• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TERPADU YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TERPADU YOGYAKARTA"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TERPADU

YOGYAKARTA

Jl. Mendung Warih 125 Giwangan Yogyakarta Telp./Fax. 0274 - 410 350 Email: staitjogja@gmail.com

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Program Studi Manajemen Dakwah

YAYASAN BINA ANAK SHOLEH YOGYAKARTA

Kantor Pusat : Jl. Mendung Warih No. 125 Giwangan Yogayakarta Telp./Fax. 0274 - 410350

(2)

PENGANTAR

Assalaamu’alaikum wr. wb.

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, semoga solawat dan salam selalu tercurah pada utusan-Nya suri tauladan manusia di akhir jaman Muhammad SAW, beserta sahabat dan pengikutnya.

Dengan bermunajat pada Allah serta diserta tekad dan ikhtiar yang kuat, maka Yayasan Bina Anak Sholeh memperkuat programnya bagi pengukuhan Pendidikan Tinggi Pendidikan Islam Terpadu STAIT Jogja Yogyakarta. Kerangka dasar pengembangan tidak terlepas dari program pengembangan jaringan Yayasan Bina Anak Sholeh.

Rencana Induk Pengembangan berfungsi sebagai alat kontrol bagi pelaksanaan pengembangan berbagai bidang pendidikan di masa yang akan datang. Hal itu disesun secara rinci dalam tahapan Jangka Pendek, Jangka Menengah dan Jangka Panjang menurut skala prioritas dan sesuai permasalahan yang dihadapi. RIP sebagai hal yang sangat menentukan merupakan kerangka pokok bagi pengelola dan praktisi pendidikan Islam Terpadu untuk mempersiapkan Profesional Dakwah Mandiri dan tenaga ustadz/ah Pendidikan Islam Terpadu yang pada gilirannya akan menuntut analisa secara terus menerus mengikuti daya ikhtiar yang optimal semua pihak serta perkembangan kehidupan masyarakat pendidikan regional maupun nasional. Paling tidak upaya tersebut memenuhi kebutuhan tenaga ustadz-ustadzah di lingkungan jaringan LPIT Bina

(3)

Anak Sholeh di DIY dan Jawa Tengah serta jaringan pengembangan dakwah masyarakat pada umumnya .

Arti pentingya Rencana Induk Pengembangan menjadi patokan lanjutan bagi perolehan usaha hingga perkembangan tahun terakhir untuk mencapai kemantapan STAIT Jogja dalam mewujudkan jati dirinya sebagai lembaga penyedia tenaga profesional dakwah dan ustadz/ustadzah Pendidikan Islam Terpadu.

Semoga apa yang telah direncanakan dalam RIP STAIT Jogja ini dapat diikhtiari dengan sungguh-sungguh dan mencapai hasil seperti yang diharapkan, Amiin.

Wassalaamu’alaikum wr. wb.

Ditetapkan di : Yogyakarta

Pada tanggal : Desember 2016 KETUA

(4)

RENCANA STRATEGIS STAIT YOGYAKARTA

SURAT KEPUTUSAN

KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TERPADU YOGYAKARTA

Nomor : 010.A.KEP.BIAS.XII.2016

TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) STAIT YOGYAKARTA TAHUN 2016-2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

TERPADU YOGYAKARTA

Menimbang :

a. bahwa untuk memberikan arah bagi pengembangan STAIT Yogyakarta selama lima tahun ke depan, diperlukan suatu Rencana Strategis yang menggambarkan agenda strategis yang ingin dicapai sesuai dengan visi dan misi STAIT Yogyakarta;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas perlu menetapkan Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu Yogyakarta tentang Rencana Strategis (Renstra) Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu Yogyakarta tahun 2016 - 2021;

Mengingat :

1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

4. Peraturan Menteri Agama RI No. 3 tahun 1987 tentang Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta;

5. Sistem pendidikan dan pengajaran yang diselenggarakan oleh STAIT Jogja berdasarkan Surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNo.045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi dan

SK.No.232/U/2000 tentang pedoman penyusunan

kurikulum pendidikan Tinggi dan penilaian Hasil belajar 6. Izin Penyelenggaraan Nomor: Dj.I/351/2010 tentang izin

(5)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TERPADU YOGYAKARTA TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TERPADU YOGYAKARTA TAHUN 2016-2021

KESATU : Menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu Yogyakarta Tahun 2016-2021, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Keputusan ini;

KEDUA : Rencana Strategis STAIT Yogyakarta Tahun 2020-2024 sebagaimana dimaksud pada Diktum Pertama ketetapan ini, menjadi rujukan dalam penetapan kebijakan operasional, perencanaan program dan kegiatan, serta pengambilan keputusan bagi semua unsur STAIT Yogyakarta selama lima tahun ke depan; KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diubah dan dibetulkan kembali sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di : Yogyakarta

Pada tanggal : Desember 2016 KETUA

Ir. Hj. Lilik Indriati

Tembusan disampaikan Yth. 1. Ketua STAIT Yogyakarta

2. Seluruh Ketua Prodi STAIT Yogyakarta

3. Kepala Biro dan lembaga di lingkungan STAIT Yogyakarta

(6)

DAFTAR ISI

PENGANTAR ……..………..………...1

SURAT KEPUTUSAN ... 3

DAFTAR ISI …...………...………...5

BAB I : PENDAHULUAN A. Alasan disusunnya Rencana Strategis ...9

B. Landasan RIP...10

BAB II : DASAR, TUJUAN DAN SIFAT STAIT JOGJA A. Dasar ... 12

B. Tujuan ... 13

C. Sifat ... 15

BAB III: PERMASALAHAN A. Sarana Prasarana...15

B. Sumber Daya Manusia...17

C. Sosialisas...18

D. Pengembangan Institusi ...19

BAB IV :POTENSI PENGEMBANGAN DAN KENDALA-KENDALANYA A. Potensi ... 21

B. Kendala ... 25

BAB V: RENCANA PENGEMBANGAN A. Strategi Pengembangan Lima Tahun...27

B. Program Pengembangan Jangka Menengah...31

(7)
(8)

PENDAHULUAN

Rencana Strategis disusun sebagai acuan pokok dalam pelaksanaan pengembangan dalam berbagai bidang, pada waktu yang akan datang. Hal ini digunakan sebagai alat pengawasan dan evaluasi untuk menjaga pencapaian terukur program lembaga sebagaimana yang telah direncanakan.

STAIT Yogyakarta tidak terlepas pula dari berkembangnya Lembaga Amal Sholeh Yayasan Bina Anak Sholeh Yogyakarta berupa Lembaga Pendidikan Islam Terpadu Bina Anak Sholeh beserta jaringannya yang sejak tahun 1994/1995 merintis pendidikan pra sekolah yang berkarakter “Islam Terpadu” di beberapa kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Untuk itu sejak tahun 1995 untuk memenuhi karakteristik jenis pendidikan yang dikembangkan , berupaya memenuhi kebutuhan tenaga tenaga profesional dakwah dan pendidikan yang selanjutnya

disebut ustadz/ustadzah sesuai karakter kurikulum yang

dikembangkan melalui Program Sekolah Guru Taman Kanak-kanak Islam Terpadu dan Program Pelatihan Ustadz-ustadzah Play Group Islam Terpadu, Taman Kanak-kanak Islam Terpadu dan Sekolah Dasar Islam Terpadu. Sebagai pengembangan jaringan terpadu

maka STAIT Yogyakarta mendapatkan amanah untuk

mempersiapkan dan bertindak sebagai lembaga penyedia tenaga profesional pengelolaan lembaga dakwah dan pendidikan yaitu Ustadz/ustadzah Pendidikan Islam Terpadu yang merupakan model pendidikan solutif dan semakin diterima kehadirannya di tengah masyarakat. Setidaknya tumbuhnya sekolah-sekolah Islam Terpadu secara formal menjadi indikatornya.

(9)

Sementara itu perhatian terhadap pentingnya pengelolaan dakwah secara profesional baik bagi pembinaan, pendidikan dan pemberdayaan umat telah sangat mendesak. Dikala lembaga- lembaga Islam yang ada belum dapat optimal bersinergi membawa umat pada tegakknya Aqidah dan Syariat Islam, pengelolaan dakwah yang profesional memberikan harapan titik pangkal kebangkitan umat. Karenanya komitmen penyediaan manajer dakwah yang terdidik sangat dibutuhkan. Titik sentral keilmuan dan ketrampilan bil hal para manajer dakwah ini adalah kemampuan manajemen masjid, pendidikan berbasis masjid, dan pemberdayaan ekonomi masjid.

Dalam kerangka nasional, jelaslah langkah STAIT Yogyakarta tersebut menjawab permasalahan dunia pendidikan dan dakwah pada umumnya terutama dalam mengantisipasi pengangguran terdidik, serta tidak seiringnya kebutuhan riil masyarakat terhadap lululsan sekolah/lembaga formal. Untuk memperkuat karakter institusi sekaligus menjawab solusi di masyarakat, maka penyusunan Rencana Strategis STAIT Yogyakarta dari saat berdirinya menjadi sarana strategis memperkokoh perannya dalam dunia pendidikan di Yogyakarta pada khususnya maupun sebagai sebuah model bagi pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Semakin berkembangnya tuntutan pengelolaan sekolah-sekolah dalam jaringan Yayasan serta kebutuhan masyarakat terhadap produk pendidikan STAIT Yogyakarta, maka perlu kiranya disusun perencanaan baik bersifat praktis maupun strategis seiring Kebijakan yang dicanangkan bagi skala pendidikan nasional.

(10)

A. Alasan disusun Rencana Strategis /Rencana Induk Pengembangan

Rencana Strategis disusun sebagai acuan pokok dalam pelaksanaan pengembangan dalam berbagai bidang, pada waktu yang akan datang. Hal ini digunakan sebagai alat pengawasan dan evaluasi untuk menjaga pencapaian terukur program lembaga sebagaimana yang telah direncanakan.

STAIT Yogyakarta tidak terlepas pula dari berkembangnya Lembaga Amal Sholeh Yayasan Bina Anak Sholeh Yogyakarta berupa Lembaga Pendidikan Islam Terpadu Bina Anak Sholeh beserta jaringannya yang sejak tahun 1994/1995 merintis pendidikan pra sekolah yang berkarakter “Islam Terpadu” di beberapa kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Untuk itu sejak tahun 1995 untuk memenuhi karakteristik jenis pendidikan yang dikembangkan , berupaya memenuhi kebutuhan tenaga tenaga profesional dakwah dan pendidikan yang selanjutnya

disebut ustadz/ustadzah sesuai karakter kurikulum yang

dikembangkan melalui Program Sekolah Guru Taman Kanak-kanak Islam Terpadu dan Program Pelatihan Ustadz-ustadzah Play Group Islam Terpadu, Taman Kanak-kanak Islam Terpadu dan Sekolah Dasar Islam Terpadu. Sebagai pengembangan jaringan terpadu

maka STAIT Yogyakarta mendapatkan amanah untuk

mempersiapkan dan bertindak sebagai lembaga penyedia tenaga profesional pengelolaan lembaga dakwah dan pendidikan yaitu Ustadz/ustadzah Pendidikan Islam Terpadu yang merupakan model pendidikan solutif dan semakin diterima kehadirannya di tengah masyarakat. Setidaknya tumbuhnya sekolah-sekolah Islam Terpadu secara formal menjadi indikatornya.

(11)

Sementara itu perhatian terhadap pentingnya pengelolaan dakwah secara profesional baik bagi pembinaan, pendidikan dan pemberdayaan umat telah sangat mendesak. Dikala lembaga- lembaga Islam yang ada belum dapat optimal bersinergi membawa umat pada tegakknya Aqidah dan Syariat Islam, pengelolaan dakwah yang profesional memberikan harapan titik pangkal kebangkitan umat. Karenanya komitmen penyediaan manajer dakwah yang terdidik sangat dibutuhkan. Titik sentral keilmuan dan ketrampilan bil hal para manajer dakwah ini adalah kemampuan manajemen masjid, pendidikan berbasis masjid, dan pemberdayaan ekonomi masjid.

Dalam kerangka nasional, jelaslah langkah STAIT Yogyakarta tersebut menjawab permasalahan dunia pendidikan dan dakwah pada umumnya terutama dalam mengantisipasi pengangguran terdidik, serta tidak seiringnya kebutuhan riil masyarakat terhadap lululsan sekolah/lembaga formal. Untuk memperkuat karakter institusi sekaligus menjawab solusi di masyarakat, maka penyusunan Rencana Strategis STAIT Yogyakarta dari saat berdirinya menjadi sarana strategis memperkokoh perannya dalam dunia pendidikan di Yogyakarta pada khususnya maupun sebagai sebuah model bagi pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Semakin berkembangnya tuntutan pengelolaan sekolah-sekolah dalam jaringan Yayasan serta kebutuhan masyarakat terhadap produk pendidikan STAIT Yogyakarta, maka perlu kiranya disusun perencanaan baik bersifat praktis maupun strategis seiring Kebijakan yang dicanangkan bagi skala pendidikan nasional.

B. Landasan Rencana Strategis

Sistem Pendidikan Nasional tidak terlepas dari pedoman dalam menyusun Rencana strategis bagi Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Indonesia, oleh karenanya landasan dasar penyusunan RIP

(12)

STAIT Yogyakarta didasarkan pada :

a. Amanah untuk mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam segenap dimensi kehidupan.

b. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan peraturan pelaksanaannya.

c. Pokok-pokok Pembinaan Perguruan Tinggi Swasta yang

diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi .

d. Kerangka Induk Pengembangan Program Yayasan Bina Anak Sholeh Yogyakarta.

(13)

BAB II

DASAR, TUJUAN DAN SIFAT STAIT YOGYAKARTA

A. Dasar

Pada kebijakan pendidikan nasional ditekankan bahwa dasar dan arah pendidikan nasional adalah menciptakan generasi yang beriman dan bertaqwa , berbudi pekerti luhur, cerdas, terampil, berkualitas, mandiri, sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi

kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggungjawab

terhadap pembangunan bangsa. Menyatu dengan jiwa dan semangat yang dikembangkan oleh Yayasan Bina Anak Sholeh dalam mengembangkan pendidikan yang bermartabat, serta menjunjung tinggi harkat kemanusiaan. Hal itu diterjemahkan berupa amal sholeh bersumberkan Al-Qur’an dan As-sunnah sebagai sumber azasi umat Islam. Dari jiwa dan semangat itulah para pendiri negara dengan nuansa perjuangan dan kebersamaan merumuskan Undang-undang Dasar 1945 dan dasar negara. Sehingga lebih jauh melandasi Pasal 29 dan Pasal 32 UUD 1945, serta peraturan pelaksanaan sesuai tertib perundangan yang berlaku.

Penyelenggaraan STAIT Yogyakarta selaras dengan dasar Al- Qur’an dan As-Sunnah sebagai landasan dasar umat Islam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Mengacu Ketentuan Penyelenggaraan Perguruan Tinggi dan semangat otonomi daerah bagi kemandirian STAIT Yogyakarta berupaya berkarya menyelenggarakan pendidikan sebagai pengembang ilmu pengetahuan, ketrampilan serta mempersiapkan generasi yang

paripurna sebagai bekal mengabdi untuk kepentingan

(14)

ketrampilannya. Dengan dasar yang kokoh tersebut diharapkan peran dan karya nyata STAIT Yogyakarta dapat mengantisipasi dampak negatif perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat secara mendasar.

B. Tujuan

Arah pendidikan nasional adalah menciptakan generasi yang beriman dan bertaqwa , berbudi pekerti luhur, cerdas, terampil, berkualitas, mandiri, sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan

pembangunan nasional dan bertanggungjawab terhadap

pembangunan bangsa.

STAIT Yogyakarta mengambil peran mendasar dalam bidang pendidikan, bertujuan menyiapkan tenaga tenaga profesional dakwah dan sistem pendidikan Islam Terpadu yang berbasis pemahaman Kitab Suci Al-Qur’an & As-sunnah secara profesional

dengan keterpaduan ilmu pengetahuan dan agama serta

membekali generasi bangsa dengan kemampuan merencanakan dan mengelola lembaga dakwah dan lembaga pendidikan Islam Terpadu.

Adapun tujuan khusus STAIT Yogyakarta adalah membentuk calon tenaga dakwah mandiri dan ustadz/ustadzah (tenaga profesional dakwah dan pendidikan Islam Terpadu) untuk Program Gelar dan Non Gelar dengan kualifikasi sebagai berikut:

Di bidang landasan Diniyah:

1. Memiliki aqidah yang lurus sesuai tuntunan Al-Qur’an & As- Sunnah.

2. Mampu melaksanakan ibadah dengan motivasi dan cara yang benar.

(15)

4. Memiliki himmah untuk memperjuangkan Islam dengan pemahaman yang benar.

5. Hafal ayat-ayat Al-Qur’an sesuai tingkatan dan selalu berupaya memahami dan mengamalkan dalam karya hidupnya

Dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan:

1. Meningkatkan taraf intelektual, bersikap ilmiah dan

berkomunikasi ilmiah.

2. Memiliki pengetahuan untuk menjelaskan fenomena alam

3. Memiliki kemampuan intelektual yang utuh dalam

mengamalkan ilmunya.

4. Selalu memperkaya wawasan pendidikan khususnya dalam rangka model sistem pendidikan Islam Terpadu.

Dalam bidang kemampuan profesi:

1. Mengenal dan mencintai profesinya sebagai da’i dan

ustadz/ustadzah.

2. Memiliki kemampuan praktis dalam menghadapi dan mendidik anak.

3. Memiliki pemahaman yang benar dalam membina masyarakat dan mendidik

4. Mampu melahirkan karya kemasyarakatan dan keustadzan / ustadzahan.

5. Memiliki kemantapan yanga didasari kemampuan profesi dakwah dan keustadzahan.

(16)

C. Sifat

1. STAIT Yogyakarta memberikan ruang berkreasi dan berpendapat secara konstruktif dengan landasan yang benar, dalam bentuk forum kegiatan ilmiah penelitian, praktek, seminar, loka karya, presentasi serta karya bakti masyarakat sesuai bidangnya.

2. STAIT Yogyakarta menjunjung tinggi etika akademis yang menghargai hakekat ilmu, tata cara pemikiran , penulisan dan diskusi sesuai kaidah ilmiah dan azasi kemanfaatan dengan memperhatikan tegaknya peraturan kemaslahatan yang berlaku. 3. STAIT Yogyakarta mengembangkan kaidah pengembangan

metodologi pembuktian kebenaran azasi secara santun berdasarkan asas Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam mengangkat derajad hidup manusia pada posisi tertinggi yaitu ketaqwaan yang berimplikasi vertikal maupun horisontal kemanusiaan.

(17)

BAB III PERMASALAHAN

Setiap lembaga pendidikan memiliki permasalahan yang khas sesuai dengan bidang garapnya. Permasalahan pada hakekatnya merupakan suatu persoalan yang dihadapi dengan memerlukan upaya atau ikhtiar untuk memecahkan atau menyelesaikannya dalam rangka mencapai sesuatu tujuan yang dikehendaki.

Permasalahan – permasalahan yang dihadapi STAIT Yogyakarta meliputi kategori masalah sarana-prasarana, sumber daya manusia, sosialisasi, dan pengembangan.

A. Sarana Prasarana

1. Gedung Perkuliahan

Gedung STAIT Jogja telah dimiliki sendiri terdiri dari:

a. Gedung Pusat Perkuliahan STAIT Yogyakarta di Jalan Mendung Warih No. 125 Giwangan, Umbulharjo Yogyakarta sluas 620 meter persegi dengan bangunan berlantai dua.

b. Asrama Mahasiswa I di Komplek Perumahan Wirosaban Barat No. 6 Sorosutan, Umbulharjo Yogyakarta seluas 400 meter persegi

c. Asrama Mahasiswa II di Komplek Perumahan Wirosaban Barat No. 10 Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta seluas 341 meter persegi.

d. Lab’s School Bias Jl. Kaliurang Km 10,9 Ngaglik Sleman seluas 2.510 meter persegi.

Mengingat konsep keterpaduan pendidikan yang

menekankan praktik aktual para mahasiswanya dengan model Lab’s School, telah pula dapat dimiliki yayasan.

(18)

Adapun lokasi Gedung STAIT Yogyakarta di Jalan Mendung Warih 125 Giwangan relatif berjauhan dengan lokasi Lab’s School Yayasan BIAS di Jalan Kaliurang Km 10,9 atau tepatnya lokal

tanah seluas 2.510 M2 di Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Untuk

lebih lanjut meminimalkan resiko kendala teknis, maka diantisipasi dengan media transportasi yang telah dimiliki Yayasan.

Selain itu permasalahan pengembangan gedung bagi

pemenuhan kebutuhan Sekolah Tinggi diproyeksikan

menggunakan fasilitas Yayasan yang lain. Faktor jarak antar lokasi asset yayasan yang terus disolusi dengan upaya pemenuhan kebutuhan transportasi , lahan dan gedung.

2. Gedung Pesantren/ Asrama Mahasiswa

Program Asrama juga menuntut fasilitas Asrama Mahasiswa yang representatif sesuai misi Pendidikan yang diselenggarakan STAIT Yogyakarta Untuk inipun dengan jumlah mahasiswa yang ditargetkan , diperlukan pengaturan masa aktif dan masa pemagangan mahasiswa di tempat penugasan di sekolah jaringan. Sehingga Asrama yang sementara ini dimiliki di Jalan Wirosaban Barat nomor 8 dan nomor 10 Sorosutan dengan luas keseluruhan 741 meter persegi Yogyakarta masih memadai. Namun demikian perlu diupayakan penambahan kamar apabila terjadi penambahan jumlah mahasiswa.

Untuk itu bagi keperluan jangka menengah dan panjang pengelola akan mengambil kebijaksanaan secara bertahap menyediakan kebutuhan Asrama sesuai perkembangan jumlah mahasiswa.

(19)

3. Perlengkapan Kuliah

Perlengkapan perkuliahan sangat menentukan

keberhasilan pendidikan , terlebih dengan pengembangan pendekatan”Learning by Doing’ maka kebutuhan akan alat peraga dan media pendidikan menjadi sangat penting untuk proses pendidikan di STAI Terpadu Yogyakarta. Sebagai wujud tanggungjawab maka Yayasan Bina Anak Sholeh dengan dukungan lembaga unit produktif lain serta dengan membudayakan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh telah berupaya melengkapi perabot kebutuhan perkuliahan secara bertahap melalui mediasi lembaga keuangan syari’ah.

B. Sumber Daya Manusia

Tuntutan kualifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan bagi penyelenggaraan STAIT Yogyakarta terutama untuk tenaga pengajar menjadi permasalahan tersendiri. Dalam hal pengadaan tenaga praktisi di satu sisi STAIT Yogyakarta tidak mengalami

kendala mengingat 40 % tenaga pengajarnya adalah

ustadz/ustadzah pioner yang pertama mendirikan model

Pendidikan Islam Terpadu dengan pola Full Day School di Yogyakarta. Namun demikian dalam hal kualifikasi tenaga akademisi lainnya belum dapat dipernuhi dengan dosen tetap Yayasan. Hal ini hingga saat ini telah dapat diatasi dengan mengangkat dosen tamu dari Perguruan Tinggi lain yang sesuai kebutuhan materi perkuliahan maupun bagi program asrama mengangkat pengasuh/pembina dari Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim dan Faizul Muslimin Yogyakarta.

(20)

C. Sosialisasi

1. Berbagai Kepentingan recruitment mahasiswa

Memenuhi karakter kurikulum yang berbeda dari

pendidikan sejenis pada umunya. Hal ini menjadikan animo

memasuki Program Manajemen Pendidikan Islam dan

Manajemen Dakwah yang berparadigma khusus STAIT Yogyakarta menjadikan tantangan tersendiri. Sementara dari latar belakang penguasaan ilmu agama rata-rata masih relatif perlu ditingkatkan bila dinilai dari parameter aplikatifnya. Mengantisipasi permasalahan tersebut terus dieksplorasi pendekatan komunikasi yang efektif untuk memberikan gambaran sekaligus motivasi bagi masyarakat pendidikan menanggapi orientasi dan pandangan yang benar terhadap pendidikan yang berorientasi pada kualitas integral pendidikan Islam.

2. Legalitas Lembaga

Salah satu sarana berkomunikasi dengan masyarakat luas adalah dengan legalitas kelembagaan dalam hal ini adalah pengakuan instansi terkait terhadap penyelenggaraan program yang ada. Begitupun sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Swasta tetap berupaya menyelenggarakan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan adanya otonomi daerah STAIT Yogyakarta beserta seluruh jajarannya berupaya kembali mendapat perhatian pemerintah terutama dalam kaitannya untuk mencapai pembinaan dan standar acuan pendidikan tinggi yang baku dengan tetap mengandalkan kemandirian jaringan usaha di bawah binaan Yayasan Bina Anak Sholeh Yogyakarta serta dukungan Ulama dan tokoh masyarakat muslim yang memiliki

(21)

D. Pengembangan Institusi.

Kendala pengembangan institusi merupakan konsekuensi dimana institusi STAIT Yogyakarta sebagai lembaga penyedia tenaga pendidik profesional dan dakwah /ustadz/ustadzah sekolah Islam tengah dihadapkan dilema demikian berkembangnya jaringan di daerah-daerah yang membutuhkan tenaga siap tugas . Bahkan dibeberapa daerah tuntutan penyediaan ustadz/ustadzah telah

membutuhkan penyediaan ustadz/ustadzah telah sangat

mendesak. Untuk mengatasi kendala tersebut sementara Yayasan

mengambil kebijakan mengadakan recruitment tenaga

ustadz/ustadzah TK Islam dan sekaligus SD Islam dari lulusan Perguruan Tinggi Umum baik Diploma III & Sarjana S 1 dengan Pre Service Training selama 6 bulan bekerjasama dengan sekolah- sekolah jaringan Yayasan Bina Anak Sholeh. Untuk itu pengembangan INSTITUSI tetap dilaksanakan secara bertahap dengan terlebih dahulu memperkokoh peran dan fungsi STAIT Yogyakarta sesuai standard nasional sekaligus memenuhi kebutuhan. Adapun untuk dapat menghasilkan tenaga profesional ustadz/ustadzah TK Islam dan SD Islam tetap bertumpu pada pola Reguler yaitu penyelenggaraan Program Studi Reguler yang diselenggarakan STAIT Yogyakarta

(22)

BAB IV

POTENSI PENGEMBANGAN DAN KENDALA-KENDALANYA

A. Potensi

1. Berkembangnya model pendidikan Islam Terpadu

dalam jaringan LPIT Bina Anak Sholeh Yogyakarta.

Sejak mulai perintisan berdirinya lembaga pendidikan pra sekolah Bina Anak Sholeh tahun 1994 di Yogyakarta, diikuti dengan berdirinya lembaga Pendidikan Islam Terpadu binaan di berbagai daerah yang mengelola pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar sebagai berikut:

a) Lembaga Pendidikan Bina Anak Sholeh Cilacap, Jateng tahun 1995

b) Lembaga Pendidikan At Thoriq Gombong, Jawa Tengah tahun 1995

c) RAT & MIT Ya Ummi Fatimah Pati, Jawa Tengah tahun 1996

d) Lembaga Pendidikan Bina Anak Sholeh Klaten, Jateng

tahun 1997

e) Lembaga Pendidikan Bina Anak Sholeh Tegal, Jawa Tengah tahun 1997

f) Lembaga Pendidikan Bina Anak Sholeh Semarang, Jawa Tengah tahun 1997

g) Lembaga Pendidikan Bina Anak Sholeh Temanggung, Jawa Tengah tahun 1998

h) Lembaga Pendidikan Bina Anak Sholeh Magelang, Jawa Tengah tahun 1999.

(23)

Disamping itu kemandirian untuk menciptakan generasi anak sholeh yang beraqidah kuat, berketrampilan dan berdaya saing didukung pula dengan berkembangnya berbagai Unit Usaha Produktif yang dimiliki Yayasan dan pengelola Yayasan berupa:

1). Kerajinan Kubah “Mahkota di Pati Jawa Tengah.

2). Usaha Swalayan Muslim dan Koperasi sekolah /karyawan masing-masing di:

a). Swalayan Yaumi di Pati

b). Swalayan As Shiroth di Yogyakarta c). Swalayan BIAS di Cilacap

d). Swalayan Muslim Al Azhar di Yogyakarta

3). Unit Produksi Kerajinan Meubelair Anak “BIAS Toys “ di Yogyakarta

4). Unit Jasa Penyediaan Gas di Pati. 5). Pengelolaan SPBU di Pati

Disamping selain menggunakan jasa Perbankan Syari’ah yang ada pada jaringan Yayasan Bina Anak Sholeh juga telah dan sedang dikembangkan lembaga Mediasi Keuangan Syari’ah sebagai berikut:

1). BMT Yaummi Fatimah di Pati 2). BMT Ath Thoriq di Gombong

3). BMT Bina Martabat Insan di Yogyakarta

Lembaga-lembaga tersebut bernaung dalam jaringan binaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Bina Anak Sholeh yang merupakan kepanjangan tangan fungsional Yayasan Bina

Anak Sholeh. Dalam penyediaan tenaga profesional

(24)

maupun masa mendatang dengan orientasi dakwah dalam kemandirian berbasis pendidikan Islam Terpadu. Dalam hal penyediaan tenaga ustadz-ustadzah pendidikan Islam Terpadu jaringan Lembaga-lembaga Islam Terpadu dalam jaringan BIAS bersepakat memberikan amanat kepada STAIT Yogyakarta untuk mendidik dan mempersiapkannya. Sedangkan penyediaan tenaga profesional pada unit-unit produktif dikembangkan untuk memfasilitasi penyediaan tenaga Profesional Dakwah berbasic kemandirian.

2. Meningkatnya apresiasi dan kepercayaan masyarakat yang kian berkembang terhadap model pendidikan Islam Terpadu serta sistem Mu’amalah dengan pendekatan syari’ah.

Potensi yang tak kalah pentingnya adalah mulai meningkatnya apresiasi dan kepercayaan masyarakat terhadap model pendidikan Islam Terpadu. Seiring dengan mulai meningkatnya pemahaman para orang tua terhadap pendidikan

Islam yang dikembangkan secara modern dan integral.

Pandangan dicotomis masyarakat pada umumnya bahwa ada keterpisahan antara nilai-nilai agama dengan peri kehidupan sehari-hari telah dikoreksi secara tegas dengan model pendidikan Islam terpadu ini. Oleh karenanya materi pendidikan yang diberikan tidak saja mengejar kebutuhan perkembangan dunia, tetapi pengembangan motivasi yang benar, sikap kepribadian melalui aqidah yang lurus , telah dipercaya para orang tua mujarab memperbaiki kerusakan moral generasi muda di dekade terakhir ini.

(25)

Wujud konkret dari apresiasi dan kepercayaan masyrakat

tersebut adalah semakin banyaknya orang tua yang

mempercayakan pendidikan putra-putrinya di lembaga

pendidikan Islam Terpadu, bahkan banyak diantaranya yang turut serta berperan mengembangkan model pendidikan ini. Termasuk di kota Yogyakarta dikenal tidak kurang dari 10 Yayasan yang mengelola model pendidikan ini.

3. Makin berkembangnya pola pendidikan Islam terutama di kalangan masyarakat muslim terdidik terutama di perkotaan. Setelah terlihat jelasnya dampak negatif pendidikan yang tidak tepat di kalangan masyarakat yang sementara ini mengandalkan pendidikan tinggi, maka munculnya kesadaran bahwa pendidikan yang tepat harus diberikan sejak dinipun mulai memasyarakat. Meskipun belum dijadikan program wajib dari pemerintah, minat orang tua menyekolahkan putra-putrinya di Play Group maupun TK kian meningkat. Hal ini jelas mendorong tumbuh berkembangnya lembaga pendidikan pra sekolah terlebih pendidikan unggulan sebagaimana dikembangkan Yayasan Bina Anak Sholeh. Area keterjangkauan pendidikan pra sekolah di 33 propinsi dengan jumlah kabupaten/kota yang memiliki wilayah

perkotaan merupakan peta yang potensial untuk

dikembangkannya model pendidikan sejenis. Sehingga dengan kekhususan kondisi daerah serta adaptasi model pendidikan yang dikembangkan dimungkinkan potensi pengembnagna lebih luas 4. Makin meningkatnya apresiasi dan praktek Mu’amalah dengan

menggunakan sistem Syari’ah .

Realitas masyarakat Indonesia pasca awal krisis moneter 1997, telah membangkitkan semangat baru di kalangan pelaku usaha

(26)

untuk kembali pada Sistem Syari’ah yang diyakini akan mampu menjadi solusi kebrobokan sistem ekonomi dan sosial yang ada. Kini setelah dimulainya aplikasi Sistem Syari’ah pada Bank Mu’amalat diikuti dengan Bank-bank Syariah lain dengan pagar Undang-undang Perbankan Syari’ah yang ada , memberikan harapan baru untuk mengimbanginya dengan penyediaan tenaga Profesional yang lebih jauh terutama dengan orientasi Dakwah Islam. Landasan ini diperlukan dengan harapan Profesionalisme tidak berhenti pada aspek nilai ekonomis semata, tetapi lebih jauh daripada itu untuk meningkatkan derajad kualitas manusia sebagaimana ditunkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Di sisi lain akan menumbuhkan karakter manusia produktif, berketrampilan dengan kekuatan moralitas yang berkualitas.

B. Kendala

a. Komposisi dosen untuk masing-masing Program Studi.

Telah diupayakan adanya sinkronisasi antara kebutuhan dosen pengampu mata kuliah dengan kualifikasi dosen yang

bersangkutan. Mengingat masih terdapat beberapa

keterbatasan menyangkut kualifikasi dosen secara

menyeluruh, kendala ini dimungkinkan diatasi dengan

1) Memprogramkan studi lanjut kepada dosen-dosen Yayasan pada masing-masing Program Studi sesuai mata kuliah yang diampu, baik Program Studi Kependidikan Islam maupun Program Studi Manajemen Dakwah dan Program Studi Anak Usia Dini.

2) Menambah kuantitas dosen secara bertahap sesuai kebutuhan dengan memperhatikan latar belakang keilmuannya masing-masing.

(27)

standard. Selain fasilitas fisik, fasilitas program juga terus ditingkatkan dengan materi dan nara sumber yang kompeten serta daya dukung yang kondusif.

(28)

BAB V

RENCANA PENGEMBANGAN

A. STRATEGI PENGEMBANGAN LIMA TAHUN

Rencana pengembangan termaksud mempertimbangkan tiga faktor utama yaitu kontinyuitas, integrasi dan pentahapan mengikuti pencapaian target-target yang akan selalu dievaluasi secara periodik oleh pengelola dan komponen pelaksana terkait. Masa perencanaan pengembangan diperuntukkan untuk 5 tahun pertama.

1 Fasilitas Fisik

a. Usaha Pengadaan Tanah Lokasi Kampus

Lembaga pendidikan khususnya Pendidikan Tinggi secara ideal menuntut kepemilikan gedung dan lahan sendiri. Untuk telah dimiliki tanah beserta bangunan seluas 620 m2 dengan bangunan dua lantai. Perluasan lahan masih dimungkinkan di sekitar lokasi dengan penyiapan investasi pendanaan secara bertahap sesuai kebutuhan perkembangan institusi. b. Penyediaan Pesantren Mahasiswa merupakan bagian urgen

dalam mencapai visi dan misi Sekolah Tinggi. 2 lokasi gedung di Jl. Wirosaban Barat kurang lebih 3 kilometer dari kampus cukup kondusif untuk dikembangkan. Mengingat beberapa asset tanah dan gedung milik yayasan berlokasi di komplek tersebut, sehingga dimungkinkan pengembangan Pesantren

Mahasiswa sesuai kebutuhan. Gedung yang telah

dipersiapkan di Jl. Wirosaban Barat No. 10 dan No. 8 dengan luas keseluruhan 741 meter persegi.

(29)

c. Penyediaan Ruang Perkantoran & Front Office

Keadaan kantor pelayanan umum STAI mempergunakan ruangan. Untuk itu direncanakan pada dapat menambah ruangan kantor dengan kebutuhan masing-masing untuk:

1). Ruang Pimpinan 2). Pelayanan mahasiswa 3). Ruang dosen

4). Ruang administrasi dan komputer

5). Pengadaan ruang UPSB & Perluasan Ruang Perpustakaan 2. Fasilitas Pendidikan & Pesantren Mahasiswa

a. Fasilitas Pesantren/Asrama yang dihadapi adalah ketercukupan standar minimal fasilitas yang mengikuti kebutuhan kuantias mahasiswa. Potensi permasalahan ini telah diantisipasi sejak dini oleh penyelenggara dengan mengalokasikan kebutuhan investasi penyediaan Pesantren Mahasiswa secara bertahap mengikuti perkembangan jumlah mahasiswa.

b. Alat Pengajaran dan Alat Musik

Untuk keperluan kurikulum STAIT Yogyakarta yang

mensyaratkan kemampuan profesi Manajerial Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dibutuhkan perlengkapan pengajaran yang memadai. Mengingat baru dimiliki 1 (satu ) buah orgen, maka pada program jangka pendek dijadwalkan untuk mengadakan perlengkapan yang mendukung profesi tersebut sebagai berikut:

1). Perlengkapan Angklung 2). Harmonika

3). Rebana 4) . Gitar

(30)

Sedang bagi kebutuhan perlengkapan Program Manajemen Dakwah dibutuhkan jaringan praktik dan observasi lapangan. C. Sumber Daya Manusia

a. Tenaga Edukatif

Berdasarkan perkiraan jumlah mahasiswa dan kebutuhan kurikulum maka untuk tenaga dosen sementara masih memadai hingga program jangka pendek berakhir. Namun direncanakan melengkapi kebutuhan tenaga trainner untuk bidang-bidang sebagai berikut:

1). Pelatih Tari

2). Pelatih seni suara & olah vokal

3). Pengajar Tahfidzul Qur’an untuk program asrama

Sedangkan tenaga dosen direncanakan memberikan tugas studi bagi 7 dosen untuk menempuh S2 dalam rangka penguatan Program Studi.

b. Tenaga Non Edukatif

Untuk meningkatkan pelayanan akademik, pada tahun kedua dibutuhkan staff administrasi & keuangan. Pola recruitment berkala akan ditempuh dengan mengutamakan efisiensi tenaga non edukatif yang telah ada.

D. Penataan Program Magang & Penempatan Lulusan

Hasil pengembangan kurikulum akan difollow –up dengan pembenahan Sistem Permagangan dan Penempatan Lulusan serta evaluasi alumni. Mengingat masih terbatasnya jumlah lulusan yang memenuhi kriteria bagi penempatan Pengelola lembaga Pendidikan Islam Terpadu, maka pembenahan program magang

akan disempurnakan sesuai dengan kisi-kisi yang

(31)

E. Pengabdian Kepada Masyarakat

Program Pendampingan Taman Pendidikan Al-Qur’an

Sebagai wujud peran serta STAIT Yogyakarta dalam memajukan pendidikan khususnya pendidikan usia dini secara informal dikembangkan Program Pendampingan TPA (PPTPA). Kerjasama telah dirintis dengan Badan Koordinasi TKA/TPA Propinsi DIY dalam bentuk Pelatihan-pelatihan dan bentuk aktivitas lain. Kerjasama dengan Dewan Masjid, Departemen Agama dan Lembaga Islam lain merupakan upaya kontinyu untuk membangun pengabdian secara terpadu kepada masyarakat luas. F. Kegiatan Kemahasiswaan

Sebagai wadah kreatif bagi mahasiswa pembinaan mahasiswa diarahkan pada muatan materi karya ilmiah dan penerbitan disamping unit yang telah ada. Adapun arahan program jangka pendek kemahasiswaan STAIT Yogyakarta meliputi:

a. Unit Kegiatan Seni dan Budaya Islam b. Unit Kegiatan Pendidikan dan Latihan c. Unit Kegiatan Karya Ilmiah dan Penerbitan d. Unit Kegiatan dakwah

(32)

B. PROGRAM PENGEMBANGAN JANGKA MENENGAH

1. SARANA DAN PRASARANA a. Gedung

Berdasarkan proyeksi kebutuhan maka dibutuhkan

setidaknya penambahan ruang-ruang sebagai berikut: 1). 1 buah ruang kuliah

2). 1 ruang micro teaching

3). Penambahan asrama untuk memenuhi kapasitas 60 mahasiswa

Penambahan ruang kuliah dan ruang micro teaching akan diupayakan dengan mempergunakan ruang lain dari gedung STAIT Yogyakarta yang belum dioptimalkan penggunaannya. Sementara asrama mahasiswa akan diupayakan pencarian gedung lain secara sewa,hal tersebut menyesuaikan target pencapaian perolehan mahasiswa untuk tahun akademik berjalan.

2. SDM

a. Tenaga Edukatif

Peningkatan kualitas tenaga edukatif akan diupayakan dengan meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga pengajar dan kesesuaiannya dengan kurikulum STAIT Yogyakarta .

b. Tenaga Non Edukatif

Peningkatan kualitas tenaga non edukatif antara lain akan dilakukan dengan memberikan ketrampilan melalui penugasan belajar dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan kursus secara reguler.

(33)

3. Pengembangan Kurikulum dan Sistem Perkuliahan

Untuk selalu menyesuaikan perkembangan jaman , serta tuntutan perbaikan kurikulum maka pada tiap 2 tahun sekali diadakan Loka Karya Pengembangan Kurikulum STAIT Yogyakarta dengan melibatkan komponen:

a. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bina Anak Sholeh

b. Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPIT) dalam jaringan Yayasan Bina Anak Sholeh (sebagai user)

c. Semua staff dosen tetap dan tidak tetap STAI

d. Kepala Program pada LPIT Bina Anak Sholeh Pusat Yogyakarta e. Pengelola STAIT Yogyakarta

4. Pengabdian Kepada Masyarakat

Program jangka menengah bagi pengembangan peran serta STAI di masyarakat ditempuh antara lain dengan:

a. Pendirian LPIT di daerah-daerah yang membutuhkan berdasarkan survey Puslitbang dan kebutuhan masyarakat dengan melihat studi kelayakan.

b. Perekrutan calon mahasiswa dengan sistem bea siswa bagi lulusan SLTA/sederajat.

c. Program pelatihan bagi ustadz/ustadzah LPIT yang

membutuhkan.

d. Pelatihan-pelatihan penanganan Balita dan Kesehatan anak. e. Training Ketrampilan Usaha Mandiri.

(34)

5. Kegiatan Kemahasiswaan

Pada program jangka menengah memprioritaskan

pengembangan Unit kegiatan mahasiswa dalam bentuk karya- karya inovatif produktif yang mendorong kemajuan LPIT unggulan, serta pengembangan model-model media dan alat peraga pendidikan khususnya bagi usia pra sekolah .

Target kedua adalah tercapainya standard kualitas karya ilmiah mahasiswa yang bernilai praktis bagi pembaharuan kurikulum dan perangkat persekolahan LPIT sebagai basis sekolah unggulan.

C. PROGRAM PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG

Pola pengembangan STAI TERPADU Yogyakarta akan diarahkan kepada suatu model pendidikan tinggi yang mempunyai karakter sebagai berikut:

1. Merupakan pendidikan tinggi yang mencetak tenaga pengajar profesional dakwah mandiri ,ustadz/ah pendidikan Islam Terpadu dan tenaga penunjang lainnya bagi model sekolah unggulan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang . Pendidikan tinggi ini secara integral memiliki jaringan pengembangan dengan sekolah formal bagi penempatan lulusan dan unit-unit usaha ekonomi produktif serta lembaga dakwah.

2. Mendasarkan kriteria sekolah unggulan pada program-program yang dilandasi pemahaman pengelola, staff, pengajar dan karyawannya dari asas pendidikan Islam yaitu Al-Qur’an dan

As-Sunnah melalui pembinaan dan program rutin

berkesinambungan.

3. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarananya diupayakan dikembangkan dari sumber sebagai berikut:

(35)

a. Amal usaha Yayasan berupa unit-unit produktif yang mengembangkan syari’at Islam dalam pelaksanaannya. b. Penghimpunan dana dari mahasiswa

c. Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf dengan pengelolaan prefesional dalam Lembaga Amil Zakat (LAZ) BIAS.

4. Tenaga akademik akan dikembangkan dengan meningkatkan kualifikasi pendidikan dan karya produktif Dosen dengan Kualifikasi dari Lektor Muda, Lektor Madya, Lektor Kepala Madya, dan Lektor Kepala, terlebih dengan gelar Master yang keahlian dan keilmuannya dapat dipertanggungjawabkan akan didorong dengan pemahaman terhadap visi dan misi STAI dan atau Lembaga pengembangannya.

5. Pengembangan kelembagaan STAIT Yogyakarta diupayakan pada institusi yang lebih luas meliputi Akademi, Sekolah Tinggi atau

lembaga sejenis menurut kemampuan dan kapasitas

penyelenggaraan sebagai hasil capai program terpadu Puslitbang BIASA serta kebutuhan masyarakat pendidikan secara riil.

6. Pengembangan Program Pesantren Mahasiswa/Asrama

diarahkan terbentuknya Pondok Pesantren Mahasiswa sebagai

lembaga mandiri dan wujud bakti masyarakat berupa

mengembangkan kepeloporan dalam membina kemajuan bagi masyarakat sekitarnya.

7. Pemberian fasilitas tenaga tetap diarahkan pada terciptanya komunitas Masyarakat Pesantren Modern yang bersifat eksklusif terhadap daya dukung lembaga maupun masyarakat sekitarnya dan berperan sebagai agen pembaharuan masyarakat yang berlandaskan kehidupan religius.

(36)

8. Kepengurusan pengelolaan Yayasan akan dikelola dalam jangka panjang secara Regeneratif terstruktur menyangkut kapasitas maupun prestasi yang dicapai dalam lingkup amal usaha Yayasan Bina Anak Sholeh serta prestasi Bakti Masyarakat yang diraih.

9. Institusi STAIT Yogyakarta dalam kaitannya dengan pemenuhan standar dan program Pendidikan Tinggi di Yogyakarta pada

khususnya diupayakan untuk melampau target-target

kurikulum Program yang diselenggarakan secara reguler maupun simultan bekerjasama dengan arahan Dewan Penyantun dan instansi terkait.

D. POKOK POKOK DAN TAHAPAN PENCAPAIAN RENCANA STRATEGI

Pokok-Pokok Rencana Strategis Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu (STAIT) Yogyakarta yang dijabarkan berdasarkan isu-isu strategis, serta tahapan pencapaiannya selama kurun waktu 2016-2021 di ikhtisarkan pada tabel yang disajikan di bawah ini.

(37)

Strategis SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TERPADU (STAIT) YOGYAKARTA TAHUN 2016 – 2021

1. Peningkatan/Pengembangan : Bidang Pendidikan dan Pengajaran

No Rencana Strategi Target Pencapaian

2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021

1 Pemenuhan standar dosen, studi S-3 bagi yang

belum memenuhi 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang

2 Penambahan dosen tetap 1 orang 1 orang

3 Pelatihan-pelatihan di luar

kampus 5 orang 5 orang 7 orang 7 orang 10 orang 4 Pelatihan di dalam

kampus 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

5 Pengiriman dosen ke

(38)

2. Peningkatan/Pengembangan : Bidang Tenaga Administrasi No

Rencana Strategi Target Pencapaian

2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021

1 Peningkatan jenjang

pendidikan staff 1 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 Pelatihan tenaga

administratif 1 orang 1 orang 2 orang

3 Penambahan sarana

prasarana 1 buah 2 buah 2 buah 2 buah

4 Pelatihan/workshop di

dalam kampus 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

3. Peningkatan/Pengembangan : Bidang Kemahasiswaan

No Rencana Strategi Target Pencapaian

2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021

1 Mengadakan stadium generale di awal

menjelang kuliah 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 2 Pelatihan kepemimpinan

mahasiswa 1 kali 1 kali 1 orang 1 orang 1 kali 3 Pengiriman mahasiswa

ke berbagai kegiatan di

(39)

banding 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

4. Peningkatan/Pengembangan : Sarana Fisik dan Alat-alat Kantor

No Rencana Strategi Target Pencapaian

2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021

1 Penambahan gedung - 2 buah 2 buah 4 buah 2 buah 2 Penambahan alat-alat

kantor (lap top, LCD, AC 2 buah AC 2 buah LCD proyektor, 1 LCD TV lap

top 2

2 buah Lap

top dan AC 1 buah TOA 4 buah LCD TV

3 Pengadaan meja dan

kursi dosen 1 buah 4 buah 4 buah 4 buah 4 buah 4 Penambahan ruang

dosen - 1 ruang 1 ruang - -

5 Pengembangan kantor

sesuai standar - 1 buah 1 buah - -

6 Pengembangan

(40)

5. Peningkatan/Pengembangan : Bidang Perpustakaan

No Rencana Strategi Target Pencapaian

2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021

1 Penambahan rak buku 2 buah 4 buah 8 buah 8 buah 8 buah 2 Pengadaan ruang baca

perpustakaan - 1 ruang - 1 ruang -

3 Penambahan koleksi

buku 25 judul 50 judul 75 judul 75 judul 75 judul 4 Pelatihan kemampuan

pustakawan - - 1 orang 1 orang 1 orang

5 Pengembangan perpustakaan sesuai

standar - 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang

6. Peningkatan/Pengembangan : Bidang Penelitian

No Rencana Strategi Target Pencapaian

2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021

1 Pelatihan penelitian 1 kali 1 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 Mengadakan penelitian

individu - judul 4 judul 6 judul 6 judul 6 judul 3 Mengadakan penelitian

(41)

hasil penelitian - 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

7. Peningkatan/Pengembangan : Bidang Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama

No Rencana Strategi Target Pencapaian

2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021

1 Membina TPA 1 wilayah 2 wilayah 2 wilayah 4 wilayah 4 wilayah 2 Melayani permintaan

tenaga pengajar

TKA/TPA 20 orang 30 orang 30 orang 50 orang 50 orang 3 Melayani permintaan

Trainner 2 orang 4 orang 6 orang 8 orang 10 orang 4 Pelatihan ustadz/ah 10 orang 15 orang 20 orang 30 orang 30 orang 5 Mengadakan kerjasama

dengan masjid-masjid

sekitar 3 masjid 4 masjid 4 masjid 6 masjid 6 masjid 6 Pembinaan jamaah

sekitar kampus 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali 7 Peningkatan kerjasama

(42)

BAB VI PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan STAIT Yogyakarta merupakan sebuah bentuk rancangan ikhtiar untuk mengembangkan institusi seiring visi dan misinya.

Perkembangan dan realisasi upaya tersebut tentu akan berhadapan dengan realitas yang ada dan berkembang ditengah masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut, sesuai landasan dan azas lembaga, maka segala ikhtiar maksimal untuk mencapai Rencana Induk Pengembangan tersebut adalah merupakan kewajiban, sementara mengenai segala sesuatu perkembangan nantinya yang akan terjadi adalah kuasa Allah SWT.

Oleh karena itu bila terjadi perkembangan yang di luar perencanaan meskipun telah diikhtiari secara sungguh-sungguh , maka fleksibilitas upaya untuk mencapai tujuan adalah sebuah keniscayaan. Semoga Alloh melimpahkan Rahmat dan Petunjuk-Nya dalam upaya ini, Amiin.

Ditetapkan di : Yogyakarta Pada tanggal : Desember 2016

KETUA

(43)

UNDANGAN RAPAT

Nomor: 187.Ist.STAIT.XII.2016

H a l : UNDANGAN

Disampaikan dengan hormat Kepada :

Bapak /Ibu

TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS STAIT Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr. wb.

Mengharap kehadiran Bpk/Ibu/Sdr pada pertemuan yang akan diselenggarakan pada : Hari : Sabtu

Tanggal : 10, Desember 2016 Pukul : 08.00 – Selesai

Tempat : Aula STAIT Yogyakarta

Acara : Penyusunan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu Yogyakarta

Demikian atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum wr. Wb,

Tembusan: 1. Arsip

Ketua STAIT Yogyakarta

(44)

AGENDA RAPAT

Tanggal : 10, Desember 2016 Tempat : Aula STAIT Yogyakarta

POKOK PEMBAHASAN :

√ Penyusunan Rencana Strategi STAIT Yogyakarta

RINCIAN POKOK BAHASAN

No. Waktu Acara Petugas 1. 08.00 –

08.10 Persiapan, presensi, Pembukaan

Petugas

2. 08.10 –

08.20 Sambutan & Arahan Direktur BIAS Yogyakarta 3. 08.20 – 11.00 Pembahasan Rencana Strategi Tim 4 11-15-

13. 00 Istirahat Sholat berjamaah 5 13.15 -15.30 Pembahasan Rencana Strategi STAIT Tim 6 15.35 Sholat berjamaah Istirahat, dan Penutup Petugas

(45)

DAFTAR PESERTA RAPAT RENCANA STRATEGI

Tanggal : 10 Desember 2016 Tempat : Aula STAIT Yogyakarta

No. Nama Jabatan

1. 1 Ir. Hj. Lilik Indriati Direktur BIAS Yogyakarta

2. 2 Drs. Sugiyono, M.Pd Dosen Universitas Negri Yogyakarta 3. H. Yusri Herman, M.M Dosen Universitas Islam Sunan Kalijaga 4. 4 KH. Abdul Wahid Hasyim Pengasuh Pondok Pesantren Muwahidun 5. 7 Wahyu Ari Cahyani, S.Pd Jaringan

6. 8 Arif Priyo Prabowo Jaringan

7. 9 Boedi Dewantoro, M.Si Jaringan

8. 1 0

Endang Pardijatmi, S.Pd Jaringan

9. 1 1

Danang Dwi Prasetyo, M.Pd Pembantu Ketua Satu

10 Drs. Wijayanto, M. A Badan Penyelengara

11 Abdul Kholik, S.Kom Badan Penyelenggara

12 H. Kartono, S.Kom Badan Penyelenggara

(46)
(47)

Referensi

Dokumen terkait

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket). Analisis yang digunakan meliputi uji instrumen, uji asumsi klasik, uji normalitas, uji linier

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Heriyanti telah memenuhi indikator dalam menerapkan kompetensi profesional seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Negara

Dengan dasar tersebut, maka dirumuskanlah “Rencana Strategis” (RENSTRA) yang merupakan “Rencana Pengembangan selama durasi waktu 2017-2022”, Dalam masa yang cukup

0 20 40 60 80 100 Siklus I Tuntas Siklus I Tdk Tuntas Siklus II Tuntas Siklus II Tidak Tuntas Jumlah siswa.. 2) Implementasi pembelajaran tindakan pada siklus II dapat

Namun belakangan pasca keputusan Mahkamah Konstitusi atas gugatan terhadap salah satu pasal Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang pemilihan Gubernur, Bupati,

Sisa potongan bahan baku bisa digunakan untuk proses produksi dan juga dapat digunakan untuk pembuatan fasilitas perusahaan sehingga limbah padat yang dihasilkan

Semakin tebal lapisan selimut beton pada suatu struktur maka akan semakin besar kemampuan dan waktu layan dari struktur dalam menghadapi penetrasi klorida ke

2016.” Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Kebijakan Deviden, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik Di Bursa