• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hiburan Kota Semarang”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hiburan Kota Semarang”."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Penerimaan Pajak Hiburan di Kota Semarang

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Frans Elka Saputra NIM. 7450406038

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

viii

SARI

Saputra, Frans Elka. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penerimaan Pajak Hiburan Kota Semarang. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. P. Eko Prasetyo, SE, M.Si, Pembimbing II Dra. Y. Titik Haryati, M.Si.

Kata Kunci : Pajak Hiburan, Jumlah Penduduk, Laju Inflasi, dan Pendapatan perkapita

Pemerintah Kota Semarang sedang melakukan proses pembangunan yang memerlukan biaya relatif besar. Pajak hiburan merupakan salah satu sumber pendapatan yang dapat dikembangkan sebagai sektor penerimaan untuk melakukan pembiayaan pembangunan. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak hiburan di Kota Semarang? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak hiburan di Kota Semarang

Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk, laju inflasi, pendapatan perkapita dan penerimaan pajak hiburan. Metode pengumpulan data yang digunakan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan Model Regresi Linier Berganda.

Hasil uji F sebesar 92,334 dengan signifikansi 0,000. Hasil R

2

sebesar 0,894, berarti data tersebut menunjukkan bahwa pengaruh jumlah penduduk, dan laju inflasi terhadap penerimaan pajak hiburan di Kota Semarang sebesar 89,4% dan sisanya yaitu sebesar 10,6% (100% - 89,4% = 10,6%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. koefisien regresi parsial antara jumlah penduduk dengan penerimaan pajak hiburan sebesar 4,911 dan koefisien regresi parsial antara laju inflasi dengan penerimaan pajak hiburan sebesar 0,081.

Referensi

Dokumen terkait

Secara sistematis, konstruksi kategori yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga konstruksi kategori, yaitu konstruksi A, konstruksi B, dan konstruksi C.

Untuk mensuplai beban pada suatu instalasi listrik agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya maka diperlukan suatu penghantar atau kabel, dengan demikian penghantar

• When you work with classes, much of your time is spent talking about making the class “do things.” Instead of naming your functions after what the function does, instead name it

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kaitan antara konflik keluarga-kerja, kepuasan kerja, komitmep keorganisasian dan jenjang jabatanB.

Hasil plot menunjukkan bahwa untuk ketiga kelas perawatan, nilai deviance residual tidak lebih dari satu dan tidak berpola, yang mengindikasikan bahwa tidak ada

Pengukuran terhadap perubahan berat tubuh mencit setiap kelompok memperlihatkan kenaikan rerata berat tubuh pada seluruh kelompok perlakuan, kecuali pada kelompok

[r]

obia pada hutan lindung ukkan kepadatan bakteri ndung Alami lebih tinggi dibandingkan di Hutan 4,4 x 10 5 cfu/gr). Dari 14 diisolasi, sebanyak 12 ke dalam kelompok solat