KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TOPIK SEGIEMPAT DI KALANGAN SISWA KELAS
VII E SMP N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Matematika
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Yohanes Mario Defianus Beti
(131414061)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
SKRIPSI
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TOPIK SEGIEMPAT DI KALANGAN SISWA KELAS
VII E SMP N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2016/2017
Oleh :
Yohanes Mario Defianus Beti
NIM : 131414061
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
(Drs. Thomas Sugiarto, MT)
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
“ TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN,
kasih setia-Mu untuk
selama-lamanya; jaganlah Kau tinggalkan perbuaan tangan-
Mu!”
( Mazmur 138 : 8 )
Skripsi ini di persembahkan untuk :
Keluarga besar suku Vateran Datoalin, suku Tafoti, suku Fatukiik.
Keluarga kecil : Agustinus Luan, Fin Petronela Regina Belak, Erre Bertha
Maria Ikun, Gabrial Luan, Elisabet Viki Luan
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Juli 2017
Penulis,
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yohanes Mario Defianus Beti
NIM : 131414061
Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TOPIK SEGIEMPAT DIKALANGAN SISWA KELAS VII
E SMP N 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2016/2017
Dengan demikian saya berikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma,
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam
bentuk pangkal data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 10 Juli 2017
Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
Yohanes Mario Defianus Beti. 2017. Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Pada Pembelajaran Matematika Topik Segiempat Di Kalangan Siswa
Kelas VII E SMP N 1 Seyegan Tahun Ajaran 2016/2017. Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui kemampuan awal siswa dalam
menyelesaikan soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan berpikir
tingkat tinggi pada topik segiempat, 2) mengetahui kemampuan akhir siswa setelah
uji coba dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan
berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat, 3) mengetahui apakah ada
perkembangan kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan soal-soal
matematika yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada topik
segiempat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif (membuat deskripsi secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi ), jenis penelitian
adalah jenis peneletian deskriptif kuantitatif, Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VII E SMP N 1 Seyegan tahun ajaran 2016/2017 dan dilakukan pada bulan
Maret
–
Mei 2017. Obyek penelitian adalah ujicoba pelibatan soal-soal matematika
yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat. Data
yang diperoleh berupa data tes awal, data tes akhir dan data wawancara. Metode
pengumpulan data berupa tes tertulis dan wawancara. Analisis data berupa analisis
kemampuan tes siswa, analisis berdasarkan kemampuan pada aspek pengetahuan
menurut taksonomi bloom, analisis profil kemampuan pemecahan masalah, serta
analisis wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukan tes awal diperoleh rata-rata nilai dan
standar deviasi (ukuran pemusatan dan penyebaran data tes awal) berturut-turut
,
dan
,
, presentase taksonomi bloom pada tingkatan C3,C4, C5 pada tes
awal berturut-turut
, %; , %; , %
. Sedangkan pada tes akhir diperoleh
rata-rata nilai dan standar deviasi berturut-turut
,
dan
,
, presentase
taksonomi bloom pada tingkatan C3,C4, C5 pada tes awal berturut-turut
, %; , %; , %
. Peningkatan rata-rata dan standar deviasi(ukuran
pemusatan dan penyebaran data tes akhir) berturut-turut adalah
%
dan
, %
.
Peningkatan presentase taksonomi bloom pada tingkatan C3,C4, C5 adalah
, %
,
, %,
%
. Jadi, siswa kelas VII E SMP N 1 Seyegan mengalami
peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang
memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kata kunci : Kemampuan berpikir tingkat tinggi, segiempat, kemampuan
ix
ABSTRACT
John Mario Defianus Beti. 2017. Higher Order Thinking Skill Ability On
Mathematics Education Quadrilateral Topics Among Students of Class VII E
SMP N 1 Seyegan Academic Year 2016/2017. Mathematics Education
Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of
Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This study aims to: 1) know the students' early ability to solve math
problems that require high-level thinking skills on quadrilateral topics, 2) to know
the final ability of students after the trial in solving math problems that require
high-level thinking skills on the topic Quadrilateral, 3) to know whether there is a
development of students' thinking skills in solving mathematical problems that
require high-level thinking skills on quadrilateral topics.
This research uses descriptive method, the subject of this study is the
students of class VII E SMP N 1 Seyegan academic year 2016/2017 and conducted
in March - May 2017. The object of research is a trial involving math problems that
require high-level thinking skills on the topic rectangular. The data obtained are
preliminary test data, final test data and interview data. Methods of collecting data
in the form of written tests and interviews. Data analysis in the form of analysis of
student test ability, analysis based on ability on knowledge aspect according to
taxonomy bloom, profile analysis problem solving ability, and interview analysis.
The results of this study showed the initial test obtained the average value
and standard deviation of 29.23 and 15.81, the percentage of taxonomic bloom at
the level of C3, C4, C5 in the preliminary test 41.74%, 31.52% ; 12.73%. While in
the final test obtained the average value and standard deviation respectively 68.33
and 18.35, the percentage of taxonomic bloom at the level of C3, C4, C5 in the
preliminary test 71.16%, 68.95% 64 , 16%. The mean and standard deviation
increase was 133% and 16.06%, respectively. The increase in the percentage of
taxonomic bloom at levels C3, C4, C5 was 70.48%, 118.75%, 404%. So, the
students of grade VII E SMP N 1 Seyegan have improved ability in solving math
problems that require high level thinking ability.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, dan lindungan-Nya, serta kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik dan lancar. Penyusunan skripsi
ini tidak terlepas dari dukungan, kerja sama, dukungan/motivasi, serta bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan limpah
terima kasih kepada :
1.
Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma
2.
Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma
3.
Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma
4.
Bapak Drs. Thomas Sugiarto, MT., selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, dan motivasi
yang sangat bermanfaat bagi penulis.
5.
Romo Dr. Wiryono Priyatama, SJ., atas partisipasi dan dukungan sehingga
peneliti dapat kuliah di Universitas Sanata Dharma
6.
Bapak Urip Mulyono, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Seyegan.
7.
Bapak Mukiyo, S.Pd., selaku Guru Mata pelajaran Matematika SMP N 1
Seyegan.
xi
Elisabeth Vicky Luan, yang selalu mencurahkan perhatian berupa doa,
motivasi dan pengharapan sehingga pendidikan dan skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar.
9.
Teman/sahabat/kekasih Sttela Francisco Lopes de Carvalho yang selalu
mencurahkan segala waktu, pikiran, motivasi dan dukungan bagi penulis.
Nasihat dan paksaan agar segera cepat menyelesaikan skripsi.
10.
Teman-teman pendidikan matematika angkatan 2013 dan 2014, yang tidak
dapat disebut satu per satu yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung, serta motivasi/dukungan dan doa kepada penulis
sehingga termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran guna melengkapi kekurangan dari
penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan limpah terima kasih.
xii
DAFTAR ISI
SKRIPSI ... i
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang... 1
B.
Rumusan Masalah ... 3
C.
Batasan Masalah ... 4
D.
Tujuan Penelitian ... 4
E.
Manfaat Penelitian ... 5
F.
Batasan Istilah ... 5
G.
Sistematika Penulisan ... 6
BAB II ... 8
LANDASAN TEORI ... 8
A.
Segiempat ... 8
Gambar 2.1 Segiempat konvek ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Jajargenjang ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.3 Persegi panjang ... 10
xiii
Gambar 2.5 Belah Ketupat ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.7 Trapesium Sembarang ... 15
Gambar 2.8 Trapesium Samakaki ... 15
Gambar 2.9 Trapesium Siku-siku ... 16
B.
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) ... 25
C.
Pemecahan Masalah Menurut Polya ... 29
D.
Pembelajaran Matematika yang Melibatkan HOTS ... 32
E.
Kerangka Berpikir ... 33
BAB III ... 35
METODE PENELITIAN ... 35
A.
Jenis Penelitian ... 35
B.
Tempat dan Waktu Penelitian ... 36
C.
Subjek dan Objek Penelitian ... 36
D.
Bentuk data ... 37
E.
Metode pengumpulan data ... 38
F.
Instrumen Pengumpulan Data ... 39
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Awal ... 41
G.
Keabsahan Data ... 54
H.
Teknik Analisis Data ... 58
I.
Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 65
BAB IV ... 66
PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 66
A.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 66
B.
Data Penelitian... 69
C.
Analisis Data ... 72
D.
Pembahasan ... 174
E.
Keterbatasan Penelitian ... 180
BAB V ... 182
PENUTUP ... 182
A.
Kesimpulan ... 182
B.
Saran ... 184
xiv
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Tes Awal ... 41
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Tes Akhir ... 47
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Wawancara ... 53
Tabel 3. 4 Interpretasi Nilai r ... 56
Tabel 3. 5 Kualifikasi Reliabilitas ... 57
Tabel 3. 6 Profil Kemampuan Pemecahan Masalah ... 60
Tabel 3. 7 Kisaran Tiap-Tiap Kelompok ... 64
Tabel 3. 8 Analisis Hasil Kerja dan Wawancara... 65
Tabel 3. 9 Rencana Kegiatan Penelitian ... 65
Tabel 4. 1 Kegiatan Penelitian di SMP N 1 Seyegan...66
Tabel 4. 2 Nilai Tes Awal Kelas VII E SMP N 1 Seyegan ... 70
Tabel 4. 3 Nilai Tes Akhir Kelas VII E SMP N 1 Seyegan ... 70
Tabel 4. 4 Perbandingan Nilai Tes Awal dan Tes Akhir ... 74
Tabel 4. 5 Presentase Taksonomi Bloom Tes Awal ... 76
Tabel 4. 6 Presentase Taksonomi Bloom Tes Akhir ... 76
Tabel 4. 7 Gabungan Presentase (%) Tingkatan Taksonomo Bloom ... 78
Tabel 4. 8 Perbandingan Presentase Taksonomi Bloom ... 80
Tabel 4. 9 Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Tes Awal dan Tes Akhir ... 82
Tabel 4. 10 Kisaran Tiap-tiap Kelompok ... 89
Tabel 4. 11 Kelompok Siswa Berdasarkan Hasil Tes Akhir ... 89
Tabel 4. 12 Analisis Hasil Kerja Siswa Berdasarkan Pembagian Kelompok ... 90
Tabel 4. 13 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 146
Tabel 4. 14 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 147
Tabel 4. 15 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 148
Tabel 4. 16 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 149
Tabel 4. 17 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 150
Tabel 4. 18 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 151
Tabel 4. 19 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 153
Tabel 4. 20 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 154
Tabel 4. 21 Kutipan Wawancara dan Analisis Hasil Wawancara ... 156
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Segiempat konvek ... 8
Gambar 2. 2 Jajargenjang ... 9
Gambar 2. 3 Persegi panjang ... 10
Gambar 2. 4 Persegi ... 11
Gambar 2. 5 Belah Ketupat ... 12
Gambar 2. 6 Layang-layang ... 14
Gambar 2. 7 Trapesium Sembarang ... 15
Gambar 2. 8 Trapesium samakaki ... 15
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus...187
Lampiran A.2 Surat Ijin Penelitian dari Bapeda...188
Lampiran A.3 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari Sekolah...189
Lampiran B.1 Soal Tes Awal...190
Lampiran B.2 Kunci Jawaban dan Rubrik Skor Tes Awal...192
Lampiran B.3 LKS 1...200
Lampiran B.4 LKS 2...201
Lampiran B.5 Soal Tes Akhir...202
Lampiran B.6 Kunci Jawaban dan Rubrik Skor Tes Akhir...204
Lampiran B.7 Hasil Kerja Tes Awal...212
Lampiran B.8 Hasil Kerja Tes Akhir...230
Lampiran C.1 Transkrip Wawancara...248
Lampiran C.2 Valiaditas Pakar Tes Awal...261
Lampiran C.3 Valiaditas Pakar Tes Akhir...263
Lampiran C.4 Valiaditas Empiris Tes Awal...265
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengukuran prestasi belajar siswa oleh Trends in Mathematics and
Science Study (TIMSS) yang diikuti siswa kelas VIII Indonesia tahun 2015.
Penilaian yang dilakukan International Association for the Evaluation of
Educational Achievement Study Center Boston College tersebut, diikuti
600.000 siswa dari 63 negara. Untuk bidang matematika, Indonesia berada
di urutan ke-45 dengan poin 397 dari 50 negara yang siswanya di tes. Skor
Indonesia ini meningkat 8 poin dari penilaian tahun 2011 (IEA TIMSS and
PIRLS 2015). Rendahnya kemampuan peserta didik Indonesia dalam
survey yang dilaksanakan, menggambarkan bahwa siswa kesulitan dalam
mengerjakan soal-soal pada level analisis. Hal ini menunjukan bahwa
peserta didik Indonesia masih belum siap bersaing secara global
2
Peneliti memilih judul skripsi ini dikarenakan 1) Ingin turut
berpartisipasi dalam usaha pemerintah Indonesia untuk mewujudkan
pendidikan Indonesia yang mengacu pada kemampuan 21
stCentury Skill. 2)
Ingin menerapkan soal-soal tipe Higher Order Thingking Skill (yang
selanjutnya disingkat HOTS) pada tingkat SMP. 3) Pengalaman tugas
simulasi mengajar pada mata kuliah Evaluasi pembelajaran matematika dan
pembelajaran matematika SMP di SMP N 1 Seyegan
Untuk memperkuat alasan peneliti, peneliti melakukan wawancara
terhadap guru pengampu matematika di SMP N 1 Seyegan menanyakan
seputar kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Dari
hasil wawancara diperoleh informasi yang meyakinkan peneliti untuk
melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tingginya. Secara umum, siswa bisa menyelesaikan soal-soal matematika.
Namun untuk tipe soal analisis, pasti saja ada siswa yang kesulitan dalam
menyelesaikannya.
SMP N 1 Seyegan menerapkan dua kurikulum yaitu kurikulum 2006
dan kurikulum 2013. Siswa kelas VII menggunakan kurikulum 2013,
sedangkan kelas VIII dan kelas IX menggunakan KTSP. Pada tahun ajaran
2018/2019, SMP N 1 Seyegan sudah mampu menerapkan kurikulum 2013
secara sepenuhnya baik dari kelas VII sampai kelas IX.
3
tingkat tinggi. Siswa-siswi lebih sigap dalam menyelesaikan soal
berdasarkan apa yang diketahui dan menghubungkan apa yang diketahui
dengan rumus yang sudah dihafalkan. Dan biasanya kalimat pada contoh
latihan-latihan soal tersebut mudah ditebak. Misalnya : jika diketahui
persegi panjang dengan panjang (p) dan lebar (l), maka yang ditanyakan
luas dan keliling. Maka siswa langsung menghubungkan apa yang diketahui
dengan rumus yang sudah dihafalkan. Namun, ketika diberikan tipe soal
analisis, siswa mencoba mengingat kembali, dan bertanya apakah soal
seperti ini pernah dikerjakan? atau model soal ini baru pertama kali
dikerjakan? Biasanya, sebagian besar siswa berkeluh bahwa soal tersebut
sangat susah untuk dikerjakan. Hal inilah yang membuat penulis semakin
yakin bahwa siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal
segiempat pada level analitis, sehingga penulis ingin memberi treatment
kepada siswa tentang langkah-langkah pemecahan masalah yang tepat pada
soal tipe analisis.
B.
Rumusan Masalah
Pokok-pokok rumusan masalah yang akan ditulis :
1.
Bagaimana kemampuan awal siswa kelas VII E dalam mengerjakan
soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat
tinggi pada topik segiempat?
4
3.
Apakah ada perkembangaan kemampuan siswa kelas VII E dalam
mengerjakan soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan
berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat?
C.
Batasan Masalah
Matasan masalah pada penelitian ini meliputi kemampuan awal,
kemampuan akhir, perkembangan kemampuan dan treatment uji coba soal.
Kemampuan awal diukur melaui tes awal, kemampuan akhir diukur dengan
setelah diberikan latihan-latihan soal tentang HOTS. Peneliti mengganti
mengganti soal-soal latihan dari guru dengan soal-soal tipe HOTS tanpa
menggubah model pembelajaran yang diberikan guru. Perkembangan
kemampuan siswa dapat diketahui dengan membandingkan hasil tes awal
dan tes akhir.
D.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
skripsi ini adalah untuk :
1.
Menjelaskan tentang kemampuan awal siswa dalam mengerjakan
soal-soal matematika yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi
pada topik segiempat.
5
3.
Membahas tentang perbandingan kemampuan awal dan kemampuan
akhir siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang
memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat.
E.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapan secara teoritis dapat
memberikan manfaat bagi pembelajaran matematika, utamanya kepada
peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal matematika
yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Secara khusus, hasil penelitiaan ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam mendayagunakan cara mengajar
2.
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini memberikan manfaat praktis bagi guru dan
siswa. Bagi guru, dapat memberikan informasi guna membantu guru
dalam
mengajarkan
soal-soal
matematika
yang
memerlukan
kemampuan berpikir tingkat tinggi pada topik segiempat. Bagi siswa,
dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tingginya dalam menyelesaikan soal-soal matematika
F.
Batasan Istilah
Adapun batasan-batasan istilah dalam penelitian ini, antara lain :
1.
Kemampuan adalah usaha yang dimiliki oleh seorang siswa dalam
6
2.
Berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan
memutuskan penyelesaian soal-soal matematika .
3.
Berpikir tingkat tinggi adalah menggunakan akal budi pada tahap yang
maju yakni berpikir kreatif, dan kritis dalam menyelesaikan soal-soal
matematika
Jadi, kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran
matematika topik segiempat di kalangan siswa kelas VII E SMP N 1
Seyegan tahun ajaran 2016/2017 adalah suatu kegiatan pembelajaran
matematika yang diberikan siswa kelas VII E SMP N 1 Seyegan tahun
ajaran 2016/2017 yang bertujuan untuk menggunakan akal budi secara
kreatif maupun ktritis untuk mempertimbangkan dan memutuskan
kesimpulan terhadap cara-cara menyelesaikan soal-soal matematika pada
topik segiempat.
G.
Sistematika Penulisan
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah, batasan istilah, dan sistematika penulisan
7
Bab III merupakan metodologi penelitian yang memaparkan jenis
penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan objek penelitian,
bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, validasi dan
reliabilitas, teknik analisis data, penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian
Bab IV merupakan analisis data dan pembahasan yang memaparkan
pelaksanaan penelitian, tabulasi data, hasil analisis data, dan pembahasan
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Segiempat
1.
Pengertian Segiempat
Segiempat adalah kurva tertutup sederhana yang dibatasi oleh
empat ruas garis, dan konvek. Segiempat dikatakan konvek jika dan
hanya jika setiap mengambil dua titik di dalam interior dihubungkan
dengan ruas garis maka semua titik penyusun ruas garis tersebut harus
terletak pada interior, seperti gambar berikut ini :
Gambar 2. 1 Segiempat konvek
2.
Jenis-jenis dan Sifat-sifat Segiempat
Pada penelitian ini, jenis segiempat yang akan dibahas adalah
segiempat konvek. Bangun datar khusus yang termasuk segiempat
konvek adalah jajargenjang, persegi panjang, persegi, trapesium, belah
ketupat, dan layang-layang.
a.
Jajargenjang
9
Suatu segiempat dikatakan jajargenjang jika dan hanya
jika memiliki dua pasang sisi yang sejajar
2)
Sifat-sifat Jajargenjang
Pada gambar berikut ini menunjukan jajargenjang
Gambar 2. 2 Jajargenjang
Jajargenjang memiliki sifat-sifat seperti berikut ini :
a)
Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama
panjang dan sejajar.
(1)
Panjang sisi
=
dan panjang sisi
=
(2)
Sisi
sejajar dengan sisi
dan sisi
sejajar
dengan
b)
Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang
sama besar.
B
D
dan
A
C
c)
Jumlah pasangan sudut yang saling berdekatan pada setiap
jajargenjang adalah
°
10
180
C
D
C
B
d)
Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnya saling
membagi dua sama panjang.
Perhatikan gambar 2.2, kedua diagonal jajargenjang
saling memotong dan saling membagi dua sama panjang
yaitu
=
dan
=
b.
Persegi Panjang
1)
Definisi Persegi Panjang
Persegi panjang adalah jajargenjang yang salah satu
sudutnya adalah siku-siku.
2)
Sifat-sifat Persegi Panjang
Gambar 2.3 menunjukan persegi panjang
Gambar 2. 3 Persegi panjang
Sifat-sifat persegi panjang adalah :
a)
Sisi yang yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
(1)
Panjang sisi
=
dan panjang sisi
=
11
b)
Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut
siku-siku
°
.
90
A
B
C
D
c)
Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan
membagi dua sama besar.
c.
Persegi
1)
Definisi persegi
Persegi adalah persegi panjang yang sisi berdekatannya
sama panjang
2)
Sifat-sifat Persegi
Pada gambar 2.4 menunjukan persegi panjang
Gambar 2. 4 Persegi
Sifat-sifat persegi panjang adalah :
a)
Semua sisi persegi sama panjang
Panjang sisi
=
=
=
b)
Sudut-sudut persegi dibagi dua sama besar oleh
diagonal-diagonalnya.
12
45
OCD
OCB
ODA
ODC
c)
Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama
panjang membentuk sudut siku-siku.
90
AOD
AOB
COD
COB
d.
Belah Ketupat
1)
Definisi belah ketupat
Belah ketupat adalah jajargenjang yang keempat sisinya
sama panjang.
2)
Sifat-sifat belah ketupat
Pada gambar 2.5 menunjukan belah ketupat
Gambar 2. 5 Belah Ketupat
Sifat-sifat belah ketupat adalah
a)
Semua sisi belah ketupat sama panjang
.Panjang sisi
=
=
=
13
c)
Kedua diagonal pada belah ketupat merupakan sumbu
simetri.
d)
Pada setiap belah ketupat sudut-sudut yang berhadapan
sama besar dan dibagi dua sama besar oleh
diagonal-diagonalnya.
A
C
dan
B
D
, serta
BAO
OAD
ADO
ODC
CDO
BCO
CBO
OBA
e.
Layang-layang
1)
Definisi Layang-layang
Layang-layang adalah segiempat yang memilliki
sepasang sisi berdekatan sama panjang. Atau layang-layang
adalah bangun datar yang dibentuk dari dua buah segitiga sama
kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit.
2)
Sifat
-sifat Layang-layang
14
Gambar 2. 6 Layang-layang
Sifat-sifat layang-layang adalah
a)
Pada setiap layang-layang, masing-masing sepasang
sisinya sama panjang.
pajang sisi
=
dan pajang sisi
=
b)
Pada setiap layang-layang, terdapat sepasang sudut
berhadapan yang sama besar
Besar
∠ = ∠
dan besar
∠ = ∠
c)
Salah satu diagonal layang-layang merupakan sumbu
simetri yaitu diagonal
d)
Salah satu diagonal layang-layang membagi diagonal
lainnya menjadi dua bagian sama panjang dan kedua
diagonal itu saling tegak lurus.
Diagonal
⊥
, dan diagonal
membagi dua
[image:31.595.140.513.104.579.2]15
f.
Trapesium
1)
Definisi Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat
sepasang sisi yang sejajar. Secara umum, trapesium dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu :
a)
Trapesium sembarang
Trapesium sembarang adalah trapesium yang
keempat sisinya tidak sama panjang. Panjang sisi
≠
≠
≠
[image:32.595.143.514.248.561.2]Gambar 2. 7 Trapesium Sembarang
b)
Trapesium Sama Kaki
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang
mempunyai sepasang sisi yang sama panjang, di samping
mempunyai sepasang sisi yang sejajar. Panajng sisi
=
[image:32.595.267.459.645.727.2]
16
c)
Trapesium Siku-siku
Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah
[image:33.595.139.509.192.579.2]satu sudutnya merupakan sudut siku-siku
°
.
Gambar 2. 9 Trapesium siku-siku
2)
Sifat-sifat Trapesium
a)
Secara umum dapat dikatakan bahwa “
jumlah sudut yang
berdekatan di antara dua sisi sejajar pada trapesium adalah
°
’.
180
A
D
B
C
b)
Trapesium sama kaki mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu
(1)
Diagonal-diagonalnya sama panjang;
(2)
Sudut-sudut alasnya sama besar, yaitu
A
C
(3)
Dapat menempati bingkainya dengan dua cara.
3.
Keliling dan Luas Segiempat
a.
Persegi
17
Gambar 2.10 Persegi
Gambar 2.10 menunjukan bangun persegi
dengan
panjang sisi 3 satuan.
Keliling suatu bangun datar adalah jumlah
semua panjang sisi-sisinya.
Keliling
=
+
+
+
=
+ + +
satuan
=
satuan panjang
Selanjutnya, panjang
=
=
=
disebut sisi (s)
Jadi, secara umum keliling persegi dengan panjang sisi s
adalah
=
Luas persegi a dalah luas daerah yang dibatasi oleh
sisi-sisinya.
18
=
×
satuan luas
=
satuan luas
Jadi, secara umum luas persegi dengan panjang sisi s adalah
= ×
=
b.
Persegi Panjang
[image:35.595.139.514.221.573.2]Perhatikan gambar berikut ini
Gambar 2.11 Persegi Panjang
Gambar 2.11 menunjukkan persegi panjang
dengan sisi-sisinya
,
,
dan
. Keliling suatu bangun
datar adalah jumlah semua panjang sisi-sisinya.
Tampak bahwa panjang
=
=
satuan panjang dan
panjang
=
=
satuan panjang.
Keliling
= +
+ +
= + + +
satuan panjang
19
Selanjutnya, garis
disebut panjang (p) dan
disebut
lebar (l).
Secara umum dapat disimpulkan bahwa keliling persegi
panjang dengan panjang
�
dan lebar
�
adalah
= � + �
atau
= � + �
Untuk menentukan luas persegi panjang, perhatikan
kembali, gambar 3.4.
Luas persegi panjang adalah luas daerah yang
dibatasi oleh sisi-sisinya.
Luas persegi panjang
=
×
=
×
satuan luas
=
satuan luas
Jadi, luas persegi panjang dengan panjang
�
dan lebar
�
adalah
= � × �
c.
Jajargenjang
20
Gambar 2.12 Jajargenjang
keliling bangun datar merupakan jumlah panjang
sisi-sisinya.
Keliling jajargenjang
=
+
+
+
Karena
=
dan
=
, maka
Keliling jajargenjang
=
+
Agar kalian dapat memahami konsep luas jajargenjang,
lakukan kegiatan berikut ini.
1)
Buatlah jajargenjang
, kemudian buatlah garis dari titik
yang memotong tegak lurus (
°
) garis
di titik .
2)
Potonglah jajargenjang
menurut garis
,
sehingga
menghasilkan dua bangun, yaitu bangun segitiga
dan
bangun segi empat
.
3)
Gabungkan/tempelkan bangun
sedemikian sehingga sisi
berimpit dengan sisi
. Terbentuklah bangun baru yang
21
Luas Jajargenjang
=
panjang
×
lebar
=
×
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jajargenjang
yang mempunyai alas
�
dan tinggi( t), luasnya
adalah
= alas × tinggi
= � ×
d.
Belah Ketupat
[image:38.595.139.493.242.592.2]Perhatikan gambar berikut ini
Gambar 2.13 Belah Ketupat
Jika belah ketupat mempunyai panjang sisi (s), maka
keliling belah ketupat adalah
=
+
+
+
= + + +
=
Jadi, keliling belah ketupat dengan panjang sisi
adalah
22
Pada gambar 2.13, menunjukan belah ketupat
dengan
diagonal
dan
berpotongan di titik .
Luas Belah ketupat
=
Luas
∆
+
Luas
∆
= ×
×
+ ×
×
= ×
×
+
= ×
×
= ×
diagonal 1
×
diagonal 2
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, luas belah ketupat
dengan diagonal-diagonalnya
�
dan
�
adalah
= × � × �
e.
Layang-layang
[image:39.595.137.501.217.678.2]Perhatikan gambar berikut ini
23
Keliling layang-layang
pada gambar di atas sebagai
berikut.
Keliling
=
+
+
+
= + + +
=
+
=
+
Layang-layang
pada gambar 2.14 dibentuk dari dua
segitiga sama kaki
dan
Luas layang-layang
=
Luas
∆
+
Luas
∆
= ×
×
+ ×
×
= ×
×
+
= ×
×
= ×
diagonal 1
×
diagonal 2
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, luas layang-layang
dengan diagonal-diagonalnya
�
dan
�
adalah
= × � × �
24
Keliling trapesium ditentukan dengan cara yang sama seperti
menentukan keliling bangun datar yang lain, yaitu dengan
menjumlahkan panjang sisi-sisi yang membatasi trapesium.
[image:41.595.140.513.197.603.2]Perhatikan gambar berikut
Gambar 2.15 Trapesium
Gambar 2.15 menunjukan bahwa trapesium
dipotong menurut diagonal
, sehingga tampak bahwa trapesium
dibentuk dari
∆
dan
∆
yang masing-masing
alasnya
dan
serta tinggi
.
Luas trapesium
=
Luas
∆
+
Luas
∆
= ×
×
+ ×
×
= ×
× + ×
×
= × ×
+
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut.
25
B.
Higher Order of Thinking Skill (HOTS)
1.
Berpikir
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI offline ) berpikir
merupakan kata kerja, yang mengandung arti menggunakan akal budi
untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu;
menimbang-nimbang dalam ingatan.
Menurut Siti Nursaila (2015; 19)
Thinking is
an activity where mind used to decide and solve problems based on
information and experiences in our daily life. Thinking is an abstract
activity which usually happens during half conscious condition in order
to solve problem.
Dapat diartikan sebagai sebuah aktifitas dimana
pikiran digunakan untuk mempertimbangkan, memutuskan dan
mencari solusi dari suatu masalah berdasarkan informasi dan
pengalaman didalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, berpikir adalah suatu aktifitas perseorangan yang
dilakukuan secara sadar, untuk mempertimbangkan, menganalisis,
yang bertujuan untuk memutuskan suatu masalah tertentu.
2.
Kemampuan Berpikir
26
meaning and comprehension on something, exploration of ideas,
making decision, problem solving with best consideration and revision
on the previous thinking process. Suatu kemampuan berpikir
merupakan sebuah kemampuan dalam menggunakan pikiran untuk
mencari makna dan pemahaman tentang sesuatu, mengeksplorasi ide,
mengambil keputusan, memikirkan pemecahan dengan pertimbangan
terbaik dan merevisi permasalahan yang ada pada proses berpikir
sebelumnya.
Jadi, kemampuan berpikir adalah kesanggupan seseorang untuk
berpikir guna menciptakan ide-ide untuk mempertimbangkan
keputusan suatu masalah, baik berupa masalah pribadi maupun
masalah umum. Kemampuan berpikir terbagi atas dua bagian yaitu
kemampuan berpikir tingkat rendah (Low Order Thinking Skill atau
biasa disingkat LOTS) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skill atau HOTS).
3.
Higher Order of Thinking Skill (HOTS)
27
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dalam membuat penalaran
dan refleksi untuk memecahkan masalah, membuat keputusan,
berinovasi dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Hal ini
sebanding dengan yang dikemukakan oleh Newman and Wehlage
(dalam
Widodo,
201
3) menyatakan bahwa ”
HOT
requ
ires students to manipulate informations and ideas in ways that
transform their meaning and implications, such as when students
combine facts and ideas in order to synthesize, generalize, explain,
hypothize, or arrive at some conclusion or interpretation. Dapat
diartikan bahwa, berpikir tingkat tinggi mengharuskan siswa untuk
mengolah/ memanipulasi informasi dan gagasan yang dapat mengubah
makna dan implikasinya, yaitu dengan cara menggabungkan fakta dan
ide-ide
untuk
mensintesis,
menggeneralisasi,
menjelaskan,
berhipotesis, sampai pada menarik kesimpulan atau interpretasi.
Jadi,
HOTS
adalah
kemampuan
perseorangan
untuk
menyelesaikan suatu masalah, menggunakan kombinasi pengetahuan
yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman yang dialami yakni
melalui pendidikan formal maupun non formal guna menciptakan
inovasi penyelesaian yang baru.
4.
HOTS dalam Taksonomi Bloom
28
Bloom (Arnelis, 2014) keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan
keterampilan yang paling abstrak dalam domain kognitif, yaitu meliputi
analisis, sintesis, dan evaluasi. Lebih lanjut Arnellis (2014; 24)
mengatakan bahwa taksonomi bloom dianggap merupakan dasar bagi
berpikir tingkat tinggi. Pemikiran ini didasarkan bahwa beberapa jenis
pembelajaran memerlukan proses kognisi yang lebih daripada yang
lain, tetapi memiliki manfaat-manfaat lebih umum. Sebagai contoh,
kemampuan melibatkan analisis, evaluasi dan mengkreasi dianggap
berpikir tingkat tinggi.
Anderson dan Krathwohl (Arnellis, 2014) merevisi taksonomi
ini dengan mengklasifikasikan enam proses kognitif yang dapat
dipelajari yaitu:
a.
Mengingat
:menghafal dan mengingat kembali informasi
b.
Memahami
:menjelaskan ide atau konsep
c.
Mengaplikasikan
:menerapkan informasi dalam situasi baru
d.
Menganalisis
:menganalisis data menjadi komponen-
komponen
untuk
memahami
dengan
organisasi struktur dan hubungan antar
komponen
e.
Mengevaluasi
:membuat penilaian berdasarkan kriteria
tertentu
29
Dalam A revision of Bloom's Taxonomy: an overview-Theory in
to Practice (Arnellis, 2014) menyatakan bahwa indikator untuk
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi: menganalisis
(C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6).
Pada penelitian ini, peneliti memasukan aplikasi (C3) ke dalam
kemampuan berpikir tingkat tinggi, karena C3 merupakan batas antara
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir tingkat
rendah. Sehingga dengan dimasukan C3 dalam HOTS , maka siswa
diberikan stimulus untuk masuk dalam ranah HOTS.
5.
Pertanyaan Inovatif HOTS
Beberapa pertanyaan Inovatif yang dapat digunakan seorang
guru untuk menumbuhkan pola pikir kritis siswa antara lain: Adakah
Cara lain? (
What’s another way?), Bagaimana jika…? (What if …?
),
Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan Apakah yang akan
dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
C.
Pemecahan Masalah Menurut Polya
Sejak lama George Polya (Soemarmo, 2014:23) merinci
langkah-langkah kegiatan memecahkan masalah sebagai berikut :
1.
Kegiatan Memahami Masalah
informasi-30
informasi dari masalah yang diberikan. Berikut ini beberapa pertanyaan
identifikasi tentang kegiatan memahami masalah, diantaranya :
a.
Data apa yang tersedia ?
b.
Apa yang tidak diketahui dan atau apa yang ditanyakan?
c.
Bagaimana kondisi soal ? Mungkinkah kondisi dinyatakan dalam
bentuk persamaan atau hubungan lainnya ? Apakah kondisi yang
ditanyakan cukup untuk mencari yang ditanyakan ? Apakah
kondisi itu tidak cukup atau kondisi itu berlebihan atau kondisi itu
saling bertentangan ?
2.
Kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah
Pada kegiatan merencanakan masalah siswa diharapkan mampu
mencari hubungan antara informasi-informasi yang diberikan
sehingga siswa dapat menyusun rencana awal penyelesaian yang
diperlukan. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan identifikasi
tentang kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah, diantaranya :
a.
Pernahkan ada soal serupa sebelumnya ?, atau
b.
Pernahkan ada soal serupa atau mirip dalam bentuk lain ?
c.
Teori mana yang dapat digunakan dalam masalah ini.
31
untuk masalah baru ? Apakah harus dicari unsur lain ?
Kembalikanlah pada definisi.
e.
Andaikan masalah baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan
soal serupa dan selesaikan.
3.
Kegiatan melaksanakan perhitungan
Pada tahap ini siswa diharapkan mampu melaksanakan apa yang
sudah direncanakan dalam strategi pemecahan masalah. Kegiatan
melaksanakan perhitungan perlu dilakukan secara teliti agar tiap
langkah yang dilakukan dapat menghasilkan jawaban yang benar.
Kegiatan melaksanakan perhitungan dapat diidentifikasi melalui
beberapa pertanyaan, diantaranya :
a.
Melaksanakan rencana strategi pemecahan masalah pada butir 2).
b.
Memeriksa kebenaran tiap langkahnya. Periksalah bahwa apakah
tiap langkah perhitungan sudah benar ? Bagaimana menunjukkan
atau memeriksa bahwa langkah yang dipilih sudah benar ?
4.
Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi
Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi
merupakan kegiatan akhir yang tidak kalah penting. Hal ini bertujuan
agar siswa dapat melihat kelemahan dari solusi yang diperoleh, seperti
ketidak konsistenan atau langkah yang tidak benar dalam
kegiatan-kegiatan sebelumnya. Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau
solusi dapat diidentifikasi melalui beberapa pertanyaan, diantaranya :
32
b.
Dapatkah diajukan sanggahannya ?
c.
Dapatkah solusi itu dicari dengan cara lain ?
d.
Dapatkah hasil atau cara itu digunakan untuk masalah lain?
D.
Pembelajaran Matematika yang Melibatkan HOTS
Kemampuan berpikir tingkat tinggi/HOTS meransang siswa untuk
menganalisa, atau bahkan mampu memanipulasi informasi sebelumnya
sehingga tidak monoton. Dengan HOTS maka memberi dampak
pembelajaran bagi siswa maupun guru yaitu belajar akan lebih efektif,
kemampuan guru dalam mengembangkan HOTS, guru harus menyiapkan
soal yang nantinya tidak dijawab secara sederhana.
Sejalan dengan teori pembelajaran terbaru, seperti konstrutivisme
dan munculnya pendekatan baru seperti Realistic Mathematics Education (
RME), Problem Based Learning( PBL), serta Contextual Teaching &
Learning( CTL), maka proses pembelajaran di kelas sudah seharusnya
dimulai dari masalah nyata yang dialami atau dapat dipikirkan para siswa,
dilanjutkan dengan kegiatan eksplorasi, lalu para siswa akan belajar
matematika secara informal dan diakhiri dengan belajar matematika secara
formal. Dengan cara seperti itu, para siswa dilatih dan dibiasakan untuk
belajar memecahkan masalah selama proses pembelajaran di kelas sedang
berlangsung.
33
masalah yang lebih baik yaitu memberikan suatu masalah yang
memungkinkan siswa dapat menafsirkan solusi soal tersebut. Guru perlu
membuat
pertanyaan-pertanyaan
inovatif
guna
melatih
siswa
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif, seperti
adakah cara lain..? Bagaimana jika...? manakah yang salah...? Apa yang
akan dilakukan..? (Krulik & Rudnik,1999)
E.
Kerangka Berpikir
Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran matematika
topik segiempat dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII
E SMP N 1 Seyegan pada topik segiempat. Segiempat merupakan materi
matematika kelas VII semester 2. Soal tes matematika yang diberikan
berbentuk soal uraian yang terdiri dari 5 soal.
Pada penelitian ini langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah
memberikan tes awal kepada siswa guna mengetahui kemampuan awal
siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang memerlukan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hasil tes awal dianalisis berdasarkan
nilai tes dengan menentukan rata-rata dan standar deviasi, analisis menurut
aspek pengetahuan taksonomi bloom C3, C4, dan C5, analisis berdasarkan
profil kemampuan pemecahan masalah.
34
persegi. Sedangkan materi LKS 2 meliputi layang-layang, belah ketupat
dan trapesium.
Setelah LKS diberikan, maka diadakan lagi tes akhir guna
mengetahui bagaimana kemampuan akhir siswa dalam mengerjakan
soal-soal yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hasil tes akhir
akan dianalisis dianalisis berdasarkan nilai tes dengan menentukan
rata-rata dan standar deviasi, analisis menurut aspek pengetahuan taksonomi
bloom C3, C4, dan C5, analisis berdasarkan profil kemampuan pemecahan
masalah.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif.
Arifin (2012: 54), penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan
untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena
atau peristiwa yang terjadi saat ini.
36
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir siswa SMP kelas VII E dalam menyelesaiakan soal-soal segiempat
tipe HOTS. Untuk data minat belajar siswa akan dianalisis secara kualitatif
yakni dengan mendeskripsikan aktivitas belajar siswa (cara/metode
menyelesaikan soal-soal latihan) melalui data wawancara. Data kemampuan
siswa dapat diperoleh dengan cara tes awal dan tes akhir, kemudian data
tersebut di analisis secara kuantitatif yakni dengan menghitung skor total.
Kemudian membandingkan hasil skor tes awal dan tes akhir guna
mengetahui apakah ada perkembangan siswa dalam menyelesaikan
soal-soal tipe HOTS.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu yang akan dilaksanakannya penelitian antara lain :
1.
Tempat pelaksanaan
Penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta
2.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penelilitian dimulai dari bulan Maret
sampai bulan Mei 2017.
C.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek penelitian ini antara lain :
37
tertentu. Karena penyebaran kemampuan siswa pada kelas VII
menyebar merata.
2.
Objek penelitian adalah ujicoba pelibatan soal-soal yang memerlukan
kemampuan berpikir tingkat tinggi.
D.
Bentuk data
Bentuk data yang dihasilkan pada penelitian ini adalah data
kemampuan tes dan data non tes. Berikut ini adalah bentuk data pada
penelitian ini :
1.
Data kemampuan tes
Data kemampuan tes dibedakan menjadi :
a.
Data tes awal
Data tes awal siswa akan diproleh dengan cara memberikan
skor pada setiap butir soal hasil kerja siswa. Pemberian skor pada
tiap butir soal akan disesuaikan dengan pedoman skor tiap butir soal
yang telah ditentukan sebelumnya.
Data tes awal akan merepresentasikan kemampuan awal
siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang memerlukan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dan data tes awal akan
disajikan dalam bentuk tabel.
b.
Data tes akhir
38
diberikan treatment. Data tes akhir juga dapat disajikan dalam
bentuk tabel.
2.
Data wawancara
Data wawancara diperoleh setelah tes akhir dilaksanakan. Tujun
wawancara
adalah
untuk
mengkonfirmasi
apakah
adanya
perkembangan dari siswa dalam mengerjakan soal-soal segiempat yang
memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Data wawancara nanti
akan disajikan dalam bentuk kutipan wawancara peneliti dengan siswa.
E.
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah salah satu cara yang digunakan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1.
Tes tertulis
39
soal uraian. Namun pada tes akhir peneliti menukar/mengacak
nomor-nomor soal pada tes awal, dan bobot soal/kedalaman soal pada tes awal
dan akhir adalah sama.
2.
Wawancara
Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2013:231) wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu. Pada penelitian ini, setelah melakukan tes awal, dan tes
akhir maka peneliti melakukan wawancara guna mengkonfirmasi
apakah ada perkembangan siswa setelah diberikan treatment dalam
mengerjakan soal-soal segiempat tipe HOTS.
F.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat-alat yang diperlukan atau digunakan dalam
pengumpulan data (Afrizal,2015 : 134). Pada penelitian ini, instrumen yang
digunakan meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan
data.
1.
Instrumen Pembelajaran
40
2.
Instrumen Pengumpulan Data.
Instrumen pengumpulan data meliputi;
a.
Soal Tes Awal
41
KISI-KISI TES AWAL
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi Pokok
: Segiempat
Kelas/Semester
: VII/II
Bentuk Soal
: Uraian
Waktu
: 2 x 40 Menit
KOMPETENSI INTI
3.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
[image:58.842.95.748.95.507.2]4.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Tes Awal
KD Indikator
Dimensi
Soal
No.
Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5
3.6 Memahami sifat-sifat bangun datar dan menggunak annya untuk menentukan
3.6.1 Menggunak an sifat-sifat segitiga siku-siku dan sifat-sifat jajargenjang
Empat buah baidang datar berukuran sama disusun seperti gambar berikut.
1 Diketahui :
42
KD Indikator
Dimensi
Soal
No.
Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5
keliling dan luasnnya.
untuk menentukan luasnya
Bagaimana menentukan luas total gambar tersebut?
= cm
= cm
Ditanya : Luas empat jajargenjang Penyelesaian :
Perhatikan ∆
= √ −
= √ −
= √ −
= √
=
Jadi, atau tinggi jajargenjang adalah cm
Luas 4 jajargenjang = × alas × tinggi
= × ×
= cm2
Jadi luas Total gambar adalah cm2
3.6.2 Menggunak an sifat-sifat belah ketupat dan sifat-sifat layang-layang dalam menentukan luas belah ketupat.
Perhatikan gambar berikut.
Jika Luas dua buah gambar 2 sama dengan luas empat buah gambar 1, maka hitunglah luas gambar 1?
2 Diketahui :
= = = cm
= cm
� = + = + =
� = + = + =
Ditanya : Luas gambar 1 Penyelesaian : × = × = × = × � ×� =� ×� = ×
43
KD Indikator
Dimensi
Soal
No.
Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5
= cm2
Jadi, luas gambar 1 adalah cm2
3.6.3 Menggunak an sifat-sifat trapesium sebarang dalam menentukan luasnya
Pada gambar berikut,
Jika luas 270 cm2, hitunglah
luas .
3 Diketahui :
= cm2
= cm
= cm
= cm
Ditanya : Luas Trapesium Penyelesaian :
= ×
= × = = Perhatikan ∆
= √ −
= √ −
= √ −
= √
= Perhatikan ∆
= √ −
= √ −
= √ −
= √
=
Panjang = + +
= + +
=
44
KD Indikator
Dimensi
Soal
No.
Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5
= + ×
= + ×
= ×
= ×
=
Jadi, luas trapesium adalah cm2 4.7 Menyelesai kan permasalaha n nyata yang terkait penerapan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang , belahketupa t, dan layang-layang 4.7.1 Menerapkan sifat-sifat persegi panjang dalam menyelesaik an permasalaha n nyata yang berkaitan dengan keliling persegi panjang.
Kakek mempunyai kebun berbentuk persegi panjang dengan panjang dan lebar berturut-turut 18 m dan 12 m. Kakek berencana akan memagari kebunnya. Bila pada panjang kebun rencananya setiap 2 m akan ditancap sebuah tiang, dan lebar kebun setiap 1 m akan ditancap tiang. Bagaimana cara kakek mengetahui jumlah tiang yang ia butuhkan? Dan berapa banyak tiang yang ia butuhkan? Bantulah kakek menemukan jawabannya.
4 Diketahui :
Panjang kebun = m Lebar kebun = m Jarak tanam pohon pada tepi terpanjang adalah m
Jarak tanam lebar kebun adalah m
Ditanya :
Banyak tiang yang dibutuhkan kakek untuk memagari kebunnya
Penyelesaian :
Total panjang = +
45
KD Indikator
Dimensi
Soal
No.
Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5
=
Total lebar = +
= +
=
Sehingga banyak tiang adalah T t l P j g
+T t l Le r
= +
= +
=
Jadi banyak tiang yang dibutuhkan kakek adalah 42 tiang
4.7.2 Menerapkan sifat-sifat persegi dalam menyelesaik an permasalaha n nyata yang berkaitan dengan luas persegi
Rendi mengamati potongan papan catur seperti gambar berikut ini
Persegi-persegi kecil pada papan catur tersebut berukuran sama besar. Jika luas total yang berwarna hitam adalah cm2, bagaimana cara
Rendi untuk menemukan luas papan catur tersebut? Berapakah luas papan catur?
5 Diketahui :
Luas total persegi hitam = cm2
Ditanya : Luas papan catur Penyelesaian :
Luas total persegi hitam = cm2
Luas 1 persegi hitam = = cm2
Karena Luas persegi hitam sama dengan luas persegi putih, maka Luas papan catur = luas 30 persegi Luas papan catur = ×
=
46
b.
Soal Tes Akhir
47
Kisi-kisi Tes Akhir
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi Pokok
: Segiempat
Kelas/Semester
: VII E/II
Bentuk Soal
: Uraian
Waktu
: 2 x 40 Menit
KOMPETENSI INTI
3.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Tes Akhir
KD Indikator
Dimensi
Soal
No.
Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.6 Memahami sifat-sifat bangun datar dan menggunak annya untuk menentukan
3.6.1 Menggunak an sifat-sifat segitiga siku-siku dan sifat-sifat jajargenjang untuk
Empat buah baidang datar berukuran sama disusun seperti gambar berikut.
1 Diketahui :
= cm
48
KD Indikator
Dimensi
Soal
No.
Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6
keliling dan luasnnya.
menentukan luasnya
Bagaimana menentukan luas total gambar tersebut?
= cm
Ditanya : Luas empat
jajargenjang
Penyelesaian :
Perhatikan ∆
= √ −
= √ −
= √ −
= √
=
Jadi, atau tinggi jajargenjang adalah cm
Luas 4 jajargenjang = × alas × tinggi
= × ×
= cm2
Jadi luas Total gambar adalah cm2
3.6.2 Menggunak an sifat-sifat belah ketupat dan sifat-sifat layang-layang dalam menentukan luas belah ketupat.
Perhatikan gambar berikut.
Jika Luas dua buah gambar 2 sama dengan luas empat buah gambar 1, maka hitunglah luas gambar 1?
2 Diketahui :
= = = cm
= cm
� = + = + =
� = + = + =
Ditanya : Luas gambar 1 Penyelesaian :
× = ×
= ×
= × � ×�
=� �
49
KD Indikator
Dimensi
Soal
No.
Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6
= ×
= cm2
Jadi, luas gambar 1 adalah cm2
3.6.3 Menggunak an sifat-sifat trapesium sebarang dalam menentukan luasnya
Pada gambar berikut,
Jika luas 270 cm2, hitunglah luas
.
3 Diketahui :
= cm2
= cm
= cm
= cm
Ditanya : Luas Trapesium Penyelesaian :
= ×
= × = = Perhatikan ∆
= √ −
= √ −
= √ −
= √
= Perhatikan ∆
= √ −
= √ −
= √ −
= √
=
Panjang = + +
= + +
50
KD Indikator
Dimensi
Soal
No.
Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6
sehingga, = + × = + × = × = × =
Jadi, luas trapesium adalah cm2 4.7 Menyelesai kan permasalaha n nyata yang terkait penerapan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang , belahketupa t, dan layang-layang 4.7.1 Menerapkan sifat-sifat persegi panjang dalam menyelesaik an permasalaha n nyata yang berkaitan dengan keliling persegi panjang.
Kakek mempunyai kebun berbentuk persegi panjang dengan panjang dan lebar berturut-turut 18 m dan 12 m. Kakek berencana akan memagari kebunnya. Bila pada panjang kebun rencananya setiap 2 m akan ditancap sebuah tiang, dan lebar kebun setiap 1 m akan ditancap tiang. Bagaimana cara kakek mengetahui jumlah tiang yang ia butuhkan? Dan berapa banyak tiang yang ia butuhkan? Bantulah kakek menemukan jawabannya.
4 Diketahui :
Panjang kebun = m Lebar kebun = m Jarak tanam pohon pada tepi terpanjang adalah m
Jarak tanam lebar kebun adalah m
Ditanya :
Banyak tiang yang dibutuhkan kakek untuk memagari kebunnya
51
KD Indikator
Dimensi
Soal
No.
Soal Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6
Total panjang = +
= +
=
Total lebar = +
= +
=
Sehingga banyak tiang adalah T t l P j g
+T t l Le r
= +
= +
=
Jadi banyak tiang yang
dibutuhkan kakek adalah 42 tiang 4.7.2 Menerapkan sifat-sifat persegi dalam menyelesaik an permasalaha n nyata yang berkaitan dengan luas persegi
Rendi mengamati potongan papan catur seperti gambar berikut ini
Persegi-persegi kecil pada papan catur tersebut berukuran sama besar. Jika luas total yang berwarna hitam adalah cm2, bagaimana cara Rendi untuk
menemukan luas papan catur tersebut? Berapakah luas papan catur?
5 Diketahui :
Luas total persegi hitam = cm2
Ditanya : Luas papan catur Penyelesaian :
Luas total persegi hitam = cm2
Luas 1 persegi hitam = = cm2
Karena Luas persegi hitam sama dengan luas persegi putih, maka Luas papan catur = luas 30 persegi
Luas papan catur = × = Jadi, luas papan catur adalah
Gambar
Dokumen terkait
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. © Adi Guntari 2014 Universitas
Alat musik tradisional terompet reog merupakan salah satu bentuk warisan budaya Jawa Timur yang perlu dilestarikan, salah satu cara melestarikannya adalah dengan menggunakan
25 Tidak adanya pembatasan periodisasi anggota lembaga perwakilan rakyat merupakan pelanggaran. terhadap hak asasi
Selain itu mereka menggunakan smartphone untuk media hiburan dan menggunakannya untuk media sosial, sepertiwhatsapp, line, bbm, instagram.Walaupun sekolah memiliki
menyadari sesuatu (peristiwa) yang ada dibelakang ilmu pengetahuan itu sendiri atau sesuatu tentang ilmu itu sendiri (Ilmu dalam hal ini diartikan sebagai hasil..
Tanda pelunasan pajak tahun terakhir (SPT tahun 2013) dan Laporan Bulanan Pajak (PPh pasal 21, PPh pasal 23 bila ada transaksi, PPh pasal 25/29 dan PPN) untuk 3 (tiga) bulan
Berdasarkan analisis faktor risiko lingkungan rumah yang berkaitan dengan penyakit, vektor, cara penularan, pencarian pengobatan, serta cara pencegahan chikungunya
Memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan RI dan/atau laut lepas, yang tidak memiliki