• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI DAN MEWUJUDKAN PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASIS OPEN SOURCE DI SDN 1 BANJAR BALI KABUPATEN BULELENG. Tim Pengusul P2M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI DAN MEWUJUDKAN PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASIS OPEN SOURCE DI SDN 1 BANJAR BALI KABUPATEN BULELENG. Tim Pengusul P2M"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Nama Rumpun Ilmu : Ilmu Teknik

IMPLEMENTASI DAN MEWUJUDKAN PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASIS OPEN SOURCE DI SDN 1 BANJAR BALI KABUPATEN BULELENG

Tim Pengusul P2M

Ketua

Ni Wayan Marti, S.Kom.,M.Kom./ 197711282001122001

Anggota Tim

Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M. TI. / 197502212003121001

Kadek Yota Ernanda Aryanto, S. Kom., M. Kom., Ph. D./ 197803242005011001 I Ketut Purnamawan, S. Kom, M. Kom. / 197905112006041004

Ketut Agus Seputra, S.ST., M.T. / 199008152019031018

Nama Mahasiswa

Najah Ghina Nur Hanifah/ 1905021004 Rizky Indrawan Purwanto/1905021006 Kadek Candra Ulihantari/ 1905021011

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Analisis Situasi ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Kegiatan ... 3

1.4 Manfaat Kegiatan ... 4

BAB 2 METODE PELAKSANAAN ... 5

2.1 Metode Kegiatan ... 5

2.2 Kerangka Pemecahan Masalah ... 6

2.3 Rancangan Evaluasi ... 7

BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA ... 8

3.1 Perpustakaan ... 8

3.2 Perpustakaan Digital ... 11

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 13

4.1 Hasil ... 13 4.2 Pembahasan ... 15 BAB 5 PENUTUP ... 19 5.1 Simpulan ... 19 5.2 Saran ... 19 DAFTAR PUSTAKA ... 20

(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Perpustakaan SD 1 Banjar Bali ... 1

Gambar 1.2 Kondisi Awal Perpustakaan SD 1 Banjar Bali ... 2

Gambar 1.3 Perpustakaan SD 1 Banjar Jawa yang Konvensional ... 2

Gambar 2.1 Tahapan dalam Metode Kegiatan ... 6

Gambar 2.2 Skema alur kerja pemecahan masalah ... 7

Gambar 4.1 Tampilan Slim 8 Akasia untuk input data Bibliografi ... 14

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Tentunya sudah bukan hal asing lagi bila disebutkan bahwa buku adalah jendela dunia. Selain mampu membawa pembacanya menelusuri tempat dan waktu tanpa harus beranjak dari tempat membaca, buku juga mampu memberikan wawasan dan informasi berharga sebagai bahan pembacanya untuk berkonsentrasi atau memberi rangsangan otak untuk bekerja (CNN Student, 2016). Kebutuhan akan hadirnya buku juga dirasakan dalam dunia pendidikan, dalam hal ini di lingkungan Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawa yang berlokasi di Kabupaten Buleleng. Hal ini dikarenakan besarnya kebutuhan akan rujukan-rujukan terkini dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah.

Keberadaan Perpustakaan di SDN 1 Banjar Bali sudah tentu sangat membantu dalam perolehan sumber-sumber belajar bagi siswa maupun guru di sekolah ini (Gambar 1.1).

Gambar 1.1 Perpustakaan SD 1 Banjar Bali

Perpustakaan biasanya dikunjungi oleh para siswa ketika pada jam-jam pelajaran yang kosong. Di sini para siswa dapat membaca buku cerita maupun buku-buku lain sesuai keinginan siswa bersangkutan begitu juga bagi para guru. Ketika beberapa siswa maupun guru menginginkan buku tertentu, mareka amat sulit untuk mendapatkan apa yang diinginkan karena buku-buku yang tersedia belum tersusun dengan baik (Gambar 1.2).

Sehingga para guru maupun siswa harus sabar memilih satu per satu buku untuk mendapatkan apa yang mereka cari. Bisa dikatakan bahwa perpustakaan yang ada di SDN 1 Banjar bali ini sangatlah konvensional. Dan sebenarnya, di Perpustakaan SD 1 Banjar

(6)

Gambar 1.2 Kondisi Awal Perpustakaan SD 1 Banjar Bali

Gambar 1.3 Perpustakaan SD 1 Banjar Jawa yang Konvensional

Seperti yang dikatakan oleh Saleh dan Subagyo (2011), bahwa perpustakaan konvensional ternyata kurang diminati dengan kenyataan bahwa rata-rata kunjungan peminat hanyalah 8,36 kali dalam setahun dengan kuantitas peminjaman buku hanyalah 4,2 kali dalam satu tahun. Oleh sebab itu, perlu adanya sebuah perubahan pada perpustakaan yang ada di sekolah ini untuk menarik peminat yaitu siswa maupun guru untuk berkunjung dan memanfaatkan sumber pembelajaran yang ada di perpustakaan di SDN 1 Banjar Bali ini.

Perkembangan teknologi saat ini yang begitu pesat telah menyediakan terutama dalam hal kemampuan akses melalui jaringan, baik lokal maupun internet. Kehadiran perpustakaan digital dapat menjadi jalan keluar dengan keberadaan teknologi jaringan tersebut. Koleksi buku, ataupun sumber pembelajaran lainnya penting dapat diakses melalui perpustakaan digital. Perpustakaan digital memang bukanlah hal baru, namun keunggulan yang dimilikinya mampu membuat perpustakaan digital menjadi solusi tepat guna untuk ketersediaan sumber pembelajaran yang menarik. Perpustakaan digital tidak hanya menampilkan buku dalam bentuk teks namun juga dapat menyediakan sumber-sumber informasi berbentuk multimedia: audio, video, maupun media interaktif. Hal ini

(7)

selaras dengan berkembangnya konten-konten pembelajaran yang telah memanfaatkan beragam fungsi teknologi yang ada saat ini. Di samping itu, rekomendasi bacaan dapat pula memberikan peluang untuk peningkatan minat baca dikarenakan keterkaitan bahan bacaan atau rujukan yang direkomendasikan dengan apa yang dibaca saat itu (Jomsri, 2014). Lebih jauh, perkembangan teknologi mobile juga mendukung pemanfaatan perpustakaan digital ini dengan lebih baik (Alfaresi, 2015).

Ketersediaan aplikasi-aplikasi penunjang yang berbasiskan open source untuk implementasi perpustakaan digital ini pun sudah berkembang dan memberikan penggunanya beragam pilihan fitur dan kemudahan dalam operasional teknisnya. Pemanfaatan aplikasi open source ini juga menawarkan fitur-fitur handal dan mendukung beragam protokol metadata dan interoperabilitas dengan tampilan yang baik dengan kemungkinan pengembangan lebih yang terbuka (Gkoumas, 2015). Hal ini sudah tentu memberi kemudahan dalam tata kelola maupun inovasi lanjut dari perpustakaan digital yang dikembangkan di samping keringanan biaya yang menjadi salah satu keunggulan teknologi ini.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pada analisis situasi di atas terlihat bahwa pemanfaatan perpustakaan di SDN 1 Banjar Bali belum maksimal karena belum adanya pengelolaan yang baik terhadap buku-buku maupun sumber-sumber pembelajaran lainnya. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam kegiatan ini dapat diformulasikan sebagai berikut:

1. Pengelolaan terhadap buku-buku maupun sumber-sumber pembelajaran lainnya di SDN 1 Banjar Jawa belum bagus.

2. Perlunya sebuah perubahan menuju terwujudnya perpustakaan digital di SDN 1 Banjar Bali.

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah mengimplementasi perpustakaan digital berbasis open source dan melakukan proses input data koleksi yang ada diperpustakaan di SDN 1 Banjar Bali.

(8)

1.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan ini adalah terwujudnya perpustakaan digital di SDN 1 Banjar Bali yang diharapkan akan lebih menarik kunjungan guru maupun siswa untuk memanfaatkan buku-buku maupun sumber-sumber pembelajaran yang ada

(9)

BAB 2 METODE PELAKSANAAN

2.1 Metode Kegiatan

Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah instalasi aplikasi perpustakaan, pelatihan pegawai dan pendampingan dalam melakukan proses input data ke aplikasi. Pada kegiatan ini, juga dilakukan pendampingan dalam proses pemberian label pada koleksi buku, dan menyusunan buku sesuai dengan kategori. Sceara rinci metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini dapt dilihat pada Gambar 2.1.

Dalam mewujudkan perpustakaan digital di SDN 1 Banjar Bali, dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan yang terjadwal. Kegiatan diawali dengan melakukan pembuatan jadwal yang bersesuaian dan dapat disepakati oleh Kepala Sekolah serta pegawai perpustakaan SDN 1 Banjar Bali selaku pengelola dengan tim kegiatan pengabdian dari Undiksha. Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, maka tim mengawali dengan melakukan (1) instalasi aplikasi perpustakaan digital yaitu Slims 8 Akasia pada komputer yang tersedia di perpustakaan di SDN 1 Banjar Bali. (2) Pelatihan pegawai untuk menggunakan aplikasi tersebut perpustakaan. (3) Melakukan proses pengkatgorian koleksi buku yang ada di perpustakaan ini, dimana kegiatan ini dilakukan oleh pegawai perpustakaan SDN 1 Banjar Bali. (4) Berdasarkan hasil pengkategorian buku, maka dibuatkan label dan dilakukan pemasangan labell pada kkoleksi buku serta proses penberian cap pada buku. (5) Dilakukan proses penginputan data buku dan koleksi buke ke aplikasi Sims 8 Akasia. (6) Buku yang sudah diberi label dan diinput datanya ke aplikasi, selanjutnya disusun pada almari koleksi buku. Kegiatan pada tahap 3, 4, 5, dan 6 dilakukan melalui pendampingan secara berbarengan. (7) Dilakukan tahap implementasi aplikasi. Pada tahap implementasi ini maksudnya adalah bahwa sistem sudah siap untuk digunakan. Dan terakhir adalah tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi ini akan dilakukan penghitungan jumlah buku yang berhasil di beri label dan didokumentasikan ke dalam sistem perpustakaan.

(10)

Gambar 2.1 Tahapan dalam Metode Kegiatan

2.2 Kerangka Pemecahan Masalah

Model kegiatan penabdian pada masyarakat yang akan diadakan di SDN 1 Banjar Bali dilakukan dengan pendekatan kontekstual. Pendekatan ini akan diawali dengan orientasi lapangan, dilanjutkan dengan identifikasi masalah, studi literatur, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi keberhasilan kegiatan. Secara skematis alur kerja pemecahan masalah dalam kegiatan ini, dapat dilihat pada Gambar 2.2.

(11)

Gambar 2.2 Skema alur kerja pemecahan masalah

Dalam rangka mewujudkan perpustakaan digital di SDN 1 Banjar Bali dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan yang terjadwal. Kegiatan akan diawali dengan melakukan pembuatan jadwal yang bersesuaian dan bisa disepakati oleh kepala sekolah SDN 1 Banjar Bali selaku pengelola dengan tim kegiatan pengabdian dari Undiksha. Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, maka tim mengawali dengan melakukan instalasi aplikasi perpustakaan digital pada komputer yang tersedia di perpustakaan di SDN 1 Banjar Bali, dilanjutkan dengan melatih pegawai untuk menggunakan sistem perpustakaan yang telah diinstal. Selain itu, tim akan melakukan pendampingan untuk melakukan proses pemisahan buku berdasarkan koleksi, pemberian label pada buku, proses penginputan data ke sistem perpustakaan dan menata koleksi buku pada almari. Terakhir akan dilakukan proses implementasi perpustakaan digital dan uji coba serta evaluasi terhadap kesuksesan kegiatan.

2.3 Rancangan Evaluasi

Evaluasi terkait kegiatan ini dilakukan sesuai dengan permasalahan. Aspek yang Implementasi Perpustakaan Digital Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Literatur Instalasi Aplikasi Perpustakaan Digital

Input Data Koleksi

(12)

BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Perpustakaan

Perpustakaan secara etimologis berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku. Dalam Bahasa Inggris perpustakaan disebut dengan library. Secara istilah, dijelaskan dalam sebuah kutipan yang diambil dari artikel Intje Achmad dengan berbagai sumber antara lain:

1. Harold’s Librarian’s Glossary edisi ke-8, 1995, memberikan beberapa arti :

• Koleksi buku atau materi lain yang disimpan untuk bacaan, pembelajaran, dan konsultasi.

• Tempat, bangunan, ruang yang dikhususkan bagi koleksi buku dan sebagainya

• Sejumlah buku yang diterbitkan oleh penerbit dengan judul yang komprehensif dan biasanya memiliki karakter khusus seperti subyek, cara penjilidan, atau tipografi.

• Koleksi film, foto, dan media non-buku lain termasuk pita, cakram, pita atau cakram computer, dan program.

• Koleksi program atau perintah yang dipakai secara rutin dalam proses komputasi.

2. Perpustakaan adalah institusi/Lembaga pengelola koleksi karya tulis, cetak, dana atau rekam sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diatur dan ditata menurut system yang baku dan didayagunakan untuk keperluan Pendidikan, penelitian, informasi dan rekreasi bagi masyarakat.

3. Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau Gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki, 1991). Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi (Sugianto).

4. Perpustakaan adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Tujuan dari perpustakaan sendiri, khususnya perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian

(13)

masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi (Wiranto dkk, 1997).

Menurut International Federation of Library Association and Institution, perpustakaan adalah kumpulan materi tercetak dan media non cetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk digunakan pemakai. Dalam undang-undang perpustakaan pasal 1 disebutkan bahwa adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarrian, informasi, dan rekreasi para pemustaka (UU RI no.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan). Suarno (2010) menambahkan beberapa point penting tentang perpustakaan :

1. Perpustakaan sebagai suatu unit kerja.

2. Perpustakaan sebagai tempat pengumpul, penyimpan, dan pemeliharaan berbagai koleksi bahan pustaka.

3. Bahan pustaka itu dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu. 4. Bahan pustaka digunakan oleh pengguna secara kontinu.

5. Perpustakaan sebagai sumber informasi.

Pepustakaan merupkan salah satu pusat informasi bagi masyarakat. Perpustakaan memiliki peran untuk mengimpun, mengelola, menyimpan, melestaikan, menyajikan, dan membudayakan informasi. Agar hasil yang diberikan oleh perpustakaan kepada masyarakat memiliki nilai manfaat yang produktif, mendapatkan informasi yang bena, cepat (up-date), tepat, menarik, dan siap saji. Masyarakat tentunya akan menambah wawasan pengetahuan yang beragam, menghasilkan informasi dan memberikan suatu hubungan kerja sama dengan perpustakaan melalui alat atau media jaringan elektonik.

Hubungan masyarakat dan perpustakaan yang dikemukakan oleh Suwarno (2010:57) dapat dilihat gambar berikut:

Perpustakaan sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Shiyali Ramamrita Ranganathan seorang pustakawan India mengemukakan Five Laws Of Library, sebagaimana yang dikutip oleh Lasa (1998). Pendapat ini memandang perlu adanya pendidikan pemakai fasilitas perpustakaan yang isinya antarra lain:

(14)

dikembangkan. Apabila koleksi di perpustakaan tidak boleh dibaca sama sekali maka fungsi perpustakaan sama dengan gudang.

2. Every reader his book.

Tiap pembaca ada bukunya, artinya pemakai jasa perpustakaan hendaknya membaca dan memanfaatkan koleksi perpustakaan sesuai pendidikan dan kemampuan baca masing-masing. Seorang tuna rungu kiranya tidak cocok kelau disajikan talking book, karena tidak sesuai.

3. Every book its reader

Tiap buku ada pembacanya, koleksi dalam bidang tertentu sehausnya diinformasikan kepada pembaca dalam bidang dan minat mereka. Kini sudah saatnya tiap perpustakaan mengumpulkan dan mengelola pustaka sesuai bidang induknya maupun masyarakat pembacanya.

4. Save the time of the reader

Menghargai waktu dalam semua sistem pelayanan informasi perpustakaan. Sistem administrrasi, sirkulasi maupun pengolahan serta penelusuran literatur hendaknya dipertimbangkan penghematan waktu bagi masyarakat.

5. A library is a growing organism

Perpustakaan merupakan ogan, lembaga maupun kegiatan yang selalu tumbuh dan berkembang baik koleksi, ruang, sistem pelayanan maupun pemakainya. Pertumbuhan ini akan berlangsung secara alamiah sesuai dengan bertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Adapun layanan yang diberikan perpustakaan kepada pengguna antara lain:

• Layanan sirkulasi, merupakan layanan diberikan pada pemakai perpustakaan.

• Layanan referensi, layanan ini untuk membantu menelusuri informasi maupun dalam CD Rom.

• Layanan koleksi khusus, layanan yang diberikan khusus untuk tempat membaca.

• Layanan bimbingan pemakaian khusus, layanan yang diberikan untuk membimbing pengunjung dalam cara menggunakan koleksi maupun penelusuran eferensi.

(15)

• Layanan penyebaran informasi, dalam upaya mempermudah pemakai perpustakaan mendapatkan informasi kepustakaan mutakhir (baru terbit) dan terseleksi serta layanan indeks dan abstrak baik perorangan, kelompok atau lembaga maupun instasi. Layanan tersebut tersedia dalam bentuk penerbitan dan seterusnya (Lasa, 1998).

Istilah pada sistem kerja perpustakaan untuk mempermudah dalam pencarian koleksi antara lain:

• Katalog, merupakan daftar yang dipersiapkan sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Katalog pepustakaan artinya daftar koleksi milik suatu perpustakaan yang disusun sitematis agar memudahkan pemakai untuk mengenali dan mencari koleksi yang dimiliki perpustakaan.

• Kartu penunjuk/ Guide card, yaitu kartu yang dipergunakan untuk memberikan bimbingan, petunjuk pada pembaca dalam mencari entri tertentu. Kartu ini dibuat sama dengan kartu katalog, tetapi bagian atasnya dibuat menonjol kira-kira 1 cm dan panjang tonjolan dibuat secukupnya (Lasa, 1998).

• Kata Pemandu/Guide Word, yaitu kata yang dipergunakan sebagai pemandu ke suatu informasi yang terdapat dalam terbitan (Lasa, 1998).

3.2 Perpustakaan Digital

Perpustakaan lebih dari sekedar sumber informasi namun juga ruang, waktu, sistem, dan layanan yang diberikan kepada pengunjung. Oleh sebab itu, di era digital ini, perpustakaan diharapkan mampu mengikuti tren teknologi yang berkembang untuk dapat menyampaikan informasi dengan cepat, tepat, efisien dan efektif. Hal ini dapat diwujudkan dengan menghadirkan perpustakaan ke dalam keseharian, salah satunya dengan memanfaatkan media dalam jaringan (daring) atau online. Perpustakaan digital menjadi salah satu solusi berbasiskan teknologi yang telah berkembang dengan sangat baik dalam memberikan segala keunggulan teknologi informasi dalam menyampaikan informasi beruba bahan bacaan.

Beragam definisi disematkan kepada perpustakaan digital ini. Secara sederhana dari kata-kata yang digunakan, perpustakaan digital dapat diartikan sebagai bentuk

(16)

digitalnya baik dalam bentuk teks, video, maupun audio, tapi juga pada layanan-layanan terkait seperti metode akses dan temu kembali terhadap koleksi-koleksi tersebut, termasuk dalam hal penyeleksian, pengorganisasian, dan perawatannya. Deskripsi terhadap perpustakaan digital semakin berkembang dengan hadirnya teknologi nirkabel. Teknologi nirkabel sendiri berkembang dengan sangat pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir, menawarkan beragam keunggulan dalam hal kecepatan, jangkauan, layanan, dan lain sebagainya (Farooq, 2013, Gawas, 2015). Dukungan internet termasuk di dalamnya produk digital dalam jumlah besar yang tertampung dalam sebuah konsep basis data, berita dan informasi, buku, majalah, siaran radio dan televisi, film, permainan elektronik, compact disk, dan perangkat lunak yang dikirimkan melalui infrastruktur digital kapanpun dan dimanapun (Jadhav, 2011).

Sementara perpustakaan konvensional berfokus pada keberadaan fisik, perpustakaan digital merupakan sistem berbasiskan perangkat komputer dan jaringan yang tidak hanya terbatas pada koleksi materi dalam bentuk elektronik namun juga termasuk antarmuka serta ruang dan masyarakat virtual (Vasupongayya, 2011; Warr, 2009). Secara garis besar, perpustakaan digital memiliki karakteristik sebagai berikut (Sun, 2012).

1) Perpustakaan yang melayani komunitas tertentu 2) Terdiri atas beragam entitas

3) Perpustakaan yang menyediakan akses cepat dan efisien dengan beragam mode pengaksesan

4) Perpustakaan yang memiliki koleksi besar dan persisten terhadap waktu, diorganisasikan dan ditata dengan baik, serta mencakup beragam bentuk termasuk yang tidak dapat diperoleh dalam perpustakaan konvensional.

Perpustakaan digital menawarkan beragam keuntungan secara sosial, termasuk di dalamnya dalam keterhubungannya dengan e-learning, terutama dalam era dimana teknologi bergerak (mobile technology) sudah berkembang dengan sangat pesat saat ini. Kehadiran perpustakaan secara online telah mampu menembus halangan waktu dan ruang yang dirasakan dalam operasional perpustakaan konvensional. Dengan menghadirkan perpustakaan dalam keseharian, maka kemudahan akses terhadap bahan-bahan bacaan atau rujukan dapat menjadi pemicu terhadap minat baca penggunanya.

(17)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di SDN 1 Banjar Bali yang berlokasi di Jalan Hasanudin No. 2 Singaraja tepatnya di pusat Kota Singaraja Kabupaten Buleleng. Kegiatan pengabdian diawali dengan melakukan rapat persiapan yang dihadiri oleh tim yang terdiri dari tim kegiatan pengabdian. Rapat persiapan dilakukan pada hari Rabo tanggal 3 Maret 2020. Pada kegiatan ini membahas mengenai rencana pelaksanaan kegiatan sosialisasi ke tempat sasaran yaitu SDN 1 Banjar Bali dan membuat daftar kebutuhan serta perencanaan pembelian bahan habis untuk memperlancar kegiatan. Dari rapat tersebut dihasilkan kesepakatan bahwa kegiatan sosialisasi dilakukan pada Hari Kamis tanggal 11 Maret 2020.

Pada saat kegiatan sosialisasi dilaksanakan, tim diterima langsung oleh Kepala Sekolah SDN 1 Banjar Bali yaitu Ibu Ni Made Sudarmi, S. Pd. SD. Pada pertemuan tersebut, tim yang diwakili oleh 2 orang anggota tersebut mendapat sambutan yang baik dari pihak sekolah. Adapun yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah penentuan tahapan dan jadwal pelaksanaan kegiatan. Tim juga memantau kembali kondisi perpustakaan di sekolah tersebut. Dari hasil pertemuan antara tim dari Undiksha dengan kepala sekolah, disepakati bahwa kegiatan akan dilakukan pada bulan Juni Minggu ke-2 dan ke-4 sesuai dengan jadwal kegiatan yang tertera pada proposal.

Untuk menindaklanjuti kegiatan pengabdian ini, tim kembali mengadakan rapat untuk memantapkan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Rapat ke-2 ini dilaksanakan pada hari Rabo tanggal 17 Maret 2020. Adapun yang dibahas pada rapat ini adalah penentuan mahasiswa yang akan dilibatkan pada kegiatan yang berjumlah 3 orang. Hal lainnya yang dibahas adalah penentuan jenis aplikasi perpustakaan yang akan digunakan dan tahapan pelaksanaan kegiatan. Dari rapat tersebut disepakati bahwa aplikasi yang akan digunakan untuk mendigitalisasi koleksi buku di SDN 1 Banjar Bali adalah Aplikasi Slim 8 Akasia.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan utama yang awalnya direncanakan pada Bulan Juni tidak dapat terlaksana akibat peristiwa COVID-19 yang melanda dunia. Pada

(18)

ke-4 (Gambar 4.2). Pelaksanaan kegiatan ini tentunya sudah melalui proses diskusi kembali dengan pihak sekolah (kepala sekolah) sebelumnya secara daring melalui media sosial whatsapp. Kegiatan terus berlanjut dalam bentuk kegiatan pendampingan yang dilaksanakan pada setiap hari Sabtu di Bulan September tahun 2020. Kegiatan evaluasi dilaksanakn pada hari Sabtu minggu terakhir Bulan September Tahun 2020.

Gambar 4.1 Tampilan Slim 8 Akasia untuk input data Bibliografi

(19)

4.2 Pembahasan

Pelasanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SDN 1 Banjar Bali dapat berjalan dengan lancar. Selama berlangsungnya kegiatan ini, tim pengabdian berkoordinasi sangat baik dengan kepala sekolah maupun pegawai perpustakaan setempat. Akan tetapi pelaksanaan kegiatan ini sempat tersendat akibat terjadi peristiwa Covid-19 yang melanda dunia secara umum. Hal tersebut sangat berdampak pada terhambatnya pelaksanaan kegiatan pengandian ini. Akann tetapipada akhirnya kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar.

Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, maka tim mengawali dengan melakukan (1) instalasi aplikasi perpustakaan digital yaitu Slims 8 Akasia pada komputer yang tersedia di perpustakaan di SDN 1 Banjar Bali; (2) Pelatihan pegawai untuk menggunakan aplikasi tersebut perpustakaan; (3) Melakukan proses pengkatgorian koleksi buku yang ada di perpustakaan ini, dimana kegiatan ini dilakukan oleh pegawai perpustakaan SDN 1 Banjar Bali; (4) Berdasarkan hasil pengkategorian buku, maka dibuatkan label dan dilakukan pemasangan labell pada kkoleksi buku serta proses penberian cap pada buku; (5) Dilakukan proses penginputan data buku dan koleksi buke ke aplikasi Sims 8 Akasia; (6) Buku yang sudah diberi label dan diinput datanya ke aplikasi, selanjutnya disusun pada almari koleksi buku; Kegiatan pada tahap 3, 4, 5, dan 6 dilakukan melalui pendampingan secara berbarengan; (7) Dilakukan tahap implementasi aplikasi. Pada tahap implementasi ini maksudnya adalah bahwa sistem sudah siap untuk digunakan. Dan terakhir adalah tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi ini akan dilakukan penghitungan jumlah buku yang berhasil di beri label dan didokumentasikan ke dalam sistem perpustakaan.

Pada proses pengkategorian buku, digunakan Sistem Desimal Dewey (Dewey Decimal Classification), yaitu sebagai berikut :

Umum, meliputi kode

000 – Publikasi Umum, informasi umum dan komputer 010 – Bibiliografi

020 – Perpustakaan dan informasi

030 – Ensiklopedia dan buku yang memuat fakta-fakta 040 – Tidak ada klasifikasi (sebelumnya untuk Biografi) 050 – Majalah dan Jurnal

(20)

Filsafat dan Psikologi, meliputi kode 100 – Filsafat dan psikologi

110 – Metafisika 120 – Epistimologi

130 – Parapsikologi dan Okultisme 140 – Pemikiran Filosofis

150 – Psikologi 160 – Filosofis Logis 170 – Etik

180 – Filosofi kuno, zaman pertengahan, dan filosofi ketimuran 190 – Filosofi barat modern

Agama, meliputi kode 200 – Agama

Sosial, meliputi kode

300 – Ilmu sosial, sosiologi dan antropologi 310 – Statistik

320 – Ilmu politik 330 – Ekonomi 340 – Hukum

350 – Administrasi publik dan ilmu kemiliteran 360 – Masalah dan layanan sosial

370 – Pendidikan

380 – Perdagangan, komunikasi dan transportasi 390 – Norma, etika dan tradisi

Bahasa, meliputi kode 400 – Bahasa

Sains dan Matematika, meliputi kode 500 – Sains

510 – Matematika 520 – Astronomi 530 – Fisika 540 – Kimia

550 – Ilmu kebumian dan geologi 560 – Fosil dan kehidupan prasejarah 570 – Biologi

580 – Tanaman 590 – Zoologi

(21)

Teknologi, meliputi kode 600 – Teknologi

610 – Kesehatan dan Obat-Obatan 620 – Teknik

630 – Pertanian

640 – Managemen Rumah Tangga dan Keluarga 650 – Manajemen dan Hubungan dengan Publik 660 – Teknik Kimia

670 – Manufaktur

680 – Manufaktur untuk Keperluan Khusus 690 – Konstruksi

Seni dan Rekreasi, meliputi kode 700 – Kesenian dan rekreasi

710 – Perencanaan dan Arsitektur Lanskap 720 – Arsitektur

730 – Patung, Keramik dan Seni Metal 740 – Seni Grafis dan Dekoratif 750 – Lukisan

760 – Percetakan

770 – Fotografi, Film, Video 780 – Musik

790 – Olahraga, Permainan dan Hiburan Literartur dan Sastra, meliputi kode 800 – Literatur, Sastra, Retorika dan Kritik Sejarah dan Geografi, meliputi kode 900 – Sejarah

910 – Geografi dan Perjalanan 920 – Biografi dan Asal-Usul 930 – Sejarah Dunia Lama 940 – Asal–Usul Eropa 950 – Asal-Usul Asia 960 – Asal-Usul Afrika

970 – Asal-Usul Amerika Utara 980 – Asal-Usul Amerika Selatan 990 – Asal-Usul Wilayah Lain

(22)

termasuk kategori baik. Untuk proses pemberian cap/stempel pada buku dapat dilakukan pada kurang lebih sekitar 315 buah buku, jumlah buku yang berhasil diberi label perpustakaan dengan Sistem Desimal Dewey hampir sama dengan jumlah koleksi buku yang berhasil diinputkan ke Aplikasi Slims yaitu kurang lebih sebanyak 205 buku serta koleksinya. Buku yang dimiliki perpustakaan SDN 1 Banjar Bali bisa dikatakan banyak karena ada buku-buku yang masih dikemas dalam kardus yang tersimpan di gudang dan ada juga beberapa buku pula yang sudah tidak terpakai karena kurikulumnya berubah. Satu judul buku di SDN 1 Banjar Bali rata-rata memiliki koleksi masing-masing 4 (empat) buah. Tetapi ada beberapa buku juga yang memiliki koleksi lebih dari 4 buah.

Untuk kedepannya, tim pengabdian dari Undiksha berharap kerjasama ini akan tetap berlangsung. Sampai selesainya kegiatan ini, belum semua koleksi buku yang ada dapat diinputkann ke dalam sistem perpustakaan Selain itu, para guru juga belum mendapatkan pelatihan dalam pemanfaatan sistem apllikasi perpustakaan yang telah digunakan saat ini. Pada tahapan berikutnya, kerjasama dapat dilanjutkan untuk memberikan pelatihan kepada para guru mengenai cara penggunaan sistem perpustakaan.

(23)

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan di SDN 1 Banjar Bali. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan implementasi perpustakaan digital berbasis open source dan proses input data koleksi dan sumber-sumber pembelajaran lainnya yang ada diperpustakaan di SDN 1 Banjar Bali ini. Kegiatan pengabdian dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kepala sekolah SDN 1 Banjar Bali sangat antusias terhadap kegiatan ini yang dilakukan oleh tim Undiksha.

Aplikasi perpustakaan berbasis open source yang berhasil diinstal dan diimplementasikan adalah Slims 8 Akasia. Pegawai perpustakaan dapat dengan mudah mengikuti pelatihan untuk menggunakan aplikasi Slims ini. Pada proses pendampingan yang meliputi kegiatan pemberian label pada buku menggunakan Sistem Desimal Dewey, proses input data koleksi buku ke aplikasi Slims dan penyusunan koleksi buku ke dalam almari perpustakaan juga berjalan dengan lancar. Dari kegiatan pengabdian ini, ada kurang lebih sekitar 315 buah buku yang berhasil diberi label dan kurang lebih sekitar 205 buah buku yang berhasil diinput ke aplikasi.

5.2 Saran

Untuk kedepannya, tim pengabdian dari Undiksha berharap kerjasama ini akan tetap berlangsung. Sampai selesainya kegiatan ini, belum semua koleksi buku yang ada dapat diinputkann ke dalam sistem perpustakaan Selain itu, para guru juga belum mendapatkan pelatihan dalam pemanfaatan sistem apllikasi perpustakaan yang telah digunakan saat ini. Pada tahapan berikutnya, kerjasama dapat dilanjutkan untuk memberikan pelatihan kepada para guru mengenai cara penggunaan sistem perpustakaan.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Alfaresi, S. H., & Hone, K, 2015, The Intention to Use Mobile Digital Library Technology: A Focus Group Study in the United Arab Emirates. International Journal of Mobile Human Computer Interaction (IJMHCI), 7(2), 23-42. doi:10.4018/ijmhci.2015040102

CNN student, 2016, "Mengapa Buku Disebut sebagai Jendela Dunia?", Diakses pada

tanggal 20 Maret 2018 melalui

https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20160923142114-445-160592/mengapa-buku-disebut-sebagai-jendela-dunia/

Farooq, M., Ahmed, M.I., Al, U.M, 2013, Future Generations of Mobile Communication Networks, Academy of Contemporary Research Journal V II (I), 24-30, ISSN: 2305-865X

Gawas, A.U., 2015, An Overview on Evolution of Mobile Wireless Communication Networks: 1G-6G, International Journal on Recent and Innovation Trends in Computing and Communication; 3 (5): 3130-3133

Gkoumas, G., Lazarinis, F., 2015, "Evaluation and usage scenarios of open source digital library and collection management tools", Program, Vol. 49 Issue: 3, pp.226-241, https://doi.org/10.1108/PROG-09-2014-0070

Jadhav, K.A., 2011, Digital library: today’s need- a review. International Multidisciplinary Research Journal; 1(11):17-19

Jomsri, P., 2014, "Book recommendation system for digital library based on user profiles by using association rule," Fourth edition of the International Conference on the Innovative Computing Technology (INTECH 2014), Luton, pp. 130-134. doi: 10.1109/INTECH.2014.6927766

Shen X-X, Zheng Z. and Han S-G., 2008, A review of the major projects constituting the China Academic Digital Library, The Electronic Library 2008; 26 (1): 39-54 Suna, J., Yuanb, B-Z., 2012, Development and Characteristic of Digital Library as a

Library Branch, 2012 International Conference on Future Computer Supported Education, IERI Procedia 2 ( 2012 ) 12 – 17

Vasupongayya, S., Keawneam, K., Sengloilaun, K., Emmawat, P., 2011, Open Source Library Management System Software: A Review. World Academy of Science, Engineering and Technology, 77: 973-978.

Warr, H., Hangsing, P., 2009, Open source digital library software: a literature review. Proceedings of the National Seminar on “Preservation and Conservation of Information Resources in Knowledge Society: Issues, Challenges and Trends”, at Manipur University, Canchipur, Imphal, Pages 238-258. Edited by Th. Madhuri Devi and Ch. Ibohal Singh

(25)

Gambar

Gambar 1.1 Perpustakaan SD 1 Banjar Bali
Gambar 1.2  Kondisi Awal Perpustakaan SD 1 Banjar Bali
Gambar 2.1 Tahapan dalam Metode Kegiatan
Gambar 2.2 Skema alur kerja pemecahan masalah
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis perbandingan performansi dari konsumsi parameter band- width memori, kinerja CPU, disk I/O, dan network terhadap penggunaan Sandboxie

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PDAM Kota Samarinda mengenai pengaruh biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap laba

kegiatan PPL ini merupakan upaya langsung dari UNNES untuk menciptakan tenaga pendidik yang profesional serta melibatkan mahasiswa secara langsung dengan komponen

diperoleh kadar Phyto-Estrogen 100 kali lebih tinggi dari pada wanita pasca menopause di Finlandia.  Tingginya kadar Phyto-Estrogen

Penulis sependapat dengan majelis hakim yang menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana membantu mengedarkan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa perlakuan F2 dan F3 memiliki nilai rata – rata yang sama, keduanya memiliki rata-rata tertinggi, sehingga tempe biji kecipir dengan

penggaliannya dari beberapa sumber belajar terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode Student Facilitator and Explaining (SFE) berpengaruh terhadap rasa percaya diri dan keterampilan berbicara