• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR REFERENSI. viii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR REFERENSI. viii"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

viii

DAFTAR REFERENSI

[ASA91] ASAD Moh. 1991. Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberti

[AZM05] Azmi, farid. 2005. Perancangan sistem pengukuran kinerja organisasi Di PT. X dengan menggunakan pendekatan prism. Tugas akhir tahap sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung

[MUL97] Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen: Konsep, manfaat dan rekayasa. (Edisi kedua). Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN [NEE02a] Neely, A. D., and Adams, C. 2002. Perspectives on Performance: The

Performance Prism, Journal of Research Project ‘The Evolution of Business Performance Measurement Systems’

[NEE02b] Neely, Andy, et al. 2002. The Performance Prism: The Scorecard for

Measuring and Managing Stakeholder Relationships. England: Prentice Hall [NEE03] Neely, Andy, Chris Adam. 2003. The New Spectrum: How the Performance

Prism Framework Helps

http://www.bpmmag.net/magazine/article.html?articleID=14101&pg=1 Tanggal Akses : 27 November 2006

[PRE05] Pressman, Roger S. Software Engineering A Practitioner’s Approach. New York : McGraw-Hill

[PUS01] Pustaka, Balai. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Terbit Terang

[SUD05] Sudrajad, Oktofa Yudha. 2005. Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Organisasi Non-Profit Berbasis Stakeholder (Studi Kasus YPM Salman ITB). Tugas akhir tahap sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung

[SVE98] Svendsen, A. 1998. Why We Shouldn’t Manage Stakeholders, Feature Article, March/April.

[WIB06] Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen Kinerja. Jakarta: Erlangga

[WID06] Widyani Yani. 2006. IF2261 Introduction To OOSE. Diktat Mata Kuliah RPL Teknik Infomatika ITB. Bandung

[WIK06a] Wikipedia. 2006. http://en.wikipedia.org/wiki/Performance_Prism Tanggal Akses : 24 November 2006

[WIK06b] Wikipedia. 2006. http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan Tanggal Akses : 27 November 2006

[WIK07] Wikipedia. 2007. http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi Tanggal Akses : 6 Juni 2007

(2)

ix

DAFTAR PUSTAKA

[---06] ---. 2006. Laporan tahunan KPN Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi untuk Rapat Anggota Tahunan Tutup Buku 2006. Bukittinggi

[AZM05] Azmi, farid. 2005. Perancangan sistem pengukuran kinerja organisasi Di PT. X dengan menggunakan pendekatan prism. Tugas akhir tahap sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung

[MAD05] Madcoms. 2005. Panduan Belajar Macro Excel 2003. Yogyakarta : Penerbit Andi

[NEE02a] Neely, A. D., and Adams, C. 2002. Perspectives on Performance: The Performance Prism, Journal of Research Project ‘The Evolution of Business Performance Measurement Systems’

[NEE02b] Neely, Andy, et al. 2002. The Performance Prism: The Scorecard for

Measuring and Managing Stakeholder Relationships. England: Prentice Hall [NEE03] Neely, Andy, Chris Adam. 2003. The New Spectrum: How the Performance

Prism Framework Helps

http://www.bpmmag.net/magazine/article.html?articleID=14101&pg=1 Tanggal Akses : 27 November 2006

[SUD05] Sudrajad, Oktofa Yudha. 2005. Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Organisasi Non-Profit Berbasis Stakeholder (Studi Kasus YPM Salman ITB). Tugas akhir tahap sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung

(3)

A-1

LAMPIRAN A

PENERAPAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA

Sistem pengukuran kinerja menggunakan Metode Prism dapat diterapkan dengan melaksanakan tahapan pengukuran kinerja yang telah dijabarkan pada Bab Analisis dan Pengembangan Model.

Tahapan pengukuran kinerja tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1. Identifikasi perspektif pada Metode Prism

a. Identifikasi stakeholder dari perusahaan serta tuntutan dari masing masing stakeholder.

Stakehoder unit usaha waserda pada KPN Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi dapat dilihat pada Tabel A-1.

Tabel A-1 Stakeholder Unit Pertokoan KPN Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi

No. Jenis Stakeholder Peranan

1. Anggota Di dalam KPN Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi, anggota memiliki peran sebagai investor (melalui pembayaran simpanan) dan pelanggan

2. Karyawan Merupakan pegawai unit waserda koperasi yang menangani aktivitas penjualan dan pengadaan barang. 3. Pelanggan Merupakan masyarakat non anggota koperasi yang

bertindak sebagai konsumen unit waserda koperasi. 4. Pemasok (supplier) Merupakan rekanan unit waserda koperasi yang memasok

barang ke waserda. 5. Regulator

(pemerintah) Yang berperan sebagai regulator adalah pemerintah yang diwakili oleh Dinas Pendidikan dan Subdinas Koperasi Kota Bukittinggi

Tuntutan dari stakeholder pada Tabel A-1 dapat dijabarkan pada Tabel A-2. Tabel A-2 Tuntutan stakeholder

No Stakeholder Tuntutan

1. Anggota Pembagian SHU

Keakuratan Laporan Tahunan

2. Karyawan Gaji/Honor

Kenyamanan dan kesejahteraan kerja 3. Pelanggan Pelayanan yang baik.

Ketersediaan barang yang dibutuhkan pelanggan. 4. Pemasok (supplier) Kelancaran pembayaran

(4)

No Stakeholder Tuntutan

Kelancaran penyaluran informasi 5. Regulator

(pemerintah) Laporan tahunan yang akurat mengenai kondisi KPN Dinas Pendidikan

b. Identifikasi kontribusi stakeholder.

Kontribusi stakeholder dijelaskan pada Tabel A-3. Tabel A-3 Kontribusi Stakeholder

No Stakeholder Kontribusi

1. Anggota Pembayaran simpanan Peningkatan keuntungan 2. Karyawan Pengerjaan tugas secara optimal

Kedisiplinan kerja 3. Pelanggan Peningkatan keuntungan 4. Pemasok (supplier) Penyediaan barang 5. Regulator

(pemerintah) Pembinaan koperasi Pembuatan aturan dan petunjuk

c. Identifikasi Strategi dan Proses

Gambaran mengenai perspektif strategi dan proses dapat dilihat pada Tabel A-4. Tabel A-4 Strategi dan Proses

No Stakeholder Strategi Proses

1. Anggota Pengelolaan terhadap

simpanan anggota Pencatatan pemasukan dan penggunaan simpanan anggota

Evaluasi berjangka penggunaan simpanan anggota

Pengembangan unit waserda

secara berkelanjutan Pencatatan transaksi harian Evaluasi penjualan harian Pelaksanaan audit oleh

akuntan publik Menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit keakuratan laporan tahunan. 2. Karyawan Evaluasi kinerja karyawan

setiap tahun Melakukan evaluasi kinerja karyawan dalam rapat pengurus

Penggunaan sistem reward

dan punishment Memberikan penghargaan terhadap karyawan dengan kinerja baik

Penyediaan fasilitas ekstra

bagi karyawan Memberikan fasilitas seperti THR, pakaian dinas, tunjangan kesehatan dsb 3. Pelanggan Pasokan barang rutin Menjalin kerja sama yang

(5)

No Stakeholder Strategi Proses

baik dengan supplier Pembuatan aturan pelayanan

konsumen Membuat standar pelayanan konsumen untuk karyawan 4. Pemasok

(supplier) Menjaga komunikasi dengan baik Menjalin kerja sama yang baik dengan supplier Pasokan barang rutin Menjalankan pemasokan

barang rutin sesuai dengan volume penjualan barang tersebut

Pembuatan kesepakatan sistem

pasokan barang Membuat kesepakatan dengan supplier mengenai sistem pemasokan barang.

5. Regulator

(pemerintah) Pelaksanaan audit oleh akuntan public Menunjuk akuntan public untuk melakukan audit keakuratan laporan tahunan. Manajemen relationship Menjalin komunikasi yang

baik dengan pihak Dinas Pendidikan dan Dinas Koperasi

Melakukan koordinasi pelaksanaan training dalam jangka waktu tertentu

d. Identifikasi kapabilitas

Kapabilitas yang dimiliki oleh KPN Dinas Pendidikan digambarkan pada Tabel A-5. Tabel A-5 Kapabilitas

No Stakeholder Kapabilitas Deskripsi

1. Anggota Manajemen keuangan Kemampuan untuk mengelola keuangan khususnya

simpanan anggota Customer Relationship

Management Kemampuan mengelola hubungan dengan konsumen Gedung pertokoan Fasilitas fisik untuk penjualan

barang 2. Karyawan Human Resource

Management Kemampuan pengelolaan karyawan termasuk positioning, kinerja dsb 3. Pelanggan Customer Relationship

Management Kemampuan mengelola hubungan dengan konsumen Gedung pertokoan Fasilitas fisik untuk penjualan

barang 4. Pemasok

(supplier) Manajemen komunikasi Kemampuan komunikasi agar informasi yang disalurkan dapat efektif dan efisien

(6)

No Stakeholder Kapabilitas Deskripsi

5. Regulator

(pemerintah) Manajemen komunikasi Kemampuan komunikasi agar penyaluran informasi terutama mengenai kebutuhan koperasi akan keberadaan pemerintah dapat diakomodasi

2. Penetapan objektif (tujuan) pengidentifikasian perspektif

Tujuan/objektif berdasarkan kontribusi dan tuntutan stakeholder dapat dilihat pada Tabel A-6.

Tabel A-6 Objektif Tuntutan dan Kontribusi Stakeholder

No Stakeholder Tuntutan/Kontribusi Tujuan (Objective)

1. Anggota Pembagian SHU Memberikan keuntungan usaha dalam bentuk sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota

Keakuratan Laporan Tahunan Memberikan pelaporan secara akurat mengenai keadaan koperasi Pembayaran simpanan Meningkatkan jumlah modal

koperasi

Peningkatan keuntungan Memperoleh keuntungan dari hasil penjualan/usaha waserda

2. Karyawan Gaji/Honor Memberikan gaji/honor yang sesuai Kenyamanan dan kesejahteraan

kerja Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan Pengerjaan tugas secara

optimal Semua aktivitas dalam unit pertokoan koperasi dikerjakan seoptimal mungkin.

Kedisiplinan kerja Menegakkan kedisiplinan dan keseriusan dalam bekerja bagi karyawan

3. Pelanggan Pelayanan yang baik. Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggan Ketersediaan barang yang

dibutuhkan pelanggan. Menyediakan barang kebutuhan sehari-hari pelanggan Peningkatan keuntungan Memperoleh keuntungan dari hasil

penjualan/usaha waserda 4. Pemasok

(supplier) Kelancaran pembayaran Kelancaran penyaluran Melancarkan proses transaksi informasi Meningkatkan kualitas penyaluran informasi Penyediaan barang Melengkapi ketersediaan barang di

koperasi 5. Regulator

(pemerintah) Laporan tahunan yang akurat mengenai kondisi KPN Dinas Pendidikan

Memberikan laporan tahunan secara akurat

(7)

No Stakeholder Tuntutan/Kontribusi Tujuan (Objective)

Pembinaan koperasi Memperoleh pembinaan dari Dinas Koperasi/Dinas Pendidikan

Pembuatan aturan dan petunjuk Memperoleh petunjuk mengenai aturan perkoperasian dan aktivitas koperasi

3. Pendefinisian KPI

KPI Tuntutan dan Kontribusi Stakeholder

KPI tuntutan dan kontribusi stakeholder dijabarkan pada Tabel A-7. Tabel A-7 KPI Tuntutan dan Kontribusi Stakeholder

No Stakeholder Tujuan (Objective) KPI

1. Anggota Memberikan keuntungan usaha dalam bentuk sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota

Persentase peningkatan penerimaan SHU tiap tahun Memberikan pelaporan secara

akurat mengenai keadaan koperasi

Persentase keakuratan laporan (dibandingkan dengan hasil audit akuntan publik) Meningkatkan jumlah modal

koperasi Persentase peningkatan modal setiap tahun Memperoleh keuntungan dari

hasil penjualan/usaha waserda Besar keuntungan tiap bulan 2. Karyawan Memberikan gaji/honor yang

sesuai Tingkat komplain karyawan terkait gaji Menciptakan suasana kerja yang

menyenangkan Tingkat komplain karyawan terkait suasana kerja Semua aktivitas dalam unit

pertokoan koperasi dikerjakan seoptimal mungkin.

Persentase kesalahan pelaksanaan tugas/kerja Menegakkan kedisiplinan dan

keseriusan dalam bekerja bagi karyawan

Persentase karyawan yang tidak disiplin

3. Pelanggan Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggan

Volume penjualan harian Menyediakan barang kebutuhan

sehari-hari pelanggan

Memperoleh keuntungan dari hasil penjualan/usaha waserda 4. Pemasok

(supplier) Melancarkan proses transaksi Meningkatkan kualitas Tingkat komplain supplier penyaluran informasi Tingkat kesalahan pasokan barang Melengkapi ketersediaan barang

di koperasi Jumlah permintaan barang yang tidak tersedia 5. Regulator

(8)

No Stakeholder Tujuan (Objective) KPI

audit akuntan publik) Memperoleh pembinaan dari

Dinas Koperasi/Dinas Pendidikan

Jumlah pembinaan dan

pengawasan yang dilaksanakan setiap tahun

Memperoleh petunjuk mengenai aturan perkoperasian dan

aktivitas koperasi

KPI Strategi

KPI Strategi KPN Dinas Pendidikan dijabarkan pada Tabel A-8. Tabel A-8 KPI Strategi

No Stakeholder Strategi KPI

1. Anggota Pengelolaan terhadap

simpanan anggota Rasio perbedaan keuntungan dengan perkiraan keuntungan. Pengembangan unit waserda

secara berkelanjutan Persentase peningkatan keuntungan tiap tahun Pelaksanaan audit laporan oleh

akuntan publik Persentase keakuratan laporan (dibandingkan dengan hasil audit akuntan publik)

2. Karyawan Evaluasi kinerja karyawan tiap

akhir tahun Tingkat kepantasan gaji yang diterima Penggunaan sistem reward

dan punishment Jumlah reward dan punishment yang diberikan kepada karyawan tiap tahun

Penyediaan fasilitas ekstra

bagi karyawan Persentase peningkatan kinerja karyawan (setelah diberikan fasilitas pendukung)

3. Pelanggan Pasokan barang rutin Tingkat ketidaktersediaan barang

Pembuatan aturan pelayanan

konsumen Jumlah komplain konsumen

4. Pemasok

(supplier) Menjaga komunikasi yang baik Tingkat kesalahan komunikasi pengadaan barang Pasokan barang rutin Tingkat ketidaktersediaan

barang Pembuatan kesepakatan sistem

pasokan barang Tingkat pelanggaran terhadap kesepakatan 5. Regulator

(pemerintah) Pelaksanaan audit laporan oleh akuntan publik Persentase keakuratan laporan (dibandingkan dengan hasil audit akuntan publik)

Manajemen relationship Tingkat partisipasi pemerintah dalam usaha koperasi

(9)

KPI Proses

KPI Proses dijabarkan pada Tabel A-9. Tabel A-9 KPI Proses

No Stakeholder Proses KPI

1. Anggota Pencatatan pemasukan dan penggunaan simpanan anggota

Presentase ketidakjelasan penggunaan simpanan anggota Evaluasi berjangka

penggunaan simpanan anggota

Tingkat keefektifan penggunaan simpanan anggota

Pencatatan transaksi harian Tingkat kesalahan pencatatan harian

Evaluasi penjualan harian Tingkat penjualan harian Menunjuk akuntan publik

untuk melakukan audit keakuratan laporan tahunan.

Persentase keakuratan laporan (dibandingkan dengan hasil audit akuntan publik)

2. Karyawan Melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan dan besar gaji yang diterima

Tingkat kepantasan gaji yang diterima

Memberikan penghargaan terhadap karyawan dengan kinerja baik

Persentase peningkatan karyawan yang memperoleh reward

Memberikan fasilitas seperti THR, pakaian dinas,

tunjangan kesehatan dsb

Persentase peningkatan kinerja karyawan (setelah diberikan fasilitas pendukung)

3. Pelanggan Menjalin kerja sama yang

baik dengan supplier Jumlah permintaan barang yang tidak tersedia Membuat standar pelayanan

konsumen untuk karyawan Jumlah komplain konsumen 4. Pemasok

(supplier) Menjalin komunikasi yang baik dengan supplier Jumlah permintaan barang yang tidak tersedia Menjalankan pemasokan

barang rutin sesuai dengan volume penjualan barang tersebut

Tingkat ketidaktersediaan barang

Menyepakati sistem pasokan

barang Tingkat kesepakatan yang dilanggar 5. Regulator

(pemerintah) Menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit keakuratan laporan tahunan.

Persentase keakuratan laporan (dibandingkan dengan hasil audit akuntan publik) Menjalin komunikasi yang

baik dengan pihak Dinas Pendidikan dan Dinas Koperasi

Tingkat partisipasi pemerintah dalam usaha koperasi

Melakukan koordinasi pelaksanaan training dalam jangka waktu tertentu

(10)

KPI Kapabilitas

Penjabaran KPI Kapabitas dapat dilihat pada Tabel A-10. Tabel A-10 KPI Kapabilitas

No Stakeholder Kapabilitas KPI

1. Anggota Manajemen keuangan Tingkat keakuratan pengalokasian dana Customer Relationship

Management Persentase respon terhadap komplain pelanggan Gedung pertokoan Tingkat komplain mengenai

kenyamanan toko Perangkat Komputer Tingkat keefektifan

penggunaan komputer

2. Karyawan Human Resource Management Tingkat keakuratan positioning karyawan

3. Pelanggan Customer Relationship

Management Persentase respon terhadap komplain pelanggan Gedung pertokoan Tingkat komplain mengenai

kenyamanan toko 4. Pemasok

(supplier) Quality Control Keluhan yang muncul akibat kualitas dan kuantitas barang 5. Regulator

(pemerintah) Manajemen komunikasi Tingkat partisipasi pemerintah dalam usaha koperasi 4. Validasi KPI

Di dalam proses pengujian yang dilakukan pada Unit Pertokoan KPN Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi, dilakukan wawancara dengan pihak pengurus koperasi untuk mendapatkan informasi mengenai perspektif-perspektif yang valid termasuk KPI yang telah valid. Dengan demikian, proses validasi KPI telah dilakukan bersamaan dengan proses pengambilan data sehingga KPI yang telah dijabarkan pada poin 3 (Pendefinisian KPI) dapat dianggap sebagai KPI yang valid.

5. Pembobotan KPI

Pembobotan untuk perhitungan kinerja dilakukan pada KPI perspektif utama (tuntutan dan kontribusi stakeholder) di mana hasilnya dapat dilihat pada Tabel A-11.

Tabel A-11 Hasil Pembobotan KPI Tuntutan dan Kontribusi Stakeholder

Kriteria

Stakeholder KPI Tuntutan & Kontribusi Stakeholder Bobot KPI KPI (%) Bobot

Anggota KPI-TK01 Persentase peningkatan

(11)

Kriteria

Stakeholder KPI Tuntutan & Kontribusi Stakeholder Bobot KPI KPI (%) Bobot

KPI-TK02 Persentase keakuratan laporan (dibandingkan dengan hasil audit akuntan publik)

0.115 11.46

KPI-TK03 Persentase peningkatan modal

setiap tahun 0.052 5.21

KPI-TK04 Besar keuntungan tiap bulan 0.083 8.33 Karyawan KPI-TK05 Tingkat komplain karyawan

terkait gaji 0.063 6.25

KPI-TK06 Tingkat komplain karyawan

terkait suasana kerja 0.056 5.56 KPI-TK07 Persentase kesalahan

pelaksanaan tugas/kerja 0.035 3.47 KPI-TK08 Persentase karyawan yang

tidak disiplin 0.069 6.94

Pelanggan KPI-TK09 Volume penjualan harian 0.178 17.78 Pemasok

(supplier) KPI-TK10 Tingkat komplain supplier KPI-TK11 Tingkat kesalahan pasokan 0.022 2.22

barang 0.059 5.93

KPI-TK12 Jumlah permintaan barang

yang tidak tersedia 0.052 5.19

Regulator

(pemerintah) KPI-TK02 Persentase keakuratan laporan (dibandingkan dengan hasil audit akuntan publik)

0.080 8.00

KPI-TK13 Jumlah pembinaan dan

pengawasan yang dilaksanakan setiap tahun

0.053 5.33

6. Penyusunan alat pengukuran kinerja

Pada tahapan penyusunan alat pengukuran kinerja, diterapkan mekanisme kerja metode OMAX yang telah dijabarkan pada Bab III (Analisis dan Pengembangan Model). Hasil pengisian formulir OMAX sebagai hasil perhitungan kinerja dapat dilihat pada Tabel A-12. Sebagai pembanding, nilai kinerja maksimal memperoleh skor total 10. Perhitungan kinerja untuk nilai kinerja maksimal dapat dilihat pada Tabel A-13.

(12)

Tabel A-12 Perhitungan Nilai Kinerja dengan formulir OMAX

No KPI Tuntutan & Kontribusi Stakeholder Nilai Kinerja

Skala Nilai Skala

KPI Bobot Score

0 3 10

1 KPI-TK01 Persentase peningkatan penerimaan

SHU tiap tahun -3.75 -10 5 20 1 0,083 0,083 2 KPI-TK02 Persentase keakuratan laporan

(dibandingkan dengan hasil audit akuntan publik)

94 20 80 100 8 0,195 1,362 3 KPI-TK03 Persentase peningkatan modal setiap

tahun 16.9 0 10 25 6 0,052 0,313

4 KPI-TK04 Besar keuntungan tiap bulan 3,500,000 1,500,000 2,500,000 5,200,000 5 0,083 0,417 5 KPI-TK05 Tingkat komplain karyawan terkait gaji

(skala 5) 0 5 2 0 10 0,063 0,625

6 KPI-TK06 Tingkat komplain karyawan terkait

suasana kerja (skala 5) 1.5 5 2 0 4 0,056 0,222 7 KPI-TK07 Persentase kesalahan pelaksanaan

tugas/kerja 5 90 10 0 5 0,035 0,208 8 KPI-TK08 Persentase karyawan yang tidak disiplin 20 100 10 0 2 0,069 0,139 9 KPI-TK09 Volume penjualan harian (dalam rupiah) 1,500,000 500,000 1,000,000 2,000,000 6 0,178 1,067 10 KPI-TK10 Tingkat komplain supplier (skala 5) 0.5 5 2 0 7 0,022 0,178 11 KPI-TK11 Persentase kesalahan pasokan barang 5 90 20 0 8 0,059 0,474 12 KPI-TK12 Persentase permintaan barang yang tidak

tersedia 10 95 20 5 7 0,052 0,363

13 KPI-TK13 Jumlah pembinaan dan pengawasan

yang dilaksanakan setiap tahun 4 1 4 12 3 0,053 0,160

(13)

Tabel A-13 Perhitungan Kinerja Maksimal

No KPI Tuntutan & Kontribusi Stakeholder Nilai Nilai Skala Bobot Score

Kinerja KPI

1 KPI-TK01 Persentase peningkatan

penerimaan SHU tiap tahun 20 10 0,083 0,833 2 KPI-TK02 Persentase keakuratan laporan

(dibandingkan dengan hasil

audit akuntan publik) 100 10 0,195 1,946

3 KPI-TK03 Persentase peningkatan modal

setiap tahun 25 10 0,052 0,521

4 KPI-TK04 Besar keuntungan tiap bulan 5.200.000 10 0,083 0,833 5 KPI-TK05 Tingkat komplain karyawan

terkait gaji (skala 5) 0 10 0,063 0,625

6 KPI-TK06 Tingkat komplain karyawan

terkait suasana kerja (skala 5) 0 10 0,056 0,556 7 KPI-TK07 Persentase kesalahan

pelaksanaan tugas/kerja 0 10 0,035 0,347

8 KPI-TK08 Persentase karyawan yang

tidak disiplin 0 10 0,069 0,694

9 KPI-TK09 Volume penjualan harian

(dalam rupiah) 2.000.000 10 0,178 1,778

10 KPI-TK10 Tingkat komplain supplier

(skala 5) 0 10 0,022 0,222

11 KPI-TK11 Persentase kesalahan pasokan

barang 0 10 0,059 0,593

12 KPI-TK12 Persentase permintaan barang

yang tidak tersedia 5 10 0,052 0,519

13 KPI-TK13 Jumlah pembinaan dan

pengawasan yang dilaksanakan

setiap tahun 12 10 0,053 0,533

(14)

B-1

LAMPIRAN B

KUESIONER TUNTUTAN

STAKEHOLDER

Jenis Stakeholder : ………

Cara pengisian:

Isikan tanda cek (√ ) pada kolom skala sesuai dengan pendapat anda, berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing skala :

Skala 1 : tidak penting Skala 2 : cukup penting Skala 3 : sangat penting Contoh pengisian kuisioner:

Sebagai ………, misalkan menurut anda kelancaran pengembalian pinjaman oleh unit pertokoan KPN Dinas Pendidikan adalah sangat penting, maka pengisiannya sebagai berikut :

Daftar Pertanyaan:

Berikut ini adalah daftar tuntutan stakeholder ………

Apabila ada tuntutan anda sebagai ………….. yang belum tercantum pada daftar di atas, maka sebutkanlah apa saja tuntutan anda kepada Unit Pertokoan KPN Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi

No Tuntutan 1 Skala 2 3

1 Pembagian SHU V

No Tuntutan 1 Skala 2 3

1 Pembagian SHU

(15)

No Tuntutan 1 Skala 2 3

(16)

C-1

LAMPIRAN C

KUESIONER PENENTUAN

RANKING STAKEHOLDER

Nama Responden :

Kategori Stakeholder (coret salah satu) : Anggota/Pelanggan/Karyawan/Pemasok/Regulator

Untuk mengetahui tingkat kepentingan masing-masing stakeholder (Anggota, Pelanggan, Karyawan, Pemasok, dan Regulator) bagi Unit Pertokoan KPN Dinas Pendidikan, maka perlu dilakukan identifikasi prioritas para stakeholder. Penentuan prioritas ini dibutuhkan sebagai pertimbangan dalam melakukan pembobotan kriteria stakeholder untuk key performance indicators yang telah diidentifikasi.

Skala penilaian perbandingan berpasangan adalah sebagai berikut:

Intensitas

Kepentingan Keterangan

1 Kedua atribut sama penting

2 Atribut baris lebih penting dibanding atribut kolom 0,5 Atribut kolom lebih penting dibanding atribut baris

Cara pengisian:

Berikan penilaian tingkat kepentingan stakehoder pada bagian baris terhadap stakeholder pada bagian kolom sesuai dengan skala yang disediakan.

Contoh pengisian :

Anggota Pelanggan Karyawan Pemasok Regulator

Anggota 0,5 0,5 0,5 0,5

(17)

Keterangan :

Menurut Anda atribut kolom (anggota) lebih penting daripada atribut baris (baik pelanggan, karyawan, pemasok, regulator)

Kuisioner penentuan perbandingan kepentingan stakeholder :

Anggota Pelanggan Karyawan Pemasok Regulator Anggota

Pelanggan

Karyawan

Pemasok

(18)

D-1

LAMPIRAN D

HASIL PENGUJIAN

Hasil pengujian aplikasi SiUPrim dapat dijabarkan dalam Tabel D-1.

Tabel D-1 Hasil Pengujian Rinci

Prosedur Masukan Aksi Sistem Keluaran Status

Kode Uji : U-G-001

General

Menekan tombol ’Masuk

Aplikasi’ - Menampilkan Aplikasi SiUPrim Aplikasi SiUPrim Berhasil

Kode Uji : U – F – 001

Use Case : Memasukkan ranking stakeholder

SRS – F – 001 : Menerima masukan data ranking kepentingan stakeholder.

Memilih halaman ‘Input

Ranking Stakeholder’ - Menampilkan halaman ‘Input Ranking Stakeholder’ Halaman Input Ranking Stakeholder Berhasil

Jika Worksheet ‘Stakeholder’ dalam keadaan

kosong, menampilkan halaman form kosong Halaman form pengisian ranking

stakeholder kosong

Berhasil Jika Worksheet ‘Stakeholder’ sudah diisi

ranking stakeholder, data ranking akan

ditampilkan di form pengisian ranking

stakeholder

Halaman form pengisian ranking

stakeholder terisi

sesuai data pada

worksheet

(19)

Prosedur Masukan Aksi Sistem Keluaran Status Memilih jumlah

responden Jumlah responden (1 – 5 orang) Status form responden akan enable sesuai dengan jumlah responden yang dipilih - Jumlah responden yang dipilih tampil di combobox - Form responden enable sesuai jumlah masukan Berhasil Mengisikan ranking responden dan menekan tombol ‘input’

Ranking responden Jika masukan valid (ranking stakeholder di

antara 1-5), data ranking akan disimpan ke dalam worksheet ‘Stakeholder’.

Data tersimpan pada

worksheet

‘Stakeholder’

Berhasil Jika masukan tidak valid, aplikasi akan

menampilkan pesan ‘masukan anda tidak valid’

Message box dengan

pesan ‘masukan anda tidak valid’

Berhasil

Kode Uji : U – F – 002

Use Case : Melakukan pembobotan stakeholder

SRS – F – 002 : Melakukan pembobotan stakeholder

Memilih halaman ‘Input

Ranking Stakeholder’ - Menampilkan halaman input ranking stakeholder Halaman ‘Input Ranking Stakeholder’ Berhasil

Menekan tombol ‘hitung

bobot’ - Sistem menghitung bobot stakeholder, menampilkan hasil pembobotan di worksheet ‘Stakeholder’ dan di aplikasi SiUPrim

Hasil pembobotan

stakeholder Berhasil

Kode Uji : U – F – 003

Use case : Memasukkan ranking KPI

SRS – F – 003 : Menerima masukan data ranking KPI

Memilih jumlah

(20)

Prosedur Masukan Aksi Sistem Keluaran Status Memilih stakeholder Kategori Stakeholder Menampilkan pilihan stakeholder,

Menampilkan daftar KPI dan form isian (isian responden enable sesuai pilihan jumlah responden)

Stakeholder terpilih,

data KPI, form isian

ranking KPI

Berhasil

Jika Worksheet ‘KPI’ dalam keadaan kosong,

menampilkan halaman form kosong Form ranking kosong Berhasil Jika Worksheet ‘KPI’ sudah diisi ranking

KPI, data ranking akan ditampilkan di form pengisian ranking KPI

Form ranking yang

diisi data sesuai

worksheet KPI

Berhasil Mengisi form ranking KPI

dan menekan tombol Input

Ranking KPI Jika masukan valid, data ranking akan

disimpan ke dalam worksheet ‘KPI’. Data ranking KPI tersimpan di

worksheet KPI

Berhasil Jika masukan tidak valid, aplikasi akan

menampilkan pesan ‘masukan anda tidak valid’.

Message box dengan

pesan ‘masukan anda tidak valid’

Berhasil

Kodel Uji : U – F – 004

Use case : Melakukan pembobotan KPI

SRS – F – 004 : Melakukan pembobotan KPI

Memilih halaman ‘Input

Ranking KPI’ - Menampilkan halaman Input Ranking KPI Halaman Input Ranking KPI Berhasil

Menekan tombol ‘hitung

bobot’ - Sistem menghitung bobot KPI, menampilkan hasil pembobotan di worksheet ‘KPI’. Hasil pembobotan KPI tersimpan di

worksheet KPI

Berhasil

Kode Uji : U – F – 004

Use case : Memasukkan data kinerja

(21)

Prosedur Masukan Aksi Sistem Keluaran Status Memilih nomor KPI Nomor KPI Menampilkan nomor KPI yang dipilih dan

nama KPI. Nomor KPI yang dipilih Berhasil

Memasukkan data nilai kinerja, menekan tombol input data kinerja

Nilai kinerja saat ini, skala OMAX 0, skala OMAX 3, skala OMAX 10

Jika data masukan valid, menyimpan data

kinerja pada worksheet ‘PerhitunganKinerja’ Data kinerja tersimpan di

worksheet

‘PerhitunganKinerja’

Berhasil

Jika KPI belum dipilih, akan menampilkan

pesan ‘Anda belum memilih KPI’ Message box dengan pesan ‘Anda belum memilih KPI’

Berhasil Jika data masukan tidak valid atau data

belum diisi akan mengeluarkan pesan kesalahan ‘masukan anda tidak valid’

Message box dengan

pesan ‘masukan anda tidak valid’

Berhasil

Kode Uji : U – F – 006

Use case : Menghitung kinerja

SRS – F – 006 : Melakukan perhitungan data kinerja

Menekan tombol input

data kinerja Nilai kinerja saat ini, skala OMAX 0, skala OMAX 3, skala OMAX 10

Jika data masukan valid, menyimpan data kinerja pada worksheet ‘PerhitunganKinerja’, melakukan perhitungan interpolasi skala OMAX, menentukan nilai skala kinerja saat ini dan menentukan skor kinerja masing-masing KPI dan skor kinerja total

Hasil perhitungan kinerja (hasil

nterpolasi, nilai skala kinerja, skor kinerja)

Berhasil

Jika KPI belum dipilih, akan menampilkan

pesan ‘Anda belum memilih KPI’ Message box dengan pesan ‘Anda belum memilih KPI’

(22)

Prosedur Masukan Aksi Sistem Keluaran Status Jika data masukan tidak valid atau data

belum diisi akan mengeluarkan pesan kesalahan ‘masukan anda tidak valid’

Message box dengan

pesan ‘masukan anda tidak valid’

Berhasil Menekan tombol

‘Generate Grafik” - Meng-generate grafik perbandingan skor kinerja saat ini dan skor kinerja maksimal dan menampilkan pada worksheet ‘Grafik’

Grafik ditampilkan di

worksheet ‘grafik’

dan di aplikasi

Berhasil

Kode Uji : U – F – 007

Use case : Menampilkan data keluaran

SRS – F – 007 : Menampilkan hasil pembobotan dan pengukuran kinerja

Menekan tombol hitung bobot pada halaman ‘Input Ranking

Stakeholder’

- Melakukan perhitungan bobot stakeholder kemudian menampilkan hasil pembobotan pada halaman ‘Input Ranking Stakeholder’ dan pada worksheet ‘Stakeholder’

Hasil pembobotan

stakeholder Berhasil

Menekan tombol ‘Hitung Bobot’ pada halaman ‘Input Ranking KPI’

- Melakukan perhitungan bobot KPI pada

worksheet ‘KPI’ Hasil pembobotan KPI pada worksheet

‘KPI’

Berhasil Menekan tombol

‘Tampilkan hasil pembobotan KPI’ pada halaman ‘Hasil Ranking KPI’

- Menampilkan hasil pembobotan KPI

masing-masing stakeholder di aplikasi Hasil pembobotan KPI pada aplikasi Berhasil

Kode Uji : U – F – 008

Use case : Menyimpan hasil pengukuran

(23)

Prosedur Masukan Aksi Sistem Keluaran Status Menekan tombol ‘simpan

hasil’ - Menampilkan form penyimpanan standar Microsoft Windows Form ‘save as’ (standar Ms. Windows)

Berhasil Mengisikan nama file dan

Gambar

Tabel A-2 Tuntutan stakeholder
Tabel A-3 Kontribusi Stakeholder
Tabel A-5 Kapabilitas
Tabel A-6 Objektif Tuntutan dan Kontribusi Stakeholder
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan pola gaya hidup seperti aktivitas rutin sehari-hari dapat mempengaruhi pola tidur. Pada individu yang bekerja dengan 2 shift siang dan malam sering

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka untuk kelancaran tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Flores Timur

yang dicari akan menggunakan Euclidean Distance Nearest Neighbor biasa menggunakan merupakan algoritma yang mempunyai kebiasaan dimana jika sudah ada banyak dokumen

Hasil dari pengujian validitas untuk variabel manajemen hubungan pelanggan menunjukan seluruh indikator memiliki nilai rata-rata < 0,05 sehingga dapat dikatakan seluruh

PENENTUAN NILAI WAJAR SAHAM MELALUI MODEL DISCOUNTED CASH FLOW DAN RELATIVE VALUATION (STUDI KASUS: SAHAM PT. BUMI RESOURCES, TBK. PERIODE

Mardikanto (2003), menyatakan banyak program pembangunan yang kurang memperoleh partisipasi masyarakat karena kurangnya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat

variabel pertumbuhan ekonomi sebesar -0,001250 artinya variabel pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.Berdasarkan hasil penelitian di

Analisis tingkat kesukaran butir soal ulangan akhir semester (UAS) Bahasa Indonesia semester genap siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kateman tergolong