• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran Matematika topik segiempat di kalangan siswa kelas VII E SMP N 1 Seyegan tahun ajaran 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran Matematika topik segiempat di kalangan siswa kelas VII E SMP N 1 Seyegan tahun ajaran 2016/2017."

Copied!
266
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA TOPIK SEGIEMPAT DI KALANGAN SISWA KELAS

VII E SMP N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Yohanes Mario Defianus Beti

(

131414061)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

SKRIPSI

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA TOPIK SEGIEMPAT DI KALANGAN SISWA KELAS

VII E SMP N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh :

Yohanes Mario Defianus Beti

NIM : 131414061

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

(Drs. Thomas Sugiarto, MT)

(3)
(4)
(5)

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

“ TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN,

kasih setia-Mu untuk

selama-lamanya; jaganlah Kau tinggalkan perbuaan tangan-

Mu!”

( Mazmur 138 : 8 )

Skripsi ini di persembahkan untuk :

Keluarga besar suku Vateran Datoalin, suku Tafoti, suku Fatukiik.

Keluarga kecil : Agustinus Luan, Fin Petronela Regina Belak, Erre Bertha

Maria Ikun, Gabrial Luan, Elisabet Viki Luan

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Juli 2017

Penulis,

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Yohanes Mario Defianus Beti

NIM : 131414061

Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA TOPIK SEGIEMPAT DIKALANGAN SISWA KELAS VII

E SMP N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Dengan demikian saya berikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma,

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam

bentuk pangkal data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 10 Juli 2017

Yang menyatakan

(8)

viii

ABSTRAK

Yohanes Mario Defianus Beti. 2017. Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Pada Pembelajaran Matematika Topik Segiempat Di Kalangan Siswa

Kelas VII E SMP N 1 Seyegan Tahun Ajaran 2016/2017. Program Studi

Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui kemampuan awal siswa dalam

menyelesaikan soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan berpikir

tingkat tinggi pada topik segiempat, 2) mengetahui kemampuan akhir siswa setelah

uji coba dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan

berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat, 3) mengetahui apakah ada

perkembangan kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan soal-soal

matematika yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada topik

segiempat.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif (membuat deskripsi secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi ), jenis penelitian

adalah jenis peneletian deskriptif kuantitatif, Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VII E SMP N 1 Seyegan tahun ajaran 2016/2017 dan dilakukan pada bulan

Maret

Mei 2017. Obyek penelitian adalah ujicoba pelibatan soal-soal matematika

yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat. Data

yang diperoleh berupa data tes awal, data tes akhir dan data wawancara. Metode

pengumpulan data berupa tes tertulis dan wawancara. Analisis data berupa analisis

kemampuan tes siswa, analisis berdasarkan kemampuan pada aspek pengetahuan

menurut taksonomi bloom, analisis profil kemampuan pemecahan masalah, serta

analisis wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukan tes awal diperoleh rata-rata nilai dan

standar deviasi (ukuran pemusatan dan penyebaran data tes awal) berturut-turut

,

dan

,

, presentase taksonomi bloom pada tingkatan C3,C4, C5 pada tes

awal berturut-turut

, %; , %; , %

. Sedangkan pada tes akhir diperoleh

rata-rata nilai dan standar deviasi berturut-turut

,

dan

,

, presentase

taksonomi bloom pada tingkatan C3,C4, C5 pada tes awal berturut-turut

, %; , %; , %

. Peningkatan rata-rata dan standar deviasi(ukuran

pemusatan dan penyebaran data tes akhir) berturut-turut adalah

%

dan

, %

.

Peningkatan presentase taksonomi bloom pada tingkatan C3,C4, C5 adalah

, %

,

, %,

%

. Jadi, siswa kelas VII E SMP N 1 Seyegan mengalami

peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang

memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Kata kunci : Kemampuan berpikir tingkat tinggi, segiempat, kemampuan

(9)

ix

ABSTRACT

John Mario Defianus Beti. 2017. Higher Order Thinking Skill Ability On

Mathematics Education Quadrilateral Topics Among Students of Class VII E

SMP N 1 Seyegan Academic Year 2016/2017. Mathematics Education

Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of

Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This study aims to: 1) know the students' early ability to solve math

problems that require high-level thinking skills on quadrilateral topics, 2) to know

the final ability of students after the trial in solving math problems that require

high-level thinking skills on the topic Quadrilateral, 3) to know whether there is a

development of students' thinking skills in solving mathematical problems that

require high-level thinking skills on quadrilateral topics.

This research uses descriptive method, the subject of this study is the

students of class VII E SMP N 1 Seyegan academic year 2016/2017 and conducted

in March - May 2017. The object of research is a trial involving math problems that

require high-level thinking skills on the topic rectangular. The data obtained are

preliminary test data, final test data and interview data. Methods of collecting data

in the form of written tests and interviews. Data analysis in the form of analysis of

student test ability, analysis based on ability on knowledge aspect according to

taxonomy bloom, profile analysis problem solving ability, and interview analysis.

The results of this study showed the initial test obtained the average value

and standard deviation of 29.23 and 15.81, the percentage of taxonomic bloom at

the level of C3, C4, C5 in the preliminary test 41.74%, 31.52% ; 12.73%. While in

the final test obtained the average value and standard deviation respectively 68.33

and 18.35, the percentage of taxonomic bloom at the level of C3, C4, C5 in the

preliminary test 71.16%, 68.95% 64 , 16%. The mean and standard deviation

increase was 133% and 16.06%, respectively. The increase in the percentage of

taxonomic bloom at levels C3, C4, C5 was 70.48%, 118.75%, 404%. So, the

students of grade VII E SMP N 1 Seyegan have improved ability in solving math

problems that require high level thinking ability.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, rahmat, dan lindungan-Nya, serta kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik dan lancar. Penyusunan skripsi

ini tidak terlepas dari dukungan, kerja sama, dukungan/motivasi, serta bimbingan

dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan limpah

terima kasih kepada :

1.

Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma

2.

Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma

3.

Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma

4.

Bapak Drs. Thomas Sugiarto, MT., selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, dan motivasi

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

5.

Romo Dr. Wiryono Priyatama, SJ., atas partisipasi dan dukungan sehingga

peneliti dapat kuliah di Universitas Sanata Dharma

6.

Bapak Urip Mulyono, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Seyegan.

7.

Bapak Mukiyo, S.Pd., selaku Guru Mata pelajaran Matematika SMP N 1

Seyegan.

(11)

xi

Elisabeth Vicky Luan, yang selalu mencurahkan perhatian berupa doa,

motivasi dan pengharapan sehingga pendidikan dan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik dan lancar.

9.

Teman/sahabat/kekasih Sttela Francisco Lopes de Carvalho yang selalu

mencurahkan segala waktu, pikiran, motivasi dan dukungan bagi penulis.

Nasihat dan paksaan agar segera cepat menyelesaikan skripsi.

10.

Teman-teman pendidikan matematika angkatan 2013 dan 2014, yang tidak

dapat disebut satu per satu yang telah membantu baik secara langsung

maupun tidak langsung, serta motivasi/dukungan dan doa kepada penulis

sehingga termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran guna melengkapi kekurangan dari

penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan limpah terima kasih.

(12)

xii

DAFTAR ISI

SKRIPSI ... i

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang... 1

B.

Rumusan Masalah ... 3

C.

Batasan Masalah ... 4

D.

Tujuan Penelitian ... 4

E.

Manfaat Penelitian ... 5

F.

Batasan Istilah ... 5

G.

Sistematika Penulisan ... 6

BAB II ... 8

LANDASAN TEORI ... 8

A.

Segiempat ... 8

Gambar 2.1 Segiempat konvek ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Jajargenjang ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.3 Persegi panjang ... 10

(13)

xiii

Gambar 2.5 Belah Ketupat ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.7 Trapesium Sembarang ... 15

Gambar 2.8 Trapesium Samakaki ... 15

Gambar 2.9 Trapesium Siku-siku ... 16

B.

Higher Order of Thinking Skill (HOTS) ... 25

C.

Pemecahan Masalah Menurut Polya ... 29

D.

Pembelajaran Matematika yang Melibatkan HOTS ... 32

E.

Kerangka Berpikir ... 33

BAB III ... 35

METODE PENELITIAN ... 35

A.

Jenis Penelitian ... 35

B.

Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

C.

Subjek dan Objek Penelitian ... 36

D.

Bentuk data ... 37

E.

Metode pengumpulan data ... 38

F.

Instrumen Pengumpulan Data ... 39

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Awal ... 41

G.

Keabsahan Data ... 54

H.

Teknik Analisis Data ... 58

I.

Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 65

BAB IV ... 66

PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 66

A.

Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 66

B.

Data Penelitian... 69

C.

Analisis Data ... 72

D.

Pembahasan ... 174

E.

Keterbatasan Penelitian ... 180

BAB V ... 182

PENUTUP ... 182

A.

Kesimpulan ... 182

B.

Saran ... 184

(14)

xiv

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Tes Awal ... 41

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Tes Akhir ... 47

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Wawancara ... 53

Tabel 3. 4 Interpretasi Nilai r ... 56

Tabel 3. 5 Kualifikasi Reliabilitas ... 57

Tabel 3. 6 Profil Kemampuan Pemecahan Masalah ... 60

Tabel 3. 7 Kisaran Tiap-Tiap Kelompok ... 64

Tabel 3. 8 Analisis Hasil Kerja dan Wawancara... 65

Tabel 3. 9 Rencana Kegiatan Penelitian ... 65

Tabel 4. 1 Kegiatan Penelitian di SMP N 1 Seyegan...66

Tabel 4. 2 Nilai Tes Awal Kelas VII E SMP N 1 Seyegan ... 70

Tabel 4. 3 Nilai Tes Akhir Kelas VII E SMP N 1 Seyegan ... 70

Tabel 4. 4 Perbandingan Nilai Tes Awal dan Tes Akhir ... 74

Tabel 4. 5 Presentase Taksonomi Bloom Tes Awal ... 76

Tabel 4. 6 Presentase Taksonomi Bloom Tes Akhir ... 76

Tabel 4. 7 Gabungan Presentase (%) Tingkatan Taksonomo Bloom ... 78

Tabel 4. 8 Perbandingan Presentase Taksonomi Bloom ... 80

Tabel 4. 9 Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Tes Awal dan Tes Akhir ... 82

Tabel 4. 10 Kisaran Tiap-tiap Kelompok ... 89

Tabel 4. 11 Kelompok Siswa Berdasarkan Hasil Tes Akhir ... 89

Tabel 4. 12 Analisis Hasil Kerja Siswa Berdasarkan Pembagian Kelompok ... 90

Tabel 4. 13 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 146

Tabel 4. 14 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 147

Tabel 4. 15 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 148

Tabel 4. 16 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 149

Tabel 4. 17 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 150

Tabel 4. 18 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 151

Tabel 4. 19 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 153

Tabel 4. 20 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 154

Tabel 4. 21 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 156

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Segiempat konvek ... 8

Gambar 2. 2 Jajargenjang ... 9

Gambar 2. 3 Persegi panjang ... 10

Gambar 2. 4 Persegi ... 11

Gambar 2. 5 Belah Ketupat ... 12

Gambar 2. 6 Layang-layang ... 14

Gambar 2. 7 Trapesium Sembarang ... 15

Gambar 2. 8 Trapesium samakaki ... 15

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus...187

Lampiran A.2 Surat Ijin Penelitian dari Bapeda...188

Lampiran A.3 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari Sekolah...189

Lampiran B.1 Soal Tes Awal...190

Lampiran B.2 Kunci Jawaban dan Rubrik Skor Tes Awal...192

Lampiran B.3 LKS 1...200

Lampiran B.4 LKS 2...201

Lampiran B.5 Soal Tes Akhir...202

Lampiran B.6 Kunci Jawaban dan Rubrik Skor Tes Akhir...204

Lampiran B.7 Hasil Kerja Tes Awal...212

Lampiran B.8 Hasil Kerja Tes Akhir...230

Lampiran C.1 Transkrip Wawancara...248

Lampiran C.2 Valiaditas Pakar Tes Awal...261

Lampiran C.3 Valiaditas Pakar Tes Akhir...263

Lampiran C.4 Valiaditas Empiris Tes Awal...265

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Pengukuran prestasi belajar siswa oleh Trends in Mathematics and

Science Study (TIMSS) yang diikuti siswa kelas VIII Indonesia tahun 2015.

Penilaian yang dilakukan International Association for the Evaluation of

Educational Achievement Study Center Boston College tersebut, diikuti

600.000 siswa dari 63 negara. Untuk bidang matematika, Indonesia berada

di urutan ke-45 dengan poin 397 dari 50 negara yang siswanya di tes. Skor

Indonesia ini meningkat 8 poin dari penilaian tahun 2011 (IEA TIMSS and

PIRLS 2015). Rendahnya kemampuan peserta didik Indonesia dalam

survey yang dilaksanakan, menggambarkan bahwa siswa kesulitan dalam

mengerjakan soal-soal pada level analisis. Hal ini menunjukan bahwa

peserta didik Indonesia masih belum siap bersaing secara global

(19)

2

Peneliti memilih judul skripsi ini dikarenakan 1) Ingin turut

berpartisipasi dalam usaha pemerintah Indonesia untuk mewujudkan

pendidikan Indonesia yang mengacu pada kemampuan 21

st

Century Skill. 2)

Ingin menerapkan soal-soal tipe Higher Order Thingking Skill (yang

selanjutnya disingkat HOTS) pada tingkat SMP. 3) Pengalaman tugas

simulasi mengajar pada mata kuliah Evaluasi pembelajaran matematika dan

pembelajaran matematika SMP di SMP N 1 Seyegan

Untuk memperkuat alasan peneliti, peneliti melakukan wawancara

terhadap guru pengampu matematika di SMP N 1 Seyegan menanyakan

seputar kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Dari

hasil wawancara diperoleh informasi yang meyakinkan peneliti untuk

melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat

tingginya. Secara umum, siswa bisa menyelesaikan soal-soal matematika.

Namun untuk tipe soal analisis, pasti saja ada siswa yang kesulitan dalam

menyelesaikannya.

SMP N 1 Seyegan menerapkan dua kurikulum yaitu kurikulum 2006

dan kurikulum 2013. Siswa kelas VII menggunakan kurikulum 2013,

sedangkan kelas VIII dan kelas IX menggunakan KTSP. Pada tahun ajaran

2018/2019, SMP N 1 Seyegan sudah mampu menerapkan kurikulum 2013

secara sepenuhnya baik dari kelas VII sampai kelas IX.

(20)

3

tingkat tinggi. Siswa-siswi lebih sigap dalam menyelesaikan soal

berdasarkan apa yang diketahui dan menghubungkan apa yang diketahui

dengan rumus yang sudah dihafalkan. Dan biasanya kalimat pada contoh

latihan-latihan soal tersebut mudah ditebak. Misalnya : jika diketahui

persegi panjang dengan panjang (p) dan lebar (l), maka yang ditanyakan

luas dan keliling. Maka siswa langsung menghubungkan apa yang diketahui

dengan rumus yang sudah dihafalkan. Namun, ketika diberikan tipe soal

analisis, siswa mencoba mengingat kembali, dan bertanya apakah soal

seperti ini pernah dikerjakan? atau model soal ini baru pertama kali

dikerjakan? Biasanya, sebagian besar siswa berkeluh bahwa soal tersebut

sangat susah untuk dikerjakan. Hal inilah yang membuat penulis semakin

yakin bahwa siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

segiempat pada level analitis, sehingga penulis ingin memberi treatment

kepada siswa tentang langkah-langkah pemecahan masalah yang tepat pada

soal tipe analisis.

B.

Rumusan Masalah

Pokok-pokok rumusan masalah yang akan ditulis :

1.

Bagaimana kemampuan awal siswa kelas VII E dalam mengerjakan

soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat

tinggi pada topik segiempat?

(21)

4

3.

Apakah ada perkembangaan kemampuan siswa kelas VII E dalam

mengerjakan soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan

berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat?

C.

Batasan Masalah

Matasan masalah pada penelitian ini meliputi kemampuan awal,

kemampuan akhir, perkembangan kemampuan dan treatment uji coba soal.

Kemampuan awal diukur melaui tes awal, kemampuan akhir diukur dengan

setelah diberikan latihan-latihan soal tentang HOTS. Peneliti mengganti

mengganti soal-soal latihan dari guru dengan soal-soal tipe HOTS tanpa

menggubah model pembelajaran yang diberikan guru. Perkembangan

kemampuan siswa dapat diketahui dengan membandingkan hasil tes awal

dan tes akhir.

D.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan

skripsi ini adalah untuk :

1.

Menjelaskan tentang kemampuan awal siswa dalam mengerjakan

soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi

pada topik segiempat.

(22)

5

3.

Membahas tentang perbandingan kemampuan awal dan kemampuan

akhir siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang

memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat.

E.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini diharapan secara teoritis dapat

memberikan manfaat bagi pembelajaran matematika, utamanya kepada

peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal matematika

yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Secara khusus, hasil penelitiaan ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi dalam mendayagunakan cara mengajar

2.

Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini memberikan manfaat praktis bagi guru dan

siswa. Bagi guru, dapat memberikan informasi guna membantu guru

dalam

mengajarkan

soal-soal

matematika

yang

memerlukan

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat. Bagi siswa,

dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat

tingginya dalam menyelesaikan soal-soal matematika

F.

Batasan Istilah

Adapun batasan-batasan istilah dalam penelitian ini, antara lain :

1.

Kemampuan adalah usaha yang dimiliki oleh seorang siswa dalam

(23)

6

2.

Berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan

memutuskan penyelesaian soal-soal matematika .

3.

Berpikir tingkat tinggi adalah menggunakan akal budi pada tahap yang

maju yakni berpikir kreatif, dan kritis dalam menyelesaikan soal-soal

matematika

Jadi, kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran

matematika topik segiempat di kalangan siswa kelas VII E SMP N 1

Seyegan tahun ajaran 2016/2017 adalah suatu kegiatan pembelajaran

matematika yang diberikan siswa kelas VII E SMP N 1 Seyegan tahun

ajaran 2016/2017 yang bertujuan untuk menggunakan akal budi secara

kreatif maupun ktritis untuk mempertimbangkan dan memutuskan

kesimpulan terhadap cara-cara menyelesaikan soal-soal matematika pada

topik segiempat.

G.

Sistematika Penulisan

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

masalah, batasan istilah, dan sistematika penulisan

(24)

7

Bab III merupakan metodologi penelitian yang memaparkan jenis

penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan objek penelitian,

bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, validasi dan

reliabilitas, teknik analisis data, penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian

Bab IV merupakan analisis data dan pembahasan yang memaparkan

pelaksanaan penelitian, tabulasi data, hasil analisis data, dan pembahasan

(25)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A.

Segiempat

1.

Pengertian Segiempat

Segiempat adalah kurva tertutup sederhana yang dibatasi oleh

empat ruas garis, dan konvek. Segiempat dikatakan konvek jika dan

hanya jika setiap mengambil dua titik di dalam interior dihubungkan

dengan ruas garis maka semua titik penyusun ruas garis tersebut harus

terletak pada interior, seperti gambar berikut ini :

Gambar 2. 1 Segiempat konvek

2.

Jenis-jenis dan Sifat-sifat Segiempat

Pada penelitian ini, jenis segiempat yang akan dibahas adalah

segiempat konvek. Bangun datar khusus yang termasuk segiempat

konvek adalah jajargenjang, persegi panjang, persegi, trapesium, belah

ketupat, dan layang-layang.

a.

Jajargenjang

(26)

9

Suatu segiempat dikatakan jajargenjang jika dan hanya

jika memiliki dua pasang sisi yang sejajar

2)

Sifat-sifat Jajargenjang

Pada gambar berikut ini menunjukan jajargenjang

Gambar 2. 2 Jajargenjang

Jajargenjang memiliki sifat-sifat seperti berikut ini :

a)

Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama

panjang dan sejajar.

(1)

Panjang sisi

=

dan panjang sisi

=

(2)

Sisi

sejajar dengan sisi

dan sisi

sejajar

dengan

b)

Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang

sama besar.

B

D

dan

A

C

c)

Jumlah pasangan sudut yang saling berdekatan pada setiap

jajargenjang adalah

°

(27)

10

180

C

D

C

B

d)

Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnya saling

membagi dua sama panjang.

Perhatikan gambar 2.2, kedua diagonal jajargenjang

saling memotong dan saling membagi dua sama panjang

yaitu

=

dan

=

b.

Persegi Panjang

1)

Definisi Persegi Panjang

Persegi panjang adalah jajargenjang yang salah satu

sudutnya adalah siku-siku.

2)

Sifat-sifat Persegi Panjang

Gambar 2.3 menunjukan persegi panjang

Gambar 2. 3 Persegi panjang

Sifat-sifat persegi panjang adalah :

a)

Sisi yang yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

(1)

Panjang sisi

=

dan panjang sisi

=

(28)

11

b)

Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut

siku-siku

°

.

90

A

B

C

D

c)

Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan

membagi dua sama besar.

c.

Persegi

1)

Definisi persegi

Persegi adalah persegi panjang yang sisi berdekatannya

sama panjang

2)

Sifat-sifat Persegi

Pada gambar 2.4 menunjukan persegi panjang

Gambar 2. 4 Persegi

Sifat-sifat persegi panjang adalah :

a)

Semua sisi persegi sama panjang

Panjang sisi

=

=

=

b)

Sudut-sudut persegi dibagi dua sama besar oleh

diagonal-diagonalnya.

(29)

12

45

OCD

OCB

ODA

ODC

c)

Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama

panjang membentuk sudut siku-siku.

90

AOD

AOB

COD

COB

d.

Belah Ketupat

1)

Definisi belah ketupat

Belah ketupat adalah jajargenjang yang keempat sisinya

sama panjang.

2)

Sifat-sifat belah ketupat

Pada gambar 2.5 menunjukan belah ketupat

Gambar 2. 5 Belah Ketupat

Sifat-sifat belah ketupat adalah

a)

Semua sisi belah ketupat sama panjang

.

Panjang sisi

=

=

=

(30)

13

c)

Kedua diagonal pada belah ketupat merupakan sumbu

simetri.

d)

Pada setiap belah ketupat sudut-sudut yang berhadapan

sama besar dan dibagi dua sama besar oleh

diagonal-diagonalnya.

A

C

dan

B

D

, serta

BAO

OAD

ADO

ODC

CDO

BCO

CBO

OBA

e.

Layang-layang

1)

Definisi Layang-layang

Layang-layang adalah segiempat yang memilliki

sepasang sisi berdekatan sama panjang. Atau layang-layang

adalah bangun datar yang dibentuk dari dua buah segitiga sama

kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit.

2)

Sifat

-sifat Layang-layang

(31)

14

Gambar 2. 6 Layang-layang

Sifat-sifat layang-layang adalah

a)

Pada setiap layang-layang, masing-masing sepasang

sisinya sama panjang.

pajang sisi

=

dan pajang sisi

=

b)

Pada setiap layang-layang, terdapat sepasang sudut

berhadapan yang sama besar

Besar

∠ = ∠

dan besar

∠ = ∠

c)

Salah satu diagonal layang-layang merupakan sumbu

simetri yaitu diagonal

d)

Salah satu diagonal layang-layang membagi diagonal

lainnya menjadi dua bagian sama panjang dan kedua

diagonal itu saling tegak lurus.

Diagonal

, dan diagonal

membagi dua

[image:31.595.140.513.104.579.2]
(32)

15

f.

Trapesium

1)

Definisi Trapesium

Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat

sepasang sisi yang sejajar. Secara umum, trapesium dibedakan

menjadi tiga jenis, yaitu :

a)

Trapesium sembarang

Trapesium sembarang adalah trapesium yang

keempat sisinya tidak sama panjang. Panjang sisi

[image:32.595.143.514.248.561.2]

Gambar 2. 7 Trapesium Sembarang

b)

Trapesium Sama Kaki

Trapesium sama kaki adalah trapesium yang

mempunyai sepasang sisi yang sama panjang, di samping

mempunyai sepasang sisi yang sejajar. Panajng sisi

=

[image:32.595.267.459.645.727.2]
(33)

16

c)

Trapesium Siku-siku

Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah

[image:33.595.139.509.192.579.2]

satu sudutnya merupakan sudut siku-siku

°

.

Gambar 2. 9 Trapesium siku-siku

2)

Sifat-sifat Trapesium

a)

Secara umum dapat dikatakan bahwa “

jumlah sudut yang

berdekatan di antara dua sisi sejajar pada trapesium adalah

°

’.

180

A

D

B

C

b)

Trapesium sama kaki mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu

(1)

Diagonal-diagonalnya sama panjang;

(2)

Sudut-sudut alasnya sama besar, yaitu

A

C

(3)

Dapat menempati bingkainya dengan dua cara.

3.

Keliling dan Luas Segiempat

a.

Persegi

(34)
[image:34.595.140.510.97.593.2]

17

Gambar 2.10 Persegi

Gambar 2.10 menunjukan bangun persegi

dengan

panjang sisi 3 satuan.

Keliling suatu bangun datar adalah jumlah

semua panjang sisi-sisinya.

Keliling

=

+

+

+

=

+ + +

satuan

=

satuan panjang

Selanjutnya, panjang

=

=

=

disebut sisi (s)

Jadi, secara umum keliling persegi dengan panjang sisi s

adalah

=

Luas persegi a dalah luas daerah yang dibatasi oleh

sisi-sisinya.

(35)

18

=

×

satuan luas

=

satuan luas

Jadi, secara umum luas persegi dengan panjang sisi s adalah

= ×

=

b.

Persegi Panjang

[image:35.595.139.514.221.573.2]

Perhatikan gambar berikut ini

Gambar 2.11 Persegi Panjang

Gambar 2.11 menunjukkan persegi panjang

dengan sisi-sisinya

,

,

dan

. Keliling suatu bangun

datar adalah jumlah semua panjang sisi-sisinya.

Tampak bahwa panjang

=

=

satuan panjang dan

panjang

=

=

satuan panjang.

Keliling

= +

+ +

= + + +

satuan panjang

(36)

19

Selanjutnya, garis

disebut panjang (p) dan

disebut

lebar (l).

Secara umum dapat disimpulkan bahwa keliling persegi

panjang dengan panjang

dan lebar

adalah

= � + �

atau

= � + �

Untuk menentukan luas persegi panjang, perhatikan

kembali, gambar 3.4.

Luas persegi panjang adalah luas daerah yang

dibatasi oleh sisi-sisinya.

Luas persegi panjang

=

×

=

×

satuan luas

=

satuan luas

Jadi, luas persegi panjang dengan panjang

dan lebar

adalah

= � × �

c.

Jajargenjang

(37)
[image:37.595.140.514.116.712.2]

20

Gambar 2.12 Jajargenjang

keliling bangun datar merupakan jumlah panjang

sisi-sisinya.

Keliling jajargenjang

=

+

+

+

Karena

=

dan

=

, maka

Keliling jajargenjang

=

+

Agar kalian dapat memahami konsep luas jajargenjang,

lakukan kegiatan berikut ini.

1)

Buatlah jajargenjang

, kemudian buatlah garis dari titik

yang memotong tegak lurus (

°

) garis

di titik .

2)

Potonglah jajargenjang

menurut garis

,

sehingga

menghasilkan dua bangun, yaitu bangun segitiga

dan

bangun segi empat

.

3)

Gabungkan/tempelkan bangun

sedemikian sehingga sisi

berimpit dengan sisi

. Terbentuklah bangun baru yang

(38)

21

Luas Jajargenjang

=

panjang

×

lebar

=

×



Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jajargenjang

yang mempunyai alas

dan tinggi( t), luasnya

adalah

= alas × tinggi

= � ×

d.

Belah Ketupat

[image:38.595.139.493.242.592.2]

Perhatikan gambar berikut ini

Gambar 2.13 Belah Ketupat

Jika belah ketupat mempunyai panjang sisi (s), maka

keliling belah ketupat adalah

=

+

+

+

= + + +

=

Jadi, keliling belah ketupat dengan panjang sisi

adalah

(39)

22

Pada gambar 2.13, menunjukan belah ketupat

dengan

diagonal

dan

berpotongan di titik .

Luas Belah ketupat

=

Luas

+

Luas

= ×

×

+ ×

×

= ×

×

+

= ×

×

= ×

diagonal 1

×

diagonal 2

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, luas belah ketupat

dengan diagonal-diagonalnya

dan

adalah

= × � × �

e.

Layang-layang

[image:39.595.137.501.217.678.2]

Perhatikan gambar berikut ini

(40)

23

Keliling layang-layang

pada gambar di atas sebagai

berikut.

Keliling

=

+

+

+

= + + +

=

+

=

+

Layang-layang

pada gambar 2.14 dibentuk dari dua

segitiga sama kaki

dan

Luas layang-layang

=

Luas

+

Luas

= ×

×

+ ×

×

= ×

×

+

= ×

×

= ×

diagonal 1

×

diagonal 2

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, luas layang-layang

dengan diagonal-diagonalnya

dan

adalah

= × � × �

(41)

24

Keliling trapesium ditentukan dengan cara yang sama seperti

menentukan keliling bangun datar yang lain, yaitu dengan

menjumlahkan panjang sisi-sisi yang membatasi trapesium.

[image:41.595.140.513.197.603.2]

Perhatikan gambar berikut

Gambar 2.15 Trapesium

Gambar 2.15 menunjukan bahwa trapesium

dipotong menurut diagonal

, sehingga tampak bahwa trapesium

dibentuk dari

dan

yang masing-masing

alasnya

dan

serta tinggi

.

Luas trapesium

=

Luas

+

Luas

= ×

×

+ ×

×

= ×

× + ×

×

= × ×

+

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai

berikut.

(42)

25

B.

Higher Order of Thinking Skill (HOTS)

1.

Berpikir

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI offline ) berpikir

merupakan kata kerja, yang mengandung arti menggunakan akal budi

untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu;

menimbang-nimbang dalam ingatan.

Menurut Siti Nursaila (2015; 19)

Thinking is

an activity where mind used to decide and solve problems based on

information and experiences in our daily life. Thinking is an abstract

activity which usually happens during half conscious condition in order

to solve problem.

Dapat diartikan sebagai sebuah aktifitas dimana

pikiran digunakan untuk mempertimbangkan, memutuskan dan

mencari solusi dari suatu masalah berdasarkan informasi dan

pengalaman didalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, berpikir adalah suatu aktifitas perseorangan yang

dilakukuan secara sadar, untuk mempertimbangkan, menganalisis,

yang bertujuan untuk memutuskan suatu masalah tertentu.

2.

Kemampuan Berpikir

(43)

26

meaning and comprehension on something, exploration of ideas,

making decision, problem solving with best consideration and revision

on the previous thinking process. Suatu kemampuan berpikir

merupakan sebuah kemampuan dalam menggunakan pikiran untuk

mencari makna dan pemahaman tentang sesuatu, mengeksplorasi ide,

mengambil keputusan, memikirkan pemecahan dengan pertimbangan

terbaik dan merevisi permasalahan yang ada pada proses berpikir

sebelumnya.

Jadi, kemampuan berpikir adalah kesanggupan seseorang untuk

berpikir guna menciptakan ide-ide untuk mempertimbangkan

keputusan suatu masalah, baik berupa masalah pribadi maupun

masalah umum. Kemampuan berpikir terbagi atas dua bagian yaitu

kemampuan berpikir tingkat rendah (Low Order Thinking Skill atau

biasa disingkat LOTS) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher

Order Thinking Skill atau HOTS).

3.

Higher Order of Thinking Skill (HOTS)

(44)

27

pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dalam membuat penalaran

dan refleksi untuk memecahkan masalah, membuat keputusan,

berinovasi dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Hal ini

sebanding dengan yang dikemukakan oleh Newman and Wehlage

(dalam

Widodo,

201

3) menyatakan bahwa ”

HOT

requ

ires students to manipulate informations and ideas in ways that

transform their meaning and implications, such as when students

combine facts and ideas in order to synthesize, generalize, explain,

hypothize, or arrive at some conclusion or interpretation. Dapat

diartikan bahwa, berpikir tingkat tinggi mengharuskan siswa untuk

mengolah/ memanipulasi informasi dan gagasan yang dapat mengubah

makna dan implikasinya, yaitu dengan cara menggabungkan fakta dan

ide-ide

untuk

mensintesis,

menggeneralisasi,

menjelaskan,

berhipotesis, sampai pada menarik kesimpulan atau interpretasi.

Jadi,

HOTS

adalah

kemampuan

perseorangan

untuk

menyelesaikan suatu masalah, menggunakan kombinasi pengetahuan

yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman yang dialami yakni

melalui pendidikan formal maupun non formal guna menciptakan

inovasi penyelesaian yang baru.

4.

HOTS dalam Taksonomi Bloom

(45)

28

Bloom (Arnelis, 2014) keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan

keterampilan yang paling abstrak dalam domain kognitif, yaitu meliputi

analisis, sintesis, dan evaluasi. Lebih lanjut Arnellis (2014; 24)

mengatakan bahwa taksonomi bloom dianggap merupakan dasar bagi

berpikir tingkat tinggi. Pemikiran ini didasarkan bahwa beberapa jenis

pembelajaran memerlukan proses kognisi yang lebih daripada yang

lain, tetapi memiliki manfaat-manfaat lebih umum. Sebagai contoh,

kemampuan melibatkan analisis, evaluasi dan mengkreasi dianggap

berpikir tingkat tinggi.

Anderson dan Krathwohl (Arnellis, 2014) merevisi taksonomi

ini dengan mengklasifikasikan enam proses kognitif yang dapat

dipelajari yaitu:

a.

Mengingat

:menghafal dan mengingat kembali informasi

b.

Memahami

:menjelaskan ide atau konsep

c.

Mengaplikasikan

:menerapkan informasi dalam situasi baru

d.

Menganalisis

:menganalisis data menjadi komponen-

komponen

untuk

memahami

dengan

organisasi struktur dan hubungan antar

komponen

e.

Mengevaluasi

:membuat penilaian berdasarkan kriteria

tertentu

(46)

29

Dalam A revision of Bloom's Taxonomy: an overview-Theory in

to Practice (Arnellis, 2014) menyatakan bahwa indikator untuk

mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi: menganalisis

(C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6).

Pada penelitian ini, peneliti memasukan aplikasi (C3) ke dalam

kemampuan berpikir tingkat tinggi, karena C3 merupakan batas antara

kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir tingkat

rendah. Sehingga dengan dimasukan C3 dalam HOTS , maka siswa

diberikan stimulus untuk masuk dalam ranah HOTS.

5.

Pertanyaan Inovatif HOTS

Beberapa pertanyaan Inovatif yang dapat digunakan seorang

guru untuk menumbuhkan pola pikir kritis siswa antara lain: Adakah

Cara lain? (

What’s another way?), Bagaimana jika…? (What if …?

),

Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan Apakah yang akan

dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).

C.

Pemecahan Masalah Menurut Polya

Sejak lama George Polya (Soemarmo, 2014:23) merinci

langkah-langkah kegiatan memecahkan masalah sebagai berikut :

1.

Kegiatan Memahami Masalah

(47)

informasi-30

informasi dari masalah yang diberikan. Berikut ini beberapa pertanyaan

identifikasi tentang kegiatan memahami masalah, diantaranya :

a.

Data apa yang tersedia ?

b.

Apa yang tidak diketahui dan atau apa yang ditanyakan?

c.

Bagaimana kondisi soal ? Mungkinkah kondisi dinyatakan dalam

bentuk persamaan atau hubungan lainnya ? Apakah kondisi yang

ditanyakan cukup untuk mencari yang ditanyakan ? Apakah

kondisi itu tidak cukup atau kondisi itu berlebihan atau kondisi itu

saling bertentangan ?

2.

Kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada kegiatan merencanakan masalah siswa diharapkan mampu

mencari hubungan antara informasi-informasi yang diberikan

sehingga siswa dapat menyusun rencana awal penyelesaian yang

diperlukan. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan identifikasi

tentang kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah, diantaranya :

a.

Pernahkan ada soal serupa sebelumnya ?, atau

b.

Pernahkan ada soal serupa atau mirip dalam bentuk lain ?

c.

Teori mana yang dapat digunakan dalam masalah ini.

(48)

31

untuk masalah baru ? Apakah harus dicari unsur lain ?

Kembalikanlah pada definisi.

e.

Andaikan masalah baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan

soal serupa dan selesaikan.

3.

Kegiatan melaksanakan perhitungan

Pada tahap ini siswa diharapkan mampu melaksanakan apa yang

sudah direncanakan dalam strategi pemecahan masalah. Kegiatan

melaksanakan perhitungan perlu dilakukan secara teliti agar tiap

langkah yang dilakukan dapat menghasilkan jawaban yang benar.

Kegiatan melaksanakan perhitungan dapat diidentifikasi melalui

beberapa pertanyaan, diantaranya :

a.

Melaksanakan rencana strategi pemecahan masalah pada butir 2).

b.

Memeriksa kebenaran tiap langkahnya. Periksalah bahwa apakah

tiap langkah perhitungan sudah benar ? Bagaimana menunjukkan

atau memeriksa bahwa langkah yang dipilih sudah benar ?

4.

Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi

Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi

merupakan kegiatan akhir yang tidak kalah penting. Hal ini bertujuan

agar siswa dapat melihat kelemahan dari solusi yang diperoleh, seperti

ketidak konsistenan atau langkah yang tidak benar dalam

kegiatan-kegiatan sebelumnya. Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau

solusi dapat diidentifikasi melalui beberapa pertanyaan, diantaranya :

(49)

32

b.

Dapatkah diajukan sanggahannya ?

c.

Dapatkah solusi itu dicari dengan cara lain ?

d.

Dapatkah hasil atau cara itu digunakan untuk masalah lain?

D.

Pembelajaran Matematika yang Melibatkan HOTS

Kemampuan berpikir tingkat tinggi/HOTS meransang siswa untuk

menganalisa, atau bahkan mampu memanipulasi informasi sebelumnya

sehingga tidak monoton. Dengan HOTS maka memberi dampak

pembelajaran bagi siswa maupun guru yaitu belajar akan lebih efektif,

kemampuan guru dalam mengembangkan HOTS, guru harus menyiapkan

soal yang nantinya tidak dijawab secara sederhana.

Sejalan dengan teori pembelajaran terbaru, seperti konstrutivisme

dan munculnya pendekatan baru seperti Realistic Mathematics Education (

RME), Problem Based Learning( PBL), serta Contextual Teaching &

Learning( CTL), maka proses pembelajaran di kelas sudah seharusnya

dimulai dari masalah nyata yang dialami atau dapat dipikirkan para siswa,

dilanjutkan dengan kegiatan eksplorasi, lalu para siswa akan belajar

matematika secara informal dan diakhiri dengan belajar matematika secara

formal. Dengan cara seperti itu, para siswa dilatih dan dibiasakan untuk

belajar memecahkan masalah selama proses pembelajaran di kelas sedang

berlangsung.

(50)

33

masalah yang lebih baik yaitu memberikan suatu masalah yang

memungkinkan siswa dapat menafsirkan solusi soal tersebut. Guru perlu

membuat

pertanyaan-pertanyaan

inovatif

guna

melatih

siswa

mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif, seperti

adakah cara lain..? Bagaimana jika...? manakah yang salah...? Apa yang

akan dilakukan..? (Krulik & Rudnik,1999)

E.

Kerangka Berpikir

Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran matematika

topik segiempat dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII

E SMP N 1 Seyegan pada topik segiempat. Segiempat merupakan materi

matematika kelas VII semester 2. Soal tes matematika yang diberikan

berbentuk soal uraian yang terdiri dari 5 soal.

Pada penelitian ini langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah

memberikan tes awal kepada siswa guna mengetahui kemampuan awal

siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang memerlukan

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hasil tes awal dianalisis berdasarkan

nilai tes dengan menentukan rata-rata dan standar deviasi, analisis menurut

aspek pengetahuan taksonomi bloom C3, C4, dan C5, analisis berdasarkan

profil kemampuan pemecahan masalah.

(51)

34

persegi. Sedangkan materi LKS 2 meliputi layang-layang, belah ketupat

dan trapesium.

Setelah LKS diberikan, maka diadakan lagi tes akhir guna

mengetahui bagaimana kemampuan akhir siswa dalam mengerjakan

soal-soal yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hasil tes akhir

akan dianalisis dianalisis berdasarkan nilai tes dengan menentukan

rata-rata dan standar deviasi, analisis menurut aspek pengetahuan taksonomi

bloom C3, C4, dan C5, analisis berdasarkan profil kemampuan pemecahan

masalah.

(52)

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif.

Arifin (2012: 54), penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan

untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena

atau peristiwa yang terjadi saat ini.

(53)

36

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir siswa SMP kelas VII E dalam menyelesaiakan soal-soal segiempat

tipe HOTS. Untuk data minat belajar siswa akan dianalisis secara kualitatif

yakni dengan mendeskripsikan aktivitas belajar siswa (cara/metode

menyelesaikan soal-soal latihan) melalui data wawancara. Data kemampuan

siswa dapat diperoleh dengan cara tes awal dan tes akhir, kemudian data

tersebut di analisis secara kuantitatif yakni dengan menghitung skor total.

Kemudian membandingkan hasil skor tes awal dan tes akhir guna

mengetahui apakah ada perkembangan siswa dalam menyelesaikan

soal-soal tipe HOTS.

B.

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu yang akan dilaksanakannya penelitian antara lain :

1.

Tempat pelaksanaan

Penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama

(SMP) Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta

2.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penelilitian dimulai dari bulan Maret

sampai bulan Mei 2017.

C.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dan objek penelitian ini antara lain :

(54)

37

tertentu. Karena penyebaran kemampuan siswa pada kelas VII

menyebar merata.

2.

Objek penelitian adalah ujicoba pelibatan soal-soal yang memerlukan

kemampuan berpikir tingkat tinggi.

D.

Bentuk data

Bentuk data yang dihasilkan pada penelitian ini adalah data

kemampuan tes dan data non tes. Berikut ini adalah bentuk data pada

penelitian ini :

1.

Data kemampuan tes

Data kemampuan tes dibedakan menjadi :

a.

Data tes awal

Data tes awal siswa akan diproleh dengan cara memberikan

skor pada setiap butir soal hasil kerja siswa. Pemberian skor pada

tiap butir soal akan disesuaikan dengan pedoman skor tiap butir soal

yang telah ditentukan sebelumnya.

Data tes awal akan merepresentasikan kemampuan awal

siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang memerlukan

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dan data tes awal akan

disajikan dalam bentuk tabel.

b.

Data tes akhir

(55)

38

diberikan treatment. Data tes akhir juga dapat disajikan dalam

bentuk tabel.

2.

Data wawancara

Data wawancara diperoleh setelah tes akhir dilaksanakan. Tujun

wawancara

adalah

untuk

mengkonfirmasi

apakah

adanya

perkembangan dari siswa dalam mengerjakan soal-soal segiempat yang

memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Data wawancara nanti

akan disajikan dalam bentuk kutipan wawancara peneliti dengan siswa.

E.

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data adalah salah satu cara yang digunakan

oleh peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

1.

Tes tertulis

(56)

39

soal uraian. Namun pada tes akhir peneliti menukar/mengacak

nomor-nomor soal pada tes awal, dan bobot soal/kedalaman soal pada tes awal

dan akhir adalah sama.

2.

Wawancara

Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2013:231) wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu

topik tertentu. Pada penelitian ini, setelah melakukan tes awal, dan tes

akhir maka peneliti melakukan wawancara guna mengkonfirmasi

apakah ada perkembangan siswa setelah diberikan treatment dalam

mengerjakan soal-soal segiempat tipe HOTS.

F.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat-alat yang diperlukan atau digunakan dalam

pengumpulan data (Afrizal,2015 : 134). Pada penelitian ini, instrumen yang

digunakan meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan

data.

1.

Instrumen Pembelajaran

(57)

40

2.

Instrumen Pengumpulan Data.

Instrumen pengumpulan data meliputi;

a.

Soal Tes Awal

(58)

41

KISI-KISI TES AWAL

Mata Pelajaran

: Matematika

Materi Pokok

: Segiempat

Kelas/Semester

: VII/II

Bentuk Soal

: Uraian

Waktu

: 2 x 40 Menit

KOMPETENSI INTI

3.

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

[image:58.842.95.748.95.507.2]

4.

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Tes Awal

KD Indikator

Dimensi

Soal

No.

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5

3.6 Memahami sifat-sifat bangun datar dan menggunak annya untuk menentukan

3.6.1 Menggunak an sifat-sifat segitiga siku-siku dan sifat-sifat jajargenjang

Empat buah baidang datar berukuran sama disusun seperti gambar berikut.

1 Diketahui :

(59)

42

KD Indikator

Dimensi

Soal

No.

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5

keliling dan luasnnya.

untuk menentukan luasnya

Bagaimana menentukan luas total gambar tersebut?

= cm

= cm

Ditanya : Luas empat jajargenjang Penyelesaian :

Perhatikan ∆

= √ −

= √ −

= √ −

= √

=

Jadi, atau tinggi jajargenjang adalah cm

Luas 4 jajargenjang = × alas × tinggi

= × ×

= cm2

Jadi luas Total gambar adalah cm2

3.6.2 Menggunak an sifat-sifat belah ketupat dan sifat-sifat layang-layang dalam menentukan luas belah ketupat.

Perhatikan gambar berikut.

Jika Luas dua buah gambar 2 sama dengan luas empat buah gambar 1, maka hitunglah luas gambar 1?

2 Diketahui :

= = = cm

= cm

� = + = + =

� = + = + =

Ditanya : Luas gambar 1 Penyelesaian : × = × = × = × � ×� =� ×� = ×

(60)

43

KD Indikator

Dimensi

Soal

No.

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5

= cm2

Jadi, luas gambar 1 adalah cm2

3.6.3 Menggunak an sifat-sifat trapesium sebarang dalam menentukan luasnya

Pada gambar berikut,

Jika luas 270 cm2, hitunglah

luas .

3 Diketahui :

= cm2

= cm

= cm

= cm

Ditanya : Luas Trapesium Penyelesaian :

= ×

= × = = Perhatikan ∆

= √ −

= √ −

= √ −

= √

= Perhatikan ∆

= √ −

= √ −

= √ −

= √

=

Panjang = + +

= + +

=

(61)

44

KD Indikator

Dimensi

Soal

No.

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5

= + ×

= + ×

= ×

= ×

=

Jadi, luas trapesium adalah cm2 4.7 Menyelesai kan permasalaha n nyata yang terkait penerapan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang , belahketupa t, dan layang-layang 4.7.1 Menerapkan sifat-sifat persegi panjang dalam menyelesaik an permasalaha n nyata yang berkaitan dengan keliling persegi panjang.

Kakek mempunyai kebun berbentuk persegi panjang dengan panjang dan lebar berturut-turut 18 m dan 12 m. Kakek berencana akan memagari kebunnya. Bila pada panjang kebun rencananya setiap 2 m akan ditancap sebuah tiang, dan lebar kebun setiap 1 m akan ditancap tiang. Bagaimana cara kakek mengetahui jumlah tiang yang ia butuhkan? Dan berapa banyak tiang yang ia butuhkan? Bantulah kakek menemukan jawabannya.

4 Diketahui :

Panjang kebun = m Lebar kebun = m Jarak tanam pohon pada tepi terpanjang adalah m

Jarak tanam lebar kebun adalah m

Ditanya :

Banyak tiang yang dibutuhkan kakek untuk memagari kebunnya

Penyelesaian :

Total panjang = +

(62)

45

KD Indikator

Dimensi

Soal

No.

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5

=

Total lebar = +

= +

=

Sehingga banyak tiang adalah T t l P j g

+T t l Le r

= +

= +

=

Jadi banyak tiang yang dibutuhkan kakek adalah 42 tiang

4.7.2 Menerapkan sifat-sifat persegi dalam menyelesaik an permasalaha n nyata yang berkaitan dengan luas persegi

Rendi mengamati potongan papan catur seperti gambar berikut ini

Persegi-persegi kecil pada papan catur tersebut berukuran sama besar. Jika luas total yang berwarna hitam adalah cm2, bagaimana cara

Rendi untuk menemukan luas papan catur tersebut? Berapakah luas papan catur?

5 Diketahui :

Luas total persegi hitam = cm2

Ditanya : Luas papan catur Penyelesaian :

Luas total persegi hitam = cm2

Luas 1 persegi hitam = = cm2

Karena Luas persegi hitam sama dengan luas persegi putih, maka Luas papan catur = luas 30 persegi Luas papan catur = ×

=

(63)

46

b.

Soal Tes Akhir

(64)

47

Kisi-kisi Tes Akhir

Mata Pelajaran

: Matematika

Materi Pokok

: Segiempat

Kelas/Semester

: VII E/II

Bentuk Soal

: Uraian

Waktu

: 2 x 40 Menit

KOMPETENSI INTI

3.

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4.

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Tes Akhir

KD Indikator

Dimensi

Soal

No.

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

3.6 Memahami sifat-sifat bangun datar dan menggunak annya untuk menentukan

3.6.1 Menggunak an sifat-sifat segitiga siku-siku dan sifat-sifat jajargenjang untuk

Empat buah baidang datar berukuran sama disusun seperti gambar berikut.

1 Diketahui :

= cm

(65)

48

KD Indikator

Dimensi

Soal

No.

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

keliling dan luasnnya.

menentukan luasnya

Bagaimana menentukan luas total gambar tersebut?

= cm

Ditanya : Luas empat

jajargenjang

Penyelesaian :

Perhatikan ∆

= √ −

= √ −

= √ −

= √

=

Jadi, atau tinggi jajargenjang adalah cm

Luas 4 jajargenjang = × alas × tinggi

= × ×

= cm2

Jadi luas Total gambar adalah cm2

3.6.2 Menggunak an sifat-sifat belah ketupat dan sifat-sifat layang-layang dalam menentukan luas belah ketupat.

Perhatikan gambar berikut.

Jika Luas dua buah gambar 2 sama dengan luas empat buah gambar 1, maka hitunglah luas gambar 1?

2 Diketahui :

= = = cm

= cm

� = + = + =

� = + = + =

Ditanya : Luas gambar 1 Penyelesaian :

× = ×

= ×

= × � ×�

=� �

(66)

49

KD Indikator

Dimensi

Soal

No.

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

= ×

= cm2

Jadi, luas gambar 1 adalah cm2

3.6.3 Menggunak an sifat-sifat trapesium sebarang dalam menentukan luasnya

Pada gambar berikut,

Jika luas 270 cm2, hitunglah luas

.

3 Diketahui :

= cm2

= cm

= cm

= cm

Ditanya : Luas Trapesium Penyelesaian :

= ×

= × = = Perhatikan ∆

= √ −

= √ −

= √ −

= √

= Perhatikan ∆

= √ −

= √ −

= √ −

= √

=

Panjang = + +

= + +

(67)

50

KD Indikator

Dimensi

Soal

No.

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

sehingga, = + × = + × = × = × =

Jadi, luas trapesium adalah cm2 4.7 Menyelesai kan permasalaha n nyata yang terkait penerapan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang , belahketupa t, dan layang-layang 4.7.1 Menerapkan sifat-sifat persegi panjang dalam menyelesaik an permasalaha n nyata yang berkaitan dengan keliling persegi panjang.

Kakek mempunyai kebun berbentuk persegi panjang dengan panjang dan lebar berturut-turut 18 m dan 12 m. Kakek berencana akan memagari kebunnya. Bila pada panjang kebun rencananya setiap 2 m akan ditancap sebuah tiang, dan lebar kebun setiap 1 m akan ditancap tiang. Bagaimana cara kakek mengetahui jumlah tiang yang ia butuhkan? Dan berapa banyak tiang yang ia butuhkan? Bantulah kakek menemukan jawabannya.

4 Diketahui :

Panjang kebun = m Lebar kebun = m Jarak tanam pohon pada tepi terpanjang adalah m

Jarak tanam lebar kebun adalah m

Ditanya :

Banyak tiang yang dibutuhkan kakek untuk memagari kebunnya

(68)

51

KD Indikator

Dimensi

Soal

No.

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

Total panjang = +

= +

=

Total lebar = +

= +

=

Sehingga banyak tiang adalah T t l P j g

+T t l Le r

= +

= +

=

Jadi banyak tiang yang

dibutuhkan kakek adalah 42 tiang 4.7.2 Menerapkan sifat-sifat persegi dalam menyelesaik an permasalaha n nyata yang berkaitan dengan luas persegi

Rendi mengamati potongan papan catur seperti gambar berikut ini

Persegi-persegi kecil pada papan catur tersebut berukuran sama besar. Jika luas total yang berwarna hitam adalah cm2, bagaimana cara Rendi untuk

menemukan luas papan catur tersebut? Berapakah luas papan catur?

5 Diketahui :

Luas total persegi hitam = cm2

Ditanya : Luas papan catur Penyelesaian :

Luas total persegi hitam = cm2

Luas 1 persegi hitam = = cm2

Karena Luas persegi hitam sama dengan luas persegi putih, maka Luas papan catur = luas 30 persegi

Luas papan catur = × = Jadi, luas papan catur adalah

(69)
(70)

Gambar

Gambar 2. 6 Layang-layang
Gambar 2. 7 Trapesium Sembarang
Gambar 2. 9 Trapesium siku-siku
Gambar 2.10 Persegi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. © Adi Guntari 2014 Universitas

Alat musik tradisional terompet reog merupakan salah satu bentuk warisan budaya Jawa Timur yang perlu dilestarikan, salah satu cara melestarikannya adalah dengan menggunakan

25 Tidak adanya pembatasan periodisasi anggota lembaga perwakilan rakyat merupakan pelanggaran. terhadap hak asasi

Selain itu mereka menggunakan smartphone untuk media hiburan dan menggunakannya untuk media sosial, sepertiwhatsapp, line, bbm, instagram.Walaupun sekolah memiliki

menyadari sesuatu (peristiwa) yang ada dibelakang ilmu pengetahuan itu sendiri atau sesuatu tentang ilmu itu sendiri (Ilmu dalam hal ini diartikan sebagai hasil..

Tanda pelunasan pajak tahun terakhir (SPT tahun 2013) dan Laporan Bulanan Pajak (PPh pasal 21, PPh pasal 23 bila ada transaksi, PPh pasal 25/29 dan PPN) untuk 3 (tiga) bulan

Berdasarkan analisis faktor risiko lingkungan rumah yang berkaitan dengan penyakit, vektor, cara penularan, pencarian pengobatan, serta cara pencegahan chikungunya

Memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan RI dan/atau laut lepas, yang tidak memiliki