• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Diberlakukannya Tarif Pajak Progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Dua Terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Diberlakukannya Tarif Pajak Progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Roda Dua Terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bandung."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pajak kendaraan bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Subjek dari pajak sendiri adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan pajak kendaraan bermotor di Bandung dengan penerapan pajak progresif dan bea balik nama kendaraan bermotor roda dua. Penelitian ini dilakukan di Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung I Pajajaran. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode data

history yaitu menggunakan laporan keuangan pada Tahun 2015. Pengolahan data

menggunakan program SPSS versi 21.0. Hasil dari penelitian ini adalah pengenaan tarif pajak progresif dan Bea Balik Nama dalam penghitungan pajak kendaraan bermotor roda dua untuk kepemilikan lebih dari satu dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan tarif pajak progresif dan Bea Balik Nama terhadap Penerimaan Pajak Kendaran Bermotor roda dua di Kota Bandung.

(2)

ABSTRACT

Motor vehicle tax is a tax on the ownership of motor vehicle. The owner is a person or institution which have control of motor vehicle. Purpose of this research is to study motor vehicle tax revenue in city of Bandung with use of progressive tax and transfer tax of two wheeled vehicle. This research was conducted at the Department of Revenue Services Branch Provincial Bandung, Pajajaran 1st Region. Method used in this

research is using historical data of 2015 Finance Report. The data processing using SPSS version 21.0. Result of this research are the imposition of a progressive tax rates in the calculation of two wheeled motor vehicle tax for possession of more than one vehicle and there is no significant effect on the application of progressive tax rates and transfer tax to tax revenues of two wheeled motor vehicles in the city of Bandung.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

1.1Latar belakang masalah ... 1

1.2Rumusan masalah ... 4

1.3Tujuan penelitian ... 4

1.4Manfaat penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1Dasar-dasar pajak ... 6

2.1.1 Pengertian pajak ... 6

2.1.2 Fungsi pajak... 9

2.1.3 Syarat pemungutan Pajak ... 10

2.1.4 Asas dan Sistem pemungutan pajak ... 11

2.1.5 Teori yang mendukung pemungutan pajak ... 13

2.1.6 Tarif pajak kendaraan bermotor ... 14

2.2Pajak Daerah ... 15

2.2.1 Pengertian pajak daerah ... 15

2.2.2 Kriteria pajak daerah ... 16

2.2.3 Dasar hukum ... 16

2.3Pajak Bermotor ... 17

2.3.1 Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor ... 17

2.3.2 Subjek Pajak Kendaraan Bermotor ... 17

2.3.3 Objek Kendaraan Bermotor ... 17

2.3.4 Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor ... 18

2.3.5 Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ... 21

2.3.6 Denda Keterlambatan Pembayaran ... 22

2.4Sistem dan Prosedur Pajak Kendaraan Bermotor... 24

2.5Penelitian terdahulu ... 29

2.6Rerangka pemikiran ... 32

2.7Pengembangan hipotesis ... 32

(4)

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Populasi dan Sample ... 33

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5 Teknik Analisis Data ... 36

3.5.1 Analisis Deskriptif ... 37

3.5.2 Uji Kualitas Data ... 37

3.5.2.1 Uji Validitas ... 37

3.5.2.2 Uji Reabilitas ... 37

3.5.3 Uji Asumsi Klasik ... 38

3.5.3.1 Uji Normalitas ... ....38

3.5.3.2 Uji Regresi Berganda ... 38

3.5.4 Uji Hipotesis ... 39

3.5.4.1 Uji t (uji parsial) ... 39

3.5.4.2 Uji Simultan (uji F statistik) ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Hasil analisis ... 41

4.1.1 deskripsi umum penelitian ... 41

4.1.2 hasil wawancara ... 43

4.1.3 hasil penelitian... 46

4.1.4 uji instrument data ... 50

4.1.5 uji validitas data ... 50

4.1.6 uji reabilitas data ... 51

4.1.7 uji asumsi klasik ... 51

4.1.8 uji normalitas ... 51

4.1.9 uji multikolonieritas ... 52

4.1.10 uji regresi berganda ... 53

4.1.11 uji simultan (uji f statistik) ... 55

4.1.12 uji parsial (uji t) ... 56

4.2 Pembahasan ... 58

4.2.1 Pengaruh Tarif Pajak Progresif terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor ... 58

4.2.2 Pengaruh Bea Balik Nama terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor ... 59

4.2.3 Pengaruh tarif pajak progresif dan bea balik nama terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor ... 59

BAB V PENUTUP ... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Keterbatasan dan Saran ... 61

5.2.1 Keterbatasan ... 61

(5)
(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 sistem dan prosedur PKB ... 29

Gambar 2.2 kerangka pemikiran ... 32

Gambar 4.1 struktur organisasi dinas pendapatan daerah provinsi Jawa Barat ... 43

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan tarif pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama

kendaraan bermotor Di provinsi Jawa Barat ... 3

Tabel 4.1 Tarif pajak progrsif 1 ... 46

Tabel 4.2 Tarif Pajak Progresif 2 ... 47

Tabel 4.3 Tarif Pajak Progresif 3 ... 47

Tabel 4.4Tarif pajak progresif 4... 47

Tabel 4.5Tarif Pajak Progresif 5 ... 48

Tabel 4.6 Bea balik nama 1 pribadi ... 48

Tabel 4.7 Bea balik nama 1 TNI/POLRI ... 48

Tabel 4.8Tarif bea balik nama 2 pribadi ... 49

Tabel 4.9 Tarif bea balik nama 2 TNI/POLRI ... 49

Tabel 4.10 Total tarif progresif dan bea balik nama ... 49

Tabel 4.11 hasil uji validitas ... 50

Tabel 4.12 hasil uji reabilitas ... 51

Tabel 4.13 hasil uji test normalitas ... 52

Tabel 4.14 hasil uji multikolonieritas... 53

Tabel 4.15 Hasil perhitungan nilai koefisien persamaan regresi ... 54

Tabel 4.16 hasil uji hipotesis simultan ... 56

Tabel 4.17 hasil uji parsial (uji t) ... 57

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan iuran wajib yang diberlakukan pada setiap pajak atas

objek pajak yang dimilikinya dan hasil yang diterima dari pajak diserahkan

kepada pemerintah. Jenis pajak yang ada di Indonesia diantaranya adalah Pajak

penghasilan, Pajak Pertambahan nilai, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak

progresif, Pajak hiburan, Pajak Hadiah, dan lain-lain. Pada hakekatnya,

pembangunan nasional disuatu negara diselenggarakan oleh masyarakat

bersama dengan pemerintah. Sehingga dalam mensukseskan pembangunan

nasional, peranan penerimaan dalam negeri menjadi hal yang sangat penting

mengingat sumber pembiayaan merupakan pendukung utama dalam

pembangunan nasional.

Berdasarkan pemungutannya, pajak di Indonesia dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat dan pajak daerah

merupakan suatu sistem perpajakan di Indonesia yang pada dasarnya merupakan

beban masyarakat sehingga perlu dijaga agar kebijakan tersebut dapat

memberikan beban yang adil kepada masyarakat (Achmad Lutfi, 2006). Terkait

dengan Pajak Daerah, peranannya juga sangat penting sebagai sumber

Pendapatan Daerah dan sebagai penopang Pembangunan Daerah, karena Pajak

daerah merupakan salah satu Sumber pendapatan asli daerah.

(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Dalam UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan Retribusi daerah,

tarif kendaraan bermotor dikenakan tarif progresif. Dalam pelaksaannya,

pemerintah harus berhati-hati serta bijak dalam mengeluarkan kebijakan tersebut

dan mengawasi apakah kebijakan tersebut sudah sesuai dengan asas-asas

pemungutan pajak itu sendiri. Untuk menekan laju kendaraan yang semakin

pesat apalagi di kota-kota besar yang sering terjadi kemacetan, maka pemerintah

menerapkan tarif pajak progresif untuk kendaraan bermotor baik untuk roda dua

(2) maupun roda empat (4).

Seperti yang tertuang dalam Pergub No 33 tahun 2011 tentang pajak daerah

untuk jenis pungutan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama

kendaraan bermotor (BBNKB), pemerintah menerapakan tarif pajak progresif

untuk kendaraan bermotor. Untuk cara perhitungan pajak kendaran bermotor

diatur oleh perda nomor 8 tahun 2010 dan berlaku mulai tangal 1 Januari 2011.

Berdasarkan dari pendapatan asli daerah tersebut, kontribusi terbesar dalam

pembangunan daerah terdapat pada pemungutan pajak kendaraan bermotor

(PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Dalam

pelaksanaanya, pajak kendaraan bermotor bekerjasama dengan tiga instansi

pemerintah yaitu : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah, Polisi

Republik Indonesia, dan PT. (Persero) Jasa Raharja dalam pencatatannya dan

pembayaran pajak kendaraan bermotor menggunakan Sistem Administrasi

Manunggal dibawah Satu Atap (SAMSAT) dalam mengeluarakan STNK,

pembayaran pajak, BBNKB, dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu

(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Tabel 1.1

Perbandingan tarif pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan

bermotor Di provinsi Jawa Barat

no jenis pajak

kepemilika kelima dan setrusnya 3,75%

3

( sumber : peraturan daerah Jawa barat No 13 Tahun 2011 tentang pajak daerah )

Berlakunya penerapan pajak progresif atas pajak kendaraan bermotor

menimbulkan dampak bagi masyarakat, baik itu dampak positif maupun dampak

(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

ini diantaranya berkurangnya jumlah kendaraan bermotor. Sedangkan bagi

pemerintah daerah, dengan berlakunya pajak progresif untuk kendaraan bermotor

menyebabkan bertambahnya jumlah pendapatan daerah dari sektor pajak

daerah. Dampak negatif yang terjadi dalam masyarakat yaitu masyarakat

sebagai wajib pajak melakukan penyelundupan hukum untuk menghindari

pembayaran pajak kendaraan bermotor yang lebih besar. Artinya seseorang yang

memiliki kendaraan lebih dari satu dapat mengatasnamakan keluarganya

ataupun pihak lain agar terhindar dari pajak progresif (Nugraha, 2012).

Berdasarkan penjelasan diatas penulis tertarik untuk meneliti bagaimana

pelaksanaan pembayaran pajak progresif kendaraan bermotor di kota Bandung

dengan judul “PENGARUH DIBERLAKUKANNYA TARIF PAJAK

PROGRESIF DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR RODA

DUA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI

KOTA BANDUNG”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas maka terdapat beberapa

pertanyaan yang merupakan rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

Bagaimana pengaruh diberlakukannnya pajak progresif kendaraan bermotor

dan bea balik nama kendaraan bermotor terhadap penerimaan pajak kendaraan

bermotor di kota bandung secara parsial dan simultan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka

(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Untuk mengetahui pengaruh diberlakukannya pajak progresif dan bea balik

nama kendaraan bermotor terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di

kota Bandung secara parsial dan simultan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

bermanfaat bagi pihak-pihak antara lain :

a. Akademisi/pembaca lain

Membantu bagi para pembaca untuk mengetahui pengaruh diberlakukannya

pajak progresif pada kendaraan bermotor dan bea balik nama khususnya

roda dua di kota Bandung serta memberikan informasi tentang pajak

progresif yang berlaku di kota Bandung.

b. Bagi Peneliti

Untuk menambah informasi serta pengetahuan mengenai diberlakukannya

pajak progresif dan bea balik nama terhadap penerimaan pajak kendaraan

(14)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tarif pajak progresif dan bea balik

nama kendaraan bermotor terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua

yang terdaftar di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Tahun 2015. Berdasarkan

hasil pembahasan dari penelitian yang dilakukan, maka simpulan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian, tarif pajak progresif tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di Kota Bandung.

2. Berdasarkan penelitian, Bea Balik Nama kendaraan bermotor tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap pajak kendaraan bermotor di Kota

Bandung.

3. Berdasarkan hasil penelitian, tarif pajak progresif dan bea balik nama

kendaraan bemotor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pajak

(15)

BAB V PENUTUP 61

5.2 Keterbatasan dan Saran

5.2.1 Keterbatasan

Beberapa keterbatasan yang dialami dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian ini terkendala oleh waktu, sehingga data yang didapatkan hanya

sedikit. Dengan demikian hasil penelitian ini mungkin kurang akurat.

2. Jumlah tahun pengamatan hanya 1 tahun. Sebaiknya dalam mendapatkan hasil

yang lebih tepat dan signifikan, sebaiknya penelitian hendaknya dilakukan

lebih dari 1 tahun, sehingga hasil yang didapatkan lebih tepat dan signifikan.

5.2.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah data yang lebih

akurat lagi seperti menambah pengambilan data ke SAMSAT atau ke tempat

yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga data yang diolah dapat lebih

baik dari sebelumnya.

2. Jangka waktu penelitian dapat diperpanjang sehingga data yang akan diolah

lebih banyak.

3. Jumlah sample diperbanyak lagi agar menambah akurasi data pengolahan data.

4. Bagi wajib pajak sebaiknya bila membeli kendaraan bermotor roda untuk

(16)

BAB V PENUTUP 62

5. Bagi peneliti selanjutnya, beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi

penerimaan pajak kendaraan bermotor seperti:

a. Kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak kendaraan bermotor.

b. Kualitas pelayanan pajak kendaraan bermotor di SAMSAT

c. Sanksi perpajakan yang dikenakan kepada wajib pajak apabila telat

membayar pajak kendaraan bermotor.

Sebaiknya dimasukan dalam indikator penelitian selanjutnya sehingga hasil

(17)

PENGARUH DIBERLAKUKANNYA TARIF PAJAK

PROGRESIF DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN

BERMOTOR RODA DUA TERHADAP

PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR DI KOTA

BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh:

Tonny Rendika Dwiputra 1051027

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(18)

THE INFLUENCE OF THE ENACTMENT OF PROGRESSIVE

TAX RATES AND TRANSFER TAX OF TWO-WHEEL MTOR

VEHICLE TO MOTOR VEHICLE TAX REVENUE

IN THE CITY OF BANDUNG

THESIS

In Partial Requirement for The Bachelor Degree In Accounting Major

By:

Tonny Rendika Dwiputra 1051027

BACHELOR PROGRAM IN ACCOUNTING

FACULTY OF ECONOMIC

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

(19)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan perlindungannya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Meskipun dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mendapatkan banyak kesulitan, namun berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak, penulis dapat menyelesaikannya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, karena keterbatasan penulis dan kurangnnya pengalaman penulis. Penulis meminta kebijaksanaan pembaca untuk memakluminya dan serta memberikan kritik dan saran yang dapat membantu mengembangkan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan. Penelitian ini hanya berfokus terhadap tarif pajakprogresif dan bea balik nama di kantor cabang pelayanan dinas pendapatan daerah provinsi wilayah kota Bandung I pajajaran selama tahun 2015.

Selama proses penyusunan tugas akhir ini, penulis dibantu oleh banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

2. Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA, selaku ketua program studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

3. Anthonius, S.E., M.M., Ak., selaku dosen wali penulis yang sudah membimbing penulis sejak awal perkuliahan.

4. Yuliana Gunawan, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

5. Kedua orang tua saya bapak Buddy S. Sairoen dan ibu Renny Puspa Dewi, karena selalu memberikan dukungan unutk segera menyelesaikan tugas akhir ini, memberikan kasih sayang dan perhatian yang begitu besar kepada penulis, serta yang sudah bekerja untuk membiayai penulis untuk kuliah.

6. Semua keluarga penulis yang sudah memberikan dukungan serta doa agar penulis segera menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Teman-teman seperjuangan penulis diperkuliahan Tito, Dandy, I Made Johan, dan Aditya Wahyu yang sudah menjadi sahabat penulis yang baik, setia mendengarkan keluhan atau permasalahan penulis, serta menjadi teman diskusi dalam penyusunan tugas akhir ini.

8. Sahabat-sahabat saya di Gereja Ferdian, Bayu, Ryandi, Teddy, Praditya, dan Ricko yang selalu memberikan semangat dan dukungan serta menjadi teman diskusi penulis agar segera menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Semua teman-teman Remaja dan Pemuda di GKP Bandung yang selalu memberikan dukungan, keceriaan, dan selalu menghibur penulis dengan canda dan tawa.

10.Orang yang spesial dalam hidup penulis, Siska Natalia, terima kasih sudah selalu seia menemani penulis dalam mengerjakan tugas akhir, selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan semangat pada saat penulis merasa putus asa.

(20)

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sangat berguna bagi penulis dalam melakukan perbaikan di lain kesempatan. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi para pembaca.

Bandung, Agustus 2016

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2013). Pengertian Pajak Secara Umum. Pajak Bro, Mei 2013 diakses dari http://www.pajakbro.com/2013/05/pengertian-pajak-secara-umum.html pada tanggal 12 Oktober 2015.

Admin. (2015). Definisi dan Pengertian Pajak Daerah. Definisi-pengertian, Mei 2015 diakses dari

http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-dan-pengertian-pajak-daerah.html pada tanggal 15 Oktober 2015.

Admin. (2015, Maret 10). Pajak Kendaraan bermotor. Wikiapbn, 10 Maret 2015 diakses dari http://www.wikiapbn.org/pajak-kendaraan-bermotor/ pada tanggal 15 Oktober 2015.

Ali. (2015). Fungsi, Syarat, Tata Cara Pemungutan Pajak. Pengertian Pakar, Januari 2015 diakses dari http://www.pengertianpakar.com/2015/01/fungsi-syarat-dan-tata-cara-pemungutan.html pada tanggal 15 Oktober 2015.

Ali. (2015). Pengertian pajak dan Retribusi. Pengertian Pakar, April 2015 diakses dari http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-pajak-dan-retribusi.html pada tanggal 15 Oktober 2015.

Departemen Keuangan Republik Indonesia. Direktorat Jendral Perimbangan

Keuangan Kementerian Keuangan, diakses dari

http://www.djpk.depkeu.go.id/attachments/article/190/Pajak_Daerah_dan_Ret ribusi_Daerah.pdf pada tanggal 19 Oktober 2015

Dispenda Jawa Barat. Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat diakses dari

http://dispenda.jabarprov.go.id/#tentangdispenda pada tanggal 5 Maret 2016.

DPRD Provinsi Jawa Barat. (2011). Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat diakses dari

http://dprd.jabarprov.go.id/jdih/main/perda/update_times_download/389/Perd a%20No.13%20Tahun%202011.pdf pada tanggal 19 Oktober 2015.

Irwanto, Rudi. (2015). Analisis Penerapan Pajak Progresif Terhadap Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor(studi kasus SAMSAT kota Makasar). Skripsi. Makasar:

Universitas Hasanuddin Makasar.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Yogyakarta: Andi.

(22)

Nugraha, Harist Agung. (2012). Penerapan Pajak Progresif Terhadap Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor Berdasarkan Peraturan Daerah Jawa TImur Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Pajak Daerah (Studi di Kantor Bersama SAMSAT Malang Kota). Skripsi. Malang: Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas

Brawijaya Malang.

Peraturan Gubernur Jawa Barat No 13 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Rahman, Abdul. (2013). Administrasi Perpajakan. Bandung: Nuansa.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: teori dan kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Saidi, M. Djafar. (2007). Pembaruan Hukum Pajak. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitattif. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Edisi kedua. Yogyakarta: Andi.

Sunjoyo. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Bob. (2015). 12 Pengertian Pajak Menurut Para Ahli. Seputar Pengetahuan, 14 Maret 2015 diakses dari http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/12-pengertian-pajak-menurut-para-ahli-terlengkap.html pada tanggal 16 Oktober 2015.

UU RI No.34 Th.2000 tentang Perubahan atas UU RI No.18 Th 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 sebagai mana diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Gambar

Gambar 4.2 pengurusan stnk dan BBNKB .............................................................
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan, berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fajariani (2013) yang menganalisis mengenai pengenaan tarif pajak progresif pada pajak kendaraan bermotor

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerimaan pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor dan pajak bahan bakar kendaran

Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (Studi Kasus Pada Kantor Bersama SAMSAT Mojokerto)”.

Untuk mengetahui apa yang menjadi kendala bagi wajib pajak dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di Unit

Hal tersebut menunjukan bahwa pengenaan tarif progresif kepemilikan kendaraan bermotor berdasarkan nama dan/atau alamat yang sama sebagaimana diatur dalam

Sedangkan hasil analisis data menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Pengaruh Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah di Takalar pada tahun 2014-2017 secara simultan pajak kendaraan

Hasil penelitian menunjukkan kinerja Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor pada Kantor