• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN IMPLEMENTASI PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD) Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN IMPLEMENTASI PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD) Tahun 2011"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

i

Skema: Skema A, Skema B,  Skema C Jenis Laporan: Tengah Tahunan,  Tahunan

LAPORAN IMPLEMENTASI

PROGRAM HIBAH KOMPETISI

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER

(PHK PKPD)

Tahun 2011

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN IMPLEMENTASI PHK-PKPD Periode Anggaran 2011

1. Nama Perguruan Tinggi : Universitas Islam Indonesia

2. Fakultas : Kedokteran

2. Penanggung Jawab :

Rektor Universitas Islam Indonesia

3. Direktur Eksekutif

N a m a : dr. Umatul Khoiriyah, M.Med. Ed

Alamat : Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang KM 14.5 Sleman Yogyakarta

Telepon Kantor : 0274-898444 ext (2050) Telepon Cellular : 081328801247

Fax : 0274-898444 ext (2007)

e-mail : [email protected]

cc : [email protected]

4. Skema Skema A, Skema B,  Skema C

5 Jenis Laporan Tengah Tahunan,  Tahunan

Yogyakarta, Januari 2012

Menyetujui, Mengesahkan, Dekan Fakultas Kedokteran Direktur Eksekutif PHK-PKPD

Universitas Islam Indonesia

dr. Isnatin Miladiyah, M.kes dr. Umatul Khoiriyah, M.Med. Ed

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR... v

RINGKASAN EKSEKUTIF... vi

BAB I . PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Program Pengembangan... 1

1.1.1.Visi dan Misi UII... 1

1.1.2.Rencana Strategis FK UII... 2

1.2. Program Pengembangan... 3

1.3. Hasil Yang Diharapkan... 5

1.4. Pelaksanaan Program Sampai Dengan Akhir Tahun 2011... 6

1.4.1.Hasil Pelaksanaan Program Secara Agregat... 6

1.4.2.Hasil Pelaksanaan Program Aktivitas 1... 7

1.4.3.Hasil Pelaksanaan Program Aktivitas 2... 9

1.4.4.Hasil Pelaksanaan Program Aktivitas 3... 16

1.4.5.Hasil Pelaksanaan Program Aktivitas 4... 22

1.4.6.Hasil Pelaksanaan Program Aktivitas 5... 32

BAB II. PENGELOLAAN PROGRAM... 36

2.1. Organisasi Pelaksana Kegiatan dan Mekanisme Kerja PHK PKPD UII... 36

2.2. Sistem dan Prosedur Pengelolaan Program... 40

a. Pengelolaan Keuangan... 40

b. Pengelolaan Pengadaan... 43

2.3. Pengembangan Kapasitas Pengelola Program... 44

2.4. Hambatan dan Kiat-Kiat Mengatasinya... 45

BAB III. HASIL YANG DICAPAI……… 46

3.1. Status Indikator Kinerja Untuk Masing-Masing Aktivitas... 46

3.1.1.Penjelasan Pencapaian Indikator... 48

3.2. Status Kemajuan Fisik... 52

3.3. Penyerapan Keuangan………. 52

3.4. Analisis Capaian Kinerja Program, Pengadaan dan keuangan………... 52

3.4.1.Analisis Capaian Kegiatan Pengadaan dan Pekerjaan Sipil…..……... 52

3.4.2.Analisis Capaian Keuangan………....………... 53

3.4.3.Analisis Capaian Kinerja Program……… 53

3.5. Analisis Capaian Kualitatif………. 54

3.5.1.Peningkatan Kualitas Input Melalui Perbaikan Mekanisme Seleksi Mahasiswa Baru……….. 54

3.5.1.1 Dampak Pelaksanaan Hibah……… 54

3.5.2.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan……… 54

3.5.2.Peningkatan Relevansi Pendidikan Dokter Melalui Perbaikan Kurikulum... 55

3.5.2.1 Dampak Pelaksanaan Hibah……… 55

(4)

iv

3.5.3.Perbaikan Kualitas Proses Pembelajaran Melalui Inovasi

Pembelajaran dan Optimalisasi Sumber Daya... 56

3.5.3.1 Dampak Pelaksanaan Hibah………. 56

3.5.3.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan……….. 56

3.5.4.Penguatan Kemampuan Penalaran Klinis (Clinical Reasoning) Mahasiswa untuk Mendukung Pencapaian Kompetensi... 57

3.5.4.1 Dampak Pelaksanaan Hibah……….. 57

3.5.4.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan……… 57

3.5.5.Penguatan Belajar Mandiri Mahasiswa Menuju Pembelajaran yang Terpusat pada Mahasiswa (Student Centered Learning)……….. 58

3.5.5.1 Dampak Pelaksanaan Hibah……….. 58

3.5.5.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan.……….. 59

BAB IV. RENCANA SELANJUTNYA... 61

4.1. Rencana Anggaran Semester II tahun 2011………. 61

4.2. Implementasi Program, Pengadaan dan Keuangan Periode Semester II tahun 2011………. 61

4.3. Pencapaian Target Indikator Kinerja Semester II Tahun 2011……… 61

BAB V.EVALUASI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI KEGIATAN... 65

5.1. Keberlanjutan Program……… 65

5.2. Evaluasi Desain Kegiatan……….... 65

5.3. Evaluasi Implementasi Program……….. 66

5.3.1.Peningkatan Kualitas Input Melalui Perbaikan Mekanisme Seleksi Mahasiswa Baru... 66

5.3.2.Peningkatan Relevansi Pendidikan Dokter Melalui Perbaikan Kurikulum... 66

5.3.3Perbaikan Kualitas Proses Pebelajaran Melalui Inovasi Pembelajaran dan Optimalisasi Sumber Daya... 67

5.3.4.Penguatan Kemampuan Penalaran Klinis (Clinical Reasoning) Mahasiswa Untuk Mendukung Pencapaian Kompetensi... 67

5.3.5.Penguatan Belajar Mandiri Mahasiswa Menuju Pembelajaran yang Terpusat pada Mahasiswa (Student Centered Learning)... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Capaian Fisik

Lampiran 2. Penyerapan Keuangan

Lampiran 2 format 3 Rencana Anggaran Semester I Tahun 2012

Lampiran 3 Rencana Implementasi Program, Pengadaan dan Keuangan Periode Tahun 2012

(5)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil yang Diharapkan dari PHK PKPD FK UII ... 5

Tabel 2. Kurikulum Sarjana Kedokteran KBK 2011……….. 13

Tabel 3. Stase Tahap Pendidikan Klinik KBK 2011………... 14

Tabel 4. Hambatan Pelaksanaan Kegiatan dan Upaya Mengatasinya ………. 37

Tabel 5. Status Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja ……….. 38

Tabel 6. Rencana Pencapaian Target Indikator Kinerja Semester II Tahun 2011 … 50 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka Program Pengembangan untuk Menguatkan Keunggulan dan Kualitas Akademik………... 4

Gambar 2 Struktur Organisasi Program HPEQ ………. 29

Gambar 3 Bagan Alir Prosedur Pencairan Dana ……… 33

(6)

vi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pelaksanaan program sampai dengan penyusunan laporan akhir tahun secara umum berjalan dengan baik. Semua program telah berjalan mengarah pada tujuan yang diharapkan. Aktivitas perbaikan kualitas input telah menghasilkan rancangan baru untuk penerimaan mahasiswa yaitu adanya syarat administrasi berupa nilai raport SMA dan wawancara terkait kompetensi kelimuan. Rancangan baru tersebut telah diimplementasikan mulai bulan Mei 2011. Aktivitas perbaikan kurikulum telah menghasilkan evaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK) 2005 yang komprehensif. Hasil evaluasi tersebut telah ditindaklanjuti dengan penyusunan KBK 2005 yang disempurnakan atau disebut dengan KBK 2011, baik pada tahap sarjana kedokteran maupun tahap pendidikan klinik yang telah diimplementasikan mulai Semester Gasal Tahun Akademi 2011/ 2011. Sedangkan aktivitas ke-3, perbaikan kualitas proses pembelajaran melalui inovasi pembelajaran dan optimalisasi sumber daya, produk yang diharapkan telah diimplementasi dan dievaluasi hasil pelaksanaannya. yaitu adanya perbaikan sistem assessment dan sistem monitoring proses belajar. Aktivitas 3 juga telah mampu menumbuhkan semangat meneliti di kalangan dosen FK UII, hal ini terbukti dengan cukup banyaknya proposal hibah penelitian yang masuk. Sampai akhir tahun 2011, dua dari tiga tim peneliti yang dinyatakan sebagai pemenang telah menyelesaikan penelitiannya.

Aktivitas penguatan kemampuan clinical reasoning mahasiswa telah mampu menigkatkan kemampuan staf dalam mendesain kegiatan belajar yang mampu menstimulasi clinical resoning seperti MEQ dan anamnesis. Produk hasil kegiatan ini juga telah diimplementasikan seperti perbaikan sistem penilaian untuk menilai clinical reasoning mahasiswa, inovasi kegiatan belajar seperti progress test dan ujian komprehensif serta penyiapan mahasiswa untuk UKDI. Sedangkan aktivitas 5, penguatan kemandirian belajar telah menghasilkan evaluasi tentang sistem pembimbingan Unit Bimbingan dan Konseling (UBK) di FK UII dan kebijakan menganai alur bimbingan dan pelayanan di UBK. Selain itu, aktivitas 5 juga telah menghasilkan kebijakan budaya akademi mahasiswa di FK UII yang telah diimplementasikan dan telah dievaluasi hasil pelaksanaannya.

Secara umum kegiatan yang direncanakan pada tahun 2011 hampir semua terlaksana kecuali program Non Degree Training (NDT) Luar Negeri baru tercapai 45 % karena kegiatan ini akhirnya diundur pada tahun 2013, dikarenakan terlambatnya surat dari Setkab dan CPCU sehingga pengurusan visa tidak bisa dilakukan. Rata-rata pencapaian fisik untuk seluruh komponen sampai akhir tahun 2011 berkisar 72.6 %. Capaian fisik yanng telah mencapai 100% yaitu komponen NDT Dalam negeri, pekerjaan sipil, pengembangan program, pengadaan tenaga ahli. Serapan keuangan dana World Bank (WB) jika diukur dari perencanaan awal tahun 2011 sebesar 42 %, sedangkan apabila diukur dari rancangan anggaran tahun 2011 yang terbaru berdasar hasil rekonsiliasi antara CPCU dan PIU pada bulan Oktober 2011 mencapai 79 %

Belum optimalnya serapan keuangan tersebut disebabkan karena kegiatan-kegiatan yang membutuhkan dana besar seperti pengadaan (sekitar 60 % dari total anggaran), pelaksanaannya juga tidak optimal. Hal tersebut disebabkan terlambatnya NOL dari WB sehingga pengadaan buku dan alat ketrampilan medik di carry over ke tahun 2012. Kondisi tersebut berpengaruh pada capaian fisik dan serapan keuangan.

Capaian indikator secara umum sampai dengan akhir tahun 2011 sudah cukup baik. Sebagian besar indikator telah tercapai. Hanya sebagian kecil indikator yang belum tercapai. Hal itu disebabkan indikator tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari eksternal, juga karena produk yang terkait indikator tersebut belum terimplementasikan secara maksimal.

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Program Pengembangan

Program Penguatan Kompetensi yang Berfokus pada Perbaikan Ketrampilan Klinis Melalui Inovasi Pembelajaran dan Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa disusun berdasarkan visi,misi (baik universitas maupun fakultas) dan rencana strategis FK UII serta hasil evaluasi diri. Berikut ini visi, misi dan rencana strategis FK UII.

1.1.1. Visi Misi

Visi UII adalah Terwujudnya Universitas Islam Indonesia sebagai Rahmatan Lil'alamin, memiliki komitmen pada kesempurnaan (keunggulan), risalah Islamiyah di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan dakwah, setingkat universitas berkualitas di negara maju. Sedangkan Misi UII adalah menegakkan Wahyu Ilahi dan Sunnah Nabi sebagai sumber kebenaran abadi yang membawa rahmat bagi alam semesta melalui pengembangan dan penyebaran ilmu, teknologi, budaya dan seni yang berjiwa Islam, dalam rangka membentuk cendekiawan muslim dan pemimpin bangsa yang bertaqwa dan berakhlak mulia, yang mempunyai keunggulan dalam keilmuan ke-islaman, kepemimpinan, keahlian profesional dan kemandirian, berilmu amaliah, dan beramal ilmiah, yang memiliki keunggulan dalam keislaman, keilmuan, kepemimpinan, kemandirian dan profesionalisme.

Adapun rumusan visi, misi, dan tujuan FK UII adalah sebagai berikut : Visi :

Terwujudnya FK UII sebagai rahmatan lil 'alamin, memiliki komitmen pada kesempurnaan (keunggulan), risalah Islamiyah di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan dakwah, setingkat dengan fakultas kedokteran yang berkualitas di negara-negara maju.

Misi :

FK UII sebagai fakultas kedokteran yang bermutu menghasilkan lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat, menguasai ilmu ke-Islaman dan mampu menerapkan nilai-nilai Islami serta berdaya saing tinggi, memiliki keunggulan dalam keislaman, keilmuan, kepemimpinan, keahlian, kemandirian dan profesionalisme.

(8)

2 Tujuan :

a. Menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang profesional, berakhlaq mulia, mandiri, serta mampu bekerja interdisipliner.

b. Mengembangkan ilmu pengetahuan kedokteran secara kreatif dan inovatif untuk mendukung kemajuan bangsa.

c. Membantu dalam peningkatan kualitas dan cakupan layanan kesehatan.

d. Terselenggarakannya dakwah islamiyah di masyarakat yang berbasis Qur’an dan Hadits.

1.1.2. Rencana Stretegis FK UII

Rencana strategis FK UII 2010-2014 diarahkan pada upaya penyempurnaan FK UII sebagai dasar pijakan menuju terwujudnya visi dan misi FK UII dengan memperhatikan kondisi obyektif baik lingkungan internal maupun eksternal. Beberapa kondisi eksternal strategis yang terkait dengan institusi pendidikan dokter dan lulusannya adalah:

a. Perubahan kebijakan nasional tentang akreditasi institusi pendidikan dokter di Indonesia.

b. Regulasi mengenai syarat praktek dokter.

c. Adanya Asia Free Trade Area (AFTA) memungkinkan masuknya tenaga dokter dari luar yang memiliki nilai lebih dibanding dokter di Indonesia. d. Meningkatnya isu malpraktek di Indonesia.

Adapun kondisi internal yang terkait adalah:

a. Aplikasi metode Problem Based Learning (PBL) sejak awal pendirian FK UII dengan prinsip student centered dan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sejak tahun 2005.

b. Minat dan motivasi dosen dalam pelaksanaan penelitian masih kurang sehingga jumlah penelitian masih kurang.

c. Adanya sistem jaminan mutu yang berstandar internasional (ISO). d. Belum optimalnya sumber dana alternatif selain dari mahasiswa.

e. Sebaran kompetensi dosen pada masing-masing departemen kurang merata, serta sebagian besar dosen mempunyai penguasaan Bahasa Inggris kurang sehingga berpengaruh pada pengembangan akademik.

(9)

3 f. Penerapan nilai-nilai keislaman untuk seluruh civitas akademika dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan telaah lingkungan strategis internal dan eksternal tersebut di atas, maka dirumuskan 5 (lima) kebijakan dasar dalam Renstra FK UII, yaitu :

a. Menguatkan tata kelola yang baik.

b. Menguatkan keunggulan dan kualitas akademik. c. Menjadikan UII sebagai world class university.

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dakwah islamiyah.

e. Meningkatkan kualitas dan pemanfaatan pengabdian masyarakat.

1.2. Program Pengembangan

Kebijakan dasar tersebut dijabarkan dalam sasaran yang ingin dicapai dan diturunkan menjadi program pengembangan. Sasaran program untuk menguatkan tata kelola yang baik adalah 1) Pemantapan struktur organisasi dan tata kelola FK UII, 2) Peningkatan sumber pendanaan fakultas selain dari mahasiswa, 3) Penyempurnaan sistem perencanaan, monitoring dan evaluasi.

Sasaran program untuk kebijakan dasar untuk meningkatkan keunggulan dan kualitas akademik adalah Peningkatan kualitas input mahasiswa baru FK UII 1) Peningkatan kualitas dan kuantitas staf edukatif FK UII, 2) Peningkatan kualitas implementasi KBK di FK UII, 3) Penyempurnaan sarana prasarana pendidikan, 4) Pemantapan iklim akademik yang kondusif bagi proses pembelajaran, 5) Peningkatan mutu lulusan dokter FK UII, 6) Rumah sakit Pendidikan yang terakreditasi, 7) Pendirian prodi baru, 8) Implementasi local genius di FK UII.

Sedangkan kebijakan untuk menjadikan UII sebagai world class university adalah Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil penelitian dan karya ilmiah di bidang ilmu kedokteran yaitu 1) Peningkatan pemanfaatan hasil penelitian dan karya ilmiah 2) Peningkatan kerjasama dengan instansi lain baik dalam negeri maupun luar negeri 3) Peningkatan kualitas kerjasama dengan ikatan alumni FK UII

Sedangkan sasaran program untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dakwah islamiyah adalah 1) Peningkatan implementasi nilai-nilai keislaman di lingkungan kampus, 2) Terselenggaranya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang terintegrasi dengan nilai-nilai islam, 3) Peningkatan keterlibatan dosen dan tenaga

(10)

4 kependidikan dalam dakwah islamiyah, 4) Peningkatan tradisi pemikiran islam di FK UII dalam merespon current issues.

Sasaran program untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemanfaatan pengabdian masyarakat yaitu 1) Terciptanya komunikasi yang baik antara FK UII dengan masyarakat, 2) Peningkatan advokasi dan pendampingan masalah kesehatan di masyarakat oleh FK UII.

Program untuk menguatkan keunggulan dan kualitas akademik menjadi salah satu prioritas dalam periode 2010-2014 karena program tersebut sangat dibutuhkan untuk menjawab berbagai permasalahan eksternal yang menuntut dihasilkannya lulusan dokter yang kompeten. Adapun kerangka program untuk peningkatan relevansi pendidikan tampak dalam Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Kerangka Program Pengembangan untuk Menguatkan Keunggulan dan Kualitas Akademik.

Program dengan sasaran untuk memperbaiki kualitas akademik telah disusun dan diimplementasikan sejak pendirian FK UII. Program PHK-PKPD ini juga disusun untuk menguatkan ketercapaian perbaikan kualitas akademik. Adapun program utama yang diusung adalah: Program Penguatan Kompetensi yang Berfokus pada

Kondisi Eksternal

Kondisi Internal

Peningkatan kualitas input mahasiswa baru Peningkatan: Kualitas kurikulum Kualitas staf edukatif Iklim belajar yang

kondusif Kualitas sarana -prasarana pendidikan Peningkatan mutu lulusan

OUTPUT

PROSES

INPUT

(11)

5 Perbaikan Ketrampilan Klinis Melalui Inovasi Pembelajaran dan Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa. Program tersebut dilaksanakan dalam 5 aktivitas yaitu:

1. Peningkatan Kualitas Input Melalui Perbaikan Mekanisme Seleksi Mahasiswa Baru.

2. Peningkatan Relevansi Pendidikan Dokter Melalui Perbaikan Kurikulum.

3. Perbaikan Kualitas Proses Pembelajaran Melalui Inovasi Pembelajaran dan Optimalisasi Sumber Daya.

4. Penguatan Kemampuan Penalaran Klinis (Clinical Reasoning) Mahasiswa untuk Mendukung Pencapaian Kompetensi.

5. Optimalisasi Pencapaian Prestasi Mahasiswa Melalui Penguatan Kemandirian dan Peningkatan Budaya Akademik untuk Menunjang Pembelajaran yang Terpusat pada Mahasiswa.

1.3. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari keseluruhan program yang diusulkan dapat dilihat pada tabel

Tabel 1. Hasil yang Diharapkan dari PHKPKPD FK UII

Aktivitas Outcome Impact

1 Terjaringnya mahasiswa baru yang berkualitas.

Perbaikan kompetensi lulusan 2 1. Terevaluasinya KBK FK UII tahun 2005 secara

komprehensif

2. Tersusunnya KBK FK UII tahun 2005 yang sudah disempurnakan

3. Terimplementasinya KBK FK UII tahun 2005 yang disempurnakan

3 1. Tercapainya perbaikan sistem assessment di FK UII

2. Tercapainya perbaikan kualitas sumber daya pendukung pembelajaran

3. Termonitornya proses belajar

4 1. Tercapainya perbaikan pengajaran anamnesis sebagai metode pengajaran clinical reasoning 2. Tercapainya optimalisasi MEQ sebagai metode

pengajaran clinical reasoning

3. Meningkatnya inovasi dalam kegiatan pembelajaran yang mampu menstimulasi clinical reasoning mahasiswa

(12)

6

Aktivitas Outcome Impact

kemampuan clinical reasoning pendidikan dokter 5. Meningkatnya kesiapan lulusan untuk mengikuti

UKDI

5 1. Meningkatnya kemandirian mahasiswa FK UII 2. Meningkatnya budaya akademik di FK UII

1.4. Pelaksanaan Program Sampai Dengan Akhir tahun 2011 1.4.1. Pelaksanaan Program secara Agregat

Pelaksanaan program sampai dengan penyusunan laporan akhir tahun secara umum berjalan dengan baik. Sebagian besar program telah mencapai tujuan yang diharapkan seperti diuraikan di sub 1.3. Aktivitas Peningkatan Kualitas Input Melalui Perbaikan Mekanisme Seleksi Mahasiswa Baru telah mengimplementasikan rancangan sistem PMB yang baru, mencakup tambahan syarat seleksi administrasi dan wawancara yang berhubungan dengan kompetensi dokter. Aktivitas Peningkatan Relevansi Pendidikan Dokter Melalui Perbaikan Kurikulum telah menghasilkan evalusi yang komprehensif terhadap KBK 2005 yang kemudian ditindaklanjuti dengan upaya penyempurnaan kurikulum sehingga sampai akhir Desember 2011 ini telah dihasilkan KBK 2005 yang disempurnakan (KBK 2011). KBK 2011 tersebut telah diimplementasikan mulai semester Gasal TA 2011/ 2012.

Aktivitas Perbaikan Kualitas Proses Pembelajaran Melalui Inovasi Pembelajaran dan Optimalisasi Sumber Daya, untuk perbaikan kualitas proses pembelajaran telah diimplementasikan alat ukur sistem penilaian yang menjadi produk dari policy study penilaian alat ukur penilaian kegiatan belajar. Hasil implementasi alat ukur tersebut juga telah dievaluasi. Selain itu, perbaikan kualitas juga dilakukan dengan perbaikan sistem monitoring, yang pada akhir tahun 2011 ini juga telah sampai pada tahapan implementasi produk policy study alat ukur sistem monitoring untuk 11 kegiatan belajar. Untuk inovasi pembelajaran juga telah terlaksana dan telah dihasilkan dua buku ajar yang merupakan produk hibah pengajaran. Sedangkan untuk peningkatan sumber daya manusia adalah dosen telah terlaksananya penelitian, dan kegiatan degree training serta non degree training.

Aktivitas Penguatan Kemampuan Penalaran Klinis (Clinical Reasoning) Mahasiswa untuk Mendukung Pencapaian Kompetensi sampai

(13)

7 akhir Desember 2011 semua kegiatan yang direncanaan telah terlaksana. Telah ada perbaikan pembelajaran kegiatan anamnesis yang meliputi perbaikan skenario, pasien simulasi dan adanya video anamnesis. Sedangkan hasil yang lain adalah telah adanya produk kebijakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran klinis mahasiswa yang berupa perbaikan pembelajaran MEQ, perbaikan sistem pembelajaran dan penilaian clinical reasoning pada tahap pendidikan klinik, serta adanya inovasi penyelenggraan progress test mahasiswa pada tahap sarjana kedokteran. Selain itu juga telah dilakukan upaya untuk peningkatan sumber daya dalam aspek penalaran klinis yaitu adanya degree training dalam bidang clinical reasoning dan renovasi ruang untuk penyelenggaraan ruang ujian OSCE (Objective Structure Clinical Examination) yang sesuai standard nasional.

Aktivitas Optimalisasi Pencapaian Prestasi Mahasiswa Melalui Penguatan Kemandirian dan Peningkatan Budaya Akademik untuk Menunjang Pembelajaran yang Terpusat pada Mahasiswa, sampai akhir tahun 2011 telah menghasilkan staf edukatif yang tersertifikasi dalam hal pembimbingan akademi (sebagai DPA) dan telah adanya aturan di tingkat Prodi tentang teknis pembimbingan oleh DPA. Selain itu, hasil pelaksanaan kegiatan yang lain adalah telah terimplementasikannya produk hasil policy study Penciptaan Budaya Akademik mahasiswa FK UII dan policy study Unit Bimbingan dan Konseling (UBK).

1.4.2. Pelaksanaan Program Aktivitas 1 1.4.2.1 Tujuan

Kualitas input merupakan modal awal bagi kesuksesan pembelajaran di perguruan tinggi. Input yang baik akan mendukung keberhasilan proses pembelajaran, sehingga output yang dihasilkan akan maksimal. Oleh karena itu diperlukan mekanisme penerimaan yang bisa menjaring calon mahasiswa yang berkualitas dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk menempuh pembelajaran di fakultas kedokteran. Adapun tujuan dari aktivitas ini adalah: Terjaringnya mahasiswa baru yang berkualitas

1.4.2.2 Pelaksanaan Kegiatan

Pada tahun 2011 tahapan dalam pengembangan sistem Penerimaan Mahasiswa baru (PMB) yaitu diawali pembentukan tim PMB FK UII yang

(14)

8 berkoordinasi dengan Kaprodi, MEU dan Dekanat. Tim ini mengawali pengembangan sistem dengan langkah pertama yaitu melakukan evaluasi terhadap sistem PMB yang sudah ada melalui rapat internal. Hasil evaluasi digunakan dalam kegiatan penyusunan rancangan sistem PMB yang baru. Penyusunan ini akan mencakup perbaikan desain ujian PMB berupa: 1) perbaikan persyaratan calon mahasiswa yang mendaftar, 2) perbaikan materi ujian, 3) perbaikan kualitas soal ujian. Setelah dihasilkan desain ujian PMB yang baik, langkah kedua adalah perancangan standard setting yang valid. Setelah mekanisme dan desain PMB terencana dengan baik serta standard setting telah ditentukan, tahap berikutnya (ketiga) adalah implementasi sistem tersebut dalam kegiatan PMB. Tahap akhir (keempat) dari pengembangan sistem ini adalah evaluasi berkelanjutan sehingga pengembangan sistem ini semakin baik.

Sampai dengan akhir tahun 2011 tahapan yang sudah dilaksanakan adalah perbaikan persyaratan calon mahasiswa yang mendaftar dan implementasi hasil perbaikan tersebut dalam sistem seleksi PMB bulan Mei dan Juni 2011. Hasil evaluasi implementasi PMB 2011 menunjukkan bahwa sistem seleksi yang diterapkan telah mampu menjaring mahasiswa yang secara kualitas lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) mahasiswa yang < 70 hanya menacapai 6,9% dan nilai tes masuk yang nilainya antara 70-79 hanya 12, 31 % selebihnya di atas 80.

1.4.2.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Aktivitas 1 pada akhir tahun 2011 telah menghasilkan konsep awal mekanisme PMB yang baru. Konsep tersebut berupa dokumen alur PMB FK UII. Konsep tersebut telah diimplementasikan pada mekanisme seleksi mahasiswa baru bulan Mei dan Juni 2011. Konsep PMB yang baru tersebut terdiri dari penambahan syarat administrasi dan wawancara terkait kompetensi.

1.4.2.4 Hambatan pelaksanaan dan upaya mengatasinya

Metode seleksi calon mahasiswa baru mulai diimplementasikan untuk tes periode bulan Mei 2011, sedangkan periode PMB untuk tahun Akademik 2011 sudah dimulai sejak bulan November, sehingga tidak semua calon

(15)

9 mahasiswa angkatan 2011 diseleksi dengan metode baru tersebut. Selain itu materi tes tulis (terkait materi kedokteran) juga belum ditinjau ulang. Penetapan passing grade kelulusan saat ini juga masih menggunakan aturan yang lama sehingga belum sepenuhnya konsep PMB yang baru diimplementasikan pada PMB angkatan 2011. Upaya mengatasinya adalah dengan membuat konsep secara komprehensif untuk PMB Tahun Akademi 2012 / 2013.

1.4.2.5 Rencana perbaikan

1) Konsep dibuat secara lebih komprehensif yang menyangkut juga metode standard setting.

2) Sosialisasi ke pihak universitas sedini mungkin sehingga konsep yang komprehensif tersebut sudah dapat diimplementasikan untuk periode PMB bulan Januari 2012.

3) Monitoring yang terus menerus terhadap implementasi konsep PMB tersebut.

1.4.3. Pelaksanaan Program Aktivitas 2 1.4.3.1.Tujuan

Peningkatan relevansi pendidikan dokter melalui perbaikan kurikulum ditujukan untuk meningkatkan kualitas kurikulum. Evaluasi kurikulum yang berkesinambungan ini membutuhkan kemampuan yang baik dari staf edukatif untuk menyusun, mengimplementasikan maupun mengevaluasi kurikulum.

Tujuan aktivitas ini adalah:

1). Terevaluasinya KBK FK UII tahun 2005 secara komprehensif. 2). Tersusunnya KBK FK UII tahun 2005 yang sudah disempurnakan. 3). Terimplementasikannya KBK FK UII tahun 2005 yang disempurnakan (pada akhirnya disebut sebagai KBK 2011 FK UII).

(16)

10 1.4.3.2. Pelaksanaan

1) Evaluasi Secara Komprehensif Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) FK UII Tahun 2005

Pelaksanaan kegiatan sub aktivitas 1 sampai dengan akhir tahun 2011 menghasilkan evaluasi KBK 2005 baik tahap sarjana kedokteran maupun tahap pendidikan klinik. Evaluasi kurikulum secara komprehensif baik makro, meso, ataupun mikrokurikulum ini dilakukan melalui beberapa tahap, dengan rincian sebagai berikut: tahap pertama adalah sosialisasi kegiatan evaluasi dan jaring aspirasi yang dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner evaluasi kurikulum baik tahap sarjana kedokteran maupun tahap pendidikan klinik. Kuesioner ini merupakan hasil rumusan dari sub unit kurikulum MEU yang ditujukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kurikulum. Sosialisasi dan jaring aspirasi evaluasi pendidikan klinik dilakukan dalam bentuk kegiatan workshop. Sosialisasi dan jaring aspirasi evaluasi kurikulum pada tahap sarjana kedokteran dilakukan dengan penyebaran kuisioner kepada para mahasiswa, dosen/ tutor, kepala departemen mengenai perlu tidaknya kegiatan evaluasi kurikulum.

Tahap berikutnya adalah pelaksanaan lokakarya evaluasi kurikulum. Acara lokakarya ini terdiri dari evaluasi kurikulum oleh pakar kurikulum dari FK UGM, sharing implementasi kurikulum dari FK Universitas Andalas, Pemaparan hasil penjaringan aspirasi evaluasi KBK 2005 oleh Kepala MEU FK UII, dan diakhiri dengan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan draft panduan evaluasi KBK 2005.

Tahap berikutnya adalah perumusan dan implementasi hasil lokakarya evaluasi kurikulum.Hasil lokakarya evaluasi kurikulum yang merupakan draft panduan evaluasi ini diteruskan dengan perumusan draft final evaluasi yang dilakukan oleh Tim Evaluasi Komprehensif KBK dan sub unit kurikulum MEU. Selama proses perumusan tersebut, tim didampingi oleh tenaga ahli di bidang kurikulum. Hasil rumusan ini berupa panduan evaluasi kurikulum yang dipakai untuk mengevaluasi pelaksanaan KBK FK UII 2005.

Panduan tersebut kemudian digunakan untuk mengevaluasi KBK 2005 secara komprehensif. Evaluasi yang didapatkan di antaranya adalah

(17)

11 model spiral kurikulum yang belum sempurna. Hal tersebut tergambarkan melalui fase awal general education yang dinilai belum benar-benar memberikan bekal yang cukup bagi mahasiswa menghadapi fase berikutnya. Hal tersebut menjadi alasan disusunnya KBK 2011 yang merupakan penyempurnaan dari KBK 2005.

2) Perbaikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) FK UII

Sub aktivitas perbaikan KBK FK UII ini pada akhirnya bertujuan untuk tersusunnya draft mesokurikulum KBK. Aktivitas ini dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan yaitu : Pembentukan Tim Penyusun Perbaikan kurikulum, yang dilanjutkan dengan Lokakarya Perbaikan kurikulum. Lokakarya ini berisi mengenai Tantangan dan Peluang Pendidikan Dokter ke depan oleh KKI, Perancangan kurikulum pendidikan dokter (makro, meso dan mikrokurikulum), pemaparan hasil evaluasi KBK FK UII 2005 dan pemaparan rancangan makrokurikulum, serta diakhiri dengan perancangan draft mesokurikulum dengan beberapa fasilitator. Tahap berikutnya adalah perumusan hasil lokakarya yang berupa penyusunan makrokurikulum, mesokurikulum dan mikrokurikulum. Pada akhir Desember 2011 perbaikan KBK FK UII sampai pada implementasi perbaikan mikrokurikulum KBK FK UII 2011. Perbaikan mikrokurikulum ini dilakukan dengan mengadakan workshop implementasi mikrokurikulum. Pada workshop ini dilakukan penyempurnaan mikrokurikulum di semua fase tahap sarjana kedokteran dengan didampingi tenaga ahli dari Fakultas Kedokteran UGM. Pendampingan tenaga ahli dalam perbaikan mikrokurikulum ini dilakukan dengan workshop implementasi mikrokurikulum KBK FK UII 2011. Pada kegiatan ini masing-masing tim blok mempresentasikan hasil rancangan mikrokurikulum. Hasil dari workshop yang tersebut adalah tersusunnya rancangan kurikulum pada masing-masing blok KBK FK UII 2011.

(18)

12 3) Peningkatan Kemampuan Staf Edukatif Dalam Penyusunan

Mikrokurikulum

Untuk mendukung evaluasi dan implementasi kurikulum yang berkualitas dibutuhkan staf edukatif yang mempunyai kemampuan yang baik mengenai kurikulum. Sehingga untuk mendukung hal tersebut perlu dilakukan kegiatan in house training seluruh staf edukatif UII yang terlibat dalam penyusunan mikrokurikulum baik tahap sarjana kedokteran maupun tahap pendidikan klinik. In house training dilakukan bekerjasama dengan Bagian Pendidikan Kedokteran FK UGM. Untuk meningkatkan kemampuan staf edukatif dalam implementasi kurikulum, juga dilakukan pengiriman staf edukatif dalam pelatihan pengembangan kurikulum pendidikan rotasi klinik di FK UGM dan pengiriman dalam “Advance Course Curriculum and Core Design in Medical Education” di University Masstrich Belanda. Pelatihan pengembangan kurikulum pendidikan rotasi klinik telah terlaksana dengan peserta 4 orang staf edukatif FK UII. Namun pelatihan di Maastrich tidak jadi dilaksanakan pada tahun 2011 ini, karena terlambatnya surat persetujuan dari CPCU sehingga berimbas pada gagalnya pengurusan visa.

1.4.3.3. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Pada sub aktivitas pertama yaitu Evaluasi Secara Komprehensif Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) FK UII tahun 2005 telah menghasilkan draft panduan evaluasi KBK 2005. Draft panduan evaluasi ini kemudian ditindaklanjuti bersama tenaga ahli menjadi panduan evaluasi digunakan untuk proses evaluasi KBK FK UII 2005 menuju ke KBK FK UII yang disempurnakan.

Pada sub aktivitas kedua yaitu perbaikan KBK FK UII 2005 telah menghasilkan draft mesokurikulum yang disempurnakan. Draft mesokurikulum tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan program fakultas sehingga akhirnya menjadi blue print KBK 2011 yang telah diimplementasikan mulai Tahun Akademi 2011/2012.

Struktur kurikulum KBK 2011 mencakup 2 tahapan sebagai berikut yaitu: a. Tahap Pendidikan Sarjana Kedokteran terdiri atas 4 fase, yaitu :

(19)

13 Fase I Introduction and Biomedical Science (semester I-II)

Fase II Pathology of Human Disease (semester III-IV) Fase III Management in Health Problem (semester V-VI) Fase IV Comprehensive Health Care (semester VII).

b. Tahap Pendidikan Klinik (Clinical Practice) selama 4 semester, mulai dari semester VIII sampai dengan semester XI (2 tahun) yang merupakan fase V Professional in Health Care.

Adapun rincian untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Kurikulum Sarjana Kedokteran KBK 2011

No Nama Blok Smt Waktu

(Minggu) SKS

1. Introduksi I 7 7

2. S.Saraf&Muskuloskeletal I 7 6

3. Organ Indera I 6 5

4. Ketrampilan medik I I 1 Semester 2

5. Agama I I 1 Semester 2

6. Pendidikan Pancasila I 1 Semester 2

7. Kardiovaskuler & respirasi II 7 6

8. Endokrin & Reproduksi II 5 4.5

9. Uropoetika II 4 3,5

10. Gastrointestinal II 4 3,5

11. Ketrampilan medik II II 1 Semester 2

12. Agama II II 1 Semester 2

13. Bahasa Inggris II 1 Semester 2

14. Imunopatologi III 6 5

15. Infeksi III 6 5

16. Gangguan Hemodinamik III 6 5

17. Keterampilan medik III III 1 Semester 3 18. Pendidikan Kewarganegaraan III 1 Semester 2 19. Pemikiran Peradaban Islam III 1 Semester 2

20. Gangguan Pertumbuhan IV 5 4,5

21. Trauma & Injury IV 5 4

22. Gangguan Metabolik&

Degeneratif IV 5 4,5

23. Penelitian Kesehatan IV 4 4

24. Ketrampilan Medik IV IV 1 Semester 2

25. Studi Kepemimpinan Islam IV 1 Semester 2

26. Kewirausahaan IV 1 Semester 2

27. Kehamilan&Masalah Reproduksi V 8 6,5

28. Masalah pada Anak V 7 5,5

29. Masalah pada Remaja V 5 5

30. Ketrampilan Medik V V 1 Semester 3

(20)

14

No Nama Blok Smt Waktu

(Minggu) SKS

32. Kuliah Kerja Nyata V 3

33. Masalah pada Dewasa I VI 7 6

34. Masalah pada Dewasa II VI 8 7

35. Masalah pada Usia Lanjut VI 5 4

36. Ketrampilan Medik VI VI 1 Semester 3

37. Elektif VII 4 4

38. Kegawatdaruratan VII 6 5

39. Komprehensif Klinik VII 5 4

40. Kesehatan Masyarakat VII 5 4,5

41. Ketrampilan Medik VII VII 1 Semester 2,5

Total 158

Tabel 3. Stase Tahap Pendidikan Klinik KBK 2011

No Stase Departemen Waktu

(Minggu) SKS

1 Ilmu Penyakit Dalam 11 5.5

2 Ilmu Kesehatan Anak 11 5.5

3 Obstetri dan Ginekologi 11 5.5

4 Ilmu Bedah 11 5.5

5 Ilmu Kesehatan Masyarakat & Kedokteran

Pencegahan 8 4

6 Ilmu Penyakit Saraf 5 2.5

7 Ilmu Kedokteran Jiwa 5 2.5

8 Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan

Tenggorok 5 2.5

9 Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 5 2.5

10 Ilmu Penyakit Mata 5 2.5

11 Ilmu Kedokteran Forensik 3 1.5

12 Anestesiologi dan Reanimasi 3 1.5

13 Radiologi 3 1.5

Total 86 43

Sub aktivitas ketiga yaitu peningkatan kemampuan staf edukatif dalam penyusunan mikrokurikulum telah menghasilkan peningkatan kualitas staf edukatif dalam penyusunan mikrokurikulum baik tahap sarjana kedokteran maupun tahap pendidikan klinik. Aktivitas perbaikan kurikulum sampai akhir tahun 2011 sudah sampai pada pelaporan in house training peningkatan kemampuan staf edukatif dalam penyusunan mikrokurikulum yang sudah terselenggara pada 30-31 Mei 2011 dan 13-14 Juni 2011. Selain itu, juga telah diikutsertakan empat orang staf edukatif dalam pelatihan pengembangan

(21)

15 kurikulum rotasi klinik sehingga keempat orang staf edukatif tersebut telah memperoleh sertifikat dalam pengembangan kurikulum.

1.4.3.4. Hambatan pelaksanaan dan upaya mengatasinya

Hambatan subaktivitas peningkatan kemampuan staf edukatif dalam penyusunan mikrokurikulum mengalami hambatan ketidaktepatan waktu penyelenggaraan in house training sesuai dengan tanggal pelaksanaan yang tertera pada TOR. Hal ini dikarenakan kesibukan dari pihak penyelenggara (penyelenggaraan in house training ini bekerjasama dengan FK UGM). Cara mengatasinya adalah mencari kesepakatan waktu penyelenggaraan yang tepat antara FK UII dan FK UGM.

Selain itu pada sub aktivitas 3 terdapat kegiatan yang tidak berjalan seperti yang diharapkan yaitu studi lanjut S2 Medical Education dengan minat kurikulum. Hal tersebut disebabkan karena SOP terbaru dari CPCU yang tidak membolehkan peserta karyasiswa on going yang telah menempuh lebih dari 1 semester. Upaya mengatasinya adalah dengan mengalihkan kegiatan tersebut menjadi program non degree training dalam negeri dengan tema yang sama (kurikulum). Kegiatan tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada bulan September 2011 di FK UGM dengan jumlah peserta 4 orang. Program non degree training ini terlaksana pada bulan Desember 2011dikarenakan program pelatihan tersebut baru diselenggarakan pada bulan itu oleh FK UGM.

Hambatan yang lain adalah pelaksanaan Non Degree Training Advance Course Curriculum and Core Design in Medical Education yang tidak dapat dilakukan di tahun 2011, karena terlambatnya surat persetujuan dari CPCU sehingga berimbas pada gagalnya pengurusan visa sehingga kegiatan tersebut direncanakan akan diselenggarakan pada tahun 2013.

1.4.3.5. Rencana Perbaikan

Rencana perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan aktivitas antara lain:

1) Koordinasi pelaksanaan lokakarya dan in house training yang lebih awal.

2) Untuk kegiatan non degree training perlu memastikan jadwal ke penyelenggara mengenai waktu penyelenggaraan sehingga dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang direncanakan.

(22)

16 3) Proaktif mencari informasi ke CPCU tentang progress dokumen yang

sudah dikirimkan.

1.4.4. Pelaksanaan Program Aktivitas 3 1.4.4.1 Tujuan

Kualitas proses belajar merupakan salah faktor yang sangat penting dalam pencapaian kompetensi mahasiswa. Apabila proses belajar yang ada tidak baik, maka mutu lulusan dokter yang dihasilkan juga tidak memuaskan. Selain kompetensi yang dicapai lulusan juga tidak sesuai yang diharapkan. Kualitas proses belajar yang baik perlu didukung sistem assessment yang baik, dan disertai sarana pendukung belajar yang baik juga. Selain itu proses monitoring yang berkelanjutan untuk memantau kualitas proses belajar mengajar juga sangat dibutuhkan, sehingga program 3 mempunyai tujuan :

1) Tercapainya perbaikan sistem assessment di FK UII.

2) Tercapainya perbaikan kualitas sumber daya pendukung pembelajaran meliputi peningkatan kualitas dosen serta prasarana pendukung. 3) Termonitornya proses belajar.

1.4.4.2 Pelaksanaan Kegiatan

Usulan program peningkatan kualitas proses pembelajaran melalui inovasi pembelajaran dan optimalisasi sumber daya tidaklah lepas dari akar permasalahan yang didapat pada evaluasi diri. Program ini kemudian dijabarkan dalam 4 sub aktivitas yaitu: Perbaikan Sistem Assessment, Peningkatan Kapabilitas Keilmuan Staf Edukatif, Optimalisasi Sumber Daya Pendukung Pembelajaran di FK UII, dan Monitoring Proses Belajar.

Subaktivitas Perbaikan Sistem Assessment dibagi menjadi 3 kegiatan yaitu: blue print assessment, pengembangan alat ukur penilaian kegiatan belajar, dan in house training staf edukatif mengenai sistem assessment. Kegiatan blue print assessment dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan terkait dengan rendahnya nilai ujian blok, tidak sesuainya hubungan antara keaktifan diskusi dengan hasil minikuis serta masih adanya mahasiswa yang tidak lulus dalam kegiatan praktikum. Wujud nyata dari rangkaian kegiatan blue print assessment yaitu telah terevaluasinya blue print

(23)

17 assessment tiap blok dan departemen klinis. Wujud nyata kedua adalah kemampuan dosen dalam menyusun blue print assessment dan tersedianya blue print assessment tiap blok dan departemen klinis. Blue print assessment ini telah disesuaikan dengan tujuan belajar blok dan depertemen klinis sehingga diharapkan soal ujian, minikuis maupun praktikum akan sesuai dengan tujuan belajar. Pembuatan soal ujian, minikuis dan soal praktikum yang sesuai dengan blue print assessment akan membantu mahasiswa untuk mengetahui apa yang seharusnya mereka pelajari sehingga diharapkan nilai ujian tulis, minikuis maupun kelulusan praktikum akan meningkat. Keberlanjutan Kegiatan ini akan mendorong setiap tim blok dan departemen klinis untuk senantiasa mengevaluasi blue print assessment, menyusun blue print assessment berdasar hasil evaluasi dan melaksanakan blue print yang telah disusun.

Sub aktivitas perbaikan assessment yang kedua adalah pengembangan alat ukur penilaian kegiatan belajar. Kegiatan ini dilakasanakan untuk menyelesaikan permasalahan terkait variasi perubahan persentase penilaian antara satu kegiatan belajar dengan kegiatan belajar yang lain dalam satu blok, subyektivitas tutor dalam melakukan penilaian kegiatan belajar tutorial, rendahnya nilai kelulusan ujian pre pendidikan klinik, pemberian bobot dalam checklist yang digunakan dalam penilaian ujian keterampilan medik belum mencerminkan kompetensi, ketidakkonsistenan besarnya proporsi nilai PPK/penugasan, rentang variasi kelulusan antara satu departemen dengan departemen lain cukup tinggi, dan kurangnya kemampuan pembuatan alat ukur penilaian yang baik. Wujud nyata dari rangkaian kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan staf edukatif dalam pembuatan alat ukur penilaian, pemahaman macam-macam kegiatan belajar dan alat ukur penilaian. Wujud nyata lain adalah terevaluasinya alat ukur penilaian kegiatan belajar tahap sarjana kedokteran seperti kuliah, tutorial, keterampilan medik, praktikum dan PPK dan kegiatan belajar tahap pendidikan klinik seperti bed site teaching, presentasi kasus dan log book. Hasil evaluasi alat ukur penilaian kegiatan belajar tahap sarjana kedokteran dan tahap pendidikan klinik menjadi masukan sehingga saat ini telah tersusun alat ukur penilaian kegiatan belajar yang baru tahap sarjana kedokteran yaitu kuliah, tutorial, keterampilan medik dan PPK serta alat ukur penilaian tahap pendidikan klinik yaitu mini-cex, DOPS, tutorial

(24)

18 klinik, journal reading, refleksi kasus, modifikasi OSLER dan logbook. Alat ukur ini juga sudah diterapkan dan diimplementasikan untuk menilai mahasiswa pada tahap sarjana kedokteran dan tahap pendidikan klinik. Implementasi penggunaan alat ukur kegiatan belajar yang baru ini juga telah dievaluasi kembali, sehingga implementasi berikutnya menjadi lebih baik. Diharapkan alat ukur penilaian kegiatan belajar yang sudah disusun dapat meningkatkan proses belajar. Checklist penilaian tutorial yang baik diharapkan akan mengurangi subyektivitas tutor dalam menilai. Checklist penilaian keterampilan yang baik diharapkan dapat sesuai dengan kompetensi dan meningkatkan nilai kelulusan ujian pre pendidikan klinik. Checklist PPK dan kegiatan belajar klinik akan menurunkan rentang variasi antara satu departemen dengan departemen lain.

Peningkatan Kapabilitas Keilmuan Staf Edukatif telah dilaksanakan melalui kegiatan berupa pengiriman sekolah S2 untuk 5 bidang studi yaitu anatomi, histologi, farmakologi, parasitologi, dan biokimia. Saat ini peserta sudah dalam proses menempuh pendidikan S2. Kapabilitas keilmuan staf edukatif di bidang medical education juga dilaksanakan melalui program non degree training. Kegiatan ini awalnya akan dilaksanakan di luar negeri, namun karena terdapat perubahan program short course pada penyelenggara sehingga kegiatan ini dialihkan menjadi program non degree training dalam negeri tentang assessment dan kurikulum. Kegiatan ini telah dilaksanakan dan mendukung perbaikan permasalahan kurangnya staf edukatif yang kompeten di bidang tersebut.

Kegiatan yang lain adalah hibah penelitian. Kegiatan ini telah dilaksanakan dan menghasilkan 2 karya penelitian dosen dengan biaya PHPKPD, dan telah mendorong staf edukatif untuk meneliti sehingga jumlah hasil penelitian dosen FK UII pada tahun ini telah meningkat. Kegiatan ini seharusnya menghasilkan 3 laporan penelitian dengan biaya PHKPKPD, namun karena satu penelitian mempunyai jadwal penelitian yang panjang, sehingga laporan dialihkan untuk tahun 2012. Kegiatan ini telah mendorong peningkatan kapabilitas dosen dalam melakukan penelitian karena selama ini permasalahan di FK UII adalah kurangnya subaktivitas meneliti dosen.

(25)

19 Subaktivitas Optimalisasi Sumber Daya Pendukung Pembelajaran di FK UII diharapkan secara tidak langsung menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada, yaitu: rata-rata kunjungan serta jumlah buku yang dipinjam per-hari dari perpustakaan masih tergolong rendah, dan adanya keterbatasan dalam hal rasio buku dengan mahasiswa, sehingga program pengadaan buku diharapkan akan menyelesaikan permasalahan ini. Permasalahan lain yaitu inovasi pembuatan media ajar selama ini masih terbatas. Program hibah pengajaran PHK PKPD ini telah menghasilkan 2 karya dosen berupa bahan ajar yang diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran di FK UII. Namun untuk program pengadaan buku sampai akhir tahun 2011 belum dapat dilaksanakan dan telah disetujui oleh CPCU untuk dialihkan ke tahun 2012.

Subaktivitas keempat untuk mendukung perbaikan kualitas proses pembelajaran yaitu termonitornya proses belajar sehingga dapat dilakukan evaluasi untuk perbaikan proses belajar. Untuk memonitor proses belajar telah dilakukan melalui serangkaian kegiatan yaitu evaluasi alat ukur monitoring kegiatan belajar yang sudah ada, penyusunan alat ukur monitoring serta uji coba penggunaan alat ukur monitoring ini pada masing-masing proses kegiatan belajar seperti kuliah, tutorial, keterampilan medik, praktikum, PPK/penugasan, bed site teaching, journal reading, manajamen kasus, refleksi kasus, tutorial klinik dan OSLER modifikasi. Alat ukur monitoring tersebut mulai diimplementasikan bulan Desember 2011. Untuk dapat mendukung pelaksanaan monitoring kegiatan belajar, maka diadakan program pengadaan CCTV yang akan dipasang di tempat kegiatan belajar tutorial, keterampilan medik dan PPK. Program pengadaan CCTV ini hingga akhir Desember 2011 sampai pada tahap pengumuman pemenang tender dan penandatanganan kontrak.

1.4.4.3 Hasil Pelaksanaan

Program 3 dibagi menjadi 4 kelompok besar subaktivitas yaitu Perbaikan Sistem Assessment, Peningkatan Kapabilitas Keilmuan Staf Edukatif, Optimalisasi Sumber Daya Pendukung Pembelajaran di FK UII, dan Monitoring Proses Belajar.

(26)

20 Program perbaikan assessment telah menghasilkan peningkatan pemahaman staf edukatif tentang blue print assessement, telah tersedia dokumen evaluasi blue print assessment pendidikan tahap sarjana kedokteran dan tahap pendidikan klinik. Saat ini pada semua blok dan semua departemen klinis telah memiliki blue print assessment. Tujuh blok di semester genap telah mengimplementasikan blue print assessment yang telah dibuat sebelumnya. Pemahaman staf edukatif tentang beberapa metode belajar dan apa-apa yang dinilai dalam kegiatan proses belajar mahasiswa calon dokter telah meningkat. Telah tersedia dokumen evaluasi penilaian 5 kegiatan belajar tahap sarjana kedokteran dan 3 dokumen evaluasi penilaian kegiatan belajar tahap pendidikan klinikserta telah disusun dan diimplementasikan 5 alat ukur penilaian kegiatan belajar tahap sarjana kedokteran dan 6 penilaian kegiatan belajar tahap pendidikan klinik.

Hasil untuk sub aktivitas peningkatan kapabilitas keilmuan Staf Edukatif adalah 5 dosen sedang dalam proses menempuh pendidikan pada program pasca sarjana (S2) Ilmu kedokteran Dasar dan Biomedis UGM. Delapan staf edukatif kapabilitasnya dalam Medical Education telah meningkat karena telah mengikuti kegiatan non degree training dalam negeri ( 4 staf di bidang assessment dan 4 staf di bidang kurikulum). Dalam bidang penelitian telah diadakan hibah penelitian dan telah dihasilkan 2 laporan penelitian. Hasil untuk sub aktivitas optimalisasi sumber daya pendukung belajar adalah telah dihasilkan 2 buku ajar dan telah diimplementasikan pada bulan September untuk Blok Sistem Gerak dan Blok Sistem Syaraf. Untuk mendukung proses belajar ruang OSCE sedang daam tahap penyelesaian.

Sub aktivitas sistem monitoring proses belajar telah menghasilkan dokumen evaluasi monitoring proses belajar tahap pendidikan sarjana kedokteran yaitu kuliah, tutorial, keterampilan medik, praktikum dan Program Pengenalan Klinik (PPK) dan tahap pendidikan klinik yaitu bed site teaching, journal reading dan log book. Hasil evaluasi telah menghasilkan alat ukur monitoring yang baru yaitu 5 alat ukur monitoring tahap sarjana kedokteran dan 6 tahap pendidikan klinik yang sudah diimplementasikan mulai bulan Desember 2011. Untuk mendukung proses monitoring sedang dilaksanakan

(27)

21 pengadaan CCTV yang sampai akhir Desember 2011 sampai pada tahap pengumuman pemenang tender dan penandatangan kontrak.

1.4.4.5 Hambatan pelaksanaan dan upaya mengatasinya

Kegiatan penyusunan alat ukur kegiatan belajar mengalami hambatan karena tidak sesuai dengan jadwal yang direncanakan, karena keterbatasan tim mengenai ilmu assessment, sehingga memerlukan konsultasi dengan pakar, sementara terdapat kesibukan pakar.

Kegiatan non degree training mengalami hambatan karena adanya perubahan tema dan penyelenggara short course, upaya mengatasi hal ini adalah dengan merubah tema dan tempat. Kegiatan non degree training dialihkan dalam negeri dengan tema assessment dan kurikulum. Kegiatan Hibah Pengajaran mengalami keterlambatan jadwal karena kegiatan dimulai pada awal tahun (Januari 2011) sementara pengesahan TOR oleh CPCU cukup lama, adanya perubahan SOP dari CPCU ditambah minat dosen dalam penyusunan buku ajar juga kurang. Upaya yang telah dilakukan adalah mendorong secara individu masing-masing dosen untuk berperan aktif dalam hibah pengajaran. Namun sampai saat ini kegiatan sudah sesuai menghasilkan 2 buah buku ajar.

Jadwal pengadaan barang seperti CCTV mundur dari jadwal yang seharusnya. Hal tersebut disebabkan terlambatnya surat NOL dari WB untuk pengadaan alat terebut. Selain itu, untuk pengadaan buku, dengan metode national competitive bidding (NCB) di tahun 2011, tidak bisa terlaksana. Hal ini dikarenakan pengadaan NCB 1st prior yaitu Pengadaan Peralatan Laboratorium Medik belum mendapat NOL dari WB dan lelang dinyatakan gagal dan harus dilelang ulang. Oleh karena itu, pengadaan barang Pengembangan Perpustakaan Melalui Penambahan Teks Book di carry over pada tahun 2012.

1.4.4.6 Rencana perbaikan

Rencana perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan aktivitas antara lain:

(28)

22 1) Persiapan subaktivitas dimulai lebih awal dari jadwal.

2) Untuk kegiatan yang melibatkan departemen klinis dilakukan per masing-masing departemen klinis

3) Memilih dan meminta tim untuk kesediannya melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal.

4) Proaktif mencari informasi ke CPCU tentang progress dokumen procurement yang sudah dikirimkan.

1.4.5. Pelaksanaan Program Aktivitas 4 1.4.5.1 Tujuan

Kemampuan penalaran klinis yang baik sangat dibutuhkan oleh seorang dokter, karena ketika berhadapan dengan pasien mulai dari kegiatan anamnesis sampai ke pemilihan terapi membutuhkan kemampuan ini. Di lain hal penalaran kinis yang baik bukan merupakan keterampilan yang bersifat instant dan mudah dipelajari. FK UII telah berusaha mengajarkan konsep penalaran klinis tersebut sejak mahasiswa masuk pada fase terintegrasi (semester 2). Berbagai kegiatan belajar didesain untuk menstimulasi kemampuan penalaran klinis mahasiswa seperti kegiatan anamnesis dan Modified Essay Question (MEQ) yang diajarkan pada hampir setiap blok pada tahap sarjana kedokteran.

Meskipun berbagai kegiatan belajar telah dilakukan untuk menstimulus clinical reasoning mahasiswa, hasil identifikasi evaluasi diri menunjukkan bahwa kemampuan tersebut belumlah dikuasai dengan baik oleh mahasiswa, yang dilihat dari rerata nilai mahasiswa untuk anamnesis dan MEQ belum cukup menggembirakan. Selain itu data lain menunjukkan bahwa rerata kelulusan UKDI, sebagai tolok ukur pencapaian penalaran klinis mahasiswa, belum memuaskan. Berbagai permasalahan tersebut ditengarai karena pola pengajaran clinical reasoning di FK UII belum cukup optimal. Oleh karena itu, stimulasi kemampuan penalaran klinis dari berbagai kegiatan belajar yang ada masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan hal tersebut dirancang aktivitas-aktivitas untuk meningkatkan kemampuan penalaran klinis mahasiswa, yang ditujukan untuk :

(29)

23 1) Tercapainya perbaikan pengajaran anamnesis sebagai metode

pengajaran clinical reasoning.

2) Tercapainya optimalisasi MEQ sebagai metode pengajaran clinical reasoning.

3) Meningkatnya inovasi dalam kegiatan pembelajaran yang mampu menstimulasi clinical reasoning mahasiswa.

4) Tercapainya perbaikan sistem assessment kemampuan clinical reasoning pendidikan dokter.

5) Meningkatnya kesiapan lulusan untuk mengikuti UKDI.

1.4.5.2 Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan aktivitas 4 selama 1 tahun sesuai RIP tahun 2011 mencakup 5 subaktivitas yaitu

1) Perbaikan Pengajaran Anamnesis sebagai Metode Pengajaran Clinical Reasoning

2) Optimalisasi MEQ sebagai Metode Pengajaran yang Menstimuli Clinical Reasoning

3) Inovasi Kegiatan Pembelajaran untuk Menstimuli Clinical Reasoning Mahasiswa

4) Perbaikan Sistem Penilaian Clinical Reasoning Mahasiswa dan Dokter Muda

5) Penyiapan Mahasiswa untuk UKDI

1) Perbaikan Pengajaran Anamnesis sebagai Metode Pengajaran Clinical Reasoning

Subaktivitas Perbaikan Pengajaran Anamnesis pada tahun 2011 dilakukan melalui beberapa langkah yaitu: a) Peningkatan kualitas kasus/skenario anamnesis, b) Peningkatan kualitas pasien simulasi, c) Inovasi dalam metode pengajaran anamnesis.

Untuk kegiatan peningkatan kualitas kasus/skenario anamnesis telah dilakukan lokakarya pada bulan Mei 2011, yang diikuti oleh staf edukatif perwakilan tim blok dan staf laboratorium ketrampilan medik, dimana outputnya adalah jumlah staf edukatif yang terlatih dalam pembuatan skenario

(30)

24 anamnesis bertambah, serta tersedianya skenario anamnesis yang baik untuk Blok Sistem Gerak, Kardiovaskuler, Sistem Saraf dan Kesehatan Jiwa. Skenario tersebut diimplementasikan pada kegiatan belajar di semester Gasal tahun akademik 2011/2012 .

Kegiatan selanjutnya yaitu peningkatan kualitas pasien simulasi dijabarkan dalam bentuk in house training yang dilakukan selama 3 hari pada bulan Juli 2011dengan peserta staf nonedukatif yang selama ini terlibat dalam pembelajaran ketrampilan medik FK UII. Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola dengan institusi penyelenggara FK UGM. FK UGM menjadi pembina FK UII tahun 2001-2009. Saat ini kedua FK terikat perjanjian kerjasama terkait pengembangan pendidikan di FK UII. Materi in house training secara garis besar dibagi menjadi 3, yaitu pelatihan pasien simulasi untuk ketrampilan anamnesis, ketrampilan prosedural dan ketrampilan pemeriksaan fisik. Selanjutnya pasien simulasi yang sudah terlatih tersebut dilibatkan pada kegiatan latihan ketrampilan medik anamnesis dan pada ujian ketrampilan medik di akhir blok. Hasil kegiatan ini adalah terdapat peserta yang tersertifikasi dan tersedia pasien simulasi yang terstandarisasi.

Inovasi dalam metode pengajaran anamnesis, yang merupakan salah satu kegiatan subaktivitas ini, diterjemahkan dalam pembuatan media ajar audiovisual ketrampilan anamnesis. Media audiovisual merupakan salah satu inovasi yang baik karena mahasiswa dapat memiliki gambaran yang nyata mengenai berbagai bentuk kegiatan anamnesis dokter-pasien. Untuk pembuatan media ajar audiovisual keterampilan anamnesis tersebut dilakukan Hibah Pengajaran Video Anamnesis untuk Blok Sistem Gerak dan Sistem Saraf. Media ajar tersebut digunakan sebagai salah satu media pembelajaran pada kegiatan ketrampilan medik Blok Sistem Gerak dan Sistem Saraf di semester Gasal Tahun Akademik 2011/2012.

2) Optimalisasi MEQ sebagai Metode Pengajaran yang Menstimuli Clinical Reasoning

Untuk mengoptimalkan MEQ sebagai salah satu metode pengajaran clinical reasoning maka pada tahun 2011 dilakukan beberapa tahapan kegiatan. Upaya ini telah diawali dengan diadakannya Workshop Evaluasi

(31)

25 MEQ sebagai Bentuk Pengajaran Clinical Reasoning pada bulan Juni 2011. Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Policy Study Metode Pengajaran dan Penilaian Clinical Reasoning. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan workshop kedua tentang penyusunan dan pengumpulan soal-soal MEQ yang baik, yang diadakan pada bulan Agustus 2011. Soal MEQ yang telah disusun dengan baik kemudian diimplementasikan dalam proses pengajaran clinical reasoning dalam kegiatan belajar blok, yang merupakan output dari kegiatan ini, sehingga diharapkan dapat membantu pencapaian indikator tambahan rerata nilai MEQ. Pada tahap selanjutnya dilakukan evaluasi untuk menilai efektivitas sistem dan digunakan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

3) Inovasi Kegiatan Pembelajaran untuk Menstimuli Clinical Reasoning Mahasiswa

Pengembangan kegiatan pembelajaran untuk menstimuli clinical reasoning mahasiswa membutuhkan inovasi yang baik dan perlu masukan dari external reviewer atau tenaga ahli yang menguasai tentang clinical reasoning, serta akan mendampingi staf edukatif menyusun berbagai bentuk inovasi pembelajaran yang mampu menstimulasi clinical reasoning mahasiswa. Oleh karena itu, dilakukan pengadaan jasa tenaga ahli dalam bidang clinical reasoning. Tenaga ahli tersebut menjadi konsultan dan narasumber dalam evaluasi serta perumusan kegiatan belajar clinical reasoning dan sistem penilaiannya pada tahap pendidikan klinik.

Kegiatan pembelajaran clinical reasoning perlu juga dilakukan pemantauan secara reguler dan dinilai tingkat pencapaiannya dari waktu ke waktu selama proses pendidikan. Untuk itu perlu dikembangkan inovasi kegiatan evaluasi clinical reasoning. Bentuk inovasi kegiatan pembelajaran untuk menstimuli clinical reasoning mahasiswa yang direncanakan adalah kegiatan progress test. Progress test adalah tes yang dilakukan setiap tahun pada setiap mahasiswa dan dipantau pencapaian nilainya dari waktu ke waktu. Dalam mendukung kegiatan progress test, dibutuhkan staf edukatif yang memiliki kompetensi yang baik dalam penyusunan soal dan pengembangan progress test. Hal ini diupayakan melalui kegiatan lokakarya pengembangan

(32)

26 progress test, yang telah dilakukan pada bulan Agustus 2011. Lokakarya tersebut kemudian diikuti dengan kegiatan pembentukan tim pelaksana progress test, penyusunan mekanisme dan aturan pelaksanaan progress test yang dilanjutkan dengan implementasi/pelaksanaan progress test pada mahasiswa angkatan 2009 dan 2010 pada bulan November 2011.

4) Perbaikan Sistem Penilaian Clinical Reasoning Mahasiswa dan Dokter Muda

Kegiatan untuk menunjang subaktivitas ini dilakukan melalui beberapa langkah yaitu perancangan sistem penilaian clinical reasoning yang valid serta peningkatan kemampuan staf edukatif dalam menilai clinical reasoning mahasiswa.

Perancangan sistem penilaian clinical reasoning dijabarkan dalam dua kegiatan yaitu : 1) Policy Study Metode Pengajaran dan Penilaian Clinical Reasoning; serta 2) Renovasi ruang ujian OSCE. Kegiatan policy study terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yaitu 1) penguatan konsep mengenai penilaian clinical reasoning, 2) evaluasi dan perbaikan sistem penilaian clinical reasoning, 3) implementasi dan evaluasi sistem penilaian clinical reasoning yang baru. Kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam kaitannya dengan policy study adalah diselenggarakannya Workshop Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Clinical Reasoning pada bulan Juli 2011, yang diikuti dengan perumusan penyempurnaan kurikulum dan sistem assessment pendidikan klinik oleh tim perumus. Kegiatan tersebut didampingi oleh tenaga ahli dalam bidang clinical reasoning yang menjadi konsultan/narasumber dalam evaluasi pembelajaran clinical reasoning serta perumusan penyempurnaan kurikulum dan sistem assessment pendidikan klinik. Setelah dilakukan perumusan kurikulum dan sistem assessment pendidikan klinik yang baru. Kegiatan selanjutnya adalah Workshop Sosialisasi Perbaikan Kurikulum dan Penilaian Clinical Reasoning di Tahap Pendidikan Klinik dan TOT untuk staf internal FK UII pada bulan Oktober 2011. Selanjutnya kurikulum dan sistem penilaian yang baru diimplementasikan dalam kegiatan belajar pada tahap pendidikan klinik di bulan November tahun 2011 (Tahun Akademik 2011/2012). Adapun kegiatan pekerjaan sipil renovasi ruang ujian OSCE dimaksudkan untuk menyediakan

(33)

27 ruangan yang representatif untuk setting ujian OSCE mahasiswa. Saat ini ruang tersebut telah selesai dikerjakan.

Kegiatan peningkatan kemampuan staf edukatif dalam menilai clinical reasoning mahasiswa dilakukan melalui program pengembangan staf dengan mengirimkan 1 orang staf edukatif untuk melanjutkan studi pada Program Studi S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran FK UGM dengan fokus pada bidang clinical reasoning. Proses pendaftaran dan seleksi telah dilaksanakan pada bulan Juli 2011. Staf yang ditugaskan tersebut telah mulai mengikuti pendidikan S2 pada Bulan September 2011, dengan masa studi 4 semester (2 tahun). Program ini diharapkan dapat mendorong terciptanya proses pendidikan di FK UII yang lebih berkualitas sehingga dapat mendukung pencapaian indikator utama peningkatan akreditasi.

5) Penyiapan Mahasiswa untuk UKDI

Hasil pembelajaran clinical reasoning selama proses pendidikan yang telah dilakukan di FK UII melalui berbagai proses seperti yang disebut di atas, pada tahap akhir akan diuji melalui UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia). UKDI merupakan ujian akhir yang akan menilai tingkat penguasaan kompetensi dokter lulusan FK UII. Kegiatan untuk menyiapkan mahasiswa dalam mengikuti UKDI pada tahun 2011 dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan yaitu 1) perbaikan konsep ujian komprehensif yang dilakukan di tahap akhir pendidikan klinik, serta 2) pembimbingan bagi mahasiswa yang akan mengikuti UKDI. Kedua kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengembangan sistem/policy study Metode Pengajaran dan Penilaian Clinical Reasoning.

Tahapan kegiatan untuk perbaikan konsep ujian komprehensif diawali dengan pembahasan alur ujian oleh tim, bersama prodi dan MEU, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan konsep ujian komprehensif bersama tenaga ahli clinical reasoning. Setelah itu tahap selanjutnya adalah penyiapan ujian tulis, dilanjutkan dengan pelaksanaan ujian untuk mahasiswa yang akan menghadapi UKDI mulai bulan November 2011.

Kegiatan pembimbingan bagi mahasiswa yang akan mengikuti UKDI dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pendampingan dan pendalaman materi

(34)

28 baik untuk first taker maupun retaker, serta pelaksanaan try out UKDI. Kegiatan tersebut telah dilakukan dalam bentuk pendampingan dan pendalaman materi untuk persiapan mahasiwa menghadapi UKDI periode Agustus 2011. Diharapkan kegiatan ini dapat mendukung pencapaian indikator tingkat kelulusan dan rata-rata nilai UKDI serta presentase kelulusan retaker UKDI.

1.4.5.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Sub aktivitas Perbaikan Pengajaran Anamnesis pada tahun 2011 diawali dengan Lokakarya Peningkatan Kualitas Skenario Anamnesis. Lokakarya ini menghasilkan dokumen skenario anamnesis yang telah diperbaiki untuk Blok Sistem Gerak, Kardiovaskuler, Sistem Saraf dan Kesehatan Jiwa, yang masing-masing blok terdiri dari 2 skenario. Selain itu kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan staf edukatif sebagai tim blok dalam pembuatan skenario anamnesis, walaupun jumlah staf edukatif yang mengikuti lokakarya tersebut di bawah target yang diharapkan. Skenario anamnesis yang telah diperbaiki tersebut telah diimplementasikan pada kegiatan ketrampilan medik anamnesis pada blok yang bersangkutan pada semester Gasal TA 2011/2012. Kegiatan lain pada subaktivitas ini adalah diadakannya Hibah Pengajaran Video Anamnesis untuk Blok Sistem Gerak dan Sistem Saraf. Kegiatan ini diikuti oleh 7 tim pengusul, dimana telah ditetapkan 2 pemenang, masing-masing 1 tim untuk Blok Sistem Gerak dan Sistem Saraf. Video Anamnesis yang dibuat telah diimplementasikan sebagai salah satu materi ajar ketrampilan anamnesis di blok tersebut pada semester Gasal TA 2011/2012. Kegiatan berikutnya pada subaktivitas ini adalah in house training pasien simulasi yang diadakan pada bulan Juli 2011. Output kegiatan ini yaitu jumlah peserta training yang tersertifikasi (75%) dan jumlah pasien simulasi yang terstandarisasi (50 orang) telah tercapai. Staf non edukatif yang terlatih dan terstandarisasi telah digunakan sebagai probandus untuk kegiatan latihan ketrampilan anamnesis maupun ketrampilan klinis lainnya pada kegiatan ketrampilan medik di tahun akademik 2011/2012, serta pada ujian ketrampilan medik.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Program Pengembangan untuk Menguatkan  Keunggulan dan  Kualitas Akademik
Tabel 1. Hasil yang Diharapkan dari PHKPKPD FK UII
Tabel 2. Kurikulum Sarjana Kedokteran KBK 2011
Tabel 3. Stase Tahap Pendidikan Klinik KBK 2011
+5

Referensi

Dokumen terkait

PANCA PROGRAM KE –5 (LIMA) BUPATI WONOGIRI NO SASARAN 1 Meningkatnya Produktivitas Bahan Pangan Utama (Kw/Ha) 2 Meningkatnya Produksi Komoditas Unggulan Pertanian Non Tanaman

 Pertanggungjawaban perjalanan peserta, yang meliputi tiket, boarding pass, airport tax, dsb harus sesuai dengan nama yang bersangkutan dan dipastikan nama yang bersangkutan

Dengan hormat diberitahukan bahwa Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui program Kemitraan dengan

Dengan hormat kami beritahukan bahwa, dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga yang berperan untuk meningkatkan mutu pendidik dan tenaga

Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang dalam Pembangunan Perumahan bertujuan tercapainya kondisi pemanfaatan ruang yang selaras, serasi dan seimbang dalam

Berkaitan dengan jilbab, Syahrûr menjelaskan bahwa terma jilbab berasal dari kata ja-la-ba yang dalam bahasa Arab memiliki dua arti dasar, yaitu, pertama, mendatangkan

Sistem politik yang diterapkan di Indonesia adalah sistem politik demokrasi berdasarkan Pancasila, bercirikan: kedaulatan rakyat, pelaksanaan kedaulatan melalui sistem

meningkatnya kepemilikan manajerial menunjukkan pengaruh positif pada nilai perusahaan karena dengan bertambahnya kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan maka