• Tidak ada hasil yang ditemukan

THS Consulting Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THS Consulting Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Our reference: 0316-THS-IV-2012 rev.01

Company Profile

THS

Consulting

Indonesia

THS

CONSULTING INDONESIA

Gedung KEMENAKERTRANS RI Blok A Lt M

Jl. Jend Gatot Subroto Kav 51, Jakarta selatan 12950

Telp 021. 5274932, Fax 021 5274932, Hp. 081387282044

Mailto :

[email protected]

`

2012

THS Consulting Indonesia Perusahaan Jasa K3 Ijin PJK3 Kemenakertrans RI No.25/DJPKK/PJK3– LAT/ V/2010 No. 294/PPK-PK3/KK/XI/2010

(2)

Profile

THS Consulting Indonesia

Philosophy

 Membantu peningkatan Kompetensi pelaksanaan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) dan Hubungan Industrial serta Produktivitas Kerja bagi masyarakat industry;

 Menjadi penggerak inovasi, perbaikan dan efektivitas di bidang Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), Hubungan Industrial, dan Produktivitas Perusahaan;

 Membantu terlaksananya ketentuan Undang - Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Undang – Undang Ketenagakerjaan guna peningkatan kesejahteraan pekerja dan kemajuan usaha ;

Latar Belakang

THS Consulting Indonesia merupakan “Brand Services” Prima Karya, suatu Lembaga Perusahaan Jasa K3 (PJK3) dengan Akta Notaris H Rakhmat Syamsul Rizal SH, MH No. 22 tanggal 26 Juli 2007 dan di sahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Ham No. C -2727.TH.01.02.TH 2007 tanggal 27 Agustus 2007;

Kami sudah bekerja sama dengan usaha-usaha skala kecil dan menengah sampai perusahaan tingkat korporasi, dari perusahaan dengan proses manufaktur sederhana sampai proses yang rumit, baik perusahaan yang membuat produk demikian juga dengan perusahaan jasa;

Kami menjadikan klien selalu yang utama, tim konsultan THS Consulting Indonesia akan melakukan pendekatan proses yang proffesional bagi setiap bisnis yang menjadikannya berbeda bahkan dengan bisnis lain yang serupa, sehingga kerja sama dalam tim akan memberikan nilai tambah dalam sebuah proyek;

Tujuan dan Komitmen

Tujuan dan sasaran dari THS Consulting Indonesia adalah membantu perusahaan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Terampil, Produktif dan Selamat di dalam lingkungan perusahaan;

Komitmen kami adalah sebagai mitra dan pendamping (co-learner and partner) bagi klien dalam rangka meningkatkan Produktifitas, Pelaksanaan Hubungan Industrial dan derajat kesehatan pekerja dan daya saing perusahaan nasional setara dengan

(3)

Profesionalisme, Integritas dan Independesi merupakan tiga pilar penting yang merupakan pedoman THS Consulting Indonesia dalam menjalin hubungan dengan pelanggan dan berbagai pihak yang terkait dengan aktivitas jasa pelayanan yang kami berikan. THS Consulting Indonesia memberikan pelayanan jasa terbaik untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan klien dengan jaringan kerja yang luas, sistim manajemen, dan dukungan tenaga praktisi yang proffesional, qualified dan competence di bidangnya masing – masing;

Visi

Menjadi Perusahaan yang “Produktif, Kompetitif dan Profesional” dalam memberikan pelayanan serta mampu bersaing dalam memberikan solusi yang terintegrasi kepada pelanggan ;

Misi

1. Memberikan jasa “Pembinaan Pelatihan dan Bimbingan pelaksanaan Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (UU.1/1970) dan Undang-Undang Ketenagakerjaan (UU.13/2003)” serta bidang produktivitas Perusahaan; 2. Memberikan Jasa “Sosialisasi dan Penasehatan” pelaksanaan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dan Hubungan Kerja” di perusahaan;

3. Memberikan Jasa “Penasehatan dan Penyelesaian Perselisihan” Hubungan Industrial;

4. Menyelenggarakan Klinik Hubungan Kerja;

5. Melayani “jasa pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dan pelayaann kesehatan” di tempat Kerja;

6. Memberikan “jasa pemeriksaan dan pengujian” lingkungan kerja;

Inti Usaha

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bidang ;

a. Konsultasi dan Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) b. Pembinaan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) c. Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja (PKK)

d. Pemeriksaan dan Pengujian (Riksa-Uji) Lingkungan Kerja

2. Hubungan Industrial (HI) bidang ;

a. Pengelola Klinik Hubungan Kerja b. Nara Sumber Ketenagakerjaan c. Penasehatan Hubungan Industrial

(4)

Jasa Pelayanan

1. Menyelenggarakan Pembinaan Pelatihan dan Bimbingan Pelaksanaan Undang - Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Undang - Undang Ketenagakerjaan di Perusahaan;

2. Menyelenggarakan Pelatihan, Bimbingan dan Penasehatan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Pekerja dan Pengusaha dalam Hubungan Kerja dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta peningkatan Produktivitas di Perusahaan;

3. Menyelenggarakan Sosialisasi, Dialog Teknis dan Bedah Kasus Hubungan Industrial dan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) secara kolektif ;

4. Menyelenggarakan Penasehatan, Pencegahan & Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;

5. Menyelenggarakan “jasa pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dan pelayanan kesehatan” di tempat Kerja;

6. Memberikan “jasa pemeriksaan dan pengujian” lingkungan kerja;

Pasca Layanan

Bekerja bersama THS Consulting Indonesia pada dasarnya adalah proses persahabatan seumur hidup, hubungan yang saling menguntungkan dengan klien akan terus berlanjut bahkan sesudah “proses projec selesai”, kami akan menjadi “daya dukung” ekstra bagi perusahaan anda;

Project Partners

1. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Kemenakertrans 2. Dirjen Pembinaan Hubungan Indutrial (PHI) Kemenakertrans

3. Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalatas) Kemenakertrans 4. Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemenakertrans

5. Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N)

(5)

Layanan yang di miliki

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

 Kebijakan Penerapan K3 terkait perlindungan Tenaga Kerja;

 Pengenalan Hiperkes dan Keselamatan Kerja bagi masyarakat pekerja;

 Prilaku Budaya K3 di tempat Kerja;

 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Berdasarkan Sektor Pekerjaan (di sesuaiaikan Industri Customer);

 Penerapan Sistim Manajemen Kesehatan Kerja (SMKK) di Perusahaan;

 Health Risk Assesment (HRA);

 Surveillance Kesehatan;

 Medical Emergency Response Plant (MERP);

 Manajemen Klinik Perusahaan;

Management Drug & Alcohol;

 Respiratory Awareness/Protection Program;

 Blood Borne Pathogen;

 Program Food Safety untuk Pengelola dan Penjamah Makanan;

 Program Penanganan dan Pengendalian Bising di tempat kerja (HCP);

 Gizi Kerja;

 Psychology Kerja;

Fit to Work (Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Berbasis Kesehatan Kerja);

 Return to Work (Program Penaganan kembali bekerja);

 Work Related Disease (Penyakit Akibat Kerja dan Penanganannya);

 Pengelolaan dan Pengendalian Penyakit Infeksi di tempat kerja;

 Penerapan K3 di sektor Perkantoran;

 Penerapan K3 untuk pekerja yang bekerja di lingkungan Panas ;

 Penerapan K3 untuk pekerja yang bekerja di ruang terbatas ;

 Penerapan K3 untuk pekerja yang bekerja di ketinggian ;

 Penerapan K3 untuk pekerja di lingkungan Bising ;

 Penerapan K3 bagi pekerja di sektor Industri Kimia;

(6)

 Program K3 bagi Petugas Laboratorium;

 Penanganan Material Berbahaya;

 Identifikasi Potensi Bahaya (IPB);

 Investigasi Kecelakaan Kerja yang Efektif; / Accident Investigation

 Behavior Based Safety (BBS) ;

 Job Safety Analisis (JSA);

 Keselamatan Kerja terkait dengan Listrik;

 Program Energy Control (LOTO);

 Peran Manajer, Supervisor & Profesional HRD dalam Kesehatan Kerja;

 Sick Building Syndrome dan Penanganannya ;

 Peran, Fungsi dan tata laksana P2K3;

 Penerapan K3 pada proses Rekrutment Karyawan;

Pelatihan K3 bagi Jasaboga / pengelola makanan Perusahaan, dll;

Hygiene Perusahaan

 Program Hygiene Perusahaan di tempat kerja;

 Penanganan Limbah Industri dan limbah berbahaya lainnya ditempat kerja;

 Biological Monitoring dalam proteksi kesehatan Tenaga kerja ;

 Pengaruh Bahaya Bahan Kimia dan cara Penanganannya;

 Pengaruh Faktor Fisika, Kimia, Biologis serta cara Penanganannya;

 Pengaruh Iklim Kerja dan Radiasi Non- Ionisasi bagi pekerja;

 Toxicology Industry & Introduction;

 Housekeeping, dll

Ergonomic

 Ergonomic Survey;

 Penerapan Ergonomic di tempat kerja;

Pengelolaan dan cara penanganan Fatigue (Kelelahan) di tempat kerja;

 Manual Handling (Penaganan barang secara manual);

(7)

Berbasis Kompetensi Sertifikat Kemenakertrans RI

 Ahli Hygiene Industri ( Sertifikasi LSP HII );

 Ahli K3 (Umum, Kimia, Listrik, Kebakaran, dll);

 Petugas P3K di tempat Kerja ;

 Petugas K3 Kimia ;

 Teknisi K3 Listrik;

 Penanggulangan Kebakaran (Kelas D, C,B);

 Pembekalan K3 bagi pengurus dan anggota P2K3;

 Pembinaan K3 bagi Supervisor Perusahaan;

 Pelatihan Emergency Response, dll;

Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

 SHEP Audit (Safety, Health, Envoronmental Program Audit);

 OH Audit (Occupational Health Audit) ;

 Audit Electrical Safety (Audit Keselamatan terkait dengan Listrik);

 Audit Ergonomic (Ergonomi) dll;

Pengujian Gizi Kerja

 Pengamatan pola komsumsi makanan dan rekomendasi In – take sesuai dengan beban kerja;

 Pengukuran kalori makanan bagi pekerja;

 Pemeriksaan sanitasi dan Higiene Prasarana & sarana penyelenggaraan makanan catering di tempat kerja, dll;

Hubungan Industrial (HI) dan Pemberdayaan Ketenagakerjaan

Hubungan Kerja ( PK, PKWT, PKWTT , Masa percobaan, Outsorching dan

Jasa Tenaga Kerja ) dalam Pelaksanaan Hubungan Industrial di perusahaan;

Hubungan Industrial Otonom ( Persepsi dan Komitment Pekerja /

Pengusaha, Manfaat Hubungan Industrial Otonom, Peran Serikat Pekerja dalam Hubungan Industrial Otonom, Budaya kerja dan Budaya K3 di perusahaan );

Kebebasan Berserikat ( Pembentukan Serikat Pekerja / Buruh, Keanggotaan

(8)

Buruh, Perangkat Serikat Pekerja / Buruh, Keterwakilan Serikat Pekerja / Buruh, Tim Perunding PKB, Berunding PKB atau Berselisih PKB );

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) : Keresahan

Hubungan Kerja, Perselisihan Hubungan Industrial, Mogok Kerja, Lock Out, Skorsing Pekerja, PHK Usia Pensiun, PHK dan Proses Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;

Perbaikan Syarat Kerja ( Upah Kerja, Waktu Kerja, Waktu Istirahat, Cuti

Kerja, Diskriminasi, Lembur, Jamsos dan Peraturan Perusahaan );

Kompetensi Hubungan Industrial dan Ketenagakerjaan bagi Pejabat Daerah

pada Dinas terkait Ketenagakerjaan, BKD, BAPEDA, SEKDA, Anggota DPRD, POLDA, POLRES, KODIM, dan Kejaksaan, dll;

Produktivitas Kerja

 Teknik Memimpin dan Memotivasi;

 Membangun Kerja sama Tim;

 Komunikasi yang Efektif;

 Penetapan Prioritas dan Pengendalian Waktu;

 Manajemen Produktivitas Kerja;

 Tehnik Pendegelasian yang Efektif;

 Penilaian Kinerja;

 Manajemen Mutu Pelayanan & Produksi, dll

THS

CONSULTING INDONESIA

We can be contacted at the numbers :

Kami dapat dihubungi di :

THSConsulting Indonesia

Gedung KEMENAKERTRANS RI Blok A Lt M Jl. Jend Gatot Subroto Kav 51

Jakarta 12950 Telp. / Fax : (021) 5274932 Email : [email protected] Contac Person Dwi Suharsono Managing Partner Phone : 0813 8728 2044 Email : [email protected]

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian kali ini memakai serat polypropylene yang berupa limbah pada plastik gelas air mineral, yang diharapkan dapat mengurangi masalah pada konstruksi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1) Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.569 yang berarti bahwa

Dalam artian luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau

Jika anda takut atau merasa malu untuk melakukan pengobatan dengan menggunakan cara medis kami pengobatan de nature mempunyai solusi untuk itu dengan menggunakan obat kutil

Accepted by the Board Examiners in partial fulfillment of requirements for the degree of Sarjana Sastra from the English Department, Faculty of Cultural Studies University of

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, anugerah dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis

For this particular use case, we will leverage a simple CloudFormation template that will essentially set up an Amazon Elasticsearch domain to filter and visualize the

Komposisi ini dipilih karena pada penelitian terdahulu sudah ada yang menggunakan kadar campuran kapur sebanyak 6%, 8% dan 10%. Dengan penambahan kapur yang