• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Ekstrak Bunga Lawang (Illicium verum Hook.f.) Sebagai Sediaan Obat Kumur dan Uji Aktivitas Antibakteri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi Ekstrak Bunga Lawang (Illicium verum Hook.f.) Sebagai Sediaan Obat Kumur dan Uji Aktivitas Antibakteri"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

FORMULASI EKSTRAK BUNGA LAWANG

(Illicium verum Hook.f.) SEBAGAI SEDIAAN OBAT KUMUR DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI

ABSTRAK

Bunga lawang dapat digunakan untuk mengatasi bau mulut karena mengandung senyawa polifenol yang berkhasiat sebagai antibakteri. Bau mulut terjadi akibat adanya bakteri pada rongga mulut yang disebabkan oleh sisa -sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Salah satu cara untuk mengatasi bau mulut dengan menggunakan obat kumur yang mengandung antibakteri (flavonoida dan tanin). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol bunga lawang dan dapat diformulasi dalam bentuk sediaan obat kumur.

Serbuk bunga lawang dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 80% selama 5 hari sambil sering diaduk, enap tuangkan atau saring dan tampung maserat I. Ampas kemudian dimaserasi kembali dengan sisa pelarut selama 2 hari, enap tuangkan atau saring dan campurkan dengan maserat I. Maserat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator dan selanjutnya dipekatkan dengan freeze dryer hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak bunga lawang (EBL) yang diperoleh di uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus (SA) dan Streptococcus mutans (SM) dengan metode difusi agar. EBL dengan variasi konsentrasi 9, 10 dan 20% diformulasi menjadi sediaan obat kumur (SOK) menggunakan Tween 80, sakarin, dan oleum peppermint. Evaluasi SOK dilakukan terhadap stabilitas fisik, pH dan uji antibakteri SOK.

EBL memberikan aktivitas antibakteri dengan batas daerah hambat yang efektif pada konsentrasi 90, 100 dan 200 mg/ml berturut-turut adalah 14,3; 14,4; 15,9 mm untuk SA dan 14,1; 14,3; 15,5 mm untuk SM. Konsentrasi hambat minimum dari EBL diperoleh 20 mg/ml dengan diameter hambat 8,23 mm untuk SA dan 30 mg/ml dengan diameter hambat 9,43 mm untuk SM. SOK berwarna coklat jernih sampai coklat tua jernih dengan aroma mint dan rentang pH 4,6-5,0. Hasil stabilitas fisik SOK selama penyimpanan 28 hari pada suhu kamar warnanya tidak berubah dengan rentang pH 4,5-5,0. SOK dengan konsentrasi 9, 10 dan 20% memiliki daya hambat berturut-turut 14,3; 14,5; 15,9 mm untuk SA dan 14,1; 14,2; 15,5 mm untuk SM.

Kata kunci: Bunga lawang, Antibakteri, Staphylococcus Aureus, Streptococcus Mutans, Obat kumur.

(2)

FORMULATION OF STAR ANISE

(Illicium verum Hook.f.) EXTRACT AS MOUTHWASH PREPARATIONS AND ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST

ABSTRACT

Star anise can be used to overcome bad breath because its contain polyphenolic compounds are efficacious as an antibacterial. Bad breath caused by bacteria in the oral cavity caused by the remnants of food left in the teeth. One way to address bad breath by using mouthwash that contains antibacterial (flavonoids and tannins). The purpose of this study are to determine antibacterial activity of ethanol extract of star anise and can be formulated in dosage forms mouthwash.

Anise powder macerated using ethanol 80% for 5 days while stirring often, ponder pour or strain and capacity maserat I. Dregs then macerated back with the rest of the solvent for 2 days, ponder pour or strain and mix with maserat I. Maserat obtained evaporated with a rotary evaporator and further concentrated by freeze dryer to obtain a thick extract. Anise extract (AL) obtained in the test antibacterial activity against Staphylococcus aureus (SA) and Streptococcus mutans (SM) by the agar diffusion method. AL with variations in the concentration of 9, 10 and 20% formulated in mouthwash using Tween 80, saccharin and oleum peppermint. Moutwash evaluation conducted on the physical stability, pH and antibacterial test.

AL provide antibacterial activity to limit the area of effective inhibitory concentrations of 90, 100 and 200 mg/ml, respectively, 14,3; 14,4; 15,9 mm for SA and 14,1; 14,3; 15,5 mm for SM. The minimum inhibitory concentration of AL obtained 20 mg/ml with inhibitory diameter 8,23 mm for SA and 30 mg/ml with inhibitory diameter 9,43 mm for SM. The color of mouthwash clear brown to dark brown clear with aromas of mint and a pH range of 4,6-5,0. Results mouthwash physical stability during storage of 28 days at room temperature the color does not change with the pH range of 4,5-5,0. Mouthwash with concentrations of 9, 10 and 20% inhibition has successively 14,3; 14,5; 15,9 mm for SA and 14,1; 14,2; 15,5 mm for SM.

Keywords: Star anise, Antiba cterial, Staphylococcus Aureus, Streptococcus Mutans, Mouthwash.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1) Memiliki ijazah Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar atau lembaga pendidikan lain yang sederajat. 3) Lulusan SD/MI yang dibuktikan dengan Rapor, Ijazah/ Surat Keterangan

51 RAMLI Universitas Negeri Padang IbM Rancang Bangun Reaktor Biogas untuk Kemandirian Energi bagi Masyarakat Kelompok Tani di Kecamatan Pauh Kota

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Jumlah cakupan (jenis) layanan

These products use different data sources for the layers represented on the globe (digital elevation models, satellite and aerial imagery, topographic maps, vector

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLI-B4, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W3, 2017 3D Virtual Reconstruction and Visualization of

[r]