vii ABSTRAK
EFEK EKSTRAK ETANOL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) VARIETAS DETAM 1 DAN EKSTRAK ETANOL DAUN JATI BELANDA
(Guazuma ulmifolia) DAN KOMBINASINYA TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI
PAKAN TINGGI LEMAK
Michael William Kurniadi,2014. Pembimbing 1: dr. Sijani Prahastuti, M. Kes. Pembimbing 2: Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.
Latar Belakang : Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, pengobatannya memiliki efek samping, sehingga dibutuhkan obat herbal.
Tujuan Penelitian : Mengetahui apakah kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) 10 mg dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) 20 mg memiliki potensi lebih baik dibandingkan dosis tunggal EEKD 30 mg dan EEJB 30 mg dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dan bagaimana potensinya jika dibandingkan dengan simvastatin.
Metode Penelitian : Menggunakan eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tiga puluh enam tikus jantan dibagi dalam enam kelompok, dengan enam tikus perkelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, tanpa perlakuan, EEKD 10 mg : EEJB 20 mg, EEKD 30 mg, dan EEJB 30 mg. Setiap kelompok diinduksi pakan tinggi lemak selama 42 hari. Pada hari ke-14 masing-masing kelompok diberi perlakuan dengan pemberian aquadest, Simvastatin, kombinasi EEKD dan EEJB, EEKD, dan EEJB sebanyak 5 mL selama 28 hari. Parameter yang diukur adalah penurunan kadar kolesterol LDL serum (mg/dL) dengan metode CHOD-PAP. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANAVA satu arah dengan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD.
Hasil : Berdasarkan uji statistik pada kombinasi EEKD 10 mg : EEJB 20 mg memiliki perbedaan yang sangat bermakna dengan dosis tunggal EEKD 30 mg (p:0,004) dan perbedaan yang bermakna pada dosis tunggal EEJB 30 mg (p:0,094), persentasi penurunan kolesterol LDL pada kelompok perlakuan EEKD 10 mg : EEJB 20 mg sebesar 12,71%, EEJB 30 mg 7,35% dan EEKD 30 mg 5,55%. Berdasar hasil uji statistik pada EEKD 10 mg: EEJB 20 mg dan kontrol positif (Simvastatin) menunjukkan perbedaan tidak bermakna (p>0,05).
Simpulan : Kombinasi EEKD 10 mg : EEJB 20 mg memiliki potensi lebih baik disbanding dosis tunggal EEKD 30 mg dan EEJB 30 mg dan memiliki efek yang setara dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL darah pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
viii ABSTRACT
THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF SOYBEAN DETAM 1 (Glycine max (L.) Merr.) AND JATI BELANDA LEAVES (Guazuma ulmifolia) AND ITS COMBINATION TOWARDS LDL CHOLESTEROL LEVEL IN MALE
WISTAR RAT INDUCED WITH HIGH FAT FEEDING
Michael Wiiliam Kurniadi.2014. Advisor 1: Sijani Prahastuti, dr.,M. Kes. Advisor 2: Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.
Background: Dyslipidemia is a risk factor for cardiovascular disease for which have side effects. Thus, alternatives such as herbal medicines are deemed relevant.
Research Purposes: To know if a combination of 10 mg Ethanol Extract of Soybean Detam 1 (EESD) and 20 mg Ethanol Extract of Jati Belanda Leaves (EEJB) will have higher potential compared to single dosage of 30 mg EESD and 30 mg EEJB in decreasing the LDL cholesterol level in male Wistar mice which have been induced with high-fat diet; and its potential compared to Simvastatin. Research Methodology: Using a real comparatively laboratory experiment with Rancangan Acak Lengkap (RAL). 36 male mice divided into 6 groups of 6 which are negative control, positive control without any treatments, 10 mg EESD: 20 mg EEJB, 30 mg EESD, 30 mg EEJB. Each group is inducted with high-fat diet for 42 days. On the 14th day each group is treated with aquadest, Simv astatin, 5 mL combination of EESD and EEJB, EESD, and EEJB for 28 days. The measure
parameter is the decrease of the serum’s LDL cholesterol level (mg/dL) with CHOD-PAP method. Obtained data are analyzed with one way ANAVA test with
α = 0,05 and continued with Tukey HSD test.
Research Result: Based on statistic tests, combination of EESD 10 mg : EEJB 20 mg has highly significant difference compared to single dosage of EESD 30 mg (p:0,004) and significant difference compared tosingle dosage of EEJB 30 mg (p:0,049) , the percentages of LDL cholesterol decrease on the group treated with 10 mg EESD : 20 mg EEJB is 12,71%, 30 mg EEJB is 7,35%, 30 mg EEKD is 5,55%. Statictic tests between 10 mg EESD : 20 mg EEJB and positive control (Simvastatin) showed no significant difference (p>0,05).
Conclusion: Combination of 10 mg EEKD : 20 mg EEJB has higher potential compared to single dosage of 30 mg EEKD and 30 mg EEJB and has equivalent effect with Simvastatin in decreasing the LDL cholesterol level in male Wistar mice which have been induced with high-fat diet.
ix DAFTAR ISI
Halaman JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ...ii
SURAT PERNYATAAN ...iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ...iv
KATA PENGANTAR ...v
ABSTRAK...vii
ABSTRACT ...viii
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR TABEL...xii
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiv
DAFTAR SINGKATAN ...xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian... 3
1.4 Manfaat Penelitian... 3
1.5 Kerangka Pemikiran ... 3
1.6 Hipotesis Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 6
2.2 Lipoprotein ... 7
2.3 Metabolisme Lipoprotein ... 9
2.3.1 Jalur Metabolisme Eksogen ... 10
2.3.2 Jalur Metabolisme Endogen... 11
x
2.4 Kolesterol ... 13
2.5 Biosintesis Kolesterol ... 14
2.6 Dislipidemia ... 16
2.6.1 Dislipidemia Primer ... 16
2.6.2 Dislipidemia Sekunder ... 17
2.7Arterosklerosis ... 17
2.7.1 Patogenesis Arterosklerosis dan Penyakit Jantung Koroner ... 18
2.8 Kedelai (Glycine max (L.) Merr.)... 19
2.8.1 Kedelai Varietas Detam 1 ... 20
2.8.2 Zat Aktif dalam Kedelai Varietas Detam 1... 21
2.9 Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 22
2.9.1 Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 22
2.9.2 Zat Aktif dalam Daun Jati Belanda varian Bumi Herbal Dago... 23
2.10 Simvastatin ... 24
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 26
3.1.1 Bahan Penelitian ... 26
3.1.2 Alat Penelitian... 26
3.1.3 Subjek Penelitian ... 27
3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
3.2 Metode Penelitian... 27
3.2.1 Desain Penelitian... 27
3.2.2 Variabel Penelitian ... 28
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 28
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 28
3.2.3 Perhitungan Besar Sampel... 29
3.2.4 Prosedur Kerja ... 30
3.2.4.1 Pengumpulan Bahan ... 30
3.2.4.2 Persiapan Bahan Uji... 30
xi
3.2.4.4 Prosedur Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ... 33
3.2.4.5 Pelaksanaan Penelitian ... 34
3.2.5 Cara Pemeriksaan... 35
3.2.5.1 Pengambilan Sampel Darah... 35
3.2.5.2 Pemeriksaan Kolesterol LDL ... 36
3.2.6 Metode Analisis ... 36
3.2.6.1 Hipotesis Statistik... 36
3.2.6.2 Kriteria Uji ... 36
3.2.7 Aspek Etik ... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 38
4.2 Analisis Statistik... 39
4.3 Pembahasan... 41
4.4 Uji Hipotesis... 42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 44
5.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN ... 49
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Lipoprotein ...8
Gambar 2.2 Klasifikasi Lipoprotein ...9
Gambar 2.3 Metabolisme Lipid Jalur Eksogen dan Endogen ...12
Gambar 2.4 Metabolisme Lipid Jalur Reverse Cholesterol Transport ...12
Gambar 2.5 Sintesis Kolesterol ...15
Gambar 2.6 Struktur Plak Atheromatous ...18
Gambar 2.7 Patogenesis Aterosklerosis ...19
Gambar 2.8 Kedelai Varietas Detam 1...20
Gambar 2.9 Daun Jati Belanda ...23
Gambar 3.1 Skema Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Kedelai Detam 1 dan Daun Jati Belanda ...31
Gambar 3.2 Skema Uji Coba Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Kedelai dan Daun Jati Belanda Secara In Vivo pada Hewan Uji Hiperlipidemia ...33
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Dosis Bahan Uji yang Dipakai dan Pembanding ...49
Lampiran 2. Hasil Kadar Kolesterol LDL (2 minggu perlakuan) ...50
Lampiran 3. Hasil Analisis Rerata Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Serum Menggunakan Analisis Varian (ANAVA) Satu Arah (2 Minggu Perlakuan) ...51
Lampiran 4. Hasil Kadar Kolesterol LDL (4 minggu perlakuan) ...52
Lampiran 5. Hasil Analisis Rerata Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Serum Menggunakan Analisis Varian (ANAVA) Satu Arah (4 Minggu Perlakuan) ...53
Lampiran 6. Dokumentasi ...54
Lampiran 7. Tabel Tujey HSD ...55
xv
DAFTAR SINGKATAN
EEKD : Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 EEJB : Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda LDL : Low Density Lipoprotein
HDL : High Density Lipoprotein
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dislipidemia merupakan suatu penyakit yang umum terjadi dimasyarakat, namun masih banyak orang awam yang tidak mengetahui penyakit ini. Dislipidemia adalah suatu keadaan dimana kadar lipid dan lipoprotein abnormal dalam darah (Dorland, 2007). Dislipidemia ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kadar kolesterol LDL, dan trigliserida disertai dengan penurunan kadar kolesterol HDL (Almatsier, 2006).
Dislipidemia merupakan penyakit yang sukar diobati dan pengobatannya memiliki efek samping. Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan stroke (Smith, 2004). Jumlah penderita penyakit jantung koroner (termasuk penyakit kardiovaskuler) sangat tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya serta merupakan penyebab kematian utama pada negara maju (Anwar, 2004). Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi ke -2 di Indonesia (Depkes RI, 2009).
Kesadaran masyarakat diperlukan untuk mencegah penyakit dislipidemia sehingga risiko untuk terkena penyakit jantung koroner akan berkurang. Pengendalian terhadap kadar kolesterol (terutama kolesterol LDL) akan menurunkan risiko penyakit jantung koroner sehingga National Cholesterol Education Program-Adult Treatment Panel ( NCEP-ATP III) menetapkan fokus tujuan dari terapi awal berdasarkan kadar kolesterol LDL (Grundy, 2006). Penatalaksanaan dislipidemia terdiri dari terapi non farmakologis dan farmakologis. Terapi farmakologis umumnya menggunakan berbagai macam obat penurun lipid (Adam, 2009).
Pengobatan menggunakan bahan herbal kini mulai diminati oleh masyarakat. Bahan herbal telah diterima secara luas di hampir seluruh negara di dunia. Menurut data dari World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin telah menggunakan obat herbal sebagai pelengkap
2
pengobatan primer. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO, 2003). Bahan herbal memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada obat penurun lipid seperti simvastatin. Beberapa faktor lain yang meningkatkan penggunaan obat herbal di masyarakat adalah adanya kekurangan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu dan semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia (Sukandar, 2006).
Beberapa penelitian mengenai Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) telah dilakukan. Hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan EEKD mengandung fenolik, H2SO4, flavonoid,
triterpenoid, steroid, saponin, tanin, dan kuinon, sedangkan EEJB mengandung fenolik, H2SO4, triterpenoid flavonoid, tanin, dan kuinon. Penghambatan terbaik
dari aktivitas enzim lipase pankreas sebesar 19,726 U/L terdapat pada kombinasi dari EEKD 10 mg dan EEJB 20 mg (Hidayat, 2012). Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin meneliti lebih lanjut, dosis manakah yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan ulasan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
Apakah kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1(EEKD) 10 mg dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) 20 mg memiliki potensi lebih baik dibandingkan dosis tunggal dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak
Apakah kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1(EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) mempunyai potensi yang setara dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak
3 1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1(EEKD) 10 mg dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) 20 mg memiliki potensi lebih baik dibandingkan dosis tunggal dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak
Mengetahui apakah potensi kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1(EEKD) 10 mg dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) 20 mg mempunyai potensi setara Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dalam bidang akademis adalah untuk menambah pengetahuan farmakologi tanaman obat, yaitu efek dari ekstrak kedelai dan daun jati Belanda terhadap kolesterol LDL.
Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang manfaat ekstrak kedelai dan daun jati Belanda untuk mengontrol lipid darah dan memberi alternatif pengobatan.
1.5Kerangka Pemikiran
Dislipidemia merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat berkembang menjadi penyakit degeneratif. Dislipidemia dapat diobati dengan berbagai pengobatan, baik secara medikamentosa maupun secara herbal.
Secara medikamentosa, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit dislipidemia adalah Simvastatin. Obat tersebut bekerja menginhibisi enzim HMG-KoA reduktase, yang diperlukan di hepar untuk mensintesis kolesterol. Enzim ini merupakan enzim yang mengkatalisis perubahan HMG-KoA menjadi asam mevalonat, yang akan menjadi kolesterol (Kureishi et al, 2010).
4
Kedelai dan daun jati Belanda dapat menjadi salah satu alternatif karena terdapat zat aktif seperti lesitin, isoflavon, saponin dan tanin pada kedelai dan terdapat kuinon, tanin dan flavonoid pada daun jati belanda (Hidayat ,2012). Lesitin menghambat enzim HMG-KoA reduktase sehingga berefek menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan sekresi asam empedu dan menurunkan absorpsi kolesterol di usus (Mourad et al, 2010). Isoflavon juga telah terbukti dapat menurunkan kolesterol LDL dengan signifikan (Taku K, 2007). Isoflavon meningkatkan aktivitas reseptor apolipoprotein A, menurunkan sekresi lipoprotein dan kolesterol di hepar sehingga mengurangi kadar kolesterol LDL (Potter, 1995). Saponin bekerja dengan menghambat absorpsi kolesterol, menurunkan kadar kolesterol plasma dan hepar dengan menurunkan absorpsi kolesterol eksogen, juga dengan meningkatkan ekskresi empedu (Potter et al, 1993; Sidhu & Oakenfull, 1986). Tanin dapat menghambat absorpsi kolesterol dan asam empedu sehingga akhirnya dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (Tebib et al, 1994). Selain it tanin juga menghambat enzim lipase pankreas, berfungsi menghidrolisis trigliserida (Rahardjo, 2004). Enzim lipase akan menghidrolisa 1,3 triasilgliserol menjadi 2 monoasilgliserol dan asam lemak bebas, yang akan menjadi bahan dasar pembentukan kolesterol total pada sel hepatosit, ini akan menurunkan produksi asam lemak bebas sehingga menyebabkan penurunan kadar kolesterol(Silitonga, 2008). Tanin juga bersifat astrigen, sehingga menurunkan penyerapan makanan (Hidayat, 2012). Flavonoid berperan sebagai antioksidan yang akan memperbaiki endotel dan mengurangi kepekaan LDL dengan radikal bebas (Kwon, 2007). Isoflavon sebagai antioksidan utama dalam kedelai, berperan menginhibisi pembentukan adipose secara ekstraseluler, sedangkan alkaloid, saponin, tanin, dan musilago pada daun jati belanda diduga menurunkan trigliserida dalam darah, sehingga mneghambat pembentukan asam lemak yang merupakan bahan pembentukan kolesterol (Damanik, 2009). Berdasarkan hal tersebut, pemberian kedelai dan daun jati Belanda dapat berguna untuk meringankan dislipidemia.
5 1.6Hipotesis Penelitian
Kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1(EEKD) 10 mg dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) 20 mg memiliki potensi lebih baik dibandingkan dosis tunggal dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus wistar jantan
Kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) 10 mg dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) 20 mg memiliki potensi yang setara dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL darah pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
44 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:
Kombinasi EEKD 10 mg : EEJB 20 mg memiliki potensi lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
Kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) memiliki potensi yang setara dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
5.2Saran
- Penelitian pada hewan coba mengenai efek samping dan dosis toksik kedelai Detam 1 dan daun jati Belanda sehingga dapat ditentukan dosis efektif dengan efek samping yang minimal.
- Penelitian sebaiknya dilanjutkan hingga tahap penelitian pada subjek penelitian manusia, bila telah diketahui dosis yang aman bagi kesehatan.
57
RIWAYAT HIDUP
Nama : Michael William Kurniadi
NRP : 1110229
Tempat dan tanggal Lahir : Semarang, 9 Agustus 1993
Alamat : Jl. Terusan Babakan Jeruk 4 no 28,
Pasteur, Bandung Riwayat Pendidikan :
o Tahun 1999, lulus TK Dian Asih, Semarang.
o Tahun 2005, lulus SD Kristen 3 YSKI, Semarang. o Tahun 2008, lulus SMP Karangturi , Semarang.
o Tahun 2011, lulus SMA Kristen TriTunggal, Semarang. o Tahun 2011 – sekarang, mahasiswa Fakultas Kedokteran,
EFEK EKSTRAK ETANOL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) VARIETAS DETAM 1 DAN EKSTRAK ETANOL DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) DAN KOMBINASINYA TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI
PAKAN TINGGI LEMAK
THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF SOYBEAN DETAM 1 (Glycine max (L.) Merr.) AND JATI BELANDA LEAVES (Guazuma ulmifolia) AND ITS COMBINATION TOWARDS LDL CHOLESTEROL LEVEL IN MALE WISTAR RAT INDUCED WITH HIGH FAT
FEEDING
Sijani Prahastuti1,Meilinah Hidayat2 , Michael William Kurniadi3 1 Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
2 Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
3 Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Latar Belakang : Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, pengobatannya memiliki efek samping, sehingga dibutuhkan obat herbal.
Tujuan Penelitian : Mengetahui apakah kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) 10 mg dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) 20 mg memiliki potensi lebih baik dibandingkan dosis tunggal EEKD 30 mg dan EEJB 30 mg dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dan bagaimana potensinya jika dibandingkan dengan simvastatin.
Metode Penelitian : Menggunakan eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tiga puluh enam tikus jantan dibagi dalam enam kelompok, dengan enam tikus perkelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, tanpa perlakuan, EEKD 10 mg : EEJB 20 mg, EEKD 30 mg, dan EEJB 30 mg. Setiap kelompok diinduksi pakan tinggi lemak selama 42 hari. Pada hari ke-14 masing-masing kelompok diberi perlakuan dengan pemberian aquadest, Simvastatin, kombinasi EEKD dan EEJB, EEKD, dan EEJB sebanyak 5 mL selama 28 hari. Parameter yang diukur adalah penurunan kadar kolesterol LDL serum (mg/dL) dengan metode CHOD-PAP. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANAVA satu arah dengan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD.
LDL pada kelompok perlakuan EEKD 10 mg : EEJB 20 mg sebesar 12,71%, EEJB 30 mg 7,35% dan EEKD 30 mg 5,55%. Berdasar hasil uji statistik pada EEKD 10 mg: EEJB 20 mg dan kontrol positif (Simvastatin) menunjukkan perbedaan tidak bermakna (p>0,05).
Simpulan : Kombinasi EEKD 10 mg : EEJB 20 mg memiliki potensi lebih baik disbanding dosis tunggal EEKD 30 mg dan EEJB 30 mg dan memiliki efek yang setara dengan Simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL darah pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
Kata kunci: kolesterol LDL, ekstrak etanol, kedelai, daun jati Belanda, tikus wistar jantan
ABSTRACT
Background: Dyslipidemia is a risk factor for cardiovascular disease for which have side effects. Thus, alternatives such as herbal medicines are deemed relevant.
Research Purposes: To know if a combination of 10 mg Ethanol Extract of Soybean Detam 1 (EESD) and 20 mg Ethanol Extract of Jati Belanda Leaves (EEJB) will have higher potential compared to single dosage of 30 mg EESD and 30 mg EEJB in decreasing the LDL cholesterol level in male Wistar mice which have been induced with high-fat diet; and its potential compared to Simvastatin.
Research Methodology: Using a real comparatively laboratory experiment with Rancangan Acak Lengkap (RAL). 36 male mice divided into 6 groups of 6 which are negative control, positive control without any treatments, 10 mg EESD: 20 mg EEJB, 30 mg EESD, 30 mg EEJB. Each group is inducted with high-fat diet for 42 days. On the 14th day each group is
treated with aquadest, Simvastatin, 5 mL combination of EESD and EEJB, EESD, and EEJB for 28 days. The measure parameter is the decrease of the serum’s LDL cholesterol level (mg/dL) with CHOD-PAP method. Obtained data are analyzed with one way ANAVA test with α = 0,05 and continued with Tukey HSD test.
Research Result: Based on statistic tests, combination of EESD 10 mg : EEJB 20 mg has highly significant difference compared to single dosage of EESD 30 mg (p:0,004) and significant difference compared tosingle dosage of EEJB 30 mg (p:0,049) , the percentages of LDL cholesterol decrease on the group treated with 10 mg EESD : 20 mg EEJB is 12,71%, 30 mg EEJB is 7,35%, 30 mg EEKD is 5,55%. Statictic tests between 10 mg EESD : 20 mg EEJB and positive control (Simvastatin) showed no significant difference (p>0,05).
Conclusion: Combination of 10 mg EEKD : 20 mg EEJB has higher potential compared to single dosage of 30 mg EEKD and 30 mg EEJB and has equivalent effect with Simvastatin in decreasing the LDL cholesterol level in male Wistar mice which have been induced with high-fat diet.
PENDAHULUAN
Dislipidemia adalah suatu keadaan dimana kadar lipid dan lipoprotein
abnormal dalam darah1. Dislipidemia
ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol total, kadar kolesterol LDL, dan
trigliserida disertai dengan penurunan
kadar kolesterol HDL2.
Dislipidemia merupakan penyakit yang
sukar diobati dan pengobatannya memiliki
efek samping. Dislipidemia merupakan
faktor risiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler dan stroke3.
Penatalaksanaan dislipidemia terdiri dari
terapi non farmakologis dan farmakologis.
Terapi farmakologis umumnya
menggunakan berbagai macam obat
penurun lipid4.
Pengobatan menggunakan bahan
herbal kini mulai diminati oleh
masyarakat. Menurut data dari World
Health Organization (WHO), negara
negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin
telah menggunakan obat herbal sebagai
pelengkap pengobatan primer. Bahkan di
Afrika, sebanyak 80% dari populasi
menggunakan obat herbal untuk
pengobatan primer5. Bahan herbal
memiliki efek samping yang lebih sedikit
daripada obat penurun lipid seperti
simvastatin. Beberapa faktor lain yang
meningkatkan penggunaan obat herbal di
masyarakat adalah adanya kekurangan
penggunaan obat modern untuk penyakit
tertentu dan semakin luas akses informasi
mengenai obat herbal di seluruh dunia6.
Beberapa penelitian mengenai Ekstrak
Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan
Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB)
telah dilakukan. Hasil dari penelitian
terdahulu menunjukkan EEKD
mengandung fenolik, H2SO4, flavonoid,
triterpenoid, steroid, saponin, tanin, dan
kuinon, sedangkan EEJB mengandung
fenolik, H2SO4, triterpenoid flavonoid,
tanin, dan kuinon. Penghambatan terbaik
dari aktivitas enzim lipase pankreas
sebesar 19,726 U/L terdapat pada
kombinasi dari EEKD 10 mg dan EEJB 20
mg7. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
ingin meneliti lebih lanjut, dosis manakah
yang berguna untuk menurunkan kadar
BAHAN DAN METODE
Bahan yang digunakan adalah Biji
kedelai unggulan varietas Detam 1 yang
ditanam di perkebunan Balitkabi Malang
dan Daun jati Belanda yang ditanam di
perkebunan Bumi Herbal Dago,
Simvastatin 10 mg, aquadest, tikus Wistar
tabung mikro sentrifuga, mikropipet 1-10
µL (Eppendorf) dan tabungnya, alat-alat
gelas, maserator, Laminar Air Flow
Cabinet, timbangan analitik.
Subjek penelitian ini menggunakan
tikus Rattus novergicus Wistar jantan
berumur 2 bulan dengan berat rata-rata
200-250 gram sebanyak 36 ekor yang
diperoleh dari Sekolah Tinggi Ilmu Hayati
(STIH), Institut Teknologi Bandung.
Prosedur penelitian ini adalah
hewan coba ditimbang dan dihitung rerata
berat badannya (BB1), setelah itu
diadaptasikan selama 7 hari dalam suasana
laboratorium, lalu dihitung kadar
kolesterol LDL (LDL1) dan berat rerata
tikus Wistar jantan dihitung (BB2). Setelah
itu hewan dikelompokkan menjadi 6
kelompok secara acak, setiap kelompok
terdiri atas 6 ekor tikus, dan diberi induksi
pakan tinggi lemak kecuali pada kelompok
tanpa perlakuan, selama 14 hari.
Kemudian dilakukan pengukuran
kolesterol LDL (LDL2), lalu selama 28
diberi perlakuan sebagai berikut:
- Kelompok kontrol negatif : diberi pakan tinggi lemak dan minum
aquadest tanpa perlakuan.
- Kelompok kontrol positif : diberi Simvastatin (0,225 mg/ekor/ hari)
5 ml per oral.
- Kelompok perlakuan ke-3 : diberi
EEJB (30 mg/ekor/hari) 5 ml per oral.
Kemudian dilakukan pengukuran kadar
kolesterol LDL (LDL3)
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik uji ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
HASI L DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Persentase penurunan kolesterol LDL
pada kelompok kontrol negatif -7,90%,
kelompok kontrol positif 14,40%,
kelompok tanpa perlakuan -1,79%
,kelompok perlakuan pertama 12,71%,
kedua 7,35% dan ketiga 5,55%.
Hasil diatas menunjukkan bahwa
rerata penurunan jumlah kolesterol LDL
terbanyak terdapat pada kelompok kontrol
positif (KP), kemudian kedua terbanyak
adalah kelompok kombinasi EEKD : EEJB
(10 mg : 20 mg). Hal ini mendukung
penelitian yang telah dilakukan oleh
Hidayat (2009) tentang efek inhibisi enzim
lipase pankreas dari Ekstrak Etanol Kedelai
Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun
Jati Belanda (EEJB), dimana kombinasi
terbaik adalah kombinasi EEKD 10 mg dan
EEJB 20 mg. Dari hasil penelitian
didapatkan penurunan kadar kolesterol
LDL terbanyak adalah kontrol positif
(Simvastatin), diikuti kombinasi EEKD 10
mg : EEJB 20 mg.
Tabel 4.2 Tes Homogenitas Varian Levene
Test
sehingga variansi dalam masing-masing
kelompok adalah homogen. Syarat
pengujian ANAVA adalah variansi data
untuk masing-masing perlakuan sama,
maka analisis data boleh dilanjutkan
Tabel 4.3 ANAVA
Pada tabel 4.3, hasil analisis data
dengan ANAVA α = 0,05 menunjukan
hasil yang sangat bermakna (0,000), hal ini
berarti minimal ada sepasang perlakuan
yang berbeda (p<0,01). Untuk mengetahui
pasangan mana yang berbeda, dilakukan
uji Tukey HSD
Dapat dilihat pada Tabel 4.4, jika
dibandingkan antara P1 dengan P2
menunjukkan hasil yang sangat bermakna
(p:0,004) dan perbedaan bermakna pada
perbandingan P1 dengan P3 (p:0,049). Hal
tersebut menunjukkan bahwa dosis
kombinasi memiliki efek menurunkan
kolesterol LDL yang berbeda dibandingkan
dosis tunggal, bila dilihat dari grafik 4.1,
persentasi penurunan kolesterol LDL
memberikan hasil kombinasi EEKD 10 mg
: EEJB 20mg memiliki penurunan yang
paling tinggi (12,71%), diikuti EEJD 30 mg
(7,35%) dan EEKD 30 mg (5,5%). Hasil uji
statsitik antara KP dengan P1
menunjukkan perbedaan tidak bermakna
(p>0,05) sehingga dapat disimpulkan efek
dan potensi dalam menurunkan kadar
kolesterol LDL antara P1 (EEKD 10 mg :
EEJB 20 mg) dengan Kontrol Positif
(Simvastatin) setara. Pada kelompok P2
dan P3 ditemukan penurunan kadar
kolesterol LDL, namun efeknya tidak
setara dengan KP (Simvastatin) karena
secara statistic menunjukkan perbedaan
sangat bermakna (p<0,01).
Tabel 4.4 Perbandingan Persentase
Pembahasan
Kedelai dan daun jati Belanda dapat
menjadi salah satu alternatif karena
terdapat zat aktif seperti lesitin, isoflavon,
saponin dan tanin pada kedelai dan
terdapat kuinon, tanin dan flavonoid pada
daun jati belanda7. Lesitin berfungsi
menghambat enzim HMG-KoA reduktase
sehingga berefek menurunkan kadar
kolesterol LDL dan meningkatkan sekresi
asam empedu dan menurunkan absorpsi
kolesterol di usus8. Isoflavon juga telah
terbukti dapat menurunkan kolesterol LDL
secara signifikan9. Isoflavon meningkatkan
aktivitas reseptor apolipoprotein A,
menurunkan sekresi lipoprotein dan
kolesterol di hepar sehingga mengurangi
kadar kolesterol LDL, dan meningkatkan
kadar kolesterol HDL dalam darah10.
Saponin bekerja dengan menghambat
absorpsi kolesterol, menurunkan kadar
kolesterol plasma dan hepar dengan cara
menurunkan absorpsi kolesterol eksogen11.
Selain itu saponin juga dapat
meningkatkan ekskresi empedu12. Tanin
dapat menghambat absorpsi kolesterol dan
asam empedu sehingga akhirnya dapat
menurunkan kadar kolesterol LDL13. Tanin
juga dapat menghambat enzim lipase
pankreas, berfungsi menghidrolisis
trigliserida14. Enzim lipase disini akan
menghidrolisa 1,3 triasilgliserol menjadi 2
monoasilgliserol dan asam lemak bebas.
Asam lemak bebas ini akan menjadi bahan
dasar pembentukan kolesterol total pada
sel hepatosit, dengan penghambatan enzim
ini akan menurunkan produksi asam
lemak bebas sehingga menyebabkan
penurunan kadar kolesterol15, tanin juga
bersifat astrigen yang menurunkan
penyerapan makanan7. Flavonoid berperan
sebagai antioksidan yang akan mengurangi
kepekaan LDL dengan radikal bebas16.
Berdasarkan hal tersebut, pemberian
kedelai dan daun jati Belanda dapat
berguna untuk meringankan dislipidemia.
Penggunaan kombinasi kedelai dan
daun jati Belanda mampu meningkatkan
efek keduanya secara sinergis dalam
menurunkan kadar kolesterol LDL pada
tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan
tinggi lemak dibandingkan pemakaian
secara tunggal, karena efek antioksidan
kedelai, saponin dan tanin pada daun jati
belanda dapat menurunkan kadar
kolesterol LDL, hasil ini diukung oleh
penelitian Hermanto (2013) dan Damanik
(2009).
Dari hasil yang didapat oleh penelitian
ini didapatkan hasil bahwa dosis
kombinasi EEKD 10 mg: EEJB 20 mg
memiliki potensi yang lebih baik
dibanding dosis tunggal dan memiliki
potensi yang setara dengan simvastatin
dalam menurunkan kadar kolesterol LDL
tikus wistar janyan yang diinduksi pakan
tinggi lemak. Hasil ini juga didukung oleh
penelitian Hidayat (2012) dan Yanuarti
(2013).
jantan yang diinduksi pakan tinggi
lemak.
Kombinasi Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak
Etanol Daun Jati Belanda (EEJB)
memiliki potensi yang setara
dengan Simvastatin dalam
menurunkan kadar kolesterol LDL
pada tikus Wistar jantan yang
diinduksi pakan tinggi lemak.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Penerbitan Departemen I.P.5. WHO. 2003. Traditional Medicine.
Retrieved Desember 20, 2013, from
://www.who.int/mediacentre/factsh
eets/fs134/en/.
6. Sukandar, E. 2006. Tren dan
Paradigma Dunia
Farmasi,Industri-Klinik Teknologi Kesehatan. Jurnal
Departemen Farmasi Institut
Teknologi Bandung.
7. Hidayat, M. 2012. Aktivitas Ekstrak
Etanol Biji Kedelai (Glycine Max L.
Merr) Varietas Detam 1 Ekstrak
Etanol Daun Jati Belanda (Guazoma
Ulmifolia) Terhadap Inhibisi Enzim
Lipase Pankreas. Jurnal Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen
proposed mechanisms for the
hypocholesterolemic effect of soy.
Europe PubMed Central. saponins. Journal of Cambridge. 13.Tebib, K. , Besancon, P. , & Rounet,
J. M. 1994. Dietary Grape Seed Tannins Affect Lipoproteins, Lipoproteins Lipases and Tissue
Lipid in Rats Fed
Hypercholesterolemic Diets. Journal of Nutrition, 2451-1457.
14.Rahadrjo, S. S. 2004. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Aktivitas Enzim Lipase Serum Rattus Norvegicus.
15.Silitonga, R. F. 2008. Daya Inhibisi
Ekstrak Daun Jati Belanda dan
Bangle Terhadap Aktivitas Lipase
16.Kwon. 2007. Anti-obesity and Hypolipidemic Effects of Black Soybean Anthocyanins. Journal of medicinal Food.
17.Hermanto, P.T. 2013. Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Etanol Biji
Kedelai (Clycine max (L.) Merr)
Varietas Detam 1, daun Jati Belanda
(Guazuma ulmifolia) dan
kombinasinya. Universitas Kristen
Maranatha
18.Yanuarti, Kwan, M. 2013. Efek
Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Clycine
max (L.) Merr) Varietas Detam 1
dan Ekstraj Etanol Daun Jati
Belanda (Guazuma ulmifolia)
terhadap Kadar Kolesterol Total
Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi
Pakan Tinggi Lemak. Universitas
45
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi Edisi 6. Jakarta: Gramedia.
Anwar, T. B. (2004). Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara .
Adam, J M. (2009). Dislipidemia. In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. Simadibrata, & S. Setiati, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5 (pp.1984-1992). Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen I.P.
Balitkabi. 28 Januari 2011. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan
Umbi-umbian. Diunduh dari
http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/index.php/Kedelai/Varietas-unggul-Kedelai-Detam-1.html
B.C, Kwan. (2007). Lipoprotein metabolism and lipid management in chronic kidney disease. J Am Soc Nephrol.
Bumi Herbal Dago. 2012. Diunduh dari http://bumi-herbal.com/
Damanik, & Alrasyid, A. (2009). Potensi Tempe Kedelai dalam Terapi Nutrisi Medik pada Obesitas Dewasa dengan Komorbid. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Repository.
Depkes RI. (2009). Pedoman Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Jakarta: Departmen Kesehatan Republik Indonesia.
Dominiczak, M. H. (2014). Medical Biochemistry 4th Edition. Elsevier. Dorland, W. (2007). Dorland's Illustrated Medical Dictionary. Elsevier.
FDA Drug Safety Communication. Last Updated: 1 Maret 2013. Diunduh dari FDA: http://www.fda.gov/drugs/drugsafety/ucm256581.htm
Ganong, W. F. 2012. Review of Medical Physiology. Jakarta. EGC Goldberg. (2013). dyslipidemia. Retrieved from
merckmanuals.com/home/hormonal_and_metabolic_disorders/cholesterol _disorders/dyslipidemia.html.
46
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Metabolisme Lipid. In Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (p. 884). Jakarta: EGC.
Grundy, S. M. (2006). Nutrition in The Management of Disorders of Serum Lipids and Lipoproteins. In E. M. Shils, M. Shike, A. C. Ross, B. Caballero, & R. J. Cousins, In Modern Nutrition in Health Disease (p. 1076). Philadelphia: Lipincott William & Wilkins.
Hanafiah, K. A. 2000. Rancangan Percobaan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hidayat, M. (2012). Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine Max L. Merr) Varietas Detam 1 Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazoma Ulmifolia) Terhadap Inhibisi Enzim Lipase Pankreas. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Kureishi, Y., Luo, Z., Shiojima, I., Bialik, A., Fulton, D., Lefer, D. J., et al. (2010). The HMG-CoA reductase inhibitor simvastatin activates the protein kinase Akt and promotes angiogenesis in normocholesterolemic animals. Nature Medicine, 1004-1010.
Kwon. (2007). Anti-obesity and Hypolipidemic Effects of Black Soybean Anthocyanins. Journal of medicinal Food.
Mayes, P. A. (2012). Harper's Illustration Biochemistry Edisi 29. New York: McGraw-Hill Companies Inc.
Mitchell , R. N., & Schoen, F. J. (2010). Blood Vessels. In V. Kumar, A. K. Abbas, N. Fausto, & J. C. Aster, Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease Edisi 8 (pp. 496-506). Philadelphia: Elsevier Inc.
Mourad, A. M., Pincinato, E. d., Mazzola, P. G., Sabha, M., & Moriel, P. (2010). Influence of Soy Lecithin Administration on Hypercholesterolemia. Hindawi Publishing Corporation.
47
Potter , S. M., Jimenez-Flores, R., Pollack, J., Lone , T. A., & Berber-Jimenes , D. (1993). Protein-Saponin Interaction and Its Influence on Blood Lipids . J. Agric Food Chem, 1287-1291.
Potter, S. M. (1995). Overview of proposed mechanisms for the hypocholesterolemic effect of soy. Europe PubMed Central.
PPOMMIPOBAPM. (1993). Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokima dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica.
Rahadrjo, S. S. (2004). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Aktivitas Enzim Lipase Serum Rattus
Norvegicus.
Rader, D. J., & Hobbs, H. H. (2008). Disorders of Lipoprotein Metabolisme. In A. S. Fauci, D. L. Kasper, D. L. Longo, E. Braunwald, S. L. Hauser, J. L. Jameson, et al., Harrison's Principles of Internal Medicine Edisi 17. New York: McGraw-Hill Inc.
Sidhu, G., & Oakenfull, D. (1986). A mechanism for the hypocholeserolaemic activity of saponins. Journal of Cambridge.
Silitonga, R. F. 2008. Daya Inhibisi Ekstrak Daun Jati Belanda dan Bangle Terhadap Aktivitas Lipase Pankreas Sebagai Antiobesitas.
Smith. (2004). Textbook of Pharmacology. London: WB Sanders Company. Sukandar, E. (2006). Tren dan Paradigma Dunia Farmasi,Industri-Klinik
Teknologi Kesehatan. Jurnal Departemen Farmasi Institut Teknologi Bandung.
Suyatna, F. D. (2009). Hipolipidemik. In Farmakologi dan Terapi (pp. 380-1). Jakarta: Balai Penerbitan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
48
Taku K, U. K. (2007). Soy isoflavones lower serum total and LDL cholesterol in humans: a meta-analysis of 11 randomized controlled trials. Am J Clin Nutr, 1148-56.
Tebib, K. , Besancon, P. , & Rounet, J. M. (1994). Dietary Grape Seed Tannins Affect Lipoproteins, Lipoproteins Lipases and Tissue Lipid in Rats Fed Hypercholesterolemic Diets. Journal of Nutrition, 2451-1457.
Tortora. 2014. Principles of Anatomy and Physiology. Massachusetts:Wiley
WHO. (2003). Traditional Medicine. Retrieved Desember 20, 2013, from WHO: ://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs134/en/.