hidup yaitu 14% perempuan sering absen dari sekolah, 20% tidak mampu melakukan aktifitas mereka atau pekerjaan sehari-hari, 46,7% mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri secara bebas ( Brabin, 2009 ).
Remaja putrid membutuhkan informasi tentang proses menstruasi dan kesehatan selama menstruasi. Remaja putrid akan mengalami kesulitan menghadapi menstruasi jika sebelumnya ia belum pernah mengetahui atau membicarakannya baik dengan teman sebaya atau dengan ibu atau keluarga. Idealnya seorang remaja putrid mengetahui tentang menstruasi dari ibunya (Liewellyn-Junes, 2007).Namun tidak selamanya ibu dapat memberikan informasi tentang menstruasi karena terhalang dengan tradisi yang mengganggap tabu untuk membicarakan tentang menstruasi ,sehingga dapat mempengaruhi kualitas kesehatan selama menstruasi pada remaja (Barr, 2009;Donya, 2003). Bahkan menurut George (2003) dan Drakshatani (2004) dilaporkan bahwa orang tua khususnya ibu tidak pernah mendidik anak perempuannya tentang berbagai hal terutama tentang menstruasi, awal menstruasi, perawatan menstruasi dan bagaimana menjaga kesehatan wanita selama masa menstruasi.Maka wajar jika hasil penelitian James (2007) yang mengatakan remaja putri tidak kuat pengetahuannya terhadap masalah kesehatan menstruasinya.Untuk itu penelitian ini menjadi amat penting karena terdapat kesenjangan terahadap apa yang seharusnya diketahui oleh remaja putrid tentang kesehatan menstruasi dengan kenyataan yang terjadi sehingga jelasakan berpengaruh terhadap masalah kesehatan khususnya kesehatan tentang menstruasi.
Dari hasil wawancara dari sekitar 15 orang remaja putri di SMPN 1 Panjatan ternyata 13 remaja putri tidak tahu tentang siklus dan gangguan menstruasi, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMPN 1 Panjatan tentang gambaran pengetahuan remaja putri tentang menstruasi.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
reproduksi. Menstruasi menjadi perhatian pada remaja putri yang ada pada masa peralihan dan menimbulkan reaksi bermacam-macam pada anak perempuan. Remaja yang tidak siap dan mengalami menarche terlalu dini cenderung menunjukkan lebih banyak reaksi negatif ( sulastomo dkk, 2002). Pada permulaan menstruasi bisa menjadi hal yang membingungkan karena remaja tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah“ Bagaimana pengetahuan remaja putri kelas VII
tentang menstruasi di SMPN 1Panjatan Kulonprogo Yogyakarta?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan pada remaja putri kelas VII tentang menstruasi di SMP N 1 Panjatan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Diharapkan menjadi bahan masukan dan penyusunan program pendidikan kesehatan reproduksi di SMPN 1 Panjatan
2. Bagi Pendidikan Kesehatan
Diharapkan menjadi bahan masukan bagi petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan (Latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan)
BAB III : Metodologi Penelitian (Lokasi dan subjek penelitian, , metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data).
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. MetodePenelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur.Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik.(Sugiyono 2007).
B. Waktu dan Tempat
Lokasipenelitiandilaksanakan di SMPN 1 PanjatanKecamatanPanjatan Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Penelitian di lakukan pada tanggal 14 Mei-21 Mei 2013
C. PopulasidanSampelPenelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang diteliti
(Notoatmojo,2002). Populasi
dalampenelitianiniadalahseluruhremajaputri di SMPN 1 Panjatan yang ada di Kecamatan Panjatan KabupatenKulonprogo sebanyak 50 remaja putri di kelas VII.
2. Sampel Penelitian.
yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Adapun sampel yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Sudah mengalami menstruasi b. Siswi kelas VII SMPN 1 Panjatan
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri tentang gangguan menstruasi.
2. Definisi Operasional
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
Menstruasi dikenal dalam masyarakat dengan istilah haid. Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohadjo, 2009). Cara pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan angket, hasil penelitian kategorikan (Arikunto,2002):
a.Baik ( jika jawaban benar 76%-100%), b.Sedang (jika jawaban benar 56%-75%), c.Kurang (jika jawaban benar <55%)
dan data yang digunakan berupa data ordinal
E.Instrumen Penelitian
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
nilai minimum 0, dan nilai maksimum adalah 20. Nilai masing-masing pertanyaandijumlahkan, kemudian dikategorikan menjadi baik, sedang, dan kurang. Datanya berupa data ordinal.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Untuk Tingkat Pengetahuan Tentang Gangguan Mentruasi Pada Remaja Putri
Variabel Item Materi No. Item Jumlah Item
Alat ukur penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah di uji validitas dan rehabilitas data (Hidayat, 2009).
3. Uji validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument (Arikunto,2006). Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi (content
validity), validitas berdasarkan kriteria (criterion-related validity) dan
mendapatkan r hitung maka dapat diputuskan valid atau tidak valid, harga
tersebut di korelasikan dengan rtabel. Semua pertanyaan valid karena
berada padalebih dari nilai kritik yaitu >0,05
No Keterangan No item 1 Tidak Signifikan -
2 Sangat Signifikan 1,3,4,5,6,17
3 Signifikan 2,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19,20 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua pertayaan dapat digunakan sebagai alat ukur.
4. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
Dengan hasil yang diperoleh adalah 0,582
E. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti minta surat izin dari institusi kemudian datang ke sekolah dan memberikan surat kepada kepala sekolah dan kemudian masuk ke ruang BK untuk persiapan. Peneliti masuk ke kelas dan melakukan infomed konsent dengan remaja putri dan kemudian membagikan angket kepada siswi yang memenuhi kriteria dan bersedia menjadi responden.
F. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Analisis data
Setiap responden diukur tingkat pengetahuan tentang menstruasi pada remaja putri dengan menganalisis jawabanya. Jawaban benar diberi nilai 1 dan untuk jawaban salah diberi nilai 0 kemudian diberi prosentase dengan rumus :
F
P = X 100 %
N
Kemudian nilai prosentase yang diperoleh dimasukkan ke dalam standar kriteria objektif ( Arikunto, 2002 ).
a. Baik : jika jawaban benar 76 % - 100% b. Sedang : jika jawaban benar 56% - 75% c. Kurang : jika jawaban benar < 55%
G. Alur Penelitian
Bagan 3.1. Alur penelitian
Pemilihan Sampel Persiapan
Perumusan Masalah
Pembuatan Instrumen
Pengumpulan/ Pengambilan Data
Pengolahan Data
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Panjatan, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar 33 orang (75%) memiliki pengetahuan kurang
B. Saran
1. Bagi Pihak Sekolah
Karena dari hasil penelitian didapat bahwa pengetahuan yang dimiliki remaja putri masih kurang maka hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan agar dapat dimasukkan dalam salah satu mata pelajaran seperti mata pelajaran biologi atau BK (Bimbingan Konseling) guna meningkatkan pengetahuan tentang menstruasi.
2. Bagi Pendidikan Keperawatan
Feri Puspa Wulandari, 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin.(2009). Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bobak, Margaret Duncan.(2008). Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Bandung : YIA-PKP
Cuningham, F. Gary.Dkk (2005). Obstetri Williams. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul.(2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Machfoedz, Eko Suryani. (2009). Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Firamaya
Manuaba, I.A Candradinata.Dkk.( 2008) . Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan Obstetri Ginekologi Social Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
Manuaba, I.B Gde.(2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Maulana, D.J Heri. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC Mochtar, Rustam. (2007). Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Nursalam, Siti Pariani. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Infomedika
Nursalam.(2008).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Notoatmodjo, Sukidjo. (2010). Metodologi Riset Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta . (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta
(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Perry, Potter. 2008. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC Rukiyah, Lia Yulianti. (2010). Asuhan Kebidanan 4 Patologi.Jakarta : TIM Salmah. Dkk.(2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
Syarifudin, Yudhia Fratidhina. 2009. Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta : TIM
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Yulianti, Devi.(2005). Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC
Depkes RI.(2010).Angka Kematian Ibu.www.Google.com. Download 3 November 2011
BKKBN.,( 2001), “Tumbuh Kembang”http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ceria
IndonesiaMDG_BI. (2007).pdf. www.google.com. Download 3 november 2011 Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur.(2006). www.google.com.Download 3
November 2011
Hurlock, E. (2001). Psikologi Perkembangan. Edisi 5. Jakarta : Erlangga.
Latifah, Melly. 2008. Karakteristik Remaja. Available : http : //www.Child Development. Com.
Purwanto. (2009). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Hurlock, E.B.,(2008), psikologis perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan , Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta