• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Tugas Akhir Metode Grouting dan Aplikasinya pada Bendungan Karian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Tugas Akhir Metode Grouting dan Aplikasinya pada Bendungan Karian"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air

air menmenjadjadi i wadwaduk, uk, dandanau, au, atau atau temtempat pat rekrekreareasi. si. SerSeringingkalkali i benbendundungan gan jugjugaa dig

digununakaakan n untuntuk uk menmengaligalirkarkan n air air ke ke sebsebuah uah PemPembanbangkigkit t LisListrik trik TTenenaga aga AiAir.r. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang ai

air r yayang ng titidadak k didiiningiginknkan an secsecara ara bebertartahahap p ataatau u beberkrkelelananjujutatan. n. KemKemenentrtrianian Pekerjaan mum !ndonesia mende"inisikan bendungan sebagai #bangunan yang Pekerjaan mum !ndonesia mende"inisikan bendungan sebagai #bangunan yang  berupa tanah, batu, beton, ata

 berupa tanah, batu, beton, ata pasangan batu yang dibangun selain pasangan batu yang dibangun selain untuk menahanuntuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menamung limbah tambang atau dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menamung limbah tambang atau lum

lumpurpur$. $. KebKebanyanyakan akan banbangungunan an benbendundungan gan yanyang g dibdibangangun un sebsebelum elum abaabad d %&%& dirancang tanpa pengkajian geologi karena dibangun pada pondasi yang bagus. dirancang tanpa pengkajian geologi karena dibangun pada pondasi yang bagus. Pada awal abad %& terjadi kehancuran beberapa bendungan. Setelah tahun '()) Pada awal abad %& terjadi kehancuran beberapa bendungan. Setelah tahun '()) tidak ada bendungan besar yang dibangun tanpa penilaian geologis pada tapak  tidak ada bendungan besar yang dibangun tanpa penilaian geologis pada tapak   bendungan *+

 bendungan *+arshneyarshney, '(-$., '(-$.

Seiring dengan kebutuhan akan bendungan besar pada lokasi yang kurang Seiring dengan kebutuhan akan bendungan besar pada lokasi yang kurang  baik,

 baik, teknik teknik perbaikan perbaikan pondasipondasi (foun(foundatiodation n treatreatment)tment) menmenjadi jadi andandalanalan dir

diregiegistrastrasidsidibaibakukukan kan sejasejak k tahtahun'un'()&()&. . TTekeknolnologi ogi pempemborboranan (drilling)(drilling) dandan  penyuntikan

 penyuntikan semen semen bertekananbertekanan (pr(presessursure e grogroutiuting)ng) terterbukbukti ti dapdapat at meremeredukduksisi rembesan dan memperbaiki daya dukung batuan. /etode grouting yang semula rembesan dan memperbaiki daya dukung batuan. /etode grouting yang semula  banyak

 banyak dipakai dipakai untuk untuk teknologi teknologi pemboran pemboran minyak minyak bumi, bumi, kemudian kemudian banyak banyak  diterapkan untuk teknik sipil. 0routing adalah penyuntikan bahan semi kental diterapkan untuk teknik sipil. 0routing adalah penyuntikan bahan semi kental ** slurry  slurry material material $ ke dalam material tanahbatuan dengan bertekanan dan melalui$ ke dalam material tanahbatuan dengan bertekanan dan melalui lub

lubangang1lu1lubanbang g padpada a lapilapisansanststrata rata yanyang g ditditujuuju. . !sti!stilah lah grogroutiuting ng **cementationcementation$$ sebenarnya semula dipakai untuk bahan Portland cement, apakah semen Portland sebenarnya semula dipakai untuk bahan Portland cement, apakah semen Portland

(2)

lempung, benoit, aspal dan bahan kimia lainnya, istilah grouting menjadi lebih lempung, benoit, aspal dan bahan kimia lainnya, istilah grouting menjadi lebih tepat *Legget, '(--$. 0routing adalah suatu proses, dimana suatu cairan campuran tepat *Legget, '(--$. 0routing adalah suatu proses, dimana suatu cairan campuran antara semen dan air diinjeksikan dengan tekanan kedalam rongga, pori, rekahan antara semen dan air diinjeksikan dengan tekanan kedalam rongga, pori, rekahan dan retakan batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan dan retakan batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan men

menjadjadi i padpadat at secasecara ra "isi"isika ka maumaupun pun kimkimiawiawi. i. 0ro0routiuting ng modmodern ern dimdimulaulai i padpadaa industri pertambangan, terutama berkaitan dengan dengan rembesan besar dan industri pertambangan, terutama berkaitan dengan dengan rembesan besar dan  pengendalian kekuatan dalam terowong d

 pengendalian kekuatan dalam terowong dan sumur tambang. Kemudianan sumur tambang. Kemudian

dipergunakan di teknik sipil pada konstruksi dan pemeliharaan jalan bawah tanah dipergunakan di teknik sipil pada konstruksi dan pemeliharaan jalan bawah tanah ** subway subway$, $, pondpondasi asi bangubangunan nan dalam dan dalam dan bendubendungan besar. Tangan besar. Tata ta cara cara pelakpelaksanaansanaan grouting semen pada batuan busur semen *P3$ atau Portland 3ement 0routing grouting semen pada batuan busur semen *P3$ atau Portland 3ement 0routing telah dibakukan di dalam S2!

telah dibakukan di dalam S2! &) 4 %)() '(('.&) 4 %)() '(('.

1.2

1.2 Maksud dan TujuanMaksud dan Tujuan

/aksud dari penelitian ini untuk melakukan suatu analisa terhadap metode /aksud dari penelitian ini untuk melakukan suatu analisa terhadap metode gr

grououtiting ng dadalam lam pepenininjnjauauan an memengngididententi"i"ikikasi asi susuatatu u dadaeraerah h dadalam lam ranrangkgkaa  pembangunan bendungan dengan

 pembangunan bendungan dengan aspek1aspek geologi aspek1aspek geologi teknik yang teknik yang akan memberiakan memberi rekomendasi pada pembuatan Bendungan Karian.

rekomendasi pada pembuatan Bendungan Karian.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan

dan tekteknik nik metmetode ode grogroutiuting, ng, sertserta a "un"ungsi gsi dan dan gunguna a nynya a padpada a pempembanbangungunanan Bendungan Karian dalam aspek geologi teknik.

Bendungan Karian dalam aspek geologi teknik.

1.3

1.3 Judul, Lkas!, dan "aktu Penel!t!anJudul, Lkas!, dan "aktu Penel!t!an

Skripsi ini berjudul #/5T675 086T!20 7A2 APL!KAS!29A PA7A Skripsi ini berjudul #/5T675 086T!20 7A2 APL!KAS!29A PA7A P5/

(3)

Karian, Kecamatan 3isimeut, Kabupaten Lebak, Pro;insi Banten. 7engan waktu Karian, Kecamatan 3isimeut, Kabupaten Lebak, Pro;insi Banten. 7engan waktu  penelitian diharapkan <' bulan dari bulan m

 penelitian diharapkan <' bulan dari bulan maret sampai bulan mei %&'.aret sampai bulan mei %&'.

1.#

1.# $u%usan Masala&$u%usan Masala&

7al

7alam am penpenelitelitian ian TuTugas gas AkAkhir hir ini ini penpenuliulis s akaakan n memmemaparaparkan kan tekteknik nik dandan metod

metode e groutigrouting ng secara umum secara umum yang kemudian akan yang kemudian akan mengamengaplikasiplikasikanykanya a padapada rancangan pembangunan bendungan yang berkaitan dengan gelogi teknik yang rancangan pembangunan bendungan yang berkaitan dengan gelogi teknik yang mel

melipuiputi ti stustudi di liteliteratratur ur daedaerah rah penpenelitelitianian, , strustruktuktur r geogeologlogi i daedaerah rah penpenelitelitianian,, mekanika batuan dan analisa mekanika tanah. Bidang tersebut akan menghasilkan mekanika batuan dan analisa mekanika tanah. Bidang tersebut akan menghasilkan hasil akhir berupa angka

(4)

BAB II

BAB II

TINJAUAN PU'TA(A

TINJAUAN PU'TA(A

2.1

2.1 )elg! )elg! $eg!nal$eg!nal

2.1.1

2.1.1 'trat!gra*! 'trat!gra*! $eg!nal$eg!nal

7aerah penelitian ini terletak di 7esa Pasir, Kecamatan 3isimeut, Kabupaten 7aerah penelitian ini terletak di 7esa Pasir, Kecamatan 3isimeut, Kabupaten Leb

Lebak, ak, ProPro;in;insi si BanBantenten. . SecSecara ara regregionional al daedaerah rah BanBanten ten dan dan sekisekitarntarnya ya sudsudahah dip

dipetaetakan kan oleoleh h bebbeberaerapa pa penpeneliteliti i terdterdahuahulu lu yaiyaitu= tu= SuSujatmjatmikoiko, , dan dan S.S.SanSantostosaa *'((%$. Berikut penjelasan dari tiap "ormasi, mulai dari yang tertua sampai yang *'((%$. Berikut penjelasan dari tiap "ormasi, mulai dari yang tertua sampai yang termuda>

termuda>

?or

?ormasmasi i BoBojonjongmagmanik nik terdterdiri iri atas atas batbatupaupasirsir, , batbatuleulempumpung ng bitbitumeumen, n, napnapalal  ber"osil,

 ber"osil, batupasir batupasir tu"an, tu"an, tu" tu" batuapung dan batuapung dan sisipan sisipan lignit. lignit. ?ormasi ?ormasi Bojongmanik Bojongmanik  **TmbTmb$ menjemari dengan Tu" 3ikasungka *$ menjemari dengan Tu" 3ikasungka *Tmkt Tmkt $, tertindih tidak selaras oleh$, tertindih tidak selaras oleh ?orma

?ormasi si 0enten0enteng g **Tpg Tpg $ $ atau ?ormasi 3ipacar *Tpc$, atau ?ormasi 3ipacar *Tpc$, dan diterobodan diterobos s oleh Andoleh Andesitesit **TmaTma$ atau 7asit *$ atau 7asit *TmdaTmda$.$.

?ormasi 3imanceuri terdiri atas konglomerat, batupasir gampingan, tu"a dasit, ?ormasi 3imanceuri terdiri atas konglomerat, batupasir gampingan, tu"a dasit,  breksi

 breksi dan dan batugamping, batugamping, berumur berumur Pliosen Pliosen AAwal wal dan dan bercirikan bercirikan sedimen sedimen klastik klastik  dengan serakan "osil moluska, diendapkan pada lingkungan laut dangkal 1 iitoral. dengan serakan "osil moluska, diendapkan pada lingkungan laut dangkal 1 iitoral. @ubungan "ormasi ini dengan "ormasisatuan batuan di atasnya tidak jelas, diduga @ubungan "ormasi ini dengan "ormasisatuan batuan di atasnya tidak jelas, diduga tertindih selaras oleh

tertindih selaras oleh Tu" 3itorek *Tu" 3itorek *TpvTpv$.$.

?

?oorrmmaassii 0e0entnteneng g teterdrdiri iri atatas as tutu"a "a babatutuapapunung, g, babatutupapasir sir tutu"an"an, , brbrekeksisi konglomerat, napal dan kayu terkersikan, berumur Pliosen Awal dan bercirikan konglomerat, napal dan kayu terkersikan, berumur Pliosen Awal dan bercirikan sedimen epiklastik tu"an dengan kayu terkersikkan, terendapkan pada lingkungan sedimen epiklastik tu"an dengan kayu terkersikkan, terendapkan pada lingkungan

(5)

darat. ?ormasi 0enteng *

darat. ?ormasi 0enteng *Tpg Tpg $ dapat dikorelasikan dengan ?ormasi 3imanceuri$ dapat dikorelasikan dengan ?ormasi 3imanceuri **TpmTpm$, menjemari dengan Tu" /alingping *$, menjemari dengan Tu" /alingping *Tpmt Tpmt $, dan tertindih tidak selaras oleh$, dan tertindih tidak selaras oleh ?ormasi 3ipacar *

?ormasi 3ipacar *TpcTpc$.$.

?ormasi 3ipacar

?ormasi 3ipacar terdiri atas batupasir tu"aan, batulempung tu"aan, tu"a breksi,terdiri atas batupasir tu"aan, batulempung tu"aan, tu"a breksi, konglomerat, tu"a dan napal, berumur Pliosen Akhir bercirikan sedimen klastik  konglomerat, tu"a dan napal, berumur Pliosen Akhir bercirikan sedimen klastik  yang kaya akan "osil moluska dan bersisipan dengan sedimen laut, dan diendapkan yang kaya akan "osil moluska dan bersisipan dengan sedimen laut, dan diendapkan  pada

 pada lingkungan lingkungan laut laut dangkal dangkal 1 1 darat. darat. ?ormasi ?ormasi 3ipacar 3ipacar tertindih tertindih selaras selaras oleholeh ?ormasi Bojong *

?ormasi Bojong *QpbQpb$ atau tertindih tidak selaras oleh "ormasisatuan batuan lain$ atau tertindih tidak selaras oleh "ormasisatuan batuan lain yan

yang g leblebih ih mudmuda, a, sertserta a menmenindindih ih tidtidak ak selaselaras ras TTu" u" /al/alingingpinping g **Tpmt Tpmt $ $ clclanan ?ormasi 0enteng *

?ormasi 0enteng *Tpg Tpg $.$.

?ormasi Bojong, Batuan 0unung Api Kuarter, 5ndapan Pantai dan 5ndapan ?ormasi Bojong, Batuan 0unung Api Kuarter, 5ndapan Pantai dan 5ndapan Alu;ium yang hadir pada sungai 3iberam terbentang sampai sungai 3isimeut Alu;ium yang hadir pada sungai 3iberam terbentang sampai sungai 3isimeut

2.1.2 Struktur Regional 2.1.2 Struktur Regional

Kontrol struktur di Pulau awa sangat dipengaruhi akti;itas tektonik  Kontrol struktur di Pulau awa sangat dipengaruhi akti;itas tektonik  lem

lempenpeng g yanyang g aktakti", i", yaiyaitu tu LemLempenpeng g 5ur5urasia asia dan dan LemLempenpeng g !nd!ndo1Ao1Austustraliralia.a. Akibat dari akti;itas lempeng tektonik tersebut di Pulau awa berkembang tiga Akibat dari akti;itas lempeng tektonik tersebut di Pulau awa berkembang tiga  pola

 pola struktur struktur geologi geologi yang yang dominan dominan *0ambar *0ambar %.'$, %.'$, yaitu yaitu Pola Pola /eratus /eratus yangyang  berarah

 berarah timurlaut1baratdaya, timurlaut1baratdaya, Pola Pola Sunda Sunda yang yang berarah berarah utara1selatan, utara1selatan, dan dan PolaPola awa yang berarah ti

(6)

0ambar %.' Pola Struktur awa

0ambar %.' Pola Struktur awa Barat *Pulonggono dan /artodjo, '(($Barat *Pulonggono dan /artodjo, '(($

Pola /eratus memiliki arah timurlaut1baratdaya dan berumur Kapur Akhir  Pola /eratus memiliki arah timurlaut1baratdaya dan berumur Kapur Akhir  hi

hingngga ga PaPaleleososen en *-*-&1&1C% C% jujuta ta tatahuhun n yayang ng lallalu$u$. . 8e8eDim Dim tetektktononik ik kokompmpresresii Le

Lempmpeneng g !n!ndodo1Au1Austrstralialia a yayang ng tetersursubdbdukuksi si ke ke babawawah h LeLempmpeneng g 5u5urasrasiaia me

menynyebebababkakan n teterbrbenentutuknknyya a popola la /e/eraratutus s inini.i.SaSalalah h sasatu tu sesesasar r yyanangg men

mencermcerminkinkan an polpola a /er/eratuatus s di di PulPulau au awa awa adaadalah lah SesSesar ar 3im3imandandiri iri yanyangg terbentang mulai dari Teluk Pelabuhan 8atu hingga ke Subang, yang berada di terbentang mulai dari Teluk Pelabuhan 8atu hingga ke Subang, yang berada di sisi barat dari daerah penelitian.Sesar tersebut tergolong sesar mendatar dengan sisi barat dari daerah penelitian.Sesar tersebut tergolong sesar mendatar dengan arah timurlaut1baratdaya. 7i awa Tengah, singkapan batuan Pra1Tersier di Lok  arah timurlaut1baratdaya. 7i awa Tengah, singkapan batuan Pra1Tersier di Lok  lo juga menunjukkan arah ini.

lo juga menunjukkan arah ini.

Pola struktur yang berkembang setelah pola /eratus adalah pola Sunda. Pola struktur yang berkembang setelah pola /eratus adalah pola Sunda. Pola struktur ini berarah

Pola struktur ini berarah utara1selatan dan utara1selatan dan berumur 5osen Aberumur 5osen Awal hinggawal hingga 7aerah Penelitian

(7)

6ligosen Akhir *C)1)% juta tahun yang lalu$.Setelah reDim kompresi pada pola 6ligosen Akhir *C)1)% juta tahun yang lalu$.Setelah reDim kompresi pada pola /er

/eratuatus s terterjadi jadi penpenuruurunan nan keckecepaepatan tan gergerak ak dardari i lemlempenpeng g !nd!ndo1Ao1Austustraliraliaa seh

sehingingga ga terterjadi jadi reDireDim m tektektontonik ik regregangangan an padpada a masmasa a ini ini yanyang g memmembenbentuk tuk  struktur dengan pola Sunda. Purnomo dan Purwoko *'(($ menyebut periode struktur dengan pola Sunda. Purnomo dan Purwoko *'(($ menyebut periode ini

ini sebsebagaagai i PalPaleogeogene ene eEteEtensensionional al 8i"8i"tinting.Sg.Strutruktuktur r sesasesar r yanyang g termtermasuasuk k keke dalam Pola Sunda umumnya berkembang di utara awa *Laut awa$.

dalam Pola Sunda umumnya berkembang di utara awa *Laut awa$.

Pol

Pola a awa awa mermerupaupakan kan polpola a strustruktuktur r dendengan gan arah arah timtimur1ur1barbarat at yanyangg  berumur

 berumur 6ligosen 6ligosen Akhir Akhir hingga hingga /iosen /iosen AAwal wal *)% *)% juta juta tahun tahun yang yang lalu$.Polalalu$.Pola str

strukuktutur r inini i teterbrbenentutuk k akiakibabat t reDreDim im kokompmpresresi i yyaitaitu u susubdbdukuksi si LemLempepengng !ndoAustralia yang berada di selatan awa hingga ke arah Sumatera. Purnomo !ndoAustralia yang berada di selatan awa hingga ke arah Sumatera. Purnomo dan Purwo

dan Purwoko ko *'(*'(($ menye($ menyebut but perperiodiode e ini ini sebsebagaagai i 2eo2eogengenee compressional compressional  wrenching 

wrenching  hinhingga Pligga Plio1Po1Pleileistocstoceneene comprcompressioessional nal thrust thrust foldifolding ng . . 77i i aawwaa Tengah hampir semua sesar di jalur Serayutara dan Selatan mempunyai arah Tengah hampir semua sesar di jalur Serayutara dan Selatan mempunyai arah yang sama, yaitu barat1timur. Salah satu sesar yang mencerminkan pola awa yang sama, yaitu barat1timur. Salah satu sesar yang mencerminkan pola awa adalah Sesar Baribis yang membentang mulai dari Purwakarta hingga ke awa adalah Sesar Baribis yang membentang mulai dari Purwakarta hingga ke awa

Te

Tengah di daerah Baribis ngah di daerah Baribis Kadipaten /ajalengka dengan arah baraKadipaten /ajalengka dengan arah barat1timur.t1timur.

2.2 )rut!ng 'e+ara U%u% 2.2 )rut!ng 'e+ara U%u%

Sedangkan grouting pondasi adalah proses grouting bubur semen atau bubur  Sedangkan grouting pondasi adalah proses grouting bubur semen atau bubur  gr

grououtiting ng yayang ng teterdrdiriri i dadari ri cacampmpururan an semsemen en plplus us adadititi" i" dadan n lemlempupung ng yayangng dimasukkan kedalam batuan pondasi bawah permukaan melaui lubang bor untuk  dimasukkan kedalam batuan pondasi bawah permukaan melaui lubang bor untuk  menyumbat atau mengisi kekar, retakan, rekahan atau lubang lubang bawah tanah menyumbat atau mengisi kekar, retakan, rekahan atau lubang lubang bawah tanah *goa$ atau ;oid. Teknologi grouting seperti metode perbaikan pondasi lainnya *goa$ atau ;oid. Teknologi grouting seperti metode perbaikan pondasi lainnya  bukanlah barang baru

 bukanlah barang baru namun perkembangannya tergolong tenamun perkembangannya tergolong tetap. /etode tap. /etode groutinggrouting ad

ada a bebermrmacaacam1m1mamacam cam yayang ng umumum um didigugunanakakan n anantatara ra lailainn contaccontact t grogroutinguting,, blanket grouting, compaction grouting, curtain grouting, displacement grouting, blanket grouting, compaction grouting, curtain grouting, displacement grouting,

(8)

ele

electrctro o grgrououtinting, g, envenveloelope pe grgrououtinting, g, hydhydrorofrafractucture re grgrououtinting, g, jet jet grgrououtinting,g,  penetration gro

 penetration grouting, squeeze grouuting, squeeze grouting, slush groutinting, slush grouting, permeation grog, permeation groutinguting

2.2.1

2.2.1 Tipe-Tipe Tipe-Tipe Groting Groting 

/enurut Farner *%&&C$,

/enurut Farner *%&&C$, grouting  grouting  dapat dibedakan menjadi G tipe, yaitu> dapat dibedakan menjadi G tipe, yaitu>

a. 'e%entas! Pene%usan

-a. 'e%entas! Pene%usan - Permeation Grou Permeation Grouting ting 

!routing 

!routing penembusan penembusan ** permeation  permeation grouting grouting $ $ disebutdisebut

 juga

 juga  grouting  grouting  penetrpenetrasi asi ** penetration  penetration grouting grouting $, yang meliputi pengisian$, yang meliputi pengisian retakan, rekahan atau

retakan, rekahan atau kerusakan kerusakan pada batuan, ropada batuan, rongga pada ngga pada sistem pori1porisistem pori1pori ta

tananah h seserta rta memedidia a popororous us lailainnnnyaya. . TTuujujuanan  grouting  grouting  penempenembusan adalahbusan adalah untuk mengisi ruang

untuk mengisi ruang pori *rongga$, tanpa mpori *rongga$, tanpa merubah erubah "ormasi serta kon"igurasi"ormasi serta kon"igurasi maup

maupun ;olume ronggaun ;olume rongga.. !routing !routing   jenis i  jenis ini dapani dapat dilakt dilakukan ukan untuk untuk tujuantujuan  penguatan

 penguatan "ormasi, "ormasi, menghentikan menghentikan aliran aliran air air yang yang melaluinya, melaluinya, maupunmaupun kom

kombinbinasi asi kedkeduanuanyaya.. !routing !routing  penempenembusan dapat busan dapat meninmeningkatkagkatkan n kohekohesisi tanah.

tanah.

. 'e%entas! Pe%adatan

-. 'e%entas! Pe%adatan -Compaction Grouting Compaction Grouting 

0rout

0routing ing pemadpemadatan atan dilakudilakukan kan dengdengan an cara cara mengimenginjeksi materialnjeksi material  grouting 

 grouting  sangat kaku * sangat kaku * stiff  stiff $ $ padpada a tektekanaanan n tintinggi ke ggi ke daldalam tanah.am tanah. !routing !routing   pemadatan

 pemadatan merupakan merupakan mekanisme mekanisme perbaikan perbaikan yang yang bertujuan bertujuan untuk untuk  men

meningingkatkatkan daya dukukan daya dukung tanahng tanah. . KareKarena ;olumna ;olume e strustruktuktur r porpori i tantanahah  berkurang,

 berkurang, maka maka permeabilitasnya permeabilitasnya juga juga akan akan berkurang. berkurang. /eskipun /eskipun begitu,begitu,  grouting 

 grouting  pemadatan tidak dapat sepenuhnya mencegah terjadinya rembesan. pemadatan tidak dapat sepenuhnya mencegah terjadinya rembesan. !routing 

!routing  pepemamaddatatan an mamammppu u memeniningngkkatatkakan n bebebban an tatannah ah uuntntuuk k  mengompakkan atau memadatkannya.

(9)

+.

+. 'e%entas! $eka&an 'e%entas! $eka&an --Fracture Grouting Fracture Grouting 

!routing 

!routing   rekahan dilakukan pada rekahan hidrolik yang terdapat pada  rekahan dilakukan pada rekahan hidrolik yang terdapat pada ta

tananah h dedengngan "lan "luiuida suda suspspenensi atsi atau maau mateteririalal  grouting  grouting   slurry slurry, , ununtutuk k  meng

menghasilkahasilkan hn hubunubungan gan antar antar lensalensa  grouting grouting dan memberikan penguatandan memberikan penguatan kembali

kembali  (reinforcement)  (reinforcement). . mmumumnynyaa  grouting  grouting  rekaharekahan n digudigunakan padanakan pada tanah dengan permeabilitas rendah.

tanah dengan permeabilitas rendah. !routing !routing  rekahan dapat dilakukan pada rekahan dapat dilakukan pada  beberapa

 beberapa jenis jenis tanah tanah dan dan kedalam, kedalam, terutama terutama sangat sangat baik baik pada pada materialmaterial lempung.

lempung.

d.

d. 'e%entas! /a%0uran 'e%entas! /a%0uran Jet Jet -- Mixing/ Jet Grou Mixing/ Jet Grouting ting 

!routing 

!routing   jet dilakukan dengan cara mengikis tanah menggunakan jet  jet dilakukan dengan cara mengikis tanah menggunakan jet  bertekanan

 bertekanan tinggi tinggi dan dan injeksi injeksi serentak serentak ke ke dalam dalam tanah tanah yang yang tergangguterganggu dengan jet

dengan jet monitor.monitor. !routing !routing  tipe ini juga dapat digunakan untuk melakukan tipe ini juga dapat digunakan untuk melakukan  penyemenan di sekeliling

 penyemenan di sekeliling tiang atau pondasi.tiang atau pondasi.

e. 'e%entas! Is!

-e. 'e%entas! Is! -Fill Grouting Fill Grouting 

Se

Semumua a rorongngga ga yayang ng didihahasilsilkakan n secsecara ara alalamami i mamaupupun un bubuatatanan,, kadangkadang

kadangkadang membutuhkan membutuhkan suatu pengisian suatu pengisian atau penutupan. atau penutupan. Pada jamanPada jaman dahulu, pengisian dilakukan menggunakan peralatan yang sama dengan alat dahulu, pengisian dilakukan menggunakan peralatan yang sama dengan alat  grouting 

 grouting  titipe pe lalaininnynya. Saaa. Saat t inini,i,  grouting  grouting  isi isi dildilakuakukan kan menmengguggunaknakanan  peralatan khusus dengan campuran

 peralatan khusus dengan campuran concreteconcrete atau atau mortarmortar

* .. 'e%entas! aku% -'e%entas! aku% -VaVacuum cuum Grouting Grouting 

mumnya pekerjaan

mumnya pekerjaan grouting  grouting  dilakukan dengan cara mendorong material dilakukan dengan cara mendorong material  grouting

 grouting ke dalam "ormasi dengan tekanan tinggi. Akan tetapi, pada kondisike dalam "ormasi dengan tekanan tinggi. Akan tetapi, pada kondisi tertent

tertentu hasilnyu hasilnya a tidak memtidak memuaskanuaskan. 6leh karena itu, ;a. 6leh karena itu, ;akum digukum digunakannakan untuk menyedot material

untuk menyedot material groutin grouting g  masuk ke dalam bagian yang mengalami masuk ke dalam bagian yang mengalami ker

(10)

terlebi

terlebih dahulh dahulu, sehinu, sehingga denggga dengan kondan kondisi isi yang ;ayang ;akum, matkum, materialerial  groutin grouting g  akan tersedot

akan tersedot dan tertarik dan tertarik ke dalam ke dalam kerusakan kerusakan tersebut.tersebut.

*0+$. *0+$. BAB III BAB III METDE PENELITIAN METDE PENELITIAN /etod

/etode e penelipenelitian terbagi tian terbagi menjadmenjadi i tiga tahapan, yaitu tahap tiga tahapan, yaitu tahap persiappersiapan, tahapan, tahap interpretasi data, dan tahap penulisan laporan. Pada tahap persiapan dilakukan interpretasi data, dan tahap penulisan laporan. Pada tahap persiapan dilakukan studi pustaka dan literatur. Pada tahap interpretasi data dilakukan pengolahan data studi pustaka dan literatur. Pada tahap interpretasi data dilakukan pengolahan data ya

yang ng tertersedsedia, ia, dan dan padpada a tahtahap ap penpenuliulisan san laplaporaoran n mermerupaupakan kan tahtahap ap akhakhir ir dardarii  penelitian ini. raian dari masing1masing tahapan adalah sebagai berikut>

 penelitian ini. raian dari masing1masing tahapan adalah sebagai berikut>

3.1

3.1 TaTa&a0 &a0 Pers!a0anPers!a0an

Tahap ini merupakan tahapan awal yang dilakukan sebelum penelitian agar  Tahap ini merupakan tahapan awal yang dilakukan sebelum penelitian agar  mem

memperperlanlancar car daldalam am pelpelaksaaksanaanaanynya. a. TTahahap ap perpersiasiapan pan melmelipuiputi> ti> PenPenyuyusunsunanan  proposal

 proposal penelitian, penelitian, kelengkapan kelengkapan administrasi administrasi serta serta studi studi pustaka, pustaka, yakniyakni mempelajari literatur1literatur peneliti

mempelajari literatur1literatur peneliti terdahulu khususnya yang berhubungan eratterdahulu khususnya yang berhubungan erat de

dengngan an totopipic c dadan n dadaererah ah pepenenelilititian an didimamaksksududkakan, n, dedengngan an tutujujuan an ununtutuk k  me

mendndapapatkatkan an gagambmbaraaran n umumum um tetentntanang g dadaeraerah h pepenenelitlitiaian, n, dadan n pepenynyususununanan diagram alir.

diagram alir.

3.2

3.2 Inter0retas! Inter0retas! DataData

Set

Setelah elah dildilakuakukan kan tahtahap ap perpersiapsiapan an yanyang g melmelipuiputi ti stustudi di litliterateratur ur *Te*Tekniknik k  0ro

0routiuting, ng, /ek/ekanianika ka BatBatuanuan, , /ek/ekanianika ka TTananah$ ah$ ,ta,tahaphapan an selselanjuanjutnytnya a adaadalahlah intep

(11)

mekanika tanah, analisis mekanika batuan. Selanjutnya akan diuraikan sebagai mekanika tanah, analisis mekanika batuan. Selanjutnya akan diuraikan sebagai  berikut>

 berikut>

3.2.1 (las!*!kas! Batuan dan Tana& 3.2.1 (las!*!kas! Batuan dan Tana&

Tahap klasi"ikasi batuan merupakan salah satu parameter yang penting Tahap klasi"ikasi batuan merupakan salah satu parameter yang penting dalam penentuan metode grouting pada bendungan. Klasi"ikasi

dalam penentuan metode grouting pada bendungan. Klasi"ikasi dapat dilakukandapat dilakukan denga

dengan n adanyadanya a data1ddata1data ata penunpenunjang yaitu= jang yaitu= geomgeomor"oloor"ologi gi dan dan geologeologi. gi. 7ata7ata geomo

geomor"ologr"ologi i merupmerupakan akan data data pendupendukung yang kung yang pentipenting ng dalam menentukandalam menentukan tingkat pelapukan di daerah bendungan tersebut.

tingkat pelapukan di daerah bendungan tersebut.

7a

7ata ta gegeolologogi i memerurupakpakan an dadata ta pependndukukunung g yayang ng pepentntining, g, dadari ri hahasisill  penelitian

 penelitian geologi geologi di di lapangan lapangan dengan dengan dilakukan dilakukan pengukuran pengukuran kekar kekar yangyang  berkembang

 berkembang di di daerah daerah penelitianlah penelitianlah data data kekar kekar yang yang didapat didapat kemudian kemudian dapatdapat dianalisis dengan diproyeksikan kedalam diagram stereogram dan rossnet. 7ari dianalisis dengan diproyeksikan kedalam diagram stereogram dan rossnet. 7ari analisis tersebutlah dapat disimpula secara apakah kekar di daerah penelitian analisis tersebutlah dapat disimpula secara apakah kekar di daerah penelitian  berkembang

 berkembang dan dan apabila apabila polanya polanya berbeda1beda berbeda1beda di di setiap setiap lokasi lokasi pengamatan.pengamatan. Pada akhir penelitian dapat disimpulkan arah gaya yang mempengaruhi daerah Pada akhir penelitian dapat disimpulkan arah gaya yang mempengaruhi daerah  bendungan.

 bendungan.

3.2.2 Uj! Per%ea!l!tas atau Test Lugen 3.2.2 Uj! Per%ea!l!tas atau Test Lugen

ji permeabilitas pertama kali diperkenalkan oleh Lugeon pada tahun '()), ji permeabilitas pertama kali diperkenalkan oleh Lugeon pada tahun '()), yang bertujuan untuk mengetahui nilai lugeon *Lu$ dari de"ormasi batuan. 2ilai yang bertujuan untuk mengetahui nilai lugeon *Lu$ dari de"ormasi batuan. 2ilai lu

lugegeon on adadalalah ah susuatatu u anangkgka a yayang ng memenununjnjukukkakan n beberarapa pa liliter ter aiair r yayang ng bibisasa merembes ke dalam "ormasi batuan sepanjang satu meter selama periode satu merembes ke dalam "ormasi batuan sepanjang satu meter selama periode satu menit, dengan menggunakan tekanan standar '& Bars atau sekitar 

menit, dengan menggunakan tekanan standar '& Bars atau sekitar  '& kgcm'& kgcm%%..

An

Angkgka a inini i hahampmpir ir samsama a dedengngan an kokoe"e"isiisien en kekelulululusasan n air air sesebebesar sar ' ' E E '&'&1C1C

cm

cmdetdetik. ik. 2il2ilai ai luglugeon eon dapdapat at memmemberiberikan kan in"in"ormormasi asi menmengengenai ai si"asi"at t alialiranran dalam batuan dan si"at batuan itu sendiri terhadap aliran air yang melaluinya. dalam batuan dan si"at batuan itu sendiri terhadap aliran air yang melaluinya.

/etode pengujiannya adalah dengan cara memasukkan air bertekanan ke dalam /etode pengujiannya adalah dengan cara memasukkan air bertekanan ke dalam

(12)

digunakan untuk menyumbat lubang bor. Peralatan lain yang digunakan dalam digunakan untuk menyumbat lubang bor. Peralatan lain yang digunakan dalam uji permeabilitas antara lain>

uji permeabilitas antara lain>

• "aterflow #eter "aterflow #eter  untuk mengetahui debit air untuk mengetahui debit air

• $top "atch$top "atch untuk menentukan waktu rembesan untuk menentukan waktu rembesan

•  %ressure  %ressure !auge!auge untuk mengetahui tekanan air untuk mengetahui tekanan air

• "ater %ump"ater %ump untuk memompa air untuk memompa air

ntuk pengujian dengan tekanan kurang dari '& kgcm

ntuk pengujian dengan tekanan kurang dari '& kgcm%%, dibuat, dibuat

ekstrapolasi

ekstrapolasi sehingga sehingga bentuk bentuk persamaannya persamaannya menjadi>menjadi>

Perhitungan nilai Lugeon menggunakan rumus> Perhitungan nilai Lugeon menggunakan rumus>

Lu 4 15 .6 0.L

Lu 4 15 .6 0.L

atauatau

 Lu 4 15. 0.L.t

 Lu 4 15. 0.L.t

Keterangan> Keterangan>

Lu H Lugeon unit *lmntm$ Lu H Lugeon unit *lmntm$

I H debit aliran yang masuk *lmnt$ I H debit aliran yang masuk *lmnt$

P H tekanan total *pmJps$ dengan pm adalah tekanan manometer dan ps adalah P H tekanan total *pmJps$ dengan pm adalah tekanan manometer dan ps adalah h tinggi tekanan air yang telah dikon;ersikan ke dalam satuan kgcm%

h tinggi tekanan air yang telah dikon;ersikan ke dalam satuan kgcm%

L H panjang lubang yang di uji *m$ L H panjang lubang yang di uji *m$

+ H ;olume air yang diinjeksikan, *liter$ ke dalam lubang bor berukuran I + H ;olume air yang diinjeksikan, *liter$ ke dalam lubang bor berukuran I

(13)

3.2.3 Anal!sa )rut!ng 3.2.3 Anal!sa )rut!ng

0ra

0ra"ik "ik alialiran ran air air yanyang g dibdibuat uat berberdasdasarkarkan an datdata a hashasil il uji uji kelkeluluulusan san air air   bertekanan

 bertekanan yang yang merupakan merupakan hubungan hubungan tekanan tekanan p p dan dan debit debit aliran aliran air air ILIL dimaksudkan antara lain untuk mengetahui> a$ Perilaku tanah atau batuan yang dimaksudkan antara lain untuk mengetahui> a$ Perilaku tanah atau batuan yang diuji dengan cara injeksi air pada tekanan tertentu. b$ Kondisi aliran air yang diuji dengan cara injeksi air pada tekanan tertentu. b$ Kondisi aliran air yang terjadi dalam tanah atau batuan tersebut dapat berupa kondisi laminer, turbulen, terjadi dalam tanah atau batuan tersebut dapat berupa kondisi laminer, turbulen, dil

dilasiasi, , penpengikgikisaisan n dan dan penpenyuyumbambatantan. . PerPerhithitungungan an uji uji kelkeluluulusan san air air dendengangan mengg

menggunakaunakan n tekantekanan an yang ber;ariasi dapat yang ber;ariasi dapat mengmenghasilkahasilkan n nilai Lugeon yangnilai Lugeon yang  berbeda,

 berbeda, tergantung tergantung pada pada kondisi kondisi aliran aliran air air yang yang terjadi terjadi dalam dalam tanah tanah atauatau  batuan

 batuan yang yang diuji. diuji. 7alam 7alam hal hal ini ini aliran aliran air air berupa berupa aliran aliran laminer laminer bila bila nilainilai Lugeon dari setiap tahapan memberikan nilai yang mendekati sama. Aliran Lugeon dari setiap tahapan memberikan nilai yang mendekati sama. Aliran turbulen terjadi bila nilai Lugeon yang diperoleh pada tekanan puncak lebih turbulen terjadi bila nilai Lugeon yang diperoleh pada tekanan puncak lebih kecil dari pada nilai Lugeon yang diperoleh dari kedua tahapan tekanan yang kecil dari pada nilai Lugeon yang diperoleh dari kedua tahapan tekanan yang lebih rendah dan juga nilai Lugeon yang diperoleh pada setiap tahapan yang lebih rendah dan juga nilai Lugeon yang diperoleh pada setiap tahapan yang lebih rendah dari tekanan puncak baik tahapan peningkatan dan pada tahapan lebih rendah dari tekanan puncak baik tahapan peningkatan dan pada tahapan  penurunan

 penurunan memperoleh memperoleh nilai nilai Lugeon Lugeon yang yang hampir hampir sama. sama. Bila Bila nilai nilai LugeonLugeon yang dilakukan pada tekanan puncak lebih tinggi dari nilai Lugeon pada kedua yang dilakukan pada tekanan puncak lebih tinggi dari nilai Lugeon pada kedua tekanan lebih rendah dan nilai Lugeon pada kedua tekanan yang lebih rendah tekanan lebih rendah dan nilai Lugeon pada kedua tekanan yang lebih rendah ini

ini memmemiliiliki ki nilnilai ai yayang ng hamhampir pir samsama, a, aliraliran an ini disebuini disebut t alialiran ran dildilasi. 2ilaiasi. 2ilai Lugeo

Lugeon n yang dilakukyang dilakukan an pada setiap pada setiap tekantekanan dari an dari kelima tahapan tekanan baik kelima tahapan tekanan baik  saat peningkatan tekanan maupun penurunan tekanan memberikan nilai Lugeon saat peningkatan tekanan maupun penurunan tekanan memberikan nilai Lugeon yan

yang g terterus us menmeningingkatkat, , padpada a tahtahap ap tektekanan anan teraterakhikhir r dendengan gan tektekanaanan n yanyangg te

terenrendadah h didipeperoroleleh h ninilai lai LuLugegeon on yayang ng teterbrbesaesar, r, alialiran ran inini i didisebsebut ut alalirairann  pengikisan. Aliran

 pengikisan. Aliran penyumbatan terjadi penyumbatan terjadi pada pada suatu suatu aliran aliran dengan dengan nilai nilai LugeonLugeon memberikan nilai yang bertambah kecil pada tahapan tekanan baik tahapan memberikan nilai yang bertambah kecil pada tahapan tekanan baik tahapan  peningkatan

 peningkatan maupun maupun tahapan tahapan penurunan, penurunan, sehingga sehingga nilai nilai Lugeon Lugeon diakhir diakhir   pengujian

 pengujian diperoleh diperoleh nilai nilai Lugeon Lugeon yang yang terkecil. terkecil. Penentuan Penentuan nilai nilai LugeonLugeon dilakukan dengan mena"sirkan pola gra"ik aliran p1IL. *S2!

(14)

a$

a$ KonKondisdisi i lamlamineiner, gra"r, gra"ik aliran p1Iik aliran p1IL untuL untuk k konkondisdisi i ini berbini berbententuk seperuk seperti padati pada 0ambar ).' 2ilai Lugeon ditentukan dari nilai rata1rata hasil perhitungan.

0ambar ).' 2ilai Lugeon ditentukan dari nilai rata1rata hasil perhitungan.

!ambar &' !rafik aliran

!ambar &' !rafik aliran pQ* untuk kondisi laminar pQ* untuk kondisi laminar ($+ -.''($+ -.''/-001)/-001)

 b$

 b$ Kondisi turbulen, Kondisi turbulen, gra"ik gra"ik aliran aliran p1IL untuk p1IL untuk kondisi ini kondisi ini berbentuk sepertberbentuk seperti i padapada 0amba

0ambar r ).%. 2ilai ).%. 2ilai LugeoLugeon n yang digunakyang digunakan an adalah hasil adalah hasil perhiperhitungatungan n dari nilaidari nilai Lugeon terkecil pada tekanan tertinggi.

Lugeon terkecil pada tekanan tertinggi.

!ambar &- !rafik aliran

(15)

c$

c$ KonKondisdisi i dildilasi, gra"asi, gra"ik aliran p1Iik aliran p1IL untL untuk konduk kondisi ini berbeisi ini berbentuntuk k sepseperti paderti padaa 0ambar ).). 2ilai Lugeon yang digunakan adalah hasil perhitungan nilai yang 0ambar ).). 2ilai Lugeon yang digunakan adalah hasil perhitungan nilai yang terkecil pada tekanan rendah, atau pada tekanan menengah apabila hasilnya terkecil pada tekanan rendah, atau pada tekanan menengah apabila hasilnya lebih kecil dari pada hasil uji pada tekanan rendah

lebih kecil dari pada hasil uji pada tekanan rendah..

!ambar && !rafik

!ambar && !rafik aliran pQ* untuk dilasi aliran pQ* untuk dilasi ($+ -.''($+ -.''/-001)/-001)

d$

d$ KonKondisdisi i penpengikgikisanisan, , gragra"ik aliran p1I"ik aliran p1IL untuk kondL untuk kondisi ini isi ini berberbenbentuk sepertuk sepertiti  pada 0ambar

 pada 0ambar ).. 2ilai ).. 2ilai Lugeon yang Lugeon yang digunakan adalah digunakan adalah hasil perhitungan hasil perhitungan nilainilai Lugeon yang tertinggi dari hasil

Lugeon yang tertinggi dari hasil uji pada tekanan rendah uji pada tekanan rendah yang terakhir.yang terakhir.

!ambar &. !rafik aliran

(16)

3.2.# Desa!n )rut!ng 3.2.# Desa!n )rut!ng

Pada tahap ini barulah dapat disimpulkan model desain grouting yang tepat Pada tahap ini barulah dapat disimpulkan model desain grouting yang tepat un

untutuk k ararea ea bebendndunungagan. n. TTees s ananalalisa isa grgrououtiting ng yayang ng dididadapapat t kemkemududian ian dadapapatt dipergunakan untuk menentukan jenis desain yang paling tepat untuk keadaan dipergunakan untuk menentukan jenis desain yang paling tepat untuk keadaan  bendungan.

 bendungan. Ada Ada beberapa beberapa jenis jenis desain desain yang yang dapat dapat dipergunakan dipergunakan antara antara lain=lain= sem

semententasi asi ;ak;akum, um, semsementaentasi si isi, isi, semsemententasi asi campcampurauran n et, et, semesementantasi si rekrekahaahan,n, sementasi pemadatan dan, sementasi penembusan.

sementasi pemadatan dan, sementasi penembusan.

3.3 '!ste%at!ka Pe%a&asan 3.3 '!ste%at!ka Pe%a&asan

Sistematika penulisan laporan dari penelitian ini terdiri dari C bab, yaitu> Sistematika penulisan laporan dari penelitian ini terdiri dari C bab, yaitu>

a$

a$ Bab ! PenBab ! Pendahuldahuluan, beuan, berisi tentrisi tentang lataang latar belakar belakang, makng, maksud dan tsud dan tujuan pujuan penelitienelitian,an, waktu dan lokasi daerah penelitian, dan metodologi penelitian.

waktu dan lokasi daerah penelitian, dan metodologi penelitian.

 b$

 b$ Bab !! TiBab !! Tinjauan 0eologi, berisi tentang kerangka tektonik regional daerahnjauan 0eologi, berisi tentang kerangka tektonik regional daerah

 penelitian.  penelitian.

c$

c$ Bab !!! LanBab !!! Landasan Tdasan Teoeori, berisi teri, berisi tentang tentang teori1teoori1teori yang diri yang digunakgunakan dalaman dalam

 penelitian.  penelitian.

d$

d$ Bab !+ @asil PenBab !+ @asil Penelitelitian dan Pembian dan Pembahaahasansan, , berberisi tentisi tentang hasiang hasil l dardari i penpenelielitiantian dan pembahasannya secara terperinci.

dan pembahasannya secara terperinci.

e$

(17)
(18)

STUDI

STUDI LITERALITERATURTUR GE GEOLOOLOGIGI STRATIGAFI STRATIGAFI SSTTRRUUKKTTUURR GEGEOOMMOORRFFOOLLOOGGII Klasifkasi Klasifkasi a!"a# a!"a# $%&%!aa# $%&%!aa# G%'l'(i G%'l'(i $'la $'la K%ka) K%ka) D%sk)i*si D%sk)i*si a!"a# a!"a# S

S%%ssaa)) TT''**''(())aaff K%K%ll%%))%%##((aa# # TTii##((kkaa!! $%la*"ka# $%la*"ka# A#alisis $%)&%a+ili!as A#alisis $%)&%a+ili!as ,-ilai L". ,-ilai L". U/i ()'"!i#( U/i ()'"!i#( -,, iillaai Li L" G" G))''""!!ii##((.. D

D %sai%sai# ()# ()'"!i'"!i#(#( $

$ %#%#"s"s"#a"#a# L# La*')a#a*')a#

18 18

(19)

DA7TA$ PU'A(A DA7TA$ PU'A(A

Aulia, @ariDona.

Aulia, @ariDona. %&'%. Pengenalan 0routing. %&'%. Pengenalan 0routing. Semarang> TeknSemarang> Teknik 0eologi ik 0eologi 27!P27!P..

Badan Standarisasi 2asional. %&&G. Standar

Badan Standarisasi 2asional. %&&G. Standar 2asional !ndonesia *S2!$ %''>%&&-.2asional !ndonesia *S2!$ %''>%&&-.

3ara ji

3ara ji KeluluKelulusan Air san Air BertekBertekanan di anan di LapanLapangan. 7ewan gan. 7ewan StandStandarisasi !ndonesia.arisasi !ndonesia. akarta.

akarta.

Budiono, 8.@ dan @andaja

Budiono, 8.@ dan @andaja /. Studi Tentang Pemakaian 0routing pada 8ekayasa/. Studi Tentang Pemakaian 0routing pada 8ekayasa

0eoteknik. '((G. ni;ersitas Kristen Petra> Surabaya. 0eoteknik. '((G. ni;ersitas Kristen Petra> Surabaya.

Legget, 8obert ?. '(--. 0eologi dan Teknik. /c0ray1@ill Book 3ompany, inc.> Legget, 8obert ?. '(--. 0eologi dan Teknik. /c0ray1@ill Book 3ompany, inc.>

 2ew 9  2ew 9ork.ork.

Pulunggono dan /artodjojo, S. '((. Perubahan Tektonik Paleogene 4 2eogene Pulunggono dan /artodjojo, S. '((. Perubahan Tektonik Paleogene 4 2eogene /er

/erupaupakan kan PerPeristiistiwa wa TTekektontonik ik TTererpenpentinting g di di awawa,a,  %roceeding  %roceeding  0eolo0eologi dangi dan 0eotektonik Pulau awa,

0eotektonik Pulau awa, Percetakan 2A?!8!, 9oPercetakan 2A?!8!, 9ogya.gya.

Sujatmiko dan S. Santoso. '((%. Peta geologi Lembar Leuwidamar, awa Skala Sujatmiko dan S. Santoso. '((%. Peta geologi Lembar Leuwidamar, awa Skala '>'&&.&&&.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memprediksi nilai sumberdaya biasanya hanya menggunakan data yang berkaitan dengan kuantitas, seperti informasi geologi yang berhubungan dengan ketebalan lapisan

Data curah hujan yang dipakai untuk perhitungan dalam debit banjir adalah hujan yang terjadi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) pada waktu yang sama (Sosrodarsono, 1989).. Data

 Nitrogen pilot cylinder = Actuator utama untuk membuka aliran karbondioksida dengan memanfaatkan gas nitrogen dengan tekanan 65 bar membuka aliran karbondioksida dar tabung.

RCM dapat digunakan untuk menganalisa fungsi komponen, jenis kerusakan yang terjadi, efek yang ditimbulkan akibat kerusakan, dan tindakan yang harus dilakukan untuk

Admin yang telah melakukan proses login dapat langsung menuju proses tambah template, hapus template atau ubah template Pada proses tambah template (proses 3.1.1) aliran

Nilai pada kriteria ini memperlihatkan bahwa prestasi yang paling baik terjadi pada bulan Maret 2009, nilai yang diperoleh adalah sebesar 33, dan berada pada skor 3

akan masuk kedalam sistem tekanan kabin dengan menggunakan sensor thermostat, posisi normal adalah membuka valvenya, yang terdapat didalam pipa pnuematik setelah aliran valve dan

Permasalahan yang sering terjadi pada suatu instalasi pompa adalah timbulnya kavitasi, yaitu timbulnya gelembung-gelembung dalam aliran fluida akibat penurunan tekanan