• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Rasio Kecukupan Dana (RKD) di Tiga Dana Pensiun yang Ada di Salatiga: studi kasus di DPSW, DPSK, DP-GKJ T1 232010110 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Rasio Kecukupan Dana (RKD) di Tiga Dana Pensiun yang Ada di Salatiga: studi kasus di DPSW, DPSK, DP-GKJ T1 232010110 BAB II"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dana Pensiun

Undang – Undang dana pensiun yang dikeluarkan tahun 1992 yaitu Undang – Undang No 11 Tahun 1992 tentang dana pensiun. Tujuan di keluarkannya Undang – Undang tersebut untuk memberikan jaminan kepastian dalam penyelenggaraan program pensiun. Menurut Undang – Undang ini dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pasti (Pasal 1 ayat 1). Program pensiun bertujuan untuk memberikan kesinambungan penghasilan di hari tua bagi karyawan.

Secara kelembagaan dana pensiun dapat di bedahkan menjadi 2 jenis, yaitu Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) yang merupakan dana pensiun yang di bentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa dalam hal ini untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi perorangan, baik karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa sedangkan Dana pensiun Pemberi Kerja (DPPK) merupakan dana pensiun yang di bentuk oleh badan yang mempekerjakan karyawan selaku pendiri. (Hari Sunarto, 2007;3). Dalam DPPK di kenal dua program pensiun yaitu program pensiun manfaat pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).

Program Pensiun Manfaat Pasti

(2)

6

tua dan untuk mengajak masyarakat menabung dalam menyisihkan sebagian dari pendapatan yang di peroleh selama masih aktif bekerja.

Dalam PPMP rumus manfaat pensiun sudah ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, sedangkan besar iuran yang di tetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria, kecuali iuran peserta yang di tetapkan dalam peraturan dana pensiun atau besar iuran adalah perkiraan kebutuhan dana yang harus disisihkan sekarang untuk merealisasikan pembayaran manfaat pensiun

.

Tabel 2.1

Tata Cara Pembayaran Manfaat Pensiun Jenis Manfaat Pensiun Keterangan Manfaat Pensiun Normal

(MPN)

Dilakukan terhitung mulai bulan berikutnya setelah peserta mencapai usia pensiun nromal atau sesudahnya dan berakhir pada bulan berikutnya setelah pensiunan meninggal dunia

Manfaat Pensiun di Percepat (MPD)

Dilakukan terhitung mulai bulan berikutnya setelah peserta berhenti bekerja dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sebelum dicapai usia pensiun normal dan berakhir pada bulan berikutnya setelah pensiunan meninggal dunia Manfaat Pensiun Cacat

(MPC)

Dilakukan terhitung mulai bulan berikutnya setelah peserta berhenti bekerja karena cacat dan berakhir pada bulan berikutnya setelah pensiunan meniggal dunia

Manfaat Pensiun di Tunda (MPD)

Dilakukan terhitung mulai bulan berikutnya setelah peserta mencapai usia pensiun normal atau atas permintaan peserta dimulai bulan berikutnya setelah peserta mencapai usia pensiun normal dan berkahir pada bulan selanjutnya sejak pensiun meninggal dunia

(3)

7

Program pensiun manfaat pasti (PPMP) lebih pasti penerimaan karena memiliki rumus penetapan dari awal oleh peraturan dana pensiun yaitu:

MP = MK × F × PhDP Keterangan:

MP = Manfaat Pensiun MK = Masa kerja

F = Faktor penghargaan PhDP = Penghasilan dasar pensiun

Dalam buku yang berjudul pendidikan dan pelatihan dana pensiun (Siswosudarmo; 2014) berisi tentang aspek – aspek yang terkait terhadap program pensiun manfaat pasti antara lain:

Tabel 2.2

Aspek – Aspek dalam PPMP

Aspek Program Pensiun Manfaat Pasti Keterangan Manfaat pensiun Besarnya manfaat pensiun yang

sudah pasti, tidak ada resiko besarnya manfaat pensiun bagi peserta.

Dalam PPMP besarnya manfaat pensiun sudah di tetapkan dalam peraturan dana pensiun dalam bentuk rumus yang lebih di sukai peserta.

Iuran Pensiun Besarnya Iuran pemberi kerja tidak pasti ( di hitung oleh aktuaris) ada resiko pendanaan sepenuhnya.

Iuran pemberi kerja tidak pasti karena sangat tergantung dari kecukupan dana, jika terjadi defisit merupakan tanggung jawab pemberi kerja.

Past Service Liability

Arahan investasi di tetapkan oleh pendiri.

Pendiri mempun

(4)

8

arahan investasi

Risiko Investasi Tanggung jawab pemberi kerja Ketik hasil investasi lebih kecil dari yang di harapkan, kemungkinan kualitas pendanaan menjadi unfunded sehingga pemberi kerja menambah iuran agar menjadi funded.

Laporan Aktuaris Mutlak di perlukan sejak awal pembentukan DP dan secara periodik. Laporan aktuaris untuk menghitung besarnya iuran dan valuasi dana, konsekuaensi ada biaya untuk aktuaris.

Untuk menghitung berapa kekayaan yang ada, berapa kewajiban yang harus di penuhi dan berapa iuran yang harus di bayar.

Sumber: Sujat Siswosudarmo

Dalam kepesertaannya Hak atas manfaat pensiun di gambarkan dalam sebuah tabel di bawah ini:

Tabel 2.3

Kepesertaan dan Hak atas Manfaat Pensiun pada PPMP

Masa kepesertaan UPD UPN BUPM

0 Th 3 Th 46 Th 55 Th 60 Th

Sekurang-kurangnya berhak atas iuran peserta sendiri dan hasil

pengembangannya

HAK ATAS PENSIUN DITUNDA

MANFAAT PENSIUN DIPERCEPAT

(5)

9 Sumber: Sujat Siswosuda rmo, Januari 2003

UPD : Usia Pensiun Dipercepat UPN : Usia Pensiun Normal

(6)

10 Organ Dana Pensiun

Sebagai badan hukum, dana pensiun memiliki hak dan kewajiban serta dapat melakukan hubungan hukum, inilah yang melakukan fungsi sebagai alat kelengkapan dan pensiun untuk mencapai tujuannya. Organ dana pensiun terdiri dari pendiri, pengurus, dan pengawas.

Tabel 2.4 Organ Dana Pensiun

Pendiri Pengawas Pengurus

Keterangan Organ atau alat kelengkapan dana pensiun untuk memegang segala kewenangan yang tidak di serahkan kepada dewan pengawas dan pengurus

Di tetapkan sebagai keputusan dari pendiri dengan diikuti

pernyataan tertulis untuk melakukan pengawasan pengelolaan dana pensiun sesuai dengan undang – undang dan peraturan yang berlaku.

Sebagai penyelenggara dan pengelola dana

pensiun, dalam melakukan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada pendiri.

Kewajiban - Membayar Iuran yang terdiri dari Iuran normal dan Iuran Tambahan - Menyetor selurh

iuran peserta yang si pungut setiap bulannya.

- Mengelola dana pensiun dengan mengutamakan kepentingan peserta dan pihak lainnya atas manfaat pensiun. - Menyusun RAPB

tahun yang akan datang.

- Memelihara buku catatan, dokumen yang di perlukan dalam pengelolaan dana pensiun. - Bertindak teliti,

(7)

11 atas iuran peserta dan iuran kepada pendiri atas pengelolaan dana secara pribadi atas segala kerugian yang timbul akibat tindakan pengurus

(8)

12

peraturan dana pensiun dari arahan investasi. Perbuatan menjalankan urusan yang mempunyai konsukuensi pendanaan atau harus mendapatkan persetujuan pendiri, karena hakekat dana pensiun adalah lembaga yang mendapat kepercayaan untuk mengelola dana milik peserta.

Prinsip Pendanaan dalam PPMP

Dana pensiun merupakan perusahaan yang kegiataanya mengelola dana pensiun suatu perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu sendiri. Penghimpunan dana melalui iuran yang di potong dari gaji karyawan dan iuran dari pemberi kerja, yang kemudian dana yang terkumpul oleh dana pensiun di usahakan lagi dengan menginvestasikan ke berbagai sektor yang dapat menguntungkan perusahaan yang mengelola dana pensiun (Ibid, 8)

a. Dana awal b. Iuran normal

Sumber utama kekayaan Dana Pensiun, untuk mendanai dari nilai sekarang manfaat pensiun yang dialokasikan pada tahun yang bersangkutan sesuai dengan mentode perhitungan aktuaris yang di gunakan. Jenis Iuran normal terdiri dari:

- Iuran pemberi kerja

Iuran yang di bayarkan oleh pemberi kerja dan di tetapkan dengan perhitungan aktuaris.

- Iuran Peserta di bayarkan oleh peserta dan di tetapkan dalam peraturan dana pensiun.

- Iuran tambahan ( Khusus untuk dana pensiun yang mengalami defisit, yang merupakan kewajiban pendiri untuk memberikan iuran tambahan).

c. Hasil Pengembangan (Investasi)

(9)

13

2008 di tetapkan instrumen investasi yang diperbolehkan untuk dana pensiun, terdiri dari surat berharga negara, tabungan pada bank, deposito on call pada bank, sertifikat deposito pada bank, sertifikat bank Indonesia, saham yang tercata pada bursa efek di Indonesia, obligasi yang tercatat di bursa efek indonesia, efek bangunan aset dari kontrak investasi kolektif, unit penyertaan dana investasi , kontrak opsi saham, penempatan langsung pada saham, tanah di Indonesia, atau bangunan di Indonesia.

Selanjutnya pendiri bertanggung jawab terhadap jumlah dana tersebut sejalan dengan bertambahnya dan berubah jumlah kewajiban yang harus di bayar atau di penuhi.

Perhitungan-perhitungan Keuangan A. Analisis-analisis

Menurut kamus Akuntansi (2008;48) analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos – pos atau ayat – ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul. Dengan adanya kegiatan analisis kita melakukan proses penilaian yang kritis dan mendasar terhadap suatu masalah sehingga dapat menginterprestasikan masalah tersebut sehingga dapat menarik sebuah kesimpulan.

B . Rasio Pendanaan

Dalam Refreshing Course sertifikasi pengurusan dana pensiun, Rasio pendanaan adalah rasio keuangan yang menunjukan kemampuan dana pensiun untuk memenuhi kewajibannya membayar manfaat pensiun untuk pesertanya (Kadarisma,2003;10).

(10)

14

Menurut Kadarisma dalam Refreshing Course sertifikasi pengurusan dana pensiun (2003;10) terdapat 3 kondisi dalam pengendalian rasio pendanaan di dana pensiun.

Tabel 2.5

Kondisi Pengendalian Rasio Pendanaan

Kondisi Rasio Pendanaa Posisi Keterangan

I = 100 % Terpenuhi Jumlah Kekayaan untuk pendanaan yang di miliki oleh dana pensiun sama besar dengan kewajiban aktuarinya.

II > 100% Surplus Jumlah kekayaan untuk

pendanaan lebih besar dari jumlah kewajiban aktuaria III < 100% Defisit Jumlah ini terjadi akibat

besaranya kekayaaan untuk pendanaan kurang dari kewajiban aktuaria.

Sumber: Kadarisma,2003

C. Perhitungan Aktuaria

(11)

15

yang telah memperoleh izin usaha dari menteri keuangan sesuai peraturan peraturan yang berlaku. Dalam hall ini aktuaris dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistika untuk menyelesaikan persoalan yang menyangkut analisis kejadian masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar pembayaran pada masa depan dan kapan pembayarannya di lakukan pada waktu yang tidak pasti.

Kewajiban aktuaria merupakan kewajiban dan pensiun yang di hitung berdasarkan anggapan bahwa dan pensiun berlangsung sampai terpenuhinya seluruh kewajiban kepada peserta dan pihak pihak yang berhak (Keputusan Menteri Keuangaan No.510/KMK.06/2002 pasal 1 ayat 5). Tugas Aktuaria adalah menjabarkan dengan baik rumus rumus kapan seseorang harus melakukan klaim dan menghitung nilai premi dan nilai klaim secara analitis bukan intuisi semata.

Dana di wajibkan oleh menteri keuangan untuk menyampaikan laporan aktuaria sekurang kurangnya tiga tahun sekali. Aktuaris melakukan perhitungan terutama tiga tahun sekali. Aktuaris melakukan perhitungan terutama untuk memperoleh angka tentang:

(1) Besar kewajibanaktuaris atau masa kekrja lalu (PSL)

(2) Kewajiban masa kerja yang akan datang dan iuran normal (PSL)

Dua angka perhitungan tersebut sangat pentinguntuk mementukan kebijakan dan rencana kerja dana pensiun yang akan datang khususnya baik terjadi defisit dan pada saat terjadi kenaikan pensiun masa kerja yang akan datang. Hasil perhitungan aktuaria selalu berkaitan dan bergantung dengan metode (andalan) yang di pakainya. Aktuaris dalam menghitung ketersediaan dana dan kewajiban di dasari pada asumsi sebagai berikut:

Asumsi ekonomis

1. Tingkat bunga teknis (Perolehan investasinya)

2. Tingkat kenaikan PhDP dan Manfaat Pensiun (PhDP) 3. Tingkat kenaikan batas maksimum PhDP

(12)

16

5. Margin mis 4% = (Perolehan investasi – Pertumbuhan PhDP)

Asumsi Decremental

1. Pensiun normal, pensiun percepat,pernsiun di perlambat. 2. Tingkatmortalita peserta aktif dan eserta pasif (pensiunan) 3. Tingkat pengundura diri

Asumsi – Asumsi lain 1. Struktur keluraga

2. Perbedaan usia antara pesertadan isteri/suami 3. Biaya administrasi

Gambar

Tabel 2.1 Tata Cara Pembayaran Manfaat Pensiun
Tabel 2.2  Aspek dalam PPMP
Tabel 2.3 Kepesertaan dan Hak atas Manfaat Pensiun pada PPMP
Tabel 2.4 Organ Dana Pensiun
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) Bumiputera yang diselenggarakan berdasarkan Keputusan Direksi AJB Bumiputera 1912 Nomor SK.7/DIR/2007 tentang Peraturan Dana

Rincian 3 : Jenis kegiatan pendiri Dana Pensiun lembaga keuangan. Perusahaan Perbankan: badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Skripsi ini berjudul “ Evaluasi Pelaksanaan Program Pensiun Iuran Pasti Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Negara Indonesia (PPIP DPLK BNI) bagi Karyawan PT.. Perkebunan Nusantara

Lindungilah hari tua karyawan Anda dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Sinarmas MSIG, yang berdiri sejak Juni 1999: Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dan Program

Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan bahwa dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa

11 tahun 1992 pasal 1 butir 4 mengatakan bahwa Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh Bank atau perusahaan asuransi jiwa,

Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan bahwa dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa

Rincian 3 : Jenis kegiatan pendiri Dana Pensiun lembaga keuangan. Perusahaan Perbankan: badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan