• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA QAWWĀMŪNADALAM AL-QUR ĀN MENURUTTAFSĪR AL-MARAGHĪ DAN SAYYID QUTHB SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKNA QAWWĀMŪNADALAM AL-QUR ĀN MENURUTTAFSĪR AL-MARAGHĪ DAN SAYYID QUTHB SKRIPSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKNA QAWWĀMŪNADALAM AL-QUR’ĀN

MENURUTTAFSĪR AL-MARAGHĪ

DAN SAYYID QUTHB

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Dalam Ilmu Ushuluddin

Oleh:

RISKA SUSANTI

11132200598

JURUSAN TAFSIR HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU

(2)
(3)

xi

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “MAKNA QAWWĀMŪNA DALAM

AL-QUR’ĀN MENURUT TAFSĪR AL-MARAGHĪ DAN SAYYID QUTHB”.

Pembahasan ini menjadi menarik dikarnakan untuk menelusuri kemungkinan jawaban mengapa laki-laki dijadikan pemimpin atas perempuan.

Kata Qawwāmūna hanya terdapat satu kali dalam Al-Qur’an yaitu dalam surah an-Nisa’ ayat 34. Sedangkan kata Qawwāmina yang disebut dua kali dalam Al-Qur’an, yaitu pada Surah an-Nisa’ ayat 135 dan al-Ma’idah ayat 8. Pembahasan ini untuk mengetahui penafsiran al-Maraghi dan Sayyid Quthb serta persamaan dan perbedaan penafsiran terhadap kata Qawwāmūna.

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan metode Muqaran antara pendapat kedua mufasir atau unsur seorang ulama dengan ulama lain dalam hal ini adalah Al-Maraghi dengan Sayyid Quthb, dan termasuk dalam jenis penelitian pustaka (library research) yaitu penelitian yang menitik beratkan pada literatur dengan cara menganalisis muatan isi dari literatur-literatur yang terkait dengan penelitian baik dari sumber data premier maupun sekunder.

Kata Qawwāmūna merupakan bentuk jamak dari kata qawwām. Secara bahasa, qawwām mengandung makna dasar antara lain: tegak, lurus, betul, dan adil. Kemudian berkembang menjadi memimpin seperti terdapat dalam surah an-Nisa’ ayat 34. Hal itu boleh jadi karena sikap benar, lurus, atau adil itu erat sekali kaitannya dengan tugas kepemimpinan dari seorang pemimpin.

Menurut al-Maraghi dan Sayyid Quthb makna Qawwāmūna adalah tugas kaum lelaki memimpin kaum perempuan dengan melindungi dan memelihara mereka. Sebab makna Qawwām tidak lain adalah bimbingan dan pengawasan di dalam melaksanakan apa-apa yang ditunjukkan oleh suami dan memperhatikan segala perbuatan istri.

Di akhir pembahasan ini dijelaskan bahwa Qawwāmūna dalam surat an-Nisa’ ayat 34 ini ialah seorang laki-laki yang memimpin dan bertanggung jawab dan melaksanakan tugasnya dalam organisasi keluarga, yaitu menjaga, mendidik istri dan anak-anaknya dan juga menafkahi anggota keluarga tersebut.

(4)

ABSTRACT

Thesis entitled "The Meaning Qawwāmūna Overview Against Tafsir Al-Maraghī and Sayyid Qutb". This discussion becomes interesting dikarnakan to explore possible answers to why the men were put in charge of women.

Qawwāmūna said there is only one time in the Qur'an is in Surat an-Nisa

'verse 34. The word Qawwāmīna called two times in the Qur'an, which in Surah an-Nisa' verse 135 and al-Ma ' idah paragraph 8. The discussion is to examine the interpretation of al-Maraghī and Sayyid Qutb and the similarities and differences in the interpretation of the word Qawwāmūna.

The method used in this thesis is the method Muqarᾱn between second opinion commentators or elements of a scholar with other scholars in this case is Al-Maraghī with Sayyid Qutb, and included in this type of library research (library research) research that focuses on the literature by analyzing the contents of the payload literature related to both research and secondary data sources premiere.

Qawwāmūna word is the plural form of the word qawwām. In language,

the basic meaning qawwām include: upright, straight, true, and fair. Later developed into the lead as contained in Surat an-Nisa 'verse 34. That may be because of the attitude right, straight, or fair it closely related to the task of leadership of a leader.

According to al-Maraghī and Sayyid Qutb Qawwāmūna meaning is the duty of men lead women to protect and preserve them. Because meaning is none other qawwām guidance and supervision in carrying out what is indicated by the husband and wife's attention deeds.

At the end of this discussion explained that qawwām in Surah an-Nisa 'verse 34 this is a man who lead and be responsible and perform their duties in the family organization, namely to maintain, educate his wife and children and also to provide for the family members.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Asma’ Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Menyayang

Segala puji hanya Milik Allah Semata, Rabb yang menciptakan dan mengatur seluruh makhluk di dalamnya, yang menggenggam segala kekuasaan yang mengusai segala hidayah dan taufik. Berkat hidayah dan taufik-Nya Akhirnya tiada kata yang pantas penulis ucapkan selaian Alhamdulillāhirabbil

’ālamīn karena telahmenyelesaikan Skripsi ini dengan Judul : “MAKNA QAWWĀMŪNA DALAM AL-QUR’ĀN MENURUT TAFSĪR AL-MARAGHĪ DAN SAYYID QUTHB”.

Shalawat dan salam selalu tercurah kepadaNabi Muhammad SAW, yang telahdiutus Allah sebagai tauladan yang berkahlakmuliabagiseluruhummatmanusia di akhirzamanini. Yang mengajarkanartipersaudaraan, mengajarkantentangilmupangetahuan, berkasihsayang, dansalingmenghoramtidengansesama. Dan semogadenganberselawatkepadanyaakanmendapatkansyafaatnyaatasizin Allah di akhiratkelak. Amin yaRabb.

Penulis menyadari dalam penulisan ini tidaklah mudah, banyak sekali kekurangan yang terdapat tulisan ini, akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan serta motivasi dan support yang diberikan dalam proses penyelesaian penulisan ini maka penulis berterimakasih yang setinggi-tingginya kepada :

(6)

1. Bapak Rektor UIN SUSKA RIAU ( Prof. Dr. H. Munzir Hitami MA ) serta jajarannya yang sudah memebrikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas ini.

2. Ibunda Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Wilaela, M.Ag, bapak Dr. Khairunnas Jamal, M.Ag selaku PD I, beserta jajaran civitas akademika Fakultas Ushuluddin yang telah memberikan kemudahan dalam penulisan skripsi yang sesuai dengan kepentingan pengembangan jurusan Tafsir Hadits.

3. Bapak kepala Jurusan Tafsir Hadits, Afrizal Nur S.TH.I MIS beserta sekretaris Ibu Jani Arni M.Ag yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam pengurusan yang berkaitan dengan studi penulis.

4. Bapak Masyhuri Putra, Lc, M.Ag dan Afrizal NurS.TH.I MIS selaku

dosen pembimbing skripsi yang banyak memberikan arahan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Semoga Allah Swt membalas semua kebaikan yang telah bapak berikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

5. Bapak. Abdul Somad LC. D.E.S.A. selaku Pembimbing Akademik. Terimakasih atas nasehat, motivasi dan bimbingannya selama ini yang telah diberikan kepada penulis.

6. Kepada Guru-Guru dan seluruh Dosen-Dosen yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu yang sudah sangat berjasa mengajarkan serta

(7)

vii

7. Kabag. Kemahasiswaan dan yang terkait, sudah memberikan kemudahan dalam hal Administrasi.

8. Rekan-rekan seperjuangan jurusan Tafsir Hadits, yaitu Fitria Muppida, Maya Anjela, Dewi Sri Wahyuniarti, Lailatun Naza, Nur Aliyah, Nurul Nadihah, Indah Pirma Maya, M. Shukri, Roni, Mustakim, Sari, Nadana. Dan kepadakakak dan adik-adik tingkat Bustomi Faisal, Yudhi Hidayat, Wanda Setra, Abdul Malik, M. azmi, beserta semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu. yang telah banyak membantu secara moril dan materil, yang sudah memberikan semangat kepada penulis, Jazakallah

Khairan Jaza’.

9. Kedua orang tua penulis, Ibundatercinta (Harmis) dan Ayahanda (Rusli) kakak (Marwan) adek tercinta (Asriadi dan Ahmad Faizal) serta seluruh keluarga besar penulis yang selalu meberikan do’a dan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu, yang turut berpartisipasi dalam memberikan semangat, bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Terimakasih atas segala bantuan yang sudah diberikan kepada penulis semoga Allah membalas semua kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Amin. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini, dan terakhir penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Pekanbaru, 9 Maret2015 Penulis

(8)

RISKA SUSANTI NIM : 11132200598

(9)

xii DAFTAR ISI NOTA DINAS... i LEMBAR PENGESAHAN ... ii PERSEMBAHAN... iii MOTTO ... iv KATA PENGANTAR ... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ... viii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Alasan Pemilihan Judul ... 7

1.3. Penegasan Istilah ... 8

1.4. Batasan dan Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan dan Kegunaan... 9

1.6. Tinjauan Pustaka ... 10

1.7. Metode Penelitian ... 11

1.8. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II BIOGRAFI AHMAD MUSTAFHA AL-MARAGHI DAN SAYYID QUTHB 2.1. Ahmad Mustafa Al-Maraghī ... 15

2.2. Sayyid Quthb ... 30

BAB III MAKNA QAWWAMUNA DALAM PANDANGAN ULAMA 3.1. Pengertian Qawwāmūnadalam Pandangan Ulama ... 43

3.2. Pemikiran Kepemimpinan Keluarga dalam Perspektif Ulama Tafsīr ... 49

(10)

3.3. Pemikiran Kepemimpinan Keluarga dalam Prespektif

Ulama Hadits ... 54

3.4. Sifat dan Syarat-syarat Pemimpin Menurut Al-Qur’ān dan Sunnah ... 60

BAB IV PENAFSIRAN DAN ANALISIS 4.1. Penafsiran Ahmad Musthafa Al-Maraghī dan Sayyid Quthb surat an-Nisa’ ayat 34 ... 68

4.2. Penafsiran al-Maraghī dan Sayyid Quthb surat an-Nisa’ ayat 135 ... 75

4.3. Penafsiran al-Maraghī dan Sayyid Quthb surat al-Maidah ayat 8... 77 4.4. Analisis Tafsīr... 79 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 84 5.2. Saran-Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA ... 87 LAMPIRAN AYAT ... 89 BIOGRAFI PENULIS ... 90

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe student teams achievement

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang timbul pada swamedikasi common cold serta hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi

Di samping itu pendidikan Islam juga bertujuan untuk memperbaiki dan membimbing akhlak ke arah yang lebih sempurna, sehingga tugas pendidikan Islam adalah mengarahkan

Sistem minimum mikrokontroler berfungsi untuk kontrol utama sistem dan pengiriman data, rangkaian komunikasi serial berfungsi untuk pengiriman data, sensor arus berfungsi

Batas medial dari parafaring terletak pada lapisan viscera dari lapisan dalam yang merupakan bagian dari fascia servikalis dalam, yang terletak pada lateral dari dinding

Talent scouting merupakan tahapan yang paling banyak kegiatannya dan menghasilkan banyak data yang perlu dihimpun, disimpan, dan dikelola dengan baik sehingga

menit sebelum ujian dimulai. Peserta WAJIB membawa kartu tanda pengenal berupa KTP/Surat Keterangan Pengganti KTP bagi yang belum memiliki KTP. Alamat lokasi pelaksanaan CAT

Berdasarkan pengertian kolaborasi dan stakeholder diatas dapat disimpulkan bahwasannya kolaborasi stakeholder merupakan suatu bentuk kerjasama dan interakasi sosial