--- Garis dan Bidang di R2 dan R3 ---
Sifat Operasi Hasil Kali Titik pada Vektor Sifat Operasi Hasil Kali Titik pada Vektor
Teorema: Hasil kali titik (dot product) u dan v dapat dinyatakan pula sebagai:
A. Pendekatan Geometri:
cos ; , 0
0; 0 atau 0
=
=
u v u v
R u v
u v
B. Pendekatan Matriks:
T
u u u
u v u v u v
=
x
x y z y
z
x x y y z z
v
R u v u v v
v
R merupakan “nilai” dari hasil kali titik dari kedua vektor di atas.
Sifat Operasi Hasil Kali Titik pada Vektor Sifat Operasi Hasil Kali Titik pada Vektor
Contoh: Diberikan vektor u = 0, 0, 1 dan v = 0, 2, 2 , yang
membentuk sudut 45º ( /4), maka carilah hasil kali titik (dot product) dari keduanya!
A. Pendekatan Geometri:
cos
1 2 2 cos 2 2 2
4 2 2
=
R u v u v
perlu norma dan
B. Pendekatan Matriks:
T
0 0 0 1 2 2
0 0 0 2 1 2
2
=
R u v u v
Sifat
Sifat - - sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor
Teorema:
1. u u v 0
2. v u v 0
3.
2 2 2
2 2 2
2 2 2 2 2
2 2 2
2 2 2
2
(identi
cos co
tas L
1
agrange)
c
s os
sin
u v u v
u v
u v
u v u v u v
u v u v
4. u v u v sin
Sifat
Sifat - - sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor
Teorema: Jika u , v dan w adalah vektor-vektor di
R
3, dan k sembarang skalar, maka : 1. u v u v
2. u v w u v u w
3. u v w u w v w
4. k u v k u v = u k v
5. u 0 0 u
6. u u 0
Sifat
Sifat - - sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor
Teorema: Jika i = (1,0,0); j = (0,1,0); dan k = (0,0,1) menyatakan vektor-vektor satuan di R
3, maka:
0 0 1 0 1 0
, , 0, 0, 1
1 0 0 0 0 1
i j = k
1 0 0 0 0 1
, , 1, 0, 0
0 1 0 1 0 0
j k = i
0 1 0 1 0 0
, , 0, 1, 0
0 0 1 0 1 0
k i = j
j i = k ; k j = i ; i k = j 0
i i = j j = k k =
Sifat
Sifat - - sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor
Teorema: Hasil kali silang u dan v dapat dinyatakan pula sebagai:
2 3 1 3 1 2
1 2 3
2 3 1 3 1 2
1 2 3
u u u u u u
u u u
v v v v v v
v v v
i j k
= i j k
u v
Contoh: Diberikan vektor u = 0, 0, 1 dan v = 0, 2, 2 , maka
carilah hasil kali silang (cross product) dari keduanya!
Jawab:
0 0 1 0 2 2
2 0 0
2, 0, 0
i j k
i j k
r u v
SOAL – Latihan (Ulangan)
Soal No. 1
Diberikan dua buah vektor gaya yang sama, masing-masing sebesar 10 N (Newton) dan keduanya saling membentuk sudut 60º seperti pada gambar berikut ini:
F1
F2
60º
F1
F2
R
atau
F1 F2
R
Tentukanlah nilai “resultan” dari kedua vektor tersebut!
Pembahasan
Resultan untuk dua buah vektor yang diketahui sudutnya adalah:
2 2
1 2 1
2 2
2 2 cos
10 10 2 10 10 cos (60 ) 300
10 3 Newton
R F F F F
SOAL – Latihan (Ulangan)
Soal No. 2
Dua buah vektor kecepatan
u
dan
v
, masing-masing besarnya 20 m·s-1 dan 40 m·s-1 membentuk sudut 60º seperti gambar berikut:
60º
u
v
60º
u
v u v
Tentukanlah “selisih” dari kedua vektor di atas!
Pembahasan
Selisih dari dua buah vektor dengan sudut 60º seperti di atas adalah:
2 2
2
1
1
2 2 cos (60) 20 40 2 20 40 (0,5) 1200 m s
20 3 m s
u v u v u v
SOAL – Latihan (ulangan)
Soal No. 3
Dua buah vektor gaya, masing-masing besarnya 8 N dan 4 N, saling mengapit dengan sudut 23
(120º).Tentukanlah besar resultan kedua vektor tersebut!
Pembahasan
1 2
2 3
8 membentuk sudut (120 ) 4
F N
F N
Resultan dari dua buah vektor tersebut dengan sudut 23
, adalah:2 2
2 2 2
2 2 2
2
3 2
1 1
1
1
2 1 cos ( ) 8 4 2 8 4 ( 0,5) 64 16 32 m s
4 3 m s
F F F F F F
Catatan: cos
cos
SOAL – Latihan (ulangan)
Soal No. 4
Perhatikan gambar di bawah ini:
1
F
2
F
Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukanlah resultan dari kedua vektor
1F dan
2F tersebut!
SOAL – Latihan (ulangan)
Pembahasan
Dari gambar seperti di atas, untuk mencari resultan gaya-gaya yang bekerja pada sumbu-
x
dan sumbu-y
, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: yang pertama, perhatikanlah kotak dari masing-masing vektor
F
1 (sumbu-x
: 30 N ke kanan dan sumbu-y
: 40 N ke atas) danF
2 (sumbu-x
: 50 N ke kanan dan sumbu-y
: 20 N ke atas), kemudian, hitunglah jumlah gaya-gaya yang bekerja pada arah sumbu-
x
dan sumbu-
y
, sebagai berikut:30 50 80 Newton 20 40 60 Newton
x y
F F
terakhir, hitung resultan keduanya dengan menggunakan rumus di bawah ini, dengan memperhatikan sudut
90
:2 2
2 2
80 60 10 Newton
x y
R
F F
Interpretasi Geometri Interpretasi Geometri
dari Hasil Kali Silang
dari Hasil Kali Silang
Iterpretasi Geometri untuk Luas Segitiga Iterpretasi Geometri untuk Luas Segitiga
Perhatikan Teorema berikut:
sin u
u v v
, adalah LUAS (AREA) dari suatu Jajaran Genjang
Perhatikan pula JAJARAN-GENJANG di bawah ini:
v
sin
v
u
u v
Luas dari jajaran genjang = (alas) x (tinggi)
= u v sin = u v
Contoh Iterpretasi Geometri untuk Luas Area Contoh Iterpretasi Geometri untuk Luas Area
Contoh
Carilah LUAS segitiga yang dibentuk oleh titik-titik
P
1 2, 2, 0
,P
1 1, 0, 2
, dan
1
0, 4, 3
P
!Penyelesaian
Dari gambar di bawah, dapat dilihat bahwa LUAS A adalah ½ luas jajaran genjang yang dibentuk oleh vektor P P
1 2
dan
P P
1 3
2 1, 0, 2
P P30, 4, 3
1 2, 2, 0 x P
z
y
Dari pelajaran sebelumnya, dihitung:
1 2
3, 2, 2 P P
1 3
2, 2, 3 P P
dan
1 2 1 3
10, 5, 10 P P P P
1 2 1 3
1 1
2 2 225
15
A P P P P 2
Hasil Kali Skalar Lipat
Hasil Kali Skalar Lipat - - 3 3 - [#1] -
Jika u
, v
dan w
adalah vektor-vektor dalam R
3, maka
u v w
disebut hasil kali skalar lipat-3 atau hasil kali skalar ganda-3 (scalar triple product)
Hasil kali skalar lipat-3 dari u = u , u , u
1 2 3
, v = v , v , v
1 2 3
dan w = w , w , w
1 2 3
dapat dihitung sebagai berikut:
11 22 331 2 3
u u u
v v v
w w w
u v w
Perhatikan bahwa, hasil kali di atas adalah KOMBINASI
antara HASIL KALI SILANG (prioritas dalam kurung) dan
HASIL KALI TITIK...!
Hasil Kali Skalar Lipat
Hasil Kali Skalar Lipat - - 3 3 - [#2] -
Rumus hasil kali skalar lipat-3 u v w seperti di
atas dapat diturunkan dari kombinasi berikut ini:
2 3 1 3 1 22 3 1 3 1 2
2 3 1
1 2 3
1 2 3
1 2
3 1 2
1 2 3
2 3 1 3 1
3
2
ingat : ?
v v v v v v
w w w w w w
v v v v v v
u u
u u u
v v v
w
w w w u
w
w w
w
w
minor / kofakator
u v w u i j k
Contoh Hasil Kali Skalar Lipat Contoh Hasil Kali Skalar Lipat - - 3 3
Contoh:
Rumus hasil kali skalar lipat-3 u v w dengan vektor-vektor berikut ini:
3 2 5 ; 4 4 ; 3 2
u i j k v i j k w j k Penyelesaian:
1 2 3
1 2 3
1 2 3
3 2 5
1 4 4
4 4 1 4 1 4
3 2 5
3
u u u
v v v
w w
2 0 2 0 3
60
3 2
4 5
w 0
1 u v
49 w
Iterpretasi GeometriK untuk DETERMINAN Iterpretasi GeometriK untuk DETERMINAN
Nilai mutlak determinan matriks ordo-2:
1 2 1 2
1 2 1 2
u u u u
det v v v v
sama dengan LUAS Jajaran Genjang dalam R
2yang dibentuk oleh vektor-vektor u = u , u
1 2
dan v = v , v
1 2
Nilai mutlak determinan matriks ordo-3:
1 2 3 1 2 3
1 2 3 1 2 3
1 2 3 1 2 3
u u u u u u
det v v v v v v
w w w w w w
sama dengan VOLUME Paralelepidum dalam R
3yang dibentuk oleh vektor- vektor u = u , u , u
1 2 3
, v = v , v , v
1 2 3
dan w = w , w , w
1 2 3 .
Garis dan Bidang Garis dan Bidang
Di dalam R
Di dalam R 3 3
Garis dan Bidang dalam Ruang Dimensi 3
In analytic geometry a line in 2-space can be specified by giving its slope and one of its points. Similarly, one can specify a plane in 3-space by giving its inclination and specifying one of its points. A convenient method for describing the inclination of a plane is to specify a nonzero vector, called a normal, that is perpendicular to the plane.
Dalam geometri analitis bidang, sebuah garis dalam R
2dapat diperoleh dengan menentukan kelandaian dan
salah satu titik (posisinya). Demikian pula, sebuah bidang
dalam R
3dapat diperoleh dengan menentukan inklinasi
dan salah satu titik posisinya. Sebuah metode yang dapat
digunakan untuk menguraikan inklinasi adalah dengan
menentukan suatu vektor tak nol (disebut suatu normal)
yang tegak lurus dengan bidang tersebut.
Garis dan Bidang dalam Ruang Dimensi 3
(2)
Jika diinginkan suatu persamaan bidang yang melalui titik P x y z1
0, 0, 0
dan memiliki sebuah vektor tak noln a b c , ,
sebagai normal. Maka dari gambar berikut inidapat ditunjukkan dengan jelas, bahwa pada bidang tersebut terdapat titik-titik
, ,
P x y z di mana vektor P P0
ortogonal terhadap n
, yaitu
0
0
n P P
Garis dan Bidang dalam Ruang Dimensi 3
(3)
Seperti diketahui dengan jelas, bahwa pada bidang di atas terdapat titik- titik P x y z
, ,
di mana vektor P P0
ortogonal terhadap
n
, yaitu0 0
n P P
Maka, dengan menggunakan P P0
x x0 , y y0 , z z0
, persamaan di atas dapat ditulis sebagai:
x x
0 y y
0 z z
0 0
a b c
Disebut juga sebagai bentuk normal titik dari persamaan sebuah bidang.