Langkah-Langkah Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Langkah-Langkah dalam Sistem Manajemen K3;
Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) menurut Redjeki (2016) terdapat beberapa langkah dan tahapan dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang di bagi menjadi 2 bagian besar sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Merupakan tahapan atau langkah awal yang harus dilakukan suatu organisasi/perusahaan. Langkah ini melibatkan lapisan manajemen dan sejumlah personel, mulai dari menyatakan komitmen sampai dengan kebutuhan sumber daya yang diperlukan.
2. Tahap Pengembangan dan Penerapan
Langkah penyusunan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sebagai berikut.
a) Langkah 1, Menyatakan Komitmen
b) Langkah 2, Menetapkan Cara Penetapannya
c) Langkah 3, Membentuk Kelompok Kerja Penerapan SMK3 d) Langkah 4, Menetapkan Sumber Daya yang Diperlukan e) Langkah 5, Kegiatan Penyuluhan
f) Langkah 6, Peninjauan Sistem
g) Langkah 7, Penyusunan jadwal kegiatan
h) Langkah 8, Pengembangan sistem manjemen K3 i) Langkah 9, Penerapan sistem
j) Langkah 10, Proses Sertifikasi
Implemenntasi Sistem
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Adapun implementasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan menurut PP Nomor 50 tahun 2012 sebagai berikut.
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang yang dimaksud adalah memiliki kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat dan kewenangan dibidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin kerja/operasi dan/atau surat penunjukan dari instansi berwenang.
2. Prasarana dan Sarana
Adapun sarana dan prasaran yang dimaksud paling sedikit terdiri dari organisasi/unit yang bertanggung jawab dibidang K3, anggaran yang memadai, prosedur operasi/kerja, informasi dan pelaporan serta dokumentasi dan instruksi kerja.
3. Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Risiko
Perusahaan yang melaksanakan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko sedikitnya meliputi:
a.Tindakan Pengendalian
b. Perancangan (Design) dan Rekayasa c. Prosedur dan Instruksi Kerja
d. Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan e. Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa
f. Produk Akhir
Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja menurut Tarwaka (2016), yaitu dengan menerapkan rencana K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3.
Dalam hal ini pengurus harus menunjuk personil-personil yang mempunyai kualifikasi dengan kriteria:
a. Adanya jaminan kemampuan
b. Adanya kegiatan pendukung
c. Adanya manajemen resiko dan manajemen tanggap darurat
Menurut Tarwaka (2016) untuk menerapkan seperti yang tertuang di dalam pasal 6 PP Nomor 50 tahun 2012, maka organisasi perusahaan diwajibkan untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan berdasarkan kebijakan nasional. Kebijakan nasional tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja seperti diilustrasikan seperti pada gambar 2.1 di bawah ini:
Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Audit SMK3 ini diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05 Tahun 1996. Audit mengandung beberapa unsur, yaitu; alat untuk mengukur besarnya keberhasilan pelaksanaan dan penerapan SMK3 di tempat kerja, pemeriksaan secara sistimatik, audit dilakukan secara independen, audit SMK3 dilakukan oleh Badan Audit independen.
Mekanisme audit SMK3 memiliki beberapa unsur menurut Sujoso (2012) yaitu:
a. Untuk pembuktian penerapan SMK3
b. Direktur berwenang menetapkan perusahaan yang dinilai wajib untuk diaudit berdasarkan pertimbangan tingkat risiko bahaya.
c. Audit SMK3 dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 tahun sekali dan dilakukan oleh badan audit.
d. Badan audit membuat RTA,
e. Mengadakan koordinasi dengan kantor tenaga kerja setempat.
f. Perusahaan wajib menyediakan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan audit g. Badan audit wajib menyampaikan laporan audit lengkap kepada direktur
h. Sertifikat ditandatangani menteri dan berlaku untuk waktu 3 tahun.
i. Pembinaan terhadap penerapan SMK3 dilakukan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk j. Biaya pelaksanaan audit dibebankan kepada perusahaan yang bersangkutan
Menurut ILO (2015) berdasarkan pelaksanaan audit SMK3, dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis audit yaitu
1.
Audit internal2.
Audit eksternalAudit SMK3 baik internal maupun eksternal pelaksanaannya didasarkan oleh 12 elemen audit yaitu:
1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen.
2. Strategi pendokumentasian rencana K3,
3. Pengendalian ulang perancangan (design) dan kontrak.
4. Pengendalian dokumen 5. Pembelian
6. Keamanan bekerja berdasarkan sistem manajemen K3.
7. Standar pemantauan.
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan.
9. Pengelolaan material dan perpindahannya.
10. Pengumpulan dan penggunaan data.
11. Audit Sistem Manajemen K3.
12. Pengembangan keterampilan dan kemampuan.