STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
USULAN PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro
Disusun Oleh DIAN APRILLIA
B11.2018.05059
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2021
i
PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN
Nama : Dian Aprillia
NIM : B11.2018.05059
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
Judul Skripsi : STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Pembimbing : Dr. HERRY SUBAGYO MM
Semarang, 03 Nov 2021 Dosen Pembimbing
Dr. HERRY SUBAGYO MM NPP. 0686.11.2014.601
ii DAFTAR ISI
PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN ... i
DAFTAR ISI ... ii
I. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1
II. RUMUSAN MASALAH ... 7
III. TUJUAN PENELITIAN ... 8
IV. MANFAAT PENELITIAN ... 8
V. TINJAUAN PUSTAKA ... 10
5.1 Landasan Teori ... 10
5.2 Penelitian Terdahulu ... 17
5.3 Kerangka Konseptual ... 31
5.4 Hipotesis ... 31
VI. METODE PENELITIAN ... 36
6.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 36
6.2 Populasi dan Sampel ... 40
6.3 Jenis dan Sumber Data ... 42
6.4 Metode Pengumpulan Data ... 42
6.5 Metode Analisis ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 49
1
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Struktur modal merupakan masalah penting bagi perusahaan. Karena baik buruknya struktur modal secara langsung mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, yang pada gilirannya mempengaruhi nilai perusahaan. Kesalahan dalam keputusan struktur modal memiliki implikasi yang luas, terutama jika perusahaan memiliki jumlah hutang yang besar, dan akibatnya beban tetap perusahaan menjadi tinggi. Ini juga berarti meningkatkan risiko keuangan, yaitu risiko jika perusahaan tidak mampu membayar beban bunga atau cicilan (Nurul Firmanullah dan Darsono, 2017).
Struktur modal didasarkan pada penggunaan modal internal dan penggunaan modal eksternal. Salah satu kunci terpenting keberhasilan sebuah perusahaan adalah pengelolaan keuangan yang baik. Peran manajer sangat penting dalam menetapkan pedoman yang tepat agar perusahaan selalu dapat mengoptimalkan sumber pendanaannya. Struktur modal merupakan kombinasi dari sumber pendanaan jangka panjang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Perusahaan memiliki dua sumber utama pendanaan. Salah satunya adalah modal ekuitas dan yang lainnya adalah dari luar. Dengan kata lain, itu adalah modal eksternal.
Dalam hal ini manajer keuangan memiliki kewenangan untuk menentukan besarnya modal yang digunakan dan modal pertama yang digunakan untuk mendanai kegiatan investasi (Nurul Firmanullah dan Darsono, 2017).
Perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi struktur pendanaan mereka. Mengetahui faktor-faktor tersebut, diharapkan manajemen mampu meletakkan dasar untuk menentukan pendanaan perusahaan
2
yang maksimal untuk meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan. Struktur modal memainkan peran penting bagi perusahaan secara keseluruhan, karena memungkinkan perusahaan untuk menilai kinerjanya dan menentukan bagaimana bisnisnya akan terus tumbuh. Struktur modal suatu perusahaan terdiri dari dua aspek yaitu sisi hutang (debt) dan sisi permodalan. Sisi hutang merupakan sumber dana bagi perusahaan dan disediakan oleh pihak ketiga dalam bentuk pinjaman. Ekuitas, di sisi lain, merupakan sumber pendanaan perusahaan dari orang dalam perusahaan (Riza Fatoni Hidayat Sudarno, 2013).
Masalah keuangan adalah bagian yang sangat penting dari bisnis karena mempengaruhi kepentingan banyak pemangku kepentingan, termasuk kreditur, pemegang saham, dan manajemen perusahaan itu sendiri. Pembiayaan dapat bersifat internal dan/atau eksternal. Pembiayaan internal dapat berupa laba ditahan dan depresiasi. Pendanaan eksternal berasal dari kreditur, pemegang obligasi dan pemilik perusahaan (Raja Patresia Angeliend, 2014).
Penetapan anggaran modal adalah seluruh proses perencanaan dan penetapan penggunaan dana, dengan jangka waktu pengembalian modal satu tahun atau lebih. Dalam hal ini belanja anggaran modal meliputi belanja modal untuk pembelian aset tetap, proyek investasi jangka panjang, dan pendanaan litbang (Panca Wahyuningsih, 2011).
Jika perusahaan lebih memilih sumber pendanaan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya, hal itu akan mengurangi ketergantungannya pada pihak luar secara signifikan. Jika pertumbuhan perusahaan meningkatkan kebutuhan dana dan semua dana digunakan secara
3
internal, maka satu-satunya pilihan adalah menggunakan dana eksternal dengan modal eksternal (pembiayaan eksternal) atau dengan mengeluarkan dana baru.
Saham (pinjaman hutang) untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Kebutuhan pembiayaan.
Menurut Friska Firnanti (2011), terdapat berbagai teori struktur modal yang dapat menjelaskan perilaku penentuan struktur modal oleh manajemen perusahaan, seperti teori informasi asimetris, teori keagenan, teori trade-off, dan teori pecking order. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan berbagai faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan di beberapa negara.
Jika keputusan anggaran modal memiliki dampak yang signifikan terhadap kondisi dan nilai perusahaan, akan sangat membantu untuk mengetahui faktor- faktor dasar yang mungkin atau mungkin tidak mempengaruhi struktur modal perusahaan. Faktor fundamental tersebut meliputi ukuran perusahaan, risiko bisnis, tingkat pertumbuhan, struktur aset, dan profitabilitas (Raja patresia angeliend, 2014).
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan struktur modal (Khalid Assad, 2019). Perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar untuk mendanai kegiatan usahanya, dan alternatif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan tersebut adalah dengan menggunakan leverage. Dengan kata lain, ukuran perusahaan memiliki dampak langsung terhadap struktur modal perusahaan.
4
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi struktur modal adalah risiko usaha.
Risiko bisnis adalah risiko yang dialami perusahaan bukan dari hutang, tetapi dari melakukan bisnis di perusahaan itu sendiri (Hamidah, 2016). Risiko bisnis dapat meningkat jika perusahaan terlalu mengandalkan pendanaan eksternal.
Semakin tinggi risiko bisnis suatu perusahaan, semakin sedikit hutang yang dimilikinya. Oleh karena itu, keputusan harus diperhitungkan ketika memutuskan struktur modal manajer keuangan. Keputusan struktur modal tidak hanya mempengaruhi profitabilitas tetapi juga risiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Keputusan struktur modal yang buruk dapat merugikan perusahaan, karena manfaat dari utang lebih kecil daripada biaya yang dihasilkan (Lukman Sujadi dan Vivina, 2019).
Menurut studi Selli Zulianis (2014), peluang pertumbuhan adalah kemampuan perusahaan untuk berinvestasi pada hal-hal yang menguntungkan.
Pada dasarnya, peluang pertumbuhan bergantung pada peluang investasi perusahaan itu sendiri. Growth Opportunity merupakan peluang bagi perusahaan untuk menambah nilai perusahaan di masa yang akan datang. Peluang pertumbuhan setiap perusahaan berbeda dari yang lain, dan nilai pertumbuhan atau peluang investasi perusahaan bergantung padanya.
Struktur aset adalah perbandingan aset tetap dan total aset dan memungkinkan Anda untuk menentukan jumlah dana yang dialokasikan untuk setiap komponen aset. Semakin banyak struktur aset yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi rasio utang terhadap modal atau aktivitas pendanaannya melalui modal utang. Fenomena ini disebabkan oleh faktor jaminan. Berbicara tentang
5
struktur total aset perusahaan yang besar, juga memiliki jumlah aset tetap yang banyak (A Nasihatun, 2015).
Faktor lain yang mempengaruhi struktur modal adalah profitabilitas. (Khalid Assad, 2019) mendefinisikan profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Profitabilitas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Profitabilitas juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dan bunga jangka panjang. Profitabilitas yang tinggi juga menarik bagi investor perusahaan.
Menurut studi Eva Herdianti (2021), banyak perusahaan Indonesia yang bangkrut karena dana yang tidak terpakai, termasuk penggunaan utang yang berlebihan. Hal ini terjadi pada maskapai PT Metro Batavia. Berdasarkan berita dari merdeka. Pada hari Rabu, 30 Januari 2013, comPT Metro Batavia dideklarasikan pada tanggal 30 Januari 2013, berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No. 77/Kepailitan/2011/PN. berdagang. Jkt. PST. Kepailitan diajukan oleh salah satu kreditur, ILFC, karena PT Metro Batavia tidak mampu membayar utangnya sebesar $4,68 hingga 13 Desember 2012. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor tersebut. Ini mempengaruhi struktur modal, sehingga Anda dapat membuat keputusan struktur modal yang tepat. Menurut Brigham dan Houston (2011) dan Sawitri dan Lestari (2015), terdapat 12 faktor yang mempengaruhi penentuan struktur modal.
Stabilitas pendapatan, struktur aset, utang operasi, risiko bisnis, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak. , Manajemen, manajemen. Sikap dan perilaku perusahaan. Dan fleksibilitas keuangan. Menurut penelitian Sartono (2001) dan
6
Bhawa dan Dewi (2015), struktur modal meliputi penjualan, struktur aset, variabel ukuran pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, perlindungan laba dan pajak, ukuran perusahaan, dan dalam perusahaan. Dan kerangka ekonomi makro.
Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi struktur modal, empat yang umum ditemukan dalam penelitian adalah profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset, dan ukuran perusahaan. Namun, ada kontradiksi dengan hasil penelitian sebelumnya. Ada faktor-faktor yang dianggap penting dalam satu penelitian tetapi tidak dalam penelitian lain.
Berdasarkan penelitian terdahulu, di temukan adanya research gap dari variabel faktor yang mempengaruhi struktur modal sebagai berikut :
Tabel 1 Research gap Faktor Yang Mempengaruhi
Struktur Modal
Hasil
Signifikan Tidak Signifikan Profitabilitas Ni Made Dewi Adnyani
(2014)
Lukman Surjadi dan Viviana (2019)
Pertumbuhan penjualan Riza Fatoni Hidayat dan Sudarno (2013)
Eva Hardianti (2021)
Struktur aset Chusnul Maulidina Hidayat, Rio Dani Laksana, dan Ade Banani (2019)
Nurul Firmanullah dan Darsono (2017)
7
Ukuran Perusahaan Khalid Assad dan A.Sakir (2019)
Friska Finanti (2011)
Dalam research gap tersebut masih di ketahui adanya perbedaan dari hasil penelitian-penelitian terdahulu untuk itu perlu di lakukan pengujian kembali mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal perushaan.Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah “STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA”
II. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan dapat di simpulkan rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh pada faktor profitabiltas terhadap struktur modal perusahaan manufaktur ?
2. Apakah terdapat pengaruh pada faktor pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur ?
3. Apakah terdapat pengaruh pada faktor struktur aset terhadap struktur modal perusahaan manufaktur ?
4. Apakah terdapat pengaruh pada faktor ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur ?
8 III. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan hasil yang ingin dicapai melalui penelitian terhadap perusahaan.Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada perusahaan Manufaktur.
2. Menganalisis pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap Struktur Modal pada perusahaan Manufaktur.
3. Menganalisis pengaruh struktur aset terhadap Struktur Modal pada perusahaan Manufaktur.
4. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap Struktur Modal pada perusahaan Manufaktur.
IV. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini di harapkan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengambil keputusan berinvestasi bagi para investor yang nantinya akan memaksimumkan nilai perusahaan itu sendiri.
2. Bagi Penulis
memberikan tambahan pengetahuan empiris dan menguji pengetahuan yang telah didapatkan ketika kuliah untuk dapat diaplikasikan dalam
9
menyusun penelitian dan mengolah data yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan.
3. Bagi Akademik
Sebagai bentuk media referensi yang mampu memberikan manfaat keilmuan dan dapat mendukung penelitian selanjutnya yang menggunakan konsep dan dasar penelitian yang sama.
10 V. TINJAUAN PUSTAKA
5.1 Landasan Teori
5.1.1 Pengertian Struktur Modal
Struktur modal merupakan bagian terpenting dari perusahaan.
Kualitas struktur modal memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi keuangan perusahaan. Mengelola struktur modal memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sumber dayanya untuk kegiatan yang tepat dan bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan.
Pengertian struktur modal itu sendiri adalah keseimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2001). Menurut Horne dan Wachowicz (1997) struktur modal adalah campuran (proporsi) dari sumber-sumber jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh hutang, ekuitas, saham preferen, dan saham biasa.
Sedangkan modal perusahaan merupakan pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan struktur modal pemegang saham. Menurut Weston dan Copeland (1996) struktur keuangan adalah cara perusahaan membiayai asetnya dan dapat dilihat pada seluruh sisi kanan neraca yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang saham. Dengan demikian, struktur modal suatu perusahaan hanyalah sebagian dari strukturnya. Oleh karena itu, manajer harus dapat menghimpun dana secara efisien, sehingga keputusan perusahaan mampu menghasilkan biaya modal yang harus ditanggung dan dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
11
Struktur permodalan terkait dengan perolehan sumber pendanaan perusahaan. Pendanaan perusahaan berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Menurut Riyanto (2001), modal dibagi menjadi dua bagian yaitu modal dan kewajiban. Ekuitas adalah modal dari pemilik perusahaan dan dimasukkan ke dalam perusahaan tanpa batas waktu. Oleh karena itu, ekuitas adalah dana jangka panjang dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Modal asing, atau utang, adalah modal eksternal yang sementara beroperasi di perusahaan, dan dalam kasus perusahaan yang bersangkutan, modal adalah utang.
5.1.2 Teori Struktur Modal
Ada beberapa teori struktur modal yang di kembangkan oleh beberapa para ahli antara lain adalah:
1. The Trade Off Model
Model trade-off mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan adalah hasil dari insentif pajak dari penggunaan modal pinjaman dan biaya yang timbul dari penggunaan modal pinjaman (Hartono, 2003). Inti dari teori trade-off dalam struktur modal adalah untuk menyeimbangkan manfaat dan biaya penggunaan utang. Model teori trade-off tidak dapat secara akurat menentukan struktur modal yang optimal, tetapi model tersebut memberikan kontribusi penting. Yaitu (Hartono, 2003):
1. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya menggunakan sedikit hutang
12
2. erusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang membayar pajak rendah.
Sedangkan berdasarkan Brealey, dkk. (2007:24) trade-off theory memperkirakan bahwa debt ratio akan berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Perusahaan dengan aset berwujud dengan risiko rendah dan laba kena pajak tinggi harus menggunakan lebih banyak utang, sedangkan perusahaan dengan aset berisiko tinggi harus menggunakan lebih sedikit utang.
2. Pecking Order Theory
Teori ini disebut pecking order karena menjelaskan mengapa perusahaan memprioritaskan sumber pendanaan. Singkatnya, teori menyatakan (Brealey dan Myers, 1991 dalam Husnan, 2000) :
1) Perusahaan menyukai pembiayaan internal (pembiayaan dari kinerja operasi perusahaan).
2) Perusahaan berusaha menyesuaikan proporsi dividen yang ditargetkan dengan menghindari perubahan dividen yang drastis.
3) Kebijakan dividen relatif tidak mau berubah. Dengan fluktuasi profitabilitas dan peluang investasi yang tidak dapat diprediksi, dana operasional terkadang melebihi kebutuhan dana investasi, dan dalam kasus lain, mungkin tidak mencukupi. Jika hasil operasi lebih rendah
13
dari kebutuhan investasi, perusahaan akan mengurangi saldo kasnya atau menjual surat berharganya.
4) Jika diperlukan pembiayaan eksternal, perusahaan akan terlebih dahulu menerbitkan surat berharga yang paling “aman”, dimulai dengan penerbitan obligasi, diikuti dengan surat berharga dengan karakteristik opsi (seperti obligasi konversi), dan terakhir, jika tidak cukup, kemudian menerbitkan surat berharga baru. saham.
Teori pecking order menjelaskan mengapa perusahaan yang menguntungkan cenderung meminjam dalam jumlah kecil. Hal ini bukan karena target debt ratio perusahaan yang rendah, melainkan karena membutuhkan pendanaan eksternal yang sangat sedikit. Sebaliknya, perusahaan dengan laba rendah cenderung memiliki tingkat utang yang lebih tinggi karena pendanaan internal yang tidak memadai dan sumber eksternal yang mengutamakan utang.
3. Asymmetric Information Theory
Myers (1984) menyatakan bahwa perusahaan lebih memilih pembiayaan sendiri. Artinya, perusahaan lebih banyak menggunakan sumber pendanaan internal dalam bentuk laba ditahan daripada sumber pendanaan eksternal. Ini hanya digunakan sebagai alternatif jika perusahaan tidak memiliki pembiayaan sendiri yang memadai. Teori ini menjelaskan hubungan antara pajak, risiko kebangkrutan, dan penggunaan hutang yang disebabkan oleh penentuan struktur modal perusahaan. Model ini merupakan perluasan
14
dari teori Modigliani Miller bahwa nilai perusahaan yang menggunakan utang sama dengan nilai perusahaan bebas utang dalam kondisi pasar yang sempurna. Namun, mereka memodifikasi teori Momiliani Miller II bahwa keberadaan pajak berkorelasi dengan hutang. Hal ini karena bunga yang dibayarkan atas hutang mengurangi penghasilan kena pajak, sehingga perusahaan dapat menggunakan hutang untuk menambah nilai.
4. Agency Theory
Menurut Jensen dan Meckling (1976) teori biaya keagenan menyatakan bahwa penggunaan hutang secara maksimal dapat meningkatkan nilai pemegang saham tetapi pembiayaan hutang yang berlebihan dapat menyebabkan kerugian. Perusahaan mengeluarkan biaya agensi untuk memastikan manajer memilih keputusan terbaik demi kepentingan pemegang saham
Sedangkan dalam penelitian Wahidahwati (2005) teori keagenan menjelaskan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan. Penyebab konflik antara manajer dan pemegang saham terkait dengan pencairan dana dan bagaimana dana tersebut diinvestasikan. Menurut teori keagenan, ada hubungan negatif antara struktur modal dan risiko bisnis. Menurut teori ini, semakin tidak stabil pendapatan perusahaan dan semakin besar kemungkinan kebangkrutan, semakin besar masalah yang terkait dengan hutang. Dengan demikian, ketika risiko bisnis meningkat, tingkat utang perusahaan akan menurun.
15 5. Signaling Theory
Bagi Brigham serta Houston( 1999) signaling theory merupakan sesuatu langkah yang diambili oleh manajemen industri yang menciptakan petunjuk untuk para investor tentang gimana manajemen memandang prospeknperusahaan. Industri dengan prospek yang menguntungkan hendak sebisa bisa jadi menjauhi penjualan saham serta mengusahakan menemukan modal baru yang diperlukan dengan cara- cara lain. Industri dengan prospek yangnkurangmmenguntungkan cenderung hendak menjual sahamnya.
Apabila sesuatu industri menawarkan penjualan saham baru lebih kerap dari umumnya, hingga harga saham industri tersebut umumnya hendak menyusut, sebab pada dikala penerbitan saham baru membagikan isyarat ataupun signal yag negatif yang nantinya bisa memencet harga saham industri meski prospek industri bagus.
5.1.3 Faktotr-Faktor Yang Memperngaruhi Struktur Modal Perusahaan pada umumnya akan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini ketika melakukan keputusan struktur modal:
Faktor pertama adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan pernyataan dari (Brigham dan Houston, 2006:107). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan Return on Rasio Aset (ROA). Pada teori pecking order, perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung menggunakan sumber pendanaan internal yang sumber pendanaan eksternal (Husain dan Pudjiastuti,2006:276). Pernyataan ini sejalan dengan penelitian Lim dan Cheng (2012), penelitian ini
16
menjelaskan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal suatu perusahaan sedangkan studi Bayrakdaroglu, et al (2013) dan Cortez, (2012) ditemukan adanya hubungan negatif antara profitabilitas dengan struktur modal suatu perusahaan.
Faktor kedua adalah pertumbuhan penjualan. Brigham dan Houston (2001:39) menyatakan bahwa perusahaan dengan penjualan yang stabil bisa lebih aman untuk mendapatkan lebih banyak pinjaman dan menanggung biaya tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil. Pertumbuhan penjualan mempengaruhi sektor industri di Johannesburg Stock Exchange (Vries,2019). Serrasqueiro (2011) menemukan hubungan positif antara pertumbuhan penjualan dengan arus kewajiban terkait dengan struktur modal di perusahaan non-keuangan dalam bahasa Portugis. Kajian selanjutnya yang didukung oleh Javed dan Akhtar (2012) menemukan bahwa pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh positif dan signifikan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan sektor industri Bursa Efek Karachi di Pakistan.
Faktor ketiga adalah struktur aset. Struktur aset adalah keseimbangan atau perbandingan antara aset tetap dan total aset (J.Fred Weston dan Eugene F. Brigham, 2005:175). Sebuah perusahaan dengan tinggi struktur aset dapat menggunakan aset tetapnya sebagai jaminan dalam hutang, sehingga nantinya perusahaan akan menjadi rendah biaya hutang dan dapat memperbaiki struktur modalnya (Jensen dan Meckling, 1976). Dalam studi Bokpin dkk.
(2009) ditemukan adanya hubungan positif antara struktur aset dan modal
17
struktur sedangkan dalam penelitian (Quan dan Xin, 2013) ditemukan adanya hubungan yang negatif antara struktur aset dan struktur modal.
Faktor keempat adalah ukuran perusahaan. Perusahaan besar lebih cenderung melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dibanding perusahaan kecil. Hal inilah yang membuat perusahaan kecil lebih rentan bangkrut sedangkan perusahaan besar lebih siap menghadapi krisis karena memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar.Ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan berpengaruh terhadap struktur permodalan perusahaan barang konsumsi di BEI, hal ini dikemukakan oleh (Widjaja dan Kasenda, 2008), pernyataan ini sejalan dengan Dimas Lusangaji (2012), ia menyatakan bahwa ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal.
5.2 Penelitian Terdahulu
Ada beberapa hasil dai penelitian terdahulu sebagai pedoman informasi yang sudah di lakukan oleh sejumlah peneliti mengenai struktur modal dan faktor yang memepengaruhinya. Adapun penelitian tersebut di antaranya:
18 Tabel 2
Penelitian Terdahulu
No .
Nama dan Tahun Peneliti
Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Nurul0Firmanull ah & Darsono (2017)
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal Di Perusahaan Indonesia (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011- 2014)
Variabel Dependen : Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
Variabel Independen : Likuiditas,
Profitabilitas, Struktur Aset, Pertumbuhan Penjualan,
Pertumbuhan Aset.
1. likuiditas dengan
struktur modal tidak ada pengaruh yang
signifikan.
2. profitabilitas dan struktur modal tidak terdapat pengaruh yang signifikan.
3. struktur aset tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
4. pertumbuhan penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
5. pertumbuhan aset memberikan pengaruh negatif.
19
6. risiko bisnis juga memberikan pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
2. Khalid Assad &
A.Sakir (2019)
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen : Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
Variabel Independen : Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Perusahaan (Growth) Profitabilitas, non- debt tax.
1. ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur.
2. rofitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur.
3. non debt tax shield berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur
4. growth berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur.
20 3. Riza Fatoni
Hidayat Sudarno (2013)
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011
Variabel Dependen : Struktur modal perusahaan manufaktur
Variabel Independen : Pertumbuhan
Penjualan, Non debt tax shield, Debt service capacity.
1. pertumbuhan penjualan positif berpengaruh secara signifikan positif terhadap struktur modal
2. non debt tax shield tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal 3. debt service capacity
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
4. Panca
Winahyuningsih , Kertati
Sumekar &
Hanar Prasetyo (2011)
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen : Struktur modal perusahaan manufaktur
Variabel Independen : pertumbuhan
penjualan, profitabilitas, struktur aktiva dan operating leverage
1. secara parsial variabel pertumbuhan
berpengaruh signifikan positif terhadap variabel struktur modal.
2. secara parsial variabel ROA berpengaruh signifikan negatif terhadap variabel DER.
3. secara parsial variabel STA tidak berpengaruh terhadap variabel
21
struktur modal (debt to equity ratio).
4. secara parsial variabel Operating leverage berpengaruh signifikan negative terhadap variabel DER
5. Friska Firnanti (2011)
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen : Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
Variabel Independen : Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, time interest earned, Pertumbuhan Aktiva,
1. ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
2. Profitabilitas mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap struktur modal.
3. Risiko bisnis tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal.
4. Time interest earned mempunyai pengaruh positif yang signifikan
22
terhadap struktur modal.
5. Pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap struktur modal.
6. Ni Made Dewi Adnyani (2014)
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen : Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
Variabel Independen : Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis,
Pertumbuhan Aktiva, Profitabilitas,
Kepemilikan Manajerial.
1. ukuran perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. risiko bisnis berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Pertumbuhan aktiva berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal
23
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Profitabilitas
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
7. Hamidah (2016) Analysis Of Factors Affecting The Capital Structure And Profitability In
Variabel Dependen : Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
1. terdapat pengaruh yang signifikan antara likuiditas dengan leverage.
24 Indonesian’s
Manufacturing Company Year 2009 – 2013
Variabel Independen : Likuiditas,
Pertumbuhan Perusahaan, Tangibility Assets
2. terdapat pengaruh tidak signifikan antara variabel pertumbuhan perusahaan terhadap leverage.
3. variabel tangibility asset terhadap leverage terdapat pengaruh yang signifikan
8. Lukman Surjadi
& Viviana (2019)
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Di Bei Periode 2015- 2017
Variabel Dependen : Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
Variabel Independen : Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, risiko bisnis
1. ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2015-2017.
2. profitabilitas
berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
25
Efek Indonesia pada periode 2015-2017.
3. risiko bisnis berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap struktur modal
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2015-2017.
9. Brizan Sena Bagaskoro &
Ismul Aksan (2018)
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Variabel Dependen : Struktur Modal
Variabel Independen : Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), Price Earnings Ratio (PER)
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa ROA, CR terbukti berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
10. Chusnul Maulidina Hidayat, Rio Dhani Laksana
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Variabel Dependen :
Struktur Modal Perusahaan
1. Struktur aset berpengaruh positif terhadap DER industri otomotif dan suku
26
& Ade Banani (2019)
Manufaktur
Variabel Independen : Struktur Aset,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan Penjualan
cadang yang terdaftar di BEI.
2. ROA tidak
mempengaruhi DER industri otomotif dan suku cadang yang tercatat di BEI.
3. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap DER industri otomotif dan suku cadang yang terdaftar di BEI
4. Pertumbuhan penjualan tidak mempengaruhi DER industri otomotif dan suku cadang yang tercatat di BEI.
11. Raja Patresia Angeliend (2014)
Analisis Struktur Modal Dan Faktor-Faktor Yang
Variabel Dependen : Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
1. Ukuran Perusahaan Berpengaruh Terhadap Struktur Modal.
2. Resiko Bisnis
27 Mempengaruhiny
a (Studi Pada Sektor
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia)
Variabel Independen : Ukuran Perusahaan, Resiko Bisnis, Tingkat Pertumbuhan, Struktur Aktiva, Dan
Profitabilitas.
Berpengaruh Terhadap Struktur Modal.
3. Tingkat Pertumbuhan Berpengaruh Terhadap Struktur Modal.
4. Struktur Aktiva
Berpengaruh Terhadap Struktur Modal.
5. Profitabilitas
Berpengaruh Terhadap Struktur Modal.
12. Selly Zuliani (2014)
Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aset, Dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal
Variabel Dependen : Struktur Modal
Variabel Independen : Profitabilitaa,
Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aset, Dan Tingkat Pertumbuhan,
1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia Secara Parsial Adalah Signifikan.
2. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal
Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek
28
Indonesia Secara Parsial Adalah Tidak Signifikan.
3. Pengaruh Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia Secara Parsial Adalah Tidak Signifikan.
4. Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal
Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia Secara Parsial Adalah Tidak Signifikan.
13. Bella Insani, Yohanes Indrayono, Dan Dessy
Herlisnawati (2017)
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Foods And Beverages Yang Terdaftar
Variabel Dependen : Struktur Modal
Variabel Independen : Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Pertumbuhan Aset
1. Firm Size Tidak Memiliki Pengaruh Terhadap Struktur Modal.
2. Returnonassets Memiliki Pengaruh Negatif
Signifikan Terhadap
29 Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2015
Dan Pertumbuhan Penjualan
Struktur Modal
3. Pertumbuhan Aset Tidak Memiliki Pengaruh Terhadap Struktur Modal.
4. Growth Sales (Pertumbuhan Penjualan) Tidak Memiliki Pengaruh Terhadap Struktur Modal.
14. Anita Sarly Marentek (2015)
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Pada Perusahaan Food And Beverage
Variabel Dependen : Struktur Modal
Variabel Independen : Ukuran Perusahaan, Resiko Bisnis, Profitabilitas.
1. Ukuran Perusahaan (X1) Tidak Berpengaruh Terhadap Struktur Modal (Y), Tidak Signifikan.
2. Resiko Bisnis (X2) Tidak Berpengaruh Terhadap Struktur Modal (Y).
3. Profitabilitas (X3) Berpengaruh Terhadap Struktur Modal (Y)
30 Periode 2007-
2010)
Karena Profitabilitas.
15. Eva Hardianti (2021)
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014
Variabel Dependen : Struktur Modal
Variabel Independen : Profitabilitas,
Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aset, Dan Ukuran Perusahaan
1. Profitabilitas
Berpengaruh Signifikan Terhadap Struktur Modal.
2. Pertumbuhan Penjualan Tidak Berpengaruh Terhadap Struktur Modal.
3. Struktur Aset
Berpengaruh Signifikan Terhadap Struktur Modal.
4. Ukuran Perusahaan Berpengaruh Signifikan Terhadap Struktur Modal.
31 5.3 Kerangka Konseptual
Variabel pada penelitian ini terdiri berdasarkan dari dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikatnya adalah struktur modal perusahaan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset, dan ukuran perusahaan sebagai faktor- faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan.
Kerangka Pemikiran
5.4 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penjelasan singkat dan sepintas tentang masalah yang perlu ditinjau kembali. Jika Profitabilitas
(X1)
Pertumbuhan Penjualan (X2)
Struktur aset (X3)
Ukuran perusahaan (X4)
Struktur Modal (Y) H1
H2
H3
H4
32
hasil analisis data empiris membuktikan bahwa hipotesis itu benar, atau sebaliknya, hipotesis diterima.
1. Pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan
Berdasarkan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pecking order theory, perusahaan cenderung menggunakan sumber pendanaan sendiri berupa laba ditahan untuk membiayai investasinya. Hal ini karena perusahaan yang menguntungkan memiliki banyak dana internal dan dapat menggunakan dana internal yang melimpah daripada meminjam. Semakin tinggi profitabilitas, semakin rendah hutang.
Studi awal dilakukan untuk menghubungkan profitabilitas dengan struktur modal (Nurul Firmanullah & Darsono 2017) dan (Khalid Assad1 & A.Sakir2 2019), yang berdampak buruk pada struktur modal produsen. Berdasarkan hasil survei, hipotesis pertama dibuat. Jadi
H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
2. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal perusahaan
Berdasarkan teori dalam penelitian ini yaitu pecking order theory, perusahaan akan menggunakan tambahan dana dari luar untuk keperluan investasinya ketika dana internal tidak
33
mencukupi. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi cenderung membutuhkan dana tambahan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Ketika dana internal tidak mencukupi, utang menjadi pilihan pertama karena didasarkan pada pertimbangan bahwa biaya penerbitan obligasi lebih murah daripada penerbitan saham. Sehingga perusahaan lebih mengutamakan utang daripada menerbitkan saham. Dapat diartikan bahwa semakin tinggi pertumbuhan penjualan maka semakin tinggi pula hutangnya.
Adanya penelitian sebelumnya oleh Hamidah(2016) menghasilkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, penelitian lain yang dilakukan Ni Made Dewi Adnyani (2011) juga menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur. . hasil penelitian, hipotesis kedua adalah:
H2: pertumbuhan penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
3. Pengaruh struktur aset terhadap struktur modal perusahaan Berdasarkan teori dalam penelitian ini yaitu pecking order theory, perusahaan akan menggunakan tambahan dana dari luar untuk keperluan investasinya ketika dana internal tidak
34
mencukupi. Struktur aktiva yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aktiva tetap yang melimpah, aktiva tetap yang melimpah tersebut dapat digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan untuk memperoleh utang. Sehingga perusahaan dengan struktur aset yang tinggi memiliki hutang yang lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan dengan struktur aset yang rendah. Dapat diartikan bahwa semakin tinggi struktur aset maka semakin tinggi pula hutangnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eva Hardianti (2021) menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur modal. Untuk kekuatan penelitian ini, Nurul Firmanullah
& Darsono (2017) juga menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, diperoleh hipotesis ketiga sebagai berikut:
H3 : Struktur aset berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal
4. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan
Besar kecilnya suatu perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal dalam suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat melalui besar kecilnya aset perusahaan. Ukuran perusahaan
35
dapat mempengaruhi struktur modal karena perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan dana daripada perusahaan kecil. Besar kecilnya suatu perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan besar cenderung lebih stabil dibandingkan perusahaan kecil, sehingga investor lebih tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan besar. Karena struktur modal perusahaan cukup bergantung pada ukuran perusahaan.
Dari penelitian sebelumnya, Lukman Surjadi & Viviana (2019) dan (Friska Firnanti, 2011) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur. Maka dari hasil penelitian tersebut diajukan hipotesis keempat sebagai berikut:
H4 : ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
36 VI. METODE PENELITIAN
6.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
6.1.1 variabel penelitian
Sugiyono (2016, hlm. 38) mendefinisikan variabel penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai orang, benda atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditandai oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentangnya, kemudian ditarik kesimpulan.
Survei ini menghubungkan beberapa variabel, termasuk satu variabel terikat dan empat variabel bebas. Variabel bebas adalah profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel terikatnya adalah struktur modal.
6.1.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah cara bagi seorang peneliti untuk menggambarkan variabel yang sedang dipelajari atau sedang dipelajari. Secara umum, ada banyak pilihan untuk mengukur variabel. Ketika seorang peneliti memutuskan bagaimana melakukan penelitian dan dirumuskan dalam sebuah cerita, itu menjadi definisi operasional.
37
Adapun definisi dari masing-masing variabel sebagai berikut:
a) Variabel dependen (Y)
Menurut Sugiyono (2015:97) “variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependennya adalah struktur modal (Y).
Hutang jangka panjang
Strukur Modal =
Total Aktiva
b) Variabel Independen (X)
Menurut Sugiyono (2015:96) “variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.
Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya:
1. Profitabilitas(X1)
Kemampulabaan atau profitabilitas (profitability) adalah kemampuan suatu perusahaan
38
untuk memperoleh keuntungan. Ukuran profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengembalian investasi sebagai ukuran profitabilitas.
Tingkat pengembalian mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal. Sedangkan menurut Nugrahani dan Sampurno (2012), profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dalam jangka waktu tertentu. Profitabilitas penelitian ini dinyatakan dalam return on investment (ROA) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
EAT ROA =
Total Aset
2. Pertumbuhan penjualan(X2)
Pertumbuhan penjualan adalah tingkat kenaikan atau penurunan penjualan dari satu periode ke periode berikutnya. Pertumbuhan penjualan dirumuskan sebagai berikut (Oktaviani dan Malelak, 2014).
39
Sales (t) – sales (t-1)
Pertumbuhan penjualan =
Sales (t-1)
3. Struktur aset(X3)
Struktur aset adalah rasio antara aset tetap dan total aset. Struktur aset dalam penelitian ini adalah diproksikan dengan Fixed Asset Ratio (FAR) yang dirumuskan sebagai berikut (Oktaviani dan Malelak, 2014):
Aset Tetap
FAR =
Total Aset 4. Ukuran perusahaan(X4)
Menurut Brigham dan Houston (2006), ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih selama satu sampai beberapa tahun. Dalam hal ini, penjualan lebih besar dari biaya variabel dan biaya tetap, sehingga hasilnya adalah jumlah laba sebelum pajak. Sebaliknya,
40
jika penjualan turun di bawah biaya variabel dan biaya tetap, perusahaan menderita kerugian.
Besar kecilnya suatu perusahaan dapat ditentukan oleh berbagai nilai seperti total aset, penjualan, modal, dan laba. Nilai-nilai ini dapat menentukan besar kecilnya perusahaan Anda. Indikator ukuran perusahaan dapat dibuat dalam rantai distribusi:
Ukuran Perusahaan=ln(Total penjualan)
6.2 Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian yang harus ditentukan sejak awal. Dengan penentuan jenis objek penelitian ini, peneliti bisa menentukan metode penelitian yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan (syafnidawaty, 2020).
41 6.2.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu (Ega Krisnawati, 2021). . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
6.2.2 sampel
sampel adalah sebagian obyek untuk di ambil dari keseluruhan obyek yang di teliti, keseluruhan obyek tersebut di anggap dapat mewakili seluruh populasi (Ega Krisnawati, 2021). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari perusahaan tersebut yang diperkirakan dapat mewakili karakteristik populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yang dapat diartikan sebagai salah satu teknik sampling non random sampling. yang mana dalam hal ini peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan beberapa ciri khusus yang sesuai dengan tujuan peneltiian sehingga dapat menjawab permasalahn peneltian. maka ditentukan sampel dengan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Memiliki data keuangan yang berkaitan dengan variabel penelitian secara lengkap.
42 6.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi laporan keuangan perusahaan manufaktur. Sumber data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, serta sumber-sumber terkait.
6.4 Metode Pengumpulan Data
Dari penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan dengan data sekunder, yaitu diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya melainkan mendapatkan melalui buku, jurnal dll. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
6.5 Metode Analisis
Analisis informasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda atau multiple regression. Pemilihan regresi berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen pada perusahaan manufaktur meliputi profitabilitas, pertumbuhan penjualan, struktur aset, dan ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini informasi diolah menggunakan aplikasi komputer yaitu SPSS.
43
6.5.1 analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Y : struktur modal : profitabilitas
: pertumbuhan penjualan
: struktur aset
: ukuran perusahaan
: Intersep/konstanta regresi ... : koefisiensi regresi
Ɛ : Error atau residual model
6.5.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji penerimaan residual untuk distribusi normal. Asumsi ini harus dipenuhi untuk membuat model regresi linier yang baik. Uji normalitas
44
dilakukan dengan menggunakan nilai residual dalam model. Asumsi normalitas dapat dikonfirmasi dengan memeriksa grafik PP keluaran reguler atau grafik QQ biasa. Jika distribusi titik awal plot mengikuti diagonal plot, asumsi normalitas terpenuhi. Jika hasil uji normalitas adalah nilai P (tanda) > dan nilai yang ditentukan adalah 1%, 5%, atau 10%, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Selain menggunakan Pplot , uji Kolmogorov- Smirnov juga dapat digunakan dalam uji normalitas. Jika signifikansi keluaran uji Kolmogorov smirnov lebih besar dari 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi.
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara anggota dari serangkaian pengamatan yang ditempatkan. Penentuan autokorelasi dengan uji Durbin- Watson dibandingkan dengan nilai tabel. Dasar-dasar pengambilan keputusan mengenai kriteria autokorelasi atau ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2001; Khuntari, 2002):
45
1. Jika d berada di antara dU dan (4dU), berarti tidak terjadi autokorelasi.
2. Jika d (4dL), berarti terjadi autokorelasi.
3. Jika d antara dL dan dU, atau antara (4dU) dan (4dL), Durbin Watson (DW) tidak memiliki kesimpulan yang pasti. Tidak ada korelasi atau korelasi yang dapat disimpulkan dari nilai ini.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas tujuannya untuk menguji apakah model regresi menemukan korelasi antara variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Studi uji multikolinearitas menggunakan toleransi dan faktor ekspansi nilai (VIF) ketika nilai VIF perlu kurang dari 10.
Jika toleransi hasil regresi dan value expansion factor (VIF) lebih besar dari 10, maka dapat ditentukan adanya multikolinearitas antar variabel independen.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji varians tidak seragam dapat digu nakan untuk mengetahui ada tidaknya ketidaksamaan varians dalam model regresi antara residual satu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Ada beberapa cara untuk menguji varians yang tidak seragam, diantaranya menggunakan uji
46
Glesjer. Pengujian ini dilakukan dengan melakukan regresi terhadap variabel bebas lainnya. Jika variabel independen berpengaruh besar terhadap variabel dependen, maka terdapat tanda-tanda varians yang heterogen dan sebaliknya. Kriteria pengujian ini adalah ketika signifikansi variabel independen lebih besar dari 0,05, tidak ada heterogenitas, dan ketika signifikansi variabel independen kurang dari 0,05, ada tanda-tanda heterogenitas.
6.5.3 pengujian hipotesis
1. Uji F
Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama atau simultan. Kriteria uji F adalah sebagai berikut:
1) Untuk Fhitung (0,001) & lt; Selanjutnya, Ftabel (nilai penting) diterima. Artinya variabel ukuran perusahaan, risiko usaha, tingkat pertumbuhan, struktur aset, dan profitabilitas secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap variabel struktur modal.
47
2) ika Fhitung (0,001) > Ftabel (nilai signifikan), maka akan ditolak. NS. Ukuran perusahaan yang berfluktuasi, risiko bisnis, tingkat pertumbuhan, struktur aset, dan profitabilitas mempengaruhi struktur modal yang berfluktuasi.
3) Selain menggunakan dua asumsi di atas, uji F dapat diasumsikan berdasarkan nilai
signifikansinya, dimana jika tingkat
signifikansinya < 9 0,05 kemudian dibuang, yang berarti variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi terhadap struktur modal dan sebaliknya.
2. Uji-T
Pengujian yang menguji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria tes adalah sebagai berikut.
1) Untuk thitung (0,001) & lt; maka t tabel (nilai signifikan) diterima. Artinya variabel ukuran perusahaan, risiko usaha, tingkat pertumbuhan, struktur aset, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
48
2) ika thitung (0,001) > ttabel (nilai signifikan), maka ditolak. Artinya variabel ukuran perusahaan, risiko usaha, tingkat pertumbuhan, struktur aset, dan profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal.
3) Selain menggunakan dua asumsi di atas, dapat dilakukan uji-t berdasarkan nilai signifikansi.
Setelah itu, 0,05 ditolak. Artinya variabel bebas berpengaruh terhadap struktur modal dan juga sebaliknya.
3. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Bertujuan untuk tentukan kesesuaian hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dari persamaan regresi. Koefisien determinasi menunjukkan sejauh mana variabel ukuran perusahaan, risiko bisnis, tingkat
pertumbuhan, struktur aset, dan profitabilitas
mempengaruhi struktur modal variabel, atau menguji tingkat keeratan hubungan antar variabel.
49
DAFTAR PUSTAKA
Nurul Firmanullah & Darsono (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Di Perusahaan Indonesia (Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014 ) Vol.6 No.3. Universitas Diponegoro.
Khalid assad & A.Sakir (2019). Analisis faktor-faktor yang memepengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia. Vol.4 no.3. universitas syiah kuala.
Riza Fatoni Hidayat, S. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Jurnal Akuntansi, Universitas Diponegoro, 2(2337-3806), 12.
Panca Winahyuningsih, Kertati Sumekar & Hanar Prasetyo (2011). Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. (1979-6889).
Chusnul Maulidina Hidayat, Rio Dhani Laksana & Ade Banani (2019). Analisys Of Factors That Influence The Capital Stucture. International Conference On Rural Development And Entrepreneurship. Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia. Vol.5 No.1.
Friska Firnanti (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Vol.13 No.2 Jurnal Bisnis Dan Akuntansi STIE Trisakti.
50
Ni Made Dewi Adnyani (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Artikel Ilmiah STIE Perbanas. Surabaya.
Hamidah (2016). Analisis Of Factors Affecting The Capital Structure And Profitability In Indonesian’s Manufacturing Company Year 2009-2013.
Jurnal Keuangan Dan Perbankan. Universitas Nehgeri Jakarta.
Eva Hardianti (2021). Analysis Of Factors Affecting Capital Structures In Companies Listed In Indonesia Stock Exchange Period 2010- 2014.International Journal For Innovation Education And Research.
University Of Lampung, Gedong Meneng, Bandar Lampung.
Lukman Surjadi Dan Viviana (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2015-2017. Universitas Tarumanegara.
Ega krisnawati (2021). Pengertian populasi, sampel dan contoh dalam penelitian sosial. https://tirto.id/pengertian-populasi-sampel-dan-contoh-dalam- penelitian-sosial-gaQp. Tirto.id
Syafnidawaty (2020). Populasi Dan Sampel Dalam Penelitian.
https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-populasi-dan-sampel-dalam- penelitian/. Universitas Raharja.
Brizan Sena Bagaskoro & Ismul Aksan (2018) Analysis Of Factors Affeciting Capital Structure. International Journal Of Economics, Business And Management Research.Universitas Sebelas Maret,Indonesia. Vol.2 No.05.
51
Deepublish (2021). Pengertian variabel penelitian dan jenis jenisnya.
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-variabel- penelitian/#Pengertian_Variabel_Penelitian.
Harys (2020). Definisi Operasional. https://www.jopglass.com/definisi- operasional/.
Anita Sarly Marentek (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Pada Perusahaan Food And Beverage Periode 2007-2010). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Universitas Sam Ratulangi Manado 95115. Volume 15 No.
05
Artikel (2020). ukuran perusahaan (pengertian, jenis, kriteria dan indikator ) https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/811-ukuran-perusahaan- pengertian-jenis-kriteria-dan-indikator. Universitas Bung Hatta.
Raja Patresia Angeliend (2014). Analisis Struktur Modal Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Pada Sektor Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).
Universitas Dian Nuswantoro. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Semarang
Selli Zuliani (2014). Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aset, Dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu &
Riset Vol. 3 No. 7
A Nasihatun (2015). Bab II Tinjauan Pustaka Pengertian Laporan Keuangan.
https://adoc.pub/queue/bab-ii-tinjauan-pustaka-pengertian-laporan- keuangan.html. Universitas Islam Bandung.
52
Bella I, Yohanes, Dan Dessy (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Foods And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan Bogor.