• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Peserta Didik Melalui Alfamart Class di Sekolah Menengah Kejuruan Walisongo Rambipuji Jember.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Peserta Didik Melalui Alfamart Class di Sekolah Menengah Kejuruan Walisongo Rambipuji Jember."

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

Sekolah Menengah Kejuruan Walisongo Rambipuji Jember.

Sekolah Menengah Kejuruan Walisongo Rambipuji merupakan lembaga pendidikan yang didirikan dengan tujuan untuk mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia usaha. SMK sejauh ini masih di klaim mampu mencetak lulusan yang berkualitas dibandingkan dengan Sekolah Menengah Atas lainnya jika dilihat dari skill yang dimiliki alumni. Sebab SMK memiliki banyak sekali jurusan yang bisa dipilih oleh peserta didik sesuai dengan bakatnya. Salah satu jurusan yang ada di SMK yaitu jurusan pemasaran. Jurusan pemasaran sendiri terdiri dari kelas pemasaran Reguler dan kelas pemasaran Unggulan (Alfamart Class), yang merupakan suatu hal yang masih baru dan belum semua SMK memilikinya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana inovasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember? 2) Bagaimana motivasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember?

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan inovasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember, 2) Mendeskripsikan motivasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember.

Metode penelitia ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research dan penentuan subek dalam penelitian ini menggunakan purposive yang dalam teknisnya dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.

Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah model Miles and Huberman. Langkah-langkah analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan datanya menggunakan metode triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Inovasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jemberdengan mengadakan Business Centre sebagai wadah untuk mengembangkan jiwa wirausaha peserta didik dan mengadakan bazar yang berkaitan dengan kewirausahaan. 2) Motivasi Kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji melalui kegiatan ektrakulikuler wirausaha yang diadakan setiap satu minggu satu kali, mengadakan study banding, dan mengadakan seminar kewirausahaan. Sedangkan kepada para guru, yaitu denganmenciptakan hubungan kerja yang harmonis, memberi masukan kepada semua guru untuk memiliki usaha lain selain mengajar disekolah.

(2)

50

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Obyek Penelitian

Lokasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan Walisongo Rambipuji Jember. Untuk lebih memahami keadaan di lokasi penelitian dan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang gambaran peneltian ini, maka dapat dikemukakan secara sistematis gambaran tentang obyek penelitian sebagai berikut.

1. Sejarah Singkat SMK Walisongo Rambipuji Jember

SMK Walisongo Rambipuji Jember merupakan lembaga pendidikan dibawah Yayasan Subulus Salam Rambipuji Jember yang telah didirikan sejak tanggal 9 januari 1980 (Akte Notaris Titiek Maryati Soehadi, SH) dan membawahi beberapa lembaga diantaranya Taman Kanak-kanak (TK), SMP Islam Subulus Salam (Piagam NDS sebagai Tanda Tercatat pada tanggal 21 Januari 1989) dan Pondok Pesantren Subulus Salam.

SMK Walisongo Jember sebelumnya bernama SMEA Walisongo Jember, mulai dirintis sejak tahun 1988 (Piagam Tanda Bukti Tercatat No. 730/34.B/1988) dan mulai dioperasikan sejak tahun 1990.

Pada tahun 1994 telah berhasil melaksanakan Akreditasi dengan predikat diakui. Sejak dioprasikan pada tahun 1990 SMEA Walisongo Jember telah banyak mengalami berbagai perubahan dan kemajuan secara positif,

(3)

bersifat ekstern. Di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Subulus Salam saat ini memiliki jumlah total 317 siswa dan 11 Rombel. Pada tahun 2007 SMEA Walisongo Jember berganti nama menjadi SMK Walisongo Jember, kurang lebih sudah 28 Tahun dioperasikan hingga saat ini.

2. Profil SMK Walisongo Rambipuji Jember

a. Nama Sekolah : SMK Walisongo Rambipuji Jember b. Nomor Statistik Sekolah : 344052415017

c. NSPN : 20548802

d. Status : Terakreditasi B

e. Bidang Keahlian : 1. Bisnis dan Manajemen (PMS) 2. Teknik Komputer dan

Informatika (TKJ)

f. Alamat Sekolah : Jl. Argopuro No. 83 Rambipuji

Jember

g. Telepon/HP : (0331) 712363/081336369390

h. Provinsi : Jawa Timur

i. Kabupaten : Jember

j. Kecamatan : Rambipuji

k. Pengembangan Keterampilan : Kewirausahaan l. Status Sekolah : Swasta

m. Tahun Berdiri : 1988 n. Tahun Perubahan : 2007

(4)

52

o. Akreditasi : Ijin Operasional/

No.421.3/390/413/2015 p. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

q. Posisi Geografis : -8.1995 (Lintang) 113.616 (Bujur) 3. Visi dan Misi SMK Walisongo Rambipuji Jember

a. Visi

Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan yng islami, unggul dan berdaya saing tinggi dalam persaingan global.

b. Misi

1) Menyiapkan tenaga professional yang kompeten sebagai faktor keunggulan kompetitif industri dalam menghadapi era globalisasi.

2) Memberi keterampilan produktif dan mampu merubah status dirinya dari manusia beban menjadi manusia aset.

3) Memberi kemampuan dasar sebagai modal tamatan untuk pengembangan diri secara berkelanjutan.

4) Memberikan pelatiahan dan pembelajaran dalam bidang tata niaga (Pemasaran) dan patokan/koperasi agar dapat menguasai ilmu kewirausahaan.

5) Memberikan pelatihan dan pembelajaran dalam bidang teknologi dan informatika agar dapat menguasai lmu-ilmu komputer yang semakin berkembang.

(5)

4. Struktur Organisasi SMK Walisongo Rambipuji Jember Bagan 4.1

Struktur Organisasi SMK Walisongo Rambipuji Jember Tahun Pelajaran 2017 / 2018

v

Sumber data: Dokumentasi kantor SMK Walisongo Rambipuji Jember pada 26 Maret 2018.

W. KESISWAAN LILIK NURLAILI,

S. Pd.

GURU BP GURU NORMATIF & ADAPTIF GURU PRODUKTIF

PESERTA DIDIK

KAPROG KEAHLIAN TKJ HILMI ROSYADI, ST

KAPROG KEAHLIAN PENJUALAN

SRI ASTUTI, S. Pd

KEPALA TATA USAHA CHUSAIMAH

W.

HUMAS M. IRFAN W. KURIKULUM

TRINANI I, S. Si W. SARANA

SAVINATUN NAZAH

KEPALA SEKOLAH ZAINUL ARIFIN, M. Pd.

KOMITE SEKOLAH Drs. H. SURADJI

DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

(6)

54

5. Struktur Business Centre SMK Walisongo Rambipuji Jember Bagan 4.2

Struktur Organisasi Business Centre SMK Walisongo Rambipuji Jember Tahun 2017 / 2018

Sumber data: Dokumentasi kantor SMK Walisongo Rambipuji Jember pada 07 April 2018.

PENANGGUNG JAWAB ZAINUL ARIFIN, M. Pd.

KETUA TRINANI ISWAHYUNINGTIYAS, S. Si

WAKIL KETUA MUHANDIS ALFARHANI

BENDAHARA SRI ASTUTI, S. Pd

SEKRETARIS CHUSAIMAH, SAB

SISWA ALFAMART CLASS

(7)

6. Keadaan Siwa

Tabel 4.1

Keadaan Siwa SMK Walisongo Rambipuji Jember Tahun 2017/2018

Kelas/Program L P Jumlah

X Pemasaran 1 14 16 30

X Pemasaran 2 19 7 26

X Pemasaran 3 10 17 27

X Teknik Komputer dan Jaringan 15 9 24

XI Pemasaran 1 9 16 25

XI Pemasaran 2 22 16 38

XI Pemasaran 3 21 15 36

XI Teknik Komputer dan Jaringan 21 11 32

XII Pemasaran 1 13 8 21

XII Pemasaran 2 11 9 20

XII Teknik Komputer dan Jaringan 13 12 25

Sumber Data: Dokumentasi kantor SMK Walisongo Rambipuji Jember 26 Maret 2018.

(8)

56

7. Data Sarana Prasarana

Tabel 4.2

Jumlah Dan Kondisi Sarana dan Prasarana SMK Walisongo Rambipuji Jember Tahun 2017/2018.

No. Jenis Bangunan Jumlah Ruang

Rusak Ket.

1. Ruang Kelas 11 - Baik

2. Ruang Kepala Sekolah 1 - Baik

3. Ruang Guru 1 - Baik

4. Ruang Tu 1 - Baik

5. Business Centre 1 - Baik

6. Ruang Laboratorium 2 - Baik

7. Ruang Osis 1 - Baik

8. Masjid At-Taqwa 1 - Baik

9. Gudang Barang dan Arsip 1 - Baik

10. Kamar Mandi/WC 3 - Baik

Sumber Data: Dokumentasi kantor SMK Walisongo Rambipuji Kabupaten Jember 26 Maret 2018.

B. Penyajian Data dan Analisis

Setiap penelitian haruslah disertai dengan penyajian data sebagai penguat, sebab inilah yang telah dianalisa data yang telah digunakan, sehingga dari data yang dianalisa tersebut dihasilkan suatu kesimpulan.

Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi,

(9)

wawancara, dokumentasi, dan data lapangan sebagai alat untuk meraih tujuan serta mendapatkan data sebanyak mungkin, akan tetapi lebih memberikan porsi yang lebih intensif pada metode observasi dan wawancara guna mendapatkan data yang kualitatif dan autentik yang berimbang, dan dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi.

Peneliti berusaha memaparkan gambaran tentang kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember, dengan fenomena dan data yang telah diperoleh dilapangan dan setelah mengalami proses peralihan data dengan berbagai metode yang digunakan yakni dari data yang khusus ke data yang umum, pada akhirnya sampai pada pembuktian data, karena data yang diperoleh sudah dianggap representatif untuk dijadikan sebuah laporan.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai alat untuk meraih data sebanyak mungkin terhadap berbagai hal yang berkaitan dan mendukung untuk mengeksplorasi dan mengumpulkan data dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil penelitian dari SMK Walisongo Rambipuji Jember yang berkaitan dengan kompetensi kewirauahaan kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewiraushaan peserta didik melalui Alfamart Class.

(10)

58

1. Inovasi Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Peserta Didik Melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember

Inovasi merupakan proses berfikir kreatif guna untuk menemukan sesuatu yang baru dan bermanfaat. Seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan berinovasi sebagai salah satu standar kompetensi kewirausahaan kepala sekolah. Alfamart Class merupakan bentuk terobosan baru bagi SMK Walisongo Rambipuji Jember yang dilaksanakan sejak bulan september 2016. Alfamart Class merupakan salah satu program jurusan unggulan dari jurusan pemasaran. SMK Walisongo Rambipuji Jember memiliki 2 jurusan. Kedua jurusan tersebut yaitu, Pemasaran dan Teknik komputer dan Jaringan. Jurusan pemasaran sendiri dibagi menjadi 2 kelas yaitu Pemasaran Reguler dan Pemasaran Unggulan (Alfamart Class).

Zainul Arifin selaku kepala SMK Walisongo Rambipuji Jember mengatakan bahwa:

“SMK Walisongo Rambipuji memiliki suatu visi, misi, dimana memberikan pelatihan dan pembelajaran dalam bidang tata niaga (pemasaran) dan pertokoan/koperasi agar dapat menguasai ilmu kewirausahaan. Sehingga dari sinilah kami mengajukan program baru yang diselenggarakan oleh pemerintah yaitu program Alfamart Class. Awalnya saya tahu program ini yaitu di kota Malang ada salah satu lembaga SMK yang sudah menerapkan, darisitulah saya tertarik untuk menerapkan juga.

Kemudian saya mengajukannya kepada pihak pemerintah, dan saya pun menembusi perusahaan PT Suber Alfaria Trijaya yang berada di Mangli dan alhamdaulillah disetujui. Program Alfamart Class ini diresmikan dengan dihadiri oleh pemerintah kabupaten jember dengan dihadiri oleh wakil Bupati Jember

(11)

Jember Agung Budi Yowono, pihak yayasan, sekolah serta pejabat kecamatan setempat pada bulan september 2016.

Sebelum mengajukan program Alfamart Class saya sudah mengajukan program SMK Mini terlebih dulu, program yang dikhususkan kepada lembaga Sekolah Menengah Kejuruan yang berbasis pesantren. Pada saat itu juga saya mendapat kabar terkait program pemerintah tentang program Alfamart Class, kemudian saya mengurus untuk pengajuan program tersebut.

Harapan saya semoga kedua program tersebut disetujui oleh pemerintah dan bisa segera diresmikan. Akan tetapi harapan tersebut belum bisa terwujud karena ada beberapa permasalahan. Alhamdulilahnya satu program bisa di ACC dan diresmikan oleh pemerintah yaitu program Alfamart Class yang sudah berjalan kurang lebih 3 tahun ini, dan tahun ini kami sudah bisa meluluskan peserta didik jurusan Alfamart Class ”64 Hal senada juga disampaikan oleh Sri Astuti selaku kepala Jurusan program pemasaran SMK Walisongo Rambipuji bahwa:

“Program ini diadakan atas dasar keinginan kepala sekolah sebagai sarana bagi peserta didik untuk bisa belajar tentang kewirausahaan secara riil. Dari program ini juga peserta didik berpeluang untuk memiliki pekerjaan yang mana sebelum- sebelumnya sudah mereka tekuni, yaitu bekerja di perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya yang sering kita dengar Alfamart, oleh karena itu peserta didik juga harus sungguh-sungguh dalam belajar sehingga nanti ketika sudah lulus mereka bisa direkrut perusahaan sesuai dengan skill yang diharapkan karena mengingat akan sulitnya mencari pekerjaan di zaman sekarang- sekarang ini. Apalagi jurusan Alfamart Class ini tidak semua peserta didik bisa masuk mbak, selain ada test masuk dari sekolah ada test masuk juga yang dielenggarakan pihak perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya. Mereka semua yang lulus test seharusnya banyak bersyukur, karena setidaknya mereka sudah memiliki peluang untuk bekerja. Tapi itu semua tidak cukup jika mereka tidak sungguh-sungguh dalam belajar, karena mereka semua akan ditest kembali sebelum direkrut perusahaan.”65

Penjelasan dari Astuti juga diperjelas oleh Anik Diyah Purwanti selaku guru Alfamart Class, beliau mengatakan:

64 Zainul Arifin, Wawancara, Rambipuji, 19 Maret 2018.

65 Sri Astuti, Wawancara, Rambipuji, 27 Maret 2018.

(12)

60

“Alfamart Class ini memang belum lama diadakan, kurang lebih 3 tahun yang lalu baru diresmikan bersamaan dengan adanya Business Centre yang berada didepan sekolah itu. Dengan adanya Business Centre itu sangat mempermudah saya untuk mengajar mbak, karena materi kewirausahaan itu tidak cukup dengan teori saja. Apalagi mata pelajaran yang berkaitan dengan produktif seperti Marketing, Perencanaan Bisnis, Komunikasi Bisnis, dan Penataan barang. Semua pelajaran tersebut tidak efektiv jika tidak dipraktekkan, maka dari itu ruang praktek seperti Business Centre itu sangat dibutuhkan.”66

Chusaimah selaku Wali kelas jurusan pemasaran, beliau menambahkan:

“Sebelumnya kita memang sudah memiliki ruang Business Centre mbak, tapi tidak sebesar sekarang dan namanyapun juga belum Business Centre. Awalnya hanya sebatas ruangan seperti koperasi sekolah. Setelah adanya jurusan Alfamart Class barulah koperasi tersebut diperbaiki seiring berjalannya waktu sehingga menjadi seperti yang sekarang ini. Semua itu tidak terlepas dari usaha seta kerja keras kepala sekolah.”67

Berdasarkan uraian wawancara tersebut, inovasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class dapat dilihat dari bagaimana kepala sekolah dalam menemukan gagasan baru untuk tetap menjalankan proram Alfamart Class serta dalam pengadaan Business Centre sebagai wadah untuk mengasah keterampilan peserta didik dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan. Alfamart Class juga dijadikan sebagai sarana untuk mencetak lulusan yang memiliki skill dibidang wirausaha serta dapat memiliki pekerjaan sesuai yang diharapkan.

66 Anik Diyah Purwanti, Wawancara, Rambipuji, 26 Maret 2018.

67

(13)

Program jurusan Alfamart Class menjadi kelas unggulan di SMK Walisongo Rambipuji, yang sebelumnya hanya pemasaran saja sekarang terbagi menjadi 2 kelas, hal ini dijelaskan oleh Chusaimah selaku Wali kelas jurusan pemasaran, beliau mengatakan:

“Untuk jurusan pemasaran dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas pemasaran reguler dan kelas pemasaran unggulan. Kelas pemasaran reguler ini merupakan program jurusan yang lebih dahulu diterapkan di SMK Walisongo Rambipuji. Sedangkan untuk kelas pemasaran unggulan yaitu Alfamart Class yag merupakan program baru disini dan sudah memiliki Business Centre sebagai ruang praktek belajar wirausaha, meskipun masih baru tapi Alfamart Class merupakan kelas yang banyak sekali diminati peserta didik karena memang merupakan program kelas unggulan di SMK Walisongo Rambipuji.”68 Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah bertanggung jawab atas kesejahteraan semua warga sekolah, baik tenaga kependidikan, tenaga pendidik, dan yang tidak kalah penting yaitu bagi peserta didiknya. Salah satu cara kepala sekolah untuk mensejahterakan peserta didik yaitu dengan mengadakan Business Centre sebagai sarana untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik jurusan Alfamart Class. Trinani Iswahyuningtiyas selaku ketua Businnes Centre mengatakan bahwa:

“Kepala sekolah memang memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan jiwa wirausaha peserta didik, salah satu usahanya yaitu dengan mengadakan Business Centre bagi jurusan Alfamart Class sebagai sarana untuk mengembangkan jiwa wirausaha peserta didik. Tanpa usaha dan kerja keras kepala sekolah mungkin sampai saat ini SMK Walisongo belum memiliki jurusan Business Centre yang berada di depan sekolah, apalagi Alfamart Class merupakan jurusan unggulan disini”69

68 Chusaimah, Wawancara, Rambipuji, 27 maret 2018.

69 Trinani Iswahyuningtiyas, Wawancara, Rambipuji, 07 April 2018.

(14)

62

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat difahami bahwa Business Centre merupakan gagasan baru sebagai bentuk usaha kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik jurusan Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember, yang mana Alfamart Class juga merupakan program unggulan di SMK Walisongo Rambipuji Jember yang sangat diminati oleh peserta didik.

Hal tersebut dibuktikan dengan bertambahnya jumlah peserta didik pada saat pendaftaran peserta didik baru pada setiap tahunnya, lebih tepatnya 2 tahun belakangan ini.

Berikut data peserta didik kelas Alfamart Class SMK Walisongo Rambipuji tiga tahun terakhir

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMK Walisongo Rambipuji Jember mengenai proses pembelajaran mata pelajaran Komunikasi Bisnis jurusan Alfamart Class, peserta didik

(15)

bagaimana cara untuk memasarkan produk kepada konsumen dengan baik, serta bagaimana cara untuk berinteraksi kepada konsumen dengan baik. Hal tersebut bertujuan untuk melatih mental dan sikap percaya diri serta mengasah keterampilan peserta didik.

Berikut suasana pembelajaran kelas Alfamart Class mata pelajaran Komunikasi Bisnis

Selain di dalam kelas proses pembelajaran juga berlangsung di ruang Business Centre yang terletak di lingkungan sekolah yang tidak jauh dengan sekolah. Peserta didik diajarkan bagaimana cara penataan barang, bagaimana cara memilah-milah barang, serta bagaimana cara melayanai konsumen dengan baik.70

70 Observasi, Rambipuji, 07 April 2017.

(16)

64

Berikut suasana pembelajaran kelas Alfamart Class pada saat di ruang Business Centre

Inovasi kepala sekolah SMK Walisongo Rambipuji Jember juga dapat dilihat dari usaha kepala sekolah dalam menemukan gagasan baru untuk mengadakan usaha yang berkaitan dengan kewirausahaan serta menghargai setiap usaha yang ingin dilakukan oleh peserta didik dan guru. Seperti yang dikatakan oleh Zainul Arifin selaku kepala SMK Walisongo Rambipuji Jember bahwa:

“Untuk kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan siswa seperti wirausaha saya selalu menyetujui, asalkan kegiatan itu banyak memberikan manfaat insya Allah saya selalu mendukung. Tapi apabila kegiatan itu kurang memberikan manfaat saya juga harus melarangnya, karena hal tersebut hanya akan memberikan kerugian semata.”71

Hal senada juga diungkapkan oleh Anik Diyah Purwanti selaku guru Alfamart Class bahwa:

(17)

“Alhamdulillah kepala sekolah sangat antusias dengan kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan peserta didik, bahkan kepala sekolah ikut mendukung. Seperti kegiatan bazar yang sudah pernah kami lakukan kurang lebih satu tahun yang lalu, itu merupakan usulan dari kepala sekolah. Kegiatan tersebut banyak sekali memberikan manfaat, seperti melatih sikap mental peserta didik, mengajarkan kepercayaan diri, melatih keterampilan dan masih banyak lagi.”72

Hal serupa juga disampaikan oleh Ana Winta selaku siswi jurusan Alfamart Class bahwa:

“Saya merasa senang sekali, karena setiap kegiatan yang ingin kami lakukan selalu disetujui oleh kepala sekolah, dan bahkan beliau juga selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang ingin diselenggarakan dengan syarat bisa bermanfaat. Hal itu yang membuat kami bersemangat dalam mengikuti setiap kegiatan.”73 Wahyudi setiawan selaku siswa jurusan Alfamart Class juga menambahkan:

“Dengan dukungan kepala sekolah juga kami bisa melaksanakan kegiatan dengan baik dan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dan kamipun berusaha melakukan yang terbaik. Kegiatan- kegiatan tersebut dapat melatih kami dalam menguatkan mental dan belajar untuk lebih percaya diri.”74

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dianalisis bahwa kepala sekolah memberikan kontribusi berupa sumbangsih pemikiran untuk mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan keterampilan peserta didik, Seperti kegiatan kewirausahaan yang sudah pernah diadakan sekolah yaitu bazar, selain itu kepala sekolah juga memberikan kesempatan selebar-lebarnya kepada peserta didik dalam menyelenggarakan setiap kegiatan yang berkaitan dengan keterampilan.

72 Anik Diyah Purwanti, Wawancara, Rambipuji, 26 Maret 2018.

73 Ana Winta, Wawancara, 28 Maret 2018.

74 Wahyudi Setiawan, Wawancara, Rambipuji, 28 Maret 2018.

(18)

66

Bukan hanya itu saja, bahkan kepala sekolah juga mendukung setiap kegiatan yang diusulkan peserta didik, dengan begitu peserta didik akan terbentuk jiwa kewirausahaannya. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwasanya peserta didik terlatih untuk memiliki sikap percaya diri, kreatif, dan berani dalam mengambil resiko.

2. Motivasi Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Peserta didik Melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember

Motivasi merupakan sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu di dalam memenuhi kebutuhan, dengan motivasi sesorang akan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan semangat. Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada peserta didik untuk giat dalam belajar.

Wawancara dengan Zainul Arifin selaku kepala SMK Walisongo Rambipuji Jember tentang motivasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class sebagai berikut:

“Seperti yang kita ketahui bahwa motivasi itu terdiri dari motivasi dari dalam dan motivasi dari luar. Motivasi juga bisa tumbuh melalui beberapa hal, seperti dorongan, penghargaan, bahkan dengan hukuman. Saya sendiri selaku kepala sekolah dalam memotivasi peserta didik jurusan Alfamart Class yaitu melalui ektrakulikuler wirausaha untuk mengembangkan bakat minat peserta didik dibidang kewirausahaan serta dengan mengadakan study banding dengan berkunjung kepada perusahaan untuk mengasah keterampilan mereka.

Alhamdulillah kami sudah kedua kalinya mengunjungi PT.

(19)

produknya yaitu sari roti. Hal tersebut kami adakan untuk menambah semangat belajar peserta didik guna mengembangkan jiwa wirausahanya, dengan begitu diharapkan akan muncul semangat-semangat baru lainnya. Apalagi untuk jurusan Alfamart Class saya rasa kegiatan seperti itu sangat dibutuhkan guna untuk menambah pengetahuan mereka sebelum nantinya mereka akan diseleksi dan direkrut oleh PT Alfaria Trijaya dan terjun didunia usaha lainya”75

Sri Astuti selaku Ketua Jurusan Pemasaran, beliau menambahkan bahwa:

“Upaya Kepala sekolah dalam memotivasi peserta didik Alfamart Class, adalah dengan menyediakan ekstrakulikuler wirausaha bagi seluruh peserta didik yang bersedia untuk belajar wirausaha. Terlebih untuk jurusan pemasaran unggulan, selain mereka belajar didalam kelas dan sudah memiliki Business Centre sebagai ruang praktek langsung, ekstrakulikuler wirausaha ini bisa menjadi wadah untuk menambah pengetahuan peserta didik dalam mengembangkan bakat minat mereka. Ektrakulikuler wirausaha ini dibuka untuk umum karena ini berkaitan dengan bakat minat peserta didik, jadi bagi peserta didik lain yang kemaren tidak lolos test jurusan Alfamart Class mereka bisa belajar diluar kelas seperti ekstrakulikuler wirausaha ini, sehingga bakat minta mereka bisa terwadahi.”76 Moh. Rifqi Fajar selaku salah satu siswa Jurusan Alfamart Class juga menyampaikan:

“Di SMK Walisongo terdapat beberapa ektrakulikuler, salah satunya yaitu ektrakulikuler wirausaha. Bagi siswa yang ingin belajar wirausaha di sekolah sudah menyediakannya.

Ekstrakulikuler wirausaha ini diadakan setiap hari jum’at, sama dengan ektrakulikuler lainnya.“77

Motivasi memanglah sebuah dorongan yang tumbuh dalam hati manusia, yang menggerakkan untuk melaksanakan suatu perbuatan atau ucapan tertentu. Tidak hanya dengan memfasilitasi Ektrakulikuler

75 Zainul Arifin, Wawancara, Rambipuji 19 Maret 2018.

76 Sri Astuti, Wawancara, Rambipuji, 26 Maret 2018.

77 Moh. Rifqi Fajar, Wawancara, Rambipuji, 28 Maret 2018.

(20)

68

wirausaha kepada peserta didik yang ingin mengembangkan bakatnya, motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah dengan mengadakan study banding bagi peserta didik jurusaan pemasaran baik yang reguler maupun yang unggulan (Alfamart Class) ke perusahaan-perusahaan untuk menambah wawasan peserta didik untuk berwirausaha.

Seperti yang dikatakan oleh Anik Diyah Purwanti selaku guru Jurusan Pemasaran SMK Walisongo Rambipuji Jember, beliau menyampaikan:

“Untuk tetap menjaga semangat dan memotivasi mereka dalam belajar wirausaha, maka diadakan kunjungan kepada perusahaan-perusahaan, Alhamdulillah kita sudah dua kali megadakan kunjungan ke PT. Nippon Indosari Corpindo untuk mengenalkan kepada peserta didik tentang belajar wirausaha, harapannya semoga dapat menambah wawasan peserta didik untuk mendalami belajar wirausaha. Insya Allah besok tanggal 27 Maret ini dari pihak PT. Nippon Indosari Corpindo akan datang ke SMK Walisongo untuk pertama kalinya berkunjung kesisni, mereka akan memeberikan pelatihan terkait belajar wirausaha.”78

Motivasi tidak hanya melalui kegiatan ekstrakulikuler wirausaha dan study banding saja, dengan memeberikan pelatihan juga akan menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik. Maka dari itu kepala sekolah juga mengadakan seminar untuk para peserta didik Jurusan Pemasaran SMK Walisongo Rambipuji dengan dihadiri oleh PT. Nippon Indosari Corpindo.

(21)

Seperti yang disampaikan oleh Chusaimah selaku wali kelas jurusan pemasaran SMK Walisongo Rambipuji Jember juga menyampaikan bahwa:

“Berwirauaha itu memang tidak mudah, untuk membentuk peserta didik yang memiliki mental kuat serta memiliki sikap percaya diri serta kreatif saya selaku guru harus bisa telaten mengajarinya, serta kami sering mengadakan kegiatan untuk melatih mereka memiliki jiwa wirausaha melalui ektrakulikuler wirausaha. Seperti memproduksi kripik, membuat vas bunga, dan masih banyak lagi kerajinan-kerajinan tangan lainya. Tidak hanya memproduksi saja tapi hasil produksi tersebut akan dipasarkan oleh peserta didik baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Hasil produksi tersebut juga kami sediakan di Business Centre, dengan begitu sikap peserta didik seperti percaya diri, kreatif serta berani dalam mengambil resiko akan terbetuk dengan perlahan.”79

Dari hasil wawancara diatas dapat dianalisis bahwa motivasi yang diberikan kepala sekolah kepada peserta didik khususnya jurusan Alfamart Class bermacam-macam, dimuali dari memberi semangat dan memotivasi secara langsung, melalui ektrakulikuler wirausaha, mengadakan study banding, kemudian mengadakan seminar dengan dihadiri oleh motivator dari luar sekolah yaitu PT. Nippon Indosari Corpindo.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMK Walisongo Rambipuji Jember, terdapat kegiatan seminar kewirausahaan yang diikuti peserta didik jurusan pemasaran dengan dihadiri motivator dari PT.

Nippon Indosari Corpindo yang diadakan pada hari selasa 27 Maret 2018. Peserta didik dibekali materi terkait kewirausahaan, tidak hanya itu

79 Chusaimah, Wawancara, Rambipuji 27 Maret 2018.

(22)

70

peserta didik juga dilatih untuk memiliki mental yang kuat, percaya diri serta kreatif dengan cara setiap peserta didik diberi tugas untuk menjual produk sari roti baik dilingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah dengan dibatasi waktu. Untuk kabupaten Jember SMK Walisongo merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang pertama kali dikunjungi oleh PT. Nippon Indosari Corpindo.80

Berikut suasana seminar kewirausahaan yang dihadiri PT.

Nippon Indosari Corpindo

Selain kepada peserta didik, kepala sekolah juga memberi motivasi kepada tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas. Zainul Arifin selaku kepala SMK Walisongo Rambipuji menyampaikan bahwa:

“Motivasi memang sangat penting, saya sendiri juga sangat mebutuhkan motivasi sebagai dorongan dan juga sebagai penyemangat. Hal tersebut juga saya lakukan kepada semua guru-guru disini agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Motivasi yang biasa saya lakukan yaitu dengan menciptakan hubungan kerja yang harmonis serta memberi saran kepada

(23)

semua guru agar memiliki usaha lain selain mengajar di sekolah.”

Chusaimah selaku wali kelas jurusan pemasaran SMK Walisongo Rambipuji juga menyampaikan bahwa:

“Motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru-guru itu seperti menyarankan utuk setiap guru memiliki usaha, seperti yang sudah dilakukan kepala sekolah yaitu dengan membuka usaha foto copy, studio foto, dan toko sembako. Karena dengan begitu pembelajaran wirausaha bisa dirasakan secara rill, sehingga ketika proses pembelajaranpun guru dapat dengan mudah mempraktekkannya karena sudah merasakan dengan nyata, dengan begitu juga peserta didik akan termotivasi untuk belajar berwirausaha.”81

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Anik Diyah Purwanti selaku guru Alfamart Class, beliau mengungkapkan bahwa:

“Kepala sekolah sering memberikan motivasi-motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung, biasanya beliau menyampaikan ketika pada waktu rapat, waktu upacara, dan pada saat pertemuan-pertemuan lainnya. Terlebih untuk guru- guru jurusan pemasaran beliau sering menyarankan untuk kita sebagai guru memiliki usaha sendiri. Alhamdulillah saya sudah memiliki usaha sendiri meskipun kecil-kecilan, saya membuka jasa Loundry dirumah mbak, dengan usaha itu saya bisa merasakan bagaimana keluh kesah dan dengan begitu saya bisa mencontohkan kepada anak-anak bagaimana cara berwirausaha.”82

Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa hal yang sering dilakukan kepala sekolah untuk memotivasi para guru adalah dengan cara menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan para guru, serta memberi masukan kepada setiap guru untuk memiliki usaha lain selain mengajar di sekolah. Hal tersebut akan memberi efek kepada

81 Chusaimah, Wawancara, Rambipuji 27 2018.

82 Anik Diyah Purwanti, Wawancara, Rambipuji, 26 Maret 2018.

(24)

72

peserta didik, karena apabila semua guru merasa diayomi maka dalam proses pembelajaran setiap guru akan bersemangat dan peserta didikpun akan dengan mudah menerima materi yang telah diajarkan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait cara kepala sekolah dalam memotivasi guru-guru di SMK Walisongo Rambipuji Jember dapat dilihat dari beberapa usaha yang telah dimiki oleh guru-guru di SMK Walisongo Rambipuji Jember seperti usaha jasa Loundry. Motivasi tersebut juga dipengaruhi oleh usaha-usaha yang dimiliki kepala sekolah seperti usaha jasa fotocopy, studio foto, dan usaha toko sembako, dengan begitu guru-guru juga akan termotivasi untuk memiliki usaha sendiri83

C. Pembahasan Temuan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dengan metode penelitian observasi, wawancara, dan dokumentasi maka peneliti menemukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Inovasi Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Peserta Didik Melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember.

Berdasarkan paparan data diatas dapat diketahui bahwa inovasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember yaitu dapat dilihat dari upaya kepala sekolah dalam menemukan gagasan baru

(25)

untuk tetap menjalankan program Alfamart Class dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik serta dalam pengadaan Business Centre sebagai wadah untuk mengasah keterampilan peserta didik dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Selain itu inovasi kepala sekolah juga terlihat dari usaha kepala sekolah dalam mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan keterampilan peserta didik, Seperti kegiatan kewirausahaan yang sudah pernah diadakan sekolah yaitu kegiatan bazar, kepala sekolah juga memberikan kesempatan selebar-lebarnya kepada peserta didik dalam menyelenggarakan setiap kegiatan yang berkaitan dengan keterampilan, karena dengan kegiatan tersebut peserta didik akan terbentuk jiwa kewirausahaannya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMK Walisongo Rambipuji Jember, Program Alfamart Class sudah berhasil menunjukan prestasinya. Hal ini terbukti dengan adanya penyeleksian bagi peserta didik jurusan Alfamart Class direkrut untuk bekerja di perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya setelah lulus nanti.

Temuan ini kemudian didiskusikan dengan teori yang dikembangkan oleh Peter F drucker dalam bukunya yang berjudul Inovasi dan Kewirausahaan, sebagai berikut:

Inovasi adalah tindakan yang memberikan sumberdaya kekuatan dan kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan.84

84 Peter F. Drucker, Inovasi, 33.

(26)

74

Berdasarkan teori tersebut jelas bahwa inovasi merupakan buah dari sikap tidak merasa puas dengan keadaan yang ada, selalu membuat perubahan, perbaikan, dan perkembangan, serta akan menciptakan sebuah kesejahteraan.

Temuan ini juga didialogkan dengan pendapat Barnawi dalam bukunya School Preneurship sebagai berikut:

Inovasi adalah realisasi atas kreatifitas fikiran atau ide.

Seseorang yang berinovatif tinggi akan mampu menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif secara sitematis dan logika, dengan inovasi segala sesuatu dapat menjadi baru dalam konteks waktu.85

Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa kepala sekolah dalam berinovasi harus memiliki strategi yang tepat untuk berfikir kreatif agar dapat mengahsilkan sesuatu yang baru.

Temuan ini juga didialogkan dengan pendapat Suryana dalam bukunya Kewirausahaan sebagai berikut:

Sebagai inovator kepala sekolah berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi baru, ide-ide baru, dan organisasi usaha baru.86

Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa inovasi kepala sekolah akan tercermin dari caranya menemukan ide-ide baru yang cemerlang.

Temuan ini juga didiskusikan dengan pendapatnya Hendro dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Kewirausahaan sebagai berikut:

85

(27)

Inovasi adalah proses kreatif yang membuat objek-objek dan subtansi baru yang berguna bagi manusia, namun lebih luas dari sekedar penemuan dan jangka waktunya lama.87

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa inovasi dapat dibentuk melalui proses berfikir kreatif dengan membuat sesuatu yang baru serta berguna bagi manusia dengan jangka waktu lama.

Tahap selanjutnya, temuan yang sudah didiskusikan dengan teori yang dikembangkan oleh Peter F. Drucker beserta pendapat Barnawi, Suryana, dan Hendro dapat dipahami bahwa inovasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik adalah dengan memiliki gagasan-gagasan baru untuk kelancaran pendidikan di sekolah seperti pengadaan Business Centre dan mengadakan kegiatan kewirausahaan seperti kegiatan bazar, menghargai dan mendukung setiap pengadaan kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan.

Maka dapat disimpulkan bahwa inovasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember menguatkan pendapat Peter F. Drucker, pendapat Barnawi, Suryana, dan Hendro yaitu dengan mengadakan Business Centre sebagai bentuk ide baru, mengadakan kegiatan kewirausahaan, menghargai dan mendukung setiap pengadaan kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan seperti kegiatan bazar.

87 Hendro, Dasar-Dasar, 121.

(28)

76

2. Motivasi Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Peserta Didik Melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember.

Bedasarkan paparan data di atas dapat diketahui bahwa motivasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember yaitu melalui kegiatan ektrakulikuler wirausaha untuk mewadahi minat bakat peserta didik dalam mengembangkan kemampuannya dibidang wirausaha, selain itu motivasi kepala sekolah juga dilakukan dengan memberikan kesempatan study banding dengan berkunjung di perusahan- perusahaan sebagai bekal untuk menambah wawasan belajar wirausaha, karena adanya Alfamart Class akan semakin lengkap dengan ditambah kunjungan diluar sekolah. Tidak hanya itu motivasi kepala sekolah juga dilakukan dengan mengadakan seminar dengan mendatangkan motivator dari luar sekolah.

Tidak hanya kepada peserta didik kepala sekolah juga memotivasi para guru, yaitu dengan cara menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan para guru, tentunya melalui komunikasi yang baik pula, sehingga tercipta suasana kekeluargaan. Kemudian memberi masukan untuk setaip guru memiliki usaha lain selain mengajar di sekolah.

Temuan ini juga didiskusikan dengan teori George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen sebagai berikut:

(29)

Motivasi merupakan sesuatu yang membuat seseorang menyelesaikan pekerjaan dengan semangat, karena orang itu melakukannya. Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda, tergantung dari banyak faktor-faktor seperti kewibawaan, ambisi, pendidikan, dan umur.88

Berdasarkan teori tersebut jelas bahwa sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah harus memiliki motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, selain itu faktor-faktor lain juga sangat diperlukan guna untuk menumbuhkan motivasi tersebut, karena pada dasarnya setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda.

Temuan ini kemudian didiskusikan dengan pendapat yang dikembangkan oleh Mudjiarto dan Aliaras Wahid dalam bukunya Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan, sebagai berikut:

Motivasi seseorang dapat dipengaruhi berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal terdiri dari kebutuhan fsiologis dan kebutuhan psikologis, sedangkan faktor eksternal berupa imbalan-imbalan seperti gaji, kondisi kerja, penghargaan, jenjang karier, dan tanggung jawab.89

Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa motivasi bisa datang dari dalam diri sendiri dan dari luar diri atau orang lain sehingga kita terpengaruh untuk melakukan tindakan tertentu.

Temuan ini juga didialogkan dengan pendapat Mulyasa dalam bukunya Menjadi Kepala Sekolah Profesional sebagai berikut:

Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui hal-hal seperti, pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, dan penghargaan.90

88 George R. Terry, Dasar-Dasar, 168.

89 Mudjiarto, Membangun, 40-43.

90 Mulyasa, Menjadi, 120.

(30)

78

Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa motivasi bisa ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, dan penghargaan.

Tahap selanjutnya, temuan yang sudah disikusikan dengan teori George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam bukunya yang berjudul Dasar- Dasar Manajemen dan pendapat Mudjiarto dan Mulyasa dapat dipahami bahwa motivasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik dilakukan dengan cara memotivasi melalui kegiatan ektrakulikuler wirausaha, mengadakan study banding, dan mengadakan seminar wirausaha. Tidak hanya kepada peserta didik, kepala sekolah juga memberi motivasi kepada para guru dengan menjalin hubungan yang harmonis serta menyarankan kepada semua guru untuk memiliki usaha lain selain mengajar di sekolah.

Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kepala sekolah sebagai bentuk kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember menguatkan teori George R.

Terry dan Leslie W. Rue dan pendapat Mudjiarto serta Mulyasa dengan mengadaan ektrakulikuler wirausaha, mengadakan study banding dengan berkunjung di perusahaan-perusahaan untuk menambah wawasan belajar wirausaha, serta mengadakan seminar kewirausahaan dengan mendatangkan motivator dari luar sekolah.

(31)

Sedangkan kepada para guru, yaitu dengan cara menciptakan hubungan kerja yang harmonis, memberi masukan kepada setiap guru untuk memiliki usaha lain selain mengajar di sekolah.

(32)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan yang baik pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu pendukung keberhasilan penyelenggaraan dan pengelolaannya terletak pada sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang pendidikan. Sebagai pemeran penting dalam suatu organisasi pendidikan khususnya sekolah, sumber daya manusia menjadi penentu dalam keberhasilan sekolah.

Paradigma pendidikan yang memberikan wewenang yang cukup luas kepada sekolah dalam mengembangkan berbagai kompetensinya sangatlah memerlukan berbagai peningkatan kemampuan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam berbagai aspek kompetensinya.

Kepala sekolah merupakan the key person yang menentukan keberhasilan tujuan penyelenggaraan schoolpreneurship. Ia bertanggung jawab terhadap keberhasilan tujuan pendidikan di sekolah. Kepala sekolah harus mampu mempengaruhi, mendorong, menggerakkan, mengarahkan, dan memberdayakan seluruh sumber daya pendidikan untuk membentuk karakter wirausaha (entrepreneur) bagi peserta didiknya.1

Pengelola satuan pendidikan kepala sekolah disyaratkan menguasai keterampilan dan kompetensi tertentu yang dapat mendukung pelaksanan

(33)

tugasnya.2 Kompetensi kepala sekolah sebagaimana tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, terdapat lima kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial.3

Salah satu yang harus dikuasai kepala sekolah yakni kompetensi kewirausahaan yang menuntut kepala sekolah untuk mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah, memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah, dan memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah kompetensi kewirausahaan kepala sekolah adalah segenap kemampuan, keterampilan, ataupun kecakapan yang harus dimiliki kepala sekolah dalam melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan

2 Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar (Bandung: Alfabeta, 2009), 28.

3 Permendiknas, Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

(34)

3

ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perkembangan sekolah/madrasah yang dipimpinnya.

Istilah kewirausahaan sering digunakan silih berganti dengan istilah kewiraswastaan. Kita bisa mengapresiasi makna kedua istilah tersebut dari pemahaman kata-kata bahwa wira artinya berani atau berjiwa kepahlawanan, swa artinya sendiri, usaha artinya cara-cara yang dilakukan dan sta artinya berdiri. Jadi seorang kepala sekolah yang berjiwa kewirausahaan adalah mereka yang memiliki keberanian, berjiwa kepahlawanan dan mengembangkan cara-cara kerja yang mandiri.

Kewirausahaan dalam pendidikan merupakan kerja keras yang terus- menerus dilakukan oleh pihak sekolah terutama kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya lebih bermutu. Konsep kewirausahaan ini meliputi usaha membaca dengan cermat peluang-peluang, melihat setiap unsur institusi sekolah adanya sesuatu yang baru atau inovatif, menggali sumber daya secara realistik dan dapat dimanfaatkan, mengendalikan resiko, mewujudkan kesejahteraan (benefits) dan mendatangkan keuntungan finansial (profits). Benefits dan profits ini terutama dilihat untuk kepentingan peserta didik, guru-guru, kepala sekolah, staf, orang tua, pemerintah dan masyarakat sekitar atau masyarakat yang lebih luas lagi.4

Dalam Al-Qur’an Allah Swt. juga telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk giat berusaha serta memiliki semangat

4

(35)

dalam berwirausaha. Salah satunya adalah firman Allah Swt. dalam Qur’an Surah At-Taubah ayat 105.



































Artinya: “Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul- Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan (QS At-Taubah ayat 105)5

Menjadi wirausaha yang berhasil tentunya harus memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan atau pengalaman usaha.

Sekolah Menengah Kejuruan atau yang sering kita dengar dengan sebutan SMK, merupakan sekolah yang didirikan dengan tujuan untuk mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia usaha. SMK sejauh ini masih di klaim mampu mencetak lulusan yang berkualitas dibandingkan dengan Sekolah Menengah Atas lainnya jika dilihat dari skill yang dimiliki alumni.

Sebab SMK memiliki banyak sekali jurusan yang bisa dipilih oleh peserta didik sesuai dengan bakatnya. Salah satu jurusan yang ada di SMK yaitu jurusan pemasaran. Jurusan pemasaran sendiri terdiri dari kelas pemasaran Reguler dan kelas pemasaran Unggulan (Alfamart Class), yang merupakan suatu hal yang masih baru dan belum semua SMK memilikinya.

5 Al-Quran dan Terjemahan, 203: 105.

(36)

5

Alfamart Class merupakan program jurusan unggulan pemasaran yang memiliki pendidikan ritel yang disediakan atas kerjasama antara pihak lembaga sekolah dengan pihak perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya yang berupa laboratorium Business Centre dan dijadikan sebagai sarana praktek belajar langsung bagi peserta didik. Dengan adanya Business Centre semakin mempermudah bagi guru dan peserta didik dalam memahami materi terkait kewirausahaan. Pendidikan ritel ini dapat menjadi alternatif yang baik bagi peserta didik SMK. Peserta didik yang ingin masuk jurusan Alfamart Class harus melalui tahap seleksi baik dari pihak sekolah maupun dari pihak perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya. Tahap penyeleksiannyapun diadakan kembali pada saat peserta didik sudah berada dikelas XII. Hal itu bertujuan untuk melihat sejauh mana kematengan peserta didik sebelum direkrtut untuk masuk perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya. Lulusan Alfamart Class selain memiliki peluang untuk bekerja di perusahaan Alfamart juga bisa membuka usaha ritel sendiri.

SMK Walisongo Rambipuji yang dulunya bernama SMEA Walisongo merupakan Sekolah Menengah Kejuruan di Jember yang berbasis pesantren yang berdiri di bawah naungan Yayasan Subulus Salam Rambipuji, dan merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang pertama kali menerapkan Alfamart Class yaitu pada bulan September 2016 sekabupaten Jember.6

Alfamart Class yang berada di SMK Walisongo Rambipuji merupakan salah satu bentuk implementasi kompetensi kewirausahaan yang

(37)

dimiliki kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan kepada peserta didiknya serta guna untuk pengembangan lembaga sekolah/madrasah.

Selain Alfamart Class bentuk Kompetensi yang dimiliki kepala sekolah yaitu terlihat dari kerjasama antara pihak sekolah dengan PT. Nippon Indosari Corpindo yang terkenal dengan produknya yaitu Sari Roti.7 Beberapa kompetensi kewirausahaan lain yang dimiliki kepala sekolah yaitu terlihat dari beberapa usaha yang dimiliki kepala sekolah di luar lingkungan sekolah.8

Hal tersebut yang menjadi salah satu alasan peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seberapa tingkat efektivitas Alfamart Class terhadap pengembangan jiwa kewirausahaan peserta didik. Sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil tema Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Peserta Didik Melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana inovasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember?

2. Bagaimana motivasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember?

7 Observasi, Rambipuji, 27 Maret 2018.

8 Anik Purwanti, Wawancara, Rambipuji, 26 Maret 2018.

(38)

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan inovasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember.

2. Untuk mendeskripsikan motivasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class di SMK Walisongo Rambipuji Jember.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan kontribusi pada dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart class.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Hasil penelitan dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan kompetensi peneliti dan dapat menambah wawasan penguatan terkait kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart class serta sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya.

(39)

b. Bagi Lembaga IAIN

Hasil penelitan dapat dijadikan bahan kajian untuk melengkapi kepustakaan yang berkaitan dengan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart class.

E. Definisi Istilah

1. Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah

Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah adalah kemampuan ataupun kecakapan yang dimiliki kepala sekolah dalam melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya serta guna untuk pengembangan sekolah/madrasah.

Dalam penelitian ini yang dimaksud kompetensi kewirausahaan kepala sekolah yaitu kompetensi kewirausahaan yang dimiliki oleh kepala sekolah SMK Walisongo Rambipuji Jember berupa inovasi dan motivasi kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class.

2. Jiwa Kewirausahaan Peserta Didik

Jiwa kewirausahaan peserta didik adalah segala bentuk kepribadian, sikap, perbuatan, usaha serta pemikiran kreatif yang dimiliki oleh peserta didik guna untuk menciptakan segala sesuatu hal yang baru dan berbeda dari yang telah ada sebelumnya dan mampu mengembangkannya.

(40)

9

Dalam penelitian ini yang dimaksud jiwa kewirausahaan peserta didik yaitu jiwa kewirausahaan yang dimiliki peserta didik SMK Walisongo Rambipuji berupa memiliki kepercayaan diri, memiliki kreatifitas diri, dan memiliki keberanian dalam mengambil resiko.

3. Alfamart Class

Alfamart Class merupakan kelas jurusan unggulan pemasaran yang memiliki pendidikan ritel yang disediakan atas kerjasama antara pihak lembaga sekolah dengan pihak perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya yang berupa laboratorium Business Centre dan dijadikan sebagai sarana praktek belajar langsung bagi peserta didik.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Alfamart Class yaitu kelas jurusan unuggulan pemasaran yang ada di SMK Walisongo Rambipuji Jember yang memiliki ruang praktek belajar berupa Business Centre yang terletak dilingkungan sekolah.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam pedoman karya ilmiah berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif bukan sepserti daftar isi. Topik-topik kajian yang hendak dibahas disampaikan secara garis besar sehingga nampak alur penelitian yang

(41)

akan dilakukan dari awal sampai akhir.9 Sistematika pembahasan dari penelitian ini secara garis besar adalah sebagai berikut.

1. Bagian awal skripsi

Bagian ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar dan daftar isi.

2. Bagian inti skripsi Bab satu: Pendahuluan

Memuat komponen dasar penelitian yaitu latar belakang masalah, kemudian fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika pembahasan.

Bab dua: Kajian Pustaka

Pada bagian ini berisi tentang kajian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan pada saat ini serta memuat kajian teori yang digunakan sebagai perspektif oleh peneliti, yaitu tentang kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik di SMK Walisongo Rambipuji Jember.

Bab tiga: Metode Penelitian

Dalam bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yang berisi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan yang terakhir adalah tahap-tahap penelitian

9 Ibid., 53.

(42)

11

yang dilaksanakan oleh peneliti. Metode penelitian merupakan acuan yang harus diikuti guna menjawab pertanyaan dalam fokus penelitian.

Bab empat: Hasil Penelitian

Pada bagian ini berisi tentang penyajian data dan analisis data yang diperoleh dalam pelaksanaan peneliti secara empiris yang terdiri dari gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis data, serta diakhiri dengan pembahasan temuan dari lapangan. Bab ini berfungsi sebagai bahan kajian untuk memaparkan data yang diperoleh guna menemukan kesimpulan.

Bab lima: Kesimpulan dan Saran

Merupakan bab terakhir atau penutup yang di dalamnya berisi kesimpulan dan saran-saran. Bab ini untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian berupa kesimpulan, dengan kesimpulan ini akan dapat membantu makna dari penelitian yang telah dilakukan. Selanjutnya skripsi ini diakhiri daftar pustaka dan lampiran-lampiran sebagai pendukung di dalam penemuan kelengkapan data skripsi.

(43)

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah dipublikasikan atau belum terpublikasikan (skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya), dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.10

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mukhtar Syafaat, 2013 Yang Berjudul “Pelaksanaan Bimbingan Karier dalam Meningkatkan Minat Belajar Wirausaha Siswa Kelas XI di SMK Negeri 5 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013.” Adapun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan secara umum yaitu pelaksanaan program bimbingan karier dalam meningkatkan minat belajar wirausaha siswa kelas XI yaitu dilakukan dengan cara klasikal dan individual serta membuat program economic dan consumer education yang bertujan untuk membekali siswa tentang ilmu berwirausaha dengan cara menjual hasil karya siswa sendiri.11

10 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2017), 39.

11 Mukhtar Syafaat, “Pelaksanaan Bimbingan Karier dalam Meningkatkan Minat Belajar Wirausaha Siswa Kelas XI di SMK Negeri 5 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013” (Skripsi, STAIN Jember, Jember, 2013), 80.

(44)

13

Persamaan penelitian dengan yang dilakukan oleh Mukhtar Syafaat yaitu terletak pada sisi pembahasannya mengenai wirausaha, sedangkan perbedaannya terletak pada usahanya yang dilakukan oleh konselor dalam menanamkan jiwa wirausaha pada siswanya melalui program economic dan consumer education. Sedangkan pada penelitian ini berfokus pada kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class.

2. Yunita Widyaning Astiti, 2014 yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha dan Keterampilan Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.” Adapun hasil dari penelitian ini adalah pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi berwirausaha dan pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan berwirausaha.12

Persamaannya adalah terletak pada sisi pembahasannya mengenai wirausaha, sedangkan perbedaanya terletak pada fokus penelitian yang menjelaskan tentang Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha dan Keterampilan Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Sedangkan peneliti lebih memfokuskan pada kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class.

12 Yunita Widyaning Astiti, “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi

(45)

3. Irna Baroroh, 2016 yang berjudul “Manajemen Kewirausahaan dalam Mengembangkan Jiwa Bisnis Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Al- Hasan Desa Kemiri Kecamatan Panti.” Adapun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan secara umum yaitu manajemen kewirausahaan siswa di SMK Al-Hasan diterapkan dengan cara siswa melakukan praktek di Business Centre dan unit produksi SMK mini dengan cara siswa diajarkan untuk selalu menanamkan dan mengembangkan 4C yaitu Creativity (kreatif), Critical Thinking (berfikir kritis), Comunication (komunikasi), dan Colaboration (kerja sama).13

Persamaan penelitian dengan yang dilakukan oleh Irna Baroroh yaitu terletak pada sisi pembahasannya mengenai wirausaha, sedangkan perbedaannya terletak pada fokus penelitian yang menjelaskan tentang manajemen kewirausahaan dalam mengembangkan jiwa bisnis siswa melalui Business Centre. Sedangkan peneliti lebih memfokuskan pada kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik melalui Alfamart Class.

13 Irna Baroroh, “Manajemen Kewirausahaan dalam Mengembangkan Jiwa Bisnis Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan Al-Hasan Desa Kemiri Kecamatan Panti” (Skripsi, IAIN Jember, Jember, 2016), 88-89.

(46)

15

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian No Nama, Judul,

Tahun

Hasil Penelitian Persamaa n

Perbedaan

1 2 3 4 5

1. Mukhtar Syafaat

“Pelaksanaan Bimbingan Karier dalam

Meningkatkan Minat Belajar Wirausaha Siswa Kelas XI di SMK Negeri 5 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013.”

Pelaksanaan program bimbingan karir dalam

meningkatkan belajar wirausaha siswa kelas XI dengan cara membuat program economic dan consumer education.

Membahas tentang kewirausa haan.

Terletak pada usaha yang dilakukan oleh konselor dalam menanamkan jiwa wirausaha pada siswanya melalui program economic dan consumer education.

2. Yunita

Widyaning Astiti

“Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi

Berwirausaha dan Keterampilan Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.”

Pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi berwirausaha dan pendidikan kewirausahaan pengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan berwirausaha.

Membahas tentang kewirausa haan.

Terletak pada fokus penelitian yang

menjelaskan tentang pendidikan kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha dan

keterampilan berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi.

3. Irna Baroroh

“Manajemen Kewirausahaan dalam

Mengembangkan Jiwa Bisnis Siswa di Sekolah

Menengah Kejuruan Al- Hasan Desa Kemiri Kecamatan

Manajemen

kewirausahaan siswa SMK Al-Hasan diterapkan dengan melakukan praktek di Busines Centre dan unit produksi SMK mini dengan cara menanamkan Creativity, Critical Thinking,Comunicati on, dan

Membahas tentang kewirausa haan.

Terletak pada fokus penelitian yang

menjelaskan tentang manajemen kewirausahaan dalam

mengembangka n jiwa bisnis siswa melalui Business Centre.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel bebas adalah masing-masing Kepuasan Konsumen (X1), Kepercayaan pada Merek (X2) sedangkan variable terikat adalah Loyalitas Konsumen (Y).Dalam penelitian menggunakan

bahan hukum sekunder yaitu yang memberikan penjelasan menganai bahan hukum primer.Polsek Gedebage Bandung dalam rangka memelihara kamtibmas dan penegakan hukum berdasarkan Pasal

Adapaun sumber primer (wawancara) dan sekunder (dokementasi). Metode pengumpulan data melalui wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengelolaan data dan analisi data dilakukan

Hermeneutika yang ditawarkan oleh Khaled, sebenarnya adalah dalam rangka untuk mengkritik perlakuan secara otoriter yang dilakukan oleh komisi fatwa hukum Islam di

Ber- dasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan pada baja St.42 setelah dilakukan pengelasan dan

board mikrokontrolller dengan device android. Sistem komunikasi antara mikrokontroler dengan Android menggunakan Bluetooth. Sedangkan ultrasonik akan difungsikan

Akan tetapi, jika total liabilitas perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengantotal aset yang dimiliki perusahaan, maka dapat dimungkinkan perusahaan tersebut mengalami

Tujuan penelitian ini adalah menentukan aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan fraksi kulit buah manggis dengan metode peredaman radikal bebas