• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain:"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain:

2.1.1 Kepustakaan dan Website

Data yang diambil berasal dari buku referensi yang telah diterbitkan dan situs-situs di internet:

Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara karya Sumbi Sambangsari

Cerita Rakyat Asli Indonesia karya Monika Cri Maharani

http://en.wikipedia.org/wiki/Rara_Jonggrang_(legend) http://www.google.com http://id.wikipedia.org http://en.wikipedia.org http://www.youtube.com http://www.indowebster.com http://www.deviantart.com http://www.vimeo.com

(2)

2.1.2 Wawancara Singkat dan Survey

a. Data yang diperoleh dari hasil wawancara singkat dengan beberapa masyarakat etnis Tionghoa maupun non-Tionghoa daerah Jakarta, umur antara 20-38.

b. Survey dilakukan pada masyarakat berumur 10 keatas melalui situs http://www.surveymonkey.com

Kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara dan survey adalah:

 Masyarakat mengetahui menyukai cerita rakyat Indonesia tapi kurang adanya info dan fasilitas yang disajikan dengan menarik.

 Target Audience untuk animasi film pendek “One Thousand Candi”, yang diketik pada Bab 4 poin 4.2.d dibawah.

 Banyak yang tertarik, namun tidak semuanya mengetahui cerita Roro Jonggrang.  Masyarakat sangat tertarik akan adanya animasi film pendek yang menceritakan

dongeng rakyat Indonesia.

2.2 Pemilihan Media

Media yang digunakan untuk menginformasikan dan mengajak masyarakat lebih mengetahui tentang dongeng “One Thousand Candi” ini adalah komunikasi visualanimasi film pendek 2D yang hasil akhirnya berdurasi lebih dari 3 menit dan kurang dari 15 menit. Agar penonton tidak bosan menikmatinya karena durasinya tidak terlalu panjang.

2.3 Data Cerita Roro Jonggrang

Rara Jonggrang (ejaan alternatif: Loro Jonggrang; Lara Jonggrang) adalah sebuah legenda atau cerita rakyat populer yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta di Indonesia. Cerita ini mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya. Dongeng ini juga menjelaskan asal mula yang ajaib dari Candi Sewu, CandiPrambanan, Keraton Ratu Baka, dan arcaDewiDurga yang ditemukan di dalam candi Prambanan. Rara Jonggrang artinya adalah "dara (gadis) langsing".

(3)

Legenda ini adalah dongeng atau folklor lokal yang menjelaskan asal mula yang ajaib dari situs-situs bersejarah di Jawa, yaitu Keraton Ratu Baka, Candi Sewu, dan arca Durga di ruang utara candi utama Prambanan. Meskipun candi-candi ini berasal dari abad ke-9, akan tetapi diduga dongeng ini disusun pada zaman yang kemudian yaitu zaman Kesultanan Mataram.

Tafsiran lainnya menyebutkan bahwa legenda ini mungkin merupakan ingatan kolektif samar-samar masyarakat setempat mengenai peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di kawasan ini.Yaitu peristiwa perebutan kekuasaan antara wangsa Sailendra dan wangsa Sanjaya untuk berkuasa di Jawa Tengah.Prabu Baka mungkin dimaksudkan sebagai Raja Samaratungga dari wangsa Sailendra, Rakai Pikatan sebagai Bandung Bondowoso, dan Pramodhawardhani, putri Samaratungga sekaligus istri Rakai Pikatan, sebagai Rara Jonggrang. Peristiwa bersejarah sebenarnya adalah pertempuran antara Balaputradewa melawan Pramodawardhani yang dibantu suaminya Rakai Pikatan yang akhirnya dimenangi Rakai Pikatan dan mengakhiri dominasi wangsa Sailendra di Jawa Tengah.

2.3.1 Kesimpulan Cerita Roro Jonggrang A) Versi Buku Dongeng

(4)

Dahulu kala, di daerah Yogyakarta terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang raja bijaksana bernama Boko. Kerajaan itu bernama Prambanan. Negerinya damai dan rakyatnya hidup aman serta sejahtera.

Namun, kedamaian dan ketenteraman itu terusik ketika dating pasukan dari Kerajaan Pengging yang menyeran Kerajaan Prambanan. Kerajaan Pengging dipimpin oleh raja yang sakti tapi jahat dan kejam. Raja itu bernama Bandung Bondowoso. Prajurit kerajaan Prambanan akhirnya tidak mampu membendung serangan dari prajurit kerajaan Pengging. Akibatnya, Kerajaan Prambanan jatuh ke tangan Raja Kerajaan Pengging. Kekuasaan Raja Bokjo pun beralih ke tangan Raja Bandung Bondowoso. Sayangnya, Bandung Bondowoso memerintah dengan kejam.Selain kejam, Bandung Bondowoso juga sangat sakti. Ia memiliki pasukan jin yang jahat dan menyeramkan.

Suatu hari, ketika Bandung Bondowoso sedang berkeliling istana, ia melihat seorang gadis cantik. Setelah melihat gadis itu untuk pertama kalinya, Bandung Bondowoso jadi sering memperhatikan gerak-gerik gadis itu.Ternyata, gadis cantik itu bernama Roro Jonggrang putri dari Raja Boko.Bandung Bondowoso semakin lama tertarik dengan Roro Jonggrang.Ia pun mempersunting Roro Jongrang.

Roro Jonggrang yang kala itu tidak menduga hal itu menjadi kaget.Roro Jonggrang yang sudah mengetahui tabiat Bandung Bondowoso yang jahat sebenarnya tidak menyukai Bandung Bondowoso. Tapi, jika ia menolak, Bandung Bondowoso pasti akan marah besar. Hal itu dapat mencelakai keluarga dan rakyat Prambanan.Roro Jonggrang pun kebingungan.Ia berusaha mencari cara untuk menolak keinginan Bandung Bondowoso.

Roro Jonggrang terus berpikir hingga mendapatkan sebuah ide.Ia mengajukan syarat kepada Bandung Bondowoso. “Baiklah. Aku akan menerima pinanganmu dengan satu syarat. Aku ingin kamu membuatkan seribu candi untukku dalam waktu semalam. Jika kamu tidak mampu melakukannya, aku tidak bersedia menikah denganmu,” tantang Roro Jonggrang. Ia berpikir Bandung Bondowoso tidak akan sanggup memenuhi permintaannya.

Bandung Bondowoso kembali ke istananya, ia bertanya pada penasihatnya. “Bagaimana mungkin aku dapat melakukannya?”

(5)

Tidak berapa lama, semua peralatan yang diminta Bandung Bondowoso telah siap. Ia berdiri di depan alatar, lalu merentangkan kedua tangannya. “Pasukan jin, datanglah!” teriak Bandung Bondowoso.

“Bantulah aku untuk membuat seribu candi dalam waktu semalam,” pinta Bandung Bondowoso.

Setelah itu, para jin sibuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Belum sampai tengah malam, candi yang dibuat sudah sangat banyak.Roro Jonggrang yang mengawasi dari kejauhan tampak cemas jika Bandung Bondowoso berhasil memenuhi Persyaratannya.

“Apa yang harus aku lakukan? Sepertinya pekerjaan itu akan selesai sebelum terbit fajar,” Tanya Roro Jonggrang dalam hati.

Roro Jonggrang mulai mencari akal. Akhirnya, ia mengumpulkan dayang-dayang istana, “Dayang-dayang, tolong kalian bantu aku untuk mengumplkan jerami. Setelah terkumpul, cepat bakar jerami itu!” perintah Roro Jonggrang. “Baik tuanku putri,” jawab para dayang.

Para dayang segera melaksanakan perintah Roro Jonggrang. Setumpuk demi setumpuk jerami dikumpulkan. Setelah cukup banyak, jerami tersebut dibakar. Api dari bakaran jerami itu menyebabkan langit berwarna jingga. Hal ini menyebabkan warna langit menyerupai fajar yang mulai menyingsing. Roro Jonggrang juga meminta sebagian dari para dayang untuk menumbuk lesung seperti kegiatan pada pagi hari.

“Hei lihat, langit sudah mulai cerah! Pasti matahari sebentar lagi akan terbit. Penduduk pun sudah mulai bekerja. Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita terbakar matahari!” teriak para jin.Para jin akhirnya lari berhamburan meninggalkan pekerjaan mereka.

Pagi harinya, Bandung Bondowoso mengira bahwa pekerjaan para jin sudah selesai untuk membuat seribu candi. Ia pun mengajak Roro Jonggrang untuk berjalan-jalan melihat sekitar candi dengan penuh keyakinan.

“Jangan yakin dulu Bandung Bondowoso. Lebih baik kau hitung dulu candi itu! Benarkan ada seribu candi?” kata Roro Jonggrang.

(6)

Satu demi satu candi itu dihitung.TIbalah candi terakhir yang dihitung.Ternyata hitungan candi hanya sampai semibilan ratus Sembilan puluh Sembilan. Bandung Bondowoso yang mengetahui bahwa candinya kurang satu tampak murka. Dengan murkanya, ia menunjuk Roro Jonggrang dan berkata, “Kalau begitu, kaulah yang akan melengkapi candiku yang ke 1000!”

Tiba-tiba, Roro Jonggrang berubah menjadi patung batu.Sampai sekarang, patung batu ROro Jonggrang dan Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan candi masih dapet kita liat di daerah Yogyakarta.Candi itu bernama Candi Prambanan atau juga biasa disebut Candi Roro Jonggrang.

B) Versi Cerita Wikipedia

Konon di Jawa Tengah terdapat dua kerajaan yang bertetangga, Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka.Pengging adalah kerajaan yang subur dan makmur, dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama Prabu Damar Maya.Prabu Damar Maya memiliki putra bernama Raden Bandung Bondowoso (Bandawasa) yang gagah perkasa dan sakti.Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh raja danawa (raksasa) pemakan manusia bernama Prabu Baka.Prabu Baka dibantu oleh seorang Patih bernama Patih Gupala yang juga adalah raksasa.Meskipun berasal dari bangsa raksasa, Prabu Baka memiliki putri cantik bernama Rara Jonggrang.

Untuk memperluas kerajaannya dan merebut kerajaan Pengging, Prabu Baka bersama Patih Gupala melatih balatentara dan menarik pajak dari rakyat untuk membiayai perang.Setelah persiapan matang, Prabu Baka beserta tentaranya menyerbu kerajaan Pengging.Pertempuran meletus di kerajaan Pengging.Banyak korban jatuh dari kedua belah pihak. Akibatnya rakyat Pengging menderita kelaparan, kehilangan harta benda, dan banyak yang tewas. Demi mengalahkan para penyerang, Prabu Damar Moyo mengirimkan putranya, Pangeran Bandung Bondowoso untuk bertempur melawan Prabu Baka.Pertempuran antara keduanya begitu hebat, dan berkat kesaktiannya Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Ketika Patih Gupala mendengar kabar kematian junjungannya, ia segera melarikan diri mundur kembali ke kerajaan Baka.

(7)

Pangeran Bandung Bondowoso mengejar Patih Gupala hingga kembali ke kerajaan Baka.Ketika Patih Gupala tiba di Keraton Baka, ia segera melaporkan kabar kematian Prabu Baka kepada Putri Rara Jongrang. Mendengar kabar duka ini sang putri bersedih dan meratapi kematian ayahandanya. Setelah kerajaan Baka jatuh ke tangan balatentara Pengging, Pangeran Bandung Bondowoso menyerbu masuk ke dalam Keraton (istana) Baka. Ketika pertama kali melihat Putri Rara Jonggrang, seketika Bandung Bondowoso terpikat oleh kecantikan sang putri. Ia jatuh cinta dan melamar Rara Jonggrang. Akan tetapi sang putri menolak lamaran itu, karena ia tidak mau menikahi pembunuh ayahandanya dan penjajah negaranya. Bandung Bondowoso terus membujuk dan memaksa agar sang putri bersedia dipersunting. Akhirnya Rara Jonggrang bersedia dinikahi oleh Bandung Bondowoso, tetapi sebelumnya ia mengajukan dua syarat yang mustahil untuk dikabulkan. Syarat pertama adalah ia meminta dibuatkan sumur yang dinamakan sumur Jalatunda, syarat kedua adalah sang putri minta Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi untuknya. Meskipun syarat-syarat itu teramat berat dan mustahil untuk dipenuhi, Bandung Bondowoso menyanggupinya.

Sang pangeran berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda dengan kesaktiannya. Setelah sumur selesai, Rara Jonggrang berusaha memperdaya sang pangeran dengan membujuknya untuk turun ke dalam sumur dan memeriksanya. Setelang Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur, sang putri memerintahkan Patih Gupala untuk menutup dan menimbun sumur dengan batu, mengubur Bondowoso hidup-hidup. Akan tetapi Bandung Bondowoso berhasil keluar dengan mendobrak timbunan batu itu karena sakti. Bondowoso sempat marah akibat tipu daya sang putri, akan tetapi sang putri berhasil memadamkan kemarahan sang pangeran karena kecantikan dan rayuannya.

Untuk mewujudkan syarat kedua, sang pangeran bersemadi dan memanggil makhluk halus, jin, setan, dan dedemit dari dalam bumi. Dengan bantuan makhluk halus ini sang pangeran berhasil menyelesaikan 999 candi. Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa seribu candi sudah hampir rampung, sang putri berusaha menggagalkan tugas Bondowoso. Ia membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi.Ia kemudian memerintahkan agar membakar jerami di sisi timur. Mengira bahwa pagi telah tiba dan sebentar lagi matahari akan terbit, para makhluk halus lari

(8)

ketakutan bersembunyi masuk kembali ke dalam bumi. Akibatnya hanya 999 candi yang berhasil dibangun dan Bandung Bondowoso telah gagal memenuhi syarat yang diajukan Rara Jonggrang.Ketika mengetahui bahwa semua itu adalah hasil kecurangan dan tipu muslihat Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso amat murka dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi batu. Sang putri berubah menjadi arca yang terindah untuk menggenapi candi terakhir. Menurut kisah ini situs Keraton Ratu Baka di dekat Prambanan adalah istana Prabu Baka, sedangkan 999 candi yang tidak rampung kini dikenal sebagai Candi Sewu, dan arca Durga di ruang utara candi utama di Prambanan adalah perwujudan sang putri yang dikutuk menjadi batu dan tetap dikenang sebagai Lara Jonggrang yang berarti "gadis yang ramping".

C) Versi yang sekarang akan dibuat

Dikisahkan pada zaman dahulu kala, di kerajaan Baka yang dipimpin oleh seorang raksasa jahat bernama Prabu Baka. Tidak puas dengan wilayah kerajaan yang dipimpinnya, Prabu Baka ingin memperluas wilayah kerajaannya dan merebut wilayah Kerajaan Pengging yang subur dan makmur.

Prabu Baka dibantu oleh penasihatnya yang cantik bernama Patih Gupala berusaha merebut Kerajaan Pengging.Mereka menyerang kerajaan tersebut. Pada saat itu, Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Prabu Damar Moyo hamper kehilangan akal, tapi akhirnya mengutus anaknya Bandung Bondowoso yang ternyata mempunyai kesaktian ke medan perang untuk bertempur melawan Prabu Baka. Bandung Bondowoso pun akhirnya menang melawan Prabu Baka, dan tidak sengaja membunuh Prabu Baka ketika ingin menyelamatkan ayahnya. Dengan kemenangannya ini, ayahnya, Prabu Damar Moyo mengutus dirinya untuk memerintah kerajaan Baka.

Dengan pengalaman perangnya yang pertama kali, dengan sedih ia menerima kemenangannya karena belum pernah membunuh orang. Ditengah perjalannya ke istana Baka, ia bertemu dengan seseorang wanita cantik yang langsung memikat hatinya. Setelah

(9)

mengenal lebih lanjut, barulah diketahui dari anak buahnya bahwa putri cantik itu adalah anak dari raksasa Raja Baka, bernama Roro Jonggrang.Roro Jonggrang yang tidak mengetahui jati diri Bandung juga mulai jatuh hati kepada Bandung, tanpa tahu bahwa Bandung adalah pembunuh ayahnya. Seakan takdir sengaja mempertemukan mereka dan mempermainkan mereka, Bandung Bondowoso yang sudah tidak tahan dengan kenyataan itu mencoba untuk mengakui semuanya kepada Roro Jonggrang dan ingin melamarnya apabila Roro juga dapat menerima kenyataan tersebut.

“Maukah kau menikah denganku, Roro?” kata Bandung Bondowoso denganperasaan bimbang. “Tapi sebelum kau menjawabnya ada yang harus kau ketahui..” lanjut Bandung. Roro terkejut mendengar lamaran yang tiba tiba itu, apalagi mereka baru bersama selama beberapa saat saja.

Sebelum Roro sempat menjawab dan menyelesaikannya, Patih Punggala yang merupakan teman ayahnya, tahu bahwa Roro semakin dekat dengan pembunuh Raja Baka tidak senang dengan hal itu, Patih Punggala pun menggunakan siasatnya untuk mengganggu pembicaraan tersebut dan memanggil Roro saat itu juga. Roro dan Patih Punggala sudah berusaha untuk mebalaskan dendam ayahnya selama ini, walapun Roro tidak tau bahwa Bandung adalah orang yang dicari carinya.

Patih Punggala pun memberitahukan Roro tentang semua kenyataan tersebut. Roro yang baru mengetahui kenyataan tersebut, terkejut dan tidak bias berkata apa apa. Apalagi Patih Punggala yang terus memaksanya untuk menerima lamaran tersebut untuk dapat lebih mudah membalaskan dendam Prabu Baka. Roro Jonggrang yang sudah jatuh hati pada Bandung Bondowoso sangatlah ingin menerima lamaran tersebut tapi bukan dengan cara yang demikian, tapi ia juga tidak dapat membantah perintah teman dekat ayahnya, Patih Punggala.

Roro Jonggrang pun memikirkan segala cara agar Bandung Bondowoso bisa menarik kembali lamarannya. Akhirnya Roro pun memutuskan memberikan persyaratan kepada Bandung agar dia menyerah dengan sendirinya. Ia pun memberikan syarat yang amat mustahil bagi Bandung Bondowoso untuk dapat memenuhinya. Roro menyebutkan bahwa ia hanya akan dipersuntung oleh Bandung apabila Bandung dapat membangun 1000 candi untuknya.

(10)

Kebingungan untuk memenuhi persyaratan itu, Patih Gupala dating memberikan bantuan kepada Bandung Bondowoso, karena ia ingin pernikahan itu dilangsungkan. Tentu saja Roro melihat itu tidak tinggal diam, ia memikirkan segala cara untuk menggagalkan penyelesaian pembangunan candi tersebut. Roro pun mengetahui kelemahan para raksasa yang merupakan bangsanya sendiri, yaitu asap. Para raksasa sangat sulit melihat dalam kabut asap, sehingga ketika pembangunan itu semakin cepat, Roro pun menyalakan api dan membuat asap yang tebal untuk mengganggu para raksasa. Sampai akhirnya pagi pun tiba.

Pembangunan telah selesai dilaksanakan, hanya saja setelah dihitung candinya kurang satu. Patih Gupala yang akhirnya tau bahwa Roro lah yang mengganggu bangsanya sendiri, murka dan mengutuk Roro menjadi candi yang ke 1000. Bandung kebingungan diantara keramaian dan kenyataan yang baru diterimanya itu, akhirnya sadar Patih Gupala memiliki maksud jahat pada dirinya, dan bertempur melawan Patih Gupala.Pertempuran sengit terjadi antara Patih dan Bandung, Bandung yang sudah tau kelemahan para raksasa pun memanfaatkan kelemahan tersebut dan mengalahkan Patih Gupala.Namun, Patih Gupala masih berniat membunuh Bandung, yang akhirnya Bandung Bondowoso pun membunuh Patih Gupala.Dengan kematian Patih Gupala, kutukan Roro pun perlahan sirna, tubuh Roro perlahan kembali, dan mereka pun hidup berbahagia. Selesai.

2.3.2 Karakter One Thousand Candi a. Roro Jonggrang

Seorang wanita anak Raja Boko, raksasa, yang cantik dan tidak seperti ayahnya, ia sangat cerdas dan baik hati.

b. Bandung Bondowoso

Pangeran dari Kerajaan Pengging yang membantu ayahnya ketika menghadapi serangan Raja Boko, masih belum pernah menghadapi perang sebelumnya, lincah dan banyak akal. c. Raja Baka

Raja yang digerakan oleh Patih Punggala dan tidak suka berpikir hanya mengikuti nasihat temannya itu, menjadi korban dari ambisi Patih Punggala.

(11)

d. Patih Punggala

Penasihat juga teman dekat dari Raja Boko yang jahat dan penuh ambisi ingin menguasai pemerintahan Raja Boko.

e. Para Prajurit

2.3.3 Definisi Dongeng

Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan.Sekarang kisah asli dari dongeng tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi dan ditambah, bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng aslinya, kisah aslinya seakan telah ditelan zaman.

Adapun ciri-ciri dongeng, yaitu:

a. Alur sederhana

b. Singkat

c. Tokoh tidak diurai secara rinci

d. Penceritaan lisan

e. Pesan dan Tema ditulis dalam cerita

f. Pendahuluan singkat dan langsung

2.3.4 Animasi dan Animasi Pendek

Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak.Dengan bantuan komputer dan grafika

(12)

komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi.

Proses pembuatan animasi

Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan. "Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit." Dalam pengisian suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai.Kebanyakandubbing dilakukan saat film masih dalam proses, tetapi kadang-kadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya selesai dibuat.

Animasi pendek (short animation) berupa sebuah film cerita animasi yang durasinya kurang dari 15 menit. Biasanya dikerjakan dalam tim kecil ataupun sendiri, oleh karena itu karakter dalam cerita juga seminimal mungkin agar efisien. Sebuah animasi pendek yang bagus biasanya menghibur, simple, original dan mudah diingat.

(13)

2.4 Produk Pembanding

Film animasi yang telah pernah mengangkat bertema dongeng: 2.4.1 Snow White and the Seven Dwarfs (1937)

Snow White and the Seven Dwarfs ("Putri Salju dan Tujuh Kurcaci") adalah sebuah film animasi yang dihasilkan Walt Disney dan ditayangkan ke bioskop oleh RKO Radio Pictures pada tanggal 4 Februari1937 di Bioskop Carthay Circle di Amerika Serikat. Merupakan film pertama dalam jaringan kartun dari Disney - film animasi klasik Walt Disney.

2.4.2 Sleeping Beauty (1959)

Sleeping Beauty adalah sebuah klasik film animasi diproduksi oleh Walt Disney dan dirilis pada tanggal 29 Januari1959 oleh Buena Vista Distribution.Film ini disutradai oleh Les Clark, Eric Larson, dan Wolfgang Reitherman. Kisah film ini didasarkan dari cerita rakyat Putri Tidur oleh Charles Perrault.

(14)

2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukung:

 Animasi di Indonesia masih dalam tahap berkembang, oleh karena itu peluang untuk berhasil masih ada.

 Cerita rakyat ini telah dikenal dalam masyarakat, namun tidak ada yang mengetahui kebenaran dari faktanya dan ceritanya secara detil.

Faktor Penghambat:

 Melalui animasi film pendek, cerita hanya disampaikan secara garis besar.  Masih kurangnya bahan film yang mengangkat masalah yang sama secara detil

walaupun sudah pernah di angkat secara singkat dalam film film lainnya.

2.6 Analisa Target Audience

Target primer dalam Film Pendek Roro Jonggrang ini adalah anak anak dan remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton terutama film animasi. Sedangkan target sekunder untuk Film Pendek Roro Jonggrang adalah semua masyarakat yang senang dan tertarik dengan dongeng anak anak.

Gambar

Gambar 2.4 Contoh-contoh Animasi Pendek

Referensi

Dokumen terkait

Mampu menetapk Mampu menetapkan an Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan tentang gangguan tentang gangguan Sistem Sistem Integumen Furunkel di Rumah Sakit Umum Daerah

Tidak adanya leukosit dalam sediaan hapus pulasan Gram sampel urine bersih yang dibuat seperti di atas merupakan bukti yang baik bahwa urine tidak terinfeksi.Spesimen urine

Semua yang dikemukakan responden mengenai green product promotion yang dirasakannya ini tidak cukup mampu mendorong responden untuk merasa yakin dalam

Semua orang yang mendengarkan didikan dan hikmat dari TUHAN itu tidak akan jatuh dalam godaan perempuan jalang, tidak terikat pada harta benda.. Mereka tidak malas

Puji syukur atas limpahan rahmat, hidayah, dan karunia Alloh SWT, sehingga penyusunan tesis dengan judul “Rule Based Reasoning untuk Monitoring Distribusi Bahan Bakar Minyak

Hampir segala macam serbuk dapat dipakai sebagai penyerap pada kromatografi lapis tipis, akan tetapi yang paling umum digunakan adalah silika gel (asam silikat),

Proses pengukusan (perlakuan E) tidak berpengaruh terhadap kecernaan nutrien, walaupun sebelumnya diharapkan proses pengukusan tersebut dapat menon-aktifkan enzim

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan XRD dan SEM menunjukan bahwa semakin lama waktu pengadukan semakin kecil ukuran kristalit maupun partikel serbuk paduan