BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Malang merupakan salah satu kota pelajar di Indonesia karena terdapat banyak pelajar dari berbagai provinsi di Indonesia yang sedang menuntut ilmu pada kota ini. Universitas Brawijaya merupakan salah satu universitas terkemuka di Kota Malang. Diperlukan infrastruktur penunjang untuk menunjang aktifitas para pelajar agar dapat menyerap ilmu secara maksimal.
Dengan kebutuhan ruang belajar yang sangat tinggi maka Universitas Brawijaya membangun gedung laboratorium baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Gedung Laboratorium Vokasi Dan Industri Kreatif Vokasi merupakan nama bangunan 7 lantai yang sudah mulai direalisasikan pada pertengahan tahun 2019 ini.
Bangunan tersebut menggunakan struktur beton bertulang dan menggunakan metode cor ditempat (In Situ). Selain menggunakan metode tersebut terdapat alternatif lain, salah satunya yaitu struktur baja komposit.
Berkembangnya teknologi pada bidang konstruksi mempunyai tujuan untuk mendapatkan suatu struktur yang aman, murah dan kuat. Baja adalah salah satu struktur yang digunakan sebagai alternatif pilihan para perencana dalam dunia konstruksi bangunan. Dalam merencanakan suatu bangunan banyak faktor yang harus diperhatikan, terutama pada estetika, kekuatan, dan ekonomis dalam perencanaan serta pelaksanaannya.
Pemakaian material baja sendiri jarang diterapkan untuk gedung bertingkat tinggi. Padahal material baja mempunyai keunggulan dibandingkan material lain.
Baja merupakan material yang memiliki kekakuan dan kekuatan yang tinggi, sehingga dapat menahan beban dengan baik dibandingkan dengan beton, juga baja memiliki kelebihan didalam pengerjaan yang lebih mudah dan cepat.
Struktur baja yang digabungkan dengan beton akan menghasilkan struktur komposit baja-beton yang memiliki banyak kelebihan. Kelebihan yang dapat diambil dari struktur komposit baja-beton (Setiawan, 2008) yaitu :
1. Profil baja yang akan dipakai dapat tereduksi beratnya 2. Profil baja yang akan dipakai dapat dikurangi tingginya 3. Dapat meningkatkan kekakuan lantai
4. Bentang layan dapat bertambah panjang
Beberapa tahun terakhir ini, banyak sekali terjadi bencana alam di Indonesia, terutama gempa bumi. Terjadinya hal ini karena Indonesia berada tepat dikawasan Pasific Ring of Fire yang merupakan jalur rangkaian gunung berapi aktif di dunia. Gempa bumi adalah suatu fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat diketahui kapan akan terjadi dan seberapa besarnya, serta dapat menyebabkan kerugian baik jiwa maupun harta bagi daerah yang ditimpanya dalam waktu yang relatif singkat. Oleh sebab itu perencanaan gedung harus dapat memenuhi syarat tahan gempa sehingga bisa mengurangi kerugian dan kecelakaan yang mungkin terjadi akibat gempa tersebut.
Pedoman perencanaan gedung dengan struktur baja tahan gempa terbaru di Indonesia mengacu pada beberapa standart yang berlaku saat ini, standart yang digunakan untuk perencanaan gedung struktur baja adalah SNI-1729-2015 yang berkaidah pada metode LFRD (Load Resistance Factor Design) . Metode LFRD adalah metode yang dikeluarkan oleh AISC (America Institue of Steel Construction) untuk perencanaan konstruksi baja, berdasarkan ketahanan
kekuatan ultimate (Metode Plastis).
Sedangkan untuk perencanaan gedung tahan gempa adalah SNI-1726-2012 dan digunakan pembebanan gedung berdasarkan SNI 03-1727-2013. Pada tugas akhir ini direncanakan bangunan tingkat tinggi dengan struktur komposit baja- beton. Tujuannya adalah bangunan tingkat tinggi diharapkan harus mampu bertahan terhadap gempa yang terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari permasalahan ini dapat diketahui sejauh mana studi perencanaan dapat dilaksanakan dan mendapatkan solusi penyelesaiannya:
1) Berapa dimensi pelat komposit, balok induk dan balok anak, kolom beserta bracing yang digunakan dalam perencanaan ini ?
2) Berapa nilai momen kapasitas geser dan kapasitas lentur maksimum pada balok induk dan balok anak serta kuat lentur dan kuat tekan maksimum pada kolom akibat beban-beban yang bekerja pada struktur ?
3) Bagaimana detail sambungan balok-balok, balok-kolom, kolom-kolom, kolom-pondasi, dan sambungan bracing yg digunakan struktur gedung tersebut?
4) Berapa nilai lendutan maksimum yang terjadi pada balok induk dan balok anak serta simpangan maksimum dari struktur gedung tersebut ?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan skripsi ini tidak terlalu melebar, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:
1) Struktur yang direncanakan ulang adalah Gedung Laboratorium Vokasi Dan Industri Kreatif Vokasi
2) Desain perencanaan struktur berpedoman pada metode LRFD.
3) Beban gempa dihitung berdasarkan SNI-1726-2012 dan pembebanan dihitung berdasarkan SNI-1727-2013.
4) Desain dan evaluasi struktur mengacu pada SNI-2847-2013 untuk komponen struktur beton, dan SNI-1729-2015 untuk komponen struktur baja dan baja komposit.
5) Profil WF (Wide Flange) dan Profil H adalah profil baja yang digunakan.
6) Tidak melakukan perencanaan struktur bawah bangunan, perhitungan rencana anggaran biaya bangunan, metode pelaksanaan bangunan, sistem drainase bangunan, elektrikal dan segi arsitekturalnya.
7) Perhitungan perencanaan meliputi struktur pelat komposit, balok induk baja, balok anak baja, kolom baja dan bracing beserta sambungannya.
8) Perhitungan analisa struktur menggunakan program bantu SAP2000.
9) Perencanaan struktur atap gedung menggunakan pelat komposit.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dalam perencanaan ulang pada tugas akhir ini adalah:
1) Dapat merencanakan pelat atap dan lantai komposit, balok induk dan balok anak, kolom beserta bracing dari material baja profil yang ada dipasaran.
2) Dapat menghitung nilai momen kapasitas geser dan kapasitas lentur maksimum pada balok induk dan balok anak serta kuat lentur dan kuat tekan maksimum pada kolom akibat adanya beban-beban yang bekerja pada struktur.
3) Dapat menggambar detail sambungan balok-balok, balok-kolom, kolom- kolom, kolom-pondasi, dan sambungan bracing yg digunakan struktur gedung tersebut.
4) Dapat mengetahui nilai lendutan maksimum yang terjadi pada balok induk dan balok anak komposit serta simpangan maksimum pada struktur akibat beban gempa rencana yang bekerja.
1.5 Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dari perencanaan ulang dalam tugas akhir ini adalah menjadi acuan dalam perencanaan bangunan bertingkat tahan gempa khususnya bangunan-bangunan yang menggunakan struktur baja komposit berdasarkan SNI 03-1729-2015.
