• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENALKAN KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN PERAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENALKAN KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN PERAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar: 11/PGPAUD/I/2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI

METODE BERMAIN PERAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B Di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Rida Rubianti Kartini 1004400

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan mudah untuk anak tk

(2)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Halaman Hak Cipta Untuk Mahasiswa S1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI

METODE BERMAIN PERAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)

OLEH:

RIDA RUBIANTI KARTINI 1004400

Sebuah skripsi yang diajukann untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©

RIDA RUBIANTI KARTINI 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Rida Rubianti Kartini 1004400

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI

METODE BERMAIN PERAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B

di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Yeni Rachmawati, M.Pd 19730308 200003 2 001

Pembimbing II

Cucu Eliyawati, M.Pd 19701022 199802 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI

METODE BERMAIN PERAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B

di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)

Oleh:

Rida Rubianti Kartini 1004400

Penguji I Penguji II

Dr. Hj. Ernawulan Syaodih, M.Pd 19651001 199802 2001

Rudiyanto, S.Pd, M.Si 19740617 199903 2001

Penguji III

dr. Nur Faizah Romadona, M.Kes 19701129 2003 12 2001

Penguji IV

Euis Kurniati, M.Pd 19770611200112 2002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(5)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENALKAN KONSEP MEASUREMENT (PENGUKURAN) ANAK USIA DINI MELALUI

METODE BERMAIN PERAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)

RidaRubianti Kartini 1004400

Kemampuan anak dalam mengenal konsep measurement (pengukuran) di TK Islam Nur Al Rahman masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) untuk anak usia dini di TK Islam Nur Al Rahman. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang mengadopsi model Kurt Lewin, dengan subjek penelitian anak-anak kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman yang berjumlah 14 orang, terdiri dari 10 orang laki dan 4 orang perempuan. Metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) pada anak-anak kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman adalah metode bermain peran dengan jenis drama terpimpin, artinya skenario cerita sudah dibuat dan siapkan sebelumnya, dan anak tinggal memainkan sesuai peran dan cerita yang ada di dalamnya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus, dengan satu tindakan dalam setiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Presentase awal pada saat observasi awal sebelum di terapkannya metode bermain peran (pra siklus) dalam kategori berkembang sangat baik (BSB) sebesar 0% meningkat pada akhir siklus ketiga menjadi 21, 43%. Pada kategori berkembang sesuai harapan (BSH) ketika observasi awal sebesar 0% meningkat pada akhir siklus ketiga menjadi 78,57%. Kategori mulai terlihat (MB) dari observasi awal sebesar 42, 86% menurun pada akhir siklus ketiga menjadi 0%. Kategori belum terlihat (BB) ketika observasi awal sebesar 57,14% menurun pada akhir siklus ketiga menjadi 0%. Berdasarkan hasil peningkatan pada setiap siklus membuktikan bahwa mentode bermain peran memberikan pengaruh pada peningkatan kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) pada anak-anak kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman. Rekomendasi yang diajukan bagi peneliti selanjutnya adalah dapat mengembangkan penelitian measurement lebih lanjut dengan menggunakan metode pembelajaran lainnya yang melibatkan anak-anak aktif secara langsung dan nyata.

(6)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

IMPROVED KNOWLEDGE MEASUREMENT CONCEPT OF EARLY CHILDHOOD TROUGH ROLE PLAY METHOD

(Class Action Research Group B In Islamic Nur Al Rahman Kindergarten)

RidaRubianti Kartini 1004400

Children's ability to recognize the concept of measurement at Nur Al Rahman Islamic kindergarten is still low. This study aims to improve the ability to know the concept of measurement for early childhood in kindergarten Islam Nur Al Rahman. This study type using the class action study model adopted Kurt Lewin, the study subject groups kindergarten children in kindergarten Nur Al Rahman Islamic totaling 14 people, consisting of 10 men and 4 women. Learning methods are used to improve the ability of measurement concept in children in TK B group Islamic Nur Al Rahman is a method of role playing in guided drama type, its means the story has been created and prepared before and children live and play the appropriate role of story in it, this action class study performed in three cycles, with one action in each cycle. The results showed an increase in each cycle. Early percentage at beginning of observation before his enforced role-play method (pre-cycle) in the category is growing very well (BSB) at 0% at the end of the third cycle increased to 21, 43%. In the growing category as expected (BSH) when initial observation of 0% increase at the end of the third cycle becomes 78.57%. Categories beginning to look (MB) from initial observations of 42, 86% decrease at the end of the third cycle to 0%. Based on the result of an increase in each cycle proved that role playing method influenced on improving the ability to recognize the concept of measurement on a B group of kindergarten children in Islamic kindergarten Nur Al Rahman.Recommendations are proposed for further research is to develop a measurement study further using other learning methods that involve children actively direct and tangible.

(7)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II MEASUREMENT (PENGUKURAN) UNTUK ANAK USIA DINI DAN BERMAIN PERAN ... 10

A. Matematika Untuk Anak Usia Dini ... 10

1. Definisi Matematika Untuk Anak Usia Dini ... 10

2. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Matematika Untuk Anak Usia Dini ... 12

3. Prinsip Pembelajaran Matematika Untuk Anak Usia Dini ... 13

4. Standar Pembelajaran Matematika Untuk Anak Usia Dini ... 14

B. Measurement (Pengukuran) Untuk Anak Usia Dini ... 16

1. Pengertian Measurement (Pengukuran) ... 16

2. Konsep Measurement (Pengukuran) Untuk Anak Usia Dini ... 18

3. Ruang Lingkup Measurement(Pengukuran) ... 21

4. Proses Measurement(Pengukuran) ... 23

C. Metode Bermain di Taman Kanak-kanak ... 25

1. Pengertian Bermain Peran ... 25

2. Tujuan Bermain Peran ... 26

3. Peranan Bermain Peran dalam Kurikulum ... 29

4. Jenis-jenis Bermain Peran ... 30

5. Macam-macam Bermain Peran ... 31

6. Langkah-langkah Bermain Peran ... 35

7. Penelitian Terdahulu ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 40

B. Desain Penelitian ... 40

(8)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional ... 46

E. Instrumen Penelitian ... 48

F. Teknik Pengumpulan Data ... 53

G. Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Hasil Penelitian ... 57

1. Profil TK Islam Nur Al Rahman ... 57

2. Kegiatan Pembelajaran Measurement Anak Usia Dini Di TK Islam Nur Al Rahman ... 59

3. Tahap Implementasi PTK di TK Islam Nur Al Rahman ... 62

a. Siklus I ... 62

b. Siklus II ... 69

c. Siklus III ... 75

B. Pembahasan ... 82

1. Kemampuan Mengenal Konsep Measurement Anak-anak Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman ... 82

2. Penerapan Metode Bermain Peran Dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Measurement Anak-anak TK B di TK Islam Nur Al Rahman ... 85

3. Kemampuan Mengenal Konsep Measurement Anak-anak Kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Instrumen Penelitian ... 49

3.2 Pedoman Observasi Siswa ... 50

3.3 Pedoman Observasi Guru ... 51

3.4 Pedoman Wawancara ... 52

3.5 Distribusi Frekuensi ... 55

4.1 Profil Guru TK Islam Nur Al Rahman ... 57

4.2 Profil Kelompok TK B TK Islam Nur Al Rahman Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 58

4.3 Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Sebelum Tindakan (Pra Siklus) ... 60

4.4 Distribusi Frekuensi (Pra Siklus) ... 61

4.5 Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini (Siklus 1) ... 66

4.6 Distribusi Frekuensi (Siklus 1) ... 67

4.7 Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini (Siklus 2) ... 73

4.8 Distribusi Frekuensi (Siklus 2) ... 74

4.9 Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini (Siklus 3) ... 79

4.10 Distribusi Frekuensi (Siklus 3) ... 80

(10)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin ... 40

3.2 Rancangan aktifitas dalam setiap siklus ... 44

3.3 Format Catatan Lapangan ... 52

4.1 Guru sedang bercakap-cakap tentang kebun binatang ... 63

4.2 Anak-anak nampak senang saat membeli dan menyerahkan kembali tiket kepada petugas kebun binatang ... 64

4.3 Anak-anak sedang memperhatikan ular yang sangat panjang ... 65

4.4 Kegiatan mengukur panjang wortel menggunakan satuan tidak baku (sedotan) ... 71

4.5 Kegiatan mengukur ikan menggunakan satuan tidak baku (tali pita) ... 71

4.6 Kegiatan chef memotong bahan makanan dengan ukuran yang berbeda-beda ... 77

(11)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Hal

4.1 Presentase Kemampuan Mengenal Konsep Measurement

(Pengukuran) Anak Usia Dini Sebelum Tindakan (Pra Siklus) ... 62

4.2 Presentase Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep

Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini (Siklus 1) ... 68

4.3 Presentase Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep

Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini (Siklus 2) ... 74

4.4 Presentase Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep

(12)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik Hal

4.1 Perbandingan Kemampuan Mengenal Konsep Measurement

(13)

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Islam Nur Al Rahman, yang

beralamatkan di Jl. Cihanjuang No. 77A, Kelurahan Cibabat Kecamatan

Cimahi Utara Kota Cimahi. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

anak-anak kelompok TK B yang terdiri dari 14 anak, 10 anak laki-laki dan 4

anak perempuan.

B. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan mengadopsi dari pola pelaksanaaan penelitian

tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. Dimana dalam konsep

pokok penelitian Kurt Lewin (Trianto:2011) terdiri dari empat komponen,

yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan

refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang

sebagai satu siklus, seprti yang terlihat dalam gambar berikut ini:

Gambar 3.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin Terus Menerus

Refleksi

Pengamatan Perencanaan

Tindakan

Pengamatan Perencanaan

(14)

41

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini mengembangkan hubungan komponen-komponen

yang ada di dalam penelitian tindakan kelas yang berbentuk satu siklus,

(Triyanto:2011) Pertama perencanaan (planning); kedua, tindakan (acting);

ketiga, pengamatan (observing); dan keempat, refleksi (reflecting). Hasil

refleksi akan digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat rencana bagi

siklus berikutnya jika tindakan yang dilakukan sebelumnya belum berhasil,

demikian seterusnya hingga mencapai hasil yang ditetapkan.

1. Tahap Perencanaan

Tahap ini hal yang dilakukan adalah melakukan identifikasi masalah

yang berkaitan dengan kemampuan mengenal konsep measurement anak

usia dini khususnya untuk usia 5-6 tahun, kemudian merumuskan masalah

tersebut dan dianalisis penyebab masalah itu terjadi. Pada tahap ini

peneliti dan guru kelas berkolaborasi untuk menyusun rencana tindakan

yang akan dilakukan, menyusun skenario dan perencanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode bermain peran, menyiapkan media

pembelajaran yang akan digunakan, menyeting kelas yang mendukung

pembelajaran, membuat format observasi dan yang terakhir evaluasi.

Dalam penelitian setiap siklusnya anak-anak akan diajak untuk

bermain peran dalam rangka meningkatkan kemampuan measurement

anak usia dini. Jenis kegiatan bermain peran yang akan dilakukan yaitu

jenis kegiatan drama terpimpin, dimana cerita drama dan dialognya sudah

dipersiapkan oleh guru dan anak-anak tinggal memainkannya sesuai

intruksi yang diberikan.

Adapun skenario pembelajaran yang akan dilakukan dalam setiap

siklusnya yaitu jenis bermain dramatisasi yang mengacu pada teori dalam

Bab II, yang dikemukakan oleh Masitoh, yang kemudian dikembangkan

oleh peneliti yang berkolaborasi bersama guru kelas sebagai berikut:

a) Tahap Persiapan

1) Peneliti dan guru kelas menyiapkan media pembelajaran yang

diperlukan dalam kegiatan bermain peran supaya nantinya

(15)

42

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Peneliti bersama guru kelas menyambut anak dan memberi

kesempatan kepada anak untuk bermain bebas terlebih dahulu,

untuk memberikan pemanasan kepada anak dalam menghadapi

kegiatan berikutnya.

3) Setelah kegiatan bermain anak-anak dikumpulkan dan berbaris

terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kelas.

4) Guru memberi waktu kepada anak, untuk ke kamar mandi dan

minum secara bergantian supaya ketika bermain peran tidak ada

yang minta minum atau ke kamar mandi. Setelah itu anak-anak

siap untuk masuk kelas.

b) Tahap Pembukaan

1) Setelah anak-anak di dalam kelas, kemudian anak-anak

diposisikan duduk di atas karpet dan duduk berbentuk lingkaran,

lalu di awali oleh berdoa dan nyanyi bersama.

2) Setelah anak-anak terkondisikan dengan baik, dilanjutkan dengan

kegiatan mendengarkan cerita tentang topik yang akan dijadikan

cerita dalam kegiatan bermain peran.

3) Setelah guru menyelesaikan ceritanya, kemudian menjelaskan

kepada anak-anak bahwa cerita yang barusan yang didengarkan

akan dibuat drama dan dimainkan oleh anak-anak.

4) Guru membagi anak-anak menjadi 2 kelompok, untuk

memerankan tokoh yang ada di dalam cerita secara bergantian

5) Setelah terbagi menjadi 2 kelompok kemudian guru memilih

salah satu kelompok terlebih dahulu untuk memerankan

tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita, kelompok yang lain menjadi

penonton.

6) Setelah berbagi peran, kemudian guru memberitahukan dialog

yang sudah disiapkan sebelumnya kepada setiap anak sesuai

(16)

43

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c) Tahap Inti

1) Setiap anak yang sudah mendapatkan peran dan dialognya

masing-masing, dibimbing oleh guru untuk menggingat apa saja

yang harus dilakukan oleh anak dalam bermain peran yang

dilakukannya.

2) Setelah mendapat penjelasan dan bimbingan dari guru, kemudian

anak dipersilahkan untuk memulai bermain perannya sesuai

dengan perannya masing-masing yang ada di dalam cerita.

3) Selama proses bermain peran guru terus membimbing dan

memotivasi anak, supaya anak merasa senang dan nyaman

memainkan perannya.

4) Untuk anak-anak yang belum mendapat giliran bermain peran,

dikondisikan duduk di kursi yang telah disiapkan, untuk

memperhatikan/ menonton temannya yang sedang bermain peran.

5) Setelah kegiatannya selesai, guru memberikan pujian dan reward

kepada anak-anak yang telah selesai memainkan perannya,

sehingga anak merasa dihargai apa yang telah dikerjakannya.

d) Tahap Penutup

1) Setelah semuanya mendapatkan giliran bermain peran, guru

mengajak anak-anak untuk duduk kembali di atas karpet dan

duduk berbentuk lingkaran.

2) Guru bertanya kepada anak tentang kegiatan yang sudah

dilakukan, dan mempersilahkan setiap anak untuk

mengungkapkan apa yang dirasakannya ketika memainkan peran

yang dimainkannya tadi.

3) Guru memberikan pujian kepada anak-anak yang sudah berani

bermain peran secara bergantian, dan memberikan motivasi terus

untuk anak yang masih terlihat malu-malu ketika memainkan

perannya.

4) Guru melakukan evaluasi dalam kegiatan ini bersama anak-anak,

(17)

44

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peran ini, khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal

konsep mesurement anak usia dini. Jika dalam siklus I kegiatan

yang dilakukan belum maksimal, selanjutnya guru

mempersiapkan kegiatan bermain peran dengan tema yang

berbeda untuk kegiatan di siklus selanjutnya.

2. Tahap Tindakan

Tahap ini merupakan implementasi dari tahapan perencanaan. Pada

tahap ini peneliti berperan sebagai observer, dan guru kelas sebagai

pelaksana tentang apa yang telah dipaparkan dalam tahap perencanaan

sebelumnya. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas TK B di TK Islam

Nur Al Rahman, untuk menerapkan segala rancangan yang telah

dirumuskan bersama dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep

measurement anak usia dini melalui metode bermain peran.

Adapun rancangan aktifitas yang akan dilakukan dalam setiap

siklusnya adalah kegiatan bermain peran digambarkan dalam gambar

berikut ini:

Gambar 3.2 Rancangan aktifitas dalam setiap siklus

3. Tahap Observasi

Dalam tahap observasi menggunakan beberapa macam alat

observasi. Alat observasi yang di gunakan untuk siswa dan guru berupa

angket yang berisikan pedoman observasi, sedangkan pedoman

wawancara ditujukan untuk guru dalam mencari informasi lebih lanjut.

Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan tentang tindakan yang sedang berlangsung. Binatang Jalan-jalan ke kebun binatang

Belanja ke pasar tradisional Binatang darat

Jenis-jenis sayuran

Tanaman

(18)

45

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebenarnya pengamatan yang dilakukan ini waktunya bersamaan dengan

tindakan. Dalam tahap ini peneliti mencatat kembali tentang apa yang

telah terjadi dengan menggunakan instrumen untuk memperoleh data

yang akurat dalam mengukur kemampuan mengenal konsep measurement

melalui kegiatan bermain peran.

4. Tahap Refleksi

Setelah semua data terkumpul, tahap selanjutnya adalah tahap

refleksi, dimana peneliti melakukan analisis data yang dapat memberikan

arahan perbaikan untuk siklus selanjutnya. Pada tahap ini membahas

tentang perubahan yang terjadi pada siswa, guru, dan situasi kelas.

Mengukur apakah indikator yang telah ditentukan sudah tercapai atau

belum, kemudian apakah media pembelajaran yang di gunakan dalam

penelitian ini sudah terpenuhi atau belum. Hal tersebut dilakukan untuk

memutuskan nilai keberhasilan seberapa jauh tindakan yang telah

membawa perubahan dalam satu siklus. Jika dirasakan belum ada

perkembangan untuk kemampuan mengenal konsep measurement anak

usia dini pada kelompok TK B di TK Islam Nur Al Rahman, maka

peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas merencanakan kembali

kegiatan yang akan dilakukann dalam siklus berikutnya. Untuk refleksi

pada siklus terakhir peneliti dapat menyampaikan rencana yang

disarankan untuk peneliti lain jika menghentikan kegiatannya atau kepada

diri sendiri jika akan melanjutkan dalam kesempatan lain.

C. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan

sebelumnya, yaitu secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang penerapan metode bermain peran dalam meningkatkan kemampuan

mengenal konsep measurement anak usia dini. Melalui penelitian ini

diharapkan dapat menghasilkan suatu pembelajaran yang dapat membantu

anak untuk meningkatkan memahami konsep measurement dengan metode

(19)

46

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada anak usia dini untuk

menciptakan suatu perubahan, perbaikan, dan meningkatkan kualitas

pendidikan anak usia dini.

Demi tercapainya tujuan di atas, maka diperlukan suatu metode

penelitian yang menitikberatkan pada upaya yang dapat menghasilkan suatu

solusi praktis dan konstektual tanpa mengabaikan hal-hal yang bersifat

teoritik. Berdasarkan pertimbangan tersebut, metode penelitian yang dinggap

tepat sasaran adalah metode penelitian tindakan (action research). Namun

penelitian tindakan yang dilakukan yang lebih difokuskan pada situasi kelas

yang dikenal dengan penelitian tindakan kelas (action research classroom).

Pada dasarnya penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk

peningkatan dan perbaikan dalam hal kinerja belajar siswa, mutu proses

pembelajaran di kelas, kualitas penggunaan media alat bantu belajar, kualitas

prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil

belajar siswa, masalah-masalah pendidikan di sekolah, serta kualitas

penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.

Seperti pendapat Muslihudin (2009:25) “hasil utama dari penelitian ini

berupa tindakan ke arah perubahan, perbaikan, peningkatan mutu perilaku

seseorang atau sekelompok orang tertentu”.

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara kepala sekolah, guru

serta peneliti. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dalam memfasilitasi proses perekembangan anak, khususnya

dalam aspek kemampuan mengenal konsep mesurement (pengukuran) anak

usia dini melalui penerapan metode bermain peran di kelompok TK B di TK

Islam Nur Al Rahman Cimahi.

D. Definisi Operasional

Supaya penelitian ini lebih jelas dan tidak menimbulkan pemahaman

ganda, maka penulis memberi batasan sesuai dengan apa yang dimaksudkan

(20)

47

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Konsep Measurement (Pengukuran)

Pengertian measurement di dalam penelitian ini adalah mengukur

dan membandingkan sesuatu benda. Aktifitas measurement bagi anak

menurut Copley (2001:125)

Young children are constantly measuring how big, how tall, how much, how far, how old, and how heavy they are compared to their friends. In daily experiences such as choosing the biggest brownie or pouring juice into too small a glass and spilling all over the counter, children use and develop their intuitive notions of comparing volume, area, length, and other attributes they will eventually learn to measure.

Kegiatan anak dalam mengukur selalu berhubungan dengan

mengidentifikasi benda, apakah berukuran panjang, besar, tinggi, banyak,

jauh, lama dan berat. Selain itu anak selalu membandingkan dua buah

benda atau lebih, pada akhirnya yang mereka lakukan adalah belajar

untuk mengukur. Dalam penelitian ini peneliti membatasi pengukuran

(measurement) yang akan di aplikasikan di lapangan yaitu berkonsentrasi

hanya pada konsep pengukuran panjang. Pada usia pra sekolah

pengukuran panjang meliputi panjang, pendek, tinggi, rendah. Mengukur

panjang-pendek berarti dari samping kanan ke samping kiri atau

sebaliknya, dan mengukur tinggi-rendah berarti dari atas ke bawah atau

sebaliknya (Sriningsih:2008).

2. Bermain Peran

Pengertian bermain peran dalam penelitian ini adalah bermain

pura-pura, dimana anak belajar untuk mengenal dan memahami konsep

measurement. Nugraha (2012) menyatakan bahwa “Bermain peran

merupakan salah satu pembelajaran yang melibatkan anak-anak secara

aktif dalam memainkan peran-peran tertentu, dalam kegiatan ini anak

akan banyak menyelidiki dan mendapatkan pengalaman yang kaya baik

untuk dirinya sendiri, orang lain ataupun lingkungan di sekitarnya”. Sedangkan menurut Hadfield (Faiq:2013) menyebutkan “bahwa strategi

(21)

48

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didalamnya ada tujuan, aturan, dan sekaligus melibatkan unsur senang”.

Pada intinya bermain peran akan memberikan pengalaman hidup seorang

anak dengan membiarkan anak menjadi siapapun yang diinginkannya

dengan suasana yang menyenangkan. Selain hal tersebut melalui bermain

peran anak akan menyelidiki dan memahami hal-hal yang sedang mereka

pelajari termasuk dalam belajar memahami konsep measurement

(pengukuran). Dalam penelitian ini jenis bermain peran yang digunakan

yaitu jenis bermain peran makro, menurut Erikson (Nawangsih:2013)

Bermain peran makro adalah ketika anak-anak menggunakan alat besar

(alat yang sesungguhnya) untuk menciptakan dan memainkan

peran-perannya, dan anak dikatakan sedang bermain peran makro jika dia

memerankan sendiri suatu tokoh tersebut. Sedangkan bentuk dari

bermain peran dalam penelitian ini adalah drama terpimpin, dimana

skenario cerita dan dialog telah dibuat dan disiapkan. Isi cerita dibuat

disesuaikan dengan materi untuk meningkatkan kemampuan mengenal

konsep measurement (pengukuran) anak usia dini, anak-anak tinggal

memainkan peran-peran dan naskah yang sudah ada.

E. Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen memperlihatkan hubungan antara variabel yang

diteliti dengan sumber data dan metode yang akan digunakan serta instrumen

yang di susun (Arikunto:2010). Pengembangan kisi-kisi instrumen penelitian

ini, dibuat oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan

ahli dalam bidang PTK (penelitian Tindakan Kelas), serta yang menguasai

bidang pengukuran (measurement) anak usia dini. Setelah mendapatkan

masukan dari pembimbing dan ahli di bidang PTK (Penelitian Tindakan

Kelas) yang telah memberikan judgment pada kisi-kisi yang telah dibuat oleh

peneliti, maka instrument ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan

mengenal konsep measurement anak usia dini melalui kegiatan bermain

peran. Adapun bentuk kisi-kisi instrumen penelitian di buat dalam tabel di

(22)

49

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Instrumen Penelitian Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Measurement Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Peran

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan

Measurement

1.2.1. Anak dapat menyebutkan sesuatu yang berukuran panjang

1.2.2. Anak dapat menyebutkan sesuatu yang berukuran pendek

1.2.3. Anak dapat menyebutkan sesuatu yang tinggi

1.2.4. Anak dapat menyebutkan sesuatu yang rendah

2.1.1. Anak dapat membedakan sesuatu yang berukuran lebih panjang dan lebih pendek

2.1.2. Anak dapat membedakan sesuatu yang berukuran lebih tinggi dan

2.2.1. Anak menunjukan benda yang ter-panjang dalam satu kumpulan benda

2.2.2. Anak menunjukan benda yang ter-pendek dalam satu kumpulan benda

2.2.3. Anak menunjukan benda yang ter-tinggi dalam satu kumpulan benda 2.2.4. Anak menunjukan benda yang

ter-rendah dalam satu kumpulan

2.3.1. Anak dapat mengurutkan sesuatu dari yang berukuran panjang ke yang pendek

2.3.2. Anak dapat mengurutkan sesuatu dari yang berukuran pendek ke yang panjang

2.3.3. Anak dapat mengurutkan sesuatu dari yang tinggi ke yang rendah 2.3.4. Anak dapat mengurutkan sesuatu

dari yang rendah ke yang tinggi Sumber: Coply (2001) dan Kurikulum 2010

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah

sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Melalui pedoman observasi ini peneliti hanya melakukan

(23)

50

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak dalam teori Coply. Adapun cara mengisinya mengacu pada pedoman

penilaian di Taman Kanak-kanak dalam Kurikulum Taman Kanak-kanak

tahun 2010. Pedoman observasi ini hanya memberikan nilai/ poin 1 pada

kolom BB (belum berkembang) yang berarti bintang satu ( ), poin 2

pada kolom MB (mulai berkembang) yang berarti bintang dua ( ),

poin 3 pada kolom BSH (berkembang sesuai harapan) yang berarti

bintang tiga ( ), dan poin 4 pada kolom BSB (berkembang sangat

baik) yang berarti bintang empat ( ). Berikut adalah pedoman

observasi kemampuan mengenal konsep measurement (pengukuran) anak

usia dini:

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia dini

No Aspek Yang Dinilai

S

5 Mengukur menggunakan sedotan

6 Mengukur menggunakan tali

7 Membedakan sesuatu benda yang berukuran panjang dan pendek

8 Membedakan sesuatu benda yang berukuran tinggi dan rendah

9 Menunjukan benda yang ter-panjang dalam satu kumpulan benda

10 Menunjukan benda yang ter-pendek dalam satu kumpulan benda

11 Menunjukan benda yang ter-tinggi dalam satu kumpulan benda

(24)

51

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sumber: Coply (2001) dan Kurikulum 2010

Keterangan:

BB : Belum Berkembang (1) BSH : Berkembang Sesuai Harapan (3)

MB : Mulai Berkembang (2) BSB : Berkembang Sangat Baik (4)

Berikut adalah pedoman observasi untuk guru, yang dijadikan acuan

ketika belajar menggunakan metode bermain peran:

Tabel 3.3

Pedoman Observasi Guru Dalam Menggunakan Metode Bermain Peran

No. Aspek Observasi YA TIDAK

1. Mengkondisikan anak-anak duduk di atas karpet

2. Menceritakan topik/ isi cerita yang akan dimainkan dalam bermain peran

3. Memberi penjelasan kepada anak tentang kegiatan bermain peran yang akan dimainkan

4. Membagi anak-anak menjadi 2 kelompok

5. Memberitahukan dialog kepada anak sesuai perannya masing-masing

6. Membimbing anak untuk mengingat tugas dialognya masing-masing

7. Memotivasi anak pada saat kegiatan berlangsung

8. Mengkondisikan anak yang belum kebagian bermain peran 9. Memberikan pujian dan reward kepada anak yang sudah

bermain peran

10. Mengajak kembali duduk di atas karpet

11. Bertanya kepada setiap anak tentang apa yang dirasakan ketika bermain peran

12. Melakukan evaluasi * () Pada kolom yang sesuai

2. Catatan Lapangan

Catatan dibuat ketika kegiatan tindakan setiap siklus berlangsung, hal ini

dimaksudkan untuk mendokumentasikan informasi yang terjadi ketika

pembelajaran berlangsung. Adapun model catatan yang dibuat oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

13 Mengurutkan benda dari yang berukuran panjang ke pendek

14 Mengurutkan benda dari yang brukuran pendek ke panjang

15 Mengurutkan benda dari yang berukuran tinggi ke berukuran rendah

(25)

52

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Format Catatan Lapangan Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Measurement Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

3. Pedoman Wawancara

Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara terstruktur

dan tidak terstruktur. Kedua jenis wawancara ini mengacu pada indikator

wilayah measurement anak usia dini, metode pembelajaran yang sering

digunakan dalam proses pembelajaran, lalu media pembelajaran yang

digunakan dalam proses pembelajaran dan sebagainya. Kemudian peneliti

menarik kesimpulan berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan.

Berikut pedoman wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi dalam penelitian ini:

Tabel 3.4

Pedoman Wawancara Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Measurement Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

1. Pertanyaan :

Bagaimana proses pembelajaran yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan measurement AUD?

Jawaban : 2. Pertanyaan :

Metode pembelajaran apa yang digunakan dalam proses KBM untuk meningkatkan konsep measurement AUD?

Jawaban : 3. Pertanyaan :

Media apa saja yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan measurement AUD?

Jawaban : 4. Pertanyaan :

Bagaimana implementasi rencana pembelajaran yang dilakukan dalam meningkatkan measurement AUD??

(26)

53

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Pertanyaan :

Bagaimana respon anak-anak di dalam kelas? Jawaban :

6. Pertanyaan :

Faktor-faktor apa saja yang dapatmendukung proses KBM dalam meningkatkan

measurement AUD?

Jawaban : 7. Pertanyaan :

Hambatan apa saja yang ditemui ketika proses pembelajaran berlangsung?? Jawaban :

8. Pertanyaan :

Bagaimana setelah menerapkan metode bermain peran dalam proses KBM sebagai salah satu cara dalam meningkatkan measurement AUD?

Jawaban : 9. Pertanyaan :

Bagaimana bentuk evaluasi anak-anak setelah KBM di laksanakan?? Jawaban :

10. Pertanyaan :

Bagaimana bentuk peniliain yang diberikan untuk anak? Jawaban :

11. Pertanyaan :

Apa perbedaan metode pembelajaran yang biasa dilakukan dengan metode bermain peran dalam rangka meningkatkan konsep measurement AUD?

Jawaban :

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

1. Observasi menurut Wahyudin dan Agustin (2010) adalah suatu teknik

yang dapat dilakukan dalam rangka mendapatkan berbagai informasi atau

data tentang perkembangan dan permasalahan anak. Observasi ini

bertujuan untuk mencari data tentang kondisi anak-anak, kejadian yang

ada di TK Islam Nur Al Rahman, proses pembelajarannya, metode

pembelajaran yang digunakan, sehingga memudahkan penulis dalam

menyajikan data yang disesuaikan dengan kondisi saat itu.

2. Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan guna

mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak

dengan cara melakukan percakapan langsung (Wahyudin dan

Agustin:2010). Menurut Trianto (2011) wawancara terbagi menjadi dua

(27)

54

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan-pertanyaannya telah disusun sedemikian rupa sehingga runtut.

Kemudian yang kedua adalah wawancara tidak terstruktur, dimana

pertanyaan tidak dibuat dan disusun secara ketat, sehingga dapat lebih

mengembangkan pertanyaan secara detil sesuai dengan pokok

pertanyaannya sehingga diperoleh jawaban yang lebih luas dan

mendalam. Melalui teknik wawancara ini penulis mendapatkan data

secara langsung dengan pihak sekolah, terutama guru-guru TK Islam Nur

Al Rahman tentang perkembangan anak, prestasi anak, dan gambaran

objek penelitian di TK Islam Nur Al Rahman.

3. Studi Dokumentasi menurut Moleong (1999) setiap bahan tertulis berupa

catatan pendek, dan film berupa foto, gambar ataupun video. Dalam

penelitian ini dokumen yang digunakan berupa catatan lapangan dan

foto-foto untuk menunjang informasi sebagai bukti ketika melaksanakan

kegiatan dengan menggunakan metode bermain peran untuk

meningkatkan kemampuan mengenal konsep measurement anak usia dini

di TK Islam Nur Al Rahman. Melalui studi dokumentasi ini dapat

digambarkan keterlibatan anak-anak dalam mengikuti kegiatan.

G. Analisis Data

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif,dimana pengumpulan data tentang poses dan hasil yang dicapai

menggunakan teknik pengamatan (observasi), catatan lapangan. Data yang

diperoleh kemudian dianalisa dengan teknis analisis kualitatif, yang

menggunakan model teknik analisis interaktif. Menurut Miles dan

Huberman (Kusnandar:2008) bahwa analisis interaktif terdiri atas tiga

komponen, yaitu reduksi data, paparan (display) data dan penarikan

kesimpulan. Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan

fokus, menyederhanakan meringkas, dan mengubah bentuk data mentah

yang ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman,

pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna dan mentanya

(28)

55

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah direduksi data siap di paparkan, artinya tahap analisis sampai pada

pemaparan data. Pemaparan data yang dimaksudkan untuk memudahkan

pemahaman terhadap apa yang telah terjadi sehingga memudahkan

penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan

selanjutnya. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, dimulai dari

kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu ke kesimpulan

terevisi pada akhir siklus dua. Kesimpulan awal sampai yang terakhir

saling terkait, dan kesimpulan awal merupakan sebuah pijakan.

Cara penghitungan kemampuan mengenal konsep measurement

(pengukuran) pada anak-anak kelompok TK B di TK Islam Nur Al

Rahman menggunakan distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi

Kemampuan Mengenal Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini

No. Kategori Interval Tally F %

1 BB 16 – 27

2 MB 28 – 39

3 BSH 40 – 51

4 BSB  52

Keterangan:

1. Mencari Interval

a. Jumlah indikator/ item dikalikan dengan nilai tertinggi (keterangan

pada pedoman observasi)

16 X 4 = 64

b. Hasil perkalian dikurangi jumlah indikator/ item

64 – 12 = 48

c. Hasil pengurangan dibagi dengan jumlah kategori (keterangan pada

pedoman observasi)

48 : 4 = 12

Berdasarkan hasil penghitungan di atas maka jumlah interval yang

akan ditetapkan pada masing-masing kategori adalah 10. Interval

(29)

56

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Katergori BB = 16-27, MB = 28-39, BSH = 40-51, BSB =  52

2. Mengisi Tally dan Frekuensi

Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan

mengenal konsep measurement (pengukuran) pada anak yang terdapat

dalam lampiran.

3. Mencari Presentase

Presentase kemampuan mengenal konsep measurement pada anak

dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P : Presentase

F : Frekuensi

(30)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Meningkatkan Kemampuan Measurement Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Peran (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok TK B Di TK Islam Nur Al Rahman Cimahi)

Instrumen penelitian ini dibuat berdasarkan teori tentang matematika untuk anak yang dikemukakan oleh Copley (2001), yang juga menjadi rujukan penelitian dalam menentukan indikator serta item pernyataannya.

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan Butir Ket.

Measurement

1.1.1. Anak mengukur menggunakan sedotan

1.1.2. Anak mengukur menggunakan tali

5

6

1.2. Menyebutkan

ukuran dari

suatu benda

1.2.1. Anak menyebutkan benda yang berukuran panjang

1.2.2. Anak menyebutkan benda yang berukuran pendek

1.2.3. Anak menyebutkan benda yang berukuran tinggi

1.2.4. Anak menyebutkan benda yang berukuran rendah

1

2.1.1. Anak membedakan benda yang berukuran panjang dan

pendek

2.1.2. Anak membedakan benda yang berukuran tinggi dan

rendah

7

(31)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2. Menunjukan

2.2.1. Anak menunjukan benda yang ter-panjang dalam satu

kumpulan benda

2.3.1. Anak mengurutkan benda dari yang berukuran panjang

ke yang pendek

2.3.2. Anak mengurutkan benda dari yang berukuran pendek

ke yang panjang

2.3.3. Anak mengurutkan benda dari yang berukuran tinggi ke

yang rendah

2.3.4. Anak mengurutkan benda dari yang berukuran rendah

ke yang tinggi

13

14

15

(32)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara

Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Ket.

Measurement

1.1. Mengukur dengan

menggunakan satuan ukuran tidak baku

1.1.1. Apakah anak mampu mengukur menggunakan sedotan?

1.1.2. Apakah anak mampu mengukur menggunakan tali?

1.2. Menyebutkan ukuran

dari suatu benda

2.3.5. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran

panjang?

2.3.6. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran

pendek?

2.3.7. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran

tinggi?

1.2.1. Apakah anak dapat menyebutkan benda yang berukuran

rendah?

2.1. Menunjukan dua

ukuran yang berbeda

2.1.1. Apakah anak dapat membedakan benda yang berukuran

panjang dan pendek?

2.1.2. Apakah anak dapat membedakan benda yang berukuran tinggi

dan rendah?

2.4. Menunjukan benda

yang berukuran ter-

2.4.1. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-panjang dalam

satu kumpulan benda?

2.4.2. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-pendek dalam

satu kumpulan benda?

2.4.3. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-tinggi dalam

satu kumpulan benda?

2.4.4. Apakah anak dapat menunjukan benda yang ter-rendah dalam

satu kumpulan benda?

2.2. Mengurutkan

sesuatu benda dari

beberapa ukuran

yang berbeda

2.2.1. Apakah anak dapat mengurutkan benda dari yang berukuran

panjang ke yang pendek?

2.2.2. Apakah anak dapat mengurutkan benda dari yang berukuran

pendek ke yang panjang?

(33)

RidaRubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rendah?

2.2.4. Apakah anak dapat mengurutkan benda dari yang rendah ke

(34)

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Andressen, H. (2005). Role Play and Languange Development In Preschool Years. www.sagepublication.com Volume 11 (4):387-414.

Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Asmawati, dkk. (2010). Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Budiyono, S. (2010). Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku. [online]. Tersedia di: http://budiyonosetyo.blogspot.com/2010/06/satuan-baku-dan-satuan-tidak-baku.html(diakses 20 September 2013)

Chairunnisa, A. (2012). Pembelajaran Pengukuran Matematika SD. [online]. Tersedia di: http://anahmumuy.blogspot.com/2012/03/pembelajaran-pengukuran-matematika-sd.html (diakses 6 Oktober 2013)

Coughlin, P.A. dkk. (2000). Menciptakan Kelas Yang Berpusat Pada Anak: 3-5 Tahun. Children Resources International. Inc: Washington, DC.

Copley, J.V. (2001). The Young Child and Mathematics. Washington, DC: National Association for the Education of Young Children.

Depdiknas. (2003). Pendekatan Konstektual: Contextual Teaching and leraning. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas. (2004). Kurikulum TK dan RA. Jakarta: Depdiknas.

Depniknas. (2004). Pusat Kurikulum PAUD. Jakarta: Depdiknas

_________. (2004). Kurikulum TK dan RA. Jakarta: Depdiknas.

_________. (2010) Pedoman Penilaian Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.

Faiq. M. (2013). Bermain Peran (Role playing), sebuah strategi Pembeljaran

Efektif. [online]. Tersedia di:

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/strategi-bermain-peran-role-playing.html (diakses 25 Januari 2014)

Gunawan, A. (2012). Pengukuran. [online]. Tersedia di: http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-pengukuran/ (diakses 20 September 2013)

(35)

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hurlock, E. (1978). Perkembangan Anak. Alih Bahasa Meltasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga.

Jupri, A. (2007). Cara Mengajar Matematika Bagaimana?. [online]. Tersedia di: http://mathematicse.wordpress.com/2007/05/31/cara-mengajar-matematika-bagaimana/. (diakses 10 Agustus 2013)

Kenny. J. (2002). Menciptakan Kelas Yang Berpusat Pada Anak. Jakarta

Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Penerbit PT Rajagrafindo Persada.

Maghfiroh, V. (2012). Pengaruh Bermain Peran Terhadap Kemampuan Matematika Awal Anak TK. Skripsi PG PAUD UPI Bandung. Tidak Diterbitkan

Masitoh, dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jendral pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Masitoh, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka.

Masykur. (2007). Methematical Intelegence Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar. Sambilegi Lor: Ar-Ruzz Media.

Moeslichatoen, R. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Moleong, L.J. (1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Montolalu, B.E.E. (2005). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.

Moore, M. (2009). Dramatic Play and Preschoolers: Fantasy, imagination and Make Believe Are Important Learning Tools in a Child’s Development. [online] Tersedia di: http://voices.yahoo.com/dramatic-play-preschoolers-fantasy-imagination-2800100.html (diakses 15 Juli 2013)

Mulyadi. (2008). Saat Anak Bermain Peran. [online]. Tersedia di: http:// www.tabloid-wanitaindonesia.com/935/keluarga.htm (diakses 10 Agustus 2013)

(36)

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muthoharoh, H. (2009). Metode Bermain Peran (Role Playing). [online]. Tersedia di: http://www.scribd.com/doc/89241591/Metode-Bermain-Peran (diakses 24 September 2013)

Mutiah, D. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prenad Media.

Nawangsih, D.R. (2013). Meningkatkan Kemampuan komunikasi Anak Melalui Metode Bermain Peran di Taman Kanak-kanak. (Skripsi). Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Nugraha, B.A. (2012). Pengertian Bermain Peran (Role Play). [online]. Tersedia di: http://psikologibebas.blogspot.com/2012/06/pengertian-bermain-peran-role-play.html (diakses 25 Januari 2014)

Nugraha, D. (2006). Penerapan Metode Role playing Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sejarah. Tesis Master FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nugraha dan Rachmawati, A.Y. (2004). Metode Pengambangan Sosial Emosional Edisi Kesatu. Jakarta: Pusat Penerbitan VT.

Rachman, A. (2008). Bermain Peran Penting Bagi Pertumbuhan Potensi Anak. [online]. Tersedia di: http://abumushi.multiply.com/journal/item/74.htm (diakses 5 Agustus 2013)

Rusffendi, L. (2005). Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Taristo

Simanjuntak, L. dkk. (1993). Metode Mengajar Matematika I. Jakarta: Rineka Cipta.

Solehuddin. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP.

Sriningsih, N. (2009). Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini. Bandung: Pustaka Sebelas.

Sudono, A. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Depdikbud Dirjen dikti Proyek Pendidikan Akademik.

Suharmato, F. (2010). Arti Pengukuran Dalam Pendidikan. [online]. Tersedia di:

(37)

Rida Rubianti Kartini, 2014

Meningkatkan Kemampuan Mengenalkan Konsep Measurement (Pengukuran) Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Class action Research) Teori & Praktik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Gambar

Tabel
Gambar Hal
Grafik
Gambar 3.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin
+6

Referensi

Dokumen terkait

Bab IV Tanggung Jawab Perusahaan Air Minum Terhadap Konsumen ditinjau dari UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi.. Tirta Sibayakindo Berastagi) merupakan

skor > 65, maka pelaksanaan tindakan siklus II berdasarkan hasil tes akhir sudah berhasil. Pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran oleh pengamat dengan

Adapun saran yang dirumuskan berdasarkan penelitian ini adalah konsumen potensial yang memiliki daya beli produk yang baik perlu didorong untuk meningkatkan minat

dikuasai oleh orang asing yaitu hak pakai dan hak milik atas satuan rumah susun. sedangkan Warga Negara Indonesia dapat menguasai seluruh jenis hak

Tujuan dari penelitian ilmiah ini secara singkat adalah untuk mengetahui metode yang hasilnya bisa lebih baik digunakan oleh PT. NGK Ceramics Indonesia dan untuk meramalkan

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ana (2005) dan I Gusti (2010) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

Tidak ada pelamar dari Formasi Cumlaude/Lulusan Terbaik, akan diisi dari pelamar lain yang mendaftar pada jabatan ini dan memenuhi nilai ambang batas (Passing Grade)

Berdasarkan hasil wawancara kepada Ibu Sri selaku guru ZEY di SLB Muhammadiyah mengenai interaksi sosial anak disekolah, guru memaparkan bahwa dalam proses interaksi