• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PENGESASAHAN PROPOSAL UNDANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBAR PENGESASAHAN PROPOSAL UNDANGAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LEMBAR PENGESASAHAN PROPOSAL UNDANGAN

Nama Kegiatan : Pre Event Constitutional Law Festival Waktu Pelaksanaan :

1. Kompetisi Artikel Ilmiah Online

No Jadwal Kegiatan Tanggal

1. Pendaftaran 15 Juni – 31 Juli 2020 2. Penilaian Berkas 3 Agustus – 23 Agustus 2020 3. Pengumuman 30 Agustus 2020

2. Seminar Hukum Nasional Online Media : Aplikasi Zoom

Hari, Tanggal : Minggu, 30 Agustus 2020

Hormat Kami,

Malang, 1 Juni 2020 Direktur Utama

Forum Kajian dan Penelitian Hukum

Emilda Yofita NIM. 175010100111002

Ketua Pelaksana

Pre Event Constitutional Law Festival

Muhammad Aliefuddin Sayyaf NIM. 185010100111246 Mengetahui,

(3)
(4)

PROPOSAL UNDANGAN

KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA PRE EVENT CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

A. LATAR BELAKANG

Di antara sekian banyak aspek kehidupan yang paling menonjol dan harus dihadapi setiap negara demokrasi adalah isu tentang Hak Asasi Manusia. Isu tentang Hak Asasi Manusia terutama terarah pada tingkat komitmen negara-negara dalam mengimplementasikan hak-hak dasar manusia dalam kehidupan sosial politik negara dan bangsa bersangkutan. Komitmen itu paling tidak terlihat dari aspek kebijakan-kebijakan pemerintah yang terwujud dalam pranata-pranata kemasyarakatan, baik pranata hukum (Konstitusi beserta penjabarannya dalam perundang-undangan nasional) maupun pranata pendukungnya, termasuk dalam hal ini perlindungan Hak Asasi Manusia, peran serta masyarakat dan mekanisme bekerjanya pranata-pranata tersebut dalam mewujudkan tuntutan Hak Asasi Manusia di dalam kehidupan sosial-politik negara bersangkutan, sesuai dengan kesepakatan dan standar baku masyarakat internasional dalam instrumen-instrumen internasional.

Negara Indonesia mengakui dan melindungi adanya Hak Asaasi Manusia sebagaimana diatur dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang didalamnya terdapat hak-hak asasi selaku manusia baik manusia sebagai makhluk pribadi maupun manusia sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya itu semua menjadi sesuatu yang inheren, serta dipertegas dalam Pancasila sila kelima. Pernyataan Hak Asasi Manusia dalam Pancasila dengan menyandang dua aspek yakni, aspek individualitas (pribadi) dan aspek sosialitas (bermasyarakat) mengandung pemikiran bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Negara Indonesia menjujung tinggi Hak Asasi Manusia dengan ada nya Undang – Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, sebagai implementasi terhadap perlindungan HAM di Indonesia.

Pengertian Hak Asasi Manusia secara eksplisit ditentukan dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yaitu "Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat

(5)

dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi koharmatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak Asasi Manusia sebagaimana disebutkan, merupakan tata nilai yang ada dalam semua aspek kehidupan manusia, baik politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya dan berbagai aspek kehidupan yang lain.

Setiap orang memiliki hak yang sama. Setiap manusia berhak untuk memperoleh jaminan pengakuan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia. Frasa "setiap orang" berarti bahwa salah satu prinsip dari hak asasi manusia adalah bersifat non diskriminatif. Hal ini sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 Universal Declaration of Human Rights, yaitu "Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum dalam deklarasi ini dengan tidak ada kekecualian apapun, seperti perbedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pandangan lain, asal usul kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik kelahiran ataupun kedudukan lain". Dengan kata lain, semua manusia apakah laki-laki maupun perempuan, cacat ataupun tidak, apakah yang masih berada dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa maupun orang yang berusia lanjut berhak memperoleh jaminan pengakuan, perlindungan dan pemenuhan atas hak-hak asasinya sebagai manusia dan tidak boleh dilenyapkan oleh siapapun.

Hak Asasi Manusia yang pada hakekatnya bersumber dari kebutuhan hidup manusia di semua aspek kehidupan harus benar-benar memperoleh jaminan dan perlindungan dalam suatu aturan hukum atau norma hukum atau kaidah hukum. Hukum perundang-undangan memastikan atau memposistifkan mana kebebasan asli warga yang akan dibenarkan dan diakui menurut hukum sebagai hak asasi dan mana pula yang akan dikecualikan untuk tidak lagi dibenarkan sebagai kebebasan.Dalam pengertian yang lain dapatlah dikatakan bahwa paradigma hukum perundang-undangan adalah sebagai penjamin dari kebebasan dan hak asasi manusia.

Berdasarkan segi hukum, Negara Indonesia telah ada sejumlah kemajuan penting mengenai upaya untuk melindungi Hak Asasi Manusia. Seperti yang dapat diketahui, ada sejumlah produk politik yang penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia. Tercatat mulai dari dikeluarkannya TAP MPR

(6)

No. XVII/1998, kemudian amandemen UUD 1945 yang secara eksplisit sudah memasukkan pasal-pasal cukup mendasar mengenai hak-hak asasi manusia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.

Namun demikian tidak ada jaminan bahwa landasan hukum yang solid untuk penegakan Hak Asasi Manusia akan meniadakan pelanggaran. Pernyataan ini tentunya senada dengan pernyataan Amnesty Internasional bahwa tidak ada satu negara pun yang terbebas dari persoalan dan pelanggaran HAM. Berdasarkan laporan tahunan Komnas HAM tahun 2018 mencatat berbagai isu hak asasi manusia, dari yang terpublikasi luas di media massa maupun yang tidak terdengar di ruang publik. Pada tahun 2018 tercatat pelanggaran Hak Asasi Manusia pada kelompok-kelompok minoritas baik berdasarkan agama, ras, dan suku maupum atas dasar gender, orientasi seksual dan lainnya.

Apabila merujuk pada paradigma hukum perundang-undangan adalah sebagai penjamin dari kebebasan dan Hak Asasi Manusia maka semua peraturan perundang-undangan pada dasarnya substansinya harus memberikan jaminan perlindungan terhadap hak asasi manusia, atau dengan perkataan lain dapatlah dimaknai, bahwa hukum sesungguhnya adalah perwujudan dari nilai-nilai hak asasi manusia. Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa jaminan perlindungan hak asasi manusia tidak hanya dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, melainkan seluruh peraturan perundang-undangan substansinya adalah berkaitan dengan hak asasi manusia.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan perlindungan dan penegakan Hak Asasi Manusia dalam pembangunan nasional, negara mempunyai tugas besar yaitu menyempurnakan produk-produk hukum perundang-undangan tentang Hak Asasi Manusia. Produk hukum tersebut perlu disesuaikan dengan semangat konstitusi yang secara eksplisit sudah memberi dasar perlindungan dan jaminan hak asasi manusia. Termasuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dalam konvensi atau konvenan internasional tentang hak asasi manusia, baik dari segi materi hak asasi manusia itu sendiri maupun tentang kelembagaan komnas HAM dan peradilan HAM. Berdasarkan uraian diatas,

(7)

maka Pre Event Constitutional Law Festival mengangkat tema Kompetisi Artikel Ilmiah dengan judul di bawah ini.

B. TEMA KOMPETISI

Tema dari Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Pre Event Constitutional Law Festival adalah :

"Reformulasi Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia dalam Pembangunan Hukum Nasional"

Sub Tema :

1. Penguatan Fungsi Komnas HAM dalam Penegakan Hak Asasi Manusia. 2. Rekonstruksi Pengaturan Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech)

dalam Kerangka Hak Asasi Manusia.

3. Optimalisasi Perlindungan Hak Kelompok Minoritas sebagai Upaya Perlindungan Hak Asasi Manusia.

4. Optimalisasi Pengaturan Perlindungan Kebebasan Untuk Berbicara dan Menyatakan Pendapat (Freedom Of Speech) sebagai Upaya Perlindungan Hak Asasi Manusia.

5. Urgensi Penghidupan Kembali Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) dalam Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Masa Lalu.

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:

1. Menstimulasi mahasiswa untuk selalu aktif dan berpikir kritis serta solutif terhadap permasalahan masyarakat dan lingkungan sekitar.

2. Menjadikan mahasiswa untuk selalu memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme.

3. Menciptakan calon sarjana hukum yang mengerti dan memahami mengenai keadaan hukum baik ius constitutum dan ius constituendum di Indonesia.

4. Mahasiswa dapat berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta memberikan kebermanfaatan untuk sesama.

(8)

menghadapi Revolusi Industri 4.0.

D. PROSES SELEKSI

Proses seleksi Kompetisi Artikel Ilmiah Pre Event Constitutional Law Festival adalah:

1. Peserta mendaftarkan diri dan mengumpulkan artikel ilmiah sesuai dengan batas peserta maksimal dan batas waktu yang telah ditentukan oleh panitia.

2. Jumlah peserta maksimal Kompetisi Artikel Ilmiah (KAI) Mahasiswa Pre Event Constitutional Law Festival sebanyak 20 (dua puluh) tim. Pendaftaran akan ditutup apabila jumlah peserta maksimal telah terpenuhi.

3. Selanjutnya akan dilakukan seleksi penilaian berkas oleh juri yang telah ditentukan oleh panitia dan selanjutnya akan diambil 3 (tiga) besar nilai tertinggi sebagai Juara 1, 2, dan 3 berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh.

E. PERSYARATAN PESERTA

1. Peserta wajib mengikuti tata tertib yang disusun dan dikeluarkan secara resmi oleh Panitia Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Pre Event Constitutional Law Festival (termasuk panduan umum dan pedoman penulisan).

2. Peserta Kompetisi Artikel Ilmiah adalah mahasiswa Fakultas Hukum aktif S1 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, di seluruh Indonesia, kecuali mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Setiap perguruan tinggi dapat mengirimkan lebih dari 1 (satu) tim dan setiap tim hanya boleh mengirimkan 1 (satu) artikel ilmiah.

3. Peserta bersifat tim, dengan ketentuan 3 (tiga) orang setiap timnya dengan salah satu peserta menjadi ketua tim.

4. Artikel Ilmiah yang dibuat sifatnya orisinil (asli) dan belum pernah dipublikasikan dan/atau diikutsertakan dalam kompetisi apapun, kecuali kompetisi ini. Apabila artikel ilmiah terbukti tidak asli atau pernah dipublikasikan maka keputusan juri dapat dibatalkan.

5. Artikel ilmiah yang diterima oleh panitia menjadi sepenuhnya hak milik panitia dan dapat dipublikasikan dengan tetap mencantumkan identitas penulis.

(9)

6. Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

F. MEKANISME PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN

1. Peserta melakukan pendaftaran secara online melalui https://bit.ly/FormOnlineKAI untuk kebutuhan e-sertifikat pemenang. Dimohon untuk pengisian nama ditulis selengkap-lengkapnya.

2. Formulir Pendaftaran offline dapat diunduh di https://bit.ly/FormOfflineKAIPreEvent atau dapat dilihat pada lampiran bagian Kompetisi Artikel Ilmiah Proposal Delegasi Pre Event Constitutional Law Festival, serta bagi universitas yang meminta surat undangan resmi dapat mengunduh pada link tersebut. Melampirkan bukti diri berupa fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Surat Pernyataan bermaterai 6000 yang menerangkan bahwa artikel ilmiah yang dibuat adalah asli karya penulis dan belum pernah dipublikasikan.

3. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp.200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) yang dilakukan paling lambat tanggal 31 Juli 2020.

4. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer melalui rekening Bank Mandiri atas nama Hanifah Farras Fadhillah nomor rekening: 149-00-10-33-6164 dengan berita/keterangan transfer bertuliskan “(Nama Ketua Tim)_(No HP Ketua Tim)_(Asal Perguruan Tinggi)_(KAI PRE EVENT CLFEST).” Contoh: (Marco Alfa Denta_085859xxxxxx_ Universitas Brawijaya_KAI PRE EVENT CLFEST). Konfirmasi pembayaran ke Anggi Mayarana (WA : 082338544797) / Id Line: @anggimayamuharyoso dengan format yang sama untuk mendapatkan Nama Tim. Kemudian mengirimkan softcopy hasil scan tanda bukti transfer beserta formulir ke alamat e-mail clfestbrawijaya@gmail.com.

5. Peserta yang telah membayar biaya pendaftaran dan kemudian membatalkan keikutsertaannya, maka biaya pendaftaran tersebut tidak dapat dikembalikan.

(10)

G. KETENTUAN KOMPETISI a. Tema Kompetisi

Tema dari Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Pre Event Constitutional Law Festival adalah :

"Reformulasi Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia dalam Pembangunan Hukum Nasional"

Sub Tema :

1. Penguatan Fungsi Komnas HAM dalam Penegakan Hak Asasi Manusia.

2. Rekonstruksi Pengaturan Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech) dalam Kerangka Hak Asasi Manusia.

3. Optimalisasi Perlindungan Hak Kelompok Minoritas sebagai Upaya Perlindungan Hak Asasi Manusia.

4. Optimalisasi Pengaturan Perlindungan Kebebasan Untuk Berbicara dan Menyatakan Pendapat (Freedom Of Speech) sebagai Upaya Perlindungan Hak Asasi Manusia.

5. Urgensi Penghidupan Kembali Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) dalam Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Masa Lalu.

b. Pengumpulan Naskah Artikel Ilmiah

1. Berkas dikumpulkan dalam satu folder berbentuk ZIP/RAR ke alamat e-mail : clfestbrawijaya@gmail.com, paling lambat tanggal 31 Juli 2020 pukul 23.59 WIB.

2. Berkas Artikel Ilmiah dikumpulkan dengan ketentuan pemberkasan sebagai berikut :

1. 1 (satu) rangkap file PDF dengan menggunakan kelengkapan yang meliputi :

a) Cover dengan logo universitas b) Kata Pengantar

c) Daftar Riwayat Hidup

(11)

menggunakan kelengkapan identitas universitas, dengan ketentuan Cover menggunakan logo Pre Event Constitutional Law Festival dan nama tim (tanpa kata pengantar dan daftar riwayat hidup).

3. Berkas administrasi pendaftaran yang meliputi :

a) Scan Formulir Pendaftaran yang dapat diunduh di https://bit.ly/FormOfflineKAIPreEvent atau dapat dilihat pada bagian lampiran proposal delegasi Pre Event Constitutional Law Festival.

b) Scan Surat Pernyataan Pendaftaran. (contoh terlampir)

c) Scan Surat Pernyataan Keaslian Naskah bermaterai 6000. (contoh telampir)

d) Scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sebanyak 1 (satu) lembar.

e) File foto berwarna ukuran 3x4 masing masing anggota.

3. Adapun ketentuan pengiriman berkas adalah sebagai berikut : 1) File berkas sebagaimana disebutkan dalam poin 2.1

menggunakan format penamaan file : NAMA TIM_Nomor Sub Tema yang Dipilih_NAMA UNIVERSITAS.Contoh: SOEKARNO_3_UNIVERSITAS BRAWIJAYA.

2) File berkas sebagaimana disebutkan dalam poin 2.2 menggunakan format penamaan file : NAMA TIM_Nomor Sub Tema yang Dipilih. Contoh : SOEKARNO_3.

3) Softcopy pemberkasan sebagaimana disebutkan dalam poin 2 dibuat dalam satu folder dan dikirim dalam bentuk ZIP/RAR dengan format penamaan file KAI_Nama Ketua Tim_Perguruan Tinggi. Contoh : KAI_ Linda Putri_Universitas Brawijaya.

4) File dikirim ke alamat e-mail clfestbrawijaya@gmail.com. Format subjek dalam email : KAI_Nama Ketua Tim_Perguruan Tinggi_Judul Artikel. Contoh : KAI_Linda Putri_Universitas

(12)

Brawijaya_Penguatan Fungsi Komnas HAM untuk Perlindungan Hak Minoritas.

5) Berkas dikirim selambat-lambatnya tanggal 31 Juli 2020 pukul 23.59 WIB.

4. Peserta yang terlambat mengumpulkan artikel ilmiah akan dikenai sanksi berupa pengurangan nilai pada seleksi naskah, dengan ketentuan 35 poin untuk setiap hari keterlambatannya dan bersifat akumulatif (dengan ketentuan perhitungan satu hari dimulai setelah melewati pukul 23.59 WIB pada tanggal 31 Juli 2020). Keterlambatan naskah yang lebih dari tiga hari dari batas akhir penerimaan berkas, terhitung tanggal 3 Agustus 2020 berkas tidak akan diterima dan peserta akan didiskualifikasi.

5. Apabila peserta mengirimkan softcopy file kurang dari apa yang telah ditentukan akan dikenakan sanksi pengurangan nilai berkas sebanyak 35 poin per rangkapnya dan berlaku akumulasi.

6. Berkas tidak diperbolehkan menggunakan logo atau nama universitas (kecuali 1 (satu) rangkap yang diwajibkan menggunakan logo dan nama universitas), apabila melanggar maka akan dikenakan sanksi pengurangan nilai pemberkasan sebanyak 100 poin.

7. Artikel ilmiah yang diterima oleh panitia sepenuhnya menjadi hak milik panitia dan dapat dipublikasikan dengan tetap mencantumkan identitas penulis.

8. Bagi peserta yang telah mengirimkan artikel ilmiah wajib menghubungi panitia dengan format : (Nama Tim)_(Nama Ketua)_(Asal Perguruan Tinggi)_(Judul Artikel), yang selanjutnya dikirim ke Nurcholis (WA: 0859-2144-9157 / ID LINE : Nurcholis85).

c. Penjurian

1. Penilaian naskah dilakukan oleh dewan juri yang merupakan pakar dibidangnya.

(13)

2. Penilaian artikel ilmiah diambil 100% dari nilai naskah.

3. Adapun dewan juri yang akan melakukan proses seleksi naskah terdiri dari 3 (tiga) orang sebagaimana telah ditentukan oleh panitia Pre Event Constitutional Law Festival.

d. Seleksi Naskah Artikel Ilmiah

1. Artikel ilmiah yang diterima oleh panitia akan diseleksi dan dipilih 3 (tiga) artikel ilmiah terbaik oleh dewan juri berkas, yang selanjutnya akan memperoleh juara 1,2, dan 3 sebagaimana dilihat berdasarkan nilai tertinggi naskah artikel ilmiah.

2. Pengumuman juara 1,2, dan 3 akan diumumkan secara daring pada saat Seminar Hukum Nasional Online Pre Event Constitutional Law Festival yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 2020.

3. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

H. JADWAL KEGIATAN

No Jadwal Kegiatan Tanggal

1.

Pendaftaran, Pembayaran, dan Pengiriman Berkas Kompetisi Artikel Ilmiah Pre Event Constitutional Law Festival

15 Juni – 31 Juli 2020

2. Penilaian Berkas 3 Agustus – 23 Agustus 2020

3.

Seminar Hukum Nasional Online dan Pengumuman secara daring Juara 1, 2, dan 3 Kompetisi Artikel Ilmiah Pre Event Constitutional Law Festival

30 Agustus 2020

*Peserta Karya Artikel Ilmiah wajib mengikuti semua rangkaian kegiatan tersebut.

(14)

I. PENGHARGAAN PEMENANG

Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Pre Event Constitutional Law Festival

Juara I

a.

Uang Pembinaan Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah)

b.

E-Sertifikat Juara

Juara II

a.

Uang Pembinaan Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah)

b.

E-Sertifikat Juara

Juara III

a.

Uang Pembinaan Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah)

b.

E-Sertifikat Juara

(15)

PEDOMAN PENULISAN

KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA PRE EVENT CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

A. TEMA PENULISAN

Tema dari Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Pre Event Constitutional Law Festival adalah :

"Reformulasi Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia dalam Pembangunan Hukum Nasional"

Sub Tema :

1. Penguatan Fungsi Komnas HAM dalam Penegakan Hak Asasi Manusia. 2. Rekonstruksi Pengaturan Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech)

dalam Kerangka Hak Asasi Manusia.

3. Optimalisasi Perlindungan Hak Kelompok Minoritas sebagai Upaya Perlindungan Hak Asasi Manusia.

4. Optimalisasi Pengaturan Perlindungan Kebebasan Untuk Berbicara dan Menyatakan Pendapat (Freedom Of Speech) sebagai Upaya Perlindungan Hak Asasi Manusia.

5. Urgensi Penghidupan Kembali Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) dalam Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Masa Lalu.

B. SIFAT DAN ISI TULISAN

a. Judul dan materi artikel yang ditulis sesuai dengan tema lomba. b. Kritis.

c. Objektif.

1. Tulisan tidak bersifat emosional atau tidak menonjolkan permasalahan subjektif.

2. Tulisan didukung oleh data dan/atau informasi yang akurat dan terpercaya.

(16)

dipublikasikan. d. Logis dan Sistematis.

e. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku dan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, dan jelas.

C. KETENTUAN PENULISAN

a. Teknik Penulisan sebagai berikut : 1. Ukuran kertas A4.

2. Margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm.

3. Font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1,5 serta alignment justify (rata kanan-rata kiri).

b. Jumlah halaman minimal 15 dan maksimal 20 halaman yang terhitung dari Pendahuluan hingga Penutup atau Bagian Utama tulisan.

c. Bagian Pembuka tulisan meliputi Halaman Judul, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup (hanya pada 1 (satu) rangkap dengan identitas universitas), penulisan halaman memakai angka romawi kecil dan diketik di pojok kanan bawah (i,ii,iii, dan seterusnya).

d. Penomoran halaman pada bagian tubuh/pokok tulisan, yaitu Pendahuluan hingga Penutup (Bagian Utama) serta Daftar Pustaka dan Lampiran (Bagian Akhir) yang menggunakan angka (1,2,3, dan seterusnya) dan diketik pada pojok kanan bawah.

e. Setiap tulisan yang dikutip melalui buku-buku, jurnal, berita, internet, tesis, dan lain sebagainya harus ditulis melalui footnote dan daftar pustaka agar tidak dianggap plagiasi.

f. Penulisan Artikel Ilmiah menggunakan footnote dari sumber data ilmiah.

g. Penulisan Daftar Pustaka menggunakan metode Harvard.

h. Penyertaan tabel dan gambar pada bagian utama harus mencantumkan sumber atau rujukan, apabila tabel dan gambar merupakan hasil primer maka disebut sebagai hasil penelitian dengan menyebutkan tahunnya. Tabel harus dapat dibaca dan tidak

(17)

melebihi satu halaman. Penulisan judul tabel diletakkan diatas tabel dan penulisan judul diletakkan di bawah gambar.

i. Bahasa yang digunakan hendaknya sesuai dengan tata bahasa Indonesia baku dan ejaan yang disempurnakan, tidak menggunakan singkatan.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Artikel ilmiah yang diajukan harus memenuhi sistematika penulisan yang terdiri dari Bagian Awal atau Pembuka, Bagian Utama, Daftar Pustaka dan Lampiran (jika ada, dan untuk lampiran daftar riwayat hidup hanya 1 (satu) rangkap untuk berkas dengan identitas universitas, sesuai dengan ketentuan).

a. Bagian Awal (Pembuka)

Bagian Pembuka terdiri atas judul, identitas penulis, abstrak, dan kata kunci.

1. Halaman Judul

1) Judul dibuat sederhana dan spesifik, lugas dan mencerminkan isi artikel. Judul merupakan pernyatan ringkas tentang topik.

2) Judul terdiri dari maksimal 12 kata sampai 20 kata dalam Bahasa Indonesia/Bahasa Asing.

3) Format pengetikan judul : huruf kapital, font Times New Roman,14pt, dicetak tebal, center (rata tengah).

2. Kata Pengantar

Kata Pengantar dibuat tanpa mencantumkan identitas penulis, kecuali 1 rangkap naskah dengan identitas universitas, sesuai dengan ketentuan.

3. Abstrak dan Identitas Penulis

1) Abstrak tentang artikel terdiri atas : a) Persoalan yang diteliti

b) Subyek penelitian

c) Metode penelitian secara ringkas d) Temuan penulisan

(18)

2) Ditulis dalam dua bahasa yaitu, bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, masing-masing 1 (satu) paragraf dengan maksimal 1 (satu) halaman.

3) Format pengetikan abstrak : font Times New Roman, 10pt, justify (rata kanan-rata kiri), spasi 1.

4) Memuat kata kunci terletak di bagian akhir abstrak, terdiri dari 3-5 kata kunci.

5) Format pengetikan kata kunci : font Times New Roman, 10pt, dicetak miring huruf kecil (huruf kapital pada huruf awal), tanpa diakhiri tanda titik.

6) Nama para penulis ditulis lengkap tanpa gelar dan jabatan, lalu nama TIM dibawahnya dengan jarak satu spasi.

7) Media komunikasi penulis : email, dan No. Telp/hp (penulisan media komunikasi hanya dilakukan pada perwakilan TIM).

8) Format pengetikan identitas penulis : tidak kapital (kecuali huruf awal), font Times New Roman, 12pt, center (rata tengah), spasi 1, ditulis berderet ke bawah.

4. Daftar Isi 5. Daftar Tabel 6. Daftar Gambar 7. Daftar Lampiran

8. Daftar Riwayat Hidup (Hanya pada 1 rangkap sesuai ketentuan)

b. Bagian Utama

Bagian utama merupakan hasil penelitian yang terdiri atas pendahuluan, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, dan penutup (kesimpulan beserta saran). Bagian utama ditulis dengan huruf Times New Roman 12pt, 1,5 spasi. Artikel tidak dibuat dengan bentuk bab per bab. Namun per-bagian, di mana judul bagian ditulis dengan huruf kapital dicetak tebal dengan penomoran I, II, III, dan IV. Sub-bagian ditulis hanya pada Sub-bagian hasil dan pembahasan serta penutup

(19)

(kesimpulan dan saran) dengan penomoran 1, 2, 3, dan seterusnya, dan dicetak tebal dengan kapitalisasi huruf awal sesuai ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Sub-bagian diketik satu spasi di bawah judul bagian dan di remove space before dan after paragraph, serta diketik dari sebelah kiri dengan indensi 5 (lima) ketukan (Judul bagian dan Sub-bagian diketik align left (rata kiri).

Penyertaan tabel dan gambar pada bagian utama harus mencantumkan sumber atau rujukan, apabila tabel dan gambar merupakan hasil primer maka disebut sebagai hasil penelitian dengan menyebutkan tahunnya. Tabel harus dapat dibaca dan tidak melebihi satu halaman. Penulisan judul tabel diletakkan diatas tabel dan penulisan judul gambar diletakkan di bawah gambar.

Format Bagian Utama ialah sebagai berikut (contoh) : I. PENDAHULUAN

II. METODOLOGI

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Reformulasi Perlindungan HAM di Indonesia (hanya contoh) B. Hukum dan HAM di Indonesia (hanya contoh)

C. ...Dst. IV. PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran 1. Pendahuluan

Pendahuluan menguraikan latar belakang, kajian kepustakaan ringkas dan jelas, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai rumusan masalah penelitian yang ditegaskan dengan dicetak tebal dan diberi tanda tanya. Kemudian diakhiri dengan uraian tujuan serta manfaat penelitian (tanpa sub-bagian).

2. Metodologi

Bagian ini menjelaskan pelaksanaan penelitian mengikuti metode yang benar dengan menguraikan secara cermat, singkat dan padat mengenai metode dan jenis penelitian, jenis

(20)

pendekatan, jenis data yang meliputi sumber data dan bahan lainnya. Apabila diperlukan dapat ditambahkan teknik analisis data dan/atau informasi dan teknik pengolahan data (tanpa sub-bagian).

3. Hasil dan Pembahasan

Bagian ini diarahkan untuk menjawab tujuan penelitian yang terdiri atas uraian mengenai hasil penelitian. Pembahasan menjelaskan solusi dalam mengatasi permasalahan yang diteliti. 4. Kesimpulan dan Saran

Bagian ini membahas tentang simpulan yang diperoleh sesuai dengan tujuan dan hasil penelitian. Saran yang disampaikan harus didasarkan atas analisis yang dibuat pada bagian pembahasan dan bukan didasarkan atas logika pikiran tanpa dasar analisis dan pembahasan.

c. Bagian Akhir 1. Daftar Pustaka

Memuat segala sumber pustaka yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan artikel ilmiah untuk memberikan informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan. Daftar pustaka disusun secara alfabetis. Teknik penulisan daftar pustaka menggunakan metode harvard.

2. Lampiran

Memuat hal yang ingin dilampirkan peserta sebagai penguat data pada artikel ilmiah.

Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi panitia dengan contact person Nurcholis (WA: 0859-2144-9157 / ID LINE : Nurcholis85)

(21)

Lampiran I

Format Halaman Judul dengan Identitas Universitas [JUDUL ARTIKEL ILMIAH]

(Times New Roman, 14pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Pre Event Constitutional Law Festival

Nama Tim

(Times New Roman, 12pt, centered, 1,15 spacing)

Disusun Oleh :

NAMA KETUA TIM (NIM. ...) NAMA ANGGOTA (NIM. ...) NAMA ANGGOTA (NIM. ...) (Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN [NAMA FAKULTAS]

[NAMA UNIVERSITAS] [KOTA]

[TAHUN]

(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

LAMBANG

UNIVERSITAS

(22)

Lampiran II

Format Halaman Judul TANPA Identitas Universitas [JUDUL ARTIKEL ILMIAH]

(Times New Roman, 14pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Pre Event Constitutional Law Festival (Times New Roman, 12pt, centered, 1,15 spacing)

NAMA TIM

Disusun Oleh : NAMA KETUA TIM

NAMA ANGGOTA NAMA ANGGOTA

(Times New Roman, 12pt, all caps, bold, centered, 1,5 spacing)

[TAHUN]

(23)

Lampiran III

Format Penulisan Abstrak

[JUDUL ARTIKEL ILMIAH] [NAMA PENULIS]

[NAMA TIM]

[EMAIL PERWAKILAN TIM] [NO.TELP/HP PERWAKILAN TIM]

[ABSTRACT] Bahasa Inggris XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Keywords : [ABSTRAK] Bahasa Indonesia XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXKata Kunci :

(24)

Lampiran IV

Format Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :

NIM :

Perguruan Tinggi : Tempat dan Tanggal Lahir :

Alamat : Telepon : Email : Fakultas/Jurusan : Semester/Angkatan :

Nama Akun Media Sosial : (twitter/instagram/facebook/line)

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :

1. (judul) , (penghargaan

).

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat sebenar-benarnya.

(Nama Kota), (Tanggal Bulan Tahun) Ketua Tim atau Anggota

(Pilih salah satu)

(Tanda Tangan)

(Nama Peserta)

FOTO 3X4

BERWARNA

(25)

Lampiran V

Format Surat Pernyataan Keaslian Naskah

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : (all caps)

Alamat :

2. Nama : (all caps) Alamat :

3. Nama : (all caps) Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa artikel ilmiah dengan judul

adalah benar merupakan karya kami (bukan plagiasi/asli) dan artikel ilmiah tersebut belum pernah dan tidak sedang diikutsertakan dalam kompetisi lain dan/atau dipublikasikan, kecuali Kompetisi Artikel Ilmiah Pre Event Constitutional Law Festival. Apabila di kemudian hari terbukti sebaliknya, maka kami bersedia medapat sanksi dan didiskualifikasi dari kompetisi tersebut.

Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur paksaan dari siapapun,

(Nama Kota), (Tanggal Bulan Tahun) Yang membuat pernyataan, KETUA TIM (NAMA) NIM. ANGGOTA I (NAMA) NIM. ANGGOTA II (NAMA) NIM.

Materai

6000

(26)

Lampiran VI

Format Surat Pernyataan Pendaftaran

SURAT PERNYATAAN PENDAFTARAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

Perguruan Tinggi :

Nomor Induk Mahasiswa :

Status :

Alamat :

No. Telepon/HP :

Mewakili Fakultas Hukum bermaksud mendaftarkan diri sebagai peserta dalam Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa yang akan diselenggarakan secara online.

Dengan ditandatanganinya surat ini, kami telah mengikatkan diri untuk memenuhi dan melaksanakan semua peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh panitia kompetisi ini.

, 2020

Perwakilan

(27)

Lampiran VII

Format Formulir Pendaftaran

FORMULIR PENDAFTARAN

KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA ONLINE PRE EVENT CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL

Nama Asal Universitas :

Data Pribadi Ketua dan Anggota Tim :

1) Perwakilan Tim

Nama Lengkap :

Jenis Kelamin :

Nomor Induk Mahasiswa :

Nomor Telp/HP :

Nama Akun Media Sosial (twitter/line instagram/) :

Perwakilan Tim

( )

Foto 3x4

berwarna

(28)

2) Anggota Tim

Nama Lengkap :

Jenis Kelamin :

Nomor Induk Mahasiswa :

Nomor Telp/HP :

Nama Akun Media Sosial (twitter/line instagram/) : Anggota Tim ( ) 3) Anggota Tim Nama Lengkap : Jenis Kelamin :

Nomor Induk Mahasiswa :

Nomor Telp/HP :

Nama Akun Media Sosial (twitter/line instagram/) : Anggota Tim ( )

Foto 3x4

berwarna

Foto 3x4

berwarna

(29)
(30)

SEMINAR HUKUM NASIONAL ONLINE PRE EVENT CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

A.

TEMA KEGIATAN

“Problematika Implementasi Kekuatan Mengikat Putusan Mahkamah Konstitusi atas Judicial Review UU terhadap UUD NRI 1945”

B.

LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara yang menganut civil law sistem tentunya menekankan pada kepastian hukum berupa adanya suatu peraturan perundang – undangan yang mengatur segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menjawab segala permasalahan yang ada di masyarakat. Konsep tersebut sejalan dengan adanya suatu fakta dalam mengartikan suatu kepastian hukum bahwa kepastian hukum merupakan sebuah pertanyaan yang hanya bisa dijawab secara normatif dan bukan melalui sosiologi. Sehingga, peraturan perundang-undanganlah yang menjadi jawaban pertama untuk menjawab pertanyaan kepastian hukum dalam masyarakat. Peraturan perundang-undangan tersebut disusun dan harus berdasar pada aturan dasar yang menjadi fundamental setiap produk hukum, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (yang selanjunya disingkat menjadi UUD NRI 1945). Secara hierarki peraturan perundang – undangan di Indonesia, kedudukan UUD NRI 1945 berada dalam posisi teratas dan pelaksanaan pasal – pasalnya dituangkan dalam suatu undang – undang. Hal ini berarti bahwa suatu undang – undang tidaklah boleh bertentangan dengan UUD NRI 1945. Selain sebagai pelaksanaan UUD NRI 1945, materi muatan suatu undang – undang dapat dikarenakan perintah suatu undang – undang lainnya, pengesahan perjanjian internasional tertentu, tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi, dan pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat. Auran-aturan dalam suatu undang-undang tersebut yang menjadi batasan bagi masyarakat dalam membebani atau melakukan tindakan terhadap individu dan akan menimbulkan kepastian hukum yang ingin dicapai.

(31)

Namun, dalam proses pembuatan suatu peraturan perundang-undangan acap kali terjadi suatu kesalahan sehingga berdampak pada kecacatan baik secara formil maupun materiilnya. Tidak menutup kemungkinan pula terdapat suatu inkonstitusional suatu pasal dalam undang – undang tersebut dengan UUD NRI 1945. Sehingga, untuk mengantisipasi dalam menyelesaikan hal tersebut sebagaimana telah diamanatkan oleh UUD NRI 1945 pada Pasal 24C ayat (1) bahwa yang berwenang untuk melakukan pengujian undang – undang terhadap UUD NRI 1945 adalah Mahkamah Konstitusi (yang selanjutnya disebut dengan MK). Tentunya hal ini tidak terlepas dari salah satu fungsi MK, yakni sebagai satu – satunya penafsir dari konstitusi (the sole intepretator of constitution). Hal ini semata – mata bertujuan agar tidak adanya suatu deligitimasi konstitusi, pelanggaran hak konstitusional warga negara, atau berujung pada ambruknya hukum tertinggi yakni konstitusi UUD NRI 1945 dan demokrasi.

Kewenangan MK untuk menguji suatu undang – undang terhadap UUD NRI 1945 yang putusannya bersifat final kemudian dipertegas kembali dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. Secara implementatif klasifikasi putusan MK saat ini terdiri dari dua macam (menurut studi penelitian kepaniteraan dan sekertariat jenderal MK RI) yaitu pertama, Implementasi Putusan MK yang Langsung Dapat Dieksekusi (Self Implementing). Secara umum putusan-putusan yang bersifat self-implementing dapat ditelusuri dari sejumlah putusan Mahkamah Konstitusi baik amarnya menyatakan batal (null and void) dan tidak berlaku lagi ataupun amarnya terdapat perumusan norma. Kedua, Implementasi Putusan MK yang Tidak Langsung Dapat Dieksekusi (Non-Self Implementing). Secara umum pelaksanaan putusan MK yang bersifat non-self implementing tersebut masih memerlukan tindak lanjut, karena putusan tersebut mempengaruhi norma-norma lain dan memerlukan revisi atau pembentukan undang-undang baru atau peraturan yang lebih operasional dalam pelaksanannya. Dengan kata lain, putusan ini tidak bisa serta merta dilaksanakan (tidak self implementing) tanpa adanya undang-undang baru karena menimbulkan kekosongan hukum.

(32)

Permasalahan kemudian muncul ketika putusan MK membutuhkan tindak lanjut untuk merealisasikannya dan menjadikan institusi lain untuk menindaklanjuti putusan tersebut. Faktanya, kekuatan final dan mengikat putusan MK tidak dapat diimplementasikan secara konkret (non-excutiable) dan hanya mengambang (floating execution). Namun demikian putusan MK terkadang diragukan efektivitasnya karena ada kecederungan tidak dipatuhi atau diabaikan dan tidak ditindaklanjuti oleh cabang kekuasaan negara baik eksekutif, legislatif, maupun cabang kekuasaan yudikatif yaitu Mahkamah Agung (MA) sebagai addressat putusan MK.

Sebagai contoh, putusan MK yang tidak dilaksanakan atau diabaikan adalah Putusan MK yang diabaikan oleh Mahkamah Agung misalnya adalah Putusan Nomor 34/PUU-XI/2013 yang membatalkan Pasal 268 ayat (3) KUHAP. Akibat hukum dari putusan tersebut yaitu bahwa Peninjauan Kembali (PK) dapat diajukan oleh terpidana atau ahli warisnya lebih dari sekali selama masih memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 268 ayat (2) KUHAP. Putusan MK ini kemudian dianulir oleh MA melalui Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 07 Tahun 2014 tentang Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana. Substansi dari SEMA tersebut adalah untuk menegaskan bahwa PK hanya dapat dilakukan 1 kali.

Padahal kepatuhan dalam implementasi putusan MK itu dapat pula menjadi ukuran apakah UUD NRI 1945 yang menjadi hukum tertinggi dalam negara Indonesia. Harus diakui MK tidak memiliki aparat, polisi, juru sita pengadilan atau kelengkapan apapun (special enforcement agencies) untuk menjamin penegakan dan pelaksanaan keputusan yang dikeluarkan MK. Oleh sebab itu, kekuasaan kehakiman khususnya MK dapat dipandang sebagai cabang kekuasaan negara yang paling lemah (the least dangerous power, with no purse nor sword). MK bergantung pada cabang kekuasaan lain atau organ-organ lain, terkait putusan-putusannya diterima dan apakah addressat putusan MK siap untuk mematuhinya.

Namun di Indonesia, wewenang MK dalam hal Judicial Review diatur didalam UUD NRI 1945 dan Undang-Undang No. 8 tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU No. 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi, tidak terdapat suatu pasal yang tegas menyatakan batal secara hukum

(33)

apabila pengujian UU terhadap UUD NRI 1945 itu dikabulkan. Dalam Undang-Undang tentang MK tersebut yang ada hanyalah menyatakan bahwa Undang-Undang tersebut bertentangan dan tidak mempunyai kekuatan mengikat apabila permohonan Judicial Review dikabulkan. Berbeda dengan Jerman, apabila sebuah permohonan Judicial Review dikabulkan Mahkamah Konstitusi Federal maka Undang-Undang yang diajukan untuk pengujian dinyatakan batal secara hukum.

Apabila konsep Implementasi Putusan MK diperkuat lagi sehingga Putusan MK benar-benar dilaksanakan oleh semua pihak di negara ini, hal tesebut dapat menjadi langkah yang sangat tepat khususnya dalam mengawal dan menegakkan konstitusi sebagai hukum tertinggi. Namun sayangnya, Implementasi Putusan MK di Indonesia masih belum bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya karena adanya beberapa alasan yang telah disebutkan di atas. Sehingga, kami dari Forum Kajian dan Penelitian Hukum (FKPH), Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, berniat mengadakan sebuah Acara Seminar Hukum Nasional Online yang dikemas dalam suatu rangkaian acara “Pre Event Constitutional Law Festival”, yang nantinya akan mengundang pakar-pakar dalam bidang hukum ketatanegaraan untuk menjadi Narasumber yang menanggapi problematika implementasi kekuatan mengikat Putusan MK atas Judicial Review suatu undang – undang terhadap UUD NRI 1945 dalam kaitannya dengan pembangunan hukum nasional.

C. WAKTU PELAKSANAAN

3. Kompetisi Artikel Ilmiah Online

No Jadwal Kegiatan Tanggal

1. Pendaftaran 15 Juni – 31 Juli 2020 2. Seleksi Berkas 3 Agustus – 23 Agustus 2020

3. Pengumuman 30 Agustus 2020

4. Seminar Hukum Nasional Online Media : Aplikasi Zoom

Hari : Minggu

(34)

D. SASARAN KEGIATAN

1. Peserta Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Online. 2. Peserta Seminar Hukum Nasional Online.

3. Civitas Akademika Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. 4. Civitas Akademika Fakultas Hukum Universitas Se-Indonesia.

E. BENTUK KEGIATAN

1. Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa Online

Kompetisi bidang Artikel Ilmiah ditujukan untuk seluruh mahasiswa PTN/PTS di Indonesia yang dilakukan secara online. Kompetisi ini dilaksanakan guna menstimulasi mahasiswa untuk selalu aktif, berpikir kritis dan solutif dengan memberikan ide-ide kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Selain itu Kompetisi Artikel Ilmiah online diadakan guna menciptakan calon sarjana hukum yang mengerti dan memahami mengenai keadaan hukum baik ius constitutum maupun ius constituendum di Indonesia.

2. Seminar

Seminar Hukum Nasional Online ini akan diikuti oleh seluruh Peserta Pre Event Constitutional Law Festival, Civitas Akademika Universitas Brawijaya, dan masyarakat umum. Seminar Hukum Nasional akan menjadi acara yang menarik karena akan menyuguhkan pemateri yang ahli dalam bidangnya yang akan membahas terkait tema “Problematika Implementasi Kekuatan Mengikat Putusan Mahkamah Konstitusi atas Judicial Review UU terhadap UUD NRI 1945” secara lebih spesifik. Diharapkan dengan adanya Seminar Hukum Nasional para peserta dapat menyerap ilmu yang bermanfaat. Seminar Hukum Nasional menjadi acara yang ditunggu oleh Peserta Pre Event Constitutional Law Festival karena merupakan acara yang mengakomodir pengumuman pemenang dari masing-masing kompetisi yang akan dilombakan pada rangkaian acara Pre Event Constitutional Law Festival.

(35)

F. SUSUNAN ACARA

Waktu Durasi Acara

13.00-13.30 WIB 30’ Pengkodisian Peserta Seminar Online

13.30-13.40 WIB 10’ 1. Sambutan Kapel (5’) 2. Sambutan Dirut (5’)

13.40-15.10 WIB 90’ 1. Penyampaian Materi 1 (45’) 2. Penyampaian Materi 2 (45’) 15.10-15.40 WIB 30’ Sesi Tanya Jawab

15.40-16.00 WIB 20’ Pengumuman Juara 1,2 dan 3 Kompetisi Artikel Ilmiah Mahasiswa

(36)

Gambar

Foto 3x4  berwarna

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dapat memberikan gambaran bahwa dengan mengikuti senam hamil dapat menurunkan tingkat kecemasan yang terjadi pada ibu hamil

Ketiga faktor ini dapat menggambarkan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dipengaruhi oleh beberapa hal baik yang berasal dari dalam individu, dari

Pemerintah Daerah melaksanakan pengendalian daerah sepadan sumber air sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 ayat (2) huruf c, untuk mengamankan dan mempertahankan fungsi

Dari data hasil survey pada bangunan publik di Kota Surakarta yang meliputi (Kantor Pemerintahan, Pasar tradisional, Pasar Modern, Fasilitas Kesehatan, Terminal,

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa dokumen RPIJM Kabupaten disusun sebagai justifikasi atas perencanaan program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur

Setibanya di bumi/dunia, Raja Tunggal Sangumang, Darung Bawan, dan Patahu mencari tahu, di mana mereka bisa menemukan para pemuda dari bangsa manusia yang terkenal sakti

RUKUN UMRAH Niat Ihram Umrah Tawaf Umrah Sa‟ie Umrah Bercukur/ Bergunting Tertib Pada Semua Rukun 1 2 3 4 5 WAJIB UMRAH NIAT IHRAM UMRAH.. DI MIQAT* MENINGGALKAN PERKARA LARANGAN