• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOTANI UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BOTANI UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BOTANI

UMMU KALSUM

UNIVERSITAS GUNADARMA

(2)
(3)

Batang (Caulis)

 Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang

disamakan perannya dengan sumbu tubuh tumbuhan

 Sifat-sifat batang:

 Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau bentuk lain, tetapi selalu bersifat aktinomorf (dapat

dengan sejumlah bidang dibagi menjadi 2 bagian yang setangkup)

 Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun

(4)

 Tumbuhnya biasanya keatas, menuju cahaya

atau matahari (fototrop atau heliotrop)

 Selalu bertambah panjang di ujungnya (sering

dikatakan pertumbuhan yang tidak terbatas)

 Mengadakan percabangan, dan selama

hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang cabang atau rantingnya yang kecil

 Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali

(5)

Tugas batang:

 Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu daun, bunga dan buah

 Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa

 Jalan pengangkutan air dan zat makanan dari atas ke bawah dan jalan pengangkutan asimilasi dari atas ke bawah

(6)

Berdasarkan keberadaan batangnya, tumbuhan

dibagi menjadi:

Tumbuhan yang tidak berbatang (planta

acaulis), sebenarnya hanya tampak tidak

berbatang karena batang amat pendek,

sehingga semua daunnya seakan-akan keluar

dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat

satu sama lain merupakan suatu roset (rosula),

seperti lobak (Rophanus sativus L.), sawi

(7)

Tumbuhan yang jelas berbatang

Batang basah (herbaceous), batang lunak

dan berair seperti bayam (Amaranthus

spinosus L.)

 Batang berkayu (lignosus), batang yang

biasa keras dan kuat karena sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-pohon (arbores) dan semak-semak (frutices)

(8)

Batang rumput (calmus), batang yang tidak

keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan

seringkali berongga, seperti padi dan

rumput-rumputan (Gramineae)

Batang mendong (calamus), seperti batang

rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang

lebih panjang, misal mending (Fimbristylis

globusa Kunth.), teki (Cyperaceae)

(9)

Bentuk Batang (dilihat dari bentuk penampang

melintangnya):

 Bulat (teres), misal bambu (bambusa sp.), kelapa

(Cocos nucifera L.)

 Bersegi (angularis). Dalam hal ini ada kemungkinan:  Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan

mengambil alih tugas daun. Batang yang bersifat demikian dinamakan:

 Filokladia  jika amat pipih dan mempunyai

pertumbuhan terbatas, misal: jakang

 Kladodia  jika masih tumbuh terus dan

(10)

Permukaan batang:

Licin (laevis), misal batang jagung (Zea mays L.)

Berusuk (costatus), jika permukaannya terdapat rigi-rigi

yang membujur, misal iler (Coleus scutellarioides Benth.)

Beralur (Sulcatus), jika membujur batang terdapat

alur-alur yang jelas, misal pada Cereus peruvianus (L.) Haw.

Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi

tetapi pada sudut-sudutnya terdapat pelebaran yang tipis, misal ubi (Dioscorea alata L.) dan markisa

(11)

Berambut (pilosus), seperti tembakau (Nicotiana tabacum L.) Berduri (spinosus), misal mawar

 Memperlihatkan bekas-bekas daun, misal papaya dan

kelapa (Cocos nucifera L.)

 Mempelihatkan bekas-bekas daun penumpu, misal nangka

(Artocarpus integra Merr.), keluwih (Artocarpus communis Forst.)

Memperlihatkan banyak lentisel, misal sengon (Albizzia

stipulate Boiv.)

 Keadaan-keadaan lain, misal lepasnya kerak (bagian kulit

yang mati), seperti pada jambu biji (Psidium guajava L.) dan pohon kayu putih (Melaleuca leucadendron L.)

(12)

Arah tumbuh batang

 Tegak lurus (erectus), jika arahnya lurus ke atas, misal papaya

 Menggantung (dependen, pendulus), biasanya pada tumbuhan yang hidup di lereng atau tepi jurang, seperti Zebrina pendula Schnitzl atau tumbuhan epifit seperti anggrek (Orchidaceae) tertentu

 Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada

permukaan tanah, hanya ujungnya saja yang sedikit membengkok ke atas, misal semangka (Citrullus vulgaris Schard)

(13)

 Menjalar atau merayap (repens), batang

berbaring, tetapi dari buku-bukunya keluar akar-akar, misal ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.)

Serong ke atas atau condong (ascendens),

pangkal batang seperti hendak berbaring tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas, misal

pada kacang tanah (Arachis hypogea L.)

Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak

lurus ke atas tetapi ujungnya lalu membengkok lagi ke bawah, misal bunga matahari (Helianthus annuus L.)

(14)

Memanjat (scandens), jika batang tumbuh ke atas menggunakan

penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati maupun

tumbuhan lain. Alat khusus berpegangan pada penunjangnya, misal:

 Akar pelekat  sirih  Akar pembelit  panili

 Cabang pembelit (sulur dahan), misal anggur (Vitis venefera)  Daun pembelit atau sulur daun  kembang sungsang

 Tangkai pembelit  kapri  Duri  mawar, bougenvil  Duri daun  rotan

(15)

Membelit (volubilis), jika batang naik ke atas

dengan menggunakan penunjang seperti batang yang memanjat tetapi tidak menggunakan alat khusus, melainkan batangnya sendiri naik dengan melilit penunjangnya.

Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis), berlawanan

arah jarum jam, misal kembang telang

Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis), arah

lilitannya sama dengan arah gerakan jarum jam, contoh gadung (Dioscorea hispida Dennst.)

(16)

Percabangan pada batang

 Monopodial, jika batang pokok selalu tampak jelas,

karena lebih besar dan panjang (lebih cepat pertumbuhannya), contoh cemara.

 Simpodial, batang pokok sukar ditentukan karena

dalam perkembangan selanjutnya mungkin

menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya, misal sawo

(17)

Menggarpu atau dikotom, batang setiap

kali menjadi 2 cabang yang sama besarnya,

misal paku andam (Gleichenia linearis

Clarke)

Cabang yang besar dan keluar dari batang pokok  dahan (ramus)

(18)

Sifat cabang:

 Geragih (flagellum, stolo), cabang-cabang kecil yang panjang tumbuh merayap dan dari buku-bukunya

keatas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar.

 Contoh: merayap di atas tanah  daun kaki kuda

(Centella asiatica Urb.) dan arbei

 Merayap di dalam tanah  teki (Cyperus

rotundus L.), kentang (Solanum tuberosum L.)

 Wiwilan atau tunas air (Virga singularis), cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas yang panjang-panjang dan seringkali berasal dari kuncup tidur atau liar  kopi dan kakao

(19)

Sirung panjang (virga), cabang-cabang yang

merupakan pendukung daun-daun dan

mempunyai ruas yang cukup panjang. Pada

cabang demikian tidak pernah dihasilkan bunga  cabang mandul (steril)

Sirung pendek (virgule atau virgule sucrescens),

cabang kecil dengan ruas yang pendek selain daun yang merupakan pendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan  cabang yang subur (fertile)

(20)

Arah tumbuh cabang

Tegak (fastigiatus), sudut antara batang dan

cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh

cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit

serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir

sejajar dengan batang pokok, misal kopi

Condong ke atas (patens), jika cabang

dengan batang pokok membentuk sudut

sebesar ± 45˚, misal pohon cemara

(21)

Mendatar (horizontalis), jika cabang dengan

batang pokok membentuk sudut ± 90˚, misal

randu

Terkulai (declinatus), jika cabang pada

pangkalnya mendatar, tetapi ujungnya lalu

melengkung ke bawah, misal kopi robusta

Bergantung (pendulus), cabang yang

(22)

Batang tumbuhan umumnya mempunyai umur

yang terbatas, dibedakan menjadi:

 Tumbuhan annual (annuus), tumbuhan yang

umurnya pendek (< 1 tahun) sudah mati atau paling banyak dapat mencapai umur 1 tahun. Misal palawija ( jagung, kedelai, kacang tanah dsb)

 Biennial (2 tahun) (biennis), tumbuhan yang untuk

hidupnya, mulai tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru) memerlukan umur 2 tahun. Misal bit

(23)

Menahun atau tumbuhan keras (perennial),

dapat mencapai umur sampai

bertahun-tahun belum mati, bahkan ada yang sampai

ratusan tahun. Contoh terna yang berumur

panjang, mempunyai bagian dibawah tanah

yang selalu hidup walaupun diatas tanah

(24)
(25)

The plant vascular system is composed of

two tissue types, xylem and phloem, which

originate from the vascular meristem, the

procambium

Jaringan ini disebut juga pembuluh dan

berfungsi utama sebagai saluran utama

transportasi zat-zat

hara

yang diperlukan

dalam proses vital tumbuhan

(26)

Dua kelompok jaringan pengangkut

Pembuluh kayu

(xilem) mengangkut cairan

menuju daun. Sumbernya dapat berasal

dari akar (yang utama) maupun dari bagian

lain tumbuhan

Pembuluh tapis

(floem) mengangkut hasil

fotosintesis

(terutama

gula

sukrosa

) dan

zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian

tubuh tumbuhan yang lain

(27)

VASCULAR C A M B I U M

INITIATION OF THE

VASCULAR CAMBIUM

The vascular cambium

(plural: cambia) is one of

the meristems that

produce the secondary

plant body

(28)
(29)
(30)

Pada

akar

dan

batang

, pembuluh kayu dan

tapis biasanya tersusun konsentris: pembuluh

kayu berada di bagian dalam sedangkan

pembuluh tapis di bagian luarnya

Di antara keduanya terdapat lapisan

kambium

pembuluh/vaskular  merupakan

jaringan

meristematik

yang membentuk

kedua jaringan pengangkut tadi

(31)

 Pada daun, kedua pembuluh ini akan terletak

berdampingan dan jaringannya tersusun pada tulang daun maupun susunan jala yang tampak pada daun

 Kedua jaringan ini akan disatukan dalam

berkas-berkas (bundles) yang direkatkan oleh pektin dan

selulosa

 Pada daun jagung dan tumbuhan C4 tertentu

lainnya, berkas-berkas ini terlindungi oleh sel-sel khusus – dikenal sebagai sel-sel seludang berkas (bundle

sheath) – yang secara fisiologi berperan dalam jalur

(32)

Pembuluh tapis biasanya terletak di sisi

bawah (abaksial) atau punggung daun,

sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi

yang lainnya (adaksial) 

kutu daun

lebih

suka bertengger pada sisi punggung daun

karena mereka lebih mudah mencapai

(33)

Pembuluh Xylem

Xylem Primer  terbentuk dari prokambium

 Protoxilem  xilem yang pertama kali terbentuk

kemudian berdiferensiasi dalam tubuh primer yang belum selesai pertumbuhan

 Metaxilem  xilem yang terbentuk kemudian

ketika tubuh primer sedang tumbuh dan berkembang

 Xylem Sekunder  terbentuk dari kambium, memiliki

(34)
(35)

Parenkim floem

 Parenkim floem  jaringan parenkim yang

terdapat dibagian pembuluh tapis

 Jaringan parenkim pada floem terdiri dari sel-sel

yang masih hidup dan melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

 Parenkim floem berfungsi untuk menyimpan

zat-zat tepung, lemak dan zat-zat organik lainnya serta merupakan tempat akumulasi beberapa zat

(36)

Serat floem

Floem primer  terbentuk dalam

organ-organ tumbuhan yang masih mengadakan

pertumbuhan memanjang

Floem sekunder  terbentuk dari sel-sel

(37)
(38)

Referensi

Gembong Tjitrosoepomo. 2007. Morfologi

Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.

James D Mauseth. 1998. Botany: An

introduction to Plant Biology, 2/e.

[Multimedia Enhance Edition]. US: Jones

And Bartlett Publishers, Inc.

(39)

Terima

kasih

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen keuangan utama yang digunakan Perusahaan, dari instrumen keuangan yang mana risiko timbul, meliputi kas dan bank, kas dibatasi penggunaannya, piutang usaha,

Pada saat kedua relai pada rangkaian driver bekerja, motor tidak berputar karena masing-masing kutub pada motor mendapat polaritas yang sama dari sumber

Taguchi memperkenalkan suatu ukuran yang disebut Signal-to-noise ratio yang mencerminkan ukuran perbandingan antara besar signal (yang dapat diteliti atau dapat

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis tentang 1) Implementasi Model Kurikulum Terintegrasi di SDIT At-Taqwa.; 2) kompetensi

Hasil penelitian berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya, yaitu ketiga atribut (relevansi nilai, ketepatwaktuan, dan konservatisme) dapat merepresentasikan kualitas

tersebut memungkinkan pula pada penggunanya untuk memberi tanda bintang (rating) pada artikel- artikel ilmiah yang paling

Program-program perlindungan mulai lebih membumi ketika Indonesia meratifikasi International Convention on The Protection of The Rights of All Migrant Workers and Members of

permintaan dan penawaran, serta jumlah minimum pada suatu kotak yang dikurangi pada jalur tertutup.. METODE MODIFIED