i
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN
BELIMBING WULUH (
Averrhoa bilimbi
L
.
) TERHADAP
Staphylococcus aureus
DAN
Staphylococcus epidermidis
SKRIPSI
Oleh:
SITI NUR AIDA YULIANINGSIH
K 100 080 119
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
ii
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN
BELIMBING WULUH (
Averrhoa bilimbi
L
.
) TERHADAP
Staphylococcus aureus
DAN
Staphylococcus epidermidis
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai
derajat Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
di Surakarta
Oleh:
SITI NUR AIDA YULIANINGSIH
K 100 080 119
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
iv
DEKLARASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 27 Juni 2012 Peneliti
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin, atas izin Allah SWT semata, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai derajat Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tak lepas dari kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Muhammad Da'i, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Ibu Ratna Yuliani, M. Biotech. St., dan Ibu Rima Munawaroh, M.Sc., Apt., selaku dosen Pembimbing.
3. Bapak Dr. Muhtadi M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik dan dosen Penguji.
4. Ibu Ika Trisharyanti D. K, M. Farm., Apt., selaku dosen Penguji.
5. Keluarga tercinta, Bapak Muhammad Munif, Ibu Sundari, dan Kakak-kakakku.
6. Tim peneliti antibakteri Dina, Fita, dan Wiga.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Surakarta, 27 Juni 2012
vi
a. Staphylococcus aureus ... 4
b. Staphylococcus epidermidis ... 4
3. Uji aktivitas antibakteri ... 5
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun belimbing
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Hasil pengecatan gram .... ... 13 Gambar 2. Hasil test manitol... ... 13 Gambar 3. Hasil uji antibakteri ekstrak etanol daun belimbing wuluh
terhadap S. aureus ... ... 15 Gambar 4. Hasil uji antibakteri ekstrak etanol daun belimbing wuluh
x
DAFTAR SINGKATAN
BHI : Brain Heart Infusion
CFU : Colony Forming Unit
LAF : Laminar Air Flow
MH : Mueller Hinton
MSA : Mannitol Salt Agar
S. aureus : Staphylococcus aureus
S. epidermidis : Staphylococcus epidermidis
UV : Ultraviolet
MIC : Minimum Inhibitory Concentration
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii INTISARI
Belimbing wuluh mengandung beberapa senyawa kimia diantaranya saponin, tanin, flavonoid yang merupakan senyawa aktif berkhasiat sebagai obat yang dapat menyembuhkan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.
Daun belimbing wuluh diekstraksi dengan etanol 96% secara maserasi. Ekstrak etanol daun belimbing wuluh kadar 1 mg/sumuran, 2 mg/sumuran, dan 4 mg/sumuran diuji aktivitas antibakterinya menggunakan metode difusi cara sumuran. Ekstrak yang dimasukkan ke dalam sumuran 6 mm dalam media MH yang telah diinokulasi dengan 200 µL suspensi bakteri kemudian diinkubasi selama 24 jam dan diamati besarnya diameter zona hambat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat sebesar 9,2 mm, 10,3 mm, dan 11,3 mm. Sedangkan Staphylococcus epidermidis mempunyai diameter zona hambat sebesar 7,6 mm, 8,5 mm, dan 10,2 mm. Sehingga dapat dikatakan Staphylococcus aureus lebih rentan terhadap ekstrak etanol daun belimbing wuluh.