• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KINERJA KARYAWAN DALAM MEWUJUDKAN VISI DAN MISI PERUSAHAAN PADA PT MADANI PRABU JAYA JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MANAJEMEN KINERJA KARYAWAN DALAM MEWUJUDKAN VISI DAN MISI PERUSAHAAN PADA PT MADANI PRABU JAYA JAKARTA"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)MANAJEMEN KINERJA KARYAWAN DALAM MEWUJUDKAN VISI DAN MISI PERUSAHAAN PADA PT MADANI PRABU JAYA JAKARTA Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos). Oleh: Muhamad Ubaidillah NIM 11140530000027. KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/ 2019 M.

(2)

(3)

(4)

(5) ABSTRAK Muhamad Ubaidillah 11140530000027 “Manajemen Kinerja Karyawan dalam Mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan pada PT Madani Prabu Jaya Jakarta”, di bawah bimbingan H. Mulkanasir, BA. S.Pd., MM. Skripsi dengan judul “Manajemen Kinerja Karyawan dalam Mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan pada PT Madani Prabu Jaya Jakarta” fokus terhadap penerapan manajemen kinerja karyawan perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan itu. Manajemen kinerja karyawan penting diteliti karena menyangkut dengan maju mundurnya suatu perusahaan. Selain itu juga karena operasional perusahaan dijalankan oleh karyawan, sehingga kinerja menjadi hal utama dalam menjalankannya. Kinerja yang positif akan mudah diraih jika diatur dengan baik. Jadi, adanya manajemen kinerja karyawan agar kinerja perusahaan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: metode observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis datanya menggunakan deskriptif analisis dengan mengklarifikasi sesuai dengan permasalahan yang diteliti dan data-data tersebut kemudian disusun dan di analisa. Metode yang digunakan yakni kualitatif deskriptif. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pelaksanaan manajemen kinerja karyawan pada PT Madani Prabu Jaya Jakarta berjalan baik dan efektif. Dikarenakan karyawan mempunyai dan menjalankan tugas serta fungsi dengan baik. Adanya jaminan timbal balik atas kinerja karyawan juga menunjukkan perusahaan menjalankan fungsi penilaian dan evaluasi dengan rapi dan terstruktur sesuai konsep manajemen kinerja karyawan. Kata Kunci: Manajemen, Kinerja, Karyawan, Visi dan Misi, Perusahaan.. i.

(6) KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena atas Ridho dan rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Manajemen Kinerja Karyawan dalam Mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan PT Madani Prabu Jaya Jakarta”. Solawat serta salam marilah kita lantunkan kepada Nabi Muhammad SAW rasul dan juga kekasih Allah. Skripsi ini diajukan untuk memperoleh gelar S1 (S.Sos) pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis berharap saran dan masukan yang membangun agar ke depan bisa lebih baik. Penulis juga telah banyak mendapatkan saran dan masukan dari semua pihak, terutama dosen pembimbing, teman-teman, orang tua, serta semua dosen Manajemen Dakwah. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Hj. Burhanudin Amany Lubis beserta para Wakil Rektor 2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Suparto, Ph.D beserta Wakil Dekan I Dr. Napsiyah, MSW. Wakil Dekan II Dr. Ruli Nasrullah, M.Si. dan Wakil Dekan III Drs. Cecep Castrawijaya, MA. 3. Ketua Program Studi Manajemen Dakwah, Drs. Sugiharto, MA.. ii.

(7) 4. Sekretaris Program Studi, Amirudin, M.Si. 5. Dosen pembimbing skripsi, H. Mulkanasir, BA. S,Pd. MM. yang telah sabar meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama skripsi ini disusun 6. Dosen Penasihat Akademik Noor Bekti Negoro, yang telah memberikan pengarahan awal penelitian ini 7. Dosen dan staf Program Studi Manajemen Dakwah khususnya dan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi umumnya yang telah memberikan pengajaran dan pengarahan selama penulis menempuh studi. 8. Ibu/Bapak karyawan perpustakaan yang telah mengarahkan dan menyiapkan bahan dan sumber yang dibutuhkan penulis dalam menyusun penelitian ini. 9. Seluruh pimpinan serta karyawan PT Madani Prabu Jaya Cawang Jakarta Timur yang telah rela meluangkan waktu dalam kesibukannya demi melayani penulis melakukan penelitian. 10. Kedua orang tua saya, Bapak Yusuf dan Ibu Unaiyah yang telah mendukung penulis dalam segala hal. Juga Kakak, Adikadik penulis yang telah memberikan semangat dan motivasi agar penulis segera menyelesaikan studi strata satu ini. 11. Teman-teman Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKBAL) PonPest Nurul Huda Munjul Cirebon yang telah mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.. iii.

(8) 12. Keluarga besar DKM Masjid Al-falah Komp. Unilever, Rempoa yang telah memotivasi dan mengizinkan penulis tinggal selama menjalani studi. 13. Keluarga besar LPM Institut UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengajaran ke penulisan kepada penulis. 14. Sahabat-sahabat yang sangat berjasa Atik Zuliati, Alfarisi Maulana, dan Dewi Sholeha Maisaroh dalam memberikan semangat dan motivasi selama penulis menjalani studi. 15. Teman-teman Manajemen Dakwah angkatan 2014 yang telah bersama menjalani studi, memberikan semangat, rasa kekeluargaan juga dukungan. 16. Sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan apa pun kepada penulis yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih telah menemani selama penulis menempuh studi. Semoga Allah senantiasa melindungi kalian dan membalasnya dengan kebaikan yang berlimpah. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan masukan yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat menjadi salah-satu sumber di masa depan.. Jakarta, 9 Oktober 2019. Penulis. iv.

(9) DAFTAR ISI ABSTRAK .................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................ v DAFTAR GAMBAR ................................................................ viii DAFTAR TABEL ...................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1 A.. Latar Belakang ........................................................................... 1. B.. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 6. C.. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 6. D.. Metodologi Penelitian ................................................................ 7. E.. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 11. F.. Sistematika Penulisan .............................................................. 14. BAB II LANDASAN TEORI .................................................. 17 A.. Manajemen ............................................................................... 17 1. Pengertian Manajemen....................................................... 17 2. Proses Manajemen ............................................................. 20 3. Unsur-unsur Manajemen .................................................... 21. B.. Kinerja...................................................................................... 22 1. Pengertian Kinerja ............................................................. 22 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ...................... 23 3. Penilaian Kinerja ................................................................ 23. C.. Karyawan ................................................................................. 26. D.. Manajemen Kinerja Karyawan ................................................ 28 1. Pengertian Manajemen Kinerja .......................................... 28 2. Model Manajemen Kinerja ................................................ 29 3. Proses Manajemen Kinerja ................................................ 31 4. Tujuan dan Manfaat Manajemen Kinerja .......................... 34. E.. Visi dan Misi ............................................................................ 35. v.

(10) 1. Visi ..................................................................................... 35 2. Misi .................................................................................... 35 3. Merumuskan Visi dan Misi yang Efektif ........................... 36 F.. Perusahaan ............................................................................... 37 1. Perusahaan Berbentuk Badan Hukum................................ 37 2. Perusahaan Tidak Berbentuk Badan Hukum ..................... 38. BAB III GAMBARAN UMUM PT MADANI PRABU JAYA ........................................................................................... 41 A.. Sejarah PT Madani Prabu Jaya ................................................ 41. B.. Visi, Misi, Tujuan dan Motto PT Madani Prabu Jaya.............. 43. C.. Struktur Organisasi PT Madani Prabu Jaya ............................. 45. D.. Program Peningkatan Kinerja Karyawan ................................. 45. BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .................... 51 A.. Data Penelitian ......................................................................... 51 1. Sistem Rekrutmen Karyawan PT Madani Prabu Jaya ....... 51 2. Data Jumlah Karyawan, Tugas dan Fungsinya .................. 51 3. Tata Tertib PT Madani Prabu Jaya .................................... 58 4. SOP Karyawan PT Madani Prabu Jaya.............................. 58. B.. Temuan Penelitian ................................................................... 62 1. Penilaian Kinerja ................................................................ 62 2. Pelaksanaan Kinerja ........................................................... 64 3. Hukuman dan Penghargaan ............................................... 66 4. Evaluasi Kinerja ................................................................. 67. BAB V ANALISIS PENELITIAN ........................................... 69 A.. Manajemen Kinerja PT Madani Prabu Jaya............................. 69. B.. Manajemen Kinerja dalam Mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan .............................................................................. 75. BAB VI PENUTUP ................................................................... 81 A.. Kesimpulan .............................................................................. 81. B.. Saran-saran ............................................................................... 83. vi.

(11) DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN. vii.

(12) DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1: Siklus Manajemen Kinerja Deming ....................29 Gambar 2.2: Siklus Manajemen Kinerja Torrington dan Hall ..30 Gambar 2.3: Siklus Manajemen Kinerja Castello .....................31 Gambar 3.1: Struktur Organisasi PT Madani Prabu Jaya ........45 Gambar 4.1: Tabel Form Penilaian Kinerja Karyawan ............63. viii.

(13) DAFTAR TABEL Tabel 4.1: Jumlah karyawan PT Madani Prabu Jaya berdasarkan jenis kelamin ........................................................... 50 Tabel 4.2: Data karyawan PT Madani Prabu Jaya berdasarkan latar pendidikan ................................................................ 51 Tabel 4.3: Rincian Waktu Kerja Karyawan ................................ 65. ix.

(14)

(15) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen sangat penting dalam mengatur sebuah organisasi dan kegiatannya, seperti dalam rumah tangga, sekolah, yayasan, lembaga pemerintahan, maupun sebuah perusahaan. Kesuksesan kinerja suatu lembaga ditentukan oleh sumber daya manusianya, baik pimpinan maupun bawahan dalam memahami dan mampu dalam menjalankan manajemen kinerja. Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan manajemen yang baik dan benar. Diperlukan berbagai pengaturan yang menetapkan, bukan saja wadah tempat berbagi kegiatan akan diselenggarakan, tetapi juga tata krama yang harus ditaati setiap anggota organisasi dalam interaksinya dengan orang-orang lain, baik dalam satu kerja tertentu maupun antar kelompok yang ada.1 Dalam suatu organisasi, tujuan organisasi biasanya tercermin dalam visi dan misi. Visi merupakan obsesi manusia organisasional ke masa depan, dengan rentang waktu tertentu bahkan tanpa batas. Tanpa visi, organisasi akan bertindak gamang dan tanpa arah. Visi merujuk pada gambaran tentang masa depan dan di dalamnya juga terkandung makna tentang. 1. Sondang P Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial; Bumi Aksara, Jakarta 1993, h. 73. 1.

(16) 2. apa yang harus dikreasi manusia organisasional pada masa depan itu.2 Selanjutnya, visi dipertajam dengan rumusan dan langkah-langkahnya baik memulai inisiatif, mengevaluasi, dan mempertajam bentuk-bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dijabarkan dalam misi. Dengan kata lain misi merupakan deskripsi alasan bagi eksistensi suatu organisasi, yang mencerminkan tujuan fundamentalnya.3 Dalam mewujudkan visi dan misi organisasi, semua pekerjaan tidak mungkin bisa dikerjakan oleh satu orang saja dan hal ini tentu terlalu berat. Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan kemudian dapat terbentuklah kinerja yang efektif.4 Dengan demikian pantaslah jika ahli mengemukakan bahwa manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.5 Kaitannya dengan mewujudkan visi dan misi, maka perlu dirumuskan kinerja menjadi lebih jelas, maka peran manajer sangat penting. Terlebih dalam usaha menggerakkan bawahannya agar melakukan pekerjaan dengan penuh kerelaan atau tanpa adanya keterpaksaan.6 2. Sudarwan Danim, Kinerja Staf dan Organisasi; Jakarta, Pustaka Setia, 2008. h. 20 3 Sudarwan Danim, Kinerja Staf dan Organisasi. h. 26 4 G.R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen; Jakarta, Bumi Aksara, 1993, h. 73 5 Stephen Robins dan Mary Coultar, diterjemahkan oleh Bob Sabran dan Devi Barnadi, Management, New Jersey, Prentice Hall, 1996, h. 6 6 Abdul Syani, Manajemen Organisasi; Jakarta, PT. Bina Aksara, 1987. h. 4.

(17) 3. Tentang kinerja Allah SWT berfirman:. ‫اَّللر َع َملَ رك ْم َوَر رسولرهر َوالْ رم ْؤِمنرو َن ۖ َو َس رَُتُّدو َن‬ ‫َوقر ِل ْاع َملروا فَ َس َََيى ه‬ ِ ‫إِ َ َٰل َع ِاِل الْغَْي‬ ‫هه َاد ِة فَيرنَ بِئر رك ْم ِِبَا ركْن تر ْم تَ ْع َملرو َن‬ َ ‫ب َوالش‬ Artinya : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah: 105) Karena kinerja merupakan penampilan hasil karya anggota organisasi baik kuantitas maupun kualitasnya. Juga tindakan nyata yang diperagakan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja pegawai merupakan hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan mencapai tujuannya.7 Oleh karena itu, kinerja juga membutuhkan manajemen, agar hasil yang diperolah dari para anggota dapat mencapai hasil yang telah dirumuskan sebelumnya. Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan. Bagi setiap perusahaan, meningkatkan daya tahan untuk dapat tetap bersaing dalam dunia yang semakin penuh kompetisi adalah merupakan suatu kebutuhan. Untuk dapat tetap kompetitif diperlukan perbaikan kinerja secara berkelanjutan untuk 7. Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan; Dari Teori ke Praktek, Jakarta, Raja Grafindo, 2005, h. 309.

(18) 4. meningkatkan. daya. saing,. meningkatkan. keunggulan. kompetitif agar dapat memiliki keunggulan dalam kompetisi. Daya saing perusahaan hanya mungkin ditingkatkan apabila bersedia menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan serta melakukan perubahan. Di sisi lain perusahaan juga dituntut untuk bisa meningkatkan kinerjanya, dengan meningkatkan manajemen kinerja secara efektif.8 Untuk itu perusahaan publik maupun bisnis perlu membangun budaya organisasi yang adaptif terhadap perubahan, memiliki cukup SDM yang kompeten dan memiliki komitmen kuat terhadap tujuan organisasi. Melaksanakan. manajemen. kinerja. dalam. rangka. mewujudkan visi dan misi perusahaan akan memberikan manfaat bagi perusahaan secara organisasi, tim, dan individu. Manajemen. kinerja. mendukung. tujuan. menyeluruh. perusahaan dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap anggota dan pimpinan pada keseluruhan unit strukturalnya. Dengan demikian, manajemen kinerja merupakan kebutuhan mutlak bagi organisasi ataupun perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi dengan mengatur kerja sama secara harmonis dan terintegrasi antara pimpinan dan bawahan. PT. Madani Prabu Jaya Cawang Jakarta Timur adalah perusahaan yang menawarkan jasa perjalanan ke Tanah Suci baik umroh maupun haji khusus. Sebagai sebuah perusahaan yang memiliki tujuan, maka visi dan misi perusahaan pun Veithzal Riva’i, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan; Dari Teori ke Praktek. h. 21 8.

(19) 5. dibuat, selanjutnya mempersiapkan, merencanakan, dan mengelola program kegiatan dengan sematang—matangnya serta menggunakan sistem kerja yang efektif dan efisien sehingga target tercapai. Dalam upaya agar mampu meningkatkan kinerja dan mewujudkan visi secara maksimal, PT Madani Prabu Jaya Cawang Jakarta Timur terus melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan kinerja para pegawainya. Jenjang karir, penghargaan bagi pegawai, family gathering, dan juga pelatihan-pelatihan. yang. relevan. guna. menunjang. keterampilan pegawai sehingga kinerja dapat maksimal. Namun lantaran dalam perjalanan haji khusus dan umroh harus mengusung wisata halal dan sesuai syariah, maka tentu kinerja-kinerja yang direncanakan juga mesti selaras. Bagaimana kinerja agar perjalanan umroh dan haji khusus muslim sesuai dengan kaidah syariah. Sehingga visi dan misi perusahaan dapat terwujud dengan efektif dan efisien. Dari latar belakang masalah di atas, menurut penulis korelasi antara manajemen kinerja dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan menarik untuk menjadi penelitian dan pembahasan dalam skripsi dengan judul “Manajemen Kinerja Karyawan dalam Mewujudkan visi dan Misi Perusahaan pada PT Madani Prabu Jaya Jakarta” dan berfokus pada tahun 2018..

(20) 6. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ini dibuat agar penelitian atau analisis ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang dibahas hanya pada : a. Siklus manajemen kinerja yang dikonsepkan para tokoh b. Konsep. manajemen. kinerja. yang. mendukung. terwujudnya visi dan misi perusahaan c. Penggunaan indikator penilaian yang telah disepakati bersama stakeholder perusahaan d. Fokus pada kinerja perusahaan periode 2018 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas maka perumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut : a. Bagaimana manajemen kinerja PT Madani Prabu Jaya? b. Bagaimana manajemen kinerja dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen kinerja pada PT Madani Prabu Jaya Jakarta b. Untuk mengetahui bagaimana manajemen kinerja karyawan dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan 2. Manfaat Penelitian.

(21) 7. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Akademis Dari. penelitian. ini. diharapkan. memberikan tambahan pengetahuan dan. mampu wawasan. keilmuan terhadap pihak kampus dan mahasiswa dan menjadi sumber bacaan serta informasi. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber masukan mengenai manajemen kinerja pada PT. Madani Prabu Jaya Jakarta. c. Rekomendasi Untuk merekomendasikan kepada perusahaan terkait manajemen kinerja karyawan yang perlu diperbaiki dan dipertahankan. D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari.

(22) 8. pada generalisasi.9Data tersebut berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan, dan dokumen resmi lainnya.10 2. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT Madani Prabu Jaya yang melaksanakan manajemen kinerja dalam menjalankan roda perusahaan dan dapat dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini. b. Objek penelitian ini adalah manajemen kinerja karyawan pada PT Madani Prabu Jaya dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di PT Madani Prabu Jaya, Jl. Dewi Sartika, No.134D, RT.6/RW 4, Cawang, Kec. Kramat Jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13630. Waktu penelitian yaitu Juli sampai September 2019 4.. Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis membagai sumber data ke dalam dua bagian : a. Data Primer Adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung. Diambil dari hasil melakukan observasi dan wawancara dengan pengurus PT Madani Prabu Jaya 9. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung, Alfabeta,. 2015, h.1 10. Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1997, h. 6.

(23) 9. Bapak. Zein. Hasan. Baharun. selaku. Direktur. Operasional b.. Data Sekunder Data sekunder yakni data yang terdiri dalam bentuk dokumen-dokumen yang sudah tersedia atau ada. Selanjutnya yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku, jurnal, makalah, website, dan sumber informasi lainnya yang memiliki kesesuaian dengan masalah penelitian sebagai bahan penunjang penelitian.. 5. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu: a. Wawancara Wawancara merupakan percakapan antara dua orang yang salah satunya bertujuan untuk menggali dan mendapatkan informasi untuk suatu tujuan tertentu. Dalam penelitian kualitatif, wawancara menjadi metode pengumpulan data yang utama. Sebagian besar diperoleh melalui wawancara. Untuk itu, penguasaan teknik wawancara sangat mutlak diperlukan.11. 11. Haris Hendriansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk IlmuIlmu Sosial, Jakarta Selatan, Salemba Humanika, 2015, h.118.

(24) 10. b. Observasi Ini dimaksudkan untuk mendapatkan data primer yang dilakukan peneliti sebagai pelengkap data dalam hasil penelitian kelak yaitu dengan melakukan penglihatan secara langsung ke lapangan sehingga dapat memperoleh dan kemudian mempelajari data yang. diperoleh. untuk. kemudian. bisa. dipertanggungjawabkan. c. Dokumentasi Dokumentasi. adalah. salah. satu. metode. pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambar dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.12 d. Riset Kepustakaan Riset ini dimaksudkan untuk mendapatkan acuan teori dalam melengkapi data yang ada. Dengan cara membaca buku-buku, mempelajari literatur dan catatan-catatan yang sesuai dengan judul. 6. Teknik Analisa Data. 12. Haris Hendriansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk IlmuIlmu Sosial, h.143.

(25) 11. Teknik. analisa. data. adalah. suatu. proses. mengorganisasikan dan mengurutkan ke dalam pola, kategori, dan sebuah uraian dasar untuk selanjutnya di analisa agar memperoleh hasil berdasarkan yang ada. Hal ini diselaraskan dengan cara yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Di mana penulis membuka dengan memaparkan semua data yang di dapat dari pengamatan,. kemudian. menganalisanya. dengan. berpedoman pada sumber-sumber yang tertulis. 7. Teknik Penulisan Skripsi Adapun Teknik penulisan skripsi ini sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan skripsi pada Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, No. 507 Tahun 2017 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.13 E. Tinjauan Pustaka Untuk menghindari plagiasi penulis mengadakan tinjauan pustaka terhadap berbagai skripsi sebagai bahan perbandingan dalam pembuatan skripsi. Selain itu, penulis juga melakukan tinjauan literatur atau kepustakaan yang berkaitan dengan topik pembahasan. Adapun rujukan terdahulu yang menjadi tujuan rujukan penulis adalah : 1. Ismania Hidayati, Endang Siti Astuti dan Muhammad Iqbal. 13. Mahasiswa. Fakultas. Ilmu. Administrasi. Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, No. 507 Tahun 2017 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(26) 12. Universitasa. Brawijaya. Malang. dalam. Jurnal. Administrasi Bisnis Vol. 15 No. 1 Oktober 2014 yang berjudul “Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi. (Studi pada. PT. Petrokimia Gresik.)” a. Persamaan penelitian ini terletak pada bahasan manajemen kinerja. b. Perbedaannya fokus pada sistem manajemen kinerja yang berbasis kompetensi, bukan kaitannya dengan perwujudan misi dan misi, lebih kepada hasil produksi pupuk. c. Perbedaan lainnya yakni subjek yang diteliti merupakan perusahaan nasional dalam hal ini PT. Petrokimia Gresik yang besar dan memiliki banyak karyawan. 2. Noor Fadhilah (1341030039) Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung 2017 “Implementasi Manajemen Kinerja Pengurus pada Pelayanan Sosial Asuhan Anak Budi Asih Bandar Lampung” a. Persamaan. penelitian. ini. yakni. membahas. manajemen kinerja. b. Perbedaannya. yakni. pembahasannya. tentang. pelayanan sosial asuhan anak. Bukan mewujudkan visi dan misi. Berfokus pada manajemen kinerja pelayanan agar anak-anak asuh dapat hidup layak.

(27) 13. c. Perbedaan. lainnya,. standar. penilaian. yang. digunakan yakni kebutuhan hidup layak yang telah digariskan oleh Kementerian Sosial. Jadi, penelitian ini merupakan kepanjangan tangan Kementerian Sosial tidak mandiri menyusun standar penilaian dan pembiayaannya. 3. Sandy Ary Liansyah (1112053000010) Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Islam, Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018 “Analisis. Kinerja. Berbasis. Standar. Operating. Procedures (SOP) pada BMT Artha Jaya Pasar Babelan Bekasi” a. Persamaan penelitian yakni tentang kinerja. b. Perbedaannya tidak membahas konsep manajemen dalam kinerja. Lebih bersifat kinerja sesuai SOP. c. Perbedaan lain yakni berfokus pada pelaksanaan SOP masing-masing karyawan. Tidak kepada manajemen kinerja dalam rangka mewujudkan visi dan misi. 4. Sri Wahyuni (50400113074) Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2017 “Penerapan Manajemen Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Kabupaten Enrekang”.

(28) 14. a. Persamaan. penelitian ini. membahas. tentang. penerapan manajemen kinerja. b. Perbedaannya. yakni. fokus. pada. Reformasi. Birokrasi dalam tatanan pelayanan pemerintahan. Tidak pada Visi dan Misi Perusahaan c. Perbedaan lain yakni penilaian kinerja yang digunakan sesuai standar Kemenpar-RB dan SOP pelayannnya serta penilaian milik Kemendagri. F. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.. BAB II. LANDASAN TEORI Terdiri dari beberapa hal diantaranya landasan teoritis. mengenai. pengertian. manajemen,. pengertian kinerja, ruang lingkup, serta konsep manajemen kinerja secara umum pada sebuah organisasi. Serta beberapa macam konsep siklus manajemen kinerja ilmuan BAB III GAMBARAN. UMUM. TENTANG. PT. MADANI PRABU JAYA Dalam bab ini terdiri dari beberapa hal diantaranya sejarah berdirinya, terbentuknya, visi dan misi, struktur organisasi, serta keadaan saat.

(29) 15. ini di PT. Madani Prabu Jaya Cawang Jakarta Timur. BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Bab ini merupakan data dan hasil temuan penelitian di PT. Madani Prabu Jaya Cawang Jakarta Timur BAB V. ANALISIS PENELITIAN Bab ini menjelaskan analisis penulis tentang penelitian di PT Madani Prabu Jaya Cawang Jakarta Timur. BAB VI PENUTUP Berisi menganai kesimpulan dari hasil karya ilmiyah yang diteliti yaitu berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dan saran-saran serta lampiran yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini..

(30)

(31) BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen Manajemen sendiri dalam teori klasik mencatat, bermula saat Robert Owen mengamati para pegawai di pabrik pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Ia menyimpulkan bahwa bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Demikian pula halnya pada tenaga kerja jika diperhatikan (kompensasi, kesehatan, tunjangan, dll) oleh pimpinan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan (kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi eksternal dan internal dari pekerjaan)14. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti "mengendalikan", terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan. dan. diterima. 14. secara. universal.. Sarinah. Heru Purnomo, Pengantar Manajemen Umum, Jakarta, Universitas Guna Darma, 2015, h. 2. 17.

(32) 18. mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.15 Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Apakah manajemen itu? Manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajemen melibatkan aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.16 Efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal, sementara efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan. Efisiensi lebih ke cara mencapai suatu tujuan, sedangkan efektivitas lebih berkenaan dengan hasil atau pencapaian. tujuan. tersebut.. Yang. dibahas. dalam. manajemen yaitu proses untuk mencapai tujuan, yang meliputi. perencanaan. (planning),. pengorganisasian. (organizing), pengarahan (directing) dan pengendalian (controlling).17 Dalam sudut pandang Islam, manajemen diistilahkan dengan menggunakan kata al-tadbir (pengaturan)18. Kata. 15. Sarinah, Pengantar Manajemen; Yogyakarta, Deepublish 2017. h. 1 Stephen Robins dan Mary Coulter diterjemahkan oleh Bob Sabran dan Devi Bernadi Putera, Manajemen edisi kesepuluh jilid 1; Bandung, Erlangga, 2007. h. 7 17 Sarinah, Pengantar Manajemen. h. 2 18 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2008. h. 362 16.

(33) 19. ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang terdapat dalam al-Qur’an seperti firman Allah SWT:. ِ ‫ير َدبِرر ْاْل َْمَر ِم َن ال هس َم ِاء إِ ََل ْاْلَْر‬ ‫ض ُثره يَ ْع رر رج إِلَْي ِه ِِف يَ ْوم َكا َن‬ ِ ‫ف َسنَة ِِمها تَعردُّو َن‬ َ ْ‫م ْق َد رارهر أَل‬ Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang. kadarnya. adalah. seribu. tahun. menurut. perhitunganmu. (Q.S. As-Sajdah : 5) Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa. Allah. SWT. adalah. pengatur. alam. (al-. Mudabbir/manajer). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah SWT dalam mengelola alam ini. Untuk itu, setelah melihat beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa a. Manajemen adalah suatu kegiatan beraturan dilakukan oleh manajer untuk mengatur kegiatan mencapai tujuan. b. Manajemen adalah suatu proses yang melibatkan banyak sumber daya yang saling mendukung untuk mencapai suatu tujuan. c. Proses. manajamen. meliputi. perencanaan,. pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian untuk mewujudkan tujuan bersama yang telah ditentukan..

(34) 20. 2. Proses Manajemen Menurut. Sarinah. dalam. bukunya. Pengantar. Manajemen secara garis besar proses manajemen meliputi: a. Perencanaan; Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. b. Pengorganisasian;. Proses. yang. menyangkut. bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan organisasi. c. Pengarahan; adalah implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya. d. Pengendalian;. Proses. yang. dilakukan. untuk. memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.19. 19. Sarinah, Pengantar Manajemen, h. 8.

(35) 21. 3. Unsur-unsur Manajemen Agar manajemen berjalan dengan proses yang baik serta mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya, maka diperlukan. unsur-unsur. manajemen.. M.. Manulung. merangkumnya dalam 6 M, di antaranya : a. Man (Manusia) Manusia memiliki peran yang sangat penting dalam. melakukan. beberapa. aktifitas. karena. manusialah yang menjadi penggerak dan yang menjalankan semua program yang direncanakan. Oleh karena itu, tanpa adanya manusia pengelolaan kinerja tidak mungkin berjalan sesuai rencana. b. Money (Uang) Uang digunakan sebagai sarana manajemen dan harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang direncanakan berjalan sesuai keinginan dan tak mengeluarkan biaya yang sangat besar. c.. Material (Bahan) Dalam manajemen, material dapat diartikan sebagai bahan atau data dan informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan digunakan sebagai fungsifungsi manajemen.. d. Machines (Mesin) Adalah suatu alat yang digunakan sebagai proses pelaksana kegiatan manajemen dengan menggunakan teknologi. Diharapkan tujuan bisa dicapai dengan efektif dan efisien..

(36) 22. e. Methods (Metode) Bisa. diartikan. sebagai. sarana. atau. alat. manajemen. Karena untuk mencapai sebuah tujuan harus menggunakan metode atau cara yang efektif. Metode harus disesuaikan dengan perencanaan agar metode yang digunakan tepat sasaran. f. Market (Pasar) Pasar merupakan salah satu sarana manajemen yang paling penting. Digunakan sebagai tempat pendistribusian barang atau jasa yang dihasilkan. 20 B. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja atau dalam bahasa Inggris performance adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja. Juga merupakan kebutuhan perusahaan yang berorientasi pada hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Juga tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.21 Sedangkan. A.A.. Anwar. Prabu. Mangkunegara. mendefinisikan kinerja adalah prestasi kerja karyawan secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang. 20. M. Manulang, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1996. h. 6 21 Wibowo, Manajemen Kinerja; Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2010. h. 8.

(37) 23. karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.22 Dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu hasil yang didapat oleh seorang karyawan dan dapat meningkatkan kualitas karyawan pribadi maupun bagi perusahaan. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja antara lain: a. Personal. factors. seperti. tingkat. keterampilan,. kompetensi yang dimiliki, motivasi dan komitmen pribadi. b. Leadership. factors. yaitu. kualitas. dorongan,. bimbingan, dukungan yang diberikan manajer atau team leader. c. Team factors yakni dukungan yang diberikan oleh rekan sekerja. d. System factors ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi.23 3. Penilaian Kinerja Adalah suatu metode formal untuk mengukur seberapa baik pekerja melakukan pekerjaan dalam hubugan dengan tujuan yang diberikan. Maksud utama penilaian kinerja adalah mengkomunikasikan tujuan personal, memotivasi kinerja baik, memberikan umpan balik konstruktif dan. 22. A.A. Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM; Bandung, PT Refika Aditama, 2012. h. 9 23 Wibowo, Manajemen Kinerja, h. 84.

(38) 24. menetapkan tahapan untuk rencana pengembangan yang efektif.24 Tujuan utama dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi individu karyawan untuk mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga membuahkan tindakan dan hasil yang didinginkan oleh organisasi.25 a. Jenis-jenis Penilaian Kinerja Menurut Veithzal Riva’i dan Ella Jauvani jenis penilaian kinerja sebagai berikut: 1) Penilaian hanya oleh atasan. 2) Penilaian oleh kelompok lini: atasan dan atasannya lagi. bersama-sama. membahas. kinerja. dari. bawahannya yang dinilai. 3) Penilaian oleh kelompok staf: atasan meminta saRau atau lebih individu untuk bermusyawarah dengannya;. atasan. langsung. yang. membuat. keputusan akhir. 4) Penialian melalui keputusan komite: sama seperti sebelumnya kecuali bahwa manajer tidak membuat keputusan akhir melainkan hasilnya didasarkan pada pilihan mayoritas. 5) Penilaian berdasarkan peninjauan lapangan: Ini melibatkan dari wakil pimpinan pengembangan. 24. Wibowo, Manajemen Kinerja, h. 187 Veithzal Riva’i dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta, Rajawali Press, 2009. h. 604 25.

(39) 25. atau bidang SDM yang bertindak sebagai peninjau independen. 6) Penilaian oleh bawahan dan sejawat. 26 b. Metode Penialian Kinerja Menurut Ari Laksmi Riani bahwa metode penilaian kinerja terbagi ada 4 yaitu: 1) Metode Penilaian Kategori Metode ini adalah metode paling mudah dalam menilai kinerja. Di mana seseorang manajer menandai tingkat kinerja karyawan pada formulir khusus yang dibagi ke dalam kategori kerja 2) Metode Komparatif Metode ini membandingkan secara langsung kinerja karyawan mereka satu sama lain. Salah satu komparatif. ialah. penentuan. peringkat. yaitu. menentukan daftar semua karyawan dari yang tertinggi sampai terendah dalam kinerja. 3) Metode Naratif Metode ini menguraikan tindakan karyawan dan juga dapat mengindikasikan penilaian secara aktual. Manajer dan spesialis MSDM biasanya diminta untuk memberikan informasi secara tertulis. 4) Metode Perilaku/Tujuan Metode ini menggunakan penilaian perilaku karyawan. dibandingkan. karakteristik. lainnya.. Veithzal Riva’i dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, h. 562-563 26.

(40) 26. Pendekatan ini menguraikan contoh perilaku karyawan pada pekerjaan. 27 c. Aspek-aspek yang Dinilai dalam Kinerja 1) Kemampuan. teknis,. yaitu. kemampuan. menggunakan pengetahuan metode, teknik dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya. 2) Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami. kompleksitas. perusahaan. dan. penyesuaian bidang gerak dalam unit masingmasing ke dalam bidang operasional perusahaan secara menyeluruh. Intinya karyawan memahami tugas, fungsi, serta tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan. 3) Kemampuan hubungan interpersonal, antara lain kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, memotivasi. karyawan. lain,. juga. melakukan. negosiasi.28 C. Karyawan 1. Pengertian Karyawan Menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam. 27. Ari Laksmi Riani, Manajemen Sumberdaya Manusia Masa Kini, Yogyatakarta, Grha Ilmu, 2013. h. 57 28 Veithzal Riva’i dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, h. 563.

(41) 27. pasal 1 menyatakan bahwa tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam mapun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyrakat. Sama halnya berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 2 UU No. 13 tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa, baik. untuk. memenuhi. kebutuhan. sendiri. maupun. masyarakat. Sedangkan menurut KBBI karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji atau upah.29 Jadi karyawan adalah orang yang bekerja di perusahaan dan mendapatkan upah atas pekerjaannya itu. 2. Jenis-Jenis Karyawan Menurut Malayu S.P. Hasibuan ada beberapa jenis karyawan berdasarkan statusnya dalam sebuah perusahaan. Karyawan bisa dibedakan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak dilihat dari perjanjian kerjanya.30 Sedangkan Pasal 1 nomor 14 UU No.13 tahun 2009 tentang ketenagakerjaan, UUK, perjanjian kerja adalah perjanjian antar pekerja atau buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan 29. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/karyawan dikunjungi pada 14 Oktober 2019 pukul 11.15 30 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi Aksara, 2000. h. 45.

(42) 28. kewajiban para pihak. Sehingga jenis karyawan dibedakan menjadi 2 di antaranya: a. Karyawan tetap, adalah karyawan yang sudah mengalami pengangkatan. sebagai. karyawan. perusahaan. dan. kepadanya diberikan kepastian akan keberlangsungan masa kerjanya. b. Karyawan kontrak, merujuk pada UU no.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan bahwa karyawan kontrak adalah pekerja yang memiliki hubungan kerja dengan pengusaha dengan berdasarkan pada perjanjian kerja waktu tertentu.. D. Manajemen Kinerja Karyawan 1. Pengertian Manajemen Kinerja Manajemen kinerja (MK) merupakan gabungan manajemen. dan. kinerja.. Selanjutnya. pengertian. manajemen kinerja sendiri oleh para ahli seperti Armstrong sebagaimana dikutip Wibowo mengungkapkan manajemen kinerja adalah sebagai suatu proses menyelaraskan atau mengintegrasikan sasaran organisasional dan individual untuk. mencapai. efektivitas. organisasi.31. Wibowo. mengungkapkan manajemen kinerja merupakan gaya manajemen. dalam. mengelola. sumber. daya. yang. berorientasi pada kinerja yang melakukan komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi. 31. Wibowo, Manajemen Kinerja, h. 10.

(43) 29. bersama dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.32 Dari. pengertian-pengertian. ahli. di. atas. dapat. disimpulkan bahwasanya hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya degan proses komunikasi yang terbuka dan standar penilaian yang telah ditentukan. 2. Model Manajemen Kinerja Proses manajemen kinerja yang seharusnya dijalankan mempunyai model yang berbeda-beda. Berikut beberapa model manajemen kinerja yang dikonsepkan para pakar. a. Model Deming Rencana. Review. Tindakan. Monitor Gambar 2.1: Siklus Manajemen Kinerja Deming Sumber : Michael Amstrong dan Angela Baron, Performance Management, 1998: 57. Daming. mengemukakan. proses. manajemen. kinerja diawali dengan menyusun rencana kinerja, kemudian. 32. mengambil. Wibowo, Manajemen Kinerja, h. 11. tindakan. pelaksanaan,.

(44) 30. memonitor jalannya dan praktiknya kinerja, kemudian mereview atas jalannya pelaksanaan kinerja. b. Model Torrington dan Hall Sementara Torrington dan Hall merumuskan manajemen kinerja terlebih dulu menentukan harapan terhadap kinerja atau hasil yang ingin diharapkan dari suatu kinerja. Kemudian ditentukan dukungan yang diberikan. terhadap. kinerja.. Selanjutnya. saat. pelaksanaan kinerja berlangsung, dilakukan review atau peninjauan kembali serta melakukan penilaian terhadap kinerja. Terakhir mengelola standar kinerja. Berikut gambarannya:. Gambar 2.2: Siklus Manajemen Kinerja Torrington dan Hall Sumber : Michael Amstrong dan Angela Baron, Performance Management, 1998: 57.. c. Model Castello Siklus. model. Castello. dengan. melakukan. persiapan perencanaan sehingga dibuat suatu rencana dalam bentuk rencana kinerja dan pengembangan. Untuk meningkatkan kinerja, diberikan pelatihan pada.

(45) 31. SDM dan dilakukan pengukuran kemajuan. Review selalu. dilakukan terhadap. kemajuan pekerjaan.. Pelatihan dan review dilaksanakan secara berkala dan pada akhir tahun dilakukan penilaian kinerja tahunan dan dipakai kembali untuk meninjau kembali perkembangan.33 Berikut gambaran siklusnya: Preplanning. Performance and Development plan Merit raise or salary determination review. Interm coaching. Progres review. Annual performance Appraisal and development review. Interm coaching Progres Review Interm coaching. Progres review. Gambar 2.3: Siklus Manajemen Kinerja Castello Sumber : Sheila J. Castello, Effective Performance Management, 1994: 8.. 3. Proses Manajemen Kinerja a. Perencanaan Perencanaan merupakan titik awal dari sebuah proses manajemen kinerja. Dasar untuk melakukan kinerja 33 34. adalah. tujuan. Wibowo, Manajemen Kinerja, h. 24-26 Wibowo, Manajemen Kinerja, h. 37. utama. organisasi.34.

(46) 32. Pembahasan dalam perencanaan kinerja meliputi standar kinerja, program kinerja seperti rekrutmen atau pengembangan sumber daya manusia, dan standar kinerja. b. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengembangan sumber daya merupakan salah satu unsur utama sebelum melaksanakan kinerja. Jika sumber daya belum tersedia maka perlu mengadakan rekrutmen dan menyiapkannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Di sisi lain, jika sumber daya manusia sudah tersedia maka perlu diadakan pelatihan bagi karyawan dan atau bila perlu menggantinya atau menambah karyawan sehingga kendala-kendala nanti ketika kinerja dilaksanakan bisa di minimalisir dan imbasnya kinerja yang sudah direncanakan dapat terwujud. c. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan kinerja, para karyawan harus melakukannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Di mana standar-standar yang telah direncanakan. biasanya. tertuang. dalam. SOP. perusahaan itu sendiri. Pelaksanaan kinerja mesti dilakukan dengan penuh tanggung jawab.35 Tentu hal ini berimbas pada. 35. Wibowo, Manajemen Kinerja, h. 17.

(47) 33. kinerja organisasi nantinya seperti tujuan organisasi terwujud dengan cepat atau bisa juga memudahkan manajer memberikan penilaian kinerja kepada masing-masing pegawai di dalam unit kerja masingmasing. d. Penilaian Dalam memberikan penilaian, manajer mesti jeli dan obyektif. Karena biasanya penilaian kinerja karyawan digunakan untuk acuan memberikan penghargaan, baik berupa kompensasi atau promosi. Jika hal tersebut tidak terjadi, bisa memantik kecemburuan pada masing-masing karyawan dan berimbas pada keharmonisan dalam perusahaan. Selain itu penilaian juga digunakan untuk menentukan langkah organisasi selanjutnya. Dalam evaluasi atau peninjauan kembali biasanya manajer melihat penilaian untuk menentukan rencana ke depan. e. Review Review atau peninjauan kembali merupakan unsur pamungkas dalam proses manajemen kinerja. Dalam melakukan peninjauan kembali manajer biasanya berpijak pada hasil kinerja di masa sebelumnya. Apa yang perlu diperbaiki dan apa yang perlu ditingkatkan di masa yang akan datang..

(48) 34. 4. Tujuan dan Manfaat Manajemen Kinerja a. Tujuan Manajemen Kinerja 1) Meningkatkan prestasi kerja karyawan. 2) Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program pengembangan dan pelatihan karyawan yang lebih tepat guna sesuai kebutuhan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. 3) Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan hasil karya atau prestasi karyawan dengan memberikan umpan balik kepada mereka. 4) Peningkatan yang terjadi pada prestasi karyawan secara. perorangan. pada. gilirannya. akan. mendorong kinerja SDM secara keseluruhan di organisasi. b. Manfaat Manajemen Kinerja 1) Penyusunan. program. pelatihan. dan. pengembangan karyawan. 2) Penyusunan program suksesi dan kaderisasi. 3) Pembinaan karyawan.36. 36. Achmad S. Ruky, Sistem Manajemen Kinerja. Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima; Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2006. h. 22.

(49) 35. E. Visi dan Misi 1. Visi Visi adalah rangkaian kata yang mana di dalamnya menunjukkan suatu cita-cita, impian, atau tujuan yang ingin dicapai. Tentang pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada masa yang akan datang.37 Sedangkan menurut KBBI Daring Kemendikbud visi adalah suatu pandangan atau wawasan ke depan.38 Berdasarkan definisi visi di atas dapat disimpulkan bahwa visi merupakan suatu pernyataan komprehensif tentang segala sesuatu yang diharapkan suatu organisasi pada masa yang akan datang dan dibuat sebagai pedoman atau arah tujuan jangka panjang organisasi. 2. Misi Misi merupakan tujuan dan alasan berdirinya sebuah organisasi dan menjadi pedoman dan arahan dalam mencapai tujuan organisasi. Secara umum pengertian misi adalah segala sesuatu (strategi, tindakan) yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk diwujudkan serta memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi.39. 37 Djamaludin Ancok, Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi, Bandung, Erlangga, , 2012. h. 15 38 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/visi dikunjungi pada pukul 10.36 tanggal 24 Mei 2019. 39 Jansen Sinamo, Pemimpin Kredibel, Pemimpin Visioner, Jakarta, Rineka Cipta, 2010. h. 23.

(50) 36. Pernyataan misi belum dapat digunakan sebagai petunjuk bekerja, diperlukan interpretasi lebih mendetail agar pernyataan misi dapat diterjemahkan menjadi langkah-langkah kerja atau tahapan pencapaian tujuan sebagaimana tertulis dalam pernyataan misi. 3. Merumuskan Visi dan Misi yang Efektif Untuk mengantisipasi agar visi dan misi tak hanya berakhir pada dinding kantor saja maka perlu merumuskan visi dan misi yang efektif. Jansen Sinamo memberikan 7 kriteria mengenai visi dan misi yang hidup dan efektif, di antaranya: a. Visi dan misi harus sesuai dengan roh zaman dan semangat perjuangan organisasi. b. Visi dan misi harus mampu menggambarkan sosok organisasi idaman yang mampu memikat hati orang. c. Visi dan misi harus mudah dipahami karena diungkapkan dengan elegan sehingga mampu menjadi paduan taktis dan strategis. d. Visi dan misi harus mampu menjelaskan arah dan tujuan organisasi. e. Visi dan misi harus memiliki daya persuasi yang mampu mengungkapkan harapan, aspirasi, sentimen, para stakeholder organisasi. f. Visi dan misi harus mampu mengungkapkan keunikan organisasi dan menyarikan kompetensi khas organisasi tersebut yang menjelaskan jati dirinya..

(51) 37. g. Visi dan misi harus ambisius. 40 F. Perusahaan Perusahaan adalah organisasi yang dioperasikan dengan tujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat dengan motif atau insentif keuntungan. Rumusan pengertian perusahaan terdapat dalam Pasal 1 Undang-undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (UWDP). Dalam Pasal 1 huruf (b) Undang-undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (UWDP), perusahaan adalah: “Setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba”.41 1. Perusahaan Berbentuk Badan Hukum a. Perseroan Terbatas (PT) Yaitu memiliki ketentuan minimal modal dasar dalam UU No. 40 tahun 2007 modal dasar PT yaitu Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Minimal 25% dari modal dasar telah disetorkan ke dalam PT. Selanjutnya. pemegang. bertanggungjawab. sebatas. dimilikinya.. dalam. Juga. saham pada. saham. peraturan. hanya yang. perundang-. undangan tertentu diwajibkan agar suatu badan usaha berbentuk PT. Hal inilah yang tercantum juga pada. 40 41. Jansen Sinamo, Pemimpin Kredibel, Pemimpin Visioner. h. 25 Uundang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

(52) 38. peraturan perundang-undangan tentang penyelenggara haji dan umroh harus berbadan hukum. b. Yayasan (Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001). Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, pendidikan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota. c. Koperasi Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tanggal 21 Oktober 1992 sebagai pengganti UU Nomor 21 Tahun 1967 koperasi adalah suatu badan hukum yang beranggotakan orang atau badan hukum yang kegiatannya berdasarkan pada prinsip koperasi. Sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas sifat kekeluargaan. Sifat keanggotaan koperasi yaitu sukarela bahwa tidak ada paksaan untuk menjadi anggota koperasi dan terbuka artinya bahwa tidak ada pengecualian untuk menjadi anggota koperasi.42 2. Perusahaan Tidak Berbentuk Badan Hukum a. Persekutuan Perdata 1) Suatu perjanjian di mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke. 42. Burton Richard Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis; Jakarta, Rineka Cipta 2003. h. 16-23.

(53) 39. dalam. persekutuan. dengan. maksud. untuk. membagi keuntungan yang terjadi karenanya 2) Para sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas persekutuan perdata b. Firma 1) Suatu perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah nama bersama 2) Para anggota memiliki tanggung jawab renteng terhadap firma c. Persekutuan Komanditer CV) Macam-macam CV ada tiga jenis yaitu : 1) CV dengan diam-diam adalah CV yang belum menyatakan. dirinya. secara. terang-terangan. kepada pihak ketiga bahwa sebagai CV. Ila CV bertindak keluar, masih menyatakan diri sebagai firma, tetapi ke dalam sudah menjadi CV 2) CV dengan terang-terangan adalah CV yang dengan. terang-terangan. menyatakan. dirinya. sebagai CV kepada pihak ketiga. Misalnya dapat dilihat pada papan nama atau pada kepala surat yang keluar dengan menggunakan CV 3) CV dengan saham, sebenarnya merupakan CV terang-terangan yang modalnya terdiri dari saham-saham. Perbedaannya dengan PT yaitu tidak ada sekutu kerja, yang bertanggung jawab penuh secara pribadi untuk keseluruhan. Kalo pertanggungjawaban seperti itu pada PT ada di.

(54) 40. dalam direksi (pengurus). Direksi PT tak boleh diangkat untuk selama-lamanya, sedangkan di CV dengan saham dapat diangkat selama-lamanya.43 Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka peneliti menilai antara Visi, Misi dan Perusahaan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Sebagai bagian yang termasuk ke dalam organisasi, perusahaan mesti memiliki visi dan misi untuk menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembentukannya. Jika salah satunya alpa, maka dapat berakibat pada kegagalan.. 43. Burton Richard Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, h. 24.

(55) BAB III GAMBARAN UMUM PT MADANI PRABU JAYA A. Sejarah PT Madani Prabu Jaya Berdasarkan buku Company Profile PT Madani Prabu Jaya merupakan biro perjalanan wisata, khususnya wisata islami. Didirikan pada Juli 2110 dengan mengusung trademark Madani Tour. Melihat begitu besarnya antusias umat muslim Indonesia untuk dapat melaksanakan ibadah haji dan umroh PT Madani Prabu Jaya hadir sebagai tempat informasi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan jamaah. Untuk mengakomodir segala kebutuhan jamaah haji khusus dan umroh, PT Madani Prabu Jaya memenuhi kebutuhan jamaah seperti visa umroh, (provider) penyedia tiket perjalanan umroh. Semua pelayanan yang ada merupakan komitmen PT Madani Prabu Jaya agar bisa mengakomodir segala kebutuhan jamaah yang ingin memenuhi panggilan ke Baitullah sebagai tamu Allah SWT. Di mana pelayanan prima menjadi keunggulan dari PT Madani Prabu Jaya. Harapan tersebut bukan tanpa langkah konkret, PT Madani Prabu Jaya memiliki pengalaman, standar pelayanan mumpuni dan legalitas yang lengkap. Hal ini membuat PT Madani Prabu Jaya menjadi biro perjalanan yang amanah dan penuh tanggung jawab. Legalitas. seperti. AH.01.03.0087605 31.75.04.1007./071.562. SK TDP dan. Menkeh No. Notaris. .RI. No.. AHU-. 31/27.1BU.1/ H.. Bambang. Suprianto,SH.,SPN,MH, C-329. HT.03.02-Th 20001, Tanggal 41.

(56) 42. 23-7-2001 telah dimiliki PT Madani Prabu Jaya. Ini juga sebagai bagian dari kesesuaian dengan peraturan pemerintah tentang syarat memilih biro perjalanan umroh. PT Madani Prabu Jaya memastikan 5 hal yakni pasti izinnya, pasti jadwalnya, pasti terbangnya, pasti hotelnya, pasti visanya. Selain legalitas yang telah disebutkan, PT Madani Prabu Jaya juga telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Agama yakni SK. Menag. RI No. 778 tahun 2016 tentang penetapan Biro Perjalanan Umum sebagai penyelenggara perjalanan umroh. dan S.K. Menag. RI No. 83 tahun 2018 sebagai penyelenggara ibadah haji. Sebagai biro perjalanan yang taat aturan, PT Madani Prabu Jaya termasuk anggota Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI) dengan No. KTA-ALB 020008002023. PT Madani Prabu Jaya juga terdaftar sebagai anggota International Air Transportation (IATA) No. 15-3 1116 6, anggota Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA). Demi menjamin pelayanannya, PT Madani Prabu Jaya telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan No TCS 00204 dan telah memiliki lisensi General Sales Agent (GSA). Pelayanan selain haji khusus dan umroh adalah penyedia visa umroh, penyedia layanan tiket pesawat domestik dan internasional dengan berbagai maskapai, penyedia layanan Land Arrangment (LA) Saudi Arabia dan memiliki hubugan langsung dengan penyedia akomodasi dan transportasi di Saudi Arabia..

(57) 43. PT Madani Prabu Jaya berkantor pusat di Jl. Dewi Sartika, No. 134D, Cawang Jakarta Timur. Selain itu telah memiliki beberapa kantor cabang di Surabaya, Makassar, Semarang, Indramayu, Yogyakarta, Jambi, Gresik, Denpasar, Malang, Bandung, Sampit, Madiun, Garut, Lampung, Cirebon, Kediri, Tegal, Cianjur, Pekalongan, Bekasi, Blitar dan Gorontalo.44 B. Visi, Misi, Tujuan dan Motto PT Madani Prabu Jaya 1. Visi a. Menjadi travel penyelenggara Ibadah haji dan umroh dengan pelayanan dan kualitas terbaik b. Membangun masyarakat dengan spritual yang cerdas da berkualitas, melalui perjalanan rohani yang syarat kaidah ilmu45 2. Misi a. Memudahkan masyarakat luas untuk menunaikan ibadah umroh dan haji b. Memberikan pelayanan ibadah umroh sesuai dengan tuntutan al-Quran dan sunnah c. Memberikan kenyamanan kepada jamaah dalam melaksanakan ibadah umroh d. Menyelenggarakan. perjalanan. rohani. dengan. menambahkan nilai-nilai edukasi e. Menjalankan teori dan praktik manasik sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. 44 45. Company Profile PT Madani Prabu Jaya, h. 1 dan 4 Company Profile PT Madani Prabu Jaya, h. 3.

(58) 44. f. Menjadi sumber belajar, inspirasi dan teladan bagi setiap orang g. Membangun jaringan mitra penyelenggara perjalanan rohani di Indonesia dan internasional.46 3. Tujuan dan Motto Tujuan PT Madani Prabu Jaya adalah dapat konsisten dalam melayani jamaah yang hendak pergi ke tanah suci agar para jamaah dapat menjalaninya dengan khusyuk, nyaman, dan tanpa rasa ragu. Karena ibadah haji dan umroh merupakan ibadah yang harus disempurnakan dalam setiap pelaksanaannya. Sedangkan motto PT Madani Prabu Jaya adalah “Melayani adalah tugas mulia, amanah dan tanggung jawab” motto ini menjadi komitmen bagi PT Madani Prabu Jaya untuk selalu memberikan pelayanan yang prima di setiap layanan yang dimiliki.47. 46. Company Profile PT Madani Prabu Jaya (Madani Tour), h. 3 Kutipan sambutan Direktur Utama PT Madani Prabu Jaya dalam buku Company Profile PT Madani Prabu Jaya. h. 4 47.

(59) 45. C. Struktur Organisasi PT Madani Prabu Jaya. Gambar 3.1: Struktur Organisasi PT Madani Prabu Jaya Sumber : PT Madani Prabu Jaya. D. Program Peningkatan Kinerja Karyawan Untuk meningkatkan dan menyegarkan kinerja karyawan agar tetap prima, sesuai SOP, dan selalu terjaga PT Madani Prabu Jaya mengadakan beberapa program di antaranya:.

(60) 46. 1. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pendidikan dan pelatihan untuk para pegawai dilaksanakan. sewaktu-waktu.. Dikarenakan. hal. ini. menyesuaikan dengan kondisi perusahaan dan regulasi penyelenggaraan. umroh. yang. berlaku.. Perusahaan. biasanya lebih mengikutsertakan Diklat bagi pegawai yang diadakan pihak eksternal seperti oleh Kementerian Agama, Asosiasi Perusahaan, maupun lembaga swasta yang kredibel dalam mengadakan pendidikan dan pelatihan. Adapun pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan untuk para pegawai di antaranya: a. Pendidikan dan pelatihan pengenalan penggunaan Siskohat untuk pegawai divisi haji b. Pendidikan dan pelatihan manajerial pengelolaan jamaah saat di lapangan baik bagi pegawai handling saat di bandara maupun bagi pembimbing saat di Makah atau Madinah c. Meminta pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang pengenalan penggunaan regulasi sistem baru penyelenggaraan umroh d. Pendidikan. dan. pelatihan. untuk. meningkatkan. kemampuan pegawai bidang pemasaran haji dan umroh e. Pendidikan dan pelatihan bagi pembimbing ibadah umroh. Dalam hal ini pembimbing diikutsertakan mengikuti sertifikasi profesi di Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

(61) 47. f. Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai baru. Hal ini biasanya lebih ke dalam pengenalan tugas dan tanggung jawab pegawai serta lingkungan kerja. g. Pendidikan dan pelatihan bagi satuan pengamanan agar bekerja sesuai prosedur pengamanan yang berlaku. 2. Promosi, Demosi dan Rotasi Promosi dan demosi merupakan hal yang wajar terjadi dalam sebuah operasional perusahaan. Pegawai yang kinerjanya dianggap baik bisa dipromosikan ke jenjang lebih tinggi, begitu sebaliknya pegawai yang kinerjanya buruk bisa diturunkan ke jenjang kedudukan yang lebih rendah. Berbeda dengan rotasi yang jenjang kedudukannya sama dengan sebelum dan sesudah dipindahkan, mungkin hanya fungsi dan tanggung jawabnya saja yang berubah. Dalam hal ini pegawai memiliki hak yang sama satu dengan yang lainnya. Namun keputusan promosi, rotasi dan demosi hanya diambil oleh Direktur Utama setelah mendengarkan masukan dan pertimbangan dari direktur operasional. Ini terjadi di PT Madani Prabu Jaya, di mana seorang Manajer Operasional perusahaan cabang diangkat menjadi Manajer operasional kantor pusat. Hal ini dikategorikan ke dalam promosi juga rotasi. Promosi dari kantor cabang ke pusat, dan mutasi karena masih menduduki jabatan yang sama..

(62) 48. 3. Reward dan Punishment Reward atau penghargaan biasanya diberikan kepada pegawai yang kinerjanya sangat bagus atau melampaui batas yang ditentukan. Seperti contoh penghargaan bagi staf bidang pemasaran yang berhasil menjaring jamaah sebanyak 40 orang maka perusahaan memberinya penghargaan ibadah umroh gratis. Biaya ditanggung perusahaan. Punishment atau hukuman diberikan bagi pegawai yang mempunyai kinerja buruk. Contoh, hukuman Surat Peringatan (SP) 1 bagi pegawai visa yang salah menginput data sehingga menyebabkan perusahaan merugi atau sistem provider visa kena suspend atau penutupan sementara oleh pihak kedutaan. Hal ini menyebabkan pelayanan visa terganggu. Reward dan punishment terbukti ampuh untuk menggenjot pegawai agar berprestasi dan memiliki kinerja yang baik. Karena mereka tak ingin terkena hukuman dan ingin mendapatkan penghargaan karena kinerjanya yang sangat baik. 4. Pengajian Rohani Pengajian. rohani. diadakan. setiap. Senin. pagi.. Pengajian dilaksanakan dengan tujuan agar para pegawai sepenuh hati menjalankan pekerjaannya. Apalagi PT Madani Prabu Jaya memiliki motto “Melayani adalah tugas mulia dan tanggung jawab” tentu para pegawai agar sadar.

(63) 49. bahwa tugas mereka adalah melayani tamu Allah sehingga harus sepenuh hati melayani. Selain itu, untuk menjaga agar pegawai tetap segar kondisi rohaninya karena selalu mendengarkan tausiah dan ceramah agama. Bahkan tak jarang pegawai bertanya tentang masalah-masalah yang dialaminya baik yang terjadi di lingkungan maupun oleh dirinya sendiri. 5. Family Gathering Setelah setahun berkutat dengan pekerjaan dan rutinitas yang melelahkan, maka di akhir tahun PT Madani Prabu Jaya mengadakan family gathering atau jalan-jalan bareng keluarga besar PT Madani Prabu Jaya. Tak hanya pegawai, keluarga pegawai anak, istri, suami juga ikut. Ini untuk menyegarkan pikiran pegawai sesudah bekerja dan sebelum memasuki tahun pekerjaan baru.48. 48. Hasil wawancara dengan Direktur Operasional PT Madani Prabu Jaya, Zein Hasan Baharun, pada tanggal 2 Juli 2019 di kantor pusat PT Madani Prabu Jaya..

(64)

(65) BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Data Penelitian 1. Sistem Rekrutmen Karyawan PT Madani Prabu Jaya Dalam merekrut karyawan baru, PT Madani Prabu Jaya memiliki sistem sendiri, yakni: a. Perekrutan dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat opsional b. Perekrutan. dilakukan. hanya. saat. perusahaan. membutuhkan SDM. Seperti ada yang mengundurkan diri, cuti, maupun keperluan perusahaan lainnya. c. kebijakan. rekrutmen. SDM. disesuaikan. dengan. kebutuhan perusahaan baik kompetensi, pengalaman, maupun skill d. Keputusan menerima atau menolak pelamar bersifat mutlak dan merupakan wewenang manajer SDM 2. Data Jumlah Karyawan, Tugas dan Fungsinya a. Jumlah Karyawan setiap Divisi dan Latar Belakang Pendidikan Jumlah karyawan PT Madani Prabu Jaya adalah 28 orang seperti tersebar pada tabel berikut: Tabel 4.1: Jumlah karyawan PT Madani Prabu Jaya berdasarkan jenis kelamin Pengelompokan Jenis kelamin. Jumlah. Laki-laki. 18. Perempuan. 10. 51. Ket..

(66) 52. Jenjang Pendidikan. Tidak Sekolah. 0. SD. 0. SMP. 1. SMA &. 17. Sederajat Perguruan. 10. Tinggi Sumber: Hasil wawancara dengan direktur Operasional PT Madai Prabu Jaya49 Tabel 4.2: Data karyawan PT Madani Prabu Jaya berdasarkan latar pendidikan Divisi/Bagian. Jumlah. Keterangan. Karyawan Direktur dan yang. 2. setara. Tidak termasuk direktur utama. SPV Manajer. 1. Tiketing. 3. Visa. 4. Keuangan. 4. Umroh dan Haji. 5. Khusus Umum 49. 3. Hasil wawancara dengan Direktur Operasional PT. Madani Prabu Jaya pada 2 Juli 2019.

(67) 53. Satpam. 2. IT. 1. Pembimbing. 1. Kesehatan Sumber: Hasil wawancara dengan Direktur Operasional PT Madani Prabu Jaya 50 b. Tugas Utama dan Tanggung Jawab 1) Direktur Utama Tugas utama dan tanggung jawab Direktur Utama PT Madani Prabu Jaya berlandaskan pada UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yakni: a) Bertugas. memimpin. perusahaan. dengan. membuat kebijakan-kebijakan perusahaan sesuai dengan tujuan PT Madani Prabu Jaya b) Bertugas dan bertanggung jawab memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan dibantu oleh direktur operasional. c) Melakukan hubungan dengan pihak eksternal perusahaan d) Bertugas dan bertanggungjawab menyetujui anggaran tahunan dan melaporkannya kepada komisaris atau pemegang saham.51 2) Direktur Operasional & Pembimbing 50. Hasil wawancara dengan Direktur Operasional PT Madani Prabu Jaya pada 2 Juli 2019 51 Wawancara dengan Direktur Operasional PT Madani Prau Jaya pada 2 Juli 2019.

(68) 54. a) Bertugas. memimpin. &. operasional/karyawan. mengawasi. serta. staf. menentukan. kegiatan jangka pendek guna memberikan kepuasan yang maksimal terhadap customer. b) Memberikan bimbingan kepada jamaah . c) Memberikan dan memimpin manasik. 3) Direktur Keuangan dan Divisi Keuangan a) Merumuskan bersama dengan direktur dan manajer lain dalam merencanakan keuangan perusahaan b) Mengontrol keuangan perusahaan se-efisien dan se-efektif mungkin c) Berkoordinasi dengan Direktur Operasional terkait biaya operasional perusahaan d) Menyusun laporan keuangan perusahaan e) Membayar pajak f) Membayar gaji karyawan g) Menagih pembayaran kepada customer 4) SPV Manajer a) Membantu Direktur Operasional dan atau Direktur Keuangan b) Memerintahkan, mengkoordinasikan. mengawasi, manajer/jabatan. dan di. bawahnya c) Mengatur. program. pengembangan. karyawan d) Melaporkan kinerja karyawan. kinerja.

(69) 55. e) Berkomunikasi dengan assesor eksternal terkait mutu dan atau hal yang berpengaruh pada akreditasi perusahaan. f) Melakukan rekrutmen.52 5) Divisi Tiketing a) Bertugas melakukan reservasi atau pemesanan tiket yang dikehendaki oleh customer. b) Reservasi hotel di dalam negeri untuk keperluan haji khusus.53 6) Divisi Visa a) Mengurus visa jamaah haji maupun umroh b) Reservasi hotel di Arab Saudi54 7) Divisi Haji dan Umroh a) Melakukan pemasaran program haji khusus dan umroh PT Madani Prabu Jaya b) Melayani jamaah yang hendak berangkat haji ataupun umroh c) Memastikan keperluan-keperluan haji maupun umroh terpenuhi. Seperti persyaratan visa, tiket pesawat pulang-pergi, hotel, kain ihram (untuk pria),. seragam,. pembimbing,. koper,. tanda. pengenal,. menyelenggarakan. manasik,. 52 Hasil wawancara dengan Direktur Operasional PT Madani Prabu Jaya pada 2 Juli 2019 53 Hasil wawancara dengan karyawan Divisi Tiketing Rosyada Indi pada 23 Juli 2019 54 Hasil wawancara dengan karyawan Divisi Visa M. Harry Akbar pada 25 Juli 2019.

(70) 56. koper, tas sandal, mukena untuk wanita), buku doa, itenerary (Jadwal selama umroh dan atau haji khusus)55 8) Divisi Umum a) Bagian desain grafis yakni membuat grafis atau gambar seperti membuat brosur untuk keperluan promosi, membuat layar atau baner untuk keperluan acara, membuat katalog program, membantu divisi IT mengolah dokumentasi perusahaan, dan membuat kartu tanda pengenal jamaah.56 b) Bagian umum memiliki tugas membersihkan kantor, menyiapkan ketersediaan konsumsi kantor,. mengantar. jemput. karyawan. atau. direktur utama, membantu melakukan kegiatan lain yang bersifat umum dan tidak spesifik.57 c) Bagian penanganan bandara memiliki tugas yang bertempat di bandara seperti memastikan jamaah berangkat bersama dalam satu waktu dan satu pesawat, memastikan semua keperluan. 55 Hasil wawancara dengan karyawan Divisi Haji M. Iksan Subakti dan karyawan Divisi Umroh Astri Novitafani pada 25 Juli 2019 56 Hasil wawancara dengan karyawan bagian desain grafis Argo Pambudi pada 23 Juli 2019 57 Hasil wawancara dengan karyawan Ahmad Rustiana staf bagian pendukung pada 23 Juli 2019.

(71) 57. jamaah terpenuhi, Visa dan dokumen-dokumen imigrasi lainnya.58 9) Divisi IT a) Mengelola web dan media sosial perusahaan. b) Memonitor,. memasang. dan. memperbaiki. barang-barang elektronik perusahaan. c) Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan perusahaan. d) Menyimpan dokumen-dokumen penting perusahaan. e) Memastikan sarana operasional perusahaan yang bersifat elektronik dalam keadaan baik.59 10) Pembimbing Kesehatan a) Pembimbing yang fokus pada kesehatan jamaah.60 11) Satpam a) Memastikan suasana dan kondisi kantor perusahaan aman. b) Menjaga kantor perusahaan agar tetap aman, nyaman dan kondusif. c) Memastikan keperluan setiap orang asing sehingga diperbolehkan masuk kantor.61 58 Hasil wawancara dengan Faisal Ma’mun staf penanganan bandara di Indonesia pada 23 Juli 2019 59 Hasil wawancara dengan Dandy Pradana staf Divisi IT PT Madani Prabu Jaya pada 23 Juli 2019 60 Hasil wawancara dengan Diretur Operasional PT Madani Prabu Jaya pada 2 Juli 2019 61 Hasil wawancara dengan Satpam Akbar Rifai pada 23 Juli 2019.

(72) 58. 3. Tata Tertib PT Madani Prabu Jaya Perusahaan PT Madani Prabu Jaya telah membuat tata tertib bagi seluruh karyawan yang tercantum dalam tata tertib. PT. Madani. Prabu. Jaya. Nomor. :01/DIR/SDM/01/2018. Tanggal 28 Juli 2018. Untuk lebih rinci mengenai tata tertib tersebut, dapat dilihat pada lampiran 3. Ini diadakan agar karyawan tertib dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Juga sebagai pedoman sikap karyawan dalam melakukan pekerjaannya, apa yang perlu dilakukan dan jangan dilakukan. 4. SOP Karyawan PT Madani Prabu Jaya a. SOP Pembimbing Ibadah 1) Membimbing. jamaah. melaksanakan. ibadah. umroh atau haji khusus 2) Membimbing jamaah sesuai dengan jadwal yang telah disusun perusahaan 3) Selanjutnya materi yang disampaikan pada saat membimbing. jamaah. diserahkan. kepada. pembimbing. 4) Bersikap santun kepada jama'ah bagaimanapun keadaannya. 5) Hp harus diaktifkan 24 jam selama menjadi pembimbing. 6) Berpenampilan Islami, sopan dan tidak berlebihlebihan..

(73) 59. 7) Berkoordinasi dengan petugas check_in sebelum sampai hotel. 8) Membantu petugas check_in dalam mengawasi, mengecek,. dan. menghitung. jumlah. koper. jamaah setiap check in dan check out di hotel. 9) Mengumpulkan dan menyimpan pasport jamaah 10) Menemani dan mengantar jama’ah sholat fardlu, dan makan terutama di hari pertama. 11) Menyiapkan dan membagikan konsumsi kepada jamaah di setiap rute perjalanan 12) Menguasai sejarah Mekkah, Madinah dan tempat lain yang akan dikunjungi sesuai jadwal. 13) Menguasai materi umrah 14) Tanggap dengan semua permasalahan yang terjadi di lapangan. 15) Menampung, responsif dan menyikapi kritikan jamaah dengan baik. 16) Bersedia membantu jamaah jika membutuhkan bantuan. 17) Memastikan bus sehari sebelum perjalanan 18) Menekankan. kepada. jamaah. untuk. memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Memakai kalung identitas setiap keluar dari hotel. b) Setiap kali keluar mengunci kamar dan menitipkan di reception..

(74) 60. c) Waspada di tempat-tempat yang berdesakdesakan terutama pada para pengemis karena di antara mereka adalah pencopet. d) Segera melapor jika ada permasalahan di lapangan.62 b. SOP Pembayaran Perjalanan Umroh 1) Ramah kepada customer 2) Memvalidasi. pembayaran. jamaah/perwakilan. jamaah 3) Meminta. uang. jamaah/perwakilan. pendaftaran uang. muka. awal. pendaftaran. minimal Rp5.000.000/pax (Langsung diberikan perlengkapan) 4) 2. minggu. setelah. pendaftaran,. meminta. jamaah/perwakilan wajib membayar 50% dari harga paket umroh 5) Jamaah harus sudah melunasi pembayaran 3 minggu sebelum keberangkatan 6) Kelompok urgent/penting kurang dari 3 minggu sebelum. pemberangkatan. harus. melunasi. pembayaran sebesar 75% (Untuk bisa proses tiket dan visa) dari harga paket umroh 7) Bila sampai batas waktu yang ditentukan belum melunasi/fullpayment maka jumlah paket umroh. 62. Hasil wawancara dengan Direktur Operasional dan Pembimbing PT Madani Prabu Jaya 2 Juli 2019.

(75) 61. dipotong sesuai dengan jumlah pembayaran yang sudah masuk tersebut 8) Pembayaran 1 minggu sebelum pemberangkatan dikenakan 100% pembayaran no refund. 9) Pembatalan keberangkatan di antaranya: a) 5 minggu sebelum berangkat DP tidak dikembalikan b) 3 minggu sebelum berangkat dikenakan 50% dari harga paket c) 2 minggu sebelum berangkat dikenakan 80% dari harga paket d) 1 minggu sebelum berangkat dikenakan 100% dari harga paket. 63 c. SOP Pelayanan Pendaftaran Umroh 1) Ramah kepada jamaah yang hendak mendaftar 2) Menawarkan paket yang ingin diikuti oleh pendaftar 3) Memeriksa kelengkapan persyaratan pendaftar di antaranya: a) Paspor (minimal masa berlaku 7 bulan) sebelum rencana keberangkatan b) Nama di pasport minimal 3 suku kata c) Foto copy KTP d) Foto kopi surat nikah, jika suami istri berangkat keduanya. 63. Kebijakan Pembayaran Umroh PT Madani Prabu Jaya (Madani Tour).

Gambar

Gambar 2.1: Siklus Manajemen Kinerja Deming  .................... 29  Gambar 2.2: Siklus Manajemen Kinerja Torrington dan Hall .
Tabel 4.1: Jumlah  karyawan PT Madani  Prabu Jaya  berdasarkan  jenis kelamin  ..........................................................
Gambar 2.1: Siklus Manajemen Kinerja Deming
Gambar 2.2: Siklus Manajemen Kinerja Torrington dan Hall  Sumber  :  Michael  Amstrong  dan  Angela  Baron,  Performance  Management, 1998: 57
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah bertujuan mengembangkan dan meningkatkan minat baca, literasi informasi, bakat dan kecerdasan (intelektual,

Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa tiga variabel yang meliputi Besaran Perusahaan,Net Profit Margin, Return On Asset tidak berpengaruh terhadap praktek

Karena probabilitas jauh lebih besar dari 0,05, maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi ROE atau dapat dikatakan bahwa Tema Lingkungan dan

Berdasarkan pembahasan sebelum- nya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1) Konsep diri tidak bisa dilepaskan dalam proses psikologis dan pendidikan

Dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman tentang pelaksanaan proses pembelajaran, kependidikan dan mampu berkontribusi

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode (Penetran Tes, Ultrasonik Tes dan Magnetic Tes) yang paling efektif dan effisien dalam memeriksa cacat las, metode yang

Subsidi ( s ) adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkan, sehingga harga yang berlaku dipasar