• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka karangan adalah rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya; Pokok-pokok yang akan dibicarakan;pedoman bagi pembaca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kerangka karangan adalah rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya; Pokok-pokok yang akan dibicarakan;pedoman bagi pembaca"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA

KARANGAN

(2)

Kerangka karangan adalah rencana garis

besar karangan berdasarkan tingkat

kepentingannya; Pokok-pokok yang akan

dibicarakan;Pedoman bagi pembaca untuk

mengetahui isi suatu karangan

Kerangka karangan → a. topik, b.formal

KK diungkapkan dalam bentuk kata →

kerangka karangan topik

KK diungkapkan dalam bentuk kalimat →

kerangka kalimat

Dalam beberapa kalimat → kerangka alinea

Dalam beberapa paragraf → proposal (harus

(3)

Contoh

Topik : ramalan cuaca

Tema : meningkatkan kualitas peramalan cuaca dengan metode DRIR Direct Readout Infra Red)

Tesis : Kualitas peramalan cuaca akan dapat ditingkatkan

dengan menggunakan metode DRIR, yaitu dengan mencatat data radiasi sinar infra merah dari satelit sehingga bisa diketahui distribusi temperatur tiap permukaan bumi.

Judul : DRIR metode canggih dalam Meramalkan Cuaca Contoh

Topik : Banjir di Bandung Selatan

Tema : Apakah sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara mengatasi akibat banjir tsb

(4)

CONTOH

KERANGKA KARANGAN FORMAL

Topik : Pengembangan Sistem Telekomunikasi

Judul : Pengembangan Sistem Telekomunikasi di Indonesia Tujuan : memperoleh jenis sistem telekomunikasi yang tepat dan

cocok untuk dipakai di Indonesia

Rumusan Masalah : Sistem telekomunikasi apa yang sesuai atau tepat

digunakan di Indonesia untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia sehingga kebutuhan masyarakat akan

telekomunikasi dapat terpenuhi.

Aspek yang Diteliti :

a. Keadaan wilayah Indonesia

b. Kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi c. Berbagai jenis sistem telekomunikasi

d. Sistem-sistem telekomunikasi yang telah ada di Indonesia e. Keadaan telekomunikasi di Indonesia saat ini

f. Hal-hal yang diperlukan untuk mengembangkan telekomunikasi di Indonesia g. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan telekomunikasi di Indonesia.

Metode penelitian :

studi pustaka

survey melalui wawancara

(5)

Rumusan Masalah, perlu dituangkan dengan jelas agar pembahasan masalah terarah sesuai

dengan tujuan. Biasanya diungkapkan dalam bentuk pertanyaan apa,

mengapa, bagaimana, sejauhmana, upaya apa.

Metode Penelitian -→ diperlukan dalam upaya memperoleh data

Data diperlukan untuk membahas masalah dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi

Contoh Kerangka Karangan Formal

Topik : Penggunaan Kendaraan Bermesin Diesel

Judul : Pencegahan Polusi Karena Penggunaan Kendaraan Bermesin Diesel

Tujuan :

◦ mengetahui penyebab tingginya tingkat polusi yang dihasilkan kendaraan bermesin diesel

◦ mencegah polusi karena penggunaan kendaraan bermesin diesel Rumusan Masalah :

◦ Langkah apa yang harus dilakukan agar polusi kendaraan bermesin diesel dapat dikurangi Aspek yang Diteliti :

◦ komponen mesin diesel

◦ cara kerja mesin diesel

◦ gas buang dari proses pembakaran pada mesin diesel

◦ perawatan mesin diesel

◦ volume penggunaan kendaraan bermesin diesel

◦ penyebab tingginya tingkat polusi kendaraan bermesin diesel

◦ pengaruh gas buang terhadap kondisi udara Metode Penelitian

◦ studi pustaka

◦ survey melalui observasi, wawancara, dan kuesioner ◦ Literatur (min 5)

(6)

Topik : penggunaan kompor briket batubara

Judul : Dilema Penggunaan Kompor Briket Batubara dan Penanggulangannya

Tujuan : Memperoleh jalan keluar dari dilema penggunaan kompor briket batubara dengan

meningkatnya pencemaran

Rumusan Masalah : Upaya apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar tanpa

menimbulkan masalah baru.

Aspek yang diteliti :

a. kebutuhan bahan bakar masyarakat Indonesia b. sumber bahan bakar di Indonesia

c. cadangan bahan bakar di Indonesia

d. kenyataan yang terjadi di masyarakat saat ini berkaitan dengan kebutuhan dan penggunaan bahan bakar batubara sebagai bahan bakar alternatif

e. efek negatif batubara sebagai bahan bakar alternatif

f. jalan keluar atas dilema penggunaan kompor briket batubara

Metode Penelitian :

studi pustaka

survey melalui wawancara dan penyebaran angket

Literatur :

Cinningham, W.P. & B.W. Saigo. 1999. Environmental Science: a global concern. Fifth edition. Mc Graw, Boston

Kupchella, C.E. & M.C.Hyland. 1993. Environmental Science: Living in the environment. Brooks Cole Publishing company, Pacific Grove, CA.

Raven, P.H., L.R. Berg & G.B.Johnsons. 1998. Environment. Second Edition.Saunders College Publishing, Forthworth, FL.

Tribun Bandung, Minggu (16 Oktober 2005), hal. 2 www.wikipedia.com

(7)

Contoh 2

Topik : Pencarian sumber energi alternatif

Judul : Pendayagunaan Energi Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif

Tujuan/Tema : memperkenalkan teknologi yang menggunakan energi matahari

Rumusan Masalah : sejauhmana energi matahari dapat menggantikan sumber energi fosil

Aspek yang diteliti : a. kebutuhan energi

b. sumber energi yang akan digunakan c. keterbatasan sumber energi fosil

d. matahari sebagai sumber energi

e. penggunaan teknologi energi matahari dalam kehidupan sehari-hari

Metode Penelitian a. studi pustaka

(8)

TEMA, JUDUL, UNGKAPAN

MAKSUD

TEMA

Tema --→ pendek --→ kata atau frasa

Contoh : bertema percintaan, perjuangan, kesenjangan sosial --→ panjang --→ kalimat (isinya bersifat umum)

Contoh : Dengan semangat sportivitas, kita sukseskan. . . .

Melalui Kepedulian Sosial Kita Gencarkan . . . .

Tema berarti pokok pemikiran

topik yang sudah mengandung tujuan

Ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan

Contoh :

Topik : Penanggulangan Pencemaran Udara

Tema : Penanggulangan Pencemaran Udara melalui Pengurangan emisi kendaraan

(9)

Tema yang baik harus mengandung

kejelasan, kesatuan, perkembangan, keaslian.

Penetapan tema sebelum mulai mengarang

sangat penting untuk pedoman menulis

secara teratur dan jelas sehingga isi karangan

tidak menyimpang dari tujuan yang telah

ditetapkan.

Tema dapat juga diartikan sebagai

pengungkapan maksud dan tujuan.

Rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat,

asalkan seluruh kalimat bersama-sama

(10)

Tema adalah adalah topik yang sudah jelas mengandung tujuan.

Misalnya, jika topik penanggulangan pencemaran udara disertai tujuan menanggulangi pencemaran udara dengan mengurang

emisi kendaraan bermotor maka temanya: penanggulangan pencemaran udara melalui pengurangan emisi kendaraan bermotor.

(11)

JUDUL

◦ Ada dua cara pembatasan topik ---→ judul

karangan

masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana,

dan kapan.

Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik.

◦ Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan

permasalahan atau variabel yang akan dibahas.

◦ Judul tidak harus sama dengan topik.

◦ Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya

karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.

(12)

◦ Judul dibuat setelah selesai menggarap tema,

shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.

◦ Sebuah judul yang baik akan merangsang

perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.

◦ Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau

yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan

diuraikan dalam karya itu.

◦ Ada judul yang mengungkapkan maksud

pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya

“Suatu Penelitian tentang Korelasi antara

Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai”.

(13)

Syarat judul yang baik

◦ harus relevan, judul harus mempunyai pertalian

dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.

◦ judul harus dapat menimbulkan keingintahuan

pembaca terhadap isi buku atau karangan.

◦ harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat

atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus

membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.

◦ tidak provokatif.

Judul karangan sedapat-dapatnya

A. singkat dan padat,

B. menarik perhatian, serta

(14)

Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di Jakarta

Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas

apa yang akan dicapai oleh tulisan ini.

Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional : ◦ MenanggulangiMengurangiMenemukanMeningkatkanMengoptimalkanMengevaluasiMengendalikan

(15)

Contoh penentuan judul dengan cara bertanya Masalah apa? ◦ Industri methanol ◦ Desain interior Mengapa? ◦ Mengembang ◦ Bermanfaat

Judul karangan harus berbentuk frasa bukan kalimat. Kata-kata di atas dapat dijadikan kata benda → judul.

◦ Mengembang --→ pengembangan ◦ Bermanfaat --→ manfaat

Judul

◦ Pengembangan Industri Metanol ◦ Mengembangkan Industri Metanol ◦ Manfaat Desain Interior

(16)

◦ Agar karangan ilmiah dapat berpijak pada suatu masalah yang

terbatas dan ruang lingkup yang tidak terlalu mengambang, judul karangan harus dibatasi, misalnya dengan menyebut tempat.

Di mana?

◦ Di Pulau Bunyu

◦ Dalam Mendukung Kegunaan Perkantoran di Jakarta

Kalau masih dirasakan terlalu luas, pertanyaan kapan dapat

mempersempit suatu judul.

Kapan?

◦ Tahun 2000-an ◦ Dewasa ini

◦ “Pengembangan Industri Metanol di Pulau Bunyu Tahun

2000-an”

◦ “Manfaat Desain Interior dalam Mendukung Kegunaan

Perkantoran di Jakarta Dewasa ini”

Adakalanya pertanyaan di mana tidak diperlukan, tetapi pertanyaan

(17)

Contoh : Judul berikut merupakan jawaban pertanyaan : masalah apa, mengapa, kapan

◦ “Persaingan Bangunan Tradisional dengan Bangunan Modern Saat ini”

Contoh : Judul yang cukup sempit walaupun tanpa menjawab pertanyaan di mana dan kapan ◦ “Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah”

pembatasan judul dilakukan → anak judul.

Anak judul berfungsi membatasi judul dan

Sebagai penjelasan atau keterangan judul utama. Antara judul utama dan anak judul diberi titik dua.

(18)

Contoh 1

◦ PENINGKATAN PRODUKSI PUPUK DI KALIMANTAN TIMUR : SEGI KUALITAS DAN

KUANTITAS Contoh 2

Topik : Polusi Air

Judul : “Pengendalian Polusi Air di Perairan Sungai Musi” Topik : Industri Baja

Judul : “Peningkatan Industri Baja di PT Krakatau Steel Cilegon Periode 2000-2005”

Persamaan dan Perbedaan Topik dan judul

Persamaan : dapat menjadi judul karangan

Perbedaan : topik adalah “payung besar” yang bersifat umum

dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya. Judul lebih spesifik dan telah

mengandung permasalaha yang lebih jelas atau lebih terarah dan telah menggambarkan sudut pandang penulisnya.

(19)

◦ Banyak orang beranggapan bahwa topik = judul.

◦ Topik merupakan pokok yang akan diperikan atau masalah yang

akan dikemukakan.

◦ Judul adalah nama karya tersebut.

◦ Tema lebih luas lingkupnya dan biasanya lebih abstrak; tema dapat

dibagi-bagi menjadi beberapa topik. Dari topik dapat muncul judul-judul.

(20)

◦ Walaupun topik yang dipilih sama, tetapi makksudnya berlainan,

maka tema yang dihasilkan juga lain. Selanjutnya penggarapan dan materi-materi yang dipilih pun berbeda.

◦ Setelah topik ditetapkan, maksud topik diuraikan langkah

selanjutnya membuat sebuah rumusan tentang masalah dan tujuan yang akan dicapai. Perumusan itu tidak lain adalah tema karangan. Tema karangan itu berbentuk satu kalimat, satu alinea.

(21)

KK TOPIK/ISI

Fungsi dan peran kerangka isi karangan

◦ sebagai pedoman untuk menentukan jenis data yang harus dikumpulkan

◦ sebagai patokan bagi penulis dalam menguraikan karangan secara

sistematis

◦ memberi gambaran umum mengenai pokok yang akan

dibahas/dianalisis dalam karangan

Perbedaan dan persamaan kerangka karangan topik dan daftar isi

◦ sama-sama memuat unsur-unsur yang terdapat pada tubuh/isi

karangan

◦ perbedaannya pada daftar isi semua unsur karangan dicantumkan

disertai halaman tempat karangan

◦ perbedaannya cara/waktu pembuatan kerangka topik → sebelum

karangan selesai

(22)

Dua cara menyusun kerangka karangan

◦ cara langsung, ide-ide utama yang akan

dikemukakan, langsung disusun menurut urutan dan tingkatan pada bab-bab

◦ Cara bertahap/bertingkat, → ide-ide lebih terinci dan

tersusun

Cara Bertingkat/Bertahap

a. curah ide/inventarisasi ide

◦ berpatokan pada judul dan tujuan penulisan (tujuan

objektif) → tanpa disaring b. penyeleksian

ide/pengoreksian/penyempurnaan/inventarisasi ide

◦ ide yang telah dikumpulkan dikoreksi bila ada yang

menyimpang dibetulkan bila ada yang kurang ditambahkan

(23)

c. pengelompokkan ide (yang sejenis)

ide-ide dikelompokkan menurut jenis/tingkatan

disusun per bab/anak bab → diberi judul yang

sesuai

d. penyusunan urutan ide dalam kelompok,lalu

diberi judul

e. penyusunan urutan kelompok

contoh :

Judul “Sistem Pengamanan yang Kurang efektif

terhadap Meningkatnya kejahatan”

kita tidak objektif karena sudah mengecap

negatif

sebagai ilmuwan kita harus netral sehingga frase

(yg kurang efektif) dihilangkan

(24)

“Sistem Pengamanan dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Kejahatan di Kompleks Arcamanik Indah Kodya Bandung” Tujuan : 1. Mengetahui sistem dan keadaan

keamanan di ….

2. untuk memperoleh …. Sistem pengamanan yang terbaik Curah ide :

- jenis sistem keamanan - faktor alat - faktor manusia - moral - ketelitian - pengoperasian alat - masyarakat dst

(25)

CONTOH KK ISI/TOPIK

cara langsung,

ide-ide utama yang akan dikemukakan, langsung disusun menurut urutan dan tingkatan pada bab-bab (untuk bab II, dan III dibuat

secara

langsung berdasarkan judul yang terdapat pada setiap bab, kemudian

ditulis topik-topik utama dan topik-topik pecahan). Contoh Bab II ……… 2.1 ………. 2.1.1 ………. 2.1.2 ………. 2.2 ……… 2.3 .……… 2.3.1 ………. 2.3.2 ………. 2.3.2.1 ……… 2.3.2.2 ………

(26)

Cara bertahap/bertingkat

KK topik untuk bab II dan III ini dibuat secara bertahap dengan berpedoman pada judul karangan penelitian dan tujuannya. Judul : ……… Tujuan : ………..……….………. Cara Bertingkat/Bertahap

Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan,

ditulis tanpa disaring Contoh : 1. ……….. 6. ……….. 11. ……….. 2. ……….. 7. ……….. 12. ……….. 3. ……….. 8. ……….. 13. ……….. 4. ……….. 9. ……….. 14. ……….. 5. ……….. 10. ………. Dst.

(27)

Tahap II : Pengoreksian, pelengkapan, dan

penyempurnaan ide dengan

mengaitkannya kembali sesuai judul

dan tujuan bila ada yang menyimpang

dibetulkan, bila ada yg kurang

ditambahkan

Tahap III : Pengelompokan ide yang sejenis

Misalnya, 1, 3, 7. 9, 20, 21 -→ judul/topik

2, 8, 15, 19 -→ judul

4, 5, 6, 17, 26 -→ judul

dst.

(28)

Tahap IV : Penyusunan urutan dan

tingkatan ide dalam setiap

kelompok

Misalnya, 1, 20, 3, 9, 7, 21 -→ judul/topik

8, 15, 2, 19 -→ judul

4, 17, 26, 5, 6 -→ judul

Tahap V : Pemilahan ide untuk bab II dan III

Bab II --→ berkaitan dengan teori

Bab III --→ berkaitan dengan data

lapangan untuk dianalisis dan diuji

(29)

Contoh tahap-tahap pembuatan KK Judul : Penanggulangan Dampak

Limbah Industri Tekstil di Bandung Selatan

Tujuan : Menemukan cara yang efektif dan efisien untuk menanggulangi

dampak Limbah industri di Bandung Selatan.

(30)

Tahap I : inventarisasi (curah) ide yang berkaitan dengan judul dan tujuan

Pengungkapan ide :

dalam bentuk topik

diungkapkan dan ditulis dengan spontan tanpa memikirkan urutandiberi nomor

(31)

1. jenis limbah 2. volume limbah

3. penanggulangan limbah 4. sistem distilasi

5. daur ulang

6. sistem pembuangan limbah

7. sistem pengelolaan limbah (lihat no. 26) X 8. alat-alat yang digunakan

9. mesin pengolah limbah 10. saluran pembuangan

11. a. akibat pembuangan limbah langsung b. tidak langsung

12. kepedulian pimpinan dan karyawan pabrik terhadap akibat bahaya limbah terhadap lingkungan 13. tingkatan dan jenis upaya yang telah dilakukan

14. keadaan lingkungan pabrik-pabrik 15. keadaan masyarakat sekitar

16. keadaan kesehatan 17. keadaan perekonomian 18. keadaan pendidikan

19. kontrol dan pengawasan dari pihak pimpinan pabrik 20. kontrol dan pengawasan dari pihak pemerintah 21. upaya masyarakat

22. upaya pemerintah 23. hasil upaya

24. analisis peneliti terhadap jenis pencemaran 25. a. kondisi pencemaran air

(32)

26. Berbagai sistem pengolahan limbah

27. cara yang efektif dan efisien yang ditemukan dan diusulkan oleh peneliti

28. sistem pengolahan limbah padat 29. sistem pengolahan limbah cair

30. cara memperoleh data dari pihak pabrik

31. cara memperoleh data dari masyarakat sekitar 32. cara memperoleh data dari pihak pemerintah 33. cara mengetahui keadaan masyarakat sekitar 34. cara mengetahui keadaan fisik lingkungan

35. cara menganalisis data limbah

36. cara menganalisis data kepedulian ppihak pabrik dst.

(33)

Tahap II : mengoreksi dan melengkapi ide

mencoret ide yang tidak perlu, misalnya ide no. 7

menambah ide yang belum dikemukakan

misalnya

37. jenis limbah padat

38. limbah kemasan bekas

39. limbah padat hasil olahan

40. limbah cairan

41. volume limbah padat

42. volume limbah cair

43. pencemaran udara

44. pencemaran air

(34)

Tahap III : Pengelompokan ide yang sejenis 1, 40, 41, 42, 43 --→ jenis limbah

2, 44, 46 --→ volume limbah

3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 27 --→ penanggulangan limbah

11, 24, 25, 46, 47, 48 ---→ akibat pembuangan limbah secara langsung 11b, 16, 49 ---→ akibat pembuangan secara tak langsung

(35)

Tahap IV : Penyusunan urutan dan tingkatan ide dalam setiap kelompok jenis limbah

kondisi dan volume limbah padat

limbah kemasan bekaslimbah padat hasil olahan

Kondisi dan Volume Limbah Cair

Kondisi Kandungan Zat dalam Limbah airVolume Limbah Cair

(36)

Tahap V : Pemilahan ide untuk bab II dan III

Ide-ide yang berkaitan dengan teori dan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh para pakar tentang sistem

pengelolaan limbah cair ataupun limbah padat Bab II

Landasan Teori mengenai Penanggulangan Limbah 2.1 Jenis Limbah 2.1.1 Limbah Padat 2.1.1.1 kaleng a. Kaca b. Kayu c. plastik 2.1.2 Limbah Cair

2.1.2.1 Kandungan Zat dalam Limbah Cair

(37)

2.1.3 Limbah Gas/Udara

2.1.3.1 Bau Gas/Udara

2.1.3.2 Kadar Gas dalam Udara

2.1.3.3 Batas Aman Kadar Gas dalam Udara 2.2 Sistem Pengelolaan Limbah

2.2.1 dst.

Bab III

Kondisi Limbah Pabrik Tekstil di Dayeuh Kolot 3.1 …….. ……. .dst Bab IV Simpulan 4.1 Simpulan 4.2 Saran

Referensi

Dokumen terkait

1) Secara umum porsi konsumsi makanan dari rumah tangga miskin dapat dikatakan tinggi yaitu rata-rata lebih dari 60% atau sampai sebesar 70% dari total pendapatan dibandingkan

paling besar karena pada konsentrasi 20% ekstrak sereh wangi memiliki KHTM yang lebih besar dari pada ekstrak konsentrasi sirih hijau dan jahe merah dengan zona

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VI SD Inpres 1 Tondo.. E-Jurnal

Sedangkan varietas IR 64, Cisadane dan Menthik dalam beradaptasi terhadap kondisi kekeringan menggulungkan daun-daunnya untuk menghindari transpirasi yang lebih tinggi, terutama

Hasil penelitian diperoleh (1) proses pengolahan kedelai menjadi tahu, pengolahan kedelai menjadi tempe, dan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian

K-Popers membeli merchandise atau barang-barang yang berkaitan dengan idolanya bukan atas dasar kebutuhan tetapi atas dasar keinginan semata karena K-Popers ingin memiliki

[r]

Dalam perancangan dan pembuatan USB Password Generator , penulis menggunakan komponen dan perangkat lunak yang terdiri dari, komponen : Resistor, Dioda, ATMega8, LED