Univeristas Kristen Maranatha iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
KATA PENGANTAR ………. i
DAFTAR ISI ……… iii
DAFTAR GAMBAR ………... vi
DAFTAR TABEL ……… vii
DAFTAR LAMPIRAN ………... viii
ABSTRACT ………...….. ix
INTISARI ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ……….... 1
1.2 Identifikasi Masalah ……… 6
1.3 Tujuan Penelitian ……….... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ………... 7
1.5 Lokasi dan Jangka Waktu Penelitian ……….. 8
1.6 Sistematika Penulisan ………. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ………... 10
2.1.1 Komunikasi Para Pejabat Struktural-Dosen ……… 10
2.1.1.1 Pengertian Komunikasi ……… 10
2.1.1.2 Tahap-tahap komunikasi 5W+1H ……… 10
2.1.1.3 Proses komunikasi ……… 12
2.1.1.4 Jaringan Komunikasi ……… 14
2.1.2 Kepuasan Kerja ………... 18
2.1.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja ……….. 18
Univeristas Kristen Maranatha iv
2.1.3 Hubungan antara Komunikasi Para Pejabat Struktural-Dosen dan Kepuasan
Kerja Para Dosen ……… 22
2.2 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis ……….. 23
BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian ……….. 27
3.2 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data ……….. 28
3.3 Definisi Operasional ……….. 29
3.3.1 Komunikasi Para Pejabat Struktural-Dosen ……… 29
3.3.2 Kepuasan Kerja Para Dosen ……… 29
3.3.3 Variabel Kontrol ………. 30
3.4 Metoda dan Prosedur Analisis Data ……….. 30
3.4.1 Uji Outliers ………. 30
3.4.2 Uji Validitas ……… 31
3.4.3 Uji Reliabilitas ……… ……… 31
3.4.4 Analisis Deskriptif ………. 32
3.4.5 Uji Hipotesis ……….. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi ………. 37
4.2 Visi dan Misi FE UKM Bandung …...………. 38
4.3 Struktur Organisasi FE UKM Bandung ……….. 40
4.4 Uraian Pekerjaan Singkat ……… ……… . 40
4.5 Karakteristik Subjek Penelitian ……… 41
4.6 Metoda dan Prosedur Analisis Data ……… . 43
4.6.1 Uji Outliers ……… … 43
4.6.2 Uji Validitas ………. .. 44
4.6.3 Uji Reliabilitas ………. .. 45
4.6.4 Analisis Deskriptif ……… …. 47
Univeristas Kristen Maranatha v
4.6.6 Hasil Uji Korelasi Variabel Kontrol Terhadap
Variabel Utama Penelitian ………... 52
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan …… ……….... 53
5.2 Keterbatasan Penelitian ……… ………. 54
5.3 Saran-saran ……… ………. 55
5.3.1 Saran bagi Penelitian Mendatang ... 55
5.3.2 Saran bagi FE UKM Bandung ... 55
Univeristas Kristen Maranatha vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Proses Komunikasi ……… 13
Gambar 2.2 Two-Factor Theory ……… 20
Gambar 2.3 Model Penelitian ……… 26
Univeristas Kristen Maranatha vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Visi dan Misi Jurusan FE UKM Bandung ……… 39
Tabel 4.2 Karakteristik Subjek Penelitian ………... 43
Tabel 4.3 Hasil Uji Squared Mahalanobis Distance ……… …………... 44
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ……… 45
Tabel 4.5 Item to total correlation dan koefisien Cronbach’s alpha setiap butir dan variabel ………...….. 46
Tabel 4.6 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Pearson dan Analisis Deskriptif Serta Korelasi antar 2 Variabel ……… 48
Tabel 4.7 Hasil Uji ANOVA ……… 50
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier ……….. 51
Univeristas Kristen Maranatha viii
DAFTAR LAMPIRAN
Univeristas Kristen Maranatha ix
The Effect of Communication between University Administrators and Lecturer on Job Satisfaction of The Lecturers of The Faculty of Economics,
Maranatha Christian University, Bandung
Cindy Lestari
ABSTRACT
This study examined whether communication between university administrators and lecturer will affect job satisfaction of the lecturers. Respondents in this research are lecturers from The Faculty of Economics, Maranatha Christian University, Bandung (The Lecturer and The Candidate of Lecturer). The collected data were 50 and all data can be used – 19 data from The Department of Accounting, Faculty of Economics, Maranatha Christian University, Bandung and 31 data from The Department of Management, Faculty of Economics, Maranatha Christian University, Bandung. ANOVA (Analysis of Variance) atau F test was used to test the proposed measurement model. The hypothesis was tested with analysis of linear regression. The results of the study suggest that communication between university administrators and lecturer affect significantly job satisfaction of the lecturers.
Univeristas Kristen Maranatha x
Pengaruh Komunikasi Para Pejabat Struktural-Dosen Terhadap Kepuasan Kerja Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha
Bandung
Cindy Lestari
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah komunikasi para pejabat struktural-dosen mempengaruhi kepuasan kerja para struktural-dosen. Para responden dalam penelitian ini adalah para dosen FE UKM Bandung yang terdiri atas Tenaga Edukatif Tetap (TET) dan calon TET. Data yang berhasil dikumpulkan berjumlah 50 data dan semua data dapat digunakan – 19 data dari Jurusan Akuntansi FE UKM Bandung dan 31 data dari Jurusan Manajemen FE UKM Bandung. Model diuji dengan menggunakan Uji ANOVA (Analysis of Variance) atau F test. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi para pejabat struktural-dosen secara signifikan mempengaruhi kepuasan kerja para dosen.
Bab 1 Pendahuluan
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan untuk saling berhubungan
antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antarindividual tersebut
diwujudkan melalui komunikasi. Riset yang dilakukan oleh Robbins (2003:4)
menunjukkan bahwa komunikasi yang buruk paling sering disebut sebagai
sumber konflik antarpribadi. Riset tersebut membuktikan bahwa individual
menghabiskan hampir 70% dari jam kerjanya untuk berkomunikasi – menulis,
membaca, berbicara, dan mendengarkan – sehingga Robbins menyimpulkan
bahwa satu kekuatan yang paling menghambat kesuksesan kinerja kelompok
adalah kurangnya komunikasi yang efektif. Kebuntuan komunikasi dapat
mengakibatkan salah pengertian dan berdampak pada terhambatnya pencapaian
tujuan tertentu (Darandano & Soelaeman, 2004). Pemahaman akan pentingnya
komunikasi dapat mengatasi berbagai permasalahan seperti perbedaan jender dan
lintas budaya, sehingga pesan yang ingin disampaikan pengirim dapat dimengerti
dan mendapat balikan dari penerima pesan (Anwar, 2001).
Komunikasi yang efektif perlu dibangun oleh semua individual, termasuk
seluruh pihak yang ada di dalam suatu organisasi. Lengkap dan canggihnya
fasilitas komunikasi bukanlah jaminan bahwa komunikasi antarindividual tersebut
menjadi lancar (Ros, 2003). Oleh karena itu, masing-masing individual dalam
Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 2
mereka (Kohler dalam Muhammad, 2005:1). Fowler dalam Hir (2004)
menekankan pentingnya 5W+1H yaitu who, what, when, where, why, dan how
sebelum proses komunikasi dilakukan. Hal itu dilakukan agar tercapainya
komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi. Penjelasan mengenai 5W+1H
akan dibahas pada bab berikutnya.
Pesan yang mengalir melalui jalur resmi ditentukan oleh hierarki
organisasi. Biasanya pesan tersebut menggunakan jaringan komunikasi formal,
sebaliknya jika individual berkomunikasi dengan yang lain tanpa memperhatikan
posisi mereka dalam organisasi, maka jaringan komunikasi informal yang
digunakan (Muhammad, 2005:107). Menurut Muhammad, arus pesan dalam
jaringan komunikasi formal dapat dibedakan melalui tiga bentuk utama, yaitu
komunikasi ke bawah (downward communication), komunikasi ke atas (upward
communication), dan komunikasi horizontal (horizontal communication).
Menurut Darandano dan Soelaeman (2004), atasan kadang
membentangkan jarak terhadap bawahan sehingga komunikasi sering berjalan
satu arah dan mengakibatkan miskomunikasi. Padahal, komunikasi merupakan
salah satu kunci sukses menggalang harmonisasi antara atasan dan bawahan.
Admin (2004) menyatakan bahwa sejalan dengan tuntutan persaingan dunia,
model hubungan atasan dan bawahan tidak lagi ditentukan oleh mekanisma
kekuasaan, tetapi lebih bertumpu pada mekanisma kerja yang saling
menguntungkan. Oleh karena itu, komunikasi kepada bawahan akan menjadi
Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 3
Covey dalam Darandano dan Soelaeman (2004) mengatakan bahwa jika
kita mengetahui cara mendengarkan hati kita maka kita akan dapat mendengar
hati orang lain. Seni mendengarkan ini adalah kemampuan menghargai orang lain,
dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka (Barrat & Godefroy dalam Ros,
2003). Dua pilar dalam organisasi – atasan dan bawahan – harus memiliki itikad
baik menyelaraskan komunikasi dengan mau mendengarkan satu sama lain.
Selanjutnya, berbagai konsep dan teori komunikasi atasan-bawahan yang
dikembangkan akan dibahas pada bab berikutnya.
Menurut Muhammad (2005:77), biasanya atasan banyak melakukan
perumusan tujuan organisasinya, sehingga bawahan hanya menjalankan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan tersebut. Tetapi di beberapa organisasi
lainnya, bawahan ikut terlibat dalam perumusan tujuan, maka komunikasi sangat
diperlukan. Komunikasi sangat diperlukan karena orang-orang yang terlibat
dalam perumusan tujuan ini saling bertukar ide dan informasi sehingga individual
akan mengalami kepuasan. Dengan kata lain, modal organisasi dalam mencapai
tujuannya adalah sumber daya insani (SDI) yang ada di dalamnya. Tanpa SDI
yang memenuhi kualifikasi tertentu, mustahil organisasi dapat berjalan dan
mencapai tujuannya. Karena itu, diharapkan setiap individual memberikan kinerja
terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja orang tersebut
(Robbins, 2003:102). Karena itu, bawahan membutuhkan kepuasan dalam bekerja
supaya mereka dapat memberikan kinerja yang terbaik. Teori Dua-Faktor
Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 4
dipengaruhi oleh level kepuasan kerjanya (Herzberg et al. dalam Saal & Knight,
1995:281). Herzberg mengemukakan bahwa terdapat dua faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, yaitu hygiene factors (faktor-faktor
pemelihara) dan motivator factors (faktor-faktor motivator). Faktor-faktor
pemelihara ini merupakan tujuan dari pesan yang akan disampaikan melalui
komunikasi antara atasan dan bawahan (Muhammad, 2005:90; Saal & Knight,
1995:281).
Organisasi perlu memberikan perhatian yang lebih pada faktor-faktor
pemelihara, khususnya hubungan antarindividual (interpersonal relations) yaitu
hubungan antara atasan dan bawahan, termasuk Fakultas Ekonomi Universitas
Kristen Maranatha (FE UKM) Bandung – tempat dimana peneliti mengadakan
penelitian ini. Karena jika faktor-faktor pemelihara ini tidak dikelola dengan baik
oleh fakultas, maka akan berdampak pada ketidakpuasan dalam bekerja yang
berakibat pada meningkatnya kemangkiran (absenteeism) dan keluarnya
seseorang (turnover) (Robbins, 2003:103; Saal & Knight, 1995:282). Sebaliknya,
Herzberg dalam Saal & Knight mengungkapkan apabila fakultas telah dapat
memenuhi faktor-faktor pemelihara, maka faktor-faktor motivator menjadi
tanggung jawab pribadi para individual untuk mencapai kepuasan kerja. Hal ini
akan dibahas lebih mendalam pada bab berikutnya.
Dalam penelitian Lasmahadi (2004) menunjukkan bahwa hubungan
industrial yang terjadi antara karyawan dan manajer melalui komunikasi yang
efektif antara manajer-karyawan (tanpa perlu kehadiran serikat pekerja) dapat
Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 5
door policy yaitu kebijakan perusahaan yang memberikan hak kepada para karyawan untuk menyampaikan berbagai masalah/keluhan kepada atasan dari
atasan langsung, apabila penyelesaian yang memuaskan tidak dapat diperoleh dari
atasannya langsung. Bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiio
(1978) menemukan bahwa komunikasi atasan-bawahan dapat berpengaruh negatif
pada kepuasan kerja bawahan. Hal ini disebabkan karena adanya keterbukaan
komunikasi berupa pertambahan arus pesan dapat menambah harapan bawahan
berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan. Bila harapan ini tidak menjadi
kenyataan maka ketidakpuasan yang terjadi akan lebih besar. Oleh karena itu,
atasan harus bijaksana dan lebih sensitif terhadap penyampaian pesan dalam
komunikasi untuk tujuan meningkatkan kepuasan kerja bawahannya (Muhammad,
2005).
Penelitian ini akan menguji bagaimana komunikasi atasan-bawahan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja bawahan. Yang dimaksud atasan dalam
penelitian ini adalah atasan langsung (Pejabat Struktural Jurusan/Fakultas
Ekonomi UKM Bandung) dan yang dimaksud bawahan adalah para dosen FE
UKM Bandung, tepatnya Tenaga Edukatif Tetap (TET) dan calon TET. Fokus
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang berkaitan dengan
tugas, kinerja para dosen, karier, daya tanggap para pejabat struktural, dan pribadi
yang terjalin selama ini dengan para pejabat struktural berpengaruh terhadap
kepuasan kerja para dosen.
Hal-hal yang diuraikan di atas mendorong peneliti untuk menyusun skripsi
Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 6
Terhadap Kepuasan Kerja Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Maranatha Bandung.”
1.2Identifikasi Masalah
Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja suatu
organisasi. Berdasarkan penelitian Rosidah (2005), komunikasi yang tidak baik
mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, misalnya konflik
antarindividual, dan sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling
pengertian, kerja sama, dan kepuasan kerja. Oleh karena itu, hubungan
komunikasi yang terbuka harus diciptakan dalam organisasi.
Herzberg dalam Saal & Knight (1995:281) mengemukakan bahwa
terdapat 2 faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, yaitu hygiene
factors (faktor-faktor pemelihara) dan motivator factors (faktor-faktor motivator). Penelitian ini lebih berfokus pada faktor-faktor pemelihara khususnya
hubungannya dengan atasan (supervisor), karena ingin mengetahui pengaruh
komunikasi para pejabat struktural-dosen terhadap kepuasan kerja para dosen.
Dengan terpenuhinya faktor-faktor pemelihara oleh fakultas, walaupun hanya
sampai tahap netral, tetapi dapat mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja. Hal ini
diharapkan dapat menjadi stimulus positif bagi para dosen untuk mencapai
kepuasan kerja melalui faktor-faktor motivator. Oleh sebab itu, penelitian ini tidak
menyoroti faktor-faktor motivator walaupun memiliki peranan yang tidak dapat
Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 7
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti dapat
mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana komunikasi para pejabat struktural-dosen FE UKM Bandung?
2. Bagaimana kepuasan kerja para dosen FE UKM Bandung?
3. Seberapa besar pengaruh komunikasi para pejabat struktural-dosen terhadap
kepuasan kerja para dosen FE UKM Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi para
pejabat struktural-dosen terhadap kepuasan kerja para dosen FE UKM Bandung.
Adapun tujuan penelitian yang lebih khusus adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi para pejabat struktural-dosen FE
UKM Bandung.
2. Untuk mengetahui bagaimana kepuasan kerja para dosen FE UKM Bandung.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi para pejabat
strukural-dosen terhadap kepuasan kerja para strukural-dosen FE UKM Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat membawa manfaat dan berguna bagi
pihak-pihak berikut:
1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dengan membandingkan teori yang
Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 8
2. Bagi UKM, FE UKM, dan para praktisi lembaga pembelajaran, untuk
dijadikan bahan masukan (input) yang berguna dalam menentukan
kebijakan-kebijakan dan pengambilan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
sumber daya insani (SDI) UKM khususnya dalam komunikasi para pejabat
struktural-dosen terhadap kepuasan kerja para dosen FE.
3. Bagi akademisi, sebagai sumbangan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
yang sudah ada dengan cara melakukan pengujian teori.
1.5 Lokasi dan Jangka Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Universitas Kristen Maranatha yang berlokasi di Jl.
Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH No. 65, Bandung 40164. Penelitian ini
berlangsung selama bulan Februari–September 2006.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, lokasi dan jangka waktu
penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, Rerangka Pemikiran dan Hipotesis yang terdiri atas
kajian pustaka, rerangka pemikiran dan hipotesis.
Bab III Objek dan Metoda Penelitian yang terdiri atas objek dan subjek
penelitian, teknik dan prosedur pengumpulan data, definisi operasional,
Bab 1 Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 9
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri atas sejarah dan
perkembangan organisasi, visi dan misi FE UKM Bandung, struktur
organisasi FE UKM Bandung, uraian pekerjaan singkat, karakteristik
subjek penelitian, serta metoda dan prosedur analisis data.
Bab V Penutup yang terdiri atas simpulan, keterbatasan penelitian, dan
Bab V Penutup
53 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh komunikasi para pejabat
struktural-dosen terhadap kepuasan kerja para dosen FE UKM Bandung. Metoda
dan prosedur analisis data yang digunakan telah diuji dengan bantuan program
aplikasi SPSS 13.0 for Windows.
Berikut ini adalah simpulan dari hasil analisis data:
1. Seluruh butir pernyataan (23 butir) telah memenuhi syarat dalam pengujian
outliers (lihat Tabel 4.3) dan pengujian validitas (lihat Tabel 4.4), sehingga
semua data dapat diikutsertakan dalam proses analisis selanjutnya.
2. Hasil pengujian reliabilitas (lihat Tabel 4.5) menunjukkan bahwa terdapat 2
butir pernyataan yang dieliminasi, sehingga hanya terdapat 21 dari 23 butir
yang dapat diikutsertakan dalam proses analisis selanjutnya. Nilai
Cronbach’s alpha untuk komunikasi para pejabat struktural-dosen FE UKM
Bandung adalah 0,972 dan nilai Cronbach’s alpha untuk kepuasan kerja para
dosen FE UKM Bandung (setelah 2 butir dieliminasi) adalah 0,930.
3. Komunikasi para pejabat struktural-dosen FE UKM Bandung berada pada
tingkat moderate yaitu dengan mean=3,0979 (lihat Tabel 4.6), sedangkan
kepuasan kerja para dosen FE UKM Bandung berada pada tingkat baik yaitu
Bab V Penutup
Universitas Kristen Maranatha 54
4. Korelasi antara komunikasi para pejabat struktural-dosen dan kepuasan kerja
para dosen signifikan pada tingkat 0,042 tetapi memiliki hubungan yang
lemah (koefisien korelasi Pearson r=0,247– lihat Tabel 4.6).
5. Hasil Uji ANOVA (Analysis of Variance) atau F test menunjukkan nilai
F=3,216 dengan tingkat signifikansi 0,083 (lihat Tabel 4.7), maka dapat
disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini “goodfit”.
6. Hasil pengujian menunjukkan hipotesis didukung pada tingkat signifikansi
0,083 atau p• 0,1, namun tidak signifikan pada p• 0,05 (lihat Tabel 4.8).
Artinya, komunikasi para pejabat struktural-dosen mempengaruhi kepuasan
kerja para dosen secara positif.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Setiap penelitian memiliki keterbatasan, sama halnya dengan penelitian ini.
Berikut ini adalah beberapa keterbatasan penelitian:
1. Subjek dalam penelitian ini hanya dosen FE UKM Bandung dan objek
penelitian hanya satu perguruan tinggi saja, sehingga tidak dapat dilakukan
generalisasi pada semua universitas yang ada di seluruh Indonesia.
2. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini masih berada di bawah
standar yang telah ditetapkan oleh Slovin dalam Widayat dan Amirullah
(2002:60) yaitu 69. Sementara itu, penelitian ini hanya menggunakan 50
sampel.
3. Uji validitas menggunakan item to total correlation yaitu dengan korelasi
Pearson. Menurut Kerlinger (2002:749), uji validitas sebaiknya menggunakan
Bab V Penutup
Universitas Kristen Maranatha 55
5.3 Saran-saran
5.3.1 Saran bagi penelitian mendatang
Berdasarkan hasil penelitian, berikut adalah beberapa saran yang diharapkan
berguna bagi penelitian mendatang:
1. Sebaiknya subjek penelitian tidak hanya satu fakultas/universitas saja, tetapi
dari fakultas lain yang ada di UKM Bandung dan/atau para dosen dari
berbagai perguruan tinggi, sehingga generalisasi dapat dilakukan. Bahkan
lebih menarik lagi jika populasi menggunakan subjek penelitian yang lebih
beragam dari berbagai jenis profesi.
2. Jumlah sampel harus menjadi perhatian para peneliti mendatang, karena
jumlah sampel pada penelitian ini masih berada di bawah standar.
3. Menurut Kerlinger (2002:749), uji validitas sebaiknya menggunakan faktor
analisis.
4. Memasukkan prediktor lain selain komunikasi para pejabat struktural-dosen,
misalnya turnover, komitmen organisasional dan kepuasan gaji (Sunjoyo &
Kuslina, 2004).
5.3.2 Saran bagi FE UKM Bandung
Berdasarkan hasil penelitian, berikut adalah beberapa saran yang diharapkan
berguna bagi FE UKM Bandung:
1. Fakultas Ekonomi UKM Bandung perlu membangun divisi employee relations
(ER) yang merupakan bagian dari pengembangan sumber daya insani,sebagai
Bab V Penutup
Universitas Kristen Maranatha 56
struktural-dosen, dan sekaligus menjaga harmonisasi antar dua pihak tersebut
(Darandano & Soelaeman, 2004).
2. Fakultas Ekonomi UKM Bandung perlu memberikan perhatian lebih pada
faktor-faktor pemelihara, khususnya hubungan para pejabat struktural-dosen.
Pembangunan iklim kerja yang kondusif menjadi tanggung jawab FE UKM
Bandung agar komunikasi para pejabat struktural-dosen dapat terjalin dengan
baik. Hal itu akan berdampak pada termotivasinya masing-masing individual
(para pejabat struktural-dosen) untuk memenuhi faktor-faktor motivator untuk
mencapai kepuasan kerja (Herzberg et al. dalam Saal & Knight, 1995:281).
3. Membangun komunikasi dua arah (para pejabat struktural-dosen) dapat
berlangsung melalui acara nonformal, seperti gathering atau rekreasi bersama
setiap satu semester.
Daftar Pustaka
57 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2005). Kepentingan Komunikasi dan Kuasa dalam Organisasi.
Tersedia di:
http://www.pts.com.my/modules.php?name=News&file=article&sid
=253
Admin (2004). Bagaimana Mengritik Atasan. Tersedia di:
http://tao.infoproduk.com/index.php?p=17
Anwar, Juliansyah (2001). Lingkungan Dalam Organisasi. Tersedia di:
http://www.pnm.co.id/news.asp?id=168
Bohlander, Snell (2004). Managing Human Resources. International Student 13th
edition. NJ: Thomson South Western.
Budi, Triton P. (2005). SPSS 13.0. Yogyakarta: C. V. Andi Offset.
Buku Panduan Universitas Kristen Maranatha. (2006/2007).
Buku Pedoman Universitas Kristen Maranatha. (1987/1988).
Darandano dan Soelaeman (2004). Mengelola Divisi Curhat. Tersedia di:
http://www.swa.co.id/primer/manajemen/organisasi/details.php?Cid
=1&id=56
Goldhaber, Geral M. (1986). Organizational Communication. New York: Brown
Publisher.
Hair, Jr. J. F., Anderson, R. E., Tatham, R. L., dan Black, W.C. (1998).
Multivariate Date analysis. 5th edition. NJ: Prentice Hall.
Handayani, S. (1999). Pengembangan Personil Dalam Upaya Meningkatkan
Kinerja Dosen. Tersedia di:
http://pps.upi.edu/org/abstrakthesis/abstrakadpen99.html
Hasan, Iqbal (2002). Pokok-pokok Materi Statistik 1. Ed ke-2. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hir (2004). Komunikasi Perusahaan (Juga) Perlu 5W+1H. Tersedia di:
http://republika.co.id/suplemen/cetakdetail.asp?
Istijanto (2005). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gamedia Pustaka
Daftar Pustaka
Universitas Kristen Maranatha 58
James, L. R., S. A. Mulaik, dan J. M. Brett (1982). Causal Analysis: Assumptions,
Models, and Data. Beverly Hills: Sage.
Kerlinger, Fred N. (2002). Asas-asas Penelitian Behavioral. Ed ke-3. Cet ke-8.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lasmahadi, Arbono (2004). Bagaimana Mengelola Hubungan Industrial Tanpa
Kehadiran Serikat Pekerja?. Tersedia di:
http://www.epsikologi.com/manajemen/290404.htm
Lindholm, Niklas (2000). ‘National Culture and Performance Management in
MNC Subsidiaries’. Int. Studies of Management and Organization, Vol. 29,
No. 4, winter 199-2000, pp. 45-66.
Mangkunegara, A. P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Cet ke-5. Jakarta: Salemba Empat.
Marketing Department SPSS Inc. (1998). SPSS Base 8.0 Applications Guide.
Chicago.
Muhammad, Arni (2005). Komunikasi Organisasi. Cet ke-7. Jakarta: Bumi
Aksara.
Papu, Johanes (2001). Aksi Unjuk Rasa dan Dilema Perburuhan Kita. Tersedia di:
http://www.e-psikologi.com/manajemen/buruh-1.htm
Penley, L. E. dan Hawkins, B. (1985). Studying Interpersonal Communication in
Organizations: A Leadership Application. Academy of Management Journal,
Vol. 28, 309-326.
Purwanto, B. M. (2002). The Effect of Salesperson, Stress Factors on Job
Performance. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 17, No. 2, 150-169.
Rachman, Eileen “The Boss is Always Right?” (2006, Juli 8). KOMPAS, p.51.
Rahardja, Alice T. (2004). Hubungan Antara Komunikasi antarpribadi Guru dan
Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru. Tersedia di:
http://www.bpkpenabur.or.id/jurnal/03/001-021.pdf
Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT INDEKS
Kelompok Gramedia.
Ros (2003). Pemimpin yang Baik adalah Pendengar yang Baik. Tersedia di:
Daftar Pustaka
Universitas Kristen Maranatha 59
Rosidah (2005). Komunikasi Kerja dalam Organisasi. Tersedia di:
http://www.damandiri.or.id/file/rosidahunairbab2.pdf
Saal, F.E. dan Knight, P.A. (1995). Industrial/Organizational Psychology:
Science and Practice. 2nd Edition. Pacific Grove, California: Books/Cole
Publishing Company.
Santoso, S. (2004). Statistical Product and Service Solutions 11.5. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Sekaran, U. (2000). Research Methods fod Business. 3rd edition. New York: John
Wiley & Sons.
Sihombing, Umberto (2001). Pengaruh Keterlibatan dalam Pengambilan
Keputusan, Penilaian pada Lingkungan Kerja, dan Motivasi Berprestasi
Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Belajar. Tersedia di:
http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/39/Pengaruh%20Keterlibatan.htm
Simamora, B. (2004). Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sunjoyo dan Kuslina (2004). ‘Anteseden Kepuasan Kerja’. Studi Kasus pada
Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tidak Dipublikasikan.
Widayat dan Amirullah (2002). Riset Bisnis. Ed ke-1. Cet ke-1. Jakarta: Graha
Ilmu.
Wiio, Osmo (1978). Contingencies of Organizational Communication. Helsinki:
Institute for Human Communication.