• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kandungan Boraks pada Lontong Serta Pengetahuan dan Sikap Pedagang Tentang Boraks di Kelurahan Aek Tampang Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Kandungan Boraks pada Lontong Serta Pengetahuan dan Sikap Pedagang Tentang Boraks di Kelurahan Aek Tampang Kota Padangsidimpuan Tahun 2015"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Kusioner Penelitian Analisa Kandungan Boraks Pada Lontong Serta Pengetahuan dan Sikap Pedagang Tentang Boraks Di Kelurahan Aek Tampang Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

A. Karakteristik Responden

Sumber Membeli bahan baku lontong : Ketahanan Lontong : ... Hari Pengawet yang digunakan:

Nama pengawet yang digunakan :

Jika Lontong Tidak habis akan dikemanakan:

B. Pengetahuan

1. Menurut ibu/ bapak, apa yang dimaksud dengan bahan tambahan makanan? (Dapat memilih lebih dari 1 jawaban)

1. Biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud tertentu.

2. Bahan tambahan makanan yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan. 3. Bahan tambahan yang ditambahkan dalam makanan dengan tujuan untuk

mempengaruhi sifat dan bentuk makanan

4. Bahan tambahan pangan yang tidak sengaja ditambahkan, yaitu bahan yang tidak mempunyai fungsi dalam makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja, baik dalam jumlah sedikit atau cukup banyak akibat perlakuan selama proses produksi, pengolahan, dan pengemasan

2. Menurut ibu/bapak, apakah ada peraturan tentang bahan tambahan pangan yang diizikan dan tidak diizinkan?

a. Tidak (0) b. Ada (2)

3. Menurut ibu/bapak, apa manfaat dari penggunaan bahan tambahan makanan? (Dapat memilih lebih dari 1 jawaban)

1. Untuk mengawetkan makanan 2. Meningkatkan nilai gizi makanan

3. Untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas, lebih menarik, serta rasa dan teksturnya lebih sempurna

4. Tidak untuk menyembunyikan kerusakan makanan dan menyembunyikan cara kerjaa yang bertentangan dengan cara produksi yang baik untuk makanan.

(2)

1. Dapat membuat ketergantungan

2. Dapat menimbulkan penyakit seperti penyakit kanker 3. Dapat merusak ginjal

4. Dapat merusak hati

5. Bagaimana ciri-ciri makanan yang mengandung pengawet?(Dapat memilih lebih dari 1 jawaban)

1. Makanan menjadi awet dan menjadi tahan lama 2. Dapat memperbaiki warna

3. Dapat memperbaiki teksturnya makanan 4. Dapat meberikan kesan segar pada makanan

6. Apakah ibu/bapak, dapat menyebutkan bahan tambahan pangan yang diijinkan penggunaannya ? (Dapat memilih lebih dari 1 jawaban)

1. Pewarna 2. Pengawet 3. Pemanis buatan 4. Penyedap rasa

7. Apakah ibu/bapak, dapat menyebutkan bahan tambahan pangan yang tidak

diijinkan penggunaannya ? (Dapat memilih lebih dari 1 jawaban)

1. Boraks 2. Formalin

3. Dulsin (Pemanis Buatan yang rasa manisnya 250 kali gula tebu dan menyebabkan racun bagi tubuh)

4. Kalium Klorat (biasanya digunakan untuk pemutih tepung) 8. Apakah menurut ibu/bapak, pengawet berbahaya bagi kesehatan?

a. Tidak(0) b. Ya(2)

9. Menurut ibu/bapak, apa pengaruh pengawet yang tidak diijinkan terhadap kesehatan, jika dikonsumsi oleh manusia? (Dapat memilih lebih dari 1

10. Menurut ibu/bapak, apakah pengawet lontong yang paling baik digunakan? a. Boraks / obat lontong/ pengenyal lontong (0)

b. Pengawet alami seperti kapur sirih (2)

11. Apakah ibu tahu ciri-ciri lontong yang mengandung boraks? (Dapat memilih lebih dari 1 jawaban)

1. Lembut dan berwarna putih khas lontong 2. Rasanya lebih gurih

(3)

Sikap

No Pertanyaan S TS

1 Apakah ibu setuju bahwa bahan tambahan makanan (BTM) yang digunakan dalam pengolahan makanan dapat memperbaiki kualitas?

2 0

2 Apakah ibu setuju jika ada peraturan yang

mengatur penggunaan bahan tambahan

makanan?

2 0

3 Apakah ibu setuju jika bahan tambahan makanan harus selalu digunakan dalam

pengolahan makanan ? 0 2

4 Apakah ibu setuju bahwa bahan tambahan makanan dapat menimbulkan berbagai bahaya kesehatan seperti mual, muntah, bahkan sampai kematian?

2 0

5 Menurut ibu apakah makanan yang

mengandung bahan pengawet seperti boraks tidak menjadi masalah bila dicampurkan kedalam lontong yang ibu jual?

0 2

6 Apakah ibu setuju jika lontong yang

ditambahkan boraks akan menjadi lebih awet (tahan lama)?

2 0

7

Apakah ibu setuju jika boraks merupakan zat

pengawet yang tidak diijinkan

penggunaannya pada makanan oleh

Pemerintah

2 0

8 Apakah ibu setuju jika makanan yang

mengandung pengawet buatan (dari bahan kimia) diganti dengan pengawet alami seperti kapur sirih

2 0

9 Pemerikasaan terhadap makanan yang dijual sebaiknya tidak perlu dilakukan karena dapat

merugikan pedagang

0 2

10 Menurut ibu apakah para pedagang makanan yang menggunakan bahan pengawet seperti boraks pada makanan yang dijual tidak perlu dilaporkan kepada pihak yang berwajib karena hal tersebut tidak berpengaruh kepada kesehatan?

0 2

Keterangan :

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

(4)
(5)
(6)

Lampiran 4. Batas Wilayah Lokasi Penelitian

Keterangan :

A : Berbatasan dengan Kelurahan WEK V

B : Berbatasan dengan Sihitang

C : Berbatasan dengan Ujung Padang

D : Berbatasan dengan Padangmatinggi

E : Wilayah Kelurahan Aek Tampang

C

A

B

E

(7)

Lampiran 5. Gambar Penelitian

Gambar 4.6. Sampel Lontong Yang mengandung Boraks

(8)

Gambar 4.7. Proses pembuatan lontong dengan tambahan boraks/pengenyal lontong

Keterangan :

Gambar 1 : proses pncucian beras sebelum di olah

Gambar 2: proses penambahan boraks/ pengenyal lontong

Gambar 3:pencampuran boraks dengan bahan agar merata

Gambar 4:pengemasan bahan ke dalam plastik

(9)

Gambar 6: Lontong yang telah dimasak

(10)
(11)
(12)

Lampiran 8. Master Data Karakteristik Pedagang Lontong yang Berjualan di Kelurahan Aek Tampang Kota Padangsidimuan Tahun 2015

No. Nama JK Ur L.B SMB

(13)

1 = Pasar 2 = Warung

KL (Ketahanan Lontong) : 1 = 1 Hari

2 = 2 Hari 3 = 3Hari PYG (Pengawet yang digunakan):

1 = Tidak Pakai 2 = Alami 3 = Buatan

NPYG (Nama Pengawet yang digunakan):

1 = Tidak Pakai 2 = Kapur Sirih 3 = Pengenyal

Sisa (Jika Lontong Tidak Habis Dikemanakan):

(14)
(15)

Keterangan :

Pertanyaan P2, P8, P10

Skor Pengetahuan : Jika 1 = Nilai 0

Jika 2 = Nilai 2

Pertanyaan lainnya (Pertanyaan Pengetahuan P1, P3,P4, P5,P6,P7,P9,P11)

Skor pengetahuan : Jika 1 = Nilai 1 (hanya memilih 1jawaban)

Jika 2 = Nilai 2 (memilih 2 atau lebih jawaban)

P TOT ( Total Pengetahuan):

1 = Kategori Baik

2 = Kategori Sedang

(16)

Lampiran 10. Master Data Sikap Pedagang Lontong yang Berjualan di KelurahanAek Tampang Kota Padangsidimuan Tahun 2015

No Nama

Sikap

S TOT

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10

1 N.AZIZAH 2 2 0 2 2 2 2 2 0 2 1

2 RAISAH 2 2 0 2 2 2 2 2 0 2 1

3 ANNA P 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

4 LENA 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

5 REFI 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

6 MARYAM 0 2 2 2 2 2 0 0 0 2 2

7 ANI 2 2 2 2 0 0 2 2 0 0 2

8 SUKRA 0 2 2 2 2 2 0 0 0 2 2

9 MARLINA 0 2 0 2 2 0 2 0 2 2 2

10 MAIMUNAH 0 0 2 0 2 0 0 2 0 2 2

11 HAIDA 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

12 YANTI 2 2 0 2 2 2 2 2 0 2 1

13 KHALIDAH 2 2 2 2 2 2 0 2 0 2 1

14 UWAK AJO 0 2 0 0 2 2 2 2 0 0 2

(17)

Keterangan :

S 1 – S11 (Pertanyaan Sikap 1-10)

Skor Sikap Pertanyaan Positif : Jika 0 = (Tidak Setuju)

Jika 2 = (Setuju)

Skor Sikap Pertanyaan Negatif: Jika 0 = (Setuju)

Jika 2 = (Tidak Setuju)

S TOT ( Total Sikap):

1 = Kategori Baik

2 = Kategori Sedang

(18)

Lampiran 11.Output Karakteristik Responden

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulativ

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

SUMBER MEMBELI BAHAN BAKU LONTONG

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 hri 10 66.7 66.7 66.7

2 hri 4 26.7 26.7 93.3

3hri 1 6.7 6.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

PENGAWET YANG DIGUNAKAN

Frequency Percent Valid Percent

(19)

NAMA PENGAWET YANG DIGUNAKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TIDAK PAKAI 3 20.0 20.0 20.0 KAPUR SIRIH 11 73.3 73.3 93.3

PENGENYAL 1 6.7 6.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

JIKA LONTONG TIDAK HABIS DIKEMANAKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid DIPANASKAN KEMBALI 3 20.0 20.0 20.0

SIMPAN DI KULKAS 7 46.7 46.7 66.7

LAIN-LAIN 5 33.3 33.3 100.0 Total 15 100.0 100.0

total penegetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid baik 9 60.0 60.0 60.0

sedang 6 40.0 40.0 100.0

(20)

Lampiran12. Output Pengetahuan Responden

YANG DIMAKSUD BTP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 8 53.3 53.3 53.3

2 7 46.7 46.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

MENGAPA ADA BTP YG DILARANG

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 13.3 13.3 13.3

2 13 86.7 86.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

CIRICIRI MAKANAN MENGANDUNG PENGAWET

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 7 46.7 46.7 46.7

2 8 53.3 53.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

MENYEBUTKAN BTP YANG DIIJINKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 9 60.0 60.0 60.0

2 6 40.0 40.0 100.0

(21)

MENYEBUTKAN BTP YG TDK DIIZINKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 6.7 6.7 6.7

2 14 93.3 93.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

PENGAWET BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 15 100.0 100.0 100.0

PENGARUH PENGAWET YG TDK DIIJINKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 7 46.7 46.7 46.7

2 8 53.3 53.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

PENGAWET LONTONG YG PALING BAIK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 6.7 6.7 6.7

2 14 93.3 93.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

CIRI-CIRI LONTONG YG MENGANDUNG BORAKS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 6.7 6.7 6.7

2 14 93.3 93.3 100.0

(22)

Lampiran 13. Output Sikap Responden

BTP YANG DIGUNAKAN DAPAT MEMPERBAIKI KUALITAS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 7 46.7 46.7 46.7 2 8 53.3 53.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

PERATURAN YANG MENGATUR BTP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 6.7 6.7 6.7

2 14 93.3 93.3 100.0 Total 15 100.0 100.0

BTP HARUS SLLU DIGUNAKAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 5 33.3 33.3 33.3

2 10 66.7 66.7 100.0 Total 15 100.0 100.0

APAKAH BORAKS BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 2 13.3 13.3 13.3

2 13 86.7 86.7 100.0 Total 15 100.0 100.0

APAKAH BORAKS TIDAK MENJADI MASALAH BAGI KESEHATAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 6.7 6.7 6.7

2 14 93.3 93.3 100.0 Total 15 100.0 100.0

LONTONG YANG DITAMBAHKAN BORAKS AKAN MENJADI LEBIH AWET

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 3 20.0 20.0 20.0

(23)

BORAKS MERUPAKAN ZAT PENGAWET YANG TIDAK DIJINKAN PENGGUNAANNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 4 26.7 26.7 26.7 2 11 73.3 73.3 100.0 Total 15 100.0 100.0

JIKA MAKANAN YANG MENGANDUNG PENGAWET BUATAN IGANTI DENGAN PENGAWET ALAMI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 3 20.0 20.0 20.0 2 12 80.0 80.0 100.0 Total 15 100.0 100.0

PEMERIKSAAN TERHADAP MAKANAN YANG DI JUAL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 9 60.0 60.0 60.0 2 6 40.0 40.0 100.0 Total 15 100.0 100.0

PEDAGANG YANG MENGGUNAKAN BORAKS TIDAK PERLU DILAPORKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BAIK 8 53.3 53.3 53.3

SEDANG 7 46.7 46.7 100.0

Gambar

Gambar 4.6. Sampel Lontong Yang mengandung Boraks
Gambar 4.7. Proses pembuatan lontong dengan tambahan boraks/pengenyal lontong
Gambar 6: Lontong yang telah dimasak

Referensi

Dokumen terkait

Bahan tambahan pangan adalah bahan yang sengaja atau tidak sengaja ditambahkan ke dalam makanan, yang tidak mempunyai nilai gizi tujuannya untuk memperpanjang masa simpan dan

Bahan tambahan yang tidak sengaja ditambahkan, yaitu bahan yang tidak mempunyai fungsi dalam makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja baik dalam jumlah sedikit atau

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai

Bahan tambahan pangan adalah bahan yang sengaja atau tidak sengaja ditambahkan ke dalam makanan, yang tidak mempunyai nilai gizi tujuannya untuk memperpanjang masa simpan dan

Bahan tambahan pangan yang tidak sengaja ditambahkan yaitu bahan yang tidak mempunyai fungsi dalam makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja, baik dalam

Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang tidak sengaja ditambahkan, yaitu bahan yang tidak mempunyai fungsi dalam makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja, baik dalam

Bahan tambahan pangan tidak biasa dikonsumsi sebagai makanan dan bukan merupakan ingredien makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang sengaja ditambahkan ke dalam

Pengertian Bahan tambahan pangan adalah bahan tambahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk membantu teknik pengolahan