• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. luar lapangan, dengan lapangan yang dibatasi garis-garis dalam ukuran panjang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. luar lapangan, dengan lapangan yang dibatasi garis-garis dalam ukuran panjang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Toeritis

2.1.1 Pengertian Bulutangkis

Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Permainan bulutangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan, dengan lapangan yang dibatasi garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi menjadi dua sama besar dan dipisahkan jaring/net yang tergantung di tiang net yang ditanam di tepi lapangan. Alat yang digunakan adalah raket sebagai pemukul serta “shutlecock” sebagai bola yang dipukul. Permainan ini dimulai dengan cara menyajikanbola atau servis, yang memukul bola dari petak servis kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga jalannya bola menyilang.

Sedang menurut Sri wahyuni(2010:37) menjelaskan bahwa permainan bulutangkis adalah suatu permainan yang setiap pemainnya memerlukan sebuah bantuan raket. Sebagai pengganti bola dipergunakan sebuah kok (shuttlecook) yang dipukul secara bergantian oleh setiap regu yang bertanding

Selanjutnya menurut Yusuf Hidayat, dkk. (2010:136) menjelaskan permainan bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kok sebagai objek pukul.

Sedang menurut Budi Sutrisno, dkk. (2010:20) bahwa permainan bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan raket dan shuttlecoock. Permainan ini

(2)

dimainkan oleh dua orang untuk permainan single atau empat orang untuk permainan double. Untuk dapat bermain dengan baik dan benar maka harus mengetahui dan menguasai teknik-teknik dasar permainan bulutangkis

Menurut Alhusin (2007:3) menjelaskan bahwa permainan bulutangkis adalah suatu permainan menggunakan shutllecock dimana permainan ini mempunyai daya tarik tersendiri. Jika bola ditepak atau dipukul ke atas maka begitu jatuh akan lambat sehingga memungkinkan orang mengejar dan memukulnya kembali ke atas. Seiring dengan perjalanan waktu, permainan ini terus berkembang dan telah dimainkan oleh para anak-anak muda sejak masa abad pertengahan.

Selanjutnya menurut Muhajir (2007:29) Bulutangkis adalah merupakan rangkaian yang dilakukan secara berurutan dan berkesinambungan, yang menggabungkan antara teknik pukulan lainnya. Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk kedalam kelompok olahraga permainan. Permainan bulutangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan, dengan lapangan yang dibatasi garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.

Selanjutnya menurut, Salim (2008:9) menjelaskan permainan bulutangkis adalah aksi saling memukul terhadap sebuah bola berbentuk seperti peluru yang dilengkapi yang terbuat dari bulu unggas. Aksi saling memukul ini dilakukan oleh dua orang atau regu dengan saling melontar dan menerima bola.

Adapun alat dan fasilitas yang di gunakan dalam permainan bulutangkis adalah sebagai berikut:

1) Lapangan, lapangan yang digunakan berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan 13.40 m kemudian lebar lapangan 6.10 m. Lantai

(3)

bisa saja dibuat dari bahan seperti lantai tanah atau pasir (umumnya lapangan luar ruangan), lantai kayu (wooder court), lantai dengan lantai karpet sintesis ( porta court), lantai semen atau tegel (hand court).

2) Jaring atau net yang digunakan terbuat dari tali halus yang disamak dan dijala dengan jarak 1,6 cm (5/8 inci) sampai dengan 2,0 cm (3/4 inci) panjang net 6,10 m dengan tinggi net 1,55 cm dari lantai lapangan,lebar net 76 cm dengan mempunyai dari pita putih selebar 3,8 cm.

3) Kok atau shuttlecock yang memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16 helai bulu yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm pada ujung bawahnya.

4) Raket yang digunakan mempunyai ukuran dengan panjang raket 66-68 cm dan lebar kepala raket 22 cm,berat raket 85 gram,sedangkan senar yang pakai berupa tali plastik sintesis dengan tarikan 21-24 untuk kekencangan raket.

5) Pakaian wajib memakai kaos lengan pendek dan celana pendek serta sepatu, tidak diperbolehkan memakai celana panjang dan kaos lengan panjang.

Berdasarkan hakikat permainan yang telah di kemukakan oleh beberapa para ahli di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa permainan bulutangkis adalah suatu olahraga yang bersifat permainnan individual, dapat dimainkan juga dengan dua orang (single) atau empat orang pemain (double) dengan menggunakan raket sebagai pemukul dan shuttlecook (bola) sebagai objek yang

(4)

dipukul dan melewati net untuk dinyatakan bahwa bola masih dalam keadaan hidup.

2.1.2 Macam-macam teknik dasar bulutangkis a. Pukulan servis

Pukulan servis adalah pukulan yang sangat menentukan dalam memperoleh nilai dalam permainan bulutangkis

b. Pukulan lop

dapat dilakukan dari bawah maupun dari atas kepala. Pukulan lob merupakan pukulan yang sangat penting bagi pola bertahan maupun penyerangan. Pukulan lop dilambungkan rendah, cepat dan melewati lawan ke lapangan bagian belakang.

c. Pukulan drive

Pukulan drive biasanya digunakan untuk menekan lawan agar tidak memberikan kesempatan pada lawan mendapatkan bola-bola melambung, sehingga lawan tidak memperoleh kesempatan menyerang dengan pukulan overhead.

d. Pukulan dropshot

Pada pukulan ini bola tidak dipukul keras-keras atau dengan sekuat tenaga, tetapi gerakan tangan tiba-tiba ditahan sampai seolah-olah berhenti dan sekejap kemudian doronglah atau sentuhlah sedikit saja, agar jatuh sedekat-dekatnya pada daerah lawan.

(5)

e. Pukulan smash

Pukulan smash pukulan yang dilakukan paling cepat dan sekeras-kerasnya, ke arah bawah lapangan lawan. Pukulan smash hampir sama dengan pukulan lob, bedanya kalau pukulan lob bola dipukul ke atas sedangkan smash dipukul ke bawah dengan kecepatan yang lebih keras.

f. Permainan net

Pukulan ini merupakan pukulan yang sangat sulit, karena permainan net ini banyak memerlukan kecermatan dengan penuh perasaan. Dalam permainan net ini, faktor tenaga hampir tidak diperlukan. 2.1.3 Tinjauan pukulan dropshot

Pukulan dropshot adalah pukulan yang dilakukan dengan cara melewati net, pukulan ini dilakukan seperti smash tapi pukulan ini dilakukan secara pelan.

Selanjutnya menurut Budi Sutrisno (2010:19) bahwa pukulan dropshot adalah pukulan yang dilakukan dengan tujuan menempatkan bola secepatnya dan sedekat-dekatnya dengan net pada lapangan lawan.

Selanjutnya menurut Muhajir (2006:25) menjelaskan bahwa pukulan dropshot adalah pukulan yang tepat melampaui jaring, dan langsung jatuh ke sisi lapangan lawan. Dropshot merupakan pukulan yang dilakukan dengan cara menyeberangkan shuttlecock ke daerah lawan dengan menjatuhkan shuttlecock sedekat mungkin dengan net. Menurut Muhajir,(2006:25) pukulan dropshot adalah pukulan yang tepat melampaui jaring, dan langsung jatuh ke sisi lapangan lawan. Dropshot merupakan pukulan yang dilakukan dengan cara

(6)

menyeberangkan shuttlecock ke daerah lawan dengan menjatuhkan shuttlecok sedekat mungkin dengan net.

Menurut Teguh Santoso,(2010:25) menjelaskan pukulan dropshot adalah pukulan meluncurkan shuttlecok agar jatuh sedekat-dekatnya dengan net dibidang lawan. Pukulan dropshot dilakukan pada saat shuttlecok berada di puncak ketinggian agar lawan tertipu dan tidak bisa menjangkau shuttlecok lagi.

Sedangkan menurut Aryanto,(2007:47) pukulan dropshot atau pukulan potong adalah pukulan yang dilakukan seperti smash dengan sasaran jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda. Kok dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus.

Menurut Sriwahyuni (2010:30) menjelaskan bahwa pukulan dropshot yaitu usaha memukul bola yang diarahkan ke area lapangaan lawan dekat dengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah.

Menurut Grice,(2007:71) menjelaskan pukulan dropshot (pukulan drop) yaitu pukulan rendah, tepat di atas net, dan pelan sehingga bola langsung jatuh ke lantai. Bola dipukul di depan tubuh dengan jarak lebih jauh dari pukulan clear overhead, dan permukaan raket anda dimiringkan untuk mengarahkan bola lebih ke bawah.

Sedangakan menurut Alhusin,(2008:46) pukulan dropshot adalah pukulan yang dilakukan seperti smash, perbedaannya terletak pada posisi raket saat perkenaan dengan shuttlecock. Shuttlecock dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot yang baik dilakukan apabila jatuhnya shuttlecock dekat dengan net dan tidak melewati garis servis.

(7)

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan pukulan dropshot menurut Hua Huang dan Aryanto Sugeng (2007:46) :

a. Pegangan yang digunakan adalah pegangan forehand. Posisi raket disamping bahu.

b. Posisi badan menyamping ( vertical ) dengan arah net. Untuk pemain dengan tangan dominan kanan, posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri. Ketika memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kakin kanan ke kaki kiri. Untuk pemain dengan tangan dominan kiri berlaku sebaliknya.

c. Posisi badan harus selalu di upayakan berada di belakang kok. Biasakan bergerak cepat mengambil posisi pukul yang tepat di belakang kok. d. Pada saat raket menyentuh bola, tangan harus lurus untuk menjangkau

bola. Kok didorong dengan sentuhan raket dan gerak tipu.

e. Kok harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan tenaga kecil.

f. Posisi akhir raket sebaiknya mengikuti arah laju kok.

g. Gerak langkah dan keseimbangan harus di jaga terutama pada saat dan setelah memukul bola.

Selanjutnya menurut Rizal Alamsyah, dkk. (2010:145) Pukulan dropshot adalah pukulan yang meluncurkan kok ke daerah lawan sedekat mungkin dengan net. Dropshot yang baik yaitu apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda. Karakteristik pukulan potong ini ialah kok senantiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu, pukulan ini harus

(8)

memakai perasaan supaya jatuhnya kok setipis dan sedekat mungkin dengan garis serang lapangan lawan.

Pukulan dropshot adalah pukulan yang melampaui jaring langsung dan jauh ke sisi lapangan lawan. Cara memukul dropshot hampir sama pelaksanaannya dengan pukulan smash. Pada pukulan dropshot, shuttlecok tidak di pukul secara keras dan sekuat tenaga. Pukulan dropshot memiliki beberapa macam bentuk, antara lain sebagai berikut:

a. Pukulan dropshot secara penuh adalah pukulan drop yang dilakukan dengan memukul shuttlecok secara tegak lurus terhadap perkenaan raket. Pengambilan shuttlecok dilakukan pada posisi raket berada pada saat posisi tertinggi dari jangkauan sehingga shuttlecok dapat di pukul setinggi-tingginya, dapat menukik lebih tajam, dan lawan sukar untuk mengembalikannya.

b. Pukulan dropshot potong atau diiris yaitu pukulan yang dilakukan menerbangkan shuttlecook ke daerah lawan dengan menjatuhkan sedekat mungkin dengan net. Pukulan yang dilakukan pada saat menjelang shuttlecook tersentuh raket.

c. Pukulan dropshot dicambuk, (flick) adalah pukulan drop yang dilakukan saat shuttlecook berada diatas kepala dan raket diraih setingginya. Sentuhan raket tidak dipotong, tetapi dengan lurus pergelangan tangan dicambuk untuk memukul shuttlecook. Gerakan ini dilakukan dengan menerjunkan daun raket ke bawah secara mendadak dan sasaran yang dituju di tengah-tengah lapangan. Kelanjutan shuttlecook pada pukulan

(9)

ini mendadak, cepat, dan curam sehingga pukulan ini sukar untuk diantisipasi. Pukulan dropshot dari bawah mengandalkan keterampilan gerak pergelangan tangan dan keseimbangan badan yang tetap terjaga. Selain itu, pengambilan pukulan dropshot dari bawah diusahakan setinggi net sehingga dapat dimainkan dengan cara didorong, dipotong, dan diangkat.

Menurut Sajoto ( dalam Setiawan, 2007 : 9 ) dalam latihan tersebut harus ada kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja baik dalam peningkatan maupun pemeliharaan kondisi fisik.

Komponen kondisi fisik itu meliputi :

a. Kekuatan ( strengeth ) adalah komponen fisik seseorang teng kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.

b. Daya tahan ( endurance ) dalam hal ini dikenal dua macam. Pertama adalah daya tahan umum ( general endurance ) yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darahnya secara efektif dan efesien untuk menjalankan pekerjaan secara terus menerus. Kedua adalah daya tahan otot ( local endurance ) yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontrasi.

c. Daya otot ( muscular power) kemampuan seseorang untuk mempergunakan kemampuan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya.

(10)

d. Kecepatan ( speed ) kemampuan seseorang dalam mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang singkat e. Daya lentur ( fleksibility) seseorang dalam penyesuai diri dalam aktifitas

dengan penguluran tubuh yang luas.

f. Kelincahan ( agility ) adalah kemampuan seseorang merubah posisi di area tertentu

g. Koordinasi ( coordination ) adalah kemampuan seseorang mengintegrasi bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif.

h. Keseimbangan ( balance ) kemampuan seseorang mengendalikan saraf-saraf otot.

i. Ketepatan ( accuracy ) adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran.

j. Reaksi ( reaction ) adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, saraf atau filing lainnya. Seperti dalam mengantisipasi datangnya bola.

2.1.4 Tinjauan Tentang Latihan

latihan beban adalah suatu bentuk latihan yang menggunakan berat dari luar maupun beban dalam. Latihan dumble merupakan salah satu bentuk latihan beban yang menggunakan berat dumble sebagai bebannya.

(11)

Selanjutnya menurut Ade Rai (2011:18) latihan beban adalah pengetahuan mengenai biomekanik berarti bagaimana daya beban atau tekanan mempengaruhi struktur ( terutama sendi antar- tulang, dan otot rangka) yang dimiliki tubuh.

Semua cabang-cabang olahraga membutuhkan latihan, khusunya permainan bulutangkis menuntut latihan kondisi fisik untuk menunjang prestasi. Latihan adalah suatu proses sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang dengan semakin hari menambah jumlah beban latiahan. Latihan kondisi fisik memegang peranan sangat penting dalam program latihan atlet.

Dalam istilah bahasa indonesia kata-kata tersebut mempunyai arti yang sama yaitu latihan dan setelah diaplikasikan di lapangan memang nampak sama kegiatannya yaitu aktivitas fisik. Latihan merupakan program pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi dalam suatu cabang olahraga.

2.1.5 Tinjauan latihan dumble

(muluk,2010:50) otot pergelangan tangan dilatih dengan menggunakan beban agar terdapat peningkatan kekuatan otot. Dumble adalah suatu alat atau beban yang berguna untuk meningkatkan otot pergelangan tangan. (Roger,2005:58) Melakukan dumble dapat dilakukan dengan cara posisi berdiri atau duduk, jadi dumble adalah latihan kekuatan otot pergelangan tangan menggunakan yang berupa dumble.

Dumble dipergunakan dalam latihan satu dan dua lengan. Walaupun suatu waktu dan dibentuk tersendiri. Dumble berbeda dengan barbell walaupun memiliki fungsi yang serupa dumble lebih pendek dari barbell, dumble biasanya berbentuk tengahnya (antara lempengan beban) umumnya bergelombang halus.

(12)

Sebuah bar dumble dengan collar dan penguncinya berbobot kurang lebih 1,5 kg. Pada umumnya beban seberat 5 kg pada kedua ujungnya dicatat sebagai berbobot 10 kg dan bukan 11,5 kg. Sedang barbell berbentuk tongkat panjang yang dikedua ujungnya bisa dipasang beban sesuai keinginan.

Gambar 1: Dumble

Latihan dumbell merupakan salah satu bentuk latihan kemampuan otot untuk mendesakkan tekanan terhadap suatu perlawanan (reistance) dan kekuatan bisa diatur oleh sekumpulan perlawanan otot yang dapat mengatasinya. Iskandar (2000:55) mengatakan bahwa kekuatan dibagi atas:

“Kekuatan khusus adalah kemampuan dari otot atau sekumpulan otot untuk perlawanan berat tubuh melalui jangkauan gerakan dalam keadaan yang sama”. Kekuatan yang khusus seringkali merupakan suatu daerah persoalan dalam pengembangan kekuatan, untuk itu seringkali membuat lemahnya otot-otot lain dalam hubungannya dengan satu daerah yang khusus dari otot.

Menurut Suharsono (dalam Djubaera 2004:12) menyatakan bahwa dumbell adalah salah satu macam bentuk test untuk mengukur kekuatan (strenght) otot lengan. Dumbellmerupakan salah satu latihan beban yang menggunakan berat

(13)

Dumbell. Latihan ini bertujuan untuk melatih otot-otot lengan untuk meningkatkan kekuatan. Menurut Sajoto (dalam Djubaera 2004:11) mengemukakan bahwa “Kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan sampai batas sub maksimal sesuai dengan cabang olahraga yang diperlukan. Kebutuhan olahraga angkat berat akan jauh berbeda dibandingkan dengan kebutuhan olahraga permainan, kebutuhan pemain bola voli beda dengan kebutuhan pemain bulu tangkis dan lain-lain”.

2.2 Kerangka Berfikir

Latihan dumble dapat diartikan sama dengan keleluasan atau kemudaha gerakan, terutama pada otot persendian. Latihan dumble atau fleksibilitas bertujuan agar otot-otot pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa,tanpa ada gangguan yang berarti.

Metode latihan dumble merupakan salah satu unsur yang sangat penting didalam meningkatkan keterampilan terutama pada pembinaan prestasi siswa, sebab dengan metode latihan dumble memberikan pembiasaan sehingga akan terjadi kesempurnaan gerak.

Pada permainan bulutangkis terutama dalam melatih pukulan dropshot perlu suatu konsep atau metode yang akan memberikan kualitas pukulan dropshot yang baik dan fleksibilitas tangan saat memukul. Untuk itu latihan dumble merupakan metode latihan yang tepat dalam meningkatkan kualitas pukulan dropshot yang baik. Adapun latihan dumble yang dimaksud adalah bentuk latihan pergelangan tangan ( polss pada tangan) dimana untuk melatih saat melakukan pukulan dropshot.

(14)

Dengan melihat teori yang dikemukan di atas maka peneliti berpendapat bahwa program latihan dumble merupakan suatu metode latihan didalam melakukan pukulan dropshot pada permainan bulutangkis, dan apabila dilaksanakan secara baik dan sistematis maka diharapkan akan memberikan pengaruh terhadap pukulan dropshot pada permainan bulutangkis.

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir dapatlah disusun hipotesis penelitian sebaggai berikut : “Terdapat pengaruh latihan dumble terhadap kemampuan melakukan pukulan dropshot pada permainan bulutangkis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto

Gambar

Gambar 1: Dumble

Referensi

Dokumen terkait

Unsur Kegiatan Sub Unsur Butir Kegiatan Angka Kredit Rata- Rata Angka Kredit (per Jam) Waktu efektif penyelesaia n kegiatan [orang-jam] Volume kegiatan [Hasil

Adapun yang menjadi pencipta dan yang membudayakan tradisi pembacaan senandung munajat ini adalah tuan guru pertama yang juga merupakan pendiri Tarekat

Sosialisasi arkeologi di sekolah merupakan salah satu solusi untuk mengisi kesenjangan dimaksud, dimana pengetahuan sejarah budaya lokal dapat ditautkan dalam konteks luas

Hal ini tidak lepas dari perkembangan Kota Pekanbaru yang sangat pesat terutama di sektor perekonomian yang ditandai dengan banyaknya pertumbuhan sentra-sentra kegiatan

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah investasi yang dialihkan dan dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih setiap

Kelompok belum berjalan. Dana yang sudah terkumpul di ketua kelompok, masih menumpuk dan belum bergulir karena mekanisme perguliran dana yang belum

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah optimization metaheuristics ( genetic algorithm dan Particle Swarm Optimization (PSO)) dan teknik Bagging untuk

Dari hasil penelitian aplikasi sistem tanam jajar legowo di Desa Cigadog, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang tampak bahwa sistem tanam jajar legowo 2 : 1 memberikan