• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekayasa Ide

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rekayasa Ide"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA IDE REKAYASA IDE

“ 

“ 

Pentingnya Profesionalis

Pentingnya Profesionalis

asi Guru Dalam Pendidikan” asi Guru Dalam Pendidikan” 

Dosen Pengampu: Dosen Pengampu:

Dra. Erlinda

Dra. Erlinda Simanungkalit, M.Pd.Simanungkalit, M.Pd.

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan (Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan

Tahun akademik 2017/2018) Tahun akademik 2017/2018) Disusun Oleh : Disusun Oleh : PUTRI WULANDARI PUTRI WULANDARI (7173142030) (7173142030) Kelas: B Kelas: B

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018 2018

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta hidayahnya penulis dapat menyelesaikan rekayasa dengan rahmat, karunia, serta hidayahnya penulis dapat menyelesaikan rekayasa ide yang berjudul “

ide yang berjudul “ Pentingnya  Pentingnya Profesionalisasi Profesionalisasi Guru Guru Dalam Dalam PendidikanPendidikan” ini” ini dengan baik. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Profesi Kependidikan. dengan baik. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Profesi Kependidikan. Penulis sangat berharap hasil makalah ini dapat berguna bagi semua orang.

Penulis sangat berharap hasil makalah ini dapat berguna bagi semua orang.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, sar

kekurangan. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, sar an dan usulan demian dan usulan demi  perbaikan makalah

 perbaikan makalah yang telah yang telah penulis buat penulis buat di mdi masa asa yang akan yang akan datang, mengingatdatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi  penulis

 penulis sendiri sendiri maupun maupun orang orang lain. lain. Sebelumnya Sebelumnya penulis penulis mohon mohon maaf maaf apabilaapabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang

dan saran yang membangun dari membangun dari pembaca demi perbaikan pembaca demi perbaikan makalah makalah ini diwaktuini diwaktu yang akan datang.

yang akan datang.

Medan,

Medan, Maret Maret 20182018

Penulis Penulis

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... .... ii DAFTAR

DAFTAR ISI ...ISI ... ... iiii BAB

BAB I I ... ... 11 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN ... ... 11 1.1

1.1 Rasionalisasi Rasionalisasi Permasalahan Permasalahan / / Isu Isu ... 1.. 1 1.2

1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ... ... 11 1.3

1.3 Tujuan Tujuan Penulisan ...Penulisan ... 2... 2 1.4

1.4 Manfaat Manfaat Penulisan ...Penulisan ... 2... 2 BAB

BAB II ...II ... .. 33 IDENTIFIKASI

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PERMASALAHAN ... .. 33 2.1

2.1 Definisi Definisi Guru ...Guru ... 3... 3 2.2

2.2 Definisi Definisi Guru Guru Ideal ...Ideal ... 3... 3 2.3 Masala

2.3 Masalah Pada h Pada Guru ...Guru ... 4... 4 2.4

2.4 Profesionalisme Profesionalisme Guru ...Guru ... .. 66 2.5

2.5 Tantangan ProfesTantangan Profesionlisme ionlisme Guru Guru ... .. 77 2.6 Dunia

2.6 Dunia Pendidikan Indonesia Pendidikan Indonesia Menghadapi MEA Menghadapi MEA ... 7... 7 BAB

BAB III III ... .. 99 SOLUSI DAN

SOLUSI DAN PEMBAHASAN ...PEMBAHASAN ... 9... 9 BAB BAB IV IV ... ... 1212 PENUTUP ... PENUTUP ... ... 1212 4.1 4.1 Kesimpulan ...Kesimpulan ... ... 1212 4.2 4.2 Saran ...Saran ... ... 1212 DAFTAR

(4)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Rasionalisasi Permasalahan / Isu

1.1 Rasionalisasi Permasalahan / Isu

Saat ini Indonesia sedang mengalami keterpurukan khususnya dalam Saat ini Indonesia sedang mengalami keterpurukan khususnya dalam  bidang

 bidang pendidikan. pendidikan. Bisa Bisa dilihat dilihat dari dari jumlah jumlah anak anak didik didik yang yang tidak tidak lulus lulus ujianujian nasional selalu bertambah

nasional selalu bertambah setiap tahunnya. Hsetiap tahunnya. Hal ini menujukan al ini menujukan bahwa bahwa pendidikanpendidikan di Indonesia mengalami kemunduran yang drastis. Salah satu faktor utama yang di Indonesia mengalami kemunduran yang drastis. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan terhadap keberhasilan suatu pembelajaran suatu pembelajaran adalahadalah  profesionalisme

 profesionalisme yang yang dimiliki dimiliki oleh oleh pendidik, pendidik, dalam dalam hal hal ini ini adalah adalah guru. guru. TidakTidak semua orang bisa menjadi guru. Kurangnya profesioalisme guru saat ini, mungkin semua orang bisa menjadi guru. Kurangnya profesioalisme guru saat ini, mungkin disebabkan ketidaktahuan tentang apa yang disebut sebagai guru yang profesional, disebabkan ketidaktahuan tentang apa yang disebut sebagai guru yang profesional, apa saja kriterianya dan bagaimana cara menjadi seorang guru yang profesional apa saja kriterianya dan bagaimana cara menjadi seorang guru yang profesional dalam bidangnya.

dalam bidangnya.

Oleh karena itu, perlu adanya suatu penjelasan yang lebih rinci mengenai Oleh karena itu, perlu adanya suatu penjelasan yang lebih rinci mengenai  pentingnya

 pentingnya profesionalisme profesionalisme guru guru dalam dalam suatu suatu pembelajaran. pembelajaran. Makalah Makalah ini ini akanakan membahas pentingnya profesionalisme guru dalam mengajar, sehingga membahas pentingnya profesionalisme guru dalam mengajar, sehingga diharapkan mampu menjadi motivasi bagi para guru untuk lebih meningkatan diharapkan mampu menjadi motivasi bagi para guru untuk lebih meningkatan  profesionalisme yang di

 profesionalisme yang dimilikinya guna menghasilkan milikinya guna menghasilkan anak didik anak didik yang berkualitasyang berkualitas tinggi.

tinggi.

1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah

1.

1. Apa yang dimaksud dengan guru?Apa yang dimaksud dengan guru? 2.

2. Bagaimana kriteria-kriteria menjadi guru ideal?Bagaimana kriteria-kriteria menjadi guru ideal? 3.

3. Apa yang dimaksud dengan profesionalisme guru dalam mengajar?Apa yang dimaksud dengan profesionalisme guru dalam mengajar? 4.

4. Apa saja upaya Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalismeyang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar?

(5)

1.3 Tujuan Penulisan 1.3 Tujuan Penulisan

1.

1. Untuk mengetahui apa itu guruUntuk mengetahui apa itu guru 2.

2. Untuk mengetahui bagaimana kriteria-kriteria menjadi guru idealUntuk mengetahui bagaimana kriteria-kriteria menjadi guru ideal 3.

3. Untuk mengetahui profesionalisme guru dalam mengajarUntuk mengetahui profesionalisme guru dalam mengajar 4.

4. Untuk mengetahui apa saja upaya yang dapat dilakukan untukUntuk mengetahui apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar

meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar

1.4 Manfaat Penulisan 1.4 Manfaat Penulisan

1.

1. Dapat mengetahui apa itu guruDapat mengetahui apa itu guru 2.

2. Dapat mengetahui bagaimana kriteria-kriteria menjadi guru idealDapat mengetahui bagaimana kriteria-kriteria menjadi guru ideal 3.

3. Dapat mengetahui profesionalisme guru dalam mengajarDapat mengetahui profesionalisme guru dalam mengajar 4.

4. Dapat mengetahui apa saja upaya yang dapat dilakukan untukDapat mengetahui apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar

(6)

BAB II BAB II IDENTIFIKA

IDENTIFIKASI SI PERMASALAHANPERMASALAHAN 2.1 Definisi Guru

2.1 Definisi Guru

Menurut Husnul Chotimah (2008),”guru adalah orang yang memfasilitasi Menurut Husnul Chotimah (2008),”guru adalah orang yang memfasilitasi alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik”. Memfasilitasi alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik”. Memfasilitasi  berarti

 berarti seorang seorang guru guru berperan berperan sebagai sebagai jembatan jembatan penghubung penghubung ilmu ilmu pengetahuanpengetahuan kepada anak didiknya. Hal ini berarti peran seorang guru sangat menentukan kepada anak didiknya. Hal ini berarti peran seorang guru sangat menentukan keberhasilan dari suatu pendidikan, disamping orang tua. Oleh karena itu guru keberhasilan dari suatu pendidikan, disamping orang tua. Oleh karena itu guru sering disebut sebagai orang tua kedua di sekolah. Guru adalah kunci keberhasilan sering disebut sebagai orang tua kedua di sekolah. Guru adalah kunci keberhasilan anak didiknya. Seorang guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik. anak didiknya. Seorang guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik. Mengajar hanya sebatas memberikan ilmu, namun mendidik adalah Mengajar hanya sebatas memberikan ilmu, namun mendidik adalah mentransformasikan ilmu pengetahuan sekaligus nilai-nilai moral kepada anak mentransformasikan ilmu pengetahuan sekaligus nilai-nilai moral kepada anak didik. Untuk itu seorang guru harus mempunyai keahlian dalam bidangnya. Jadi didik. Untuk itu seorang guru harus mempunyai keahlian dalam bidangnya. Jadi syarat yang paling utama yang harus dimiliki oleh guru adalah memiliki keahlian syarat yang paling utama yang harus dimiliki oleh guru adalah memiliki keahlian dalam bidang tertentu dan mampu mentranformasikan ilmu tersebut kepada anak dalam bidang tertentu dan mampu mentranformasikan ilmu tersebut kepada anak didikya. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa menjadi guru.

didikya. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa menjadi guru.

2.2 Definisi Guru Ideal 2.2 Definisi Guru Ideal

Guru yang pandai belum tentu bisa menjadi guru ideal. Menurut Wijaya Guru yang pandai belum tentu bisa menjadi guru ideal. Menurut Wijaya Kusumah (2009),”guru ideal adalah sosok guru yang mampu menjadi panutan Kusumah (2009),”guru ideal adalah sosok guru yang mampu menjadi panutan dandan selalu memberikan keteladaan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. selalu memberikan keteladaan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya”.

dahaga bagi siapa saja yang meminumnya”.

Pada dasarnya seorang guru tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian Pada dasarnya seorang guru tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian dalam bidangnya, namun seorang guru harus bisa menjadi teladan bagi dalam bidangnya, namun seorang guru harus bisa menjadi teladan bagi murid-muridnya. Menurut Desi Reminsa (2008),” syarat untuk menjadi guru ideal antara muridnya. Menurut Desi Reminsa (2008),” syarat untuk menjadi guru ideal antara lain harus memiliki kemampuan intelektual yang memadai, kemampuan lain harus memiliki kemampuan intelektual yang memadai, kemampuan memahami visi dan misi pendidikan, keahlian mentransfer ilmu pengetahuan atau memahami visi dan misi pendidikan, keahlian mentransfer ilmu pengetahuan atau metodologi pembelajaran, mampu memahami konsep perkembagan metodologi pembelajaran, mampu memahami konsep perkembagan

(7)

anak/psikologi perkembangan, kemampuan mencari

anak/psikologi perkembangan, kemampuan mencari  problem solving  problem solving  (pemacahan (pemacahan masalah), kreatif dan memiliki seni dalam megajar”.

masalah), kreatif dan memiliki seni dalam megajar”.

Dari beberapa pendapat para pakar diatas, guru ideal adalah sosok seorang Dari beberapa pendapat para pakar diatas, guru ideal adalah sosok seorang guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi dalam mengajar anak didiknya. guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi dalam mengajar anak didiknya. Oleh karena sangat penting bagi seorang guru untuk memiliki prefesionalisme Oleh karena sangat penting bagi seorang guru untuk memiliki prefesionalisme yang tinggi dalam mengajar.

yang tinggi dalam mengajar.

2.3 Masalah Pada Guru 2.3 Masalah Pada Guru

Salah satu keberhasilan guru dalam mengajar ditentukan oleh keberhasilan Salah satu keberhasilan guru dalam mengajar ditentukan oleh keberhasilan murid-muridnya dalam studi berupa prestasi belajarnya. Guru dapat dipandang murid-muridnya dalam studi berupa prestasi belajarnya. Guru dapat dipandang sebagai sutradara sekaligus sebagai pemain dan penonton. Sebagai sutradara guru sebagai sutradara sekaligus sebagai pemain dan penonton. Sebagai sutradara guru hendaknya mampu menyusun skenario dan rencana yang akan dilaksanakan hendaknya mampu menyusun skenario dan rencana yang akan dilaksanakan sendiri di saat bertugas sebagai pemain. Sebagai pemain, guru berkewajiban sendiri di saat bertugas sebagai pemain. Sebagai pemain, guru berkewajiban melaksanakan rencana yang dibuatnya, berinteraksi dalam situasi belajar melaksanakan rencana yang dibuatnya, berinteraksi dalam situasi belajar mengajar.

mengajar.

Sebagai penonton, guru berkewajiban mengevaluasi proses dan hasil Sebagai penonton, guru berkewajiban mengevaluasi proses dan hasil  belajar

 belajar (MD. (MD. Dahlan, Dahlan, 1982: 1982: 14). 14). Pengertian Pengertian guru guru secara secara etimologi etimologi adalah adalah orangorang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Guru dalam arti yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Guru dalam arti  profesi

 profesi mempunyai mempunyai tugas tugas mengajar mengajar dan dan mendidik mendidik dalam dalam konteks konteks pendidikanpendidikan (belajar-mengajar) sebab sementara ada guru yang mengajar menganggap sebagai (belajar-mengajar) sebab sementara ada guru yang mengajar menganggap sebagai  pekerjaan

 pekerjaan yang yang menyenangkan, menyenangkan, menyebalkan, menyebalkan, dan dan menjemukan menjemukan sehingga sehingga perluperlu dikaji mengenai hakikat guru yang sebenarnya (Imam Syafi'ie, 1992: 30). Thomas dikaji mengenai hakikat guru yang sebenarnya (Imam Syafi'ie, 1992: 30). Thomas Gordon, dalam rangka memahami masalah yang dihadapi guru, mengemukakan Gordon, dalam rangka memahami masalah yang dihadapi guru, mengemukakan definisi "guru ideal" yang kebanyakan dianut para guru, yaitu diambil dari mitos definisi "guru ideal" yang kebanyakan dianut para guru, yaitu diambil dari mitos umum tentang guru dan pengajaran. Ia mengembangkan 8 mitos guru yang umum tentang guru dan pengajaran. Ia mengembangkan 8 mitos guru yang dianggapnya baik. Kedelapan mitos tersebut adalah:

dianggapnya baik. Kedelapan mitos tersebut adalah: 1.

1. Guru yang baik adalah guru yang kalem, tidak pernah berteriak, selaluGuru yang baik adalah guru yang kalem, tidak pernah berteriak, selalu  bertemperamen

 bertemperamen baik, baik, selalu selalu tenang, tenang, dan dan tidak tidak pernah pernah menunjukkanmenunjukkan emosi yang tinggi.

(8)

2.

2. Guru yang baik tidak pernah berprasangka buruk. Guru yang baikGuru yang baik tidak pernah berprasangka buruk. Guru yang baik tidak pernah membeda-bedakan anak atas dasar suku, ras dan lain tidak pernah membeda-bedakan anak atas dasar suku, ras dan lain  jenis.

 jenis. 3.

3. Guru yang baik menyembunyikan perasaan yang sesungguhnyaGuru yang baik menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya kepada murid-muridnya.

kepada murid-muridnya. 4.

4. Guru yang baik menerima semua anak dengan pandangan yang sama.Guru yang baik menerima semua anak dengan pandangan yang sama. Guru yang baik tidak pernah punya favorit dan tidak pilih kasih.

Guru yang baik tidak pernah punya favorit dan tidak pilih kasih. 5.

5. Guru yang baik menyediakan lingkungan belajar yang menarik,Guru yang baik menyediakan lingkungan belajar yang menarik, merangsang, tenang, bebas, dan sesuai dengan aturan pada setiap saat. merangsang, tenang, bebas, dan sesuai dengan aturan pada setiap saat. 6.

6. Guru yang baik selalu konsisten. Guru yang baik tidak pernah merasaGuru yang baik selalu konsisten. Guru yang baik tidak pernah merasa tinggi, rendah, tidak pernah lupa atau membuat kesalahan, tidak pernah tinggi, rendah, tidak pernah lupa atau membuat kesalahan, tidak pernah menunjukkan sebagiansebagian dan tidak pernah beraneka r

menunjukkan sebagiansebagian dan tidak pernah beraneka r agam.agam. 7.

7. Guru yang baik selalu tahu jawaban. Guru yang baik mempunyaiGuru yang baik selalu tahu jawaban. Guru yang baik mempunyai  pengetahuan yang lebih bany

 pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan dengan muridmuak dibandingkan dengan muridmuridnya.ridnya. 8.

8. Guru yang baik selalu membantu satu sama lain, selalu menjadiGuru yang baik selalu membantu satu sama lain, selalu menjadi  barisan dalam menghadapi anakanak tanpa

 barisan dalam menghadapi anakanak tanpa memperhitungkan perasaanmemperhitungkan perasaan nilai atau hukuman.

nilai atau hukuman.

Dari kedelapan mitos tersebut, bila disimpulkan guru yang baik adalah Dari kedelapan mitos tersebut, bila disimpulkan guru yang baik adalah harus lebih baik, lebih mengerti, lebih memiliki ilmu pengetahuan, lebih harus lebih baik, lebih mengerti, lebih memiliki ilmu pengetahuan, lebih sempurna dari pada anak didiknya. Orang yang menganut mitos ini berarti guru sempurna dari pada anak didiknya. Orang yang menganut mitos ini berarti guru dituntut untuk mengatasi kelemahan manusia itu sendiri. Guru dituntut untuk dituntut untuk mengatasi kelemahan manusia itu sendiri. Guru dituntut untuk  berbuat sesuai

 berbuat sesuai dengan idealismenya, dengan idealismenya, sehingga ia sehingga ia akan berperan akan berperan pura-pura pura-pura sebagaisebagai seorang yang ideal di satu sisi, dan di sisi lain ia harus berperan sebagai pribadi seorang yang ideal di satu sisi, dan di sisi lain ia harus berperan sebagai pribadi ada adanya (Imam Syafi'I, 1992: 32). Pandangan lain tentang guru yang baik juga ada adanya (Imam Syafi'I, 1992: 32). Pandangan lain tentang guru yang baik juga dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1973: 60). Menurutnya guru yang baik dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1973: 60). Menurutnya guru yang baik dan disukai adalah guru yang mempunyai sifat ramah dan bersedia memahami dan disukai adalah guru yang mempunyai sifat ramah dan bersedia memahami setiap orang, bersifat sabar dan suka membantu memberi perasaan tenang, bersifat setiap orang, bersifat sabar dan suka membantu memberi perasaan tenang, bersifat adil dan tidak memihak namun tegas, cerdas dan mempunyai minat yang berbagai adil dan tidak memihak namun tegas, cerdas dan mempunyai minat yang berbagai ragam (luas), memiliki rasa humor dan kesegaran pergaulan, dan memperlihatkan ragam (luas), memiliki rasa humor dan kesegaran pergaulan, dan memperlihatkan tingkah laku dan lahiriyah yang menarik.

(9)

Guru p

Guru pada dasarnya ada dasarnya harus mempunyharus mempunyai idealisme ai idealisme dan kepdan kepribadian yangribadian yang  baik,

 baik, sebab sebab diharapkan diharapkan guru guru mampu mampu menjadi menjadi suri suri tauladan tauladan dalam dalam semuasemua tindakannya. Adapun hakikat guru adalah seorang yang memberikan ilmu tindakannya. Adapun hakikat guru adalah seorang yang memberikan ilmu  pengetahuan

 pengetahuan atau atau keterampilan keterampilan kepada kepada orang orang lain lain dan dan harus harus mempunyaimempunyai kepribadian yang baik serta mampu menjalankan tugas dan kewajibannya secara kepribadian yang baik serta mampu menjalankan tugas dan kewajibannya secara  baik.

 baik.

2.4 Profesionalisme Guru 2.4 Profesionalisme Guru

Supriyadi (1999) mengatakan bahwa bahwa profesionalisme menunjuk Supriyadi (1999) mengatakan bahwa bahwa profesionalisme menunjuk  pada

 pada derajat derajat penampilan penampilan seseorang seseorang sebagai sebagai profesional profesional atau atau penampilan penampilan suatusuatu  pekerjaan

 pekerjaan sebagai sebagai profesi, profesi, ada ada yang yang profesionalismenya profesionalismenya tinggi, tinggi, sedang, sedang, dandan rendah. Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen anggota rendah. Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen anggota  profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tingg

 profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik profesi.i dan kode etik profesi.

Dengan demikian profesionalisme merupakan performance quality dan Dengan demikian profesionalisme merupakan performance quality dan sekaligus sebagai tuntutan perilaku profesional dalam melaksanakan tugasnya. sekaligus sebagai tuntutan perilaku profesional dalam melaksanakan tugasnya. Konsekuensinya guru sebagai profesional dituntut untuk bisa bekerja dalam Konsekuensinya guru sebagai profesional dituntut untuk bisa bekerja dalam koridor profesionalisme.Guru adalah pekerja profesi oleh karena itu harus koridor profesionalisme.Guru adalah pekerja profesi oleh karena itu harus menjunjung profesionalisme. Pengertian umum profesionalisme menunjukkan menjunjung profesionalisme. Pengertian umum profesionalisme menunjukkan kerja keras secara terlatih tanpa adalanya persyaratan tertentu. Pemahaman secara kerja keras secara terlatih tanpa adalanya persyaratan tertentu. Pemahaman secara scientific profesionalisme menunjuk pada ide, aliran, atau pendapat bahwa suatu scientific profesionalisme menunjuk pada ide, aliran, atau pendapat bahwa suatu  profesi

 profesi harus harus dilksanakan dilksanakan oleh oleh profesional profesional denganmengacu denganmengacu kepadakepada  profesionalisme (Wirawan: 2003).

 profesionalisme (Wirawan: 2003).

Berbicara tentang profesionalisme guru tentunya berhubungan dengan Berbicara tentang profesionalisme guru tentunya berhubungan dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagi tenaga pendidik. Yang harus memiliki kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagi tenaga pendidik. Yang harus memiliki kemampuan pedagogic, emosional, serta kemampuan sosial guru juga diharapkan kemampuan pedagogic, emosional, serta kemampuan sosial guru juga diharapkan mampu menjadi tenaga pendidik yang professional. Seperti yang teramanat pada mampu menjadi tenaga pendidik yang professional. Seperti yang teramanat pada UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang berbunyi : “guru merupakan UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang berbunyi : “guru merupakan  bagian

 bagian dari dari sebuah sebuah profesi profesi dan dan dituntut dituntut untuk untuk dapat dapat professional”. professional”. KompetenKompeten  berada

 berada di di dalam dalam diri diri seseorang seseorang berupa berupa kemampuan kemampuan atau atau kecakapan kecakapan untukuntuk melakukan sesuatu,yang berkaitan dengan pola-pola perilaku yang dapat diamati melakukan sesuatu,yang berkaitan dengan pola-pola perilaku yang dapat diamati

(10)

2.5 Tantangan Profesionlisme Guru 2.5 Tantangan Profesionlisme Guru

Dalam

Dalam rangka rangka meningkatkan meningkatkan profesionalisme profesionalisme guru, guru, terjadinyaterjadinya revolusi teknologi

revolusi teknologi informasi informasi merupakan sebuah merupakan sebuah tantangan yang hatantangan yang harus mampurus mampu dipecahkan

dipecahkan secara secara mendesak. mendesak. Adanya Adanya perkembangan perkembangan teknologi teknologi informasi informasi yangyang demikian akan mengubah pola hubungan guru-murid, teknologi instruksional dan demikian akan mengubah pola hubungan guru-murid, teknologi instruksional dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Kemampuan guru dituntut untuk sistem pendidikan secara keseluruhan. Kemampuan guru dituntut untuk menyesuaikan hal demikian itu.

menyesuaikan hal demikian itu.

Adanya revolusi informasi harus dapat dimanfaatkan oleh bidang Adanya revolusi informasi harus dapat dimanfaatkan oleh bidang  pendidikan sebagai

 pendidikan sebagai alat alat mencapai tujuannya mencapai tujuannya dan bukan dan bukan sebaliknya justru sebaliknya justru menjadimenjadi  penghambat.

 penghambat. Untuk Untuk itu, itu, perlu perlu didukung didukung oleh oleh suatu suatu kehendak kehendak dan dan etika etika yangyang dilandasi oleh ilmu pendidikan dengan dukungan berbagai pengalaman dilandasi oleh ilmu pendidikan dengan dukungan berbagai pengalaman  para

 para praktisi pendidikan di lapangan.praktisi pendidikan di lapangan.

Perkembangan teknologi (terutama teknologi informasi) Perkembangan teknologi (terutama teknologi informasi) menyebabkan peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan akan mulai bergeser. menyebabkan peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan akan mulai bergeser. Sekolah tidak lagi akan menjadi satu-satunya pusat pembelajaran karena aktivitas Sekolah tidak lagi akan menjadi satu-satunya pusat pembelajaran karena aktivitas  belajar

 belajar tidak tidak lagi lagi terbatasi terbatasi oleh oleh ruang ruang dan dan waktu. waktu. Peran Peran guru guru juga juga tidak tidak akanakan menjadi

menjadi satu-satunya satu-satunya sumber sumber belajar belajar karena karena banyak banyak sumber sumber belajar belajar dan dan sumbersumber informasi yang mampu memfasilitasi seseorang untuk belajar.

informasi yang mampu memfasilitasi seseorang untuk belajar. Ada

Ada sisi-sisi sisi-sisi tertentu tertentu dari dari fungsi fungsi dan dan peranan peranan sekolah sekolah yang tyang tidakidak dapat

dapat tergantikan, tergantikan, misalnya misalnya hubungan hubungan guru-murid guru-murid dalam dalam fungsifungsi mengembangkan

mengembangkan kepribadian kepribadian atau atau membina membina hubungan hubungan sosial, sosial, rasarasa kebersamaan, kohesi sosial, dan lain-lain. Teknologi informasi hanya mungkin kebersamaan, kohesi sosial, dan lain-lain. Teknologi informasi hanya mungkin menjadi pengganti fungsi penyebaran informasi dan sumber belajar atau sumber menjadi pengganti fungsi penyebaran informasi dan sumber belajar atau sumber  bahan

 bahan ajar. ajar. Bahan Bahan ajar ajar yang syang semula emula disampaikan disampaikan di di sekolah sekolah secara secara klasikal, klasikal, lalulalu dapat diubah m

dapat diubah menjadi pembelajaran enjadi pembelajaran yang yang diindividualisasikan melalui diindividualisasikan melalui jaringanjaringan internet yang dapat diakses oleh siapapun dari manapun secara individu. Inilah internet yang dapat diakses oleh siapapun dari manapun secara individu. Inilah tantangan profesi

tantangan profesi guru. Apakah guru. Apakah perannya akan perannya akan digantikan oleh digantikan oleh teknologiteknologi informasi, atau guru yang memanfaatkan teknologi informasi untuk informasi, atau guru yang memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang

(11)

Pada tahun 2015 kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau Pada tahun 2015 kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau Pasar Ekonomi ASEAN mulai berlaku. Kesepakatan ini tak hanya berdampak Pasar Ekonomi ASEAN mulai berlaku. Kesepakatan ini tak hanya berdampak  pada sektor ekonomi, tapi

 pada sektor ekonomi, tapi juga sektor-juga sektor-sektor lainnya. Tak terkecuali “pendidikan”sektor lainnya. Tak terkecuali “pendidikan” sebagai modal membangun sumber daya manusia yang kompetitif. Era sebagai modal membangun sumber daya manusia yang kompetitif. Era  perdagangan bebas ASEAN, harus

 perdagangan bebas ASEAN, harus disambut oleh disambut oleh dunia pendidikan dengan dunia pendidikan dengan cepat,cepat, agar sumber daya manusia Indonesia siap menghadapi persaingan yang semakin agar sumber daya manusia Indonesia siap menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan negara-negara lain.

ketat dengan negara-negara lain. Mengacu pada

Mengacu pada faktor penentu faktor penentu kemajuan suatu kemajuan suatu negara yaitu, negara yaitu, penguasaanpenguasaan inovasi (45%), penguasaan jaringan/networking (25%), penguasaan teknologi inovasi (45%), penguasaan jaringan/networking (25%), penguasaan teknologi (20%), serta kekayaan sumberdaya alam hanya (10%), maka pendidikan di (20%), serta kekayaan sumberdaya alam hanya (10%), maka pendidikan di Indonesia harus lebih menekankan pada tiga kemampuan tersebut untuk Indonesia harus lebih menekankan pada tiga kemampuan tersebut untuk meningkatkan kemajuan di Indonesia.

meningkatkan kemajuan di Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah harus mampu menyiapkan Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah harus mampu menyiapkan sekolah-sekolah khusus yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan kerja, sekolah-sekolah khusus yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan kerja, misalnya sekolah pertanian, sekolah peternakan, sekolah perikanan, sekolah misalnya sekolah pertanian, sekolah peternakan, sekolah perikanan, sekolah teknik mesin, sekolah teknik bangunan, dan sebagainya. Sekolah-sekolah tersebut teknik mesin, sekolah teknik bangunan, dan sebagainya. Sekolah-sekolah tersebut harus benar-benar mampu membekali kompetensi untuk berinovasi dan untuk harus benar-benar mampu membekali kompetensi untuk berinovasi dan untuk membangun jaringan/networking. Kompetensi berinovasi dapat dilakukan dengan membangun jaringan/networking. Kompetensi berinovasi dapat dilakukan dengan  peningkatan berbagai ketrampilan yang

 peningkatan berbagai ketrampilan yang ada.ada.

Ketrampilan ini bisa diupayakan dengan cepat karena siswa akan diajarkan Ketrampilan ini bisa diupayakan dengan cepat karena siswa akan diajarkan  bagaimana

 bagaimana cara cara bekerja bekerja yang yang kreatif kreatif dan dan inovatif. inovatif. Sedangkan Sedangkan kompetensikompetensi membangun jaringan dilakukan dengan pengembanga sikap dan mengelola membangun jaringan dilakukan dengan pengembanga sikap dan mengelola sumber daya manusia seperti, kepemimpinan, kerja sama serta komunikasi.

(12)

BAB III BAB III

SOLUSI DAN PEMBAHASAN SOLUSI DAN PEMBAHASAN

Disadari atau tidak tugas guru di masa depan akan semakin berat. Guru Disadari atau tidak tugas guru di masa depan akan semakin berat. Guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknologi tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknologi saja, melainkan juga harus mengemban tugas yang dibebankan masyarakat saja, melainkan juga harus mengemban tugas yang dibebankan masyarakat kepadanya. Tugas tersebut meliputi mentransfer kebudayaan dalam arti luas, kepadanya. Tugas tersebut meliputi mentransfer kebudayaan dalam arti luas, keterampilan dalam menjalani hidup (life skills), dan nilai serta beliefs (Purwanto, keterampilan dalam menjalani hidup (life skills), dan nilai serta beliefs (Purwanto, 2004).

2004). Melihat tugas yang Melihat tugas yang demikian berat tersebut, maka demikian berat tersebut, maka sudah selayaknya sudah selayaknya bilabila kemampuan profesional guru juga terus ditingkatkan agar mereka mampu kemampuan profesional guru juga terus ditingkatkan agar mereka mampu menjalankan tugasnya deng

menjalankan tugasnya dengan baik. an baik. Terkait dengan hal ini gTerkait dengan hal ini guru sendiri harus mauuru sendiri harus mau membuat penilaian atas kinerjanya sendiri atau mau melakukan otokritik di membuat penilaian atas kinerjanya sendiri atau mau melakukan otokritik di samping harus pula memperhatikan berbagai pendapat dan harapanmasyarakat. samping harus pula memperhatikan berbagai pendapat dan harapanmasyarakat.

Menurut Purwanto (2004), dalam rangka meningkatkan profesionalismenya, Menurut Purwanto (2004), dalam rangka meningkatkan profesionalismenya, guru harus selalu berusaha untuk melakukan lima hal.

guru harus selalu berusaha untuk melakukan lima hal. Pertama,Pertama,  memahami  memahami tuntutan standar profesi yang ada. Hal ini harus ditempatkan pada prioritas yang tuntutan standar profesi yang ada. Hal ini harus ditempatkan pada prioritas yang utama karena:

utama karena: 1.

1. Persaingan global sekarang memungkinkan adanya mobilitas guru lintasPersaingan global sekarang memungkinkan adanya mobilitas guru lintas negara.

negara. 2.

2. Sebagai profesional seorang guru harus mengikuti tuntutan perkembanganSebagai profesional seorang guru harus mengikuti tuntutan perkembangan  profesi

 profesi secara secara global, global, dan dan tuntutan tuntutan masyarakat masyarakat yang yang menghendaki menghendaki pelayananpelayanan yang lebih baik.

yang lebih baik.

Cara satu-satunya untuk memenuhi standar profesi ini adalah dengan belajar Cara satu-satunya untuk memenuhi standar profesi ini adalah dengan belajar secara terus menerus sepanjang hayat, dengan membuka diri yakni mau secara terus menerus sepanjang hayat, dengan membuka diri yakni mau mendengar dan melihat perkembangan baru di bidangnya.

mendengar dan melihat perkembangan baru di bidangnya. Kedua

Kedua, mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan., mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan. Dengan dipenuhinya kualifikasi dan kompetensi yang memadai maka guru Dengan dipenuhinya kualifikasi dan kompetensi yang memadai maka guru memiliki posisi tawar yang kuat dan memenuhi syarat yang dibutuhkan. memiliki posisi tawar yang kuat dan memenuhi syarat yang dibutuhkan. Peningkatan kualitas dan kompetensi ini dapat ditempuh melalui in-service Peningkatan kualitas dan kompetensi ini dapat ditempuh melalui in-service training dan berbagai upaya lain untuk memperoleh sertifikasi.

(13)

Ketiga,

Ketiga, membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas termasuk membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas termasuk lewat organisasi. Upaya membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas lewat organisasi. Upaya membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas dapat dilakukan guru dengan membina jaringan kerja atau networking. Guru harus dapat dilakukan guru dengan membina jaringan kerja atau networking. Guru harus  berusaha

 berusaha mengetahui mengetahui apa apa yang yang telah telah dilakukan dilakukan oleh oleh sejawatnya sejawatnya yang yang sukses.sukses. Sehingga bisa belajar untuk mencapai sukses yang sama atau bahkan bisa lebih Sehingga bisa belajar untuk mencapai sukses yang sama atau bahkan bisa lebih  baik

 baik lagi. lagi. Melalui Melalui networking networking inilah inilah guru guru memperoleh memperoleh akses akses terhadapterhadap inovasiinovasi di bidang profesinya.

inovasiinovasi di bidang profesinya. Keempat,

Keempat,  mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang  mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan pelayanan bermutu tinggi kepada kostituen. Di zaman sekarang mengutamakan pelayanan bermutu tinggi kepada kostituen. Di zaman sekarang ini, semua bidang dan profesi dituntut untuk memberikan pelayanan prima. Guru ini, semua bidang dan profesi dituntut untuk memberikan pelayanan prima. Guru  pun harus

 pun harus memberikan pelmemberikan pelayanan prima ayanan prima kepada konstituennya kepada konstituennya yaitu siswa, yaitu siswa, orangorang tua dan sekolah sebagai stakeholder . Terlebih lagi pelayanan pendidikan adalah tua dan sekolah sebagai stakeholder . Terlebih lagi pelayanan pendidikan adalah termasuk pelayanan publik yang didanai, diadakan, dikontrol oleh dan untuk termasuk pelayanan publik yang didanai, diadakan, dikontrol oleh dan untuk kepentingan publik. Oleh karena itu guru harus mempertanggungjawabkan kepentingan publik. Oleh karena itu guru harus mempertanggungjawabkan  pelaksanaan tugasnya kepada publik.

 pelaksanaan tugasnya kepada publik. Kelima,

Kelima,  mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam  mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam  pemanfaatan

 pemanfaatan teknologi teknologi komunikasi komunikasi dan dan informasi informasi mutakhir mutakhir agar agar senantiasa senantiasa tidaktidak ketinggalan dalam kemampuannya mengelola pembelajaran. Guru dapat ketinggalan dalam kemampuannya mengelola pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan media dan ide-ide baru bidang teknologi pendidikan seperti media memanfaatkan media dan ide-ide baru bidang teknologi pendidikan seperti media  presentasi,

 presentasi, komputer komputer (hard (hard technologies) technologies) dan dan juga juga pendekatanpendekatan pendekatanpendekatan barubaru  bidang teknologi p

 bidang teknologi pendidikan (soft technologies) .endidikan (soft technologies) .

Beberapa upaya di atas tentu saja tidak akan dapat berjalan jika tidak Beberapa upaya di atas tentu saja tidak akan dapat berjalan jika tidak dibarengi dengan upaya yang nyata untuk menjadikan guru menjadi sebuah dibarengi dengan upaya yang nyata untuk menjadikan guru menjadi sebuah  profesi

 profesi yang menjanjikan yang menjanjikan artinya kesejartinya kesejahteraan ahteraan guru guru memang harus memang harus ditingkatkan.ditingkatkan. Mengapa harus kesejahteraan guru yang harus ditingkatkan? Hal ini mengandung Mengapa harus kesejahteraan guru yang harus ditingkatkan? Hal ini mengandung implikasi yang sangat luas. Di satu sisi, dengan kesejahteraan guru yang memadai implikasi yang sangat luas. Di satu sisi, dengan kesejahteraan guru yang memadai akan mampu mendukung kinerja guru secara optimal. Guru tidak lagi memikirkan akan mampu mendukung kinerja guru secara optimal. Guru tidak lagi memikirkan  bagaimana

 bagaimana mencari mencari "pekerjaan "pekerjaan sampingan" sampingan" untuk untuk mempertahankan mempertahankan dandan membiayai kehidupan keluarganya, melainkan mampu terfokus pada pelaksanaan membiayai kehidupan keluarganya, melainkan mampu terfokus pada pelaksanaan

(14)

Penerapan profesionalisme tentunya bukan hanya tanggung jawab semata Penerapan profesionalisme tentunya bukan hanya tanggung jawab semata dari guru tersebut, akan tetapi semua elemen yang mendukung dalam tugas guru. dari guru tersebut, akan tetapi semua elemen yang mendukung dalam tugas guru. Berbagai masalah dalam mencapi profesionalisme guru kedepan sangatlah Berbagai masalah dalam mencapi profesionalisme guru kedepan sangatlah kompleks, deng

kompleks, dengan an kondusi tersebut kondusi tersebut apabila tidak ada apabila tidak ada kesiapan secara baik kesiapan secara baik akanakan  berdampak terhadap kualita

 berdampak terhadap kualitas pendidikan di s pendidikan di Indonesia. Sementara Indonesia. Sementara saat ini, saat ini, negara- negara-negara di sekitar Indonesia memendang peningkatan mutu pendidikan melalui negara di sekitar Indonesia memendang peningkatan mutu pendidikan melalui  perbaikan kinerja guru sudah berke

 perbaikan kinerja guru sudah berkembang dengan pesat.mbang dengan pesat.

Perbaikan sumber daya dalam hal ini adalah guru merupakan Perbaikan sumber daya dalam hal ini adalah guru merupakan  prioritas,perbaikan

 prioritas,perbaikan dalam dalam hal hal jangka jangka panjang panjang untuk untuk menyiapkan menyiapkan kemampuankemampuan guru, misalnya dalam kemampuan penguasaan teknologi informasi. Penguasaan guru, misalnya dalam kemampuan penguasaan teknologi informasi. Penguasaan teknologi informasi saat ini merupakan hal yang sangat penting, melihat teknologi informasi saat ini merupakan hal yang sangat penting, melihat  perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada saat ini. Perkembangan  perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada saat ini. Perkembangan tersebut tentunya berdampak pula pada dunia pendidikan, bagaimana pendidikan tersebut tentunya berdampak pula pada dunia pendidikan, bagaimana pendidikan mampu beradaptasi dengan perkembangan tersebut.

mampu beradaptasi dengan perkembangan tersebut.

Hal tersebut akan terwujud apabila komponen-komponen di dalam Hal tersebut akan terwujud apabila komponen-komponen di dalam  pendidikan

 pendidikan mampu mampu beradaptasi beradaptasi pula. pula. Guru Guru sebagai sebagai salah salah satu satu komponenkomponen  pendidikan

 pendidikan harus harus mampu mampu beradaptasi beradaptasi juga, juga, langkah langkah awal awal yang yang harus harus dilakukandilakukan adalah menumbuhkan minat guru terhadap teknologi informasi melalui adalah menumbuhkan minat guru terhadap teknologi informasi melalui stimulus-stimulus yang mengharuskan guru berhubungn langsung dengan teknologi stimulus yang mengharuskan guru berhubungn langsung dengan teknologi informasi. Sebagai contoh sekolah memberikan instruksi kepada guru agar setiap informasi. Sebagai contoh sekolah memberikan instruksi kepada guru agar setiap kegiatan pembelajaran menggunakan media teknologi.

kegiatan pembelajaran menggunakan media teknologi.

Dengan begitu secara terbiasa guru akan mudah menguasai teknologi Dengan begitu secara terbiasa guru akan mudah menguasai teknologi informasi, tentunya juga harus didukung sarana yang memadai dari sekolah. informasi, tentunya juga harus didukung sarana yang memadai dari sekolah. Pengembangan

Pengembangan kemampuan kemampuan guru guru dalam dalam menghadapi menghadapi Masyarakat Masyarakat EkonomiEkonomi ASEAN (MEA) yang perlu disaiapkan adalahkepemimpinan, public speaking, ASEAN (MEA) yang perlu disaiapkan adalahkepemimpinan, public speaking,  penguasaan bahasa asing, dan j

 penguasaan bahasa asing, dan jaringan. Apabila hal taringan. Apabila hal tersebut mampu dikuasai olehersebut mampu dikuasai oleh guru, maka akan mudah guru untuk menghadapai MEA dan siap bersaing dengan guru, maka akan mudah guru untuk menghadapai MEA dan siap bersaing dengan SDM dari negara anggota MEA serta mempunyai profesionalisme yang baik SDM dari negara anggota MEA serta mempunyai profesionalisme yang baik dalam bekerja.

(15)

BAB IV BAB IV PENUTUP PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.1 Kesimpulan

Problematika pendidikan Indonesia saat ini terletak pada sistem dan Problematika pendidikan Indonesia saat ini terletak pada sistem dan sumber daya manusia nya yang masih belum bisa bersinergi, sehingga aturan sumber daya manusia nya yang masih belum bisa bersinergi, sehingga aturan yangyang dibuat kadang kala tidak menyesuaikan kemampuan SDM yang di lapanagan, dibuat kadang kala tidak menyesuaikan kemampuan SDM yang di lapanagan,  begitupun

 begitupun sebaliknya sebaliknya SDM SDM terkadang terkadang enggan enggan untuk untuk menuruti menuruti aturan aturan yangyang  berlaku.

 berlaku. Masalah Masalah tersebut tersebut mempunyai mempunyai dampak dampak yang yang sangat sangat besar besar terhadapterhadap  pendidikan, karena

 pendidikan, karena hubungan nya hubungan nya langsung dengan langsung dengan bagaimana bagaimana guru menjalankanguru menjalankan kegiatannya dan mampu dikatakan profesional.

kegiatannya dan mampu dikatakan profesional.

Profesionalisme merupakan performance quality dan sekaligus sebagai Profesionalisme merupakan performance quality dan sekaligus sebagai tuntutan perilaku profesional dalam melaksanakan tugasnya. Konsekuensinya tuntutan perilaku profesional dalam melaksanakan tugasnya. Konsekuensinya guru sebagai profesional dituntut untuk bisa bekerja dalam koridor guru sebagai profesional dituntut untuk bisa bekerja dalam koridor  profesionalisme.Guru

 profesionalisme.Guru adalah adalah pekerja pekerja profesi profesi oleh oleh karena karena itu itu harus harus menjunjungmenjunjung  profesionalisme.

 profesionalisme. Pengertian Pengertian umum umum profesionalisme profesionalisme menunjukkan menunjukkan kerja kerja keraskeras secara terlatih tanpa adalanya persyaratan tertentu.

secara terlatih tanpa adalanya persyaratan tertentu.

Tantangan yang menghadang di depan dalam mewujudkan Tantangan yang menghadang di depan dalam mewujudkan  profesionalisme

 profesionalisme guru guru adalah adalah bagaimana bagaimana guru guru mampu mampu menguasai menguasai teknologi teknologi dandan informasi, desentralisasi dan sentralisasi dalam pendidikan sehingga terkadnag informasi, desentralisasi dan sentralisasi dalam pendidikan sehingga terkadnag membatasi gerak guru untuk menggeluarkan kemempuannya. Dan tantangan yang membatasi gerak guru untuk menggeluarkan kemempuannya. Dan tantangan yang  paling besar

 paling besar adalah adalah adanya MEA adanya MEA yang mengharuskan yang mengharuskan SDM di SDM di Indonesia mampuIndonesia mampu  bersaing dengn SDM dari luar y

 bersaing dengn SDM dari luar yang kan masuk ke Indonesia.ang kan masuk ke Indonesia.

4.2 Saran 4.2 Saran

Mewujudkan profesionalisme guru merupakan tugas setiap stakeholder Mewujudkan profesionalisme guru merupakan tugas setiap stakeholder  pendidikan,

 pendidikan, baik baik dari dari jajaran jajaran pembuat pembuat keputusan keputusan sampai sampai pelaksana pelaksana keputusan.keputusan. Sinergi semua lini harus dilakukan agar perbaikan mutu guru dalam berbagai Sinergi semua lini harus dilakukan agar perbaikan mutu guru dalam berbagai kemampuan dapat terwujud. Melihat tantangan yang ada di depan yang snagat kemampuan dapat terwujud. Melihat tantangan yang ada di depan yang snagat terjal, solusinya memang harus saling bahu membahu dalam perbaikan terjal, solusinya memang harus saling bahu membahu dalam perbaikan

(16)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Mantja, W. 2007.

Mantja, W. 2007. Profesionalisasi Tenaga  Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: manajemen pendidikanKependidikan: manajemen pendidikan dan supervisi pengajaran

dan supervisi pengajaran. Malang : Elang Mas.. Malang : Elang Mas. Supriyadi, D. 1999.

Supriyadi, D. 1999.  Menggangkat  Menggangkat Citra Citra dan dan Martabat Martabat GuruGuru. Yogyakarta:. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Adicita Karya Nusa.

Syamsudin, A. 2006. Profesi Keguruan. Jakarta: UT Syamsudin, A. 2006. Profesi Keguruan. Jakarta: UT Undang-undang No. 14 Tahun 2005.

Undang-undang No. 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan DosenTentang Guru dan Dosen. Jakarta :. Jakarta : Depdiknas

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu guru Kewirausahaan di SMK 2 YAPIM Medan dituntut harus menguasai kompetensi sebagai guru yang profesional untuk menghasilkan siswa yang berkualitas dalam

guru dituntut untuk profesional dalam melaksanakan tugasnya. Bagi guru, hal ini merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan; Ketiga ,. guru bertanggung jawab memantau hasil

Seorang guru dituntut untuk benar-benar profesional namun disisi lain kesejahteraan guru harus selalu ditingkatkan, guru hanya mengandalkan gaji sebagai penopang

edisi 1993 menyatakan bahwa untuk menjadi profesional seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal : a). Guru mempunyai komitmen kepada siswa dan proses selanjutnya. Ini

Menu pembelian berfungsi untuk melakukan pengentrian pembelian dari barang yang dibutuhkan perusahaan yang berisi keterangan asal suplier, tanggal pembelian, pembelian dalam

Guru adalah pendidik profesional yang memiliki tugas mulia, yaitu sebagai agen perubahan.. Oleh karena itu, dalam rangka pelaksanaan tugasnya, guru dituntut untuk

Sebagai guru profesional maka semua guru mata pelajaran PKn dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasi keilmuannya karena guru yang manjadi ujung tombak

Di Amerika Serikat sebagaimana diuraikan dalam jurnal Educational Leadership 1993 (Hasan, 2009) dijelaskan bahwa untuk menjadi profesional, seorang guru