• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJAPERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJAPERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJAPERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN

FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

MUH.YUSRIL SABIR NIM :105731118517

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(2)

ii

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJAPERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPISI

Disusun Dan Diajukan Oleh:

MUH. YUSRIL SABIR NIM: 105731118517

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021 M/1441 H

(3)

iii

MOTTO

“Maka sesunggunya Bersama kesulitan ada kemudahan.Sesungguhnya Bersama kesulitan ada kemudahan.Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan

yang lain). Dan hanya kepada tuhanmulah engkau berharap” (QS. Al-Insyirah, 6-8)

“Kadang kita terjatuh hanya supaya bisa lebih kuat untuk bangkit dan melompat lebih tinggi.Percayalah pada tuhan”

(Mario Teguh)

“Kadang kita terjatuh hanya supaya bisa lebih kuat untuk bangkit dan melompat lebih tinggi. Percayalah pada

rencana Tuhan” (Mario Teguh)

“Yesterday is history,tomorrow is a mystery, today is a gift of god,which is why we call it the present”

(Eleanor Roosevelt)

Rejeki harus dijemput,jodoh harus diperjuangkan,dan maut harus dipersiapkan sebelum waktunya tiba.

(Tendian Afriano)

(4)

iv

(5)

v

(6)
(7)

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal Dan Kinerja Perusahaan Sebagai Variabel Intervening Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia” dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga kesejahteraan tercurah bagi Rasul- Nya, Muhammad SAW, sang pemimpin umat manusia. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam proses penulisan skripsi ini terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si, dekan falkutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Ibu Mira S.E., M.Ak selaku ketua program studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Ibu Dr. Muchriana Muchran, SE., M.Si. Ak. CA selaku pembimbing I

yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

(8)

viii

5. Bapak Hasanuddin S.E.,M.Si selaku pembimbing II yang berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/ibu dan asissten dosen falkutas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah dan banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap staf dan karyawan falkutas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiya Makassar

8. Rekan-rekan mahasiswa Falkutas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Akuntansi Angkatan 2017 Khusus Kelas Akuntansi E 2017 dan Kelas Konsentrasi Akuntansi Keuangan dan Auditing III yang selalu belajar bersama dan tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terimakasih teruntuk sahabat saya grup generasi bangsa (Nanna,Ani,Hikmah,Ainul,Ari,Billy,Aldy,Mifta,baim) yang selalu memberikan semangat dan selalu ada jika saling membutuhkan.

10. Terimakasih kepada saudari Andi Tenrioji Yandang yang sangat membantu dalam memberikan masukan dan saran selama proses perkuliahan.

11. Terimakasih kepada grup Manis Manja selaku orang istimewa yang selalu memberikan support motivasi semangat selama pengerjaan skripsi.

12. Terimakasih kepada saudara saya Nurrahmi Sabir,Annisa,Dayat,Ime

visella yang selalu memberikan semangat serta segala hal yang

mendukung agar menyelesaikan skripsi ini.

(9)

ix

13. Terima kasih kepada kedua orang tua saya Sabir S.P dan Darsina S.sos orang istimewa yang selalu memberikan support motivasi semangat selama perkuliahan.

Banyak hambatan dan kendala yang penulis hadapi, namun berkat tekad dan kerja keras serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan walaupun dalam bentuk yang sederhana ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Penulis

Muh.Yusril Sabir

(10)

x ABSTRAK

MUH. YUSRIL SABIR, Tahun 2021, Pengaruh Struktur Modal Dan Kinerja Perusahaan Sebagai Variabel Intervening Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,Skripsi Program Studi Akuntansi,Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.Dibimbing Oleh Pembimbing Dan Pembimbing 2.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan Farmasi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik dokumentasi dengan mengakses website. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada perusahaan sektor Farmasi muli tahun 2016-2020 menunjukkan pada uji Asumsi Klasik, nilai price Book Value,Debt Equity Ratio,Return On Equity Berpengaruh negatif Signifikan Terhadap Return On Asset,Gross Profit Margin,dan Nett Profit Margin berpengaruh positif tidak signifikan.

Kata kunci : Debt Equity Ratio (DER),Price Book Value (PBV),Return On Equity (ROE)

(11)

xi ABSTRACT

MUH. YUSRIL SABIR, 2021, Effect of Capital Structure and Company Performance as Intervening Variables on Stock Prices in Pharmaceutical Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange, Thesis of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business. Supervised by Supervisor 1 and Supervisor 2. This study aims to determine the effect of capital structure on stock prices in pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The research method used is a quantitative method with an explanatory approach.

The data collection technique used is the documentation technique by accessing the website. The results of this study indicate that in the Pharmaceutical sector companies from 2016-2020, in the Classic Assumption test, the price Book Value, Debt Equity Ratio, Return On Equity have a significant negative effect on Return On Assets, Gross Profit Margin, and Net Profit Margin have a positive effect. not significant.

Keywords: Debt Equity Ratio (DER), Price Book Value (PBV), Return On Equity (ROE),

(12)

xiii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Grand Theory ... 8

1. Signally Theory ... 8

2. Trade Off Theory ... 9

3. Struktur Modal ... 10

4. Kinerja perusahaan ... 12

5. Harga saham ... 13

6. Hubungan antar variabel ... 15

B. Penelitian Terdahulu ... 18

C. Kerangka Pemikiran ... 24

D. Hipotesis ... 25

BAB III Metode Penelitian A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 25

1. Jenis Penelitian ... 28

2. Lokasi Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel ... 29

(13)

xiii

1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 29

C. Definisi Operasional Variabel... 31

D. Jenis dan sumber data ... 31

1. Jenis data ... 31

2. Sumber data ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data dan analisis data ... 32

1. Teknik pengumpulan data ... 32

2. Analisis data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN F. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 35

G. Analisis Data ... 38

H. Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB V PENUTUP ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN ...

(14)

DAFTAR TABEL

xv

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

Tabel 3.1 Kriteria Sampel ... 30

Tabel 3.2 Daftar Sampel ... 31

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ... 39

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas data ... 42

Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 44

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ... 46

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 47

Tabel 4.6 Hasil Uji Determinasi ... 48

(15)

DAFTAR GAMBAR

xvi

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 24 Gambar 4.1 Grafik Normal Profibality Plot ...43 Gambar 4.2 Grafik Scatterplot ... 45

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Lebih dari 90% bahan baku perusahaan farmasi nasional masih bergantung pada produk impor. Namun, saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong terwujudnya kemandirian dan peningkatan daya saing Pengembangan perusahaan Farmasi dan Alat Kesehatan. perusahaan farmasi dalam negeri. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2016 tentang Percepatan Untuk mendukung kemandirian tersebut pula, Kemenperin menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2020 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Produk Farmasi. Penerapan TKDN bagi perusahaan farmasi juga dipandang sebagai upaya memacu serta merangsang pelaku industri untuk membangun industri bahan baku obat.

Di era pandemi Covid-19 ini perusahaan farmasi juga mengalami dampaknya. Bahan baku farmasi nasional sebagian besar diimpor, baik dari China maupun India. Alhasil, saat pandemi melanda dunia dan mengalami merangsang pelaku industri untuk membangun industri bahan baku obat baku. Artinya, tak hanya bergantung dari China dan India tetapi impor juga mulai mempertimbangkan untuk mendiversifikasi rantai pasok bahan

mengakibatkan kedua negara pemasok bahan baku tersebut harus menutup aksesnya (lockdown), pasokan bahan baku farmasi nasional terhambat. Kondisi ini tentu mengganggu proses bisnis perusahaan farmasi.

(17)

Dengan adanya kendala tersebut, perusahaan farmasi nasional farmasi.

Dengan adanya kendala tersebut, perusahaan farmasi nasional mulai mempertimbangkan untuk mendiversifikasi rantai pasok bahan dari negara lain. Selain itu, tidak semua perusahaan farmasi nasional memiliki portofolio produk yang beragam. Beberapa di antaranya khusus memproduksi obat- obatan untuk penyakit kronis, sehingga ketika wabah ini melanda penjuru negeri, yang mampu bertahan di tengah gangguan pasar akibat wabah Covid-19 adalah perusahaan farmasi yang memiliki portofolio terdiversifikasi.

Perusahaan seperti ini biasanya tidak bergantung pada produksi obat-obatan tertentu yang digunakan untuk penyakit langka atau penyakit nonkritis. Hal ini sangat penting karena layanan kesehatan tertentu seperti layanan dokter gigi hampir seluruhnya dihentikan selama pandemi. Jumlah pasien yang berkunjung ke rumah sakit dan menerima perawatan untuk penyakit kronis (yang tidak terkait Covid-19) selama pandemi ini pun turun signifikan.

Perusahaan farmasi yang memiliki produk terkait pandemi Covid-19, baik dalam bentuk produk promotif, preventif, dan kuratif mampu bertahan dan terus tumbuh.

Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendapatkan dividend dan capital gain. Capital gain merupakan selisih positif antara harga jual dan harga beli saham. Capital gain terbentuk melalui aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Besar kecilnya capital gain yang bisa didapat oleh investor sangat bergantung kepada bagaimana pergerakan harga saham perusahaan tersebut di lantai bursa.

Menurut (Sudaryanti dalam Rohmah, 2013) yang mengungkapkan

(18)

bahwa Keputusan investor untuk membeli atau menjual saham suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh informasi yang didapat oleh investor tersebut. Salah satu informasi yang dapat menjadi pertimbangan bagi investor adalah mengenai resiko perusahaan. Dalam hal ini, Perusahaan yang struktur modalnya lebih banyak menggunakan hutang yang memiliki tingkat resiko perusahaan yang relatif tinggi.Tingkat resiko perusahaan yang tinggi cenderung tidak diminati oleh investor. Akibatnya akan menyebakan turunnya harga saham perusahaan.

Margaretha dan Ramadhan (2010) menyatakan bahwa struktur modal suatu perusahaan merupakan gabungan modal sendiri dan hutang perusahaan. Dari pengertian para ahli tersebut, maka struktur modal ini dapat diartikan sebagai komposisi atau perbandingan dari modal sendiri dan hutang perusahaan yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan operasi maupun investasi dengan tujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Manajer keuangan dituntut untuk dapat menentukan bahwa bagaimana struktur modal yang telah dianggap paling optimal bagi perusahaan. Struktur modal yang optimal bagi suatu perusahaan adalah struktur modal yang berada pada keseimbangan antara risiko dan pengembalian serta dapat memaksimalkan harga saham (Brigham dan Houston, 2001). Struktur modal yang optimal bagi perusahaan dapat diartikan sebagai komposisi modal internal dan modal eksternal yang dinilai paling pas untuk suatu perusahaan dan dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa penentuan struktur modal yang dilakukan oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap harga

(19)

sahamperusahaan.

Menurut Jogiyanto (2013) mengungkapkan bahwa harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu telah ditentukan oleh pelaku pasar dan telah ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkut dipasar modal. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa harga saham tersebut ditentukan oleh para pelaku pasar modal yang telah didasari oleh permintaan dan penawaran dari saham itu sendiri.

Struktur modal perusahaan adalah kunci perbaikan atas produktivitas dan kinerja perusahaan tersebut. Manager keuangan sering mengalami kesulitan dalam menentukan bagaimana struktur modal yang optimal bagi perusahaan.Dalam manager keuangan tersebut memutuskan untuk menggunakan modal sendiri atau hutang harus melakukan beberapa perhitungan. Dalam penggunaan modal sendiri atau hutang, akan memberikan dampak tertentu bagi perusahaan. Peneliti yang diungkapkan oleh Supianto (2013), salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai keuntungan yang diharapkan adalah seberapa besar penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan yang digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Teori yang menyangkut struktur modal merupakan teori yang menjelaskan kebijakan pendanaan perusahaan atas utang dan ekuitas untuk memaksimumkan nilai perusahaan (Husnan, 2004), sesuai dengan trade-off theory, jika DER semakin tinggi, maka PBV dapat meningkat selama DER belum sampai pada titik optimalnya.

Berdasarkan sumber dari Teori signalling, ketika ROE perusahaan mengalami peningkatan respon positif diberikan oleh investor atas keadaan

(20)

tersebut yang menyebabkan peningkatan harga saham sehingga terjadi kenaikkan nilai perusahaan, di lain pihak yang terdiri dari trade-off theory, profitabilitas yang dipengaruhi oleh struktur modal, yang dimana kenaikkan utang dapat mengurangi beban pajak dan biaya agensi sehingga pendapatan tersebut bersih dan akan menjadi lebih tinggi.

Penelitian yang diungkapkan oleh Rosyadah dkk. (2013) yang mengungkapkan bahwa struktur modal tersebut yang diwakilkan oleh variabel DER berpengaruh secara negatif signifikan terhadap profitabilas yang diwakilkan oleh varibel ROE. Penelitian di atas berbeda dengan penelitian Chowdhury dan Chowdury (2010) yang menyatakan semakin besar penggunaan utang dalam struktur modal maka semakin meningkat pengembalian atas ekuitas dalam profitabilas suatu perusahaan.

Para peneliti yang dijelaskan oleh Gleason (2000), Anggraeni (2006), Zeitun dan Tian (2007), Iavorskyi (2013), Nugraha (2013), Binangkit dan Raharjo (2014), Budiarso (2014), dan Twairesh (2014) membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Sedangkan peneliti yang diungkapkan oleh Ebaid (2009), dan Fachrudin (2011) dapat membuktikan hasil yang sebaliknya yaitu bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Adanya antara ketidak konsistenan,pada hasil penelitian- penelitian terdahulu menjadi salah satu yang memotivasi peneliti untuk meneliti kembali hubungan struktur modal, harga saham dan kinerja perusahaan.

Pada penelitian ini variabel yang digunakan untuk merefleksikan struktur modal terdiri dari Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Equity to Asset Ratio (EAR), kemudian variabel yang digunakan

(21)

untuk merefleksikan kinerja perusahaan menggunakan Return on Equity (ROE), dan untuk harga saham menggunakan harga penutupan perdagangan pada akhir tahun. Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah perusahaan variabel intervening terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Struktur Modal Dan Kinerja Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap harga saham 2. Apakah kinerja perusahaan berpengaruh terhadap harga saham

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap harga saham 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur modal melalui kinerja

perusahaan terhadap harga saham

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat praktisi

Manfaat penelitian ini untuk pihak praktisi adalah diharapkan sebagai bahan masukkan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh struktur modal terhadap harga saham perusahaan melalui kinerja perusahaan

(22)

2. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian untuk teoritis adalah diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar teoritis untuk penelitian selanjutnya.

Bagi penelitian yang akan dating Penelitian ini diharapkan dapat menjadi beban referensi yang dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Grand Theory

Banyak para ahli yang mengungkapkan tentang nilai perusahaan dan kaitannya dengan manajemen keuangan. Menurut peneliti yang dikatakan oleh Horne dan wachowicz (2013), menyatakan bahwa terdapat tiga keputusan dalam bidang manajemen keuangan yaitu keputusan investasi,keputusan pendanaan,dan kebijakan dividen. Ketiga keputusan tersebut saling berkaitan dan kombinasi dari ketiganya dapat memaksimumkan nilai perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan kemakmuran kekayaan pemegang saham.

1. Signaling Theory

Teori signal menjelaskan alasan perusahaan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal terkait dengan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan dengan pihak luar. Pihak manajemen perusahaan memiliki lebih banyak informasi serta mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang. Informasi tersebut bisa berupa laporan keuangan, informasi kebijakan perusahaan maupun informasi lain yang dilakukan secara sukarela oleh manajemen perusahaan. Teori signal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan signal–signal kepada pengguna laporan keuangan. Signal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.

Signal dapat berupa promosi atau informasi lainnya yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan

8

(24)

lainnya (Meythi dan Hartono, 2012). Dalam hal ini perusahaan memberikan informasi yang terkait dengan retur saham misalnya laporan keuangan yang berupa arus kas, laba dan nilai buku. Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga saham padawaktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, Pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam harga saham, harga saham menjadi naik sehingga return saham mengalami peningkatan.

2. Trade Off Theory

Modigliani dan Miller dan para pengikutnya mengembangkan teori pertukaran struktur modal. MM menunjukkan bahwa utang adalah suatu hal yang bermanfaat karena bunga merupakan pengurang pajak, tetapi utang juga membawa serta biaya-biaya yang dikaitkan dengan kemungkinan atau kenyataan kebangkrutan. Teori pertukaran (trade-off theory) mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan merupakan hasil pertukaran (trade-off) dari keuntungan pendanaan melalui utang (pajak perusahaan yang menguntungkan) dengan tingkat suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi.

Fakta bahwa bunga adalah beban pengurangan pajak menjadikan hutang lebih murah daripada saham biasa atau saham preferen.

Akibatnya, secara tidak langsung pemerintah telah membayarkan sebagian biaya dari modal utang, atau dengan cara lain hutang memberikan manfaat perlindungan pajak. Semakin banyak perusahaan

(25)

10

menggunakan hutang, maka semakin tinggi nilai dan harga sahamnya, menurut asumsi tulisan Moddigliani-Miller dengan pajak, harga saham sebuah perusahaan akan mencapai nilai maksimal jika perusahaan sepenuhnya menggunakan hutang 100persen. Alasan utama perusahaan membatasi penggunaan hutang adalah untuk menjaga biaya-biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan tetap rendah.

3. Strukur Modal

Menurut sartono (2001:225), “struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen,utang jangka panjang,saham preferen dan saham biasa”. Menurut Margaretha (2011:3), “struktur modal sebuah perusahaan adalah kombinasi spesifik ekuitas dan utang jangka panjang yang digunakan perushaaan untuk menandai operasinya”. Sedangkan menurut yang dikatakan oleh Subramanyan dan Wild (2013:263), “struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan yang sering dihitung berdasarkan besaran relative berbagai sumber pendanaan”.

a. Komponen Struktur Modal

Menurut Warsono (2002:234), strukur modal secara umum terdiri dari tiga komponen yaitu sebagai berikut :

1) Utang jangka panjang (long term debt), yaitu utang yang masa jatuh tempo pelunasannya lebih dari satu tahun.komponenmodal jangka panjang yang berasal dari utang biasanya terdiri dari utang hipotek,obligasi,dan bentuk utang jangka panjang lainnya,seperti pinjamana jangka panjang dari bank.

2) Saham preferen (preferred strock) yaitu bentuk komponen modal

(26)

jangka panjang yang merupakan kombinasi antara modal sendiri (saham biasa) dengan utang jangka panjang. Dengan karakteristik inilah saham preferen sering disebut dengan ekuitas hibrida (Hybrid Security).

3) Ekuitas saham biasa (common stock equity), yaitu bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh para investor yang pemegangnya memiliki klaim residual atas laba dan kekayaan perusahaan.

b. Faktor-faktor yang mempngaruhi komponen struktur modal Menurut Brigham dan Huston (2011:155), factor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal adalah sebagai berikut:

1) Risiko usaha, atau tingkat risiko yang inheren dalam operasi perusahaan jika perusahaan tidak menggunakan utang. Makin besar risiko usaha perusahaan,makin rendah rasio utang optimalnya.

2) Posisi pajak perusahaan. salah satu alas an utama yang digunakannya utang adalah karena bunga merupakan pengurang pajak,selanjutnya menurunkan bayar utang efektif.

Akan tetapi, jika sebagian besar laba suatu perusahaan telah dilindungi dari pajak oleh perlindungan pajak yang berasal dari penyusutan.

3) Fleksibel keuangan, atau kemampuan untuk menghimpun modal dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk.

Bendahara dengan perusahaan tahu bahwa pasokan modal yang lancer dibutuhkan oleh operasi yang stabil, selanjutnya

(27)

12

memiliki arti yang sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang.

c. Kinerja perusahaan

Kinerja perusahaan merupakan gambaran atas kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilihat melalui laporan keuangannya.

Manfaat dari penilaian kinerja keuangan tersebut adalah dapat dilihat melalui laporan keuangannya. Manfaat dari penilaian kinerja keuangan tersebut adalah dapat dilihat dari prestasi perusahaan, dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan strategi operasi perusahaan, dan untuk menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas dan stabilitas perusahaan.

Terdapat dua metode yang dapat digunakan oleh seorang analis untuk menganalisi laporan keuangan suatu perusahaan.

Metode tersebut adalah metode vertical dan metode horizontal.

Metode vertical merupakan metode yang membandingkan laporan keuangan dari suatu perusahaan dalam satu periode sedangkan metode horizontal merupakan pembandingan atas laporan keuangan suatu perusahaan selama beberapa periode. Sedangkan teknik analisis yang dapat dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah analisa perbandingan laporan keuangan, analisis trend, analisis common size, analisis sumber dan penggunaan modal kerja, analisis rasio dan lain sebagainya.

Dari analisis yang dilaksanakan tersebut selanjutnya hasil analisis dapat dibandingkan dengan rata-rata industri (dengan karakteristik perusahaan yang tidaklah sama) ataupun dengan perusahaan yang sejenis. Sehingga hasil dari analisis tersebut akan dapat manfaat

(28)

lebihnya karena analis menjadi tahu bagaimana kinerja keuangan yang dilihat dari laporan keuangan perusahaan.

Meskipun analisis laporan keuangan ini sangat bermanfaat namun analisis laporan keuangan mempunyai keterbatasan. Seperti yang diungkapkan Garisson, Noreen, Brewer (2006:586) “meskipun analisis laporan keuangan ini sangat bermanfaat namun analisis laporan keuangan mepunyai dua kelemahan yang harus diperhatikan. Kedua kelemahan tersebut yaitu mengenai daya banding data perusahaan dan perlunya melihat selain rasio”.

4. Harga Saham

berdasarkan undang-undang perseroan yang berlaku di Indonesia, saham adalah surat berharga sebagai bukti pernyertaan atau pemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) (Sunariyah, 2006:127) Harga saham adalah sejumlah nilai dalam mata uang rupiah yang terbentuk berdasarkan penjumpaan penawaran jual dan permintaaan beli saham yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek di Bursa (idx.co.id). Harga saham tersebut juga dapat didefinisikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap keuntungan perusahaan.

Harga saham adalah sejumlah nilai dalam mata uang rupiah yang terbentuk berdasarkan penjumpaan penawaran jual dan permintaaan beli saham yang dilakukan oleh anggota bursa efek di bursa (idx.co.id). Harga pasar saham juga merefleksikan nilai dari perusahaan. Semakin tinggi nilai dari harga pasar saham suatu perusahaan, maka investor

(29)

14

akan tertarik untuk menjual sahamnya. Menurut penelitian yang dikatakan oleh Jogiyanto (2013), nilai pasar saham merupakan harga dari saham di pasar bursa pada saat tertentuyang ditentukan oleh pelaku pasar. Harga pasar disebabkan oleh harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga inilah yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan merupakan harga yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga antara investor dengan perusahaan penerbit.

Menurut penelitian yang diungkapkan oleh Tandelilin (2001), Harga saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset- aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka seorang investor akan memiliki hak terhadap pendapatan dan kekayaan terhadap perusahaan. Investor biasanya membeli saham sebuah perusahaan yang memiliki profitabilitas yang baik dimana berguna untuk meminimalisikan kerugian dimasa yang akan datang. menurut Samsul (2006) mengungkapkan tentang Harga saham merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan dan pengelolaan aset.

Harga suatu jenis saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan kemungkinan risiko yang dihadapi perusahaan serta kinerja perusahaan tercermin dari laba operasional dan laba bersih per lemba saham dengan beberapa rasio keuangan yang menggambarkan kekuatan manajemen dalam mengelola

(30)

perusahaan.

5. Hubungan Antar Variabel

a. Hubungan Antar Variabel Struktur Modal

Margaretha dan Ramdhan (2010) mengatakan bahwa Struktur modal suatu perusahaan merupakan gabungan modal sendiri dan hutang perusahaan. Menurut Sudaryanti dalam Rohmah (2013) mengungkapkan bahwa ,Perusahaan yang struktur modalnya cenderung lebih banyak menggunakan hutang memiliki tingkat resiko perusahaan yang relatif tinggi. Tingkat resiko perusahaan yang tinggi cenderung tidak diminati oleh investor. Akibatnya akan menyebakan turunnya harga saham perusahaan.

b. Hubungan Antar Variabel Kinerja Perusahaan Dengan harga saham

Keputusan manajemen perusahaan dalam memilih struktur modal bagi perusahaan akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Pengaruh tersebut timbul akibat perusahaan bergantung pada modal sendiri dan hutang sebagai sumber pendanaan untuk melakukan kegiatan operas perusahaan. Semakin optimal struktur modal yang disuse oleh manajemen, maka kemungkinan semakin baik pula kinerja perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gleason (2000), Yian zeitun (2007) dan Budiarso (2014) membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Anggraeni (2006) dalam penelitiannya membuktikan bahwa struktut modal (Debt To Equity Ratio) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

(31)

16

perusahaan (Return On Equity). Kemudian Lavorsky (2013) membuktikan bahwa struktur modal yang diproksikan oleh Leverage berpengaruh negative signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan oleh ROA,EBIT,dan TFP. Menurut Nugraga (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan struktur modal (DER) mempunyai pengaruh yang signifikanterhadap kinerja perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.

c. Hubungan Variabel struktur modal dengan harga saham

Margaretha dan Ramdhan (2010) mengatakan bahwa Struktur modal suatu perusahaan merupakan gabungan modal sendiri dan hutang perusahaan. Menurut Sudaryanti dalam Rohmah (2013) mengungkapkan bahwa ,Perusahaan yang struktur modalnya cenderung lebih banyak menggunakan hutang memiliki tingkat resiko perusahaan yang relatif tinggi. Tingkat resiko perusahaan yang tinggi cenderung tidak diminati oleh investor. Akibatnya akan menyebakan turunnya harga saham perusahaan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad (2006) yang membuktikan bahwa variabel Debt to Asset Ratio (DAR), Long-term Debt to Asset Ratio (LDAR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Equity to Asset Ratio (EAR) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

(32)

B. Penelitian Terdahulu

Berikut ini dilampirkan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya terkait dengan nilai perusahaan ditampilkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1 penelitian terdahulu

No ama peneliti Judul Jenis

penelitian

Hasil

1 Nova Adhitya Ananda (2016)

Pengaruh profitabilitas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan

Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan secara langsung struktur modal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal.

(33)

18

No Nama Peneliti Judul Jenis

Penelitian

Hasil

2 Paramita Anggraini ( 2015)

Pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2011-2015

kuantitatif. Hasil analisis data menggunakan linier berganda analisis regresi, uji t, uji F dan uji koefisien determinasi.

3 Zaki Imadudin, Fifi Swandari, Redawati ( 2014 )

Effect of capital structure on company performance

kuantitatif Populasi dalam penelitian ini adalah index LQ 45 yang listing di Bursa Efek Indonesia selama 2009- 2012. Analisis regresi digunakan untuk menguji pengaruh struktur modal terhadap kinerja

perusahaan Hasilnya menunjukkan bahwa DAR berpengaruh positif tetapi tidak signifi kan terhadap ROA dan negatif tetapi tidak signifi kan terhadap ROE sementara DER negatif tetapi tidak signifi kan terhadap ROA dan positif tetapi tidak signifi kan terhadap ROE.

(34)

No Nama peneliti Judul Jenis Penelitian

Hasil

4. Tendian

afriano, Nikmah (2014)

Hubungan struktur modal, kinerja perusahaan dan harga saham pada property dan real estate yang listed di

bursa efek Indonesia

Penelitian ini menggunaka n pendekatan Partial

Least Square (PLS).

Hasil penelitian ini membuktikan terdapat pengaruh langsung positif terhadap kinerja struktur modal perusahaan, kinerja positif terhadap pengaruh langsung harga saham dan secara tidak langsung mempengaruhi struktur modal

harga saham melalui kinerja perusahaan.

5. Rahman Rusdi Hamidy,I gusti BAGUS

Wikasuana, Luh Gede Sri Artini (2015)

Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variable intervening pada perusahaan property dan real estate di bursa efek Indonesia

Metode penelitian yang dignakan adalah metode penelitian kuantitatif

Penelitian menunjukkan hasil dimana profitabilitas mampu memediasi pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan, karena utang akan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dan peningkatan nilai

perusahaan ini akan lebih besar apabila utang dapat meningkatkan profitabilitas dari perusahaan.

(35)

20

No Nama Peneliti Judul Jenis

Penelitian

Hasil

6. Dedy

purwanto,Acon g Dewantoro Marsono (2017)

Pengaruh struktur

modal dan

pertumbuhan

perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan kinerja persahaan sebagai variable intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:

struktur modal berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan dan terhadap nilai perusahaan.

7. Endang Sepriani

Simangunsong, Herman

Karamoy, Rudy J. Pusung (2018)

The effect of capital structure and

institutional ownership on firm value in

construction companies listed on the

Indonesian stock exchange

kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa

struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang artinya ada secara parsial

pengaruh positif antara variabel struktur modal terhadap nilai perusahaan.

Kelembagaan parsial

kepemilikan tidak berpengaruh positifterhadap nilai perusahaan dalam konstruksi

perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.

(36)

NO Nama Peneliti Judul Jenis Penelitian

Hasil

8 Fadhillah Tunnisa

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan dengan profitabilitas sebagai variable intervening

Jenis penelitian kuantitatif

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa

struktur modal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Profitabilitas tidak mampu memediasi pengaruh

struktur modal terhadap nilai perusahaan.

9. Ni made

Suastini

Pengaruh kepemilikan manajerial dan pertumbuhan

perusahaanterhadap nilai perusahaan pada perusahaan ni di bursa efek Indonesia

Jenis penelitian kuantitatif

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan (2)

pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan (3) struktur modal berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (4) struktur modal tidak mampu

memoderasi pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan (5) struktur modal tidak mampu memoderasi pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai

(37)

22

No Nama peneliti Judul Jenis

penelitian

Hasil

10. Rudhatul Jannah

The influence of dividend policy,earning volatility, and leverage on stock price volatility in registered on financing companies on the Indonesia stock exchance 2011-2014.

Penelitian kuantitatif

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara simultan rasio pembayaran dividen, volatilitas laba, dan leverage berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Secara parsial penelitian menunjukkan bahwa (1) dividend payout ratio memiliki

berpengaruh negatif terhadap volatilitas harga saham, (2) volatilitas laba berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham, dan (3)

leverage berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham

(38)

Kinerja perusahaan

(X2)

Harga saham (Y) Struktur modal

(X1) C. Kerangka Pemikiran

Penelitian yang diungkapkan oleh Adad Danuarta (2003) menjelaskan bahwa Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yangmenjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Istilah lain untuk kerangka pemikiran adalah kerangka konsep atau kerangka teoritis. Untuk mengetahui suatu konsep, Penting sekali kita mempelajari definisi atau arti,penerapan dan saling hubungannya. (Rianto Adi, 2005 : 27).

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh struktur modal terhadap harga perusahaan melalui profitabilitas sebagai variabel intervening.

Penelitian ini terdapat 4 variabel yang dimana keempat variable tersebut termasuk dalam variable independen (X), sedangkan harga saham merupakan variable dependen (Y) yang dipengaruhi oleh keempat variable tersebut. Berikut ini adalah kerangka yang digunakan dalam penelitian ini :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

(39)

24

D. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian yang disusun dalm bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban sementara yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan teori-teori yang membahas tentang struktur modal, Profitabilitas dan harga saham, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Pengaruh struktur modal terhadap harga saham

Struktur modal dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap harga saham,artinya semakin tinggi nilai DER maka akan semakin tinggi pula harga saham.

Hal ini sesuai dengan berdasarkan penelitan Paramitha Anggraini (2018). Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan struktur modal pada perusahaan property and real estate yang dilihat rata-rata Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan melebihi standar industri yang berarti perusahaan dalam kondisi tidak baik, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak dibiayai dengan hutang untuk kegiatan operasinya.

H1 : struktur modal berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

2. Pengaruh kinerja perusahaan terhadap harga saham

Price book value adalah perbandingan harga saham terhadap nilai buku bersih per lembar saham.Rasio ini mengintresptasikan nilai

(40)

kekayaan yang dimiliki perusahaan terhadap peresepsi investor terhadap nilai tersebut.

Hal ini sesuai dengan berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Yeni Yulianti (2014).dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan yang diproksikan oleh PBV dan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

H2: kinerja perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong penelitian kuantitaif, maksudnya bahwa dalam menganalisis data dengan menggunakan angka- angka rumus atau model matematis. Pendekatan kuantitatif dilakukan dalam rangka pengujian hipotetsis. Dengan menggunakan pendekatan ini, maka akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan penelitian terhadap data dan fakta empiris dengan menggunakan sumber data sekunder.

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis explanatory research.

Menurut penelitian yang dikatakan oleh Sugiyono (2012), penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain. Sedangkan menurut Singarimbun dan Effendi, (1995 dalam Kesuma, 2009), penelitian explanatory merupakan suatu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan hubungan kausal (sebab akibat) antara variabel-variabel penelitian melalui suatu pengujian hipotesis tertentu.

2. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan pengambilan data melalui situs Indonesia Stock Exchange (IDX) diambil selama 4 tahun periode tahun 2016-2020, Dimana datanya dapat di akses

26

(42)

melalui www.idx.co.id. Adapun waktu penelitian ini yaitu pada bulan September-november tahun 2021.

B. Populasi dan sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periodeTahun 2016-2020.

Populasi yang dimaksud dan akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah 141 perusahaan Farmasi yang tercatat di Bursa Efek Indoneisa.

2. Sampel

Penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan desain sampel dengan metode purposive sampling dimana dilakukan pemilihan sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota populasi yang disesuaikan dengan maksud penelitian. “ Kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah”.

a. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar secara terus-menerus di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2016-2020.

b. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang menerbitkan laporan keuangan secara terus menerus di Bursa Efek Indonesia Selama Periode tahun 2016-2020.

c. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang memiliki data lengkap DER, PBV dan ROE di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2016-2020.

Berdasarkan kriteria di atas, diperoleh sampel sebanyak 8

(43)

28

perusahaan dari populasi sebanyak 141 perusahaan manufaktur, berikut perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian yaitu

Tabel 3.1

Kriteria penentuan sampel

No Kriteria Jumlah

1. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mempublikasikan laporan keuangannya untuk periode tahun 2016-2020

13

2. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang tidak mempublikasikan laporan tahunan (annual report) secara berturut-turut pada periode 2016-2020

(5)

3 Perusahaan yang memiliki data lengkap DER, PBV dan ROE di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2016-2020

8

Jumlah total 8

Jumlah total observasi (5 tahun) 40

Berdasarkan kriteria sampel yang ditentukan di atas, maka didapatkan sampel sebanyak 8 perusahaan yang diperoleh dari hasil pengamatan. Jumlah periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini selama 5 tahun, sehingga jumlah data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 40 datapenelitian

(44)

.

Tabel 3.2

Daftar Sampel Manufaktur Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di BursaEfek Indonesia (BEI) 2016-2020

No. Kode Nama Perusahaan

1 DVLA Darya-varia Laboratoria Tbk

2 INAF Indofarma Tbk

3 KAEF Kimia Farma Tbk

4 KLBF Kalbe Farma Tbk

5 PYFA Pyridam Farma Tbk

6 SIDO Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk

7 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk

8 MERK Merck Tbk

C. Definisi operasional Variabel

Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Harga saham

Harga saham yang dimaksud dalam dalam penelitian ini adalah harga per lembar saham biasa perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada saat harga penutupan (Closing price) pada akhir tahun 2016-2020.

2. Debt Equity Ratio (DER)

Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri perusahaan untuk dijadikan jaminan semua

(45)

30

hutang dengan membandingkan total hutang perusahaan dengan modal sendiri. Debt To Equity Ratio (DER) dihitung dengan rumus :

DER = Total utang (liability) / total ekuitas (equity)

3. Price Book Value (PBV)

Price Book Value (PBV) merupakan rasio untuk membandingkan nilai pasar atau harga saham yang dibayar oleh investor per saham dengan ukuran tradisional nilai suatu perusahaan. Price Book Value (PBV) dihitung dengan rumus :

PBV = Harga Saham : Book Value

4. Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham dan Hutson (2013), Return On Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar pengembalian atas ekuitas dan menghitung laba bersih yang dihasilkan atas modal (ekuitas) yang ditanamkan investor.Rumusnya adalah :

ROE = Laba Bersih / ekuitas pemegang saham

D. Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis data

Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui buku- buku dan jurnal ilmiah, serta media.

2. Sumber Data

Data sekunder dalam penelitian ini berupa Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) dan Price Book Value (PBV), dimana data-data tersebut bersumber dari data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang termuat dalam

(46)

Indonesia Stock Exchange periode tahun 2016-2020.

E. Teknik Pengumpulan Data Dan Analisis Data 1. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi kepustakaan

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berasal dari literatur-literatur, buku-buku perpustakaan, kumpulan informasi dari jaringan internet melalui situs resmi perusahaan dan keterangan-keterangan lain yang berhubungan dengan pembahasan penulisan.

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi terhadap data-data sekunder yaitu pengumpulan data berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan oleh BEI melalui Indonesia Stock Exchange periode tahun 2016-2020.

2. Teknik Analisis Data a. Uji asumsi klasik

1. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data yang „baik‟ adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak

(47)

32

menceng ke kiri atau ke kanan (Santoso, 2017: 42).

2. Uji multikolienaritas

Uji multikolienaritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model (Sujarweni, 2016: 230). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolienaritas sebagai berikut: 1. Nilai tolerance > 0,10 dan nilai variance inflanction factor (VIF) < 10 menunjukkan tidak adanya multikolinearitas antar variable independen 2. Nilai tolerance < 0,10 dan nilai variance inflanction factor (VIF) > 10 menunjukkan adanya multikolinearitas antar variable independen (Widodo, 2017: 78).

3. Uji heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika (Sujarweni, 2016: 232):

1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0

2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

(48)

4. Uji Autokorelas

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam regresi linear ada korelasi antarkesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi(Ghozali dan Ratmono, 2017: 121). Uji Autokorelasi berkaitan dengan pengaruh observer atau data dalam satu variable yang saling berhubungan satu sama lain (Gani dan Amalia, 2015: 124). Besarnya nilai sebuah data dapat saja dipengaruhi atau berhubungan dengan data lainnya. Regresi secara klasik mensyaratkan bahwa variable tidak boleh tergejala autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi, maka model regresi menjadi buruk karena akan menghasilkan parameter yang tidak logis dan diluar akal sehat. Autokorelasi umumnya terjadi pada data time series, karena data time series terikat dari waktu- waktu, beda halnya dengan data cross section yang tidak terikat oleh waktu. Mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan nilai Durbin Watson. Kriteria dalam pengujian Durbin Watson yaitu(Sujarweni, 2016: 232) :

1. Jika 0 < d < dL, berarti ada autokorelasi positif 2. Jika 4 – dL < d < 4, berarti ada auto korelasi negative 3. Jika 2 < d < 4 – dU atau dU < d < 2, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif

4. Jika dL ≤ d ≤ dU atau 4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL, pengujian tidak meyakinkan. Untuk itu dapat digunakan uji lain atau menambah data

(49)

34

5. Jika nilai du < d < 4-du maka tidak terjadi autokorelasi

b. Uji Determinasi (Uji Adjusted R2)

Uji Determinasi Untuk mengetahui kontribusi variabel eksogen terhadap variabel endogen dapat dilihat dari adjusted R square.

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel endogen.

Adjusted R2 sudah disesuaikan dengan derajat bebas dari masing- masing kuadrat yang tercakup di dalam perhitungan Adjusted R2.

Untuk membandingkan dua R2 maka harus memperhitungkan banyaknya variabel X yang ada dalam model. Dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan rumus:

Adjusted R2=1 – (1 - R2) Keterangan:

N = banyaknya observasi

K = banyaknya variabel (bebas dan terikat) Dari rumus di atas dapat di jelaskan bahwa:

1. Jika K> 1, maka adjusted R2< R2 yang berarti bahwa apabila banyaknya variable eksogen ditambah, Adhusted R2 dan R2 akan sama- sama meningkat, Tetapi peningkatan Adjusted R2 lebih kecil daripada R2

c. Uji statistik t

Uji statistik t digunakan untuk menguji sejauh mana dampak variabel bebas dari variabel terikat (Ghozali, 2016). Nilai signifikansi 0,05 yang berarti terdapat pengaruh kritis antara satu variabel bebas terhadap variabel, sedangkan dengan asumsi nilai signifikan

(50)

> 0,05 tidak terdapat pengaruh antara satu variabel bebas terhadap variabel. Derajat kepastian yang digunakan adalah 95% atau tingkat signifikan 5% (α=0,05).

Prinsip uji spekulasi positif adalah:

a. Jika t hitung > t tabel atau sebaliknya dengan asumsi p value <=

0,05, maka pada saat itu Ho Tolak atau Ha mengakui, yang berarti bahwa faktor bebas mempengaruhi variabel terikat.

b. Jika t hitung < t tabel atau sebaliknya dengan asumsi p value >=

0,05 maka pada saat itu Ho Tidak menampik atau tidak mengakui, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

prinsip uji spekulasi negatif:

a. Dengan asumsi -t hitung <-t tabel, atau pesteem <= 0,05, Ho ditolak atau Ha diakui. Artinya faktor independen mempengaruhi variabel yang mempengaruhinya.

b. Jika - t hitung > - t tabel atau pesteem >= 0,05 maka pada saat itu Ho diakui atau Ha ditolak, yang berarti bahwa faktor bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:

a.

Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.

b.

1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I.

c.

1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.

36

(52)

d.

Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup.

e.

1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II.

f.

1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif.\1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.

g.

10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.

Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.

h.

1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.

i.

1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.

j.

1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.

k.

2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.

l.

Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go

(53)

38

public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.

m.

16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

n.

13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

o.

22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).

p.

10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.

q.

1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

r.

2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

s.

2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading).

t.

2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

u.

02 Maret 2009 : Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT

Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG. Sampel dalam penelitian ini menggunakan tiga kriteria yang menjadi persyaratan tuntuk dapat memilih perusahaan yang akan menjadi sampel penelitian sebagai berikut :

a. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar secara terus- menerus di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2016-2020.

(54)

b. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang menerbitkan laporan keuangan secara terus menerus di Bursa Efek Indonesia Selama Periode tahun 2016-2020.

c. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang memiliki data lengkap DER, PBV,ROE,GPM,dan,ROA di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2016-2020.

Berdasarkan kriteria sampel yang ditentukan di atas,maka didapatkan sampel 8 yang menerapkan metode akuntansi persediaan DER,PBV, ROE.

jumlah periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini selama 5 tahun,sehingga jumlah data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 40 data penelitian.

B. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian dan menunjukkan nilai maksimum, minimum, rata- rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel PBV,DER,ROE.Hasil olah datadeskriptif dapat dilihat pada tabel 4.1:

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

harga saham 40 1.25 975.00 135.3818 279.38852

DER 40 8.00 298.00 75.2250 65.60780

ROE 40 .00 12589.00 604.3000 2592.37037

Valid N (listwise) 40

(55)

40

A. Debt To Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai terendah sebesar 8,00, sedangkan nilai tertinggi sebesar 298,00. Nilai rata-rata selama periode 2016-2020 sebesar 75,2250 dengan standar devisiasi sebesar 65.607 yang mengindifikasikan bahwa variabel DER mempunyai sebaran kecil karena standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata, sehingga simpangan data pada variabel DER dapat dikatakan baik.

B. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) memiliki nilai terendah sebesar 0,00, sedangkan nilai tertinggi sebesar 12589,00. Nilai rata-rata selama periode 2016-2020 sebesar 604,300 dengan standar devisiasi sebesar 2592,37037 yang mengindifikasikan bahwa variabel ROE mempunyai sebaran kecil karena standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata, sehingga simpangan data pada variabel ROE dapat dikatakan baik.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda, pengujian ini harus dipenuhi agar menaksirkan parameter dan koefisien regresi tidak bias. Pengujian asumsi klasik ini meluputi uji noromalitas,uji multikolinaritas,uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.Hasil uji asumsi klasik dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Kolmogorov-Smirnov Test) dengan melihat

(56)

signifikansi dari residual yang dihasilkan dan pendekatan grafik normal probability plot. Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Hasil uji normalitas data dari residual yang diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Predicted Value

N 40

Normal Parametersa,b Mean 135.3817500 Std. Deviation 53.99508237 Most Extreme Differences Absolute .300

Positive .171

Negative -.300

Test Statistic .300

Asymp. Sig. (2-tailed) .023c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan hasil pada tabel 4.2 di atas,menunjukkan bahwa nilai signifikansi di atas 0,05 yaitu sebesar 0,023 .Hal ini berarti data residual tersebut terdistribusi secara normal.Hal tersebut juga dapat dijelaskan dengan hasil analisis grafik yaitu grafik normal probability plot-nya sebagai berikut :

(57)

42

Gambar 4.1

Grafik normal Profibality Plot

Sumber :Data

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Untuk menentukan heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan pada uji ini adalah jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas,

namun sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat Diolah SPSS 23

Referensi

Dokumen terkait

If we wanted every tmux session to start in the same default folder, or automatically open a split window, we could bake that right in to our default configuration, simply by using

6.8 Bagi perlawanan pusingan awal ( round robin ) yang mana keputusan ditentukan berdasarkan permainan tiga set terbaik, mata kemenangan bagi set pertama hingga kedua ialah 25

Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Sembilan bulan September tahun Dua ribu enam belas , kami yang bertanda tangan di bawah ini Pokja ULPD Kementerian

Perciformes was a predominant order with 18 families, 44 genera and 67 species (Figure 2), where Serranidae is predominant family with 14 species followed by Lutjanidae

Peraturan kedua ialah sekiranya pihak lelaki dan pasangannya sudah beranak- pinak tetapi orang tua pihak perempuan masih tidak berpuas hati dengan maskawin yang telah

Selanjutnya dalam Pasal 10 PP 69/1999 mengenai kewajiban produsen produk pangan untuk mencantumkan label halal pada makanan yang dikemas yaitu : setiap orang yang

Untuk mengetahui apakah pengembangan perumahan regency tipe cluster di Biak tersebut layak ( feasible ) secara finansial atau tidak dilihat dari segi penjualan

Cara-cara yang dapat ditempuh dalam meningkatkan Kualitas CPO ( Crude Palm Oil ) adalah dengan berusaha untuk mengetahui dan memahami tingkat kualitas bahan baku berupa